tugas analisis kimia.docx

download tugas analisis kimia.docx

of 6

description

tugas

Transcript of tugas analisis kimia.docx

I. JUDUL : ANALISIS KADAR KOFEIN PADA MINUMAN SUPLEMEN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRIII. LATAR BELAKANG: Minuman suplemen dikenal juga minuman berenergi dan termasuk salah satu suplemen makanan dalam bentuk sediaan cair atau tablet dan serbuk yang digunakan dalam bentuk cairan yang mengandung kalori minimal 100 kkal. Pada umumnya mengandung multivitamin, makronutrien (karbohidrat dan protein), taurin dengan atau tanpa kofein, gula (sukrosa) dan dapat mengandung bahan alam seperti ginseng, jahe dan sebagainya. Manfaatnya adalah untuk menambah tenaga, kesegaran dan memelihara kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum pada saat bekerja keras atau setelah berolahraga. Komponen utama minuman adalah kofein, asam amino seperti taurin ataupun karmitin.Kofein dikenal sebagai 1,3,7-trimetilxantin yang merupakan senyawa alkaloid pahit yang ditemukan dalam teh, kopi, dan biji kakao, efek farmakologi kofein adalah sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung dan pernapasan. Efek lain kofein adalah relaksasi otot halus, merangsang otot jantung dan merangsang diuresis. Mekanisme kerja kofein antara lain sebagai inhibitor fosfodiesterase dan antagonis reseptor adenosin. Akibat kemiripan struktur molekul kofein dengan struktur adenosin, kofein dapat terikat pada reseptor tetapi tidak memberi efek penurunan aktifitas sel saraf. Dengan perkembangan zaman banyak produsen makanan dan minuman berlomba-lomba memproduksi makan dan minuman terutama minuman suplemen dan berenergi. Namun ternyata banyak konsumen atau masyarakat yang tahu sebenarnya kandungan zat yang terdapat dalam makanan dan minuman suplemen yang mereka konsumsi dan dapat membuat mereka ketergantungan terhadap tubuhnya dengan minuman tersebut.III. MAKSUD DAN TUJUANA. MaksudDapat mengetahui pengaruh kofein terhadap tubuh dan untuk memperluas wawasan peneliti tentang kofein B. TujuanMengetahui adanya kofein dalam minuman suplemen dan berapa kadarnya.IV. ALAT DAN BAHANA. Alat yang digunakan adalah Batang pengaduk, Botol semprot, Corong pisah 250 mL, Gelas kimia 150 mL, Kertas saring whatman, Labu ukur 100 mL, Pipet volum, Sendok tanduk, Spektrofotometri (Shimatzu)B. Bahan yang digunakan adalah Ammonia, Asamfosfat, Aquadest, Iodin, Kalium Iosianat, Kalium permanganat, Kloroform, Kofein, Minuman suplemen, Natrium Klorida, Natrium Hidroksida, Natrium ThiosulfatV. CARA KERJAa. Pembuatan pereaksi 1. Air pereduksi : larutan 10 g Natrium Tiosulfat dan 10 g Kalium Iosianat ke dalam 200 mL air suling. 2. Larutan asam fosfat 30 mL dalam 200 mL air suling.3. Larutan natrium hidroksida 25%. Ditimbang 0,032 gr diencerkan ke dalam 100 mL air suling.4. Kalium Permanganat 1,5% diencerkan dalam 200 mL air suling.b. Uji kualitatif sampel 1. Pipet 5 mL sampel minuman suplemen kemudian dituang dalam beker gelas.2. Tambahkan amonnia (1 : 2) sebanyak 10 mL kemudian diekstraksi dalam kloroform menggunakan corong pisah masing-masing 15 mL.3. Hasil ekstraksi dikumpulkan dan diuapkan hingga kering. Selanjutnya dilakukan uji warna dengan cara seperti dibawah ini. Uji iodinLarutan jenuh ekstrak dalam air tidak menghasilkan endapan dengan penambahan iodin tetapi penambahan asam klorida encer memberikan endapan coklat yang melarut kembali dengan penambahan natrium hidroklorida berlebih.c. Persiapan kurva baku 1. Dipipet larutan baku kofein 100 mg/L sebanyak 1 mL,2 mL,3 mL,4 mL,5 mL,6 mL. 2. Masukkan kedalam labu takar 10 mL lalu diencerkan dengan kloroform sampai tanda tera. 3. Lakukan pembacaan absorbansi untuk setiap seri kadar larutan standar kofein yang telah dibuat menggunakan spektrofotometri dengan kloroform sebagai larutan blanko dengan panjang gelombang 276,5 nm4. Buat kurva kalibrasi hubungan antara absorbansi (A) terhadap kadar kofein.Panjang gelombang optimum pada penelitian ini diperoleh secara otomatis setiap kali pembacaan absorbansi dari seri kadar larutan standar kofein.d. Pengukuran absorbansi larutan uji 1. Masingmasing larutan sampel berupa minuman suplemen dihilangkan karbondioksidanya.2. Kemudian larutan sampel ini dipipet sebanyak 10 mL dan dimasukkan kedalam corong pisah 250 mL.3. Tambahkan larutan kalium permanganat sebanyak 5 mL dan dicampur lalu dikocok selama 5 menit. 4. Setelah tepat 5 menit ditambahkan 10 mL larutan pereduksi, dicampur, lalu ditambahkan 1 mL larutan asam fosfat 15% dan 1 mL larutan NaOH 0,008 N5. Ekstraksi dengan 50 mL kloroform selama 5 menit kemudian didiamkan sampai memisah. 6. Fase kloroform yang telah memisah ditampung kedalam gelas kimia 100 mL maka tangkai corong pisah dibilas dengan menggunakan kloroform dan hasil cucian kloroform ini ditampung kembali corong pisah diekstraksi kembali dengan kloroform 40 mL ditaruh kembali kedalam labu takar kemudin diadkan kloroform sampai tanda tera. Kumpulan ekstrak selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas saring whatman kedalam labu takar 100 mL, diencerkan hingga tanda tera dengan menggunakan kloroform, lalu dikocok (homogenisasi) larutan sampel yang telah diekstraksi diukur absorbsinya pada panjang gelombang optimum dengan menggunakan spektrofotometri (perlakuan untuk analisis sampel dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan per botol sampel minuman suplemen.VI. DATA PENGAMATANa. Hasil analisis uji kualitatif (uji warna)Hasil analisis kualitatif terhadap minuman supleme.Tabel 2. Hasil analisis kualitatif terhadap sampel minuman suplemen menggunakan uji iodin.

No Sampel Uji warnaHasil

123Suplemen merk ASuplemen merk BSuplemen merk CEndapan coklatEndapan coklatEndapan coklatPositif PositifPositif

b. Hasil analisis uji KuantitatifHasil analisis kuantitatif terhadap minuman suplemen yang beredar di Kota Kendari dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 3. Data kurva baku kofeinKonsentrasi (ppm)Absorbansi

1020304050600,4910,9581,4261,9142,3592,703

Dari hasil pembacaan absorbansi dibuat kurva baku yang menyatakan hubungan linear kadar kofein mg/L (ppm) dengan absorbansi.Kurva Regresi Baku Kofein

Gambar 6. Kurva Baku Hubungan antara Absorbansi (A) terhadap Kadar Baku KofeinT

abel 4. Hasil absorbansi larutan sampel minuman suplemenNosampelAbsorbanRerata

Pengulangan (Replikasi)

123Suplemen merk ASuplemen merk BSuplemen merk C2,0512,1781,9212,0822,1381,8712,0452,0981,8792,05932,1381,8903

Tabel 5. Data kadar kofein dalam sampel minuman suplemenNoNama SampelKadar kofein (ppm)Kadar Kofein per sajian dalam suplemen (mg)Rerata

1Suplemen merk AA1A2A3440,1446,99438,7666,01567,048565,81466,2925

2Suplemen merk BB1B2B3411,17400,04401,8261,675560,00660,27360,6515

3Suplemen merk CC1C2C3468,36459,45450,5570,25468,917567,582568,918

VII. KESIMPULANDari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:1. Berdasarkan hasil penelitian secara kualitatif dengan uji warna adalah ditemukannya endapan warna coklat yang menandakan adanya kofein dalam minuman suplemen. 2. Kadar kofein pada minuman suplemen yang beredar di Kota Kendari telah dianalisis secara spektrofotometri adalah suplemen merk A 66,2925 mg, suplemen merk B 60,6515 mg, dan suplemen merk C 68,918 mg.3. Berdasarkan hasil analisis secara spektrofotometri maka kadar kofein pada minuman suplemen merek A, merek B, dan merek C yang beredar di Kota Kendari melebihi syarat mutu yang ditetapkan yaitu 50 mg per botol dan tidak lebih dari 150 mg per hari.DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992, Standar Nasional Indonesia (SNI. 01-2894-1992) dan Dewan Standarisasi Nasional, Depkes, Jakarta.

BPOM RI, 2006, Standar Nasional Indonesia (SNI. 01-3556-2000), Depkes, Jakarta.

Day, R.A dan Underwood, AL, 1989, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi V, Erlangga, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Khopar, S.M, 1985, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press Jakarta.

Nursanti Riandini, 2008, Bahan Kimia Dalam Makanan dan Minuman, Bandung, Shakti Adiluhung.

Tan. H.T dan Rahardja Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

Vogel. 1985. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Buku Kedokteran Jakarta

Winarno F.G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

________, http//.Forum Kimia.com. 2009. (diakses tanggal 10 April 2009)

________, http//.Gizi.com. 2001. (diakses tanggal 23 April 2009)