Tugas Analisa K3 Di Kampus

15
TUGAS I ANALISA K3 SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI KAMPUS STT. WASTUKANCANA PURWAKARTA NAMA : DANNI SEPTIYANA NIM : 131151065 KELAS : TI MALAM A MATA KULIAH : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) STT. Wastukancana Puerwakarta berdiri pada tanggal 19 mei 2000, berdasarkan SK Mendiknas No. 255/D/O/2000 dan No. 2996/D/T/2004 di bawah pembinaan Yayasan Bunga Bangsa. Dalam perkembangannya STT. Wastukancana Purwakarta mengalami kemajuan yang cukup pesat dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang mendaftar. Keadaan tersebut diimbangi dengan pembangunan kampus baru yang representatif. Kondisi tersebut membuktikan bahwa STT. Wastukancana mengendepankan kualitas penyelenggaraan, sehingga banyak lulusan yang tersebar di perusahaan-perusahaan ternama di

Transcript of Tugas Analisa K3 Di Kampus

TUGAS I

ANALISA K3 SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

KEBAKARAN DI KAMPUS STT. WASTUKANCANA PURWAKARTA

NAMA : DANNI SEPTIYANA

NIM : 131151065

KELAS : TI MALAM A

MATA KULIAH : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

STT. Wastukancana Puerwakarta berdiri pada tanggal 19 mei 2000, berdasarkan SK

Mendiknas No. 255/D/O/2000 dan No. 2996/D/T/2004 di bawah pembinaan Yayasan Bunga

Bangsa. Dalam perkembangannya STT. Wastukancana Purwakarta mengalami kemajuan yang

cukup pesat dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang mendaftar. Keadaan tersebut diimbangi

dengan pembangunan kampus baru yang representatif. Kondisi tersebut membuktikan bahwa

STT. Wastukancana mengendepankan kualitas penyelenggaraan, sehingga banyak lulusan yang

tersebar di perusahaan-perusahaan ternama di wilayah Purwakarta, Kerawang,Cikarang,Bekasi,

Subang dan kota lainnya.

Seiring Meningkatnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun, penambahan gedung baru

pun di lakukan untuk menunjang terlaksananya aktifitas perkuliahan. Namun, dalam

pembangunan gedung - gedung baru tersebut masih kurang memperhatikan akan saran

penyelamatan dan jalur evakuasi jika terjadi kebakaran. Mengingat gedung baru memiliki

beberapa lantai, terdiri dari gedung yang memiliki 3 lantai dan 5 lantai.

Gedung 3 lantai

Gedung 5 lantai

Minimnya sarana pencegahan dan penanggulangan dari ancaman bahaya kebakaran dari

setiap gedung. Sarana pencegahan dan penanggulangan dari yang di maksud seperti :

APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Hydrant

Tangga Darurat

Sistem proteksi kebakaran (Alarm)

Jalur mobil Pemadam Kebakaran

Gedung yang baik adalah gedung yang memiliki standar keamanan terhadap

kemungkinan kebakaran yang akan terjadi. Pembangunan gedung dari waktu ke waktu semakin

komplek jika dilihat dari segi intensitas, teknologi, dan kebutuhan sarana prasarananya. Maka

dari itu, perancangan sistem keamanan terhadap kebakaran harus disesuaikan dengan desain

gedung itu sendiri. Standar Alat Pemadam Gedung yang paling utama dalam instalasi sistem fire

protection adalah untuk keselamatan dan keamanan penghuni gedung tersebut, juga sebagai

antisipasi perlindungan terhadap aset yang ada. Standart alat pemadam gedung terdiri dari

peralatan, kelengkapan dan sarana baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan yang

digunakan baik untuk sistem proteksi aktif maupun pasif.

Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem yang terbentuk dari gedung itu sendiri,

seperti penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan, pemisah bangunan berdasar

ketahanan terhadap api dll. Sedangkan sistem proteksi aktif adalah sistem yang mencakup semua

hal mulai dari fire alarm baik yg bekerja otomatis atau manual, sistem sprinkler, sistem hydrant,

sampai dengan alat pemadam api ringan. Dalam pembuatan sistem Standar Alat Pemadam

Gedung kontraktor harus memenuhi persyaratan teknis agar dapat mewujudkan kondisi aman

baik saat perencanaan, pembangunan, dan pasca proyek tersebut selesai. standart ini bisa

mengikuti NFPA (National Fire Protection Association) untuk projek berskala Internasional. atau

SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk projek dalam negeri. Fungsi utama dari standar alat

pemadam gedung adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran, atau agar kebakaran tidak

meluas ke ruangan lain bahkan gedung lainnya yang bersebelahan.

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 26/PRT/M/2008 dijelaskan soal aturan

mengenai akses dan pasokan air untuk pemadaman kebakaran, sarana penyelamatan, sistem

proteksi, utilitas bangunan, pencegahan kebakaran, pengelolaan proteksi, hingga pengawasan

dan pengendalian gedung. Selain itu, setiap lingkungan bangunan gedung harus dilengkapi

dengan sarana komunikasi umum yang dapat dipakai setiap saat untuk menyampaikan informasi

kebakaran. Untuk mencegah peluasan kebakaran dan memudahkan pemadaman, di sekitar area

gedung juga harus tersedia jalan lingkungan yang layak dilalui kendaraan pemadam kebakaran.

Kebakaran sering terjadi akibat minimnya pengetahuan dan pencegahan akan potensi-

potensi penyebab terjadinya kebakaran,beberapa potensi tersebut adalah :

Membuang rokok sembarangan.

Menggunakan atau Menggati alat-alat kelistrikan yang tidak sesuai SNI (bisa terjadi

korsleting listrik).

Bahan material bangunan yang mudah terbakar.

Kurangnya pengetahuan tatacara penanggulangan kebakaran.

Salah satu contoh kebakaran yang tejadi di Kampus Institut Teknologi Bandung

Kurangnya sarana penyelamatan dan jalur evakuasi pada gedung mengancam akan

keselamatan pada pengguna gedung tersebut serta asset-asset yang terdapat pada gedung. Hal ini,

jika kebakaran terjadi akan menimbulkan kerugian yang besar baik material dan asset atau

bahkan menimbulkan korban jiwa. Berikut contoh akibat kurangnya sarana dan jalur evakuasi :

Sebagai saran dan masukan STT. Wastukancana Purwakarat segera melakukan evaluasi

serta pengamatan pada setiap gedung akan sistem dari proteksi kebakaran dan jalur evakuasi jika

terjadi kebakaran mengingat jumlah mahasiswa/dosen yang terus bertambah. Sistem proteksi dan

jalur evakuasi kebakaran meliputi meliputi :

Pasang pendeteksi kebakaran dan alarm

Menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) pada setiap gedung

Pemasangan Sistem Hydrant

Jalur Akses mobil pemadam kebakaran

Parkiran terlalu padat sehingga tidak ada jalur akses mobil pemadam kebakaran

Tangga darurat luar ( Selain Tangga Utama)

Pemasangan tanda jalur evakuasi

Penyuluhan akan potensi-potensi penyebab kebakaran

Standar sistem proteksi kebakaran gedung