UJI PERSYARATAN INSTRUMEN -...
Transcript of UJI PERSYARATAN INSTRUMEN -...
1 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
PERTEMUAN KE-5
UJI PERSYARATAN INSTRUMEN
Materi :
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang
ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa dibedakan
menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun
menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan).
Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor
(penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor),
sedangkan pengukuran validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item
dengan skor total item.
Pada pembahasan ini akan dibahas untuk metode pengujian validitas item. Validitas item
ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total),
perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total
item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti pengujian validitas item dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor, kemudian dilanjutkan
mengkorelasikan antara skor item dengan skor total faktor (penjumlahan dari beberapa
faktor). Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah
suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item
yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf
signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap
skor total. Untuk pembahasan ini dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan
kriteria menggunakan tabel r pada taraf signifikansi 0,05 (signifikansi 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji
validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Pearson Product-Moment) dan
Corrected Item-Total Correlation. Masing-masing teknik perhitungan korelasi akan
dibahas sebagai berikut:
a. Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product-Moment)
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang
berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu
memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Pengujian
menggunakan uji dua pihak dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
Jika r hitung ≥ r tabel (uji dua pihak dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-
item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
2 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Contoh Kasus:
Seorang mahasiswa bernama Atun melakukan penelitian untuk mengungkap hasil belajar
seseorang. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala Likert dan pernyataan
sebanyak 10 butir. Skala Likert menggunakan 4 option, yaitu angka 1 = Sangat tidak
setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan kepada 12
responden didapatlah tabulasi data-data sebagai berikut:
Subjek Skor Item Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 33
2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 32
3 2 2 1 3 2 2 3 1 2 3 21
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 34
5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 34
6 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 35
7 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 32
8 1 2 2 1 2 2 1 3 4 3 21
9 4 2 3 3 4 2 1 1 4 4 28
10 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 35
11 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 36
12 3 2 1 2 3 1 1 2 3 3 21
Langkah-langkah dengan program SPSS:
Input data ke dalam program SPSS
Pada kolom Name ketik Q1 sampai Q10, kemudian terakhir ketikkan Total (skor total
didapat dari penjumlahan Q1 sampai Q10).
Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh Ijen.
Pada kolom Width dan Columns isikan 4.
Pada kolom Align isikan Center.
Pada kolom Measure isikan Ordinal (data menggunakan skala Likert)
Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
3 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Klik tab sheet [Variable View] pada SPSS data editor dan ketik/copy data sebagai
berikut:
Selanjutnya, Klik [Analyze] > [Correlate] > [Bivariate].
Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlations, kemudian pindahkan
semua semua item dari Q1 – Q10 ke kolom Variables, sebagai berikut:
4 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Pada tab Correlation Coeficients pilih (checklist) Pearson.
Pada tab Test of Significance biarkan default: Two-tailed, dan cheklist pilihan: Flag
signifikan Corrections.
Klik [OK]. Hasil output yang diperoleh dapat diringkas sebagai berikut:
5 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji dua pihaki dan jumlah data (n) = 12, maka didapat r tabel sebesar 0,576
(lihat pada lampiran tabel r).
Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk item 1, 9 dan 10 nilai kurang
dari 0,576. Karena koefisien korelasi pada item 1, 9 dan 10 nilainya kurang dari 0,576
maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan
skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki.
Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,576 dan dapat disimpulkan
bahwa butir instrumen tersebut valid.
Sebagai catatan: analisis korelasi pada contoh di atas hanya dilakukan satu kali,
untuk mendapatkan hasil validitas yang lebih memuaskan maka bisa dilakukan
analisis kembali sampai 2 atau 3 kali, seperti contoh di atas setelah di dapat 6 item
yang valid, maka dilakukan analisis korelasi lagi untuk menguji 6 item tersebut, jika
masih ada item yang tidak signifikan maka digugurkan, kemudian dianalisis lagi
sampai didapat tidak ada yang gugur lagi.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang (Test-retest),
formula belah dua (Split-Half) dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan,
Cronbach’s Alpha, formula KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam program
SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian mahasiswa adalah dengan
menggunakan metode Alpha (Cronbach’s). Metode Alpha sangat cocok digunakan pada
6 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Metode
Alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan
perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova Hoyt.
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan
reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment. Pada contoh kasus di
atas setelah diuji validitasnya maka item-item yang tidak valid dibuang dan item yang
valid selanjutnya diuji reliabilitasnya. Jadi yang akan dihitung ada 7 item, karena 3 item
telah digugurkan/didrop.
Langkah-langkah pada program SPSS Pada contoh kasus di atas kita telah menginput data item Q1 sampai Q10.
Klik [Analyze] > [Scale] > [Reliability Analysis].
Klik item yang valid dan masukkan ke kotak items. Jika item-item sudah berada
dikotak items maka klik item yang gugur dan keluarkan dengan klik simbol arah.
Klik Statistics, pada Descriptives for klik scale if item deleted.
Klik Continue.
7 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Klik [OK], hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
8 Aplikasi Komputer (SPSS)_M. Jainuri, S.Pd
Dari hasil analisis di atas di dapat nilai Alpha sebesar 0,894, sedangkan nilai r kritis
(uji dua pihak) pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) = 12, diperoleh sebesar
0,576 (lihat pada tabel r). Karena nilainya lebih dari 0,576, maka dapat disimpulkan
bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.