US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

8
Eva Novi Karina 12/339011PSP/4368 Master of International T rade Studies Universitas Gajah Mada

Transcript of US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

Page 1: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 1/8

Eva Novi Karina

12/339011PSP/4368

Master of International Trade StudiesUniversitas Gajah Mada

Page 2: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 2/8

Latar elakang

Sengketa dapat muncul ketika suatu negara menetapkan suatu kebijakan perdagangan

tertentu yang bertentangan dengan komitmennya di World Trade Organization (WTO), ataumengambil kebijakan yang merugikan negara lain. (M. Hawin)

Sengketa antara Indonesia dan Amerika Serikat terkait dengan rokok kretek berawal daridisahkannya Pasal 907 (1)  “Family Smoking Prevention and Tobacco Control  Act” olehPresiden Obama pada tanggal 22 Juni 2009, dan diberlakukan pada bulan September 2009.

Family Smoking Prevention

& Tobacco Control Act(disahkan Presiden Obama 22 Juni 2009

diberlakukan September 2009)

Melarang peredaran semua rokok yang mengandung

aroma dan rasa ( flavored cigarettes), termasuk rokok

kretek, di Amerika Serikat. Namun, peraturan tersebut

tidak melarang rokok yang mengandung aroma dan

rasa menthol.

AMERIKA

SERIKAT

(AS)

bertujuan untuk

menurunkan

tingkat perokok

muda di

kalangan

masyarakat AS

Page 3: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 3/8

Dampak bagi Indonesia

Dengan aturan itu Indonesia kehilangan potensi pendapatan dari ekspor

rokok kretek sejak tahun 2009. Menurut data Kementerian Perdagangan,

ekspor produk "cigarettes tobacco“--termasuk kretek-Indonesia ke AS yangpada 2007 senilai 604.420 dolar AS turun menjadi 38.000 dolar AS pada

2009, saat regulasi teknis AS mulai diberlakukan. Volume ekspor rokok jenis

itu juga turun dari 30.196 kilogram pada 2007 menjadi 9.984 kg pada 2009.

Sementara tahun 2010 sama sekali tidak ada ekspor rokok jenis tersebut.

Indonesia kehilangan potensi ekspor sebesar US$ 200 juta setahun, serta

tertundanya rencana investasi produsen rokok kretek ind ke Amerika Latin

krn pintu masuk ekspor ke AS ditutup.

Sebagai salah satu produsen rokok kretek terbesar di dunia, ekspor kretekIndonesia mencapai US$ 500 juta atau sekitar Rp. 4,26 triliun/ tahun. Daritotal tersebut seperlimanya diekspor ke AS. (Siaran Pers Kemendagri, 21 September

2010)

Page 4: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 4/8

Indonesia

lengthy

Concultationwith WTO

Proposed to establish a

Panel to WTO - DisputeSett lement Body (DSB) 

Premise:US violated the WTOprovision on National 

Treatment Obl igation 

as specified in   article 2.1

the Technical Barrier toTrade (TBT) Agreement.

The National Treatment Obligation:

Every member country of WTO is obligated to

provide equal treatment on similar types of 

product either manufactured domestically or

imported from other member countries of the WTO.

Page 5: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 5/8

Penyelesaian Sengketa WTO

Penyelesaian sengketa WTO di atur di dalam Dispute Settlement Understanding(DSU), dengan  Dispute Settlement Body (DSB) sebagai lembaga penyelesaiansengketa WTO. DSB memiliki kewenangan:

membentuk Panel

menerima laporan Panel

laporan dari Appellete Body (AB) yang merupakan lembaga banding dalampenyelesaian sengketa WTO,

mengawasi implementasi putusan dan rekomendasi,

menguasakan penangguhan konsesi serta kewajiban-kewajiban lain dalam

perjanjian yang terkait.

Indonesia berargumen bahwa regulasi yang dibuat oleh Amerika Serikat merupakantindakan yang bersifat diskriminatif . Hal tsb dikarenakan, peraturan tersebut dibuattanpa disertai bukti ilmiah yang menyatakan bahwa rokok kretek lebih berbahayadibandingkan dengan rokok kretek. Maka pada tanggal 9 Juni 2010, Indonesiameminta pembentukan panel kepada DSB WTO.

Pada intinya, Indonesia mengajukan dua gugatan utama yaitu:1. Pasal 2.1 TBT Agreement, yaitu bahwa Amerika Serikat telah melakukandiskriminasi.

2. Pasal 2.2 TBT Agreement, yaitu bahwa pelarangan rokok tersebut tidak perludilakukan.

Page 6: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 6/8

Pasal 2.1 TBT Agreement mengatur suatu regulasi teknis yang di buat oleh suatu negara, tidak bolehmemperlakukan produk domestik negara tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan produkimpor sejenis.

Untuk menentukan apakah telah terjadi suatu pelanggaran terhadap Pasal 2.1 TBT Agreement, ada 3elemen dalam Pasal tsb yang harus terpenuhi, yaitu:

1. Kebijakan tersebut merupakan suatu regulasi teknis

Tobacco Control Act memenuhi elemen ini, karena jelas disebutkan mengenai hal yang di aturdalam aturan tsb, yaitu rokok. AS secara eksplisit menyebutkan karakteristik2 rokok yang di larang,salah satunya adalah rokok kretek. Tobacco Control Act memerintah untuk melarang beredarnyaproduk – produk rokok yang mengandung berbagai karakteristik spt yang disebut dalam TobaccoControl Act tersebut.

2. Bahwa yang menjadi sengketa antara produk impor dengan produk domestik, merupakan produk

yang “sejenis”Rokok kretek & rokok menthol dapat dikategorikan sebagai produk “sejenis”, karena secara fisik

kedua produk tersebut sama. Keduanya merupakan rokok yang dilinting dengan kertas dandigunakan untuk menghisap tembakau. Aroma & rasa kedua jenis rokok tsb juga sama2 dapatmenimbulkan ketergantungan terhadap rokok. Klasifikasi tarif keduanya pun sama.

3. Bahwa produk impor diperlakukan kurang menguntungkan dibandingkan dengan produk

domestik yang “sejenis”

Dalam Tobacco Control Act, AS melarang peredaran rokok dgn aroma dan rasa tertentu ygmerupakan rokok yang diimpor oleh AS, termasuk rokok kretek yang diimpor dari Indonesia.Sedangkan rokok menthol yg merupakan produk domestik Amerika Serikat tidak dilarangperedarannya. AS menyatakan bahwa pelarangan tersebut bukan berdasarkan asal negara, namunlebih kepada dampak yang ditimbulkan bagi generasi muda. Tetapi pada faktanya, efek yangditimbulkan dari rokok menthol dan rokok kretek adalah sama.

Page 7: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 7/8

2 Sept 2011

Panel WTO menemukan bahwa kebijakan AS tersebut tidak sesuai dengan ketentuan WTO, karena rokok

kretek dan rokok mentol adalah produk sejenis (like products), dan keduanya memiliki daya tarik yang sama

bagi kaum muda. Menurut WTO, kebijakan yang membedakan perlakuan terhadap dua produk sejenis,

merupakan tindakan yang tidak adil (less favourable).

5 Jan 2012

Pemerintah AS tidak puas terhadap keputusan panel melakukan banding ke Appellate Body (AB) WTO

4 April 2012

Hasil banding yang dikeluarkan AB menegaskan kembali bahwa:

1. keputusan panel sebelumnya adalah benar, dan pemerintah AS telah mengeluarkan kebijakan yang

tidak konsisten dengan ketentuan WTO.

2. AS terbukti melanggar ketentuan Pasal 2.12 TBT Agreement di mana AS tidak memberikan waktu yang

cukup   (reasonable interval) antara sosialisasi kebijakan dan waktu penetapan kebijakan, yaitusekurang-kurangnya enam bulan, merujuk pada keputusan menteri-menteri di Doha.

3. AB menyatakan bahwa determinasi "produk serupa" seharusnya tidak diinterpretasikan berdasar 

tujuan pengaturan dan isi regulasi, melainkan pada hubungan kompetitif produk berdasar analisis

tradisional keserupaan. Kriteria tradisional keserupaan yang dimaksud meliputi karakteristik fisik,

penggunaan akhir, selera dan kebiasaan konsumen, serta klasifikasi tarif.

Page 8: US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

7/21/2019 US - Clove Cigarettes Case: The Success Story of Indonesia Trade Diplomacy

http://slidepdf.com/reader/full/us-clove-cigarettes-case-the-success-story-of-indonesia-trade-diplomacy 8/8

Berdasarkan ketentuan DSU pasal 17 (14), keputusan AB akan diadopsi oleh DSBsetelah 30 hari dikeluarkannya putusan AB, yaitu Mei 2012.

Kini nasib ekspor kretek Indoensia bergantung pada lobi bilateral AS - Indonesia,dengan batas waktu paling lama 6 bulan.3 opsi yang mungkin dihasilkan:1. AS merubah beleid pelarangan ekspor sesuai ketentuan WTO2. AS tetap mempertahankan peraturannya3. Indoensia mendapat kompensasi yang disepakati tanpa revisi beleid pelarangan

ekspor rokok.

Langkah diplomasi yang dapat dilakukan Indonesia setelah putusan AB keluar:

Jika AS tidak melaksanakan rekomendasi WTO, Indonesia akan meminta konsultasi bilateralagar AS melaksanakan rekomendasi

Jika tidak juga digubris, sebagai salah satu langkah diplomasi perdagangan Indonesia dapat

melakukan retaliasi silang atau cros s reta l iat ion , yakni mengenakan pembatasan ataupelarangan penjualan produk AS di Indonesia senilai kerugian akibat pelaranganpenjualan rokok beraroma asal Indonesia di AS (sekitar US$ 200 juta).

“Tujuan Indonesia mengajukan kasus rokok kretek ke WTO bukan untuk meningkatkan ekspor produk rokok ke AS,

melainkan untuk mengamankan akses pasar rokok kretek Indonesia di AS. Selain itu mencegah aturan yang diterapkan

Pemerintah AS ditiru oleh negara lain, termasuk negara-negara tujuan ekspor utama rokok kretek Indonesia. “ 

(Imam Pambagyo, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional)