Tugas Jamu
-
Upload
kayyis-assegaf -
Category
Documents
-
view
259 -
download
2
Transcript of Tugas Jamu
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 1/26
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Syamir (2012), Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, memilikilebih kurang 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat.
Tumbuhan berkhasiat tersebut, 180 spesies telah dimanfaatkan oleh industri jamu tradisional yang juga
merupakan potensi pasar obat herbal dan fitofarmaka. Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di
Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya
naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan),
dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan bakunya. Obat herbal
telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju.
Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80 % dari
penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Faktor pendorong terjadinya peningkatan
penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi
penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di
antaranya kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal
tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan dalam standardisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi
lalu dibuat sediaan fitofarmaka atau bahkan dimurnikan sampai diperoleh zat murni.Di Indonesia, dari
tahun ke tahun terjadi peningkatan industri obat tradisional, karena banyaknya variasi sediaan bahan alam
maka untuk memudahkan pengawasan dan perizinan maka Badan POM mengelompokkan dalam sediaan
jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka.
Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang berlimpah dan baru 180 tanaman yang
digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri, maka peluang bagi profesi kefarmasian dan
agroindustri untuk meningkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan masih terbuka
lebar. Standardisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat
keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi farmasi dan agroindustri agar obat herbal semakin dapat
diterima oleh masyarakat luas.
Selain itu, peran mahasiswa dalam meningkatkan inovasi bagi produk jamu, herbal terstandar,
dan fitofarmaka sangat berpengaruh untuk kehidupan manusia.Hal ini dikarenakan, penggunaan bahan
kimia untuk obat-obatan mempunyai efek samping yang berbahaya untuk tubuh.Penggunaan jangka
panjang obat-obatan kimia dapat memberikan efek yang permanen bahkan kerusakan pada organ
manusia.Oleh karena itu, penggunaan tanaman herbal untuk jamu, obat terstandar dan fitofarmaka sangat
bermanfaat baik dalam mencegah maupun mengobati dari serangan penyakit.
B. Tujuan
Mengetahui pemanfaatan tanaman-tanaman herbal yang dapat diolah menjadi jamu, herbal
standar, dan fitofarmaka
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 2/26
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Pada praktikum kali ini, alat yang dipakai adalah pisau, oven, alat pelebur atau mortar, dan
wadah. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum adalah kunyit putih
B. Metodologi
Bahan kunyit putih dicuci bersih pada air mengalir
Bahan dipotong tipis 5-7 mm
Bahan dikeringkan dalam oven atau blower (45-50oC) selama 2 hari
Bahan diserbukan menggunakan alat penyerbuk atau mortar
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 3/26
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Hasil pada praktikum terlampir
3.2. Pembahasan
3.2.1. Jamu, Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
Jamu merupakan bahan obat alam yang sediannya masih berupa simplisia sederhana, seperti irisan
rimpang, daun atau akar kering.Sedang khasiatnya dan keamanannya baru terbukti setelah secara empiris
berdasarkan pengalaman turun-temurun.Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat
melewati 3 generasi.Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan disebut jamu jika
bertahan minimal 180 tahun.Sebagai contoh, masyarakat telah menggunakan rimpang temulawak untuk
mengatasi hepatitis selama ratusan tahun.Pembuktian khasiat tersebut baru sebatas pengalaman, selama
belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa temulawak sebagai antihepatitis.Jadi Curcuma xanthorriza itu tetaplah jamu. Artinya ketika dikemas dan dipasarkan, produsen dilarang mengklaim
temulawak sebagai obat (Anonim. 2011).
Selain tertulis "jamu", dikemasan produk tertera logo berupa ranting daun berwarna hijau dalam
lingkaran. Di pasaran banyak beredar produksi kamu seperti Tolak Angin (PT Sido Muncul), Pil Binari
(PT Tenaga Tani Farma), Curmaxan dan Diacinn (Lansida Herbal), dll.
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 4/26
Gambar 1. Logo Jamu
Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar dengan syarat bentuk sediaannya berupa
ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang terstandarisasi. Disamping itu herbal terstandar harus
melewati uji praklinis seperti uji toksisitas (keamanan), kisaran dosis, farmakodinamik (kemanfaatan) dan
teratogenik (keamanan terhadap janin).Uji praklinis meliputi in vivo dan in vitro. Riset in vivo dilakukan
terhadap hewan uji seperti mencit, tikus ratus-ratus galur, kelinci atau hewan uji lain. Sedangkan in
vitro dilakukan pada sebagian organ yang terisolasi, kultur sel atau mikroba. Riset in vitro bersifat parsial,
artinya baru diuji pada sebagian organ atau pada cawan petri.Tujuannya untuk membuktikan klaim sebuah
obat.Setelah terbukti aman dan berkhasiat, bahan herbal tersebut berstatus herbal terstandar.Meski telah
teruji secara praklinis, herbal terstandar tersebut belum dapat diklaim sebagai obat.Namun konsumen
dapat mengkonsumsinya karena telah terbukti aman dan berkhasiat.Hingga saat ini, di Indonesia baru 17
produk herbal terstandar yang beredar di pasaran.Sebagai contoh Diapet (PT Soho Indonesia), Kiranti (PT
Ultra Prima Abadi), Psidii (PJ Tradimun), Diabmeneer (PT Nyonya Meneer), dll.Kemasan produk Herbal
Terstandar berlogo jari-jari daun dalam lingkaran (Syamir, Hasnidar. 2012).
Gambar 2. Logo Herbal Terstandar
Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis
pada manusia.Dosis dari hewan coba dikonversi ke dosis aman bagi manusia. Dari uji itulah dapat
diketahui kesamaan efek pada hewan coba dan manusia.Bisa jadi terbukti ampuh ketika diuji coba pada
hewan, belum tentu ampuh juga ketika dicobakan pada manusia. Uji klinis terdiri atas single center yang
dilakukan di laboratorium penelitian dan multicenter di berbagai lokasi agar lebih obyektif. Setelah lolosuji fitofarmaka, produsen dapat mengklaim produknya sebagai obat. Namun demikian, klaim tidak boleh
menyimpang dari materi uji klinis sebelumnya.Misalnya, ketika uji klinis hanya sebagai antikanker,
produsen dilarang mengklaim produknya sebagai antikanker dan antidiabetes.
Kemasan produk fitofarmaka berupa jari-jari daun yang membentuk bintang dalam lingkaran. Saat
ini di Indonesia baru terdapat 5 fitofarmaka, contoh Nodiar (PT Kimia Farma), Stimuno (PT Dexa
Medica), Rheumaneer PT. Nyonya Meneer), Tensigard dan X-Gra (PT Phapros). Itulah tiga kriteria
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 5/26
produk bahan alam dan tahapan panjang yang harus dilalui oleh produsen obat bahan alam untuk
mendapatkan status tertinggi sebagai obat yaitu fitofarmaka.Semua uji tersebut ditempuh demi keamanan
konsumen (Anonim. 2011).
Gambar 3. Logo Fitofarmaka
3.2.2. Tanaman Herbal
a. Pegagan
Klasifikasi tanaman Pegagan:
Kerajaan : Plantae
Divis : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Familia : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Species : C. asiatica & Hydrocotyle asiatica
Nama Binominal : Centella asiatica
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun.
Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis
pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.Pegagan merah dikenal juga
dengan tanaman kebun atau tanaman batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan
terbuka. Pegagan merah tumbuh merembat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi
mempunyai rhizoma (rimpang pendek).
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan
peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan
(haermostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensis,
insektisida, antialergi dan stimulun. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang
berlebihan (menghambat terjadinya keloid). Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah
pada lengan dan kaki: mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental stamina tubuh,
serta menurunkan gejala dan depresi.
Pegagan mengandung bahan aktif seperti triterpenoid glikosida (terutama asiatikosida, asid asiatik,
asid madecassik, madikassosida), flavenoids (kaemferol dan guercetin), volatile oils (vallerin, camphor,
ciniole dan sterols tumbuhan seperti campesterol, stigmasterol, sitosterol), pektin, asid amino, alkaloidhydrocotyline, mysitol, asid bramik, asid centelik, asid isobrahmik, asid betulik, tanin serta garam mineral
seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut
asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa.Zat vellarine yang ada
memberikan rasa pahit.
Beberapa bahan aktif yang terkandung di dalam pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) antara lain
adalah triterpenoid saponin yang unsur utamanya terdiri dari asiatikosida dan madekassosida, genin
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 6/26
triterpen, minyak esensial, flavonoid, fitosterol, gula dan bahan aktif lain seperti tannin, asam amino, asam
lemak, alkaloid dan garam-garam mineral (Kumar dan Gupta, 2006). Berdasarkan penelitian Noor dan Ali
(2004), pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) bahan aktif yang terdapat pada pegagan diduga mampu
menekan produksi spermatozoa.
b. Meniran
Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki sistematika sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri Linn
Meniran ( Phyllanthus niruri L.) tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu, seperti di
sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah diantara rerumputan.Tumbuhan ini bisa ditemukan di
daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Meniran merupakan terna,
semusim, tumbuh tegak, tinggi 30-50 cm, bercabang – cabang. Batang berwarna hijau pucat. Daun tunggal,
letak berseling. Helaian daun bundar memanjang, ujung tumpul, pangkal membulat, permukaan bawah
berbintik kelenjar, tepi rata, panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm, berwarna hijau. Dalam satu
tanaman ada bunga betina dan bunga jantan.Bunga jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga
betina keluar di atas ketiak daun. Buahnya kotak, bulat pipih, licin, bergaris tengah 2-2,5 mm. Bijinya
kecil, keras, berbentuk ginjal, berwarna coklat (Syamsyuhidayat dan Hutapea, 1991).
Meniran (Phyllanthus niruri L.) banyak mengandung beberapa zat kimia yaitu:
Flavonoid
Merupakan senyawa larut dalam air yang dapat diekstraksi dengan etanol 70% dan tetap ada
lapisan air setelah dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu
warnanya berubah apabila ditambah basa atau amoniak. Flavonoid umumnya terdapat dalam tumbuhan
terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon. Flavonoid yang merupakan bentuk kombinasi glikosida,
terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh. Beberapa turunan flavonoid terdapat pada tumbuhan
tingkat tinggi dan hanya terdapat pada organ-organ tertentu dari tumbuhan seperti akar, batang, daun,
bunga, bij i, dan kulit kayu (Harborne, 1987). Menurut Suprapto (2006), flavonoid pada meniran banyak
ditemukan di bagian akar dan daun. Flavonoid pada meniran menempel pada sel imun dan memberikan
sinyal intraseluler atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun lebih baik. Selain itu, meniran
berfungsi juga sebagai senyawa antioksidan yang mampu merangsang kekebalan tubuh.
Lignan
Lignan berupa zat padat hablur tanpa warna yang menyerupai senyawa aromatik sederhana yanglain dalam sifat kimianya. Lignan tersebar luas pada tumbuhan, terdapat dalam kayu, daun, eksudat,
damar, dan bagian tumbuhan lain. Lignan terkadang dijumpai sebagai glikosida.Lignan digunakan sebagai
antioksidan dalam makanan.Selain itu lignan juga merupakan kandungan kimia yang aktif dalam
tumbuhan obat tertentu. Lignan dapat diekstraksi dengan aseton atau etanol dan seringkali diendapkan
sebagai garam kalium yang sukar larut (Robbinson, 1995).
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 7/26
Tanin
Tanin tersebar dalam setiap tanaman yang berbatang. Tanin berada dalam jumlah tertentu, biasanya
berada pada bagian spesifik tanaman seperti daun, buah, akar, batang. Tanin merupakan senyawa
kompleks, biasanya merupakan campuran polifenol yang sukar untuk dipisahkan karena tidak dalam bentuk kristal. Di dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila
jaringan rusak maka reaksi penyamaan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai
oleh cairan pencernaan. Salah satu fungsi utama tanin yaitu sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan
karena rasanya yang sepat.Tanin dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput lendir usus (Tjay
dan Raharja, 1991).
Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid termasuk senyawa
bersifat basa yang mengandung satu atau atom nitrogen dan berbentuk kristal. Untuk alkaloid dalam daun
atau buah segar adalah rasanya pahit di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat atau keras terhadap
manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan suatu asam akan membentuk garam alkaloid yang
lebih mudah larut (Harborne, 1987).
Saponin
Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika dikocok dengan air.Pada konsentrasi
rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah.Saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Kelarutan
saponin dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robbinson, 1995).
Meniran ( Phyllanthus niruri Linn.) adalah salah satu tumbuhan obat Indonesia yang telah lama
digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan berbagai penyakit seperti diuretik, ekspektoran dan
pelancar haid. Selain itu herba meniran juga digunakan untuk pengobatan sembab (bengkak), infeksi dan
batu saluran kencing, kencing nanah, menambah nafsu makan, diare, radang usus, konjungtivitas,
hepatitis, sakit kuning, rabun senja, sariawan, digigit anjing gila, rabun senja, dan rematik gout
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Herba meniran telah terbukti mempunyai berbagai efek
farmakologis, antara lain sebagai hepatoprotektif (Munjrekar et al., 2008), antidiabetes (Nwanjo, 2007)
dan antioksidan (Ahmeda et al. 2005). Berdasarkan hasil penelitian terhadap kandungan kimia herba
meniran (Phyllanthus niruri L.), senyawa phyllanthinmempunyai efek menurunkan kadar asam urat tikus
yang dibuat hiperurisemia dengan potassium oxonate (Murugaiyah dan Chan, 2006).
Penelitian terbaru mengenai meniran ternyata bisa digunakan untuk penderita HIV AIDS, dimana
ekstrak meniran bersifat sebagai “adjuvant” , terutama untuk meningkatkan T-helpernya. Adjuvant artinya
membantu dalam menanggulangi suatu infeksi. Selain diberikan obat standar, ditambah dengan stimulan.
Dengan terapi adjuvant , proses penyembuhan penyakit bisa lebih cepat dan yang lebih penting adalah
menghilangkan proses kekambuhan. Ektrak meniran dapat digunakan sebagai terapi adjuvant pada
pengobatan infeksi yang membandel seperti infeksi virus, infeksi jamur, infeksi bakteri, intraseluler dan
penyakit infeksi kronis lainnya.Ekstrak meniran ini bersifat membantu, bukan mengobati, penyembuhanHIV/AIDS. Setidaknya memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang umur penderita, selain itu
meniran juga dapat menyembuhkan hepatitis B. Senyawa aktif dalam meniran adalah filantin dan
hipofilantin yang berfungsi mengeluarkan racun dalam tubuh. Selain itu, perdu bertinggi satu meter ini
juga sanggup memacu kekebalan tubuh.
Selain itu meniran memiliki aktivitas imunomodulator.Imunomodulator berperan membuat sistem
imun lebih aktif dalam menjalankan fungsinya, menguatkan sistem imun tubuh (imunostimulator) atau
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 8/26
menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imunosuppressan).Dengan demikian, kekebalan atau daya
tahan tubuh dapat selalu optimal sehingga tetap sehat ketika diserang virus, bakteri, dan mikroba
lainnya.Sebagai imunomodulator, meniran tidak semata-mata berefek meningkatkan sistem imun, namun
juga menekan sistem imun apabila aktivitasnya berlebihan. Jika aktivitas sistem imun berkurang, maka
kandungan flavonoid dalam meniran akan mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel untuk meningkatkan aktivitasnya. Sebaliknya jika sistem imun kerjanya berlebihan, maka meniran berkhasiat
dalam mengurangi kerja sistem imun tersebut.Sehingga meniran berfungsi sebagai penyeimbang sistem
imun.
c. Kunyit Putih
Klasifikasi tanaman Kunyit Putih:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia rotunda L.
Kunyit putih memiliki nama daerah kunci pepet , temu rapet , ardong (Jawa), kunir putih (Sunda),
konce pet (Madura), temu putri, temu rapet (Melayu). Nama asing – Nama simplisia: Kaempferiae
rotundae Rhizoma (kunci pepet). Perawakan herba, tinggi sampai 0,65 m. Batang berupa rimpang
bercabang, pendek, sangat kuat, aromatik, warna putih kekuningan, batang semu kokoh, merah
kecoklatan, minimal 25 cm (Plantus, 2008). Daun tunggal, berpelepah 3-5, tegak, helaian; bentuk daun
bulat memanjang lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, runcing, tumpul, daging daun tebal dan lunak,
permukaan atas daun gundul, permukaan bawah berambut sangat pendek, warna permukaan atas hijau dan
sering seperti terbakar, permukaan bawah ungu gelap, panjang helaian daun 10-30 cm, lebar 4-10 cm,
tangkai daun besar, sampai 4 cm, lidah-lidah daun (ligula) kira-kira 4 mm, upih (pelepah) daun berambut,
panjang 7-24 cm (Plantus, 2008).
Kunyit Putih (curcuma mangga), sebagai anggota keluarga besar Curcuma, mengandung zat
kurkumin.Kurkumin mempunyai khasiat anti-oksidan dan anti-inflamasi.Bahkan khasiat anti-oksidannya
lebih kuat dari vitamin E, sedangkan khasiat anti-inflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison
kimia/sintetis. Zat anti-oksidan pada kunyit berfungsi mencegah kerusakan asam deoksiribonukleat
(senyawa yang menyusun gen), karena kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.
Sedangkan kurkumin bersama feruloyl dan 4-hydroxy-cinnamoyl adalah senyawa anti-inflamasi yangterdapat pada rimpang kunyit.Artinya, kedua kandungan kurkumin tersebut sangat berperan dalam
memerangi kanker, yaitu mencegah kerusakan gen sekaligus mencegah peradangan (inflamasi), karena
pada penyakit kanker selalu terjadi inflamasi.
Manfaat kunyit putih dapat mengobati gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak
karena memar, keseleo. Menghentikan peredaran darah, anti inflamasi, menambah nafsu makan, dan anti
neoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker), mengecilkan rahim, menambah nafsu
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 9/26
makan, menghambat pertumbuhan sel kanker, mengobati sakit maag, dan nyeri lambung sedangkan umbi
kunyit putih dapat juga digunakan untuk obat penenang syaraf dan daunnya digunakan untuk body lotion
(Plantus, 2008).
d.
SambilotoKlasifikasi tanaman Sambiloto:
Kerajaan : Plantae
Ordo : Lamiales
Family : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : A. paniculata
Nama binomial : Andrographis paniculata
Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai
90 sentimeter.Asalnya diduga dari Asia tropika.Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di
Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa.Tumbuh baik di dataran rendah
sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut.Sambiloto dapat tumbuh baik pada curah hujan 2000-
3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius.Kelembaban yang dibutuhkan termasuk sedang,
yaitu 70-90% dengan penyinaran agak lama. Nama daerah untuk sambiloto antara lain: sambilata
(Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray
(Sunda); pepaitan (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien (Cina) (Mursito, 2002).
Zat aktif utama yang terdapat pada Andrographis adalah andrographolide. Zat ini paling banyak
terdapat pada daun (2,39%), sedangkan biji adalah bagian yang memiliki kandungan zat andrographolide
yang paling rendah. Andrographolide memiliki rasa yang sangat pahit.Menurut struktur kimianya dikenal
sebagai diterpene lactone.Zat aktif lainnya yang dimiliki Andrographis yang bersifat pahit dan termasuk
golongan diterpenoid adalah deoxyandrographolide,19 β-D-glukodide dan neoandrographolide. Selain itu
terdapat zat aktif yang tidak bersifat pahit yaitu 14 deoxy-11,12-dehydroandrographolide (andrographolide
D), homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin dan stigmasterol.
Khasiat sambiloto / manfaat sambiloto, antara lain:
Anti Kanker.
Andrographis paniculata (Sambiloto) mempunyai kandungan senyawa yang berpotensi
menyebabkan terjadinya proses differensiasi sel-sel kanker, yaitu senyawa terpene. Selain itu ekstrak
Sambiloto juga bertugas sebagai cytotoxic yang melawan sel-sel kanker.Kemampuan ini ditunjukkan saat
melawan sel-sel kanker nasopharynx (sel kanker squamosa) dan setelah mampu melawan sel-sel limfosit
yang terserang leukemia (Anonim, 2009).
Penelitian di Jepang melaporkan bahwa Sambiloto dapat menghentikan perkembangbiakan sel-sel
kanker lambung. Setelah 3 hari, hanya kurang dari 8 buah sel kanker yang tumbuh dengan kehadiran
Sambiloto.Penelitian lain menguji Sambiloto pada sel-sel sarcoma. Sambiloto ditemukan menghambat pertumbuhan tumor.Ekstrak Sambiloto lebih tidak berbahaya dibandingkan racun dari zat-zat kimia untuk
kemotherapi melawan kanker.Ekstrak Sambiloto dinyatakan lebih aman dan efektif menahan pertumbuhan
kanker prostat dan payudara.
Kekebalan terhadap HIV dan Antivirus.
Sambiloto dapat mengganggu enzim yang dihasilkan selama perkembangbiakan virus dan
sekaligus mendukung fungsi kekebalan yang normal.Beberapa peneliti percaya bahwa ekstrak Sambiloto
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 10/26
dapat digunakan untuk memberantas virus lain seperti virus Ebola, herpes, hepatitis dan influenza. Sel-sel
leukemia khususnya telah terlihat sangat sensitive terhadap efek andrographolida.
Masuk Angin, Demam dan Antiinflamasi.
Penelitian penggunaan ekstrak Sambiloto untuk mencegah masuk angin telah dilakukan dengan
memberikan Kan Jang yang mengandung ekstrak Sambiloto pada sekelompok siswa. Hasilnya, kelompok yang diberi perlakuan Kan Jang selama 3 bulan lebih sedikit yang terkena serangan flu (30 %)
dibandingkan kelompok yang tidak menerima perlakuan Sambiloto (62%). Sambiloto juga digunakan
untuk pengobatan demam, penyakit saluran pencernaan serta untuk pereda sakit.
Efek antiinflamasi dari Sambiloto ditunjukkan pada beberapa penelitian terhadap peradangan
(inflamasi) yang disebabkan karena zat-zat kimia, peradangan yang disebabkan oleh histamine, dimetil
benzene, croton oil (hemolytic necrosis) dan pneumocystis akut yang oleh adrenalin secara nyata dapat
dikurangi. Pengaruh ini diamati terhadap sebagian besar kelompok Andrographolida, yaitu:
Deoxyandrographolida, Andrographolida, Neoandrographolida dan Dehydroandrographolida.
Dehydroandrographolida mempunyai efek yang paling besar kemudian diikuti Neoandrographolida dan
Andrographolida.
Anti Bakteri, Anti Malaria dan Anti Cacing
Menurut Mursito (2002), Ekstrak Sambiloto berisi 4 senyawa aktif yang mempunyai aktivitas
antimalaria melawan Plasmodium berghei, salah satu parasit pembawa malaria. Ekstrak Sambiloto
menghasilkan penghambat perkembangan parasit.Senyawa aktif yang dikandung oleh Sambiloto yaitu
neoandrographolida dan deoxiandrographolida jika digunakan bersama diketahui lebih efektif dibanding
jika menggunakan keempat senyawa yang dikandung oleh Sambiloto.Ekstrak Sambiloto juga efektif untuk
membunuh filaria (cacing yang mikroskopis) yang menyebabkan sakit gajah, tanpa menimbulkan racun.
Penelitian baru dilakukan dengan hewan uji yaitu pada anjing tapi peneliti percaya bahwa ekstrak
Sambiloto aman untuk manusia.Ekstrak Sambiloto mempunyai aktivitas antidiare, yaitu menghambat
respon usus terhadap enterotoksin dari bakteri Escherichia coli penyebab gejala diare pada percobaan
dengan ileum.
Andrographolida dan Neoandrographolida memiliki potensi kuat menghambat pengeluaran
enterotoksin E. coli penyebab diare in vivo. Andrographolida sama efektifnya dengan loperamid dalam
melawan enterotoksin termolabil dan lebih efektif daripada loperamid jika diuji melawan enterotoksin
termostabil. Sedangkan Neoandrographolida sama efektif dengan loperamid terhadap enterotoksin
termolabil dan sedikit kurang efektif dibanding loperamid dalam melawan enterotoksin termostabil.
Protektor Liver dan Kandung Empedu
Dalam sistem pengobatan di India disebutkan bahwa terdapat 26 macam formulasi yang
didalamnya menggunakan Sambiloto untuk mengobati penyakit Liver.Senyawa-senyawa yang terkandung
dalam Sambiloto telah diuji efek perlindungannya melawan racun pada Liver.Hal ini telah diuji pada tikus
yang telah diberi Karbontetrachloride, alcohol dan bahan-bahan kimia beracun yang lain. Bahan kimia ini
merusak liver dengan menimbulkan peristiwa lipidperoksidasi. Ini adalah proses pelepasan radikal bebas(molekul reaktif) yang dihasilkan dengan reaksi kimia dan merusak membran sel yang berada disekeliling
sel-sel liver. Ketika senyawa Sambiloto diberikan pada hewan uji 3 hari sebelum terkena racun kimia,
terdapat perlindungan yang nyata terhadap liver. Efek ini menunjukkan kemampuan senyawa kandungan
Sambiloto sebagai antioksidan.Selain itu efek hepatoprotektif andrographolida ditunjukkan dengan adanya
hambatan kerja racun dari karbontetraklorida, paracetamol dan galaktosamin, senyawa yang dapat
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 11/26
menginduksi toksisitas pada kultur hati tikus. Pemberian Sambiloto pada penderita infeksi Hepatitis
dilaporkan mengurangi gejala penyakit.
Infeksi hepatitis adalah kondisi liver yang mengalami peradangan akut. Hal ini sering diikuti
penyakit sirosis hati dan berkembang menyebabkan koma atau kematian. Di India, Sambiloto digunakan
untuk mengobati penyakit-penyakit ringan pada liver yang mendorong untuk menguji efek Sambiloto terhadap infeksi hepatitis, yaitu memperbaiki nafsu makan dalam 15 hari pengobatan,
jaundice(warna kuning pada mata dan kulit) secara bertahap berkurang dan tidak tampak sama sekali
dalam waktu 24 hari, demam turun setelah kira-kira 7 hari. Sehingga peneliti-peneliti menyimpulkan
bahwa Sambiloto dapat digunakan untuk pengobatan infeksi hepatitis.
Pada penelitian yang lain menunjukkan bahwa Andrographolida dari Sambiloto dapat
menghasilkan pertambahan yang nyata dalam aliran cairan empedu. Cairan empedu dihasilkan di liver
kemudian disimpan pada kandung empedu dan membantu pencernaan. Ketika bahan kimia seperti
parasetamol diberikan kepada hewan uji yang sebelumnya telah diberi Andrographolida, berkurangnya
produksi cairan empedu yang biasa terjadi karena adanya bahan kimia tersebut dapat dicegah.
Andrographolida yang terdapat pada Sambiloto berpotensi sebagai stimulator dari fungsi kandung
empedu.Pada percobaan dengan hewan uji yang diberi Andrographolida selama 7 hari berturut-turut
menunjukkan pertambahan cairan empedu, garam empedu dan asam-asam empedu.Pertambahan ini
adalah manfaat dan hasil dari peningkatan fungsi kandung empedu.Dengan menggunakan Sambiloto,
kemungkinan untuk pembentukan batu empedu berkurang.Andrographolida juga mencegah berkurangnya
jumlah cairan empedu yang dapat disebabkan karena keracunan acetaminophen.
Anti Hiperglikemia
Efek hipoglikemia diujicobakan dengan hewan uji kelinci dan terbukti dapat mencegah terjadinya
hiperglikemia yang diinduksi oleh glukosa yang mungkin disebabkan karena ekstrak Sambiloto
dapat mencegah absorbsi glukosa dari usus.
Efek samping sambiloto, penggunaan dosis tinggi menyebabkan perut mual, muntah bahkan
sampai kehilangan selera makan, karena rebusan Sambiloto memiliki rasa yang sangat pahit.Sambiloto
yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang ringan seperti diare, demam dan penyakit pada alat
pencernaan, dianjurkan hanya digunakan dalam jangka waktu yang pendek.Hal ini karena Sambiloto
mengandung senyawa untuk kontrasepsi secara alami.Penelitian dilakukan di India dengan hewan uji tikus
jantan, Sambiloto dalam bentuk serbuk daun kering dengan dosis 105 mg serbuk/kg berat badan diberikan
tiSambiloto hari selama 60 hari.Hasilnya ternyata dapat menghentikan spermatogenesis (perkembangan
dan pematangan sel-sel sperma).Disamping itu dilakukan pula penelitian pada tikus betina, yaitu dengan
pemberian serbuk Sambiloto yang dikeringkan dengan panas matahari dengan dosis 2 gr/kg berat badan
setiap hari selama 6 minggu. Dilaporkan bahwa Sambiloto juga mempunyai efek antifertilitas pada tikus
betina.Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya hewan percobaan yang hamil setelah dilakukan 5x
perkawinan dengan hewan jantan yang subur dan tidak diberi Sambiloto.Berdasarkan penelitian tersebut
disimpulkan bahwa Sambiloto dapat mencegah ovulasi.Di Bangladesh, Sambiloto sering digunakansebagai anti fertilitas (Anonim, 2011).
Dalam uji yang dilakukan pada jaringan plasenta pada manusia menunjukkan bahwa
Andrographolida Sodium Succinate yang diperoleh dari Sambiloto efektif dalam menghambat produksi
progesterone manusia.Hormon ini dibutuhkan untuk keberhasilan kehamilan. Sambiloto digunakan untuk
jaringan tertentu, artinya hanya berpengaruh pada jaringan yang dimaksud tanpa menimbulkan pengaruh
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 12/26
yang mengganggu atau merusak pada jaringan lain yang normal meskipun pada dosis uji yang
paling tinggi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa senyawa turunan dari andrographolida yang lain dapat pula
menjadi bahan kontrasepsi. Studi yang lain pada tikus betina yang menggunakan dehydroandrographolida,
menunjukkan bahwa dosis yang dapat mempengaruhi kehamilan adalah 250 mg/kg berat badan. Dapatdisimpulkan bahwa senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam Sambiloto dapat menyebabkan
infertilitas adalah kelompok dari senyawa andrographolida.
e. Tapak Dara
Klasifikasi tanaman tapak dara, yaitu (Plantamor, 2008):
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don
Tanaman yang termasuk dalam famili Apocynaceae ini merupakan jenis tumbuhan dengan
berbagai kandungan kimia.Biasanya tanaman semak ini sering tumbuh liar dan dipelihara sebagai tanaman
hias. Tumbuhan semak tegak ini tingginya sekitar 100 cm, dan tumbuh subur di padang atau pedesaan
beriklim tropis. Ada pun yang banyak dipakai sebagai obat adalah tapak dara yang tajuknya
putih.Tapakdara memiliki rumah biji berbentuk silindris yang menggantung pada batang Penyebaran
tanaman ini dengan biji.Batangnya berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas,
bercabang dan berambut.Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun
tunggal.Bunga tapak dara mirip terompet dengan permukaan berbulu halus, ada yang tajuknya berwarna
putih dan ada yang berwarna merah keunguan.
Pada akar, batang, daun hingga bunga Tapakdara mengandung unsur-unsur zatkimiawi yang
bermanfaat untuk pengobatan. Antara lain zat alkaloid (vinkristin,vinblastin, vinleurosin dan vinrosidin).
Zat vindolin yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan dipakai
sebagai obat penenang. Kandungan zat vinblastin dan vincristine yangbterdapat pada tanaman tapak dara
bermanfaat sebagai anti kanker.
Kandungan yang sangat penting dalam tanaman tapak dara adalah pada pokok bunganya yang di
anggap beracun dengan bahan aktif seperti vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine dan serpentine.
Kandungan utama lainnya dari bunga tapak dara adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine,tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin dan vinrosidin.
Di balik kesederhanaan tapak dara tersimpan manfaat yang besar terutama dalam bidang kesehatan,
terbukti bahwa terdapat empat zat dalam tapak dara yang bisa dimanfaatkan (meski diketahui itu
beracun): Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia. Vincristine,
disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas
lainnya.Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 13/26
pigmen.Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan
kelenjar.
Tapak dara mengandung lebih dari 70 macam alkaloid.2 jenis alkaloid yang ditemukan pada
daunnya, merupakan anti kanker aktif yang dapat digunakan pada kemoterapi.Vinblastine digunakan
untuk penderita Hodgkin‟s disease dan vincristine digunakan untuk anak-anak penderita leukemia.Dengandigunakannya vincristine, anak-anak penderita leukimia yang selamat meningkat dari 20 menjadi 80
persen.Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor
ganas lainnya.Selain itu ada juga kandungan Vindesine yang dipakai dalam pengobatan leukemia pada
anak-anak, dan penderita tumor pigmen, dan Vinorelbine yang seringkali digunakan sebagai bahan
pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar.Selain vinblastine (VLB) dan vincristine (VCR),
alkaloid anti kanker lainnya adalah leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, dan
lochnerine. Sementara alkaloid berefek hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) adalah leurosine,
catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia,ehrlich ascitic liver
carsinoma dan walker carcinoma. Jugamenghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase
dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA.Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki"s dan
chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan
nephroblastoma.Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada
leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada
sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit)
Efek samping vinblastin berupa turunnya jumlah sel darah putih leukopenia) yang kembali
normal setelah 1 - 2 minggu obat dihentikan, tidak nafsu makan, mual, muntah, sulit buang air
besar dan gangguan neurokogis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensai abnormal.
Efek samping vincristine muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada
tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak
mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada
sistem pembuatan sel darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 - 2
minggu setelah pemakaian obat.
Tanaman tapak dara dapat dimanfaatkan untu menyembuhkan berbagai macam penyakit, antara
lain (Dalimartha 2007):
Kanker
15 gram tapak dara segar, 30 sampai 60 gram daun pepaya segar, 30 gram daun bayam merah, 30 gram
rumput mutiara, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan ditambahkan madu,
diminum tiga kali sehari sebanyak 100 cc (tetap konsultasi ke dokter).
Kanker payudara
Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari ( Alyxia reinwardti), dan buah adas ( Foeniculum
vulgare).Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas.Tambahkan gula merah secukupnya,dan biarkan mendidih, hingga nantinya tinggal separuhnya.Setelah dingin, saring, lalu diminum.Lakukan
sehari 3 kali, setiap kali minum sebanyak setengah gelas.Minum selama sebulan.
Kanker rahim
15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc dan
diminum airnya.
Anemia
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 14/26
Ambil empat putik bunga tapak dara, cuci, lalu rendam dalam segelas air.Sebaiknya perendaman
dilakukan di luar rumah selama semalam.Lalu esoknya, saring, dan minum.
Asma dan Bronkhitis
Gunakan sepotong bonggol akar tapak dara, lantas rebus dalam lima gelas air. Biarkan mendidih hingga
tinggal setengahnya.Setelah dingin, saring, dan minum dua kali sehari. Batu ginjal
a) Ambil segenggam daun tapak dara, cuci bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai airnya tinggal
setengah. Minumlah dua kali sehari.
b) 30 gram daun tapak dara, 30 gram daun keji beling, 15 gram daun tempuyung, direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 300 cc. Kemudian, disaring dan diminum dua kali sehari.
Bisul
Cuci segenggam daun tapak dara, lalu lumatkan.Sebelum ditempelkan pada bisul, sebaiknya permukaan
bisul dibersihkan lebih dahulu.
Diabetes
a) Kumpulkan 10 – 16 lembar daun tapak dara, lantas rebus dalam tiga gelas air. Biarkan mendidih,
hingga sisanya segelas.Setelah dingin, saring dan minum.
b) enam lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa
400 cc. Kemudian, disaring dan diminum airnya dua kali sehari, pagi dan sore.
Hipertensi
a) Siapkan sekitar 15 – 20 gram daun tapak dara kering dan 10 gram bunga krisan. Rebus keduanya dalam
2 setengah gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring, lalu minum.Biasanya diminum menjelang
tidur.
b) 15 gram daun atau bunga tapak dara direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan
diminum airnya menjelang tidur.
Leukemia
Siapkan 20 – 25 gram daun tapak dara kering, dan juga buah adas.Rebus dalam seliter air, dan biarkanmendidih hingga sisanya tinggal separuh.Setelah dingin, saring.Minum dua kali sehari.
Tangan gemetar
Ambil lima lembar daun tapak dara, lalu seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring dan
minum dua kali sehari.
Demam
Satu genggam (12-20 gram) daun tapak dara, 3 potong batang dan akar tapak dara, direbus dengan 4 gelas
air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas. Diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
Radang perut dan Disentri
15-30 gram daun tapak dara direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Diminum pagi dan sore dan
ditambah dengan gula kelapa.
Luka bakar
Beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama
sampai halus. Cara menggunakan, ditempelkan pada luka bakar.
Luka baru
2-5 lembar daun tapak dara dikunyah sampai lembut dan ditempelkan pada luka baru.
Haid yang tidak teratur
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 15/26
Herba 6 – 15g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin, disaring
lalu diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia, ehrlich ascitic liver
carsinoma dan walker carcinoma. Juga menghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat
metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA.Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki”sdan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan
nephroblastoma.Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada
leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak.Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada
sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit). Efek samping vinkristin
muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah,
kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan
(diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel darah,
hemoglobin dan trombosit (platelet).sel darah putih menurun 1 – 2 minggu setelah pemakaian obat
(Dalimartha 2007).
f. Temu Kunci
Klasifikasi tanaman Temu Kunci:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : B. rotunda
Nama Binomial : Boesenbergia rotunda
Tanaman temu kunci ( Kaempheria pandurata Ridl) termasuk famili Zingiberaceae, banyak tumbuh
di hutan jati, tinggi tanaman dapat mencapai 80 cm, warna kulit rimpang coklat dan warna daging rimpang
putih. Selain digunakan sebagai bumbu masak, rimpang temu kunci jugam miliki khasiat sebagai
obat.Rimpang temu kunci memiliki khasiat memperkuat lambung. Apabila dikunyah dengan pinang dapat
digunakan sebagai obat batuk kering dan peringitis, obat sakit perut serta obat suka kencing pada anak-
anak. Pada wanita, rimpang temu kunci dapat digunakan sebagai obat pembengkakan kandungan serta
obat infeksi alat reproduksi.Temu kunci dapat digunakan untuk obat diare, disentri, batu, pelangsing, dan
obat keputihan.Pengujian secara in vitro menunjukkan temu kunci dapat meningkatkan jumlah limfosit,
antibodi spesifik, dan dapat membunuh sel kanker.Berbagai hasil pengkajian menunjukkan bahwa
tanaman daerah tropis mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai obat (Hayani,
2007).
Rimpang temu kunci mengandung minyak atsiri yaitu metilsinamat, kamper, sineol, dan terpena.Disamping minyak atsiri, temu kunci mengandung saponin dan flavonoid. Senyawasenyawa yang
mempunyai prospek cukup baik biasanya berasal dari golongan flavonoid, kurkumin, limonoid, vitamin C,
vitamin E (tokoferol), dan katekin yang bisa digunakan sebagai obat antikanker. Senyawa-senyawa
tersebut biasanya bermanfaat pula sebagai antioksidan (Hayani, 2007).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam rimpang temu kunci terkandung senyawa-
senyawa selain pinostrobin, pinocembrin dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 16/26
yang dapat terdeteksi dengan DPPH.Senyawa-senyawa tersebut termasuk golongan flavonoid. Adapun
beberapa kandungan lain senyawa flavonoid atau turunannya dalam rimpang temu kunci yang berpotensi
sebagai antioksidan. Masing-masing senyawa tersebut berpotensi untuk berperanan dalam aktivitas
antioksidan ekstrak etanol (Hayani, 2007).
Flavonoid dari tumbuhan dilaporkan dapat berefek sebagai antioksidan disebabkan kemampuannyamenangkap radikal-radikal bebas dan oksigen aktif.Salah satu senyawa flavonoid yang telah diketahui
efektif sebagai antioksidan adalah kuersetin. Aktivitas antioksi dan kuersetin yang sangat kuat disebabkan
kemampuannya menangkap radikal bebas oleh adanya beberapagugus hidroksi fenolik yang dimilikinya
dengan membentuk radikal baru.Radikal kuersetin yang terbentuk tersebut mampu distabilisasi lebih
lanjut dengan adanya gugus ortho dihidroksi fenolik pada cincin B nya.Selain oleh gugus fenolik pada
cincin B, stabilisasi radikal bebas juga dapat dilakukan oleh gugus fenolik pada cincin A (Elfahmi dkk,
2011).
Panduratin, turunan chalcone yang terisolasi dari Kaemferia hitam rhizome telah dilaporkan untuk
menekan carcinogenesis di lini sel kanker usus manusia. Pinostrobin, flavonoid dari tanaman ini
menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap manusia kelenjar susu karsinoma sel. Kaempferol dan luteolin
dilindungi sel-sel ini terhadap stres oksidatif. Kemampuan kaempferol dan luteolin untuk menghambat
oksidatif DNA untai istirahat mendukung peran mereka disarankan sebagai agen perlindungan terhadap
penyakit seperti kanker (Elfahmi dkk, 2011).
Pinostrobin merupakan senyawa antioksidan.Perannya menangkal zat radikal bebas penyebab
kanker.Radikal bebas adalah molekul, atom, atau grup atom yang tidak berpasangan.Ia berbahaya jika
jumlahnya lebih banyak ketimbang senyawa antioksidan dalam tubuh. Akibatnya radikal bebas yang
bersifat elektrofil menyerang tubuh dan merusak DNA, sehingga kanker mudah menyerang.Agar
ketahanan tubuh kuat, sistem ketahanan tubuh harus dijaga. Selain itu pinostrobin juga mampu
menghambat kerja enzim topoisomerase I. „Biasanya pada penderita kanker, aktivitas enzim itu
meningkat,‟ katanya. Dampaknya topoisomerase meningkat jumlahnya.Peningkatan itu sebagai akibat
tingginya aktivitas transkripsi dan translasi DNA. Transkripsi perubahan dari DNA menjadi
messanger ribonucleid acid (mRNA), pembawa kode genetik. Translasi adalah penggabungan asam
amino dalam DNA.Berkat pinostrobin itulah penambahan jumlah topoisomerase I dihambat.Caranya
dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara
mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati.Dengan demikian rutin
mengkonsumsi temukunci tokcer mengatasi kanker.Bagi konsumen sehat, kebiasaan meminum rebusan
kerabat jahe itu mujarab mencegah serangan kanker (Elfahmi dkk, 2011).
g. Temulawak
Klasifikasi tanaman Temulawak:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Subdivisi :Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 17/26
Temu lawak (Curcumaxanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-
temuan Zingiberaceae.Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Tanaman
beraroma tajam dengan rasa pahit dan agak sedikit pedas ini sangat banyak kandungan yang bermanfaat
bagi tubuh, tidak salah jika penjual jamu menjadikan tanaman ini sebagai primadona jualannya. Bagian
yang biasa dimanfaatkan untuk pembuatan jamu godok adalah rimpang temu lawak. Rimpang inimengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya
dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai
obatjerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, antiinflamasi, anemia, antioksidan, pencegah
kanker, dan antimikroba.
Dari hasil tes uji yang dilakukan oleh Balai penelitian tanaman dan obat, diperoleh sejumlah zat /
senyawa dalam rimpang temulawak antara lain : Air 19,98%, pati 41,45%, serat 12,62%, abu 4,62%, abu
tak larut asam 0,56%, sari air 10,96%, sari alkohol 9,48%, dan kurkumin 2,29%.Dari hasil pengujian
tersebut, ditemukan juga kandungan alkaloid, flavonoid, fenolik, triterpennoid, glikosida tannin, saponin
dan steroid.Selain itu, terdapat juga kandungan minyak atsiri sebesar 3,81%, meliputi: d-kamfer,
sikloisoren, mirsen,p-toluil metikarbinol, pati, d-kamfer, siklo isoren, mirsen, p-toluil metilkarbinol,
falandren, borneol, tumerol, xanthorrhizol, sineol, isofuranogermakren, zingiberen, zingeberol, turmeron,
artmeron, sabinen, germakron, dan atlantone.
Peranan temulawak sebagai obat diketahui dan pemanfaatannya sudah dilakukan sejak dulu hingga
sekarang berdasarkan pengalaman turun temurun.Umumnya temulawak terutama bagian rimpangnya
dijadikan sebagai salah satu bahan ramuan untuk membuat jamu tradisional. Jamu temulawak ini diyakini
dapat mengatasi pegal linu, rhematik, rasa lelah, diare, wasir, disentri, pembengkakan akibat infeksi,
cacar, jerawat, eksim, sakit kuning, sembelit, kurang nafsu makan, radang lambung, kejang kejang,
kencing darah, kurang darah dan ayan (Hidayat, 2008).
Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh institusi kesehatan untuk mengetahui lebih jauh tentang
manfaat tanaman ini bagi manusia.Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa kandungan kimia dalam
rimpang temulawak seperti flavonida berkhasiat dalam menyembuhkan radang, kandungan minyak atsiri
berkhasiat fungistatimk pada beberapa jenis jamur dan bakteriostatik pada mikroba Staphylococcus sp.
Dan Salmonella sp. (Dalimartha,2007).Laporan penelitian lainnya menyebutkan bahwa rimpang
temulawak bisa dijadikan sebagai obat jerawat, anti kolesterol, meningkatkan nafsu makan, anemia, anti-
inflamasi, anti mikroba dan pencegah kanker (Anonim 2008 ).
Rimpang temulawak juga diketahui sebagai obat fitofarmaka, berkhasiat dalam mengatasi
gangguan pada saluran pencernaan, kandung empedu, kelainan hati, pankreas, tekanan darah tinggi, usus
halus, kontraksi usus, TBC, sariawan dan dapat dipergunakan sebagai tonikum (Syukur dan Hernani,
2002).Penelitian lainnya yang dilakukan oleh beberapa universitas berhasil membuktikan bahwa rimpang
temulawak bisa juga digunakan sebagai obat antistroke, antioksidan, menghambat osteoporosis, sebagai
antiplasmodial, anti plak dan pertahanan gigi.
h. Sidaguri
Sidaguri merupakan salah satu jenis tanaman obat dari famili Malvaceae.Tanaman ini adalah
tanaman semak yang tumbuh liar dan banyak ditemui di pinggir selokan, sungai dan di bawah pohon
besar.Sidaguri tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai ketingian 1450 m di
atas permukaan laut.Bentuk batang agak berkayu, bulat dan bewarna cokelat.Daunnya berjenis tunggal
dengan letak daun berseling berbentuk jantung.Buahnya buah batu terdiri dari 8 – 10 kendaga, dengan
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 18/26
buah muda berwarna hijau dan buah tua berwarna hitam. Salah satu khasiat utama Sidaguri adalah
menyembuhkan penyakit asam urat yang sering diderita baik lelaki maupun perempuan di atas usia tiga
puluh tahun (Holm et al,1997)
Daunnya mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, dan minyak
asiri.Batang Sidaguri mengandung kalsium oksalat dan tanin.Sementara bagian akar mengandungalkaloid, steroid, dan efedrine.Alkaloid dan efedrine yang terkandung dalam Sidaguri menyebabkan orang
harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya.Orang yang sensitif terhadap alkaloid efedrine tidak
disarankan untuk menggunakannya.Begitu pula anak-anak, wanita hamil dan menyusui (Djauhariya,
2004).
Kandungan polifenol dan flavonoid pada akar bersifat diuretik, sehingga asam urat akan luruh dan
terbuang bersama urin. Sidaguri juga dapat menghambat produksi enzim xantin oksidase (XO), yang
merupakan enzim penting yang turut berperan dalam sintesa asam urat. Tanpa adanya XO, maka asam
urat tidak akan terbentuk dan serangan gout tidak dapat terjadi. Kemampuan ekstrak kasar flavonoid
sidaguri sebagai penghambat aktivitas XO mencapai 55.29% melalui mekanisme inhibisi
kompetitif.Selain untuk asam urat dan rematik, Sidaguri bermanfaat untuk flu, demam, malaria, radang
amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit kuning, kencing batu, bisul, radang kulit bernanah, dan
eksim. Khusus untuk akarnya, digunakan untuk mengatasi influenza, asma, sakit gigi, sariawan, disentri,
susah buang air besar/sembelit dan rematik (Prakoso, Budi. 2007).
i. Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran
ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.Hampir setiap orang Indonesia dan India serta
bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu
masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini
dinamakan Janar.Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di
berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit
(Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia.Kunyit
sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna
kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing
dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis
berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau
suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut
Janar.
Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-
plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyitdengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin
dan Kolidon 90.
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang)
kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya
pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah
penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan.
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 19/26
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi
pembengkakan selaput lendir mulut.Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga
diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir.Kunyit juga
berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan
menghirupnya.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan pada
kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan
mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum
segelas juice kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana adalah :
1. Ambil segenggam kunyit, lalu kupas
2. Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
3. Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
4. Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)
5. Saring dan Peras
6. Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
7. Tambahkan gula atau madu
8. Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Ramuan diatas juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil (tidak
perlu dilakukan setiap hari, biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga terhindar dari penggunaan
obat-obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang dikandungnya. Bila dikonsumsi oleh para ibu
hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak yang seringkali menempel/menutupi
seluruh badan bayi.Penggunaan kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya
untuk ibu-ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi
kandungan terutama obat pengawet dan pewarna.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatan
hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor
(menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel
tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu,
Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak
lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).Kunyit mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri
hilir dalam berbagai bentuk seperti ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi
dan IKOT/IOT.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari
kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat
bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu
zat besi, fosfor, dan kalsium (Anonim, 2013).
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 20/26
3.2.3. Simplisia KERING DAN SEGAR
Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada
dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen
Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu : Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura folium dan Piperis nigri Fructus.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja
dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya. Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat
berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu ( Mel depuratum). Simplisia pelikan atau mineral
adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa bahan kimia murni
Pengeringan ialah suatu proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu
bahan, dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energi
panas. Biasanya kandungan air bahan dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di
dalamnya. Pengeringan dapat pula diartikan sebagai suatu penerapan panas dalam kondisi terkendali,
untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum)
dan sublimasi (pada pengeringan beku). Prinsip dari pengerinagn adalah mengurangi kadar air dalam
bahan dengan memanfaatkan sumber panas dari kompor listrik sebagai sumber panas. Efek pengeringan
terhadap bahan baku adalah terjadi pengurangan berat disebabkan oleh kehilangan kadar air pada saat
proses pengeringan.
Pada praktikum acara I Simplisia Kering bahan yang digunakan adalah bawang putih. Cara kerja
dalam pembuatan simplisis kering adalah pertama bawang putih dikupas dan dicuci bersih, setelah bersihdirajang dengan ukuran dan bentuk melintang, kemudian bawang putih dikeringkan dengan cabinet dryer
selama 8 jam dengan suhu 50oC. Setelah kering bawang putih di hitung rendemen dan kadar airnya. Dari
hasil praktikum simplesia kering didapatkan % rendemen simplisia kering bawang putih sebesar 35 %,
dengan berat awal bawang 3000 gram, dan berat akhir 1050 gram. Dilihat dari hasil praktikum tersebut
bawang putih mengalami penurunan berat dari 3000 gram menjadi 105 gram. Hal ini sudah sesuai dengan
teori bahwa bawang putih mengalami penurunan berat karena pada proses pengeringan kadar air bawang
puting berkurang. Prinsip utama dari pengeringan adalah penurunan kadar air untuk mencegah aktivitas
mikroorganisme. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendemen simplisia kering bawang putih adalah berat
awal sampel. Semakin besar berat awal sampel yang digunakan maka akan semakin kecil rendeman yang
dihasilkan. Jenis bahan juga mempengaruhi besarnya randemen yang dihasilkan. Jika bahan yang
digunakan mengandung kadar air yang tinggi maka randemen yang dihasilkan semakin kecil. Ketebalan
bahan, lama waktu pengeringan juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya rendemen.
Prinsip kesetimbangan massa banyak diaplikasikan dalam mendesain suatu proses pengolahan
pangan (pengupasan, sortasi, ekstraksi, pengeringan, evaporasi) atau formulasi produk baru. Jadi Prinsip
dari kesetimbangan massa adalah total berat yang masuk (input) ke dalam suatu tahap proses atau proses
keseluruhan akan sama dengan total berat dari outputnya. Perubahan yang terjadi adalah perubahan wujud
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 21/26
dari input menjadi bentuk lainnya. Kesetimbangan massa antara rendemen dengan % kadar air adalah
berbanding lurus.
Tabel 1 Kadar Air Simplesia
Sampel Berat Sampel (A) Berat Bobol
(B)
Berat Botol +
Sampel (C)
Kadar Air %
Perlakuan I S1 4,4208 gr 20,1047 gr 24,2299 gr 6,7
Perlakuan II S2 4,6798 gr 20,0094 gr 24,4283 gr 5,6
Perlakuan III S3 4,3960 gr 18,2525 gr 22,4054 gr 5,5
Rata-rata 5,9 %
Saat ini industri tanaman obat tradisional telah berkembang pesat di Indonesia, tetapi apakah
produknya sudah optimal dan memenuhi standar mutu, terutama pada skala industri rumah tangga. Pada
kesempatan ini kami menginformasikan bagaimana teknik pengolahan dari beberapa jenis tanaman obat
yang baik (jahe, temulawak, kunyit, kencur, sambiloto, pegagan). Teknik pengolahan sangat berpengaruh
terhadap khasiat dari produk tanaman yang diperoleh. Jika penanganan ataupun pengolahannya tidak
benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau kemungkinan dapat menimbulkan toksik
apabila dikonsumsi.
Teknik pengolahan tanaman obat terdiri dari sortasi, pencucian, penjemuran/penirisan,
pengirisan/perajangan, dan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai produk/diversifikasi
produk. Tanaman obat dapat diolah menjadi simplisia, serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental/kering,
kapsul, tablet dan minuman (sirup, instant, permen) dll.
a. Penyortiran
Penyortiranharus segera dilakukan setelah bahan selesaidipanen, terutamauntuk komoditas temu-
temuan, seperti: kunyit, temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera
dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan. Demikian juga
untuk tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba (Sambiloto, pegagan), setelah dipanen langsung
disortir, daun yang busuk, kering maupun gulma lainnya harus segera dipisahkan.b. Pencucian
Setelahdisortir bahan harus segera dicuci sampaibersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama
menempel pada rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air
bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat dilakukan dengan cara
merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus. Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-
zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan
diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya terdapat banyak lekukan sehingga
perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan yang berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian
sampai bersih dan jangan sampai direndam berlama-lama.
c. Penirisan dan Pengeringan
Selesai pencucian rimpang, daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukansampai bahan tidak meneteskan air lagi.Untuk komoditas temu-temuan pengeringan rimpang dilakukan
selama 4-6 hari dan cukup didalam ruangan saja. Setelah kering rimpang disortir kembali sesuai dengan
standar mutu perdagangan atau mungkin dapat diolah lebih lanjut. Khusus untuk rimpang jahe, standar
perdagangan dikategorikan sbb: Mutu I : bobot 250 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak mengandung
benda asing dan tidak berjamur, Mutu II : bobot 150-249 g/rimpang, kulit tidak terkelupas, tidak
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 22/26
mengandung benda asing dan tidak berjamur dan Mutu III: bobot lebih kecil, kulit terkelupas maksimum
10%, benda asing maksimum 3% dan kapang maksimum 10%.
d. Penyimpanan
Jika belum diolah bahan dapat dikemas dengan menggunakan jala plastik, kertas maupun karung
goni yang terbuat dari bahan yang tidak berracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Padakemasan jangan lupa beri label dan cantumkan nama bahan, bagian tanaman yang digunakan, no/kode
produksi, nama/alamat penghasil dan berat bersih.Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruang
penyimpanan, yaitu gudang harus bersih, ventilasi udara cukup baik, tidak bocor, suhu gudang maksimal
30°C, kelembaban udara serendah mungkin 65% dan gudang bebas dari hewan, serangga maupun tikus
dll.
e. Pengolahan
Dalam pengolahan tanaman obat perlu diperhatikan teknik pengolahan yang baik karena
menyangkut standar mutu. Hal ini ada hubungannya dengan masalah kebersihan maupun bahan aktif.
f. Simplisia Pengirisan/Perajangan
Pengirisan dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. Hasil dari pengeringan
diperoleh produk berupa simplisia. Ketebalan perajangan berbeda-beda, untuk temulawak 7-8 mm dan
jahe, kunyit maupun kencur 3-5 mm. Perajangan terlalu tebal memerlukan waktu lama dalam pengeringan
dan kemungkinan besar bahan mudah terkontaminasi baik oleh bakteri maupun jamur. Sedangkan jika
terlalu tipis dapat menyebabkan kadar minyak atsiri maupun zat aktif yang terdapat pada bahan menurun.
Teknik perajangan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau tajam yang terbuat dari bahan steinles
ataupun menggunakan mesin perajang. Kemudian bentuk irisan membujur (split). Sedangkan bahan
yang berupa daun atau herba tidak perlu dirajang langsung dikeringkan saja.
g. Pengeringan
Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan air dari suatu bahan
dengan menggunakan sinar matahari. Pengeringan dapat memberikan keuntungan antara lain:
memperpanjang masa simpan, mengurangi penurunan mutu sebelum diolah lebih lanjut, memudahkan
dalam pengangkutan, menimbulkan aroma khas pada bahan serta memiliki nilai ekonomi lebih
tinggi. Pengeringan temu-temuan dapat dilakukan diatas para-para dengan menggunakan sinar matahari
dan ditutupi dengan kain hitam juga dapat dilakukan dengan kombinasi antara sinar matahari dengan alat.
Hasil dari pengeringan untuk temulawak diperoleh kadar kurkumin 1,36%, kadar xantorizol 1,92%, kadar
minyak atsiri 6,48%, sedang kunyit kadar kurkuminnya 6,57% dan kadar minyak atsiri 4,39% dan jahe
kadar total fenolnya 3,79% dan minyak atsiri 2,80%. Untuk sambiloto dan pegagan cara pengeringan yang
baik adalah mengeringkan bahan dipanas matahari sampai layu kemudian dimasukkan kedalam alat baik
oven maupun fresh dryer. Penjemuran dilakukan sampai bahan atau simplisia dapat dipatahkan dan suhu
pengeringan 30-50ºC. Untuk cabe jawa kadar piperin simplisia 2,88% dan kadar minyak atsiri
1,30%. Secara umum kadar air simplisia tanaman obat maksimal 10%.
h. Simplisia Simplisia merupakan hasil pengeringan dari tanaman obat yang belum diolah lebih lanjut atau baru
dirajang saja yang kemudian dijemur. Dari simplisia dapat diolah menjadi berbagai macam produk,
seperti : serbuk, minyak atsiri, ekstrak kental/oleoresin, ekstrak kering maupun kapsul.
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 23/26
KESIMPULAN
Jamu merupakan ekstrak dari tanaman yang mempunyai kashiat herbal untuk tubuh manusia.
Jamu bisa diakui setelah mengalami pembuktian selama kurang lebih 180 tahun. Jamu dapat meningkat
menjadi herbal berstandar setelah pembuatan dari jamu tersebut sudah mengalami standarisasi dari badan
POM. Kemudian setelah mengalami uji klinis dan uji kelayakan, jamu berstandar atau herbal berstandar
naik kelas menjadi fitofarmaka. Setelah menjadi fitofarmaka, jamu telah menjadi obat yang diakui dan
dapat dipertanggung jawabkan kesahihanya. Saat ini di Indonesia baru terdapat 5 fitofarmaka, contoh
Nodiar (PT Kimia Farma), Stimuno (PT Dexa Medica), Rheumaneer PT. Nyonya Meneer), Tensigard dan
X-Gra (PT Phapros). Itulah tiga kriteria produk bahan alam dan tahapan panjang yang harus dilalui oleh
produsen obat bahan alam untuk mendapatkan status tertinggi sebagai obat yaitu fitofarmaka.Semua uji
tersebut ditempuh demi keamanan konsumen.
Beberapa tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat atau jamu sperti pegagan, meniran,
kunyit putih, sambiloto, tapak dara, temu kunci, temulawak, sidaguri dan kunyit. Tanaman tanaman ini
mempunyai manfaat yang berbeda tetapi sangat bermanfaat bagi manusia. Pegagan mengandung bahan
aktif seperti triterpenoid glikosida (terutama asiatikosida, asid asiatik, asid madecassik, madikassosida),
flavenoids (kaemferol dan guercetin), volatile oils (vallerin, camphor, ciniole dan sterols tumbuhan seperti
campesterol, stigmasterol, sitosterol), pektin, asid amino, alkaloid hydrocotyline, mysitol, asid bramik,
asid centelik, asid isobrahmik, asid betulik, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium,
kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan
penyembuh luka yang sangat luar biasa.Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit. Meniran memiliki
aktivitas imunomodulator.Imunomodulator berperan membuat sistem imun lebih aktif dalam menjalankan
fungsinya, menguatkan sistem imun tubuh (imunostimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang
berlebihan (imunosuppressan). Kemudian kunyit puti yang mempunyai manfaat dapat mengobati
gangguan pencernaan, sakit perut, perut mulas, dan bengkak karena memar, keseleo. Menghentikan
peredaran darah, anti inflamasi, menambah nafsu makan, dan anti neoplastik (merusak pembentukan
ribosom pada sel kanker), mengecilkan rahim, menambah nafsu makan, menghambat pertumbuhan sel
kanker , mengobati sakit maag, dan nyeri lambung sedangkan umbi kunyit putih dapat juga digunakan
untuk obat penenang syaraf dan daunnya digunakan untuk body lotion. Kemudian kunyit yang mempunyai
kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatan hepatitis,
antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi
apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus
besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik ).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit
keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili,
Cangkrang (Waterproken).Kunyit mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 24/26
berbagai bentuk seperti ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan
IKOT/IOT. Beberapa tanaman mempunyai kandungan yang berbeda walaupun ada beberapa yang saling
mendukung dalam manfaatnya.
Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada
dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen
Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa
pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Tanaman yang dibuat
menjadi simplisia harus melewati beberapa proses seperti sortasi, pencucian, penjemuran/penirisan,
pengirisan/perajangan, dan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai produk/diversifikasi produk.
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 25/26
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, A. 2011. Mengenal Khasiat Tapak Dara. [terhubung berkala] http://www.anneahira.com/tanaman-
obat/tapak-dara.htm. [02 Juni 2013].
Ahmeda, A., Ismail, Z., and Gabriel, A. 2005. Antioxidants Properties of Phyllanthus niruri Extracts.
Malaysian Journal of Science. 24(1). 195-200.Anonim.2009. TanamanObat Anti Kanker .http://obatbahanalam.blogspot.com/2009/12/tanaman-obat-anti-
kanker-anti-virus-hiv.html. [01 Juni 2013].
Anonim. 2011. Bedanya Jamu, Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. http://lansida.blogspot.
com/2011/04/bedanya-jamu-herbal-terstandar-dan.html. [28 Mei 2013].
Anonim. 2011. EfekSampingSambiloto. http://obatbahanalam.blogspot.com/2009/12/efek-samping-
sambilto.html. [1 Juni 2013].
Anonim. 2013. Temulawak. [terhubung berkala] http://toiusd.multiply.com/journal/item/240/
Curcuma_xanthorrhiza_ Temulawak_-_Morfologi_Anatomi_dan_Fisiologi. [02 Juni 2013].
Anonym. 2013. Kunyit . http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit. [03 Juni 2013].
Dalimartha, setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: AgroMedia.
Djauhariya, E. dan Hernani. 2004. Tanaman Berkhasiat Obat . Penebar Swadaya. Jakarta.
Elfahmi, KomarRuslan, Rein Bos, Oliver Kayser, Herman J. Woerdenbag, Wim J. Quax. 2011. Chapter 2
Jamu: The Indonesian Traditional Herbal Medicine.
Eni, Hayani1. .2007. PemisahanKomponenRimpangTemuKunciSecaraKromatografiKolom.
BuletinTeknikPertanian Vol. 12 No. 1.
Harborne, J. B. 1987 . Metode Fitokimia. ITB: Bandung.
Hidayat, S. dan Tim Flona. 2008. KhasiatTumbuhanBerdasarWarna, Bentuk, Rasa, Aroma, danSifat.
halaman 105. PT SamindraUtama.
Holm, L., J. Doll, E. Holm, J. Pancho, and J. Herberger. 1997. World weeds. John Wiley and Sons, Inc.
New York. 1,129 p.
Kumar, Verendra dan Gupta. 2006. Asiatic Centella. Dalam Jurnal Penelitian. Provital Group
Munjrekar, A.P., Jisha, V., Bag, P.P. Adhikary, B., Pai, M.M., Hegde, A. and Nandini, M. 2008. Effect of
Phyllanthus niruri Linn. Treatment On Liver, Kidney, and Testes in CCL4 Induced Hepatotoxic
Rats. Indian J. Exp. Biol., 46. 514-520
Mursito, B. 2002. Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria, halaman 73-75. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murugaiyah, V., Chan, K. 2009. Mechanisms of Antihyperuricemic Effect of Phyllanthus niruri and its
Lignan Constituents. Journal of Ethnopharmacology. University Sains Malaysia.
Noor, Mahanem Mat dan Norazalia Mohd Ali. 2004. In Vivo Effects of Centella asiatica on the Histology
of Testis and Sperm Quality in Mice. Malaysia : Pusat Pengajian Biosains dan Bioteknologi.
Nwanjo, H.U.,2007, Studies on The Effect of Aquous Extract of Phyllanthus niruri Leaf on Plasma
Glucose Level and Some Hepatospecific Markers in Diabetic Wistar Rats. Internet J. Lab. Med.,
2(2). 1-9Plantamor. 2008. TanamanTapakDara. http://www.plantamor.com. [02 Junii 2013].
Plantus., 2008. Anekaplantasia. Plants clipping infomations from all over media in Indonesia.
Prakoso, Budi. 2007. Sidaguri Meringankan Obat Asam Urat-Rematik . Penebar Swadaya. Jakarta
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB: Bandung.
Rukmana, Rahmat. 1995. Temu Lawak. Yogyakarta: Kanisius.
7/16/2019 Tugas Jamu
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jamu 26/26
Syamir , Hasnidar. 2012. Fitofarmaka. http://blogger-nidar.blogspot.com/2012/12/ fitofarmaka.html.[28
Mei 2013].
Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua.
Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Syukur, C. dan Hernani. 2002. Budi Daya Tanaman Obat Komersial . halaman 117-118. PT Penebar Swadaya.
Suprapto. 2006. Tubuh Kebal dengan Herba. http://www.depkes.go.id. [01 Juni 2013].
Tjay, T. H & Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting Khasiat dan Penggunannya. PT. Elex
Media Computindo: Jakarta.