TUGAS TERSTRUKTUR fislingtrop
Transcript of TUGAS TERSTRUKTUR fislingtrop
-
TUGAS TERSTRUKTUR
ILMU NUTRISI TERNAK
Rangkuman Dari Housing &Management Of Poultry In Hot Climate, Poultry Yousef Vol III
Penulis: Lewis Carr dan Thomas Carter
Manajemen Kandang Unggas Pada Iklim Panas Dan Iklim Dingin
Oleh :
Prasetyo P2DA14010 Marti Ike P2DA14006 Hery Supriadi P2DA14008
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
MAGISTER ILMU PETERNAKAN
PURWOKERTO
2014
-
1. Prinsip - prinsip yang berkaitan dengan lingkungan
Manajemen kandang pada dasarnya digunakan untuk mengantisipasi kondisi iklim oanas
ataupun dingin pada unggas. Lingkungan disekitar unggas didefinisikan sebagai segala kondisi
dan pengaruh yang memberi dampak pada kehidupan ternak. Unggas beradaptasi pada kondisi
panas lingkungan dengan melepas panas. Pelepasan panas didefinisikan sebagai upaya
pemindahan panas dari area panas ke area yang lebih dingin, melalui cara wajar atau sensible
heat loss (SHL)dan tak wajar (evaporasi) atau EHL. Carr dan Carter (1985) meneliti ayam white
leghorn berbagai suhu, pelepasan panas wajar (sensible) menurun dan pelepasan panas tak wajar
meningkat seiring peningkatan suhu, menunjukkan pada suhu 15C SHL nya 75%, dan EHL
25%, saat suhu naik pada 35C SHL sekitar 40% dengan EHL 60%. Pada suhu tinggi ayam
melepas panas dengan cara EHL yang membutuhkan energi lebih tinggi karena harus melepas
panas lewat penguapan dengan mengubah air menjadi uap. SHT pada dasarnya dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu konduksi (tranfer panas kontak langsung antar benda), konveksi (transfer
panas dengan media perantara benda), radiasi ( transfer panas tanpa perantara diantara benda).
Fentilasi diperlukan pada instalasi kandang yang berfungsi untuk memperlancar aliran udara.
Aliran udara yang lancar sangat diperlukan untuk mensuplai kandungan oksigen di dalam
kandang. Aliran udara ada dua macam yaitu secara konvensional yang berasal dari aliran angin,
dan modern dengan memasang kipas pada kandang. Pemasangan kipas pada kandang prinsipnya
melalui dua cara yaitu prinsip tekanan udara masuk ke kandang dan yang keluar dari kandang.
Fentilasi kandang sangat diperlukan untuk mengatur tingkat. Rumus kecepatan udara yaitu:
V= [ P x CT], dimana V= kecepatan udara, P= tekanan udara, dan CT= konsanta
Penentuan jumlah volume udara yang masuk yaitu: Q= V x A x K ,
Dimana Q=volume udara, P= tekanan udara, A= kroseksional inlet, konsanta (0,65-0,8).
Semakin cepat aliran udara maka tekanan air dalam udara semakin tinggi, semaki besar volume
udara, semakin tinggi tekanan air dalam udara.
Insulasi diperlukan pada konstruksi kandang. Insulasi diperlukan untuk menangkap panas
yang ada dikandang, misalnya menggunakan dinding berbahan kayu lebih baik dibandingkan
berbahan beton. Insulasi dipasang di sekitar kandang misalnya pada atap, dinding dan lantai.
Tujuan utamanya agar dapat menyediakan lingkungan yang sesuai kebutuhan ternak saat musim
dingin. Alat Penghalang penguapan juga diperlukan untuk mencegah dinding basah, dapat
dipasang pada dinding kandang. Perencanaan mendirikan kandang sangat diperlukan setidaknya
mencakup penentuan pertimbangan awal (misalnya kapasitas produksi, izin, program manajemen
dll), pemilihan lokasi (sumber air, listrik,pakan dll), pemilihan lingkungan (keamanan, topografi,
dll). Pemeliharaan awal (DOC) berkaitan erat dengan penyadiaan suhu hangat berkisar 35 C.
pada peternakan modern suhu ayam minggu ke-1 sebesar 35 C, minggu ke 2 sebesar 32.2 C,
minngu ke 3 sebesar 29.4 di minggu ke 3 sampai panen. Pada manajemen ternak dewasa yang
menjadi konsen utama adalah kandungan pakan yang diberikan dan kondisi lingkungan sekitar.
Pada suhu rendah aktivitas penggunaan energi pakan untuk produksi panas tubuh, dan sebaliknya
saat panas aktivitas energi utamanya untuk pelepasan panas. Pada saat kondisi panas konsumsi
pakan ayam menurun sebagai respon dari kondisi tubuh yang melepaskan panas. Penurunan
-
konsumsi pakan berakibat pada penurunan PBBH, berat telur, jumlah telur dan kualitas
kerabang. Pada suhu 21-30 C konsumsi pakan berkurang hingga 1.5%, pada suhu 32-38C
penurunan konsumsi pakannaya mencapai 4.6 %. Suhu peternakan ideal pada unggas adalah 21-
16 C. range suhu yang lebih pendek memliki kualitas telur yang lebih baik dibanding daerah
yang memiliki range suhu lebih panjang.
2. Manajemen Kandang Unggas Pada Iklim Dingin
Peternakan unggas dapat di lakukan dengan berbagai konstruksi kandang. Kapasitas kandang
dengan iklim dingin yang sedang umumya 46.6 kg/m2, tetapi dengan lingkungan salju mencapai
36,6 kg/m2. Sisi dinding biasanya 5.1 cm x 10.2 cm dengan berbahan besi atau lapisan kayu di
bagian luar dinding. Lebar kandang umumnya 11.6 sampai 12.2 m dengan panjang 121.9 sampai
152.4 m. ketikan kandang itu memakai pemanas dengan kapasitas tinggi maka insulator kandang
dapat dipasang di sekitar dinding untuk mengurangi pelepasan panas secara konduktif pada
dinding brooder. Insulator dinding dan langit-langit dari bahan fiber setebal 3.35 atau 2.11 inchi
umum digunakan untuk kondisi iklim lingkungan yang berbeda. Kandang pada iklim dingin
umumnya menggunakan atap gable (utuh). Pada penelitian penggunaan insulator pada dinding
kandang menghasilkan pelapasan panas secara konduksi lebih rendah dibanding tanpa insulator.
Insensible Heat Loss
a. Menghitung pelepasan panas secara konduksi (KHL)
(1) menentukan luas area rumusnya R = Fo + R1 + R2 Rn + Fi R= resistensi
panas, Fo dan Fi = resistensi permukaan dalam dan permukaan luar, R1 + R2 Rn =
resitensi panas permukaan kandang.
(2) Menentukan total permukaan area Aarea= h x l h= tinggi, l=panjang
(3) Menentukan perbedaan temperatur di dalam dan luar dinding t (T1-T0)
(4) Menentukan konduktivitas perjam Q = (Aarea x t)/R
b. Perhitungan conveksi sirkulasi pelepasan panas (CHL)
(1) Rumus pelepasan panas total Qtotal = Qvent + Qlaten
(2) Pelepasan insensibel Qvent(r) = lat . w. n
(3) Pelepasan berat air pernapasan RWW = Qvent ( r ) / HV
(4) Pelepasan panas dari feses FMWW = fm . fmm . fmmr
(5) Total air ter uapkan = TWE = RWW + FMWW + 0,10 (RWW=FMWW)
(6) Jumlah Udara kering untuk menghilangkan kelembaban ADA = TWE/MC
(7) Menentukan jumlah volume udara AAV= ADA . SV inside
(8) Menentukan total ventilasi pelepasan panas Q vent = ADA . E
Sensible heat loss
Menghitung pelepasan panas sensible yaitu : Qsens = bb. Jumlah. Heat los per jam
Contohnya : pelepasan panas per jam 9,672 W/kg, jmlah 20.000ekor, bb=0,23 kg, maka
diperoleh : Qsensible = 0,23 x 20.000 x 9.7 = 44.620 W /20.000 ekor = 2231 W/1000 ekor
Maka total Kebutuhan Pelepasan Energi
Perhitungan kebutuhan energi dengan rumus Q total= Q conducsi + Q ventl Q sensible
-
Rumus diatas dapat diterapkan pada unggas lain seperti pada ayam peterlur ataupun kalkun.
Dasar manajemen kandang di musim dingin
Ayam pada umur 1 sampai 2 minggu memproduksi 45.5 air/1000ekor. Perbedaan suhu dan
kelembaban di dalam kandang (26,7 C) RH=75%, dan diluar kandang (4,4 C) RH=70%
mengakibatkan perlu udara kering untuk menghilangkan kelembaban di dalam kandang. Maka
rumusnya adalah: ADA= TWE/ MC.
Volume udara yang dibutuhkan yaitu : AAV=ADA x SV insible
Untuk lebih mengontrol kondisi di dalam kandang maka resapan udara dari luar kandang perlu
diperhatikan. Jening and Lewis dalam Carr and carter (1985) meneliti resapan udara kandang
sebesar 20,44 m3/jam/m dengan kecepatan 24.1 km/jam. Infiltrasi udara kandang ditentukan
dengan rumus : Q = 0,335 x q x t.
Selama musim dingin resapan udara sangat mungkin terjadi kedalam kandang, oleh karena itu
perlu instalasi perangkat untuk mengurangi hal itu.
Pencegahan dari ventilasi yang terlalu besar perlu dilakukan pada kandang. Peningkatan suhu di
luar kandang mengakibatkan peningkatan ventilasi karena penurunan daya ikat air di udara.
Sebagai contoh : diasumsikan kebutuhan ventilasi udara 150 m3/jam/1000 ekor ayam, namun
produksi ventilasi kandang 270 m3/jam/1000 ekor ayam dengan selisih suhu 26C. maka
perhitungan kelebihan ventilasi dapat dihitung: Q= 0,335 x 120 x 26,1 = 1049 W/1000 ekor.
Produksi amoniak unggas dipengaruhi oleh kelembababn liter, ventilasi, suhu, kepadatan
kandang, musim, produksi feses, dan kelembaban. Penurunan berat badan unggas terjadi ketika
kandungan amonikan kandang mencapai (70-100 l/l) dan unggas yang hidup pada amoniak
tinggi mudah terkena bronkhitis. Sebaiknya kontrol amoniak stiap 21 hari, kontrol Ph litter,
kurangi kepadatan ketika ayam sudah melebihi 1464 g/m2, control lebih diperketat utamanya
pada musim dingin tiba.
3. Manajemen Kandang Unggas Pada Ikilim Panas
Ayam dan unggas tidak memiliki kerlanjar keringat sehingga tidak memliki kemampuan
untuk berkeringat. Unngas melepas panas melalui penguapan dari pernapasan, dari permukaan
tubuh melalui pial, shank dan area dibawah sayap. Perpindahan udara terjadi dpat dengan alami
ataupun dengan kekuatan kipas. Fentilasi atap perlu diterapkan jika akan menggunakan fentilasi
dari alam. Pada kandang terbuka dengan ventilasi alami maka sebaiknya terbuka seperempat
bagian dindingnya. Halangan sangat mungkin terjadi pada ventilasi secara alami, selain karena
mengandalkan angin, gulma dan berbagai penghalang lain mungkin mengganggu ventilasi alami.
Apabila akan membangun kandang dengan ventilasi alami maka pertimbangkan tumbuhan
pohon di sekitar kandang. Apabila kita memasang fan pada kandang, kita tidak lagi bergantung
dengan bantuan alam. Namun demikian pada intalasi kipas kandang memiliki kelemahan pada
sumberdaya listrik untuk mengoperasikan kipas, membutuhkan perawatan untuk menjamin kipas
tetap beffungsi dengan baik karena jika kipas mati maka mertalitas ayam akan meningkat.
Penggunaan pendingin berbasis evaporasi buatan perlu dilakukan dengan kipas yang
dikombinasikan dengan air yang dialirkan lewat ped-ped kecil. Udara yang melintasi ped
tersebut membawa uap air dan dialirkan ke dalam kandang, hal ini akan sangat efektif
-
menurunkan suhu karena partikel air yang dialirkan ke kandang akan segera mengikat pans
untuk diuapkan. Penggunaan alat ini akan sangat efektif pada musim panas di daerah yang kering
pada daerah dengan kadar air uadar (kelembaban) 20-38% RH. Dapat pula dilakukan upaya yang
lebih mudah dan murah dengan prinsip yang hampir sama, yaitu dengan memasang titik-titik
penyemprot air di atas kandang. Air yang diemprotkan dia tas kandang kepada ternak dapat
menurunkan suhu kandang dengan catatan kelembaban kandang rendah. Dengan sistem semprot
ini lebih sederhana karena tidak memerlukan pad-pad yang harganya mahal dan perawatannya
sulit. Penggunaan air terkait dengan penurunan suhu, yaitu jumlah air yang terkandung pada tiap
kg udara dan berkaitan dengan jumlah air yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu. Pada 10.000
ekor broiler ( 0.0049 MC/kg udara kering) diinginkan menjadi 0.87 m3/jam/ekor maka 85.000
m3/0.87= 97.701 kg x 0.0049 =478.7 kg air/10.000 ayam,atau 47.7 kg air/1000 ayam.
Atap dari rumbia mengurangi panas matahari ke kandang ayam, lingkungan sekitar kandang
harus diperhatikan terutama pohon liar agar sirkulasi udara bagus. Aspek masukan nutrisi
merupakan hal yang sangat diperhatikan sebagai kunci keberhasilan peternakan broiler. Pada
kandang ayam broiler sebaiknya menggunakan tempat pakan dan minum otomatis dan dibagi per
flok agar kita dapat dengan mudah memantau feed intake dari ayam. Di kandang dilengkapi
dengan timbangan yang diletakkan di alas kandang yang secara otomatis dapat mencatat bobot
tiap waktu dibandingkan dengan pakan yang dikonsumsi. Dengan metode seperti itu maka
tingkat akurasi kesalahan pengukuran FCR hanya sekitar 2% saja. Sehingga kita dapat memantau
dengan tepat perkembangan ayam di dalam kandang. Selain itu pemberian pakan selama siang
hari sebaiknya diatur disesuaikan dengan kondisi panas, dan ayam cenderung akan makan pada
kondisi setelah sore saat suhu dingin, oleh karena itu pengaturan waktu memberi pakan sangat
diperhatikan.
Referensi
Carr and T. Carter. 1985. Housing and Management Of Poultry in Hot Climate, in: Stress Psycology in livestock. Poultry Yousef Vol III. M.K.Ed. CRD Press.Inc. Bocaration. Florida.