Tugas Mandri Pbl Blok 19

14
TUGAS MANDRI PBL BLOK 19 SISTEM KARDIOVASKULAR II ANDRIE YOGIE PUTRA 10 - 2007 - 129 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

description

19

Transcript of Tugas Mandri Pbl Blok 19

Page 1: Tugas Mandri Pbl Blok 19

TUGAS MANDRI PBL BLOK 19

SISTEM KARDIOVASKULAR II

ANDRIE YOGIE PUTRA

10 - 2007 - 129

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA2009

Page 2: Tugas Mandri Pbl Blok 19

BAB I

PENDAHULUAN

Trombosis vena dalam adalah suatu keadaan terjadinya gumpalan darah (trombus) pada

pembuluh darah balik (vena) dalam di daerah tungkai bawah. Setiap tahunnya diperkirakan

terdapat 1 di antara 1000 orang menderita kelainan ini. Dari jumlah tersebut, kurang lebih satu

sampai lima persen penderita meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan. Trombus yang

terbentuk di tungkai bawah tersebut dapat lepas dari tempatnya dan berjalan mengikuti aliran

darah, disebut dengan emboli. Emboli yang terbentuk dapat mengikuti aliran darah hingga ke

jantung dan paru. Biasanya emboli tersebut akan menyumbat di salah satu atau lebih pembuluh

darah paru, menimbulkan suatu keadaan yang disebut dengan embolisme paru (pulmonary

embolism). Tingkat keparahan dari embolisme paru tergantung dari jumlah dan ukuran dari

emboli tersebut. Jika ukuran dari emboli kecil, maka akan terjadi penyumbatan pada pembuluh

darah paru yang kecil, sehingga menyebabkan kematian jaringan paru (pulmonary infarction).

Namun jika ukuran emboli besar maka dapat terjadi penyumbatan pada sebagian atau seluruh

darah dari jantung kanan ke paru, sehingga menyebabkan kematian. Ini menunjukkan bahwa

thrombosis memberikan dampak luar biasa pada morbiditas, mortalitas dan biaya perawatan

medik. Sebagian morbiditas tersebut dapat dicegah dengan pencegahan primer, dan sebagian lagi

dengan pencegahan sekunder sesudah terjadi serangan. Oleh karena itu pengertian tentang faktor

risiko dan patogenesisnya menjadi sangat penting dalam rangka menyusun cara pencegahan dan

pengobatan yang baik. Kecenderungan yang sama dapat dijumpai di negaran-negara berkembang

termasuk Indonesia. Di Indonesia, thrombosis (penyakit jantung koroner dan stroke) merupakan

penyebab kematian nomor satu, lebih sering dari penyakit infeksi.

Page 3: Tugas Mandri Pbl Blok 19

BAB II

ISI

Pemeriksaan

Anamnesi :

• Kaki bengkak & nyeri

• RPD & RPK: pernah terdapat DVT atau thrombosis

• faktor resiko

Fisik :

• Edema tungkai unilateral: iliaka, femoral, popliteal. Banyak di lower extrimity

• Eritema

• Warmth/hangat

• Cord/ tonjolan

• Peningkatan turgor jaringan

• Distensi vena superfisial

• Vena kolateral

• Tanda houman (+) : nyeri & peningkatan resistensi ketika kaki yang edema dorsofleksi

• Kulit:

- Phlegmasia cerculea dolens: sianotik/biru

- Phlegmasia alba dolens: pallor di tunkai yang bengkak

Page 4: Tugas Mandri Pbl Blok 19

Laboratorium :

• Peningkatan D-dimer

• Antitrombin

Noninvasif

• Duplex Venous USG:

- Mengetahui adanya vena kolaps dan kompresi vena

- Negative pada wanita hamil pada daerah pelvis, iliaka, & v. cava

- Lebih sensitif & spesifik pada DVT proximal

• USG Doppler:

- Mengetahui kecepatan aliran darah aliran darah menurun pada kondisi: gangguan

respirasi & kompresi vena

- Lebih sensitif & spesifik pada DVT proximal

• MRI:

- Mengetahui thrombosis pada vena cava & vena pelvis

- Untuk wanita hamil

Invasif

• Venografi/ phlebografi

- Mengetahui defek atau tidak adaknya blood filling di vena tersebut

- Pada DVT: betis, paha, ileofemoral

- Kerugian: pasang kateter → syok, injeksi kontaras/ yodium→ alergi

Page 5: Tugas Mandri Pbl Blok 19

Diagnosis Kerja

Deep Vein Thrombosis (Sumbatan Pembuluh Vena Dalam)

Etiologi

Ditemukan 3 faktor yang berperan dalam terjadinya trombosis vena dalam:

1. Cedera pada lapisan vena

2. Meningkatnya kecenderungan pembekuan darah : terjadi pada beberapa kanker dan pemakaian

pil KB (lebih jarang). Cedera atau pembedahan mayor juga bisa meningkatkan kecenderungan

terbentuknya bekuan darah.

Page 6: Tugas Mandri Pbl Blok 19

3. Melambatnya aliran darah di dalam vena : terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring

dalam waktu yang lama karena otot betis tidak berkontraksi dan memompa darah menuju

jantung. Misalnya trombosis vena dalam bisa terjadi pada penderita serangan jantung yang

berbaring selama beberapa hari dimana tungkai sangat sedikit digerakkan; atau pada penderita

lumpuh yang duduk terus menerus dan ototnya tidak berfungsi.

Trombosis juga bisa terjadi pada orang sehat yang duduk terlalu lama (misalnya ketika

menempuh perjalanan atau penerbangan jauh).

FAKTOR RISIKO UTAMA

- Imobilitas yang nyata

- Dehidrasi

- Keganasan lanjut

- Diskrasia darah

- Riwayat DVT

- Varises vena, dan

- Operasi atau truma pada tungkai bawah atau pelvis.

FAKTOR PREDISPOSISI

- Pemakaian obat anti hamil yang mengandung esterogen

- Kehamilan

- Gagal jantung kongestif kronik obesitas

Page 7: Tugas Mandri Pbl Blok 19

Patofisiologi

Penyabab utama rombosis Vena belum jelas, tatapi ada tiga kelompok factor pendukung yang

dianggap berperan penting dalam pembentukannya yang dikenal sebagai TRIAS VIRCHOW;

Stasis aliran darah vena, terjadi bila aliran darah melambat, seperti pada gagal jantung atau syok;

ketika vena berdilatasi, sebagai akibat terapi obat, dan bila kontraksi otot skeletal berkurang,

seperti pada istirahat lama, paralysis ekstremitas atau anastesi.Hal-hal tersebut menghilangkan

pengaruh dari pompa vena perifer, meningkatkan stagnasi dan pengumpulan darah di ekstremitas

bawah. Cedera dinding pembuluh darah, diketahui dapat mengawali pembentukan thrombus.

Penyebabnya adalah trauma langsung pada pembuluh darah, seperti fraktur dan cedera jaringan

lunak, dan infuse intravena atau substansi yang mengiritasi, seperti kalium klorida, kemoterapi,

atau antibiotic dosis tinggi. Hiperkoagulabilitas darah, terjadi paling sering pada pasien dengan

penghentian obat antikoagulan secara mendadak. Kontrasepsi oral dan sejumlah besar diskrasia.

Rangsangan trombosis vena Me ↑ kan resistensi aliran vena dari ekstremitas bawah.

Pengosongan vena terganggu Rangsangan trombosis vena pe↑an vol. dan tek. darah vena ↓.

Stasis & penimbunan darah di ekstremitas, trombus melekat di Pembuluh Darah, risiko

embolisasi. Emboli menuju sirkulasi paru.

Manifestasi Klinis

- Emboli paru, sebagai petunjuk klinis pertama dari thrombosis.

- Edema dan pembengkakan ekstremitas karena aliran darah tersumbat

- Nyeri tekan akibat inflamasi dinding vena

- Tanda Homan : nyeri tekan pada betis sewaktu dorsofleksi kaki

- Tanda Lowenburg : nyeri di paha atau betis sewaktu pengembungan manset

Page 8: Tugas Mandri Pbl Blok 19

- Peningkatan turgor jaringan, Kenakan suhu kulit Bintik-bintik dan sianosis karena stagnasi aliran

- Penurunan Hb

Penatalaksanaan

Tujuan terapi :

• Stop peningkatan thrombus

• Batasi progresivitas edema tungkai

• Lisis & buang bekuan darah (trombektomi)

• Cegah: disfungsi vena, emboli paru & past-thrombotic syndrome

Medikamentosa & non medikamentosa:

• Antikoagulan

Unfractioned heparin / low molecular weight heparin

- i.v 18 IU/kg BB/ jam → cek trombosit, PTT, APTT meningkat 2x →heparin subkutan

ESO: trombositopenia [heparin- induced thrombositopenia/ HIT], thrombosis arterial, &

iskemia.

Warfarin [ heparin ]

Efek: full antikoagulan

Beri di minggu pertama selama 4-5 hari, lalu stop warfarin. Karena efeknya akan overlapping

dengan heaparin dan warfarin tidak efektif lagi

• Trombolitik

Tujuan: lisis thrombus

Page 9: Tugas Mandri Pbl Blok 19

Ex: streptokinase, urokinase & tPA

Kurang efektif untuk cegah emboli paru

• Trombektomi

Bila terdapat:

1. Trombosis vena ileofemoral akut

2. Fistula arteriovena

• Filter vena kava

Untuk DVT Proksimal → cegah emboli paru

Komplikasi

Pulmonary embolism adalah komplikasi utama dari deep vein thrombosis. Ia dapat hadir dengan

nyeri dada dan sesak napas dan adalah kondisi yang mengancam nyawa. Lebih dari 90% dari

pulmonary emboli timbulya dari kaki-kaki.

Post-phlebitic syndrome dapat terjadi setelah deep vein thrombosis. Kaki yang terpengaruh dapat

menjadi bengkak dan nyeri secara kronis dengan perubahan-perubahan warna kulit dan

pembentukan borok-borok (ulcer) disekitar kaki dan pergeangan kaki.

Prognosis

Page 10: Tugas Mandri Pbl Blok 19

Diagnosis Banding

Page 11: Tugas Mandri Pbl Blok 19

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Page 12: Tugas Mandri Pbl Blok 19

DAFTAR PUSTAKA