Tujuan dan Fungsi Negara
-
Upload
tyler-stuart -
Category
Documents
-
view
128 -
download
0
description
Transcript of Tujuan dan Fungsi Negara
Tujuan dan Fungsi Negara
OLEH: TAHEGGA PRIMANANDA ALFATH,S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA
@TaheggaAlfath
Tujuan Negara:
Kekuasaan Negara itu adalah untuk Negara itu sendiri/ kekuasaan semata-mata
Dipelopori oleh seorang negarawan tiongkok kuno yang bernama Lord Shang, Niccolo Maciavelli dan Nietze.
Negara tujuannya untuk kekuasaan semata-mata adala suatu tujuan yang bersifat diabolis (bersifat syaitaniyah), karena tujuan tersebut tidak memperdulikan manusia yang berada dibawah kekuasaan tersebut.
Catatan: Lord Acton mengatakan bahwa Power tend to corrupt (kekuasaan itu cenderung pada korupsi), absolutely power corrupts absolutely (semakin kuat kekuasaan, maka semakin korup)
Pendapat Lord Shang Didalam setiap negara terdapat subyek yang selalu
berhadapan dan bertentangan, yaitu Pemerintah dan Rakyat. Kalau yang satu kuat yang lainnya tentu lemah. Yang sebaiknya pihak pemerintahlah yang lebih kuat daripada rakyat, supaya jangan timbul kekacauan dan anarkis. Karena itu Pemerintah harus selalu berusaha supaya ia lebih kuat daripada rakyat.
A weak people means a strong state and strong state means a weak people. Therefore a country, which has the right way, is concerned with weaking people (rakyat lemah berarti negara kuat dan negara kuat berarti rakyat lemah. Dari itu negara yang mempunyai tujuan yang betul, hendaklah bertindak melemahkan rakyat).
Pendapat Niccolo Machiavelli1. Kekuasaan dan negara hendaknya dipisahkan dari moralitas dan Tuhan.
2. Kekuasaan sebagai tujuan, bukan instrumen untuk mempertahakan nilai-nilai moralitas agama. sebaliknya bahwa justru agama dan nilai moralitas harus dijadikan suatu alat untuk mencapai kekuasaan
3. penguasa yang baik harus mengejar kejayaan dan kekayaan, karena keduanya merupakan nasib mujur yang dimiliki oleh penguasa
4. Kekuasaan merupakan raison d’entre negara. Negara merupakan simbolisasi kekuasaan politik tertinggi yang sifatnya mencakup semua (all embracing) mengajurkan negara kekuasaan (machtstaat), bukan negara hukum (rechtstaat).
5. Dalam mempertahankan kekuasaan setelah merebutnya. Machiaveli memberikan 2 (dua) cara : a. memusnahkan, membumihanguskan seluruh negara, dan membunuh seluruh keluarga penguasa lama; b. melakukan kolonisasi dan menjalin hubungan baik dengan negara tetangga terdekat.
Lanjutan…6. Kekuasaan yang didapat secara keji dan jahat bukan merupakan nasib baik. Cara ini
tidak akan menyebabkan seorang penguasa menjadi pahlawan yang dihormati. Seorang penguasa seharusnya tidak melakukan kekejaman. Jika ia melakukan kekejaman hendaklah mengiringinya dengan tindakkan simpatik, kasih sayang kepada rakyat, dan menciptakan kebergantungan rakyat kepadanya. Hal ini dapat menghindari terjadinya pemberontakkan
7. Bahwa seorang penguasa perlu mempelajari sifat yang terpuji maupun yang tidak terpuji. Ia harus berani melakukan tindakkan yang kejam, bengis, kikir, dan khianat asalkan baik bagi negara dan kekuasaan. Untuk mencapai tujuan, cara apapun dapat dilakukan (tujuan menghalalkan segala cara). Penguasa tidak perlu takut dicintai asalkan ia tidak dibenci rakyat.
8. Penguasa negara dapat menggunakan cara binatang dalam menghadapi lawan-lawan politiknya. Seorang penguasa dapat mencontoh perangai singa yang mrenggertak di suatu saat dan perangai rubah yang tidak bisa dijebak di saat yang lain
9. Seorang penguasa yang mempunyai sikap yang jelas apakah sebagai musuh atau kawan akan lebih dihargai daripada bersikap netral
Kekuasaan Negara itu tidak untuk tujuan apa-apa.
Pendapat ini dikatakan bahwa Negara tidak perlu diberi tujuan, atau dengan kata lain bahwa tujuan Negara ialah ada pada Negara itu sendiri.
Penganut teori ini adalah Hans Kelsen, dikatakan bahwa The State is end in it self.
Kekuasaan suatu Negara itu mempunyai tujuan tertentu
Immanuel Kant, berpendapat bahwa tujuan Negara adalah untuk mempertahankan hak, atau dengan kata lain untuk membentuk dan memelihara hukum/ memelihara ketertiban umum. Pandangan ini kemudian melahirkan tipe nagara hukum yang formal yaitu Negara jaga Malam (Necht Wokerstaat).
Jeremy Bentham dan Jhon Stuart Mill yang berasal dari golongan utilitisme, mengatakan bahwa tujuan Negara adalah untuk kesejahteraan sebagian masyarakat (the great happiness for the great members).
Charles A. menyatakan bahwa tujuan Negara adalah:
1. Untuk perlindungan terhadap bahaya dari luar (eksternal security)
2. Untuk tercapainya ketertiban dalam negeri (internal order)
3. Untuk tercapainya keadilan (justice)
4. Untuk tercapainya kesejahteraan umum (general welfare)
5. Untuk tercapainya kebebasan (freedom)
TUJUAN NEGARA INDONESIA
Bangsa Indonesi
a
UUD NRI 1945 ?
Diumpamakan suatu Bangsa
Jembatan atau sarana
Sasaran/ tujuan yang
hendak dicapai
FUNGSI NEGARA
Fungsi Negara abad ke XVI di Perancis:
1. Diplomacia – melakukan hubungan dengan Negara lain
2. Difencia – mempertahankan diri
3. Financia – mengurus keuangan
4. Justicia – memperoleh keadilan
5. Politia – mengakomodasi semua keputusan masyarakat
Fungsi Negara menurut Jhon Locke:
1. Legislatif – membuat peraturan perundang-undangan
2. Eksekutif – Melaksanakan peraturan perundang-undangan
3. Federatif – Mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang serta damai
Fungsi Negara menurut Montesque
1. Legislatif – Membuat peraturan perundang-undangan
2. Eksekutif – Melaksanakan peraturan perundang-undangan
3. Yudisial – Mengawasi agar semua peraturan perundang-undangan ditaati
Fungsi Negara menurut Van Vollenhoven:
1. Legislatif – regeling – membuat peraturan perundang-undangan
2. Eksekutif – bestuur – menyelenggarakan pemerintahan
3. Judikatif – rechtspraak – fungsi mengadili
4. Polisi – pengawasan
Fungsi Negara menurut Goodnow:
1. Polisi maker – penentu kebijakan
2. Polisi Eksekutor – pelaksana kebijakan