tugas sulfonasi

9
Sulfonasi Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi- reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida. Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Contohnya : Sulfonasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat, -SO 3 H, ke dalam suatu molekul ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya penggabungan –SO 2 Cl ke dalam senyawa organik. Jenis- jenis zat pensulfonasi antara lain : 1. Persenyawaan SO 3 , termasuk didalamnya : - SO 3 - H 2 SO 4 - oleum

Transcript of tugas sulfonasi

Page 1: tugas sulfonasi

Sulfonasi

Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan

pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang

mengandung sulfur trioksida. Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis

sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa

aromatik dengan asam sulfat. Contohnya :

Sulfonasi adalah reaksi kimia yang melibatkan penggabungan gugus asam sulfonat, -SO3H, ke

dalam suatu molekul ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil halida

ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya penggabungan –SO2Cl ke

dalam senyawa organik. Jenis-jenis zat pensulfonasi antara lain :

1. Persenyawaan SO3, termasuk didalamnya :

- SO3

- H2SO4

- oleum

2. Persenyawaan SO2.

3. Senyawa sulfoalkilasi.

Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon jenuh, oleofin,

alkohol, selulosa, senyawa aromatis, naphtalena, antraquinone dan lain sebagainya. Zat

pensulfonasi yang paling efisien adalah SO3 karena hanya melibatkan satu reaksi adisi secara

langsung. SO3 yang banyak digunakan adalah SO3 dalam bentuk hidrat (oleum atau asam sulfat

Page 2: tugas sulfonasi

pekat) karena dengan SO3 hidrat, air akan bertindak murni sebagai pelarut. Sulfonasi senyawa

aromatik merupakan salah satu jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat

dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Asam sulfat yang

digunakan umumnya mengandung sulfur trioksida (oleum). Sama halnya dengan nitrasi dan

halogenasi, sulfonasi senyawa aromatik adalah reaksi substitusi elektrofilik, tetapi merupakan

reaksi yang dapat balik (reversibel), untuk proses sulfonasi senyawa aromatik yang lebih

kompleks, temperatur dapat memberikan pengaruh, bukan hanya terhadap laju reaksi, tetapi juga

terhadap sifat dari produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, perubahan temperatur dalam

sulfonasi naftalena menyebabkan perubahan komposisi produk asam monosulfonat dari sekitar

95% alpha isomer pada temperatur kamar menjadi 100% beta isomer pada 2000C. Salah satu

proses yang melibatkan reaksi sulfonasi yaitu pembuatan Asam Sulfanilat. Adapun proses

pembuatannya yaitu

A. Skala Laboratorium

Asam sulfanilat dapat dibuat dari reaksi antara anilin dengan oleum (asam sulfat pekat) pada

suhu reaksi antara 180°C dan 195°C dengan produk utamanya yaitu asam sulfanilat,

sedangkan produk sampingnya yaitu air. Pada mulanya produk yang dihasilkan larutan

karena asam sulfanilat bersifat mudah larut maka untuk mendapatkan kristalnya didinginkan.

Produk alanilat ini merupakan produk yang tidak tentu, di mana lewat pemanasan berlanjut

akan menghasilkan asam sulfanilat dan air.

B. Skala Industri

Secara komersial, asam sulfanilat dibuat dengan proses Baking. Dalam proses ini, anilin dan

asam sulfat pekat dimasukkan ke dalam ke dalam suatu ketel besi tuang yang dilengkapi

dengan kondensor refluks. Lalu dimasukkan benzena sulfonat, dicampurkan dalam ketel besi.

Pengadukan dilakukan dalam suhu operasi 1500C, anilin dan air yang keluar dalam ketel besi

akan direflux oleh kondensor. Dua jam setelah penambahan anilin (dari kondensor reflux),

maka reaksi akan sempurna, dengan hasil yaitu asam sulfanilat dengan konsentrasi 97%.

Dengan kata lain Proses Baking ini sangat cocok karena asam sulfanilat yang diperoleh

cukup pekat dan konversinya besar.

Page 3: tugas sulfonasi

Kebaikan menggunakan proses baking adalah:

- Kondensor reflux digunakan untuk memanfaatkan kembali sisa anilin dan sulfat agar tidak

terbuang begitu saja.

- Dilengkapi dengan propeller untuk kesempurnaan campuran.

- Sirkulasi udara dapat diatur dengan cirkulating fan.

- Dilengkapi dengan coil pemanas karena suhu diatur 100 – 150°C.

Keburukan menggunakan proses baking adalah :

- Temperatur harus tetap dijaga 150°C karena itu diperlukan pengawas.

- Larutan asam sulfat bersifat korosif dapat merusak ketel.

- Ketel harus dilengkapi pompa vakum untuk memisahkan air yang ikut terbentuk selama

reaksi.

Beberapa sifat Asam Sulfanilat

A. Sifat Fisika :

1. Pada suhu kamar berbentuk kristal padat yang berwarna putih.

2. Merupakan golongan asam yang sangat kuat.

3. Memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap air untuk masuk ke dalam molekul-

molekulnya.

4. Berat molekul : 173,19

5. Titik cair : 288°C

6. Titik didih : 172-187°C

7. Mudah larut dalam air panas dan pelarut polar lainnya

Page 4: tugas sulfonasi

B. Sifat Kimia :

1. Asam sulfanilat dapat dihidrolisa menghasilkan asam sulfat dan anilin.

2.Dengan basa akan membentuk garam, dan dapat bereaksi dengan asam nitrat

menghasilkan p-nitro anilin.

3. Dapat bereaksi dengan amida menghasilkan sulfanilamide.

4. Asam dulfanilat hampir mengalami reaksi ionisasi komplit (sempurna) dalam air.

Kegunaan asam sulfanilat :

a. Digunakan sebagai katalis dalam industri.

b. Dapat digunakan sebagai detergent atau sebagai zat pengemulsi.

c. Sebagai zat pendamar ion.

d. Sebagai zat perantara untuk dyes (bahan celup),pestisida ( untuk membunuh kuman).

e. Sebagai bahan dasar dalam industri farmasi.

Asam sulfanilat sendiri pada dunia industri yang paling banyak adalah sebagai bahan baku

pembuatan obat-obatan dalam industri farmasi. Asam sulfanilat merupakan sumber bahan obat-

obatan sulfa yang bersifat sebagai antibacterial agen. Pada tahun 1935, Domagk, seorang peneliti

dari Jerman, adalah orang pertama yang meneliti nilai klinis dari protonsil yaitu suatu senyawa

berwarna merah yang berasal dari pewarna azo. Para-aminobenzensulfanilat merupakan bagian

yang efektif dari molekul protonsil. Senyawa ini disebut sebagai sulfanilat. Sulfanilat merupakan

senyawa yang pertama dari kelompoknya yang digunakan secara meluas untuk percobaan klinis,

dan ditemukan bahwa obat-obatan sulfanilat memang efektif untuk pengobatan penyakit

hemolitic streptococcal dan infeksi staphylococcal. Dalam jangka waktu yang relatif singkat,

obat-obatan yang berhubungan dengan sulfanilat disintesa dan dilakukan juga percobaan klinis.

Obat-obat sintesa tersebut antara lain: sulfapyridine, sulfathiazole, sulfaguanidine, sulfadiazine,

Page 5: tugas sulfonasi

dan sulfamerazine. Obat-obatan ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri bukan

dengan membunuh organisme. Walaupun sejumlah efek samping dari penggunaan obat-obatan

sulfanilat ditemukan, sulfanilat memegang peranan yang penting dalam dunia pengobatan

sebelum adanya antibiotika. Dalam beberapa tahun belakangan, penggunaan obat-obatan yang

disebut sebagai obat sulfa tersebut telah hilang, tetapi untuk kasus-kasus tertentu obat sulfa

masih digunakan sebagai antimikroba. Unuk masa sekarang, sulfanilat digunakan terutama untuk

mengobati infeksi ringan pada saluran urin, termasuk prostatitis yang disebabkan oleh bakteri E.

Coli. Obat sulfa juga pernah digunakan dalam pengobatan meningococcal meningitis dan disentri

basil. Namun, setelah beberapa tahun, ketahanan basil penyebab penyakit terhadap obat pun

meningkat sehingga obat menjadi kurang efektif. Dalam beberapa tahun terakhir, telah

diproduksi obat sulfa yang baru, diantaranya: trimethoprim-sulfamethoxazol. Obat ini telah

meperluas pengobatan terhadap infeksi saluran urin yang berasal dari klebsiella, enterobacter dan

proteus, selain E. Coli. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan penyakit otitis akut pada anak-

anak.

Sifat-sifat senyawa sulfanilat (bekerja secara cepat, dapat sinergis dengan kebanyakan obat-

obatan, penyerapan yang sedikit, dan efektifitas lainnya) sangat bermanfaat. Sulfanilat efektif

(yang bekerja secara cepat) meliputi sulfisoxazole, sulfadiazine, dan trisulfapyrimidine.

Sedangkan sulfanilat menengah yang banyak digunakan adalah sulfamethoxazole. Efek samping

dari penggunaan sulfanilat diantaranya: dapat menimbulkan hiper-sensitivitas yang disebut ‘drug

fever’, rasa mual dan muntah. Hal ini dapat terjadi akibat frekuensi pemakaian sulfanilat yang

berlebih. Obat-obatan sulfa biasanya jug dapat menyebabkan anemia hemolitik, dan kernicterus

(pada bayi) melalui air susu ibunya yang mengkonsumsi obat sulfat tersebut.

Page 6: tugas sulfonasi

TUGASSATUAN PROSES

Dosen Pengajar : Ir. Mukhtar Ghozali, M.ScKelas : 2A-TKPB Nama : Herman Yosef Aditya. P (091424013)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

Page 7: tugas sulfonasi

PRODI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIHPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG