Upgrading Skill Jurnalistik 2014-2015

20
UPGRADING SKILL JURNALISTIK LPM SINOVIA 2014-2015 Materi 1. Dasar-dasar Kepenulisan Jurnalistik Tujuan Instruksional Umum : Peserta mampu memahami dan membuat sebuah produk jurnalistik Tujuan Instruksional Khusus : 1. Memahami Pengertian, Unsur, dan Jenis Berita Jurnalistik (terutama straight news) 2. Memahami Teknik Peliputan Berita (terutama wawancara ; pertanyaan 5W+1H) 3. Memahami Komposisi / Susunan Berita Jurnalistik 4. Memahami tentang Feature, Tajuk dan Opini. Materi 2. Teknik Penulisan Sistematik Tujuan Instruksional Umum : Peserta mampu memahami dan membuat sebuah produk jurnalistik yang sesuai kaidah EYD Tujuan Instruksional Khusus : 1. Memahami dan mengidentifikasi kesalahan penggunaan kaidah EYD yang sering terjadi (Penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf cetak miring, penggunaan tanda baca, dan penggunaan ke-, di-, dari-, -pun) 2. Memahami struktur kalimat yang sesuai kaidah EYD Materi 2. Foto Jurnalistik dan Teknik Layouting Tujuan Instruksional Umum :

description

Upgrading Skill Jurnalistik 2014-2015

Transcript of Upgrading Skill Jurnalistik 2014-2015

UPGRADING SKILL JURNALISTIKLPM SINOVIA 2014-2015Materi 1. Dasar-dasar Kepenulisan JurnalistikTujuan Instruksional Umum :Peserta mampu memahami dan membuat sebuah produk jurnalistikTujuan Instruksional Khusus :1. Memahami Pengertian, Unsur, dan Jenis Berita Jurnalistik (terutama straight news)2. Memahami Teknik Peliputan Berita (terutama wawancara ; pertanyaan 5W+1H)3. Memahami Komposisi / Susunan Berita Jurnalistik4. Memahami tentang Feature, Tajuk dan Opini.

Materi 2. Teknik Penulisan Sistematik Tujuan Instruksional Umum :Peserta mampu memahami dan membuat sebuah produk jurnalistik yang sesuai kaidah EYDTujuan Instruksional Khusus :1. Memahami dan mengidentifikasi kesalahan penggunaan kaidah EYD yang sering terjadi (Penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf cetak miring, penggunaan tanda baca, dan penggunaan ke-, di-, dari-, -pun)2. Memahami struktur kalimat yang sesuai kaidah EYD

Materi 2. Foto Jurnalistik dan Teknik Layouting Tujuan Instruksional Umum :Peserta mampu memahami dan me-layout sebuah produk jurnalistikTujuan Instruksional Khusus :1. Memahami dasar-dasar aplikasi desain grafis sederhana2. Memahami komposisi (tipografi dan seni) dan pemilihan warna dalam proses layout

Materi 4. Foto JurnalistikTujuan Instruksional Umum :Peserta mampu memahami dan membuat fotografi jurnalistikTujuan Instruksional Khusus :1. Memahami dasar-dasar foto jurnalistik

LampiranPEDOMAN UMUM MATERI 1DASAR-DASAR KEPENULISAN JURNALISTIK

A. BERITA (NEWS)Berita dalam bahasa Inggris disebut news. Dalam The Oxford Paperback Dictionary terbitan Oxford University Press (1979), news diartikan sebagai informasi tentang peristiwa-peristiwa terbaru. Dalam kamus Merriam Websters Collegeiate Dictionary (10th Edition, 1994), mengartikan news sebagai laporan peristiwa terkini dan informasi yang tidak diketahui sebelumnya.Kata berita sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, vrit (artinya ada atau terjadi) atau vritta (kejadian atau peristiwa). Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Sumber berita adalah fakta dan data sebuah peristiwa, meliputi apa yang kemudian menjadi rumus berita, 5W + 1H.Menurut Micthel V. Charnley berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. Ia menyebutkan empat unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah peristiwa sehingga layak dijadikan berita. Keempat unsur itu menjadi karekteristik utama sebuah peristiwa dapat diberitakan atau dapat dipublikasikan di media massa yaitu, aktual (peristiwa terbaru, terkini, atau hangat/ up to date), faktual (benar-benar terjadi bukan fiksi), penting, dan menarik (memunculkan rasa ingin tahu dan minat membaca).Teknik reportase/ mencari berita (news hunting, news getting, news gathering) adalah salah satu tahap proses penyusunan naskah berita (news processing), selain proses perencanaan berita, proses penulisan naskah, dan proses penyuntingan naskah. Meliput berita dilakukan setelah melewati proses perencanaan dalam rapat proyeksi redaksi. Misalnya, dalam rapat redaksi itu diputuskan untuk memuat profil seorang artis. Maka segera setelah itu dilakukan wawancara dengan artis tersebut. Wawancara itulah yang dinamakan news hunting. Ada tiga teknik peliputan berita, yakni:1. Reportase, adalah kegiatan jurnalistik berupa meliput langsung ke lapangan. Wartawan mendatangi langsung tempat kejadian/peristiwa, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut.2. Wawancara, semua jenis peliputan berita memerlukan proses wawancara (interview) dengan narasumber (interviewee). Wawancara bertujuan menggali informasi, komentar, opini, fakta atau data tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.3. Riset kepustakaan, adalah teknik peliputan atau pengumpulan data dengan mencari klipping Koran, makalah-makalah, atau artikel Koran, membaca buku, atau search di internet.

Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik antara lain:1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Ditulis dengan gaya memaparkan peristiwa tanpa ditambah dengan penjelasan apalagi interpretasi. Sebagian besar halaman depan suratkabar atau yang menjadi berita utama (headline) merupakan berita jenis ini.2. Depth News: berita mendalam, berita yang merupakan pengembangan dari berita yang sudah muncul, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.3. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.5. Opinion News: berita mengenai pendapat, gagasan, atau pernyataan seseorang, biasaya pendapat para cendikiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, dan sebagainya. Penulisannya dimulai dengan (statement Lead) atau teras kutipan (Quotation Lead), yakni mengedepankan ucapan yang isinya dianggap paling penting atau menarik. Sebagai penanda bahwa itu berita opini, biasanya pada judul dicantumkan nama narasumber, diikuti titik dua, lalu kutipan pernyataan atau kesimpulan pernyataan yang paling menarik.Komposisi tulisan, susunan berita umumnya terdiri dari empat bagian:1. Headline, kepala berita atau judul berita.2. Dateline, waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh.3. Lead, teras berita4. News body, tubuh atau isi berita.Langkah Penulisan BeritaLangkah pertama penulisan berita adalah menentukan lebih dulu sudut pandang angle terhadap peristiwa yang akan dilaporkan. Angle yang dimaksud adalah menentukan fakta mana yang dinilai paling penting dan menarik, itulah yang akan dikemukakan lebih dulu. Penulisan judul berita (headline) dibuat dalam satu atau dua kalimat pendek, tapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang diberitakannya. Teras berita (lead) merupakan laporan singkat yang bersifat klimaks dari peristiwa yang dilaporkannya. Body news, pada bagian ini kita jumpai semua keterangan secara rinci dan dapat melengkapi dan memperjelas fakta atau data yang disuguhkan dalam lead tadi, karena itu body sering pula disebut sisa berita.

B. TAJUKTajuk rencana dikenal sebagai induk karangan sebuah media massa. Tajuk merupakan jatidiri atau identitas sebuah media massa. Melalui tajuklah redaksi media tersebut menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi di masyarakat. Tajuk yang berupa artikel pendek dan mirip dengan tulisan kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.Sikap, opini, atau pemikiran, yang disuarakan lewat tajuk adalah visi dan penilaian orang, kelompok, atau organisasi, yang mengelola atau berada dibelakang media tersebut. Adapun jenis tajuk meliputi empat hal, yakni:1. Menjelaskan berita, tentunya dengan interpretasi dan sudut pandang subjektif media atau penulisnya.2. Mengisi latar belakang, yakni memberikan kaitan suatu berita dengan realitas sosial lainnya atau informasi tambahan.3. Meramalkan masa depan, yakni memprediksi apa yang akan dapat te rjadi pada masa mendatang dengan atau akibat terjadinya suatu peristiwa.4. Meneruskan suatu penilaian moral, yakni memberikan penilaian dan menyatakan sikap atas suatu peristiwa.

Tajuk tidak memiliki struktur tertentu. Namun umumnya, strukturnya terdiri atas judul, intro, dan uraian. Bagian intro mengemukakan aktualitas masalah yang akan dibicarakan, misalnya dengan mengingatkan pembaca akan berita yang muncul sebelumnya. Setelah itu uraian berisi opini penulisnya.

C. FEATUREFeature secara harfiyah artinya segi, keistimewaan, menampilkan atau menonjolkan. Feature adalah jenis tulisan di media massa, selain berita dan opini, yang memfokuskan pada segi (angle) tertentu sebuah peristiwa dan menonjolkannya. Karena itu feature disebut pula karangan khas.Sifat tulisan feature lebih menghibur dan menjelaskan masalah dari pada sekedar menginformasikan karena feature adalah tulisan yang menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukanya, dan cara kerjanya. Ia lebih banyak mengungkap unsure how dan why sebuah peristiwa sehingga mampu menyentuh ketertarikan manusiawi dan menggugah perasaan.Feature dapat berisi hal-hal yang mungkin diabaikan oleh news dan relatif tidak akan pernah basi. Karena itu, penulis feature harus memiliki ketajaman dalam melihat memandang,dan menghayati suatu peristiwa, ia harus mampu menonjolkan suatu hal yang belum terungkap seutuhnya. Untuk menyiapkan sebuah feature diperlukan ketekunan dalam mencari bahan yang berbobot dan mendetail.Feature merupakan karya jurnalistik aliran jurnalisme baru (new journalism) atau jurnalistik sastra (literary journalism), yaitu teknik penulisan karya jurnalistik bergaya sastra, menampilkan fakta secara mendalam dengan menggunakan teknik fiksi atau menggabungkan keterampilan laporan interpretatif dengan teknik penulisan karya fiksi. Penulisan feature mutlak diperlukan oleh redaksi media massa cetak, terutama mingguan, dwiminguan, bulanan.Tulisan feature memiliki sifat-sifat faktual bukan fiksi atau rekaan, menerangkan masalah bukan melaporkan dengan segera, tahan waktu tidak basi, mengandung segi human interest, mengandung unsur sastra, menggunakan lead atraktif.Jenis-jenis feature:1. Bright, tulisan pendek dengan human interest yang menonjol dari suatu kejadian, biasanya menggelitik atau mengandung unsur humor.2. Feature Berita (news feature), feature tentang peristiwa aktual. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news, dengan membuka informasi latar belakang masalahnya agar pembaca mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang unsur how da why atau duduk perkara sebuah peristiwa.3. Feature Artikel , yaitu feature yang berisi tentang pemikiran, gagasan, atau ilmu pengetahuan yang dikemas secara ringan dan menghibur.4. Feature Biografi (profile) , yaitu feature tentang pribadi-pribadi menarik, sosok ternama, atau public figure. Misalnya riwayat hidup pendek seorang tokoh yang meninggal, seseorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga memiliki nilai berita tinggi.5. Feature Human Interest, feature yang langsung menyentuh atau membangkitkan keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati dan lain-lain.6. Feature Pengalaman Pribadi, cerita yang isinya pengalaman penulisannya yang unik, bernilai jurnalistik, atau lucu.7. Feature Perjalanan atau Petualangan, feature yang berupa catatan perjalanan, laporan peristiwa kunjungan, atau petualangan ke sebuah tempat.8. Feature Sejarah, feature tentang peristiwa masa lalu, dengan memunculkan tafsir baru sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini.9. Feature Promosi, feature yang memperkenalkan atau mengekspos suatu produk atau ide baru.10. Feature Produk Praktis, disebut pula tips, yaitu feature yang mengajarkan keahlian atau teknik membuat sesuatu.Struktur Tulisan feature berbeda dengan tulisan berita, komposisi tulisan feature terdiri dari:1. Head (judul feature)2. Lead (teras, intro, kalimat pembuka feature)3. Bridge atau jembatan antara lead dan body, berfungsi sebagai penghubung antara lead dan isi tulisan.4. Body (tubuh atau isi tulisan)5. Ending atau penutup tulisan.Penulisan judul feature boleh menggunakan judul label (non-kata kerja) sebagaimana halnya judul artikel atau kolom. Jenis penutup feature:1. Penutup ringkasan: menyimpulkan cerita atau fakta yang telah diuraikan dengan merujuk kepada teras.2. Penutup penyengat: kalimat penutup yang mengagetkan, berupa kesimpulan yang tidak diduga oleh pembaca.3. Penutup pertanyaan: dengan mengajukan pertanyaan tanpa jawaban.4. Penutup klimaks: biasanya dipakai dalam feature yang ditulis secara kronologis, yaitu mengemukakan akhir cerita.f. Opini/ ArtikelArtikel (article) adalah karya jurnalistik berupa tulisan yang berisi pendapat (opini), gagasan (ide), pemikiran serta fakta. Posisinya dalam karya jurnalistik masuk dalam kategori views (pandangan atau opini). Sifat-sifat artikel dapat diuraikan sebagai berikut:1. Faktual. Artikel adalah tulisan nonfiksi atau berdasarkan fakta dan data.2. Berisi Gagasan dan Fakta. Artikel berisikan pendapat yang dilengkapi fakta peristiwa atau masalah.3. Meyakinkan. Sebuah artikel dapat menjadi sarana penulisnya guna meyakinkan orang lain (pembaca) akan pentingnya suatu masalah dipikirkan atau disikapi. Dengan kata lain, artikel bisa menjadi agendasetter dan membentuk opini publik.4. Mendidik. Artikel umunya mendidik dan mengajarkan sesuatu agar pembaca melakukan atau tidak melakukan sesuatu.5. Memecahkan masalah. Artikel membahas suatu masalah yang disertai alternatif pemecahannya atau solusi.6. Menghibur. Sebuah artikel bisa juga menghibur pembacanya dengan mengangkat tema yang ringan dan lucu.Sebetulnya tulisan artikel tidak punya struktur, penulis bebas menuangkan masalah yang sedang dibahas, lalu menyambungnya dengan pendirian subjektif. Namun umumnya komposisi sebuah artikel terdiri dari:1. Judul (head).2. Nama penulis (by line).3. Pendahuluan (intro). Semacam teras (lead) dalam berita atau feature.4. Penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah.5. Isi tulisan atau uraian (body) yang biasanya terdiri atas sub-subjudul.6. Penutup (ending). Biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu atau pertanyaan tanpa jawaban.

Menggali ide, merupakan tahap awal atau pembuka untuk menulis artikel. Menguji ide, anda harus menguji ide tersebut, misalnya dengan menimbang, aktualkah ide tersebut? Bergunakah ide tersebut bagi publik? Pernahkah ditulis oleh orang lain? Dan lain-lain. Mengumpulkan referensi, referensi (buku-buku, tulisan-tulisan, atau kliping Koran) yang dapat mendukung pengembangan ide tersebut menjadi sebuah tulisan (artikel). Memulai menulis, bagi pemula ketika mulai menulis jangan pikirkan harus langsung membuat tulisan bagus. Langsung saja tuliskan apa yang ada dipikiran dengan gaya bebas. Seperti kata James G. Robbins dan Barbara S. Jones janganlah terkejut atau kecewa jika anda gagal untuk mempertunjukan atau menghasilkan kualitas yang tinggi dalam tulisan pertama anda, pokoknya teruslah memulainya. Menulis intro atau pembuka artikel yang termudah adalah dengan mengutip berita dikoran, mengemukakan pepatah, atau ungkapan lalau dirangkaikan dengan identifikasi masalah yang akan dibahas dalam tulisan tersebut.

Artikel layak muat (fit to print) umumnya bertema aktual, mengandung hal baru dari segi pemikira atau gagasan, dan menyangkut kepentingan sebagian besar pembaca. Data teknis artikel, artikel yang akan dikirim hendaknya: Diketik rapi dua spasi diatas kertas putih. Judul artikel dicantumkan ditengah-tengah bagian paling atas halaman pertama, dengan nama penulis dibawahnya, dan pada akhir tulisan disebutkan identitas penulis. Bahasanya mudah dimengerti, ejaannya benar dan enak dibaca sesuai dengan kaidah EYD. Pembahasan temanya sistematis. Menyertakan sampul surat plus perangko balasan dengan alamat yang sudah ditulis sendiri untuk memudahkan redaksi media tersebut mengembalikan naskah jika tidak layak muat.Seorang penulis artikel harus memegang teguh etika kepenulisan tentang artikel ganda dan artikel duplikat. Artinya tidak mengirimkan artikel yang sama kepada dua atau lebih redaksi media massa, juga tidaak melakukan duplikasi terhadap artikel orang lain. Jika salah satu dari hal itu terjadi atau dua-duanya maka dapat dipastikan penulis aka masuk ke dalam daftar hitam (black list) redaksi media massa.

PEDOMAN UMUM MATERI 2FOTO JURNALISTIK DAN TEKNIK LAYOUTINGPengertian Foto Jurnalistik Foto jurnalistik menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom di dalam buku Audy Mirza Alwi halaman 4 adalah panduan kata words dan picture. Sementara menurut Editor foto majalah Life dari 1937-1950,Wilson Hicks, kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya.

Jenis-jenis foto jurnalistik1. Spot PhotoFoto spot adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau tidak terduga yang diambil oleh si fotografer langsung di lokasi kejadian. Misalnya, foto peristiwa kecelakaan, kebakaran, perkelahian, dan perang.2. General News PhotoAdalah foto-foto yang diabadikan dari peristiwa yang terjadwal, rutin dan biasa. Temanya bias bermacam-macam, yaitu politik, ekonomi, dan humor.3. People in the News PhotoAdalah foto tentang orang atau masyarakat dalam suatu berita. Yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok orang yang menjadi berita itu. Bias kelucuannya, nasib, dan sebagainya.4. Daily Life PhotoAdalah foto tentang kehidupan sehari hari manusia dipandang dari segi kemanusiawiannya (human interest). Misalnya, foto tentang pedagang gitar.5. PortraitAdalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan mejeng. Ditampilkan karena adanya kekhasan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya.6. Sport PhotoAdalah foto yang dibuat dari peristiwa olahraga. Karena olahraga berlangsung pada jarak tertentu anatara atlet dengan penonton dan fotografer., dalam pembuatan foto olahraga dibutuhkan perlengkapan yang memadai, misalnya lensa yang panjang serta kamera yang menggunakan motor drive. Menampilkan gerakan dan ekspresi atlet dan hal lain yang menyangkut olahraga.7. Science and Technology photoAdalah foto yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.8. Art and culture photoAdalah yang dibuat dari peristiwa seni budaya.9. Social and environmentAdalah foto-foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan hidupnya.

Syarat foto jurnalistikSyarat foto jurnalistik, setelah mengandung berita dan secara fotografi, bagus (fotografis), syarat lain lebih kepada, foto harus mencerminkan etika atau norma hukum, baik dari segi pembuatannya maupun penyiarannya.

Teknik Layout Teknik layout adalah teknik penempatan gambar dan tulisan agar mudah dibaca dan menarik untuk dilihat. Hari ini layout atau setting menjadi suatu yang penting karena didalamnya terdapat kekuatan yang tidak disadari dan membius pembaca kedalam suatu tulisan dan disamping itu gambar mempunyai suatu cerita tambahan dan materi tambahan dari suatu tulisan yang ada didalamnya. Media propaganda atau sebuah tulisan yang memberikan kepentingan umum akan semakin memperkuat karakter tulisan apabila dia diposisikan dengan benar serta mendapat sentuhan gambar yang memang sesuai dan menambah bobot dari suatu tulisan. Teknik setting suatu media khususnya media cetak menduduki arti penting ketika terjadi banyaknya persaingan antarasatu perusahaan lain dengan perusahaan media lainnya, setting atau layout ini yang nantinya akan mencirikan suatu media kepada kunsumen. Jadi ketikan melihat dari jauh saja konsumen atau pembaca tahu majalah kesukaannya yang mana. Pada persma teknik layout memang tidaklah menjadi sesuatu yang mendapat variable tertinggi daripada teknik jurnalistik lainnya, tetapi tetap sebagai pemberi ciri yang paten pada suatu produk yang kita hasilkan.

Teknik desain atau setting majalah melihat berapa sisi pelaksanaannya diantaranya adalah pemilihan huruf (jenis dan ukuran), tata letak, adanya ilustrasi (grafik,foto,dan visualisasi lainnya. Ini menjadi tugas dari redaktur artistic atau layoutter untuk mengkomunikasikan informasi atau naskah lambang-lambang visual seperti huruf, foto, gambar , warna , garis dan unsur garis dan unsur grafis lainnya dengan maksud agar naskah-naskah dapat diikuti oleh pembaca secara mudah, menyenangkan, dan, mengesankan

TujuanLay out sendiri bertujuan untuk "sell the news", grade the news set the tone dan guide the resders (menawarkan/menjual berita, menentukan rangking berita, membimbing para pembaca, akan hal-hal yang harus dibaca lebih dahulu). Untuk memiliki berita, menentukan juga daya tarik setiap halaman, bagaimana isi setiap halaman itu. Misalnya, dari berita yang terpenting, menurun pada berita kurang penting. Dari berita kejadian yang dekat (baik tempat maupun waktu), menurun ke jarak yang lebih jauh. Kemudian lay out juga bertujuan menyesuaikan dengan gerak mata para pembaca.Dari tipografi, di samping perlu pengetahuan tentang warna dan jenis huruf, juga harus berjiwa seni. Sebab ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna foto atau tulisan sangat berpengaruh terhadap mate pembaca. Posisi suatu berita, isi dan pola yang digunakan semuanya untuk melayani pembaca. Sehingga lay out itu disesuaikan dengan siapa pembacanya. Hal ini perlu ditekankan, karena desain, lay out, dan tipografi merupakan ekspresi cermin kepribadian suatu produk jurnalistik.

Jenis Lay Out. Beberapa jenis lay out yang dikenal di antaranya adalah sebagai berikut.1. SYMITRICAL LAYOUT: disebut juga foundry/vertical lay-out, karena seperti jemuran, letak berita-beritanya seimbang. Tentu saja kelihatan stasis dan kolot, karena dari hard ke hard bentangannya tetap saja. Lay out seperti ini digunakan oleh The New York Time.2. INFORMAL BALANCE LAY-OUT: banyak dipakai oleh banyak suratkabar, karena mengarah kepada kesempurnaan suatu keseimbangan. Foto yang hitam akan lebih balk jika diletakkan di kanan atas halaman, dan akan kelihatan berat, kalau diletakkan di bagian bawah halaman.3. QUADRAT LAY-OUT atau tata-rias segi empat: sangat baik untuk suratkabar yang akan dijual di pinggir jalan secara eceran, karena koran akan berlipat empat, dan pada seperempat bagian yang tampak itu akan diperlihatkan berita-berita penting dan menarik.4. BRACE LAY-OUT: menonjolkan suatu berita besar. Lay out seperti ini sering menggunakan "Banner Headline", judul panjang. Berita penting ditempatkan di sebelah kanan suratkabar, sehingga mengikat pandangan pembaca ke sana. Kemudian judul lain di sebelah kiri, dan sebelah kanan lagi.5. CIRCUS LAY-OUT: tata-rias karnaval, karena ramainya halaman depan. Semua judul berita dipamerkan di halaman pertama, isinya di halaman lain. Contoh seperti ini adalah Pos Kota (Jakarta), atau koran-koran mingguan.6. HORIZONTAL LAY-OUT: tata-rias mendatar. judul berita dibuat mendatar, dengan berita yang tidak terlalu panjang.7. FUNCTION LAY-OUT, tata-rias yang setiap hard berubah, bergantung kepada perkembangan dan isi berita hard itu. Bila terjadi hal-hal luar biasa, sering dipakai apa yang disebut "skyline heads". Jadi ada gejala pemindahan nama tempat nama suratkabar itu sendiri. Lay out seperti ini sering juga dipakai oleh koran-koran Mingguan terbitan Jakarta.

Hal yang perlu diperhatikan1. Lay out hendaknya mengikuti kebiasaan arah mata berputar, yakni dari kiri ke kanan.2. Iklan hendaknya jangan diletakkan di halaman depan.3. Gambar yang baik, yang ada aksinya. Hindari memuat pasfoto. Karena dengan foto aksi (action) seolah-olah pembaca bertatap muka dengan orang bersangkutan.4. Gambar hendaknya jangan di sebelah kiri halaman.5. Fungsi foto, sama dengan headline. Foto mempunyai fungsi yang penting dalam lay out.6. Gambar jangan bertumpuk. Kalau mau banyak, dapat diletakkan di halaman dalam atau bersambung ke halaman lain.7. Jika surat kabarnya berwarna, jangan terlalu banyak menampilkan warna. Sebaiknya pelajari bahasa warna atau mengangkat seorang seniman yang mengerti arti warna.8. Berita ditulis bukan untuk menyenangkan sumber berita, tetapi untuk kepentingan pembaca