trematodosis-ikan-rev
description
Transcript of trematodosis-ikan-rev
DIGENETIC DIGENETIC TREMATODESTREMATODES
CLINOSTOMUMCLINOSTOMUM✓ ✓ Clinostomiasis larvaireClinostomiasis larvaire : penyakit : penyakit
yang disebabkan oleh yang disebabkan oleh metacercaria metacercaria
genus genus ClinostomumClinostomum, , habitat habitat : di : di bawah kulit, dalam otot, dari bawah kulit, dalam otot, dari bermacam-bermacam-
macam ikan air tawar, katak macam ikan air tawar, katak salamander tiger. salamander tiger.
✓ ✓ Habitat Cacing dewasaHabitat Cacing dewasa : dalam : dalam rongga mulut, faring dan esofagus rongga mulut, faring dan esofagus bangsa bangsa
burung -burung - burung bangau burung bangau
✓ Metacercaria berbentuk nodule/kista, habitat :rongga tubuh, dibawah kulit di seluruh tubuh, dan tertanam pada otot ikan.
✓ Larva cacing ini disebut Yellow Grubs,
menyerang ikan salmon, Cyprinida, Esocidae dan Siluridae(catfish).
✓ Distribusi : kosmopolit
Phylum : PlatyhelminthesClassis : TrematodaOrdo : DigeneaFamilia : ClinostomatidaeGenus : ClinostomumSpecies :C complanatum= C microstomum= C piscidum
TAXONOMI/KLASIFIKASI
Morfologi :• Ukuran cacing dewasa 3–10 X 2–
3mm• Pipih, bagian lateral konkaf• Tidak mempunyai faring • Caecum sangat panjang• Ovarium kecil, terletak diantara
testis yang terletak tandem• Ukuran telur 105 – 146 X 65 – 75
μm
Keterangan :
VB : Ventouse Buccale = Oral suckerVV : Ventouse Ventral = Ventral suckerVg : Vitteline glandCae : CaecumT : TestisUt : UterusO : Ovari
Cercaria berbentuk furcocercariaMetacercaria berukuran 1,5–4/6
mm x 2 mm, warna putih
Siklus hidup :
Inang perantara I : siput air :Lymnea, Planorbis dan Helisoma
Inang perantara II: Bangsa amfibi dan ikan
Ikan terinfeksi karena termakannya telur cacing yang dikeluarkan hospes definitif (burung pantai/pemakan ikan).
Telur dikeluarkan oleh inang definitif (burung) --miracidium di dalam air --- IP I moluska – ------ penetrasi secara aktif melalui jaringan lunak moluska---- sporokista---- redia induk---- redia anak---- cercaria dalam bentuk furcocercaria----- keluar dari tubuh siput dan berenang --------- menempel pada kulit IP II : ikan----------- metacercaria dibawah kulit/hipodermis atau pada superfisial dari kulit .
Jika ikan yang terinfeksi metacercaria termakan burung pemakan ikan -------- - berkembang menjadi cacing dewasa.
Periode prepaten : 3 hari
Metacercaria terbentuk 2 minggu pasca infeksi dan mencapai masak setelah 20 minggu. Metacercaria dapat membesar setelah 2 tahun dan dapat bertahan sampai 4 tahun
Patogenesis dan Gejala Klinis :
❐ Ikan ukuran besar dan dewasa lebih sering terinfeksi dari pada ikan kecil dan muda; betina lebih peka daripada jantan.
❐ Nodule/kista 1 – 3 mm diameter, warna krem. Nodule nampak terutama 3 minggu pasca infeksi
Infeksi berat: kesulitan bergerak,
peredaran darah sub kutan terhambat.--sangat sensitif pada keadaan anaerob-- mati.
Lesi-lesi :❐ Metacercaria terbungkus jaringan hospes---- membentuk kulit menjadi menebal (sampai 0,1 mm tebalnya).
Dinding jaringan yang membungkus metacercaria berpigmen hitam
Diagnosis:
1. Berdasarkan klinis nampak sejumlah nodule berwarna krem berukuran kecil dan non-
ulceratik.
2.Diagnosis dikonfirmasi dengan diketemukan metacercaria, karakternya mirip dengan cacing dewasa.
Kontrol penyakit:
❐ Molluscida : niclosamide 10 ppm memberantas mollusca tapi juga toxic terhadap ikan ------- IP I yang terinfeksi
cercaria-------- menginfeksi ikan
❐ Pemberian desinfektan : alkohol 30%,mercurochrom dan gentian violet 1
%
❐ Public Health : memasak ikan secara sempurna.
Transversotremiasis Penyebab: Transversotrema sp- termasuk
ektoparasit Habitat cacing dewasa :Kulit dibawah sisik Hospes definitif: ikan kakap (Lates calcafier),
ikan blanakan (Mugil sp) dan ikan mujair(Tilapia mossambica)
Distribusi : Perairan/ sungai di Tabanan,Bali
Morfologi :
Tubuhnya lebih lebar dari pada panjangnya dan agak melingkar.Oral sucker tidak adaMulut terbuka langsung kedalam faring
Klasifikasi/Taxonomi
Phylum : Platyhelminthes Classis : Trematoda Ordo : Digenea Familia : Transversotrematidae Genus : Transversotrema Species : Transversotrema sp
Inang perantara : siput air Melanoides sp habitat pada fresh water dan brackish-water
Life Cycle: miracidium berenang mencari inang perantara siput air di perairan air tawar dan payau- berkembang menjadi sporokista- redia-- cercaria
Stadium infektif cercaria yang penetrasi dari tubuh siput--- berenang dan menempel pada tubuh inang definitif/ikan dibawah sisik---- berkembang menjadi cacing dewasa
Gejala Klinis :
Kerusakan jaringan kulit Peradangan kulitStress
Pengobatan:Dengan CuSO4 0,7 ppm 2 kali dalam waktu 24
jam
Genus Diplostomulum = Diplostomum
MORFOLOGI :
Bagian anteriornya seperti daun Bagian ventral konkaf Bagian posterior pendek dan berbentuk
kerucut, dilengkapi muscular pseudo sucker di bagian latero-anterior (pada setiap bagian anterior oral sucker), bentuknya seperti telinga, disebut cotylae
Larva Diplostomulum disebut Eye flukes
Habitat metacercaria : lensa mata disebut juga White Eye, juga di rongga tubuh dan susunan saraf pusat
Metacercaria biasanya tidak berbentuk kista tapi membentuk kapsul dari jaringan hospes
Dapat menyebabkan kebutaan dan kematian.
Cacing dewasa : Diplostomum spp.
Genus Neascus
Disebut White Grubs atau jika dikelilingi pigmen dari hospes dikenal dengan sebutan Black Spot= Black Spot Disease
Menyebabkan Melanophore Reaction di sekitar infeksi metacercaria/kista.
Morfologi :
• Bagian anterior mirip dengan Diplostomulum.
• Larva berukuran 2 -3 mm• Bagian posterior berkembang
dengan baik dan memanjang• Tidak mempunyai pseudo
sucker lateral (cotylae)
• Metacercaria dikelilingi dinding kista yang tipis
•Habitat pada kulit
•Cacing dewasa : Neascus spp.
Cara Penularan :
Ikan sebagai inang perantara II dan inang perantara I mollusca
Termakannya telur cacing dari definitive host/burung->miracidium, menembus jaringan tubuh mollusca
/snailsporokistaredia cercaria-metacercaria
DIGENEA DALAM SALURAN PENCERNAAN
Penyebab : Azygia lucii
Termasuk digenetik trematoda
Morfologi : Ukuran : panjang mencapai 3 cm (1 – 5 cm) Tubuhnya memanjang Kutikula tebal dan tidak berduri tapi kasar
Ovarium terletak di bagian anterior testes, jarang di bagian posterior testes
Glandula vitteline sedikit memanjang terletak di depan testes
Uterus bercabang keatas, terletak antara ovarium dan ventral sucker
Azygia lucii
Habitat : esofagus, lambung dan usus dari Ikan Percha (Perca fluvitilis)Cercaria dalam bentuk furco-cercaria.Metacercaria dapat membentuk kista dalam tubuh inang
perantara:moluska.Inang definitif : ikan terinfeksi
karena memakan siput/moluska.
Familia Hemuridae
Morfologi :
– Berukuran panjang 1,5 – 5 mm dengan ujung posterior yang langsing
– Dilengkapi pseudo appendix di bagian posterior/caudal disebut Ecsoma, bersifat retractile dengan tubuh.
– Sucker berkembang baik; acetabulum lebih prominent dari pada sucker
– Faring pendek
– Caecum panjang dan mencapai ujung posterior tubuh
– Testes ovoid terletak tandem atau diagonal, setengah bagian tubuh bagian posterior/anterior.
– Ovarium di bagian posterior testes
– Vitteline gland terdiri dari 2/3 massa compact, berlobi atau tubuler di bagian posterior ovarium
-Uterus bercabang keatas dan kebawah sampai mencapai glandula vittelina
•Ukuran telur :20 -30 X 21 – 45 μ, dilengkapi filamen
Siklus hidup : • Telur -----miracidium
sporokista redia---- cercaria tipe cystocerque, disebut cystophore.
• cercaria----- metacercaria berbentuk kista dalam host atau plankton atau hidup bebas.
Klasifikasi/Taxonomi
Phyllum : PlatyhelminthesClass : Trematoda DigeneaOrdo : StrigeidaFamily : HemiuroidaedaeGenus: HemiurusSpesies : Hemiurus
appendiculatus
Allocreadium isoporum
Habitat : usus dan lambung
ikan air tawar (ikan lele, ikan mas, ikan gurami, dan ikan nila
KLASIFIKASI/TAXONOMY
Phyllum : PlatyhelminthesClass : Trematoda DigeneaOrdo : FasciolataFamily : AllocreadiidaeGenus : AllocreadiumSpesies : Allocreadium isoporum
Allocreadium angusticolle Allocreadium transversale
Patogenesis :
Peradangan dan luka pada usus Infeksi berat dapat menyebabkan inflamasi otot
dan luka yang meluas di permukaan tubuh Pembengkakan perut
Gejala Klinis :
Gerakan lamban--ikan mudah dimangsa Keseimbangan tubuh terganggu Infeksi berat--- kematian
Klasifikasi/Taxonomi
Phyllm : PlatyhelminthesClassis : Trematoda Ordo : DigeneaFamilia : AllocreadiidaeGenus : CrepidostomumSpecies : Crepidostomum
fariones
Morfologi :Cacing dewasa ovoid memanjangUkuran panjang 1 – 2 mmMempunyai 2 – 6 papillae di bagian antero-dorsal Oral sucker dibagian terminal dan ventral sucker di pertengahan bagian tubuhnyaFaring berkembang baik dan esofagus pendekTestis terletak tandem di pertengahan tubuhOvarium di bagian anterior testes
Siklus Hidup :
IH I: Lymnaea snail dan dan IH II : Crustacea, water fly
Telur menetas- miracidium- penetrasi Lymnaea--- sporokista-- redia-- cercaria--penetrasi crustacea --metacercaria
Habitat : usus ikan salmon, Cyprinids(ikan mas), catfish (ikan lele) dan ikan air tawar
Patogenesis :
❐Pada infeksi berat dapat menyebabkan inflamasi berat intestinal dan kematian, disebabkan karena lesi dari Enteritis Catharalis Diffuse.
Gejala Klinis :
Dapat menyebabkan kekurusan karena nafsu makan menurun
Infeksi berat- kematian Hematocrit & Haemoglobin rendah
Kontrol :
1. Pemberian Anthelminthics pada ikan yang terinfeksi : Bithionol, Oxyclozanide, Benzimidazole groups
2. Pemberian molluscida , menebar kapur atau chloride pada kolam untuk membasmi mollusca
Gyliaucheniasis
• Penyebab : Gyliauchen sp• Habitat cacing dewasa : usus halus• Hospes definitif: Ikan kerapu
(Epinephelus sp) dan ikan baronang (Siganus fuscencens)
• Distribusi : Perairan Sulawesi
• Morfologi:
• Bentuk tubuh ovoid, ukuran 2,55-2,64 x 0,80-0,85 mm
• Mempunyai acetabulum > oral sucker
Klasifikasi/Taxonomi
• Phylum : Platyhelminthes• Classis : Trematoda• Ordo : Digenea• Familia : Gyliauchenidae• Genus : Gyliauchen• Species : Gyliauchen sp
Gejala klinis :
Penurunan berat badan Nekrosis dan radang jaringan usus Stress
Pengendalian penyakit:
Pengobatannya sulit Di China : di-n-butyl tin oxyde, dosis 3% dari
BB dicampur dalam pakan Disarankan lebih menjaga proses budidaya
agar terhindar infeksi parasit tersebut
Gauhatianiasis
• Penyebab: Gauhatiana batrachii• Habitat cacing dewasa : usus halus• Hospes definitif: ikan kerapu
(Epinephelus sp) dan ikan lele(Clarias batrachus)
• Distribusi :Perairan Sulawesi
Klasifikasi/Taxonomi
• Phyllum : Platyhelminthes• Class : Trematoda• Ordo : Digenea• Family : Macroderoididae• Genus : Gauhatiana• Spesies : Gauhatiana batrachii
• Morfologi :
• Bentuk tubuh ovoid, ukuran 0,81-1,52
• X 0,35-0,50 mm
• Ukuran Acetabulum = oral sucker
Gejala Klinis:
Penurunan berat badan Nekrosis dan radang jaringan usus Stress
Pengendalian penyakit:
Pengobatannya sulit Di China : di-n-butyl tin oxyde, dosis 3% dari
BB dicampur dalam pakan Disarankan lebih menjaga proses budidaya
agar terhindar infeksi parasit tersebut
Pseudometadeniasis
• Penyebab : Pseudometadena sp• Habitat cacing dewasa : usus halus• Hospes definitif: Ikan kakap (Lates
calcalifer)
• Distribusi : Perairan sumbawa dan Sulawesi
Klasifikasi/Taxonomi
• Phyllum : Platyhelminthes• Class : Trematoda• Ordo : Digenea• Family : Cryptogonimidae• Genus : Pseudometadena• Spesies : Pseudometadena sp
Gejala Klinis:
Penurunan berat badan Nekrosis dan radang jaringan usus Stress
Pengendalian penyakit:
Pengobatan dapat dilakukan dengan CuSO4 0,7 ppm 2 kali 24 jam
Disarankan lebih menjaga proses budidaya agar terhindar infeksi parasit tersebut
Opegasteriasis
• Penyebab: Opegaster sp• Habitat cacing dewasa : usus halus• Hospes definitif: ikan tawes (Puntius
javonicus) dan ikan lele(Clarias batrachus)
• Distribusi : Danau Buyan Buleleng Bali
Klasifikasi/Taxonomi
• Phyllum : Platyhelminthes• Class : Trematoda• Ordo : Digenea• Family : Opecoelidae• Genus : Opegaster• Spesies : Opegaster sp
Morfologi :
• Tubuh bulat panjang, bagian posterior bulat dan anterior lonjong.
• Oral sucker berkembang baik
• Panjang acetabulum 2 kali > oral sucker
• Gejala Klinis:
• Penurunan berat badan• Terjadi kerusakan atau radang jaringan usus• Stress
• Pengendalian penyakit:
• Pengobatan dapat dilakukan dengan CuSO4 0,7 ppm 2 kali 24 jam
• Disarankan lebih menjaga proses budidaya agar terhindar infeksi parasit tersebut
DIGENEA DALAM SISTEM PEREDARAN
DARAH/CIRCULATORY SYSTEM
Genus : SanguinicolaSpesies : S inermis
Habitat : pembuluh darah terutama Bulbus arteriosis, pembuluh darah insang dan ginjal.
• Morfologi :
• Ukuran panjang 1 mm X 300 μ• Intestine pendek berbentuk huruf X
dengan 4-5 lobus• Testis membentuk 2 deretan
longitudinal• Uterus terdiri dari 2 lobi berbentuk
seperti kupu-kupu, hanya mengandung satu telur yang berukuran 30-70 x 30-35 μm
Siklus Hidup :
Telur -menetas menjadi miracidium- inang perantara Lymnea- sporokista-- redia->.cercaria disebut cercaria cristata berekor bercabang =furco-lopocerque---penetrasi hospes definitif melalui par enteral perforasi epitel branchial--vena branchial- cacing dewasa di tempat predileksinya
Waktu yang dibutuhkan mencapai stadium dewasa 4 bulan
Gejala Klinis :• Infeksi berat --- menyumbat
pembuluh darah insang -- sesak nafas.
• Gumpalan2 telur dapat terbawa aliran darah----- ginjal------ membentuk kista
• Infeksi berat dapat menyebabkan kematian tanpa diserta gejala klinis
Diagnosis :
Bentuk sub akut dapat dikenali adanya granuloma branchial nampak jelas, sedang bentuk kronis tidak nampak secara klinis.
Kontrol :
Membasmi siput dengan menebarkan kapur kedalam kolam atau Baylusid dengan dosis 0,5 mg/l air yang dimasukkan kedalam kolam sebelum memasukkan ikan kedalam kolam.
Clonorchis sinensis= Opisthorchis sinensis
Sering disebut Oriental/Chinese Liver Fluke Cacing dewasa mempunyai habitat saluran
empedu, kadang2 saluran pankreas dan duodenum.
Cacing ini bersifat zoonosis
Hospes definitif :
Manusia, anjing, kucing, babi dan mamalia pemakan ikan
Morfologi :
Pipih dan berukuran 25 x 5 mm, transparan Tubuh posterior melebar dan anterior
meruncing Testes bercabang Kutikula berduri pada yang muda dan yang
dewasa halus Telur berukuran 27 -35 x 12 – 20 μ berdinding
tebal berwarna coklat muda, mempunyai operculum
Sikilus Hidup :
• Inang perantara I : siput dari genus Bithynia
• Inang perantara II : ikan air tawar
Siklus Hidup :
Telur yang dikeluarkan inang definitif
menetas miracidium---IP I siput-
sporokista-> redia-- cercaria-- keluar
tubuh siput berenang dan penetrasi secara
aktif melalui kulit/otot ikan (I.H. II)-
metacercaria--- infektif.
Heteropyes heteropyes
• Habitat : usus halus
• Inang definitif: Anjing, kucing, manusia
• Cacing ini bersifat zoonosis
Morfologi :
Ukuran 1 – 1,7 x 0,3 – 0,7 mm Bagian posterior lebih lebar dari pada
anterior Ventral sucker terletak di bagian tengah
tubuh Testes oval dan terletak horizontal Telur berdinding tebal berwarna coklat
dilengkapi dengan operculum, ukuran 26 – 30 x 15 – 17 μm
Siklus hidup :
Inang perantara I : siput Certhidia cingulata
Inang perantara II : ikan
Final host terinfeksi karena memakan ikan yang kurang masak/mentah
Paragonimus westermanii Merupakan cacing paru-paru, disebut
Lung Fluke Habitat : paru-paru, kadang-kadang pada
otak, spinal cord dan organ- organ lain.
Cacing ini bersifat zoonosis
Inang definitif : anjing, kucing, babi, carnivora, sapi, kambing dan manusia
Morfologi :Bentuk seperti biji kopi, ukuran 7,5 – 16x 4 – 8 mm, berwarna merah
kecoklatanKutikula berduriVittelaria berlimpah warna coklat, uterus berkelok-kelok berisi telur berwarna coklatOral sucker sedikit lebih besar dari pada ventral sucker
Faring berotot dan esofagus pendek
Caecum memanjang ke ujung posterior tubuh.
Testes berlobi diantara ventral sucker dan ujung posterior tubuh
Ovarium besar bentuk tidak teratur, sebelah kiri sedikit di belakang ventral sucker
Uterus terletak berlawanan dengan ovarium
Telur berukuran 75 – 118 x 42 -67 μ, kuning kecoklatan, ovoid mempunyai operculum, dinding lebih tebal pada kutub lainnya
Siklus hidup:
Telur---miracidium -- IP I siput air dan siput amfibius :Thiara, Semisulcospira, Bithynella dan Oncomelania.---- sporokista---- redia --- cercaria--- berenang dan mencari IP II : kepiting dan udang ---------- penetrasi------------ metacercaria.
FASCIOLOPSIASISFASCIOLOPSIASIS CAUSA : CAUSA : Fasciolopsis buski= Distomum Fasciolopsis buski= Distomum
crassum = The Giant Intestinal Flukecrassum = The Giant Intestinal Fluke Sejarah dan Distribusi Parasit :Sejarah dan Distribusi Parasit : I Ditemukan Busk 1843 dalam I Ditemukan Busk 1843 dalam duodenum duodenum
pelautpelaut yang meninggal di London. yang meninggal di London. Parasit pada Parasit pada manusiamanusia dan dan babi babi di China di China
Selatan dan Tengah, Taiwan, Vietnam, Selatan dan Tengah, Taiwan, Vietnam, Thailand, Thailand, Borneo, SumatraBorneo, Sumatra. .
Di Canton, China kadang2 menginfeksi Di Canton, China kadang2 menginfeksi anjinganjing, dan , dan kelinci resistenkelinci resisten thd parasit tsb. thd parasit tsb.
Morfologi dan Biologi Parasit :Morfologi dan Biologi Parasit :
* * Bentuk ovoid memanjangBentuk ovoid memanjang
* Ukuran : 20-75x 4-20 mm* Ukuran : 20-75x 4-20 mm
* Tegumen berspina* Tegumen berspina
* Siklus hidup mirip dengan * Siklus hidup mirip dengan F hepaticaF hepatica
* * Cacing dewasa menempel pada Cacing dewasa menempel pada
dinding dinding duodenumduodenum dan dan jejunum.jejunum.
Kadang2 di Kadang2 di coloncolon dan dan pyloruspylorus
EPIDEMIOLOGY :EPIDEMIOLOGY :
Fasciolopsis buski Fasciolopsis buski : endemik di China, Taiwan, : endemik di China, Taiwan, South-East Asia, Indonesia, Malaysia and India.South-East Asia, Indonesia, Malaysia and India.
PENULARAN :PENULARAN :Infeksi terjadi karena mengkonsumsi tanaman air, Infeksi terjadi karena mengkonsumsi tanaman air,
sayur yang tidak dimasaksayur yang tidak dimasak
yang terkontaminasi metacercariayang terkontaminasi metacercaria