UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT …/Upaya... · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI
PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
03 WARUNGPRING KECAMATAN WARUNGPRING
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
ABSORI DJUNAEDI LISTRIONO
X4711002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini
Nama : AbsoriDjunaediListriono
NIM : X4711002
Program Studi : Penjaskesrek
Jurusan : PendidikanOlahragadanKesehatan
Fakultas : KeguruandanIlmuPendidikan
Universitas : UniversitasSebelasMaret Surakarta
Alamat : Rt 01 / Rw 02
DesaWarungpring
KecamatanWarungpring
KabupatenPemalang
MenyatakanbahwaPenelitianTindakanKelassayaberjudul “ UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PEDEKATAN
BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WARUNGPRING
KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN PEMALANG
TAHUNPELAJARAN 2011 / 2012 “ inibenar-
benarmerupakanhasilkaryasayasendiri.selainsumberinformasi yang
dikutipdaripenulis lain
telahdisebutkandalamteksdandicantumkandalamdaftarpustaka.
ApabilapadakemudianhariterbuktiataudapatdibuktikanPenelitianTindakanKelas(
PTK ) inihasiljiplakan, sayabersediamenerimasanksiatasperbuatansaya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuatpernyataan
AbsoriDjunaediListriono
NIM. X4711002
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI
PEDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03
WARUNGPRING KECAMATAN WARUNGPRING KABUPATEN
PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh
ABSORI DJUNAEDI LISTRIONO X4711002
Skripsi
DiajukanuntukmemenuhisalahsatupersyaratanmendapatkangelarSarjanaPendidikan Program
studiPendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi
JurusanPendidikanOlahragadanKesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsitelah di setujuiuntukdipertahankandihadapan Tim
pengujiSkripsiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.AgusMargono, M.Kes Pomo WarihAdi, S.Pd.M.Or
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
NIP. 19580822 198403 1 002 NIP.19821225 200812 1 002
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsiinitelahdipertahankandihadapan Tim
PengujiSkripsiFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret
Surakarta
danditerimauntukmemenuhipersyaratanmendapatkangelarSarjanaPendidikan.
Hari :
Tanggal : Juli 2012
Tim PengujiSkripsi
NamaTerang TandaTangan
Ketua : Drs.HeruSuranto,M ……………………………...
Sekretaris : SinggihHendarto, S.Pd.M.Pd. ……………………………...
Anggota I : Drs. AgusMargono, M.Kes ………………………………
Anggota II : Pomo WarihAdi, S.Pd.M.Or ……………………………..
Disahkanoleh
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
UniversitasSebelasMaret
a.n. Dekan
PembantuDekan I
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Prof. Dr.rer.nat.Sajidan, M.Si NIP : 19660415 199103 1 002
ABSTRAK
AbsoriDjunaediListrionoUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI
CEPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 03 WARUNGPRING, KECAMATAN WARUNGPRING
KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011
/2012.Skripsi.SurakartaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMar
et.Juni 2012
Penelitianinidilaksanakandengantujuanuntukmengetahuipeningkatkanhasilbel
ajarlaricepatdenganpendekatanbermainpadasiswakelas V SD Negeri 03
WarungpringKecamatanwarungpringKabupatenPemalangtahunpelajaran 2011 /
2012.
Penelitianinimerupakanpenelitiandenganmenggunakanmetodepenelitiantind
akankelas (Classroom Action
Research),dilaksanakandalamduasiklus.Setiapsiklusnyamempunyaiempatlangkah,
yaitu :perencanaan, pelaksanaan, observasidanrefleksi.
Subyekpenelitianadalahsiswakelas V SD Negeri 03 Warungpringpada semester II
tahunpelajaran 2011/2012, denganjumlahasiswa 30 denganrincianjumlahsiswaputri
16 dansiswaputra 14.
Dari hasilanalisisdenganinstrumen :Pengumpulan data, teknikanalisis data
dandiskrikiptifkuantitatif.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapemberianpermainandal
ampembelajaranpendidikanjasmanidenganmaterilaricepatdapatmeningkatkansemang
atsiswa.
Dari hasilanilisis yang diperolehpeneliti,
terdapatpeningkatanpadahasilbelajarsiswadarikondisiawalkesiklus I dan II,
baikdaripeningkatan rata-rata
hasilpembelajaranlaricepatsiswamaupunnilaiketuntasanhasilbelajar.Nilai rata-rata
hasilpembelajaranlaricepatpada rata-rata kondisiawal( 40% ) atauketuntasannilai
rata-rata siswahanya 12 siswadari 30 siswa , rata-rata siklus I ( 67 % )
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ataunilaiketuntasan rata-rata siswhanya 20 siswadari 30 siswadan rata-rata siklus II (
83 % ) atauketuntasannilai rata-rata siswamencapai 25 siswadari 30 siswa,
sehinggapeningkatandarikondisiawalkesiklus II sebesar ( 43 %), diukurdari KKM
sebesar 70.
Kata kunci :hasilbelajar, laricepat, melaluipendekatanbermain
MOTTO
v “Do’a adalah kunci keberhasilan di samping usaha” ( Penulis )
v “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S.Ar-Ra’du :11).
v “Hanya kepada Alloh aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku dan aku
mengetahui dari Alloh apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S. Yusuf : 86).
v “ Berbagidalamkebaikanakanmenambahalirankebaikanberkalilipat “ ( Penulis )
v “ Sekian kali membantuakandatangkebaikanberkali-kali “. ( Penulis )
v “ Menolongtemansamabaiknyadengansembuhdarisuatupenyakit “ . ( Penulis )
v “ Memberidenganwajahmanisadalahkebaikan yang berlipatganda “.
v “ Menambahkebaikanakanmengantarkepadakemuliaan “.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
v Kedua orang tuakutercinta, yang selalumendo’akanku.
v Istrikutersayang SITI FATIMAH yang selalu memberikan do’a, semangat dan
dukungan serta perhatian.
v Keduaputrakutersayang RIZKY PURNAMA M dan LIEZAN GAWANG
yangselalumenjadipenyemangathidupku.
v Sahabat-sahabatku, kelompok 3.2 yang selalu membantu dan memberiku
semangat.
v Teman-teman guru SDN 03 Warungpring yang selalu memberikan semangat
dan bantuan.
v Teman-teman seperjuanganku PPKHB
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhan Yang MahaPemurah,
atassegalalimpahankasihsayang,
sehinggapenulisdapatmenyelesaikanSkripsi.Skripsidenganjudul
“UpayaPeningkatnHasilBelajarLariCepatMelaluiPendekatanBermainpadasiswakelas
V SD Negeri 03 WarungpringkecamatanWarungpring,
kabupatenPemalangtahunpelajaran 2011/2012” yang
dimaksudkanuntukmengetahuisikapsiswadalammengikutipembelajaranlaricepat.
Skripsiinidapatterwujuddenganbaikberkatulurantangandariberbagaipihak,
khususnyapembimbing.Olehsebabitu, padakesempatan kali
inipenulismenyampaikanterimakasih yang sebesar-besarnyakepada :
1. Prof.Dr.H.M. FurqonHidayatullah,M.Pd,
DekanFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitasSebelasMaret Surakarta.
2. Drs. AgusMargono, M.Kesdan Pomo WarihAdi, S.Pd. M.Or,
selakuDosenPembimbingpenyusunanSkripsi.
3. Dosen FKIP UniversitasSebelasMaret Yang
secaratulusmemberikanilmnudanmasukan-masukankepadapenulis.
4. Sri Mulyati ,S.Pd.SD, selakuKepala SD Negeri 03 Warungpring yang
telahmemberikanijindanbimbingandalampenelitianini.
5. Sri Kangeningsih guru Penjasorkes SD Negeri 02
MerengkecamatanWarungpringkabupatenPemalangselakukolaborator.
6. Siswa-siswikelas V SD Negeri 03 Warungpring, yang
telahberpartisipasidalampenelitianini.
7. Semuapihak yang telahmembantudalmpenelitianini, yang
tidakdapatdisebutkansatupersatu.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Semogasemua yang telahmembantupenulisdalampenyusunanlaporanini
yang tidakdapatdisebutkansatupersatu, mendapatpahala yang
berlimpahgandadariAlloh SWT.
PenulismenyadaribahwaSkripsiinimasihjauhdarikesempurnaan.Olehkarenait
u, segala saran dankritik yang
bersifatmembangunsangatpenulisharapkanuntukkesempurnaanskripsiiniAkhirnyapen
ulisberharapsemogaskripsiinidapatbermanfaatbagiduniapendidikan.
Surakarta, Juli2012
Penulis
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ………………………………………………………………. i
PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………… ii
PENGAJUAN …………………………………………………………… iii
PESETUJUAN …………………………………………………………. iv
PENGESAHAN …………………………………………………………. v
ABSTRAK ……………………………………………………………… vi
MOTTO ………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………… ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar belakang masalah ………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………… 6
A. Kajian Teori …………………………………………………… 6
1. LariJarakPendek …………………………………… 6
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. PengertianLarijarakPendek ……………………………. 6
b. TeknikLariJarakPendek ……………………………….. 6
2. PendekatanPembelajarandengan Model Bermain …………. 9
a. PengertianPermainan ……………………………………. 9
b. KemampuanDasarPermainan …………………………… 10
c. TeoriPermainan ………………………………………….. 11
B. Kerangka Berfikir ……………………………………………… 12
C. Hipotesis ……………………………………………………… 13
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 14
A. Setting ( TempatdanWaktu ) Penelitian ……………………… 14
1. TempatPenelitian …………………………………………… 14
2. WaktuPenelitian ……………………………………………. 14
B. SubyekPenelitian ………………………………………………. 15
C. Sumber Data ……………………………………………………. 15
D. TeknikPengumpulan Data …………………………………… 15
E. UjiValiditas Data ……………………………………………… 16
F. Analisa Data …………………………………………………… 17
G. IndikatorKinerjaPenelitian …………………………………… 17
H. ProsedurPenelitian …………………………………………… 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………….. 25
A. DiskripsiPraTindakan ………………………………………… 25
B. DiskripsiHasilPenelitian ……………………………………… 26
1. Siklus I ……………………………………………………… 27
a. Pertemuan 1 ……………………………………………… 27
b. Pertemuan 2 ……………………………………………… 31
c. Pertemuan 3 ……………………………………………… 34
2. Siklus II ……………………………………………………… 37
a. Pertemuan 4 ………………………………………………. 37
b. Pertemuan 5 ………………………………………………. 41
c. Pertemuan 6 ………………………………………………. 44
1
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Perbandinganhasilantarsiklus ………………………………. 47
D. PembahasanHasilpenelitian …………………………………… 48
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………………………. 51
A. Simpulan ……………………………………………………… 51
B. Implikasi ……………………………………………………… 51
C. Saran …………………………………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 53
LAMPIRAN - LAMPIRAN……………………………………………… 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
Gerakan aba-aba “ bersedia “ ………………………………………….. 7
Gerakan aba-aba “ Siap “ ……………………………………………... 8
Gerakan aba-aba “ Ya “ ……………………........................................ 8
Saatmencapaigaris finish ……………………………………………... 9
Kerangkaberfikir ……………………………………........................... 13
Alurtahapansiklus …………………………………………………….. 19
Memindahkan bola ……………………………………………………. 22
Bintangberpindah ……………………………………………………… 23
PerbandinganhasilbelajardarikondisiawalkeSiklus I & II ………… 48
Peningkatanketuntasanhasilbelajardarikondisiawal,siklusI & II….. 50
ProsentasePeningkatandarikondisiawalkesiklus I & II ……………. 50
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Data kondisiawalsiswa ………………………………………………… 3
RincianKegiatandanjeniskegiatanpenelitian ………………………… 14
Teknikdanalatpengumpul data ………………………………………… 16
Presentaseindikatorcapaiankemampuanlaricepat ……………………. 24
Kondisiawalhasilbelajarlaricepat …………………………………….. 27
Deskripsi data akhirsiklus I …………………………………………….. 36
Deskripsi data akhirsiklus II …………………………………………… 46
Perbandingan data awal, siklus I & II …………………………………… 47
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Siklus I ………………………………………………………………….. 54
Siklus II …………………………………………………………………. 66
LembarPenilaianKondisiawal ………………………………………… 78
RekapitulasiKepuasansiswakondisiawal ……………………………. 79
Lembarpenilaianafektifsiklus I ……………………………………….. 80
Lembarpenilaiankognitifsiklus I ……………………………………… 81
Lembarpenilaianpsikomotorsiklus I ………………………………….. 82
Rekappenilaiansiklus I ………………………………………………… 83
Rekapitulasikepuasansiswasiklus I…………………………………… 84
Penilaianafektifsiklus II ……………………………………………….. 85
Penilaiankognitifsiklus II …………………………………………….. 86
Lembarpenilaianpsikomotorsiklus II ………………………………… 87
Rekappenilainsiklus II ………………………………………………… 88
Rekapitulasikepuasansiswasiklus II ………………………………….. 89
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
FotoKegiatanpembelajaran ……………………………………………. 90
SuratPermohonanIzinPenyususnanSkripsi …………………………… 98
SuratKeputusanDekan FKIP tentangizinpenyusunanSkripsi ……….. 99
SuratPermohonanIzinObservasi ………………………………………. 100
SuratPermohonanIzinPenelitian ………………………………………. 101
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari system
pendidikansecara keseluruhan . Tujuan pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan jasmani membentuk atau
membangun manusia seutuhnya dari segi lahir maupun batin. Dari segi lahir atau
jasmani meliputi pertumbuhan fisik, perkembangan fisik, gerak dan kesehatan.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.
Pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa
kelas V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang
tahun pelajaran 2011/2012 Terdapat kompetensi dasar : Mempraktikkan berbagai
variasi gerak dasar kedalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai semangat, sportivitas, kerjasama, percaya diri, dan kejujuran
dengan indicator melakukan teknik start jongkok, melakukan teknik berlari,
melakukan teknik memasuki garis finish melalui pendekatan bermain. Memahami
dan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa.Pada usia tersebut seluruh
aspek perkembangan manusia baik itu kognetif, psikomotor dan afektifitas
mengalami perubahan.
Cabang atletik yang terbagi dalam nomor lari, lempar,tolak dan lompat
merupakan sifat alamiah manusia. Pada zaman dahulu kemampuan ini dimiliki oleh
manusia untuk mempertahankan diri, misalnya untuk berburu untuk mencari makan
dan yang lainnya. Bangsa Asyria Purba dan Babylonia Purba dari Mesopotama tahun
1000 SM sudah mengenal lempar dan tolak .Untuk nomor lempar dibagi beberapa
cabang yaitu lempar lembing, Lari Jarak Pendek dan jarak jauh.Lari Jarak Pendek.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
diikutsertakan dalam olimpiadae sejak tahun 1908 sebagai nomor perseorangan
untuk putra dan putri. Perkembangannya sekarang nomor Lari Jarak pendek ini
dimasukan dalam panca lomba. Nomor lari ini sering dipertandingkankan di
tingkatkabupaten maupun tingkat propinsi bahkan tingkat Nasional.
Lari Jarak pendek merupakan cabang pembelajaran atletik yang pada
umumnya kurang diminati oleh siswa . Hal ini terlihat dari kurang antusiasny siswa
dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek Kurangnya antusias siswa dapat di
sebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dari penyajian materi yang kurang
variatif, sehingga menyebabkan siswa malas dalam mengikutinya. Pembelajaran
hanya berorientasi pada teknik, setelah itu siswa merasa belum memperoleh
pembelajaran sehingga dilanjutkan dengan bermain sepakbola. Keadaan ini sering
terjadi bilamana pembelajaran secara teknik sudah selesai sehingga orientasi siswa
pada materi yang sedang di pelajari. Faktor yang lain adalah sarana dan prasarana
yang kurang memadai, sehingga siswa dalam kelas itu tidak aktif semua dan terlalu
lama menunggu giliran. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung meyebabkan
anak merasa bosan. Pada akhirnya pembelajaran terkesan tidak tuntas.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SD Negeri 03
Warungpring kelas V tersebut masih mengalami kesulitan dalam melakukan lari
jarak pendek.Secara umum, siswa memiliki kemampuan menengah ke bawah,
disamping beberapa anak memililiki intelegensi di atas rata-rata. Dalam sebuah
observasi kelas, dapat diketahui bahwa anak kelas V tidak memiliki motivasi tinggi
terhadap pendidikan jasmani.Masih tampak beberapa siswa yang ngobrol karena
terlalu lama menunggu giliran, malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan
guru,proses pembelajaran belum melibatkan anak secara aktif, guru masih menjadi
pusat , kurangnya model pembelajaran, sehingga kompetensi pembelajaran yang
diharapkan sangat mempengaruhi keberhasilan lari jarak pendek.
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran lari jarak pendek yang
dilakukan oleh siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan warungpring
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kabupaten Pemalang tahun 2011/2012 .Dapat dilihat dari kondisi awal siswa dalam
pembelajaran lari cepat sebelum menggunakan pendekatan bermain.
Tabel 1. Data kondisi awal hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD
Negeri 03 Warungpring kecamatan warungpring kabupaten Pemalang tahun
pelajaran 2011/2012, adalah:
Rentang Nilai Ket Kreteria Jml Siswa Presentase ( % )
80-85 Baik sekali Tuntas 0 0
76-79 Baik Tuntas 4 13,33 %
70-75 Cukup Tuntas 8 26,66 %
66-69 Kurang Tidak Tuntas 10 33,33 %
60-65 Kurang sekali Tidak Tuntas 8 26,66 %
Jumlah 30 100 %
Dilihat dari tabel kondisi awal siswa tersebut diatas hasil pembelajaran presentase
rata -rata hasil belajarnya hanya mencapai 40 % atau 12 siswa mempuyai nilai di atas
KKM yang ditetapkan yaitu 70.dari jumlah siswa sebanyak 30 dengan rincian siswa
16 putri dan 14 siswa putra.Disamping itu juga pada pembelajaran kondisi awal
dapat dilihat dari hasil rekap kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran lari cepat
, adalah :
No Ekspresi siswa Keterangan Jumlah siswa
1
Siswa senang 12
2
Siswa biasa-biasa saja 10
3
Siswa tidak senang 8
Jumlah 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Ketidak berhasilan dalam pembelajaran disebabkan siswa terbiasa dengan
menghafal apa yang diperintahkan oleh guru dari pada beryanya atau berfikir kreatif
dalam menyelesaikan gerakan yang ditugaskan sehingga siswa merasa bosan dan
tidak tertarik pada pembelajaran yang diberikan oleh guru. Apabila pembelajaran
yang demikian terus menerus berlangsung tanpa adanya usaha perbaikan, jelas
kompetensi dasar yang diharapkan dalam pembelajaran tidak tercapai.
Perbaikan pembelajaran dengan kompetensi dasar Mempraktikkan variasi
teknik dasar atletik yang dimodifikasi, serta nilai semangat, sportivitas, kerjasama,
percaya diri, dan kejujuran, ruang dan waktu menggunakan pendekatan bermain pada
siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan warungpring kabupaten
Pemalang tahun pelajaran 2011/2012.
Pendekatan bermain digunakan peneliti supaya siswa dalam pembelajaran: 1
siswa bisa berfikir kreatif bagaimana melakukan teknik start jongkok yang baik dan
menyenangkan. 2 Siswa dapat melakukan teknik berlari. 3 Siswa dapat kreatif
melakukan teknik memasuki garis finish yang benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:“ Bagaimanakah penggunaan pendekatan bermaindalam pembelajaran
penjasorkes dapat meningkatkanhasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD Negeri
03 Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang? ”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakandi atas maka tujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui pendekatan bermain dapat meningkatan lari cepat pada
siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten
Pemalang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dibidang
olahraga khususnya lari cepat. Dan juga meningkatkan pembelajaran lari cepat
sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran pendidikanlari cepat.
2. Secara praktis
Penelitian ini sebagai informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dalam usaha meningkatkan pembelajaran lari cepat dengan model bermain.Pihak-
pihak tersebut khususnya bagi guru maupun siswa itu sendiri yang menjadi
sasaran utama.Maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru penjas SDN 03 Warungpring, Kec Warungpring, Kab Pemalang
· Untuk meningkatkan kreatifitas guru disekolah dalam membuat dan
mengembangakan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi,dalam
rangka perancangan pembelajaran PAIKEM
· Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang
akan dilakukan.
· Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
profesional,terutama dalam pengembangan pendekatan permainan.
b. Bagi siswa
· Dapat meningkatkan minat dan kemampuan lari cepat.
· Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran
penjas,khususnya lari cepat.
· Dimilikinya kemampuan dan tekhnik lari cepat yang benar
· Dimilikinya prestasi lari cepat yang maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Lari Jarak Pendek
a. Pengertian Lari Jarak Pendek
Lari Jarak Pendek ( sprint) adalah semua jenis lari yang sejak dari starat
sampai finis dilakukan dengan kecepatan maksimal. Beberapa factor yang mutlak
menentukan baik buruknya dalam sprint ada tiga hal yaitu : start, gerakan sprint dan
finish.
Kaki bertolak kuat sampai terkejang lurus, lutut diangkat tinggi-tinggi
setinggi panggul. Usahakan agar badan tetap rileks, kecondongan badan kedepan
dengan sudut lutut antara 25 – 30 %. Siku di tekuk kira –kira 90 %, pandangan lurus
kedepan, pelari harus menggerakan kaki yang tinggi dan langkah yang selebar
mungkin.Seterusnya gerakan melewati garis finish.
Bagi pelari jarak pendek, start atau pertolakan merupakan kunci pertama
yang harus dikuasai. Kecerobohan atau kelambatan dalam melakukan start berarti
suatu kerugian besar bagi seorang spinter. Oleh karena itu, cara melakukan start yang
baik harus benar-benar diperhatikan serta di pelajari secermat mungkin.Pada garis
besarnya cara melakukan start ada tiga macam : Start melayang ( flying start), start
berdiri ( standing start ), start berlutut ( crossing start ). Start melayang biasanya
hanya dipakai pada saat latihan, dan lari sambung. Start berdiri biasanya di pakai
oleh pelari jarak menengah, jarak jauh dan pada lari sambung pelari kedua, ketiga
dan seterusnya. Start berlutut disebut start jongkok adalah start yangbiasa di pakai
oleh pelari jarak pendek. Namun demikian mulai akhie-akhir ini banyak pula untuk
pelari 800 m.
b. Teknik Lari Jarak Pendek
Lari cepat ( sprint ), yaitu semua perlombaanlari dengan kecepatan penuh
yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Kunci pertama yang harus di
kuasai oleh seorang pelari cepat adalah start. Keterlambatan atau ketidaktelitian
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pada waktu melakukan start, sangat merugikan seorang pelari cepat.Oleh sebabitu,
cara melakukan start harus benar-benar diperhatikan dan dipelajari, serta di latih
dengan cermat.
Pada aba-aba “ bersedia “. Pelari maju kedepangaris finish. Kemudian
mundur untuk menempatkan kaki, bertumpu pada balok start. Kaki yang kuat
ditempatkan didepan garis ( biasanya kaki kiri ). Brtlutut, lutut kaki belakang
diletakan di tanah, lutut kaki depan rileks.
Cara melakukan gerakan aba-aba “ bersedia “ adalah sebagai berikut :
a) Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu .
b) Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
c) Bahu condong kedepan
d) Kepala dan leher tidak tegang
e) Pandangan kedepan kira-kira 2,5 meter dari muka garis start
f) Pusatkan perhatian pada aba-aba berikutnya
g) Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk start yang digunakan.
Gambar 1 gerakan “ bersedia “
Pada aba-aba “ siap “ pelari seharusnya melakukan cara sebagai berikut :
a) Angkat panggul kedepan atas sedikit lebih tinggi dari bahu.
b) Berat badan lebih kedepan
c) Kepala rendah, leher tetap kendur, pandangan tetap kedepan
d) Lengan tetap lurus, siku jangan bengkok
e) Pada waktu mengangkat panggul ambil nafas dalam-dalam
f) Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Gambar 2 gerakan “ siap “
Pada aba-aba “ Ya “, pelari seharusnya melakukan cara sebagai berikut :
a) Ayunkan lengan kiri kedepan dan lengan kanan kebelakang kuat
b) Kaki kiri menolak kuat sampai terkejang lurus
c) Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
d) Langkah pertama kira-kira 45-75 cm di depan garis start.
e) Berat badan meluncur lurus kedepan
f) Langkah lari makin lama makin menjadi lebar
g) Bernafas seperti biasa.
Gambar 3 aba-aba “ Ya “
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis.
a) Lari terus tanpa perubahan apapun.
b) Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah
belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c).Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke
depan,yang lazim disebut TheString. Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis
meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka
yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan,
jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis.
Gambar 4 saat mencapai garis finish
Berdasarkan berbagi pendapat di atas maka pengertian tentang lari cepat
adalah rangkaian gerakan yang dimulai dengan start jongkok dan lari secepat -
cepatnya menuju garis finish dengan kecepatan maksimal.
2. Pendekatan Pembelajaran dengan model Bermain
a. Pengertian Permainan
Permainan merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dimana saja
tempatnya dan kapan saja oleh seseorang atau lebih, tua atau muda, besar atau kecil,
orang biasa atau pejabat, kaya atau miskin yang diikuti dengan rasa senang, menarik,
menggembirakan, menantang, dan rasa puas yang dilaksanakan tanpa alat maupun
dengan alat.
Definisi tersebut dapat menjadi berbagai macam definisi tergantung dari
sudut mana orang memandangnya. Begitu juga bagi seseorang yang hobi
terhadapolahraga juga akan berbeda definisinyadengan orang yang hanya sebagai
penonton.
Permainan bagi anak mengandung nilai –nilai dalam pendidikan.
" Permainan mengandung “
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. Nilai- nilai mental
Ø Kebutuhan anak akan pengalaman baru
Ø Kebutuhan anak akan rasa aman
Ø Kebutuhan anak untuk pengakuan
Ø Kebutuhan anak untuk berpartisipasi
Ø Kebutuhan anak akan rasa senang
2. Nilai-nilai fisik
3. Nilai-nilai sosial ( Soemitro, 1992:4-7)
Ada juga yang menyatakan bahwa :
a) Bermain merupakan aktifitas yang dilakukan dengan sukarela atas dasar rasa
senang
b) Bermain dengan rasa senang,menumbuhkan aktifitas yang dilakukan secara
spontan.
c) Bermain dengan rasa senang, untuk berlatih, kadang-kadang memerlukan
kerjasama dengan teman, patuh pada peraturan dan mengetahui kemampuan
dirinya sendiri ( Soekintaka 1992 : 7 )
b.Kemampuan dasar permainan
Permainan merupakan suatu sarana untuk anak dalam menjalankan suatu
kegiatan sehari-hari. Kita tidak pernah melihat anak yang sehat tidak melakukan
kegiatan bermain, baik sendiri maupun dengan temannya.Permainan bagi anak
adalah merupakan suatu kebutuhan hidup seperti kebutuhan makan dan minum juga
untuk menyalurkan keinginan dan dorongan dari dalam dirinya.
Sangatlah tidak dewasa bila seorang dewasa yang selalu melarang anaknya
melakukan kegiatan bermain, karena dalam bermain mereka akan mengembangkan
potensi serta melakukan berbagai latihan agar merekamenjadi manusia yang kreatif.
Dan yang penting, bahwa belajar pun mereka dapatkan dari bermain.Oleh karena itu,
seorang pendidik yang mengerti dengan kemampuan dan keinginan anak didik maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
mereka tidak akan memaksakan anak untuk mempelajarisesuatu dengan cara
dipaksakan, sehingga menyita waktu permainan.
Dengan demikian guru yang bijaksana akan memikirkan bagaimana metode
penyampaian suatu pelajaran pada anak didik sambil mereka selalu bermain,
maksudnya walaupun dalam keadaan bermain secara tidak langsung gueu
memasukkan suatu pengajaran yang perlu diketahui oleh dirinya.
c. Teori permainan
Pendekatan permainan adalah suatu proses penyampaian pengajaran dalam
bentuk bermain tanpa mengabaikan materi inti. Permainan yang dimaksud adalah
permainan kecil yang materinya di sesuaikan dengan setandar kompetensi
kurikulum.Permainan kecil ini dapat digunakan untuk mengajar atletik, senam dan
cabang olahraga lainnya yang hubungannya dengan pendidikan jasmani.Menurut (
Soetoto Pontjopoetro, dkk : 2007 ) teori-teori dalam bermain yang dikemukaaakn
para ahli diantaranya :
1. Teori kelebihan tenaga dari Hebert Spencer isinya mengatakan tenaga berlebihan
yang ada pada anak menuntut jalan keluar dan dapat disalurkan dalam permainan.
2. Teori rekreasi dari Scaller dan Lazarus mengungkapkan bahwa permainan itu
adalah keasikanyang bukan dalam bentuk bekerja dan bermaksud untuk
bersenang-senang dan beristirahat.
3. Teori Atavisme dari Stanley Hall menerangkan bahwa permainan anak itu adalah
ulangan dari kehidupan nenek moyangnya. Teori ini boleh katakana sesuai dengan
pendapat Hayckel yang menetapkan bahwa menurut Hukum dasar biogenis tiap-
tiap anak itu mengulangi perbuatan nenek moyangnya.
4. Teori persiapan /latihan dari Groos isinya memandang bermain sebagai bentuk
latihan manusia belum dewasa untuk menyiapkan fungsi bagi keperluan hidup
5. Teori dari Katarsis dari Ariestoteles memandang bermain itu sebagai saluran
untuk menyalurkan segala emosi yang tertahan dan menyalurkan emosi yang tidak
dapat dinyatakan kearah yang baik
6. Teori Fantasi dari Claparade , anak itu bermain karena dalam kehidupannya
sehari-haritidak dapat kepuasan, sehingga ia melarikan diri kedalam fantasi di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dalam permainannya, tempat ia dapat melaksanakan segala kehendak dan
kemampuannya menjadi raja berkuasa dan sebagainya.
7. Teori Relaksasi dari Patrick bermain adalah cara untuk melepaskan diri dari
segala beban kehidupan dan segala macam paksaan. Bermain menimbulkan
kepuasan , menghilangkan ketegangan dan tekanan yang ada pada diri pribadi.
Dari beberapa teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
pendidikan jasmani untuk anak harus lebih menekankan kepada aspek permainan
dari pada teknik cabang olahraganya karena bermain adalah kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh setiap manusia pada umumnya dan siswa khususnya.
B. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu proses
pendidikan via aktifitas jasmani atau permainan, jadi yang digunakan sebagai media
atau perantara di sini adalah rangkaian aktivitas jasmani dan permainan.
Pembelajaran ini dapat berlangsung dengan baik oleh beberapa faktor , antara lain
fasilitas, metode mengajar, dan guru.Metode sendiri mempunyai articara dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Permainan dapat menjadi model atau caradalam
pembelajaran apa saja, yang bertujuan agar pembelajaran dapat tercapai tidak kalah
pentingnya anak menjadi senang dan nyaman.
Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan adalah kurang peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses
pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa yang
secara penuh.Siswa berperan sebagai obyek pembelajaran yang hanya mendengarkan
dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu proses pembelajaran
kurang mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran yang dapat merangsang
peran aktif siswa . Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari.
Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Gambar 5 Kerangka berfikir
C. Hipotesis
Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat
dirumuskan hipotesis tindakan terhadap penelitian ini adalah “ Pendekatan
bermain dapat meningkatkanhasil belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD
Negeri 03 Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2011/2012“
Kondisi awal
Guru : Kurang mampu mengontrol siswa dalam materi lari cepat
Siswa : -Tidak mampu menganalisis
materi gerak lari cepat - Hasil belajar siswa rendah - kualitas gerak lari cepat rendah
Tindakan Pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain
Siklus I Guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untukmeningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatan bermain
Kondisi akhir
Melalui pendekatan bermain siswa lebih mudah dalam pembelajaran lari cepat
Siklus II Upaya perbaikan dan penyempurnaan tindakan siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan lari cepat melalui pendekatan bermain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah di laksanakan di SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring Kabupaten Pemalang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini telah di laksanakanpada bulan April –
Juni 2012 sampai selesai,untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini :
Tabel 2.Rincian Kegiatan,Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun 2012
April Mei Juni Juli
1. Persiapan
a. Observasi ü
b. Identifikasi Masalah ü
c. Penetuan Tindakan ü
d. Pengajuan Judul ü
e. Penyusunan Proposal ü
f. Pengajuan Ijin Penelitian ü
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan siklus I ü
b. Pelaksanaan Siklus II ü
3. Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan ü
b. Ujian Skripsi ü
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 03
Warungpring tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 siswa,terdiri dari 14 siswa
putra dan 16 siswa putri yang berumur rata-rata 11 tahun dan guru yang mengampu
mata pelajaran pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani dan mitra peneliti
dalam hal ini berperan sebagai observer atau pengamat selama pembelajaran
berlangsung,sedangkan peneliti sendiri melaksanakan pembelajaran atau sebagai
guru.
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa,untuk mendapatkan data tentang lari cepat atau sprint dengan penerapan
pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring tahun pelajaran
2011/2012
2. Guru,sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
pembelajaran lari cepat di SD Negeri 03 Warungpring, Kec Warungpring, Kab
Pemalang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari :
tes dan observasi.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lari cepat yang dilakukan
siswa.
2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan alat
bantu pembelajaran. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan penelitian
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Tabel 3. Teknik dan alat pengumpulan data
No Sumber
Data
Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen
1 Siswa
Hasil ketrampilan lari
cepat
Tes praktek Tes
ketrampilan
lari cepat
2 Siswa
Kemampuan melakukan
rangkaian gerakan lari
cepat dari start sampai
finish
Praktik dan unjuk
kerja
Melalui
lembar
observasi
E. Uji Validitas Data
Cara untuk mengembangkan validasi data penelitian. Trianggulasi
merupakan cara yang paling umum di gunakan bagi peningkatan validasi data dalam
penelitian.Trianggulasi yang digunakan yaitu :
1. Trianggulasi data
2. Trianggulasi sumber
3. Trianggulasi metode
Validasi dan PTK ini menggunakan :
1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenaranya bila digali
dari beberapa sumber data yang berbeda.
2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informasi
atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak yang lain (
Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid )
3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar
hasilnya lebih mantap ( metode observasi, dan tes ) sehingga di dapat hasil yang
akurat mengenai subyek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
F. Analisa Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasil ketrampilan lari cepat : dengan menganalisis nilai rata-rata tes lari cepat.
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi kor yang telah ditentukan.
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari cepat : dengan menganalisis
rangkaian gerakan lari cepat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang
telah ditentukan.
Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk
kerja lari cepat. Menurut Iskandar,(2009 : 131) yang menyatakan bahwa,”Data
yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK
dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran”.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD
Negeri 03 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang pada tahun
pelajaran 2011/2012 diharapkan penguasaan teknik lari cepat akan lebih meningkat
menjadi lebih baik di bandingkan pembelajaran sebelumnya.Kemampuan yang
diharapkan siswa adalah siswa mampu melakukan teknik dasar lari cepat dengan
benar sesuai dengan kompetensi yang di harapkan . Dalam penelitian ini ditentukan
indikator keberhasilan yaitu apabila pada siklus I kurang dari KKM ( Kreteria
Ketuntasan Minimal ) yaitu sebesar 70.00, maka diadakan siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
H. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitia Tindakan Kelas ( PTK )
atau Classrroom Action Research ( CAR ) . menurut Supadi ( 2008: 104 ) yakni
penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan ( planning), penerapan
tindakan ( action ), mengobservasi dan mengevaluasitindakan (observation
andevaluation ) dan melakukan refleksi ( reflecting ), dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapa (kreteria keberhasilan ).
Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melaui penjelasan
sebagai berikut :
1. Perencanaan ( planning ) adalah tahapan dimana dijelaskan apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa dan bagaimanapenelitian itu dilakukan.
2. Penerapan tindakan ( Action ) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan
rencana yang telah di susun pada tahap perencanaan sebelumnya.
3. Observasi dan Evaluasi Tindakan ( observation and evaluation ) adalah tahap
pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian
berlangsung.
4. Refleksi ( Reflection ) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan
evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan
untuk merancang program penelitian siklus berikutnya.
Keempat tahap yang telah di paprkan diatas tersebut merupakan rancangan
tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan program
penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada
siklus sebelumnya begitu setrusnya sehingga target penelitian tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dapat diterangkan melalui
gambar berikut :
PENETAPAN FOKUS MASALAH
SIKLUS I
TINDAKAN LANJUTAN
SIKLUS II
Apakah Indikator Sudah Tercapai ?
Gambar 6 Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
Belum, perlu diadakan siklus III
Sudah ,penelitian bisa di akhiri
Perencanaan
Pengamatan
refleksi
pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan prosedur
penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan survey awal
Kegiatan yang dilakukan dalam survey ini oleh peneliti adalah mengobservasi
sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
2. Tahap seleksi informan,penyiapan instrument dan alat
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi
a. Menentukan subjek penelitian
b. Menyiapkan alat dan instrument penelitian dan evaluasi
3. Tahap pengumpulan data dan treatment
Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang
a. Hasil belajar lari cepat
b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran
c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Alat bantu pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran
f. Semangat dan keaktifan siswa
4. Tahap analisa data
Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif.
Teknis analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan
berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran,yaitu
partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan teknik lari cepat.
5. Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survey
sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.
6. Diskripsi tiap siklus.
Tujuan yang ingin dicapaai dalam penelitian adalah peningkatan hasil belajar lari
cepat melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring
kecamatan Warungpring kabupaten pemalang pada tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
1. Rancangan Siklus I
Dalam siklus I peneliti melaksanakan kegiatan yang menarik dan
menyenangkan yaitu kegiatan bermain.
v Pemanasan
Dalam kegiatan pemanasan kita buat dalam bentuk permainan yang
menyenangkan yaitu permainan.
· Melakukan permainan “ HIJAU HITAM “, anak dibagi dalam dua kelompok.Satu
kelompok berjumlah 15 orang, kemudian siswa berhadapan, satu kelompok diberi
nama kelompok “ HIJAU “, kelompok satunya diberi nama kelompok “ hitam “.
Guru memberi aba-aba “ Hi……jau !”, maka kelompok hijau lari dengan arah
berlawanan waktu baris, kelompok hitam mengejar kelompok hijau, yang
tertangkap mendapat hukuman dengan cara menggendong.
· Berkompetisi memindahkan bola
ü Anak dibariskan menjadi 5 saf
ü Setiap baris berjumlah 6 orang
ü Siswa yang paling depan memegang bola, kemudian lari sampai jarak 10
meter lalu mengitari bendera dan lari lagi ke tempat awal dan memberikan bola
kepada teman berikutnya.
ü Berlakununtuk semua kelompok dan di lombakan.
v Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti ini bentuknya siswa melakukan yang berorientasi lari dengan
pendekatan bermain.Pada waktu melakukan star hanya dengan aba-aba hitungan,
ayunan tangan bebas, lari berkompetisi
dengan membawa alat yang dimodifikasi pada jarak tertentu.Cara yang lain adalah
lari bolak balik dengan memindahkan kotak kecil pada jarak yang telah ditentukan
.
Prasarana : Lapangan
Sarana : bendera kecil, bola, peluit, blok start
Langkah pertama :
ü Siswa di bariskan 5 bersaf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
ü Baris 1 maju latihan start dengan jongkok atau berdiri menggunakan aba-aba
hitungan
ü Baris 2-6 melaksanakan hal yang sama seperti yang dilakukan baris1.
ü Gerakan ayunan tangan bebas atau tidak di batasi aturan
ü Sambil membawa bola memindahkannya pada jarak 10 meter kemudian
kembali bola di berikan pada baris berikutnya samapi semu anak
melaksanakan.
ü Latihan lari dengan batas tertentu memasuki finish
Jenis Permaianan I
Memindahkan bola pada jarak tertentu secara bergantian
@ @ @ @ @ @ …………………………………………………..>
< ……………………………………………………
@ @ @ @ @ @ …………………………………………………..>
< ……………………………………………………..
@ @ @ @ @ @ ………………………………………………….>
< ……………………………………………………..
@ @ @ @ @ @ ………………………………………………….>
<………………………………………………………
@ @ @ @ @ @ ……………….......................................................>
< ……………………………………………………
Gambar 7 memindahkan bola
Permainan : “Bintang berpindah”
- Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan
kemudian tengan dilepas.
- Guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “1-2,1-2,1-2 sampai
selesai semua siswa.
- Siswa yang menyebutkan angka 2 menempatkan diri di belakang nomor 1,
semua siswa melakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
- Dua siswa suit untuk menentukan siapa yang dikejar dan siapa yang
mengejar.
- Siswa yang mengejar secepat mungkin menyentuh siswayang dikejar.
- Siswa yang dikejar berusha menghindar dan dapat menempatkan diri di depan
siswa lain supaya tidak lagi dikejar.
Gambar 8 bintang berpindah
v Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir setelah penenangan diadakan evaluasi sekaligus
pemberian motivasi kepada siswa yang belum maksimal dalam beraktifitas.
a. Observasi
Pengamatan dilakukan terhadap:
(1) Hasil keterampilan lari cepat.
(2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan lari cepat.
(3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
b. Tahap (Refleksi)
Menganilisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari
teman , guru penjas yang bersangkutan kemudian di refleksi. Refleksi ini untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
menilai tindakan yang telah diberikan .Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang
masalah yang muncul dalam pembelajaran.jika keberhasilan atau indikator ini tidak
tercapai maka bedasarkan kesepakatan peneliti dan kolaborator PTK dilanjutkan ke
siklus II.
Tabel 4 prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian
keberhasilan penelitian pada tabel di bawah ini.
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus I perencanaan tindakan diharapkan hasil belajar siswa mencapai
KKM yang diharapkan , dan apabila belum mencapai target kompetensi yang
diharapkan maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II sebagai hasil
penyempurnaan pembelajaran pada siklus I. dengan materi pembelajaran yang sesuai
dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani . demikian juga
temasukperwujudan terhadap pelaksanaan observasi, dan interprestasi, serta analisis,
dan refleksi yang mengacu pada siklus I. Dalam siklus II diharapkan tercapai
kompetensi yang ditetapkan.
Aspek yang
di ukur
Prosentase Target Capaian Cara Mengukur
Kondisi awal Siklus I
Hasil Lari
Jarak Pendek 40 % 70 %
Di amati saat guru
Memberikan materi Lari
Jarak pendek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pra Tindakan
Sebelum proses penelitian dilaksanakan, kegiatan survey awal dilakukan
untuk mengetahui keadaan yang ada di lapangan.Berikut hasil survey awal yang
dilakukan oleh peneliti antara lain :
1. Dilihat dari hasil pembelajaran atletik pada siswa kelas V SD Negeri 03
Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, khususnya
kemapuan lari cepat melalui pendekatan bermain dalam proses pembelajaran lari
cepat memiliki kategori kurang berhasil , hanya 12 siswa yang tuntas atau setara
dengan 40 % memiliki nilai diatas KKM ( 70. )
2. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai dalam pembelajaran lari cepat .
3. Metode pembelajaran yang dilakukan guru monoton sehingga minat siswa
terhadap pembelajaran lari cepat rendah. Guru hanya menjelaskan bagaimana
teknik lari cepat yang benar, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam
mengikuti pembelajaran lari cepat yang diberikan oleh guru.
4. Pemahaman siswa terhadap pembelajaran lari cepat sedikit, karena waktu yang
disediakan dalam pembelajaran lari cepat sedikit.
5. Kurangnya penguasaan materi oleh guru dalam penerapan teknik- teknik lari cepat
yang benar, dan banyak siswa yang malas melaksanakan kegiatan yang diberikan
guru karena siswa memandang bahwa lari cepat adalah kegiatan yang melelahkan
dan biasa saja.
6. Kurangnya modifikasi metode pembelajaran laci cepat yang dilakukan oleh guru.
7. Kurangnya pengembangan media pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Dengan kondisi awal tersebut diatas, maka peneliti melakukan penelitian
terhadap materi pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain untuk
meningkatkan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungping
kecamatan Warungpring Kabupaten pemalang Tahun Pelajaran 2011 / 2012,
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
diketahui melalui observasi dan tes awal. Observasi dan tes awal tersebut bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan hasil belajar lari cepat dari
kondisi awal, siklus I, hingga siklus II.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain
pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan warungpring Kabupaten
Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 memiliki sistematika yang secara umum
terdiri dari 4 ( empat ) tahapan yaitu persiapan peneliti sebelum pembelajaran,
kemudian kegiatan pendahuluan yang mencakup berdo’a, apersepsi, menyampaikan
tujuan pembelajaran dan motivasi siswa, dan pemanasan. Dilanjutkan kegiatan inti
mencakup eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Yang terakhir adalah kegiatan
penutup yang mencakup pendinginan, refleksi, evaluasi, serta tindak lanjut, dan yang
terakhir siswa diberi tugas untuk pembelajaran yang akan datang kemudian
dilanjutkan berdo’a dan siswa dibubarkan.
Materi lari cepat melalui pendekatan bermain disampaikan /dijelaskan oleh
peneliti sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, siswa
mendengarkan , memahami, dan kemudian mempraktekkan. Pemberian materi
dilakukan oleh peneliti, dimana guru bertugas sebagai pengamat pembelajaran , dan
dibantu oleh guru kolaborator. Data observasi di gunakan sebagai evaluasi kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kekurangan di siklus I akan lebih
dicermati untuk perbaikan di siklus berikutnya ( siklus II )
Kondisi awal hasi lari cepat siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring
Kecamatan warungpring Kabupaten Pemalang, tahu pelajaran 2011 / 2012 di ketahui
melalui observasi dan tes awal. Observasi dan tes awal tersebut bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan hasil belajar lari cepat dari
kondisi awal, siklus I, hingga siklus II.
Berikut deskripsi data awal hasil belajar siswa terkait kemampuan lari cepat
pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan warungpring Kabupaten
Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 5 Kondisi Awal Hasil Belajar Lari cepat siswa kelas V SD Negeri 03
Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 /
2012.
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah anak Prosentase
80 - 85 Baik sekali Tuntas 0 0 %
76 – 79 Baik Tuntas 4 13,33 %
70 - 75 Cukup Tuntas 8 26.66%
66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 10 33.33%
60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 8 26.66 %
Jumlah 30 100 %
Berdasarkan hasil deskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan
tindakan maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa belum menunjukkan hasil
belajar yang baik, dengan prosentase ketuntasan belajar 40 % siswa atau hanya 12
siswa yang mengalamim ketuntasan diatas KKM yang ditentukan yaitu 70.00.
Berdasarkan deskripsi awal yang telah diperoleh tersebut masing-masing
aspek menunjukkan kreteria keberhasilan pembelajaran kurang . Maka disusun
sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran materi lari cepat pada
siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten
Pemalang tahun pelajaran 2011/2012, melalui pendekatan bermain.Pelaksanaaan
tindakan akan dilakukan 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan
yaitu : ( 1 ) perencanaan, ( 2 ) pelaksanaan tindakan, ( 3 ) observasi dan interprestasi
(4) analisisis dan refleksi.
1. Siklus I
a. Pertemuan 1
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan 1 pada hari Sabtu, 5 Mei 2012,
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1).Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2).Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan ( treatmen)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan bermain pada teknik lari cepat.
3).Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
4). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus I
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3. Observasi dan Intresprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui pendekatan bermain
pada lari cepat yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu
semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.
a) Pemanasan
Saat pemanasans iswa terlihat senang dan gembira . Siswa sangat antusias
melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan
yang mereka lakukan biasanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b) Inti
Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian materi
melalui pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apalagi yang akan dilakukan . siswa masih sedikit
malu terutama siswa perempuan, tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara
bergantian menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan bahkan saling
berebut untuk menunjukkan kemampuan mereka . Pada pembelajaran lari cepat
melelui pendekatan bermain dilakukan secara keseluruhan siswa tampak senang
karena pembelajaran yang dilakukan ini cukup membuat siswa merasa tertantang
dan berani melakukan unjuk kerja.
4) Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama
adalah sebagai berikut :
a) Keberhasilan guru/siswa
Pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat memotivasi siswa untuk belajar
dan mengulang lagi pelajaran tersebut. Melalui pendekatan bermain lebih
menantang siswa untuk belajar melakukan gerakan lari cepat karena model
pendekatan bermain bersifat kompetensi dan bermain sehingga siswa tidak merasa
bosan dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada tantangan tersendiri untuk
mengikuti pembelajaran .
b) Kendala yang dihadapi guru
Peneliti mengalami kesulitan dalam mengelola kelas, dalam menjelaskan dan
menyampaikan materi kepada siswa masih kurang maksimal sehingga dalam
pelaksanaan tindakan masih banyak siswa yang belum mengetahui alur dari
rangkaian lari cepat tersebut, selain itu kedisiplinan dalam mengelola waktu masih
belum tertata rapi.
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama
maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
1) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara lari cepat
dengan benar dalam pembelajaran atletik.
2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.peneliti harus tetap
memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang beroreintasi melalui
pendekatan bermain pada lari cepat.
b.Pertemuan 2
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan 2 pada hari Sabtu, 12 Mei 2012,
sebagai berikut :
1). Peneliti melakukan analisis kurikulu untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2). Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan ( treatmen)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu penerapan bermain pada teknik lari cepat.
3). Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
4). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus I
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3. Observasi dan Intresprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui pendekatan bermain
pada lari cepat yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu
semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.
a) Pemanasan
Saat pemanasans siswa terlihat senang dan gembira . Siswa sangat antusias
melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan
yang mereka lakukan biasanya.
b) Inti
Pada saat pembelajaran inti siswa Nampak senang dengan penyajian materi
melalui pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apalagi yang akan dilakukan . siswa masih sedikit
malu terutama siswa perempuan, tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara
bergantian menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan bahkan saling
berebut untuk menunjukkan kemampuan mereka . Pada pembelajaran lari cepat
melelui pendekatan bermain dilakukan secara keseluruhan siswa tampak senang
karena pembelajaran yang dilakukan ini cukup membuat siswa merasa tertantang
dan berani melakukan unjuk kerja.
4) Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan pertama
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
a) Keberhasilan guru/siswa
Pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat memotivasi siswa untuk belajar
dan mengulang lagi pelajaran tersebut. Melalui pendekatan bermain lebih
menantang siswa untuk belajar melakukan gerakan lari cepat karena model
pendekatan bermain bersifat kompetensi dan bermain sehingga siswa tidak merasa
bosan dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada tantangan tersendiri untuk
mengikuti pembelajaran .
b) Kendala yang dihadapi guru
Dalam mengelola kelompok kecil, belum berhasil, siswa masih senang bermain
sendiri sehinggga dalam pelaksanaan tindakan, selin itu kedisiplinan dalam
mengelola kelompok besar masih bersifat homogen sehingga terjadi
pengelompokan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai.
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan kedua maka
perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :
1) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara lari cepat
dengan benar dalam pembelajaran atletik.
2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya.peneliti harus tetap
memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang beroreintasi melalui
pendekatan bermain pada lari cepat.
c. Pertemuan 3
1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan 3 pada hari Selasa, 15 Mei 2012,
sebagai berikut :
1).Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua. Pembelajaran melalui
pendekatan bermain yang pada pertemuan kedua kurang berhasil maka dibuat
untuk lebih menarik lagi.
2).Menyusun instrument yang akan digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian
pada teknik lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3). Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
4). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
2).Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus I
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3.Observasi dan Intresprestasi
Pada dasarnya pembelajaran melalui pendekatan bermain cukup
memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaran lari cepat, hal ini dapat
diamati dari sikap siswa yang tak kenanal menyerah pada saat melakukan tes dan
selalu ingin mengulangi gerakan lari cepat ketika hasilnya belum memenuhi target
yang diharapkan . Masih ada kesempatan pada siklus II dengan harapan hasilnya
akan lebih baik.
Tabel 6 deskripsi data akhir siklus I Hasil Belajar Lari cepat siswa kelas V SD
Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang, tahun
pelajaran 2011 / 2012.
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah anak Prosentase
80 - 85 Baik sekali Tuntas 0 0 %
76 – 79 Baik Tuntas 9 30 %
70 - 75 Cukup Tuntas 11 36,66 %
66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 5 16,66 %
60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 5 16,66 %
Jumlah 30 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4) Analisis dan Refleksi
Dari tabel pencapaian hasil diatas, menunjukkan bahwa hasil belajar lari
cepat meningkat sesuai target pencapaian yang tercantum pada proposal.
Meskipun demikian, masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan .
Adapun keberhasilan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali ini adalah
sebagai berikut :
a) Keberhasilan guru/siswa
Berdasarkan data akhir siklus I, siswa menunjukkan hasil belajar lari cepat yang
cukup bagus dengan presentase siswa yang tuntas 67 % dan siswa yang belum
tuntas 33 %.
b) Kendala yang dihadapi guru/siswa
Mengarahkan siswa untuk tidak bermain sendiri pada saat pembelajaran inti,
sehinggga siswa tenaganya terkuras untuk bermain. Masih terjadi kelompok
homogen sehinggga tejadi kelompok siswa pandai dan siswa kurang pandai.
c) Rencana perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada
perbaikan – perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :
1) Mempersiapkan siswa secara fisik dengan menghimbau siswa supaya tidak
melakukan gerakan yang menguras tenaga sebelum latihan, misalnya bermain
dengan dengan temannya dan bercanda sendiri.
2) Melakukan pendekatan secara internal pada individu siswa supaya lebih intensif
pada siswa yang dirasa masih sangat kurang berhasil dalam pembelajaran.
2. Siklus II
a.Pertemuan 4
1.Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan
tindakan pada siklus II pertemuan 1 pada hari Selasa, 29 Mei 2012, sebagai berikut :
1). Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua. Pembelajaran melalui
pendekatan bermain yang pada pertemuan kedua kurang berhasil maka dibuat
untuk lebih menarik lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2). Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
3). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
2.Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus II
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3.Observasi dan Intresprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui pendekatan bermain
pada lari cepat yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu
semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.
a) Pemanasan
Saat pemanasans siswa terlihat senang dan gembira . Siswa sangat antusias
melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan
yang mereka lakukan biasanya.
b) Inti
Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian materi
melalui pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apalagi yang akan dilakukan . siswa masih sedikit
malu terutama siswa perempuan, tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
bergantian menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan bahkan saling
berebut untuk menunjukkan kemampuan mereka . Pada pembelajaran lari cepat
melelui pendekatan bermain dilakukan secara keseluruhan siswa tampak senang
karena pembelajaran yang dilakukan ini cukup membuat siswa merasa tertantang
dan berani melakukan unjuk kerja.
4). Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali ini
adalah sbagai berikut :
a) Keberhasilan guru/siswa
Pembelajaran melalui pendekatan bermain pada siklus II ini nampaknya semakin
membuat siswa bersemangat dan merasa dan merasa tertantang, hal ini terbukti
dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba pada setiap
unsur gerakan dan meminta peneliti untuk mengevaluasinya.
b) Kendala yang di hadapi guru / siswa
Belum mengadakan bimbingan kelompok besar maupun kelompok kecil sehingga
siswa dengan seniri-sendiri melakukan gerakan lari cepat dengan gerakan
sesukanya.Bimbingan dengan individu belum terlihat dilakukan oleh peneliti
sehingga banyak anak tidak melaksanakan kegiatan yang dilakukan dan
permainan belum kelihatan menantang minat siswa.
c) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada perbaikan
–perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :
1) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan cara melakukan gerakan lari cepat dalam
pembelaran atletik untuk meningkatkan hasil belajar.
2) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian lebih dan selalu disuruh untuk mencoba.
3) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang
berorientasi pada pendekatan pembelajaran bermain pada lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
b.Pertemuan 5
1.Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan 2 pada hari Sabtu, 2 Juni
2012, sebagai berikut :
1). Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua. Pembelajaran melalui
pendekatan bermain yang pada pertemuan kedua kurang berhasil maka dibuat
untuk lebih menarik lagi.
2). Menyusun instrument yang akan digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian
pada teknik lari cepat.
3). Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
4). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
2.Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus II
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3.Observasi dan Intresprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Siswa terlihat senang dengan pembelajaran melalui pendekatan bermain
pada lari cepat yang diberikan. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang begitu
semangat dan antusias saat pembelajaran berlangsung.
a). Pemanasan
Saat pemanasans siswa terlihat senang dan gembira . Siswa sangat antusias
melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan
yang mereka lakukan biasanya.
b). Inti
Pada saat pembelajaran inti siswa nampak senang dengan penyajian materi
melalui pendekatan bermain yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari sikap
antusias siswa saat pembelajaran berlangsung dan pertanyaan yang cenderung
penasaran menanyakan gerakan apalagi yang akan dilakukan . siswa masih sedikit
malu terutama siswa perempuan, tetapi setelah gerakan tersebut dilakukan secara
bergantian menurut urutan absen, siswa nampak antusias dan bahkan saling
berebut untuk menunjukkan kemampuan mereka . Pada pembelajaran lari cepat
melelui pendekatan bermain dilakukan secara keseluruhan siswa tampak senang
karena pembelajaran yang dilakukan ini cukup membuat siswa merasa tertantang
dan berani melakukan unjuk kerja
4). Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan kali ini
adalah sbagai berikut :
a). Keberhasilan guru/siswa
Pembelajaran melalui pendekatan bermain pada siklus II ini nampaknya semakin
membuat siswa bersemangat dan merasa dan merasa tertantang, hal ini terbukti
dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba pada setiap
unsur gerakan dan meminta peneliti untuk mengevaluasinya.
b). Kendala yang di hadapi guru / siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Belum mengadakan bimbingan kelompok besar maupun kelompok kecil sehingga
siswa dengan seniri-sendiri melakukan gerakan lari cepat dengan gerakan
sesukanya.Bimbingan dengan individu belum terlihat dilakukan oleh peneliti
sehingga banyak anak tidak melaksanakan kegiatan yang dilakukan dan
permainan belum kelihatan menantang minat siswa.
c). Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada perbaikan
–perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah :
1). Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan cara melakukan gerakan lari cepat dalam
pembelaran atletik untuk meningkatkan hasil belajar.
2). Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian lebih dan selalu disuruh untuk mencoba.
3). Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang
berorientasi pada pendekatan pembelajaran bermain pada lari cepat.
c.Pertemuan 6
1 .Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan 3 pada hari Selasa, 5 Juni
2012, sebagai berikut :
1). Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua. Pembelajaran melalui
pendekatan bermain yang pada pertemuan kedua kurang berhasil maka dibuat
untuk lebih menarik lagi.
2). Menyusun instrument yang akan digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian
pada teknik lari cepat.
3). Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran
4). Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2.Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sbagai berikut :
a). Pemanasan
Ø Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
Ø Melakukan pemanasan
b). Inti Pelajaran
Ø Guru memberi bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator gerak lari.
Ø Siswa membentuk lingkaran besar dengan cara bergandengan tangan kemudian
tangan dilepas, guru memberikan instruksi supaya siswa menghitung “ 1-2, 1-
2, 1-2, sampai selesai semua siswa,
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan lari membawa bola , siswa di bariskan
5 bersaf, setiap saf berjumlah 6 siswa.Kegiatan siswa yang paling depan
memegang bola kemudian lari sampai jarak 10 meter lalu mengelilingi bendera
kecil dan lari lagi ketempat awaldan memberikan bola kepada teman yang
selanjutnya.
Ø Kegiatan dilanjutkan dengan permainan HIJAU HITAM, pada permainan ini
siswa di bariskan 2 bersaf yang sama banyak, kegiatannya baris pertama diberi
nama HIJAU dan baris kedua diberi nama HITAM siswa saling berhadapan,
guru memberikan aba-aba hijau atau hitam setelah nama yang di sebut guru lari
dan baris yang tidak di sebut mengejarnya.
Ø Kemudian kegiatan selanjutnya lari A,B,C, D siswa berbari 5 bersaf , lari dari
posisi awal jinjit dan gerakan langkah yang cepat, gerakan kaki diangkat
setinggi paha/rata-rata air,gerakan kaki tumit diangkat menyentuh pantat,
gerakan kaki diayunkan kedepan dengan lurus seperti orang menendang,
kemudian kegiatan dilanjutkan Start jongkok dengan aba-aba bersedia, siap, ya,
lari memasuki garis finish dada diputar dengan ayunan tangan kedepan atas
sehingga bahu sebelah maju kedepan.
Ø Guru memotivasi siswa melakukan rangkaian teknik lari cepat dengan
pendekatan bermain, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
sesuai daftar urut absen dan diambil hasil belajar / penilaian yang sudah
ditunjukan siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus II
c). Penutup
Melaksanakan Penenangan / Pendinginan
Ø Siswa dibariskan 5 atau 6 bersap dan melakukan pendinginan ( colling down )
Ø Guru memberikan evaluasi dan tanya – jawab proses pembelajara yang telah
dipelajari kepada siswa
Ø Setelah pendinginan dilakukan evaluasi mengenai hasil belajar yang sudah
diperolehsiswa dan mengumumkan siapa siswa yang berhasil dalam
pembelajaran.
Ø Berdo’a kemudian di bubarkan.
3.Observasi dan Interprestasi
Pada dasarnya dasarnya pembelajaran melalui pendekatan bermain cukup
memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaran lari cepat, hal ini dapat
diamati dari sikap siswa yangtakkenal menyerah pada saat melakukan tes dan selalu
ingin mengulangi gerakan lari cepat ketika hasilnya belum memenuhi target yang
diharapkan.
Tabel 7 Deskripsi data akhir Siklus II Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat
Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Warungpring
kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011/ 2012.
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah anak Prosentase
80 - 85 Baik sekali Tuntas 4 13.33 %
76 – 79 Baik Tuntas 20 66.66 %
70 - 75 Cukup Tuntas 1 3.33 %
66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 2 6.66 %
60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 3 10 %
Jumlah 30 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4.Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Keberhasilansiswa
Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lari cepat siswa
meningkat dari 40 % pada kondisi awal menjadi 67 % pada siklus I dan
meningkat menjadi 83 % pada akhir siklus II.
2) Upaya peningkatan hasil belajar lari cepat melalui pendekatan bermain lebih
menantang dan menyenangkan bagi siswa untuk melakukan gerakan lari cepat
yang benar.
C. Perbandingan hasil antar siklus
Berikut perbandingan peningkatan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring , Kabupaten
Pemalang, tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I dan II disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 8 Perbandingan Peningkatan Rata-rata hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain .
Keterangan
Prosentase
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Tuntas 12 20 25
Prosentase Ketuntasan 40 % 67 % 83 %
Tidak Tuntas 18 10 5
Prosentase Ketidaktuntasan 60 % 33 % 17 %
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa , rata-rata hasil belajar lari cepat
melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan dari
awal ke siklus I dan II.
Berikut perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
awal,siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam bentuk grafik
Grafik 9 Perbandingan rata
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas
V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun
pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, may
siswa masih memiliki hasil belajar lari cepat yang kurang.Pada siklus I terjadi
peningkatan prosentase siswa dengan kategori baik sekali 0 % sedangkan siklus II
terjadi peningkatan sebesar 13,33 %. Pada siklus I kategori baik sebesar 30 %,
sedangkan siklus II meningkat menjadi 66,66 %. Pada siklus I kategori cukup
Tuntas
Tidak Tuntas
Pros
enta
se p
erba
ndin
gan
Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan dari
awal ke siklus I dan II.
Berikut perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
awal,siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam bentuk grafik
Grafik 9 Perbandingan rata-rata hasil belajar lari dari kondisi awal ke siklus I dan II
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas
V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun
pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, may
siswa masih memiliki hasil belajar lari cepat yang kurang.Pada siklus I terjadi
peningkatan prosentase siswa dengan kategori baik sekali 0 % sedangkan siklus II
terjadi peningkatan sebesar 13,33 %. Pada siklus I kategori baik sebesar 30 %,
n siklus II meningkat menjadi 66,66 %. Pada siklus I kategori cukup
0%5%
10%15%20%25%30%35%40%45%50%55%60%65%70%75%80%85%90%95%
100%
Kondisi Awal
Siklus I
Tuntas 40 67
Tidak Tuntas 60 33
40%
67 %60%
33%
Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan dari
Berikut perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
awal,siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam bentuk grafik
rata hasil belajar lari dari kondisi awal ke siklus I dan II
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas
V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, may
siswa masih memiliki hasil belajar lari cepat yang kurang.Pada siklus I terjadi
peningkatan prosentase siswa dengan kategori baik sekali 0 % sedangkan siklus II
terjadi peningkatan sebesar 13,33 %. Pada siklus I kategori baik sebesar 30 %,
n siklus II meningkat menjadi 66,66 %. Pada siklus I kategori cukup
Siklus II
83
17
83%
33%
17%
Tuntas
Tidak Tuntas
48
Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan dari kondisi
Berikut perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
rata hasil belajar lari dari kondisi awal ke siklus I dan II
dan siklus II
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas
V SD Negeri 03 Warungpring Kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang tahun
Kondisi awal siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, mayoritas
siswa masih memiliki hasil belajar lari cepat yang kurang.Pada siklus I terjadi
peningkatan prosentase siswa dengan kategori baik sekali 0 % sedangkan siklus II
terjadi peningkatan sebesar 13,33 %. Pada siklus I kategori baik sebesar 30 %,
n siklus II meningkat menjadi 66,66 %. Pada siklus I kategori cukup
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
mengalami peningkatan yaitu sebesar 36,66 %, sedangkan siklus II turun menjadi
3,33 %. Pada siklus I mengalami penuruan pada kategori kurang sebesar 16,66 %,
siklus II juga turun menjadi 6,66 %. Pada siklus I pada kategori kurang sekali
mengalami penurunan menjadi 16,66%, sedangkan siklus II juga turun menjadi 10 %
Hal yang sama juga terlihat pada ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa
kelas V SD Negeri 03 Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang
tahun pelajaran 2011/2012.Peningkatan jumlah ketuntasan hasil belajar lari cepat
dapat di lihat dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 9 Hasil peningkatan ketuntasan data awal, siklus I dan akhir Siklus II
Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas
V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang, tahun
pelajaran 2011/ 2012
Rentang
Nilai Keterangan Kreteria
Prosentase
Data awal Siklus I Siklus II
80 - 85 Baik sekali Tuntas 0 % 0 % 13.33 %
76 – 79 Baik Tuntas 13,33 % 30 % 66.66 %
70 - 75 Cukup Tuntas 26.66% 36,66 % 3.33 %
66 - 69 Kurang Tidak Tuntas 33.33% 16,66 % 6.66 %
60 - 65 Kurang Sekali Tidak Tuntas 26.66 % 16,66 % 10 %
Jumlah 100 % 100 % 100 %
Berikut prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat melalui
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri 03 Warungpring kecamatan
Warungpring kabupaten Pemalang, tahun pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi
awal,siklus I dan siklus II, jika disajikan dalam bentuk grafik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 10 grafik Peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari kondisi
awal, Siklus I ke Siklus II
Gambar 11 prosentase peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II.
Tuntas
Tidak Tuntas
Jum
lah
sisw
a
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tuntas
Tidak Tuntas
Pros
enta
se p
enin
gkat
an k
etun
tasa
n
Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi
Gambar 10 grafik Peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari kondisi
awal, Siklus I ke Siklus II
Gambar 11 prosentase peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi
Siklus I dan Siklus II.
0
5
10
15
20
25
30
Data awal Siklus I12 20
Tidak Tuntas 18 10
12
2018
Hasil peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kondisi Awal Siklus I40 67
Tidak Tuntas 60 33
40%
67%60%
33%
Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
Gambar 10 grafik Peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari kondisi
Gambar 11 prosentase peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi
Siklus I siklus II20 25
10 5
20
25
10
5
Hasil peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
Siklus II83
17
83%
33%
17%
Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
50
Gambar 10 grafik Peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari kondisi
Gambar 11 prosentase peningkatan ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA
A. Simpulan
Dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran lari cepat melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri
03 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran
2011 / 2012 dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi lari cepat,
meningkatkan minat serta motivasi siswa yang ditujukan dengan antusiasisme siswa,
semangat siswa, keaktifan siswa dan suasana kelas menjadi menyenangkan dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran lari cepat meningkat dari kondisi sebelumnya.
Dari hasil analisis yang diperoleh peneliti, terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa dari kondisi awal ke siklus I dan II, baik dari peningkatan rata-rata hasil
pembelajaran lari cepat siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai rata-rata
hasil pembelajaran lari cepat pada rata-rata kondisi awal ( 40% ) atau ketuntasan nilai
rata-rata siswa hanya 12 siswa dari 30 siswa , rata-rata siklus I ( 67 % ) atau nilai
ketuntasan rata-rata sisw hanya 20 siswa dari 30 siswa dan rata-rata siklus II ( 83 % )
atau ketuntasan nilai rata-rata siswa mencapai 25 siswa dari 30 siswa, sehingga
peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar ( 43 % ), diukur dari KKM sebesar
70.
B. Implikasi
Dampak penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat atau media pembelajaran
yang digunakan.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,
mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran serta teknik
yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa
yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan
alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti
pembelajaran sehingga akan diperoleh hasil yang optimal.
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Hasil penelitian yang diperoleh ini mempunyai dampak bagi perkembangan
pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya dan khususnya di
SD Negeri 03 Warungpring kecamatan Warungpring kabupaten Pemalang. Guru
pendidikan jasmani dapat menerapkan pembelajaran atletik dengan materi lari cepat
melalui pendekatan bermain. Pendekatan pembelajaran dengan model bermain ini
juga dapat digunakan untuk pembelajaran atletik cabang dan nomor yang lainnya,
sehingga variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap materi pembelajaran
atletik , khususnya nomor lari cepat.
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani dalam hal ini untuk cabang
atletik antara lain :
1. Bagi Sekolah
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa dapat
menerima materi dengan optimal.
2. Bagi Guru
Sebaiknya pembelajaran atletik dalam penyampaian materinya ditambah
dengan permainan, yaitu permainan yang mengarah pada atletik atau materi yang
akan dilaksanakan.
3. Bagi siswa
Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajara, sehinnga pembelajaran yang
diikuti akan lebih bermanfaat bagi diri sendiri.