Usulan Penelitian Tindakan Kelas
-
Upload
akhmadsaekhu -
Category
Documents
-
view
105 -
download
4
Transcript of Usulan Penelitian Tindakan Kelas
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam
masyarakat, bangsa dan negara.
Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran,
peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya
ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana
belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa
bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu
seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan
pembelajara di sekolah dasar.
Permasalahan yang umum terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar
matematika siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per pokok bahasan
selalu hasil belajar matematika di bawah rata-rata mata pelajaran lainnya. Hasil
belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada pokok bahasan luas permukaan
bangun datar. Macam-macam bangun data adalah bentuk-bentuk bangun datar.
Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.
Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam materi
luas permukaan bangun dataadalah:
1
a. Materi betuk-bentuk bangun data bersifat abstrak. Siswa sukar
membedakan antara bentuk gmbar bangun datar
b. Tidak mantapnya konsep tentang macam-macam bangun datar.
c. Penggunaan media yang kurang tepat atau tidak menggunakan media
sama sekali yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Padahal media
amat penting dalam pembelajaran matematika. Higgis dalam Ruseffendi
(1993: 144) mengatakan bahwa keberhasilan 60 % lawan 10 % bila
menggunakan media dibandingkan dengan tidak menggunakan media.
Untuk mengatasi permasalaha di atas, langkah yang perlu dilaksanakan adalah
dengan menggunakan media. Media tersebut bernama media bangun datar yang
dapat membelajarkan siswa secara optimal.
Penggunaan media dapat dimanipulasikan, media merupakan lingkungan
belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran,
karena media merupakan jembatan belajar yang awalnya terdapat benda-benda
konkret seperti pengalaman anak. Pada jembatan selanjutnya terdapat semi konkret
seperti benda-benda tiruan. Berikutnya lagi terdapat semi abstrak berupa gambar-
gambar, dan selanjutnya terdapat abstrak berupa kata-kata.
Melalui media bangun datar materi yang bersifat abstrak dapat menjadi
konkret. Siswa akan mengetahui dan melihat komponen – komponen bangun datar
Dengan perantara media inilah siswa dapat membedakan antara sisi pada bangun
datar dan sisi pada bangun ruang. Selain itu dengan media siswa dapat melihat secara
2
langsung bentuk bentuk sisi dan sekaligus mengingat kembali tentang luas luas
bangun datar .
Selanjutnya Rahmanelli (2005:237) menyatakn apabila anak terlibat dan
mengalami sendiri serta ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar
siswa akan lebih baik , disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan
siswa.
B. PERMASALAHAN
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalah yang akan
dikemukakan adalah :
” Bagaimana hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Songgom 03
Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes setelah menggunakan media bangun
datar ?
2. Pemecahan masalah
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dapat digunakan
media sehingga anak terlibat secara langsung dan pelajaran akan lebih lama
diserap dalam ingatan anak.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar dapat mengkongkritkan pembelajaran dan dapat melibat siswa
dalam pembelajaran matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi
siswa.
3
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media dalam
pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi siswa
Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika sehingga
hasil belajarnya juaga meningkat
2. Bagi Guru
Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajarandan dapat menoptimalkan
penggunaan media dalam pembalajaran metematika.
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan hasil belajar matematika akan meningkatkan juga citra sekolah
di mata masyarakat.
4. Bagi penulis
Pengalaman yang berharga untuk melaksankan tugas di masa yang akan datang
4
BAB II. KAJIAN TEORI PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian
terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil
penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Cece
Rahmat ( dalam Zainal Abidin. 2004:1 ) mengatakan bahwa hasil belajar adalah “
Penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan
tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai
materi pelajaran yang telah diberikan. Nana Sujana ( 1989:9 ) belajar didefinisikan
sebagai proses interaksional dimana pribadi menjangkau wawasan – wawasan baru
atau merubah sesuatu yang lama.
Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Nasrun Harahab ( dalam Zainal
Abidin. 2004:2 ) yaitu :
a) Hasil belajar berperann memberikan informasi tentang kemajuan
belajar siswa setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu
b) Untuk mengetahui keberhasilan komponen – komponen pengajaran
dalam rangka mencapai tujuan.
c) hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan
program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program
pengajaran berikutnya.
5
d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang
mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.
e) Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan penilik agar guru
lebih berkompeten.
f) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa
dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam
pengajaran “.
B. Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep–
konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika dapat dibagi kedalam
tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. James & James ( dalam Ruseffendi.
27:1993 ) menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika untuk membantu
masalah social, ekonomi dan alam.
C. Pengertiam Media
Di dalam pengajaran dikenal beberapa istilah seperi peragaan atau
keperagaan. Tetapi dewasa ini istilah keperagaan ini telah mulai dipopulerkan dengan
istilah media. Kata media berasal dari bahasa latin dan secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepenerima pesan.
6
Arif. S. Sadiman ( 6:1999 ) yang mengutip pendapat Gagne menyebut media
“ berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar”. National Education Association ( NEA ) dalam abdul halim ( 11:2002
) mendefinisikan media sebagai “ benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan dan dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar “. Senada
dengan itu Ruseffendi ( 141:1993 ) menyatakan bahwa :
“ Media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa
memahami konsep matematika. Alat bantu itu dapat berwujud
benda kongkrit, seperti : batu-batuan, dan kacang-kacangan.
Untuk menerapkan konsep bilangan, kubus ( bendanya ) untuk
memperjelas konsep titik, ruas garis, daerah bujur sangkar
dan wujud dari kubus itu sendiri, serta benda-benda bidang
beraturan untuk menerangkan konsep bangun datar dan
bangun ruang “.
Pendapat-pendapat di atas memiliki kesamaan yaitu media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima,
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, diharapkan
hasil siswa belajar dapat ditingkatkan setelah menggunakan media.
1. Jenis-jenis Media
Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada
tingkat sekolah dasar meliputu berbagai macam bentuk. Adapun jenis-jenis
dari media adalah sebagai berikut : (a) benda asli yang berada dilingkungan
7
siswa. (b) papan planel. (c) lambing bilangan. (d) dekak-dekak. (e) model
bangun datar. (f) papan berpaku. (g) model bangun ruang. Menurut Wina
Sanjaya ( 2006:171) media yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran. Agar penulisan laporan ini lebih terarah nantinya maka
penulis akan membatasi tentang jenis media bangun ruang.
2. Pengertian Media Bangun Ruang
Bangun Datar adalah sejenis benda ruang beraturan yang memiliki
rusuk, sisi dan titik sudut. Media bangun datar menyerupai kotak, dengan
bentuk massif, berongga, dan kerangka. Bentuk–bentuk bangun datar sudah
dikenal siswa dikelas I adalah bangun segitiga, balok, tabung, prisma,
kerucut, limas, dan bola. Bentuk-bentuk tersebut akan dipelajari kembali di
kelas I dengan pembahasannya dititik beratkan pada pengenalan bentuk-
bentuk bangun datar , seperti : segitiga,lingkaran kubus, balok dan tabung.
Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan pengertian bnagun datar satu
persatu Sartono Wirodikromo (2:2003) mendefinisikan kubus, balok, dan
tabung sebagai berikut : “
a) Kubus yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 bidang datar
yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun atau
kongruen. Yang mempunyai 6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut serta
diagonalnya sama panjang.
8
b) Balok yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 sisi datar yang
masing-masing berbentuk persegi panjang yang terdiri dari
mempunyai 6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut.
c) Tabung yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 2 sisi datar yang
berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung yang berbentuk persegi
panjang.
3. Peranan Media Bangun datar di Dalam Pembelajaran Matematika
Selain untuk mengkongkritkan konsep yang terdapat dalam
pembelajaran, media bangun datar dapat berperanan untuk memudahkan
siswa dalam menerima materi luas permukaan bangun datar. Penggunaan
media bangun datar ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa
dalam belajar. Dengan kata lain, penggunaan media bangun datar dalam
pembelajaran matematika dapat memperbesar minat dan perhatian siswa
Arnis Kamar ( ( 2002:18 ) fungsi media bangun datar dalam
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
a) Dengan adanya media siswa akan lebih banyak mengikuti
pembelajaran matematika dengan gembira sehingga minat dalam
mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang,
terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran
matematika.
9
b) Dengan menyajikan konsep abstrak matematika dalam bentuk
kongkrit, maka siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih
mudah memahami dan mengerti.
c) Media dapat membantu daya titik ruang, karena tidak
membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri
ruang, sehingga dengan melalui gambar dan benda-benda nyata
akan terbantu daya pikirnya agar lebih berhasil dalam belajar.
d) Siswa akan menyadari hubungan antara pengajaran dengan benda-
benda yang ada disekitarnya.
e) Konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk konkrit berupa model
matematika dapat dijadikan objek penilaian.
Bedasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media bangun datar dalam pembelajaran matematika dapat membantu guru
menjelaskan hal yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit sehingga siswa mudah
belajar matematika.
Namun dalam pelaksanaan guru hendaknya memilih dan menggunakan
media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, sehingga
siswa dapat terlibat secara fisik, mental dan social, dalam pembelajara. Sejalan
dengan pendapat para ahli diatas penulis, penulis akan menggunakan bangun datar
dalam kegiatan pembelajaran luas pemukaan adalah sebagai berikut.: (a) Mengamati
model bangun datar berongga, dan mode kerangka. (b) Memberi nama bangun datar,
dan mengguankan media bangun datar berongga untuk menunjukkan sisi. (c)
10
Menggunakan model kerangka untuk menunjukkan rusuk. (d) menghitung sisi, rusuk,
dan titik sudut. (e) menyebutkan gambar,dan alat peraga bangun datar secara jelas,.
Dengan menggunakan media siswa dapat termotivasi sebagaimana Ivas K. Davles
( 1991:215 ) jika seseorang telah termotivasi maka ia siap untuk melakukan hal-hal
yang diperlukan sesuai dengan yang dikehendaki.
11
BAB.III. METODE PENELITIAN
1. Subjek penelitian
Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Songgom 03
Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes jumlah siswa 67 orang.
Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa
kelas I telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas
seperti PR, karena siswa kelas I telah mampu membaca dan menulis serta
berhitung yang cukup. Selain itu penulis pengajar di kelas I.
2. Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Songgom
03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes penulis mengambil lokasi atau
tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek
penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan
menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Maret s.d Mei Waktu dari
perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II
Tahun pelajaran 2010/2011 8
12
4. Lama Tidakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Maret, mulai dari
siklus I, dan Siklus II
5. Prosedur Penelitian
Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus),
sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan
soal tentang nama-nama bangun datar di kelas I. Penelitian ini dilaksanakan
dengan 2 siklus. Tiap sikslus dilakukan 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus
terdapat rencana . tindakan, observasi dan refleksi.
Menurut Wardani ( 2002:1.4) PTK adalah Penelitian yang
dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaboratif antara peneliti dengan
praktisi ( guru dan kepala sekolah ).
Alur penelitian dapat dilihat di bawah ini :
Langkah-langkah PTK pada gambar 2.1 dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Siklus I
1. Rencana
a) Menyediakan perangkat penelitian meliputi:
b) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan,
Sub Poko Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (c).
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e).
Penilaian
c) Lembar Observasi murid
13
d) Lembar Kerja Siswa
2. Pelaksanaan Tindakan
a) Meragakan aneka bangun datar
b) Menggunakan model bangun datar berongga untuk menunjukkan sisi,
dan titik sudut. Model kerangka untuk menunjukkan rusuk.
c) Lima orang siswa kelas bergantian menghitung sisi, rusuk dan titik
sudut dari model-model bangn datar.
d) Lima orang siswa kedepan kelas bergantian untuk menunjukkan rusuk,
panjang, lebar, tinggi, jari-jari, dan diameter dari masing-masing
bangun ruang.
e) Lima orang mengelompokan bangun datar menurut bentuknya.
f) menyebutkan nama-nama bangun datar
3. Observasi
Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media bangun
ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :
Kegiatan Siswa, pada :
1. pendahuluan
meliputi :
(a) Melengkapi alat tulis
(b) mengerjakan PR
2. Kegiatan inti
Meliputi :
a) Memperhatikan uraian guru
14
b) Mengerjakan latihan tepat waktu
c) Mengerjakan latihan dengan melihat bentuk bangun datar
d) Berani bertanya
e) Berani menjawab pertanyaan guru
f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.
3. Penutup
Meliputi :
a) merangkum pelajaran.
4. Hasil Belajar
Observasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah :
a) Memdata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil ≥ 6,5 dan
yang belum mencapai 6,5.
b) Menemukan kesulitan siswa dalam memahami dan menyebutkan
bentuk bangun datar
5. Analisa
Bedasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa
peneliti dapat digambarkan pada refleksi.
6. Refleksi
Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar
siswa di atas maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan
menetapkan :
15
a) Apa yang telah dicapai siswa dalam menggunakan alat peraga
pemukaan bangun datar
b) Apa yang belum dicapai siswa dalam menggunakn menyebutkan
bentuk-bentuk bangun datar
c) Apa yang perllu diperbaiki dalam pembelajaran dalam sikslus
berikutnya.
b. Siklus II
1. Rencana
Menyediakan perangkat penelitian meliputi:
a) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang :
1) Pokok Bahasan, Sub Poko Bahasan
2) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
3) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
4) Sumber / Alat / Metode
5) Penilaian
b) Lembar Observasi murid
c) Lembar Kerja Siswa
2. Pelaksanakan Tindakan
a) Siswa menyebutkan bentuk-bentuk bangun ruang
b) Siswa menukar bntuk-bentuk bangun datar dengan teman sebangku
c) Memperhatikan bentuk-bentuk bangun datar yang dipajang guru
didepan
16
d) Siswa menggunting sudut bangun datar
e) Siswa mampu menbentuk model bangun datar
f) Siswa mengerjakan perintah guru
g) Guru membimbing siswa menggunakan rumus.
3. Observasi
Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media
bangun ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :
Kegiatan Siswa, pada :
1. pendahuluan
meliputi :
(a) Melengkapi alat tulis
(b) mengerjakan PR
2. Kegiatan inti
Meliputi :
(a) Memperhatikan uraian guru
(b) Mengerjakan latihan tepat waktu
(c) Mengerjakan latihan dengan memahami gambar
(d) Berani bertanya
(e) Berani menjawab pertanyaan guru
(f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.
3. Penutup
Meliputi : merangkum pelajaran.
4. Refleksi
17
Melalui hasil kolaborasi peneliti dengan pengamat serta hasil observasi
makam peneliti menetapkan langkah berikutnya.
18
I. DAFTAR PUSTAKA
Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP
Ivor. K.Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta CV Rajawali
Nana Sujana. 1989. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung Ekonomi UI
Ruseffendi. 1996. Pendidikan Matematka I Jakarta: Depdikbud
Rahmanelli. 2005. Skolar Jurnal Kependidikan. Vol 1. Nomor 2. Padang. UNP
Sukahar. 1995. Matematika SD kelas I. Jakarta. Depdikbud
Sulardi. 1996. Luas Bangun Datar. Jakarta. Erlangga
Tim Penulis. 1994. GBPP Kelas VI. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar.
Tim Penulis. 1999. Suplemen GBPP Kelas I. Jakarta. Pusat Penerbit UT
19