Trauma Kepala
-
Upload
uly-thuee-daili -
Category
Documents
-
view
2 -
download
1
description
Transcript of Trauma Kepala
TRAUMA KEPALAGresilva Sevyanti1210211085
DefinisiSuatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan dalam rubstansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak
Klasifikasi• Jenis Trauma- Fraktur- Kontosio- Laserasi- Abrasi- Avulsi
• Tingkat
Keparahan- Mild Head Injury- Moderat Head
Injury- Severe Head
Injury
• Kondisi Luka- Trauma kepala
terbuka- Trauma kepala
tertutup
Jenis Trauma• FrakturRetak atau patahnya tulang tengkorak• KontosioTerjadi kerusakan jaringan subkutan dimana p.darah kapiler pecah sehingga darah meresap ke jaringan sekitarnya, menjadi bengkak dan berwarna merah• LaserasiLuka robek tetapi disebabkan oleh benda tumpul atau runcing• AbrasiLuka yang tidak dalam (supeficial) yang terasa nyeri akibat rusaknya ujung-ujung saraf di kulit• AvulsiApabila kulit dan jaringan bawah kulit terkelupas, tetapi sebagian masih berhubungan dengan tulang kranial
Tingkat KeparahanMenurut Tingkat keparahan GCS dibagi menjadi 3 kelompok :• CKR (Cedera Kepala Ringan)- GCS > 13- Tidak ada kelainan pada CT scan otak- Tidak perlu tindakan operasi- Tingkat kesadaran konklusio- Lama dirawat di RS < 48 jam• CKS (Cedera Kepala Sedang)- GCS 9-13- Ditemukan kelainan pada CT scan otak- Memerlukan tindakan operasi untuk lesi intrakranial- Tingkat kesadaran lethargi- Dirawat di RS setidaknya 48 jam• CKB (Cedera Kepala Berat)- GCS < 8- Tingkat kesadaran koma, penurunan derajat kesadaran secara progresif- Tanda neurologis fokal
Kondisi Luka• Trauma kepala terbukaMenyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi durameter, dibagi 3 jenis :- Fraktur linear- Fraktur basis kranii- Fraktur petrosus• Trauma kepala tertutupMenyebabkan kerusakan pada otak dan pembuluh darah otak, dibagi 2 jenis :- Komusio serebri (gegar otak)- Kontusio serebri (memar otak)
Manifestasi Klinik• Nyeri yang menetap atau lokal• Bengkak pada sekitar fraktur sampai pada fraktur kubah
cranial• Laserasi atau kontusio otak ditandai oleh cairan spinal
berdarah• Penurunan kesadaran• Pusing / berkunang-kunang• Absorbsi cepat les dan penurunan volume intravaskuler• Peningkatan TIK• Dilatasi dan fiksasi pupil atau paralysis edkstremitas• Peningkatan TD, penurunan frekuensi nadi, peningkatan
pernafasan (Triad Cushing)
Tanda klinis khas pendukung diagnosa :• Battle sign => kebiruan dibelakang telinga atas os
mastoid• Otorrhoe => LCS keluar dari telinga• Rhinorrhoe => LCS keluar dari hidung• Hemotipanum => pendarahan daerah membran timpani• Periorbital ecchymosis => mata warna hitam tanpa
trauma langsung
Komplikasi• KejangTerjadi sekitar 10% pasien trauma kepala fase akut• Kebocoran LCSAkibat adanya fraktur pada fossa anterior dekat sinus frontal• Edema pulmonal- Disebabkan akibat sindrom distress pernafasan dewasa- Terdapat peningkatan pada tekanan darah akibat
kompensasi dari sistem saraf simpatis pada peningkatan TIK, sehingga lebih banyak darah dialirkan ke paru-paru
Pemeriksaan Fisik• Glasgow Coma Scale (GCS)
Px Penunjang• Foto polos kepalaDigunakan untuk mendeteksi perdarahan intrakranial, mulai ditinggalkan sejak era CT scan• CT scan kepalaDilakukan pada pasian GCS < 15, indikasi :- Nyeri kepala hebat- Ada tanda-tanda fraktur basis kranii- Riwayat cedera berat- Muntah berulang- Kejang- Penderita lansia dengan amnesia- Rasa baal tubuh- Gangguan keseimbangan• MRI kepalaTidak digunakan saat gawat darurat karena memerlukan waktu pemeriksaan lebih lama• Positron Emission Tomography (PET) dan Single Photon Emission Computer
Tomography (SPECT)
Penatalaksanaan• Penilaian awal- Menilai jalur nafas => pastikan mencegah segala faktor
yang menghambat aliran nafas pasien seperti pemakaian gigi palsu, memasang collar cervikal, dll
- Menilai pernafasan => tentukan apakah pasien bernafas spontan/tidak
- Menilai sirkulasi => hentikan semua perdarahan dengan menekan arterinya
- Menilai tingkat keparahan => CKR,CKS,CKB- Kontrol pemaparan / lingkungan
• Manitol 20% 1gr/kgBB intravena dlm 20-30 menit untuk menurunkan tekanan intrakranial
• Pasang infus Nacl 0,9% atau RL cairan isotonis lebih efektif mengganti volume intravaskular daripada cairan hipotonis dan larutan ini tidak menambah edema cerebri
• Pemberian antikonvulsan diazepam 10mg intravena bila terjadi kejang
• Pemberian vitamin C sebagai antioksidan penangkal radikal bebas dan menghambat oksidasi lemak
Prognosis• Pasien dengan GCS rendah pada 6-24 jam seletah
trauma, prognosisnya lebih buruk dibanding dengan pasien GCS 15
Referensi• Dewanto, George. Panduan Praktis Diagnosis & Tata
Laksana Penyakit Saraf. 2009. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Harrison. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 1. 1999. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC