Tubes Manmut Iso

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pendidikan mempunyai peran yang sangat  strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga  mampu menciptakan insan yang terampil dan dapat bersaing di dunia kerja. Pendidikan yang baik akan menjadikan seseorang memiliki modal investasi untuk masa depan. Perkembangan pendidika n di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Masalah kritis yang menjadi isu utama dalam dunia pendidikan yaitu mengenai mutu pendidikan. Menurut Survei Human Development Index , kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-105. Berdasarkan data tersebut, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sangat diperlukan. Pendidikan memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan yang bermutu akan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu. Fokus utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas lembaga pendidikan sebagai basis utama pendidikan.  Lembaga pendidikan di Indonesia termasuk Perguruan Tinggi perlu meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu cara peningkatan kualitas pendidikan di PT dapat dilakukan melalui pelaksanaan manajemen PT yang baik. Manajemen PT yang baik adalah manajemen yang menitik beratkan pada peningkatan masalah mutu dan berstandar internasional seperti ISO 9001: 2008. Sistem ISO 9001:2008 merupakan sarana untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control . Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas mengenai pentingnya implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Dimana dalam pengimplementasian ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur , pimpinan jurusan (Kepala Jurusan) masih mengal ami beberap a kendala antara lain kebanyakan standarisasi ISO diterapkan di industri, sehingga sosialisasi di Jurusan Arsitektur mengenai ISO 9001:2008 kepada semua stakeholder yang terlibat masih sangat terbatas. Sehingga perlu adanya Penelitian mengenai konsistensi dan komitmen dari Ketua Jurusan dalam pengimplentasian SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB dengan melibatkan semua stakeholder yang ada agar kualitas Jurusan Arsitektur menjadi lebih baik.

description

manajemen mutu

Transcript of Tubes Manmut Iso

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam era globalisasi ini, pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga mampu menciptakan insan yang terampil dan dapat bersaing di dunia kerja. Pendidikan yang baik akan menjadikan seseorang memiliki modal investasi untuk masa depan. Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Masalah kritis yang menjadi isu utama dalam dunia pendidikan yaitu mengenai mutu pendidikan. Menurut Survei Human Development Index, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-105. Berdasarkan data tersebut, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sangat diperlukan. Pendidikan memiliki peranan yang cukup besar dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan yang bermutu akan dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu. Fokus utama yang harus diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas lembaga pendidikan sebagai basis utama pendidikan.Lembaga pendidikan di Indonesia termasuk Perguruan Tinggi perlu meningkatkan kualitas pendidikannya. Salah satu cara peningkatan kualitas pendidikan di PT dapat dilakukan melalui pelaksanaan manajemen PT yang baik. Manajemen PT yang baik adalah manajemen yang menitik beratkan pada peningkatan masalah mutu dan berstandar internasional seperti ISO 9001: 2008. Sistem ISO 9001:2008 merupakan sarana untuk dapat mencapai tujuan mutu dalam menerapkan Total Quality Control.Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas mengenai pentingnya implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Dimana dalam pengimplementasian ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur, pimpinan jurusan (Kepala Jurusan) masih mengalami beberapa kendala antara lain kebanyakan standarisasi ISO diterapkan di industri, sehingga sosialisasi di Jurusan Arsitektur mengenai ISO 9001:2008 kepada semua stakeholder yang terlibat masih sangat terbatas. Sehingga perlu adanya Penelitian mengenai konsistensi dan komitmen dari Ketua Jurusan dalam pengimplentasian SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB dengan melibatkan semua stakeholder yang ada agar kualitas Jurusan Arsitektur menjadi lebih baik.1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana efektivitas implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB?2. Apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB?3. Bagaimana konsistensi dan komitmen dari Pimpinan Jurusan Arsitektur terhadap implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat kelulusan mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan serta ketersediaan fasilitas umum di Jurusan Arsitektur FT-UB?4. Apa saja permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:2008 dan solusi efektif apa saja yang seharusnya bisa diambil oleh Ketua Jurusan Arsitektur untuk mengatasi permasalahan tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian1. Mendeskripsikan efektivitas implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB;2. Mendeskripsikan apa saja manfaat dan dampak implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB;3. Menganalisis konsistensi dan komitmen dari Ketua Jurusan Arsitektur terhadap implementasi SMM ISO 9001:2008 terkait dengan tingkat kelulusan mahasiswa, prestasi mahasiswa, kualitas dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas di Jurusan Arsitektur FT-UB;4. Menganalisis permasalahan dalam implementasi SMM ISO 9001:200 dan memberikan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.4 Manfaat PenelitianAdapun manfaat dari Penelitian ini adalah :1. Bagi Jurusan Arsitektur FT-UBa. Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan konsistensi dan komitmen dalam pengimplementasian SMM ISO 9001:2088b. Informasi bagi Ketua Jurusan ataupun Sekretaris Jurusan terkait kebijakan penerapan SMM ISO 9001:2008

2. Bagi Jurusan Teknik Industri FT-UBDapat digunakan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan implementasi SMM ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi ataupun lembaga pendidikan lainnya.3. Bagi penulisPenelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuam mengenai implementasi SMM ISO 9001:2008 di Perguruan Tinggi.

1.5 Sistematika PenulisanBab I PendahuluanBersisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan Penelitian, serta sistematika penulisan laporan. Dalam bab ini dibahas mengenai masalah yang dihadapi dan tujuan diadakannya Penelitian ini.Bab II Tinjauan PustakaBerisi landasan teori yang berhubungan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Dalam bab ini diahas mengenai pengertian sistem, manajemen, dan mutu.Bab III Metode PenelitianBerisi penjelasan mengenai bagaimana Penelitian ini dilaksanakan secara operasional. Dalam bagian ini diuraikan mengenai jenis Penelitian yang digunakan, lokasi dan waktu Penelitian, subyek dan obyek Penelitian, informan Penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.Bab IV Hasil dan PembahasanBerisi gambaran atau deskripsi objek yang diteliti, analisis data yang diperoleh dan pembahasan tentang hasil analisis.Bab V PenutupBerisi Kesimpulan tentang analisis data dan pembahasan serta saran yang dapat diberikan kepada penulis, pembaca dan Jurusan yang bersangkutan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 SistemIstilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.Menurut Gordon B. Davis (1984), sebuah system terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan menurut Raymond Mcleod (2001), system adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu. Adapun syarat-syarat sistem, yaitu :1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2.2 ManajemenIstilahmanajemenmemiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdayaorganisasiuntuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasiprofitmaupunnon profit.Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: Manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).

2.3 MutuBerikut ini adalah definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli :1. Philip B. CrosbyCrosby berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan (conformance requirement of spesification), seperti jam tahan air, sepatu tahan lama, atau dokter yang ahli. Ia juga mengemukakan pentingnya melibatkan setiap orang pada proses dalam organisasi. Pendekatan Crosby merupakan proses top down. (Melvin Afrizal, h. 6)*2. Joseph M. JuranJuran berpendapat bahwa mutu berarti kesesuaian dengan penggunaan (fitness for use), seperti sepatu yang dirancang untuk olahraga atau sepatu kulit yang dirancang untuk ke kantor atau ke pesta. Pendekatan Juran adalah orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan. (Melvin Afrizal, h. 6)*3. K. IshikawaIshikawa berpendapat bahwa mutu berarti kepuasan pelanggan. Dengan demikian, setiap bagian proses dalam organisasi memiliki pelanggan. Kepuasan pelanggan internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan organisasi. (Melvin Afrizal, h. 6)*

Sedangkan menurut ISO 9001:2008, mutu didefinisikan sebagai derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. (Mitrakonsultan, h. 3)*

2.4 Sistem Manajemen Mutu dan ISOSistem manajemen mutu merupakan sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan atau pernyataan resmi oleh manajemen puncak berkaitan dengan perhatian dan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu. Salah satu sistem manajemen mutu yang sering digunakan adalah Sistem Manajemen Mutu ISO.Vincent Gaspersz (2009:1) mengemukakan bahwa,International Standard Organisation atau lebih dikenal dengan ISO adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan standar baru ataupun revisi ISO standard yang telah ada. Van den Berghe (2009) menyatakan bahwa "ISO 9000 adalah nama yang umum digunakan untuk label serangkaian internasional yang berdiri ARDS untuk jaminan kualitas dalam organisasi: ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, ISO 9004 (dan himpunan bagian mereka). ISO merupakan sebuah organisasi internasional yang bertujuan untuk mengembangkan standarisasi di seluruh dunia. ISO mempunyai wewenang untuk menerbitkan standar sistem kualitas yang kestabilannya diakui oleh semua negara. Vincent Gaspersz (2006:75) mengemukakan bahwa delapan prinsip manajemen kualitas yang menjadi landasan penyusunan ISO 9001:2008 adalah : (1) Fokus Pelanggan; (2) Kepemimpinan; (3) Keterlibatan Orang; (4) Pendekatan Proses; (5) Pendekatan Sistem terhadap Manajemen; (6) Peningkatan Terus menerus; (7) Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan; (8) Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan.

2.5 ISO 9001:2008ISO 9001:2008 merupakan salah satu standar yang telah ditetapkan oleh organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengkordinasikan penyusunan standar baru atau yang telah ada. Berikut ini merupakan definisi dan prinsip terkait dengan ISO 9001:2008

2.5.1 Definisi ISO 9001:2008ISO 9001:2008adalah suatu standar internasional yang ada dimana kualitas ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari perlu untuk dikonsultasikan oleh perusahaan.ISO 9001:2008bukan merupakan standart produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa).ISO 9001:2008hanya merupakan standart sistem manajemen kualitas. Diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan memiliki kualitas internasional dan berkualitas baik (standart). Consultant ISO akan membantu perusahaan untuk mewujudkan standart ini.Sistem manajemenISO 9001:2008merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Konsultan ISO akan memberikan training dan pelatihan untuk implementasinya sehingga dengan sistem manajemen ini diharapkan pelanggan akan terpuaskan.

2.5.2 Prinsip-prinsip ISO 9001:2008Demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan fokus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :1. Customer Focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system semata-mata untuk memuaskan customer.2. Leadership: Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi3. Keterlibatan semua orang: Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hinggaoffice boysekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.4. Pendekatan Proses: Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai denganflow processitu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan5. Pendekatan System ke Management: Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsepkaizen, continual improvementsangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.6. Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:20087. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan: Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:20088. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier bukanlahpembantu, tetapi mitra usaha (business partner)karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

2.5.3 Implementasi SMM ISO 9001:2008Proses penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diantaranya sebagai berikut:1. Presentasi proposal kepada tim manajemen2. Pembentukan Steering Committee dan tim kerja sistem manajemen mutu ISO 9001:20083. Pelatihan kesadaran mutu pada tim kerja sistem manajemen mutu ISO4. Sosialisasi kesadaran mutu5. Penyusunan kebijakan mutu dan sasaran mutu6. Penyusunan pedoman mutu, prosedur, dan instruksi kerja7. Pelaksanaan, evaluasi, dan revisi dokumen8. Pengesahan dokumen mutu9. Penetapan pelaksanaan sistem manajemen mutu10. Sosialisasi pelaksanaan secara internal dan eksternal11. Pelatihan audit internal12. Pelaksanaan audit internal13. Pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)14. Pelaksanaan pre audit oleh lembaga sertifikasi15. Penyempurnaan dan revisi dokumen dan sistem16. Final audit sertifikasi oleh lembaga sertifikasi, dan17. Pencapaian sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

2.6 Manfaat Penerapan SMM ISO 9001:2008Manfaat PenerapanISO 9001:2008adalah :1. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan2. Jaminan Kualitas Produk dan Proses3. Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain4. Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan5. Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan6. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok7. Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk8. Meningkatkan komunikasi internal9. Meningkatkan image positif perusahaan10. Sistem terdokumentasi11. Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini berusaha memecahkan masalah dengan menggambarkan problematika yang terjadi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti ingin memahami, mengkaji secara mendalam serta memaparkannya dalam tulisan ini mengenai pentingnya implementasi SMM ISO 9001-2008 di Jurusan Arsitektur FT-UB serta masalah-masalah yang ditemukan serta solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Karena tujuan tersebut, maka relevan jika penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 1988 : 2) menerangkan bahwa Penelitian Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan adanya penelitian ini maka dapat menggambarkan tentang pentingnya implementasi ISO 9001:2008 serta konsistensi dan komitmen dari pimpinan jurusan dalam menerapkan SMM ISO 9001:2008 tersebut terkait dengan dampaknya terhadap proses belajart mengajar di Jurusan Arsitektur FT-UB.

3.2 Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan dalam waktu satu minggu. Satu hari wawancara dengan Sekretaris Jurusan Arsitektur dan tiga hari penyebaran questionnare ke mahasiswa Jurusan Arsitektur FT-UBWaktu dan tempat pelaksanaan penelitian adalah:Waktu: 19 Mei 23 Mei 2014Tempat: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya MalangAlamat: Jalan Mayjend Haryono No. 169 Malang

3.3 Deskripsi Objek Penelitian3.3.1 Sejarah Jurusan Arsitektur FT-UBJurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berdiri dan pertama kali menyelenggarakan perkuliahan pada tahun 1983 dengan status masih Program Studi (PS) Arsitektur FTUB di bawah Jurusan Teknik Sipil, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 118/DIKTI/Kep/1984 tanggal 24 September 1984. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 70/DIKTI/Kep/1994 tanggal 5 Maret 1994 tentang Pembentukan JURUSAN Arsitektur FTUB pada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, status Jurusan menjadi salah satu Jurusan di bawah Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. JURUSAN Arsitektur FTUB telah terakreditasi dengan peringkat A, oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dengan Keputusan Nomor 047/BAN-PT/Ak-XII/S1/II/2010 tanggal 20 Februari 2010.Pendirian Jurusan ini mengacu pada Visi dan Misi Fakultas Teknik dan Universitas Brawijaya dan menfokuskan pada bidang keilmuan Arsitektur. Diawal berdiri jurusan ini, masih dengan sekitar 160 sks, setelah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum, dengan tujuan mempercepat masa studi dan kelulusan, jumlah sks terus berkurang hingga saat ini untuk jenjang Strata 1 dengan 144 sks. Dengan rata-rata masa studi lulusan selama lima tahun terakhir adalah 4,63 tahun.Sedangkan prestasi akademik ditandai dengan IPK Rata-rata, di era 80an IPK Rata-rata mahasiswa masih berkisar 2,5-2,6, diera 90an mulai merangkak naik sekitar 2,7, dan di sekitar tahun 2000an mengalami kenaikan yaitu sekitar 2,89 meningkat menjadi 3,16 di tahun 2011. Jumlah mahasiswa sampai periode Semester Ganjil 2009/2010 sebanyak 501 orang dengan penerimaan mahasiswa baru Angkatan 2009 sebanyak 121 orang. Jumlah lulusan sampai periode ini sebanyak 1350 orang. Dari jumlah mahasiswa diitahun pertama (1983) sejumlah 36 orang, pada periode berikutnya Program Studi (PS) Arsitektur FTUB menerima mahasiswa angkatan kedua sebanyak 39 orang.Hingga pada periode tahun 1989/1990 jumlah mahasiswa secara keseluruhan sebanyak 310 orang dengan jumlah lulusan sebanyak 32 orang, pada periode tahun 2009/2010 sebanyak 501 orang. Jumlah ini terus berkembang terus dari tahun ketahun, mahasiswa baru 2008, 110 mahasiswa, 2009 sebanyak 121 mahasiswa, jumlah mahasiswa aktif per tahun adalah antara 450-550 orang. Di tahun 2010 sejumlah 136 mahasiswa, dan di tahun 2012 menerima sejumlah 158 mahasiswa.Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) berdiri sejak tahun akademik 1983/1984 dengan jumlah dosen 7 orang dan mahasiswa 36 orang. Hingga tahun akademik 2011/2012 jumlah dosen di Jurusan Arsitektur 42 orang dan jumlah mahasiswa 562 orang. Adapun dosen-dosen tersebut terdistribusi ke dalam 9 Laboratorium.

3.3.2 Visi dan Misi S13.3.2.1 VisiMenjadi program studi yang terkemuka dalam pengembangan keilmuan arsitektur nusantara di bidang perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengelolaan, dan penelitian lingkungan binaan yang berkelanjutan dalam lingkup Asia Tenggara pada tahun 2020.

3.3.2.2 Misi1. Mengelola organisasi pendidikan agar mampu menumbuhkan, mengembangkan, menyebarkan penggunaan ilmu arsitektur nusantara pada tataran bentuk, konsep dan filosofi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan binaan.2. Menyelenggarakan proses pendidikan sarjana arsitektur yang berkemampuan akademik dan profesional sehingga sanggup berperan aktif dalam penelitian, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan binaan yang berkelanjutan.3. Menghasilkan sarjana arsitektur yang berbudi luhur, cerdik, cakap dan bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya di lingkup Asia Tenggara.3.3.3 Visi dan Misi S23.3.3.1 VisiVisi Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan adalah menjadikan pusat pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang arsitektur lingkungan binaan, yang berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan. Menjadikan tempat membelajarkan diri, bersaing dengan berperan aktif dalam peningkatan ilmu pengetahuan, kualitas lingkungan binaan, dan penyelesaian berbagai masalah arsitektur secara terintegrasi.

3.3.3.2 MisiMisi Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan adalah1. melaksanakan proses pendidikan magister arsitektur lingkungan binaan yang menghasilkan lulusan dengan kemampuan meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat untuk mampu merencanakan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia, baik yang berasal dari pelayanan pemerintah, kapasitas sosial ekonomi masyarakat, serta sumber daya lain yang ada di daerah2. mengembangkan, menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaan ilmu arsitektur untuk taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan binaannya3. menyelenggarakan proses pendidikan untuk membantu mahasiswa magister menjadi Master Arsitektur Lingkungan Binaan yang mempunyai kemampuan akademik, sehingga sanggup berperan secara bermakna dalam perencanaan, perancangan, dan pengelolaan lingkungan binaan.4. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang arsitektur lingkungan binaan guna meningkatkan kapasitas pemerintah dan masyarakat untuk memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia, baik yang berasal dari pelayanan pemerintah, kapasitas sosial ekonomi masyarakat, serta sumberdaya lain yang ada di daerah.3.3.4 Tujuan S1Untuk menghasilkan lulusan yang siap mengembangkan diri sebagai arsitek profesional atau peneliti yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa Pancasila, serta mampu:1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keahliannya dengan akhlak terpuji baik secara individual, kelompok, maupun antar disiplin, serta beradaptasi dengan berbagai rona sosial-budaya masyarakat setempat.2. Melakukan penalaran untuk menyelesaikan permasalahan arsitektur di tengah proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala implikasi di masyarakat.3. Mengolah lanjut ilmu dan keahliannya melalui perencanaan, perancangan, pelaksanaan, pengelolaan maupun penelitian.3.3.5 Tujuan S2Tujuan diadakannya pendidikan Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya adalah untuk menghasilkan lulusan magister yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:1. berjiwa Pancasila dan memiliki kepribadian serta integritas ilmiah2. bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu, teknologi, dan permasalahan yang dihadapi masyarakat3. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep baru di bidang arsitektur lingkungan binaan melalui penelitian4. mampu memahami persoalan arsitektur di kawasan perkotaan, pinggiran kota dan desa serta lingkungan binaannya5. mampu menguasai dan mengolah lanjut ilmu dan keahliannya melalui konsep, teori, dan metodologi penelitian yang sesuai dengan disiplin ilmu arsitektur di kawasan perkotaan, pinggiran kota dan desa6. mampu merumuskan pendekatan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan arsitektur di tengah proses perkembangan ilmu dan teknologi dengan segala implikasinya di masyarakat7. memiliki kemampuan analitik yang cukup memadai untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu dan keahliannya serta mampu beradaptasi dengan berbagai rona sosial-budaya masyarakat.

3.3.6 Struktur Organisasi

Tugas pokok dan fungsi serta koordinasi organisasi Jurusan Arsitektur FTUB adalah sebagai berikut:A. KETUA JURUSANRincian tugas dan tanggung jawab :1. Menjalankan kebijakan akademik dan standar mutu pendidikan yang ditetapkan fakultas.2. Menyusun rencana kegiatan atau program kerja Jurusan3. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Jurusan.4. Melaksanakan pengembangan jurusan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.5. Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholder).6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar di tingkat Jurusan.7. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Dekan.B. SEKRETARIS JURUSANRincian tugas dan tanggung jawab :1. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan jurusan.2. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan.3. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Kepala Laboratorium.4. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.5. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium/studio di lingkungan jurusan.6. Mengkoordinasikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Praktek mahasiswa.7. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan8. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Jurusan.Dalam organisasi penjaminan mutu di Jurusan sekaligus sebagai Manager Representative (MR).C. UNIT JAMINAN MUTURincian tugas dan tanggung jawab :1. Melakukan Monevin Jurusan.2. Pengembangan Akreditasi Jurusan.3. Mengembangkan dokumen Audit InternalMutu Akademik (AIMA)4. Mempersiapkan kelembagaan dan menjalankan audit system dan kepatuhan.D. KEPALA LABORATORIUMRincian tugas dan tanggung jawab:1. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di laboratorium/studio dan kelompok keahlian di bawah koordinasinya.2. Menyusun rencana operasional pengembangan laboratorium/studio3. Memberikan pelayanan bagi civitas akademika untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; khususnya dalam kelompok keahlian di bawah koordinasinya.4. Menyiapkan jadwal kegiatan laboratorium/studio.5. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam laboratorium/studio dalam kelompok keahlian di bawah koordinasinya.6. Melakukan pembinaan kepada anggota laboratoriumdalam kelompok keahlian di bawah koordinasinya dalam rangka pengembangan keilmuan yang spesifik.7. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resource sharing dan pemberdayaan laboratorium/studio8. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana-prasarana dan kegiatan dalam laboratorium/studio.9. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.10. Membentuk team teaching(timdosen pengampu mata kuliah), berdasar hasil musyawarah mufakatkelompok keahlian di bawah koordinasinya.11. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan di dalam kelompok keahlian di bawah koordinasinya, terutama tentang pemilihan objek dan tema-topik praktek kerja serta Skripsi/ Tugas Akhir.12. Melakukan monitoringdan evaluasi atas kegiatan akademik yang telah dilakukan oleh anggota kelompok keahlian di bawah koordinasinya, terutama tugas belajar-mengajar serta pembimbingan praktek kerja dan skripsi/tugas akhir.13. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan laboratorium lain atau Ketua Jurusan.14. Melaporkan kegiatan kelompok sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua JurusanE. KEPALA URUSAN ADMINISTRASIRincian Tugas dan Tanggung Jawab:1. Koordinasi pelaksanaan administrasi Jurusan2. Monitoring mengajar/ kehadiran dosen mengajar3. Monitoring pelaksanaan kalender akademik semester4. Mengkonsep rencana ujian skripsi/tugas akhir5. Atas persetujuan Ketua Jurusan, mengajukan dana proporsional dan pengelolaan dana, membuat laporan keuangan.6. Mencatat dan membuat surat menyurat masuk dan keluar.7. Membantu kegiatan administrasi Jurusan8. Mengelola dan menjalankan program EPSBED.

3.4 Informan PenelitianInforman penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong 2000 : 97). Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat 2 informa diantaranya:1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah ketua jurusan atau sekretaris jurusan Arsitektur FT-UB.2. Informan non kunci, yaitu orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu mahasiswa Jurusan Arsitektur FT-UB.

3.5 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung di Jurusan Arsitektur FT-UB. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. WawancaraMerupakan suatu cara untuk mendapatkan data atau informasi dengan tanya jawab secara langsung pada orang yang mengetahui tentang objek yang diteliti. Dalam hal ini adalah dengan sekretaris Jurusan Arsitektur yaitu data mengenai pentinganya implementasi SMM ISO 9001:2008, dampak dari implementasi ISO 9001:2008, kendala-kendala yang dialami selama mengimplementasikan ISO 9001:2008 serta bagaimana cara mengatasi kendala tersebut.2. QuestionnareMetode questionnare merupakan metode pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini. Kuesioner yang disebar ke responden adalah kuesioner dengan format skala semantik differensial. Skala semantit diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap yang tersusun dalam satu garis kontinum. Setiap responden diminta menilai indikator dalam berbagai komponen pada pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.3. DokumentasiData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder :1. Data PrimerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan alat bantu seperti pedoman wawancara atau juga dengan menggunakan taperecorder atau juga dengan kertas yang sudah disiapkan sebelumnya. 2. Data SekunderData sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan pembinaan pegawai fungsional yaitu dengan mempelajari dokumen-dokumen Jurusan Arsitektur FT-UB terkait dengan rata-rata IPK mahasiswa dan rata-rata lama studi mahasiswa.

3.6 Metode Analisis DataAnalisis data adalah proses mencari dan mengatur wawancara dan catatan yang diperoleh di lapangan serta bahan- bahan lain yang telah dihimpun sehingga dapat merumuskan hasil dari apa yang telah ditemukan.Relevan dengan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, maka teknik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis kualitatif. Data yang telah terkumpul berupa kata-kata dari berbagai sumber dianalisis secara intensif.Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah diperoleh dilapangan berupa kata-kata. Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam menganalisis data sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Sugiono, 2005) : Analisis dilakukan melalui prosedur dan tahapan-tahapan berikut:

1. Pengumpulan data.Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari lapangan/ranah empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses pengumpulan data ini diawali dengan memasuki lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti mendatangi tempat penelitian, yaitu Jurusan Arsitektur FT-UB dengan membawa izin formal penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan menemui Sekretaris Jurusan sebagai informan penelitian. Pada proses selanjutnya baru dilakukan pengumpulan data dengan tekhnik wawancara dan studi dokumentasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan lengkap yang diperoleh dilapangan. Selain itu dengan menyebar kuesioner ke 50 mahasiswa Jurusan Arsitektur FT-UB dari 3 angkatan yang berbeda, yaitu 2010, 2011, dan 2012.2. Reduksi dataReduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian kepada data-data yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang sifatnya hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uaraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.3. Rekap dataData yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kemudian di rekap. 4. Validasi DataData hasil penyebaran kuesioner yang telah di rekap, dilakukan validasi antara ekspektasi mahasiswa dengan kondisi sekarang di Jurusan Arsitektur FT-UB.5. Penyajian dataPenyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.6. Penarikan kesimpulanSetelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian berlangsung. Sejak awal kelapangan serta dalam proses pengumpulan data peneliti berusaha melakukan analisis dan mencari makna dari yang telah terkumpulkan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan Arsitektur dilakukan pengambilan data kepada Sekretaris Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya dan mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya. Berikut ini merupakan hasil identifikasi terkait Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan Arsitektur.

4.1 Identifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 dengan Sekretaris JurusanPengambilan data untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan Arsitektur dengan Sekretaris Jurusan Arsitektur dilakukan melalui wawancara dengan pertanyaan sebagai berikut:1. Menurut Ibu, Bagaimana pentingnya ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur?2. Sejak kapan Jurusan Arsitektur menerapkan Sistem Manajement Mutu ISO 9001 : 2008?3. Bagaimana dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 terhadap proses belajar mengajar di Jurusan Arsitektur?4. Program apa saja yang dilakukan oleh Jurusan Arsitektur selama implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?5. Pihak mana saja yang mendukung implementasi ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur?6. Apakah manfaat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek?7. Bagaimana Kepala Jurusan melakukan pembinaan dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?8. Apa saja kendala yang dialami dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?9. Bagaimana cara menangani kendala dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?10. Bagaimana penyediaan fasilitas terkait dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek?

Setelah wawancara, diperoleh data mengenai Implementasi SMM ISO 9001:2008 sebagai berikut:1. Pentingnya ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur untuk pendidikan agak susah karena tolak ukurnya perusahaan tapi kalau dari manajerial sangat membantu pada saat proses belajar mengajar.

2. Jurusan Arsitektur menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 secara eksternal sejak tahun 2010

3. Dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 terhadap proses belajar mengajar di Jurusan Arsitektur secara Administratif menjadi lebih tertib, memantau mata kuliah yang belum dipenuhi, dari segi mahasiswa dan dosen.

4. Program yang dilakukan oleh Jurusan Arsitektur selama implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 untuk mahasiswa adalah pelatihan. Misalnya untuk Mahasiswa Baru. Dari Himpunan untuk melatih skill dari adik-adiknya, selain itu mengundang kuliah tamu / praktisi. Dan diadakan workshop untuk dosen.

5. Pihak yang mendukung implementasi ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitektur diantaranya adalah karyawan dengan cara ikut memonitoring absensi mahasiswa, ketika absensi mahasiswa lebih dari 80% maka akan dipasang di papan pengumuman.

6. Manfaat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek diharapkan akan meningkatkan nilai-nilai proses belajar mengajar.

7. Bagaimana Kepala Jurusan melakukan pembinaan dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?Jawab :

8. Kendala yang dialami dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?Jawab : Dari segi administratif, namun ketika dosen harus mendukung ISO 9001:2008 itu yang menjadi kendala. Adanya maket, untuk penghancuran maket belom bisa tepat waktu, selain itu pernak pernik kebutuhan membuat maket juga belum terpenuhi.9. Bagaimana cara menangani kendala dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008?Jawab : Adanya lab komputasi dan lab studio gambar, untuk pemenuhan agar secara teratur.

10. Penyediaan fasilitas terkait dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Jurusan Arsitek diantaranya terdapat wifi di lantai 1 dan lantai 3, jumlah colokan di setiap ruangan juga sudah dilengkapi. Monitoring terkait dengan proses belajar mengajar

4.2 Identifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 dengan MahasiswaPengambilan data untuk mengidentifikasi Implementasi SMM ISO 9001:2008 Di Jurusan Arsitektur dengan mahasiswa dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Jurusan Arsitektur angkatan 2010, 2011, dan 2012 sebanyak 50 mahasiswa. Berikut ini merupakan kuesioner tertutup yang disebarkan kepada mahasiswa Jurusan Arsitektur.

KUISIONER IDENTIFIKASI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DI JURUSAN ARSITEKTUR FT UB

IDENTITAS MAHASISWA

Nama:Usia:

Jenis Kelamin :Pekerjaan:

Angkatan:Alamat:

Pada kuisioner ini responden memilih tingkat kepentingan kebutuhan yang telah disediakan dengan melingkari level, yang terdiri dari level 1 sampai 5. Lingkarilah jawaban pada kolom yang sesuai pilihan!JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Keterangan level kepentingan:1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Penting3 = Cukup Penting 4 = Penting 5 = Sangat PentingKeterangan level kepuasan:1 = Sangat Tidak Puas 2 = Tidak Puas3 = Cukup Puas 4 = Puas 5 = Sangat Puas

NoPernyataan KebutuhanEkspektasi MahasiswaJurusan Arsitektur

1. Tersedianya standart ISO 9001-2008 tentang manajemen mutu di Jurusan Arsitektur1234512345

2. Setiap mahasiswa memahami SMM ISO 9001:2008 dengan baik 1234512345

3. Efektivitas proses belajar mengajar di Jurusan Arsitektur1234512345

4. Dampak implementasi ISO 9001-2008 terhadap IPK mahasiswa1234512345

5. Implementasi SMM ISO 9001:2008 memungkinkan setiap mahasiswa untuk berkembang1234512345

6. Implementasi SMM ISO 9001:2008 membuat mahasiswa lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar1234512345

7. Jurusan sudah menggunakan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar dengan baik1234512345

8. Seluruh kegiatan di Jurusan Arsitektur sudah sesuai dengan prosedur yang disyaratkan oleh SMM ISO 9001:20081234512345

9. Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan Jurusan1234512345

10. Mahasiswa semakin cepat tanggap melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Jurusan1234512345

11. Kegiatan administrasi di jurusan terlaksana dengan baik1234512345

12. Jurusan mensosialisasikan SMM ISO 9001:2008 kepada mahasiswa1234512345

13. Pelayanan jurusan terhadap kepentingan mahasiswa berlangsung secara efisien1234512345

14. Lingkungan dalam KBM nyaman 1234512345

15. Proses belajar mengajar berlangsung secara efektif1234512345

16. Semua materi perkuliahan tersampaikan dengan baik1234512345

17. Jumlah dosen mencukupi1234512345

MMalang, 22 Mei 2014Mahasiswa()

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa diperoleh hasil untuk identifikasi untuk implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur sebagai berikut..

Untuk mengetahui tingkat kepercayaan dan kevalidan terhadap hasil kuesioner dilakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS. Berikut ini merupakan langkah serta hasil yang diperoleh dari pengujian validasi hasil kuesioner.

.

4.3 Komitmen dan Konsistensi Pimpinan Jurusan Arsitektur terhadap Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya

4.4 Permasalahan Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya4.5 Solusi Permasalahan Implementasi SMM ISO 9001:2008 di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya