Unlock Hahhaha
-
Upload
aviana-nurrahmi -
Category
Documents
-
view
170 -
download
0
Transcript of Unlock Hahhaha
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 1/59
BABIV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HasH Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit
Sejarah Rumah Sakit Santo Borromeus dimulai saat 6 orang biarawati
bersatu hati dan bertekad untuk merawat orang-orang sakit. Beliau adalah Sr.
Chrispine CB, Sr. Judith CB, Sr. Goudentia CB, Sr.Ludolpha CB, Sr. Ambrosius
CB, Sr. Lioba CB. Pada tanggal 18 September 1921 di Jalan Dago No.80 di
sebuah rumah bekas milik Dr. Merz nama Rumah Sakit Santo Borromeus mulai
disebut. Pada waktu itu Ketua Yayasan adalah Dr. de Groot yang merupakan salah
satu pilar penyangga berdirinya Rumah Sakit Santo Borromeus.
Pada saat berdirinya, Rumah Sakit Borromeus hanya memiliki 17 tempat
tidur saja. Namun, karena peran yang diberikan oleh para pendiri. Rumah Sakit
Santo Borromeus begitu teras a oleh masyarakat, pada tahun 1925 pengembangan
terus dilakukan. Untuk menunjang perkembangan maka dibukalah Pendidikan
Pengatur Perawat pada tahun 1926. Kapasitas tempat tidur pada tahun 1927
bertambah menjadi 90 dengan tenaga perawat sekitar 34 orang. Guna
mendekatkan diri dengan para penderita, pada tahun 1932 Pst. Klein OSC
memprakarsai pendirian sebuah poliklinik di daerah Cicadas dengan menyewa
sebuah rumah penduduk. Dukungan dana dan sumber daya manusia dikerahkan
untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut. Situasi perekonomian pada waktu itu
yang sangat sulit, mengharuskan subsidi dalam jumlah yang relatif besar agar
semakin banyak pasien yang dapat ditolong. Namun subsidi tersebut masih
dirasakan belum juga cukup. Bahkan karena terbatasnya dana yang dimiliki, uang
sewa rumah tersebut lebih sering telat dibayarkan. Namun dengan kesadaran dan
kerelaan yang tinggi, pemilik rumah tersebut akhirnya membebaskan biaya sewa.
Niat dan usaha yang tulus nampaknya direstui oleh Yang Maha Kuasa,
sehingga poliklinik itu terus berkembang dan menjadi cikal bakal Rumah Sakit
Santo Yusup. Tahun 1937 Rumah Sakit Santo Borromeus kembali menambah
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 2/59
rnangan Paviliun Anna dan Maria. Dilanjutkan pada tang gal 15 Juni 1941
Paviliun untuk pasien anak didirikan. Namun hambatan mulai menghadang saat
pecah perang dunia ke-2.
Pembangunan kamar operasi dan dapur terpaksa ditunda. Masa-masa
paling suram terjadi pada saat pendudukan tentara Jepang. Pelayanan yang tulus
dan kasih yang sejati yang dipancarkan oleh para birawan dan biarawati juga oleh
para perawat dan tenaga medis hams berhadapan dengan nafsu serakah dari para
tentara Jepang yang menawan para biarawan dan biarawati yang berasal dari
negeri Belanda. Dengan hati yang perih dan hancur mereka hams meninggalkan
tempat mereka untuk mengabdi bagi kehidupan pasien. Adalah bukan hal yang
mudah menatap wajah para pasien yang memohon belas kasihan, namun tangan
dan niat terbelenggu oleh penjajah Jepang. Akhirnya satu persatu biarawan dan
biarawati dipaksa meninggalkan Rumah Sakit Santo Borromeus. Sehingga tidak
ada tersisa satupun pancaran kasih sayang, kepedulian dari para pengabdi
kehidupan yang dapat memberikan secercah harapan bagi para pasien Rumah
Sakit Santo Borromeus yang benar-benar dalam kondisi sangat .menyedihkan,
Dari kejauhan doa dan harapan terns menerns dikumandangkan.
Nampaknya hembusan doa mereka didengar. Tahun 1945 saat Jepang kalah, para
biarawan dan biarawati dibebaskan dari tahanan. Namun kerinduan mereka untuk
segera melayani para penderita harus dipendam, karena Rumah Sakit Santo
Borromeus saat itu langsung dikuasai oleh Dinas Kesehatan Rakyat dari
pemerintah Militer Belanda. Akhirnya tekad para biarawan dan biarawati tersebut
dapat juga terwujud. Pada tahun 1949 Rumah Sakit Santo Borromeus diserahkan
kembali kepada Yayasan Borromeus. Dr. Van Auwerkerk bertindak sebagai
Direktur dan Sr. Mynardien bertindak selaku direktur pendidikan.
Seakan mengobati kerinduan untuk melayani para pasien, pembangunan
dan pengembangan dilakukan secara optimal untuk membayarkan kembali peran
dan kasih yang sempat tertunda pada saat pendudukan Jepang. Pengembangan dan
pembangunan ini dilakukan baik secara fisik maupun mental. Pembangunan fisik
seperti asrama, laboratorium, kamar isolasi, poliklinik dilakukan untuk
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 3/59
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Selain itu pengembangan
sumber daya manusia seperti perbaikan kurikulum pendidikan.
Tahun 1956 Dr. Tumbelaka menjabat sebagi direktur menggantikan Dr.
Van Aumerkerk. Namun pada tahun 1959 Rumah Sakit Santo Borromeus harus
kehilangan seorang pekerja keras, Dr. Tumbelaka kembali ke pangkuan Yang
Maha Esa. Pada tahun itulah Dr. Soediono didampingi oleh Sr. Angelbertha
mengemban tugas untuk memimpin Rumah Sakit Santo Borromeus. Pada tahun
1957 Rumah Sakit Santo Borromeus akan diambil alih pengelolaannya
pemerintah Indonesia karena dianggap Rumah Sakit Santo Borromeus adalah
milik Belanda. Namun Letjen TNI (Purn.) Mashudi berupaya sangat keras untuk
tetap mempertahankan kepemilikan Rumah Sakit Santo Borromeus ditangan
perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus. Seakan menyadari bahwa masih
banyak pasien yang belum terjangkau, pada tanggal 15 September 1965 Rumah
Sakit Santo Borromeus mengembangkan sayapnya ke lereng gunung Ciremai
Kabupaten Kuningan dengan mendirikan poliklinik Sekar Kamulyaan di desa
Ciremai. Dukungan pun segera mengalir pada poliklinik ini. Peran Pangeran
Tedja Buana yang merupakan tokoh di daerah tersebut memberikan andil yang
luar biasa pada perkembangannya. Sehingga pada tahun 1987 poliklinik ini
diresmikan menjadi Rumah Sakit Tipe D.
Sebagai wujud tanggung jawab akan peningkatan mutu, pengembangan
terus dilakukan diantaranya adalah dengan penataan farmasi. Sementara
pengembangan fisik seakan tidak pernah berhenti. Tahun 1968 asrama putra
pertama kali didirikan, juga kamar euci dan kamar jahit. Peran melayani para
penderita nampaknya tidak dapat dibatasi oleh dinding. Pada tahun 1970 diutuslah
seeara periodik tenaga medis dan perawat ke Asrama Tuna Netra Wiyata Guna.
Selain itu, pada tahun 1973 Rumah Sakit Santo Borromeus mendirikan Balai
Pengobatan Sari Asih di Kampung Sekeloa. Seperti gayung bersambut, inilah
nampaknya peribahasa yang paling coeok untuk menggambarkan bagaimana
masyarakat di daerah Sekeloa menerima Balai Pengobatan Sari Asih. Untuk
mempertajam fokus pengembangan pada tanggal 1 Maret 1976, Rumah Sakit
Santo Yusup diserahkan pengelolaannya pada Perhimpunan Santo Borromeus.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 4/59
Sebagai respon atas kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang terjangkau
oleh selurnh lapisan masyarakat, pada tahun 1994 dirintis suatu layanan barn
bernama Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (PJPK). Pada tahun 1999,
PJPK berkembang menjadi unit mandiri. Menteri Kesehatan RI pada bulan
Januari 2000 berkenan meresmikan lembaga barn dengan nama : Badan
Penyelenggaraan Kesehatan Rumah Sakit (bapel JPKM) Surya Sumirat.
Memasuki millenium barn, dirintis upaya untuk mendirikan Rumah Sakit
Internasional Cahaya Kawaluyaan di Kota Barn Parahyangan (Padalarang).
Selain aspek fisik, aspek Sumber Daya Manusia juga senantiasa
ditumbuhkembangkan. Berbagai pendidikan formal lanjutan maupun aneka
pelatihan di berbagi keahlian telah diselenggarakan. Kemudian unit menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, diperoleh Sertifikat
Akreditasi Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan RL Selanjutnya, pada tahun
2001, Sertifikat ISO 9001:2000. Semuanya ini dilakukan demi terwujudnya visi
dan misi Rumah Sakit Santo Borromeus dan tercapainya sasaran-sasaran pokok
yang telah ditetapkan.
4.1.2 Aktivitas Rumah Sakit
Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit
1. Visi
Dalam terang dan semangat Iman Kristiani kami mengabdi seutuhnya
untuk keselamatan jiwa dan raga bagi sesama umat manusia tanpa membedakan
suku, kebangsaan, golongan, warna kulit, asal-usul, status-ekonomi, agama atau
kepercayaan.
Tugas mewartakan Kabar Keselamatan bagi umat manusia adalah tugas
mulia. Kami menghormati martabat serta nilai-nilai kemanusiaan yang luhur dan
mendasar, kami peduli kepada mereka yang kurang mampu atau mengalami
kesesakan hidup.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 5/59
Organisasi kegiatan karni berwujud organisasi nirlaba yang ingin turnbuh
dan berkernbang dan rnandiri serta peduli terhadap perubahan rnenuju rnasa depan
yang lebih baik. Apa yang karni peroleh, selalu karni kernbalikan kepada
rnasyarakat.
Para pengabdi kehidupan yang rnenjalankan tugas rnulia bidang pelayanan
dan karya sosial ini rnenjadi surnber daya yang utarna dan arnat bernilai.
2. Misi
Dengan sernangat Cinta Kasih Kristiani kepada sesarna manusia serta
pengabdian yang tulus, karni rnenyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi yarng
rnernbutuhkan kesernbuhan jiwa dan raga.
Karni selalu berbuat dan rnernberikan yang terbaik untuk rneningkatkan
rnutu kehidupan rnasyarakat dibidang kesehatan di Indonesia.
3. Nilai
a. Cinta Kasih Kristiani
b. Kehidupan adalah Karunia Allah
c. Mengutarnakan Keselarnatan dan Kesernbuhan Pasien
d. Kesetiaan, kesiap-sediaan, kejujuran, kesederhanaan, kerarnah-tarnahan &
tanggung jawab
e. Mutu pelayanan terbaik
4. Tujuan
Tujuan didirikannya Rurnah Sakit Santo Borrorneus adalah :
a. Mernberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
b. rneningkatkan rnutu kesehatan rnasyarakat
c. rnenyelenggarakan pendidikan kesejahteraan yang berrnutu
d. rneningkatkan kesejahteraan karyawan
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 6/59
Aktivitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Santo Borromeus
A. Pelayanan Medis
1. Unit Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Santo Borromeus siap melayani pasien
dalam kasus-kasus darurat. Didukung oleh dokter dan perawat yang
profesional di bidangnya. Unit ini juga dilengkapi dengan ambulans yang
telah dilengkapi dengan peralatan khusus, agar dapat melakukan tindakan-
tindakan yang dianggap perlu selama dalam perjalanan. UGD ini
berkapasitas 17 tempat tidur, dilengkapi dengan Ruang Resusitasi dan
peralatan medis lainnya.
2. Fasilitas Poliklinik I Rawat JalanKlinik kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit Santo Borromeus
meliputi:
a. Klinik Non Spesialis
Klinik Umum
Klinik Tes Alergi
Klinik Kesejahteraan Keluarga
Klinik JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesejahteraan Masyarakat)
Klinik Medical Check-up
b. Klinik Spesialis dan Sub-spesialis, di Gedung Maria Lantai I
Klinik Kebidanan dan Kandungan
Klinik Gigi dan Mulut
Klinik Neurologi (saraf)
Klinik Psikologi
Klinik Psikiatri (jiwa)
Klinik Hematologi, Onkologi (darah.tumor)
Klinik Digestif (bedah saluran cerna)
Klinik Nephrologi (ginjal)
Klinik Asma (paru)
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 7/59
c. Klinik Spesialis dan Sub-Spesialis di Gedung Yosef lantai 2
Klinik Penyakit AnakKlinik Bedah
Klinik Mata
Klinik Kulit dan Kelamin
Klinik Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Klinik Gizi
Klinik Penyakit Dalam
Klinik Jantung
Klinik Urologi (saluran kencing)
Klinik Bedah Anak
Klinik Bedah Tulang
Klinik Rheumatologi
Klinik Gastroenterologi (saluran cerna)
Klinik Bedah Thorax
d. Klinik Kesejahteraan Keluarga
Memberikan Pelayanan :
Imunisasi, Keluarga Berencana, bayi/anak sehat, pemeriksaan kelamin,
senam hamil, senam bayi, klinik Mammae, infertilitas pria dan wanita,
test alergi, psikologi keluarga.
3. Daycare
ODS (One Day Surgery) dan ODe (One Day Care) adalah suatu layanan
yang dimiliki oleh Rumah Sakit Santo Borromeus bagi pasien-pasien
bedah yang menurut pertimbangan medis tidak memerlukan perawatan
rawat inap, maupun pasien yang memerlukan tindakan medis lainnya
(khemoterapi, transfuse, dll). Pasien hanya perlu istirahat atau
mendapatkan perawatan selama beberapa jam saja setelah tindakan medis,
kemudian pulang.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 8/59
4. Medical Check Up (MCU)
Beberapa tipe pelayanan Medical Check Up .-Medical Check Up tipe mini,
Basic, Advanced, Executive Comprehensive dan Medical Check Up
Khusus.
5. Kamar Operasi
Terdiri dari 6 kamar dengan fasilitas sesuai standar dan dilengkapi mesin
jantung paru guna menunjang operasi jantung terbuka serta fasilitas CSSD
(Central Sterille Supply Department) untuk menjarnin sterilitas dan
penyediaan peralatan.
6. Unit Pelayanan Haemodialisis (UPH)
Rumah Sakit Santo Borromeus memberikan 2 macam layanan
haemodialisis, yaitu :
a. Haemodialisis Asetat
b. Haemodialisis Bikarbonat
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dalam upaya mendektkan diri kepada masyarakat sebagai bentuk
kepedulian sosial; dilaksanakan pengobatan melalui balai pengobatan.
Pelayanan medis yang sudah dan akan terns dikembangkan terdiri atas :
a. Bedah Jantung
b. Bedah Saraf
c. Klub Asma Borromeus (KAB)
d. Klub Sadar Stroke
B. Pelayanan Penunjang Medis
1. Laboratorium ini digunakan untuk pemeriksaan : Hermatologi, Serologi,
Immunologi, Mikrobiologi, Klinik Rutin, Patologi, Anatorni.
2. Diagnostic Imaging
Pelayanan diagnostik Inaging meliputi pemeriksaan diagnostik biasa dan
canggih seperti :
Radiologi Konvensional
Ultrasound (USG) Konvensional dan Doppler
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 9/59
Computerized Tomography Scan (CT-Scan) Konvensional dan Helical
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Functional Imaging
Radiologi Intervensional
3. Farmasi
4. Rehabilitasi Medik
5. Fisiologi Klinis
Mencakup pemeriksaan sebagi berikut :
EKG (Elektro-Kardiografi)
EFG (Elektro-Ensatofologi)
Treadmill
Endoskopi : Endoskopi Diagnostik dan Endoskopi Terapeutik
Spirometri
6. Instalansi Gizi
7. Rekam Medik
Merupakan bagian penting untuk menunjang pelayanan statistik dan
penyediaan informasi pelayanan medis dari pasien rawat jalan maupun
rawat inap.
C. Pelayanan Rawat Inap
Terdiri atas beberapa ruang, yaitu:
1. Maria 2 Rawat Inap Interne Kelas II
2. Maria 3 Rawat Inap Interne Kelas I
3. Maria 4 Rawat Inap Kelas Utama
4. Irene I Rawat Inap Anak-anak
5. Elisabeth Paviliun Rawat Inap Bersalin dan Penyakit Kandungan
6. Anna Paviliun Rawat Inap
7. Yoseph 3 Dago Rawat Inap Bedah
8. Yoseph 3 Suryakencana Rawat Inap Bedah Kelas I
9. Stroke Unit Rawat Inap Khusus Stroke dengan Kapasitas 5 Tempat Tidur
10. Yoseph 5 Rawat Inap Kelas I
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 10/59
D. Pelayanan Penunjang Umum
Terdiri atas:
1. PPS (Perlengkapan & Pemeliharaan Sarana)
2. PKL (Pemeliharaan Kebersihan dan Limbah)
Incenerator
Instalansi Pengolahan Limbah
3. PPL (Perlengkapan & Pemeliharaan Linen)
Selain itu ada pula pelayanan penunjang lainnya seperti:
a. Unit Sistem Informasi
Penyebaran informasi untuk masyarakat dilaksanakan dengan
pengembangan website pada alamat www.rsborromeus.com dan
pengembangan internet untuk menunjang informasi internal yang
dibutuhkan
b. Fungsi Sosial Rumah Sakit
Pasien yang tidak marnpu, setelah melalui prosedur yang berlaku, bisa
mendapatkan pertolongan melalui medikal sosial unit. Bagi pasien atau
keluarga pasien yang membutuhkan pendamping, bagian pastoral care
akan berkunjung pada pasien atau keluarganya melalui pendekatan
rohani.
c. Status Rumah Sakit Santo Borromeus
Status Rumah Sakit Santo Borromeus adalah Rumah Sakit Swasta
Utama B Non profit, artinya: bila ada, SHU seluruhnya dikembalikan
lagi untuk pengembangan dan kepentingan masyarakat.
Pada saat ini Rumah Sakit Santo Borromeus sedang menghadapi tantangan
jaman, baik dari segi:
Penyediaan peralatan mediklnon medik
Pembangunan Fisik
Pengembangan manajemen
Penyediaan tenaga kerja profesional
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 11/59
Rumah Sakit Santo Borromeus berada di bawah naungan Yayasan yang
bernama Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus yang membawahi
tiga buah Rumah Sakit, yaitu Rumah Sakit Santo Borromeus, Rumah Sakit
Santo Yusup dan Rumah Sakit Sekar Kamulyaan Cigugur Kuningan,
Akaderni Perawat Santo Borromeus dan JPKM (Jarninan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat) Surya Surnirat.
4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Struktur organisasi menggambarkan pembagian tugas dan tanggung jawab
dalam organisasi. Struktur organisasi yang baik akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi. Untuk itu struktur organisasi hams dilengkapi dengan
uraian tugas masing-masing unit perusahaan. Uraian tugas adalah uraian tentang
kedudukan, tugas pokok dan kewenangan masing-masing unit perusahaan atau
jabatan.
Struktur organisasi Rumah Sakit Santo Borromeus dapat dilihat pada
bagian lampiran. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing unit yang ada dalam struktur organisasi Rumah Sakit Santo Borromeus.
A. Direktur Utama
Bertanggung jawab kepada: Pengurus PPSB
Membawahi lang sung : Direktur Medis, Direktur Perawatan, Direktur Sumber
Daya Manusia &Umum, Direktur Keuangan
Tugas Pokok:
1. Bersama para Direktur yang lain membahas dan menyusun rencana kerja
dan anggaran tahunan Rumah Sakit Santo Borromeus dan
mengusulkannya pada Pengurus PPSB sesuai peraturan yang berlaku;
2. Bersama para Direktur yang lain menyusun kebijakan-kebijakan
operasional yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis, perawatan,
rumah tangga umum, keuangan, dan sumber daya manusia untuk
kepentingan Rumah Sakit Santo Borromeus;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 12/59
3. Bersama para Direktur yang lain merancang kebijakan - kebijakan dalam
rangka pelayanan kesehatan oleh Rumah Sakit Santo Borromeus dan
mengusulkannya kepada Pengurus PPSB sesuai dengan prosedur yang
berlaku;
4. Bersama para Direktur yang lain mengendalikan pelaksanaan sistem
fungsional pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit
Santo Borromeus;
5. Bersama para Direktur yang lain membahas hasil pengawasan dan
penilaian para Direktur yang lain terhadap pelaksanaan sistem fungsional
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Santo
Borromeus
6. Bersama para Direktur yang lain menentukan sikap terhadap
perkembangan teknologi kesehatanlkedokteran, peraturan dan ketentuan
barn dibidang kesehatan serta perkembangan lainnya yang berhubungan
dan akan diterapkan di Rumah Sakit Santo Borromeus;
7. Bersama para Direktur yang lain mengevaluasi praktek keprofesian tenaga
dokter di Rumah Sakit Santo Borromeus atas rekomendasi Kornite Medis;
8. Menyerahkan dana lebih kepada Pengurus PPSB sesuai dengan prosedur
yang berlaku;
9. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara teknis
medislkesehatan kepada Pengurus PPSB sesuai dengan prosedur yang
berlaku;
10. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara teknis/medis
kesehatan kepada Wakil Kanwil Kesehatan Jawa BaratIDinas Kesehatan
Kodya Bandung sesuai dengan prosedur yang berlaku;
11. Bersama para Direktur yang lain mengarahkan pelaksanaan tugas para
Kepala Bidang dan Kepala Biro;
12. Mernimpin rapat Direksi dan rapat Pimpinan yang diadakan secara berkala
maupun sewaktu-waktu.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 13/59
B. Direktur Medis
Bertanggung Jawab kepada: Direktur Utarna
Mernbawahi langsung: Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Kepala Bidang
Penunjang Medis.
Tugas Pokok:
1. Bersarna Direktur Utarna & Direktur lainnya rnernbahas usulan Kepala
Bidang tentang rencana kerja dan anggaran tahunan Rurnah Sakit Santo
Borrorneus;
2. Mewakili Direktur Utarna & Direktur lainnya dalarn rnengevaluasi hasil-
hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Rawat Jalan dan Kepala Bidang
Penunjang Medis;
3. Melakukan kerja sarna dengan Direktur lainnya dalarn hal pelaksanaan
tugas yang berhubungan sesuai dengan prosedur yang berlaku;
4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang rnernajukan tingkat
profesionalisrne rnedis di Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
5. Mernberi pandangan tentang perkernbangan kesehatanlkedokteran, praktek
profesi kedokteran, peraturan ketentuan barn dibidang kesehatan untuk
kepentingan pelayanan rnedis di Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
6. Saling tukar inforrnasi tentang pelayanan rnedis antar unit kegiatan PPSB
sesuai dengan prosedur yang berlaku;
7. Menyarankan kebijakan kerja sarna, program bersarna dari proyek dalarn
pelayanan rnedis antar unit kegiatan PPSB;
8. Mernbantu Direktur dalarn penyusunan laporan pertanggungjawaban
tentang penyelenggaraan kesehatan di Rurnah Sakit Santo Borrorneus
khususnya yang rnenyangkut pelayanan dan penunjang rnedis;
9. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
rnedis dan penunjang rnedis yang diberikan oleh Rurnah Sakit Santo
Borrorneus
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 14/59
C. Kepala Bidang Penunjang Medis
Bertanggung jawab kepada: Direktur Medis
Membawahi langsung: Kepala Bagian Laboratorium, Kepala Bagian
Radiologi, Kepala Bagian Farmasi, Kepala Bagian Fisiologi Klinik, Kepala
Bagian Gizi, Kepala Bagian Rehabilitasi Medis dan Kepala Bagian Rekam
Medis.
Tugas Pokok :
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran bidang penunjang medis sesuai
dengan kebijakan yang berlaku;
2. Menyusun dan menyarankan kebijakan dalam pemanfaatan perkembangan
teknologi kedokteranlkesehatan secara efektif dan efisien dalam rangka
pelayanan penunjang medis di Rumah Sakit Santo Borromeus;
3. Memimpin pelaksanaan rencana kerja di bidang penunjang medis dan
melaporkannya kepada Direksi secara berkala;
4. Memonitor praktek profesi perawatanlkedokteranlkeahlian lainnya di
bidang Penunjang Medis;
5. Merencanakan dan mengendalikan pengalokasian kebutuhan alatlbahan
medis untuk penunjang medis dibidang penunjang medis, sesuai dengan
prosedur yang berlaku;
6. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja bawahannya secara berkala;
7. Membina bawahannya (kepala bagianlsub bagian) dengan pengetahuan
dan keterampilan manajemen yang berlaku;
8. Mengevaluasi penyelenggaraan administrasi kegiatan dibidang penunjang
medis;
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan realisasi anggaran bidang
penunjang sesuai prosedur yang berlaku;
10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan bidang
penunjang medis yang diberikan oleh Direksi
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 15/59
D. Kepala Bidang Pelayanan Medis
Bertanggung jawab kepada: Direktur Medis
Membawahi langsung: Kepala Bagian Unit Gawat Darurat (UGD), Kepala
Bagian Poliklinik, Kepala Bagian Klinik Kesehatan Ibu, Kepala Bagian
ODS/ODC, Kepala Bagian Kamar Operasi, Kepala Bagian Medical Checkup,
Kepala Bagian Hemodialisa, Kepala Bagian Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
dan Kepala Bagian BCMe.
Tugas Pokok :
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran bidang pelayanan medis sesuai
dengan kebijakan yang berlaku;
2. Menyusun dan menyarankan kebijakan dalam pemanfaatan perkembangan
teknologi kedokteranlkesehatan secara efektif dan efisien dalam rangka
pelayanan medis di Rumah Sakit Santo Borromeus;
3. Mernimpin pelaksanaan rencana kerja di bidang pelayanan medis dan
melaporkannya kepada Direksi secara berkala;
4. Memonitor praktek profesi perawatanlkedokteranlkeahlian lainnya di
bidang pelayanan medis;
5. Merencanakan dan mengendalikan pengalokasian kebutuhan alatlbahan
medis untuk pelayanan medis dibidang pelayanan medis, sesuai dengan
prosedur yang berlaku;
6. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja bawahannya secara berkala;
7. Membina bawahannya (kepala bagianlsub bagian) dengan pengetahuan
dan keterampilan manajemen yang berlaku;
8. Mengevaluasi penyelenggaraan adrninistrasi kegiatan dibidang pelayanan
medis;
9. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan realisasi anggaran bidang
pelayanan sesuai prosedur yang berlaku;
10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan bidang
pelayanan medis yang diberikan oleh Direksi.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 16/59
E. Direktur Perawatan
Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama
Membawahi lang sung : Kepala Bagian Rawat Inap I dan Kepala Bagian
Rawat Inap II
Tugas Pokok:
1. Bersama Direktur Utama membahas usulan Kepala Bidang tentang
rencana kerja dan anggaran tahunan Rumah Sakit Santo Borromeus;
2. Mewakili Direktur Utama dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas
Kepala Bidang Rawat Inap I dan Kepala Bidang Rawat Inap II;
3. Melakukan kerjasama dengan Direktur lain dalam pelaksanaan tugas yang
berhubungan sesuai dengan prosedur yang berlaku;
4. Menyelenggarakan kegiatan untuk memajukan tingkat profesionalisme
perawatan di Rumah Sakit Santo Borromeus;
5. Memberi perkembangan tentang teknologi kesehatan atau kedokteran,
praktek profesi perawatan dan kedokteran, peraturanlketentuan barn di
bidang kesehatan untuk kepentingan pelayanan perawatan di Rumah Sakit
Santo Borromeus ;
6. Saling tukar informasi tentang pelayanan perawatan antar unit kegiatan
PPSB sesuai dengan proses yang berlaku;
7. Menyarankan kebijakan, kerjasama, program bersama dan proyek bersama
dalam pelayanan perawatan antar unit kegiatan PPSB;
8. Membantu Direktur Utama dalam penyusunan laporan
pertanggungjawaban tentang penyelenggaraan kesehatan di Rumah Sakit
Santo Borromeus;
9. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan
perawatan yang diberikan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Santo
Borromeus.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 17/59
F. Kepala Bidang Rawat Inap I dan Rawat Inap II
Bertanggung jawab kepada : Direktur Perawatan
Membawahi langsung:
1. Bidang Ranap I: Kepala Unit Perawatan Maria II, Kepala Unit Perawatan
Maria III, Kepala Unit Perawatan Maria IV, Kepala Unit Perawatan
Irene I, Irene II, Irene III, Carolus III, Carolus V, Kepala Unit Perawatan
Elisabeth.
2. Bidang Ranap II: Kepala Unit Perawatan Yoseph III DG, Kepala Unit
Perawatan Yoseph III SY, Kepala Unit Perawatan Yoseph V, ICU,
NICUIPICU, Kepala Unit Su- Intermediate, RRI, Home Care.
Tugas Pokok:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran bidang rawat inap I dan II sesuai
dengan prosedur yang berlaku;
2. Menyusun dan menyarankan kebijakan dalam pemanfaatan perkembangan
teknologi kesehatanlkedokteran secara efektif dan efisien dalam rangka
pelayanan perawatan Rumah Sakit Santo Borromeus sesuai dengan
prosedur yang berlaku;
3. Mengevaluasi dan mengendalikan terlaksananya pelayanan perawatan
pasien rawat inap, khususnya pasien bersalin, bedah dan perawatan
intensif serta tindakan bedah di Rumah Sakit Santo Borromeus ;
4. Merencanakan dan mengendalikan alokasi kebutuhan alatlbahan medis
dan perawatan untuk bidang rawat inap I dan II sesuai dengan prosedur
yang berlaku;
5. Memonitor praktek profesi keperawatan dan kedokteran dibidang rawat
inap I dan II;
6. Membantu para Kepala Bagian dibawahnya memecahkan masalah yang
dihadapi dalam hal antara lain: pelayanan jasa dokter dan keluarga pasien
serta penyediaan makanan, obat, ruangan dan alat medis, obat resep dan
peralatan medis;
7. Membina bawahannya dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen
yang berlaku;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 18/59
8. Mengadakan penilaian atas prestasi kerja bawahannya secara berkala;
9. Mengevaluasi penyelenggaraan administrasi di bidang rawat inap I dan II
sesuai dengan prosedur yang berlaku;
10. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan realisasi anggaran bidang
rawat inap I dan II sesuai dengan prosedur yang berlaku
11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan bidang rawat
inap I dan II yang diberikan oleh Direksi Rumah Sakit Santo Borromeus
G. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Bertanggung jawab kepada: Direktur Utama
Membawahi lang sung : Kepala Biro Sumber Daya Manusia & Kepala Biro
Umum
Tugas Pokok:
1. Bersama Direktur Utama membahas usulan Kepala Biro tentang rencana
kerja dan anggaran tahunan Rumah Sakit Santo Borromeus;
2. Mewakili Direktur Utama dalam mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas
Biro Sumber Daya Manusia & Biro Umum;
3. Melakukan kerjasama dengan Direktur lainnya dalam pelaksanaan tugas
yang berhubungan sesuai dengan prosedur yang berlaku;
4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk memajukan tingkat
profesionalisme bidang Sumber Daya Manusia & Umum Rumah Sakit
Santo Borromeus;
5. Saling tukar informasi tentang pelayanan Sumber Daya Manusia & Umum
antar unit kegiatan PPSB sesuai dengan prosedur yang berlaku;
6. Membantu Direktur Utama dalam penyusunan laporan pertanggung-
jawaban tentang penyelenggaraan kesehatan di Rumah Sakit Santo
Borromeus, khususnya yang menyangkut pelayanan di bidang Sumber
Daya Manusia & Umum;
7. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan di
bidang Sumber Daya Manusia & Umum yang diberikan oleh Direktur
Utama Rumah Sakit Santo Borromeus
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 19/59
H. Direktur Keuangan
Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama
Membawahi langsung : Kepala Biro Keuangan
Tugas Pokok :
1. Bersama Direktur Utama & Direktur lainnya membahas usulan Kepala
Bidang atau Biro tentang rencana kerja & anggaran tahunan Rumah Sakit
Santo Borromeus;
2. Mewakili Direktur Utama dalam mengevaluasi tugas Kepala Biro
Keuangan & bekerjasama dengan Direktur lainnya;
3. Memberi pandangan tentang perkembangan ekonomi, keuangan dan
sebagainya terutama tentang pelayanan kesehatan;
4. Bertanggung jawab untuk saling tukar menukar informasi diantara unit
PPSB;
5. Menyarankan kebijakan atau program bersama;
6. Menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan tingkat profesionalisme
di Direktorat Keuangan;
7. Membantu Direktur Utama dalam menyusun laporan pertanggungjawaban
terkait dengan masalah keuangan;
8. Memimpin rapat di Direktur Keuangan;
9. Melaksanakan hal-hal lain menyangkut manajemen keuangan.
I. Kepala Biro Keuangan
Bertanggung jawab kepada : Direktur Keuangan
Membawahi lang sung : Kepala Administrasi Keuangan, Kepala Seksi
Akuntansi & Kepala Seksi Pengadaan
Tugas Pokok:
1. Merencanakan dan menyarankan kebijakan-kebijakan operasional yang
meliputi pengelolaan sumber dan penggunaan, akuntansi dan pengadaan
barang dan jasa untuk Rumah Sakit Santo Borromeus
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bidang sesuai dengan prosedur
yang berlaku;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 20/59
3. Mernbantu Direksi dalarn rnenyusun rencana kerja dan anggaran tahunan
Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
4. Mernbantu dan rnengusulkan anggaran arus kas bagi Rurnah Sakit Santo
Borrorneus sesuai dengan prosedur yang berlaku;
5. Memirnpin pelaksanaan rencana kerja Biro Keuangan dan rnelaporkannya
kepada Direksi secara berkala;
6. Mengevaluasi dan rnenyarankan perbaikan dalarn sistern pengelolaan
surnber dan penggunaan data, sistern akuntansi, dan sistern pengadaan
barang atau jasa di Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
7. Mengevaluasi laporan keuangan sernentara sesuai dengan prosedur yang
berlaku;
8. Menyarnpaikan evaluasi tentang hubungan kerjasarna dengan bank yang
ditunjuk oleh Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
9. Menyusun dan rnelaporkan kepada Direksi tentang laporan realisasi
anggaran Rurnah Sakit Santo Borrorneus secara berkala;
10. Menyusun laporan pertanggungjawaban dan realisasi anggaran Biro
Keuangan sesuai dengan prosedur yang berlaku;
11. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan di
bidang Keuangan yang diberikan oleh Direktur Utarna Rurnah Sakit Santo
Borrorneus
J. Kepala Seksi Akuntansi
Bertanggung jawab kepada: Kepala Biro Keuangan
Mernbawahi langsung : Kepala Inventaris
Tugas Pokok:
1. Merencanakan dan rnengendalikan kegiatan-kegiatan dalarn rangka sistern
akuntansi di Rurnah Sakit Santo Borrorneus sesuai dengan prosedur yang
berlaku;
2. Menyusun laporan-laporan akuntansi sernentara secara berkala sesuai
dengan prosedur yang berlaku;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 21/59
3. Memeriksa kelengkapan buku - buku penerimaan dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan prosedur akuntansi;
4. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya agar sesuai
dengan prosedur yang berlaku;
5. Memberikan saran kepada Kepala Biro Keuangan dalam rangka
merencanakan dan menyusun kebijakan akuntansi di Rumah Sakit Santo
Borromeus;
6. Menyediakan penilaian atas pre stasi kerja bawahannya secara berkala;
7. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan di
bidang akuntansi yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Santo
Borromeus
K. Seksi Administrasi Keuangan
Bertanggung jawab kepada: Kepala Biro Keuangan
Membawahi langsung: Kepala Penagihan, Rekening dan Bendahara
Tugas Pokok:
1. Merencanakan &melaksanakan sistem pengelolaan Sumber Dana meliputi
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan pencatatan;
2. Membantu Karo Keungan dalam menyusun arus kas
3. Memberi saran tentang kebijakan pengelolaan dan penggunaan Sumber
Dana;
4. Menyusun laporan realisasi arus kas;
5. Memimpin dan me-manaj bawahan kinerja staf;
6. Mengendalikan pelaksanaan administrasi Rumah Sakit termasuk
pembayaran Rawat jalan, Rekening Ranap, tunai atau tagihan;
7. Mengatur jadwal dinas;
8. Menilai prestasi bawahan;
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Karo Keuangan.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 22/59
L. Kepala Seksi PengadaanBertanggung jawab kepada: Kepala Biro Keuangan
Membawahi langsung: Seksi Pengadaan dan Para Petugas
Tugas Pokok:
1. Mengadakan barang/jasa tepat mutu, harga dan waktu, termasuk tugas:
a. Perbandingan dan negosiasi hargalmutu dll
b. Prioritas pelayanan:
Medis/perawatan, misalnya: obat - obatan dan alat - alat medis;
Umumlrnmah tanggalalat teknik
2. Memonitor perkembangan pasar (harga barang-barang dalam negeri dan
barang impor);
3. Mempersiapkan surat pesanan Ikontrak kerjasama dengan rekanan Isupplier;
4. Mengevaluasi Imeneliti penerimaan barang dan jasa;
5. Melaporkan anggaran capital, pesananlkontrak yang masih hams
diselesaikan atau yang sudah diteliti;
6. Melaporkan diskonlekstra diskon yang diluar fakturlbonus atau
sumbangan barang yang diterima Rumah Sakit Santo Borromeus;
7. Memberi saranlinformasi untuk barang dan jasa substitu si ke bagian
pemakai termasuk uji coba sampel di Rumah Sakit Santo Borromeus;
8. Tanggap terhadap saran/koreksilkeluhan bagian pemakai/rekanan/supplier.
M. Kepala Biro Umum
Bertanggungjawab kepada: Direktur Sumber Daya Manusia &Umum
Membawahi langsung: Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana, Kepala Seksi
Pemeliharaan Linen, Kepala Seksi Kebersihan dan Limbah, Kepala Pelayanan
Umum.
Tugas Pokok:
1. Mengevaluasi dan menyarankan perbaikan dalam sistem penyediaan jasa
dan barang penunjang penyelenggaraan Rumah Sakit Santo Borromeus;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 23/59
2. Mengernbangkan hubungan kerjasarna dalarn rnernperoleh jasa pihak ke 3
dalarn bidang rurnah tangga;
3. Mengevaluasi dan rnerekornendasikan pernasok jasa dalarn bidang rurnah
tangga;
4. Mengevaluasi tingkat kearnanan di Rurnah Sakit Santo Borrorneus dan
rnelaporkannya kepada Direksi secara berkala;
5. Mengendalikan penyediaan jasa jahit dan kendaraan Rurnah Sakit Santo
Borrorneus;
6. Mengevaluasi penyelenggaraan administrasi kegiatan di bidang rurnah
tangga;
7. Mengadakan penilaian atas prestasi bawahannya secara berkala.
N. Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Bertanggungjawab kepada: Direktur Surnber Daya Manusia & Urnurn
Mernbawahi langsung: Kepala Perencanaan, Pengernbangan & Pernbinaan
Surnber Daya Manusia dan Kepala Administrasi Surnber Daya Manusia.
Tugas Pokok:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran bidang SDM sesuai dengan
prosedur yang berlaku;
2. Mengevaluasi dan rnenyarankan perbaikan dalarn sistern penyediaan SDM
yang rnerupakan penunjang penyelenggaraan Rurnah Sakit Santo
Borrorneus;
3. Mengernbangkan hubungan kerja sarna dalarn rnernperoleh jasa pihak ke 3
dalarn bidang SDM;
4. Memirnpin pelaksanaan penyediaan tenaga kerja untuk jenis tenaga kerja
rnedis perawatan dan penunjang rnedis bagi Rurnah Sakit Santo
Borrorneus sesuai dengan prosedur yang berlaku;
5. Mernonitor dan rnenyarankan sikap terhadap perkernbangan peraturan atau
ketentuan barn di bidang ketenaga kerjaan kesehatan yang berhubungan
dan akan diterapkan di Rurnah Sakit Santo Borrorneus;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 24/59
6. Menyusun dan rnengusulkan peraturan kekaryawanan untuk Rurnah Sakit
Santo Borrorneus;
7. Mengadakan penilaian prestasi kerja bawahannya secara berkala
4.1.4 Kualifikasi Audit Internal Rumah Sakit Santo Borromeus
Audit internal di Rurnah Sakit Santo Borrorneus dibentuk sekitar tahun
1999 Misi yang diernban adalah sebagai penunjang dari rnitra kerja manajernen,
untuk rnernastikan terwujudnya sasaran yang telah ditetapkan sehingga dapat
berkernbang secara wajar dan sehat. Hal ini dapat dilakukan rnelalui pendekatan
sisternatis serta objektif dengan penerapan evaluasi keefektifan sistern
pengendalian internal, pengelolaan risiko, proses pelaksanaan kegiatan
operasional dengan rnernanfaatkan sernua surnber daya dan berfokus pada
kepuasan pelanggan.
1. Tujuan
Menjadi acuan bagi auditor internal agar dapat rnelaksanakan tugasnya secara
profesional dan dihasilkannya laporan audit yang sesuai dengan standar
kualitas tertentu dan rnernberi nilai tarnbah bagi kinerja organisasi Rurnah
Sakit Santo Borrorneus.
2. Unit Audit Internal
Sesuai dengan struktur organisasi dalarn SK.PPSB No.029!skipsbN!1999
Kepala Unit Audit Internal dibantu oleh staf ahli bidang audit manajernen, staf
ahli bidang audit rnutu (Quality assurance), dan Staf ahli bidang audit
keuangan dengan beberapa auditor internal dari berbagai disiplin ilrnu. Secara
khusus staf ahli bidang audit rnanajernen dan bidang audit rnutu rnernpunyai
tugas rnelakukan audit kinerja operasional, kinerja usaha, pelaksanaan proses,
pelaksanaan standar pelayanan yang telah ditetapkan, pengelolaan surnberdaya
dan berbagai kegiatan audit yang berkaitan. Fungsi pengendalian Quality
assurance keseluruhan kegiatan rurnah sakit rnenjadi tugas Kepala Unit Audit
Internal berkoordinasi dengan rnasing-rnasing Kepala bidanglbiro terkait. Staf
ahli bidang audit keuangan rurnah sakit, perbendaharaan, anggaran Rurnah
sakit, pengelolaan dana, sistern akuntansi dan berbagai kegiatan audit yang
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 25/59
berkaitan. Khusus untuk audit medis berkoordinasi dengan kornite medik, dan
untuk audit asuhan keperawatan berkoordinasi dengan kornite keperawatan,
serta untuk audit etika rumah sakit berkoordinasi dengan kornite etik Rumah
sakit.
3. Wewenang
Internal auditor mempunyai kewenangan dalam melakukan program audit
diseluruh kegiatan yang ada dalam organisasi Rumah Sakit Borromeus.
Internal auditor mempunyai kewenangan mengakses semua data, dokumen,
pencatatan, personil yang berkaitan dengan proses pelaksanaan auditnya.
4. Independensi
Independensi sangatlah penting untuk menjarnin efektifitas pelaksanaan proses
audit. Auditor tidak diperkenankan melakukan audit ditempatnya bekerja
secara fungsional sehari-hari (day to day operation of dept) independent
terhadap aktivitas yang masuk dalam lingkup auditnya.
5. Tanggung Jawab
Auditor tidak bertanggung jawab dalam perkembangan rinci dan penerapan
suatu sistem dan prosedur (hanya berfungsi sebagai konsultan dan katalis).
Auditor bertanggung jawab kepada Kepala Internal Audit secara lang sung.
Kepala internal audit secara adrninistrasi bertanggung jawab lang sung kepada
Direktur Utama Rumah Sakit Santo Borromeus dan secara fungsional
bertanggung jawab kepada Ketua PPSB, yang dalam hal ini dapat diwakili
oleh Kornite Audit (kalau sudah ada).
6. Standar Audit
Standar audit merupakan syarat yang harus dipenuhi derni terjarninya kualitas
kinerja auditor dan keberhasilan pelaksanaan audit:
a. Sesuai standar Institute of Internal Auditors;
b. Sesuai dengan Standar sistem informasi;
c. Auditor merniliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan intelektual
yang baik untuk teknik auditnya maupun untuk wawasan lingkup
operasional area audit yang dikelolanya;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 26/59
d. Auditor harus mau dan mampu melakukan peningkatan keterampilan dan
pengetahuannya secara terus menerus (continuing education and
professional care in performing internal audits)
e. Auditor harus memiliki kemampuan membuat laporan audit yang efektif
7. Audit Plan
Yaitu perencanaan dibuat tahunan dan jangka panjang. Rencana mencakup
area audit dan jadwal tentative pelaksanaan (termasuk waktullamanya).
Kepala internal audit harus melakukan pertemuan rutin dengan auditor dan
jajaran manajemen serta komite audit, untuk membahas rencana audit, review
hasil audit dan membahas efektifitas tindak lanjut rekomendasi hasil audit.
Dimungkinkan dilaksanakan audit diluar jadwal sesuai perencanaan bilamana
diperlukan adanya audit khusus. Frekuensi audit disusun dan dibuat
berdasarkan penilaian hasil audit, dan evaluasi pemantauan tindak lanjut dan
efektivitas sistim pengendalian internal yang ada, serta tingkat resiko dalam
kegiatan operasional termasuk keuangan.
8. Ruang Lingkup Audit
Internal auditor harus memiliki authority dalam menjalankan proses audit di
semua area RSB, program, kegiatan, profesionil dan pihak ke tiga yang
berhubungan dengan organisasi
Kegiatan Internal Auditor sebagai berikut:
a. Menilai kegiatan dan program untuk meyakinkan ketaatan terhadap
kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku;
b. Menilai kegiatan untuk memberi keyakinan program dan kegiatan
operasional itu berjalan efektif, efisien dan sesuai dengan tujuan organisasi
yang digariskan;
c. Menilai kewajaran, dan akurasi data keuangan dengan data kegiatan
operasional yang dipakai dalam identifikasi, perhitungan, pemisahan dan
pelaporan informasi;
d. Meyakinkan bahwa penghasilan sesuai dengan yang diperoleh,
dianggarkan, disimpan dan digunakan;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 27/59
e. Meyakinkan bahwa semua pendapatan dilakukan dalam koridor yang tidak
bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku;
f. Verifying bahwa semua asset dan sumberdaya, termasuk dana, sarana,
prasarana dan manusia digunakan sesuai dan dikelola secara ekonomis,
efisien dan efektif.
g. Meyakinkan bahwa pemantauan sistem pengendalian internal dilakukan
secara efektif dan konsisten oleh seluruh jajaran manajemen.
h. Dalam keadaan tertentu dimungkinkan melakukan kegiatan audit khusus
9. Komite Audit:
a. Tanggung jawab komite audit pada kegiatan internal audit:
1) Memberikan arahan pada internal audit area mana yang menjadi
prioritas dan nasihat tentang teknik audit yang dipakai
2) Melakukan koordinasi kerja internal audit dan eksternal auditor
termasuk dengan direksi dan perkumpulan PSB.
3) Merencanakan job description, kualifikasi spesifik, rekrutasi
pemberhentian internal auditor
4) Menyusun anggaran tahunan untuk pelaksanaan proses audit, sebagai
bagian dari anggaran operasional organisasi
5) Membuat penilaian dan mengusulkan kegiatan yang diperlukan untuk
meyakinkan:
Ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan
peraturan yang berlaku;
Melindungi asset organisasil perusahaan;
Penggunaan sumberdaya secara ekonomis, efisien dan efektif;
Keberhasilan pencapaian target dan program yang disusun;
Penyimpangan yang terjadi segera dilakukan tindakan perbaikan,
koreksi dan pencegahannya.
b. Sedikitnya melakukan pertemuan 2 kali dalam satu tahun
c. Diisi oleh Sekretaris organisasi, dan anggota independen, diluar
organisasi. Terdiri dari 4 orang, 3 dari Board of director dan 1 dari luar
yang independen.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 28/59
10. Teknik Audit
a. Semua dilakukan sesuai standar teknik audit, yang terdiri dari:
Persiapan Audit: menyusun program audit, menetapkan tim
audit/auditor, pemberitahuan kepada auditor mengenai jadwal audit;
Pelaksanaan Audit: Survey pendahuluan, audit lapangan, menyusun
kertas kerja audit, pembahasan dengan auditan, dokumentasi proses
audit.
Pelaporan hasil audit
Dokumentasi hasil auditb. Dalam semua proses audit harus selalu dibuka kesempatan diskusi antara
auditor dan auditan;
c. Tujuan dan ruang lingkup audit sebelumnya hams disepakati terlebih
dahulu;
d. Temuan dan rekomendasi sebagai hasil auditee dibahas bersama auditan
sebelum dituliskan dalam laporan.
11. Laporan Audit
a. Laporan tertulis hasil audit ditandatangani kepala internal audit dibagikan
kepada jajaran manajemen terkait dan kornite audit sesuai keperluannya;
b. Dalam laporan hasil audit mencakup tujuan dan ruang lingkup audit,
temuan dan kesimpulan serta rekomendasi yang sesuai dan dapat dipakai
sebagai usaha perbaikan dan peningkatan kinerja bagi area audit dan
kinerja manajemen;
c. Dalam laporan hasil audit memuat juga kesepakatan auditan untuk
melakukan tindak lanjut perbaikan dan jadwal waktunya;
d. Laporan hasil audit belum dapat ditutup selama tindak lanjut perbaikan
sesuai kesepakatan belum dilakukan oleh manajemen dan dinilai efektif
oleh auditor;
e. Dilakukan pertemuan berkala antara auditor, auditan dan jajaran
manajemen, kalau perlu dengan kornite audit untuk kasus yang tidak
terselesaikan atau perbaikan tidak efektif;
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 29/59
f. Komite audit dapat rnenyetujui sernua laporan hasil audit yang akan
dipublikasikan.
12. Hubungan dengan Eksternal Audit
Koordinasi internal audit dengan eksternal audit ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi duplikasi proses audit pada area yang sarna. Eksternal audit dapat
diundang dalarn perternuan audit rnanajernen dan komite audit laporan hasil
audit kedua pihak dapat digunakan bersarna dalarn proses audit.
Standar perilaku auditor:
a. Memiliki sifat jujur, objektif, berani, cerrnat, integritas dan loyalitas tinggi
terhadap organisasi;
b. Menghindari aktivitas yang rnerugikan dan atau patut dicurigai dapat
rnerugikan profesi internal audit atau organisasi;
c. Tidak rnenerirna pernberian dalarn bentuk apapun dan dari siapapun baik
lang sung rnaupun tidak lang sung dari auditan, rekanan atau pihak yang
tidak berkepentingan, untuk rnenjaga independensi dan objektivitas proses
audit;
d. Mernatuhi sernua standar professional internal auditor dan kebijakan serta
aturan organisasi
4.2 Pembahasan
4.2.1 Gambaran Usia Responden
Garnbaran rnengenai usia responden dilihat dalarn tabel 4.1 berikut:
Tabel4.1Responden Berdasarkan Usia
Usia Jurnlah Persentase (%)
Dibawah 30 Tahun 0 -
30-40 Tahun 7 47%
40-50 Tahun 6 40%
50-60 Tahun 2 13%
Di atas 60 Tahun 0 -
Total 15 100, ,
Sumber: Kuesioner Penelitian
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 30/59
4.2.2 Hasil PengujianKualitas Data
Penelitian ini menggunakan instrumen dalam kuesioner yang harus diuji
kualitas datanya dengan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan Pearson Moment, selanjutnya dalam memberikan
interpretasi terhadap koefisien korelasi maka item yang mempunyai korelasi
positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan
bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Dengan menggunakan
syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r hitung > r tabel
maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan valid.
Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal
konsistensi dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman
Brown. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok
ganjil dan kelompok genap, selanjutnya total antara kelompok ganjil dan genap
dieari korelasinya.
4.2.3 Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas yang dilakukan
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pernyataan -
pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sudah dapat mengukur variabel
penelitian.
Uji validitas butir-butir kuesioner penelitian dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Pengujian validitas tiap butir
dengan eara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total responden yang
merupakan jumlah skor tiap butir. Selanjutnya, dalam memberikan interpretasi
terhadap koefisien korelasi, item yang mempunyai korelasi positif dengan
kriterium (skor total) serta korelasinya tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut
mempunyai validitas yang tinggi pula. J adi, apabila r hitung > r tabel maka dalam
instrument tersebut dinyatakan valid. Harga r tabel untuk n=20 dengan taraf
signifikansi sebesar 0,05 adalah 0,444.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 31/59
Variabel X
Variabel X merupakan variabel independen yaitu auditor internal.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan variabel
X, seluruh butir dalam pernyataan tersebut dinyatakan valid. Artinya seluruh item
sesuai dengan apa yang hendak kita ukur dan menunjukkan kekonsistenan atau
keselarasan.
Nilai koefisien korelasi tiap butir kuesioner variabel X terhadap skor
totalnya yang telah dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel dapat dilihat
dalam Tabel 4.2 berikut :
Tabel4.2
Uji Validitas Variabel X
No. Item r hitung r tabel Keputusan
1 r= 0,9922 0.444 Valid
2 r= 1,1559 0.444 Valid
3 r= 4,4456 0.444 Valid
4 r= 0,9958 0.444 Valid
5 r= 0,9945 0.444 Valid
6 r= 0,9826 0.444 Valid7 r= 0,9910 0.444 Valid
8 r= 0,9952 0.444 Valid
9 r= 0,9949 0.444 Valid
10 r= 0,9953 0.444 Valid
11 r= 0,9950 0.444 Valid
12 r= 0,9947 0.444 Valid
13 r= 0,9958 0.444 Valid
14 r= 0,9965 0.444 Valid
15 r= 0,9960 0.444 Valid
16 r= 0,9807 0.444 Valid
17 r= 0,9945 0.444 Valid
18 r= 0,9809 0.444 Valid
19 r= 0,9930 0.444 Valid
20 r= 0,9855 0.444 Valid
21 r= 0,9850 0.444 Valid
22 r= 1,1522 0.444 Valid
23 r= 0,9979 0.444 Valid
24 r= 0,9913 0.444 Valid
25 r= 0,9953 0.444 Valid
26 r= 0,9784 0.444 Valid
27 r= 0,9926 0.444 Valid
28 r= 0,9952 0.444 Valid
29 r= 0,9973 0.444 Valid
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 32/59
30 r= 0,9951 0.444 Valid
31 r= 0,9956 0.444 Valid
32 r= 0,9953 0.444 Valid33 r= 0,9960 0.444 Valid
34 r= 0,9940 0.444 Valid
35 r= 0,9953 0.444 Valid
36 r= 0,9946 0.444 Valid
37 r= 0,9950 0.444 Valid
38 r= 0,9938 0.444 Valid
39 r= 0,9943 0.444 Valid
40 r= 0,9961 0.444 Valid
41 r= 0,9948 0.444 Valid
Dari pengujian validitas diperoleh simpulan bahwa seluruh item
pernyataan berada dalam keadaan valid.
Variabel Y
Variabel Y merupakan variabel dependen yaitu kualitas optimalisasi
penjualan obat di Bagian Farmasi. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan
terhadap pernyataan-pernyataan variabel Y, korelasi item-item berada di atas r tabel
0,433. Maka diperoleh simpulan bahwa seluruh item dapat digunakan dalam
pernyataan kuesioner, karena seluruh item berada dalam keadaan valid.
Tabel4.3
Uji Validitas Variabel Y
No. Item r hitung r tabel Keputusan
1 r= 0,9940 0.444 Valid
2 r= 0,9918 0.444 Valid
3 r= 0,9930 0.444 Valid
4 r= 0,9940 0.444 Valid5 r= 0,9972 0.444 Valid
6 r= 0,9950 0.444 Valid
7 r= 0,9943 0.444 Valid
8 r= 0,9900 0.444 Valid
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 33/59
4.2.4 Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan setelah pengujian validitas dan hanya
dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang valid saja. Berdasarkan hasil
pengujian validitas terdapat 49 pernyataan yang valid, pernyataan tersebut dapat
diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal konsistensi
dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rurnus Spearman
Brown. Dalarn teknik belah dua, pernyataan dibagi ke dalarn dua bagian yaitu
belahan I (pernyataan ganjil) dan belahan II (pernyataan genap).
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 34/59
Tabel4.4
Uji Reliabilitas
Data untuk Item Ganjil
itemResponden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4
5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5
7 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
9 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5
15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4
17 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
19 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2
23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
25 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5
27 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4
31 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
33 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
35 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
37 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4
41 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5
43 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
45 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5
47 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5
493 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4total 103 100 111 108 104 110 113 110 111 111 114 118 119 114 117 119 124 124 126 126
Dati Tabel 4.4 tersebut menunjukkan skor untuk setiap pernyataan dengan nomor ganjil . Kemudian skor untuk
setiap item pernyataan tersebut dijumlahkan sehingga akan diperoleh skor total.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 35/59
Tabel4.5
Uji Reliabilitas
Data untuk Item Genap
itemResponden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
6 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
8 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 410 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
12 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
16 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3
18 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
20 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3
22 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3
24 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
26 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
28 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
30 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
32 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
34 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
36 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5
38 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4
40 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
42 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4
44 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
48 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4
total 94 95 95 96 100 100 103 101 101 104 106 107 108 108 110 114 115 114 116 115
Dati Tabel 4.5 tersebut menunjukkan skor untuk setiap pernyataan dengan nomor ganjil . Kemudian skor untuk
setiap item pernyataan tersebut dijumlahkan sehingga akan diperoleh skor total.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 36/59
Tabel4.6
Uji Realibilitas
Responden X Y X" y" XY
1 103 94 10609 8836 9682
2 100 95 10000 9025 9500
3 111 95 12321 9025 10545
4 108 96 11664 9216 10368
5 104 100 10816 10000 10400
6 110 100 12100 10000 11000
7 113 103 12769 10609 11639
8 110 101 12100 10201 11110
9 111 101 12321 10201 11211
10 111 104 12321 10816 11544
11 114 106 12996 11236 12084
12 118 107 13924 11449 12626
13 119 108 14161 11664 12852
14 114 108 12996 11664 12312
15 117 110 13689 12100 12870
16 119 114 14161 12996 13566
17 124 115 15376 13225 14260
18 124 114 15376 12996 14136
19 126 116 15876 13456 14616
20 126 115 15876 13225 14490
Jumlah 2282 2102 261452 221940 240811
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 37/59
Setelah skor data tiap kelompok disusun sendiri, selanjutnya skor antara
kelompok genap dan kelompok ganjil dieari korelasinya, dengan rumus sebagai
berikut:
nLXY-LXLYr=-r======~====~~~========~[nLX2 -(LXiHnLy2 - (LYi]
(20 x 240811) - (2282 x 2102)r=-r==========================================~
~(20x 261452) - (2282 x 2282)(20 x 221940) - (2102 x 2102)
r = 0,929
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh koefisien korelasi antara skor
kelompok ganjil dan kelompok genap sebesar 0,929. Seperti yang dinyatakan oleh
Sudarwan Danim (2000:202) maka dapat disimpulkan bahwa item-item yang
terdapat dalam pernyataan variabel X dan Y memiliki reliabilitas tinggi.
Selanjutnya untuk menguji reliabilitas instrumen maka digunakan rumus
Spearman Brown:
2rbri=--
l+rb
2xO,929ri=---
1+0,929
r, =0,9631
Reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan di atas sebesar 0,9631.
Dengan demikian, instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut dapat
dipereaya atau diandalkan sebesar 96,31 %.
Kemudian r tabel adalah:
Tarif signifikan u = 5%
Derajat kebebasan (db) = n-2
= 20-2 =18
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 38/59
Sehingga dapat diketahui rnelalui tabel, r tabel = 0,468
Kesirnpulan: r hitung > r tabel
0,9631 >0,468
Jadi kesirnpulannya adalah pernyataan kuesioner variabel (X) Peranan
Audit Internal dalarn Optirnalisasi Penjualan Obat dibagian Farrnasi Rurnah Sakit
Santo Borrorneus telah rnerniliki peranan yang baik.
4.2.5 Deskripsi Tanggapan Responden
Pada bagian ini akan dibahas rnengenai tanggapan responden untuk
rnasing-rnasing indikator dan juga untuk rnasing-rnasing variabel. Hasil jawaban
responden kernudian diolah untuk rnernperoleh skor tiap pernyataan dengan
rnernakai weighted mean score.
Skor dan persentase yang diperoleh kernudian dianalisis dengan kriteria
yang ditetapkan sebagai berikut. Kategori diperoleh dengan rnernbagi interval
0-100% berdasarkan skala yang telah ditetapkan yaitu 1-5. Kategori pertarna
diperoleh dengan rnernbagi 100% dengan 5, sehingga diperoleh batas terendah
20 %. Selanjutnya rnernbagi 80% dengan 5 dan diperoleh 16%. Tiap batas
kernudian ditarnbahkan dengan batas tersebut(16%).
Berdasarkan perhitungan tersebut, rnaka kriteria yang ditetapkan adalah :
Tabel4.7
Kriteria Persentase Skor Jawaban
Persentase Skor Kriteria
20%<PSJ<35% Sangat Tidak Mernuaskan
36%<PSJ<51 % Tidak Mernuaskan
52%<PSJ<67% Cukup Mernuaskan
68%<PSJ<83% Mernuaskan
84%<PSJ <100% SangatMernuaskan
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 39/59
A. Variabel X
Berdasarkan hasil pengumpulan data, distribusi jawaban responden atas
kuesioner penelitian untuk variabel X (Auditor Internal) adalah sebagai berikut :
a. Indikator Independensi
Tabel4.8
Tanggapan Responden Independensi
Skala OrdinalSkor Persentase
ItemSelalu Sering Jarang Pernah
Tidak JumlahMaksimal (%)
Pernah
1 - 6 14 - - 66 100 66%
2 - 3 17 - - 63 100 63%
3 11 9 - - - 91 100 91%
4 4 16 - - - 84 100 84%
5 8 12 - - - 88 100 88%
6 - - 11 9 - 51 100 51%
Total 443 600 73,83%
Pada indikator independensi ini merniliki skor 73,83%. Indikator ini terdiri
dari pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5,dan 6, yang masing-masing skornya adalah
66%; 63%; 91%; 84%;88 %; 51%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden sangat mendukung pernyataan bahwa auditor internal hams mandiri
dan terpisah dari kegiatan yang diperiksanya
b. Indikator Kemampuan Profesional
Tabel4.9
Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Profesional
Skala OrdinalSkor Persentase
ItemSelalu Sering Jarang Pemah
Tidak JumlahMaksimal (%)
Pemah7 - 7 13 - - 67 100 67%
8 14 6 - - - 94 100 94%
9 6 14 - - - 86 100 86%
10 4 16 - - - 84 100 84%
11 5 15 - - - 85 100 85%
12 5 15 - - - 85 100 85%
13 15 5 - - - 95 100 95%
14 3 17 - - - 83 100 83%
15 16 4 - - - 96 100 96%
16 - - 11 9 - 51 100 51%
Total 826 1000 82,6%
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 40/59
Pada indikator Kemampuan Profesional ini memiliki skor 82,6%.
Indikator ini terdiri dari pernyataan nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16
yang masing-masing skornya adalah 67% ,94% ,86% ,84% ,85% ,85% ,95% ,83%
,96% ,51% . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat
mendukung pernyataan bahwa auditor internal telah memiliki keahlian dan
ketelitian profesional.
c. Lingkup Pekerjaan Audit Internal
Tabe14.10
Tanggapan responden mengenai lingkup pekerjaan audit internal
Skala OrdinalSkor Persentase
ItemSelalu Sering larang Pernah
Tidak lumlahMaksimal (%)
Pernah
17 - 16 4 - - 76 100 76%
18 - - 9 11 - 49 100 49%
19 - - 12 3 - 42 100 42%
20 - - 13 7 - 53 100 53%
21 - - 14 6 - 54 100 54%
22 - 12 8 - - 72 100 72%
23 18 2- - -
98 100 98%24 - 12 8 - - 92 100 92%
Total 536 800 67%
Pada indikator lingkup pekerjaan ini memiliki skor 67%. Indikator ini
terdiri dari pernyataan nomor 17,18,19,20,21,22,23, dan 24 yang masing-masing
skornya adalah 76%; 49%; 56%; 53%; 54%; 72%; 98%; 92% Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendukung pernyataan bahwa
auditor internal memiliki peranan dalam lingkup pekerjaan pemeriksa internal
yang meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektifitas sistem
pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung
jawab yang diberikan.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 41/59
d. Pelaksanaan Kegiatan Perneriksaan
Tabe14.11
Tanggapan responden mengenai pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
Skala OrdinalSkor Persentase
ItemSelalu Sering Jarang Pernah
Tidak lumlahMaksimal (%)
Pernah
25 12 8 92 100 92%
26 11 9 71 100 71%
27 14 6 74 100 74%
28 14 6 94 100 94%
29 17 3 97 100 97%
30 13 7 93 100 93%
31 4 16 84 100 84%
32 15 5 95 100 95%
33 16 4 96 100 96%
34 6 14 86 100 86%
Total 882 1000 882%
Pada indikator pelaksanaan kegiatan perneriksaan ini rnerniliki skor 882%.
Indikator ini terdiri dari pernyataan nornor 25,26,27,28,29,30,31,32,33, dan 34
yang rnasing-rnasing skornya adalah 92%; 71%; 74%; 94%; 97%; 93%; 84%;
95%; 96%; 86% Hal ini rnenunjukkan bahwa sebagian besar responden
rnendukung pernyataan bahwa auditor internal rnerniliki peranan dalarn lingkup
pekerjaan perneriksa internal yang rneliputi perencanaan perneriksaan, pengujian,
serta pengevaluasian inforrnasi, pernberitahuan hasil dan tindak lanjut atau
follow-up.
e. Manajernen bagian audit internal
Tabe14.12
Tanggapan responden mengenai manajemen bagian audit internal
Skala OrdinalSkor Persentase
ItemSelalu Sering larang Pernah
Tidak JumlahMaksimal (%)
Pernah
35 5 15 - - - 85 100 85%
36 13 7 - - - 93 100 93%
37 12 8 - - - 92 100 92%
38 9 11 - - - 89 100 89%
39 1 16 3 - - 78 100 78%
40 16 4 - - - 96 100 96%
41 11 9 - - - 91 100 91%
Total 624 700 89,14%
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 42/59
Pada indikator pelaksanaan kegiatan pemeriksaan ini memiliki skor
89,14%. Indikator ini terdiri dari pernyataan nomor 35,36,37,38,39,40,41 yang
masing-masing skornya adalah 85%; 93%; 92%; 89%; 78%; 96%; 91% Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendukung pernyataan bahwa
auditor internal memiliki peranan dalam manajemen bagian audit internal yaitu
pimpinan audit internal hams mengelola bagian audit internal secara tepat.
B. Variabel Y
Berdasarkan hasil pengumpulan data, distribusi jawaban responden atas
kuesioner penelitian untuk variabel Y (Optimalisasi Penjualan Obat di Bagian
farmasi Rumah Sakit) adalah sebagai berikut :
TargetlKualitas Penjualan Obat di Bagian Farmasi
Tabe14.13
Tanggapan responden mengenai target/kualitas penjualan obat
di Bagian Farmasi
Item Skala Ordinal Jumlah Skor PersentaseSS S RR TS STS Maksimal (%)
42 8 12 - - 88 100 88%
43 - 12 8 - - 72 100 72%
44 - 14 6 - - 74 100 74%
45 9 11 - - - 89 100 89%
46 - 18 2 - - 78 100 78%
47 13 7 - - - 93 100 93%
48 14 6 - - - 94 100 94%
49 - 8 12 - - 68 100 68%
Total 656 800 82%
Pada indikator pelaksanaan kegiatan pemeriksaan ini memiliki skor 82%.
Indikator ini terdiri dari pernyataan nomor 42,43,44,45,46,47,48, dan 49 yang
masing-masing skornya adalah 88%; 72%; 74%; 89%; 78%; 93%; 94%; 68% Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendukung pernyataan bahwa
auditor internal memiliki peranan dalam upaya mengoptimalisasikan penjualan
obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 43/59
4.3 Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian mengenai peranan audit internal dalam optimalisasi
penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit diperoleh dengan melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan korelasi
Rank Spearman, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak terdapat hubungan poisitif antara peranan audit internal dalam
optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit.
Ha: Terdapat hubungan positif antara peranan audit internal dalam
optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit.
2. Pemilihan Tes Statistik dan Pengujian Hasil Tes Statistik
Berdasarkan jenis hubungan, yaitu dimana dalam penelitian ini variabel X
mempengarnhi variabel Y dan sesuai dengan hipotesis penelitian bahwa peranan
audit internal dalam optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit,
maka pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu arah (one tailed test).
Sesuai dengan test statistik yang digunakan, maka untuk memperoleh nilai
koefisien korelasi Rank Spearman terlebih dahulu hams ditetapkan ranking
variabel X dan Y, kemudian dihitung selisih kuadrat ranking tersebut.
Ranking variabel X dan Y, serta nilai selisih kuadrat ranking tersebut
adalah:
Responden X Rank X Y RankY di de
1 1 0 3 2 9 4 1 1 1
2 1 0 0 1 9 5 2 , 5 - 1 , 5 - 2 , 2 5
3 1 1 1 8 9 5 2 , 5 5 , 5 3 0 , 2 5
4 1 0 8 4 9 6 4 0 0
5 1 0 4 3 1 0 0 5 , 5 - 2 , 5 - 6 , 2 5
6 1 1 0 5 , 5 1 0 0 5 , 5 0 0
7 1 1 3 1 0 1 0 3 9 1 1
8 1 1 0 5 , 5 1 0 1 7 , 5 - 2 - 4
9 1 1 1 8 1 0 1 7 , 5 0 , 5 0 , 2 5
1 0 1 1 1 8 1 0 4 1 0 - 2 - 4
1 1 1 1 4 1 1 , 5 1 0 6 1 1 0 , 5 0 , 2 5
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 44/59
1 2 1 1 8 1 4 1 0 7 1 2 2 4
1 3 1 1 9 1 5 , 5 1 0 8 1 3 , 5 2 4
1 4 1 1 4 1 1 , 5 1 0 8 1 3 , 5 - 2 - 4
1 5 1 1 7 1 3 1 1 0 1 5 - 2 - 4
1 6 1 1 9 1 5 , 5 1 1 4 1 6 , 5 - 1 - 1
1 7 1 2 4 1 7 , 5 1 1 5 1 8 , 5 - 1 - 1
1 8 1 2 4 1 7 , 5 1 1 4 1 6 , 5 1 1
1 9 1 2 6 1 9 , 5 1 1 6 2 0 - 0 , 5 - 0 , 2 5
2 0 1 2 6 1 9 , 5 1 1 5 1 8 , 5 1 1
jumlah 2282 210 2102 210 0 16
Untuk mengetahui Koefisien Korelasi Rank Spearman maka digunakan
rumus sebagai berikut:
rs=----N3-N
Keterangan :
r, = Koefisien korelasi Rank Spearman
di = Selisih rangking data variabel X dan Y (Xi-Yi)
N = Banyaknya sampel
rs=1- 6(16)
203 -20
96rs=I---
7.980
rs=1- 0.0120
rs =0,988
Koefisien korelasi Rank Spearman antara variabel X dan variabel Y yang
didapat dari hasil perhitungan di atas adalah sebesar 0,988.
Tabel di atas memperlihatkan adanya sejumlah data kembar yang
mempunyai proporsi cukup besar, maka dalam perhitungan tersebut perlu
dimasukkan faktor koreksi (T). Rumus untuk menghitung faktor koreksi adalah :
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 45/59
12
Dari rumus tersebut dapat dihitung besarnya faktor koreksi untuk peranan
audit internal (variabel X) dengan peranan audit internal dalam optimalisasi
penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit (variabel Y), sebagai berikut :
Tabe14.14
Perhitungan faktor koreksi atas skor yang berangka sarna
Korelasi Angka Kembar Variabel XSkor Sarna Jumlah Tx
III 3 2
110 2 0,5
114 2 0,5
119 2 0,5
124 2 0,5
126 2 0,5
Total L TX4,5
Korelasi Angka Kembar Variabel Y
Skor Sarna Jumlah Tx95 2 0,5
100 2 0,5
101 2 0,5
108 2 0,5
114 2 0,5
115 2 0,5
Total L TY3
Sedangkan jumlah kuadrat untuk X dan Y adalah :
3
"x2
=n -n_45L.. 12 '
" x 2 = 203
- 20 _ 4 5L.. 12 '
"x 2 =7980-4 5L.. 12 '
LX2 =665-4,5
LX2 =660,5
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 46/59
3
Ly2 =n -n_312
Ly2 = 203
-20_312
Ly2 =7980_312
Ly2 =665-3
Ly2 =662
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui r, sebagai berikut :
660,5 + 662 -16rs = V (660,5)(662)
1306,5r ----s - 1322
r, = 0,988
Berdasarkan faktor koreksi di atas, nilai r, sebelumnya adalah 0,988 dan r,
yang menggunakan faktor koreksi yaitu 0,988 maka r, yang digunakan yaitu nilai
yang menggunakan faktor koreksi yaitu 0,988. Sedangkan harga kritis r, koefisien
korelasi Rank Spearman untuk N = 20 a = 0,05 adalah sebesar 0,450. Dengan
demikian berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dimana r, hitung < r, label
maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa terdapat peranan
audit internal dalam optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit.
Besarnya pengaruh variabel Y yang dapat diterangkan oleh variabel X
dapat dengan menggunakan koefisien determinasi yaitu:
2Kd=rs xlOO%
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 47/59
Di mana:
Kd = Koefisien Determinasi
r . = Koefisien Korelasi Rank Spearman
Perhitungannya sebagai berikut:
Kd = 0,9882 xlOO%
Kd =97,61 %
Berdasarkan perhitungan tersebut mengandung arti bahwa peranan audit
internal rumah sakit mempunyai kontribusi sebesar 97,61 % dalam optimalisasi
penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit, sedangkan sisanya sebanyak
2,39% disebabkan oleh faktor-faktor lain.
3. Menguji hipotesis dan menetapkan kriteria penenmaan atas penolakan
hipotesis.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:
Ho diterima jika: thitlmg S ttabel (df = n-2)
Ho ditolakjika: thitung > ttabel (df = n-2)
Untuk mengetahui hipotesis thitung hipotesis di atas, digunakan rumus:
rs.,jn - 2t = ----;====
Jl- (rs)2
0,988.Ji8
t=----,=====
Jl- (0,988)2
t = 4,191
JO,023
t = 4,191
0,151
t = 27,75
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 48/59
Dari t tabel diperoleh data bahwa untuk n = 20 data IT = 0,05 nilai t tabel
sebesar 1,725. Berdasarkan kriteria tersebut, rnaka diperoleh bahwa 27,75 > 1,725
atau dengan kata lain: thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan diperoleh sirnpulan
bahwa "Auditor Internal rnernpunyai peranan yang positif dalarn Optirnalisasi
Penjualan Obat di Bagian Farmasi",
4.4 Pembahasan Mengenai Peranan Auditor Internal Mempunyai
Pengaruh yang Positif dalam Optimalisasi Penjualan Obat di Bagian
Farmasi Rumah Sakit
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner, rnaka dapat disirnpulkan bahwa
peranan audit internal rurnah sakit adalah tinggi, dengan skor rata-rata sebesar
98% dari skor rnaksirnurn.Dari pengujian hipotesis, penulis dapat rnenyirnpulkan
bahwa auditor internal rnemiliki hubungan yang positif dalarn penjualan obat di
Rurnah sakit, sehingga optirnalisasi penjualan dapat tercapai dengan baik .
Apabila dilihat dari derajat kekuatan hubungan yang ada, rnaka hubungan tersebut
berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat, artinya auditor internal rnemiliki
peranan positif yang kuat dengan optirnalisasi penjualan obat diBagian Farrnasi
Rurnah sakit dan rnencapai taraf yang dapat diandalkan.
Peranan audit internal dalarn upaya rnengoptirnalkan penjualan Obat
diBagian Farrnasi Rurnah Sakit Santo Borrorneus dirasakan sangat penting
rnanfaatnya karena dalarn hal ini audit internal harus dimiliki oleh Rurnah Sakit
yang rnemiliki akreditasi sebagai salah satu syarat yang telah didukung oleh
peraturan pernerintah. Setiap Rurnah Sakit dalarn teknisnya rnernbutuhkan suatu
sistern rnanajernen yang rnengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan fungsi ini dibantu oleh audit internal yang rnerupakan alat pengendalian atau
perpanjangan tangan manajemen dalarn rnelakukan fungsi pengawasan
(controlling), lebih lagi dalarn perkernbangan saat ini telah rnenernpatkan audit
internal pada posisi yang lebih penting daripada sebelurnnya, dirnana ada
pergeseran peran audit internal dari fungsi yang bertugas rnernberikan penilaian
dan pengawasan rnenjadi suatu fungsi yang dapat rnernberikan rnasukan-rnasukan
baik operasional rnaupun strategis.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 49/59
Berdasarkan hasil penelitian, auditee rnenyatakan bahwa peranan audit
internal dalarn optirnalisasi penjualan obat diBagian Farrnasi Rurnah Sakit Santo
Borrorneus perlu didukung dengan praktek professional audit internal yang
rneliputi independensi yang baik. Secara khusus audit internal harus rnandiri dan
terpisah dari kegiatan yang diperiksanya dan auditee rnendukung pernyataan
tersebut dengan adanya status organisasi yang rnernberikan keleluasaan untuk
rnernenuhi dan rnenyelesaikan tanggung jawab perneriksaan yang diberikan
kepadanya dan juga rnerniliki objektivitas, narnun didalarn hal ini audit internal
rnasih jarang terlibat dalarn rnenyusun dan rnengirnplernentasikan pro sedur-
prosedur dalarn rnrnah sakit khususnya pada prosedur penjualan.
Selain itu auditee sangat setuju adanya kernarnpuan professional pada
audit internal dalarn rnerniliki keahlian dan ketelitian profesional yaitu dengan
rnernberikan jarninan keahlian teknis dan latar belakang pendidikan para
perneriksa yang akan ditugaskan, rnendapatkan pengetahuan, kecakapan dari
berbagai disiplin ilrnu yang dibutuhkan untuk dapat rnenjalankan tanggung jawab
perneriksaan yang diberikan dan juga rnelakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan audit internal yang berjalan sebagairnana rnestinya. Auditor Internal
juga harus patuh kepada kesesuaian standar profesi, rnerniliki kernarnpuan untuk
rnenghadapi orang lain dan berkornunikasi secara efektif, rnengernbangkan
kernarnpuan teknisnya rnelalui pendidikan yang berkelanjutan, serta ketelitian
profesional dalarn rnelakukan perneriksaan yang sepatutnya narnun, dalarn hal ini
auditor internal rnasih jarang rnelakukan evaluasi terhadap indikator-indikator
yang rnenunjukkan kernungkinan terjadinya kecurangan dan rnenindak lanjutinya.
Lingkup pekerjaan audit yang rneliputi pengujian dan evaluasi terhadap
kecukupan serta efektivitas sistern pengendalian internal yang dirniliki organisasi
dalarn pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan auditee rnendukung
pernyataan tersebut narnun perneriksaan internal dan evaluasi sistern pelayanan
penjualan obat di Bagian Farrnasi Rurnah Sakit belurn terlalu sering dilakukan
sehingga rnasih belurn sesuai dengan kebijakan yang telah diterapkan dan audit
internal Rurnah sakit rnasih jarang rnelakukan perneriksaan fisik terhadap
persediaan obat sehingga jika hal tersebut terns terjadi dapat rnenirnbulkan
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 50/59
kerugianlkecurangan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan
perneriksaan pada urnurnnya auditee beranggapan setuju atau rnendukung
kegiatan tersebut karen a rneliputi pengujian dan pengevaluasian inforrnasi untuk
rnendukung hasil pemeriksaan, penyampaian hasil perneriksaan, dan
rnenindaklan juti perneriksaan.
Dalarn sebuah rnanajernen terdapat bagian audit internal yang harus
dikelola secara tepat yang juga rneliputi tujuan, kewenangan dan tanggung jawab,
perencanaan pelaksanaan tanggung jawab, kebijaksanaan dan prosedur secara
tertulis yang digunakan sebagai pedornan oleh staf pemeriksa, rnanajernen
personel dalarn artian pengernbangan dan penyeleksian diterapkan dalarn
surnberdaya rnanusia di bagian audit internal, rnengkoordinasi usaha kegiatan
audit internal dengan auditor ekstemal, pengernbangan rnutu dalarn pengendalian
atau jarninan kualitas untuk rnengevaluasi berbagai kegiatan bagian audit internal
terutarna dalarn peranan optirnalisasi penjualan obat diBagian Farrnasi Rurnah
Sakit Santo Borrorneus. Berikut ini adalah pernbahasan lebih rinci rnengenai
indikator-indikator didalarn audit internal rurnah Sakit Santo Borrorneus :
1. Indikator 1: Independensi : audit internal telah rnandiri dan terpisah dari
kegiatan-kegiatan yang diperiksanya. Auditee sangat rnendukung
Independensi yang terdiri dari:
a. Status Organisasi
Status organisasi bagian internal audit telah rnernberikan keleluasaan
untuk rnernenuhi tanggung-jawab perneriksaan yang diberikan kepadanya
namun, dalarn hal ini audit internal di Rurnah Sakit Santo Borrorneus
rnenjawab hanya bertanggung jawab kepada direktur saja yang seharusnya
lebih kepada yayasan dan direktur. Sedangkan untuk perneriksaan internal
telah rnengadakan perternuan dengan yayasan atau direktur lebih dari dua
kali dalarn satu tahun.
b. Objektivitas
Para perneriksaan internal sudah rnelaksanakan tugasnya secara objektif,
dan objektivitas rnengharuskan audit internal rnernpunyai sikap rnental
independen dan jujur dalarn bekerja terutarna dalarn rnenetapkan tugas,
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 51/59
wewenang, tanggung jawab fungsi audit internal yang telah dilaksanakan
berdasarkan Internal Audit Charter di Rumah Sakit Santo Borromeus, dan
juga merasakan adanya dukungan dari manajemen. Namun, dalam hal ini
auditor internal masih belum ikut terlibat dalam menyusun dan
mengimplementasikan prosedur - prosedur dalam rumah sakit termasuk
prosedur penjualan.
2. Indikator 2: Kemampuan Profesional: auditor internal telah mencerminkan
keahlian dan ketelitian profesional
Unit Audit Internal
a. Personalia
Unit audit internal sudah memberikan jaminan keahlian teknis dan latar
belakang pendidikan para pemeriksa yang akan ditugaskan umumnya
sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan Diploma dan S-l yang
telah mendapatkan pelatihan audit.
b. Pengetahuan dan Kecakapan
Para pemeriksa internal haruslah memiliki pengetahuan, kecakapan dan
disiplin ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan maka, internal
audit Rumah Sakit Santo Borromeus telah menerapkan standar, pro sedur,
dan teknik-teknik audit dalam setiap pemeriksaan.
c. Pengawasan
Unit audit internal haruslah memberikan kepastian bahwa pelaksanaan
pemeriksaan internal akan diawasi sebagaimana mestinya dan pengawasan
ini dimulai dari perencanaan sampai dengan penyimpulan hasil
pemeriksaan atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik oleh audit
internal Rumah Sakit Santo Borromeus.
Auditor Internal
a. Kesesuaian dengan Standar Profesi
Pemeriksaan internal telah mematuhi standar - standar profesional dalam
melakukan pemeriksaan.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 52/59
b. Pengetahuan dan kecakapan
Para pemeriksa internal telah memiliki kemampuan atau mendapatkan
pengetahuan, kecakapan, dan disiplin ilmu yang penting dalam
pelaksanaan pemeriksaan dalam hal ini bidang yang hendak diperiksanya.
c. Hubungan antar Manusia dan Komunikasi
Para pemeriksa internal telah memiliki kemampuan untuk menghadapi
orang lain dan mengomunikasikan hal-hal yang diperiksa secara efektif
dengan pihak yang diperiksanya.
d. Pendidikan Berkelanjutan
Para pemeriksa internal sudah mengembangkan kemampuan teknisnya
melalui pendidikan yang berkelanjutan seperti mengikuti konferensi,
seminar, kursus, dan pelatihan.
e. Ketelitian Profesional
Dalam melakukan pemeriksaan, para pemeriksa internal telah bertindak
dengan ketelitian profesional yang sepatutnya dengan menguji dan
mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal sesuai tingkat
kerugian untuk mencegah terjadinya kecurangan namun, dalam hal ini
auditor internal masih jarang untuk melakukan evaluasi serta tindakan
bagi indikator yang memungkinkan terjadinya kecurangan.
3. Indikator 3 :Lingkup Pekerjaan: lingkup pekerjaan pemeriksa internal sudah
meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektifitas sistem
pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan
a. Keandalan Informasi
Pemeriksaan internal telah memeriksa reliabilitas dan integritas informasi
keuangan dan pelaksanaan pekerjaannya.
b. Kesesuaian dengan Kebijakan, Rencana, Prosedur, dan Peraturan
perundang-undangan
Pemeriksaan internal haruslah memeriksa apakah sistem yang telah
ditetapkan telah sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan
peraturan namun, auditor internal Rumah Sakit Santo Borromeus masih
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 53/59
jarang rnelakukan evaluasi terhadap sistern pelayanan rurnah sakit dengan
kebijakan yang diterapkan, khususnya dalarn hal penjualan obat juga
terhadap pernisahan fungsi-fungsi dalarn penerirnaan resep, pencatatan,
dan penerirnaan kas dari penjualan obat .
c. Perlindungan Terhadap Harta
Perneriksaan intenal haruslah rnerneriksa alat - alat yang dipergunakan
untuk rnelindungi harta organisasi dalarn hal ini terhadap pengarnanan
akses di Bagian Farrnasi dan juga rnelakukan verifikasi keberadaan
persediaan obat sernentara ini rnasih jarang dilakukan.
d. Penggunaan Surnber Daya Secara Ekonornis dan Efisien
Perneriksaan internal harus rnenilai keekonornisan dan efisiensi
penggunaan surnberdaya yang ada narnun, auditor internal rnasih jarang
rnelakukan evaluasi atas standar-standar yang dilakukan oleh rnanajernen
tersebut.
e. Pencapaian Tujuan
Perneriksaan Internal telah rnenilai operasi-operasi untuk rnenentukan
apakah hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, dan sesuai dengan rencana narnun, evaluasi terhadap
pernberian standar yang ditetapkan oleh rnanajernen serta rnasukan-
rnasukan pada rnanajernen karena rnasih jarang dilakukan.
4. Indikator 4: Pelaksanaan Kegiatan Perneriksaan
a. Perencanaan Perneriksaan
Perneriksaan internal telah rnerencanakan setiap perneriksaan.
b. Pengujian dan Pengevaluasian inforrnasi
Perneriksaan internal telah rnengurnpulkan, rnenganalisa,
rnenginterprestasi, dan rnernbuktikan kebenaran inforrnasi untuk
rnendukung hasil perneriksaan terutarna dengan rnelakukan pengawasan
untuk rnernberikan kepastian adanya objektivitas dan pencapaian sasaran
serta dengan rnernbuat dokurnen kertas kerja perneriksaan
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 54/59
c. Penyampaian Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan internal telah melaporkan hasil-hasil pemeriksaan yang
diperoleh dari kegiatan pemeriksaan juga mendiskusikan berbagai
kesimpulan dan rekomendasi serta laporan yang dibuat mengemukakan
maksud, ruang lingkup, hasil pemeriksaan, dan rekomendasi.
d. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan internal sudah memastikan bahwa temuan-temuan
pemeriksaan yang dilaporkan telah ditindak lanjut secara tepat.
5. Indikator 5: Manajemen Bagian Internal Audit
a. Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab
Pimpinan internal audit telah merniliki pernyataan tujuan, kewenangan
dan tanggung jawab bagi bagian inernal audit.
b. Perencanaan
Pimpinan internal audit telah menetapkan rencana bagi pelaksanaan
tanggung jawab bagian internal audit juga melaporkan kegiatan kepada
manajemen mengenai pelaksanaan sasaran unit internal audit, jadwal
pemeriksaan serta pengeluaran anggaran finansial.
c. Kebijakan dan Prosedur
Pimpinan internal telah membuat berbagai kebijaksanaan dan prosedur-
prosedur secara tertulis yang akan dipergunakan sebagai pedoman oleh
staf pemeriksaan.
d. Manajemen Personil
Pimpinan internal audit sudah menetapkan program untuk menyeleksi dan
mengembangkan sumberdaya manusia pada bagian internal audit dengan
pelatihan pekerjaan, dan bimbingan bagi audit internal yang disusun oleh
Kepala bagian audit internal
e. Eksternal auditor
Pimpinan internal audit sudah mengkoordinasi usaha-usaha atau kegiatan
internal audit dengan eksternal auditor.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 55/59
f. Pengendalian Mutu
Pimpinan internal audit telah menetapkan dan mengembangkan
pengendalian mutu untuk mengevaluasi berbagai kegiatan bagian internal
audit.
4.4.1 Optimalisasi Penjualan Obat di Bagian Farmasi
Optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi Rumah Sakit Santo
Borromeus telah mencapai optimalisasi. Namun, masih adanya selisih sebesar
18% menunjukkan bahwa penjualan obat di Bagian Farmasi belum mencapai
kinerja yang diharapkan, yaitu 100% lembar resep.
4.4.2 Peranan Audit Internal dalam Optimalisasi Penjualan Obat di Bagian
Farmasi
Berdasarkan perhitungan dengan koefisien korelasi Rank Spearman yang
telah dilakukan, diperoleh r, hitung yang lebih besar daripada r, tabel. Artinya,
terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Karena itu, hasil penelitian
ini menyimpulkan bahwa audit internal berperan secara signifikan dalam
optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi. Peran audit internal pada
penjualan obat di Bagian Farmasi terutama evaluasi atas keefektifan sistem
penjualan, termasuk harga dan pelayanan, kemudian pelaporan hasil evaluasi
kepada manajemen.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 56/59
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada audit internal di Rumah
Sakit Santo Borromeus dan didukung oleh teori-teori yang melandasi serta hasil
pembahasan pada bab terdahulu, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan.
Kesimpulan-kesimpulan yang peneliti ambil dapat dibagi menjadi beberapa pokok
berdasarkan pengidentifikasian masalah sebagai berikut :
1. Peranan audit internal yang menjadi objek penelitian adalah sangat
memuaskan. Kesimpulan mi diperoleh berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner kepada Rumah Sakit Santo Borromeus sebagai sebuah objek
penelitian, dimana skor total yang diperoleh sebesar 16 atau 98% dari skor
maksimum. Berdasarkan kriteria penilaian yang telah diterapkan, skor
tersebut digolongkan ke dalam kriteria sangat memuaskan. Sedangkan jika
ditelaah responden Rumah Sakit Santo Borromeus telah memiliki peranan
yang baik. Penilaian atas peranan audit internal didasarkan atas kesesuaian
fungsi audit internal rumah sakit yang menjadi objek penelitian dengan
standar profesi audit internal. Optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi
Rumah Sakit Santo Borromeus adalah memuaskan sebesar 82%.
2. Melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Rank Spearman, HOditolak
dan Ha diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada Rumah Sakit
Santo Borromeus tersebut audit internal memiliki peran yang signifikan dalam
optimalisasi penjualan obat di Bagian Farmasi.
5.2 Saran
1. Bagi Audit Internal Rumah Sakit
Audit internal rumah sakit sebaiknya terus mempertahankan efektivitas
perannya dalam rumah sakit. Akan lebih baik lagi apabila audit internal
membentuk suatu perkumpulan profesi agar ada koordinasi antar audit internal
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 57/59
rumah sakit. Selain itu, menurut penulis, ada hal yang perlu penulis sarankan
pada pihak rumah sakit. Sebaiknya pelayanan yang baik lebih ditingkatkan
didalam penjualan obat di Bagian Farmasi juga letak apotek yang lebih dekat
dengan poliklinik lebih memudahkan pasien untuk menukarkan resep ke
apotek.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti topik yang sarna penulis
memberi saran, yaitu :
a. Sebaiknya sampel penelitian diperluas karena salah satu pembatasan
penelitian ini adalah terbatasnya jumlah rumah sakit yang memiliki fungsi
audit internal. Karena itu, akan lebih baik jika peneliti selanjutnya
memperluas penelitian pada beberapa rumah sakit di Bandung atau di luar
Bandung yang telah memiliki bagian audit internal. Peneliti percaya
bahwa pada masa mendatang akan banyak rumah sakit yang menyadari
pentingnya diadakan fungsi audit internal sehingga penelitian selanjutnya
dapat memberikan hasil dan kesimpulan yang lebih baik lagi, dan
b. Peneliti selanjutnya dapat membuat kuesioner dengan item-item
pernyataan yang menanyakan secara terinci setiap indikator dari variabel
peran audit internal.
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 58/59
DAFTAR PUSTAKA
Arens, et al, 2006, Auditing and Assurance Service, New Jersey, Pearson
Prentice Hall International Inc.
Basu Swastha, 1999, Manajemen Penjualan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE
Bambang Hartadi, 1990, Auditing Suatu Pedoman Pemeriksaan Akuntansi
Tahap Pendahuluan, Yogyakarta : BPFE
Danim, Sudarwan, 2000, Metode Penelitian untuk IImu-ilmu Perilaku, Cetakan
Ke-2, Jakarta: PT Buni Aksara
Hiro Tugiman, 2001, Standar Profesi Internal, Yogyakarta: Kanisius
_____ , 2004, Tantangan dan Prospek Internal Auditor di Indonesia,
Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) & Dewan Sertifikasi
Qualified Internal Auditor (DS-QIA)
Ikatan Akuntan Indonesia., 2001, Standar Profesional Akuntan Publlk,
Yogyakarta : Bagian Penerbitan STIE YKPN
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 1, Jakarta;
Prenhallindo
Lawrence B Sawyer, 2003, Internal Auditing Practice of Modern Internal
Auditing, Florida, The Institute Auditors, Al Monte Spring
Mulyadi, 2001, Auditing, Edisi Keenam, Jakarta: Salemba Empat
Moeller, Robert, Herbert Witt, 1999, Brinks Modern Internal Auditing, Fifth
Edition, America: John Wiley & Sons Inc
Mulyadi dan Puradiredja, 2002, Auditing, Jakarta, Penerbit Salemba Empat
M. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survai, Jakarta
: LP3ES.
Ratliff, et al, 1996, Internal Auditing Practice of Modern International Auditing
_____ , 1996, Internal Auditing Principles and Techniques, Al Monte
Springs, Florida: The Institute of Internal Auditors
5/17/2018 Unlock Hahhaha - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/unlock-hahhaha 59/59
Sugiono, 2000, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta.
2002, Metode Penelitian Administrasi, Edisi ke-9 Bandung :CV. Alfabeta
Snook, 1.,1992, Hospitals: What They Are and How They Work, 2 nd ed., Aspen
Publishers, Inc.
Sutrisno Hadi, 1992, Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakarta : Penerbit Andi
Offset
The Institute of Internal Audit (IIA) Research Foundation, 2004, TheProfessionalPractice Framework, Florida, The IIA Research Foundation
Wilson, James and John B. Campbell, 1990, Controllership: Tugas Akuntan
Manajemen, dialihbahasakan oleh Gunawan Hutauruk, Edisi Ketiga,
Jakarta: Erlangga