Transfomasi Representasi Maskulinitas Pada Tagline Iklan Rokok Gudang

12
Transfomasi Representasi Maskulinitas pada Tagline Iklan Rokok Gudang Garam Miftah Afif Mahmuda (091 1920 024) Ridwan Taufik Kurniawan (091 1879 024) Stormy Elia Fangidae(091 1867 024) Tugas Kedua Mata Kuliah Sosiologi Seni dan Desain

description

presentasi

Transcript of Transfomasi Representasi Maskulinitas Pada Tagline Iklan Rokok Gudang

Transfomasi Representasi Maskulinitas pada Tagline Iklan Rokok Gudang Garam

Transfomasi Representasi Maskulinitas pada Tagline Iklan Rokok Gudang GaramMiftah Afif Mahmuda (091 1920 024)Ridwan Taufik Kurniawan (091 1879 024)Stormy Elia Fangidae(091 1867 024)Tugas Kedua Mata Kuliah Sosiologi Seni dan Desain

Pada tagline Harum, Gurih, Nikmat, fungsi utama yang ingin dituju adalah pengenalan kesan dan rasa yang ada pada rokok ini pada masyarakat.

Tagline ini digunakan pada ucapan menyambut Hari Natal dan Tahun Baru pada tahun 1978, yang pada saat itu, gaya desain yang umum digunakan masih berwarna monokrom. Gaya desain poster ini juga masih erat dengan art nouveau yang bercirikhas stilasi flora, yang ditunjukkan oleh bentuk pohon natal.Harum, Gurih, NikmatPria Punya Selera

Jenis huruf pada tagline ini memiliki ciri khas tipografi yang maskulin, tegas dan kokoh. Pada tagline ini, rokok Gudang Garam mulai berusaha membentuk image khusus mengenai maskulinitas rokok mereka.

Melalui iklan ini juga, Gudang garam memfokuskan Target Market mereka menjadi pria yang merasa dirinya maskulin dan aktif bekerja.Di Kantong Pas, Di Hati Pas

Tagline ketiga yang berbunyi Di Kantong Pas, Di hati Pas hanya digunakan pada satu produk dari Gudang Garam, yaitu Gudang Garam Djaja.

Fungsi dari tagline yang satu ini adalah menunjukkan praktisitas dari rokok Gudang Garam bagi pria-pria maskulin yang aktif bekerja dan membutuhkan rokok yang mudah dibawa kemana saja.Nyalakan Merahmu

Tagline yang baru ini menyesuaikan dengan perubahan fungsi sosial rokok. Dulu, rokok dianggap sebagai penghilang stres dan masih dianggap tabu bagi remaja.

Namun perlahan, fungsi rokok berubah menjadi lifestyle yang mana juga telah masuk ke pemikiran remaja untuk mengkonsumsi rokok sebagai aksesoris khusus.

Pada saat ini, remaja menggunakan rokok sebagai alat untuk membuat mereka terlihat keren.Estetika Gaya DesainSeperti yang sudah disebutkan, Gudang Garam menekankan ciri maskulinitasnya. Oleh karena itu, tak heran bila gaya desain yang digunakan juga masih bertema seputar maskulinitas.

Jenis font Sans-Serif digunakan karena kemampuannya memunculkan karakter yang kokoh dan tegas. Sedangkan karakter Bold dan Italic digunakan untuk semakin memperkuat citra elegan dan keras pada tagline tersebut.

Warna-warna yang melambangkan maskulinitas dan ketegasan karakter seperti hitam, merah dan putih digunakan untuk memenuhi fungsi pemunculan citra produk.Pada iklannya pada tahun 1978, Gudang Garam belum memiliki ciri khas desainnya sendiri. Tak lain tak bukan dikarenakan budaya mekanik tak seperti budaya digital saat ini. Sangat terpaku pada gaya tradisional pengenalan produk, bukan pencitraan diri.

Setelah masa orde baru, reformasi mekanikal mulai terjadi dan mempengaruhi gaya desain Gudang Garam. Pria maskulin dengan ekspresi serius menjadi ciri khas utamanya. Ide maskulinitas dan kedewasaan mulai muncul.

Memasuki era selanjutnya, aspek maskulinitas semakin ditekankan, range pengambilan foto tak lagi close up, tapi med-range. Hal ini dilakukan agar audience dapat melihat bahwa maskulinitas pria pada iklan ini berhubungan dengan tanggung jawab dan pekerjaan.

Fenomena MaskulinitasPoster Iklan Gudang Garam pada era orde baru masih terpengaruh budaya pada masa kolonial memiliki karakteristik yang unik pada teks iklan, yang ditunjukan dengan font dekoratif yang sebenarnya dari segi keterbacaannya kurang, dan juga gambar yang saling tumpang tindih dan kurang tertata.

Seperti yang diungkap diatas selain karena konsumen yang masih kurang melek visual atau kurang peduli dengan tampilan visual produk, yang penting apa produknya, sehingga saat itu tampilan iklan produk juga biasa-biasa saja.Pasca-KolonialPemikiran masyarakat desa saat itu masih sederhana dan mereka bukanlah tipe masyarakat yang menilai produk dari tampilan posternya namun lebih kepada cocok atau tidaknya taste atau rasa dari rokok yang mereka beli dengan selera mereka.

Hal inilah yang membuat tagline Gudang Garam pada saat itu (HARUM, GURIH, NIKMAT) menunjukan bahwa rokok Gudang Garam adalah rokok yang nikmat dan sesuai dengan selera konsumen saat itu.Orde LamaPolitik Etis masih terasa pada tagline iklan GG (Gudang Garam) Sejumlah iklan tak hanya menginformasikan produk tertentu, tetapi juga berusaha mendidik dan mengubah kebiasaansetiap kalangan rakyat yang belum mengadopsi cara hidup modern.

Contohnya, iklan Gudang Garam ini berupaya mengusung nilai-nilai budaya baru yang menyatakan bahwa bagi pria, rokok tidak lagi sekedar mencari kenikmatan, tapi juga dapat memperkuat kesan maskulin dan kejantanan bagi para konsumennya.Orde BaruKetika memasuki era modern, tagline dari Gudang Garam lebih berdasar pada pesan apa yang mau disampaikan dan pencitraan produk. Maskulintias bukan lagi terpaku pada sisi terlihat jantan, namun lebih kepada bagaimana bersikap yang menunjukan maskulinitas selain karena disini Gudang Garam lebih memperluas target audiencenya.

Bukan lagi hanya pria dewasa namun juga menjangkau pemuda yang berjiwa ksatria yang ingin independen. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat modern yang sudah sadar akan nilai dan pesan yang ingin disampaikan lewat tagline iklan. Jika dulu maskulinitas ditunjukan dengan tampang 'sangar dan kekar maka kini maskulinitas ditunjukan dengan aksi dan kesan independen.

Sehingga kini para konsumen dari Gudang Garam bukan lagi hanya mendapatkan kesan maskulin tapi juga berjiwa independen dan bebas.Reformasi-Modernterimakasih