TUGAS AKHIR RC141501 -...
Transcript of TUGAS AKHIR RC141501 -...
TUGAS AKHIR – RC141501
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG
(FLY OVER) DI RUAS JALAN LIMA PULUH-ASAHAN
DARI SEGI LALU LINTAS DAN EKONOMI
NOVIA OCTANOVA MANIHURUK
NRP. 3112 106 011
DOSEN PEMBIMBING
ISTIAR, ST.MT
CAHYA BUANA, ST.MT
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
TUGAS AKHIR – RC141501
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG
(FLY OVER) DI RUAS JALAN LIMA PULUH-ASAHAN
DARI SEGI LALU LINTAS DAN EKONOMI
NOVIA OCTANOVA MANIHURUK
NRP. 3112 106 011
DOSEN PEMBIMBING
ISTIAR, ST.MT
CAHYA BUANA, ST.MT
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
FINAL PROJECT – RC141501
FEASIBILITY STUDY ON LIMA PULUH-ASAHAN
FLYOVER IN TRAFFIC AND ECONOMIC TERMS
NOVIA OCTANOVA MANIHURUK
NRP. 3112 106 011
DOSEN PEMBIMBING
ISTIAR, ST.MT
CAHYA BUANA, ST.MT
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
FINAL PROJECT – RC141501
FEASIBILITY STUDY ON LIMA PULUH-ASAHAN
FLYOVER IN TRAFFIC AND ECONOMIC TERMS
NOVIA OCTANOVA MANIHURUK
NRP. 3112 106 011
ADVISORS
ISTIAR, ST.MT
CAHYA BUANA, ST.MT
Civil Engineering Department
Faculty of Civil Enginering and Planning
Sepuluh Nopember Institut of Technology
Surabaya
2015
sl0z'nIvnNVfYAVgvuns
r 00 r f09002 LZ607,L6I' ilNffi
:rlrplv seEn; Sutqunqule4qelo rnft4sst6
lI0 90I zlIg'duNXIIIIfIEINYNI YAONYISO YIAON
: qelo
raqt*edo51 qalndeg t8o1orqa5 ]r44sufIr€Blmcuered mp EdlS Tmpl sallqB{pdrg rpuqsl lrusrunf I-S lpnls ueGortr
eped
{IEIoI euulreg rBIeC qoloreduery1r€ds nlBS tIsIBS lqnueuletr I{n}unue>ptel6
lllmrv sYcllr
IItrONO)tfNV(I SYINIT NTSA ICffS TUYC NYEYSY'HNTIId
YfitrA NVTYf SYOU T(f,(trgA0,{7d) CNYAYINVTff NVNNENVSIAIf,d N\T'TVAYIDI IffTIS
:ilN.
.,i
i
STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN LAYANG
(FLYOVER) DI RUAS JALAN LIMA PULUH-ASAHAN
DARI SEGI LALU LINTAS DAN EKONOMI
Nama : Novia Octanova Manihuruk
NRP : 3112106011
Jurusan : Teknik Sipil FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : 1. Istiar, ST.MT.
2. Cahya Buana, ST.MT
Abstrak Lima Puluh sebagai salah satu kota yang terletak di Jalan Lintas
Sumatera, yang mana terdapat perlintasan sebidang antara jalan raya
dan jalan rel memicu rawannya kemacetan di ruas jalan tersebut. Salah
satu usaha pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut yaitu
dengan mengadakan pembangunan jalan layang (flyover). Jalan layang
diharapkan bisa mengatasi kemacetan pada perlintasan sebidang antara
jalan raya dengan jalan rel tersebut. Studi kelayakan pembangunan
flyover di jalan Lima Puluh-Asahan dari segi lalu lintas mengacu pada
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dan dari segi ekonomi
ditentukan berdasarkan nilai rasio terhadap penghematan Biaya Operasi
Kendaraan (BOK). BOK dianalisis pada saat kondisi eksisting dan
kondisi rencana dengan menggunakan metode Jasa Marga. Hasil analisis
menunjukkan DS pada jalan eksisting sebesar 0,555 di tahun 2014,
sedangkan DS sesudah ada flyover sebesar 0,929 di tahun 2037. Saving
yang terjadi sebesar Rp 653.178.762.302,39. Penghematan total (NPV)
sebesar Rp 495.596.022.880,58 (NPV>0) dan nilai BCR sebesar 4,145
(BCR>1), proyek dinyatakan layak dilaksanakan.
Kata Kunci: Flyover, kemacetan, studi kelayakan.
ii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
iii
FEASIBILITY STUDY ON LIMA PULUH-ASAHAN
FLYOVER IN TRAFFIC AND ECONOMIC TERMS
Name : Novia Octanova Manihuruk
NRP : 3112 106 011
Major : Civil Engineering FTSP - ITS
Advisors : 1. Istiar, ST.MT.
2. Cahya Buana, ST.MT.
Abstract Lima Puluh as one of the city located in the Trans Sumatra,
where there are crossings between road and rail roads lead to
susceptibility of congestion on these roads. One of the government's
efforts in overcoming the problem is by build flyover construction.
Flyover expected to overcome congestion at crossings between highway
with the rail road. The feasibility study on the road flyover Lima Puluh-
Asahan in traffic terms refers to the Indonesian Highway Capacity
Manual (MKJI, 1997) and in economic terms is determined based on the
ratio of the Vehicle Operating Cost savings (BOK). BOK analyzed at the
time of the existing condition and the condition of the plan by using the
Jasa Marga method. The analysis results showed that DS for the existing
road is 0.555 in 2014, while DS after the flyover is 0.929 in 2037. Saving
happens Rp 653,178,762,302.39,-. Total savings (NPV) is Rp
495,596,022,880.58,- (NPV> 0) and BCR value of 4.145 (BCR> 1), said
the project is feasible.
Keywords: Flyover, Congestion, Feasibility Studies
iv
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
karunia-Nya yang tidak pernah habis di dalam hidup penulis, yang
mengaruniakan keselamatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Studi Kelayakan
Pembangunan Jalan Layang (Flyover) di Ruas Jalan Lima Puluh-
Asahan dari Segi Lalu Lintas dan Ekonomi”. Tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat kelulusan Strata Satu, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan penulis agar
dimasa yang akan datang menjadi lebih baik.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, penulis
mendapat banyak bimbingan, dukungan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan
rasa hormat yang besar penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang tulus dan sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Istiar, ST.MT dan Bapak Cahya Buana, ST.MT, yang
bersedia meluangkan waktu dan perhatiannya untuk
membimbing dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
2. Bapak Budi Suswanto, ST., MT, PhD, selaku dosen wali yang
telah memberikan arahan mengenai perkuliahan dan tugas
akhir.
3. Bapak dan Mama yang menjadi motivasi penulis atas doa dan
perhatian yang selalu diberikan, serta selalu ada untuk
memberikan dukungan dalam berbagai bentuk dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Seluruh keluarga besar, Bang Bona dan adik-adik Erik, Sari
dan Cristy yang selalu mendukung dalam doa dan memberi
perhatian, semangat dan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
vi
5. Teman-teman KTB Ester, Tim Chapel, KPA Irene, YAKPM
Surabaya dan teman-teman kos serta adikku Jessica yang
selalu memberikan dukungan doa dan semangat.
6. Seluruh teman-teman Lintas Jalur angkatan 2012 Genap yang
selalu memberikan dukungan, bantuan, dorongan, semangat
dan perhatian.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Seluruh dosen pengajar Jurusan Teknik Sipil FTSP-
ITS, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. Seluruh staff
dan karyawan Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS.
Penulis berharap laporan ini nantinya dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Penulis juga memohon maaf atas segala
kekurangan yang ada dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Surabaya, Januari 2015
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ............................................................................ i
ABSTRACT ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................... 3
1.4 Manfaat ....................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ......................................................... 3
1.6 Lokasi Studi .................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................... 7
2.1 Umum .......................................................................... 7
2.2 Persimpangan Sebidang Tak Bersinyal ......................... 7
2.2.1 Kapasitas ..................................................... 8
2.2.2 Derajat Kejenuhan ....................................... 8
2.2.3 Arus Lalu Lintas ........................................... 9
2.2.4 Tundaan ....................................................... 10
2.2.5 Tundaan Lalu Lintas Simpang (DT1) ......... 10
2.2.6 Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama (DTMA) .. 11
2.2.7 Penentuan Tundaan Lalu Lintas Jalan Minor
2.2.8 Tundaan Geometrik Simpang (DG) .............. 12
2.2.9 Tundaan Simpang .......................................... 12
2.3 Peramalan Volume Lalu Lintas Kendaraan .................. 13
2.4 Jalan Luar Kota ............................................................. 14
2.4.1 Definisi dan Istilah ......................................... 15
2.4.2 Kapasitas Arus Bebas .................................... 19
viii
2.4.3 Kapasitas ........................................................ 24
2.4.4 Derajat Kejenuhan ......................................... 27
2.4.5 Kecepatan ...................................................... 28
2.4.6 Derajat Iringan ............................................... 28
2.4.7 Hubungan Kecepatan-Arus-Kerapatan .......... 28
2.4.8 Hubungan Antara Derajat Kejenuhan dengan
Derajat Iringan ............................................... 30
2.5 Biaya Operasional Kendaraan ....................................... 33
2.6 Nilai Waktu ................................................................... 37
2.7 Analisis Kelayakan (BCR) ............................................ 38
2.7.1 Benefit Cost Ratio (BCR) ............................. 38
2.7.2 Net Present Value (NPV) .............................. 39
BAB III METODOLOGI
3.1. Identifikasi Masalah .................................................... 41
3.2. Studi Pustaka ................................................................. 41
3.3. Pengumpulan Data ...................................................... 41
3.3.1 Data Primer .................................................... 41
3.3.2 Data Sekunder ................................................ 44
3.4. Analisis Data ................................................................. 44
3.5. Kesimpulan dan saran ................................................... 45
3.6. Diagram Alir ................................................................. 46
3.7. Jadwal Kegiatan ............................................................ 47
BAB IV DATA DAN ANALISA
4.1 Umum .......................................................................... 49
4.2 Kondisi Eksisting ........................................................ 49
4.2.1 Gambaran Kondisi Eksisting .......................... 49
4.2.2 Survei Traffic Counting .................................... 51
4.3 Peramalan (Forecasting) ............................................... 56
4.3.1. Analisa Kependudukan dan Perekonomian ..... 57
4.3.2. Faktor Pertumbuhan Kendaraan ...................... 64
4.3.3. Komposisi Lalu Lintas Kendaraan Bermotor ... 66
4.4 Analisa Lalu Lintas Eksisting ...................................... 75
4.4.1 Perhitungan Kapasitas Jalan ........................... 76
ix
4.4.2 Derajat Kejenuhan Lalu Lintas Eksisting ........ 76
4.5 Kondisi Rencana ........................................................... 78
BAB V ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
5.1 Analisa Biaya Operasional Kendaraan ........................ 81
5.2 Analisa Nilai Waktu ..................................................... 115
5.3 Analisa Benefit Cost Ratio (BCR) ................................. 122
5.4 Analisa Net Present Value (NPV) ................................ 124
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................. 125
6.2 Saran ........................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 127
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
x
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kapasitas Arus Bebas Dasar untuk Jalan Luar
Kota (Fvo), Tipe Alinyemen Biasa....................... 12
Tabel 2.2 Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas
(Fvw) pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan
Ringan pada Berbagai Tipe Alinyemen................ 13
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping
dan Lebar Bahu (FFVSF) pada Kecepatan Arus
Bebas Kendaraan Ringan.................................... 14
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Akibat Kelas Jalan dan Guna
Lahan (FFVRC) pada Kecepatan Arus Bebas
Kendaraan Ringan................................................. 15
Tabel 2.5 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar Kota 4 Lajur 2
Arah (4/2).............................................................. 16
Tabel 2.6 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar Kota 2 Lajur 2
Arah Tak Terbagi (2/2 UD)................................ 16
Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur
Lalu Lintas (FCw)............................................... 17
Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan
Arah (FCSP)........................................................ 17
Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan
Samping (FCSF).................................................. 18
Tabel 2.10 Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar
Kendaraan Golongan I, IIa, Iib.............................. 22
Tabel 2.11 Konsumsi Minyak Pelumas................................... 22
Tabel 2.12 Faktor Koreksi....................................................... 22
Tabel 2.13 Nilai Waktu Minimum......................................... 24
Tabel 2.14 Nilai Waktu Dasar................................................. 24
Tabel 2.15 Nilai K................................................................... 24
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-
Lima Puluh ......................................................... 49
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Lima Puluh-
Indrapura ............................................................ 52
xiv
Tabel 4.3 Data Jumpah Penduduk, PDRB dan PDRB
Perkapita.............................................................. 55
Tabel 4.4 Data Perhitungan Peramalan Jumlah Panduduk
Kota Batu Bara.................................................... 56
Tabel 4.5 Data Perhitungan Peramalan PDRB Kota Batu
Bara..................................................................... 57
Tabel 4.6 Data Perhitungan Peramalan PDRB Perkapita
Kota Batu Bara.................................................... 59
Tabel 4.7 Data Perkembangan Penduduk, PDRB dan
PDRB Perkapita................................................... 61
Tabel 4.8 Persentase Pertumbuhan Penduduk, PDRB dan
PDRB Perkapita................................................... 63
Tabel 4.9 Data Jumlah Kendaraan pada Peak Hour............. 65
Tabel 4.10 Tabel Komposisi Lalu Lintas Kendaraan
Bermotor............................................................... 66
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Pertumbuhan Jumlah
Kendaraan............................................................. 67
Tabel 4.12 Pertumbuhan Jumlah Kendaraan dalam Kaji........ 69
Tabel 4.13 Pertumbuhan Kendaraan Hingga Tahun Rencana.. 71
Tabel 4.14 Panjang dan Lama Antrian Waktu Kereta Api
Melintas................................................................. 75
Tabel 4.15 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan Travel
Time Kondisi Eksisting......................................... 77
Tabel 4.16 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan Travel
Time Kondisi Rencana.......................................... 78
Tabel 5.1 Perkiraan Faktor Pengali untuk Menentukan Biaya
Berjalan ................................................................ 84
Tabel 5.2 Nilai BOK Akibat Stop and Go Tahun 1975........ 85
Tabel 5.3 Tabel BOK Eksisting/1000km dengan
Penambahan BOK Akibat Stop and Go................ 108
Tabel 5.4 Tabel BOK Per Hari Pada Jalan Eksisting............ 109
Tabel 5.5 Tabel BOK Per Tahun Pada Jalan Eksisting......... 110
Tabel 5.6 BOK Rencana Arah Indrapura-Lima Puluh Per
Tahun..................................................................... 111
xv
Tabel 5.7 BOK Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura Per
Tahun..................................................................... 112
Tabel 5.8 Total BOK Rencana (Flyover) Per Tahun............. 113
Tabel 5.9 Saving BOK Per Tahun......................................... 114
Tabel 5.10 Nilai Waktu Kendaraan......................................... 115
Tabel 5.11 Nilai Waktu Kendaraan Tahun 2014-2037............ 116
Tabel 5.12 Panjang Antrian Waktu Kereta Api Melintas........ 118
Tabel 5.13 Nilai Waktu Tiap Kejadian Penutupan Perlintasan.119
Tabel 5.14 Perkiraan Nilai Waktu Hingga Tahun Rencana......120
Tabel 5.15 Total Penghematan................................................. 121
Tabel 5.16 Tabel Nilai BCR dan NP........................................ 123
xvi
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambaran Pulau Sumatera .......................... 2
Gambar 1.2 Gambaran Kota Lima Puluh,Kabupaten
Batu Bara ....................................................... 3
Gambar 1.3 Gambaran Lokasi Perlintasan Sebidang ........ 4
Gambar 1.4 Gambaran Persimpangan dengan Perlintasan
sebidang ......................................................... 6
Gambar 2.1 Tundaan Lalu Lintas Simpang VS Derajat
Kejenuhan ...................................................... 7
Gambar 2.4.1 Hubungan Kecepatan-Kerapatan untuk
Jalan Empat-Lajur Terbagi ............................ 7
Gambar 2.4.2 Hubungan Kecepatan-Kerapatan untuk Jalan
Dua-Lajur Terbagi.......................................... 8
Gambar 2.4.3 Hubungan Kecepatan-Kerapatan untuk Jalan
Dua-Lajur Tak Terbagi ................................ 20
Gambar 2.4.4 Hubungan Kecepatan-Arus untuk Jalan
Dua- Lajur Tak Terbagi................................. 21
Gambar 2.4.5 Hubungan antara Derajat Kejenuhan dengan
Derajat Iringan .............................................. 21
Gambar 3.1 Titik Pengamatan untuk Survei Lapangan..... 27
Gambar 4.1 Gambar Perlintasan Kereta Api di Jalan
Lima Puluh-Asahan (Kondisi Eksisting)........ 48
Gambar 4.2 Grafik Persamaan Linier untuk Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Kota Batu Bara….............. 58
Gambar 4.3 Grafik Persamaan Linier untuk PDRB Kota
Batu Bara ........................................................ 59
Gambar 4.4 Grafik Persamaan Linier untuk PDRB
xii
Perkapita Kota Batu Bara................................ 60
Gambar 4.5 Sketsa Potongan Melintang Flyover............... 78
Gambar 5.1 Grafik Kendaraan Penumpang........................ 81
Gambar 5.2 Grafik Biaya Operasional Kendaraan............. 105
127
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Yayasan
Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Kartika, A.A.G. 2006. Buku Ajar Mata Kuliah Ekonomi Jalan
Raya, Program S-1 Jurusan Teknik Sipil FTSP, Surabaya.
Khisty, C. J. dan Lall, B. K., (2005), Dasar-dasar Rekayasa
Transportasi (Jilid 1), Penerbit Erlangga, Jakarta.
May, Adolf D. 1990. Traffic Flow Fundamentals. Prentice Hall.
New Jersey
Oglesby, Clarkson H. dan Hiks, R. Gary. 1999. Teknik Jalan
Raya. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Praptono. 2013. Studi Kelayakan Pembangunan Fly Over
Perlintasan Jalan Raya dan Rel Kereta Api di
Peterongan-Jombang ditinjau dari segi Ekonomi,
Tugas Akhir, Program S-1 Jurusan Teknik Sipil FTSP,
Surabaya.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi.
Bandung: ITB.
128
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
BIODATA PENULIS
Penulis Tugas akhir ini bernama
Novia Octanova Manihuruk, lahir di
Pangururan, 09 Oktober 1991. Anak
dari Bapak Tonggi Edison
Manihuruk dan Ibu Nurhayati Sirait
merupakan anak kedua dari lima
bersaudara. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di
SD Inpres Pangururan, SMP Negeri
1 Merek, SMA Katolik 1
Kabanjahe. Setelah penulis lulus
dari SMA Katolik 1 Kabanjahe pada tahun 2009, penulis
mengikuti ujian masuk Politeknik Negeri Medan dan diterima
di jurusan Teknik Sipil pada tahun 2009. Di jurusan Diploma
III Teknik Sipil ini penulis mengambil konsentrasi Bangunan
Transportasi dan lulus pada tahun 2012.
Tepatnya pada Januari 2013, penulis melanjutkan
pendidikannya di Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik
Sipil FTSP-ITS dan terdaftar dengan NRP 3112 106 011. Di
Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS ini, penulis mengambil judul
Tugas Akhir di bidang transportasi/perhubungan. Penulis dapat
dihubungi melalui email [email protected].
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan suatu daerah sangat didukung oleh
perkembangan sarana dan prasarana transportasi. Perkembangan
sarana transportasi jalan raya sering kali membentuk pertemuan
jalan dengan sarana transportasi jalan rel. Permasalahan
transportasi seperti kemacetan sering terjadi di perlintasan
sebidang.
Sehubungan dengan tingginya tingkat kemacetan lalu
lintas pada perlintasan sebidang antara jalan dan jalur kereta api di
Jalan Lima Puluh – Asahan, yang mana juga berpengaruh bagi
pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut, maka perlu
diperhatikan kembali bagaimana penyelenggaraan manajemen dan
rekayasa lalu lintas pada perlintasan sebidang antara jalan dengan
jalur rel kereta api.
Ditinjau dari sistem jaringan jalan, Jalan Lima Puluh –
Asahan terletak di jalan Lintas Sumatera (jalan yang
menghubungkan provinsi-provinsi yang ada di Pulau Sumatera),
yang juga merupakan jalan utama yang menghubungkan kota Batu
Bara menuju kota Kisaran, Asahan, Siantar, dan Medan (Bandara
Kuala Namu). Lima Puluh sebagai salah satu kota yang dilewati
jalan provinsi terdapat perlintasan sebidang antara jalan raya dan
jalan rel. Hal ini menjadi pemicu rawannya kemacetan di ruas jalan
tersebut. Karena sudah menjadi ketentuan bahwa kereta api lebih
diprioritaskan untuk lewat dibandingkan kendaraan bermotor dan
pengguna jalan. Menurut pasal 114, Undang-Undang No. 22 Tahun
2009 tentang lalu- lintas dan angkutan jalan, pada perlintasan
sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan
wajib:
a. berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api
sudah mulai ditutup, dan/atau ada isyarat lain;
b. mendahulukan kereta api; dan
2
c. memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu
melintasi rel.
Dengan demikian diketahui bahwa sudah menjadi
ketentuan kereta api lebih diprioritaskan untuk lewat dibandingkan
kendaraan bermotor dan pengguna jalan.
Kemacetan (tundaan) yang sering terjadi di ruas jalan
tersebut juga diakibatkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang
melintas dan penutupan palang kereta api. Jika ditinjau dari segi
ekonomi, tundaan yang dialami ketika terjadi macet merupakan
suatu biaya (cost) yang harus dibayar oleh pengguna jalan. Dan jika
ditinjau dari segi waktu, pengguna jalan harus menghabiskan lebih
banyak waktu untuk sampai ke tempat tujuan. Hal – hal inilah yang
menyebabkan perlunya penanganan yang serius terhadap kondisi
di ruas jalan Lima Puluh – Asahan ini. Salah satu usaha pemerintah
di dalam menangani permasalahan – permasalahan tersebut yaitu
dengan mengadakan pembangunan jalan layang (flyover). Jalan
layang diharapkan bisa mengatasi kemacetan pada perlintasan
sebidang antara jalan raya dengan jalan rel tersebut. Dengan
demikian potensi kemacetan tersebut dapat dikurangi.
Perlu pengamatan untuk layak tidaknya jalan layang
(flyover) tersebut dibangun di perlintasan sebidang tersebut. Untuk
itu, dalam Tugas Akhir ini penulis akan melakukan studi kelayakan
terhadap pembangunan jalan layang (flyover) di ruas jalan Lima
Puluh – Asahan ditinjau berdasarkan aspek lalu lintas dan
ekonomi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah
yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana kondisi karakteristik perlintasan sebelum ada
rencana pembangunan jalan layang (flyover) pada perlintasan
sebidang jalan Lima Puluh-Asahan?
2. Berapa penghematan waktu dan biaya sebelum dan sesudah
diadakannya jalan layang (flyover) pada perlintasan sebidang
jalan Lima Puluh - Asahan?
3
3. Apakah pembangunan jalan layang (flyover) di perlintasan
sebidang jalan Lima Puluh - Asahan itu layak dari segi
ekonomi dan lalu lintasnya?
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui studi kelayakan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi karakteristik perlintasan sebelum
ada rencana pembangunan jalan layang (flyover) pada
perlintasan sebidang jalan Lima Puluh-Asahan.
2. Untuk mengetahui berapa penghematan nilai waktu dan biaya
sebelum dan sesudah diadakan pembangunan jalan layang
(flyover) pada ruas jalan Lima Puluh – Asahan.
3. Untuk mengidentifikasi kelayakan pembangunan jalan layang
(flyover) pada ruas jalan Lima Puluh - Asahan dari segi lalu
lintas dan ekonomi transportasi.
1.4. Manfaat
Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai rekomendasi bagi layak tidaknya pembangunan ini
diadakan dari segi lalu lintas dan ekonomi.
1.5. Batasan Masalah
Pada penulisan laporan tugas akhir ini penulis membatasi
masalah pada beberapa hal berikut ini:
1. Tinjauan kelayakan pembangunan jalan layang pada ruas
jalan Lima Puluh – Asahan hanya ditinjau dari aspek lalu
lintas dan ekonomi.
2. Tidak memperhitungkan kerugian atau peningkatan dari
bidang sosial atau hasil produk di daerah studi.
3. Tidak merencanakan dimensi flyover.
4. Peninjauan lalu lintas hanya pada analisa volume kapasitas
dan tingkat kinerja yang meliputi: Derajat Kejenuhan (DS)
dan Kecepatan.
5. Tidak memperhitungkan delay akibat waktu pelelehan.
4
1.6. Lokasi Studi
Kota Lima Puluh merupakan ibukota Kabupaten Batu Bara
yang terletak di provinsi Sumatera Utara. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kota Pematang Siantar. Sebelah barat
berbatasan dengan Kota Tebing Tinggi. Sebelah Utara berbatasan
dengan Selat Malaka, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kota
Kisaran, Kabupaten Asahan. Gambaran Lokasi Studi dapat dilihat
pada Gambar 1:4.
Gambar 1.1 Gambaran Pulau Sumatera
(Sumber: Google Earth, 5 Mei 2014)
5
Gambar 1.2 Gambaran Kota Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara
(Sumber: Google Earth, 2 Mei 2014)
Gambar 1.3 Gambaran Lokasi Perlintasan Sebidang
(Sumber: Google Earth, 2 Mei 2014)
Lokasi Studi
Rel Kereta Api
6
Gambar 1.4 Gambaran Persimpangan dengan Perlintasan
(Sumber: Google Maps, 24 Juni 2014)
Lokasi Studi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Diperlukan adanya suatu telaah atau materi penunjang
yang berdasar pada bahan-bahan referensi atau sumber-sumber lain
untuk memperkuat pembahasan keseluruhan masalah yang ada
dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dari studi pustaka ini diperoleh
ketentuan-ketentuan yang diperlukan dalam studi kelayakan dalam
hal ini studi kelayakan flyover Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara,
Sumaera Utara.
2.2. Persimpangan Sebidang Tak Bersinyal (Unsignalized
Intersection)
Persimpangan, khususnya simpang sebidang merupakan
salah satu komponen jalan yang memberikan pengaruh terbesar
pada efisiensi pada sistem transportasi jalan khususnya dalam
ukuran kapasitas dan keselamatan. Simpang sebidang secara
langsung mempengaruhi kemampuan (capability) jalan yang
melayani volume kendaraan dan volume pejalan kaki, sebab
“gangguan” kepada lalu lintas sering terjadi di persimpangan.
Persimpangan sebidang adalah pertemuan dua ruas jalan
atau lebih yang berbasis sama seperti jalan raya dengan jalan raya.
Perlintasan sebidang didefinisikan sebagai pertemuan jalan raya
dengan jalan kereta api. Umumnya pengaturan persimpangan
sebidang dilakukan dengan marka, rambu, pulau jalan, bundaran,
dan lampu lalu lintas. Pengaturan lebih sulit dilakukan untuk
perlintasan sebidang yakni jalan raya dengan jalan kereta api
dimana melibatkan arus kendaraan bermotor pada satu sisi dan arus
kereta api pada sisi yang lain. Berdasarkan waktu penggunaan
perlintasan, kereta api menggunakan perlintasan dengan jadwal
tertentu walaupun sering sekali tidak tepat waktu sedangkan
kendaraan yang melewati persimpangan tidak terjadwal sehingga
kendaraan dapat melintasi perlintasan kapan saja.
8
“Persimpangan sebidang adalah suatu persimpangan
dimana dua atau lebih jalan besimpangan satu sama lain, dengan
tiap jalan (kaki persimpangan) mengarah keluar dari sebuah
persimpangan dan membentuk pola persinggungan “ (Khisty dan
Lall, 2003).
Persimpangan sebidang tak bersinyal adalah persimpangan
pada satu bidang antara dua jalur atau lebih jalan raya. Pada daerah
persimpangan ini terjadi gerakan membelok atau memotong arus
lalu lintas lain, dan arus lalu lintas yang saling berpotongan ini
jenisnya sama yaitu lalu lintas jalan raya.
2.2.1. Kapasitas
Kapasitas total untuk seluruh lengan simpang dalam
MKJI’97 merupakan hasil perkalian antara kapasitas dasar (Co)
yang meliputi: kapasitas pada kondisi tertentu dan faktor-faktor
penyesuaian (F), dengan memperhitungkan pengaruh kondisi
lapangan terhadap kapasitas. Kapasitas diformulakan sebagai
berikut:
C = Co x Fw x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI
(smp/jam)....................................................................(2.1)
Keterangan:
Fw : Lebar rata-rata pendekat
FM : Tipe median jalan utama
FCS : Kelas ukuran kota
FRSU : Rasio kendaraan tak bermotor
FLT : Rasio belok kiri
FRT : Rasio belok kanan
FMI : Rasio arus jalan minor
2.2.2. Derajat kejenuhan
Menurut MKJI’97, derajat kejenuhan (DS) untuk semua
simpang dapat dihitung dengan perumusan seperti pada persamaan
2.2.
DS = Qsmp / C ...........................................................(2.2)
Dimana:
9
Qsmp : Arus total (smp/jam),
Diperoleh dengan rumus:
Qsmp = Qkend x Fsmp ..........................................(2.2.1)
Fsmp : Faktor smp,
Diperoleh dengan rumus:
Fsmp = (empLV x LV% + empHV x HV% + empMC
x MC%) / 100 ........................................................(2.2.2)
Keterangan:
empLV, LV%, empHV, HV%, empMC, MC%
merupakan emp dari komposisi lalu lintas untuk
kendaraan ringan, kendaraan berat dan sepeda motor.
C : Kapasitas (smp/jam)
2.2.3. Arus lalu lintas
Jumlah kendaraan bermotor yang melalui suatu titik pada
jalan. Perhitungan dilakukan per satuan jam, dinyatakan dalam
satuan kend/jam atau smp/jam atau LHRT. Semua nilai arus lalu
lintas baik per arah maupun total, dikonversikan menjadi satuan
mobil penumpang (smp). Ekivalensi mobil penumpang (tergantung
pada tipe jalan, tipe alinyemen dan arus lalu lintas total) secara
empiris diturunkan untuk beberapa tipe kendaraan sebagai berikut:
- Kendaraan ringan, meliputi: mobil penumpang, minibus,
truck pick-up, dan jeep;
- Kendaraan berat menengah, meliputi: truk dua gandar dan bus
kecil;
- Bus besar;
- Truk besar, meliputi: truk tiga gandar dan truk gandengan; dan
- Sepeda motor.
2.2.4. Tundaan
Tundaan yang terjadi di persimpangan dapat disebabkan
oleh Lalu Lintas (DT) yang disebabkan oleh pengaruh kendaraan
lain dan Tundaan Geometrik (DG) yang disebabkan perlambatan
dan percepatan untuk melewati fasilitas (misalnya akibat lengkung
10
horisontal pada persimpangan). Menurut Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI, 1997), tundaan lalu lintas (DT) diartikan sebagai
waktu menunggu akibat interaksi lalu lintas dengan lalu lintas yang
berkonflik, sedangkan tundaan geometrik diartikan sebagai akibar
dari perlambatan dan percepatan lalu lintas yang terganggu dan
yang tidak terganggu.
Tundaan lalu lintas seluruh simpang (DT), jalan minor
(DTMI) dan jalan utama (DTMA), ditentukan dari kurva tundaan
empiris dengan derajat kejenuhan sebagai variabel bebas.
2.2.5. Tundaan lalu lintas simpang (DT1)
Tundaan lalu lintas simpang merupakan tundaan lalu lintas
rata-rata untuk semua kendaraan bermotor yang masuk simpang.
DT1 ditentukan dari kurva empiris antara DT1 dan DS yang dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tundaan Lalu Lintas Simpang VS Derajat
Kejenuhan
(Sumber: MKJI,1997)
11
2.2.6. Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)
Tundaan lalu lintas utama merupakan tundaan lalu lintas
rata-rata semua kendaraan bermotor yang masuk persimpangan
dari jalan utama. Adapun nilai DTMA dapat ditentukan dari kurva
empiris antara DTMA dengan DS, yang bisa dilihat pada Gambar
1.3.
Gambar 2.2 Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama VS Derajat
Kejenuhan
(Sumber: MKJI, 1997)
2.2.7. Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)
Tundaan lalu lintas jalan minor rata-rata ditentukan
berdasarkan tundaan simpang rata-rata dan tundaan jalan utama
rata-rata berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,
1997) dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut:
DTMI = (QTOT x DT1 – QMA x DTMA) / QMI ..................(2.3)
12
2.2.8. Tundaan geometrik simpang (DG) Tundaan geometrik simpang merupakan tundaan
geometrik rata-rata seluruh kendaraan bermotor yang masuk
simpang. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,
1997), DG dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
- Untuk DS ˂ 1.0
DG = (1–DS) x (ΡT x 6 + (1–ΡT) x 3) + DS x 4 (det/smp)
.............................................................................(2.4)
- Untuk DS ˃ 1.0; DG = 4
Dimana:
DG: Tundaan geometrik simpang
DS: Derajat kejenuhan
ΡT: Rasio belok total
2.2.9. Tundaan simpang Tundaan simpang berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI,1997) dapat dihitung dengan perumusan sebagai
berikut:
D = DG + DT1 (det/smp) ...........................................(2.5)
Dimana:
DG: Tundaan geometrik simpang
DT1: Tundaan lalu lintas simpang
2.2.9.1. Peluang antrian
MKJI’97 mengemukakan bahwa rentang nilai peluang
antrian ditentukan dari hubungan empiris antara peluang antrian
dan derajat kejenuhan, yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.
13
Gambar 2.3 Rentang Peluang Antrian (QP%) Terhadap Derajat
Kejenuhan (DS)
(Sumber: MKJI, 1997)
2.3. Peramalan Volume Lalu Lintas Kendaraan
(Forecasting)
Dalam studi ekonomi jalan raya, peramalan (forecasting)
sangat penting untuk memperkirakan biaya-biaya yang akan
dikeluarkan di masa yang akan datang, seiring dengan
bertambahnya jumlah kendaraan. Dalam tugas akhir ini, metode
yang digunakan dalam peramalan adalah metode Regresi Linier
dengan menggunakan data jumlah kendaraan.
Dengan metode regresi linier akan diperoleh persamaan
garis linier dengan data telah ada. Dalam persamaan linier yang
dihasilkan, terdapat hubungan fungsional antara variabel-
variabelnya. Jumlah kendaraan dinyatakan sebagai variabel tidak
bebas dengan notasi Y sedangkan tahun dinyatakan sebagai
variabel bebas dengan notasi X. Secara Matematis MKJI’97
merumuskannya dalam persamaan sebagai berikut:
Y = a x X + b ..............................................................(2.6)
14
Dimana nilai koefisien a dan b dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
a = (𝑛∗ ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋∗ ∑ 𝑌)
(𝑛∗ ∑ 𝑋2
− (∑ 𝑋)2) .................................................(2.6a)
b = (∑ 𝑌−𝑎∗ ∑ 𝑋)
𝑛 ..........................................................(2.6b)
𝑟 = (𝑛∗ ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋∗ ∑ 𝑌)
√((𝑛∗ ∑ 𝑋2
− (∑ 𝑋)2)∗𝑁∗ ∑ 𝑌2
− (∑ 𝑌)2)
......................(2.6c)
Dalam memudahkan perhitungan analisa tersebut
digunakan program komputer Microsoft Office Excel.
2.4. Jalan Luar Kota
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,
1997), segmen jalan luar kota secara umum diharapkan jauh lebih
panjang dari segmen jalan perkotaan atau semi perkotaan kerena
pada umumnya karakteristik geometrik dan karakteristik lainnya
tidak sering berubah dan simpang utamanya tidak terlalu
berdekatan. Panjangnya mungkin puluhan kilometer, tetapi perlu
untuk menetapkan batas segmen dimana terdapat perubahan
karakteristik yang penting, walaupun segmen yang ditetapkan jauh
lebih pendek.
Daerah luar kota adalah karakteristik arus lalu lintas
puncak pada pagi dan sore hari, secara umum lebih tinggi dan
terdapat perubahan dalam komposisi lalu lintasnya (dengan
presentasi kendaraan pribadi dan sepeda motor yang tinggi, dan
persentase truk berat yang lebih rendah dalam arus lalu lintas).
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997),
dalam menentukan kinerja jalan luar kota, harus dicari beberapa
variabel antara lain sebagai berikut:
- Kecepatan arus bebas, FV;
- Kapasitas, C; dan
- Derajat Kejenuhan, DS.
15
2.4.1. Definisi dan Istilah
Definisi dan istilah berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI), 1997 sebagai berikut:
Ukuran kinerja umum
C (Kapasitas) Arus lalu lintas maksimum
yang dapat dipertahankan
sepanjang potongan jalan
dalam kondisi tertentu. DS (Derajat Kejenuhan) Rasio arus terhadap
kapasitas. TT (Waktu Tempuh) Waktu total yang
diperlukan untuk melalui
suatu panjang jalan
tertentu, termasuk seluruh
tundaan-henti (dalam jam,
menit atau detik). V (Kecepatan Tempuh) Kecepatan rata-rata yang
dihitung sebagai panjang
jalan dibagi waktu tempuh
jalan tersebut (km/jam).
FV (Kecepatan Arus Bebas) Kecepatan rata-rata
teoritis lalu lintas pada
waktu kerapatan = nol
(tidak ada kendaraan di
jalan), dinyatakan dalam
km/jam. Atau bisa
diartikan sebagai
kecepatan suatu kendaraan
yang tidak tertahan oleh
kendaraan lain, dimana
pengemudi nyaman untuk
bergerak pada kondisi-
kondisi geometrik,
lingkungan dan
pengendalian lalu lintas
16
yang ada pada suatu
segmen jalan tanpa lalu
lintas lain.
B (Iringan) Kondisi lalu lintas dimana
kendaraan bergerak dalam
antrian dengan kecepatan
yang sama karena tertahan
oleh kendaraan yang
didepan (waktu antara ke
depan ≤ 5 detik). DB (Derajat Iringan) Rasio arus kendaraan dalam
iringan terhadap arus total.
Komposisi lalu lintas Kend (Kendaraan) Unsur lalu lintas di atas
roda
LV (Kendaraan ringan) Kendaraan bermotor
beroda empat, denga dua
gandar berjarak 2,0 – 3,0 m;
termasuk kendaraan
penumpang, oplet, mikro
bis, pick-up dan truk kecil,
sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga. MHV (Kendaraan berat
menengah)
Kendaraan bermotor
dengan dua gandar, dengan
jarak 3,5 – 5,0 m; termasuk
bis kecil, truk dua as
dengan enam roda, sesuai
sistem klasifikasi Bina
Marga.
LT (Truk besar) Truk tiga gandar dan truk
kombinasi dengan jarak
gandar (gandar pertama ke
kedua) ˂ 3,5 m ; sesuai
17
sistem klasifikasi Bina
Marga.
LB (Bis besar) Bis dengan dua atau tiga
gandar dengan jarak as 5,0
– 6,0 m.
MC (Sepeda Motor) Sepeda motor dengan dua
atau tiga roda meliputi
sepeda motor dan
kendaraan roda tiga sesuai
dengan sistem klasifikasi
Bina Marga.
UM (Kendaraan tak
bermotor)
Kendaraan bertenaga
manusia atau hewan di atas
roda , meliputi: sepeda,
becak, kereta kuda dan
kereta dorong sesuai sistem
klasifikasi Bina Marga.
Catatan: kendaraan tak
bermotor tidak dianggap
sebagai unsur lalu lintas
tetapi unsur hambatan
samping.
Faktor perhitungan
Kapasitas suatu segmen
jalan untuk suatu set
kondisi yang ditentukan
sebelumnya (geometri, pola
arus lalu lintas dan faktor
lingkungan).
Faktor penyesuaian untuk
kapasitas dasar akibat lebar
jalur lalu lintas
Co (Kapasitas Dasar,
smp/jam)
Faktor penyesuaian untuk
kapasitas dasar akibat
pemisah arah, dalam hal ini
18
hanya untuk jalan dua arah
tak terbagi.
FCw (Faktor penyesuaian
kapasitas akibat lebar jalur)
Faktor penyesuaian untuk
kapasitas dasar akibat
hambatan samping sebagai
fungsi dari lebar bahu.
emp (ekivalensi mobil
penumpang)
Faktor dari berbagai tipe
kendaraan dibandingkan
terhadap kendaraan ringan
sehubungan dengan
pengaruh kepada kecepatan
kendaraan ringan dalam
arus campuran (untuk
mobil penumpang dan
kendaraan ringan yang
sama sasisnya; emp = 1,0).
Smp (satuan mobil penum
pang)
Satuan untuk arus lalu
lintas dimana arus berbagai
kendaraan yang berbeda
telah diubah menjadi arus
kendaraan ringan, termasuk
mobil penumpang, dengan
menggunakan emp.
Fsmp (Faktor smp) Faktor untuk mengubah
arus dalam kendaraan
campuran menjadi arus
ekivalen dalam smp, untuk
analisa kapasitas.
LHRT (kend/hari) Lalu lintas harian rata-rata
tahunan.
k ( Faktor LHRT) Faktor pengubah dari
LHRT ke lalu lintas jam
puncak
19
QDH (Arus jam rencana) Arus lalu lintas yang
digunakan untuk
perancangan:
QDH = LHRT x k
FV (Kecepatan arus bebas) kecepatan kendaraan yang
tidak terhambat oleh
kendaraan lain dalam
pemilihan kecepatannya.
Fvo (Kecepatan arus bebas
dasar)
kecepatan arus bebas suatu
segmen jalan untu suatu set
kondisi ideal (geometri,
pola arus lalu lintas dan
faktor lingkungan) yang
ditentukan sebelumnya.
FVw (Penyesuaian kecepatan
akibat lebar jalur)
Penyesuaian untuk
kecepatan arus bebas dasar
akibat lebar jalur.
FFVSF (Faktor penyesuaian
kecepatan akibat hambatan
samping)
Faktor penyesuaian untuk
kecepatan arus bebas dasar
akibat hambatan samping
dan lebar bahu.
FFVRC (Faktor penyesuaian
kecepatan akibat kelas
fungsional jalan)
Faktor penyesuaian untuk
kecepatan arus bebas dasar
akibat kelas fungsional
jalan (arteri, kolektor atau
lokal) dan guna lahan.
2.4.2. Kapasitas arus bebas
Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) dari lalu lintas pada
waktu kerapatan = 0, yaitu tidak ada kendaraan di jalan sehingga
kendaraan tidak tertahan oleh kendaraan lain, dimana pengemudi
merasa nyaman untuk bergerak pada kondisi-kondisi geometrik,
lingkungan dan pengendalian lalu lintas yang ada pada suatu
segmen jalan tanpa lalu lintas lain.
20
MKJI’97 memberikan persamaan umum untuk penentuan
kecepatan arus bebas seperti pada persamaan 2.2 berikut ini:
FV = (FVo + FVw) x FFVSF x FFVRC.....................(2.7)
Dimana:
FV :Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi
lapangan (km/jam)
Fvo :Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan
dan alinyemen yang diamati
FVw :Penyesuaian kecepatan akibat lebar jalan (km/jam)
FFVSF :Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan lebar
bahu
FFVRC:Faktor penyesuaian akibat kelas fungsi jalan dan guna
lahan
21
2.4.2.1. Kecepatan arus bebas dasar (FVo)
Besarnya nilai Fvo dapat dilhat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar untuk Jalan Luar Kota
(Fvo), tipe alinyemen biasa.
(Sumber: MKJI, 1997)
Tipe Jalan/ Tipe
Alinyemen Kecepatan Arus Bebas Dasar (km/jam)
(Kelas Jarak
Pandang) Kendaraan
Kendaraan
berat Bus Truk Sepeda
Ringan Menengah besar Besar motor
LV MHV LB LT MC
Enam-lajur terbagi
˗ Datar 83 67 86 64 64
˗ Bukit 71 56 68 52 58
˗ Gunung 62 45 55 40 55
Empat-lajur
terbagi
˗ Datar 78 65 81 62 64
˗ Bukit 68 55 66 51 58
˗ Gunung 60 44 ˗53 39 55
Empat-lajur tak
terbagi
˗ Datar 74 63 78 60 60
˗ Bukit 66 54 65 50 56
˗ Gunung 58 43 52 39 53
Dua-lajur tak
terbagi
˗ Datar SDC: A 68 60 73 58 55
˗ " " : B 65 57 69 55 54
˗ " " : C 61 54 63 52 53
˗ Bukit 61 52 62 49 53
˗ Gunung 55 42 50 38 51
22
2.4.2.2. Kecepatan arus bebas dasar (FVw)
Besarnya nilai FVw dapat dilihat dari Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FVw) pada
Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan pada Berbagai Tipe
Alinyemen
Tipe
Jalan
Lebar
efektif FVw (km/jam)
jalur lalu Datar: ˗ Bukit: SDC = A, B, C
Gunung lintas (Wc) SDC = A, B ˗ Datar: SDC = C
(m)
Empat-lajur dan Per lajur
Enam-
lajur terbagi 3,00 ˗3 ˗3 ˗2
3,25 ˗1 ˗1 ˗1
3,50 0 0 0
3,75 2 2 2
Empat-
lajur Per lajur tak
terbagi 3,00 ˗3 ˗2 ˗1
3,25 ˗1 ˗1 ˗1
3,50 0 0 0
3,75 2 2 2
Dua-
lajur Total tak
terbagi 5 ˗11 ˗9 ˗7
6 ˗3 ˗2 ˗1
7 0 0 0
8 1 1 0
9 2 2 1
10 3 3 2
11 3 3 2
(Sumber: MKJI, 1997)
23
2.4.2.3. Faktor penyesuaian akibat hambatan samping dan
lebar bahu (FFVSF)
Besarnya nilai FFVSF dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping dan
Lebar Bahu (FFVSF) pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan
Ringan
Tipe
Jalan
Kelas
Hambatan
Faktor Penyesuaian untuk Hambatan
Samping dan
samping lebar bahu
(SFC)
Lebar bahu
efektif rata-
rata Ws (m)
≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥ 2 m
Empat-
lajur
terbagi Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00
4/2 D Rendah 0,98 0,98 0,98 0,99
Sedang 0,95 0,95 0,96 0,98
Tinggi 0,91 0,92 0,93 0,97
Sangat tinggi 0,86 0,87 0,89 0,96
Empat-
lajur tak
terbagi Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00
4/2 UD Rendah 0,96 0,97 0,97 0,98
Sedang 0,92 0,94 0,95 0,97
Tinggi 0,88 0,89 0,90 0,96
Sangat tinggi 0,81 0,83 0,85 0,95
Dua-
lajur tak
terbagi Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00
2/2 UD Rendah 0,96 0,97 0,97 0,98
Sedang 0,91 0,92 0,93 0,97
Tinggi 0,85 0,87 0,88 0,95
Sangat tinggi 0,76 0,79 0,82 0,93
(Sumber: MKJI, 1997)
24
2.4.2.4. Faktor penyesuaian akibat kelas jalan dan guna lahan
(FFVRC)
Besarnya nilai FFVRC dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Akibat Kelas Jalan dan Guna
Lahan (FFVRC) pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan
Tipe Jalan Faktor Penyesuaian FFVRC
Pengembangan samping jalan (%)
0 25 50 75 100
Empat-lajur
terbagi
Arteri 1,00 0,99 0,98 0,96 0,95
Lokal 0,99 0,98 0,97 0,95 0,94
Kolektor 0,98 0,97 0,96 0,94 0,93 Empat-lajur
tak terbagi
Arteri 1,00 0,99 0,97 0,96 0,945
Lokal 0,97 0,96 0,94 0,93 0,915
Kolektor 0,95 0,94 0,92 0,91 0,895
Dua-lajur tak
terbagi
Arteri 1,00 0,98 0,97 0,96 0,94
Lokal 0,94 0,93 0,91 0,90 0,88
Kolektor 0,90 0,88 0,87 0,86 0,84
(Sumber: MKJI, 1997)
2.4.3. Kapasitas
Kapasitas merupakan arus maksimum per satuan jam yang
melewati suatu titik di jalan dalam kondisi tertentu, yang mana arus
tersebut dapat dipertahankan. Untuk jalan dua-lajur dua-arah,
kapasitas dimaksudkan untuk arus dua arah yaitu pada kedua arah
kombinasi, tetapi untuk jalan dengan banyak lajur arus dipisahkan
per arah perjalanan dan kapasitas dihitung per lajur.
25
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,
1997), Kapasitas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF ..................................(2.8)
Dimana:
C = kapasitas (smp/jam)
Co = kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah (khusus untuk jalan
tak terbagi)
FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan
2.4.3.1. Kapasitas dasar (Co) (dalam smp/jam)
Besarnya kapasitas dasar (Co) untuk jalan luar kota 4 lajur
2 arah (4/2) dan 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD) dapat dilihat
pada Tabel 2.5 dan Tabel 2.6.
Tabel 2.5 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar Kota 4 Lajur 2 Arah
(4/2)
Tipe Jalan/Tipe
Alinyemen Kapasitas Dasar
Total kedua arah
(smp/jsm/lajur)
Empat-lajur
terbagi
˗ Datar 1900
˗ Bukit 1850
˗ Gunung 1800
Empat-lajur tak
terbagi
˗ Datar 1700
˗ Bukit 1650
˗ Gunung 1600
(Sumber: MKJI, 1997)
26
Tabel 2.6 Kapasitas Dasar pada Jalan Luar Kota 2 Lajur 2 Arah
Tak Terbagi (2/2 UD)
Tipe Jalan/Tipe Alinyemen Kapasitas Dasar
Total kedua arah
(smp/jsm/lajur)
Dua-lajur tak terbagi
˗ Datar 3100
˗ Bukit 3000
˗ Gunung 2900
(Sumber: MKJI, 1997)
2.4.3.2. Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas (FCw)
Besarnya nilai FCw dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur
Lalu Lintas (FCw)
Tipe Jalan
Lebar Efektif Jalur Lalu
Lintas (Wc) FCw
(m)
Empat-lajur terbai Per lajur
Enam-lajur terbagi 3,0 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
Empat-lajur tak terbagi Per lajur
3,0 0,91
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,03
(Sumber: MKJI, 1997)
27
Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur
Lalu Lintas (FCw) (lanjutan)
Tipe Jalan
Lebar Efektif Jalur Lalu
Lintas (Wc) FCw
(m)
Dua-lajur tak terbagi Total kedua arah
5 0,69
6 0,91
7 1,00
8 1,08
9 1,15
10 1,21
11 1,27
(Sumber: MKJI, 1997)
2.4.3.3. Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah (FCSP)
Besarnya nilai FCSP dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pemisahan Arah
(FCSP)
Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
FCSPB Dua-lajur 2/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
Empat-lajur 4/2 1,01 0,975 0,95 0,925 0,90
(Sumber: MKJI, 1997)
2.4.3.4. Faktor penyesuaian akibat hambatan samping (FCSF)
Besarnya Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF) dapat
dilihat pada Tabel 2.9.
28
Tabel 2.9 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Hambatan
Samping (FCSF)
Tipe
Jalan
Kelas
Hambatan
Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping
(FCSF)
Samping Lebar bahu efektif, Ws
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4/2 D VL 0,99 1,00 1,01 1,03
L 0,96 0,97 0,99 1,01
M 0,93 0,95 0,96 0,99
H 0,90 0,92 0,95 0,97
VH 0,88 0,90 0,93 0,96
2/2 UD VL 0,97 0,99 1,00 1,02
4/2 UD L 0,93 0,95 0,97 1,00
M 0,88 0,91 0,94 0,98
H 0,84 0,87 0,91 0,95
VH 0,80 0,83 0,88 0,93
(Sumber: MKJI, 1997)
2.4.4. Derajat kejenuhan
Derajat Kejenuhan (DS) adalah rasio arus terhadap
kapasitas yang digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan
perilaku lalu lintas pada suatu simpang dan segmen suatu jalan.
Adanya masalah kapasitas pada suatu segmen jalan ditunjukkan
oleh nilai Derajat Kejenuhan. Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI, 1997), nilai Derajat Kejenuhan dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
DS = Q/C ....................................................................(2.9)
Keterangan:
DS = Derajat Kejenuhan
Q = Arus Total
C = Kapasitas Jalan
29
2.4.5. Kecepatan
Dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997),
kecepatan tempuh digunakan sebagai ukuran utama kinerja segmen
jalan karena dinilai mudah dimengerti dan dapat diukur, serta
merupakan masukan penting bagi analisa ekonomi, dalam hal ini
biaya pemakai jalan. Kecepatan tempuh (V) diartikan sebagai
kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan sepanjang segmen
jalan, yang dinyatakan dalam rumusan sebagai berikut:
V = L / TT ................................................................(2.10)
Dimana:
V : Kecepatan ruang rata-rata kendaraan ringan (km/jam)
L : Panjang segmen (km)
TT : Waktu tempuh rata-rata dari kendaraan ringan sepanjang
segmen (jam)
2.4.6. Derajat iringan
Derajat iringan merupakan rasio arus di dalam peleton
terhadap arus total. MKJI’97 mengartikan suatu peleton sebagai
gerakan dari kendaraan yang beriringan dengan waktu antara
(gandar depan ke gandar depan dari kendaraan yang di depan) dari
setiap kendaraan, kecuali kendaraan pertama pada peleton, sebesar
≤ 5 detik, dalam hal ini kendaraan tak bermotor tidak dianggap
sebagai bagian peleton.
2.4.7. Hubungan kecepatan-arus-kerapatan
Prinsip umum dalam MKJI’97, yang mendasari analisis
kapasitas suatu segmen jalan adalah: jika arus bertambah maka
kecepatan akan berkurang. Akibat penambahan arus, pengurangan
kecepatan mendekati konstan pada arus rendah dan menengah,
tetapi menjadi lebih besar pada arus yang mendekati kapasitas.
Secara Matematis, MKJI’97 memberi gambaran bahwa hubungan
untuk jalan berlajur banyak dapat diperoleh dengan menggunakan
model Rejim Tunggal sebagai berikut:
V = FV [1-(D/Dj)(ℓ-1)]1/(ℓ-m);
Do/Dj = [(1-m) / (ℓ-m)]1/(ℓ-1) ..................................................(2.11)
30
Dimana:
FV = Kecepatan arus bebas (km/jam)
D = Kerapatan (smp/km) (dihitung sebagai Q/V)
Dj = Kerapatan pada saat jalan macet total
Do = Kerapatan pada saat kapasitas
ℓ,m = Konstanta
2.4.8. Hubungan antara derajat kejenuhan dan derajat
iringan
Dalam MKJI’97, derajat iringan merupakan variabel yang
lebih sensitif terhadap arus dibandingkan terhadap kecepatan.
Gambaran hubungan umum antara derajat kejenuhan dengan
derajat iringan dapat dilihat pada Gambar 2.4:5.
Gambar 2.4:1 Hubungan Kecepatan-Kerapatan Untuk Jalan
Empat-Lajur Terbagi
(Sumber: MKJI, 1997)
31
Gambar 2.4:2 Hubungan Kecepatan-Arus Untuk Jalan
Empat-Lajur Terbagi
(Sumber: MKJI, 1997)
Gambar 2.4:3 Hubungan Kecepatan-Kerapatan Untuk Jalan Dua-
Lajur Tak Terbagi
(Sumber: MKJI, 1997)
32
Gambar 2.4:4 Hubungan Kecepatan-Arus Untuk Jalan Dua-Lajur
Tak Terbagi
(Sumber: MKJI, 1997)
33
Gambar 2.4:5 Hubungan Antara Derajat Kejenuhan dan Derajat
Iringan; Hanya Untuk Jalan Dua-Lajur Tak Terbagi (Sumber:
MKJI, 1997)
2.5. Biaya Operasi Kendaraan (Jasa Marga)
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan mengacu pada
metode Jasa Marga. Berdasarkan Modul Ajar Ekonomi Jalan Raya
2006, dalam metode ini terbagi ke dalam beberapa kategori
komponen BOK untuk formulanya antara lain sebagai berikut:
2.5.1. Konsumsi bahan bakar
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1±(kk+kl+kr)]
................................................................................................(2.12)
Konsumsi BBM dasar dalam liter/1000km, sesuai golongan:
- Golongan I = 0.0284V2 - 3.0644V + 141.68
- Golongan IIa = 2.26533*Konsumsi bahan bakar dasar
Gol I
- Golongan IIb = 2.90805*Konsumsi bahan bakar dasar
Gol I
34
Keterangan:
kk = koreksi akibat kelandaian (lihat Tabel 2.10)
kl = koreksi akibat kondisi lalu lintas (lihat Tabel 2.10)
kr = koreksi akibat kerataan permukaan jalan (roughness)
(lihat Tabel 2.10)
Tabel 2.10 Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar
Kendaraan Golongan I, IIA, IIB
Faktor Batasan Nilai
Koreksi Kelandaian Negatif (kk)
G<-5% -0.337
˗5%<G<5% -0.158
Koreksi Kelandaian Postif
(kk)
0%≤G<5% 0.400
G≥5% 0.820
Koreksi Lalu Lintas (kl)
0≤DS<0.6 0.050
0.6<DS,0.8 0.185
DS≥0.8 0.253
Koreksi Kerataan (kr) <3m/km 0.035
≥3m/km 0.085
2.5.2. Konsumsi minyak pelumas
Konsumsi Pelumas = Konsumsi pelumas dasar x faktor
koreksi ...................................................................................(2.13)
Konsumsi minyak pelumas dasar dapat dilihat pada Tabel 2.11
sedangkan faktor koreksi dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tabel 2.11 Konsumsi Minyak Pelumas
Kecepatan Jeni Kendaraan
(km/j Gol I Gol IIA Gol IIB
10˗20 0.0032 0.006 0.0049
20˗30 0.003 0.0057 0.0046
30˗40 0.0028 0.0055 0.0044
40˗50 0.0027 0.0054 0.0043
50˗60 0.0027 0.0054 0.0043
35
Tabel 2.11 Konsumsi Minyak Pelumas (lanjutan)
Kecepatan Jeni Kendaraan
(km/j Gol I Gol IIA Gol IIB
60˗70 0.0029 0.055 0.0044
70˗80 0.0031 0.0057 0.0046
80˗90 0.0033 0.006 0.0049
90˗100 0.0035 0.0064 0.0053
100˗110 0.0038 0.007 0.0059
Tabel 2.12 (Faktor Koreksi)
Nilai Kerataan Faktor Koreksi
<3 m/km 1
>3 m/km 1.5
2.5.3. Konsumsi ban
Golongan I Y = 0.0008848V – 0.0045333
Golongan IIa Y = 0.0012356V – 0.0064667
Golongan IIb Y = 0.0015553V – 0.0059333
Dimana:
Y = Pemakaian ban per 1000 km
2.5.4. Pemeliharaan (suku cadang)
Golongan I Y = 0.0000064V + 0.0005567
Golongan IIa Y = 0.0000332V + 0.0020891
Golongan IIb Y = 0.0000191V + 0.0015400
Dimana:
Y = Pemeliharaan suku cadang per 1000 km
Y’ = Y * harga kendaraan (Rp/1000 km)
2.5.5. Pemeliharaan (jam kerja mekanik)
Golongan I Y = 0.00362V + 0.36267
36
Golongan IIa Y = 0.02311V + 1.97733
Golongan IIb Y = 0.01511V + 1.21200
Dimana:
Y = jam montir per 1000 km
Y’ = Y * upah kerja per jam (Rp/1000 km)
2.5.6. Depresiasi
Golongan I Y = 1 / (2.5V + 125)
Golongan IIa Y = 1 / (9.0V + 450)
Golongan IIb Y = 1 / (6.0V + 300)
Dimana:
Y = depresiasi per 1000 km
Y’ = Y * setengah nilai kendaraan (Rp/1000 km)
2.5.7. Bunga modal
Formula yang digunakan:
INT = AINT / AKM .....................................................(2.14)
INT = 0.22% * Harga kendaraan baru (Rp/1000 km) ..(2.15)
Dimana:
AINT = Rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang
diekspresikan sebagai aksi dari harga kendaraan baru =
0.01 * (AINV / 2)
AINV = Bunga modal tahunan dari harga kendaraan baru
AKM = Rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan
2.5.8. Asuransi
Golongan I Y = 38 / (500V)
Golongan IIa Y = 60 / (2571.42857V)
Golongan IIb Y = 61 / (1714.28571V)
Dimana:
Y = Asuransi per 1000 km
Y’ = Y * nilai kendaraan (Rp/1000 km)
37
2.6. Nilai Waktu
Nilai Waktu adalah nilai dari waktu yang terbuang pada
saat berkendara sebagai bagian dari analisis ekonomi transportasi.
Nilai ini meningkat menurut bertambahnya lama waktu perjalanan.
Dalam ekonomi transportasi, analisis terhadap suatu proyek
transportasi salah satunya adalah penghematan waktu.
Nilai waktu dasar diambil dari nilai waktu pada beberapa
studi, yang dapat dilihat berikut ini.
Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar); Nilai Waktu
Minimum}..............................................................................(2.16)
Besarnya Nilai Waktu Minimum dapat dilihat pada Tabel
2.13 dan Tabel 2.14 di bawah ini dan Nilai K dapat dilihat pada
Tabel 2.15.
Tabel 2.13 Nilai Waktu Minimum
No. Kab/Kota Jasa Marga JIUTR
Gol I Gol IIa Gol IIb Gol I
Gol
IIa
Gol
IIb
1 DKI 8200 12369 9188 8200 17022 4246
2 Selain DKI 6000 9051 6723 6000 12455 3170
Tabel 2.14 Nilai Waktu Dasar
Referensi Nilai Waktu (Rp/Jam/Kend)
Gol I Gol IIa Gol Iib
PT. Jasa Marga (1990-1996), 12.287 18.534 13.768
Formula Herbert Mohring
Padalarang-Cileunyi (1996) 3.385 - 5.425 3.827 - 38.344 5.716
1996 3.411 - 6.221 14.541 1.506
IHCM (1995) 3.281,25 18.212 4.971,20
PCI (1979) 1.341 3.827 3.152
JIUTR northern extension 7.067 14.670 3.659 (PCI 1989)
Surabaya-Mojokerto (JICA
1991) 8.880 7.960 7.980
(Sumber: Modul Ajar Ekonomi Jalan Raya, 2006)
38
Tabel 2.15 Nilai K
No. Kabupten/Kota Nilai K
1 Jakarta 1
2 Cianjur 0.15
3 Bandung 0.39
4 Cirebon 0.06
5 Semarang 0.52
6 Surabaya 0.74
7 Gresik 0.25
8 Mojokerto 0.02
9 Medan 0.46
(Sumber: Modul Ajar Ekonomi Jalan Raya, 2006)
2.7. Analisis Kelayakan
2.7.1. Benefit cost ratio (BCR)
Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan semua
manfaat biaya (cost) total yang dibutuhkan setelah dikonversikan
ke dalam nilai uang sekarang (present value). Berikut ini adalah
perumusan untuk Benefit Cost Ratio: 𝐵
𝐶=
𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 (𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡)
𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎) ≥ 1 ..........................................(2.17)
Dimana:
Benefit : ∆ B.O.K
: B.O.K eksisting – B.O.K kondisi baru
: Penghematan BOK, penghematan nilai waktu
Cost : Biaya pembangunan jalan dan biaya pemeliharaan
Kelayakan dapat dinilai dari nilai B/C yang mungkin sebagai
berikut:
39
- B/C ˃ 1
Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya
yang diperlukan, proyek layak dilaksanakan.
- B/C = 1
Maka manfaat yang ditimbulkan proyek sama dengan biaya
yang diperlukan, proyek layak untuk dilaksanakan.
- B/C ˂ 1
Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya
yang diperlukan, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
2.7.2 Net present value (NPV)
Metode ini dilakukan dengan cara mengurangi semua
manfaat biaya (cost) total yang dibutuhkan setelah dikonversikan
ke dalam nilai uang sekarang. Berikut adalah perumusan untuk
NPV:
NPV = Benefit - Cost ...............................................(2.18)
Proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan bila manfaat
yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan
untuk realisasi. Dikatakan layak apabila NPV ˃ 0.
40
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
41
BAB III
METODOLOGI
3.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang dilakukan adalah analisis
kondisi lalu lintas eksisting di area sekitar lokasi studi, meliputi:
- Karakteristik jalan;
- Karakteristik lalu lintas; dan
- Karakteristik persimpangan.
3.2. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu dengan cara melakukan studi literatur
yang berhubungan dengan pokok bahasan.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Data primer
Data yang diperoleh dari hasil lapangan secara langsung,
antara lain sebagai berikut:
a. Survei jumlah kendaraan dengan cara traffic counting, untuk
mengetahui volume lalu lintas pada perlintasan sebidang jalan
raya dengan rel kereta api. Titik pengamatan dapat dilihat pada
Gambar 3.1 dan form survei lalu lintas pada Tabel 3.1;
b. Survei geometrik jalan dengan mengukur langsung di lokasi
studi secara manual, untuk perhitungan kapasitas jalan.
Formulir untuk survei geometrik dapat dilihat pada Tabel 3.2;
c. Survei waktu penutupan palang kereta api dan jumlah
kendaraan selama waktu penutupan palang kereta api, untuk
mengetahui panjang dan lama antrian kendaraan pada
persilangan kereta api.
d. Survei panjang antrian kendaraan di perlintasan sebidang jalan
raya dengan jalan rel (ketika kereta api lewat), dilakukan secara
manual. Survei di persimpangan antara jalan raya dengan jalan
raya tidak dilakukan karena tidak berpengaruh terhadap kondisi
42
kemacetan di perlintasan jalan raya dengan jalan rel. Jarak dari
persimpangan sebelah selatan ke perlintasan ± 300 m.
Titik Pengamat 1 :Survei acounting Indrapura-Lima Puluh
Titik Pengamat 2 :Survei acounting Lima Puluh-Indrapura
Titik Pengamat 3 :Survei Geometrik, Panjang dan Lama Antrian Lima Puluh-Indrapura Titik Pengamat 4 :Survei Geometrik, Panjang dan Lama Antrian Indrapura-Lima Puluh
Gambar 3.1 Titik Pengamatan untuk Survei di Lapangan
JL. Indrapura-Lima Puluh
JL. Lima Puluh-Indrapura
Rel Kereta
Api
43
Tabel 3.1 Form Survei Lalu Lintas
44
Tabel 3.2 Form Survei Geometrik
Arah Kode Lebar Lebar
Jalur Pendekat Badan Jalan (m) Bahu Jalan (m)
Selatan
Jl. Lintas Sumatera
sisi selatan
Utara
Jl. Lintas Sumatera
sisi utara
3.3.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-
instansi terkait, antara lain sebagi berikut:
a. Jumlah Penduduk
Yaitu data dalam beberapa tahun terakhir untuk meramalkan
jumlah kendaraan umum.
b. Faktor BOK
Nilai yang diperoleh dengan menggunakan parameter
kecepatan.
3.3.3. Analisis data
Analisis data dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini terdiri
dari:
1. Melakukan Peramalan (Forecasting)
Peramalan dilakukan untuk menganalisis pertumbuhan lalu
lintas dengan menggunakan regresi linier dengan memasukkan
data-data dari: jumlah penduduk, PDRB, PDRB Perkapita dan
volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk mendapatkan
volume kendaraan pada tahun rencana.
2. Menghitung panjang dan lama antrian kendaraan
Melakukan perhitungan jumlah kendaraan yang lewat di jalan
tersebut dan dibagi sesuai dengan jenis kendaraan, yaitu LV, HV
dan MC (dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang, smp);
menentukan jumlah lajur jalan tersebut; menghitung panjang mobil
penumpang dalam satuan meter; menentukan spacing antrian rata-
rata dalam meter; menentukan lama waktu penutupan palang pintu
kereta api, diperoleh dari hasil survei.
45
3. Analisis Lalu Lintas
Analisa lalu lintas eksisting dianalisa tentang kondisi lalu lintas
dari tahun 2009 sampai 2037 dimana diasumsikan bahwa jalan
layang (flyover) belum dibangun, jadi ini menunjukkan kondisi
sebenarnya pada ruas jalan Lima Puluh-Asahan. Data yang
digunakan diperoleh dari hasil survei traffic counting yang telah
dilakukan.
Analisis kinerja lalu lintas dilakukan dengan program bantu
KAJI, dalam hal ini menganalisis:
a. Volume Lalu lintas;
b. Kapasitas;
c. Derajat Kejenuhan (DS);
d. Kecepatan; dan
e. Waktu Tempuh.
4. Perhitungan BOK
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan mengacu pada metode
Jasa Marga dengan menggunakan parameter kecepatan.
Melakukan perhitungan BOK eksisting dan BOK rencana agar
mendapatkan benefit (manfaat) dengan adanya usaha
pembangunan jalan layang.
5. Perhitungan Nilai Waktu
Menghitung biaya nilai waktu dengan menggunakan data nilai
waktu dan jumlah kend/hari.
6. Analisa Kelayakan Ekonomi
Berisi tentang penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan
adanya pembangunan jalan layang (fly over) tersebut.
- BCR (Benefit Cost Ratio)
- NPV (Net Present Value).
3.4. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisi hasil studi yang telah dilakukan yaitu
tentang layak tidaknya pembangunan flyover tersebut. Saran berisi
masukan-masukan yang diberikan bagi bertimbangan terhadap
pembangunan jalan layang (flyover) di ruas jalan Lima Puluh-
Asahan tersebut.
46
3.5. Diagram Alir
STUDI LITERATUR
MULAI
DATA PRIMER:
- Survei Jumlah
Kendaraan
- Survei Geometrik Jalan
- Survei Waktu dan Lama
Penutupan Palang Pintu
Kereta Api
DATA SEKUNDER:
- Jumlah Penduduk
- Faktor BOK (dari
survei kecepatan)
- Data Gambar dan
Biaya Pekerjaan
PERAMALAN (FORECASTING)
ANALISIS LALU LINTAS
BOK
NILAI WAKTU
SETELAH ADA
FLYOVER
BOK
NILAI WAKTU
EKSISTING
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
47
3.6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Studi Pustaka
Pengumpulan
Data
Analisa Data
a. Peramalan
(Forecasting)
b.
Perhitungan
Panjang &
Lama
Antrian
c.
Perhitungan
BOK
d. BCR &
NPV
Kesimpulan
Penulisan TA
48
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
49
BAB IV
DATA DAN ANALISA
4.1. Umum
Untuk analisa data dilakukan dengan cara menggabungkan
data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dengan data
primer yang diperoleh melalui survei di lapangan.
4.2. Kondisi Eksisting
4.2.1. Gambaran kondisi eksisting
Kondisi eksisting pada perlintasan sebidang Jalan Lima
Puluh – Asahan dianalisis sampai 23 tahun mendatang yaitu
sampai 2037 dengan mempertimbangkan volume jalan raya pada
tahun mendatang yang semakin padat dan untuk menghindari
menghindari antrian yang panjang maka perlu diadakan
pembangunan Flyover. Gambaran kondisi eksisting jalan dapat
dilihat pada Gambar 4.1.
Karakreristik jalan yang ada adalah sebagai berikut:
- Tipe Jalan : 2 Jalur 2 Arah tanpa median
- Lebar Jalan : 7 m
- Lebar bahu kiri kanan : 2 m
- Panjang Jalan : 0.850 Km
50
Gambar 4.1 Gambar Perlintasan Kereta Api di Jalan Lima Puluh
– Asahan (Kondisi Eksisting)
JL. Indrapura-Lima Puluh
JL. Lima Puluh-Indrapura
Jalur Kereta Api
51
4.2.2. Survey traffic counting
Pengambilan data lalu lintas yang melewati perlintasan
dilakukan di beberapa titik survei pada lokasi yang ditinjau. Survei
dilakukan pukul 05.00 – 21.00 WIB sehingga diharapkan akan
didapat jumlah kendaraan di jam-jam tersebut.
Dari survei yang dilakukan di ruas jalan Lima Puluh –
Asahan diperoleh data jumlah kendaraan pada jam puncak. Data
hasil survei jumlah kendaraan yang melintas arah Indrapura-Lima
Puluh dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan data hasil survei jumlah
kendaraan yang melintas arah Lima Puluh-Indrapura dapat dilihat
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
05.00-05.15 5 3 0 12 5 25
05.15-05.30 9 2 0 16 4 31
05.30-05.45 9 0 0 10 10 29
05.45-06.00 7 0 0 42 14 63
06.00-06.15 10 0 3 17 9 39
06.15-06.30 11 3 0 29 18 61
06.30-06.45 11 0 0 18 27 56
06.45-07.00 15 1 0 20 41 77
07.00-07.15 27 1 0 17 93 138
07.15-07.30 31 4 0 30 82 147
07.30-07.45 35 4 0 33 85 157
07.45-08.00 19 1 0 9 55 84
52
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh (Lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
08.00-08.15 30 5 0 26 59 120
08.15-08.30 17 6 0 25 56 104
08.30-08.45 30 2 0 25 66 123
08.45-09.00 43 3 0 37 106 189
09.00-09.15 24 5 1 23 55 108
09.15-09.30 18 5 0 21 58 102
09.30-09.45 25 1 0 16 67 109
09.45-10.00 24 8 0 22 54 108
10.00-10.15 23 4 1 24 86 138
10.15-10.30 25 7 0 30 69 131
10.30-10.45 43 9 0 26 46 124
10.45-11.00 29 2 1 11 49 92
11.00-11.15 24 14 1 29 79 147
11.15-11.30 26 2 1 7 37 73
11.30-11.45 44 8 1 20 39 112
11.45-12.00 24 7 0 23 44 98
12.00-12.15 34 10 0 18 56 118
12.15-12.30 35 8 0 10 65 118
12.30-12.45 31 9 0 37 70 147
12.45-13.00 34 7 0 20 57 118
13.00-13.15 46 2 1 0 48 97
13.15-13.30 35 7 4 21 62 129
13.30-13.45 33 8 2 16 71 130
13.45-14.00 29 7 4 23 42 105
14.00-14.15 35 5 1 48 50 139
14.15-14.30 13 7 2 21 70 113
53
Tabel 4.1 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Indrapura-Lima
Puluh (Lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
14.30-14.45 28 4 1 24 39 96
14.45-15.00 28 5 0 25 34 92
15.00-15.15 32 5 3 27 49 116
15.15-15.30 21 5 1 23 53 103
15.30-15.45 21 2 3 24 31 81
15.45-16.00 36 2 1 27 36 102
16.00-16.15 11 3 0 20 3 37
16.15-16.30 55 8 2 55 77 197
16.30-16.45 33 8 2 32 63 138
16.45-17.00 38 2 2 30 62 134
17.00-17.15 17 4 1 23 65 110
17.15-17.30 25 7 2 47 64 145
17.30-17.45 34 10 4 30 59 137
17.45-18.00 39 6 2 23 64 134
18.00-18.15 29 8 5 16 74 132
18.15-18.30 20 1 0 15 57 93
18.30-18.45 43 7 2 29 66 147
18.45-19.00 40 2 4 28 61 135
19.00-19.15 40 8 3 22 37 110
19.15-19.30 29 8 2 14 25 78
19.30-19.45 32 4 3 33 38 110
19.45-20.00 28 8 3 20 32 91
20.00-20.15 21 5 7 26 40 99
20.15-20.30 0 4 3 24 31 62
20.30-20.45 77 6 7 31 24 145
20.45-21.00 20 2 0 3 3 28
54
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Lima Puluh-Indrapura
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
05.00-05.15 6 3 4 14 3 30
05.15-05.30 5 0 6 27 4 42
05.30-05.45 5 0 2 12 3 22
05.45-06.00 15 0 2 25 8 50
06.00-06.15 15 0 8 21 5 49
06.15-06.30 21 3 6 25 21 76
06.30-06.45 21 3 4 17 19 64
06.45-07.00 31 9 6 23 48 117
07.00-07.15 32 4 7 24 77 144
07.15-07.30 24 2 0 14 61 101
07.30-07.45 23 4 4 18 42 91
07.45-08.00 32 2 4 9 32 79
08.00-08.15 23 2 2 11 40 78
08.15-08.30 25 8 3 20 68 124
08.30-08.45 25 10 2 23 57 117
08.45-09.00 21 5 3 13 29 71
09.00-09.15 36 8 3 27 51 125
09.15-09.30 27 7 5 22 21 82
09.30-09.45 27 6 1 25 62 121
09.45-10.00 27 8 2 13 45 95
10.00-10.15 30 6 2 31 64 133
10.15-10.30 37 6 1 20 65 129
55
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Lima Puluh-
Indrapura (lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
10.45-11.00 28 15 0 16 36 95
11.00-11.15 22 5 5 26 102 160
11.15-11.30 32 9 2 16 43 102
11.30-11.45 31 6 0 24 47 108
11.45-12.00 35 9 2 32 88 166
12.00-12.15 36 5 0 28 77 146
12.15-12.30 34 10 2 29 47 122
12.30-12.45 20 10 0 28 65 123
12.45-13.00 33 6 3 42 78 162
13.00-13.15 31 5 1 19 36 92
13.15-13.30 32 4 1 24 55 116
13.30-13.45 38 3 4 12 84 141
13.45-14.00 41 3 1 27 57 129
14.00-14.15 46 3 1 30 75 155
14.15-14.30 56 9 2 17 71 155
14.30-14.45 32 9 1 21 56 119
14.45-15.00 36 9 6 16 58 125
15.00-15.15 21 8 0 19 59 107
15.15-15.30 37 8 1 50 38 134
15.30-15.45 30 8 3 24 53 118
15.45-16.00 31 7 1 9 35 83
16.00-16.15 16 3 0 12 24 55
16.15-16.30 67 6 0 25 101 199
16.30-16.45 42 7 1 38 60 148
16.45-17.00 25 3 2 16 40 86
56
Tabel 4.2 Data Hasil Survei Lalu Lintas Arah Lima Puluh-
Indrapura (lanjutan)
PUKUL
Jumlah Kendaraan
Jumlah Kendaraan LV MHV LB LT MC
17.15-17.30 31 2 0 41 45 119
17.30-17.45 35 3 0 14 87 139
17.45-18.00 24 4 4 18 45 95
18.00-18.15 48 7 0 28 29 112
18.15-18.30 26 2 1 14 49 92
18.30-18.45 30 3 1 40 51 125
18.45-19.00 21 3 0 28 30 82
19.00-19.15 32 2 0 28 36 98
19.15-19.30 31 3 0 12 22 68
19.30-19.45 15 4 2 26 29 76
19.45-20.00 23 2 0 10 21 56
20.00-20.15 22 1 0 17 19 59
20.15-20.30 29 1 1 6 25 62
20.30-20.45 15 3 0 9 23 50
20.45-21.00 2 11 0 4 10 27
4.3. Peramalan (Forecasting)
Kendaraan yang melalui persilangan jalan di perlintasan
kereta api Jalan Lintas Timur Sumatera kota Lima Puluh berasal
dari kota Medan. Untuk menentukan pertumbuhan lalu lintas pada
tahun mendatang di kota Lima Puluh Kab. Batu Bara ini, maka data
pertumbuhan penduduk, data PDRB, dan data PDRB Perkapita
digunakan sebagai dasar perhitungan ataupun peramalan. Data
pertumbuhan penduduk, data pendapatan daerah regional (PDRB)
dan data PDRB Perkapita dapat dilihat pada Tabel 4.1.
57
Tabel 4.3 Data Jumlah Penduduk, PDRB dan PDRB
Perkapita Berdasarkan Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah)
Tahun Populasi PDRB PDRB Perkapita
2008 374715 6774.67 18257207
2009 375449 7066.22 18913512
2010 375885 7394.49 19673786
2011 379400 7772.03 20485047
2012 381023 8111.47 21288665
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Batubara)
4.3.1. Analisa kependudukan dan perekonomian
Volume lalu lintas yang akan melewati flyover di tahun
mendatang dapat diketahui dengan melakukan peramalan
(forecasting) pertumbuhan penduduk, PDRB dan PDRB Perkapita
dengan menggunakan metode selisih kuadrat terkecil yang
mengusahakan penyimpangan sekecil mungkin untuk memperoleh
hasil yang mendekati keadaan sebenarnya. Analisa ini akan
menghasilkan persamaan regresi linier. Berikut adalah contoh
perhitungan persamaan regresi linier, data perhitungan peramalan
jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 4.4, data perhitungan
peramalan PDRB dapat dilihat pada Tabel 4.5, dan data
perhitungan peramalan PDRB Perkapita dapat dilihat pada Tabel
4.6 :
a. Perhitungan untuk peramalan jumlah penduduk
𝑎 = (𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
(𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 −(∑ 𝑌)2)
𝑏 =(∑ 𝑌 − 𝑎 ∗ ∑ 𝑋)
𝑛
𝑟 =(𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 ∑ 𝑋 ∑ 𝑌)
√((𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2) ∗ 𝑛 ∗ ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)
58
Tabel 4.4 Data Perhitungan Peramalan Jumlah Penduduk Kota
Batu Bara
X Y X^2 Y^2 XY
Tahun Populasi
2008 374715 4032064 1.4041E+11 752427720
2009 375449 4036081 1.4096E+11 754277041
2010 375885 4040100 1.4129E+11 755528850
2011 379400 4044121 1.4394E+11 762973400
2012 381023 4048144 1.4518E+11 766618276
Ʃ 10050 Ʃ 1886472 2E+07 711785702580 3.792E+09
(ƩX)^2 101002500 (ƩY)^2 3558776606784
𝑎 = ((𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
(𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2))
= ((5 ∗ 3791825287 − 10050 ∗ 1886472)
(5 ∗ 20200510 − 101002500)) = 1656.7
𝑏 = (∑ 𝑌 − 𝑎 ∗ ∑ 𝑋
𝑛)
= (1886472 − 1656.7 ∗ 10050
5) = −2952672.6
𝑟 =(𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
√((𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2) ∗ 𝑛 ∗ ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)
=(5 ∗ 3791825287 − 10050 ∗ 1886472)
√((5 ∗ 20200510 − 101002500) ∗ 5 ∗ 711785702580 − 3558776606784)
= 0.00627
59
Gambar 4.2 Grafik Persamaan Linier untuk Pertumbuhan Jumlah
Penduduk Kota Batu Bara
b. Perhitungan untuk peramalan PDRB
Tabel 4.5 Data Perhitungan Peramalan PDRB Kota Batu Bara
X Y X^2 Y^2 XY
Tahun PDRB
2008 6774.67 4032064 45896154 13603537
2009 7066.22 4036081 49931465 14196036
2010 7394.49 4040100 54678482 14862925
2011 7772.03 4044121 60404450 15629552
2012 8111.47 4048144 65795946 16320278
Ʃ 10050 Ʃ 37118.88 20200510 276706496.94 74612328.21
(ƩX)^2 101002500 (ƩY)^2 1377811252.45
y = 1656.7x - 3E+06R² = 0.9034
372000
374000
376000
378000
380000
382000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
PO
PU
LASI
TAHUN
POPULASI
Populasi Linear (Populasi)
𝑎 = ((𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
(𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2))
= ((5 ∗ 74612328.21 − 10050 ∗ 37118.88)
(5 ∗ 20200510 − 101002500)) = 337.941
60
Gambar 4.3 Grafik Persamaan Linier untuk PDRB
Kota Batu Bara
y = 337.94x - 671838R² = 0.9981
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013PD
RB
(M
iliar
Ru
pia
h)
TAHUN
PDRB
PDRB (Miliar Rupiah) Linear (PDRB (Miliar Rupiah))
𝑏 = (∑ 𝑌 − 𝑎 ∗ ∑ 𝑋
𝑛)
= (37118.88 − 337.941 ∗ 10050
5) = −671837.63
𝑟 =(𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
√((𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2) ∗ 𝑛 ∗ ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)
=(5 ∗ 74612328.21 − 10050 ∗ 37118.88)
√((5 ∗ 20200510 − 101002500) ∗ 5 ∗ 276706496.94 − 1377811252.45)
= 0.064893298
61
c. Perhitungan untuk peramalan PDRB Perkapita
Tabel 4.6 Data Perhitungan Peramalan PDRB Perkapita Kota
Batu Bara
X Y X^2 Y^2 XY
Tahun PDRB
2008 18257207 4032064 3.333E+14 36660471656
2009 18913512 4036081 3.577E+14 37997245608
2010 19673786 4040100 3.871E+14 39544309860
2011 20485047 4044121 4.196E+14 41195429517
2012 21288665 4048144 4.532E+14 42832793980
Ʃ 10050 Ʃ 98618217 20200510 1950948807263220 198230250621
(ƩX)^2 1.01E+08 (ƩY)^2 9725552724259090
𝑎 = ((𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
(𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2))
= ((5 ∗ 198230250621 − 10050 ∗ 98618217)
(5 ∗ 20200510 − 101002500)) = 763445.1
𝑏 = (∑ 𝑌 − 𝑎 ∗ ∑ 𝑋
𝑛)
= (98618217 − 763445.1 ∗ 10050
5) = −1514801008
𝑟 =(𝑛 ∗ ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋 ∗ ∑ 𝑌)
√((𝑛 ∗ ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2) ∗ 𝑛 ∗ ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2)
=(5 ∗ 198230250621 − 10050 ∗ 98618217)
√((5 ∗ 20200510 − 101002500) ∗ 5 ∗ 1950948807263220 − 9725552724259090)
= 0.05521
62
Gambar 4.4 Grafik Persamaan Linier untuk PDRB Perkapita
Kota Batu Bara
Persamaan regresi linier yang diperoleh dari hasil
perhitungan peramalan digunakan sebagai fungsional antara
variabel-variabelnya, dengan memasukkan data nilai periode tahun
sebagai variabel X ke dalam masing-masing persamaan sehingga
dihasilkan harga Y sebagai estimasi dari tiap kriteria. Berikut ini
adalah perhitungan peramalan untuk perkembangan jumlah
penduduk, PDRB dan PDRB Perkapita. Hasil perhitungan lainnya
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
y = 763445x - 2E+09R² = 0.9983
1800000018500000190000001950000020000000205000002100000021500000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
PD
RB
Pe
rkap
ita
(Mili
ar R
up
iah
)
TAHUN
PDRB Perkapita
PDRB Perkapita Linear (PDRB Perkapita)
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 2013 = (1656.7 𝑥 2013) + (−2952672.6)
= 382265
𝑃𝐷𝑅𝐵 2013 = (337.914 𝑥 2013) + (−671837.63)
= 8437.60
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 2013 = (763445.1 𝑥 2013) + (−1514801008)
= 22013979
63
Tabel 4.7 Data Perkembangan Penduduk, PDRB dan PDRB
Perkapita Kota Batu Bara Hingga Tahun 2037
Tahun Populasi PDRB PDRB Perkapita
(Miliar Rp) (Rp)
2008 374715 6774.67 18257207
2009 375449 7066.22 18913512
2010 375885 7394.49 19673786
2011 379400 7772.03 20485047
2012 381023 8111.47 21288665
2013 382265 8437.60 22013979
2014 383921 8775.54 22777424
2015 385578 9113.48 23540869
2016 387235 9451.42 24304314
2017 388891 9789.36 25067759
2018 390548 10127.30 25831204
2019 392205 10465.25 26594649
2020 393861 10803.19 27358094
2021 395518 11141.13 28121540
2022 397175 11479.07 28884985
2023 398832 11817.01 29648430
2024 400488 12154.95 30411875
2025 402145 12492.89 31175320
2026 403802 12830.83 31938765
2027 405458 13168.77 32702210
2028 407115 13506.71 33465655
2029 408772 13844.66 34229100
2030 410428 14182.60 34992545
2031 412085 14520.54 35755991
2032 413742 14858.48 36519436
2033 415399 15196.42 37282881
2034 417055 15534.36 38046326
2035 418712 15872.30 38809771
2036 420369 16210.24 39573216
2037 422025 16548.18 40336661
64
4.3.2. Faktor pertumbuhan kendaraan
Untuk mengetahui faktor pertumbuhan lalu lintas digunakan
data pertumbuhan jumlah penduduk, data Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan PDRB Perkapita karena berpengaruh
pada pertumbuhan lalu lintas pada tahun rencana dengan asumsi
bahwa faktor pertumbuhan lalu lintas sama dengan pertumbuhan
jumlah penduduk, PDRB dan PDRB Perkapita.
Pertumbuhan kendaraan jenis bus dan angkutan umum
diasumsikan ekivalen dengan pertumbuhan jumlah penduduk
karena jenis kendaraan tersebut berfungsi untuk memindahkan
orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan
demikian, apabila jumlah penduduk meningkat maka jumlah bus
dan angkutan umum akan bertambah.
Pertumbuhan kendaraan jenis truk diasumsikan ekivalen
dengan pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan kendaraan penumpang (pribadi) diasumsikan ekivalen
dengan pertumbuhan PDRB Perkapita karena meningkatnya
perekonomian suatu daerah berpengaruh terhadap bertambahnya
jumlah kendaraan pribadi dan mobil pengangkut hasil-hasil
produksi.
Selisih hasil perkiraan tahun yang ditinjau terhadap angka
tahun yang sebelumnya menghasilkan nilai faktor pertumbuhan
lalu lintas. Nilai ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan
pertumbuhan lalu lintas pada tahun-tahun mendatang. Berikut
perhitungan persentase pertumbuhan penduduk dan PDRB. Hasil
lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 2013 =𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 2013 − 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 2012
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 2012 x 100
=382265 − 381023
381023𝑥 100
= 0.3258 %
65
Tabel 4.8 Persentase Pertumbuhan Penduduk, PDRB dan
PDRB Perkapita
Tahun Prosentase Pertumbuhan (%)
Populasi PDRB PDRB Perkapita
2013 0.3258 4.0206 3.4070
2014 0.4334 4.0052 3.4680
2015 0.4315 3.8509 3.3518
2016 0.4297 3.7081 3.2431
2017 0.4278 3.5756 3.1412
2018 0.4260 3.4521 3.0455
2019 0.4242 3.3369 2.9555
2020 0.4224 3.2292 2.8707
2021 0.4206 3.1282 2.7906
2022 0.4189 3.0333 2.7148
2023 0.4171 2.9440 2.6431
2024 0.4154 2.8598 2.5750
2025 0.4137 2.7803 2.5104
2026 0.4120 2.7051 2.4489
2027 0.4103 2.6338 2.3903
2028 0.4086 2.5662 2.3345
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 2013 =𝑃𝐷𝑅𝐵 2013 − 𝑃𝐷𝑅𝐵 2012
𝑃𝐷𝑅𝐵 2012 x 100
=8438 − 8111
8111𝑥 100
= 4.0206 %
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 2013
=𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 2013 − 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘. 2012
𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘. 2012 x 100
=22013979 − 21288665
21288665𝑥 100
= 3.4070 %
66
Tabel 4.8 Persentase Pertumbuhan Penduduk, PDRB dan
PDRB Perkapita (lanjutan)
Tahun Prosentase Pertumbuhan (%)
Populasi PDRB PDRB Perkapita
2029 0.4069 2.5020 2.2813
2030 0.4053 2.4409 2.2304
2031 0.4037 2.3828 2.1817
2032 0.4020 2.3273 2.1352
2033 0.4004 2.2744 2.0905
2034 0.3988 2.2238 2.0477
2035 0.3972 2.1754 2.0066
2036 0.3957 2.1291 1.9671
2037 0.3941 2.0847 1.9292
4.3.3. Komposisi lalu lintas kendaraan bermotor
Komposisi lalu lintas dihitung berdasarkan hasil survei
langsung di lapangan dengan perhitungan jumlah dari tiap jenis
kendaraan dibagi dengan jumlah total kendaraan dikalikan 100%
maka diperoleh komposisi lalu lintas kendaraan bermotor. Jumlah
kendaraan sampai tahun rencana dapat dihitung. Data jumlah
kendaraan/jam berdasarkan jenis kendaraan pada peak hour dapat
dilihat pada Tabel 4.9. Data perhitungan komposisi lalu lintas
kendaraan bermotor dapat dilihat pada Tabel 4.10, hasil
perhitungan pertumbuhan jumlah kendaraan sampai tahun rencana
dapat dilihat pada Tabel 4.11a (untuk arah Indrapura-Lima Puluh)
dan Tabel 4.11b (untuk arah Lima Puluh-Indrapura). Data
perhitungan jumlah kendaraan yang digunakan untuk perhitungan
dengan program bantu Kaji menggunakan data berdasarkan jumlah
masing-masing kendaraan dalam satuan smp/jam, dapat dilihat
pada Tabel 4.12a (untuk arah Indrapura-Lima Puluh) dan Tabel
4.12b (untuk arah Lima Puluh-Indrapura).
67
Tabel 4.9 Data Jumlah Kendaraan Berdasarkan Jenis
Kendaraan pada Peak Hour dalam satuan Kendaraan/Jam
Jenis LV MHV LB LT MC TOTAL
IND-LIM 143 22 7 140 267 579
Jenis LV MHV LB LT MC TOTAL
LIM-IND 181 18 8 86 287 580
Berikut adalah perhitungan komposisi lalu lintas kendaraan
bermotor yang melintas di Jalan Lintas Timur Sumatera, Lima
Puluh Kota.
Komposisi lalu lintas kendaraan arah Indrapura-Limapuluh,
jumlah masing-masing kendaraan/jam pada Peak Hour Sore (pk.
15.00 s/d 21.00) dibagi Total jumlah kendaraan/jam di jam sibuk
dikali 100%.
Lalu lintas kendaraan arah Lima Puluh-Indrapura, jumlah
masing-masing kendaraan/jam pada Peak Hour Siang (pk. 10.00
s/d 15.00) dibagi Total jumlah kendaraan/jam di jam sibuk dikali
100%.
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐿𝑉 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑉 (
𝑘𝑒𝑛𝑑𝑗𝑎𝑚
)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑘𝑒𝑛𝑑𝑗𝑎𝑚
)𝑥100
=143
579𝑥100
= 24.70 %
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐿𝑉 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑉 (
𝑘𝑒𝑛𝑑𝑗𝑎𝑚
)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝑘𝑒𝑛𝑑𝑗𝑎𝑚
)𝑥100
=181
580𝑥100
= 31.21 %
68
Tabel 4.10 Tabel Komposisi Lalu Lintas Kendaraan Bermotor
(dalam %)
Komposisi LV MHV LB LT MC TOTAL
IND-LIM 24.70 3.80 1.21 24.18 46.11 100.00
Komposisi LV MHV LB LT MC TOTAL
LIM-IND 31.21 3.10 1.38 14.83 49.48 100.00
Perhitungan Peramalan Jumlah Kendaraan dalam satuan
kendaraan/jam Arah Lima Puluh-Indrapura
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑉 2014
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑉 + (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑉 ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎 2014) = 143 + 143 ∗ 3.4680/100
= 148
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝑉 2014
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝑉 + (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐻𝑉 ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 2014) = 22 + 22 ∗ 4.0052/100 = 23
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝐵 2014
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝐵 + (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝐵 ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 2014) = 7 + 7 ∗ 0.4334/100 = 7
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑇 2014
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑇 + (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐿𝑇 ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 2014)
= 140 + 140 ∗ 4.0052/100
= 146
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐶 2014
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐶 + (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝐶 ∗ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝐷𝑅𝐵 2014) = 267 + 267 ∗ 4.0052/100
= 278
69
Tabel 4.11a Hasil Perhitungan Pertumbuhan Jumlah
Kendaraan Hingga Tahun Rencana Arah Indrapura-Lima
Puluh (kend/jam)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 148 23 7 146 278 601
2015 153 24 7 151 288 623
2016 158 25 7 157 299 646
2017 163 26 7 162 310 668
2018 168 26 7 168 320 690
2019 173 27 7 174 331 712
2020 178 28 7 179 342 734
2021 183 29 7 185 353 756
2022 188 30 7 190 363 779
2023 193 31 7 196 374 801
2024 198 32 7 202 385 823
2025 203 33 7 207 395 845
2026 207 33 7 213 406 867
2027 212 34 7 219 417 889
2028 217 35 7 224 427 912
2029 222 36 7 230 438 934
2030 227 37 8 235 449 956
2031 232 38 8 241 459 978
2032 237 39 8 247 470 1000
2033 242 40 8 252 481 1022
2034 247 41 8 258 492 1045
2035 252 41 8 263 502 1067
2036 257 42 8 269 513 1089
2037 262 43 8 275 524 1111
70
Tabel 4.11b Hasil Perhitungan Pertumbuhan Jumlah
Kendaraan Hingga Tahun Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura
(kend/jam)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 187 19 8 89 298 602
2015 194 19 8 93 310 624
2016 200 20 8 96 321 646
2017 206 21 8 100 333 668
2018 212 22 8 103 344 690
2019 219 22 8 107 356 712
2020 225 23 8 110 367 734
2021 231 24 8 114 379 756
2022 237 24 8 117 390 778
2023 244 25 8 120 402 800
2024 250 26 8 124 413 822
2025 256 27 8 127 425 844
2026 263 27 8 131 436 866
2027 269 28 8 134 448 888
2028 275 29 9 138 459 910
2029 281 30 9 141 471 932
2030 288 30 9 145 482 954
2031 294 31 9 148 494 975
2032 300 32 9 151 505 997
2033 307 32 9 155 517 1019
2034 313 33 9 158 528 1041
2035 319 34 9 162 540 1063
2036 325 35 9 165 551 1085
2037 332 35 9 169 563 1107
71
Tabel 4.12a Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Indrapura-Lima Puluh (smp/jam) yang
digunakan dalam Kaji
Tahun LV MHV LB LT MC
TOTAL 1.0 1.3 1.5 1.5 0.5
2014 148 30 11 218 139 546
2015 154 31 11 226 144 566
2016 159 32 12 234 149 586
2017 165 33 12 242 154 606
2018 170 34 13 250 159 626
2019 176 35 13 258 164 646
2020 181 36 13 266 169 666
2021 187 37 14 274 174 687
2022 192 38 14 282 180 707
2023 198 40 15 290 185 727
2024 203 41 15 298 190 747
2025 209 42 15 306 195 767
2026 214 43 16 315 200 787
2027 220 44 16 323 205 807
2028 225 45 17 331 210 828
2029 231 46 17 339 215 848
2030 236 47 17 347 220 868
2031 242 48 18 355 226 888
2032 247 49 18 363 231 908
2033 253 51 19 371 236 928
2034 258 52 19 379 241 948
2035 263 53 19 387 246 968
2036 269 54 20 395 251 989
2037 274 55 20 403 256 1009
72
Tabel 4.12b Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura (smp/jam) yang
digunakan dalam Kaji
Tahun LV MHV LB LT MC
TOTAL 1.0 1.3 1.5 1.5 0.5
2014 188 24 12 134 149 507
2015 195 25 13 139 154 526
2016 202 26 13 144 160 544
2017 208 27 14 149 165 563
2018 215 28 14 153 171 582
2019 222 29 15 158 176 600
2020 229 30 15 163 182 619
2021 236 30 16 168 187 637
2022 243 31 16 173 192 656
2023 250 32 17 178 198 674
2024 256 33 17 183 203 693
2025 263 34 17 188 209 711
2026 270 35 18 193 214 730
2027 277 36 18 197 220 748
2028 284 37 19 202 225 767
2029 291 38 19 207 230 785
2030 298 38 20 212 236 804
2031 304 39 20 217 241 822
2032 311 40 21 222 247 841
2033 318 41 21 227 252 859
2034 325 42 22 232 258 878
2035 332 43 22 237 263 896
2036 339 44 22 241 269 915
2037 346 45 23 246 274 933
73
Jumlah kendaraan pada data perhitungan di atas masih
dalam satuan kendaraan/jam, maka perlu dibagi dengan faktor k
(untuk jalan dua lajur dua arah, k=0.11) untuk memperoleh hasil
dalam satuan kendaraan/hari. Pertumbuhan jumlah kendaraan
dalam satuan kendaraan/hari dapat dilihat pada Tabel 4.13a (untuk
arah Indrapura-Lima Puluh) dan Tabel 4.13b (untuk arah Lima
Puluh-Indrapura).
Tabel 4.13a Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Indrapura-Lima Puluh (kend/hari)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 1350 208 66 1321 2520 5465
2015 1400 215 69 1370 2613 5667
2016 1449 223 71 1419 2706 5868
2017 1499 231 73 1468 2799 6070
2018 1549 238 76 1516 2892 6271
2019 1599 246 78 1565 2985 6473
2020 1648 254 81 1614 3078 6675
2021 1698 261 83 1663 3171 6876
2022 1748 269 86 1711 3264 7078
2023 1798 277 88 1760 3357 7279
2024 1848 284 90 1809 3450 7481
2025 1897 292 93 1858 3543 7682
2026 1947 300 95 1906 3636 7884
2027 1997 307 98 1955 3729 8086
2028 2047 315 100 2004 3821 8287
2029 2096 323 103 2053 3914 8489
2030 2146 330 105 2101 4007 8690
2031 2196 338 107 2150 4100 8892
2032 2246 346 110 2199 4193 9093
2033 2296 353 112 2247 4286 9295
2034 2345 361 115 2296 4379 9496
2035 2395 368 117 2345 4472 9698
2036 2445 376 120 2394 4565 9900
2037 2495 384 122 2442 4658 10101
74
Tabel 4.13b Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Hingga Tahun
Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura (kend/hari)
Tahun LV MHV LB LT MC TOTAL
2014 1708 170 75 811 2708 5472
2015 1770 176 78 841 2807 5672
2016 1832 182 81 871 2906 5872
2017 1895 188 84 900 3004 6072
2018 1957 195 87 930 3103 6271
2019 2019 201 89 960 3202 6471
2020 2082 207 92 989 3301 6671
2021 2144 213 95 1019 3400 6871
2022 2206 219 98 1048 3499 7070
2023 2269 226 100 1078 3597 7270
2024 2331 232 103 1108 3696 7470
2025 2393 238 106 1137 3795 7670
2026 2456 244 109 1167 3894 7869
2027 2518 250 111 1196 3993 8069
2028 2580 257 114 1226 4092 8269
2029 2643 263 117 1256 4191 8469
2030 2705 269 120 1285 4289 8668
2031 2767 275 122 1315 4388 8868
2032 2830 281 125 1345 4487 9068
2033 2892 288 128 1374 4586 9268
2034 2954 294 131 1404 4685 9467
2035 3017 300 133 1433 4784 9667
2036 3079 306 136 1463 4882 9867
2037 3141 312 139 1493 4981 10067
75
4.4. Analisa Lalu Lintas Eksisting
4.4.1. Perhitungan kapasitas jalan
Perhitungan kapasitas jalan (C) dilakukan untuk
mengetahui kemampuan jalan menampung arus lalu lintas per
satuan jam (smp/jam) pada jalan eksisting maupun rencana
(flyover). Berdasarkan MKJI 1997, kapasitas jalan dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
4.4.1.1. Kapasitas jalan eksisting
C = Co x FCw x FCsp x FCsf (smp/jam)
Dimana:
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
Dari MKJI 1997, diperoleh nilai:
- Co = 3100 smp/jam (jalan luar kota 2 lajur-2 arah-tak terbagi)
- FCw = 1.00 (karena lebar efektif jalur lau lintas total kedua
arah 7 m.
- FCsp = 0.94 (karena tipe jalan 2/2UD, pembagian arah 60-40
- FCsf = 0.95 (karena tipe jalan 2/2UD dengan hambatan
samping rendah dan lebar bahu efektif 1 m.
Maka, kapasitas jalan eksisting adalah:
C = 3100 x 1.00 x 0.94 x 0.95 = 2768.3 smp/jam
76
4.4.1.2. Kapasitas jalan rencana (flyover)
C = Co x FCw x FCsp x FCsf (smp/jam)
Dimana:
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar
FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
Dari MKJI 1997, diperoleh nilai:
- Co = 3000 smp/jam (jalan luar kota 2 lajur-2 arah-tak terbagi)
- FCw = 1.00 (karena lebar efektif jalur lalu lintas total kedua
arah 7 m.
- FCsp = 0.94 (karena tipe jalan 2/2UD, pembagian arah 50-50
- FCsf = 0.95 (karena tipe jalan 2/2UD dengan hambatan
samping rendah dan lebar bahu efektif 1 m.
Maka, kapasitas jalan rencana (flyover) adalah:
C = 3100 x 1.00 x 0.94 x 0.95 = 2768.3 smp/jam
4.4.2. Derajat kejenuhan lalu lintas eksisting
Derajat Kejenuhan diartikan sebagai rasio arus jalan
terhadap kapasitas jalan yang digunakan untuk mengetahui
perilaku lalu lintas pada suatu segmen jalan atau simpang. Derajat
kejenuhan ini akan digunakan dalam menentukan faktor koreksi
lalu lintas (kl) pada perhitungan Biaya Operasional Kendaraan
(BOK). Derajat kejenuhan dapat dihitung dengan rumus: DS =
Q/C.
Dengan data lalu lintas dan kapasitas yang telah diperoleh
serta dengan menggunakan program bantu Kaji, maka dapat
diketahui kinerja ruas Jalan Lima Puluh-Asahan pada tahun 2014
yaitu sebagai berikut:
77
1. Dari total kedua arah Indrapura-Lima Puluh dan Lima Puluh-
Indrapura
Arus lalu lintas pada ruas jalan = 1995 pcu/h dengan DS =
0.703; Kecepatan aktual = 40.43 Km/h; Travel Time =
75.6751 detik.
2. Untuk waktu setiap penutupan palang pintu perlintasan kereta
api rata-rata adalah 1.03 menit = 61.87 detik.
Untuk panjang dan lama antrian diperoleh dari survei
langsung dengan mengukur panjang antrian yang terjadi ketika
kereta api melintas. Panjang dan lama antrian dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Panjang dan Lama Antrian
Waktu Kereta Api Melintas
Waktu Panjang Antrian (Meter) Lama Penutupan
Pukul LIM-IND IND-LIM (Menit)
5:12:00 72 36 02.00
6:20:00 137 190 02.30
7:05:00 76 88 01.49
8:07:00 64 45 00.40
8:55:00 34 45 00.44
9:21:00 104 88 01.53
10:53:00 65 60 01.14
11:40:00 157 135 00.57
11:41:00 202 54 00.33
13:10:00 63 58 00.55
13:55:00 157 15 00.49
15:55:00 46 45 00.44
15:54:00 64 110 01.36
17:56:00 78 53 01.56
18:16:00 132 30 01.01
18:42:00 36 35 00.30
20:16:00 12 125 00.47
20:32:00 93 130 02.18
18.56
78
Dari hasil Kaji dan panjang antrian pada tahun 2014, dapat
diketahui kinerja ruas pada persimpangan jalan Lima Puluh-
Asahan. Maka, untuk meningkatkan kinerja ruas jalan pada
perlintasan kereta api ini direncanakanlah Flyover sehingga tidak
ada panjang antrian pada saat kereta api melintas.
4.5. Kondisi Rencana
Analisis kondisi eksisting pada perlintasan Jalan Lima
Puluh-Asahan dianalisis sampai 23 tahun mendatang yaitu sampai
tahun 2037 dengan pertimbangan bahwa volume jalan raya pada
tahun tersebut semakin padat. Maka, untuk menghindari panjang
antrian perlu diadakan flyover. Gambaran potongan melintang
rencana dapat dilihat pada lampiran. Sketsa memanjang flyover
dapat dilihat pada gambar 4.5 dan gambar potongan memanjang
dapat dilihat pada gambar 4.6.
Lebar jalan kondisi eksisting : 7 m
Lebar bahu kanan kiri : 2 m
Panjang jalan : 0.850 Km
Gambar 4.5 Sketsa potongan memanjang flyover
Dengan data lalu lintas yang ada dan dengan menggunakan
program Kaji diperoleh Kinerja ruas jalan layang (flyover) pada
tahun 2014 dengan data sebagai berikut:
Dari total kedua arah Indrapura-Lima Puluh dan Lima Puluh-
Indrapura
Arus lalu lintas pada ruas jalan = 1995 pcu/h dengan DS = 0.703;
Kecepatan aktual = 40.43 Km/h; Travel Time = 75.6751 detik.
79
Data pada kondisi eksisting dan rencana ditabelkan seperti pada
Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.
Tabel 4.15 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan
Travel Time untuk Kondisi Eksisting
Tahun DS Kecepatan Aktual Travel Time
(km/h) (detik)
2014 0.555 45.22 67.667
2015 0.572 44.67 68.494
2016 0.588 44.14 69.316
2017 0.604 43.63 70.122
2018 0.62 43.13 70.941
2019 0.635 42.62 71.786
2020 0.65 42.17 72.563
2021 0.666 41.63 73.499
2022 0.681 41.15 74.346
2023 0.699 40.57 75.419
2024 0.716 40.03 76.432
2025 0.732 39.51 77.441
2026 0.751 38.92 78.622
2027 0.766 38.41 79.662
2028 0.783 37.89 80.753
2029 0.799 37.37 81.874
2030 0.815 36.85 83.032
2031 0.832 36.30 84.286
2032 0.847 35.82 85.407
2033 0.864 35.06 87.265
2034 0.88 34.34 89.086
2035 0.895 33.64 90.937
2036 0.91 32.93 92.910
2037 0.929 32.09 95.347
80
Tabel 4.16 Derajat Kejenuhan, Kecepatan Aktual dan Travel
Time untuk Kondisi Rencana
Tahun DS Kecepatan Aktual Travel Time
(km/h) (detik)
2014 0.555 45.22 67.667
2015 0.572 44.67 68.494
2016 0.588 44.14 69.316
2017 0.604 43.63 70.122
2018 0.620 43.13 70.941
2019 0.635 42.62 71.786
2020 0.650 42.17 72.563
2021 0.666 41.63 73.499
2022 0.681 41.15 74.346
2023 0.699 40.57 75.419
2024 0.716 40.03 76.432
2025 0.732 39.51 77.441
2026 0.751 38.92 78.622
2027 0.766 38.41 79.662
2028 0.783 37.89 80.753
2029 0.799 37.37 81.874
2030 0.815 36.85 83.032
2031 0.832 36.30 84.286
2032 0.847 35.82 85.407
2033 0.864 35.06 87.265
2034 0.880 34.34 89.086
2035 0.895 33.64 90.937
2036 0.910 32.93 92.910
2037 0.929 32.09 95.347
81
BAB V ANALISA KELAYAKAN EKONOMI
5.1. Analisa Biaya Operasional Kendaraan
Biaya Operasional Kendaraan merupakan hasil penjumlahan dari biaya gerak (Running Cost) dan biaya tetap (Standing Cost). Manfaat akibat adanya pembangunan flyover dengan mudah yang dapat diukur dengan uang yaitu berkurangnya biaya operasional kendaraan dan nilai waktu. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) diperoleh dengan membandingkan BOK eksisting (tanpa flyover) dengan BOK rencana (dengan flyover). Dalam hal ini, perhitungan biaya operasional kendaraan untuk kondisi eksisting dan rencana menggunakan metode Jasa Marga. Adapun parameter yang digunakan untuk menghitung biaya operasional kendaraan adalah biaya dari masing-masing komponen dari berbagai jenis kendaraan dan kecepatan. Berikut ini adalah asumsi yang digunakan parameter komponen untuk masing-masing jenis kendaraan yang ada pada saat studi lokasi pada tahun 2014.
Harga komponen yang dijadikan parameter bersumber dari survei. Berikut adalah harga-harga komponen biaya operasional kendaraan: 1. Kendaraan pribadi
Toyota All New Avanza : Rp 188.300.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Bensin : Rp 8.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.100.000/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
2. Bus sedang Mitsubishi FE 71 Bus Chassis
+karoseri : Rp 561.900.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.100.000/Buah
82
Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam 3. Bus besar
Mercedez OH 1521 : Rp 599.000.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.700.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
4. Truk ringan Mitsubishi FE SHDX
+karoseri : Rp 587.200.000,00 Sumber: www.google.com
Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.275.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
5. Truk tunggal berat Mitsubishi Fuso FN 627 : Rp 770.000.000,00
Sumber: www.google.com Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.600.000/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
6. Semi trailer Hino FM 320P : Rp 1.017.000,00
Sumber: www.hino.co.id Bahan Bakar Solar : Rp 7.500,00/Liter Minyak Pelumas : Rp 50.000,00/Liter Ban Bridgestone : Rp 1.600.000,00/Buah Mekanik (Upah Montir) : Rp 15.000,00/Jam
Besarnya biaya operasional kendaraan (BOK) masing-
masing kendaraan per 1000 km dari berbagai macam kecepatan adalah dengan memasukkan harga dari masing-masing komponen
83
tiap jenis kendaraan serta dari persamaan BOK yang akan digunakan, maka dapat dihitung nilai BOK untuk masing-masing kecepatan.
Penutupan palang pintu kereta api di perlintasan Lima Puluh memungkinkan kendaraan mengurangi kecepatan saat mendekati persimpangan dan kemudian mempercepat ke kecepatan yang lebih tinggi ketika palang pintu dibuka. Gerakan-geraka ini menambah biaya operasional kendaraan. Nilai dalam dolar untuk biaya perlambatan dan percepatan dapat dilihat pada Gambar 5.1. Faktor pengali untuk truk diambil dari Red Book, data dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan pada gambar.
Gambar 5.1 Grafik Kendaraan Penumpang – Kelebihan biaya berjalan karena siklus perubahan kecepatan.
(Sumber: Red Book)
84
Tabel 5.1 Perkiraan Faktor Pengali untuk Menentukan Biaya
Berjalan untuk Golongan
Keadaan Pengoperasian
Golongan Kendaraan
Truk Unit-Tunggal Truk Diesel 3-S2
12.00 lb 54.000 lb
Perjalanan menerus pada
jalan yang lurus dan rata 1.9 2.1
Arus terpaksa (forced flow), terjadi
antrian (tingkat pelayanan F) 4 15
Perlambatan, berhenti dan
percepatan+ 2.4 8.0
Berdiam+ 2.3 2.7
Lengkung horizontal 2.0 3.2
Kelandaian positif 2.6 3.4
Kelandaian negatif 1.5 1.5
(Sumber: Red Book)
85
Tabel 5.2 Nilai BOK Akibat Stop and Go Tahun 1975 Kecepatan pada Kecepatan pada
BOK/1000km Bagian yang Lebih Lambat Bagian yang Lebih Cepat
(mph) (mph) (US$)
0 5 0.55
0 10 1.20
0 15 2.50
0 20 3.80
0 30 7.20
0 40 10.45
0 50 13.80
0 60 16.90
0 70 20.50
Faktor Pengali Truk Unit-Tunggal 2.4
Truk Diesel 8.0
1 USD 12866.4 IDR*
SUKU BUNGA 7.75 %
* (www.bbc.co.uk)
Berikut dapat dilihat contoh hasil perhitungan BOK dengan metode Jasa Marga untuk kecepatan 45.22 Km/jam pada kendaraan pribadi: 1. Persamaan untuk konsumsi bahan bakar
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1±(kk+kl+kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter per 1000 Km - Gol I = 0.0284V2 – 3.0644V + 141.68
= 0.0284(45.22)2 – 3.0644(45.22) + 141.68 = 61.182 lt/1000km
- Gol IIA = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.26533(61.182) = 138.596 lt/1000km
- Gol IIB = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.90805(61.182) = 177.919 lt/1000km
86
Konsumsi BBM: - Gol I = 61.182 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM
= 61.182 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 8,500 = Rp 842,469.62,- /1000km
- Gol IIA = 138.596 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 138.596 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 7,500 = Rp 1,683,945.62,- /1000km
- Gol IIB = 177.919 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 177.919 [1±(0.400+0.185+0.085)] x 7,500 = Rp 2,161,715.10,- /1000km
2. Persamaan untuk konsumsi oli mesin Konsumsi pelumas = konsumsi pelumas dasar x faktor koreksi Konsumsi pelumas: - Gol I = 0.0027 x 1.0 x harga oli x 1000 km
= 0.0027 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 135,000,- /1000km
- Gol IIA = 0.0054 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0054 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 270,000,- /1000km
- Gol IIB = 0.0043 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0043 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 215,000,- /1000km
3. Persamaan untuk pemakaian ban Konsumsi ban: - Gol I
Kendaraan Pribadi Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000 x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km
87
Bus sedang Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000,- x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km Truk Ringan Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 6 Y = 0.035477 x Rp 1,275,000,- x 6 Y = Rp 271,401.77,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol I:
𝑌 =Rp 156,100.37 + Rp 156,100.37 + Rp 271,401.77
3
Y = Rp 194,534.17,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 14 Y = 0.049407 x Rp 1,600,000,- x 14 Y = Rp 1,106,719.76,- /1000km Bus besar Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 6 Y = 0.049407 x Rp 1,700,000,- x 6 Y = Rp 503,952.75,- /1000km
88
Maka, konsumsi ban Gol IIA:
Y =Rp 1,106,719.76 + Rp 503,952.75
2
Y = Rp 805,336.25,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer Y = 0.0015553V – 0.0059333 Y = 0.0015553(45.22) – 0.0059333 Y = 0.064397 x harga ban x 18 Y = 0.064397 x Rp 1,600,000 x 18 Y = Rp 1,854,644.14,- /1000km
4. Persamaan untuk pemeliharaan
Suku cadang: Y’ = Y * harga kendaraan (Rp/1000km) Y = Pemeliharaan suku cadang per 1000 km - Gol I:
Kendaraan pribadi Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 188,300,000,- Y’ = Rp 159,322.14,- /1000km Bus sedang Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 561,900,000,- Y’ = Rp 475,428.09,- /1000km Truk ringan Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567
89
Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 587,200,000,- Y’ = Rp 496,834.62,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol I:
𝑌′ =Rp 159,322+ Rp 475,428.09+ Rp 496,834.62
3
Y’ = Rp 377,194.95,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 770,000,000,- Y’ = Rp 2,764,611.08,- /1000km Bus besar Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 599,000,000,- Y’ = Rp 2,150,652,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol IIA:
𝑌′ =Rp 2,764,611.08+ Rp 2,150,652
2
Y’ = Rp 2,457,631.54,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer Y = 0.0000191V + 0.0015400 Y = 0.0000191(45.22) + 0.0015400 Y = 0.002404 /1000km Y’ = 0.002404 x Rp 1,017,000,000,- Y’ = Rp 2,444,564.93,- /1000km
90
Jam kerja mekanik: Y’ = Y * upah kerja per jam (Rp/1000km) Y = Jam montir per 1000 km - Gol I
Y = 0.00362V + 0.36267 Y = 0.00362(45.22) + 0.36267 Y = 0.164253 /1000km Y’ = 0.164253 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 7,895.50,- /1000km
- Gol IIA Y = 0.02311V + 1.97733 Y = 0.02311(45.22) + 1.97733 Y = 1.047123 /1000km Y’ = 1.047123 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 45,335.46,- /1000km
- Gol IIB Y = 0.01511V + 1.21200 Y = 0.01511(45.22) + 1.21200 Y = 0.684814 /1000km Y’ = 0.684814 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 28,429.11,- /1000km
5. Persamaan untuk depresiasi
Y’ = Y * setengah nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = depresiasi per 1000km - Gol I:
Kendaraan pribadi
𝑌 =1
(2.5𝑉 + 125)
91
𝑌 =1
(2.5(45.22) + 125)
Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5*Rp 188,300,000,-) Y’ = Rp 395,505.15,- /1000km
Bus sedang Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 561,900,000,-) Y’ = Rp 1,180,214.24,- /1000km Truk ringan Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 587,200,000,-) Y’ = Rp 1,233,354.34,- /1000km
Maka, depresiasi Gol I:
𝑌′ =Rp 395,505.15+ Rp 1,180,214.24 +Rp 1,233,354.34
3
Y’ = Rp 936,357.91,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat
𝑌 =1
9.0𝑉 + 450
𝑌 =1
9.0(45.22) + 450
Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 770,000,000,-) Y’ = Rp 449,252.02,- /1000km Bus besar Y = 0.001167 /1000km
92
Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 599,000,000,-) Y’ = Rp 349,483.07,- /1000km
Maka, depresiasi Gol IIA:
𝑌′ =Rp 449,252.02+ Rp 349,483.07
2
Y’ = Rp 399,367.55,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer
𝑌 =1
(6.0𝑉 + 300)
𝑌 =1
(6.0(45.22) + 300)
Y = 0.001750 /1000km Y’ = 0.001750 x (0.5* Rp 1,017,000,000,-) Y’ = Rp 890,044.11,- /1000km 6. Persamaan untuk bunga modal
INT = 0.22% * harga kendaraan baru (Rp/1000km) - Gol I
Kendaraan pribadi = 0.22% * Rp 188,300,000,- = Rp 414,260,- /1000km
Bus sedang = 0.22% * Rp 561,900,000,- = Rp 1,236,180,- /1000km Truk ringan = 0.22% * Rp 587,200,000,- = Rp 1,291,840,- /1000km
Maka, bunga modal Gol I = Rp 980,760,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat = 0.22% * Rp 770,000,000,- = Rp 1,694,000,- /1000km
93
Bus besar = 0.22% * Rp 599,000,000,- = Rp 1,317,800,- /1000km
Maka, bunga modal Gol IIA: Rp 1,505,900,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer = 0.22% * Rp 1,017,000,000,- = Rp 2,237,400,- /1000km
7. Persamaan untuk asuransi
Y’ = Y * nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = Asuransi per 1000 km - Gol I
Kendaraan pribadi
𝑌 =38
500𝑉
𝑌 =38
500(45.22)
Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 188,300,000,- Y’= Rp 316,470.59,- /1000km Bus sedang Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 561,900,000,- Y’= Rp 944,369.75,- /1000km Truk ringan Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 587,200,000,- Y’= Rp 986,890.76,- /1000km
94
Maka, asuransi Gol I:
𝑌 =Rp 316,470.59+Rp 944,369.75+ Rp 986,890.76
3
Y = Rp 749,243.70,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat
𝑌 =60
(2571.42857𝑉)
𝑌 =60
(2571.42857(45.22))
Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 770,000,000,- Y’= Rp 397,317.82,- /1000km Bus besar Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 599,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Maka, asuransi Gol IIA:
𝑌 =Rp 397,317.82+Rp 309,081.53
2
Y = Rp 353,199.17,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer
𝑌 =61
(1714.28571𝑉)
𝑌 =61
(1714.28571(45.22))
Y = 0.000787 /1000km Y’= 0.000787 * Rp 1,017,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
95
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk sedan (PC) adalah
= (konsumsi bahan bakar + konsumsi oli mesin + konsumsi pemakaian ban + biaya pemeliharaan (suku cadang) + biaya pemeliharaan (mekanik) + penyusutan kendaraan + persamaan suku bunga + persamaan untuk asuransi)
= (Rp 842,469.62 + Rp 135,000 + Rp 194,534.17 + Rp 377,194.95 + Rp 7,895.50 + Rp 936,357.91 + Rp 980,760 + Rp 749,243.70)
= Rp 4,356,140.49,-
Total BOK/1000Km = Rp 4,356,140.49,- Penambahan BOK akibat perubahan kecepatan kendaraan Untuk kendaraan pribadi (Gol I): Kecepatan = 45.22 km/jam, dari grafik diperoleh BOK : 12.199 $ 1 USD = 12,866.4 IDR (www.bbc.co.uk) Faktor Pengali : Truk Unit-Tunggal = 2.4 Truk Diesel = 8.0 Maka: Penambahan BOK/1000km = 12.199$ x Rp 12,866.4 = Rp 156,953.35,- tahun 1975 = Rp 156,953.35*(1+0.0775)^39 = Rp 2,884,326.86,- Total BOK/1000km = (Rp 4,356,140.49 + Rp 2,884,326.86)
= Rp 7,240,467.35,- Penambahan BOK untuk Gol IIa = Rp 156,953.35 x 2.4 = Rp 376,688.05,- tahun 1975 = Rp 376,688.05*(1+0.0775)^39 = Rp 6,922,384.46,- Total BOK/1000km = Rp 7,720,870.40 + Rp 6,922,384.46 = Rp 14,643,254.86,-
96
Panjang jalan = 0.850 Km Volume kendaraan (PC) = 1708 Kendaraan/hari 1 Tahun = 365 hari BOK/hari = (BOK/1000km x Panjang Jalan x Vol
Kendaraan )/1000 = (Rp 7,240,467.35 x 0.850 km x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 10,511,710.50,- BOK/tahun = (BOK/1000km x 365 x Panjang Jalan x
Vol Kendaraan )/1000 = (Rp 7,240,467.35 x 365 x 0.850 x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 3,836,774,332.26,-
Pada perhitungan dengan metode Jasa Marga tidak dibahas secara khusus untuk jenis kendaraan sepeda motor. Maka, untuk pengaruh jenis kendaraan MC terhadap LV dihitung sebagai berikut:
Untuk arah Lima Puluh-Indrapura MC = 2708 kend/hari, LV = 1708 kend/hari Perbandingan MC dengan LV adalah 100/1708*2708 = 158.548 Faktor penyesuaian 0.18*158.548/100 = 0.285 Akibat adanya sepeda motor, biaya operasi kendaraan auto/tahun akan dikalikan dengan 1+(0.18*158.548)/100 = 1.285
(Sumber : Kartika,Gde,A Agung 2006.Diktat ekonomi jalan rayajurusan teknik ITS Surabaya) Contoh perhitungan = 1.285 x Rp 3,836,774,332.26 = Rp 4,931,737,611.25,-
97
Contoh perhitungan BOK rencana (flyover) Berikut dapat dilihat contoh hasil perhitungan BOK dengan
metode Jasa Marga untuk arah Lima Puluh-Indrapura, kecepatan 45.22 Km/jam pada kendaraan pribadi, flyover naik 4%: 1. Persamaan untuk konsumsi bahan bakar
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1±(kk+kl+kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter per 1000 Km - Gol I = 0.0284V2 – 3.0644V + 141.68
= 0.0284(45.22)2 – 3.0644(45.22) + 141.68 = 61.182 lt/1000km
- Gol IIA = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.26533(61.182) = 138.596 lt/1000km
- Gol IIB = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I = 2.90805(61.182) = 177.919 lt/1000km
Konsumsi BBM: - Gol I = 61.182 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM
= 61.182 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 8,500 = Rp 772,264,- /1000km
- Gol IIA = 138.596 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 138.596 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 7,500 = Rp 1,543,617,- /1000km
- Gol IIB = 177.919 [1±(kk+kl+kr)] x harga BBM = 177.919 [1±(0.400+0.185+0.035)] x 7,500 = Rp 1,981,572,- /1000km
2. Persamaan untuk konsumsi oli mesin Konsumsi pelumas = konsumsi pelumas dasar x faktor koreksi Konsumsi pelumas: - Gol I = 0.0027 x 1.0 x harga oli x 1000 km
= 0.0027 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 135,000,- /1000km
- Gol IIA = 0.0054 x 1.0 x harga oli x 1000 km
98
= 0.0054 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 270,000,- /1000km
- Gol IIB = 0.0043 x 1.0 x harga oli x 1000 km = 0.0043 x 1.0 x 50,000 x 1000 = Rp 215,000,- /1000km
3. Persamaan untuk pemakaian ban Konsumsi ban: - Gol I
Kendaraan Pribadi Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000 x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km
Bus sedang Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 4 Y = 0.035477 x Rp 1,100,000,- x 4 Y = Rp 156,100.37,- /1000km Truk Ringan Y = 0.0008848V – 0.0045333 Y = 0.0008848(45.22) – 0.0045333 Y = 0.035477 x harga ban x 6 Y = 0.035477 x Rp 1,275,000,- x 6 Y = Rp 271,401.77,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol I:
𝑌 =Rp 156,100.37 + Rp 156,100.37 + Rp 271,401.77
3
Y = Rp 194,534.17,- /1000km
99
- Gol IIA Truk tunggal berat Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 14 Y = 0.049407 x Rp 1,600,000,- x 14 Y = Rp 1,106,719.76,- /1000km Bus besar Y = 0.0012356V – 0.0064667 Y = 0.0012356(45.22) – 0.0064667 Y = 0.049407 x harga ban x 6 Y = 0.049407 x Rp 1,700,000,- x 6 Y = Rp 503,952.75,- /1000km
Maka, konsumsi ban Gol IIA:
Y =Rp 1,106,719.76 + Rp 503,952.75
2
Y = Rp 805,336.25,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer Y = 0.0015553V – 0.0059333 Y = 0.0015553(45.22) – 0.0059333 Y = 0.064397 x harga ban x 18 Y = 0.064397 x Rp 1,600,000 x 18 Y = Rp 1,854,644.14,- /1000km
4. Persamaan untuk pemeliharaan
Suku cadang: Y’ = Y * harga kendaraan (Rp/1000km) Y = Pemeliharaan suku cadang per 1000 km - Gol I:
Kendaraan pribadi Y = 0.0000064V + 0.0005567
100
Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 188,300,000,- Y’ = Rp 159,322.14,- /1000km Bus sedang Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 561,900,000,- Y’ = Rp 475,428.09,- /1000km Truk ringan Y = 0.0000064V + 0.0005567 Y = 0.0000064(45.22) + 0.0005567 Y = 0.000846 /1000km Y’ = 0.000846 x Rp 587,200,000,- Y’ = Rp 496,834.62,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol I:
𝑌′ =Rp 159,322+ Rp 475,428.09+ Rp 496,834.62
3
Y’ = Rp 377,194.95,- /1000km
- Gol IIA: Truk tunggal berat Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km Y’ = 0.003590 x Rp 770,000,000,- Y’ = Rp 2,764,611.08,- /1000km Bus besar Y = 0.0000332V + 0.0020891 Y = 0.0000332(45.22) + 0.0020891 Y = 0.003590 /1000km
101
Y’ = 0.003590 x Rp 599,000,000,- Y’ = Rp 2,150,652,- /1000km
Maka, pemeliharaan suku cadang Gol IIA:
𝑌′ =Rp 2,764,611.08+ Rp 2,150,652
2
Y’ = Rp 2,457,631.54,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer Y = 0.0000191V + 0.0015400 Y = 0.0000191(45.22) + 0.0015400 Y = 0.002404 /1000km Y’ = 0.002404 x Rp 1,017,000,000,- Y’ = Rp 2,444,564.93,- /1000km
Jam kerja mekanik: Y’ = Y * upah kerja per jam (Rp/1000km) Y = Jam montir per 1000 km - Gol I
Y = 0.00362V + 0.36267 Y = 0.00362(45.22) + 0.36267 Y = 0.164253 /1000km Y’ = 0.164253 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 7,895.50,- /1000km
- Gol IIA Y = 0.02311V + 1.97733 Y = 0.02311(45.22) + 1.97733 Y = 1.047123 /1000km Y’ = 1.047123 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 45,335.46,- /1000km
- Gol IIB Y = 0.01511V + 1.21200
102
Y = 0.01511(45.22) + 1.21200 Y = 0.684814 /1000km Y’ = 0.684814 x Rp 15,000,- Y’ = Rp 28,429.11,- /1000km
5. Persamaan untuk depresiasi
Y’ = Y * setengah nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = depresiasi per 1000km - Gol I:
Kendaraan pribadi
𝑌 =1
(2.5𝑉 + 125)
𝑌 =1
(2.5(45.22) + 125)
Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5*Rp 188,300,000,-) Y’ = Rp 395,505.15,- /1000km
Bus sedang Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 561,900,000,-) Y’ = Rp 1,180,214.24,- /1000km Truk ringan Y = 0.004201 /1000km Y’ = 0.004201 x (0.5* Rp 587,200,000,-) Y’ = Rp 1,233,354.34,- /1000km
Maka, depresiasi Gol I:
𝑌′ =Rp 395,505.15+ Rp 1,180,214.24 +Rp 1,233,354.34
3
Y’ = Rp 936,357.91,- /1000km
103
- Gol IIA: Truk tunggal berat
𝑌 =1
9.0𝑉 + 450
𝑌 =1
9.0(45.22) + 450
Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 770,000,000,-) Y’ = Rp 449,252.02,- /1000km Bus besar Y = 0.001167 /1000km Y’ = 0.001167 x (0.5* Rp 599,000,000,-) Y’ = Rp 349,483.07,- /1000km
Maka, depresiasi Gol IIA:
𝑌′ =Rp 449,252.02+ Rp 349,483.07
2
Y’ = Rp 399,367.55,- /1000km
- Gol IIB: Semi trailer
𝑌 =1
(6.0𝑉 + 300)
𝑌 =1
(6.0(45.22) + 300)
Y = 0.001750 /1000km Y’ = 0.001750 x (0.5* Rp 1,017,000,000,-) Y’ = Rp 890,044.11,- /1000km 6. Persamaan untuk bunga modal
INT = 0.22% * harga kendaraan baru (Rp/1000km) - Gol I
Kendaraan pribadi = 0.22% * Rp 188,300,000,-
104
= Rp 414,260,- /1000km Bus sedang = 0.22% * Rp 561,900,000,- = Rp 1,236,180,- /1000km Truk ringan = 0.22% * Rp 587,200,000,- = Rp 1,291,840,- /1000km
Maka, bunga modal Gol I = Rp 980,760,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat = 0.22% * Rp 770,000,000,- = Rp 1,694,000,- /1000km Bus besar = 0.22% * Rp 599,000,000,- = Rp 1,317,800,- /1000km
Maka, bunga modal Gol IIA: Rp 1,505,900,- /1000km
- Gol IIB Semi trailer = 0.22% * Rp 1,017,000,000,- = Rp 2,237,400,- /1000km
7. Persamaan untuk asuransi
Y’ = Y * nilai kendaraan (Rp/1000km) Y = Asuransi per 1000 km - Gol I
Kendaraan pribadi
𝑌 =38
500𝑉
𝑌 =38
500(45.22)
Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 188,300,000,- Y’= Rp 316,470.59,- /1000km
105
Bus sedang Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 561,900,000,- Y’= Rp 944,369.75,- /1000km Truk ringan Y = 0.001681 /1000km Y’= 0.001681* Rp 587,200,000,- Y’= Rp 986,890.76,- /1000km
Maka, asuransi Gol I:
𝑌 =Rp 316,470.59+Rp 944,369.75+ Rp 986,890.76
3
Y = Rp 749,243.70,- /1000km
- Gol IIA Truk tunggal berat
𝑌 =60
(2571.42857𝑉)
𝑌 =60
(2571.42857(45.22))
Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 770,000,000,- Y’= Rp 397,317.82,- /1000km Bus besar Y = 0.000516 /1000km Y’= 0.000516 * Rp 599,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Maka, asuransi Gol IIA:
𝑌 =Rp 397,317.82+Rp 309,081.53
2
Y = Rp 353,199.17,- /1000km
106
- Gol IIB Semi trailer
𝑌 =61
(1714.28571𝑉)
𝑌 =61
(1714.28571(45.22))
Y = 0.000787 /1000km Y’= 0.000787 * Rp 1,017,000,000,- Y’= Rp 309,081.53,- /1000km
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk sedan (PC) adalah
= (konsumsi bahan bakar + konsumsi oli mesin + konsumsi pemakaian ban + biaya pemeliharaan (suku cadang) + biaya pemeliharaan (mekanik) + penyusutan kendaraan + persamaan suku bunga + persamaan untuk asuransi)
= (Rp 772,264+ Rp 135,000 + Rp 194,534.17 + Rp 377,194.95 + Rp 7,895.50 + Rp 936,357.91 + Rp 980,760 + Rp 749,243.70)
= Rp 4,285,934.69,-
Total BOK/1000Km = Rp 4,285,934.69,- Panjang jalan = 0.350 Km Volume kendaraan (PC) = 1708 Kendaraan/hari 1 Tahun = 365 hari BOK/hari = (BOK/1000km x Panjang Jalan x Vol
Kendaraan )/1000 = (Rp 4,285,934.69 x 1.18 km x 1708
kend/hari)/1000 = Rp 2,562,131.76,- BOK/tahun = (BOK/1000km x 365 x Panjang Jalan x
Vol Kendaraan )/1000
107
= ((Rp 4,285,934.69 x 365 x 1.18 x 1708 kend/hari)/1000
= Rp 935,178,091.21,- Sehingga dengan menemukan besarnya kecepatan kendaraan dan besarnya volume lalu lintas yang diperoleh dari hasil KAJI, didapat nilai BOK eksisting dan BOK Flyover Lima Puluh dengan menarik kecepatan pada Gambar 5.1 Grafik BOK, maka didapat nilai BOK untuk masing-masing jenis kendaraan. Selanjutnya untuk nilai BOK ditabelkan pada Tabel 5.3, Tabel 5.4 dan Tabel 5.5.
Gambar 5.2 Grafik Biaya Operasional Kendaraan
108
Tabel 5.3 Tabel BOK Eksisting/1000km dengan Penambahan BOK Akibat Stop and GoKecepatan Aktual Penambahan BOK Suku Bunga
(km/h) Gol I Gol IIA Gol IIB (US$) Gol I Gol IIA Gol IIB 7.75% Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
a b c d e f g = f (Rp 12866.4) h = g*2.4 i = g*8.0 k l = g*k m = h*k n = i*k o = c + l p = d + m q = e + n r = o + p + q
2014 45.22 4,356,140.49Rp 7,720,870.40Rp 10,289,552.08Rp 12.199 156,953.35Rp 376,688.05Rp 1,255,626.83Rp 18.38 2,884,326.86Rp 6,922,384.46Rp 23,074,614.88Rp 7,240,467.35Rp 14,643,254.86Rp 33,364,166.96Rp 55,247,889.17Rp
2015 44.67 4,372,045.70Rp 7,713,980.46Rp 10,274,855.31Rp 12.014 154,582.72Rp 370,998.53Rp 1,236,661.76Rp 19.80 3,060,920.83Rp 7,346,209.99Rp 24,487,366.63Rp 7,432,966.53Rp 15,060,190.45Rp 34,762,221.94Rp 57,255,378.92Rp
2016 44.14 4,387,912.55Rp 7,707,974.80Rp 10,261,457.40Rp 11.837 152,298.29Rp 365,515.90Rp 1,218,386.32Rp 21.34 3,249,402.12Rp 7,798,565.09Rp 25,995,216.97Rp 7,637,314.67Rp 15,506,539.89Rp 36,256,674.37Rp 59,400,528.93Rp
2017 43.63 4,403,690.63Rp 7,702,788.81Rp 10,249,278.80Rp 11.666 150,100.07Rp 360,240.16Rp 1,200,800.53Rp 22.99 3,450,695.15Rp 8,281,668.36Rp 27,605,561.20Rp 7,854,385.78Rp 15,984,457.17Rp 37,854,839.99Rp 61,693,682.94Rp
2018 43.13 4,419,654.15Rp 7,698,274.78Rp 10,238,023.72Rp 11.499 147,944.94Rp 355,067.86Rp 1,183,559.55Rp 24.77 3,664,739.56Rp 8,795,374.95Rp 29,317,916.51Rp 8,084,393.71Rp 16,493,649.74Rp 39,555,940.23Rp 64,133,983.68Rp
2019 42.62 4,436,451.38Rp 7,694,258.08Rp 10,227,247.42Rp 11.328 145,746.72Rp 349,792.13Rp 1,165,973.75Rp 26.69 3,890,084.69Rp 9,336,203.26Rp 31,120,677.52Rp 8,326,536.07Rp 17,030,461.34Rp 41,347,924.94Rp 66,704,922.34Rp
2020 42.17 4,451,712.11Rp 7,691,211.73Rp 10,218,333.82Rp 11.177 143,807.11Rp 345,137.06Rp 1,150,456.88Rp 28.76 4,135,784.53Rp 9,925,882.88Rp 33,086,276.25Rp 8,587,496.64Rp 17,617,094.61Rp 43,304,610.07Rp 69,509,201.32Rp
2021 41.63 4,470,579.94Rp 7,688,178.77Rp 10,208,379.77Rp 10.996 141,479.58Rp 339,550.99Rp 1,131,836.62Rp 30.99 4,384,182.07Rp 10,522,036.96Rp 35,073,456.53Rp 8,854,762.00Rp 18,210,215.73Rp 45,281,836.29Rp 72,346,814.02Rp
2022 41.15 4,487,869.80Rp 7,686,059.29Rp 10,200,217.20Rp 10.835 139,410.66Rp 334,585.59Rp 1,115,285.28Rp 33.39 4,654,875.72Rp 11,171,701.73Rp 37,239,005.76Rp 9,142,745.52Rp 18,857,761.01Rp 47,439,222.96Rp 75,439,729.49Rp
2023 40.57 4,509,427.40Rp 7,684,231.08Rp 10,191,223.01Rp 10.641 136,910.72Rp 328,585.73Rp 1,095,285.75Rp 35.98 4,925,687.27Rp 11,821,649.45Rp 39,405,498.18Rp 9,435,114.67Rp 19,505,880.53Rp 49,596,721.20Rp 78,537,716.40Rp
2024 40.03 4,530,168.26Rp 7,683,259.11Rp 10,183,712.30Rp 10.460 134,583.19Rp 322,999.65Rp 1,076,665.50Rp 38.77 5,217,199.84Rp 12,521,279.61Rp 41,737,598.72Rp 9,747,368.10Rp 20,204,538.73Rp 51,921,311.02Rp 81,873,217.84Rp
2025 39.51 4,555,766.43Rp 7,687,997.68Rp 10,182,274.69Rp 10.291 132,404.91Rp 317,771.77Rp 1,059,239.25Rp 41.77 5,530,546.12Rp 13,273,310.69Rp 44,244,368.96Rp 10,086,312.55Rp 20,961,308.36Rp 54,426,643.64Rp 85,474,264.55Rp
2026 38.92 4,579,899.32Rp 7,688,513.94Rp 10,175,925.31Rp 10.099 129,937.77Rp 311,850.66Rp 1,039,502.19Rp 45.01 5,848,124.93Rp 14,035,499.83Rp 46,784,999.44Rp 10,428,024.25Rp 21,724,013.77Rp 56,960,924.75Rp 89,112,962.77Rp
2027 38.41 4,596,429.22Rp 7,684,666.71Rp 10,166,263.98Rp 9.933 127,805.17Rp 306,732.40Rp 1,022,441.34Rp 48.50 6,197,933.53Rp 14,875,040.47Rp 49,583,468.22Rp 10,794,362.75Rp 22,559,707.18Rp 59,749,732.21Rp 93,103,802.13Rp
2028 37.89 4,624,036.95Rp 7,691,526.84Rp 10,167,310.13Rp 9.764 125,630.75Rp 301,513.79Rp 1,005,045.97Rp 52.25 6,564,652.13Rp 15,755,165.12Rp 52,517,217.08Rp 11,188,689.08Rp 23,446,691.96Rp 62,684,527.21Rp 97,319,908.26Rp
2029 37.37 4,647,323.75Rp 7,694,088.80Rp 10,164,172.29Rp 9.595 123,456.32Rp 296,295.18Rp 987,650.60Rp 56.30 6,950,985.79Rp 16,682,365.89Rp 55,607,886.29Rp 11,598,309.54Rp 24,376,454.69Rp 65,772,058.59Rp 101,746,822.82Rp
2030 36.85 4,671,307.69Rp 7,697,363.68Rp 10,161,860.38Rp 9.426 121,281.90Rp 291,076.57Rp 970,255.22Rp 60.67 7,357,772.21Rp 17,658,653.31Rp 58,862,177.71Rp 12,029,079.91Rp 25,356,016.99Rp 69,024,038.09Rp 106,409,134.99Rp
2031 36.30 4,697,455.10Rp 7,701,616.27Rp 10,160,325.48Rp 9.248 118,982.03Rp 285,556.88Rp 951,856.27Rp 65.37 7,777,660.89Rp 18,666,386.13Rp 62,221,287.09Rp 12,475,115.99Rp 26,368,002.40Rp 72,381,612.57Rp 111,224,730.96Rp
2032 35.82 4,720,948.03Rp 7,706,001.51Rp 10,159,760.76Rp 9.092 116,974.88Rp 280,739.70Rp 935,799.00Rp 70.43 8,239,056.58Rp 19,773,735.80Rp 65,912,452.67Rp 12,960,004.62Rp 27,479,737.31Rp 76,072,213.43Rp 116,511,955.35Rp
2033 35.06 4,807,988.06Rp 7,915,658.41Rp 10,608,293.37Rp 8.845 113,796.87Rp 273,112.50Rp 910,375.00Rp 75.89 8,636,395.20Rp 20,727,348.49Rp 69,091,161.62Rp 13,444,383.26Rp 28,643,006.90Rp 79,699,454.99Rp 121,786,845.15Rp
2034 34.34 4,797,523.93Rp 7,723,592.34Rp 10,162,668.70Rp 8.611 110,786.14Rp 265,886.73Rp 886,289.10Rp 81.77 9,059,513.39Rp 21,742,832.13Rp 72,476,107.11Rp 13,857,037.32Rp 29,466,424.48Rp 82,638,775.81Rp 125,962,237.60Rp
2035 33.64 4,836,034.51Rp 7,734,123.82Rp 10,166,552.35Rp 8.383 107,859.03Rp 258,861.67Rp 862,872.25Rp 88.11 9,503,711.52Rp 22,808,907.65Rp 76,029,692.16Rp 14,339,746.03Rp 30,543,031.47Rp 86,196,244.51Rp 131,079,022.01Rp
2036 32.93 4,876,688.85Rp 7,746,311.87Rp 10,172,185.80Rp 8.152 104,890.11Rp 251,736.26Rp 839,120.88Rp 94.94 9,958,376.62Rp 23,900,103.90Rp 79,667,012.99Rp 14,835,065.47Rp 31,646,415.77Rp 89,839,198.79Rp 136,320,680.03Rp
2037 32.09 4,926,960.67Rp 7,762,752.72Rp 10,181,109.17Rp 7.879 101,377.58Rp 243,306.20Rp 811,020.66Rp 102.30 10,370,822.88Rp 24,889,974.90Rp 82,966,583.00Rp 15,297,783.55Rp 32,652,727.62Rp 93,147,692.18Rp 141,098,203.34Rp
TotalTahunBOK/1000km Penambahan BOK (Rp/1000km) Tahun 1975 Penambahan BOK (Rp/1000km) Tahun 2014-2037 Total BOK/1000km dengan Penambahan
109
Tabel 5.4 Tabel BOK Per Hari Pada Jalan EksistingPanjang Jalan
(km) IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND
2014 0.850 8,308,436.28Rp 10,511,710.50Rp 2,588,927.46Rp 2,115,950.33Rp 821,486.60Rp 933,507.50Rp 37,462,954.87Rp 22,999,588.49Rp
2015 0.850 8,845,230.17Rp 11,182,898.14Rp 2,676,054.83Rp 2,190,630.93Rp 858,826.90Rp 970,847.80Rp 38,852,572.42Rp 23,850,374.75Rp
2016 0.850 9,406,498.61Rp 11,892,826.40Rp 2,775,628.96Rp 2,265,311.53Rp 883,720.43Rp 1,008,188.10Rp 40,242,189.98Rp 24,701,161.01Rp
2017 0.850 10,007,665.64Rp 12,651,451.89Rp 2,875,203.09Rp 2,339,992.13Rp 908,613.96Rp 1,045,528.40Rp 41,631,807.53Rp 25,523,587.72Rp
2018 0.850 10,644,316.98Rp 13,447,984.72Rp 2,962,330.46Rp 2,427,119.49Rp 945,954.26Rp 1,082,868.70Rp 42,993,065.54Rp 26,374,373.98Rp
2019 0.850 11,317,011.50Rp 14,289,584.87Rp 3,061,904.59Rp 2,501,800.09Rp 970,847.80Rp 1,107,762.23Rp 44,382,683.10Rp 27,225,160.24Rp
2020 0.850 12,029,365.29Rp 15,197,292.80Rp 3,161,478.72Rp 2,576,480.69Rp 1,008,188.10Rp 1,145,102.53Rp 45,772,300.65Rp 28,047,586.95Rp
2021 0.850 12,780,078.00Rp 16,136,918.27Rp 3,248,606.09Rp 2,651,161.29Rp 1,033,081.63Rp 1,182,442.83Rp 47,161,918.21Rp 28,898,373.21Rp
2022 0.850 13,584,291.29Rp 17,143,562.12Rp 3,348,180.22Rp 2,725,841.89Rp 1,070,421.93Rp 1,219,783.13Rp 48,523,176.22Rp 29,720,799.93Rp
2023 0.850 14,419,685.75Rp 18,197,033.91Rp 3,447,754.36Rp 2,812,969.26Rp 1,095,315.46Rp 1,244,676.66Rp 49,912,793.77Rp 30,571,586.19Rp
2024 0.850 15,311,165.81Rp 19,312,947.79Rp 3,534,881.72Rp 2,887,649.86Rp 1,120,209.00Rp 1,282,016.96Rp 51,302,411.33Rp 31,422,372.44Rp
2025 0.850 16,263,674.67Rp 20,516,064.03Rp 3,634,455.86Rp 2,962,330.46Rp 1,157,549.30Rp 1,319,357.26Rp 52,692,028.88Rp 32,244,799.16Rp
2026 0.850 17,257,858.73Rp 21,769,543.42Rp 3,734,029.99Rp 3,037,011.06Rp 1,182,442.83Rp 1,356,697.56Rp 54,053,286.89Rp 33,095,585.42Rp
2027 0.850 18,322,891.04Rp 23,103,174.59Rp 3,821,157.36Rp 3,111,691.66Rp 1,219,783.13Rp 1,381,591.10Rp 55,442,904.45Rp 33,918,012.13Rp
2028 0.850 19,467,759.57Rp 24,536,795.16Rp 3,920,731.49Rp 3,198,819.02Rp 1,244,676.66Rp 1,418,931.40Rp 56,832,522.00Rp 34,768,798.39Rp
2029 0.850 20,663,548.28Rp 26,056,182.30Rp 4,020,305.62Rp 3,273,499.62Rp 1,282,016.96Rp 1,456,271.70Rp 58,222,139.55Rp 35,619,584.65Rp
2030 0.850 21,942,244.66Rp 27,657,861.98Rp 4,107,432.99Rp 3,348,180.22Rp 1,306,910.50Rp 1,493,612.00Rp 59,583,397.57Rp 36,442,011.36Rp
2031 0.850 23,286,051.50Rp 29,340,849.05Rp 4,207,007.12Rp 3,422,860.82Rp 1,331,804.03Rp 1,518,505.53Rp 60,973,015.12Rp 37,292,797.62Rp
2032 0.850 24,741,944.82Rp 31,175,291.11Rp 4,306,581.25Rp 3,497,541.42Rp 1,369,144.33Rp 1,555,845.83Rp 62,362,632.67Rp 38,143,583.88Rp
2033 0.850 26,238,058.38Rp 33,048,982.94Rp 4,393,708.62Rp 3,584,668.79Rp 1,394,037.86Rp 1,593,186.13Rp 63,723,890.68Rp 38,966,010.59Rp
2034 0.850 27,620,539.63Rp 34,793,635.00Rp 4,493,282.75Rp 3,659,349.39Rp 1,431,378.16Rp 1,630,526.43Rp 65,113,508.24Rp 39,816,796.85Rp
2035 0.850 29,192,137.98Rp 36,773,561.71Rp 4,580,410.12Rp 3,734,029.99Rp 1,456,271.70Rp 1,655,419.96Rp 66,503,125.79Rp 40,639,223.57Rp
2036 0.850 30,830,974.82Rp 38,825,591.60Rp 4,679,984.25Rp 3,808,710.59Rp 1,493,612.00Rp 1,692,760.26Rp 67,892,743.35Rp 41,490,009.82Rp
2037 0.850 32,442,774.45Rp 40,842,787.40Rp 4,779,558.39Rp 3,883,391.19Rp 1,518,505.53Rp 1,730,100.56Rp 69,254,001.36Rp 42,340,796.08Rp
Tahun LV MHV LB LT
110
Panjang Jalan 0.850 km 1 Tahun 365 hari
IND-LIM LIM-IND
Perbandingan MC dengan LV 186.667 Perbandingan MC dengan LV 158.548
Faktor penyesuaian 0.336 Faktor penyesuaian 0.285
Pengali 1.336 Pengali 1.285
Tabel 5.5 BOK Per Tahun pada Jalan Eksisting
IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND
2014 3,032,579,243.88Rp 3,836,774,332.26Rp 944,958,522.62Rp 772,321,869.45Rp 299,842,608.14Rp 340,730,236.52Rp 13,673,978,527.83Rp 8,394,849,800.21Rp 4,051,525,869.82Rp 4,931,737,611.25Rp 40,279,298,621.99Rp
2015 3,228,509,010.83Rp 4,081,757,820.84Rp 976,760,011.37Rp 799,580,288.37Rp 313,471,817.60Rp 354,359,445.98Rp 14,181,188,935.00Rp 8,705,386,784.18Rp 4,313,288,038.47Rp 5,246,636,059.82Rp 42,200,938,212.47Rp
2016 3,433,371,993.38Rp 4,340,881,636.90Rp 1,013,104,569.93Rp 826,838,707.30Rp 322,557,957.24Rp 367,988,655.44Rp 14,688,399,342.16Rp 9,015,923,768.16Rp 4,586,984,983.16Rp 5,579,710,293.28Rp 44,175,761,906.96Rp
2017 3,652,797,958.07Rp 4,617,779,940.32Rp 1,049,449,128.49Rp 854,097,126.22Rp 331,644,096.88Rp 381,617,864.91Rp 15,195,609,749.33Rp 9,316,109,519.34Rp 4,880,138,071.98Rp 5,935,631,611.35Rp 46,214,875,066.88Rp
2018 3,885,175,696.75Rp 4,908,514,421.27Rp 1,081,250,617.23Rp 885,898,614.96Rp 345,273,306.34Rp 395,247,074.37Rp 15,692,468,923.69Rp 9,626,646,503.32Rp 5,190,594,730.86Rp 6,309,337,764.07Rp 48,320,407,652.86Rp
2019 4,130,709,196.25Rp 5,215,698,478.57Rp 1,117,595,175.80Rp 913,157,033.88Rp 354,359,445.98Rp 404,333,214.01Rp 16,199,679,330.86Rp 9,937,183,487.30Rp 5,518,627,486.19Rp 6,704,187,978.80Rp 50,495,530,827.64Rp
2020 4,390,718,332.18Rp 5,547,011,873.55Rp 1,153,939,734.36Rp 940,415,452.80Rp 367,988,655.44Rp 417,962,423.47Rp 16,706,889,738.02Rp 10,237,369,238.48Rp 5,865,999,691.80Rp 7,130,053,716.43Rp 52,758,348,856.54Rp
2021 4,664,728,469.32Rp 5,889,975,169.74Rp 1,185,741,223.10Rp 967,673,871.73Rp 377,074,795.09Rp 431,591,632.93Rp 17,214,100,145.18Rp 10,547,906,222.45Rp 6,232,077,235.01Rp 7,570,894,078.84Rp 55,081,762,843.40Rp
2022 4,958,266,321.25Rp 6,257,400,174.30Rp 1,222,085,781.66Rp 994,932,290.65Rp 390,704,004.55Rp 445,220,842.39Rp 17,710,959,319.55Rp 10,848,091,973.63Rp 6,624,243,805.19Rp 8,043,177,188.92Rp 57,495,081,702.09Rp
2023 5,263,185,299.65Rp 6,641,917,377.60Rp 1,258,430,340.23Rp 1,026,733,779.39Rp 399,790,144.19Rp 454,306,982.03Rp 18,218,169,726.71Rp 11,158,628,957.61Rp 7,031,615,560.34Rp 8,537,430,379.08Rp 59,990,208,546.82Rp
2024 5,588,575,522.01Rp 7,049,225,942.54Rp 1,290,231,828.97Rp 1,053,992,198.31Rp 408,876,283.83Rp 467,936,191.49Rp 18,725,380,133.88Rp 11,469,165,941.59Rp 7,466,336,897.41Rp 9,060,979,275.93Rp 62,580,700,215.96Rp
2025 5,936,241,252.83Rp 7,488,363,372.71Rp 1,326,576,387.53Rp 1,081,250,617.23Rp 422,505,493.29Rp 481,565,400.95Rp 19,232,590,541.04Rp 11,769,351,692.77Rp 7,930,818,313.79Rp 9,625,440,563.81Rp 65,294,703,635.95Rp
2026 6,299,118,436.36Rp 7,945,883,348.58Rp 1,362,920,946.09Rp 1,108,509,036.15Rp 431,591,632.93Rp 495,194,610.41Rp 19,729,449,715.41Rp 12,079,888,676.75Rp 8,415,622,230.97Rp 10,213,530,526.24Rp 68,081,709,159.89Rp
2027 6,687,855,231.18Rp 8,432,658,724.14Rp 1,394,722,434.83Rp 1,135,767,455.08Rp 445,220,842.39Rp 504,280,750.05Rp 20,236,660,122.57Rp 12,380,074,427.93Rp 8,934,974,588.85Rp 10,839,224,982.04Rp 70,991,439,559.05Rp
2028 7,105,732,243.94Rp 8,955,930,234.18Rp 1,431,066,993.40Rp 1,167,568,943.82Rp 454,306,982.03Rp 517,909,959.52Rp 20,743,870,529.73Rp 12,690,611,411.90Rp 9,493,258,277.91Rp 11,511,831,073.38Rp 74,072,086,649.81Rp
2029 7,542,195,121.51Rp 9,510,506,539.20Rp 1,467,411,551.96Rp 1,194,827,362.74Rp 467,936,191.49Rp 531,539,168.98Rp 21,251,080,936.90Rp 13,001,148,395.88Rp 10,076,372,682.34Rp 12,224,675,922.96Rp 77,267,693,873.97Rp
2030 8,008,919,301.13Rp 10,095,119,622.34Rp 1,499,213,040.70Rp 1,222,085,781.66Rp 477,022,331.13Rp 545,168,378.44Rp 21,747,940,111.26Rp 13,301,334,147.06Rp 10,699,916,186.31Rp 12,976,129,639.16Rp 80,572,848,539.19Rp
2031 8,499,408,799.05Rp 10,709,409,902.99Rp 1,535,557,599.26Rp 1,249,344,200.58Rp 486,108,470.77Rp 554,254,518.08Rp 22,255,150,518.43Rp 13,611,871,131.04Rp 11,355,210,155.53Rp 13,765,730,021.91Rp 84,022,045,317.65Rp
2032 9,030,809,857.54Rp 11,378,981,254.15Rp 1,571,902,157.83Rp 1,276,602,619.51Rp 499,737,680.23Rp 567,883,727.54Rp 22,762,360,925.59Rp 13,922,408,115.02Rp 12,065,161,969.67Rp 14,626,387,941.82Rp 87,702,236,248.89Rp
2033 9,576,891,308.21Rp 12,062,878,773.23Rp 1,603,703,646.57Rp 1,308,404,108.25Rp 508,823,819.87Rp 581,512,937.00Rp 23,259,220,099.96Rp 14,222,593,866.20Rp 12,794,726,787.77Rp 15,505,460,523.36Rp 91,424,215,870.42Rp
2034 10,081,496,964.86Rp 12,699,676,773.64Rp 1,640,048,205.13Rp 1,335,662,527.17Rp 522,453,029.34Rp 595,142,146.46Rp 23,766,430,507.12Rp 14,533,130,850.17Rp 13,468,879,945.05Rp 16,323,992,023.38Rp 94,966,912,972.32Rp
2035 10,655,130,363.86Rp 13,422,350,024.11Rp 1,671,849,693.87Rp 1,362,920,946.09Rp 531,539,168.98Rp 604,228,286.10Rp 24,273,640,914.29Rp 14,833,316,601.35Rp 14,235,254,166.11Rp 17,252,906,403.36Rp 98,843,136,568.12Rp
2036 11,253,305,807.83Rp 14,171,340,933.45Rp 1,708,194,252.44Rp 1,390,179,365.01Rp 545,168,378.44Rp 617,857,495.56Rp 24,780,851,321.45Rp 15,143,853,585.33Rp 15,034,416,559.26Rp 18,215,649,144.58Rp 102,860,816,843.35Rp
2037 11,841,612,675.39Rp 14,907,617,400.16Rp 1,744,538,811.00Rp 1,417,437,783.94Rp 554,254,518.08Rp 631,486,705.02Rp 25,277,710,495.81Rp 15,454,390,569.31Rp 15,820,394,534.32Rp 19,162,048,913.94Rp 106,811,492,406.96Rp
1,662,504,252,099.17Rp
MCMHVTOTAL
LV LTLBTahun
111
Tabel 5.6 BOK Rencana Arah Indrapura-Limapuluh Per TahunTahun BOK Naik 4% BOK Datar BOK Turun 6% TOTAL
2014 3,698,071,424.26Rp 2,080,000,357.06Rp 2,872,184,294.43Rp 8,650,256,075.75Rp
2015 3,841,499,444.17Rp 2,160,732,147.56Rp 2,980,122,705.91Rp 8,982,354,297.63Rp
2016 3,984,084,576.52Rp 2,240,982,288.02Rp 3,087,348,766.12Rp 9,312,415,630.66Rp
2017 4,128,375,173.91Rp 2,322,206,979.94Rp 3,145,425,294.88Rp 9,596,007,448.74Rp
2018 4,271,916,309.63Rp 2,403,023,714.70Rp 3,303,721,088.20Rp 9,978,661,112.54Rp
2019 4,417,601,566.05Rp 2,485,045,354.64Rp 3,413,019,669.33Rp 10,315,666,590.01Rp
2020 4,562,696,853.64Rp 2,566,706,664.34Rp 3,522,103,140.63Rp 10,651,506,658.62Rp
2021 4,709,387,725.71Rp 2,649,326,146.98Rp 3,631,724,754.88Rp 10,990,438,627.57Rp
2022 4,856,467,475.21Rp 2,732,141,741.57Rp 3,741,920,261.17Rp 11,330,529,477.95Rp
2023 5,006,609,777.79Rp 2,816,710,265.03Rp 3,853,700,037.33Rp 11,677,020,080.15Rp
2024 5,155,969,760.37Rp 2,900,854,953.66Rp 3,965,052,249.44Rp 12,021,876,963.47Rp
2025 5,309,285,000.99Rp 2,987,213,379.39Rp 4,080,938,257.41Rp 12,377,436,637.79Rp
2026 5,461,518,372.34Rp 3,072,997,105.94Rp 4,194,056,684.55Rp 12,728,572,162.83Rp
2027 5,611,250,364.79Rp 3,157,331,166.46Rp 4,304,142,922.24Rp 13,072,724,453.48Rp
2028 5,768,210,895.36Rp 3,245,795,820.20Rp 4,422,779,278.68Rp 13,436,785,994.24Rp
2029 5,922,868,706.04Rp 3,332,921,428.81Rp 4,538,025,594.36Rp 13,793,815,729.22Rp
2030 6,076,769,015.26Rp 3,419,680,896.47Rp 4,652,716,569.84Rp 14,149,166,481.58Rp
2031 6,229,341,093.69Rp 3,505,637,863.27Rp 4,759,589,861.02Rp 14,494,568,817.99Rp
2032 6,387,406,135.65Rp 3,594,710,461.19Rp 4,877,467,904.00Rp 14,859,584,500.84Rp
2033 6,592,235,861.94Rp 3,710,572,452.89Rp 5,160,124,993.49Rp 15,462,933,308.31Rp
2034 6,727,361,538.06Rp 3,786,536,841.75Rp 5,135,930,349.98Rp 15,649,828,729.79Rp
2035 6,896,620,552.02Rp 3,882,052,405.47Rp 5,261,685,230.28Rp 16,040,358,187.77Rp
2036 7,070,469,349.65Rp 3,980,144,292.33Rp 5,391,090,784.48Rp 16,441,704,426.46Rp
2037 7,250,241,841.56Rp 4,081,664,659.21Rp 5,524,809,219.52Rp 16,856,715,720.29Rp
TOTAL 129,936,258,814.63Rp 73,114,989,386.89Rp 99,819,679,912.16Rp 302,870,928,113.68Rp
112
Tabel 5.7 BOK Rencana Arah Lima Puluh-Indrapura Per TahunTahun BOK Naik 6% BOK Datar BOK Turun 4% TOTAL
2014 3,087,890,858.15Rp 1,933,213,257.36Rp 3,181,890,616.54Rp 8,202,994,732.04Rp
2015 3,207,922,662.64Rp 2,008,448,872.62Rp 3,305,521,692.85Rp 8,521,893,228.11Rp
2016 3,214,717,794.69Rp 2,083,993,008.15Rp 3,429,629,084.66Rp 8,728,339,887.50Rp
2017 3,449,488,661.28Rp 2,159,834,109.81Rp 3,554,169,429.50Rp 9,163,492,200.60Rp
2018 3,572,039,588.87Rp 2,236,579,634.68Rp 3,680,211,509.63Rp 9,488,830,733.18Rp
2019 3,693,815,841.73Rp 2,312,860,777.15Rp 3,805,398,664.02Rp 9,812,075,282.89Rp
2020 3,816,187,892.67Rp 2,389,501,635.10Rp 3,931,172,559.81Rp 10,136,862,087.57Rp
2021 3,941,117,084.30Rp 2,467,700,459.85Rp 4,059,428,910.33Rp 10,468,246,454.48Rp
2022 4,064,608,446.02Rp 2,544,993,881.78Rp 4,186,179,903.84Rp 10,795,782,231.64Rp
2023 4,193,566,929.56Rp 2,625,670,844.68Rp 4,318,366,037.22Rp 11,137,603,811.47Rp
2024 4,321,600,601.62Rp 2,705,734,990.47Rp 4,449,534,417.54Rp 11,476,870,009.64Rp
2025 4,452,267,216.89Rp 2,787,439,711.85Rp 4,583,561,009.27Rp 11,823,267,938.01Rp
2026 4,585,189,338.47Rp 2,870,497,900.53Rp 4,719,479,150.02Rp 12,175,166,389.02Rp
2027 4,710,627,467.85Rp 2,948,878,822.43Rp 4,847,488,199.18Rp 12,506,994,489.45Rp
2028 4,847,159,005.69Rp 3,034,125,647.00Rp 4,987,224,619.23Rp 12,868,509,271.92Rp
2029 4,981,919,422.91Rp 3,118,252,565.84Rp 5,124,805,832.27Rp 13,224,977,821.02Rp
2030 5,115,613,237.81Rp 3,201,680,013.51Rp 5,261,174,121.03Rp 13,578,467,372.35Rp
2031 5,245,271,998.21Rp 3,282,759,638.35Rp 5,393,148,220.62Rp 13,921,179,857.18Rp
2032 5,382,458,644.55Rp 3,368,323,010.86Rp 5,532,963,167.79Rp 14,283,744,823.20Rp
2033 5,582,024,889.65Rp 3,488,125,522.24Rp 5,731,486,263.95Rp 14,801,636,675.84Rp
2034 5,687,317,162.48Rp 3,557,736,694.48Rp 5,842,059,454.01Rp 15,087,113,310.97Rp
2035 5,837,778,187.50Rp 3,651,297,003.54Rp 5,994,377,011.64Rp 15,483,452,202.69Rp
2036 5,992,145,942.38Rp 3,747,173,770.63Rp 6,150,446,308.14Rp 15,889,766,021.16Rp
2037 6,156,045,875.94Rp 3,848,797,574.63Rp 6,315,605,265.77Rp 16,320,448,716.33Rp
TOTAL 109,138,774,751.86Rp 68,373,619,347.55Rp 112,385,321,448.84Rp 289,897,715,548.25Rp
113
Tabel 5.8 Total BOK Rencana (Flyover ) Per Tahun
IND-LIM LIM-IND
2014 8,650,256,075.75Rp 8,202,994,732.04Rp 16,853,250,807.79Rp
2015 8,982,354,297.63Rp 8,521,893,228.11Rp 17,504,247,525.74Rp
2016 9,312,415,630.66Rp 8,728,339,887.50Rp 18,040,755,518.16Rp
2017 9,596,007,448.74Rp 9,163,492,200.60Rp 18,759,499,649.33Rp
2018 9,978,661,112.54Rp 9,488,830,733.18Rp 19,467,491,845.72Rp
2019 10,315,666,590.01Rp 9,812,075,282.89Rp 20,127,741,872.90Rp
2020 10,651,506,658.62Rp 10,136,862,087.57Rp 20,788,368,746.19Rp
2021 10,990,438,627.57Rp 10,468,246,454.48Rp 21,458,685,082.05Rp
2022 11,330,529,477.95Rp 10,795,782,231.64Rp 22,126,311,709.59Rp
2023 11,677,020,080.15Rp 11,137,603,811.47Rp 22,814,623,891.62Rp
2024 12,021,876,963.47Rp 11,476,870,009.64Rp 23,498,746,973.11Rp
2025 12,377,436,637.79Rp 11,823,267,938.01Rp 24,200,704,575.80Rp
2026 12,728,572,162.83Rp 12,175,166,389.02Rp 24,903,738,551.84Rp
2027 13,072,724,453.48Rp 12,506,994,489.45Rp 25,579,718,942.94Rp
2028 13,436,785,994.24Rp 12,868,509,271.92Rp 26,305,295,266.16Rp
2029 13,793,815,729.22Rp 13,224,977,821.02Rp 27,018,793,550.23Rp
2030 14,149,166,481.58Rp 13,578,467,372.35Rp 27,727,633,853.93Rp
2031 14,494,568,817.99Rp 13,921,179,857.18Rp 28,415,748,675.17Rp
2032 14,859,584,500.84Rp 14,283,744,823.20Rp 29,143,329,324.04Rp
2033 15,462,933,308.31Rp 14,801,636,675.84Rp 30,264,569,984.15Rp
2034 15,649,828,729.79Rp 15,087,113,310.97Rp 30,736,942,040.76Rp
2035 16,040,358,187.77Rp 15,483,452,202.69Rp 31,523,810,390.45Rp
2036 16,441,704,426.46Rp 15,889,766,021.16Rp 32,331,470,447.62Rp
2037 16,856,715,720.29Rp 16,320,448,716.33Rp 33,177,164,436.62Rp
TOTAL 302,870,928,113.68Rp 289,897,715,548.25Rp 592,768,643,661.93Rp
Tahun TOTALBOK Rencana (Flyover )
114
Tabel 5.9 Saving BOK Per TahunTahun BOK Eksisting BOK Rencana Saving
2014 40,279,298,621.99Rp 16,853,250,807.79Rp 23,426,047,814.19Rp
2015 42,200,938,212.47Rp 17,504,247,525.74Rp 24,696,690,686.73Rp
2016 44,175,761,906.96Rp 18,040,755,518.16Rp 26,135,006,388.80Rp
2017 46,214,875,066.88Rp 18,759,499,649.33Rp 27,455,375,417.55Rp
2018 48,320,407,652.86Rp 19,467,491,845.72Rp 28,852,915,807.14Rp
2019 50,495,530,827.64Rp 20,127,741,872.90Rp 30,367,788,954.74Rp
2020 52,758,348,856.54Rp 20,788,368,746.19Rp 31,969,980,110.35Rp
2021 55,081,762,843.40Rp 21,458,685,082.05Rp 33,623,077,761.35Rp
2022 57,495,081,702.09Rp 22,126,311,709.59Rp 35,368,769,992.50Rp
2023 59,990,208,546.82Rp 22,814,623,891.62Rp 37,175,584,655.20Rp
2024 62,580,700,215.96Rp 23,498,746,973.11Rp 39,081,953,242.85Rp
2025 65,294,703,635.95Rp 24,200,704,575.80Rp 41,093,999,060.15Rp
2026 68,081,709,159.89Rp 24,903,738,551.84Rp 43,177,970,608.05Rp
2027 70,991,439,559.05Rp 25,579,718,942.94Rp 45,411,720,616.11Rp
2028 74,072,086,649.81Rp 26,305,295,266.16Rp 47,766,791,383.64Rp
2029 77,267,693,873.97Rp 27,018,793,550.23Rp 50,248,900,323.73Rp
2030 80,572,848,539.19Rp 27,727,633,853.93Rp 52,845,214,685.26Rp
2031 84,022,045,317.65Rp 28,415,748,675.17Rp 55,606,296,642.48Rp
2032 87,702,236,248.89Rp 29,143,329,324.04Rp 58,558,906,924.85Rp
2033 91,424,215,870.42Rp 30,264,569,984.15Rp 61,159,645,886.27Rp
2034 94,966,912,972.32Rp 30,736,942,040.76Rp 64,229,970,931.57Rp
2035 98,843,136,568.12Rp 31,523,810,390.45Rp 67,319,326,177.66Rp
2036 102,860,816,843.35Rp 32,331,470,447.62Rp 70,529,346,395.72Rp
2037 106,811,492,406.96Rp 33,177,164,436.62Rp 73,634,327,970.34Rp
TOTAL 1,662,504,252,099.17Rp 592,768,643,661.93Rp 1,069,735,608,437.24Rp
115
5.2. Analisa Nilai Waktu
Nilai waktu adalah hasil kali lama waktu antrian dengan jumlah antrian per kejadian penutupan perlintasan dan nilai waktu. (Adolf,1990). Manfaat dari nilai waktu merupakan penghematan waktu perjalanan yang secara ekonomis dinilai untuk masing-masing pemakai jalan. Nilai waktu adalah sejumlah uang yang dikeluarkan seseorang untuk menghemat satu unit perjalanan. Nilai waktu biasanya sebanding dengan pendapatan perkapita suatu daerah. Besarnya nilai waktu berbeda-beda menurut jenis kendaraan dan lokasi studi. Untuk perhitungan analisa nilai waktu pada tugas akhir ini menggunakan PT. Jasa Marga (1990-1996) dengan rumus sebagai berikut.
Nilai waktu = Max {K * Nilai waktu dasar; Nilai waktu minimum}
Nilai K adalah faktor koreksi dengan asumsi bahwa nilai waktu tersebut hanya berlaku untuk daerah Medan dan sekitarnya.
Tabel 5.10 Nilai Waktu Kendaraan (Rp/Jam/Kend)) Jenis
Kendaraan Nilai K x Nilai Waktu
Dasar Nilai Waktu Minimum Nilai Waktu
Pakai
Gol I 5652.02 6000 6000
Gol IIA 8525.64 9051 9051
Gol IIB 6333.28 6723 6723
Nilai waktu yang telah diperoleh merupakan harga nilai
waktu pada tahun 1996. Maka, nilai tersebut dikonversi ke tahun sekarang, 2014, dengan mengalikan faktor bunga selama 18 tahun. Nilai suku bunga yang dipakai yaitu 7.75 % (sumber: www.bi.go.id). Nilai waktu kendaraan tahun 2014 hingga 2037 dapat dilihat pada Tabel 5.11.
116
Tabel 5.11 Nilai Waktu Kendaraan Tahun 2014 - 2037 (Rp/Jam/Kend)
Nilai Waktu PT. Jasa Marga (1990-1996), Formula Tahun Gol I Gol IIA Gol IIB
1996 Rp 6,000.00 Rp 9,051.00 Rp 6,723.00
2014 Rp 22,996.53 Rp 34,690.26 Rp 25,767.61
2015 Rp 24,778.76 Rp 37,378.76 Rp 27,764.60
2016 Rp 26,699.11 Rp 40,275.61 Rp 29,916.36
2017 Rp 28,768.29 Rp 43,396.97 Rp 32,234.87
2018 Rp 30,997.84 Rp 46,760.24 Rp 34,733.08
2019 Rp 33,400.17 Rp 50,384.15 Rp 37,424.89
2020 Rp 35,988.68 Rp 54,288.93 Rp 40,325.32
2021 Rp 38,777.80 Rp 58,496.32 Rp 43,450.53
2022 Rp 41,783.08 Rp 63,029.78 Rp 46,817.95
2023 Rp 45,021.27 Rp 67,914.59 Rp 50,446.34
2024 Rp 48,510.42 Rp 73,177.97 Rp 54,355.93
2025 Rp 52,269.98 Rp 78,849.27 Rp 58,568.51
2026 Rp 56,320.90 Rp 84,960.08 Rp 63,107.57
2027 Rp 60,685.77 Rp 91,544.49 Rp 67,998.41
2028 Rp 65,388.92 Rp 98,639.19 Rp 73,268.29
2029 Rp 70,456.56 Rp 106,283.72 Rp 78,946.58
2030 Rp 75,916.95 Rp 114,520.71 Rp 85,064.94
2031 Rp 81,800.51 Rp 123,396.07 Rp 91,657.47
2032 Rp 88,140.05 Rp 132,959.26 Rp 98,760.93
2033 Rp 94,970.90 Rp 143,263.61 Rp 106,414.90
2034 Rp 102,331.15 Rp 154,366.54 Rp 114,662.05
2035 Rp 110,261.81 Rp 166,329.94 Rp 123,548.36
2036 Rp 118,807.10 Rp 179,220.51 Rp 133,123.36
2037 Rp 128,014.65 Rp 193,110.10 Rp 143,440.42
117
Nilai waktu = Lama Waktu Antrian x Jumlah Antrian per kejadian penutupan perlintasan x nilai waktu.
Lama antrian didapat dari hasil survei lama waktu penutupan palang pintu kereta api. Jumlah antrian diperoleh dari hasil kali antara lama waktu antrian (dalam jam) dengan volume kendaraan (kend/jam) dibagi 3600, dengan perolehan nilai sebagai berikut.
Contoh perhitungan panjang antrian kendaraan pribadi (LV): Arah Lima Puluh-Indrapura Jumlah antrian kendaraan = (Lama antrian x Volume
Kendaraan)/3600 = (120 detik x 148 kend/jam)/3600 = 5 kendaraan Hasil lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.12 Panjang antrian waktu kereta api melintas. Contoh perhitungan nilai waktu untuk kendaraan pribadi (LV): Nilai Waktu/kejadian = Lama Waktu Antrian x Jumlah
Antrian per kejadian penutupan perlintasan x Nilai Waktu
= 0.033 jam x 5 kendaraan x Rp 22,996.53,-
= Rp 3,832.75,-
Nilai waktu tiap kejadian penutupan palang pintu kereta api dapat dilihat pada Tabel 5.13. Total keseluruhan nilai waktu pada penutupan palang pintu kereta api sebagai nilai waktu pada tahun 2014. Perkiraan nilai waktu pada tahun mendatang didasarkan pada persentase rata-rata pertumbuhan PDRB tahun 2009 sampai 2013 adalah 0.4002%. Data perkiraan nilai waktu dapat dilihat pada Tabel 5.14.
118
Tabel 5.12 Panjang Antrian Waktu Kereta Api Melintas
Pukul LIM-IND IND-LIM (Detik) IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND
5:12:00 35.7 72 120 5 7 1 1 1 1 5 3 10 10
6:20:00 190 137 138 6 8 1 1 1 1 6 4 11 12
7:05:00 87.9 76 89.4 4 5 1 1 1 1 4 3 7 8
8:07:00 45 64 24 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2
8:55:00 45 34 26.4 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
9:21:00 87.9 104 91.8 4 5 1 1 1 1 4 3 8 8
10:53:00 60 65 68.4 3 4 1 1 1 1 3 2 6 6
11:40:00 135 157 34.2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
11:41:00 53.5 202 19.8 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2
13:10:00 58 63 33 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
13:55:00 15 157 29.4 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
15:55:00 45 46 26.4 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
15:54:00 110 64 81.6 4 5 1 1 1 1 4 3 7 7
17:56:00 53 78 93.6 4 5 1 1 1 1 4 3 8 8
18:16:00 30 132 60.6 3 4 1 1 1 1 3 2 5 6
18:42:00 35 36 18 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
20:16:00 125 12 28.2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 3
20:32:00 130 93 130.8 6 7 1 1 1 1 6 4 11 11
Waktu Panjang Antrian (Meter) Lama PenutupanLT MC
Jumlah Antrian Kendaraan
LV MHV LB
119
Contoh perhitungan: Persentase rata-rata pertumbuhan PDRB = 0.4002% Nilai waktu tahun 2014 = Rp 464,052.65,- x 365 hari = Rp 169,379,217.05,- /tahun Maka, nilai waktu 2015 = Rp 169,379,217.05 + (Rp 169,379,217.05*(0.4002/100)) = Rp 170,056,988.10,- /tahun
Tabel 5.13 Nilai Waktu Tiap Kejadian Penutupan PerlintasanLama Penutupan
Palang Pintu Kereta Api
Pukul (Jam) IND-LIM LIM-IND LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM LIM-IND IND-LIM
5:12:00 0.033 3,832.75Rp 5,365.86Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 4,294.60Rp 2,576.76Rp 9,643.26Rp 12,255.27Rp 41,999.03Rp
6:20:00 0.038 4,599.31Rp 6,132.41Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 5,153.52Rp 3,435.68Rp 11,571.91Rp 14,006.03Rp 48,929.38Rp
7:05:00 0.025 3,066.20Rp 3,832.75Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 3,435.68Rp 2,576.76Rp 7,714.61Rp 8,753.77Rp 33,410.30Rp
8:07:00 0.007 766.55Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,928.65Rp 3,501.51Rp 13,478.18Rp
8:55:00 0.007 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
9:21:00 0.026 3,066.20Rp 3,832.75Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 3,435.68Rp 2,576.76Rp 7,714.61Rp 8,753.77Rp 33,410.30Rp
10:53:00 0.019 2,299.65Rp 3,066.20Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 2,576.76Rp 1,717.84Rp 5,785.96Rp 7,003.01Rp 26,479.95Rp
11:40:00 0.010 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
11:41:00 0.006 766.55Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,928.65Rp 3,501.51Rp 13,478.18Rp
13:10:00 0.009 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
13:55:00 0.008 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
15:55:00 0.007 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
15:54:00 0.023 3,066.20Rp 3,832.75Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 3,435.68Rp 2,576.76Rp 7,714.61Rp 8,753.77Rp 33,410.30Rp
17:56:00 0.026 3,066.20Rp 3,832.75Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 3,435.68Rp 2,576.76Rp 7,714.61Rp 8,753.77Rp 33,410.30Rp
18:16:00 0.017 2,299.65Rp 3,066.20Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 2,576.76Rp 1,717.84Rp 5,785.96Rp 7,003.01Rp 26,479.95Rp
18:42:00 0.005 766.55Rp 766.55Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,928.65Rp 1,750.75Rp 10,960.87Rp
20:16:00 0.008 1,533.10Rp 1,533.10Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 1,717.84Rp 858.92Rp 3,857.30Rp 3,501.51Rp 17,032.30Rp
20:32:00 0.036 4,599.31Rp 5,365.86Rp 1,156.34Rp 1,156.34Rp 858.92Rp 858.92Rp 5,153.52Rp 3,435.68Rp 11,571.91Rp 12,255.27Rp 46,412.08Rp
464,052.65Rp
MHV LB LT MC TOTALWaktu
Nilai Waktu Tiap Penutupan Perlintasan (Rp)
LV
120
Tabel 5.14 Perkiraan Nilai Waktu Hingga Tahun Rencana
Tahun Nilai Waktu
2014 Rp 169,379,217.05
2015 Rp 170,056,988.10
2016 Rp 170,737,471.24
2017 Rp 171,420,677.34
2018 Rp 172,106,617.29
2019 Rp 172,795,302.03
2020 Rp 173,486,742.54
2021 Rp 174,180,949.85
2022 Rp 174,877,935.03
2023 Rp 175,577,709.20
2024 Rp 176,280,283.52
2025 Rp 176,985,669.18
2026 Rp 177,693,877.45
2027 Rp 178,404,919.61
2028 Rp 179,118,807.01
2029 Rp 179,835,551.03
2030 Rp 180,555,163.10
2031 Rp 181,277,654.70
2032 Rp 182,003,037.35
2033 Rp 182,731,322.62
2034 Rp 183,462,522.13
2035 Rp 184,196,647.52
2036 Rp 184,933,710.53
2037 Rp 185,673,722.89
121
Tabel 5.15 Total Penghematan
2014 169,379,217.05Rp 39,063,893,161.56Rp 39,233,272,378.61Rp
2015 170,056,988.10Rp 41,080,584,345.69Rp 41,250,641,333.79Rp
2016 170,737,471.24Rp 43,285,596,305.62Rp 43,456,333,776.86Rp
2017 171,420,677.34Rp 45,397,621,031.75Rp 45,569,041,709.09Rp
2018 172,106,617.29Rp 47,612,603,484.14Rp 47,784,710,101.43Rp
2019 172,795,302.03Rp 49,971,936,217.23Rp 50,144,731,519.26Rp
2020 173,486,742.54Rp 52,452,633,195.82Rp 52,626,119,938.37Rp
2021 174,180,949.85Rp 55,007,762,159.38Rp 55,181,943,109.23Rp
2022 174,877,935.03Rp 57,690,389,947.43Rp 57,865,267,882.46Rp
2023 175,577,709.20Rp 60,465,900,914.56Rp 60,641,478,623.76Rp
2024 176,280,283.52Rp 63,377,989,797.28Rp 63,554,270,080.80Rp
2025 176,985,669.18Rp 66,443,707,530.58Rp 66,620,693,199.76Rp
2026 177,693,877.45Rp 69,609,692,987.78Rp 69,787,386,865.22Rp
2027 178,404,919.61Rp 72,973,103,033.15Rp 73,151,507,952.77Rp
2028 179,118,807.01Rp 76,524,189,730.04Rp 76,703,308,537.05Rp
2029 179,835,551.03Rp 80,246,946,180.68Rp 80,426,781,731.72Rp
2030 180,555,163.10Rp 84,126,438,235.78Rp 84,306,993,398.88Rp
2031 181,277,654.70Rp 88,226,620,118.75Rp 88,407,897,773.45Rp
2032 182,003,037.35Rp 92,608,010,409.71Rp 92,790,013,447.06Rp
2033 182,731,322.62Rp 96,653,753,224.19Rp 96,836,484,546.82Rp
2034 183,462,522.13Rp 101,099,478,320.82Rp 101,282,940,842.95Rp
2035 184,196,647.52Rp 105,693,720,374.70Rp 105,877,917,022.22Rp
2036 184,933,710.53Rp 110,463,545,876.08Rp 110,648,479,586.60Rp
2037 185,673,722.89Rp 115,102,319,140.10Rp 115,287,992,862.98Rp
TOTAL 4,257,772,498.33Rp 1,715,178,435,722.80Rp 1,719,436,208,221.14Rp
Tahun Penghematan BOK Total PenghematanPenghematan Nilai Waktu
122
Analisa Benefit Cost Ratio (BCR) Tujuan dari analisa BCR adalah sebagai salah satu perameter kelayakan pada pembangunan Flyover pada perlintasan jalan kereta api Lima Puluh-Asahan yang diperoleh dengan membandingkan semua benefit dengan biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan Flyover. Benefit Manfaat = Penghematan BOK + Penghematan
Nilai Waktu
𝐵𝐶𝑅 =𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑂𝐾 + 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐶𝑜𝑠𝑡
Biaya pembangunan jalan = Rp 46,141,710,589,-
Rincian biaya pembangunan jalan dapat dilihat pada lampiran. Biaya pemeliharaan diasumsikan 10% dari biaya pembangunan jalan.
Biaya pemeliharaan = Rp 4,614,171,058.90,- dan mengalami inflasi sebesar 12.326% (sumber: www.bps.go.id) setiap tahunnya.
Pendapatan/tahun = penghematan user cost + penghematan nilai waktu
Umur rencana = 23 tahun
Tingkat suku bunga (BI Rate) = 7.75% (sumber: www.bi.go.id)
Maka dari data di atas dapat dihitung nilai benefit present worth dan cost present worth.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.16.
123
Tabel 5.16 Tabel Nilai BCR dan NPVTotal Biaya i = 7.75% = 0.0775 Present Worth Cost Present Worth Benefit
(Rupiah/Tahun) (P/F, i%,n) (Rupiah/Tahun) (Rupiah/Tahun)
a b c d e f = d + e g = 1/(1+i)^b h = c*g i = f*g
2015 23,070,855,294.50Rp 1.00 23,070,855,294.50Rp
2016 0 23,070,855,294.50Rp 1.00 23,070,855,294.50Rp
2017 1 4,614,171,058.90Rp 43,285,596,305.62Rp 170,737,471.24Rp 43,456,333,776.86Rp 0.93 4,282,293,326.13Rp 40,330,704,201.27Rp
2018 2 5,075,588,164.79Rp 45,397,621,031.75Rp 171,420,677.34Rp 45,569,041,709.09Rp 0.86 4,371,714,764.49Rp 39,249,609,301.49Rp
2019 3 5,583,146,981.27Rp 47,612,603,484.14Rp 172,106,617.29Rp 47,784,710,101.43Rp 0.80 4,463,003,471.87Rp 38,197,691,696.17Rp
2020 4 6,141,461,679.40Rp 49,971,936,217.23Rp 172,795,302.03Rp 50,144,731,519.26Rp 0.74 4,556,198,439.96Rp 37,201,135,405.07Rp
2021 5 6,755,607,847.34Rp 52,452,633,195.82Rp 173,486,742.54Rp 52,626,119,938.37Rp 0.69 4,651,339,474.67Rp 36,233,889,621.71Rp
2022 6 7,431,168,632.07Rp 55,007,762,159.38Rp 174,180,949.85Rp 55,181,943,109.23Rp 0.64 4,748,467,213.12Rp 35,260,893,754.93Rp
2023 7 8,174,285,495.28Rp 57,690,389,947.43Rp 174,877,935.03Rp 57,865,267,882.46Rp 0.59 4,847,623,141.00Rp 34,316,028,209.37Rp
2024 8 8,991,714,044.80Rp 60,465,900,914.56Rp 175,577,709.20Rp 60,641,478,623.76Rp 0.55 4,948,849,610.30Rp 33,375,789,794.93Rp
2025 9 9,890,885,449.28Rp 63,377,989,797.28Rp 176,280,283.52Rp 63,554,270,080.80Rp 0.51 5,052,189,857.39Rp 32,463,042,903.72Rp
2026 10 10,879,973,994.21Rp 66,443,707,530.58Rp 176,985,669.18Rp 66,620,693,199.76Rp 0.47 5,157,688,021.46Rp 31,581,762,188.10Rp
2027 11 11,967,971,393.63Rp 69,609,692,987.78Rp 177,693,877.45Rp 69,787,386,865.22Rp 0.44 5,265,389,163.44Rp 30,703,428,213.45Rp
2028 12 13,164,768,533.00Rp 72,973,103,033.15Rp 178,404,919.61Rp 73,151,507,952.77Rp 0.41 5,375,339,285.18Rp 29,868,673,610.43Rp
2029 13 14,481,245,386.30Rp 76,524,189,730.04Rp 179,118,807.01Rp 76,703,308,537.05Rp 0.38 5,487,585,349.14Rp 29,066,281,312.87Rp
2030 14 15,929,369,924.93Rp 80,246,946,180.68Rp 179,835,551.03Rp 80,426,781,731.72Rp 0.35 5,602,175,298.43Rp 28,285,169,600.12Rp
2031 15 17,522,306,917.42Rp 84,126,438,235.78Rp 180,555,163.10Rp 84,306,993,398.88Rp 0.33 5,719,158,077.28Rp 27,517,211,320.47Rp
2032 16 19,274,537,609.16Rp 88,226,620,118.75Rp 181,277,654.70Rp 88,407,897,773.45Rp 0.30 5,838,583,651.98Rp 26,780,248,487.05Rp
2033 17 21,201,991,370.08Rp 92,608,010,409.71Rp 182,003,037.35Rp 92,790,013,447.06Rp 0.28 5,960,503,032.19Rp 26,086,000,454.11Rp
2034 18 23,322,190,507.08Rp 96,653,753,224.19Rp 182,731,322.62Rp 96,836,484,546.82Rp 0.26 6,084,968,292.72Rp 25,265,505,736.56Rp
2035 19 25,654,409,557.79Rp 101,099,478,320.82Rp 183,462,522.13Rp 101,282,940,842.95Rp 0.24 6,212,032,595.82Rp 24,524,942,914.75Rp
2036 20 28,219,850,513.57Rp 105,693,720,374.70Rp 184,196,647.52Rp 105,877,917,022.22Rp 0.22 6,341,750,213.83Rp 23,793,581,138.65Rp
2037 21 31,041,835,564.93Rp 110,463,545,876.08Rp 184,933,710.53Rp 110,648,479,586.60Rp 0.21 6,474,176,552.40Rp 23,077,172,437.17Rp
TOTAL 157,582,739,421.80Rp 653,178,762,302.39Rp
BCR
NPV 495,596,022,880.58Rp
Tahun n Penghematan BOK Penghematan Nilai Waktu Penghematan Total
4.145Rp
124
Dari hasil BCR metode present worth dengan tingkat suku bunga 7.75% . Tabel 5.16 didapat hasil sebagai berikut:
Present Worth Benefit : Rp 653,178,762,302.39,-
Present Worth Cost : Rp 157,582,739,421.80,-
𝐵𝐶𝑅 =Rp 653,178,762,302.39, −
Rp 157,582,739,421.80, −= 4.145
Nilai BCR > 1 maka dapat disimpulkan bahwa Jalan Layang (Flyover) Lima Puluh-Asahan layak secara ekonomi.
5.3. Analisa Net Present Value (NPV)
Tujuan dari analisa Net Present Value (NPV) yaitu sebagai parameter kelayakan pengadaan Flyover selain dari Benefit Cost Ratio (BCR). NPV diperoleh dari selisih semua manfaat dengan semua pengeluaran. Dari hasil NPV Present Worth dengan tingkat suku bunga 7.75% pada Tabel 5.20 didapat hasil sebagai berikut:
Present Worth Benefit : Rp 653,178,762,302.39,-
Present Worth Cost : Rp 157,582,739,421.80,-
NPV = Rp 653,178,762,302.39 - Rp 157,582,739,421.80
= Rp 495,596,022,880.58,-
NPV > 0 maka dapat disimpulkan bahwa Jalan Layang (Flyover) Lima Puluh-Asahan tersebut layak secara ekonomi.
125
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis perencanaan pembangunan flyover
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi karakteristik perlintasan sebelum pembangunan
flyover adalah adanya perlintasan sebidang antara jalan
raya dengan rel kereta api dengan waktu tunggu setiap
kereta api melintas rata-rata 1.03 menit atau 61.87 detik
dengan DS = 0.555 pada tahun 2014, sedangkan sesudah
pembangunan flyover, semua kendaraan dari arah
Indrapura maupun dari arah Lima Puluh naik melewati
flyover sehingga jalan raya dan jalur kereta api tidak
sebidang dengan nilai DS = 0.929 pada tahun 2037.
2. Saving yang terjadi pada proyek pembangunan flyover
pada perlintasan jalan kereta api di Lima Puluh-Asahan
sebesar Rp 653,178,762,302.39,-
3. Secara ekonomi, jumlah penghematan total (NPV) sebesar
Rp 495,596,022,880.58,- (NPV>0) dan nilai BCR sebesar
4.145 (BCR>1). Sehingga dari segi ekonomi
pembangunan flyover pada perlintasan sebidang di ruas
Jalan Lima Puluh-Asahan dinyatakan layak karena
manfaat yang diterima lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis kelayakan Flyover pada ruas
jalan Lima Puluh-Asahan yang ditinjau dari segi ekonomi
dinyatakan layak dibangun. Untuk menghindari kemacetan akibat
adanya pembangunan flyover, maka perlu dibuat jalan darurat
untuk kendaraan atau pengalihan jalan lewat jalur alternatif.
126
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
Tabel Peak Hour Volume (PHV) Arah Indrapura-Lima PuluhTotal
kend/jam
05.00-05.15 5 3 0 12 5
05.15-05.30 9 2 0 16 4
05.30-05.45 9 0 0 10 10
05.45-06.00 7 0 0 42 14 30 5 0 80 33 14806.00-06.15 10 0 3 17 9 35 2 3 85 37 16206.15-06.30 11 3 0 29 18 37 3 3 98 51 19206.30-06.45 11 0 0 18 27 39 3 3 106 68 21906.45-07.00 15 1 0 20 41 47 4 3 84 95 23307.00-07.15 27 1 0 17 93 64 5 0 84 179 33207.15-07.30 31 4 0 30 82 84 6 0 85 243 41807.30-07.45 35 4 0 33 85 108 10 0 100 301 51907.45-08.00 19 1 0 9 55 112 10 0 89 315 52608.00-08.15 30 5 0 26 59 115 14 0 98 281 50808.15-08.30 17 6 0 25 56 101 16 0 93 255 46508.30-08.45 30 2 0 25 66 96 14 0 85 236 43108.45-09.00 43 3 0 37 106 120 16 0 113 287 536 Peak Hour Pagi09.00-09.15 24 5 1 23 55 114 16 1 110 283 52409.15-09.30 18 5 0 21 58 115 15 1 106 285 52209.30-09.45 25 1 0 16 67 110 14 1 97 286 50809.45-10.00 24 8 0 22 54 91 19 1 82 234 42710.00-10.15 23 4 1 24 86 90 18 1 83 265 45710.15-10.30 25 7 0 30 69 97 20 1 92 276 48610.30-10.45 43 9 0 26 46 115 28 1 102 255 50110.45-11.00 29 2 1 11 49 120 22 2 91 250 48511.00-11.15 24 14 1 29 79 121 32 2 96 243 49411.15-11.30 26 2 1 7 37 122 27 3 73 211 43611.30-11.45 44 8 1 20 39 123 26 4 67 204 42411.45-12.00 24 7 0 23 44 118 31 3 79 199 43012.00-12.15 34 10 0 18 56 128 27 2 68 176 40112.15-12.30 35 8 0 10 65 137 33 1 71 204 44612.30-12.45 31 9 0 37 70 124 34 0 88 235 48112.45-13.00 34 7 0 20 57 134 34 0 85 248 50113.00-13.15 46 2 1 0 48 146 26 1 67 240 48013.15-13.30 35 7 4 21 62 146 25 5 78 237 49113.30-13.45 33 8 2 16 71 148 24 7 57 238 47413.45-14.00 29 7 4 23 42 143 24 11 60 223 46114.00-14.15 35 5 1 48 50 132 27 11 108 225 503 Peak Hour Siang14.15-14.30 13 7 2 21 70 110 27 9 108 233 48714.30-14.45 28 4 1 24 39 105 23 8 116 201 45314.45-15.00 28 5 0 25 34 104 21 4 118 193 44015.00-15.15 32 5 3 27 49 101 21 6 97 192 41715.15-15.30 21 5 1 23 53 109 19 5 99 175 40715.30-15.45 21 2 3 24 31 102 17 7 99 167 39215.45-16.00 36 2 1 27 36 110 14 8 101 169 40216.00-16.15 11 3 0 20 3 89 12 5 94 123 32316.15-16.30 55 8 2 55 77 123 15 6 126 147 41716.30-16.45 33 8 2 32 63 135 21 5 134 179 47416.45-17.00 38 2 2 30 62 137 21 6 137 205 50617.00-17.15 17 4 1 23 65 143 22 7 140 267 579 Peak Hour Sore17.15-17.30 25 7 2 47 64 113 21 7 132 254 52717.30-17.45 34 10 4 30 59 114 23 9 130 250 52617.45-18.00 39 6 2 23 64 115 27 9 123 252 52618.00-18.15 29 8 5 16 74 127 31 13 116 261 54818.15-18.30 20 1 0 15 57 122 25 11 84 254 49618.30-18.45 43 7 2 29 66 131 22 9 83 261 50618.45-19.00 40 2 4 28 61 132 18 11 88 258 50719.00-19.15 40 8 3 22 37 143 18 9 94 221 48519.15-19.30 29 8 2 14 25 152 25 11 93 189 47019.30-19.45 32 4 3 33 38 141 22 12 97 161 43319.45-20.00 28 8 3 20 32 129 28 11 89 132 38920.00-20.15 21 5 7 26 40 110 25 15 93 135 37820.15-20.30 0 4 3 24 31 81 21 16 103 141 36220.30-20.45 77 6 7 31 24 126 23 20 101 127 39720.45-21.00 20 2 0 3 3 118 17 17 84 98 334
PUKUL
Jumlah Kendaraan
LV MHV LB LT MC
Jumlah Kendaraan/Jam
LV MHV LB LT MC
Tabel Peak Hour Volume (PHV) Arah Lima Puluh-IndrapuraTotal
kend/jam
05.00-05.15 6 3 4 14 3
05.15-05.30 5 0 6 27 4
05.30-05.45 5 0 2 12 3
05.45-06.00 15 0 2 25 8 31 3 14 78 18 14406.00-06.15 15 0 8 21 5 40 0 18 85 20 16306.15-06.30 21 3 6 25 21 56 3 18 83 37 19706.30-06.45 21 3 4 17 19 72 6 20 88 53 23906.45-07.00 31 9 6 23 48 88 15 24 86 93 30607.00-07.15 32 4 7 24 77 105 19 23 89 165 40107.15-07.30 24 2 0 14 61 108 18 17 78 205 42607.30-07.45 23 4 4 18 42 110 19 17 79 228 453 Peak Hour Pagi07.45-08.00 32 2 4 9 32 111 12 15 65 212 41508.00-08.15 23 2 2 11 40 102 10 10 52 175 34908.15-08.30 25 8 3 20 68 103 16 13 58 182 37208.30-08.45 25 10 2 23 57 105 22 11 63 197 39808.45-09.00 21 5 3 13 29 94 25 10 67 194 39009.00-09.15 36 8 3 27 51 107 31 11 83 205 43709.15-09.30 27 7 5 22 21 109 30 13 85 158 39509.30-09.45 27 6 1 25 62 111 26 12 87 163 39909.45-10.00 27 8 2 13 45 117 29 11 87 179 42310.00-10.15 30 6 2 31 64 111 27 10 91 192 43110.15-10.30 37 6 1 20 65 121 26 6 89 236 47810.45-11.00 28 15 0 16 36 122 35 5 80 210 45211.00-11.15 22 5 5 26 102 117 32 8 93 267 51711.15-11.30 32 9 2 16 43 119 35 8 78 246 48611.30-11.45 31 6 0 24 47 113 35 7 82 228 46511.45-12.00 35 9 2 32 88 120 29 9 98 280 53612.00-12.15 36 5 0 28 77 134 29 4 100 255 52212.15-12.30 34 10 2 29 47 136 30 4 113 259 54212.30-12.45 20 10 0 28 65 125 34 4 117 277 55712.45-13.00 33 6 3 42 78 123 31 5 127 267 55313.00-13.15 31 5 1 19 36 118 31 6 118 226 49913.15-13.30 32 4 1 24 55 116 25 5 113 234 49313.30-13.45 38 3 4 12 84 134 18 9 97 253 51113.45-14.00 41 3 1 27 57 142 15 7 82 232 47814.00-14.15 46 3 1 30 75 157 13 7 93 271 54114.15-14.30 56 9 2 17 71 181 18 8 86 287 580 Peak Hour Siang14.30-14.45 32 9 1 21 56 175 24 5 95 259 55814.45-15.00 36 9 6 16 58 170 30 10 84 260 55415.00-15.15 21 8 0 19 59 145 35 9 73 244 50615.15-15.30 37 8 1 50 38 126 34 8 106 211 48515.30-15.45 30 8 3 24 53 124 33 10 109 208 48415.45-16.00 31 7 1 9 35 119 31 5 102 185 44216.00-16.15 16 3 0 12 24 114 26 5 95 150 39016.15-16.30 67 6 0 25 101 144 24 4 70 213 45516.30-16.45 42 7 1 38 60 156 23 2 84 220 48516.45-17.00 25 3 2 16 40 150 19 3 91 225 48817.15-17.30 31 2 0 41 45 165 18 3 120 246 552 Peak Hour Sore17.30-17.45 35 3 0 14 87 133 15 3 109 232 49217.45-18.00 24 4 4 18 45 115 12 6 89 217 43918.00-18.15 48 7 0 28 29 138 16 4 101 206 46518.15-18.30 26 2 1 14 49 133 16 5 74 210 43818.30-18.45 30 3 1 40 51 128 16 6 100 174 42418.45-19.00 21 3 0 28 30 125 15 2 110 159 41119.00-19.15 32 2 0 28 36 109 10 2 110 166 39719.15-19.30 31 3 0 12 22 114 11 1 108 139 37319.30-19.45 15 4 2 26 29 99 12 2 94 117 32419.45-20.00 23 2 0 10 21 101 11 2 76 108 29820.00-20.15 22 1 0 17 19 91 10 2 65 91 25920.15-20.30 29 1 1 6 25 89 8 3 59 94 25320.30-20.45 15 3 0 9 23 89 7 1 42 88 22720.45-21.00 2 11 0 4 10 68 16 1 36 77 198
MCPUKUL
Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan/Jam
LV MHV LB LT MC LV MHV LB LT
LAMPIRAN KAJI EKSISTING +--------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | K A J I | Province Sumatera Utara | Date : 21 Agustua 2014 | | | Link number: | Handled by : Novia | | INTERURBAN ROADS | Segment code: | Checked by : Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | Form IR-1: Input | Segment between Indrapura and Lima Puluh | | | Specific grade: No [NO indicates segment, YES spec grade(only 2/2UD)] | | GENERAL DATA, +------------------------------------+-----------------------------------+ | ROAD GEOMETRY | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL | | | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period: | Case number: | +--------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | HORIZONTAL ALIGNMENT | | +--> A * * * * * * -----> To: | | * *|* * * * Lima Puluh | | To: <----- * | * * * * * | | Indrapura * * * * * * * * *|* * * * * Indicate | | * +--> B N-+- north (N) | | * * * * * * * * * | | +------------------------------------------+ +------------+--------+--------+--------+ | | | Horizontal curvature (radians/km): NA | |Roadside | Side A | Side B | Mean | | | | Sight distance > 300 m (%) : NA | |development +--------+--------+--------+ | | | Sight distance class (default= C): | |Default: 0% | 0 % | 0 % | 0 % | | | +------------------------------------------+ +------------+--------+--------+--------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | VERTICAL ALIGNMENT * * * * * | | * * +----------------------------------+ | | * * * * * * * | Only for specific grade analysis | | | +----------------------------------+ | | +--------------------------------------------+ | Grade length (km) : | | | | Rise+fall : NA m/km | | Grade slope (%) : | | | | Alignment type: HILLY ( FLAT = default)| | Climbing lane (Y/N) : | | | +--------------------------------------------+ +----------------------------------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | CROSS SECTION | | | | Undivided road |||####===========================####||| | | side A WsA WcA WcB WsB side B | | +----+------------+------------+----+ | | 1.00 3.50 3.50 1.00 | | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | | | UNADJUSTED WIDTHS | Side A | Side B | Total | Mean | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | | | Average carriageway width, Wc (m) | 3.50 | 3.50 | 7.00 | | | | | Unobstructed shoulder width, Ws (m)| 1.00 | 1.00 | 2.00 | 1.00 | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | ROAD SURFACE CONDITIONS | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | | CARRIAGEWAY SURFACE CONDITIONS | Side A | Side B | | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | | Type [Flexible(asphalt)/Concrete/Other] | NotAvail | NotAvail | | | | Surface condition [Good/Fair/Bad] | FAIR | FAIR | | | | | | | | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | +-----------------------------------------+-----------------------+-----------------------+ | | | SHOULDER SURFACE CONDITIONS | ------- SIDE A ------ | ------- SIDE B ------ | | | | | Outer | Inner | Inner | Outer | | | +-----------------------------------------+-----------+-----------+-----------+-----------+ | | | Surface type [Flexible/Concrete/Other] | NotAvail | | | NotAvail | | | | Drop from carriageway to shoulder (cm) | 0 | | | 0 | | | | Usability [Traffic/Parking/Emergency] | NoInput | | | NoInput | | | | (default shoulder usability) |(EMERGENCY)|( )|( )|(EMERGENCY)| | | +-----------------------------------------+-----------+-----------+-----------+-----------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | EFFECTIVE WIDTHS +-----------------+-------------------+ | | +-----------------+--------------+ | | Widths (m) | | | | Undivided road | Widths (m) | | Divided road | Side A | Side B | | | +-----------------+--------------+ +-----------------+---------+---------+ | | | Shoulder, total | 2.00 | | Shoulder, total | | | | | | Shoulder, mean | 1.00 | | Shoulder, mean | | | | | | Carriageway | 7.00 | | Carriageway | | | | | +-----------------+--------------+ +-----------------+---------+---------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | TRAFFIC CONTROL CONDITIONS | | +----------------------------------------+---------------------------------+ | | | Speed limit : 0 km/h | Max gross weight: 0.000 tonnes | | | | Other limitations : | | | | More remarks : | | | +--------------------------------------------------------------------------+ | +----------------------+---------------------------+------------------------------------------+ | Program version 1.10F| Date of run: 141114/17:44 | | +----------------------+---------------------------+------------------------------------------+
+-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | KAJI -- INTERURBAN ROADS | Province: Sumatera Utara | Date: 21 Agustua 2014 | | | Link number: | Handled by: Novia | | Form IR-2: Input | Segment code: | Checked by: Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | TRAFFIC FLOW, SIDE FRICTION | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL | | | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period : | Case number: | +-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | TRAFFIC DATA: | | +----------------------+ +------------------------------+ +-------------------+ | | | Type of traffic data | | ANNUAL AVERAGE DAILY TRAFFIC | | DIRECTIONAL SPLIT | | | +----------------------+ | AADT | K-factor | | Dir1 - Dir2 | | | | CLASSIFIED-HOURLY | | (veh/day) |(default: 0.11) | |(default: 50 - 50) | | | | | +-------------+----------------+ +-------------------+ | | | (CLass/AAdt/UNclass) | | | | | NA - NA % | | | +----------------------+ +-------------+----------------+ +-------------------+ | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ | | | Traffic | LV | MHV | LB | LT | MC | Total | LV = Light Vehicle | | | Composition(%)| (%) | (%) | (%) | (%) | (%) | (%) | MHV = Medium Heavy Vehicle | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ LB = Large Bus | | | User values | 27.95 | 3.494 | 1.247 | 19.46 | 47.83 | 100.0 | LT = Large Truck | | |(normal values)|( 57.0)|( 23.0)|( 7.0)|( 4.0)|( 9.0)|(100.0)| MC = MotorCycle | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ | | | | Traffic flow data for whole segment analysis: | | +---+----+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------------+ | | |Row|Di- |Light Vehicle|Med Heavy Veh| Large Bus | Large Truck | MotorCycle | Total flow Q | | | | |rec-+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------+ | | | |1.1|tion| pce,1= 1.00 | pce,1= 2.10 | pce,1= 2.30 | pce,1= 4.33 | pce,1= 0.43 +-------+-----+-----+ | | |1.2| | pce,2= 1.00 | pce,2= 2.10 | pce,2= 2.30 | pce,2= 4.33 | pce,2= 0.43 | | | | | | | | +------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+ Split |veh/h|pcu/h| | | | | | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | (%) | | | | | | 2 |(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | (10) | (11) | (12) | (13)| (14)| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 3 |Dir1| 148 | 148 | 23 | 48 | 7 | 16 | 145 | 628 | 277 | 120 | 49.91 | 600| 960| | | | 4 |Dir2| 188 | 188 | 19 | 40 | 8 | 18 | 89 | 385 | 298 | 129 | 50.08 | 602| 760| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 5 |1+2 | 336 | 336 | 42 | 88 | 15 | 34 | 234 | 1013 | 575 | 249 | | 1202| 1720| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 6 | Note. If specific grade then |Directional split, SP= Q1/(Q1+Q2)= |49.9%|55.8%| | | | 7 | dir 1 = uphill, dir 2= downhill |Pcu-factor, Fpcu = | |1.430| | | +---+----------------------------------------------+-----------------------------------+-----+-----+ | +------------------------------------------------------------------------------------------------------+ | SIDE FRICTION CLASS: If detailed data are available, use first table to determine weighted frequency | | of events and then go to second table. If not, use second table only. | | | | 1. Determination of frequency of events | | +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | Calculation of weighted | Side friction | Symbol| Weighting| Frequency | Weighted | | | frequency of events per | type of events | | factor | of events | frequency | | | hour and 200 m of the | (20) | (21) | (22) | (23) | (24) | | | studied road segment. +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | | Pedestrians | PED | 0.6 | NA / h,200m | NA | | | Frequencies are for | Parking, stopping veh.| PSV | 0.8 | NA / h,200m | NA | | | both sides of the road. | Entry+exit of vehicles| EEV | 1.0 | NA / h,200m | NA | | | | Slow-moving vehicles | SMV | 0.4 | NA / h | NA | | | +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | | Total: | NA | | | +----------------------------------------------------------+-----------+ | | | | 2. Determination of side friction class | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | |Weighted frequency| Typical conditions | Side friction | | | | of events (30) | | class | | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | | < 50 | Rural, agriculture or undeveloped | VL= very low | | | | | with very few activities | | | | | 50 - 149 | Rural, some roadside buildings | L= low | | | | | and some activities | | | | | 150 - 249 | Village, residential activities | M= medium | | | | 250 - 349 | Village, some market activities | H= high | | | | > 350 | Almost urban, market and business | VH= very high | | | | | activities | | | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | | For current case indicate side friction class: L ( L is default) | | | +----------------------------------------------------------------------+ | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+ | Program version 1.10F | Date of run: 141114/17:44 | | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+ +-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | KAJI -- INTERURBAN ROADS | Province: Sumatera Utara | Date: 21 Agustua 2014 | | | Link number: | Handled by: Novia | | Form IR-3: Analysis | Segment code: | Checked by: Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | SPEED, CAPACITY | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL |
| | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period : | Case number: | +-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | FREE FLOW SPEEDS. | | Option to enter other free flow speeds: No | | +----+------------------------+---------+-------+-------------------+-------------------------------+| | |Di- | Base free-flow speed |Carriage-|FVo+FVw| Adjustment factors| Actual free-flow speeds, km/h || | |rec-| FVo (km/h) |way width| Light +---------+---------+ FFVlv = (FVo+FVw)*FFVsf*FFVrc || | |tion| for different vehicles | adjust- |vehicle| Side |Land use +-------+-----------------------+| | | | Table B-1:1 or B-1:2 |ment, FVw| | friction|Road func| Light | Other vehicle || | | +----+----+----+----+----+ Tab B2:1|(2)+(3)| FFVsf | FFVrc |vehicle| types || | | | LV | MHV| LB | LT | MC | (km/h) | (km/h)| Tab B3:1|Tab B4:1 |(4*5*6)+-----+-----+-----+-----+| | | | (2)| | | | | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | MHV | LB | LT | MC || | +----+----+----+----+----+----+---------+-------+---------+---------+-------+-----+-----+-----+-----+| | |1+2 |55.0|42.0|50.0|38.0|51.0| 0.0 | 55.0 | 0.970 | 1.000 | 53.35 |40.74|48.50|36.86|49.47|| | | | | | | | | | | | | | | | | || | +----+----+----+----+----+----+---------+-------+---------+---------+-------+-----+-----+-----+-----+| | Comments: |User FFV, dir1: None! || | | dir2: || +---------------------------------------------------------------------+-------------------------------++ | CAPACITY | | +------+-------------+---------------------------------------------------+-------------------------+ | | |Direc-|Base Capacity| Adjustment factors for capacity | Actual capacity, C | | | | tion | +-----------------+-----------------+---------------+ | | | | | Co |Carriageway width|Directional split| Side friction |C= Co*FCw*FCsp*FCsf pcu/h| | | | | Table C-1:1 | FCw | FCsp | FCsf | | | | | | pcu/h | Table C-2:1 | Table C-3:1 | Table C-4:1 | (11)*(12)*(13)*(14) | | | | | (11) | (12) | (13) | (14) | (15) | | | +------+-------------+-----------------+-----------------+---------------+-------------------------+ | | | 1+2 | 2900 | 1.000 | 1.000 | 0.950 | 2754 | | | | | | | | | | | | +------+-------------+-----------------+-----------------+---------------+-------------------------+ | +------------------------------------------------------------------------------------------------------+ | ACTUAL SPEED and TRAVEL TIME for light vehicles Only 2/2UD roads | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----------------------+ +----+---------+ | | |Di- | Traffic |Degree of | Actual | Road |Travel | | ACTUAL SPEEDS | |Di- |Degree of| | | |rec-| flow, Q |saturation| speed,Vlv | segment |time,TT| |for other vehicle types| |rec-|bunching | | | |tion|Form IR-2| DS=Q/C |Fig D2:1/:2|length, L|(24/23)| | km/h | |tion| DB | | | | | pcu/h |(21)/(15) | km/h | km | sec | +-----+-----+-----+-----+ | |Fig D3:1 | | | | | (21) | (22) | (23) | (24) | (25) | | MHV | LB | LT | MC | | | (31) | | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----+-----+-----+-----+ +----+---------+ | | |1+2 | 1720 | 0.625 | 36.98 | 15.837 |1541.61| |31.70|34.95|30.08|35.35| |1+2 | 0.788 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----+-----+-----+-----+ +----+---------+ | | Space for user remark: | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+ | Program version 1.10F | Date of run: 141114/17:44 | | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+
LAMPIRAN KAJI RENCANA +--------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | K A J I | Province Sumatera Utara | Date : 21 Agustus 2014 | | | Link number: | Handled by : Novia | | INTERURBAN ROADS | Segment code: | Checked by : Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | Form IR-1: Input | Segment between Indrapura and Lima Puluh | | | Specific grade: No [NO indicates segment, YES spec grade(only 2/2UD)] | | GENERAL DATA, +------------------------------------+-----------------------------------+ | ROAD GEOMETRY | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL | | | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period: | Case number: | +--------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | HORIZONTAL ALIGNMENT | | +--> A * * * * * * -----> To: | | * *|* * * * Lima Puluh | | To: <----- * | * * * * * | | Indrapura * * * * * * * * *|* * * * * Indicate | | * +--> B -+- north (N) | | * * * * * * * * * | | +------------------------------------------+ +------------+--------+--------+--------+ | | | Horizontal curvature (radians/km): NA | |Roadside | Side A | Side B | Mean | | | | Sight distance > 300 m (%) : NA | |development +--------+--------+--------+ | | | Sight distance class (default= C): | |Default: 0% | 0 % | 0 % | 0 % | | | +------------------------------------------+ +------------+--------+--------+--------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | VERTICAL ALIGNMENT * * * * * | | * * +----------------------------------+ | | * * * * * * * | Only for specific grade analysis | | | +----------------------------------+ | | +--------------------------------------------+ | Grade length (km) : | | | | Rise+fall : NA m/km | | Grade slope (%) : | | | | Alignment type: HILLY ( FLAT = default)| | Climbing lane (Y/N) : | | | +--------------------------------------------+ +----------------------------------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | CROSS SECTION | | | | Undivided road |||####===========================####||| | | side A WsA WcA WcB WsB side B | | +----+------------+------------+----+ | | 1.00 3.50 3.50 1.00 | | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | | | UNADJUSTED WIDTHS | Side A | Side B | Total | Mean | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | | | Average carriageway width, Wc (m) | 3.50 | 3.50 | 7.00 | | | | | Unobstructed shoulder width, Ws (m)| 1.00 | 1.00 | 2.00 | 1.00 | | | +------------------------------------+--------+--------+--------+--------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | ROAD SURFACE CONDITIONS | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | | CARRIAGEWAY SURFACE CONDITIONS | Side A | Side B | | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | | Type [Flexible(asphalt)/Concrete/Other] | NotAvail | NotAvail | | | | Surface condition [Good/Fair/Bad] | FAIR | FAIR | | | | | | | | | +-----------------------------------------+------------+------------+ | | +-----------------------------------------+-----------------------+-----------------------+ | | | SHOULDER SURFACE CONDITIONS | ------- SIDE A ------ | ------- SIDE B ------ | | | | | Outer | Inner | Inner | Outer | | | +-----------------------------------------+-----------+-----------+-----------+-----------+ | | | Surface type [Flexible/Concrete/Other] | NotAvail | | | NotAvail | | | | Drop from carriageway to shoulder (cm) | 0 | | | 0 | | | | Usability [Traffic/Parking/Emergency] | NoInput | | | NoInput | | | | (default shoulder usability) |(EMERGENCY)|( )|( )|(EMERGENCY)| | | +-----------------------------------------+-----------+-----------+-----------+-----------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | EFFECTIVE WIDTHS +-----------------+-------------------+ | | +-----------------+--------------+ | | Widths (m) | | | | Undivided road | Widths (m) | | Divided road | Side A | Side B | | | +-----------------+--------------+ +-----------------+---------+---------+ | | | Shoulder, total | 2.00 | | Shoulder, total | | | | | | Shoulder, mean | 1.00 | | Shoulder, mean | | | | | | Carriageway | 7.00 | | Carriageway | | | | | +-----------------+--------------+ +-----------------+---------+---------+ | +---------------------------------------------------------------------------------------------+ | TRAFFIC CONTROL CONDITIONS | | +----------------------------------------+---------------------------------+ | | | Speed limit : 0 km/h | Max gross weight: 0.000 tonnes | | | | Other limitations : | | | | More remarks : | | | +--------------------------------------------------------------------------+ | +----------------------+---------------------------+------------------------------------------+ | Program version 1.10F| Date of run: 141114/21:11 | | +----------------------+---------------------------+------------------------------------------+
+-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | KAJI -- INTERURBAN ROADS | Province: Sumatera Utara | Date: 21 Agustus 2014 | | | Link number: | Handled by: Novia | | Form IR-2: Input | Segment code: | Checked by: Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | TRAFFIC FLOW, SIDE FRICTION | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL | | | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period : | Case number: | +-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | TRAFFIC DATA: | | +----------------------+ +------------------------------+ +-------------------+ | | | Type of traffic data | | ANNUAL AVERAGE DAILY TRAFFIC | | DIRECTIONAL SPLIT | | | +----------------------+ | AADT | K-factor | | Dir1 - Dir2 | | | | CLASSIFIED-HOURLY | | (veh/day) |(default: 0.11) | |(default: 50 - 50) | | | | | +-------------+----------------+ +-------------------+ | | | (CLass/AAdt/UNclass) | | | | | NA - NA % | | | +----------------------+ +-------------+----------------+ +-------------------+ | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ | | | Traffic | LV | MHV | LB | LT | MC | Total | LV = Light Vehicle | | | Composition(%)| (%) | (%) | (%) | (%) | (%) | (%) | MHV = Medium Heavy Vehicle | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ LB = Large Bus | | | User values | 27.96 | 3.428 | 1.262 | 19.53 | 47.81 | 100.0 | LT = Large Truck | | |(normal values)|( 57.0)|( 23.0)|( 7.0)|( 4.0)|( 9.0)|(100.0)| MC = MotorCycle | | +---------------+-------+-------+-------+-------+-------+-------+ | | | | Traffic flow data for whole segment analysis: | | +---+----+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------------+ | | |Row|Di- |Light Vehicle|Med Heavy Veh| Large Bus | Large Truck | MotorCycle | Total flow Q | | | | |rec-+-------------+-------------+-------------+-------------+-------------+ | | | |1.1|tion| pce,1= 1.00 | pce,1= 1.90 | pce,1= 2.20 | pce,1= 4.00 | pce,1= 0.40 +-------+-----+-----+ | | |1.2| | pce,2= 1.00 | pce,2= 1.90 | pce,2= 2.20 | pce,2= 4.00 | pce,2= 0.40 | | | | | | | | +------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+ Split |veh/h|pcu/h| | | | | | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | veh/h|pcu/h | (%) | | | | | | 2 |(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | (10) | (11) | (12) | (13)| (14)| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 3 |Dir1| 274 | 274 | 42 | 80 | 13 | 29 | 269 | 1076 | 512 | 205 | 50.06 | 1110| 1664| | | | 4 |Dir2| 346 | 346 | 34 | 65 | 15 | 33 | 164 | 656 | 548 | 219 | 49.93 | 1107| 1319| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 5 |1+2 | 620 | 620 | 76 | 145 | 28 | 62 | 433 | 1732 | 1060 | 424 | | 2217| 2983| | | +---+----+------+------+------+------+------+------+------+------+------+------+-------+-----+-----+ | | | 6 | Note. If specific grade then |Directional split, SP= Q1/(Q1+Q2)= |50.0%|55.7%| | | | 7 | dir 1 = uphill, dir 2= downhill |Pcu-factor, Fpcu = | |1.345| | | +---+----------------------------------------------+-----------------------------------+-----+-----+ | +------------------------------------------------------------------------------------------------------+ | SIDE FRICTION CLASS: If detailed data are available, use first table to determine weighted frequency | | of events and then go to second table. If not, use second table only. | | | | 1. Determination of frequency of events | | +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | Calculation of weighted | Side friction | Symbol| Weighting| Frequency | Weighted | | | frequency of events per | type of events | | factor | of events | frequency | | | hour and 200 m of the | (20) | (21) | (22) | (23) | (24) | | | studied road segment. +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | | Pedestrians | PED | 0.6 | NA / h,200m | NA | | | Frequencies are for | Parking, stopping veh.| PSV | 0.8 | NA / h,200m | NA | | | both sides of the road. | Entry+exit of vehicles| EEV | 1.0 | NA / h,200m | NA | | | | Slow-moving vehicles | SMV | 0.4 | NA / h | NA | | | +-----------------------+-------+----------+---------------+-----------+ | | | Total: | NA | | | +----------------------------------------------------------+-----------+ | | | | 2. Determination of side friction class | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | |Weighted frequency| Typical conditions | Side friction | | | | of events (30) | | class | | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | | < 50 | Rural, agriculture or undeveloped | VL= very low | | | | | with very few activities | | | | | 50 - 149 | Rural, some roadside buildings | L= low | | | | | and some activities | | | | | 150 - 249 | Village, residential activities | M= medium | | | | 250 - 349 | Village, some market activities | H= high | | | | > 350 | Almost urban, market and business | VH= very high | | | | | activities | | | | +------------------+-----------------------------------+---------------+ | | | For current case indicate side friction class: L ( L is default) | | | +----------------------------------------------------------------------+ | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+ | Program version 1.10F | Date of run: 141114/21:11 | | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+
+-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | KAJI -- INTERURBAN ROADS | Province: Sumatera Utara | Date: 21 Agustus 2014 |
| | Link number: | Handled by: Novia | | Form IR-3: Analysis | Segment code: | Checked by: Novia | | +------------------------------------+-----------------------------------+ | SPEED, CAPACITY | Administr. road class : n | Functional road class: ARTERIAL | | | Road type : 2/2UD | Length (km) : 15.837 | | Purpose: Operation | Time period : | Case number: | +-----------------------------+------------------------------------+-----------------------------------+ | FREE FLOW SPEEDS. | | Option to enter other free flow speeds: No | | +----+------------------------+---------+-------+-------------------+-------------------------------+| | |Di- | Base free-flow speed |Carriage-|FVo+FVw| Adjustment factors| Actual free-flow speeds, km/h || | |rec-| FVo (km/h) |way width| Light +---------+---------+ FFVlv = (FVo+FVw)*FFVsf*FFVrc || | |tion| for different vehicles | adjust- |vehicle| Side |Land use +-------+-----------------------+| | | | Table B-1:1 or B-1:2 |ment, FVw| | friction|Road func| Light | Other vehicle || | | +----+----+----+----+----+ Tab B2:1|(2)+(3)| FFVsf | FFVrc |vehicle| types || | | | LV | MHV| LB | LT | MC | (km/h) | (km/h)| Tab B3:1|Tab B4:1 |(4*5*6)+-----+-----+-----+-----+| | | | (2)| | | | | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | MHV | LB | LT | MC || | +----+----+----+----+----+----+---------+-------+---------+---------+-------+-----+-----+-----+-----+| | |1+2 |55.0|42.0|50.0|38.0|51.0| 0.0 | 55.0 | 0.970 | 1.000 | 53.35 |40.74|48.50|36.86|49.47|| | | | | | | | | | | | | | | | | || | +----+----+----+----+----+----+---------+-------+---------+---------+-------+-----+-----+-----+-----+| | Comments: |User FFV, dir1: None! || | | dir2: || +---------------------------------------------------------------------+-------------------------------++ | CAPACITY | | +------+-------------+---------------------------------------------------+-------------------------+ | | |Direc-|Base Capacity| Adjustment factors for capacity | Actual capacity, C | | | | tion | +-----------------+-----------------+---------------+ | | | | | Co |Carriageway width|Directional split| Side friction |C= Co*FCw*FCsp*FCsf pcu/h| | | | | Table C-1:1 | FCw | FCsp | FCsf | | | | | | pcu/h | Table C-2:1 | Table C-3:1 | Table C-4:1 | (11)*(12)*(13)*(14) | | | | | (11) | (12) | (13) | (14) | (15) | | | +------+-------------+-----------------+-----------------+---------------+-------------------------+ | | | 1+2 | 2900 | 1.000 | 1.000 | 0.950 | 2754 | | | | | | | | | | | | +------+-------------+-----------------+-----------------+---------------+-------------------------+ | +------------------------------------------------------------------------------------------------------+ | ACTUAL SPEED and TRAVEL TIME for light vehicles Only 2/2UD roads | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----------------------+ +----+---------+ | | |Di- | Traffic |Degree of | Actual | Road |Travel | | ACTUAL SPEEDS | |Di- |Degree of| | | |rec-| flow, Q |saturation| speed,Vlv | segment |time,TT| |for other vehicle types| |rec-|bunching | | | |tion|Form IR-2| DS=Q/C |Fig D2:1/:2|length, L|(24/23)| | km/h | |tion| DB | | | | | pcu/h |(21)/(15) | km/h | km | sec | +-----+-----+-----+-----+ | |Fig D3:1 | | | | | (21) | (22) | (23) | (24) | (25) | | MHV | LB | LT | MC | | | (31) | | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----+-----+-----+-----+ +----+---------+ | | |1+2 | 2983 | 1.083 | NA | 15.837 | NA| | NA| NA| NA| NA| |1+2 | 0.929 | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | +----+---------+----------+-----------+---------+-------+ +-----+-----+-----+-----+ +----+---------+ | | Space for user remark: | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+ | Program version 1.10F | Date of run: 141114/21:11 | | +-----------------------+---------------------------+--------------------------------------------------+
Analisa Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Eksisting Tahun 2014
1 Konsumsi Bahan BakarV
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB10 113.876 257.967 331.157 184.479 417.906 536.475 1,568,072.52Rp 3,134,295.64Rp 4,023,558.79Rp
20 91.752 207.849 266.819 148.638 336.715 432.247 1,263,425.04Rp 2,525,359.98Rp 3,241,855.75Rp 30 75.308 170.597 218.999 121.999 276.368 354.779 1,036,991.16Rp 2,072,759.28Rp 2,660,843.07Rp
45.22 61.182 138.596 177.919 99.114 224.526 288.229 842,469.62Rp 1,683,945.62Rp 2,161,715.10Rp 50 59.46 134.697 172.913 96.325 218.208 280.118 818,764.20Rp 1,636,562.74Rp 2,100,888.73Rp 60 60.056 136.047 174.646 97.291 220.396 282.926 826,971.12Rp 1,652,966.90Rp 2,121,947.09Rp 70 66.332 150.264 192.897 107.458 243.427 312.493 913,391.64Rp 1,825,706.02Rp 2,343,695.79Rp 80 78.288 177.348 227.665 126.827 287.304 368.818 1,078,025.76Rp 2,154,780.08Rp 2,766,134.83Rp 90 95.924 217.300 278.952 155.397 352.025 451.902 1,320,873.48Rp 2,640,189.11Rp 3,389,264.23Rp
100 119.24 270.118 346.756 193.169 437.591 561.745 1,641,934.80Rp 3,281,933.08Rp 4,213,083.97Rp 110 148.236 335.803 431.078 240.142 544.002 698.346 2,041,209.72Rp 4,080,012.01Rp 5,237,594.05Rp
0.400 0.185 0.035
Konsumsi Bahan Bakar Dasar(liter/1000km)kk kl kr
Konsumsi Bahan Bakar (liter/1000km) Konsumsi Bahan Bakar (liter/1000km)
2 Konsumsi Minyak PelumasV
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol IIA Gol IIB10 0.0032 0.006 0.0049 300,000.00Rp 245,000.00Rp 20 0.003 0.0057 0.0046 285,000.00Rp 230,000.00Rp 30 0.0028 0.0055 0.0044 275,000.00Rp 220,000.00Rp
45.22 0.0027 0.0054 0.0043 270,000.00Rp 215,000.00Rp 50 0.0027 0.0054 0.0043 270,000.00Rp 215,000.00Rp 60 0.0029 0.0055 0.0044 275,000.00Rp 220,000.00Rp 70 0.0031 0.0057 0.0046 285,000.00Rp 230,000.00Rp 80 0.0033 0.006 0.0049 300,000.00Rp 245,000.00Rp 90 0.0035 0.0064 0.0053 320,000.00Rp 265,000.00Rp
100 0.0038 0.007 0.0059 350,000.00Rp 295,000.00Rp 110 0.0038 0.007 0.0059 350,000.00Rp 295,000.00Rp
175,000.00Rp 190,000.00Rp 190,000.00Rp
155,000.00Rp 165,000.00Rp
135,000.00Rp 145,000.00Rp
150,000.00Rp 140,000.00Rp 135,000.00Rp
Gol I160,000.00Rp
Konsumsi Minyak Pelumasr(liter/1000km) Konsumsi Minyak Pelumasr(liter/1000km)
3 Konsumsi BanV
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIBGol I (kend.pribadi)
Gol I (bus sedang)
Gol I (truk ringan) Gol IIA (truk tunggal berat)Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
10 0.004315 0.005889 0.009620 18,984.68Rp 18,984.68Rp 33,007.46Rp 131,920.32Rp 60,070.86Rp 277,047.36Rp 23,658.94Rp 95,995.59Rp 277,047.36Rp 20 0.013163 0.018245 0.025173 57,915.88Rp 57,915.88Rp 100,694.66Rp 408,694.72Rp 186,102.06Rp 724,973.76Rp 72,175.47Rp 297,398.39Rp 724,973.76Rp 30 0.022011 0.030601 0.040726 96,847.08Rp 96,847.08Rp 168,381.86Rp 685,469.12Rp 312,133.26Rp 1,172,900.16Rp 120,692.01Rp 498,801.19Rp 1,172,900.16Rp
45.22 0.035477 0.049407 0.064397 156,100.37Rp 156,100.37Rp 271,401.77Rp 1,106,719.76Rp 503,952.75Rp 1,854,644.14Rp 194,534.17Rp 805,336.25Rp 1,854,644.14Rp 50 0.039707 0.055313 0.071832 174,709.48Rp 174,709.48Rp 303,756.26Rp 1,239,017.92Rp 564,195.66Rp 2,068,752.96Rp 217,725.07Rp 901,606.79Rp 2,068,752.96Rp 60 0.048555 0.067669 0.087385 213,640.68Rp 213,640.68Rp 371,443.46Rp 1,515,792.32Rp 690,226.86Rp 2,516,679.36Rp 266,241.61Rp 1,103,009.59Rp 2,516,679.36Rp 70 0.057403 0.080025 0.102938 252,571.88Rp 252,571.88Rp 439,130.66Rp 1,792,566.72Rp 816,258.06Rp 2,964,605.76Rp 314,758.14Rp 1,304,412.39Rp 2,964,605.76Rp 80 0.066251 0.092381 0.118491 291,503.08Rp 291,503.08Rp 506,817.86Rp 2,069,341.12Rp 942,289.26Rp 3,412,532.16Rp 363,274.67Rp 1,505,815.19Rp 3,412,532.16Rp 90 0.075099 0.104737 0.134044 330,434.28Rp 330,434.28Rp 574,505.06Rp 2,346,115.52Rp 1,068,320.46Rp 3,860,458.56Rp 411,791.21Rp 1,707,217.99Rp 3,860,458.56Rp
100 0.083947 0.117093 0.149597 369,365.48Rp 369,365.48Rp 642,192.26Rp 2,622,889.92Rp 1,194,351.66Rp 4,308,384.96Rp 460,307.74Rp 1,908,620.79Rp 4,308,384.96Rp 110 0.092795 0.129449 0.165150 408,296.68Rp 408,296.68Rp 709,879.46Rp 2,899,664.32Rp 1,320,382.86Rp 4,756,311.36Rp 508,824.27Rp 2,110,023.59Rp 4,756,311.36Rp
Konsumsi Ban (/1000km) Konsumsi Ban (/1000km) Konsumsi Ban (/1000km)
4 Pemeliharaan (Suku Cadang)V
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIBGol I (Kend.pribadi)
Gol I (Bus sedang)
Gol I (Truk ringan) Gol IIA (truk tunggal berat) Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
10 0.000621 0.002421 0.001731 116,877.81Rp 348,771.33Rp 364,475.04Rp 1,864,247.00Rp 1,450,238.90Rp 1,760,427.00Rp 276,708.06Rp 1,657,242.95Rp 1,760,427.00Rp 20 0.000685 0.002753 0.001922 128,929.01Rp 384,732.93Rp 402,055.84Rp 2,119,887.00Rp 1,649,106.90Rp 1,954,674.00Rp 305,239.26Rp 1,884,496.95Rp 1,954,674.00Rp 30 0.000749 0.003085 0.002113 140,980.21Rp 420,694.53Rp 439,636.64Rp 2,375,527.00Rp 1,847,974.90Rp 2,148,921.00Rp 333,770.46Rp 2,111,750.95Rp 2,148,921.00Rp
45.22 0.000846 0.003590 0.002404 159,322.14Rp 475,428.09Rp 496,834.62Rp 2,764,611.08Rp 2,150,652.00Rp 2,444,564.93Rp 377,194.95Rp 2,457,631.54Rp 2,444,564.93Rp 50 0.000877 0.003749 0.002495 165,082.61Rp 492,617.73Rp 514,798.24Rp 2,886,807.00Rp 2,245,710.90Rp 2,537,415.00Rp 390,832.86Rp 2,566,258.95Rp 2,537,415.00Rp 60 0.000941 0.004081 0.002686 177,133.81Rp 528,579.33Rp 552,379.04Rp 3,142,447.00Rp 2,444,578.90Rp 2,731,662.00Rp 419,364.06Rp 2,793,512.95Rp 2,731,662.00Rp 70 0.001005 0.004413 0.002877 189,185.01Rp 564,540.93Rp 589,959.84Rp 3,398,087.00Rp 2,643,446.90Rp 2,925,909.00Rp 447,895.26Rp 3,020,766.95Rp 2,925,909.00Rp 80 0.001069 0.004745 0.003068 201,236.21Rp 600,502.53Rp 627,540.64Rp 3,653,727.00Rp 2,842,314.90Rp 3,120,156.00Rp 476,426.46Rp 3,248,020.95Rp 3,120,156.00Rp 90 0.001133 0.005077 0.003259 213,287.41Rp 636,464.13Rp 665,121.44Rp 3,909,367.00Rp 3,041,182.90Rp 3,314,403.00Rp 504,957.66Rp 3,475,274.95Rp 3,314,403.00Rp
100 0.001197 0.005409 0.003450 225,338.61Rp 672,425.73Rp 702,702.24Rp 4,165,007.00Rp 3,240,050.90Rp 3,508,650.00Rp 533,488.86Rp 3,702,528.95Rp 3,508,650.00Rp 110 0.001261 0.005741 0.003641 237,389.81Rp 708,387.33Rp 740,283.04Rp 4,420,647.00Rp 3,438,918.90Rp 3,702,897.00Rp 562,020.06Rp 3,929,782.95Rp 3,702,897.00Rp
Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km) Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km)Pemeliharaan Suku Cadang (/1000km)
5 Pemeliharaan (Jam Kerja Mekanik)V
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol IIA Gol IIB10 0.398870 2.208430 1.363100 33,126.45Rp 20,446.50Rp 20 0.435070 2.439530 1.514200 36,592.95Rp 22,713.00Rp 30 0.471270 2.670630 1.665300 40,059.45Rp 24,979.50Rp
45.22 0.526366 3.022364 1.895274 45,335.46Rp 28,429.11Rp 50 0.543670 3.132830 1.967500 46,992.45Rp 29,512.50Rp 60 0.579870 3.363930 2.118600 50,458.95Rp 31,779.00Rp 70 0.616070 3.595030 2.269700 53,925.45Rp 34,045.50Rp 80 0.652270 3.826130 2.420800 57,391.95Rp 36,312.00Rp 90 0.688470 4.057230 2.571900 60,858.45Rp 38,578.50Rp
100 0.724670 4.288330 2.723000 64,324.95Rp 40,845.00Rp
110 0.760870 4.519430 2.874100 67,791.45Rp 43,111.50Rp
10,870.05Rp
11,413.05Rp
8,155.05Rp 8,698.05Rp 9,241.05Rp 9,784.05Rp
10,327.05Rp
Gol I5,983.05Rp 6,526.05Rp 7,069.05Rp 7,895.50Rp
Pemeliharaan Jam Kerja (/1000km) Pemeliharaan Jam Kerja (/1000km)
6 Depresiasi
V
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIBGol I (Kend.pribadi)
Gol I (Bus sedang)Gol IIA (truk tunggal berat)Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB
10 0.006667 0.001852 0.002778 Rp 627,666.67 Rp 1,873,000.00 Rp 712,962.96 Rp 554,629.63 Rp 1,412,500.00 Rp 1,486,000.00 Rp 633,796.30 Rp 1,412,500.00
20 0.005714 0.001587 0.002381 Rp 538,000.00 Rp 1,605,428.57 Rp 611,111.11 Rp 475,396.83 Rp 1,210,714.29 Rp 1,273,714.29 Rp 543,253.97 Rp 1,210,714.29
30 0.005000 0.001389 0.002083 Rp 470,750.00 Rp 1,404,750.00 Rp 534,722.22 Rp 415,972.22 Rp 1,059,375.00 Rp 1,114,500.00 Rp 475,347.22 Rp 1,059,375.00
45.22 0.004201 0.001167 0.001750 Rp 395,505.15 Rp 1,180,214.24 Rp 449,252.02 Rp 349,483.07 Rp 890,044.11 Rp 936,357.91 Rp 399,367.55 Rp 890,044.11
50 0.004000 0.001111 0.001667 Rp 376,600.00 Rp 1,123,800.00 Rp 427,777.78 Rp 332,777.78 Rp 847,500.00 Rp 891,600.00 Rp 380,277.78 Rp 847,500.00
60 0.003636 0.001010 0.001515 Rp 342,363.64 Rp 1,021,636.36 Rp 388,888.89 Rp 302,525.25 Rp 770,454.55 Rp 810,545.45 Rp 345,707.07 Rp 770,454.55 70 0.003333 0.000926 0.001389 Rp 313,833.33 Rp 936,500.00 Rp 356,481.48 Rp 277,314.81 Rp 706,250.00 Rp 743,000.00 Rp 316,898.15 Rp 706,250.00 80 0.003077 0.000855 0.001282 Rp 289,692.31 Rp 864,461.54 Rp 329,059.83 Rp 255,982.91 Rp 651,923.08 Rp 685,846.15 Rp 292,521.37 Rp 651,923.08 90 0.002857 0.000794 0.001190 Rp 269,000.00 Rp 802,714.29 Rp 305,555.56 Rp 237,698.41 Rp 605,357.14 Rp 636,857.14 Rp 271,626.98 Rp 605,357.14
100 0.002667 0.000741 0.001111 Rp 251,066.67 Rp 749,200.00 Rp 285,185.19 Rp 221,851.85 Rp 565,000.00 Rp 594,400.00 Rp 253,518.52 Rp 565,000.00 110 0.002500 0.000694 0.001042 Rp 235,375.00 Rp 702,375.00 Rp 267,361.11 Rp 207,986.11 Rp 529,687.50 Rp 557,250.00 Rp 237,673.61 Rp 529,687.50
Depresiasi (/1000km) Depresiasi (/1000km) Depresiasi (/1000km)
6 Bunga ModalV
km/jam Gol I (Kend.Pribadi) Gol I (Bus Sedang) Gol I (Truk ringan)Gol IIA (Truk tunggal berat)Gol IIA (Bus Besar) Gol I Gol IIa Gol Iib10 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 20 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 30 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp
45.22 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 50 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 60 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 70 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 80 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 90 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp
100 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp 110 414,260.00Rp 1,236,180.00Rp 1,291,840.00Rp 1,694,000.00Rp 1,317,800.00Rp 980,760.00Rp 1,505,900.00Rp 2,237,400.00Rp
Bunga Modal (/1000km) Bunga Modal (/1000km)
8 AsuransiV Asuransi (/1000km)
km/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol I (kend.pribadi) Gol I (bus sedang)Gol IIA (Truk tunggal berat)Gol IIa (bus besar) Gol IIB Gol I Gol IIA Gol IIB10 0.007600 0.002333 0.003558 1,431,080.00Rp 4,270,440.00Rp 1,796,666.67Rp 1,397,666.67Rp 3,618,825.01Rp 3,388,080.00Rp 1,597,166.67Rp 1,397,666.67Rp 20 0.003800 0.001167 0.001779 715,540.00Rp 2,135,220.00Rp 898,333.33Rp 698,833.33Rp 1,809,412.50Rp 1,694,040.00Rp 798,583.33Rp 698,833.33Rp 30 0.002533 0.000778 0.001186 477,026.67Rp 1,423,480.00Rp 598,888.89Rp 465,888.89Rp 1,206,275.00Rp 1,129,360.00Rp 532,388.89Rp 465,888.89Rp
45.22 0.001681 0.000516 0.000787 316,470.59Rp 944,369.75Rp 397,316.82Rp 309,081.53Rp 800,270.90Rp 749,243.70Rp 353,199.17Rp 309,081.53Rp 50 0.001520 0.000467 0.000712 286,216.00Rp 854,088.00Rp 359,333.33Rp 279,533.33Rp 723,765.00Rp 677,616.00Rp 319,433.33Rp 279,533.33Rp 60 0.001267 0.000389 0.000593 238,513.33Rp 711,740.00Rp 299,444.44Rp 232,944.44Rp 603,137.50Rp 564,680.00Rp 266,194.44Rp 232,944.44Rp 70 0.001086 0.000333 0.000508 204,440.00Rp 610,062.86Rp 256,666.67Rp 199,666.67Rp 516,975.00Rp 484,011.43Rp 228,166.67Rp 199,666.67Rp 80 0.000950 0.000292 0.000445 178,885.00Rp 533,805.00Rp 224,583.33Rp 174,708.33Rp 452,353.13Rp 423,510.00Rp 199,645.83Rp 174,708.33Rp 90 0.000844 0.000259 0.000395 159,008.89Rp 474,493.33Rp 199,629.63Rp 155,296.30Rp 402,091.67Rp 376,453.33Rp 177,462.96Rp 155,296.30Rp
100 0.000760 0.000233 0.000356 143,108.00Rp 427,044.00Rp 179,666.67Rp 139,766.67Rp 361,882.50Rp 338,808.00Rp 159,716.67Rp 139,766.67Rp 110 0.000691 0.000212 0.000323 130,098.18Rp 388,221.82Rp 163,333.33Rp 127,060.61Rp 328,984.09Rp 308,007.27Rp 145,196.97Rp 127,060.61Rp
Asuransi (/1000km) Asuransi (/1000km)
9 Nilai Waktu
Gol I Gol IIa
Vkm/jam Gol I Gol IIA Gol IIB Gol IIA Gol IIB
10 100.00 100.00 100.00 905,100Rp 672,300Rp 20 50.00 50.00 50.00 452,550Rp 336,150Rp 30 33.33 33.33 33.33 301,700Rp 224,100Rp
45.22 22.11 22.11 22.11 200,155Rp 148,673Rp 50 20.00 20.00 20.00 181,020Rp 134,460Rp 60 16.67 16.67 16.67 150,850Rp 112,050Rp 70 14.29 14.29 14.29 129,300Rp 96,043Rp 80 12.50 12.50 12.50 113,138Rp 84,038Rp 90 11.11 11.11 11.11 100,567Rp 74,700Rp
100 10.00 10.00 10.00 90,510Rp 67,230Rp 110 9.09 9.09 9.09 82,282Rp 61,118Rp
100,000Rp 85,714Rp 75,000Rp 66,667Rp 60,000Rp 54,545Rp
Gol I600,000Rp 300,000Rp 200,000Rp 132,685Rp 120,000Rp
Nilai Waktu (Rp/Jam) 6000 9051 6723
Nilai Waktu (/1000km) Nilai Waktu (/1000km)
Golongan Gol IIb
TOTAL BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DENGAN METODE JASA MARGA
Vkm/jam Gol I Gol IIA Gol IIB
10 8,489,262.57Rp 9,862,623.59Rp 12,046,346.31Rp
20 6,045,880.11Rp 8,329,135.57Rp 10,657,314.13Rp 30 5,063,142.68Rp 7,813,706.98Rp 10,214,407.62Rp
45.22 4,356,140.49Rp 7,720,870.40Rp 10,289,552.08Rp 50 4,240,453.18Rp 7,808,052.04Rp 10,450,462.53Rp 60 4,122,260.29Rp 8,143,599.91Rp 10,974,916.44Rp 70 4,133,771.80Rp 8,670,075.62Rp 11,737,615.57Rp 80 4,257,627.10Rp 9,377,212.87Rp 12,728,203.90Rp 90 4,483,686.54Rp 10,259,097.11Rp 13,940,457.73Rp 100 4,810,569.45Rp 11,317,052.96Rp 15,375,360.59Rp 110 5,214,029.83Rp 12,508,662.40Rp 16,990,180.20Rp
BOK (Rp/1000 km)
Lampiran Biaya Konstruksi
1. Biaya Konstruksi
1 PEKERJAAN TANAH
1.1 Timbunan Oprit Flyover 4095 m3 Rp. 359.000,00 Rp. 1.470.105.000,00
1.2 Perkuatan Geotextile 10347 m2 Rp. 61.000,00 Rp. 631.167.000,00
1.3 Sheetpile beton 222 m1 Rp. 1.720.000,00 Rp. 381.840.000,00
1.4 Ornamen penutup timbunan 683 m2 Rp. 500.000,00 Rp. 341.500.000,00
2 PEKERJAAN ASPAL
2.1 Lapis Pondasi Atas 3387,12 ton Rp. 378.000,00 Rp. 1.280.331.360,00
2.2 Lapis Pondasi Bawah 1735,36 ton Rp. 359.000,00 Rp. 622.994.240,00
2.3 Aspal cair (prime coat) 1,209,024 liter Rp. 26.000,00 Rp. 31.434.624,00
2.4 Laston 2,317,296 ton Rp. 2.441.000,00 Rp. 5.656.519.536,00
2. Struktur Beton Bangunan Atas dan Bawah
NO JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN HARGA TOTAL
1 6 BUAH Rp 374.400.000 Rp 2.246.400.000
2 96 M^3 Rp 6.492.510 Rp 623.281.007
3 2,232 M^3 Rp 5.189.367 Rp 11.582.668
4 12 BUAH Rp 1.500.000 Rp 18.000.000
5 172,8 M^3 Rp 5.189.367 Rp 896.722.648
6 POER PILAR 108 M^3 Rp 5.769.965 Rp 623.156.221
7 52,8 TON Rp 1.000.000 Rp 52.800.000
8 480 M Rp 1.140.750 Rp 547.560.000
9 PAGAR 40 M Rp500.00 Rp 20.000.000
10 6 BUAH Rp 1.000.000 Rp 6.000.000
11 URUGAN 129 M^3 Rp165.42 Rp 21.339.657
12 GALIAN 255 M^3 Rp82.71 Rp 21.091.522
13 24 M Rp 1.000.000 Rp 24.000.000
TOTAL Rp 5.111.933.722
DINDING PILAR BENTANG 40M-2BUAH
ASPAL TEBAL 5 CM
TIANG PANCANG DIAMETER 60 CM; L=10M
PENERANGAN
COMPOSITE EXPANSION JOINT
PERLETAKAN JEMBATAN TEBAL 10CM
ANALISIS BEAYA STRUKTUR JEMBATAN
I. JEMBATAN BENTANG 40M
BALOK PRATEKAN TINGGI 210 CM-K500
PELAT LANTAI KENDARAAN t=20 cm K300
BALOK DIAFRAGMA 9x20/120
1 24 M^3 Rp 5.189.367 Rp 124.544.812
2 24 M^3 Rp 5.189.367 Rp 124.544.812
3 0,822 M^3 Rp 5.189.367 Rp 4.265.660
4 12 BUAH Rp600.00 Rp 7.200.000
5 129,6 M^3 Rp 5.189.367 Rp 672.541.986
6 POER PILAR 57,6 M^3 Rp 5.769.965 Rp 332.349.985
7 13,2 TON Rp 1.000.000 Rp 13.200.000
8 100 M Rp507.00 Rp 50.700.000
9 PAGAR 20 M Rp500.00 Rp 10.000.000
10 4 BUAH Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
11 URUGAN 60 M^3 Rp165.42 Rp 9.925.422
12 GALIAN 204 M^3 Rp82.71 Rp 16.873.217
13 24 M Rp 1.000.000 Rp 24.000.000
TOTAL Rp 1.394.145.894
TIANG PANCANG DIAMETER 40 CM; L=10M
PENERANGAN
COMPOSITE EXPANSION JOINT
ASPAL TEBAL 5 CM
II. URAIAN JEMBATAN BENTANG 10M
BALOK BETON 40/100 K300
PELAT LANTAI KENDARAAN t=20 cm K300
BALOK DIAFRAGMA 3x20/60
PERLETAKAN JEMBATAN TEBAL 5 CM
DINDING PILAR BENTANG 10M-2BUAH
1 2,16 M^3 Rp 5.189.367 Rp 11.209.033
2 32,4 M^3 Rp 5.189.367 Rp 168.135.496
3 8,64 M^3 Rp 5.189.367 Rp 44.836.132
4 24 BUAH Rp400.00 Rp 9.600.000
5 12,96 M^3 Rp 5.189.367 Rp 67.254.199
6 POER PILAR 57,6 M^3 Rp 5.769.965 Rp 332.349.985
7 11,88 TON Rp 1.000.000 Rp 11.880.000
8 150 M Rp507.00 Rp 76.050.000
9 PAGAR 21 M Rp500.00 Rp 10.500.000
10 4 BUAH Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
11 URUGAN 60 M^3 Rp165.42 Rp 9.925.422
12 GALIAN 180 M^3 Rp82.71 Rp 14.888.133
13 36 M Rp750.00 Rp 27.000.000
TOTAL Rp 787.628.400
COMPOSITE EXPANSION JOINT
PENERANGAN
III. JEMBATAN BENTANG 2X3M
BALOK BETON 30/40 K300
PELAT LANTAI KENDARAAN t=30 cm K300
BALOK PORTAL MELINTANG 3x40/60
PERLETAKAN JEMBATAN TEBAL 4 CM
KOLOM 9X40X40
ASPAL TEBAL 5 CM
TIANG PANCANG DIAMETER 40 CM; L=10M
1 1,44 M^3 Rp 5.189.367 Rp 7.472.689
2 21,6 M^3 Rp 5.189.367 Rp 112.090.331
3 5,76 M^3 Rp 5.189.367 Rp 29.890.755
4 12 BUAH 400Rp Rp 4.800.000
5 8,64 M^3 Rp 5.189.367 Rp 44.836.132
6 POER PILAR 36 M^3 Rp 5.769.965 Rp 207.718.740
7 7,92 TON Rp 1.000.000 Rp 7.920.000
8 150 M 507Rp Rp 76.050.000
9 PAGAR 6 M 500Rp Rp 3.000.000
10 2 BUAH Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
11 URUGAN 37,5 M^3 165Rp Rp 6.203.389
12 GALIAN 112,5 M^3 83Rp Rp 9.305.083
13 24 M 750Rp Rp 18.000.000
TOTAL Rp 529.287.119
PENERANGAN
COMPOSITE EXPANSION JOINT
TIANG PANCANG DIAMETER 40 CM; L=10M
IV. JEMBATAN BENTANG 1X3M
BALOK BETON 30/40 K300
PELAT LANTAI KENDARAAN t=30 cm K300
BALOK PORTAL MELINTANG 3x40/60
PERLETAKAN JEMBATAN TEBAL 3 CM
KOLOM 6X40X40
ASPAL TEBAL 5 CM
JUMLAH SATUAN HARGA SATUAN HARGA TOTAL
1 7,2 M^3 Rp 5.189.367 Rp 37.363.444
2 0,675 M^3 Rp 4.219.039 Rp 2.847.851
3 0 M^3 Rp -
4 6 BUAH 400Rp Rp 2.400.000
5 33,6 M^3 Rp 4.219.039 Rp 141.759.703
6 POER PILAR 48 M^3 Rp 4.219.039 Rp 202.513.861
7 1,98 TON Rp 1.000.000 Rp 1.980.000
8 160 M 507Rp Rp 81.120.000
9 PAGAR 3 M 500Rp Rp 1.500.000
10 2 BUAH Rp 1.000.000 Rp 2.000.000
11 URUGAN 1,5 M^3 165Rp 248Rp
12 GALIAN 127,5 M^3 83Rp Rp 10.545.761
13 12 M 750Rp Rp 9.000.000
TOTAL Rp 493.278.755
COMPOSITE EXPANSION JOINT
V. URAIAN PEKERJAAN ABUTMEN
PELAT INJAK
PELAT LANTAI KENDARAAN t=30 cm K300
BALOK DIAFRAGMA
PERLETAKAN JEMBATAN TEBAL 3 CM
DINDING t=80cm
ASPAL TEBAL 5 CM
TIANG PANCANG DIAMETER 40 CM; L=10M
PENERANGAN
1 1 BUAH Rp 5.111.933.722 Rp 5.111.933.722
2 2 BUAH Rp 1.394.145.894 Rp 2.788.291.788
3 6 BUAH Rp 787.628.400 Rp 4.725.770.401
4 63 BUAH Rp 529.287.119 Rp 33.345.088.518
5 ABUTMEN 2 BUAH Rp 493.278.755 Rp 986.557.509
TOTAL A Rp 46.957.641.939
6
36,96 M^3 Rp 5.769.965 Rp 213.257.907
129,36 M^3 Rp 4.658.886 Rp 602.673.443
TOTAL B Rp 815.931.350
TOTAL A-B Rp 46.141.710.589
MODEL PORTAL 3 KOLOM 2X3M
MODEL PORTAL 2 KOLOM 1X3M
PENGURANGAN TINGGI KOLOM
KEMIRINGAN APPROACH 6%
KEMIRINGAN APPROACH 4%
REKAPITULASI HARGA JEMBATAN
BENTANG JEMBATAN 40M
BENTANG JEMBATAN 10M