TURKI UTSMANIYAH, MUGHAL DAN SFAWIYAH
Click here to load reader
-
Upload
nuzelbayuni -
Category
Documents
-
view
662 -
download
3
Transcript of TURKI UTSMANIYAH, MUGHAL DAN SFAWIYAH
TIGA KERAJAAN MUSLIM TERMASYHUR
A. Pendahuluan.
Dalam sejarah peradaban Islam, selain Dinasti Umayyah di
Damasqus dan Andalusia, Abbasiyah di Baghdad, Fatimiyah di Mesir
tercatat ada tiga dinasti besar lainnya yang mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan Islam, yakni Dinasti Mughal di India, Safawi di
Persia dan Turki Utsmaniyah di Turki.
Makalah ini akan mencoba menguraikan tentang ke-tiga dinasti
tersebut serta perkembangan dan kemajuan yang dicapai pada masanya
masing-masing.
B. Turki Utsmani
Berdiri dan Perkembangannya
Dinasti Usmaniyah berdiri sejak Utsman berhasil merebut
kekuasaan pada tahun 1300 M. Dinasti ini berkuasa hingga enam abad
hingga sultan yang terakhir yakni Wahid ad-Din (1918-1922).1
Bidang Politik dan Militer
Turki Utsmaniyah mengalami masa kejayaannya pada masa
pemerintahan Sulaiman al-Qanuni (1520-1566 M). Pada masa ini, wilayah
kekuasaannya membentang dari Budapest hingga ke Bagdad.2 Pada masa
kejayaannya, di dalam tubuh militer tersebut pasukan militer bernama
Jenissarin yang merupakan pasukan militer yang beranggotakan anak-
anak Kristen yang mendapatkan pendidikan militer.
Dalam sistem pemerintahan Dinasti Turki Utsmani, Sultan
memegang kekuasaan tertinggi dengan menggunakan berbagai macam
gelar. Gelar khalifah baru dipakai sejak pemerintahan Murad I (1359-1389
M). Untuk menjalankan pemerintahan, sultan dibantu oleh seorang
perdana menteri yang lazim disebut dengan Shadr al-A’zham. Perdana
menteri inilah yang kemudian berurusan dengan gubernur di setiap
wilayahnya.
1 Ahmad Syalabi, Sejarah dan dan Kebudayaan Imperium Turki Utsmani. Terj. (Jakarta: Kalam Mulia, 1988), h. 17.
2 Philip K. Hitti, History of The Arabs (London: Cambridge University, t.th.), h. 712.
1
Beberapa penaklukan terjadi pada masa Dinasti Turki Utsmaniyah
seperti penaklukan Konstantinopel pada masa pemerinahan Muhammad II
yang bergelar al-Fatih.
Penaklukan Kosntantinopel ini berpengaruh kepada beberapa
penaklukan setelahnya, yakni pada masa pemerintahan Sulaiman al-
Qanuni yang berhasil menaklukkan Iraq, Belgrado, Rhodes, Tunis,
Budapest dan Yaman.
Bidang Seni Arsitektur dan Pendidikan.
Pada dasarnya, Turki adalah sebuah bangsa yang berdarah militer,
awalnya mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Pasca
penyerangan bangsa Mongol terhadap mereka, bangsa ini pindah dan
mengabdi kepada saudara mereka yakni bangsa Turki Saljuk. Setelah
pimpinan pertama, Ertogul meninggal pada tahun 1289 M. pucuk
pimpinan dipegang oleh Usman. Dialah yang dianggap sebagai pendiri
kerajaan Usmani.3
Fokus aktifitas dinasti ini adalah pada bidang kemiliteran, sehingga
bidang ilmu pengetahuan tidak begitu mendapat perhatian. Bidang seni
arsitektur tampak sangat diminati dan perkembangannya sangat
signifikan. Ini terlihat pada bangunan-bangunan mesjid yang sangat
indah. Salah satu mesjid yang terkenal keindahan kaligrafinya adalah
mesjid Aya Sopia yakni sebuah mesjid yang awalnya adalah sebuah
gereja.
Dalam dunia seni arsitektur, Turki memiliki gaya tersendiri yang
disebut gaya/style Usmani. Corak ini muncul saat Turki mengalahkan
Bizantium, dan pertemuan dua seni arsitektur ini melahirkan gaya baru.
Era sultan Sulaiman, Daulah ini memiliki satu lagi mesjid nan indah dan
megah yang dibangun oleh Sultan Sulaiman, yakni mesjid Sulaiman.
Selain ini, Sultan Sulaiman juga membangun madrasah, asrama besar
untuk mempelajari al Qur’an, rumah sakit, musalla, istana, pesanggrahan
dan mesium. Kesemuanya ini bergaya arsitektur usmaniyah di bawah
arahan seorang ahli bangunan turki, Sinan Pasha, dia juga ahli kaligrafi
serta penulis prosa terkenal yang dinamakan taazuraat.4
3Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 129.
4Oemar Amin Hoesen, Kultur Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1964), h. 504.
2
Kemunculan para ilmuwan era ini sangat sedikit, di antaranya
adalah Haji Kholila, yakni seorang prajurit tangguh dan memiliki
pengetahuan luas. Karyanya yang terkenal adalah Kasyfu al Dzunnun,
yaitu kamus yang memuat kira-kira 14.500 buah nama kita dalam bahasa
Arab dan disusun secara alfabetis. Selain itu karyanya yang lain adalah
Taqwimu al Tawarikh dan Tahfatu al Haq fi Ikhtiyari al haq (sebuah kitab
tentang tasawuf). Tokoh lainnya adalah Daud Inthaqy (w. 1598 M). Dia
adalah seorang dokter dan pengarang dalam ilmu bidangnya yang
terkenal. Karyanya adalah Tadzkirah Ulil Albab Wa al Jumu’u lil Ujbi al
Ujab, Al Nuzhatu al Mubhiyah fi Usyizil azhan wa Ta’dili al Amzijah
(keduanya kitab tentang ilmu kedokteran). Dalam bidang seni, syair dan
arsitektur, kita kenal dengan seorang penyair muslim terkenal yaitu
Jalaluddin Rumi, seorang ,uslim Iran yang berdomisili di Asia Kecil.5
Gerakan penterjemahan karya-karya asing (terutama dari Perancis)
ke dalam bahasa Turki, saat itu dilakukan oleh seorang berkebangsaan
Hongaria yang sudah masuk agama Islam yang bernama Ibrahim
Mustafarika. Di antara karya-karya asing yang diterjemahkannya adalah
dalam bidang ilmu kedokteran, astronomi, ilmu pasti, sejarah, ilmu bumi,
ilmu alam, ilmu politik, ilmu kemiliteran, kemajuan tekhnik Eropa dan
kemajuan pembaharuan di Rusia.6
Dalam catatan sejarah pendidikan, ternyata Turki hanya mampu
melahirkan tokoh-tokoh dalam bidang seni saja, seperti para penyair dan
arsitek ulung dan ternama. Sementara dalam bidang ilmu pengetahuan,
pada zaman ini mengalami kemandulan. Ini dikarenakan era Turki
Usmani, bidang kemiliteran dan ekspansi wilayah menjadi fokus
utamanya, sehingga terabaikan akspansi intelektual.
Bidang Ekonomi
Pada umumnya, daerah-daerah yang dikuasai oleh Dinasti Turki
Utsmani adalah daerah yang mempunyai kekayaan alam, seperti Mesir,
Syuria, Anatolia dan berbagai wilayah lainnya.
5Jurji Zaidan, Tarikhu Adabi al Lughah al Arabiyah (Kairo: Dar al Hilal, 1959), h. 315.
6Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 107.
3
Dinamika ekonomi Dinasti Turki Utsmaniyah mencapai puncaknya
ketika kota Bursar menjadi pusat perdagangan penting pada abad ke-15
dan 16 M. Bursar tidak hanya menjadi pusat perdagangan intern Dinasti
Turki Utsmaniyah tapi juga hingga ke Eropa.7
Bidang Keagamaan.
Pada masa Dinasti Turki Utsmani, hampir tidak terdapat ulama
yang mempunyai pemikiran orisinil, karena pada umumnya para ulama
hanya nmengkaji literatur-literatur karya ulama sebelumnya dan menulis
keterangan-keterangan atau komentar terhadap karya-karya tersebut
yang lazim dikenal dengan Hasyiyah atau syarah.8
Dalam bidang tarekat, aliran tarekat Bektasy merupakan tarekat
yang cukup berkembang. Tarekat ini mendapat tempat di kalangan
pasukkan Jenissarin. Aliran lainnya yang juga berkembang adalah tarekat
Maulawi yang mendapat dukungan dari pihak pemerintah.
C. Dinasti Mughal
Berdirinya Dinasti Mughal Di India
Dinasti Mughal (1256-1858 M) merupakan kekuasaan Islam
terbesar pada anak benua India, yang didirikan oleh Zahiruddin Babur
(1526-1530M), salah satu dari cucu Timur Lenk..9 Ia berambisi dan
bertekad untuk menaklukan Samarkhand yang menjadi kota penting di
Asia Tengah pada masa itu. Dengan bantuan dari raja Safawi, Ismail I,
akhirnya ia berhasil menaklukan Samarkhand tahun 1492 M, dan pada
tahun 1504 M Babur menduduki Kabul, ibukota Afganistan.10
Setelah Kabul dapat ditaklukan, Babur meneruskan ekspansinya ke
India yang saat itu diperintah Ibrahim Lodi, yang sedang mengalami masa
krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan,
paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore,
mengirim utusan ke Kabul, ia meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan
pemerintahan Ibrahim Lodi di Delhi. Permohonan itu langsung
7 Ira M. Lapidus, A History Of Islamic Societies (New York: Cambridge University Press, 1991), h. 329.
8 A. Hasyimi, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), h. 353.
9 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000), h. 147
10 Ibid.
4
diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab
dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju
Delhi.11
Pada tanggal 21 April 1526 M terjadilah pertempuran yang dahsyat
di Panipat antara Ibrahim Lodi dan Zahiruddin Babur, yang terkenal
dengan pertempuran Panipat I. Ibrahim Lodi terbunuh dan kekuasaannya
berpindah ke tangan Babur, Sejak itulah berdiri dinasti Mughal di India,
dan Delhi dijadikan ibu kotanya.12
Perkembangan Dinasti Mughal
Berdirinya Dinasti Mughal menyebabkan bersatunya raja-raja Hindu
Rajputh (seperti Rana Sanga) di seluruh India dan menyusun angkatan
perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun gabungan pasukan
Hindu dapat dikalahkan Babur, sementara itu di Afghanistan masih ada
golongan yang setia kepada keluarga Lodi. Mereka mengangkat adik
kandung Ibrahim Lodi, Mahmud menjadi sultan. Tetapi sultan Mahmud
Lodi dengan mudah dikalahkan Babur dalam pertempuran dekat Gogra
tahun 1529 M.13
Pada tahun 1530 M Babur meninggal dunia dalam usianya 48
tahun. Ia meninggalkan Wilayah kekuasaan yang luas, kemudian
pemerintahan pun di pegang oleh anaknya Humayun.
Pada pemerintahan Humayun (1530-1540 dan 1555-1556 M),
kondisi negara tidak stabil karena ia banyak menghadapi tantangan dan
perlawanan dari musuh-musuhnya.14 Di antara tantangan yang muncul
adalah pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang
memisahkan diri dari Delhi.15
Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher Khan di
Kanauj. Dalam pertempuran ini Humayun kalah dan melarikan diri ke
Kendahar dan kemudian ke Persia. Di pengasingan ini dia menyusun
11 Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam ; Dari Masa Klasik Hingga modern, (Yogyakarta : LESFI, 2002), h. 184.
12 S. M. Ikram, Muslim Civilization In India, ( New York : Columbia University Press, 1965), h. 136
13 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004), h. 203.
14 Hamka, Sejarah Umat Islam, ( Singapura : Pustaka Nasional PTE. LTD, 1994),h. 504
15 Syed Mahmudunnasir, Islam ; Konsepsi dan Sejarahnya, ( Bandung : Rosdakarya, 1993), h. 265-266
5
kekuatannya dan di sinilah ia mengenal tradisi Syi’ah. Pada saat itu Persia
di pimpin oleh penguasa Safawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima
belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, ia
kembali menyerang musuh-musuhnya dengan bantuan raja Persia.
Humayun dapat mengalahkan Sher Khan setelah lima belas tahun
berkelana meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahta
kerajaan Mughal pada tahun 1555 M.16 Pada tahun 1556 M Humayun
meninggal dunia dan kemudian digantikan oleh anaknya Akbar Khan.
Akbar Khan ( 1556-1605 M), sewaktu naik tahta berumur 15 tahun,
sehingga pada masa awal pemerintahannya, Akbar menyerahkan urusan
kenegaraan pada Bairam Khan, seorang Syi’i. Awal periode ini ditandai
dengan berbagai pemberontakan. Bairam Khan harus menghadapi sisa-
sisa pemberontakan keturunan Sher Khan yang masih berkuasa di Punjab.
Selain itu pemberontakan yang mengancam pemerintahan Akbar adalah
Hemu seorang penguasa Gwalior dan Agra. Pasukan Hemu berusaha
memasuki kota Delhi, Bairam Khan menyambut pemberontakan ini
dengan mengerahkan pasukan yang besar. Pertempuran antara keduanya
dikenal sebagi pertempuran Panipat II, terjadi pada tahun 1556 M.
Pasukan Bairam Khan berhasil memenangkan peperangan ini, sehingga
wilayah Agra dan Gwalior dapat dikuasai secara penuh.17
Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan
yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau
memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan mencoba untuk
memberontak, tetapi usahanya ini dapat dikalahkan oleh Akbar di
Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi, Akbar mulai melakukan ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar,
Ghond, Chritor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal,
Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Admadnagar, Dan Ashgar.18
Stabilitas politik yang berhasil diciptakan oleh Akbar melalui sistem
pemerintahan militeristik mendukung pencapaian kemajuan di bidang
16 C. E. Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam, terj. (Bandung : Mizan, 1993), h. 226
17 K. Ali, Sejarah Islam ( Tarikh Pramodern), ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h. 354.
18 M. Mujib, The Indian Muslim, ( London : George Alen, 1967), h. 254
6
perekonomian, ilmu pengetahuan dan peradaban. Kemajuan di bidang
ekonomi ditandai dengan kemajuan sektor pertanian dan perindustrian.
Setelah Akbar, maka penguasa selanjutnya adalah Jahangir (1605-
1628 M), putera Akbar. Jahangir penganut ahlussunnah wal jamaah.
Pemerintahan Jahangir juga diwarnai dengan pemberontakan, seperti
pemberontakan di Ambar yang tidak mampu dipadamkan. 19Pemberontakan juga muncul dari dalam istana yang dipimpin oleh
Kurram, puteranya sendiri. Dengan bantuan panglima Muhabbat Khar,
Kurram menangkap dan menyekap Jahangir. Tetapi berkat usaha
permaisuri, permusuhan ayah dan anak dapat didamaikan.
Akhirnya setelah Jahangir meninggal, Kurram naik tahta dan
bergelar Muzaffar Shahabuddin Muhammad Shah Jehan Padshah Ghazi.
Shah Jehan (1627-1658 M), pemerintahannya diwarnai dengan timbulnya
pemberontakan dan perselisihan di kalangan keluarganya sendiri. Seperti
dari ibunya, adiknya Syahriar yang mengukuhkan dirinya sebagai kaisar di
Lahore. Namun pemberontakan itu dapat diselesaikannya dengan baik.
Pada tahun 1657 M, Shah Jehan jatuh sakit dan mulai timbullah
perlombaan dikalangan anak-anaknya, karena saling ingin menjadi
kaisar. Dalam pertarungan itu, Aurangzeb muncul sebagai pemenang
karena telah berhasil mengalahkan saudara-saudaranya Dara, Sujak,
Murad.20
Aurangzeb adalah sultan Mughal besar terakhir yang memerintah
mulai tahun 1658-1707 M. 21 Dia bergelar Alamgir Padshah Ghazi. Dia
adalah penguasa yang berani dan bijak. Kebesarannya sejajar dengan
Akbar, pendahulunya. Di akhir pemerintahannya dia berhasil menguasai
Deccan, Bangla dan Aud. Sistem yang dijalankan Aurangzeb banyak
berbeda dengan pendahulunya. Kebijakan-kebijakan yang telah dirintis
oleh raja-raja sebelumnya banyak diubah, khususnya yang menyangkut
hubungan dengan orang Hindu. Aurangzeb adalah penguasa Mughal
yang membalik kebijakan konsiliasi dengan Hindu. Diantara kebijakannya
adalah melarang minuman keras, perjudian, prostitusi dan penggunaan
19 PM. Holt, dkk, The Cambridge History of Islam ( London : Cambridge University Press, 1970), h. 45
20 Syed Mahmudunnasir, Islam ; Konsepsi dan Sejarahnya….h.27721 Harun Nasution, Islam ditinjau Dari Berbagai aspeknya, Jilid I, ( Jakarta :
Universitas Indonesia, 1985),h. 85
7
narkotika ( 1659 M). Tahun 1664 dia juga mengeluarkan dekrit yang isinya
tidak boleh memaksa wanita untuk satidaho, yaitu pembakaran diri
seorang janda yang ditinggal mati suaminya, tanpa kemauan yang
bersangkutan. Akhirnya praktek ini dihapus secara resmi pada masa
penjajahan Inggis.22 Aurangzeb juga melarang pertunjukan musik di
istana, membebani non muslim dengan poll-tax, yaitu pajak untuk
mendapatkan hak memilih ( 1668 M), menyuruh perusakan kuil-kuil Hindu
dan mensponsori pengkodifikasian hukum Islam yang dikenal dengan
Fatawa Alamgiri.23
Tindakan Aurangzeb di atas menyulut kemarahan orang-orang
Hindu. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan pemberontakan di masanya.
Namun karena Aurangzeb sangat kuat, pemberontakan itu pun dapat
dipadamkan. Meskipun pemberontakan–pemberontakan tersebut dapat
dipadamkan, tetapi tidak sepenuhnya tuntas. Hal ini terbukti ketika
Aurangzeb meninggal (1707 M), banyak wilayah-wilayah memisahkan diri
dari Mughal dan terjadi pemberontakan oleh golongan Hindu.
Setelah Aurangzeb meninggal ( 1707 M), maka dinasti Mughal ini
dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat
mempertahankan eksistensi kesultanan Mughal hingga berakhir pada raja
terakhir Bahadur Syah II ( 1837-1858 M)24
Dinamika Sosial Keagamaan
Penduduk mayoritas di anak benua India beragama Hindu, Muslim
merupakan kelompok minoritas. Mereka tidak membentuk sebuah
komunitas tunggal tetapi terdiri dari berbagai kelompok etnik, nasab, dan
sejumlah kelas penduduk.25
Muslim India membentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan
persekutuan terhadap mazhab hukum, thariqat sufi, dan persekutuan
terhadap ajaran syaikh, ulama, dan wali individual..26
22 Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam ; Dari Masa Klasik Hingga modern,h. 186
23 K. Ali, Sejarah Islam ( Tarikh Pramodern)……, h. 536.24 Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam ; Dari Masa Klasik Hingga
modern…h. 186-187
25 Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, jilid I & 2, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada),h. 703.
26 Ibid., h. 704
8
Pada dinasti Mughal berkembang Thariqat Naqshabandiyah,
Qadiriyah, Thariqat Chistiyah. Akbar mendukung thariqat Chistiyah yang
mentolerir beberapa bentuk pemujaan yang dinamakan Din Ilahi, atau
agama ketuhanan yang merupakan sintesa antara Hinduisme dan Islam,
dimana sang raja dipandang sebagai guru besar dari thariqat tersebut.
Thariqat Chistiyah dibentuk berdasarkan pandangan religius pribadi sang
guru pendiri dan kebaktian pribadi dari pada muridnya. 27
Di Bengal dan Punjab umat muslim turut memperingati berbagai
perayaan Hindu, beribadah di beberapa tempat suci Hindu, melaksanakan
sesajen pada dewa-dewa Hindu dan menyelenggarakan perkawinan
dalam pola tradisi Hindu. Warga Hindu yang memeluk Islam tetap
mempertahankan unsur-unsur keyakinan dan praktek lama mereka,
banyak warga Hindu mengeramatkan wali-wali muslim tanpa mengubah
identitas agama mereka.28
Dinamika Pemerintahan dan Sosial-Politik
Sistem pemerintahan Dinasti Mughal adalah militeristik. Pemerintah
pusat dipegang oleh sultan yang bersifat diktator. Pemerintah daerah
dipegang oleh sipah salar atau kepala komandan, sedangkan sub distrik
dipegang oleh faudjar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga memakai
jenjang militer dimana para pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan
militer. 29
Sistem yang menonjol adalah politik “Sulakhul” atau toleransi
universal. yang diterapkan oleh Akbar. Dengan politik ini semua rakyat
India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan Karena perbedaan etnis
dan agama. Secara umum politik “Sulakhul” ini berhasil menciptakan
kerukunan masyarakat India yang sangat beragam suku dan
keyakinannya. Lembaga yang merupakan produk dari sistem politik
“Sulakhul” adalah terciptanya Din Ilahi,30 yaitu menjadikan semua agama
yang ada di India menjadi satu. Tujuannya adalah kepentingan stabilitas
politik. Dengan adanya penyatuan agama ini diharapkan tidak terjadi
permusuhan antar pemeluk agama. Untuk merealisasikan ajarannya
27 Ibid., h. 703 28 Ibid., h. 685.29 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam, ….h. 20530 Ibid., h. 206
9
Akbar mengawini putri Hindu sebanyak dua kali, berkhutbah dengan
menggunakan simbol Hindu, melarang menulis dengan huruf Arab, tidak
mewajibkan khitan dan melarang menyembelih atau memakan daging
sapi.31 Usaha lain Akbar adalah membentuk mansabdharis, yaitu lembaga
public service yang berkewajiban menyiapkan segala urusan kerajaan,
seperti menyiapkan sejumlah pasukan tertentu. 32Lembaga ini merupakan
satu kelas penguasa yang terdiri dari berbagai etnis yang ada, yaitu Turki,
Afghan, Persia Dan Hindu.
Bidang Ekonomi dan Keuangan
Pada masa kerajaan ini dikenal beberapa macam pajak seperti
pajak atas tanah, bea cukai dan lain-lain. 33
Selain itu Kontribusi Mughal di bidang ekonomi adalah memajukan
pertanian terutama pertanian untuk tanaman padi, kacang, tebu, rempah-
rempah, tembakau dan kapas. Di samping pertanian, pemerintah juga
memajukan industri tenun, yang mana kerajinan tenun berkembang
menjadi pabrik tekstil pada masa Aurangzeb.
Dinamika Intelektual ( Pendidikan dan Pengetahuan)
Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan di bidang ilmu
pengetahuan. Sejak berdiri dinasti ini banyak ilmuwan yang datang ke
India untuk menuntut ilmu pengetahuan, bahkan istana Mughal pun
menjadi pusat kegiatan kebudayaan.34
Pada masa Mughal, tiap-tiap masjid memiliki lembaga tingkat
dasar yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa Shah Jehan didirikan
sebuah perguruan tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika
pemerintahan dipegang oleh Aurangzeb. Di bidang ilmu agama berhasil
dikodifikasikan hukum Islam yang dikenal dengan sebutan fatawa I
Alamgiri.35
Dokter-dokter pengarang besar abad 17 pada masa Mughal India
adalah Dara Shukuh yang mengarang kedokteran Dara Shukuh, yang
31 SAA Rivzi, Religion and Intelectual History of Muslim in Akbar Reign ( New Delhi : Musgiran, Munoharlal, 1975), h. 376-377
32 C. E. Bosworth, Dinasti-dinasti Islam…….h. 23733 S. M. Ikram, Muslim Civilization in India,……h.214-21534 Siti Maryam, dkk, Sejarah Peradaban Islam, Dari Masa Klasik Hingga
Modern….h.. 18835 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam….h. 211
10
merupakan ensiklopedi medis besar terakhir dalam Islam. Ia juga dikenal
sebagai seorang sufi.
Bidang Arsitektur, Bahasa dan Sastra
Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan bisa
dinikmati sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal
adalah pemakaian ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi
warna-warni. Bangunan yang menunjukkan ciri ini antara lain: benteng
merah (Lah Qellah), istana-istana, makam kerajaan dan yang paling
mengagumkan adalah Taj Mahal.36
Bidang sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang digubah
dari bahasa Persia ke bahasa India. Pada masa Akbar berkembang bahasa
Urdu, yang merupakan perpaduan antara bahasa Persia dan Hindi asli.37
Bahasa Urdu pernah dijadikan bahasa ilmu pengetahuan diantaranya
karangan Ikhwanus Shofa di salin ke dalam bahasa Urdu oleh Ikrom Ali.
Bahasa Urdu ini kemudian banyak dipakai di India dan Pakistan sekarang.
Sastrawan Mughal yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayashi,
dengan karya monumentalnya Padmavat, sebuah karya alegoris yang
mengandung kebajikan jiwa manusia. Sastrawan lain adalah Abu Fadhl
yang juga sejarawan. Karyanya berjudul Akbar Nama dan Ain-I-Akhbari,
yang mengupas sejarah Mughal berdasarkan figur pimpinannya.38
Kemunduran Dinasti Mughal
Pada permulaan abad kedelapan belas, Dinasti Mughal di India
memasuki zaman kemunduran. Faktor-faktor penyebab kemunduran
Dinasti Mughal adalah sebagai berikut: dapat diklasifikasikan menjadi
dua: faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
a. Masalah Politik Kerajaan
b. Krisis Kepemimpinan
c. Perang Saudara
d. Gerakan Hindu
b. Faktor Eksternal
a. Ekspansi Negara Lain
36 Harun Nasution, Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, …..h. 8637 Anwar Jundi, Tarikh al-Islam, Jilid II, ( Kairo : Dar al- Anshar, t.t), h. 20938 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam…..h.151
11
b. Serangan dari Persia
c. Serangan dari Afghanistan
d. Intervensi Politik-Ekonomi Inggris
D. Dinasti Safawi
Tarekat safawiyah berkembang setelah safi al-din mengubah
bentuk dari majlis pengajian tasawuf menjadi suatu gerakan
keagamaan.Syekh safi al-din mulai meminpin tarekat ini dari tahun 1301
sampai 1334 M. sepeninggal syekh safi pimpinan tarekat dipegang oleh
putranya yang bernama sadr al-din musa (1334-1391 M).
Pada masa kepemimpinan berikutnya, tarekat safawi dipegang oleh
putra ibrahim yang bernama junaid (1447-1460) keadaan telah berubah.
Gerakan tarekat tersebut yang asal bercorak murni keagamaan telah
menjadi gerakan politik yang berorientasi pada kekuasaan.
Pada masa Ismail, gerakan safawi mencapai puncaknya. Sewaktu ia
menjadi mursyd, ia mengkonsolidasikan kekuatan politik selama kurang
lima tahun (1494-1499 M) sampai berhasil menghimpun kekuatan yang
cukup besar yang akhirnya mampu menaklukkan penguasa shirvan. Lalu
ia menaklukkan ak koyunlu di kota sharur (dekat nakhehivan). Setelah itu,
ia bersama tenteranya (qizilbas) memasuki tabriz, ibukota ak koyunlu. Di
kota ini ia memproklamasikan dirinya sebagai syekh pertama kerajaan
safawi pada tahun 907H / 1501 M.39
Perkembangan Dan Kemajuan Kerajaan Safawi
Ismail (Syah Ismail 1) pemimpin gerakan dan pendiri kerajaan
safawi. Ia lahir pada tanggal 17 juli 1487 M. pemerintahannya
berlangsung sekitar 23 tahun (1501-1524 M). sekitar sepuluh tahun pada
awal pemerintahannya, ia manfaatkan dengan memantapkan mazhab
syiah sebagai aliran negara. Di samping itu, ia memperluas kerajaannya
meliputi Persia. Pada tahun 1503 M tentera Ismail berhasil melakukan
penaklukan terhadap propinsi Kaspia di Mazandaran, Gurgan,
Yazdshirvan, dan Samarqand. Sementara itu kerajaannya meliputi Fars,
Kerman, Khuzistan, Khurasan, Balkhmerv, Irak, Azarbaijan, dan
Diyarbakr. Setelah itu, ia melakukan pembersihan terhadap tentera al
39 Holt, The Cambridge History, 398.
12
wand yang menguasai sebagian besar Persia (termasuk Isfahan dan
Shiraz).40 Pada tahun 1510 M ia melakukan peperangan dengan raja
Turkistan. Dalam peperangan itu, ia memperoleh kemenangan.
Kemenangan demi kemengan yang di raihnya secara gemilang telah
membuat popularitas ismail I menjadi semakin meningkat, baik didalam
maupun diluar negerinya.
Sepeninggal ismail I, raja – raja yang menggantikannya tidak begitu
berartidalam mengembangkan kerajaan safawi, seperti syah tahmasp
(1524-1576 M) ismail II (1576-1577 M) dan mahmud (1577-1588 M) .
Raja yang dianggap paling berjasa dalam memulihkan kebesaran
kerajaan safawi, sekaligus membawanya kepuncak kemajuan adalah syah
abbas I (1587-1629 M).
Usaha – usaha yang dilakukan oleh syah abbas I antara lain:
a. mengganti pasukan Qizilbash dengan pasukan baru dari kalangan
budak berasal dari tawanan perang yang berkebangsaan Georgia,
Armenia, dan Sircassia.
b. Mengadakan perjanjian damai dengan turki usmani pada tahun
1589.
c. Mengadakan hubungan dengan dua penasehat militer inggris Sir
Antony Sherley dan Sir Robert Sherley untuk belajar membuat
meriam dalam rangka menandingi tentera inkisyariyah.
Disamping itu, kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi meliputi
bidang politik, militer, ekonomi, dan pembangunan.
Dinamika Politik
Dinasti safawi bekuasa di Persia sekitar dua setenagh abad (1501-
1789 M). tercatat dalam sejarah ada sebelas raja yang menduduki
singgasana kerajaan safawi.
Kemajuan politik yang telah dicapai tergambar dalam perluasan
wilayahnya yang mencakup daerah Khurasan sebelah Timur, sekitar Laut
Kaspia di sebelah Utara, Asia Kecil di sebelah Barat, dan Kepulauan
Hormuz disebelah Selatan. Kekuatan militer dinasti Safawi yang militan
baik dari pasukan inti Qizalbash maupun gulam merupakan faktor yang
40 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah kebudayaan Islam (Yogyakarta: Kota Kembang, t.th.), h. 336.
13
dominan bagi perluasan wilayah. Adapun faktor lain yang mendukungnya
antara lain:
a. Besarnya ambisi para raja untuk mewujudkan kerajaan besar
dibawah kekuasaan aliran Syiah.
b. Gencarnya melakukan propaganda ajaran Syiah.
c. Lemahnya kontrol militer didaerah yang berada dibawah kekuasaan
Turki Utsmani maupun Mongol karena jauh dari pusat kekuasaan
mereka masing – masing.
d. Lihainya para raja dalam melakukan strategi perang.
Dinamika Ekonomi
Safawiah mampu membangun proyek – proyek mercusuar.
Misalnya Istana, mesjid, jembatan besar, taman, dan lain-lain. Mereka
juga dapat memajukan industri permadani, brokad (kain sutera), porselin,
memajukan seni lukis, dekorasi, dan seni arsitektur.
Kemunduran Dan Kehancuran Kerajaan Safawi
Sebab-sebab kemunduran Dinasti Safawiyah adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya kemelut dalam negeri.
b. Terjadinya konflikdalam keluarga raja.
c. Lemahnya para sultan.
d. Lemahnya pasukan kerajaan.
e. Konflik dengan turki yang berkepanjangan.
F. Penutup.
Demikianlah uraian tentang tiga dinasti besar yang berkembang
di India yakni Mughal, Turki yakni Utsmaniyah dan Safawiyah di Persia.
Ketiga dinasti ini memberikan sumbangan yang besar dalam
perkembangan perdaban Islam.
Layaknya dinasti besar lainnya, ketiga Dinasti ini mempunyai ciri
khusus penting dan sumbangan khusus bagi peradaban Islam. Dinasti
Mughal terkenal dengan ajaran agama Ilahinya yang terus terlihat hingga
sekarang di India. Pada dinasti Turki Utsmaniyah terkenal dengan
kekuatan militer dan sumbangan qanunya terhadap hukum Islam.
14
Sedangkan Safawiyah terkenal dengan tarekatnya yang berhasil
menjelma menjadi kekuatan politik.
Daftar Pustaka
Syalabi, Ahmad, Sejarah dan dan Kebudayaan Imperium Turki Utsmani. Terj. Jakarta: Kalam Mulia, 1988.
Hitti, Philip K., History of The Arabs. London: Cambridge University, t.th.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo, 1997.
Ali, K., Sejarah Islam ( Tarikh Pramodern). Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
Bosworth, C. E., Dinasti-Dinasti Islam, terj. Bandung : Mizan, 1993.
Hamka, Sejarah Umat Islam. Singapura : Pustaka Nasional PTE. LTD, 1994.
Hasan, Hasan Ibrahim, Sejarah kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang, t.th.
Hasyimi, A., Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
Hoesen, Oemar Amin, Kultur Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1964.
Holt, PM. dkk, The Cambridge History of Islam. London : Cambridge University Press, 1970.
Ikram, S. M., Muslim Civilization In India. New York : Columbia University Press, 1965.
Jundi, Anwar, Tarikh al-Islam, Jilid II. Kairo : Dar al- Anshar, t.t.
Lapidus, Ira M., A History Of Islamic Societies. New York: Cambridge University Press, 1991.
Mahmudunnasir, Syed, Islam; Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung : Rosdakarya, 1993.
15
Maryam, Siti dkk, Sejarah Peradaban Islam; Dari Masa Klasik Hingga modern,. Yogyakarta : LESFI, 2002.
16
Mujib, M., The Indian Muslim. London : George Alen, 1967.
Nasution, Harun, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.
_______________, Islam ditinjau Dari Berbagai aspeknya, Jilid I. Jakarta : Universitas Indonesia, 1985.
Zaidan, Jurji, Tarikhu Adabi al Lughah al Arabiyah. Kairo: Dar al Hilal, 1959.
Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.
Makalah revisi
Tiga kerajaan muslim termasyhur
Makalah Diajukan Untuk tugas terstruktur pada mata kulliah
Sejarah Peradaban Islam
(SPI)
Oleh
Nuruzzahri
10 PEDI 1893
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Abbas Pulungan, M.A.
17
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISUMATERA UTARA
MEDAN2011
18