TUGAS DR.PANDJI.ppt
-
Upload
sarita-sharchis -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of TUGAS DR.PANDJI.ppt
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
1/55
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
2/55
H. PARTUS IMMATURUS /
PREMATURUS IMMINENS
Partus immaturus : pengeluaran buah
kehamilan < 28 mgg dan > 20 mgg atau BB
janin 5001000 gr.
Mekanisme persalinan sama seperti
persalinan biasa
Partus prematurus : persalinan yang
berlangsung pada kehamilan 28 mgg - < 37
mgg, BB janin 10002500 gr.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
3/55
ETIOLOGI
Gangg. Gizi dan anemia
Pekerjaan fisik yang berat
Preeklamsi Peregangan uterus lebih dari umur kehamilan
(gemelli hidramnion, bayi besar pada ibu DM)
Cervix incompetens KPD
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
4/55
PENCEGAHAN
Makan bergizi
Istirahat cukup
ANC
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
5/55
PENGELOLAAN
Prinsip : kehamilan dipertahankan sampai
aterm
Mencegah berlangsungnya persalinan
(menghilangkan His)
1. Posisi trendelenburg : menghilangkan
tekanan kepala pada SBR
2. Obat-obatan : Sedative (luminal 3x30 mg /
hari); tokolitik isoksuprin
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
6/55
3. Bila partus prematus tidak dapat dicegah,
pertolongan yang dilakukan :
a. Perlengkapan untuk bayi prematur
b. Dilakukan episiotomy
c. Injeksi Vit.K 1 mg setelah bayi lahir
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
7/55
PERBEDAAN
DISMATUR
Kehamilan aterm kurang gizi
Refleks normal
Pernafasan tidak terganggu
Tes tumit-telinga sukar
Kulit tumit keriput
Lanugo sedikit
Tulang rawan telinga (+)
Dapat dirawat di rumah
PREMATUR
Kehamilan < 37 mgg
Refleks lemah
Sering kebiruan
Tes :tumit-telinga mudah
Kulit tumit tidak keriput
Lanugo berlebihan
Tulang rawan telinga (-)
telinga masih terlipat
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
8/55
I. KEMATIAN JANIN INTRA-UTERIN
(IUFD)
1. Diagnosa :
a. Rahim tidak membesar, fundus turun,
mammae regresi
b. Palpasi anak kurang jelas, pergerakan tak
teraba
c. DJJ (-) beberapa hari setelah fetusmeninggal
d. Reaksibiologi (-) setelah 10 hari
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
9/55
e. Rontgent :
Spalding
Tulang punggung sangat melengkung Adanya gelembunggelembung gas
dalam janin
f. Amnioscopy : berwarna coklat/keruhseperti pus
g. USG : gerak (-)
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
10/55
ETIOLOGI
Penyakit Ibu : Nefritis kronik, eklamsi
Infeksi akut, intokskasi
Kelainan bawaan yang berat
Incompabilitas darah
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
11/55
PENGELOLAAN
Bila diagnosa IUFD telah ditegakkan, perlu diberi
keterangan kepada ibu dan suami.
Diharapkan kelahiran janin dapat spontan.
Bila janin tidak lahir dalam waktu 4 mgg / saat
kematian tdk dapat diperkirakan, maka
dilakukan partus induksi (karena > 4 mgg terjadi
pembekuan darah).
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
12/55
DERAJAT MASERASI JANIN
Maserasi I : Kulit tubuh belum rusak tapi
mudah terkelupas
Maserasi II : kulit ada gelembung cairan yang
bercampur darah, bila pecah kulit terkelupas
(1-3 hari setelah kematian)
Maserasi III : Segala jaringan kendor, sendi-
sendi longgar, kulit kisut dan kendor,
tengkorak merupakan kantong.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
13/55
J. RETENSIO PLASENTA
Merupakan keadaan dimana plasenta belum lahir jamatau lebih setelah kelahiran bayi
Etiologi :
a. Atonia uterib. Perlekatan plasenta abnormal pada uterus
c. Plasenta telah lepas, namun tertangkap dalam uterusoleh suatu lingkaran kontraksi (placenta incascerata),karena tindakan kala III yang salah seperti mengurut
uterus secara kasar atau pemberian uterotonika yangsalah
Dapat disertai atau tanpa perdarahan
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
14/55
PENGELOLAAN
Karena atonia uteri
1. Usaha menimbulkan kontraksi uterus dan
melahirkan plasenta secara Credeatau
Brant Andew .
2. Melahirkan plasenta secara manual
kemudian inj. Metergin 1 amp. 1 im
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
15/55
Karena perlekatan plasenta abnormal
Dilakukan plasenta manual dengan narcosedalam.
Bila perlekatan sangat erat sehingga tidakmungkin melepaskan plasenta, kecuali dengansebagian jaringan plasenta padaendometrium/miometrium, maka :
1. Bila meliputi daerah yang luas : dilakukan SC
2. Bila perlekatan tidak terlalu luas, usahakanmelepaskan sebanyak-banyaknya plasenta,sisanya dibersihkan dnegan kuretase.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
16/55
Karena plasenta incarcerate
1. Penderita di narcose dalam
2. Tangan kanan penolong masuk secaraobstetric hand membebaskan lingkaran
kontraksi.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
17/55
K. INFERSIO UTERI
Merupakan komplikasi persalinan yang berat dandapat menyebabkan kematian penderita karenasyok / perdarahan.
Etiologi :
a. Syok karena nyeri hebat / perdarahan
b. Perdarahan
c. Tempat keluar tumor dari vagina warnakemerah-merahan. Plasenta masih melekat,bila belum dilahirkan.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
18/55
PENGELOLAAN
Mencegah / mengatasi syok :
1. Inj. Morfin 15 mg / Pethidin 50 mg
nyeri
2.Infus NaCl fsiiologis
Mencegah infeksi : antibiotik profilaksis Reposisi
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
19/55
L. PARTUS LAMA
Merupakan partus yang berlangsung > 18 jam(WHO); atau > 24 jam (pustaka lain).
Tandatanda partus lama :1. KU lemah, kelelahan
2. Nadi cepat, RR cepat
3. Dehidrasi4. Perut kembung (dehidrasihipokalemi)
5. Edem alat genital
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
20/55
Bahaya partus lama :
1. Infeksi
2. Fetal Distress
3. Exhausted
4. Ruptur uteri
Etiologi :
1. Keadaan His
2. Keadaan jalan lahir
3. Keadaan janin
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
21/55
Partus Lama karena Kelainan His
His yang tidak efisien dan tidak efektif
1. His yang Lemah (hipotonik)
a. Kontraksi uterus lemah
b. Tidak begitu nyeri
c. Kontraks teratur (segmen atas rahim lebih
kuat dari segmen bawah)d. Sering terdapat pada : granda multipara,
gemelli, hidramnion
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
22/55
2. His Hipertonik
a. Kontraksi uterus kuat
b. Rasa nyeri berlebihanc. Kontraksi tidak teratur (segmen tengah
lebih kuat dari segmen rahim)
d. Sering terdapat pada : primi tuae. Sering menyebabkanfetal distress
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
23/55
Partus Lama karena Kelainan Jalan Lahir
1. Kelainan Jalan Lahir Lunak
a. Cerviks kaku
menghambat pembukaanb. Otot dasar panggul tegang dan kaku
menghambat pengeluaran janin (kala II)
c. Sering terdapat pada : primi tua
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
24/55
2. Kelainan Jalan Lahir Keras
a. Panggul sempit
b. Kelainan bentuk panggul
c. Sering pada : wanita TB < 145 cm, kelainan
bentuk sumbu vertebra (kifosis, skoliosis),
pincang.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
25/55
Partus Lama karena Keadaan Janin
1. Kepala janin terlalu besar (hidrosefalus)
2. Kelainan letak : sungsang, lintang3. Kelainan presentasi kepala
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
26/55
PENGELOLAAN
Perbaikan KU : infus glukosa 10%
Cari penyebab
Akhiri persalinan sesuai syarat dan kontra-indikasi.
Bila partus lama hanya karena his hipotonik
dapat diberikan piton drip (bila tidak ada KI).
Pemberian piton dengan pengawasan ketat :
pada grandemulti, gemelli dan hidramnion.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
27/55
M. PREEKLAMSI-EKLAMSI
Preeklamsi : sekelompok penyulit yang timbul
pada kehamilan, persalinan atau nifas
disebabkan kehamilan itu sendiri, ditandai
hipertensi dan edem atau proteinuria.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
28/55
PREEKLAMSI RINGAN
Diagnosa :
1. Hipertensi (140/90 mmhg; 100/110 mmHg)atau terdapat kenaikan tekanan diastol 15
mmHg dan sistol 30 mmHg atau terdapatkenaikan BB dalam trisemster III kg dalam1 minggu atau 2 kg dalam 1 bulan.
2. Edem : (-) atau ringan3. Proteinuria sedikit : < +3
4. Tidak ada keluhan - keluhan
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
29/55
Pengelolaan
1. Prinsip : mencegah supaya tidak mjd preeklamsi berat/ eklamsi
2. Meliputi :
a. Istirahat fisik maupun psikisIstirahat baring (posisi miring) dan dapat diberikansedative (luminal 3 x 30 mg atau valium 3 x 2 mgsehari).
b. Diet : garam, protein, besi dan vitaminc. Diuretika (kalau perlu) : hidroklortiazid 1 x 1 th (25
mg)
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
30/55
PREEKLAMSI BERAT
Penyakit karena kehamilan 20 mgg, ditandai
dengan trias EPH dan salah satu tanda :
1. Tek.darah sistol > 160 mmHg, diastol > 110
mmHg
2. Proteinuria > 5 gr/hari (+3)
3. Oliguria (
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
31/55
EKLAMSI
Edem disertai kejang
DD :1. PE Berat : Hipertensi, Penyakit ginjal
2. Eklamsi : Epilepsi, CerebroVascular
Accident, Comma Hepaticum /Ureumicum / Diabeticum,
Intoksikasi (obat dll).
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
32/55
PRINSIP PERTOLONGAN GANDA
Mencegah memburuknya penyakit (kejang dsb)
Mencegah sequelle
Melahirkan bayi pada saat optimum
Persalinan pada penderita PEB sedapat mungkindiselesaikan dengan cepat. Perlu dilakukan usahameringankan kala IIpenderita tidak perlumengejankemungkinan perdarahan otak yangdapat menyebabkan kejang.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
33/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...1
Persiapan
1. Rawat di kamar isolasi dan tenang
Infus D5% 1000 cc diseling RL 500 cc. Pemberian
cairan dalam 24 jam tak boleh lebih dari 2000 cc.2. Bila terjadi kejang, mulut dan tenggorok
dibersihkan dengan lender, pasang sudip lidah,
Daver Catheter Oksigen
Awasi : KU, kesadaran, tensi, nadi, suhu
RR, refleks tendo lutut, diuresis
Frekuensi kejang
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
34/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...2
3. Bila koma lebih dari 24 jam, diberi makan
personde
4. Pada PEB bila keadaan membaik, dilakukan USG
atau taksiran BB secara Johnson. Bila TBJ > 2000gr dilakukan induksi
5. Pada eklamsi bila keadaan tenang segera induksi
6. Syarat pemberian sulfas magnesicus :
a. KPR (+)
b. RR > 16 x / m
c. Tersedia gluconas calc. 10 % sbg antidotum
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
35/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...3
Pengawasan
dilakukan terhadap :
1. Prognosa, meliputi :
a. Kesadaran, kejang, edem paru, tensi
b. Ht (tiap 8 jam), kadar as.urat darah / hari.
2. Komplikasi, meliputi :
Sianosis, edem paru, bronkopneumonia, dekom,
solutio plasenta dan CVA
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
36/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...4
3. PengobatanCatat jumlah cairan masuk / keluar, obat anti
hipertensi, obat anti kejangg, diuresis, edem
paru, KPR, Respires, CVP.
4. Dirawat di ICU, bila :
Pemberian diazepam 60 mg
HR > 120x/m
RR > 30x/m
Kejang yang tak teratasi sesuai protokol
pengobatan.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
37/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...5
Pengobatana. PEB
1. Dengan sulfas magnesicus (SM)
SM 40 % 25 cc (10 gr) i.m masingmasing gluteakanan 12,5 cc, glutea kiri 12,5 cc. Bila masih
diperlukan dan syarat memenuhi diberi SM 20 %
12,5 cc (5 gr) i.m tiap 4 jam24 jam post
partum.
2. Dengan diazepam
10 mg diazepam drip dalam D 5 % dgn 30 tpm.
Dalam 24 jam tdk melebihi 100120 mg.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
38/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...6
b. Eklamsi1. Dengan Sulfas Magnesicus (SM)
SM 40 % (4 gr) i.v pelanpelan (selama > 3) diikuti
SM 40 % 12,5 cc (5 gr) i.m di daerah glutea. Bila masih kejang20 kemudian di tambah SM 20
% 10 cc i.v secara pelanpelan (selama 3 mnt).
Bila masih kejangSM 20 % 20 cc i.v pelan-pelan.
Bila stlh 30 masih kejang dilantin (defenil
Hidantonin) 100 mg i.v pelanpelan.
Untuk pemberian selanjutnya (bila perlu) SM 40
% 12,5 cc (5 gr) i.m tiap 4 jam24 jam post partum.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
39/55
PROTOKOL PENGELOLAAN...7
2. Dengan Diazepam20 mg diazepam i.v pelanpelan diikuti 10 mg
diazepam dalam drip D 5 % 500 cc 30 tpm
c. Bila TD > 180 mmHg catapres tab 2 x perhari.
Cat : selalu awasi TD menit ke-1, ke-3, ke-5
kemudian tiap 15d. Pada eklamsi, beri ampisilin 1 gr i.v tiap 12 jam
(skin test) utk profilaksis thdp peneumonia
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
40/55
N. MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
1. HPHTDinyatakan dalam minggu.
Tanggal perkiraan lahir dihitung dgn rumus Naegele (hari+7,
Bulan-3, Tahun+1) umur kehamilan 40 mgg.
2. TFU
a. Cara Bartholinen
b. Cara Johnson
c. Cara Mc. Donald
TFU x 2/7 = ... bulan
TFU x 8/7 = ... mgg
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
41/55
MENENTUKAN UMUR KEHAMILAN
Cara Bartholinen
Mgg 12 : 3 jari diatas simfisis
Mgg 16 : pertengahan
simfisispusat
Mgg 20 : 1 jari di bwh pusat
Mgg 24 : 1 jari di atas pusat
Mgg 26 : 3 jari di atas pusat
Mgg 32 pertengahan pusatproc. Xyphoideus
Mgg 36 : 3 bpx
Mgg 40 : 4 bpx
Cara Johnson
BB janin ditaksir dgn menghitung
TFUlihat korelasi dgn umur
kehamilan.
Rumus : TBJ = (TFU-n)x155 gr
N : 12 bila bag.bawah di atas PAP
N : 11 bila bag.bawah sudah
masuk PAP
TFU : dinyatakan dlm cm
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
42/55
CARA BARTHOLINEN KORELASI DAFTAR UMUR
TFU (cm) TBJ (gr) STATION USIA(mgg)
27 2100 -5 34
29 2300 -4 36
30 2800 -3 37
31 3000 -2 38
32 3100 -1 39
33 3300 0 40
35 3450 0 - +1 43
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
43/55
3. Perkembangan janin
DJJ terdengar : 12 mgg (dgn foetal phone)1618 mgg (dgn Laenec)
Gerak janin : 1620 mgg
Hilangnya gejala mualmuntah : 1214
mgg
4. Kadar HCG : (+) mulai umur kehamilan 6 mgg
( terlambat haid 2 mgg).
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
44/55
5. USG, untuk mengetahui :
GS ( Gestational Secc) FP (Foetal Plate)
FM (Foetal Movement)
FHM (Foetal Heart Movement) BPD (Boparietal Diameter)menentukan umur &
TBJ
CRL (Jarak Korona Bokong)
Air ketuban : cukup, kejernihan
Letak plasenta, hematom, ganding plasenta
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
45/55
6. Rontgent, melihat pusat ossifikasi pada :
Epifise femur distal 3638 mgg
Epifise tibia proximal 40 mgg
Tulang kuboid 40 mgg
Kerugian :
Mahal
Efek thdp janin : penekanan sistem hemopoetik,
kelainan konegnital, mutasi gen
7. Amniosintesis : mengukur kadar zatzat
(kreatinin, sfingomyelin)
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
46/55
O. PEMAKAIAN OBAT PD KEHAMILAN
Obatobat yang diberikan saat kehamilan,
dapat mengakibatkan :
Kelainan bentuk anatomic
Kelainan faal organ tubuh
Gangg. metabolism
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
47/55
JENIS OBAT AMAN & BERBAHAYA
JENIS OBAT DIANGGAP AMAN DIANGGAP BERBAHAYA
ANTI INFEKSI Sulfonamida (jgk pendek)
Penisilin G dan V
Ampisilin
Eritromisin
Sefalosporin
Kloramfenikol
Tetrasiklin
Streptomisin/Dihidrostreptomisin
Furadantin
Dikloklasilin
ANALGETIKA Morfin
Meperidin
Salisilat
Fenasetin
DIURETIKA
ANTI DIABETIKA
ANTI KANKER
Insulin Antidiabetika oral
Semua obat anti kanker
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
48/55
Obatobat yang menimbulkan kelainan janin
dalam kandungan :
Kloramfenikol : gangg. respirasi (bayi prematur) dan grey
syndrome
Tetrasiklin : gangg. pertumbuhan tulang dan kelainan
warna gigi dan gigi rapuh
Dihidrostreptomisin : tuli
Streptomisin : kerusakan N VIII
Nitrofurantooin : gangg. dalam darah
Finasetin : methemiglobinemia Antidiabetik oral : kematian janin dlm rahim
Sitostatika : trombositopenia, cacat bawaan
CARA MENGIRIM PENDERITA
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
49/55
CARA MENGIRIM PENDERITA
KEBIDANAN DENGAN PENYULIT
1. Perdarahan Antepartum
Bila dx tdk jelas, dianggap solutio plasenta,
tdk boleh di VT / psg tampon. Sebelum
dikirim, pasang infus NaCl / Plasma expander.
Bila dx klinis solutio plasenta :
Injeksi morfin 15 mg / Pethidin 50 mg :
nyeri
Pasang infus D 5 % : mencegah syok
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
50/55
2. Retensio Plasenta
Infus NaCl / Plasma expander : menjaga kemungkinanperdarahan selama perjalanan
Suntik antibiotik ( PS : mecegah infeksi)
3. Perdarahan Post Partum Injeksi methergin 1 amp i.v & oksitosin 10 U i.m : rahim
kontraksi
Infus NaCl / Plasma expander : cegah syok + oksitosin 10
U (drip)
Fundus uteri ditahan dgn tangan / kantong pasir :
menambah kompresi (kalo perlu)
Pasang kateter : kontraksi uterus tdk terganggu isi VU
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
51/55
4. Partus Lama
Pasang infus NaCl / D 5% : atasi dehidrasi
Injeksi Pethidin 50 mg i.m : os istirahat
Injeksi antibiotik
Siapkan paket persalinan bila terjadi persalinan selama
perjalanan.5. Ruptur Uteri Imminens
Injeksi Pethidin 50 mg / Morfin 15 mg i.m : melemahkanHis & nyeri
Infus NaCl / D 5% : atasi dehedrasi
Pada letak kepala dgn janin mati, lakukan perforasi :
mengecilkan kepala.
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
52/55
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
53/55
7. Tali Pusat Menumbung dgn Janin Hidup
Agar tali pusat tdk terepit kepala :
Mengolakkan kepala ke samping
Pasang kateter tetap VU diisi cairan garam faali
200 cc, kateter di klem sehingga VU tetap terisi
Posisi Trendelen
Jika tali pusat berada di luar vulva, tali pusatdibungkus kassa steril setelah didefinisikan
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
54/55
8. Eklamsi
Injeksi Sulfas Magnesicus 10 gr / Kalium 40 mg + 40 mg dlm
500 cc D 5% drip : mencegah kejang
Pasang kateter : ukur diuresis
Pasang sudip lidah : menghindari perlukaan luminal bila
timbul kejang
9. Abortus
Suntik oksitosis 10 U i.m dan Methergin 1 amp :
perdarahan Infus NaCl / Plasma expander
Injeksi pethidin : nyeri
Injeksi antibiotik : bila ada tanda-tanda infeksi
-
8/14/2019 TUGAS DR.PANDJI.ppt
55/55
10. KET
Infus NaCl : cegah syok
Injeksi Pethidin 50 mg : nyeri
Tidak perlu dinaikkan TD hingga normal, cukup
90100 mmHg (sistol) : agar perdarahan tidak
semakin banyak
11. Mola Hidatidosa dgn Perdarahan
Infus NaCl / Plasma expander : cegah syok
Injeksi antibiotik
Beri penenang : Luminal 50 mg.