Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Susu
-
Upload
ayu-lestari -
Category
Documents
-
view
143 -
download
10
Transcript of Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Susu
Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Susu
Nama : Diana Maya Sari
NRP : D14080109
Kelompok/G : 8/G3
Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan pedoman untuk suatu industri
terutama industri yang terkait dengan pangan dan bidang lain yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat untuk meningkatkan mutu produknya, khususnya yang
berhubungan dengan keamanan dan keselamatan konsumen yang mengkonsumsi atau
menggunakan produknya. GMP ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan HACCP
(Hazard Analysis & Critical Control Control Points), karena merupakan persyaratan
awal dari HACCP. GMP berfokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses
produksi maupun proses operasi dari tenaga kerja. Tujuan utama GMP adalah agar tidak
terjadi kontaminasi terhadap produk selama proses produksi hingga informasi produk ke
konsumen sehingga produk aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen.
Keuntungan dari GMP ini adalah untuk menjamin keamanan produk yang dihasilkan
industry, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, meningkatkan
produktivitas dan efisiensi struktur perusahaan, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, menjamin sistem perbaikan, dan sebagai media untuk pengambilan keputusan.
Good Farming Practice (GFP) merupakan suatu panduan terhadap tata cara
perlakuan objek (ternak dalam bidang pertanian) yang baik agar mendapatkan hasil yang
baik pula. GFP terdiri atas Good Milking Practice, Good Breeding Practice (GBP), dan
Good Feeding Practice. Good Milking Practice merupakan suatu cara pemerahan yang
baik untuk mendapatkan susu segar yang baik, yang harus diperhatikan antara lain
adalah manajemen pemerahan, usaha yang harus dilakukan sebelum pemerahan, pada
saat pemerahan dan setelah pemerahan dengan tujuan untuk mendapatkan susu yang
halal, aman, utuh dan sehat. Tujuan lain adalah untuk memelihara kesehatan ambing
sehingga produksi susu dapat meningkat secara optimal. Prosedur pemerahan yang
benar (Good Milking Practice) baik yang mencakup jarak pemerahan, perlakuan
pendahuluan pada ambing, cara pemerahan, pencegahan dan pengujian mastitis, alat
penampungan susu yang sesuai standar diharapkan hasil pemerahan susu yang optimal.
Good Feeding Practice merupakan tata cara yang baik dalam pemberian pakan untuk
ternak, baik dalam hal jenis pakan yang sesuai dengan bangsa ternak, kebersihan dan
kehigienisan pakan, pengaruh pakan terhadap lingkungan sekitar, dan keamanan dalam
tranportasi bahan pakan yang medah terkontaminasi benda asing. Jumlah pemberian
pakan juga harus diperhatikan terutama pakan- pakan tambahan (feed aditif, suplemen,
antibiotic, dan pakan tambahan lainnya), agar tidak berefek negatif pada ternak dan
manusia yang akan mengkonsumsi produk dari hasil ternak tersebut. Good Breeding
practice (GBP) merupakan panduan untuk pembibitan atau perbembang biakan ternak.
Terdiri atas sarana dan prasarana yang harus memperhatikan lokasi, lahan, air dan alat
penerangan, bangunan dan peralatan, bibit sapi, sistem afkir, pencatatan / recording, uji
performance dan uji zuriat, sertifikasi, kesehatan hewan, pelepasan bibit. Aspek lain
yang juga harus diperhatikan adalah kelestarian lingkungan sekitar, agar keseluruhan
syarat tersebut terpenuhi harus dilakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Good Handling Practice (GHP) merupakan pedoman untuk perlakuan produk
pasca panen yang baik agar didapatkan produk akhir yang baik. Terdapat beberapa
teknologi yang sering digunakan untuk mencegah kerusakan makanan yang disebabkan
kegiatan mikroba, yaitu pendinginan dengan refrigerator, pembekuan, pengawetan
dengan bahan kimia, dan pemanasan. Pendinginan merupakan penyimpanan bahan
makanan pada suhu sekitar 00C sampai 100C. Pendinginan hanya memperlambat semua
proses yang terjadi dan bukan menghentikan. sehingga didalam proses pendinginan
perlu dijaga agar suhu pendinginan harus selalu konstan. perlakuan panas yang cukup
tinggi pada makanan dan ditujukan untuk mengurangi atau membunuh mikroba yang
ada didalam makanan. Ada 2 macam proses, yaitu : proses pasteurisasi untuk membunuh
semua bakteri patogen dan juga dengan sendirinya mengurangi jumlah bakteri non-
patogen,tetapi spora-spora bakteri tetap tahan terhadap perlakuan pasteurisasi. Ada
beberapa tipe pasteurisasi yaitu Low Temperature Long Time (LTLT) yaitu proses
pasteurisasi pada suhu sekitar 60 – 700C selama 30 menit dan tipe High
Temperature Short Time dimana perlakuan panasnya pada suhu 76 - 800 C atau lebih
selama 15 detik. 2. Proses Sterilisasi ada 2 macam tipe , yaitu : 1. Batch Sterilization
dimana produk yang belum steril diisikan kedalam kemasan dan selanjutnya
bersama-sama dilakukan proses sterilisasi. Biasanya dipakai suhu sterilisasi 120 0 C
selama 20 atau 30 menit. 2. Flow Sterilization (UHT) dimana produk dan kemasan
disterilisasikan sendiri-sendiri/terpisah dengan suhu 1350 C sampai 1500 C selama 2
detik.
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum Nomor : Nama :Diana Maya Sari
Mata Kuliah : Teknologi Pengolahan Susu NRP :D14080109
Hari/Tanggal : Dosen :
Tempat Praktikum : Laboratorium Susu Lt.3 Nama Asisten
Kelompok : 8 (G2) 1. Paulina Yuniarsih
2. Rithoh Yahya
3. Gabby Elfanda
4. Omi Dwi N
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011