TUGAS VOKANO1

12
MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK GUNUNG SINABUNG 1. Pendahuluan Gunung Sinabung terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Ketinggiannya mencapai 2.475 meter dan menjadikannya gunung tertinggi di Sumatera Utara. Gunung yang terletak di negara Indonesia yang memiliki ketinggian 2475 meter, atau setara dengan 8120 kaki. Dataran tinggi berbentuk Gunung yang bernama Gunung Sinabung ini berada di wilayah Asia. Apabila anda memiliki uang serta keberanian yang cukup anda bisa mengunjungi Gunung Sinabung di Indonesia, Asia untuk melakukan pendakian maupun sekedar menikmati pemandangan alamnya (selama diijinkan oleh pemerintah setempat). Gunung Sinabung merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna, kokoh dan indah yang harus kita syukuri dan kita pelihara. Tabel 1. Informasi Gunung Sinabung Nama Gunung api : Gunung Sinabung Nama Lain : Sinaboeng

description

vulkano

Transcript of TUGAS VOKANO1

Page 1: TUGAS VOKANO1

MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK GUNUNG SINABUNG

1. Pendahuluan

Gunung Sinabung terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo,

Provinsi Sumatera Utara. Ketinggiannya mencapai 2.475 meter dan

menjadikannya gunung tertinggi di Sumatera Utara.

Gunung yang terletak di negara Indonesia yang memiliki ketinggian 2475

meter, atau setara dengan 8120 kaki.  Dataran tinggi berbentuk Gunung yang

bernama Gunung Sinabung ini berada di wilayah Asia.  Apabila anda memiliki

uang serta keberanian yang cukup anda bisa mengunjungi Gunung Sinabung di

Indonesia, Asia untuk melakukan pendakian maupun sekedar menikmati

pemandangan alamnya (selama diijinkan oleh pemerintah setempat).  Gunung

Sinabung merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna, kokoh dan indah yang harus

kita syukuri dan kita pelihara.

Tabel 1. Informasi Gunung Sinabung

Nama Gunung api : Gunung Sinabung

Nama Lain : Sinaboeng

Nama Kawah : Kawah I - IV. Kawah Batu Sigala (III)

Lokasi

a. Administrasi

b. Posisi Geografi

:

:

Termasuk wilayah Kab. Karo (Kabanjahe), Prop.

Sumatera Utara. G. Sinabung terletak 86 km ke

arah selatan dari kota Medan yang merupakan ibu

kota Propinsi dan kota terbesar yang terdekat.

3°10’LU dan 982°3.5' BT (Atlas Trop.

Nederl.1938,Lemb.12b)

Ketinggian : a. 2460 m dpl (Jvsl. Top.Dienst, 1912, plate 24)

Tipe Gunungapi : Strato

Page 2: TUGAS VOKANO1

2. Sejarah Gunung Sinabung

Pada 7300 tahun lalu, di Indonesia, pernah ada letusan gunung yang sangat

dahsyat. Begitu dahsyatnya hingga disamakan dengan 2.000 kali letusan Gunung

Helena atau 20.000 kali letusan bom atom Hiroshima-Nagasaki. Bahkan, akibat

letusannya maha dahsyat itu, cahaya matahari terhalang masuk ke bumi karena

abu letusannya yang membumbung tinggi selama beberapa dekade.

Akibatnya, suhu bumi turun hingga 15 derajat celcius dan dimulailah zaman es

2000 tahun kemudian. Tidak mengherankan bila saat itu kehidupan di bumi

terancam punah. Diperkirakan umat manusia yang tersisa hanya 10.000.

Dialah Gunung Toba. Dari letusan dahsyatnya itulah, terbentuk kaldera terbesar di

bumi dengan cadangan magma terbesar di dunia (terlihat dari foto satelit) di

sekitar bekas Gunung Toba berdiri. Cekungannya kini menjadi Danau Toba

dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Selain kaldera dan danau, letusan Gunung Toba menghasilkan beberapa anak

gunung, salah satunya yang paling besar adalah Gunung Sinabung.

Sejak terbentuknya ratusan tahun lalu, gunung berdiameter 7 km ini adalah

gunung dormant (tidur) atau tidak ada aktivitas. Letusan terakhir gunung ini

terjadi pada 1600. Namun, beberapa data dan fakta menyatakan Gunung Sinabung

menunjukkan tanda-tanda sedang "menggeliat”.

Walaupun saat ini bentuknya masih seperti kerucut kecil, sudah ada tanda-tanda

“pertumbuhan”. Tanda-tanda Gunung Sinabung sedang mengalami kebangkitan

adalah sebagai berikut.

Page 3: TUGAS VOKANO1

Letusan

Pada 29 Agustus 2010, Gunung Sinabung meletus untuk pertama kalinya

sejak 400 tahun lalu. Di bulan September, terjadi dua letusan. Yakni, pada 3

September dan 7 September. Walaupun bukan letusan besar, dapat disimpulkan

sementara bahwa saat ini Gunung Sinabung sedang mengumpulkan magma

selama 400 tahun terakhir.

Gempa Megathrust Sumatra Andaman

Pada 26 Desember 2004, terjadi gempa besar yang diikuti tsunami di

Aceh. Akibatnya, terjadi pengangkatan dan penurunan daratan di  Andaman.

Tepatnya, terjadi pengangkatan koral setinggi 30 cm di utara Pulau Sentinel dan

terjadi penurunan di lepas pantai barat laut Pantai Pulau Rutland.

Padahal, guncangan gempa megathrust ini kekuatannya mencapai 9,15 MW

dengan episenter hanya 300 km di sebelah barat Danau Toba.

Gempa Mentawai

Pada 25 Oktober 2010, terjadi gempa di Kepulauan Mentawai dengan 

kekuatan 7,7 MW. United States Geological Survey (USGS) menyatakan gempa

terjadi dengan kedalaman episentrum 12.8 mil dan magnitudo gempa 7,7 skala

richter.Berdasarkan data dan fakta tersebut, timbul pertanyaan, “Apakah peristiwa

letusan maha dahsyat Gunung Toba 7300 tahun lalu akan terulang?"

Page 4: TUGAS VOKANO1

3. Morfologi dan karakteristik Gunung Sinabung

Gamabr 1. Gunung Sinabung

Dilihatdari bentuk tubuhnya yang relatif lebih mulus menunjukan bahwa

G. Sinabungrelatif lebih muda daripada G. Sibayak yang terletak di sebelah

baratlautnya.G. Sinabung merupakan gunungapi strato dengan kerucut bagus,

secara morfologi dapat dibagi menjadi tiga satuan yaitu : satuan morfologi

puncak, satuan morfologi lereng dan satuan morfologi kaki.

Hasil erupsi G.Sinabung pada masa lalu telah menghasilkan banyak batuan yang

dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan baik berupa PAD maupun

pendapatan masyarakat yang berada di sekeliling lerengnya. Produk erupsi G.

Sinabung terutama terdiri atas batuan keras (lava) dan pasir (endapan jatuhan

piroklastik) yang dapat dijumpai di sekitar lereng dan kakinya.

Sumberdaya lain yang dapat dimanfaatkan adalah endapan sublimasi belerang

yang terdapat di daerah puncak dan endapan yang baik terkonsentrasikan pada

dinding-dinding kawah (M.S. Santoso dkk, 1982). Pada tahun 1912 pernah

Morfologi Puncak

Morfologi Lereng

Morfologi Kaki

Page 5: TUGAS VOKANO1

dilakukan penyelidikan oleh peminat yang akan memanfaatkan belerang tersebut,

namun tidak diketahui bagaimana kelanjutan hasil penyelidikan tersebut.

Disamping kedua jenis sumberdaya gunungapi tersebut di atas juga terdapat

manifestasi (kenampakan) sumberdaya panasbumi berupa kegiatan solfatara, yang

juga terdapat di daerah puncak (M.S Santoso dkk, 1982).

Ditinjau dari produk erupsinya yang banyak terdiri atas batuan lava

menunjukkan bahwa corak erupsi G. Sinabung lebih didominasi oleh erupsi

bersifat efusiv namun kadang-kadang diselingi oleh erupsi bersifat esplosiv.

Sruktur geologi Gunung Sinabung

Ditinjau dari pola struktur regional yang dapat diamati, G. Sinabung dan

G. Sibayak mempunyai kelurusan dengan Danau Toba, diperkirakan aktivitas dan

kemunculan gunungapi ini mempunyai kaitan erat dengan terjadinya Danau Toba

tersebut.

Sejarah geologi Gunung Sinabung

Diperkirakan gunungapi ini mulai tumbuh antara Plistosen hingga

Holosen, dengan menghasilkan banyak aliran lava pada lereng-lerengnya.

Stratigrafi Gunung Sinabung

Secara regional gunungapi ini termasuk Kuarter, sedangkan stratigrafi

vulkanik gunngapi ini belum ada (belum dipetakan).

Petrografi Gunung Sinabung

Batuan lava dari peneliti terdahulu adalah berupa : Andesit piroksen

Komposisi mineral terdiri atas: augit, hornblende dan hipersten.

Page 6: TUGAS VOKANO1

Pola Aliran Sungai Gunung Sinabung

G. Sinabung juga merupakan gunungapi soliter dengan bentuk kerucut

yang relatif sempurna dan alur-alur sungai berbentuk radial, menjulang tinggi di

atas dataran tinggi Karo.

Analisis Geokimia Gunung Sinabung

Kimia batuan/petrokimia (lava)

Analisis kimia yang diperoleh dari lava andesit piroksen berupa elemen mayor yaitu:

Tabel 2. Elemen Mayor komposisi mineral Gunung Sinabung

Mayor (% berat) SiO2 55.99TiO2 0.70

Al2O3 18.19Fe2O3 4.10

FeO 3.85MnO -MgO 3.02CaO 8.27

Na2O 3.28K2O 1.53P2O5 0.13H2O+ 0.99H2O- 0.20

Total % 100.25

Page 7: TUGAS VOKANO1

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, M.S., S. Wikartadipura, dan A.D Sumpena,1982 Laporan Kegiatan

Pemeriksaan Puncak dan Pemetaan Daerah Bahaya G. Sinabung, Sumatra

Utara.

Simkin, T. & L. Siebert, 1994 Volcanoes of the World; Second Edition. A

Regional Directory, Gazetteer and Chronology of Volcanism During the Last

10.000 years. Smithsonian Institution, Global Volcanism Program

Westerfeld, J., 1952 Quaternary Volcanism on Sumatre. Bull. Geol. Soc.

Am, 63: 561-594

Page 8: TUGAS VOKANO1

TUGAS VOLKANOLOGI“Morfologi dan Karakteristik Gunung Sinabung”

D

I

S

U

S

U

N

Oleh

M. Abduh Irfansyah12.307.003

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

2014