tugas pentam

19
PERANAN DAN PENTINGNYA PENYALIRAN TAMBANG DALAM DUNIA PERTAMBANGAN TUGAS MATA KULIAH PENYALIRAN TAMBANG Dibuat sebagai syarat untuk mengikuti Mata Kuliah Penyaliran Tambang Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Oleh : Qesha Anggraini Gemintang 03021181320021 1

description

tugas penyaliran tambang

Transcript of tugas pentam

PERANAN DAN PENTINGNYA PENYALIRAN TAMBANG DALAM DUNIA PERTAMBANGAN

TUGAS MATA KULIAH PENYALIRAN TAMBANGDibuat sebagai syarat untuk mengikuti Mata Kuliah Penyaliran TambangJurusan Teknik Pertambangan Fakultas TeknikUniversitas Sriwijaya

Oleh :Qesha Anggraini Gemintang03021181320021

UNIVERSITAS SRIWIJAYAFAKULTAS TEKNIK2014BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAir merupakan masalah besar dalam pekerjaan tambang terbuka maupun tambang bawah tanah, baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap produktivitas. Secara langsung air dapat menghentikan seluruh aktifitas tambang terbuka. misalnya pada saat hujan turun sangat deras. Secara tidak langsung air berpengaruh terhadap kondisi tempat kerja. berpengaruh terhadap material bahan galian. dan juga berpengaruh terhadap kemantapan lereng tambang.Aliran air permukaan ke arah penggalian pada tambang terbuka dapat menimbulkan bermacam masalah operasional dan maupun logistik pada penambangan seperti air yang telah masuk ke daerah tambang harus dipompa keluar, jalan angkut dan drainase untuk mencegah erosi atau pit slope, jalan angkut yang lunak dan es yang muncul pada musim dingin, pengendapan reruntuhan erosi, tekanan air pada kekar yang menyebabkan ketidakstabilan lereng, dan pembentukan glacial di musim dinginAir bawah tanah pada tambang terbuka dapat menimbulkan masalah-masalah seperti masalah kestabilan memerlukan slope yang lebih landau, pengurangan kuat geser tanah, kejenuhan dari lereng tambang menyebabkan kelongsoran, aliran air tanah kearah pengga1ian mengakibatkan keseimbangangaya rembesan, penigkatan tekanan air pada pemotongan saluran air yang dangkal, dan masalah operasional misalnya penanganan material dalam pengupasan dan pengangkutan, masalah peledakan, masalah polusi dan juga masalah resources recovery.Masalah air pada tambang bawah tanah sama artinya dengan besarnya jumlah pemompaan dibawah tekanan hidrolis yang tinggi. Keadaan lapisan sedimen dalam air, dan penirisan air asam tercakup dalam masalah tersebut. Penambangan biasanya menghadapi masalah hidrogeologi sederhana, yang muncul rumitnya masalah air, sehingga dipilih bahan galian yang lebih kering untuk dieksploitasi. Tetapi dengan menipisnya endangan bahan galian pada kondisi geologi yang sederhana, maka penambangan sering dilakukan dibawah kondisi air yang cukup sulit.Air tambang memiliki pengaruh besar terhadap produktifitas tambang. Oleh karena itu diperlukan berbagai metode atau cara untuk mengatur aliran air yang masuk ke dalam front kerja. Tujuan penyaliran tambang adalah untuk meminimalkan air yang masuk ke dalam front penambangan serta mengeluarkan air dari area front penambangan (proses pemompaan). Untuk dapat melakukan pengendalian air tambang dengan baik perlu diketahui sumber dan perilaku air. Adapun aspek-aspek yang mendasari perencanaan penyaliran tambang adalah aspek hidrologi dan hidrogeologi, meliputi pengetahuan daur hidrologi, curah hujan, infiltrasi, air limpasan dan air tanah serta teknik penyaliran tambang.

B. Rumusan Masalaha. Apakah yang dimaksud dengan penyaliran tambang?b. Bagaimana peranan penyaliran tambang di dalam dunia pertambangan?c. Mengapa penyaliran tambang perlu dilakukan?

C. Tujuan Penulisana. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyaliran tambang.b. Untuk mengetahui peranan penyaliran tambang dalam dunia pertambangan.c. Untuk memahami mengapa penyaliran tambang perlu dilakukan.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Penyaliran TambangSistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada musim hujan. Selain itu, sistem penyaliran tambang ini juga dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan alat serta mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga alat-alat mekanis yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur yang lama. Penyaliran akan berbicara tentang pengontrolan air tanah dan air permukaan bumi yang biasanya mengganggu aktifitas tambang batubara. Faktor-faktor yang diperlukan dalam sistem pengontrolan penyaliran air tambang antara lainsump terdiri dari sumur dalam atau sumur pompa, curah hujan rata-rata, debit air minimum-maksimum, kualitas air dan biaya.Tujuan dari sistem penyaliran air tambang adalah untuk membuat lokasi kerja di area penambangan selalu kering karena bila tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah, misalnya adalah lokasi kerja tergenang, jalan tambang becek dan licin, stabilitas lereng tambang rawan longsor, peralatan tambang cepat rusak, kesulitan dalam mengambil contoh (sampling), efisiensi kerja menurun, dan terancamnya keselamatan pekerja maupun kesehatannya. Yang harus diperhatikan dalam sistem penyaliran tambang adalah pengontrolan jumlah air tambang yang ada.Air dalam jumlah tertentu diperlukanuntuk aktifitas-aktifitas yang lainnya seperti untuk mengurangi konsentrasi debu di jalan tambang atau crushing plant, sebagai media pemisahan dan pencucian dalam pengolahan bahan galian, keperluan sehari-hari di kantor dan perumahanB. Peranan Penyaliran Tambang di Dalam Dunia PertambanganSistem penyaliran air tambang pada bahasan ini dititikberatkan pada metode atau penanggulangan air pada tambang terbuka saja. Penyaliran air tambang dapat berupa pencegahan atau pengendalian air masuk ke lokasi penambangan. Secara umum, perusahaan cenderung menggunakan salah satu cara saja dengan pertimbangan biaya tanpa mengurangi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) didalam penambangan batubara. Hal penting yang perlu diperhatikan didalam sistem penyaliran tambang adalah bagaimana cara memprediksikan kapan cuaca ekstrim terjadi, yaitu dimana aliran air tanah dan limpasan sangat membahayakan front penambangan. Ketika pengambilan keputusan untuk memilih salah satu cara penyaliran saja tanpa memperhitungkan kondisi cuaca ekstrim, maka bila terjadi banjir di dalam front penambangan semua akan sia-sia dan biaya pun akan membengkak. Hal ini menyebabkan, kondisi cuaca pada tambang terbuka sangat berperan besar efeknya terhadap aktivitas penambangan dan apabila hal ini sudah diperhitungkan sebelumnya, maka front penambangan akan terhindar dari kondisi yang membahayakan karyawan dan peralatan mekanis yang di pergunakan.1. Efek Air TambangEfek dari air tambang sebenarnya mudah dilihat, yaitu kebanyakan menyangkut tentang biaya dan keselamatan serta kesehatan pekerja. Efek Air Tambang dapat dibedakan menjadi 2 secara umum yaitu efek secara langsung dan efek secara tidak langsung, yaitu :a. Efek langsung dari air terhadap penambangan Biaya Penyaliran dapat berupa air yang ada di proses untuk keperluan bahan galian dan sebagainya Terjadinya longsoran akibat resapan air sehingga menghentikan aktifitas produksi dan merusak fron penambangan, perolehan bijih menjadi rendah, atau bahkan dapat menyebabkan kecelakaan tambang.

b. Efek air tak langsung terhadap penambangan Mengurangi efisiensi kerja karyawan, peralatan dan menghambat penangan material Menambah waktu dan biaya perawatan (Maintenance) alat Mengganggu aktifitas peledakan di lapangan Jika terjadi runtuhan dapat membawa gas-gas beracun Menghasilkan lumpur jika lereng mengalami longsor Perusahaan harus membeli material yang tahan air (Waterproof) untuk melindungi produk.

2. Pengendalian Air TambangTerdapat dua cara didalam pengendalian air tambang yang jika air sudah terlanjur masuk kedalam front penambangan yaitu dengan sistem kolam terbuka (Sump) atau dengan membuat paritan dan membuat adit. Sistem penyaliran dengan membuat kolam terbuka (Sump) atau membuat paritan biasanya ideal dibuat pada tambangopen castatauquary karena dapat memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan airnya dari bagian puncak dari lokasi yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Pompa yang digunakan pada posisi ini lebih efisien, efektif dan hemat energi. Pada tambangOpen pitmenggunakan pompa menjadi sangat vital untuk menaikkan air dari dasar tambang kepermukaaan atau kerja pompa pun cukup berat. Kadang-kadang tidak cukup digunakan hanya dengan 1 unit pompa, tetapi harus beberapa pompa yang dihubungkan seri untuk membantu daya dorong dari dasar sampai permukaan. Hal ini menyebabkan biaya atau ongkos pompa menjadi lebih besar. Sedangkan pada sistem adit lebih ideal diterapkan pada tambang terbukaOpen Pitdengan syarat lokasi penambangan harus mempunyai lembah tempat membuat sumuran dan adit agar air dapat keluar. Keuntungan cara membuat sistem penyaliran air tambang pada tambang terbuka dapat di jabarkan sebagai berikut :

a. Sumur (Sump) didalam front tambang (Pit) Lebih fleksibel, hanya sedikit perencanaan, tidak memerlukan biaya tinggi dan waktu pengerjaan yang singkat Efek terhadap penurunan permukaan air tanah regional dapat dikurangi, biasanya laju dan kapasitas air yang dipompakan ke atas dilakukan sesuai kebutuhan. Pompa diletakkan dekat dengansump,sehingga efisiensinya tinggi Bila air di dalam tambang sedikit, maka biaya pemompaan menjadi kecil

GAMBAR 2.1SISTEM SUMP

b. Sistem ParitanSistem ini cukup ideal pada tambang terbukaOpen Castatauquary. Parit dibuat berawal dari sumber mata air limpasan menuju suatu kolam penampung atau langsung kesungai alam yang sudah ada atau diarahkan ke selokan (riool)jalan tambang utama.Paritan-paritan kadang dapat pula diterapkan pada tambang terbuka open pit apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam atausumpyang akan menampung air sementara sebelum dipompakan kepermukaan atau dialirkan ke sistem adit.

GAMBAR 2.2SKETSA LOKASI PEMBUATAN PARITAN PADA GARISSINGKAPAN BATUBARA

c. Sistem AditPenyaliran dengan sistem adit cocok diterapkan pada tambangOpen Pityang cukup dalam, tetapi terdapat suatu lembah yang memungkinkan dibuatnya sumuran (Shaff). Sumuran ini berfungsi sebagai jalan keluarnya aliran-aliran air melalui beberapa adit dari dalam tambang. Aliran air akhirnya keluar melalui Lembah.

GAMBAR 2.3SISTEM ADIT

3. Pencegahan Air TambangPencegahan air tambang bertujuan untuk mengupayakan air tambang agar tidak masuk kedalam front penambangan. Dengan cara ini maka kegiatan penambangan tidak akan terganggu. Salah satu cara pencegahan agar air tambang tidak masuk ke lokasi kerja penambngan telah diuraikan yaitu dengan membuat sumur terbuka (sump) di luar area penambangan. Cara pencegahan air tambang yang lainnya dapat berupa metode Siemens, electro-osmosis, dan pemotongan aliran air tanah.

GAMBAR 2.4METODE SIEMENS

GAMBAR 2.5METODE ELEKTRO OSMOSIS

4. Cara penggalian dengan pemotongan aliran air tanahMetode ini biasanya dipergunakan untuk mengamati kondisi air tanah. Tanah digali sampai menembus akuifer dan dipotong, sehingga aliran air tanahnya tidak menembus ke arah hilir. Galian yang tembus akuifer ini kemudian di timbun oleh material yang kedap air (impermeable) atau menggunakan adukan semen. Tidak semua aliran air tanah pada suatu areal dapat tertutupi dengan cara ini. Pemilihan beberapa lokasi yang selektif menjadi pekerjaan penting agar penggalian dan penyemenan (penimbunan ulang) tepat sasarannya. Selain itu cara ini hanya dapat digunakan apabila kedalaman akuifer masih terjangkau oleh alat galih dan perlu diingat bahwa biayanya tidak sedikit.

5. Perencanaan Saluran TerbukaPada perencaan saluran terbuka ada beberapa faktor lapangan yang perlu diperhatikan, yaitu :a. Catchment area / water divideMerupakan suatu areal atau daerah tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga akhirnya merupakan suatu poligon tertutup yang mana polanya disesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air. Dengan pembatasan catchment area maka diperkirakan setiap debit hujan yang tertangkap akan terkonsentrasi pada elevasi terendah pada catchment tersebut. Pembatasan catchment area diperkirakan setiap debit hujan yang tertangkap akan terkonsentrasi pada elevasi terendah pada catchment tersebut. Pembatasan catchment area biasanya dilakukan pada peta topografi dan untuk perencanaan sistem penyaliran dianjurkan dengan menggunakan peta rencana penambangan dan peta situasi tambang.b. Waktu KonsentrasiAdalah waktu yang diperlukan hujan untuk mengalir dari titik terjauh ke tempat penyaliran. Waktu konsentrasi dapat di hitung dengan menggunakan rumus Kirpich, dengan tcadalah waktu terkumpulnya air (menit), L adalah jarak terjauh sampai ke titik penyaliran dan H adalah beda ketinggian dari titik terjauh sampai ke tempat terkumpulnya air (meter)c. Intensitas Curah HujanAdalah besarnya intensitas (jumlah) hujan yang mungkin terjadi dalam kurun waktu tertentu di hitung berdasarkan persamaan Mononobed. Jenis MaterialJenis Material pada areal penambangan berpengaruh terhadap kondisi penyerapan air limpasan karena untuk jenis dan kondisi material yang berbeda memiliki koefisien materialnya masing-masing. Koefisien tersebut merupakan parameter yang menggambarkan hubungan curah hujan dan limpasan, yaitu memperkirakan jumlah air hujan yang mengalir menjadi limpasan langsung dipermukaan.

C. Pentingnya Penyaliran Tambang di Dalam Dunia PertambanganPenyaliran tambang sangatlah penting untuk dunia pertambangan. Penyaliran tambang dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan. Dampak-dampak yang terjadi terhadap adanya air tambang yaitu:1. Traksi ban alat angkut akan bekurang dikarenakan jalan yang licin atau becek sehingga akan menimbulkan : produktiftas tambang akan menurun, borosnya pemakaian bahan bakar, dan tidak safety/ resiko kecelakaan alat ataupun manusia akan lebih besar.2. Terjadinya pelunakan jalan tambang sehingga ongkos penggantian ban alat angkut akan naik.3. Produtifitas alat gali muat akan menurun disebabkan material yang di loading berupa mud/lumpur serta dudukan dari alat yan tidak stabil/alat mudah amblas difront kerja yang tegenang air.4. Ongkos blasting akan naik, dikarenakan kegiatan blasting tidak efektif apabila lubang bor basah.5. Mengurangi kestabilan dari lereng penambangan maupun timbunan6. Ongkos pemompaan akan naik (dilihat dari jumlah pumping hours), dikarenakan volume air yang dipompa semakin besar, apabila tidak adanya upaya untuk mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam tambang.7. Kualitas komoditi menurun, contohnya batubara. Parameter total moisture dan ash akan meningkat apabila pada saat pengambilan (coal getting) dalam kondisi basah, akibat terendam oleh air.8. Bobot materal (OB dan Coal) akan meningkat akibat dari penambahan air di dalam rongga-rongga material tersebut, sehingga produtifitas yang dinyatakan dalam tonnase (untuk coal) ataupun BCM (untuk OB) akan menurun.

DAFTAR PUSTAKA

http://alexsanderlgaol.blogspot.com/2013/02/sistem-penyaliran-air-tambang.html diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 pukul 15.11 WIBhttp://ivanmiftahulfikri92.blogspot.com/2013/10/sistem-penyaliran-tambang.html diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 pukul 15.23 WIBhttp://perpuskam.blogspot.com/2010/02/sistem-penyaliran-tambang-mine-drainage.html diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 pukul 14.58 WIBhttp://robertusmalau.blogspot.com/2011/03/penyaliran-tambang.html diakses pada tanggal 24 Agustus 2014 pukul 15.09 WIB

1