TTL- PLTS

11
TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karangasem, Bali

description

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Transcript of TTL- PLTS

Page 1: TTL- PLTS

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIKPembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karangasem, Bali

OLEH: ATIKAH KARIMAH

Page 2: TTL- PLTS

145060700111041

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2015PLTS Karangasem, Bali

Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW terletak di Pulau

Bali, tepatnya di dearah Karangasem dan Bangli. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Karangasem 1 MWp On-Grid, PLTS Bangli 1 MWp On-Grid dan 6 Unit PLTS 15 kWp Off-

Grid resmi beroperasi. Proyek pembangunan PLTS ini merupakan yang pertama di Indonesia

sekaligus yang terbesar sementara ini, dan juga merupakan proyek percontohan bagi seluruh

provinsi yang ada di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik di daerahnya

dengan menggunakan bahan bakar non-BBM.

Proses Konversi Energi Matahari menjadi Energi ListrikProses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi listrik ini dimungkinkan

karena bahan material yang menyusun sel surya berupa semikonduktor. Lebih tepatnya

tersusun atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan jenis p. Semikonduktor jenis n

merupakan semikonduktor yang memiliki kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan

negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga

disebut dengan p ( p = positif) karena kelebihan muatan positif. Caranya, dengan

menambahkan unsur lain ke dalam semkonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis

semikonduktor tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

Page 3: TTL- PLTS

Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk

meningkatkan tingkat konduktifitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik dan panas

semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami (disebut dengan semikonduktor

intrinsik) ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama. Kelebihan elektron atau hole

dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun panas dari sebuah semikoduktor.

Misal semikonduktor intrinsik yang dimaksud ialah silikon (Si). Semikonduktor jenis

p, biasanya dibuat dengan menambahkan unsur boron (B), aluminum (Al), gallium (Ga) atau

Indium (In) ke dalam Si. Unsur-unsur tambahan ini akan menambah jumlah hole. Sedangkan

semikonduktor jenis n dibuat dengan menambahkan nitrogen (N), fosfor (P) atau arsen (As)

ke dalam Si. Dari sini, tambahan elektron dapat diperoleh. Sedangkan, Si intrinsik sendiri

tidak mengandung unsur tambahan. Usaha menambahkan unsur tambahan ini disebut dengan

doping yang jumlahnya tidak lebih dari 1 % dibandingkan dengan berat Si yang hendak di-

doping. Dua jenis semikonduktor n dan p ini jika disatukan akan membentuk sambungan p-n

atau dioda p-n (istilah lain menyebutnya dengan sambungan metalurgi / metallurgical

junction) yang dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Semikonduktor jenis p dan n sebelum disambung.

2. Sesaat setelah dua jenis semikonduktor ini disambung, terjadi perpindahan

elektronelektron dari semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan perpindahan hole

dari semikonduktor p menuju semikonduktor n. Perpindahan elektron maupun hole ini

hanya sampai pada jarak tertentu dari batas sambungan awal.

Page 4: TTL- PLTS

3. Elektron dari semikonduktor n bersatu dengan hole pada semikonduktor p yang

mengakibatkan jumlah hole pada semikonduktor p akan berkurang. Daerah ini akhirnya

berubah menjadi lebih bermuatan positif.

Pada saat yang sama. hole dari semikonduktor p bersatu dengan elektron yang ada pada

semikonduktor n yang mengakibatkan jumlah elektron di daerah ini berkurang. Daerah ini

akhirnya lebih bermuatan positif.

4. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi (depletion region) ditandai

dengan huruf W.

5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa muatan

minoritas (minority charge carriers) karena keberadaannya di jenis semikonduktor yang

berbeda.

6. Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah deplesi, maka timbul

dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi positif ke sisi negatif, yang mencoba

menarik kembali hole ke semikonduktor p dan elektron ke semikonduktor n. Medan listrik

ini cenderung berlawanan dengan perpindahan hole maupun elektron pada awal terjadinya

daerah deplesi (nomor 1 di atas).

7. Adanya medan listrik mengakibatkan sambungan pn berada pada titik setimbang, yakni

saat di mana jumlah hole yang berpindah dari semikonduktor p ke n dikompensasi dengan

jumlah hole yang tertarik kembali kearah semikonduktor p akibat medan listrik E. Begitu

pula dengan jumlah elektron yang berpindah dari smikonduktor n ke p, dikompensasi

dengan mengalirnya kembali elektron ke semikonduktor n akibat tarikan medan listrik E.

Page 5: TTL- PLTS

Dengan kata lain, medan listrik E mencegah seluruh elektron dan hole berpindah dari

semikonduktor yang satu ke semiikonduktor yang lain.

Pada sambungan p-n inilah proses konversi cahaya matahari menjadi listrik terjadi.

Untuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang

menghadap kearah datangnya cahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari semikonduktor

p, sehingga cahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat terus terserap dan

masuk ke daerah deplesi dan semikonduktor p.

Ketika sambungan semikonduktor ini terkena cahaya matahari, maka elektron

mendapat energi dari cahaya matahari untuk melepaskan dirinya dari semikonduktor n,

daerah deplesi maupun semikonduktor. Terlepasnya elektron ini meninggalkan hole pada

daerah yang ditinggalkan oleh elektron yang disebut dengan fotogenerasi elektron-hole

(electron-hole photogeneration) yakni, terbentuknya pasangan elektron dan hole akibat

cahaya matahari.

Page 6: TTL- PLTS

Cahaya matahari dengan panjang gelombang (dilambangkan dengan simbol “lambda”

sbgn digambar atas ) yang berbeda, membuat fotogenerasi pada sambungan pn berada pada

bagian sambungan pn yang berbeda pula. Spektrum merah dari cahaya matahari yang

memiliki panjang gelombang lebih panjang, mampu menembus daerah deplesi hingga

terserap di semikonduktor p yang akhirnya menghasilkan proses fotogenerasi di sana.

Spektrum biru dengan panjang gelombang yang jauh lebih pendek hanya terserap di daerah

semikonduktor n.

Selanjutnya, dikarenakan pada sambungan pn terdapat medan listrik E, elektron hasil

fotogenerasi tertarik ke arah semikonduktor n, begitu pula dengan hole yang tertarik ke arah

semikonduktor p. Apabila rangkaian kabel dihubungkan ke dua bagian semikonduktor, maka

elektron akan mengalir melalui kabel. Jika sebuah lampu kecil dihubungkan ke kabel, lampu

tersebut menyala dikarenakan mendapat arus listrik, dimana arus listrik ini timbul akibat

pergerakan elektron.

Page 7: TTL- PLTS

Pada umumnya, untuk memperkenalkan cara kerja sel surya secara umum, ilustrasi di

bawah ini menjelaskan segalanya tentang proses konversi cahaya matahari menjadi energi

listrik.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya     Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya 

matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi

dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk

memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat

menghasilkan energilistrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari,

tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya

sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. 

Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya,

rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance

free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam

hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering

digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan

energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.

Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian 

elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan 

aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8

volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu

saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika 

penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan

energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki

itu akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan 

proses pengisian aki itu.

Page 8: TTL- PLTS

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya di paralel untuk

menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas menghubungkan kaki

positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan

lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge

controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller.

Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi

baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi,

Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter.