Topik tema karangan

40
TOPIK, TEMA DAN KARANGAN Topik (bahasa Yunani:topoi = tempat) adalah pokok utama dari seluruh isi karangan atau pokok pembicaraan yang hendak disampaikan atau pokok permasalahan atau masalah yang dibicarakan atau hal yang menarik perhatian umum pada akhir-akhir ini. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan

Transcript of Topik tema karangan

Page 1: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Topik (bahasa Yunani:topoi = tempat) adalah

pokok utama dari seluruh isi karangan atau

pokok pembicaraan yang hendak disampaikan

atau pokok permasalahan atau masalah yang

dibicarakan atau hal yang menarik perhatian

umum pada akhir-akhir ini. Topik adalah hal

yang pertama kali ditentukan

Page 2: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Topik merupakan jawaban atas pertanyaan :

* masalah apa yang akan ditulis?

* hendak menulis tentang apa?

Topik umumnya terdiri dari satu atau dua kata

yang singkat

Ciri khas topik terletak pada permasalahannya

yang bersifat umum dan belum terurai.

Topik karangan ilmiah nyata, tidak abstrak

Page 3: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Tema (bahasa Yunani: tithenai = meletakkan,

menempatkan) : pokok pikiran; dasar cerita (yang

dipercakapkan, dipakai sebagai dasar dalam

mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya)

Tema (Topik) merupakan masalah, persoalan,

gagasan, pikiran, atau ide utama yang dikembangkan

dalam tulisan.

Tema harus ditentukan sebelum menulis.

Menjiwai seluruh isi tulisan.

Bersifat mengikat (isi karangan harus sesuai dengan

tema).

Page 4: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

TOPIK TEMA

Pengertian Pokok utama dari seluruh

isi karangan atau pokok

pembicaraan yang hendak

disampaikan atau pokok

permasalahan atau

masalah yang dibicarakan

atau hal yang menarik

perhatian umum pada

akhir-akhir ini

Pokok pikiran; dasar cerita

(yg dipercakapkan, dipakai

sbg dasar mengarang,

mengubah sajak, dsb

merupakan masalah,

persoalan, gagasan, pikiran,

atau ide utama yang

dikembangkan dalam

tulisan

Permasalahan Bersifat umum dan belum

terurai

lebih spesifik dan lebih

terarah dalam membahas

suatu permasalahan

Sebagai judul

karangan Bisa Bisa

Satu atau dua kata Kalimat lengkap

Page 5: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Topik

Tema

Judul

Page 6: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Judul karangan bukan merupakan masalah pokok atau ide

karangan. Judul hanya sekadar nama karangan atau

kepala karangan.

Judul karangan adalah perincian atau penjabaran dari

topik atau tema

Judul lebih spesifik, menyiratkan permasalahan atau

variabel yang akan dibahas dan terkadang sudah

mencerminkan sudut pandang penulisnya

Judul untuk penulisan berita, artikel dan iklan hendaknya

atraktif, sedikit bombastis, menarik perhatian (provokatif).

Page 7: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Persamaan topik, tema dan judul : sama-sama dapat menjadi judul karangan

Perbedaan topik, tema dan judul :

Topik bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya,

Tema bersifat lebih spesifik tetapi belum menggambarkan sudut pandang penulis

Judul bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas, lebih terarah dan sering telah menggambarkan sudut pandang penulisnya.

Page 8: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Judul tidak harus ditentukan sebelum menulis

tetapi dapat ditentukan setelah karangan

selesai. Kecuali untuk penulisan skripsi. Dalam

penyusunan skripsi , judul ditentukan di awal

berdasarkan topik yang dipilih agar terdapat

kejelasan parameter yang akan di ukur atau di

amati.

Manggambarkan seluruh isi karangan.

Bersifat bebas namun harus berhubungan

dengan tema.

Page 9: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Syarat umum sebuah judul adalah: singkat,

jelas, menarik, dan membayangkan isi

karangan.

Judul tak boleh diakhiri dengan tanda baca.

Judul ditulis dengan mengacu EYD

(menggunakan huruf kapital sebagai huruf

pertama semua kata, termasuk semua unsur

kata ulang sempurna, kecuali kata di, ke, dari,

yang, dan, untuk, yang tidak terletak pada

posisi awal).

Page 10: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Topik dapat dibatasi atau dipersempit berdasarkan:

1. Tempat

2. Waktu atau periode atau masa atau zaman

3. Hubungan sebab akibat

4. Bidang kehidupan atau kelimuan

5. Aspek khusus – umum atau individual – kolektif

6. Objek material dan objek formal

Page 11: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Ada beberapa cara untuk menentukan topik:

1. Melalui referensi atau bahan bacaan seperti buku teks, jurnal, majalah

2. Melalui pencarian informasi di internet.

3. Melalui pengalaman, pengamatan atau penelitian

4. Melalui hasil pemikiran dan perenungan atau refleksi.

Page 12: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Ada beberapa kriteria TOPIK dan TEMA agar

karangan yang dihasilkan berkualitas

1. Topik/tema yang dipilih sesuai dengan ilmu

pengetahuan penulis

2. Topik/tema yang dipilih merupakan sesuatu yang

menjadi minat penulis

3. Topik/tema yang dipilih jelas ruang lingkup dan

batasannya

4. Topik/tema yang dipilih sesuai waktu dan situasi

5. Topik/tema yang dipilih ditunjang dengan bahan

yang memadai

Page 13: Topik tema karangan

TOPIK, TEMA DAN KARANGAN

Kriteria judul yang baik :

1. Singkat dan padat

2. Menarik perhatian

3. Menggambarkan isi karangan

4. Atraktif, bombastis, (berita & iklan)

5. Tidak lebih dari lima kata untuk artikel dan

sebaiknya tidak lebih dari 20 kata untuk

karangan ilmiah

Page 14: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Kerangka karangan adalah rencana yang teratur

dalam pembagian dan penyusunan gagasan untuk

membentuk suatu karangan.

Fungsi kerangka karangan adalah untuk mengatur

hubungan antara gagasan dan melalui kerangka

karangan akan dapat diketahui kekuatan dan

kelemahan dalam perencanaan karangan. Oleh

karena itu, kerangka karangan dapat mengalami

perubahan.

Page 15: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Kerangka karangan terbagi 2:

1. Kerangka sementara atau outline

2. Kerangka mantap atau outline final

kerangka yang sudah tersusun rapi dan

lengkap.

Kerangka karangan belum tentu berupa daftar isi

Kerangka karangan dicirikan oleh sistem tanda

atau kode tertentu seperti huruf dan angka

Page 16: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Fungsi Kerangka karangan

1. Mempermudah penulis untuk menuliskan karangannya

2. Mencegah terjadinya pengolahan ide dua kali oleh penulis

3. Mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah ditetapkan

4. Membantu penulis mengatur dan menempatkan klimaks yang berbeda-beda dalam karangannya

5. Bila kerangka karangan telah tersusun rapi berarti separuh dari karangan sudah selesai.

6. Merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.

Page 17: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Bentuk kerangka karangan yaitu:

1. Kerangka topik terdiri dari kata, frasa dan klausa

2. Kerangka kalimat berbentuk kalimat lengkap sehingga bersifat resmi. Pemikirannya lebih luas dan lebih rinci dibandingkan kerangka topik.

3. Kombinasi kerangka topik dan kerangka kalimat

Page 18: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Contoh kerangka karangan

Benar Salah

I. ......

II. ......

A. ......

B. ......

1. ......

2. .....

C. .........

III. ........

I. .....

II. ......

A. ......

1. ......

A. .........

B. .........

III. ........

Page 19: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN

Pola penyusunan kerangka karangan

1. Pola alamiah urutan ruang atau tempat atau wilayah dan urutan waktu atau berdasarkan kronologis kejadian atau urutan peristiwa

2. Pola logis berdasarkan cara berpikir manusia sehingga pada setiap orang tidak akan sama karena pols pikir, sudut pandang dan tanggapan setiap orang tidak akan sama terhadap sesuatu atau kejadian klimaks – anti klimaks, sebab – akibat, umum – khusus, populasi – individu, dll.

Page 20: Topik tema karangan

KERANGKA (OUTLINE) KARANGAN Tahapan Penyusunan Karangan

1. Menentukan topik, tema, (judul jika untuk menulis skripsi, thesis, disertasi)

2. Mengumpulkan data atau informasi

3. Menyusun dan mengatur strategi penempatan gagasan kerangka

4. Menulis draft karangan termasuk menentukan judul jika judul karangan atau artikel tersebut belum ditentukan di awal

5. Penyuntingan wacana kaidah bahasa, diksi, kalimat dan alinea

6. Penulisan karangan final

Page 21: Topik tema karangan

MENULIS KARANGAN

Mengarang = menyusun atau merangkai

Dalam kegiatan menulis, mengarang adalah merangkai kata, merangkai kalimat sehingga menghasilkan karangan.

Orang yang merangkai kata, kalimat disebut penyusun, pengarang atau penulis.

Karangan dibedakan menjadi:

1. Karangan ilmiah

2. Karangan semi ilmiah

3. Karangan non ilmiah

Page 22: Topik tema karangan

MENULIS KARANGAN Karakteristik Karangan ilmiah Karangan semi

ilmiah

Karangan non

ilmiah

Sumber Pengamatan,

penelitian, faktual

Pengamatan,

penelitian, faktual

Non faktual

(rekaan, renungan)

Sifat Objektif Objektif + subjektif Subjektif

Alur Sistematis,

metodis

Sistematis,

kronologis, kilas

balik

Bebas

Bahasa Denotatif, ragam

baku, istilah

khusus

(denotatif +

konotatif)

semiformal

Denotatif /

konotatif,

semiformal /

informal / istilah

umum / daerah

Bentuk Argumentasi,

campuran

Eksposisi,

persuasi, deskripsi,

campuran

Narasi, deskripsi,

campuran

Sumber : Finoza (2009)

Page 23: Topik tema karangan

MENULIS KARANGAN : BENTUK KARANGAN

1. Deskripsi = pemaparan atau penggambaran dng kata-kata secara

jelas dan terperinci; uraian:

2. Narasi = 1. pengisahan suatu cerita atau kejadian; 2. (Sas) cerita

atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan; 3. tema

suatu karya seni:

3. Eksposisi = 1 uraian (paparan) yg bertujuan menjelaskan maksud

dan tujuan (msl suatu karangan); 2 pameran (barang hasil industri,

karya seni, kerajinan tangan, dsb); 3 (Sas) bagian awal karya sastra

yg berisi keterangan tt tokoh dan latar; paparan

4. Argumentasi = alasan untuk memperkuat atau menolak suatu

pendapat, pendirian, atau gagasan;

5. Persuasi = 1 ajakan kpd seseorang dng cara memberikan alasan

dan prospek baik yg meyakinkannya; bujukan halus: imbauan; 2

karangan yg bertujuan membuktikan pendapat;

6. Campuran

Page 24: Topik tema karangan

DESKRIPSI

Adalah karangan yang menceritakan suatu

kejadian atau peristiwa atau keadaan sehingga

pembaca merasa melihat, menyaksikan dan

menjadi bagian dari cerita tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri yaitu

menggambarkan sesuatu dengan jelas dan

melibatkan panca indera sehingga pembaca

atau pendengar merasakan sendiri atau

merasa terlibat dalam kejadian tersebut.

Page 25: Topik tema karangan

DESKRIPSI

Paragraf dalam karangan deskripsi dibedakan

menajdi 3 yaitu

1. Paragraf Deskripsi Spasial menggambarkan objek

khusus ruangan, benda atau tempat.

2. Paragraf Deskripsi Subjektif menggambarkan

objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.

3. Paragraf Deskripsi Objektif menggambarkan objek

dengan apa adanya atau sebenarnya.

Page 26: Topik tema karangan

DESKRIPSI

Contoh

Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam

yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang

yang masih tidur. Dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan

meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya

menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku

berjalan ke halaman depan rumah. Tepat dihadapan ku ada sebuah

jalan besar untuk berlalu lintas dan dari kejauhan tampak sawah-sawah

milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat

sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani

yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan

ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang

peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata

penduduknya sebagai petani.

Page 27: Topik tema karangan

NARASI

Adalah karangan berupa cerita, peristiwa atau kejadian yang

disampaikan dalam satu urutan waktu atau plot atau alur. Di

dalam kejadian itu terdapat tokoh yang menghadapi suatu

konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik

merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu

bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.

Narasi berdasarkan kandungan beritanya dibedakan menjadi

narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris

adalah narasi yang berisi fakta sedangkan narasi sugestif

adalah narasi yang berisi fiksi. Contoh narasi ekspositoris

adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen,

cerbung, ataupun cergam.

Page 28: Topik tema karangan

NARASI

Karangan narasi tersusun atas bagian awal, tengah

dan akhir.

Bagian awal berisi pengantar, perkenalan tokoh dan

suasana. Dibuat semenarik mungkin sehingga dapat

menarik perhatian pembaca. Bagian tengah merupakan

bagian inti dimana konflik dimunculkan, klimaks dan

perlahan-lahan mereda.

Bagian akhir merupakan penutup, ada yang

disampaikan secara singkat, panjang atau menggantung

sehingga pembaca harus menebak akhir cerita tersebut.

Kunci dari narasi adalah konflik yang dimunculkan.

Page 29: Topik tema karangan

NARASI

Contoh narasi berisi fakta:

Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia merupakan seorang nasionalis. Pada tahun 1928 beliau mendirikan PNI. Kemampuannya sebagai orator mampu membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk sama-sama berjuang merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Drs. Mohammad Hatta beliau memproklamirkan kemeredekaan Indonesia. Pada tahun 1955 Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Page 30: Topik tema karangan

NARASI

Contoh narasi berisi fiksi:

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin

yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku

bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam

saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa

begitu menyiksa.

Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku

ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan

kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah

ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang

berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk

menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan

biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu

kepulanganmu dengan segenap cintanya.

Page 31: Topik tema karangan

NARASI Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik”

Page 32: Topik tema karangan

EKSPOSISI

Adalah karangan yang berisi paparan, uraian atau penjelasan atas suatu topik dengan tujuan untuk memberikan informasi atau pengetahuan tambahan atas suatu kejadian bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pembaca

Karangan eksposisi dapat berupa uraian yang dilengkapi tabel, bagan, alur proses, gambar, grafik atau statistik. Dapat pula berupa uraian tentang langkah, proses dan cara kerja.

Page 33: Topik tema karangan

EKSPOSISI Contoh :

Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal

tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat lidah buaya

tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat

bagi kesehatan.

Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk

panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat

bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu

dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui

bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang

menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya

bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru

sebagai minuman dan makanan yang menyehatkan.

Page 34: Topik tema karangan

ARGUMENTASI

Adalah karangan yang berisi uraian untuk

menyakinkan atau membuktikan sesuatu

kepada pembaca.

Karangan argumentasi merupakan penjelasan,

pembuktian, alasan, ulasan obyektif yang

disertakan contoh, analogi dan sebab akibat.

Page 35: Topik tema karangan

ARGUMENTASI

Berdasarkan struktur informasinya, paragraf argumentasi dibagi

menjadi :

1. Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,

memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan

disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi

dikemukakan.

2. Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang

akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga

kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang

disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan

dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen,

penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.

3. Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada

pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses

penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

Page 36: Topik tema karangan

ARGUMENTASI

Contoh karangan Argumentasi

Populasi ternak unggas (ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras, itik)

di Provinsi Jambi meningkat dari tahun ke tahun sebagaimana yang

dilaporkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jambi (2009). Begitu pula

dengan populasi ternak unggas di Kabupaten Muaro Jambi terus terjadi

peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir memperlihatkan bahwa

terjadi peningkatan populasi ternak unggas yaitu 3.127.218 ekor pada

tahun 2008 menjadi 4.166.535 ekor tahun 2009. Peningkatan

terbesar terjadi pada populasi ayam pedaging yaitu dari 2.534.250 ekor

pada tahun 2008 menjadi 3.542.000 ekor di tahun 2009. Peningkatan

populasi ini dikarenakan adanya mitra atau kerjasama perusahaan

makanan ternak dengan peternak atau calon peternak. Perusahaan

makanan ternak membantu penyediaan bibit, pakan, obat obatan dan

tenaga ahli yang berfungsi sebagai supervisor. Peternak atau calon

peternak cukup menyediakan kandang dan perlengkapan kandang.

Page 37: Topik tema karangan

PERSUASI

Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (walaupun terkadang caranya tidak logis).

Karangan ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Page 38: Topik tema karangan

PERSUASI

Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :

1. Persuasi politik untuk memahami politik lebih baik lagi

2. Persuasi pendidikan untuk memotivasi pembaca atau pendengar melaksanakan upaya peningkatan pendidikan, belajar mengajar

3. Persuasi advertensi / iklan untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu sehingga merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan

4. Persuasi propaganda penyebaran informasi sehingga pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.

Page 39: Topik tema karangan

PERSUASI

Contoh topik persuasi

Katakan tidak pada NARKOBA

Hutan sahabat kita

Hidup sehat tanpa rokok

Membaca memperluas wawasan

Page 40: Topik tema karangan

PERSUASI Contoh karangan persuasi

Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya

dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau

dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim mungkin

perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa

menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin

menambah volume sampah.

Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan

kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang tidak

bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan

minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau

kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya

dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan

kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.