Tugas Tektro Translate 33-50 (Rock Mechanic Desain in Mining and Tunneling) New

download Tugas Tektro Translate 33-50 (Rock Mechanic Desain in Mining and Tunneling) New

of 23

description

tugas

Transcript of Tugas Tektro Translate 33-50 (Rock Mechanic Desain in Mining and Tunneling) New

BAB IVDESAIN PENDEKATAN UNTUK PENGGALIAN BATUANImajinasi Lebih Penting Dari Pada PengetahuanAlbert Einstein

Obert (1973) menegaskan bahwa seiring dengan berjalannya waktu manusia telah melakukan penambangan bawah tanah, konsep desain terowongan merupakan inovasi baru. Alasan utama dalamn melakukan penambangan bawah tanah adalah terdapatnya perbedaan desain tambang atau terowongan dengan desain struktur konvensional seperti bangunan dan jembatan.Dalam desain teknik konvensional, beban eksternal diterapkan terlebih dahulu ditentukan kekuatan material dan deformasi karakteristik yang tepat agar dapat ditentukan geometri struktural yang nantinya akan dipilih . Dalam mekanika batuan. Desain seorang desainer dengan massa batuan yang kompleks dan sifat material tertentu tidak dapat menentukan persyaratan desain tambang. Selain itu, beban yang diterapkan dalam massa batuan tidak begitu penting karena kekuatan yang dihasilkan dari redistribusi tegangan asli terjadi sebelum penggalian itu dibuat. Bisa jadi sejumlah kegagalan yang mungkin akan ditemui bisa terjadi pada struktur batuan sehingga penentuan kekuatan material merupakan masalah utama. Maka, geometri struktur dalam batuan tergantung dari konfigurasi geologi. Oleh karena itu , desain penggalian pada batuan harus menyertakan penilaian menyeluruh dari kondisi geologi terutama bahaya geologi mungkin terjadi.

Oleh karena itu, pendekatan desain untuk penggalian batuan memerlukan kerjasama yaitu antara insinyur mekanik batuan dengan ahli geologi. Bahkan, insinyur geologi yang baru (tidak harus bingung dengan ahli geologi teknik) karena di Amerika telah muncul ilmu yang menggabungkan keahlian dalam desain teknik, mekanika batuan, mekanika tanah, geologi dan geofisika.

Apakah ini berarti bahwa bahasan proses desain teknik dalam bab sebelumnya tidak dapat diterapkan dalam desain mekanika batuan? Tentu saja tidak, bagaimanapun juga desain penggalian batuan memerlukan pertimbangan ekstra yang melibatkan kondisi geoteknik khusus. Dalam hal ini sebuah filosofi desain yang sangat baik ditemukan oleh E. Hoek (Hoek, 1981, Hoek dan Brown , 1980, Hoek & Londe , 1974) :

Tujuan dasar dari setiap desain penggalian bawah tanah harus memanfaatkan batuan itu sendiri sebagai bahan struktural utama, menciptakan sedikit gangguan yang mungkin terjadi selama penggalian dan menambahkan sesedikit mungkin tambahan beton dan baja pada jalan. Dalam kondisi asli batuan lebih kuat daripada beton meskipun mengalami tegangan tekan seperti halnya baja. Oleh karena itu, tidak akan ekonomis jika menggantikan bahan yang mungkin sangat memadai dengan bahan yang mungkin tidak lebih baik. Sebuah rancangan teknik yang baik adalah rancangan yang seimbang di mana semua faktor dapat berinteraksi, bahkan yang tidak dapat diukurpun harus diperhitungkan. Tugas insinyur desain tidak untuk menghitung secara akurat tapi untuk menilainya.

Pada dasarnya, desain mekanika batuan di bidang pertambangan dan terowongan menggabungkan aspek seperti lokasi perencanaan struktur, penentuan dimensi dan bentuk, orientasi dan tata letak, prosedur penggalian (peledakan atau mesin bor), seleksi dukungan dan instrumentasi. Seorang insinyur mekanika batuan mempelajari tekanan insitu, memonitor perubahan tegangan akibat penambangan pada terowongan, menentukan sifat batuan, analisis tegangan, deformasi dan kondisi air (tekanan dan aliran) dan menafsirkan data yang instrumentasi .

Sayangnya, aplikasi desain geoteknik pertambangan dan terowongan belum berkembang pada tingkat yang sama seperti untuk pekerjaan teknik lainnya. Hasilnya adalah faktor keamanan yang berlebihan dalam banyak aspek dari proyek bawah tanah. Hal ini diyakini bahwa peningkatan permintaan untuk faktor keamanan yang lebih realistis serta adanya potensi mekanika batuan akan menyebabkan aplikasi yang lebih besar dari rancangan mekanika batuan di bidang pertambangan dan terowongan. Namun demikian, untuk saat ini penelitian mekanika batuan sedang dilakukan, dan nampaknya masih menjadi masalah utama dalam menerjemahkan temuan penelitian rancangan prosedur yang inovatif dan ringkas.METODE DESAIN DI PERTAMBANGAN DAN TEKNIK SIPIL

Ada banyak pertimbangan praktis yang berbeda ketika merancang terowongan di bidang pertambangan dan teknik sipil. Muir Wood ( 1979) berpendapat bahwa perbedaan dalam prakteknya timbul dari standar yang dapat diterima dan dari berbagai alasan. Namun demikian, ada beberapa perbedaan penting dalam desain pertambangan dan teknik sipil - terowongan: 1) Teknik terowongan sipil bersifat permanen (misalnya kereta api bawah tanah, terowongan air, dll), sedangkan terowongan pertambangan bersifat sementara, meskipun begitu ada beberapa terowongan pertambangan yang memiliki masa kerja beberapa decade.

2) Terowongan teknik sipil digunakan untuk masyarakat umum sedangkan terowongan pertambangan hanya digunakan oleh para penambang yang terlatih.

3) Total panjang terowongan yang digali untuk tambang lebih panjang dibandingkan terowongan yang digali untuk keperluan teknik sipil dan tidak mengherankan jika standar bekerja di teknik sipil lebih menuntut daripada di tambang (misalnya dalam eksplorasi situs, dalam penggalian, pendukung, dll).

4) Kondisi tanah pertambangan harus lebih baik karena kegiatan pertambangan dilakukan selama beberapa tahun sementara struktur teknik sipil biasanya membutuhkan eksplorasi rinci.

5) Struktur teknik sipil umumnya pada kedalaman dangkal (kurang dari 500 m di bawah permukaan) dengan pengaruh tegangan di lapangan yang sering diabaikan dan tidak adanya perkembangan medan tegangan tekan yang baik sehingga menimbulkan efek dominan bahwa faktor-faktor geologi yang ada dalam teknik sipil dalam bidang pertambangan tegangan adalah sangat penting.6) Karena pertambangan adalah proses dinamis, maka penggalian pertambangan akan mengalami perubahan kondisi tegangan sehingga memerlukan penguatan batuan berbeda dengan terowongan teknik sipil yang umumnya tidak mengalami perubahan kondisi tegangan.

7) Pertambangan bertujuan untuk meningkatkan keuntungan dan dana yang kurang tersedia secara bebas untuk penyelidikan desain daripada di teknik sipil.8) Teknik sipil dapat sering dipilih untuk kondisi batu unggul, sedangkan di pertambangan lokasi bijih menentukan lapangan.

Investigasi rancangan Bieniawski ( 1977) dibandingkan untuk pertambangan dan teknik sipil ruang dan, sama , Muir Wood ( 1979) menekankan manfaat dari pertambangan sipil interaksi rekayasa . Sementara itu pertambangan dengan teknik sipil menggunakan alat pendukung, baut batuan dan doweling, teknik sipil telah memperpanjang beberapa terowongan dengan metode terowongan pertambangan yang telah dimodifikasi khususnya dari lapisan metode untuk terowongan melingkar, misalnya seperti yang digunakan dalam lapangan batubara Belgia. Daerah khusus di mana pertambangan telah membuat kemajuan yang paling signifikan menyangkut ekstraksi ekonomi maksimum bijih atau batubara kompatibel dengan kriteria yang dapat diterima untuk stabilitas.Metode desain yang tersedia untuk menilai stabilitas tambang dan terowongan dapat dikategorikan sebagai berikut :

a) Metode analisisb)Metode observasic)Metode empirisSelain itu, dua pendekatan lain juga digunakan yaitu teknik geologi dan pertimbangan kepatuhan (peraturan pertambangan atau tunneling). Metode analisis menggunakan analisis tegangan dan deformasi sekitar bukaan mencakup teknik seperti solusi tertutup bentuk, metode numerik (elemen hingga, beda hingga, elemen batas), simulasi analog (listrik dan fotoelastis) dan pemodelan fisik. Metode observasi mengandalkan pemantauan sebenarnya gerakan tanah selama penggalian untuk mendeteksi ketidakstabilan terukur, dan pada analisis interaksi tanah dukungan. Ini termasuk Metode Tunneling New Austria dan metode Convergence - Convinement . Meskipun dianggap sebagai metode yang terpisah, pendekatan observasional adalah satu-satunya cara untuk memeriksa hasil dan prediksi dari metode lainnya.

Metode empiris menilai stabilitas tambang dan terowongan dengan menggunakan analisis statistik dari pengamatan bawah tanah . klasifikasi massa rekayasa batuan adalah pendekatan empiris paling dikenal untuk menilai stabilitas bukaan bawah tanah di batuan (Hoek & Brown, 1980, Goodman, 1980).

Mereka telah mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir (Einstein et aL, 1979) dan dalam banyak proyek terowongan pendekatan ini telah digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk desain. Dalam pertambangan, aplikasi terbaru termasuk pertambangan logam (Kendorski et al, 1983) dan pertambangan batubara (Bieniawski et al " 1980; Ghose, 1981).

Semua metode memerlukan input geologi dan pertimbangan peraturan keselamatan hokum. Teknik geologi yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur geologi dan lainnya fitur yang mempengaruhi stabilitas struktural ( Ealy et aL , 1979). Dalam keadaan ini, pengeboran bijih, pemetaan geologi, pemetaan isopah, potografi udara, kelurusan anaysis, dan foto satelit. Baru-baru ini sebuah metode analisis yang beresiko telah dikembangkan (Ellison dan Thurman, 1976). Terobosan terbaru dalam teknologi Amerika Serikat adalah pengontrolan geologi dari pesawat ruang angkasa 'Columbia' (Taranik , 1982).

Pertimbangan Kepatuhan harus disertakan karena terlepas dari hasil rancangan metode, para desainer harus mematuhi peraturan pertambangan atau terowongan dan atau batasan bawah tanah yang lain, misalnya: ventilasi, transportasi, dll.Sebuah upaya penelitian baru-baru ini telah diarahkan untuk mengembangkan pendekatan desain untuk pertambangan dan terowongan (Bieniawski et aL, 1981). Hal ini digambarkan dalam diagram pada Gambar 4.1. Sebuah observasi penting yang harus dibuat adalah bahwa tidak ada rekayasa desain batuan dapat dianggap beres sampai konstruksi terhadap struktur selesai. Biaya khas investigasi desain yang disusun oleh penulis digambarkan pada Gambar 42 .

Teknik Hambatan

Fungsi, Ukuran, Bentuk, Tata Ruang, Metode Penggalian

Tujuan / Sasaran

Keselamatan, Stabilitas, Ekonomi

Penentuan Input Data

Struktur Geologi

(Teknik Pemetaan Geologi dan Geoteknik Inti Logging)

Batuan dan Sifat Lapisan Batuan

(Kekuatan, Deformobilitas dan Faktor Pengaruh)

Air Tanah

Tempat Bidang Tegangan

Terapan Beban

(Perubahan Tekanan/Tegangan Akibat Pertambangan)

Metode Desain

Analisis

Empiris

Geologis

(Pemodelan Numerik

(Klassifikasi Massa

(Bahaya Geologi dan

Dan Fisik, KegagalanBatuan Dan pengalaman)Studi Lineament)

PengamatanPersyaratan

(Pengukuran Lapangan)(Peraturan Pertambangan)

Spesifikasi Output

Jarak Roof

Pedoman Dukungan Untuk Roof, Rib (sisi), Dan Floor

Efek Persimpangan Dan Penggalian Yang Berdekatan

Timbal Balik

Pemilihan Instrumentasi Untuk Pemantauan Kinerja

Pengulangan Tindakan Dalam Kasus InstabilitasGambar 4.1

Bagan Desain Sederhana untuk Tambang dan Terowongan

Gambar 4.1

Rancangan Grafik Sederhana Untuk Pertambangan Dan Tunneling .

Gambar 4.2

Biaya Investigasi Desain Untuk Penggalian Bawah Tanah Pada Batuan, Pada Tahun 1980 Dolar AS.

Keterangan :

Biaya konstruksi tidak termasuk instalasi mekanik dan elektik seperti yang terjadi di bawah tanah teknik sipil proyek hidro listrik. Misalnya. Proyek I biaya mekanikal dan elektrikal yang S133 juta ditambah biaya satu bendungan dan akses jalan dari 563,8 miilion. Biaya keseluruhan dari proyek ini adalah: S3I9.85 juta. Biaya penyelidikan desain sebagai persentase dari biaya keseluruhan ini adalah 1,05%.DATA AKUISIS

Faktor GeologiFaktor Teknik

Perlu dicatat bahwa merancang sebuah tambang atau terowongan melibatkan banyak sistem rancangan selain rancangan mekanika batuan. Sebuah perlakuan aspek yang baik untuk pertambangan diberikan oleh Luxbacher dan Ramani (1980) dan digambarkan pada Gambar 4.3. Dalam kasus tunneling Muir Wood dan Sauer (1981) membahas interaksi dalam proses pengambilan keputusan. Mereka menekankan bahwa tindakan yang diambil dan keputusan yang dibuat dalam fase desain awal harus memperhitungkan konsekuensi di tahap-tahap selanjutnya. Studi lain yang menarik dalam hal ini dilakukan oleh Hoek dan Brown (1980), Selmer - Olsen dan Broch (1977), Nicholas dan Marek ( 1981) dan Hoek ( 1982) .

Faktor utama yang mempengaruhi stabilitas tambang dan terowongan adalah :

a) Bidang stres yang penggalian bawah tanah dikenakan terutama yang disebabkan oleh pertambangan , di sekitarnya ;b) Interaksi antara penggalian yang berdekatan ;c) Kekuatan dan sifat lain dari lapisan batuan di mana penggalian melewati ;d) Kondisi air tanah ;e) Metode dan kualitas penggalian ;f) Dukungan dari lapisan batuan .

Sebuah grafik yang sangat rinci tetapi cukup jelas prosedur desain untuk terowongan batu digambarkan dalam serangkaian diagram diberikan pada Gambar 4.4 sampai 4.9Gambar 4.4

Desain Rincian Prosedur untuk Batuan Terowongan

KARAKTERISTIK RINCIAN LAPANGAN

Gambar 4.7

Diagram C dari Desain Prosedur

Dari D

DESAIN TERAKHIR DAN KONSTRUKSI

Pilih rute akhir terowongan;persiapan desain akhirdan metode alternatif konstruksi:desain instrumentasi untuk memantau terowongan

Persiapan kontrak spesifikasi dan perkiraan biaya terakhir

Meninjau tawaran dan ( ingub ) proposal alternatif Kontraktor

Penggalian dan konstruksi; membandingkan sebenarnya dengan memperkirakan kondisi; melakukan rock massa klasifikasi

Mengawasi kinerja saat pembangunan

Belajar Pelajaran

Untuk B

Gambar 4.9

Diagram E Desain ProsedurKONTRAK DAN MANAJEMEN PROYEK

Menjalankan tunneling dan pertambangan proyek-proyek besar tidak hanya tergantung pada rekayasa desain dan prosedur konstruksi, tetapi juga pada proyek dengan manajemen yang baik. Sebuah desain tidak harus terwujud menjadi proyek yang sukses jika muncul masalah dalam hal kontrak. Praktek-praktek kontrak yang mengatur setiap proyek konstruksi melibatkan perhatian penuh dari penanggung jawab profesional, ekuitas, dan kompensasi finansial. Dalam konstruksi bawah tanah, salah satu pertanyaan yang paling kontroversial yang terus-menerus muncul adalah resiko yang muncul dan bagaimana pertanggung jawabannya.Dalam beberapa tahun terakhir, telah menjadi jelas bahwa praktek kontrak dalam proyek-proyek bawah tanah dapat ditingkatkan secara substansial di seluruh dunia dan karenanya mengarah pada desain yang lebih baik dan teknologi konstruksi. Dengan demikian, studi khusus Komite Nasional AS Tunneling Teknologi dimulai pada tahun 1976 untuk mempersiapkan rekomendasI kontrak yang lebih baik untuk konstruksi bawah tanah. Di Inggris, Industri Konstruksi Penelitian dan Informasi Association (Ciria) diusulkan pada tahun 1978 kemudian ditingkatkan praktek kontrak untuk tunneling. Selain itu, Asosiasi Tunneling International telah membentuk kelompok kerja untuk mempelajari praktik-praktik kontrak di seluruh dunia. Baru-baru ini, Hoek (1982 ) membahas pertimbangan geoteknik dalam desain terowongan dan dalam persiapan kontrak .

Studi ini diharuskan oleh kecenderungan klaim besar dan litigasi di banyak negara yang telah membawa kedua pemilik kontraktor ke titik di mana keuntungan tidak ada dan semua orang kalah. Seorang pengacara konstruksi industri AS terkemuka, berbicara kepada khalayak nasional, kata 'tempat terakhir Anda adalah di pengadilan. Aku akan menjadi satu-satunya orang yang akan membuat uang sebagai akibat dari litigasi Anda.USNCTT Rekomendasi Untuk Kontrak Yang Lebih BaikPada bulan Desember 1974, US National Academy of Sciences menerbitkan hasil penelitian intensif oleh Komite Nasional AS pada Tunneling Teknologi (USNCTT), kontraktor terbaik untuk konstruksi bawah tanah. Studi intensif ini meliputi :

1) Wawancara pribadi dengan 39 pemimpin dalam konstruksi bawah tanah AS, perwakilan pemerintah, perwakilan lembaga kontraktor, perusahaan konstruksi dan insinyur konsultasi .2) Sebuah kuesioner rinci dikirim ke 178 pekerjaan umum organisasi.3) Sebuah konferensi lokakarya nasional.4) Wawancara dengan 108 pemilik dan kontraktor, insinyur, dan pengacara di tujuh negara Eropa .

Hasil dari upaya penelitian ini telah menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan praktek-praktek kontrak. Rekomendasi ini akan memberikan manfaat besar tidak hanya untuk pemilik dan kontraktor tetapi juga untuk masyarakat umum. Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :

Kelompok 1 Untuk berbagi risiko konstruksi :

a) Pencantuman Change-condition clauses. Kontrak konstruksi bawah tanah harus mencakup perubahan kondisi clauses, memungkinkan pemilik untuk mengasumsikan risiko mati untuk kondisi sub permukaan yang tidak diketahui dan mengurangi kebutuhan untuk kontingen besar dalam tawaran kontraktor.

b) Pengungkapan data geologi dan interpretasi. Kemungkinan terbesar yang digunakan harus terbuat dari teknologi geologi modern, dan semua data bawah permukaan harus Rade tersedia bagi penawar, bersama dengan interpretasi professional.

c) Penghapusan penyangkalan . Kontrak tidak boleh berisi penolakan terhadap akurasi data bawah permukaan yang diberikan kepada penawar.

d) Penyisihan masalah air . Kontrak harus mencakup ketentuan untuk biaya mengatasi masalah air yang tak terduga.

e) Tanggung jawab untuk sistem pendukung . Kontrak harus mencakup rencana untuk sistem pendukung terowongan yang diperlukan , sebagaimana ditentukan oleh pemilik dan yang pemiliknya menerima tanggung jawab .

Kelompok 2 Untuk berbagi risiko keuangan :

a) Bid harga. Jadwal Penawaran harus disusun sedemikian rupa untuk mengurangi kebutuhan atau keinginan kontraktor untuk terlibat dalam penawaran tidak seimbang.

b) Pencantuman clause eskalasi. Kontrak harus mencakup klause eskalasi meliputi inflasi dan memungkinkan pemilik dan kontraktor untuk berbagi peningkatan biaya tenaga kerja, peralatan yang dipasang dan bahan konstruksi.

c) kebutuhan pembiayaan Kontraktor. Kontrak harus berisi ketentuan cenderung mengurangi kebutuhan pembiayaan kontraktor, termasuk pembayaran prompt untuk biaya modernisasi, bahan saat dikirim ke lapangan, dan untuk pembayaran kemajuan pada interval yang tepat.

d) kontrak Biaya penggantian. Kontrak biaya penggantian harus dicari sebagai solusi yang mungkin untuk menyajikan masalah risiko yang tidak seharusnya ada dalam pekerjaan bawah tanah dan inflasi tak terduga

Kelompok 3. Untuk mempercepat penanganan klaim :

a) Penyisihan negosiasi perubahan . Kontrak harus berisi prosedur di mana pemilik dan kontraktor bisa bernegosiasi perubahan kontrak , tanpa penundaan mahal untuk bekerja , ketika perbedaan muncul.

b) Penyisihan Kontrak arbitration_ harus berisi ketentuan untuk arbitrase , jika perlu . Lembaga-lembaga publik dilarang oleh hukum untuk mengajukan perselisihan ke keputusan yang mengikat mungkin menemukan arbitrase nonbinding_ alternatif yang dapat diterima . Rencana harus dikembangkan untuk pembentukan sebuah panel besar arbiter yang berpengalaman di bawah sponsor dari Asosiasi Arbitrase Amerika .

Kelompok 4. Untuk merangsang inovasi dalam konstruksi :

a) Pertimbangan tawaran alternatif . Manfaat memungkinkan tawaran alternatif harus dieksplorasi.

b) Mendorong program rekayasa nilai . Sistem insentif , 'value engineering ' , harus diadopsi lebih luas dengan pemilik dan kontraktor berbagi penghematan biaya yang sama.

Grup 5 Untuk menjamin penghargaan kepada kontraktor yang memenuhi syarat :

a) Prakualifikasi penawar . Kelayakan sistem prakualifikasi harus dieksplorasi oleh lembaga-lembaga publik daripada menentukan apakah penawar rendah bertanggung jawab setelah tawaran telah dibuka .

Grup 6 Untuk merealisasikan penghematan biaya lainnya :

a. Muka perolehan hak - of-way . Benar - of-way dan izin yang diperlukan harus diperoleh oleh pemilik sebelum konstruksi.

b. Asuransi Wrap - up . Bungkus - up asuransi adalah , program asuransi terkoordinasi secara keseluruhan , disediakan dan dikelola oleh pemilik , sehubungan dengan semua kontrak konstruksi Diberikan untuk sebuah proyek . Keputusan apakah akan menggunakan asuransi wrap - up harus tetap menjadi hak prerogatif dari pemilik.

c. Publikasi estimasi insinyur. Praktek ini mengendalikan pengungkapan perkiraan insinyur harus dihormati. Namun, jika pemilik memiliki batas tetap pada dana yang tersedia untuk proyek tersebut , jumlah ini harus diungkapkan dalam undangan tender .

Sulit untuk memperkirakan nilai dolar dari praktek kontrak yang baik. Penyelidikan menunjukkan bahwa perbaikan seperti yang direkomendasikan di atas dapat menghasilkan penghematan hingga EV . ' kepada kontraktor dan pemilik.Ciri Rekomendasi Untuk Kontrak Yang Lebih BaikThe British Industry Construction Penelitian dan Informasi Association ( Ciria ) merekomendasikan bahwa satu set kondisi acuan dibentuk oleh insinyur dan . setelah diskusi dengan , dan modifikasi oleh kontraktor , ini digunakan sebagai dasar untuk penyelesaian sengketa . Kondisi acuan ini harus mencakup satu atau lebih hal berikut : deskripsi geologi dari strata batuan dalam hal geologi teknik, metode konstruksi, perilaku tanah dalam menanggapi tunneling , dan tingkat advance .

Faktor utama dalam membangun kondisi acuan dan menyetujui kondisi ini dengan kontraktor , sebelum tunneling dimulai , adalah sejauh mana informasi geologi dan interpretasi diungkapkan ( Hoek , 1982_ Waggoner , 1981, D' Appolonia , 1981) . Sistem klasifikasi massa batuan , yang akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya , merupakan upaya utama untuk mengumpulkan bersama-sama data geologi dan geoteknik yang relevan dan untuk mengatur ini menjadi sistem yang rasional untuk memprediksi perilaku terowongan dan memperkirakan kebutuhan terowongan dukungan . Sistem ini dapat memberikan dasar yang efektif untuk membangun kondisi referensi dan untuk diskusi selanjutnya antara en.zineers dan kontraktor ( Hoek , 1982) .

Sebuah perkembangan penting dalam hal ini di Amerika Serikat adalah persyaratan bahwa sebuah perusahaan desain atau instansi menghasilkan laporan Dasar Geoteknik untuk Desain dan Konstruksi Spesifikasi ( Deere , 1978) . Praktek ini telah berhasil digunakan di Metro Washington sebagai hasil dari diskusi antara pemilik , desainer umum dan dewan konsultasi dari Transit Authority Washington Metropolitan Area .

Laporan tersebut , umumnya disebut Laporan Geoteknik , menetapkan geologi regional dan lokal , fitur geologi rekayasa yang signifikan yang akan mempengaruhi desain dan konstruksi dan pada dasarnya akan memberikan dasar geoteknik untuk desain dan spesifikasi konstruksi . Laporan ini secara eksplisit menyatakan apa kondisi tunneling diantisipasi , jenis dukungan awal dan lapisan akhir yang dianggap, dan yang akhirnya diadopsi , termasuk kondisi pembebanan dan analisis desain , dan pentingnya spesifikasi konstruksi tertentu ( seperti rockbolting dalam 1 meter dari wajah dan dalam waktu 2 jam , dll ) . Fitur lain dari laporan geoteknik adalah bahwa hal itu memaksa kerjasama antar berbagai spesialis - ahli geologi teknik, insinyur mekanik batuan , para insinyur desain struktural , dan insinyur manajemen konstruksi . Aspek ini sendiri telah menghasilkan desain yang lebih baik dan spesifikasi . Laporan ini dimasukkan sebagai bagian dari dokumen kontrak dan diberikan kepada semua kontraktor yang ingin tender pada pekerjaan .

Jenis kontrak

Kontrak konstruksi dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar . Satu kategori termasuk kontrak-kontrak yang kontraktor yang dipilih atas dasar penawaran yang kompetitif . Kategori kedua terdiri dari mereka yang hasil dari negosiasi pemilik - kontraktor langsung . Hampir semua kontrak konstruksi publik , serta sebagian besar pekerjaan swasta , berada dalam kategori penawaran yang kompetitif .

Crack, Ramani dan Frantz ( 1982) membahas rincian dari kontrak ke dalam berbagai sub - kelompok , setiap kelompok yang mewakili bentuk yang berbeda dari kontrak seperti digambarkan dalam Gambar 4.10 . Pada Tabel 4.1 daftar mereka dari berbagai jenis kontrak yang diberikan bersama-sama dengan deskripsi dari setiap kontrak dan keuntungan dan kerugian yang terkait .

Sebuah diskusi penuh dari jenis kontrak juga dapat ditemukan dalam Komite Nasional AS pada laporan Tunneling Teknologi ( 1974) dan laporan British C1RIA ( 1978) . Laporan AS juga berisi lampiran sangat berguna meringkas praktik terowongan kontrak di Inggris . Perancis, Italia , Norwegia , Swedia , Swiss , dan Jerman Barat .

Salah satu jenis kontrak yang bisa lebih adil memperhitungkan risiko besar yang tidak diketahui dalam konstruksi terowongan . adalah jenis ' estimasi target' kontrak dengan penalti dan bonus klausa . Jenis kontrak baru-baru ini diberikan di Amerika Serikat selama dua pendingin terowongan air . Karena kemungkinan resiko yang terlibat dengan potensi masalah inflow air dan dengan menggunakan terowongan mesin bor dalam hard meta sedimen

Gambar 4.10

Macam-Macam Kontrak KonstruksiTabel 4.1

Deskripsi jenis kontrak (setelah creck et al 1982)

Metode membayar sum kontraktor lumpDeskripsiKeuntunganKekurangan

jumlah hargaketika jenis konstruksi yang standar dan ketika berbagai operasi yang terlibat1. Pemilik tahu biaya muka kerja 2. Meningkatkan kecepatan kontraktor dan sffieiency1. Membutuhkan rencana rinci dan spesifikasi 2. Perubahan dan perintah kerja ekstra mahal

Harga satuanKetika pekerjaan membutuhkan sejumlah besar jenis relatif sedikit kerja atau di mana jumlah tidak dapat ditentukan di muka1. Kontraktor tidak foreed berjudi 2. Batas rencana dan spesifikasi mungkin agak terbatas 3. Mengurangi jumlah pesanan perubahan formal1. tenaga ahli perkiraan harus cukup akurat 2. Pemilik tidak tahu biaya di muka 3. Dapat mempromosikan 'seimbang' tawaran

Gabungan lump sum & harga satuanKetika pekerjaan berisi item, rincian yang dapat dipecah menjadi unit tapi yang terbatas untuk jumlah (misalnya bangunan konstruksi)Menggabungkan keuntungan dari lump sum dan harga satuan, misalnya dalam membangun konstruksi, landasan kerja dengan harga satuan dan infrastruktur oleh jumlah keseluruhan-

Jumlah harga, harga satuan atau kombinasi dari biaya ini +% dari biayaLihat di atasLihat di atasLihat di atas

Tertua dari jenis dinegosiasikan. Tidak dianjurkan untuk penggunaan umum1. Izin mulai bekerja sebelum menyelesaikan rencana 2. Mudah untuk mengubah rencana selama konstruksi1. Kontraktor laba meningkat biaya meningkat, sehingga tidak ada insentif untuk menghemat 2. Biaya proyek tidak dibayar terlebih dahulu

Biaya + fee geser skalaBiaya kontraktor meningkat jumlah tetap untuk kenaikan berbagai biaya1. Dan 2. Sama seperti di atas 3. Meningkatkan ekonomi1. Biaya proyek tidak diketahui di muka

Biaya + biaya tetapJumlah fee ditentukan dari pertimbangan eharacter dan ruang lingkup pekerjaan dan biaya estimasi1. Izin memulai pembangunan sebelum rencana selesai 2. Tidak ada insentif bagi kontraktor untuk mengembang biaya konstruksi1. Membutuhkan perkiraan yang baik dari biaya dengan tenaga ahli 2. Biaya aktual proyek tidak diketahui di muka

sekis, gneisses dan kuarsa dengan granit terintrusi, diputuskan untuk berbagi risiko dengan kontraktor sehingga tawaran realistis dapat dicapai ( Deere, 1978).

Hoek (1982) diringkas dalam situasi yang baik : ' Fleksibilitas dalam kedua kontrak negosiasi yang berurusan dengan lapangan masalah adalah kunci keberhasilan terowongan. Jika satu atau lebih dari pihak yang terlibat pendekatan negosiasi kontrak dengan sikap prasangka dan kaku diadakan , tidak mungkin bahwa proyek akan selesai tanpa sengketa , klaim dan litigasi mungkin panjang dan mahal . Lebih buruk lagi , terbentuk pandangan dan sikap kaku diadakan dapat memperpanjang hal-hal teknis dan dapat mengakibatkan kurangnya kerjasama teknis di tempat dan bahkan penggunaan langkah-langkah perbaikan yang salah ketika masalah teknis timbul . "

Manajemen Yang Baik Dari Pertambangan Dan Tunneling ProyekKebutuhan untuk fleksibilitas dan kerjasama - dalam negosiasi kontrak dan kegiatan teknis terbaik dapat terwujud jika pertambangan dan tunneling proyek memiliki praktek manajemen yang baik . Hal ini telah dirawat secara rinci oleh Komite Nasional AS Tunneling Teknologi ( 1978 ) dalam sebuah laporan berjudul Better Management of Major Underground Proyek Konstruksi .

Untuk penggunaan di pertambangan, Pennsylvania State University telah menerbitkan pedoman penting untuk pengelolaan mineral ( Frantz dan Ramani , 1982) . Sebuah daftar faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen tradisional dan faktor-faktor yang unik untuk manajemen mineral , diberikan dalam Tabel 4.2 .

Tabel 4.2

Manajemen PengelolaanTradisi Managemen Pengelolaan

TujuanBerhubungan DenganTugasTeknik

Pengembangan investasi dan tanggung jawab terhadap masyarakatPemilikPerencanaanIlmiah Magemen

KaryawanOrganisasiDesentralisasi

PelangganStafmanagemen Personal

PemerintahPengendalianManajer Pengembangan

Masyarakatmanajer Akutansi

Untuk Manajemen Mineral Tambahan

Situs GeologiBerurutanOptimum Sumberdaya

PembatasOperasiPemulihan

Lokasi TetapEksplorasiEkstrasi Urutan

Lokasi

TerpencilPengembangan

Minimalisasi mineral unrecoverable

Kondisi Iklim Yang MerugikanPengelola SampahPasca Tambang

DAFTAR PUSTAKABennet, R.D. ITuunel Cost-Estimating Methods. IU.S. Army Corps of Engineers,

Waterways Experiment Station, Technical Report, GL-81-10, October 1981,

238p

Bieniawski, Z. T. Design investigation for rock chamber in South Africa. Proc.

Rockstone 77 Symp. ITA Stockholm, 1977, Vol.3, pp. 107-112Rencana

Peninjauan Lapan

Ventilasi

Penirisan

Pengangkutan

Peralatan

Metode

Penambangan

Desain

Desain Peninjauan

Lapisan

Desain sistem

ventilasi

Desain sistem

penirisan

Desain

penangganan

material

Desain metode

penambangan

Feedback

Desain Akhir dan Konstruksi

Detail Karakteristik Lapangan

Analisis Satbilitas

Studi Kelayakan

Pengumpulan Data Awal

Dari B

Rencana Penyelidikan

Untuk D

Pengujian Geologi Fisik

Eksplorasi Adits dengan Uji Perluasan

Pengujian di laboratorium

Pengujian mekanik batuan insitu

Pengujian bawah air

Pengukuran tekanan insitu

Mengolah Data

Mempersiapkan bagian peta geologi akhir

Menganalisa hasil dari pengujian laboratorium

Mengklasifikasikan massa batua

M

Eksplorasi Pengeboran

Kontrak Konstruksi

Negosiasi

Tawaran Kompetitif

Biaya Tambahan

Harga Satuan

Jumlah dan Harga Satuan

Jumlah

Biaya

Bebas Kontrak

Skala Biaya

Pembagian Keuntungan

Bonus dan Denda

Penjaminan Harga Tinggi

Pemberian Intensif