Tugas Minggu 1 Fix!.Doc Kel.5 Klas E
-
Upload
anna-vadheela -
Category
Documents
-
view
394 -
download
12
Transcript of Tugas Minggu 1 Fix!.Doc Kel.5 Klas E
TUGAS KELOMPOK
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
KELAS E (Selasa, 14.45-16.25)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Anna Fadhila F. (0810440185)
Dhanang Adi (0810440205)
Dhendy Eka A. P (0810440206)
Didik Erwin Darmadi (0810440209)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
1. Peta skala besar dan skala kecil? p7
* Beri Contoh masing-masing
* Apa saja yang berbeda?
Jawab:
a. Peta skala besar
Merupakan peta yang memiliki skala 1:5.000 s/d 1: 250.000 biasanya untuk
menggambar wilayah yang relatif sempit seperti kelurahan, kecamatan dan
seterusnya.
Contoh penggunaan : digunakan dalam penyusunan peta tata ruang wilayah
kota/kabupaten, perencanaan mikro dan operasional untuk proyek
pertanian, perkebunan, perencanaan pemukiman, transmigasi, perencanaan,
dan pengembangan perluasan jaringan irigasi.
b. Peta skala kecil
Merupakan peta yang memiliki skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000 biasa
untuk menggambar wilayah yang cukup luas seperti wilayah negara dan
seterusnya.
Contoh penggunaan: penyusunan peta perencanaan tingkat nasional untuk
menentukan penelitian secara terarah.
Yang membedakan dari peta skala besar dan peta skala kecil yaitu:
1. Cakupan wilayahnya, pada peta skala besar menggambarkan
cakupan wilayah yang lebih sempit daripada peta skala kecil.
2. Angka pembanding skala, Apabila semakin besar angka
pembanding skalanya maka semakin luas cakupan wilayahnya.
2. Survei Tanah Bertujuan UMUM dan KHUSUS? p10-11
* Beri Contoh masing-masing
* Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing
Jawab:
a. Survei tanah bertujuan UMUM :
Ditujukan untuk memberikan data sebagai dasar interpretasi untuk berbagai
penggunaan yang berbeda, bahkan beberapa dari penggunaan tersebut belum
diketahui dengan satuan peta yang harus didasarkan pada morfologi tanah.
Satuan yang cocok adalah sekelompok tanah dengan horison yang sama,
berkembang pada bahan induk serupa dan dibawah kondisi eksternal serupa.
Interpretasi dalam survei tanah meliputi evaluasi lahan, yang mencakup
karakteristik satuan tanah, faktor-faktor fisik, ekonomi dan sosial yang saling
berkaitan.
Contoh: pembuatan peta pedologi yang menyajikan sebaran satuan-satuan
tanah yang ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik, kimia, dan
biologi yang dikumpulakn di lapangan dan laboratorium.
Kelebihan: (1) sangat bermanfaat untuk diterapkan pada wilayah yang masih
belum berkembang, faktor fisik lingkungannya (potensi penggunaan lahan)
belum diketahui. (2) kisaran penggunaan lahan sangat luas, meliputi
penggunaan untuk pertanian dan non pertanian.
Kelemahan: informasi dasar tentang tanah harus dikumpulkan terlebih
dahulu sebelum dilakukan pengambilan keputusan penggunaan lahan yang
paling menguntungkan.
b. Survei tanah bertujuan KHUSUS :
Dilakukan apabila tujuannya telah diketahui sebelumnya dan bersifat spesifik,
misalnya untuk irigasi, reklamasi lahan atau penanaman jenis tanaman
tertentu seperti tebu, teh atau tanaman lainnya. Survei tanah untuk tujuan
khusus dapat dilakukan asalkan tujuan penggunaannya telah dikemukakan
secara jelas, karakterisik tanah yang berkaitan dengan tujuan tersebut telah
diketahui dan dapat dipetakan baik melalui pendugaan atau penarikan
kesimpulan dari sifat-sifat yang dapat diamati atau jika sulit dilakukan, maka
perlu dilakukan pengamatan secara grid dan disertai analisis contoh tanah.
Contoh: pengembangan irigasi, mengingat sifat-sifat tanah yang terkait telah
diketahui serta nilai-nilai pembatas masing-masing faktor yang akan
digunakan telah ditentukan, seta adanya investasi ekonomi dimungkinkan
untuk melakukan survei tanah secara intensif.
Kelebihan: sangat bermanfaat apabila mencantumkan informasi tentang
penggunaan lahan yang berpotensi untuk dikembangkan telah diketahui,
sehingga penggunaan khusus dapat direncanakan. Keadaan seperti ini
umumnya menjadi kasus diwilayah yang berkembang atau wilayah
berpenduduk padat.
Kelemahan: ketidakmampuannya dalam memenuhi semua tujuan atau
keperluan. Dalam survei khusus hanya dilakukan untuk tujuan tertentu saja
misalnya survei yang dirancang untuk perkebunan teh, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai dasar untuk merencanakan tujuan lain, misalnya untuk
perkebunan tebu atau sawah irigasi.
3. Siapa saja pengguna survei tanah? p15 Jelaskan secara detil apa yang
dimaksud. Misalnya mengapa petani bisa memutuskan apa yang sebaiknya
dilakukan atas tanahnya menggunakan hasil survei tanah. Dan seterusnya
Jawab:
Berikut pengguna survei tanah menurut Rossiter (2000);
1. Pengelola lahan
Yaitu petani, peternak, pengelola hutan dan pengelola perkebunan. Kelompok
ini akan memutuskan apa yang sebaiknya dilakuka atas lahannya, misalnya:
untuk apa dan bagaimana sistem pngelolaan yang tepat.
2. Penyuluh lapangan,
Kelompok ini bertugas memberikan penyuluhan kepada pengelola lahan.
3. Industri jasa
Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan, misalnya lembaga
perkreditan, bank dan kelompok investor. Kelompok ini memfasilitasi
penggunaan lahan dan membutuhkan informasi apakah lahan tersebut akan
menghasilkan dan menguntungkan secara ekonomi.
4. Perencana penggunaan lahan pedesaan dan perkotaan
Kelompok pengguna ini merekomendasikan atau memfasilitasi jenis-jenis
penggunaan lahan tertentu di daerah yang berbeda.
5. Lembaga Pengendali Penggunaan Lahan
Merupakan kelompok perncana penggunaan lahan dengan kewenangan
khusus utuk mengatur penggunaan lahan.
6. Badan Otoritas Pajak
Di beberapa negara, pajak atas lahan didasarkan pada produksi potensial
lahan. Semakin subur tanahnya semakin tinggi pajak yang harus dibayarkan
oleh pemilik tanah tersebut.
7. Pakar Dalam Bidang Rekayasa
Ahli-ahli rekayasa (keteknikan) sangat memerlukan hasil survei tanah untuk
menentukan apa yang harus diperhatikan dalam membangun gedung, jalan,
maupun pipa-pipa saluran minyak dan gas bumi agar tidak mudah mengalami
korosi.
8. Pengelola Lingkungan
Pengelola lingkungan yang menggunakan tanah sebagai unsur ekologi
landskap. Hasil survei tanah dapat menunjukkan lokasi-lokasi dalam suatu
daerah yang memiliki resiko tinggi bila digunakan untuk kepentingan tertentu.
9. Peneliti
Peneliti yang mengkaji tanggapan lahan terhadap berbagai penggunaan lahan
dan strategi pengolahannya.
4. Pertanyaan apa saja yang bisa dijawab dari hasil survei tanah? Diskusikan
P17.
Jawab:
Beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dari hasil survei tanah menurut Rossiter
(2000):
1. Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian
a. Apa kelas (taksa) tanah yang dijumpai di daerah yang dikaji?
b. Bagaimana proporsi masing-masing kelas yang ada di daerah tersebut?
c. Berapa persen dari daerah tersebut yang diduduki oleh tanah dengan
sifat-sifat tertentu? (misalnya tanah berbatu pada kedalaman kurang dari
50 cm)
2. Pada lokasi tertentu (pada suatu daerah yang dipilih)
a. Apa kelas ( taksa) tanah pada lokasi tersebut?
b. Bagaimana sifat tanah pada lokasi tersebut?
c. Bagaimana pola spasial dari kelas tanah pada dan di sekitar lokasi tersebut?
d. Bagaimana pola spasial dari sifat-sifat tanah pada atau disekitar lokasi
tersebut?
3. Memilih lokasi daerah yang diinginkan
a. Dimana dapat dijumpai lokasi kelas (taksa) tanah tertentu?
b. Dimana dapat dijumpai lokasi tanah-tanah yang memiliki sifat-
sifat tertentu (misal berdrainase baik, KTT tinggi PH netral, KB>50% dll)
c. Dimana sifat-sifat tanah dengan pola spasial tertentu
(misalnya yang berdrainase baik, KB > 50%, tidak berkerikil dan lain-lain,
yang berdekatan dengan tanah yang memiliki drainase buruk, KB > 50%,
dekat sumber air dan lain-lain) dapat dijumpai?
5. Ada Berapa kategori dalam Soil Taxonomy. Apa kaitannya
dengan Peta Tanah?
Jawab:
Terdapat 6 kategori dalam sistem Taxonomy Tanah USDA, yang tersusun secara
berhirarki, yaitu ordo (order), sub-ordo (sub-order), group (great-group), sub-
group (sub-group), famili (family), dan seri.
a. Ordo Tanah
Dibedakan berdasarkan ada tidaknya serta jenis horizon penciri atau sifat-
sifat tanah lain yang merupakan hasil dari proses pembentukan tanah.
Berdasarkan morfologi horizon-horizon penciri dan sifat-sifat penciri lainnya,
tanah dipermukaan bumi ini dapat dikelompokkan ke dalam 12 ordo.
Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan berkejenuhan
basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang
memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk
ordo Ultisol. Contoh tata nama tanah kategori Ordo:Ultisol. (Keterangan:
tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta
telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo
tanah Ultisol pada tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan
singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan singkatan dari ordo
Ultisol).
a) Gelisol g) mollisols
b) entisols
c) vertisols
d) inceptisols
e) andisols
f) aridisols
h) spodosols
i) alfisols
j) ultisols
k) oxisols
l) histosols
12 ordo tanah dalam taksonomi tanah yaitu:
b. Sub-ordo tanah
Merupakan pembagian lebih lanjut dari ordo yang didasarkan pada
keseragaman genetik tanah yang lebih besar. Misalnya: ada tidaknya sifat-
sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim
kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda
sub-ordo untuk tanah ordo histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan
dari bahan organik pembentuknya: fibris, hemis, dan safris. Contoh tata nama
tanah kategori Sub Ordo:Udult. (Keterangan: tanah berordo Ultisol yang
memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan tidak pernah kering yang
disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri kelembaban ini
yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah
disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).
c. Group tanah
Merupakan pembagian lebih lanjut dari sub-ordo. Great Group tanah
dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3)
susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta
(7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan
duripan. Contoh tata nama tanah kategori Great Group: Fragiudult.
(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut
Fragipan, sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi.
Kata Fragi ditambahkan pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama
kategori great group, yaitu: Fragiudult).
d. Subgroup Tanah
Merupakan pembagian lebih lanjut dari group. Sub Group tanah dibedakan
berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2) sifat-
sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c) ordo
lain, serta (d) ke bukan tanah. Contoh tata nama tanah kategori Sub
Group:Aquic Fragiudult. (keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan
ke sub ordo Aquult karena kadang-kadang adanya pengaruh air, sehingga
termasuk sub group Aquic).
e. Famili tanah
Dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan
atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan
mineral liat, (3) regim temperatur pada kedalaman 50 cm. Contoh tata nama
tanah pada kategori Famili:Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik,
isohipertermik. (keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan
besar butir adalah berliat halus, (2) susunan mineral liat adalah didominasi
oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur adalah isohipertermik, yaitu
suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu tanah musim
panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).
f. Seri Tanah
Merupakan sekumpulan tanah yang berasal dari bahan induk yang sama dan
mempunyai sifat-sifat dan susunan horizon yang sama, terutama di bagian
bawah horizon olah.
6. Cari contoh peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet. Apa yg berbeda?
Mana yg lebih bermanfaat bagi:a. petani,b. peneliti,c. konsultan perkebunan,d. mahasiswa.
Jawab :
a. Peta Tanah
b. Peta Evaluasi Lahan
Perbedaan Peta Tanah dengan Peta Evaluasi Lahan
Peta tanah lebih digunakan untuk menganalisis segala sesuatu yang
berhubungan dengan profil tanah suatu daerah tertentu, sehingga peta tanah lebih
mudah digunakan untuk dasar bahan kajian suatu masalah maupun penelitian yang
berkaitan dengan pemanfaatan lahan suatu daerah. Sedangkan Peta evaluasi lahan
hanya menjelaskan evaluasi lahan, dan biasanya digunakan untuk memetakan
pemukiman atau sensus mengenai daerah tersebut.
Sebelum pembuatan peta evaluasi lahan, seharusnya kita membuat atau
mengetahui peta tanah tersebut. Dengan mengetahui peta tanah dalam penggunaan
lahan, kita dapat meminimalisir kerusakan lahan akibat pemanfaatan maupun
menghindari kesalahan pemnfaatan lahan suatu daerah tertentu. Selain itu,
perbadaan lainnya terdapat perbedaan pemberian warna. Pada peta evaluasi lahan,
warna yang digunakan cenderung terang dan kebanyakan warna-warna cerah yang
mendeskripsikan mengenai keadaan suatu daerah tersebut. Sedangkan pada peta
tanah, warna yang digunakan cenderung gelap, dan jika kita lihat sedikit sekali warna
cerah yang ada. Pewarnaan pada peta tanah cenderung lebih jelas jika dibandingkan
dengan peta evaluasi lahan.
Manfaat peta tersebut bagi :
1. Bagi Petani
Jenis peta yang paling bermanfaat ialah peta tanah. Karena dengan adanya
peta tanah tersebut, petani dapat menentukan jenis komoditi apa yang cocok
untuk ditanam sesuai dengan jenis tanah di daerah mereka.
2. Bagi Peneliti
Untuk peneliti dibidang budidaya pertanian, maka peta tanahlah yang paling
bermanfaat. Namun untuk peneliti dibidang kelestarian SDA dan
pemanfaatan lahan maka peta evaluasi lahanlah yang paling penting. Karena
peta tersebut dapat menginterpretasikan berapa luas lahan yang sudah
beralih fungsi dan berapa besar tingkat alih fungsi tersebut.
3. Bagi Konsultan perkebunan
Peta tanahlah yang paling penting. Karena dari peta tersebut, konsultan
dapat mengetahui area mana yang subur dan dapat benefit bagi bisnis
perkebunan kliennya.
4. Bagi mahasiswa
Peta evaluasi lahan yang paling penting. Karena peta evaluasi lahan sangat
bermanfaat bagi mahasiswa, yaitu mahasiswa dapat mengetahui berapa
persen lahan yang digunakan untuk pertanian, untuk perhutanan, untuk
industri & developing, dan untuk pemukiman. Apabila jumlah lahan hijau <
lahan pemukiman dan industry, maka sudah menjadi tugas mahasiswa untuk
mencari solusi untuk menambah lahan hijau yang berkelanjutan tanpa
mematikan kepentingan pembangunan.
7. Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil
analisis tanahnya (data laboratorium).
Jawab :
Jenis tanah : Andisol
Deskripsi Profil Tanah Andisol
Dalam taksonomi tanah USDA, Andisol adalah tanah dibentuk dalam abu
vulkanik dan didefinisikan sebagai tanah yang mengandung proporsi yang tinggi dari
kaca dan bahan koloid amorf, termasuk allophane, imogolite dan ferrihydrite. Pada
klasifikasi tanah FAO, Andisol dikenal sebagai Andosol. Andisol biasanya sangat subur
kecuali dalam kasus di mana fosfor mudah tetap (ini kadang-kadang terjadi di daerah
tropis). Tanah andisol dapat mendukung tanam secara intensif, dengan area yang
digunakan untuk sawah di Jawa. Bidang tanah Andisol lainnya bisa ditanami tanaman
lain seperti buah-buahan, jagung, teh, kopi atau tembakau. Di Pasifik Barat Laut
Amerika Serikat, Andisol mendukung hutan yang sangat produktif. Andisol
menempati ~ 1% dari luas daratan es-bebas global.
Tanah andisol atau andosol adalah tanah yang berbahan induk abu volkan,
merupakan tanah yang relatif muda dibandingkan latosol, yang sifat- sifatnya sangat
ditentukan oleh mineral liat yang dikandungnya yaitu alofan yang bersifat amorf.
Tanah ini mempunyai horizon A1 tebal bewarna hitam yang kaya bahan organik,
tetapi tidak mempunyai horizon A2, dengan horizon B berwarna kuning pucat, coklat
kekuningan atau coklat keabu- abuan volkan terlapuk sampai ke horizon C. Umumnya
mempunyai kejenuhan basa relatif rendah tetapi mempunyai AL dapat ditukar
relatif tinggi. Terbawa oleh sifat mineral liat dominan yang dimilikinya maka andosol
mempunyai sifat tiksotrofik, mempunyai kemampuan mengikat air besar, porositas
tinggi, bobot isi rendah, gembur, tidak plastis dan tidak lengket serta kemampuan
fiksasi fosfat yang tinggi.
Berikut subordo tanah andisol:
* Gelands - Andisol iklim yang sangat dingin (rata-rata suhu tahunan <0 ° C).
* Cryands - Andisol iklim dingin.
* Torrands - Andisol iklim sangat kering.
* Ustands - Andisol dari semi kering dan sub iklim lembab.
* Udands - Andisol iklim lembab.
* Xerands - Andisol sedang dengan musim panas yang sangat kering dan musim
dingin yang lembab
* Vitrands - Andisol relatif muda yang bertekstur kasar dan didominasi oleh kaca.
Contoh Kasus :
KAJIAN PELAPUKAN GEOKIMIA (R C) TANAH ANDISOL DI DESA
TONGKOH KECAMATAN TIGA PANAH KABUPATEN KARO
Deskripsi profil tanah:
Sifat tanah yang diamati di lapang meliputi warna tanah, tekstur tanah, ketahanan
struktur, struktur tanah, konsentrasi tanah, dan kedalaman efektif adalah sebagai
berikut:
Lokasi : desa tongkoh kecamatan tiga panah kabupaten karo
Koordinat : 98°32’20,7’’ LU dan 03°12’23’,2’’
Ketinggian tempat : 1447 m dpl
Bahan induk : Andesit
Jenis tanah : Andisol
Kemiringan lereng : 5%
Topografi : Landai
Drainase : Baik
Kedalaman efektif :56 cm
Vegetasi : pinus (Pinus merkusii), rumput-rumputan (Graminae), jeruk
(Citrus maxima), Ubi jalar (Ipomea batatas), Ketimun
(Cucumis sativa)
Morfologi profil tanah
Horison Kedalaman (cm) Uraian
A 0-16/18 Hitam gelap kecoklatan ( 10 YR 2/2), pasir
berlempung, sedang, remah, gempur, terdapat
batuan, perakaran banyak, beralih nyata berombak
ke…
Bw1 16/18-28/40 Coklat kekuningan ( 10 YR 5/6), lempung, sedang,
gumpal, teguh, terdapat batuan, sedikit perakaran,
beralih nyata berombak ke…
Bw2 28/40-40/68 Kining kecoklatan ( 10 YR 6/6), lempung,
berpasir, sedang, gumpal bersudut, teguh, tidak
terdapat batuan, terdapat sedikit perakaran,
terdapat sedikit karatan, beralih nyata berombak
ke…
C 40/68 - < 150 Coklat kuning ke abu abuan ( 10 YR 4/8),
lempung berpasir, sedang, fumpal bersudut, teguh,
tidak terdapat batuan, tidak ada perakaran, terdapat
bercak berwarna kuning merah kecoklatan pada
kedalaman 55cm, beralih nyata berombak ke…
II R 150 - > 264 Berwarna kelam dan gelap, pelitik, padat keras
Analisis Laboratorium Kajian Pelapukan Geokimia
Analisis kerapatan jenis
Hasil analisis kerapatan jenis (bulk desity) dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Analisa kerapatan jenis
Profil Horizon Kedalaman (cm) Kerapatan jenis
(g/cm3)
P C 40/68 - < 150 0.89
R 150 - > 264 2.68
Analisis Total Senyawa Penyusun R dan C
Hasil analisis total senyawa senyawa kimia terdapat pada tabel 3. Senyawa
TiO2 tidak dianalisis karena TiO2 tidak ditemukan pada sampel (Black, 1965)
Tabel 3. Kadar dan bobot senyawa-senyawa pada profil tanah
Horizon R
BD = 2.68 gr/cm3
Horizon C
BD = 0.89 gr/cm3
+/-
Gain/Loss
Senyawa % g senyawa % g g %
SiO2 62.1 278.4839 SiO2 55.9 83.2483 -195.2356 -70.1
Al2O3 0.57 2.5561 Al2O3 17.8 26.5084 +25.9522 +937.05
Fe2O3 2.12 9.5070 Fe2O3 0.69 1.0275 -8.4794 -89.19
P2O5 0.08 0.3587 P2O5 0.03 0.0446 -0.3140 -87.54
Mn2O3 0.0929 0.4166 Mn2O3 0.004 0.0059 -0.4106 -98.57
MgO 18.5 82.9622 MgO 14.7 21.8917 -61.0704 -73.61
K2O 0.000019 0.000085 K2O 0.00001 0.0000148 -0.0000702 -82.58
CaO 15.2 68.1635 CaO 5.70 8.4886 -59.6748 -97.54
Na2O 0.05337 0.2393 Na2O 0.1644 0.0244 -0.2148 -89.77
Total 442.6876 141.2398 -301.4478 -68.09
Perhitungan total Loss atau Gain berdasarkan rumus berikut:
Total Loss Gain = x 100%
Deskripsi profil tanah
Dari hasil pengamatan diperoleh solum yang dalam. Hal ini dperkuat dengan
ditemukannya horizon C pada kedalaman 40 sampai dibawah 150cm yang dapat
dipengaruhi oleh keadaan topografinya. Seperti yang kita ketahui daerah yang lebih
rendah umumnya merupakan daerah endapan. Lahan ini juga berada pada lereng
dengan kemiringan 5% atau termasuk ke las landai.
Penentuan warna tanah dilakukan berdasarkan buku pedoman penciri warna
yaitu buku Munsell Soil Color Chart. Warna tanah disusun atas tiga variabel yaitu
valoe, chorma, dan hue. Value menunjukkan warna gelap, terangnya warna sesuai
dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian atau
kekuatan dari warna spectrum. Hue menunjukkan warna spectrum yang dominan,
sesuai dengan panjang gelombang.
Pada morfologi profil tanah kita lihat bahwa tekstur tanah berbeda pada tiap
horizon. Pada horizon C tanah bertekstur lempung berpasir. Tekstur tanah sangat
dipengaruhi oleh kandungan pasir, debu dan liat dalam tanah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Foth (1991) yang menyatakan bahwa tekstur merupakan perbandingan
relative antara fraksi pasir, debu dan liat.
KAJIAN PELAPUKAN GEOKIMIA
Pada penelitian ini yang dikaji adalah pelapukan geokimia dari horizon R ke
C. berdasarkan hasil analisis kimia di laboratorium, tabel 3. Terdapat perbedaan
kuantitas senyawa-senyawa pada horizon R ke C.
Jadi dari kesimpulan kajian di atas diperoleh senyawa senyawa yang
mengalami penurunan bobot adalah SiO2, Fe2O3, P2O, K2O, CaO, MgO, Mn2O3, Na2O,
dan senyawa yang mengalami peningkatan adalah senyawa Al2O3.
Total Loss atau penurunan kadar total senyawa dari horizon R ke horizon C
pada proses pelapukan geokimia di desa Tongkoh adalah 68.09% atau 301.44 g.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. http://elisa.ugm.ac.id/chapter_view.php?Arkeologi.
Anggraeni&82
Anonymous. 2010. http://andimanwno.wordpress.com/2010/06/30/jenis-jenis-
peta/
Anonymous. 2010. http://blog.ub.ac.id/tanti1507/2010/05/15/klasifikasi-tanah/
Anonymous. 2010. http://en.wikipedia.or g/wiki/Andisols
Anonymous. 2010. http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id/download/istilah.pdf
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Andi
Offset.