tugas ikm

10
Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner KELOMPOK A-7 ANNISA ROBIYANTI 1102011038 ASTRINDITA AYU WIRASTI 1102013046 AUDITYA WIDYASARI 1102013047 AYUNINGTYAS TRI HANDINI 1102013050 AYUVY MONZALITZA 1102013051 BAYU ADHITYA WICAKSANA 1102013053 BAYU HERNAWAN RAHMAT M 1102013054 DEWI ANINDYA 1102013078 DHINA LORENZA 1102013082

description

bgus

Transcript of tugas ikm

PowerPoint Presentation

Epidemiologi Penyakit Jantung KoronerKELOMPOK A-7Annisa Robiyanti 1102011038Astrindita Ayu Wirasti1102013046Auditya Widyasari1102013047Ayuningtyas Tri Handini1102013050Ayuvy Monzalitza1102013051Bayu Adhitya Wicaksana1102013053Bayu Hernawan Rahmat M1102013054Dewi Anindya1102013078Dhina Lorenza 1102013082

Menurut WHO (1997), Penyakit Jantung Koroner (coronary heart diseases) merupakan ketidaksanggupan jantung akut maupun kronik yang timbul karena kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan proses penyakit pada system nadi koroner.

Menurut American Heart Assosiation (AHA 1980), Penyakit Jantung Koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dalam dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang mengganggu aliran darah ke otot jantung yang akibatnya dapat mengganggu fungsi jantungDefinisi Penyakit Jantung Koroner

PJK tidak hanya menyerang laki-laki saja, wanita juga berisiko terkena PJK meskipun kasusnya tidak sebesar pada laki-laki. Pada orang yang berumur 65 tahun ke atas, ditemukan 20 % PJK pada laki-laki dan 12 % pada wanita. Pada tahun 2002, WHO memperkirakan bahwa sekitar 17 juta orang meninggal tiap akibat penyakit kardiovaskuler, terutama PJK (7,2 juta) dan stroke (5,5 juta). (WHO, 2002)

Epidemiologi Sebelum berusia 40 tahun, perbedaan kejadian PJK antara pria dan wanita adalah 8 : 1, dan setelah usia 70 tahun perbandingannya adalah 1 : 1. Pada pria insiden puncak manifestasi klinik PJK adalah pada usia 50 60 tahun, sedangkan pada wanita pada usia 60 70 tahun.(33) Pada wanita PJK terjadi sekitar 10-15 tahunlebih lambat daripada pria dan risiko meningkat secara drastis setelah menopouse. Hal tersebut berbeda dengan survei penyakit jantung yang pernah dilakukan di Semarang, menemukan adanya perbedaan prevalensi penyakit jantung antara pria dan wanita.

Kenyataan lain menunjukkan bahwa, di Inggris penyakit kardiovaskuler membunuh satu dari dua penduduk dalam populasi, dan menyebabkan hampir sebesar 250.000 kematian pada tahun 1998. Satu dari empat laki-laki dan satu dari lima perempuan meninggal setiap tahun karena PJK, yang merepresentasikan sekitar setengah kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Merupakan konsep yang salah bahwa PJK jarang terjadi pada perempuan, faktanya tidak banyak perbedaan antara perempuan dibandingkan laki-laki dalam insiden penyakit ini dihitung berdasarkan harapan hidup yang lebih panjang.

Di Indonesia penyebab angka kematian terbesar adalah akibat penyakit jantung koroner "the silence killer". Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26%. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 %. kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di negara kita Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29% pada wanita. Di tahun 2020 diperkirakan penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 25 orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomer satu di dunia.

. Daftar pustakaTapan, Erik. 2005. Penyakit degeneratif. Jakarta: Alex media Komputindo.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31242/4/Chapter%20II.pdf

http://eprints.undip.ac.id/18090/1/MAMAT_SUPRIYONO.pdf