Penerapan Riset Operasi dalam Perancangan TambangSyamsul Mujahidin NIM : 13/359465/PTK/9440Eko Arianto NIM - 13/360226/PTK/9488Newman dkk (2010) telah melakukan review tentang penerapan riset operasi dalam perancangan pertambangan. Review tersebut menekankan pada penggunaan riset operasi pada tahap pengembangan (development) dan eksploitasi (Exploitation) baik itu pada sistem tambang terbuka (surface mining) maupun sistem tambang bawah tanah (underground mining) . Berbagai kendala ditemukan (muncul) pada tahap tersebut, diantaranya yaitu ketersediaan cut off grade (kadar endapan bahan galian), harga dari bahan tambang atau perminataan pasar, biaya produksi, dan ketersediaan peralatan. Peran riset operasi dalam hal ini adalah bagaimana mengoptimalisasi jadwal produksi, pemilihan peralatan, pengiriman hasil penambangan, dan biaya investasi. Beberapa metode riset operasi yang gunakan untuk menangani masalah-masalah tersebut adalah:1. Dinamik program (Dynamic Programming). Metode ini cocok digunakan untuk mentukan batas bit terakhir, memaksimalkan NPV (Net Present Value), dan penjadwalan proses ekstraksi dan produksi.2. Lagrangian dan variannya (Lagrangian relaxation, Lagrangian multiplier). Metode ini biasanya digunakan untuk perancangan jadwal fase open-pit dan membantu penangan masalah yang lebih kompleks yang tidak bisa ditangani oleh metode dinamik program.3. Linier Programming. Metode ini digunakan untuk merancang jadwal dalam rentang waktu yang pendek dan melihat pola aliran material yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputsan terhadap jumlah material yang akan diekstrak.4. Program integer. Metode ini digunakan dalam merancang proses open-pit, menentukan rutinitas (jadwal) penggunaan peralatan yang optimal untuk mengurangi beban cost, dan penjadwalan proses transfortasi (pengangkutan material).5. Algoritma Genetika. Metode ini digunakan dalam menentukan jumlah dan jarak area penambangan dan meminimumkan biaya operasinal.