tugas tiu.doc

5
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN G. Siklus haid 1. Poros H-P-O dan hormone-hormon yang terkait Dalam proses ovulasi harus ada kerja sama antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula suprarenalis, dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah hubungan hipotalamus – hipofisis – ovarium (hypothalamic- hyphofisis-ovarian axis). Menurut teori neurohormonal yang dianut sekarang, hipotalamus mengawasi sekresi hormone gonadotropin oleh adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena dapat merangsang pelepasan Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Apakah hipotalamus menghasilkan FSH- Releasing Hormone (FSH-RH) yang terpisah dari LH- Releasing Hormone (LH-RH) belum pasti karena FSH-RH belum dapat diisolasi. Releasing Hormone (RH) disebut juga Releasing Factor (RF). ENDOMETRIUM Fase proliferase: pada fase folikuler, endometrium terpapar hormone estrogen, proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung cepat. Fase proliferase bentuk kelenjar lurus, teratur dan sejajat satu dengan yang lain dengan sekresi kelenjar yang minimal. Fase sekresi: setelah ovulasi, produk progesterone memicu oerubahan sekretorik pada kelenjar endometrium. Kelenjar semakin panjang dan berkelok- kelok dan sel epitel kelenjar mengandung banyak vakuola. Fase menstruasi: penurunan estrogen dan progesteron terjadi pada akhir fase luteal, penurunan diikuti

description

baca

Transcript of tugas tiu.doc

Page 1: tugas tiu.doc

POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

G. Siklus haid1. Poros H-P-O dan hormone-hormon yang terkait

Dalam proses ovulasi harus ada kerja sama antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula suprarenalis, dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya. Yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah hubungan hipotalamus – hipofisis – ovarium (hypothalamic-hyphofisis-ovarian axis). Menurut teori neurohormonal yang dianut sekarang, hipotalamus mengawasi sekresi hormone gonadotropin oleh adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan factor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena dapat merangsang pelepasan Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari hipofisis. Apakah hipotalamus menghasilkan FSH-Releasing Hormone (FSH-RH) yang terpisah dari LH-Releasing Hormone (LH-RH) belum pasti karena FSH-RH belum dapat diisolasi. Releasing Hormone (RH) disebut juga Releasing Factor (RF).

ENDOMETRIUM Fase proliferase: pada fase folikuler, endometrium terpapar hormone

estrogen, proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung cepat. Fase proliferase bentuk kelenjar lurus, teratur dan sejajat satu dengan yang lain dengan sekresi kelenjar yang minimal.

Fase sekresi: setelah ovulasi, produk progesterone memicu oerubahan sekretorik pada kelenjar endometrium. Kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok dan sel epitel kelenjar mengandung banyak vakuola.

Fase menstruasi: penurunan estrogen dan progesteron terjadi pada akhir

fase luteal, penurunan diikuti dengan kontraksi spasmodic arteri spiralis

terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan

endometrium – haid.

2. Mekanisme umpan balik

3. Perubahan pada ovarium dan endometriumPerubahan ovarium : FSH → folikel berkembang, hanya satu yang tumbuh terus sampai matang

Page 2: tugas tiu.doc

Pada folikel,mula-mula sel sekeliling ovum berlipat ganda → antara sel-sel itu → rongga berisi cairan (likuor folikuli)

Ovum terdesak ke pinggir dan terdpt di tengah tumpukan sel yg menonjol ke dlm rongga folikel (kumulus ooforus)

Antara ovum dan sel sekitar → zona pellusida

Sel-sel lainnya yg membatasi ruangan folikel disebut membrana granulosa.

Dgn tumbuhnya folikel, jar ovarium sekitar folikel tsb terdesak ke luar dan membentuk 2 lapisan :

1. Teka interna 2. Teka eksterna

Pembentukan cairan folikel bertambah

→ folikel terdesak ke permukaan ovarium Sel-sel pd permukaan ovarium makin tipis → folikel pecah

→ cairan dan ovum keluar (ovulasi) Sel-sel granulosa ya mengelilingi ovum yg bebas disebut korona radiata

Sel-sel dari membrana granulosa dan teka intena yg tinggal di ovarium

→ korpus rubrum → korpus luteum → korpus albikans (korpus luteum menstruasionis)

Jika ada konsepsi→ korpus luteum graviditatis

Perubahan endometium

1. Fase menstruasi(deskuamasi):endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai peradahan hanya stratum yang tinggal utuh.(3-4 hari)

2. Fase Pasca Haid(Fase Regenerasi):luka endometrium yg terjadi akibat pelepasan berangsur-angsur sembuh dan di tutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel sel endometrium.(+- 4 hari)

3. Fase Intermenstruum(Fase Proliferasi):endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm fase ini berlangsung pada hari ke 5 – hari ke 14.

Page 3: tugas tiu.doc

A. Fase Proliferasi Dini:berlangsung pada hari ke 4- hari ke 7,fase ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel terutam dari mulut kelenjar. Bentuk ini merupakan ciri khas fase proliferasi, sel sel kelenjar mengalami mitosis.

B. Fase Proliferasi Madya:hari ke 8 – hari ke 10,merupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaan yang berbentuk torak dan tinggi,sejumlah stroma mengalami edema.

C. Fase Proliferasi Akhir hari ke 11 – hari ke 14,dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan banyak mitosis,stroma bertumbuh aktif dan padat.

4. Fase Prahaid(Fase Sekresi):mulai sesudah ovulasi (hari ke 14- ke 28),dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang di buahi. Memang tujuan perubahan ini adlah untuk mempersiapkan endometrium untuk menerima telur yang di buahi.

A. Fase Sekresi Dini:endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karna kehilangan cairan,pada saat ini dapat di bedakan beberapa bagian yakni stratum basale(lap.endometrium bagian dalam), stratum spongiosum(bagian tengah) dan stratum kompaktum(bagian atas).

B. Fase Sekresi Lanjut:endometrium tebalnya 5-6 mm,dlm fase ini terdapat peningkatan dari fase sekresi dini dengan endometrium yang sangat banyak mengandung pembuluh darah yang berkelok kelok dan kaya akan glikogen,fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum,sitoplasma sel sel stroma bertambah.

4. Mekanisme haidHormone steroid estrogen dan progesterone mempengaruhi endometrium. Di bawah pengaruh estrogen endometrium memasuki fase proliferasi , sesudah ovulasi, endometrium memasuki fase sekresi. Dengan menurunnya kadar estrogen dan progeteron pada akhir siklus haid, terjadi regresi endometrium yang kemudian di ikuti oleh perdarahan yang terkenal dengan nama haid.

Mekanisme haid belum diketahui seluruhnya akan tetapi sudahh diketahui beberapa factor kecuali factor hormonal, yang memegang peranan penting dalam hal ini ialah :

Page 4: tugas tiu.doc

Faktor-faktor yang mempengaruhi : Enzim :dalam fase proliferasi, estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim

enzim hidrolitik dalam endometrium,serta merangsang pembentukan glikogen dan asam asam mukopolisakarida.zat-zat yang terakhir ini ikut serta dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya kadar progesterone,enzim enzim hidrolitik di lepaskan, dan merusakan bagian dari sel sel yang berperan dalam sintesi protein. Karna itu,timbul gangguan dalam metabolism endometrium yang mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

Vaskuler :mulai fase proliferasi terjadi pembentukan vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula,arteria arteria, vena vena, dan hubungan diantaranya. Dengan regresi endometrium tibul statis dalam vena vena serta saluran saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom,baik dari arteri maupun dari vena.

Prostaglandin :endometrium banyak mengandung prostalglandin E2 & F2. Dengan desintegrasi endometrium,prostalglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.