TPL TA-1 new3
Transcript of TPL TA-1 new3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam menyambut era globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu
untuk mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Tentunya untuk mengikuti perubahan – perubahan yang terjadi tersebut sangatlah tidak
mudah. Perusahaan yang cenderung berpikiran tradisional dan tidak mengharapkan
adanya perubahan, tentunya akan menemui banyak kesulitan dalam menghadapi
operasinya.
Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi masing – masing dalam berbisnis.
Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan tersebut.
Karena bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tersebut tidak sesuai
dengan keadaannya, maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi
perusahaan tersebut.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan dan kesuksesan
suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap – tiap bidang di
dalamnya pun berbeda – beda, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun
promosinya. Target perusahaan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus
didukung dengan adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mengalami
peningkatan kualitas usahanya.
Strategi perusahaan dalam meningkatkan penjualannya dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan peningkatan promosi, yang tentunya akan
1
mengakibatkan peningkatan biaya. Tentunya cara – cara seperti ini diharapkan dapat
mempengaruhi tingkat penjualan secara signifikan.
Agar lebih mengerti dengan jelas mengenai strategi – strategi berbisnis suatu
perusahaan maka dengan ini penulis melakukan studi penelitian terhadap Toko Sepatu
Oval, suatu perusahaan yang begerak dalam bidang usaha penjualan sepatu dan sandal.
Perusahaan ini terus menerus melakukan perbaikan usaha dengan meningkatkan kualitas
produknya, mengingat semakin ketatnya persaingan didalam industri sepatu.
Strategi yang akan dibahas adalah tentang perkembangan daripada perusahaan itu
sendiri dan keluaran yang dihasilkan. Hal ini tergantung tentunya pada faktor – faktor
internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan
kelemahan perusahaan, sedangkan faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan
ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Tiap – tiap perusahaan tentunya memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda,
oleh karena itu tentunya strategi yang dipergunakan tentunya akan berbeda – beda pula,
belum tentu strategi yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dapat dipergunakan oleh
perusahaan lain. Oleh karena itu sangatlah perlu bagi kita untuk mempelajari strategi
bisnis dasar agar kita dapat mengetahui penerapan strategi yang tepat bagi suatu
perusahaan.
Dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan maka kita dapat
memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan perusahaan, serta dengan
mempelajari peluang dan ancaman maka kita dapat mengetahui peluang apa yang dapat
dipergunakan perusahaan dalam meningkatkan labanya, serta dapat mengurangi ancaman
dari luar perusahaan yang akan menganggu kinerja perusahaan.
2
Penulisan laporan tugas akhir ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan
untuk mengenali, menganalisis, dan memahami implikasi dari penerapan suatu strategi
bisnis tertentu. Toko Sepatu Oval adalah perusahaan yang melakukan penjualan produk –
produk sepatu dan sandal, penelitian yang dilakukan pada perusahaan ini akan
menghasilkan data yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat
bagi penulis, pembaca, dan juga bagi perusahaan itu sendiri. Adanya perubahan harga
BBM, munculnya pesaing – pesaing usaha yang baru mengharuskan suatu perusahaan
untuk bertindak antisipatif atau bila perlu menerapkan strategi perusahaan yang baru.
Untuk menganalisa strategi yang diterapkan oleh Toko Sepatu Oval dalam
menjalankan bisnisnya, maka penulis mengambil topik ”Analisis Strategi Bisnis Dalam
Menghasilkan Profit yang Maksimum Pada Toko Sepatu Oval”.
1.2 Identifikasi Masalah
Semakin ketatnya persaingan usaha tentunya mengharuskan tiap perusahaan untuk
dapat merumuskan suatu strategi yang tepat. Perusahaan tentunya menemui permasalahan
dalam menetapkan strategi yang tepat, maka dalam penulisan laporan tugas akhir ini
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apa faktor – faktor Internal dan Eksternal pada Toko Sepatu Oval?
Strategi apa yang telah dijalankan oleh Toko Sepatu Oval melalui Analisis SWOT?
Alternatif strategi bisnis lainnya yang dapat digunakan oleh Toko Sepatu Oval?
3
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan daripada penulisan ini adalah:
Untuk menganalisis aspek internal dan eksternal pada Toko Sepatu Oval.
Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi Toko
Sepatu Oval dalam menjalankan strateginya.
Dapat mengetahui strategi yang dapat dijalankan oleh Toko Sepatu Oval dalam
meningkatkan penjualannya dengan menganalisa SWOT perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan daripada penelitian ini adalah:
- Manfaat bagi peneliti:
Dalam jangka pendek berguna sebagai dasar penyusunan laporan tugas akhir agar dapat
memperoleh data yang akurat dan terbaru. Dalam jangka panjang hasil riset dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam usaha pemecahan masalah
perusahaan.
- Manfaat bagi perusahaan:
Sebagai dasar pengambilan keputusan Toko Sepatu Oval dalam memecahkan masalah
atau persoalan perusahaan.
- Bagi Mahasiswa Lainnya
Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui bagaimana sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang industri sepatu dapat maju dan berkembang, dan
4
untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin membuat karya tulis tentang perusahaan
yang begerak di bidang industri ini.
- Bagi Masyarakat Luas
Untuk memberikan pandangan yang positif bagi masyarakat mengenai industri distributor
sepatu dan sandal.
1.5 Rerangka Penulisan/Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian terhadap Toko Sepatu Oval. Pada akhir bab ini diberikan garis besar
isi laporan tugas akhir dalam rerangka/sistematika pembahasan, metodologi penelitian,
serta latar dan waktu penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka yang akan mendukung penelitian ini dari
metode – metode yang menjadi dasar bagi analisa permasalahan yang ada dan pemecahan
tersebut. Landasan teori ini didapat dari studi pustaka mengenai hal – hal yang
berhubungan dengan penelitian laporan tugas akhir ini.
BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai perusahaan yang
dijadikan obyek penelitian yaitu Toko Sepatu Oval, yaitu perusahaan yang bergerak
dalam bidang penjualan sepatu dan sandal, termasuk informasi – informasi yang
5
diperoleh dengan metodologi wawancara dengan pihak – pihak yang terkait dalam
manajemen perusahaan tersebut.
BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Memperlihatkan metode analisis yang dilakukan selama penelitian serta hasil dari
penelitian – penelitian tersebut.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan karya ilmiah ini dimana akan dijelaskan
simpulan yang merupakan rumusan dari analisa dan pembahasan bab – bab sebelumnya,
dan dari simpulan tersebut akan dihasilkan saran – saran yang dapat dipergunakan oleh
pihak perusahaan sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah yang akan dihadapi
perusahaan tersebut.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam pengumpulan data, yang lalu diolah dan disusun sesuai dengan analisis dalam
penyusunan tugas akhir ini, maka penulis melakukan pengumpulan data melalui:
Penelitian kepustakaan (library research)
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang sifatnya teoritis. Hal ini
dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, catatan-
catatan kuliah, karya tulis, artikel, serta data-data lain yang berhubungan dengan
pembahasan tugas akhir yang disusun.
Penelitian lapangan (field research)
6
Dalam metode ini, penulis mengumpulkan data dengan cara berhubungan langsung
dengan keadaan yang sebenarnya, dengan cara:
- Wawancara (interview). Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait
yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan dibahas.
- Pengamatan (observasi). Penulis mengamati secara langsung ke perusahaan untuk
mendapatkan data-data informasi mengenai obyek yang berkaitan dengan masalah
yang akan dibahas.
1.7 Latar dan Waktu Penelitian
a. Latar Penelitian: Kantor Manajer Toko Sepatu Oval Cibaduyut, Bandung.
b. Waktu Penelitian: Sabtu, 24 November 2012. Lamanya penelitian adalah sekitar 4 jam.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dan Konsep Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratos = militer ; dan ag =
memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini
relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral
dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan
perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan
penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan
penempatan posisi lawan, karekteristik medan lawan, karekteristik medan perang,
kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati
teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2001), konsep strategi dapat didefinisikan
berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi
ingin dilakukan (intends to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya
lakukan (eventually does).
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya.
Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan
penting yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam
8
lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak
diterapkan.
Sedangkan berdasarkan perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi
ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat
reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif
manakala dibutuhkan.
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota
organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat
subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.
Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dapat termasuk perluasan geografis,
diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi,
likuidasi, dan usaha patungan. Sasaran dapat ditentukan sebagai hasil yang spesifik yang
ingin dicapai sebuah organisasi dengan melakukan misi dasarnya. Jangka panjang berarti
lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk keberhasilan organisasi karena menyatakan
arah, membantu dalam evaluasi, menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas,
memfokuskan koordinasi, dan menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian,
memotivasi, dan mengendalikan aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang, dapat
diukur , konsisten, pantas, dan jelas.
9
2.2 Level Strategi
Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit
bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4).
Strategi Level Korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur
kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu.
Strategi Level Unit Bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi
suatu bisnis tertentu.
Strategi Level Fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen yang dapat mendukung strategi level unit bisnis.
2.3 Tipe-tipe strategi
Menurut Rangkuti (2000, p6-7) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan
berdasarkan 3 tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis.
o Strategi Manajemen, meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan
orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya : strategi pengembangan
produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,
strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.
o Strategi Investasi, merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya :
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha
mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu
divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.
10
o Strategi Bisnis, sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya : strategi pemasaran,
strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-
strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.4 Pengertian Manajemen Strategi Dan Perencanaan Strategi Bisnis
2.4.1 Pengertian Manajemen Strategi
Hariadi, Bambang (2003, p3) berpendapat bahwa strategi manjemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi,
menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai – nilai
yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi.
Menurut John A Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip dalam buku
Tunggal Amin Widjaja (2004, p2) manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan
tindakan yang merupakan hasil dari formulasi dan implementasi, rencana yang didesain
untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi terdiri dari sembilan tugas
kritikal sebagai berikut:
1. Memformulasi misi (mission) perusahaan termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud (purpose), falsafah (philosophy) dan sasaran (goal).
2. Mengembangkan suatu profil perusahaan (company profile) yang merefleksi pada
kondisi internal dan kemampuannya.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk baik faktor kompetitif maupun
faktor yang berhubungan dengan konteks umum.
11
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan menandingi sumber daya perusahaan dengan
lingkungan eksternalnya.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling diiinginkan dengan menilai setiap opsi dipandang
dari sudut misi perusahaan.
6. Memilih sekumpulan tujuan jangka panjang dan strategi total (grand strategies) yang
akan mencapai opsi yang paling diinginkan.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan
kumpulan tujuan jangka panjang yang dipilih dari strategi secara keseluruhan (grand
strategies).
8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan alat alokasi sumber daya yang
dianggarkan yaitu memadani tugas – tugas, manusia, struktur, teknologi dan
menekankan sistem ganjaran.
9. Menilai keberhasilan proses strategik sebagai masukan untuk pengambilan keputusan
di masa yang akan datang.
Seperti yang ditunjukkan kesembilan tugas diatas, manajemen strategi mencakup
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan –
keputusan dan tindakan – tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi.
Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana mereka yang berskala besar dan
berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna
mencapai sasaran – sasaran perusahaan.
Komponen penting manajemen strategi adalah:
Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis
12
Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
Strategi bisnis yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Misi perusahaan.
2.4.2 Pengertian Bisnis
Menurut Hughes dan Kapoor (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan
jasa guna mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut Brown dan Petrello (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah suatu
lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut
Alma, Buchari (Sugiyono, 2003, p20) menyatakan bisnis adalah sejumlah total usaha
yang meliputi bidang pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi,
perhotelan, usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa ke konsumen.
Berdasarkan tiga definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis itu
dapat dilakukan secara individu maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu
institusi, dengan tujuan menghasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan
masyarakat, oleh karena itu sebenarnya kegiatan bisnis meliputi 2 hal utama, yaitu :
proses produksi dan pemasaran barang dan jasa.
13
Jadi, bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik dengan cara berkelompok
maupun dengan cara individu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan
memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2.4.3 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, p127) strategi bisnis adalah kebijakan dan
pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri
dan, khususnya, basis yang menjadi landasan di mana dia berusaha untuk membangun
satu keuntungan bersaing.
Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) strategi bisnis adalah serangkaian
komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk
menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan
mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan
spesifik.
2.4.4 Empat Tahap Utama Dalam Pengembangan Strategi Bisnis
Menurut Craig, JC dan Grant, RM (2003, pp6-7) ada empat tahap utama dalam
pengembangan strategi bisnis, yaitu :
Perencanaan keuangan
Selama tahun 1950-an, masalah utama yang di hadapi perusahaan-perusahaan besar
adalah perlunya kendali terhadap bisnis yang semakin besar dan beragam.
14
Perencanaan Perusahaan
Pada tahun 1960-an muncul satu keragaman akan perencanaan di tengah ekonomi pasar
kapitalis, dan pada saat itu memperlihatkan garis besar tujuan strategik, memproyeksikan
penjualan dan investasi, dan mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan pasar,
produk dan bisnis baru.
1. Analisis industri dan penentuan posisi yang bersaing.
Krisis minyak pertama tahun 1973 sampai tahun 1974 menyaksikan kegagalan peramalan
ekonomi dan rencana yang didasarkan pada peramalan tersebut, baik pada tingkat
nasional maupun pada tingkat perusahaan, akibatnya terjadilah pergeseran fokus. Strategi
jadi kurang memperhatikan perencanaan perusahaan dan lebih memperhatikan penetapan
posisi perusahaan untuk menghasilkan laba.
2. Mengeksploitasi keuntungan strategik spesifik perusahaan.
Masalah dengan strategi yang didasarkan pada analisis industri dan penentuan posisi
pasar adalah bahwa strategi mendorong perusahaan mengadopsi penentuan posisi yang
serupa.
2.4.5 Perencanaan Strategi Bisnis
Setelah strategi diatas, selanjutnya akan dibahas mengenai perencanaan pada suatu
perusahaan yang berkaitan dengan strategi bisnis, dalam buku Madura, Jeff (2001, p217)
yang menggambarkan fungsi – fungsi manajemen sebagai berikut:
Perencanaan
15
Fungsi perencanaan merupakan persiapan suatu perusahaan untuk kondisi bisnis di masa
yang akan datang. Sebagai langkah pertama dalam proses perencanaan, perusahaan
menetapkan pernyataan misi, yang menjelaskan tujuan utamanya.
Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah pengaturan para karyawan dan sumber – sumber lain
dengan cara yang konsisten dengan sasaran perusahaan. Pada saat sasaran suatu
perusahaan dipersiapkan (dari fungsi perencanaan), sumber – sumber diadakan dan
diorganisasikan untuk mencapai sasaran itu.
Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi kebiasaan – kebiasaan orang
lain demi pencapaian sasaran bersama. Hal ini dapat mencakup komunikasi mengenai
tugas pekerjaan kepada para karyawan dan mungkin metode – metode untuk
menyelesaikan tugas– tugas itu.
Pengawasan
Fungsi pengawasan terdiri dari tugas – tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk
mengevaluasi tugas, para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan
standar dan harapan yang mereka tetapkan. Intinya fungsi pengawasan menilai apakah
ditetapkan dalam fungsi perencanaan telah tercapai.
Dari fungsi – fungsi manajemen diatas sangatlah penting di dalam menjalankan suatu
kegiatan – kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses di dalam menjalankan suatu
kegiatan – kegiatan manajemen guna mencapai suatu proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan pengawasan (controling).
Manajemen dapat juga dijadikan dasar untuk menerapkan usaha dalam berbagai bidang,
16
seperti dalam bidang keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, sistem informasi,
SDM, dan lain – lain.
Menurut Michael R. Porter, seperti yang dikutip dalam buku Husein Umar (2002,
p34) menyatakan bahwa strategi generik dibagi menjadi tiga yaitu:
Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)
Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun
persepsi pasar potensial terhadap suatu produk atau jasa yang unggul agar tampak
berbeda dengan produk yang lain.
Strategi Kemampuan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership Strategy)
Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan
cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi
maupun riset dapat ditekan bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru
produk perusahaan lain.
Strategi Fokus (Focus Strategy)
Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk
menghindar dari pesaing yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh
atau diferensiasi.
2.5 Perumusan Strategi
Analisis faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang sangat penting dalam
merumuskan strategi bisnis perusahaan. Setiap perusahaan dapat mempunyai tujuan yang
sama, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berbeda disesuaikan dengan
17
kemampuan masing – masing (kekuatan dan kelemahan) serta peluang dan ancaman dari
lingkungan yang dihadapi.
Hariadi, Bambang (2003, p20) berpendapat bahwa ada tiga langkah utama yang
dilakukan perusahaan dalam perumusan strategi, yaitu :
Mengembangkan visi dan misi.
Visi manajemen merupakan suatu perspektif gambaran besar yang diinginkan tentang
siapa kita ini (who we are), apa yang kita kerjakan (what we do) dan kemana kita akan
pergi (where we headed).
Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan komitmen manajemen untuk mendapatkan hasil tertentu
dalam waktu tertentu. Tujuan harus mengungkapkan tentang seberapa jauh kinerja yang
ingin dicapai, kinerja macam apa dan kapan. Penetapan tujuan harus menetapkan apa
yang ingin dicapai, kapan, dan siapa yang bertanggung jawab.
Menyusun strategi
Setiap organisasi butuh sejumlah strategi untuk membimbing mencapai tujuan atau target
tertentu dan bagaimana menjalani misi organisasi dengan sukses. Strategi untuk
perusahaan secara keseluruhan, untuk tiap unit bisnis dan untuk tiap fungsi dalam
organisasi. Tidak ada satu strategi yang berlaku untuk segala situasi.
2.6 Strategi Bersaing
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana memiliki
sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri
18
atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Startegi bersaing
perusahaan merupakan langkah – langkah strategis yang terencana maupun yang tidak
terencana untuk dapat memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian
dari konsumen.
Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih
keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama
dalam persaingan.
Menurut Michael E. Porter yang dikutip dalam buku Hariadi, Bambang (2003, p49)
pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan yang
masing–masing saling menekan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Kekuatan-kekuatan tersebut berasal dari Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri:
- Ancaman Pendatang Baru (The Threat Of New Entrants).
- Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power Of Costumers).
- Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power Of Suppliers).
- Ancaman Produk atau Jasa Substitusi (The Threat Of Substitutes Products Or
Services).
- Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among Current
Contestants or Rivalry Among Existing Firms)
19
Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p50)
Gambar 2.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri
Tunggal, Amin Widjaja (2004, p53) berpendapat bahwa kekuatan – kekuatan
bersaing yang terbesar menentukan kemampulabaan dari suatu industri, dengan demikian
merupakan kepentingan yang paling besar dalam formulasi strategi. Setiap industri
mempunyai struktur yang mendasar atau sekumpulan karakteristik ekonomi teknis dasar
yang menimbulkan kekuatan bersaing tersebut. Beberapa karakteristik adalah krtikal
terhadap kekuatan dari setiap kekuatan bersaing. Karakteristik – karakteristik tersebut
akan didiskusikan dibawah ini:
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang baru, keinginan untuk
memperoleh pangsa pasar dan sumber daya yang substansial. Keseriusan ancaman
pendatang baru tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing yang ada,
20
Ancaman Pendatang Baru
Ancaman Produk Substitusi
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan Tawar Menawar Supplier
Persaingan Dikalangan Anggota Industri
Persaingan Diantara Sesama Penjual
yang pendatang baru dapat perkirakan. Apabila hambatan untuk masuk adalah tinggi dan
pendatang baru mendapatkan pembalasan yang tajam dari pesaing yang telah berurat
akar, sudah jelas pendatang baru tersebut tidak mengajukan suatu ancaman masuk yang
serius.
Pemasok (Suppliers) Yang Berpengaruh
Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk peserta dalam industri
dengan meningkatkan harga atau mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan
demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan ke mampulabaan suatu industri
yang tidak dapat menutup kenaikan biaya melalui harga jualnya.
Pembeli (Costumers) Yang Berpengaruh
Pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga menurut kualitas lebih tinggi atau
layanan lebih banyak dan mengadu domba semua anggota industri.
Ancaman Produk Substitusi
Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari
industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk
dapat menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap
produk – produk tersebut mempunyai fungsi yang serupa.
Tekanan persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan
menjalankan strategi yang untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda
daripada produk substitusi dengan melalui berbagi bentuk differentiate strategy seperti
harga yang bersaing , kualitas yang beda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang
lebih sesuai dengan keinginan konsumen atau kombinasi.
21
Perebutan Posisi (Jockeying For Position)
Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang sama dalam
memperebutkan poisisi dengan menggunakan taktik – taktik seperti : kompetisi harga,
pengenalan produk, dan persaingan advertensi.
2.7 Analisis Lingkungan Usaha
Umar, Husein (2002, p74) berpendapat bisnis perusahaan sebagai suatu sistem akan
berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan
kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan bisnis dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Lingkungan Internal
Lingkungan ini merupakan aspek – aspek (kekuatan dan kelemahan) yang ada
dalam perusahaan.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan ini mencakup sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada
di luar organisasi, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : Lingkungan Jauh
(remote environment) dan Lingkungan Industri (industry environment).
Dengan demikian analisis lingkungan usaha sangat diperlukan bagi suatu perusahaan,
baik perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak dalam
bidang jasa. Hal ini sangat diperlukan dalam maksud untuk mengidentifikasi peluang
(Opportunities) usaha yang ada, dan disaat yang sama untuk mengetahui ancaman
(Threats) usaha yang perlu mendapat antisipasi, yang selanjutnya dari peluang dan
22
ancaman yang ada dikombinasikan dengan kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weakness) perusahaan.
Analisis SWOT
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weakness) dalam lingkungan internal perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta
ancaman (Threats) lingkungan eksternal perusahaan. Analisis kekuatan dan kelemahan
yang ada di lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor keberhasilan kunci
(Key Success Factor). Jadi dengan analisis ini diharapkan akan diperoleh cara untuk
mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan serta penopang atau mengurangi
kelemahan dengan maksud untuk memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.
Dari analisis ini ada empat kemungkinan identifikasi lingkungan yang dihadapi
perusahaan:
Terdapat peluang dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan
untuk mendapatkannya sehingga harus disusun strategi yang bersifat agresif.
Terdapat peluang dalam suatu industri akan tetapi perusahaan mempunyai
kelemahan yang pokok untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi
yang bersifat perubahan haluan (Turnaround).
Terdapat ancaman dalam suatu industri dan perusahaan mempunyai kekuatan
untuk mendapatkannya, sehingga harus disusun strategi bisnis yang bersifat
diversifikasi.
Terdapat ancaman dalam suatu industri dan disamping itu perusahaan mempunyai
kelemahan yang pokok di bidang yang bersangkutan, sehingga harus disusun
strategi yang bersifat defensif.
23
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness) internal
perusahaan, dan peluang (Opportunities) serta ancaman (Threats) dari lingkungan
eksternal perusahaan. Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang
efektif memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimkan kelemahan dan
ancaman suatu perusahaan. Apabila diterapkan secara tepat, asumsi sederhana ini
mempunyai implikasi yang berpengaruh untuk merancang suatu strategi yang berhasil.
Analisis lingkungan industri memberikan informasi yang diperlukan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan suatu perusahaan, yang
merupakan fokus utama dalam analisis SWOT.
Tabel 2.2 Diagram Matrik SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal
OPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
mengunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
THREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
mengunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber : Hariadi, Bambang (2003, p31)
24
25