Tugas Artikel Sendiri

18
ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI DAFTAR ISI Contents DAFTAR ISI.................................................1 DAFTAR TABEL...............................................2 DAFTAR GAMBAR..............................................3 JENIS JENIS KESALAHAN DAN UJI STATISTIK YANG SERING DITEMUKAN DALAM LAPORAN ARTIKEL ILMIAH KEDOKTERAN GIGI.....4 ABSTRAK....................................................4 BAB 1 PENDAHULUAN..........................................5 BAB 2 BAHAN DAN CARA.......................................8 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................8 Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan...............................................8 Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan10 BAB 4 KEPUSTAKAAN.........................................13 Yf.indah permata sari/112110236 1

description

mmmm

Transcript of Tugas Artikel Sendiri

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

DAFTAR ISI

Contents

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1

DAFTAR TABEL...................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................3

JENIS JENIS KESALAHAN DAN UJI STATISTIK YANG SERING DITEMUKAN DALAM LAPORAN ARTIKEL ILMIAH KEDOKTERAN GIGI...................................................................................4

ABSTRAK............................................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................5

BAB 2 BAHAN DAN CARA...................................................................................................8

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................8

Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan.....................8

Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan............................................10

BAB 4 KEPUSTAKAAN................................................................................................13

Yf.indah permata sari/112110236 1

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

DAFTAR TABEL

Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan.....................8Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan............................................10

Yf.indah permata sari/112110236 2

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

DAFTAR GAMBARGAMBAR 1.Dokter gigi....................................................................................................6

Yf.indah permata sari/112110236 3

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

JENIS JENIS KESALAHAN DAN UJI STATISTIK YANG SERING

DITEMUKAN DALAM LAPORAN ARTIKEL ILMIAH

KEDOKTERAN GIGI

ABSTRAK

Statistika dapat diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ataupun mengadakan

analisis data penelitian.. Pemilihan ukuran maupun uji statistik yang kurang tepat

akan membawa konsekuensi pengambilan keputusan yang salah. Artikel ilmiah

sebagai acuan bagi penambahan pengetahuan bagi sejawat dokter gigi akan

membawa konsekuensi tinggi bagi pasien apabila hasil kesimpulan penelitian

yang dilaporkan dan akan diterapkan dalam praktek klinik keliru berdasarkan

pemilihan ukuran dan uji statistik yang keliru pula.Pertanyaan penelitian yang

diajukan adalah apakah terdapat kesalahan pemilihan ukuran statistik dan uji

statistik yang dilaporkan pada artkel ilmiah yang dimuat di jurnal ilmiah dan

bagaimanakah distribusi kesalahan tersebut ? Penelitian ini mengkaji 129 artikel

yang dimuat di Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia tahun 2002.

Ternyata masih ada kesalahan pemilihan ukuran statistik yang dilaporkan

dalam artikel yang dimuat di jurnal. Antara lain tidak melaporkan ukuran dispersi

(standard deviasi), dan hanya melaorkan nilai mean-nya saja.Pada uji statistik

masih banyak dijumpai uji menggunakan t-test secara berulang, daripada

menggunakan uji ANOVA atau Bonferroni test. Masih ada analisis yag

menggunakan uji Chi-square pada sampel kecil. Ada juga yang menganalisis

secara deskriptif dengan tabel 2x2, tanpa melakukan uji hipotesis tetapi

menyimpulkan kemaknaan hasil. Ada peneliti yang melaporkan batas

kemaknaannya kalau p < 0,005 (padahal lebih tepat p<0,05). Ada pula yang

melaporkan p=0,000 , padahal dlebnih tepat kalau diaporkan p < 0,0001 Masih

dijumpai kesalahan-kesalahan atau kekurangtepatan dalam memilih ukuran

statistik maupun uji statistik yang sesuai dengam masalah serta metodologi

penelitiannya.Editor jurnal ilmiah kedokteran gigi sebaiknya membentuk tim

Yf.indah permata sari/112110236 4

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

pakar statistik untuk dapat menyaring dan menyarankan perbaikan ukuran dan uji

statistik yang tepat kepada peneliti. Kursus-kursus statistik praktis sebagiknya

dilakukan untuk memperbaiki kemampuan sejawat dokter gigi dalam membaca

artikel ilmiah hasil penelitian.

Kata kunci : kesalahan statistik, pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN

tatistika berasal dari bahasa Italia : statista yang berarti pejabat negara.

Pada awal perkembangannya ilmu ini memang dipakai secara khusus

untuk kepentingan negara, yakni menghimpun data yang berisi jumlah

penduduk menurut umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Data itu dipakai untuk

keperluan wajib militer dan penarikan pajak. Namun setelah itu perkembangan

penggunaan statistika terutama dalam bidang kedokteran (termasuk gigi) agak

terhambat. Sebabnya pada masa itu timbul suatu sinisme terhadap statistika. Huff

menulis suatu buku yang berjudul “Bagaimana Bebohong dengan Statistika”

untuk menggambarkan bahwa statistika hanya merupakan permainan angka-sngka

saja. Koestler menggambarkan statistika seperti bikini, dimana yang menarik

diperlihatkan sedangkan yang vital ditutupi. Bahkan Disraeli menyatakan ada 3

dusta di dunia ini, yakni dusta, dusta besar dan statistik. Namun demikian pada

dekade ini, sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran (gigi), teknik-teknik

statistika juga telah berkembang pesat terutama dipakai untuk meringkaskan data

dan dasar pengambilan keputusan.

s

Yf.indah permata sari/112110236 5

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

GAMBAR 1.Dokter gigi

Pada saat ini terdapat 3 pengertian statika, yaitu :

1. statistika merupakan kumpulan angka yang dihasilkan dari pengukuran atau

penghitungan.

2. statistika dapat diartikan sebagai statistika sampel.

3. statitika merupakan suatu metode ilmiah yang dapat digunakan sebagai alat bantu

dalam pengambilan keputusan, dengan cara meringkaskan data, menghitung

estimasi dan menguji hipotesis.

Statitika disebut alat bantu karena bukan merupakan satu-satunya alat yang

digunakan untuk mengambil keputusan. Suatu kesimpulan ‘secara statistika

signifikans’ adalah suatu bukti terhadap hipotesis nol, yaitu probabilitasnya kecil

untuk mendapatkan hasil yang se-ekstrim atau lebih ekstrim daripada yang

diamati di dalam data, jika hipotesis nolnya benar. Di lain pihak untuk mengambil

keputusan masih harus dipertimbangkan suatu ‘signifikans klinik’, yaitu

kesimpulan implikasinya pada perwatan pasien. Mungkin suatu perhitungan

statitika pada percobaan obat mendapatkan hasil ‘tidak signifikans’, namun jika

dalam telaah ternyata secara klinik obat tersebut ternyata memberikan suatu

‘signifikansi klinik’ maka obat tersebut biasanya akan tetap dipakai. Namun akan

jauh lebih berharga jika percobaan obat tersebut memberikan hasil signifikans,

Yf.indah permata sari/112110236 6

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

bak secara klinik maupun statistik. Karena dengan kedua jenis signifikansi ini kita

lebih yakin bahwa penemuan kita adalah sebagai hasil dari proses biologik

sebagai andil dari kelompok pasien dan dimungkinkan untuk melakukan

pengukuran, penjelasan, prediksi dan kontrol.Dapat dijelaskan secara singkat

bahwa perbedaan antara signifikansi statistik dengan signifikansi klinik adalah :

1. Signifikansi statistik merefleksikan pengaruh chance (kemungkinan) pada

outcome, sedangkan signifikansi klinik merefleksikan nilai-bnilai biologis dari

outcome.

2. Statistik dirunutkan dari kelompok individu; kedokteran gigi diterapkan pada

individu tertentu.

3. Kesimpulan statistik memerlukan jumlah data yang cukup besar untuk dikatakan

valid, keputusan klinik seringkali dibuat dengan data yang kurang besar.

4. Jawaban statistik adalah probabilistik, perawatan klinik membutuhkan keputusan

untuk dijalankan.

5. Analisis statistik selalu membutuhkan pengukuran, kedokteran gigi seringkali

6. membutuhkan intuisi.Pengertian ‘normal’ dalam statistik dengan klinik sangat

berbeda dan sering dirancukan.

Jurnal adalah suatu penerbitan yang menyajikan artikel ilmiah dan

sebagian besar merupakan hasil penelitian. Karena ilmu kedokteran gigi

merupakan ilmu empirik, maka banyak sekali melibatkan pengukuran kuantitatif.

Oleh sebab itu penggunaan statistika sangat diperlukan untuk pengambilan

keputusan.Penggunaan statistik dalam jurnal kedokteran dimulai secara intensif

sekitar tahun 1929 dan terus berkembang sampai sekarang. Penelitian oleh

Emerson dan Coditz (1983) menemukan teknik-teknik statistik yang paling sering

dipergunakan adalah : t-test, tabel kontingensi, tes-tes non-parametrik,

korelasi,Pearson, regresi linier sederhana, analisis varians, korelasi rank, analisis

lifetable, regresi berganda dan perbandingan berganda.Namun demikian pada

penelitian Felson dkk (1984) yang menggunakan jurnal Arthritis and Rheumatism

terbitan 1967-1968 ternyata menemukan banyak kesalahan pemilihan uji/teknik

Yf.indah permata sari/112110236 7

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

statistik yang dilaporkan oleh peneliti yang mempublikasikan makalahnya pada

jurnak tersebut. Kesalahan-kesalahan itu meliputi:

1. Metode/teknik statistik tidak didefinisikan : 30%.

2. Deskripsi ukuran dekriptif yang tidak adekuat : 13%

3. Obseravasi berulang diuji dengan tes independen : 2%

4. Dua kelompok dibandingkan pada lebih dari 10 variabel dengan tetap.

5. T-test berulang-ulang daripada menggunakan analisis varians : 4%

6. Digunakan uji Chi-square padahal frekeunsi harapannya terlalu kecil : 6%

7. Paling sedikit salah satu klesalahan yang telah disebutkan di atas : 60%. 3

Artikel ini bertujuan melaporkan telaah pemakaian statistik pada jurnal

kedokteran gigi yang telah diterbitkan untuk memperoleh gambaran frekuesni

dan ketepatan pemakaan teknik statistiknya.

BAB 2 BAHAN DAN CARADitelaah sejumlah 129 artikel ilmiah yang dimuat di Jurnal Kedokteran

Gigi Indonesia Tahun ke-52, Edisi khusus yang diterbitkan bulan Maret dan

September 2002. Dilakukan penghitungan teknik-teknik statistik deskriptif dan

analitik yang dipergunakan, kemudian dinilai ketepatan penggunaan teknik

tersebut dihubungkan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis yang

diajukan, dicocokkan dengan kesimpulan yang dibuat.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1Rancangan penelitian dan eknik-teknik statistik yang dipergunakan

Yf.indah permata sari/112110236 8

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

Teknik %

1. Tak mempergunakan statistik

-Studi kepustakaan :

-Laporan kasus :

25,6%

31,8%

2. Studi kros-seksional

-Persentase/distribusi :

-Mean±SD :

-X2 test :

-Regresi

-Anova :

-T-test :

25,6%

27,3%

45,4%

3,0 %

9,1%

9,1%

21,2%

3. Studi eksperimen :

-Persentase/distribusi :

-Mean±SD :

19,4%

16,0%

56,0%

Dari Tabel 1 terlihat bahwa sebagian besar makalah yang dipublikasikan

merupakan laporan kasus/serial kasus ((31,8%) dan studi kepustakaan (25,6%).

Jadi dari publikasi yang diperiksa hanya sebanyak 42,6% berupa suatu penelitian.

Mungkin penelitian sulit untuk dijalankan oleh banyak praktisi kedokteran gigi.

Walaupun belum ada sata konkrit kelihatnnya penelitian dilakukan terbayak oleh

pengajar pada Fakultas Kedokteran Gigi dan Staf Peneliti pada Unit Penelitian.

Hal ini dapat dimengerti karena untuk melakukan penelitian dibutuhkan sumber-

Yf.indah permata sari/112110236 9

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

daya yang cukup terampil dalam metodologi penelitian sekaligus dana penelitian

yang relatif cukup besar. Sedangkan pada penelitian terbanyak menggunakan

studi kros-seksional 25,6%. Kemungkinan alasannya bahwa desain ini relatif

mudah dan murah untuk dilakukan. Agak mengherankan bahwa desain rancangan

epidemiologi analitik observasional yang lain, yaitu kasus-kontrol dan kohort

tidak pernah dipakai pada makalah publikasi kurun waktu tersebut. Padahal desain

ini sangat berguna untuk studi analitik baik pada setting lapangan maupun klinik.

Studi eksperimen banyak dilakukan (19,4%) mengingat banyak tujuan penelitian

yang ingin memperoleh keputusan pengaruh suatu perlakuan. Banyak dilakukan

studi-studi pada laboratorium. Berikut ini disampaikan ringkasan kemungkinan

kesalahan teknik statistik yang dilaporkan pada penerbitan jurnal tersebut.

Tabel 2Ringkasan kesalahan teknik statistik yang dilakukan

Jenis Kesalahan %

1) Teknik tidak dijelaskan

2) Tak dilaporkan ukuran deskriptif

3) Ukuran deskripsi tak adekuat :

4) T-test berulang-ulang :

5) Chi-square test pada frekuensi

harapan terlalu kecil :

6) Lain-lain :

12,1%

10,3%

5,2%

1,7%

3,4%

Dari Tabel 2 terlihat kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah tidak

dilaporkannya ukuran deskriptif. Mungkin alasannya keterbatasan halaman yang

disyaratkan penerbit jurnal, sehingga membuat penulisnya sangat meringkas apa

yang hendak disampakan pada hasil. Mungkin juga penulisnya berpikir karena

Yf.indah permata sari/112110236 10

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

penelitiannya analitik maka yang perlu disampaikan adalah hanya hasil dari uji

hipotesisnya. Padahal dalam penggunaan statistik, sebelum kesimpulan analitik

dipakai, harus dilihat dulu deskripsi data, khususnya ukuran deskriptif dan

distribusi data agar uji analitik yang akan dilakukan tidak menyesatkan. Misalnya

pada data yang sangat skewed, jika tidak dilihat distribusinya, maka peneliti akan

memilih suatu uji statistik yang seringkali mensyaratkan adanya normalitas data.

Konsekuensinya kesimpulan yang didapatkan kurang valid.

Pada peneliti yang telah melaporkan ukuran deskriptifnya, ternyata masih

banyak yang hanya melaporkan ukuran mean saja. Sedangkan ukuran dispersinya

(misalnya standard deviasi) tidak dilaporkan. Ukuran ini padahal penting untuk

melihat penyebaran data, dan jika terlalu lebar variasinya disarankan untuk

melaporkan nilai median, daripada mean.Pada perbandingan dua kelompok yang

melibatkan banyak kelompok,ternyata masih banyak peneliti yang melakukan t-

test berulang-ulang. Padahal dengan melakukan hal ini maka kesalah _ akan naik

secara potensial.Seharusnya untuk melakukan ini harus ada koreksi nilai _ sebagai

batas signifikansi statistik dengan metode Bonferroni.

Perlu

diperhatikan juga ada 3

jenis t-test, yakni

pooled, separate dan

paired yang rumusnya

berbeda. Masih

dilakukan uji chi-squre

pada sampel kecil

dengna banyak

kategori, akibatnya

jumlah sel kecil

dengan nilai harapan

kecil. Jika dipaksakan,

maka hasil ujinya tidak

valid karena tidak

memenuhi syarat

penggunaan uji

tersebut.

Seharusnya

dilakukan

penambahan jumlah

sampel atau

minimal

pengurangan jumlah

kategori (kelompok)

sehingga nilai

frekuensi harapan

dari setiap sel

mencapai . Beberapa laporan

juga menggunakan chi-

square biasa padahal salah

satu variabel kategoriknya

mmepunyai urutan

(ordering). Pada kondisi ini

lebih tepat dipakai Chi-

square test for linear trend.

Kesalahan lain adalah

adanya suatu artikel yang

bermaksud menggabungkan

hasil penelitian pada 5

peneltiian yang telah

dilakukan. Seharusnya

Yf.indah permata sari/112110236 11

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

diakluakan perhitungan

statistik dengan

‘analisis meta’, agar

diperoleh nlai

gabungan dari kelima

studi tersebut sehingga

kesimpulannya

menjadi ‘analitik’.

Dalam

pelaporan hasil statistik

masih dijumpai yang

melaporkan p=0,000.

Hal ini kurang lajim

karena memang tidak

mungkin ada nilai

probabilitas = 0

mutlak. Hal ini terjadi

karena perangkat lunak

statistik memang

membatasi print-out-

nya. Lebih tepat untuk

nilai p tersebut

dilaporkan sebagai p <

0,0001. Juga harus

disadari keperluan

print-out hasil

analisis program

statistik berbeda

dengan keperluan

pelaporan. Print-out

perangkat lunak

akan mengeluarkan

banyak perhitungan

karena diperlukan

untuk analisis

mendalam sebelum

keputusan diambil,

sedangkan laporan

harus lebih ringkas

formatnya dan

mencantumkan hal-

hal yang sangat

penting saja. Ada

beberapa peneliti

masih melaporkan

persis apa yang

dikeluarkan oleh

print-out

komputer.Sebagai

kesimpulan paparan di atas

adalah sudah banyak

makalah yang dimuat dalam

jurnal ilmiah menggunakan

statistika untuk pengambilan

keputusan, namun masih

dijumpai kesalahan ukuran

statistik dan uji statistik yang

dilakukan serta kekurang

tepatan dalam melaporkan

format hasil analisis statistik.

Editor jurnal ilmiah

kedokteran gigi sebaiknya

membentuk tim pakar

statistik untuk dapat

menyaring dan menyarankan

perbaikan ukuran dan uji

statistik yang tepat kepada

peneliti. Kursus-kursus

statistik praktis sebaiknya

dilakukan untuk

memperbaiki kemampuan

sejawat dokter gigi dalam

membaca artikel ilmiah hasil

penelitian.

BAB 4 KEPUSTAKAAN

Eko Budiarto. Biostatitika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.

2002.Cetakan I. Penerbit EGC, Jakarta.

Yf.indah permata sari/112110236 12

ARTIKEL KEDOKTERAN GIGI

Lang TA. Secis M. How to report statistics in medicine. Annonated

guidelies for authors, editors, and reviewes. 1997. American College of

Physicians, Philadelphia.

Altman DG. Practical statistics for medical research. 1991. Chapman &

Hall, Boca Raton.

Munro BH. Visintainer MA. Page EB. Statistical Methods for health care

research. 1989.JB Lippincot Co., London.

Yf.indah permata sari/112110236 13