Ulat hongkong
-
Upload
sungonlegowo -
Category
Education
-
view
162 -
download
7
Transcript of Ulat hongkong
Menuntut ilmu
demi masa depan
Tekun dan ikhlas
beribadah kepada Tuhan
Sosial kepada
masyarakat dalam segala bidang
STUDI BUDIDAYA ULAT HONGKONG (YELLOW MEAL WORM)
SEBAGAI SALAH SATU USAHA PETERNAKAN DI DESA SUNGONLEGOWO KECAMATAN
BUNGAH KABUPATEN GRESIK
Oleh : ABDULLAH FAQIH
LATAR BELAKANG
Peternakan ulat hongkong potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat.
Cara budidaya yang mudah dan praktis Peternakan ulat hongkong mempunyai
peluang bisnis yang cukup menjanjikan sebagai pakan burung, ikan, dan udang
Peternakan ulat hongkong perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kandungan nutrisi ulat hongkong bagi kesehatan burung ?
Bagaimana teknik budidaya ulat hongkong yang lebih efektif dan efisien?
Bagaimana metode atau cara memberikan makanan ulat hongkong pada burung ?
Bagaimanakah Strategi Pemasaran Ulat Hongkong?
1
2
3
4
TUJUAN PENELITIAN
Memberikan gambaran tentang kandungan nutrisi ulat hongkong bagi kesehatan burung.
Memberikan informasi mengenai teknik budidaya ulat hongkong yang lebih efektif dan efisien, berkaitan dengan inovasi cara dan perangkat yang digunakan
Memberikan gambaran mengenai metode atau cara memberikan makanan ulat homgkong pada burung dan ikan.
Memberikan gambaran tentang strategi pemasaran ulat hongkong
MANFAAT PENELITIAN
SECARA TEORITIS
Penulis ingin memberikan informasi ilmiah tentang teknik budidaya ulat hongkong yang memiliki keunggulan dibandingkan peternak ulat hongkong pada umumnya
SECARA APLIKATIF
Program ini sangat berguna bagi para pecinta burung berkicau dan ikan hias agar burung dan ikan peliharaan mereka dapat berkembang dengan nutrisi yang cukup dan sehat
KAJIAN PUSTAKA
ULAT HONGKONG Ulat Hongkong mempunyai nama “keren” di
luar Indonesia yakni Meal Worm atau Yellow Meal Worm .
Ulat Hongkong merupakan larva dari serangga yang bernama latin Tenebrio molitor. Serangga ini merupakan hama pada produk biji-bijian atau serealia.
Keberadaanya Serangga : di closet dan lemari Hongkong Hidup di kayu-kayu yang
membusuk, di sarang semut atau sarang laron, atau bahkan di daerah berpasir.
panjang tubuh sekitar 13 – 16 mm. Berwana merah kehitaman atau hitam
KAJIAN PUSTAKA
SIKLUS HIDUP
PUPA
KEPOMPONG
KEPOMPONG MATI
SERANGGA
LARVA
KAJIAN PUSTAKA
GAMBARAN UMUM DAN TEKNIK BUDIDAYA1. TEMPAT PEMELIHARAANNYA : ember plastik atau
baskom atau berupa kayu tripleks dengan dilapisi solatip pada bagian bibirnya.
2. PERAWATAN : membutuhkan kesabaran dan keuletan terutama dalam hal penyaringan kotoran dan pemisahan kepompong
3. PROFIT :Rp 20.000/kg – Rp 25.000/Kg4. WAKTU PANEN : cukup singkat yakni sekitar 3 -3,5
bulan5. PRODUKTIVITAS : kumbang tenebrio molitor bisa
menghasilkan kurang lebih 1000 telur semasa hidup
METODOLOGI PENELITIAN
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
• Tempat : di Rumah salah seorang warga di desa Sungonlegowo yang mencoba budidaya ulat hongkong.
• Penelitian juga dilakukan di Laboratorium IPA MTs Al Asyhar Sungonlegowo Bungah pada tanggal 1 Februari 2011 – 27 Juni 2011
SASARAN PENELITIAN
Ampas tahu yang diperoleh dari industri kecil pembuatan tahu. Campuran dedak halus(Polard) yang dibeli dari Penjual pakan
ternak Pakan sampingan yang cukup murah antara lain buah-buahan
seperti pepaya, batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas, dan sayuran lain yang banyak mengandung air.
Burung yang sudah diberi makanan ulat hongkong dengan prosedur yang benar dan salah.
Ikan Hias yang sudah diberi makanan ulat hongkong
METODOLOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN• Penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimen yang
mengujicoba budidaya ulat hongkong di daerah Gresik sebagai pakan Burung
METODE PENGUMPULAN DATA• Metode Observasi, yakni dengan cara melihat dan mengali informasi
budidaya ulat hongkong.• Metode Uji coba dan eksperimen, yakni dengan cara melakukan studi
dan budidaya ulat hongkong kemudian memberikan suplemen makanan kepada burung berkicau setelah diuji coba secara fisik
TEKNIK ANALISIS DATA
• Analisis deskriptif kuantitatif kualitatif yakni dengan menghitung hasil ujicoba fisik dan mendeskripsikan hasilnya.
TAHAP KEGIATAN
NO. TAHAP KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
1. Tahap Pertama:
Persiapan
Melakukan penyelesaian administrasi dan kontrak kerja dengan
pihak terkait, seperti peternak ulat hongkong serta melakukan
persiapan pelaksanaan kegiatan studi.
2. Tahap kedua:
Studi Dokumentasi
Mengumpulkan dan mengkaji informasi mengenai peternakan
ulat hongkong di Desa Sungonlegowo terkait dengan penelitian
ini.
3. Tahap ketiga:
Observasi Lapangan
Melakukan observasi lapangan terhadap peternakan ulat
hongkong di Desa Sungonlegowo, Kabupaten Gresik yang
dijadikan lokasi studi budidaya ulat hongkong
4. Tahap keempat:
Analisis Informasi dan Data Hasil
Observasi
Melakukan analisis data dan informasi yang diperoleh untuk
menemukan potensi, kendala, serta solusi yang seharusnya
diberikan.
5. Tahap kelima:
Pelaporan
Melaporkan seluruh aktivitas dan hasil pelaksanaan studi,
mempresentasikan hasil, serta menyelesaikan dan menyerahkan
laporan akhir
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Kandungan nutrisi : protein kasar 17 %, lemak kasar 30% , kadar abu 3 % , dan kandungan ekstrak non nitrogen 4%. Air 37 %. Ulat hongkong Mengandung Zat kitin menyebabkan burung mengalami gangguan pencernaan.
Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup.
Ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan Pemeliharaan ulat hongkong tidak terlalu rumit
baik dari media maupun tempat pemeliharaan Pemasaran dilakukan dengan jasa orang ketiga
sebagai distributor.
PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
Dampak Positif Pemakaian Ulat Hongkonga. Burung dapat mengeluarkan bunyi atau kicau yang
bagusb. Ikan hias akan lebih sehat dan mempunyai daya tahan
tubuh yang relatif baik serta mempunyai daya tarik yang indah dari warna kulitnya.
c. Udang akan mempunyai pertumnbuhan yang relatif lebih cepat
Dampak Negatif Pemakaian Ulat Hongkonga. Menambah biaya perawatanb. Penggunaan Ulat Hongkong dapat mengganggu aspek
kesehatan, c. Pemakaian Ulat hongkong yang berlebihan pada ikan
akan menyebabkan kegemukan dan efek lainnya.
PENUTUPSIMPULAN1. Kandungan Nutrisi : protein kasar 17 %, lemak kasar 30% , kadar abu 3 % ,
dan kandungan ekstrak non nitrogen 4%. Air 37 %. Ulat hongkong tergolong baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias.
2. Pemeliharaan ulat hongkong tidak terlalu rumit media pemeliharaan berupa campuran dedak halus(Polard) dan ampas tahu kering. Tempat pemeliharaannya berupa ember plastik atau baskom atau berupa kayu tripleks dengan dilapisi solatip pada bagian bibirnya. Pemisahan Kepompong dan kotoran diantisipasi dengan menggunakan teknik pemeliharaan yang baru yakni, wadah tempat ulat hongkong dapat langsung menggunakan penyaring atau ayakan pada sisi alasnya. pakan sampingan yang cukup murah seperti ampas tahu yang masih basah, buah-buahan seperti pepaya, batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas, dan sayuran lain yang banyak mengandung air.
3. Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati. Ulat Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan gangguan pencernaan pada burung dan gangguan pada kulit pada ikan hias
4. Strategi Pemasaran Ulat Hongkong cukup Mudah dan Praktis
PENUTUP
SARAN
1. Untuk melakukan budidaya ulat hongkong, sebaiknya dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketelatenan/keuletan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Pemerintah seyogyanya menggulirkan bantuan dana operasional kredit pengembangan UMKM secara intensif kepada pengusaha yang inovatif.
DOKUMENTASI
Menuntut ilmu
demi masa depan
Tekun dan ikhlas
beribadah kepada Tuhan
Sosial kepada
masyarakat dalam segala bidang
terus berkarya meraih masa depan gemilang
Abdullah Faqih