up2000

download up2000

of 20

Transcript of up2000

  • 8/14/2019 up2000

    1/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    1

    KAJIAN TENTANG PENGGUNAAN HAK PILIHDALAM PEMILU TAHUN 2009 DI KABUPATEN WAY KANAN

    (Usul Penelitian)

    Oleh :

    Dr. Suwondo, M.A. (Ketua)Drs. R. Sigit Krisbintoro (Anggota)Maulana Mukhlis, S.Sos. (Anggota)

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

    2009

    DIPA PNBP

  • 8/14/2019 up2000

    2/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSetelah Pemilu Legislatif yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004 yang lalu ada dua aspek

    yang perlu dicermati. Pertama bahwa sebanyak 124.420.339 orang atau 84 % dari 148.00.369

    pemilih yang tercatat telah menggunakan hak pilihnya diberbagai Tempat Pemungutan Suara

    (TPS) di seluruh wilayah Indonesia, sehingga pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya

    hanya sebanyak 16 % atau sebanyak 23.580.030 orang.

    Jika dibandingkan dengan negara negara demokrasi lainnya yang karekteristinya menyerupai

    negara kita, maka yang menggunakan hak pilihdi atas cukup besar, Sebagai contoh India yang

    merupakan negara demokrasi terbesar di dunia dan lebih berpengalaman dengan system

    demokrasi hanya menghasilkan pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebesar 59,99 % untuk

    pemilu legislatif( Lok Sabha ) pada pemilu tahun 1999, demikian pula Amerika Serikat ( AS )

    yang secara umum dianggap simbol negara demokrasi juga dikenal tidak menghasilkan pemilih

    yang memilih yang besar dalam setiap pemilu yang dilaksanakan.

    Bahkan Amerika Serikat ( AS ) tercatat sebagai negara dengan tingkat penggunaan hak pilihnya

    paling rendah ( Lower voter turnout ) dibandingkan dengan negara negara yang menganut

    system politik demokrasi. Dari data ini maka dapat dikatakan tingkat partisipasi politik rakyat

    Indonesia dalam Pemilu Legislatif cukup tinggi dan dapat memenuhi kreteria refresentaif dari

    rakyat Indonesia secara keseluruhan.

    Aspek kedua yang perlu dicermati bahwa dalam Pemilu Legislatif tahun 2004 yang lalu juga

    telah melahirkan kekuatan kekuatan politik yang akan mendominasi percaturan politik di

    Indonesia lima tahun ke depan.

    Disamping lembaga lembaga politik lama yang selama ini mendominasi percaturan politik

    Indonesia maka yang menarik dalam pemilu lalu munculnya dua kekuatan politik baru yang

    meramaikan kehidupan politik yaitu Partai Demokrat ( PD ) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

    dan yang cukup mengejutkan adalah munculnya calon Demokrat menjadi Presiden RI yakni

    Susilo Bambang Yudoyono (SBY) yang mengalahkan Presiden terdahulu Megawati Soekarno

    Putri dari PDIP.

  • 8/14/2019 up2000

    3/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    3

    Fenomena politik tingkat nasional tersebut juga tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di

    Provinsi Lampung dari 4.612.833 pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 3.838.023

    pemilih atau sebanyak 83 % rakyat terlibat dalam mekanisme demokrasi tersebut.

    Partai Politik yang memperoleh kursi di DPRD Provinsi Lampung juga tidak jauh berbeda

    dengan situasi nasional yang cenderung dikuasai oleh partai politik lama seperti Golkar, PDIP,

    PKB, PAN dan pendatang baru yakni Partai Demokrat ( PD ) dan Partai Keadilan Sejahtera

    (PKS). Pertanyaannya adalah dengan munculnya kekuatan-kekuatan partai politik baru dan juga

    diimbangi oleh masih bertahannya partai lama ini apakah akan mengubah pola hubungan antar

    partai dalam memperjuangkan kepentingannya masing-masing (atau juga boleh kepentingan

    rakyat) dalam kancah kehidupan politik , ataukah pola hubungan kekuatan politik masih tetap

    seperti era-era terdahulu yang cenderung dipengaruhi oleh kepentingan ideologi, politik aliran,

    kepentingan ekonomi dan juga kepentingan klas-klas.

    Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan Pemilu khususnya tingkat partisipasi masyarakat

    dalam menggunakan hak pilihnya dapat dikemukan sebagai berikut :

    Kelebihan daripada proses penyelenggaraan Pemilu 2004 adalah tingkat partisipasimasyarakat dalam menggunakan hak pilihnya yaitu Pemilu Legislatif 84 %, Pilpres Putaran I

    79 %, dan Pilpres Putaran II 78 %. Sementara suara tidak Sah dalam tiga kali Pemilu cukup

    rendah yaitu pada Pemilu Legislatif 9 %, Pilpres Putaran I 2,4 % dan Pilpres Putaran II

    2,1 % yang rata-rata suara tidah sah dibawah 5 %.

    Kelemahan daripada proses penyelenggaraan Pemilu adalah masyarakat Indonesiakhususnya di daerah daerah terpencil yang belum terjangkau dengan media elektronik

    dan cetak walau tingkat pastisipasi pemilih tinggi namun masih banyak terjadi kesalahan

    dalam mencoblos surat suara dalam Pemilu 2004, salah satu contoh dalam Pilpres putaran I

    tidak tercoblosnya surat suara (tembus) dikarenakan lipatan surat suara yang sedemikianrupa.

    Rekomendasi yang harus dilakukan dalam proses penyelenggaraan Pemilu adalahPendidikan pemilih dalam kaitan ini metode simulasi langsung maupun tidak langsung

    dengan media elktronik yang perlu ditingkatkan, petugas TPS harus melakukan sosialisasi

    cara mencoblos sebelum pemungutan suara di TPS dimulai dan dapat diulang beberapa kali

    selama pemungutan suara berlangsung. Lipatan surat suara harus lebih diperhatikan

    dengan cara melakukan simulasi berulang kali sebelum diputuskan bentuk surat suara,sehingga diperoleh bentuk surat suara yang paling mudah untuk pemilih dalam mencoblos.

  • 8/14/2019 up2000

    4/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    4

    1.2. Perumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

    1. bagaimana partisipasi masyarakat Kabupaten Way Kanan dalam penyelengaraan PemiluTahun 2009?

    2. Faktor-faktor apa yang mendorong masyarakat mempergunakan hak pilihnya dalam PemiluTahun 2009

    1.3. Tujuan Penelitian

    Atas dasar perumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan dan Pemilukhususnya penggunaan hak pilihnya dalam penyelenggaraan Pemiliu Tahun 2009 di

    Kabupaten Way Kanan.

    2. Untuk mengetahui alasan-alasan masyarakat/pemilih dalam mengunakan hak pilihnyadalam Pemilu 2009.

    1.4. Kegunaan Penelitian

    Kegunaan dari penelitian ini adalah :

    1. Secara teoritis; penelitian ini sebagai salah satu kajian politik dan pemerintahan, terutamaberkaitan dengan sikap masyarakat Kabupaten Way Kanan dalam pelaksanaan Pemilu.

    2. Secara praktis; penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagipemerintah daerah khususnya penyelenggara pemilu (KPU) dalam pelaksanaan pemilu

    mendatang.

  • 8/14/2019 up2000

    5/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Kajian-Kajian Tentang Pemilu Di IndonesiaDiantara kajian-kajian Pemilu di Indonesia, Tim peneliti melihat ada dua kajian yakni pertama

    kajian yang dilakukan oleh Afan Gaffar dan Kristiadi kedua studi cenderung mempunyai

    perbedaan dan kemiripan yang mana perbedaannya antara lain :

    Pertama, studi Gaffar mempermasalahkan mengapa seseorang secara konsisten memilih partai

    politik tertentu meskipun salah satu partai ( Golkar ) sebagai partai pemerintah mendapatkan

    sarana melakukan intimidasi serta menggiring rakyat memilih secara lebih mendasar yaitu

    mengapa seseorang memberikan dukungan dan akhirnya memilih Partai Politik tertentu

    dadalam dan Pemilu yang tidak kompetitif , suasana kehidupan budaya feodalistik, kesadaran

    politik masyarakat yang masih rendah khusunya pemahaman masyarakat tentang arti dan

    makna Pemilu sebagai mata rantai pengambilan keputusan politik yang mengikat seluruh

    masyarakat.

    Kedua, studi Gaffar ingin mencari kejelasan pendekatan sosio-religius dari teori Geertz

    mengenai pemilihan tiga aliran politik yaitu, Santri, abangan dan priyayi sebagai variable

    penjelasan utama. Variable penjelas lain adalah kepemimpinan, identifikasi keparatian dan kelas

    masyarakat. Sedangkan studi Kristiadi tidak mengacu kepada pendekatan pilihan tiga aliran

    oleh Geertz sebagai kerangka konseptual, namun menggunakan sosio-budaya sebagai upaya

    menjelaskan perilaku pemilih.

    Pendekatan tersebut mengacu pada pola panutan yang bersumber dari budaya masyarkat

    paternalistik. Penolakan terhadap konsep Geertz berdasarkan pemikiran bahwa masyarakat

    Indonesia , khususnya masyarakat di jawa, telah mengalami perubahan yang cukup

    fundamental sebagai akibat proses perubahan social, politik dan ekonomi selama dua

    dasawarsa terakhir. Menurut Kristiadi adalah analis Geertz tiga puluh tahun yang lalu tentu saja

    berbeda dengan kondisi Indonesia Kontemporer, sehingga relevansi analis Geertz perlu

    dipertanyakan terutama untuk masyarakat perkotaan. Karena itu studi Kristiadi lebih sependapat

    dengan beberapa sarjana politik seperti Samson, Suparlan, Bachtiar, Dhofier, Nakamura dan

  • 8/14/2019 up2000

    6/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    6

    Mulkhan, yang menegaskan bahwa kepercayaan terhadap agama tidak merupakan faktor

    determinan dalam menjelaskan perilaku politik. Studi ini juga mengkaji hubungan identifikasi

    kepartaian, tokoh panutan dengan identifikasi kepartaian seseorang yang berguna untuk

    mengungkapkan apakah perilaku pemilih seseorang dipengaruhi pula oleh identifikasi

    kepartaiannya.

    Variable lain yang diduga dapat melengkapi penjelasan perilaku pemilih adalah pemberitaan

    media massa dan stuktur social dengan beberapa pertimbangan. Selama dua dasawarsa arus

    informasi yang cukup deras telah melanda masyarakat desa dan kota yang diperkirakan

    mempengaruhi sikap dan perilaku politik masyarakat. Sementara stuktur social dimaksudkan

    untuk menjelaskan apakah terdapat perbedaan antara perilaku pemilih yang mempunyai

    perbedaan pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal dan lain-lain.

    Ketiga, studi Gaffar mengambil sample kelompok masyarakat yang relatif homogen

    (masyarakat desa), sementara itu studi Kristiadi mengambil sample masyarakat desa dan kota

    untuk lebih memperoleh kejelasan tentang pola perilaku pemilih dari dua jenis masyarakat yang

    berbeda karakternya. Keempat, secara metodologis politik teknik analisis studi Gaffar

    melakukan pengukuran voting dengan skala nominal sedangkan studi Kristiadi melakukan

    pengukuran voting dengan skala ordinal, sehingga ada perbedaan fundamental dalam menguji

    hipotesis yang diajukan. Perbedaan tersebut antara lain tercermin dalam melakukan analisis

    statistik. Studi Kristiadi mempergunakan analisis regresi berganda sedangkan studi Afan Gaffar

    dengan analisis dikriminan.

    Kelima, Tim peneliti juga melihat bahwa hasil studi Kristiadi berbeda dengan hasil studi Gaffar

    yang menyimpulkan bahwa meskipun konsep Geertz telah berusia tiga dasawarsa tetapi masih

    valid sebagai alat.

    Analisis politik khususnya dalam memahami perilaku politik seseorang dalam pemilu, sedangkan

    studi Kristiadi mengungkapkan bahwa perkembangan selama sekitar tiga dasawarasa terakhir

    sejak teori pilah tiga Geertz dikemukakan, konsep tersebut tidak relevan lagi sebagai alat

    analisis politik. Khususnya untuk memahami pemberian suara seseorang dalam pemilu.

    Menurut Kristiadi hal tersebut di atas disebabkan oleh beberapa hal Pertama pemilahan

    tersebut tidak mencerminkan afiliasi politik, Kedua meskipun terjadi perkembangan social

    ekonomi yang terutama semenjak pertengahan tahun 60-an, namun hal ini belum merubahstuktur sosial secara mendasar, sehingga tatanan masyarakat masih diwarnai oleh nilai

    paternalistic. Untuk lebih menegaskan argumentasi itu dilakukan sample komunitas masyarakat

  • 8/14/2019 up2000

    7/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    7

    kota dan desa atas dasar pemahaman itulah studi Kristiadilebih mengacu kepada pendekatan

    sosial budaya untuk menjelaskan perilaku pemilih.

    Sungguhpun demikian Tim juga melihat bahwa terdapat kemiripan kedua studi tersebut,

    terutama berkenan dengan sifat empirik dan analisis statistik sebagai alat bantuan interpretasi

    data, serta beberapa persamaan dalam kerangka pemikiran teoritik. Meskipun studi tentang

    perilaku pemilih tetap berkembang pesat, tetapi kerangka dasar pemikiran masih berorentasi

    kedua mashab Michigan. Baru setelah mashab itu berkembang beberapa dasawarsa baru

    muncul mashab rasional ( ekonomis ) yang berusaha melengkapi kerangka pemikiran studi

    ini.Mashab terakhir ini belum disinggung dalam studi Gaffar. Studi tentang votting dalam

    perkembangannya lebih merupakan peningkatan analisis kuantitatif yang mengandalkan

    sofistikasi metode statistik dan computer.

    2.2 Kerangka Dasar Teori

    Meskipun dalam sejarah ilmu politik belum pernah dikemukakan Grand Theory tentang voting,

    namun sampai saat ini terdapat tiga macam teori voting yang dapat dikelompokkan dalam tiga

    mashab besar.

    Pertama, teori voting dari mashab sosiologis yang dipelopori oleh Columbias University Bureau

    of Applied Social Scince. Kedua, teori voting dari mashab psikologis yang dikembangkan oleh

    Universityof Michigans Survey Research CenterBerbedab dengan pendekatan sosiologis yang

    sangat deterministic, pemikiran mashab ini menekankan bahwa voting ditentukan oleh tiga

    aspek yaitu keterikatan seseorang terhadap partai politik tertentu orientasi seseorang terhadap

    calon presiden dan anggota parlemen serta orientasinya terhadap isi-isu politik. Dengan

    demikian identifikasi identifikasi kepartaian adalah inti mashab psikologis untuk menjelaskan

    perilaku seseorang menberikan sura dalam Pemilu.

    Studi-studi tentang voting yang dikembangkan atas dasar pendekatan kedua mashab tersebut

    tampaknya memuaskan sarjana-sarjana lain. Karena itu beberapa sarjana lain mengembangkan

    teori voting dengan menggunakan pendekatan ekonomis atau rasional yang menekankan

    bahwa pemberian suara ditentukan berdasarkan perhitungan untuk rugi.

  • 8/14/2019 up2000

    8/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    8

    Ketiga mashab tersebut digunakan oleh sarjan politik sebagai acuan untuk memahami perilaku

    pemilih dinegara-negara seperti Amerika, Eropa dan Asia, tetapi pendekatan ini tidak dapat

    secara persis diterapkan untuk memahami perilaku pemilih di Indonesia karena beberapa alasan

    antara lain :

    Pertama, mashab sosiologi terlalu menekankan peranan klas ( Maxian dan Weberian)

    merupakan basis/landasan pengelompokkan politik, sebab partai-partai politik tumbuh dan

    berkembang berdasarkan kelompok-kelompok masyarakat yang berlainan karena kepentingan

    ekonomi tertentu. Hal itu jelas tidak dikenal di Indonesia kalaupan terdapat Klas-Klas dalam

    masyarakat, mereka lebih merupakan penilahan dari kelompok yang berkuasa ( birokrat )

    dengan yang dikuasai ( rakyat ) serta pengelompokan berdasarkan primordial.

    Kedua, mashab psikologis menitikberatkan identifikasi kepartaian, khususnya sikap seseorang

    terhadap isu-isu politik, calon presiden atau anggota parlemen. Ini kurang relevan karena

    kehidupan politik di Indonesia belem memungkinkan berkembangnya isu-isu politik yang dapat

    menjadi pilihan alternative, mengingat masih dimungkinkannya dominasi isu politik oleh

    kekuatan sosial politik tertentu. Ketiga, mashab ekonomis dan rasionalitas perilaku.

    Pemilih dalam pemilu kurang realistis mengingat sebagian besar masyarakat belum mengenal

    dengan baik calon-calon anggota parlemen dan isu-isu politik yangberkembang sehingga tidak

    mungkin melakukan penelitian mengenai keuntungan dan kerugian yang diperoleh karena

    Pemilu lebih dipusatkan kepengenalan tanda gambar.

    Tak adanya konsep barat yang secara mutlak dapat diterapkan untuk melakukan studi empiris

    mengenai perilaku pemilih di Indonesia, bukan berarti teori tersebut tidak ada gunanya sama

    sekali.

    Menggabungkan ide-ide dasar ketiga mashab tersebut diharapak menjadi model pendekatanyang dapat menjelaskan perilaku pemilih di Indonesia. Mashab Sosiologis digunakan untuk

    meneliti pemilahan masyarakat yang secara besar dibagi dua kelompok yaitu penguasa (

    pimpinan ) dan yang dikuasai ( anggota masyarakat ). Selain itu pengelompokan masyarakat

    dari aspek tingkat pendidikan , pekerjaan, tempat tinggal, ( desa dan kota ) dan lain-lain dapat

    membantu menjelaskan perilaku pemilih di Indonesia. Sementara itu mashab Psikologis

    diharapakan dapat memberikan prespektif internalisasi dan sosialisasi nilai budaya, adapt

    istiadat dan kebiasaan yang membentuk budaya politik masyarakat yang pada gilirannya akanmempengaruhi perilaku pemilih. Penggabungan ini selanjutnya disebut sosio cultural.

  • 8/14/2019 up2000

    9/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    9

    Mengacu pada kerangka pemikiran teoritik itu maka variable variable penjelas adalah sebagai

    berikut :

    Panutan, yaitu variable untuk menjelaskan perilaku pemilih berdasarkan hubungan paternalistic

    antara anggota masyarakat dan pimpinannya yang secara operasonal dapat dibagi dalam

    kelompok birokrat, pimpinan agama dan pimpinan masyarakat lainnya diluar kedua jenis

    pimpinan tersebut. Proses sosialisasi yang menanamkan nilai kepatuhan sejak kanak-kanak

    mengakibatkan seseorang cenderung mempunyai sikap dan perilaku yang sama dengan sikap

    dan perilaku tokoh panutannya termasuk dalam bidang politik.

    Identifikasi Kepartaian, adalah variable untuk menjelaskan perilaku pemilih dari aspek

    hubungan emosional antarare sponden dan partai politik tertentu. Dalam masyarakatyang

    paternalistic kecenderungan identifikasi tokoh masyarakat dengan partai politik tertentu akan

    diikutu oleh anggota masyarakat yang mengakuinya sebagai panutannya.

    Variabel ini menjelaskan pula bahwa partai politik yang oleh masyarakat dianggap dekat dengan

    tokoh panutannya, cenderung akan didukung dan dipilih pula oleh masyarakat yang mengakui

    pimpinan masyarakat sebagai tokoh panutannya.

    Struktur Sosial, yaitu vaiable yang ingin menjelaskan apakah terdapat perbedaan tingkat

    pendidikan, jenis pekerjaan, tempat tinggal, struktur umum, dan perilaku pemilih.

  • 8/14/2019 up2000

    10/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    10

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Tipe Penelitian

    Dalam penelitian ini, tipe penelitian yang dipakai adalah tipe penelitian deskriptif dan bersifat

    studi kasus yang dikaji secara kualitatif. Menurut Moh. Nazir (1998) penelitian deskriptif adalah

    suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu

    sistem pemikiran ataupun suatu kelas pada masa sekarang. Sementara menurut Hadari

    Nawawi, sifat penelitian penjelasan dimaksudkan sebagai sebuah penjelasan masalah yang

    diselidiki dengan menggambarkan kondisi subyek ataupun obyek penelitian saat sekarang

    berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

    Jalaludin Rakhmat menambahkan bahwa penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan

    hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri yang sangat menonjol dalam

    penelitian ini adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting) dimana

    peneliti terjun ke lapangan dan tidak berusaha untuk memanipulasi variabel. Peneliti bertindak

    sebagai pengamat dan hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya

    dalam buku observasinya.

    3.1. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data dilapangan terutama terhadap 120 responden yang telah terpilih, maka

    digunakan metode pengumpulan data daftar pertanyaan , wawancara, dan dokumentasi. Daftar

    pertanyaan digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan yang diajukan oleh peneliti.

    Sedangkan wawancara digunakan untuk melengkapi informasinya yang diperoleh dari daftar

    pertanyaan yang dianggap kurang lengkap dengan mengajukan wawancara yang lebih

    mendalam sehingga data akan lebih lengkap. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk

    memperoleh data yang bersifat dokumenter.

    Penarikan sampel dilakukan dengan stratified random sampling, Artinya peneliti menentukan

    responden berdasarkan anggapan atau pendapat yang didasari pertimbangan ilimiah. Besarnya

    sampel adalah 30 responden untuk tiap kecamatan, sehingga sampel keseluruhan 120

    responden dengan kreteria responden terbagi ke dalam dua kategori regional yakni daerah

    perkotaan dan pedesaan. Dengan pembagian berdasarkan strata tersebut, diharapkan

    responden dapat mewakili populasi secara keseluruhan.

  • 8/14/2019 up2000

    11/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    11

    No Kecamatan KategoriJumlah

    RespondenProsentase

    1

    2

    Blambangan Umpu

    Baradatu

    Perkotaan

    Perkotaan

    30

    30

    25 %

    25 %

    3

    4

    Negeri Besar

    Bahuga

    Perdesaan

    Perdesaan

    30

    30

    25 %

    25 %

    Jumlah 120 responden 100 %

    3.3. Metode Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam penelitian ini, akan dipergunakan beberapa teknik

    pengumpulan data, antara lain:

    a. Library Research, yaitu suatu penelitian dengan cara mengumpulkan berbagai bahan bacaanatau literatur, dokumen serta media massa yang ada hubungannya dengan penulisan penelitian.

    b. Field Work Research, yaitu mengumpulkan data dari penelitian yang dilakukan secara langsungdi lapangan. Untuk mempermudah penelitian di lapangan, perlu ditentukan teknik pengumpulan

    data agar yang dihimpun dapat efektif dan efisien.

    c. 1. Kuisioner melalui InterviewMenurut Hadi (1990) berpendapat bahwa: interview adalah metode pengumpulan data dengan

    cara tanya jawab secara sepihak, yang dikerjakan dengan sistematis, logis, metodologis dan

    berlandaskan pada tujuan penelitian. Adapun bentuk wawancara yang dipergunakan dalam

    penelitian berpedoman pada kuesioner yang berstruktur dan terbuka yang memuat

    pertanyaan secara cermat dan terperinci dengan pilihan jawaban yang telah disediakan.

    2. Observasi

    Menurut Winarno Surakhmat (1990) observasi adalah teknik pengumpulan data dimanapeneliti mengadakan pengamatan terhadap gejala yang diteliti yang dilaksanakan dalam

    situasi yang khusus. Observasi dalam penelitian ini adalah peneliti dengan seksama

    mengamati langsung terhadap obyek dan sasaran penelitian yaitu penggunaan hak pilih

    masyarakat.

    3. Dokumentasi

    Menurut Suharsimi (1993) dokumentasi adalah mencari data mengenai sesuatu hal atau

    variabel yang berasal dari pihak lain berupa catatan, buku, surat kabar.

  • 8/14/2019 up2000

    12/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    12

    BAB IV

    JADUAL PELAKSANAAN PENELITIAN

    Jadual pelaksanaan penelitian Kajian tentang Penggunaan Hak Pilih dalam Pemilu Tahun 2009 di

    Kabupaten Way Kanan ini adalah selama 3 (tiga) bulan dimulai pada Bulan Juli September Tahun

    2009 sebagaimana terlihat dalam bar-chart sebagai berikut :

    Waktu

    Bulan I Bulan 2 Bulan 3No Kegiatan

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Ket

    1 Konsolidasi Tim Peneliti

    2 Kajian Literatur

    3 Penyusunan Laporan Awal

    4 Survey

    5 Reduksi Data

    6 Klasifikasi Data

    7 Analisis dan Pengolahan Data

    8 Penyusunan Laporan Penelitian

    9 Sosialisasi hasil penelitian

  • 8/14/2019 up2000

    13/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    13

    BAB V

    PERSONALIA PENELITIAN

    5.1 Ketua Peneliti

    a. Nama : Dr. Suwondo, M.Ab. Jenis Kelamin : Laki-Lakic. NIP : 131476276d. Disiplin Ilmu : Ilmu Politike. Pangkat/Gol : Lektor Kepala / IV Bf. Jabatan : Kepala Bidang KKN LPM Universitas Lampungg. Fakultas/Jurusan : FISIP / Ilmu Pemerintahanh. Waktu Penelitian : 15 jam/minggu

    5.2. Anggota Peneliti

    a. Nama : Drs. R. Sigit Krisbintoro

    NIP : 131 815 748

    Pangkat/Golongan : Lektor / III D

    b. Nama : Maulana Mukhlis, S.Sos.

    NIP :Pangkat/Golongan : Asisten Ahli / III A

  • 8/14/2019 up2000

    14/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    14

    BAB VI

    PEMBIAYAAN PENELITIAN

    Jumlah seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah pembulatan ke Rp.

    10.000.000,-. (sepuluh juta rupiah) termasuk pajak-pajak resmi yang berlaku. Adapun sumber dana

    untuk penelitian tersebut diharapkan dapat diperoleh dari DIPA Departemen Pendidikan Nasional

    c.q. Universitas Lampung melalui Lembaga Penelitian Unila Tahun Anggaran 2009 dengan rincian

    sebagai berikut :

    JUMLAHTOTAL

    BIAYANO URAIAN KEGIATAN SATUAN(Rp)

    VOL(Rp)

    I ADMINISTRASI

    1 Penggandaan Proposal Dokumen 20.000 5 100.000

    2 Tinta Printer buah 85.000 7 595.000

    3 Kertas dan ATK Lainnya Rim 37.500 10 375.000

    4 Penggandaan Instrumen Survey buah 5.000 30 150.000

    SUB TOTAL I 1.220.000

    II PELAKSANAAN

    1 Transportasi Survey Hari 150.000 20 3.000.000

    2 Reduksi Data Ls 500.000 1 500.000

    3 Klasifikasi Data Ls 500.000 1 500.000

    4 Penyusunan Analisis Penelitian Ls 750.000 2 1.500.000

    SUB TOTAL 2 5.500.000

    III PELAPORAN

    1 Laporan Pendahuluan Dokumen 85.000 5 425.000

    2 Laporan Hasil Penelitian Dokumen 100.000 10 1.000.000

    3 Ringkasan Laporan Dokumen 50.000 10 500.000

    4 Evaluasi Hasil Penelitian Hari 500.000 1 500.000

    SUB TOTAL 3 2.425.000

    TOTAL I + II + III 9.145.000

    PPN 10% 914.500

    TOTAL KEBUTUHANANGGARANPEMBULATAN

    10.059.00010.000.000

  • 8/14/2019 up2000

    15/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Gaffar, Afan, Javanese Voters : A Case Study of Election Under a Hegemonie Party System,

    Disertasi, The Ohio State University 1988.

    Geertz, Cliffort, The Religion of Java, ( London : The Free Press of Glence, 1960 )

    Jackson, Karl D., ( eds), Political Power and Comunication in Indonesia (Berkeley, Los

    Anggeles : University of California Press, 1978 )

  • 8/14/2019 up2000

    16/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    16

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

    (KETUA TIM PENELITI)

    Nama : Dr. Suwondo, MA

    NIP : 131476 276

    Tempat/tanggal lahir : Ketapang-Lampung Utara, 3 September 1959

    Pangkat / Golongan : Lektor / III C

    Fakultas/jurusan : ISIP / Ilmu Pemerintahan

    Jabatan Struktural : Kepala Bidang KKN LPM Universitas Lampung

    RIWAYAT PENDIDIKAN

    S1 1984 : Ilmu Pemerintahan, FISIPOL Universitas Gadjah MadaYogyakarta

    S2 1990 : Magister Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Indonesia

    S3 2002 : Doktor Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Indonesia

    HASIL PENELITIAN

    Pengaruh kepemimpinan Aparatur Pemerintah Desa Terhadap Pelaksanaan PembangunanDesa, 1985 ( penelitian mandiri )

    Peranan Manajemen Pemerintahan Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa di Natar,1985 ( anggota peneliti )

    Pembangunan Pengawasan Terhadap Keberhasilan Pembangunan Desa di Karang Rejo,1985 ( penelitian mandiri )

    Perilaku Politik Masyarakat dalam Pemilu 1987 di Prop. Dati I Lampung, 1998 ( anggotapeneliti )

    Sosialisasi Politik pada Mahasiswa Universitas Lampung, 1987 (penelitian mandiri) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerian Retribusi Daerah di Kodya dati II Bandar

    Lampung, 1988 (anggota peneliti).

    Sosialisasi Politik pada Masyarakat Pedesaan di Ketapang, 1989 (anggota peneliti) Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap Peranan Wanita dalam Meningkatan Derajat

    Pendidikan Kesehatan Keluarga di Desa Simbarwaringan Trimurjo, Lampung Tengah, 1989(anggota peneliti).

    Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Desa dengan Keberhasilan Pembangunan Desa diNegri Sakti , Lampung Selatan, 1989 (anggota peneliti)

    Hubungan Jaringan Sosial Remaja dengan Kelakuan Remaja di Bandar Lampung, 1989

  • 8/14/2019 up2000

    17/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    17

    Persepsi Masyarakat Terhadap Calon Kepala Desa di Lampung Tengah, 1990 (anggotapeneliti)

    Persepsi Nelayan Terhadap Pembangunan di Panjang, Bandar Lampung 1990 (anggotapeneliti).

    Motivasi Bekerja sebagai Pegawai Negri di Universitas Lampung, 1990 Faktor-faktor yang mempengaruhi Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu, 1990 (

    anggota peneliti ).

    Peranan Media Massa dalam meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat diGedong Meneng, Bandar Lampung, 1990 (anggota peneliti)

    Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Aparat Pemerintahan di Dati IIBandar Lampung 1991 ( ketua peneliti ).

    Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Kepentingan dan Budaya Masyarakat TingkatKepatuhan Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, 1991 ( ketua

    peneliti ).

    Perilaku Politik Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Dati II LampungTengah, 1991 ( anggota peneliti )

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Suara dalam Pemilu 1987 di Prop. Dati ILampung ( Studi Kepustakaan ), 1992 ( ketua peneliti ).

    Pengaruh Sekolah, Keluarga, Tokoh Masyarakat dan Media Massa terhadap TingkatPengetahuan Politik, Nilai Politik dan Sikap Politik; Studi Tentang Pola Sosialisasi Politik diKecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara, 1992 ( ketua peneliti )

    Ketua Tim Peneliti Pemekaran Wilayah Kecamatan di Kabupaten Way Kanan, 2001

    Bandar Lampung, 29 Maret 2009

    Dr. Suwondo, MANIP. 131476 276

  • 8/14/2019 up2000

    18/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    18

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

    (ANGGOTA TIM PENELITI)

    Nama : Drs. R. Sigit KrisbintoroNIP : 131 815 748

    Tempat/tanggal lahir : Karawang/18 Desember 1961

    Pangkat : III D

    Jabatan : Lektor

    Fakultas/jurusan : ISIP / Ilmu Pemerintahan

    Jabatan Struktural :

    RIWAYAT PENDIDIKAN

    1988 Unpad : Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjajaran,Bandung

    HASIL PENELITIAN

    2008 : Evaluasi di Provinsi Lampung

    2008 : Sikap dan Prilaku Pemilih di Provinsi Lampung

    2008 : Peran dan Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota dalamPemerataan dan Peningkatan Mutu Pendidikan di ProvinsiLampung

    Bandar Lampung, 29 Maret 2009

    Drs. R. Sigit KrisbintoroNIP. 131 815 748

  • 8/14/2019 up2000

    19/20

    USULAN PENELITIAN DIPA PNBP - TAHUN 2009

    19

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

    (ANGGOTA TIM PENELITI)

    Nama : Maulana Mukhlis, S.Sos.

    NIP :

    Tempat/tanggal lahir : Lampung Timur/ 30 April 1978

    Golongan : III A

    Jabatan : Asisten Ahli

    Fakultas/jurusan : ISIP / Ilmu Pemerintahan

    Jabatan Struktural :

    RIWAYAT PENDIDIKAN

    Tahun 2001 : Jurusan Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Lampung

    HASIL PENELITIAN

    Tahun 2003 : Analisis Pemetaan Kemiskinan Partisipatif Kota BandarLampung

    Tahun 2003 : Kajian Kebijakan Publik dalam Penataan Kawasan PantaiKota Bandar Lampung menuju Bandar Lampung Eco-CityTahun 2004 : Penyusunan Model Program Partisipatif Pengentasan

    Kemiskinan Kota Bandar LampungTahun 2004 : Penyusunan RPJM Urban Sector Development Reform

    Programme (USDRP) Kota Bandar LampungTahun 2004 : Kajian Pengembangan Kelembagaan Pemerintah Kota dalam

    Mendukung Capacity Building in Urban InfrastructureManagement (CBUIM)

    Tahun 2005 : Kajian Pengembangan Tata Pemerintahan yang Baik di KotaBandar Lampung

    Tahun 2005 : Pendmapingan Masyarakat dalam PelaksanaanPembangunan Kawasan Kumuh di Lampung Timur

    Tahun 2006 : Kajian Kebutuhan Program Penanganan Kemiskinan,Kecacatan, Keterlantaran dan Ketunaan Sosial

    Tahun 2006 : Penyusunan Model Partisipasi Masyarakat dalamPengelolaan Sanitasi Umum Berbasis Masyarakat di KotaBandar Lampung

    Tahun 2006 : Penyusunan RPJM Kelurahan di Kota Bandar Lampungberbasis Partisipasi Masyarakat

    Tahun 2007 : Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadapPelayanan Publik di Kecamatan Kota Bandar Lampung

    Tahun 2007 : Kajian Pengembangan Komunitas Daerah Tertinggal padaPulau-Pulau Terpencil di Provinsi Lampung

    Tahun 2007 : Tinjauan Umum Pemekaran Kabupaten Lampung Tengah

  • 8/14/2019 up2000

    20/20

    20Tahun 2008 : Kajian Pengembangan Desa Mandiri Energi di Kabupaten

    Lampung TengahTahun 2008 : Analisis dukungan Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan

    Natar terhadap Kebijakan Pembangunan Kota Baru LampungTahun 2008 : Analisis Kebutuhan Infrastruktur Kecamatan Natar dalam

    Mendukung Pemindahan Pusat Pemerintahan ProvinsiLampung

    Tahun 2008 : Kajian Lokasi Program Pemberdayaan Fakir Miskin diProvinsi Lampung

    Tahun 2008 : Kajian Kebijakan Publik dalam Penyusunan Rencana IndukPengembangan Pendidikan Kota Metro

    Tahun 2008 : Kajian Pengembangan Komunitas Daerah Terpencil &Tertinggal pada Kawasan Sekitar Industri di KabupatenTulang Bawang

    Bandar Lampung, 29 Maret 2009

    Maulana Mukhlis, S.Sos.NIP.