uji-lemak

8
agustonipujianto.files.wordpress.com/2011/03/ uji-lemak.docx UJI LIPID (TES KELARUTAN) TUJUAN Tujuan dari Percobaan ini yaitu: Melakukan uji kelarutan Lipid dalam berbagai macam pelarut I. DASAR TEORI Lipid atau lemak merupakan 15% dari tubuh. Senyawa ini terutama terdiri atas hidrokarbon dan mempunyai afinitas yang kecil saja dengan air. Beraneka ragam molekul termasuk dalam kelompok lipid ini. Yang paling sederhana diantaranya adalah asam- asam lemak Sebagian besar asam lemak adalah senyawa dengan rantai lurus yang mengandung atom C dalam jumlah genap. Asam lemak seluruhnya dibentuk oleh hidrokarbon, kecuali gugus asam yang berkutub atau polar pada salah satu ujungnya. Oleh karena salah satu ujung molekulnya bersifat polardan yang lain tidak, maka dikatakan bahwa asam lemak bersifat amfipatik.Asam-asam lemak yang merupakan bahan penyusun lemak dapat dilihat pada tabel berikut: Rumus Nama Trivial Nama IUPAC C 11 H 23 COOH Asam Laurat Asam Dodekanoat C 17 H 31 COOH Asam Linoleat Asam 9,12-

description

uji lemak

Transcript of uji-lemak

agustonipujianto.files.wordpress.com/2011/03/uji-lemak.docxUJI LIPID (TES KELARUTAN)TUJUANTujuan dari Percobaan ini yaitu:Melakukan uji kelarutan Lipid dalam berbagai macam pelarutDASAR TEORILipid atau lemak merupakan 15% dari tubuh. Senyawa ini terutama terdiri atas hidrokarbon dan mempunyai afinitas yang kecil saja dengan air. Beraneka ragam molekul termasuk dalam kelompok lipid ini. Yang paling sederhana diantaranya adalah asam-asam lemak Sebagian besar asam lemak adalah senyawa dengan rantai lurus yang mengandung atom C dalam jumlah genap. Asam lemak seluruhnya dibentuk oleh hidrokarbon, kecuali gugus asam yang berkutub atau polar pada salah satu ujungnya. Oleh karena salah satu ujung molekulnya bersifat polardan yang lain tidak, maka dikatakan bahwa asam lemak bersifat amfipatik.Asam-asam lemak yang merupakan bahan penyusun lemak dapat dilihat pada tabel berikut:

RumusNama TrivialNama IUPAC

C11H23COOHAsam LauratAsam Dodekanoat

C17H31COOHAsam LinoleatAsam 9,12-oktadekanoat

C17H29COOHAsam LinolenatAsam 9,12,15-oktadekanoat

C13H27COOHAsam MiristatAsam Tetradekanoat

C17H33COOHAsam OleatAsam 9-oktadekanoat

C15H31COOHAsam PalmitatAsam Heksadekanoat

C17H35COOHAsam StearatAsam oktadekanoat

Lemak adalah golongan senyawa hidrofobik yang sangat penting untuk penyimpanan bahan pembakaran, untuk membentuk struktur membran pembawa vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, sebagai hormon dan sebagi pengemban oligisakarida. Sebagian besar sintesis asam-asam lemak berlangsung di sitoplasma sel-sel hati. Berdasarkan fungsi dan strukturnya lipid dibagi menjadi 3 macam, yaitu:1. Trigliserida (asam lemak)Berfungsi sebagai sumber energi yang tersusun atas ester gliserol dari asam lemak (asam karboksliat suku tinggi). Trigliserida disebut juga lemak yang terdiri atas 2 jenis. Yaitu lemak yang tersusun atas asam lemak yang jenuh dan minyak yang tersusun atas asam lemak tak jenuh. Lemak berbentuk padat sedangkan minyak berwujud cair. Rumus umumnya adalah:

Dimana R, R dan R dapat merupakan gugus yang sejenis atau berbeda, misalnya C17H33 atau C17H35 dan yang lainnya.Reaksi antara lemak dan basa akan menghasilkan gliserol dan sabun yang dikenal dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). 2. FospolipidFospolipid merupakan komponen utama pembentuk membran sel dan merupakan senyawa yang polar. Fospolipid merupakan ester dari gliserol yang mengandung ester asam posfat dengan rumus umum :

Dimana Gugus R adalah kolin (disebut fosfatidilkolin), etanolamin (fosfatidil etanolamin), serin (fosfatidil serin), dan inositol (fosfatidil inositol). Membran sel yang tersusun atas fospolipida merupakan senyawa polar dimana bagian luar adalah hidrofil sedangkan bagian dalam adalah hidrofob. 3. SteroidSteroid merupakan lipid yang berperan dalam proses-proses biologis dalam organisme hidup. Misalnya kolesterol, asam-asam empedu, testoteron dan lain-lain. Strukturnya adalah:

Steroid tidak mengandung komponen asam lemak ataupun gliserol dan tidak dapat mengalami penyabunan.

III. ALAT DAN BAHANa. Alat

NoAlatUkuran/Jumlah

1Tabung reaksi3

2Pengaduk1 buah

3Sikat tabung reaksi1 Buah

4Penjepit tabung reaksi1 buah

5Gelas kimia600 mL/1 buah

6Botol semprot berisi aquadest1 Buah

7Neraca Analisis1 Buah

8Penangas 1 Buah

9Gelas ukur 10m ml dan 25 mL / @ 1 buah

b. BahanNoBahanJumlah

1Minyak gorengSecukupnya

2Alkohol teknisSecukupnya

3KloroformSecukupnya

4AquadestSecukupnya

1. PROSEDUR KERJA1. Menyediakan 3 buah tabung reaksi2. Mengisi tabung pertama dengan 5 mL air, tabung kedua dengan 5 mL alkohol dan tabung ketiga dengan 5 mL kloroform. 3. Memasukkan 4 tetes minyak goreng ke dalam tiap-tiap tabung dan mengocoknya4. Mengamati apakah terjadi pemisahan atau tidak pada semua larutan yang diamatiHASIL PENGAMATANNo.PerlakuanHasil Pengamatan

1 5 mL air + 4 tetes minyak goreng dan dikocok

5 mL alkohol + 4 tetes minyak goreng dan dikocok

5 mL kloroform + 4 tetes minyak goreng dan dikocok Larutan terpisah jelas, minyak di lapisan atas, air dilapisan bawah Larutan terpisah, minyak di lapisan bawah, alkohol di lapisan atas

Larutan terpisah, tetapi minyaknya menyatu di tengah

PEMBAHASAN Pada Tabung Reaksi I :Penambahan 5 mL air dengan 4 tetes minyak goreng, kemudian dikocok maka terlihat bahwa larutan tersebut terpisah menjadi dua yaitu minyak goreng berada berada pada bagian atas sedangkan air pada bagian bawahnya. Minyak/lipid berada pada bagian atas larutan karena massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air. Hal ini terjadi karena lipid (minyak goreng) merupakan senyawa yang tidak larut dalam senyawa yang bersifat polar (senyawa polar) yaitu air, jadi lipid dapat larut dalam pelarut organik (senyawa non polar). Pada Tabung Reaksi II :Penambahan 5 mL alkohol dengan 4 tetes minyak goreng, kemudian dikocok, pada pengamatan ini terjadi pemisahan antara alkohol dengan minyak dimana alkohol berada pada bagian atas dan minyak pada bagian bawahnya. Minyak/lipid berada pada bagian bawah larutan karena massa jenis alkohol lebih kecil daripada massa jenis minyak. Jadi alkohol juga merupakan pelarut polar sehingga lipid (minyak goreng) tidak dapat larut Pada Tabung reaksi III :Penambahan 5 mL kloroform dengan 4 tetes minyak goreng, kemudian dikocok, yang terjadi larutan terpisah, tetapi pada bagian tengah larutan, tidak tejadi pemisahan (larut) dimana minyak goreng larut dalam pelarut kloroform. Hal ini terjadi karena kloroform merupakan pelarut yang bersifat non polar. Jadi minyak dapat larut dengan baik dalam pelarut kloroform.

KESIMPULANDari percobaan ini didapatkan bahwa lipid merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti air ataupun alkohol, jadi lipid hanya dapat larut dalam pelarut yang non polar (pelarut organik) seperti kloroform.

DAFTAR PUSTAKAAnshory, Irvan. 2003. Kimia SMU Untuk Kelas III. Jakarta: ErlanggaCiptadi. 2003. Penuntun Praktikum Biokimia. Palangka Raya: UNPAR.Dorothy E Schumm. 1992. Alih Bahasa: Sadikin Mochtar. Intisari Biiokimia. Jakarta: Binarupa Aksara. Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: Kalman Media PusakaSunarya, Yayan. 2003. Kimia Dasar II. Bandung: Alkemi Grafisindo PressSetiadi, Rahmat, dkk. 2001. Biokimia. Jakarta : Universitas Terbuka IndonesiaPoedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.

LAMPIRANFotocopy Laporan Sementara Praktikum.