Tips Dan Trik Wawancara Kerja
Transcript of Tips Dan Trik Wawancara Kerja
Rahasia dan trik ekstrim wawancara kerja
BY : Deden Permana
Berikut saya ada tips-tips ekstrim menghadapi wawancara kerja…..Semoga berguna buat teman2
semua…….
Jenis Wawancara Kerja
Dalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai berikut:
1. Wawancara Seleksi (Screening Interview). Jika pelamar atau kandidat untuk menduduki jabatan
berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara
kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap
seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.
2. Wawancara Telepon (Telephone Interview). Demi menghemat biaya dan efisiensi waktu, banyak
recruiter yang melakukan wawancara kerja melalui telepon. Oleh sebab itu, pelamar harus siap
dihubungi sewaktu- waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk
menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui telepon.
3. Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview) . Meskipun tidak banyak perusahaan yang
melakukan wawancara kerja di kampus, namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang mencari
para lulusan untuk dilatih lebih lanjut, cara ini dinilai sangat efektif karena memberikan akses bagi
perusahaan tersebut untuk mendapatkan kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh jika
menunggu para kandidat tersebut datang melamar.
4. Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview). Pameran kerja diadakan untuk menjembatani
perusahaan dengan para pencari kerja. Pada pameran kerja biasanya, perusahaan memberikan berbagai
informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV dari pengunjung (pencari kerja),
bahkan tidak jarang para recruiter langsung melakukan wawancara di stand (booth) mereka. Di
Indonesia memang pameran seperti ini masih sangat jarang dilaksanakan jika dibandingkan dengan
pameran otomotif, rumah maupun furniture.
Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview). Ketika seorang kandidat telah lolos dalam tahap
wawancara seleksi, seringkali perusahaan mengundang kandidat tersebut untuk melihat
secaralangsung lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter biasanya langsung melakukan
wawancara secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja pada lokasi yang
lingkungannya kurang lebih sama, wawancara kerja di lokasi mungkin bisa terasa menakutkan karena
mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di wilayah yang tidak ia kenal.
Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview). Wawancara kelompok adalah suatu jenis
wawancara kerja dimana para pewawancara (recruiter) terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih. Biasanya
wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar sudah hampir memenuhi
syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya dalam wawancara inilah yang memiliki
wewenang untuk memutuskan apakah pelamar akan diterima bekerja atau tidak.
Wawancara Kasus (Case Interview). Wawancara kerja jenis ini menekankan pada kemampuan
analisis dan pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Biasanya dalam wawancara kasus,
pelamar diminta untuk berperan sebagai pemegang jabatan yang ditawarkan, lalu diberikan sebuah
kasus untuk dicarikan solusinya.
Tujuan Wawancara Kerja Wawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah satu aspek penting dalam proses
rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun validitas wawancara dianggap lebih rendah jika dibandingkan
dengan metode seleksi yang lain seperti psik test, namun wawancara memiliki berbagai kelebihan yang
memudahkan petugas seleksi dalam menggunakannya. Apapun penilaian pelamar (calon karyawan),
wawancara kerja sebenarnya memberikan suatu kesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah
lowongan kerja menjadi penawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatu
proses pencarian pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akses langsung ke
perusahaan (pemberi kerja), maka “performance” wawancara kerja merupakan suatu hal yang sangat
krusial dalam menentukan apakah pelamar akan diterima atau ditolak. Bagi si pelamar, wawancara kerja
memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan,
ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak
(qualified) untuk melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja
juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal, professional, dan gaya hidup
atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa
dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi
kesempatan untuk membuktikannya. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk
menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan dengan persyaratan jabatan yang harus
dimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan.
Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah :
1. Untuk mengetahui kepribadian pelamar
2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan
3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan
4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk diberikan
penawaran kerja.
Teknik Wawancara Kerja Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara kerja
adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya perusahaan
seringkali engkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.
1. Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti “mengapa anda
ingin bekerja di perusahaan ini”, dan “apa kelebihan dan kekurangan anda”. Kesuksesan atau
kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamar dalam
berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang
diberikan. Selain itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan
apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter
biasanya ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si pelamar memiliki
antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa
bekerja dalam team dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
2. Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa “performance” (kinerja) di masa lalu
merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang. Wawancara
kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan pada level managerial atau
oleh perusahaan ang dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah- masalah kepribadian.
Wawancara kerja behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi
atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar memandang suatu
tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan
antara lain: “coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan”, dan
“berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda dipercaya menangani
beberapa proyek sekaligus”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu
mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang
lalu. Selain itu, sangat penting bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari
pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang dihadapinya. Untuk itu
diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam
wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan situasi yang
berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan terfokus. Dalam wawancara kerja
behavioral, si pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal: (1)
menggambarkan situasi yang terjadi saat itu, (2) menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk
merespon situasi yang terjadi, (3) menceritakan hasil yang dicapai, dan (4) apa hikmah yang dipetik
dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari). Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling
sering dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.
A. Situation/Problem/Task
Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas- tugas yang harus
dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara
spesifik, rinci dan mudah dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat
berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu, atau
berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan si pewawancara.
B. Action
Pelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi
situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada
permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang atau
team, pelamar harus memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team tersebut –
jangan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar
sebagai bagian dari team.
C. Results
Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa saja
hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudian setelah permasalahan
tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian
tersebut.
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUM
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara kerja sangat tergantung
pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja
tradisional maka pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pada saya bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2. Apa kelebihan dan kekurangan anda?
3. Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada pekerjaan yang terdahulu/ketika sekolah?
4. Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?
5. Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?
6. Darimana anda mengetahui perusahaan ini?
7. Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
8. Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan anda lakukan?
9. Apa itu professionalisme menurut anda?
10. Apa itu teamwork menurut anda?
11. Apa hoby anda?
Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral, maka pertanyaan-
pertanyaan di atas seringkali ditambahkan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami suatu situasi yang sangat tidak menyenangkan
dan bagaimana anda berhasil keluar dari situasi tersebut.
2. Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika anda melakukan
presentasi.
3. Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda harus melakukan banyak
tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang harus didahulukan.
4. Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat dalam
setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
5. Ceritakan mengapa team anda gagal mencapai target pada tahun sebelumnya dan bagaimana anda
memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
6. Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
7. Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana anda mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas
dan ternyata gagal?
8. Ceritakan apa yang anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu aturan yang tidak menyenangkan
bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan. Sebagai suatu proses yang melibatkan
interaksi antara kedua belah pihak, dalam wawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu akan sangat baik jika pelamar
mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:
• Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan ini?
• Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan terbesar bagi
pemegang jabatan ini?
• Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat membantu
saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
• Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus saya
selesaikan dalam waktu tertentu?
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADI
Berbeda dengan kondisi di negara-negara barat dimana hak individu sangat dijunjung tinggi dan
telah memiliki perangkat hukum sangat memadai tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi
seseorang sehingga para recruiter (pewawancara) sangat berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan, di
Indonesia justru sebaliknya. Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia seringkali
pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang bersifat pribadi. Contoh: Menanyakan latar
belakang pelamar (orangtua, saudara, istri, anak, status, agama, suku bangsa, umur) adalah merupakan hal
yang dianggap biasa. Meskipun seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki relevansi dengan
jabatan yang dilamar, pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut
secara tepat dengan cara-cara yang elegan. Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk
menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara
pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jika pelamar
ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar
harus mampu mengidentifikasi apa makna dibalik pertanyaan tersebut.
Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa
alternatif :
1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan yang diajukan dengan
jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan
pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
2. Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa pertanyaan
tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan / jabatan yang dilamar.
3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu
privacy pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus
dan diplomatis sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan
pertanyaan yang keliru.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GAGALNYA ANDA SAAT WAWANCARA KERJA. Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai oleh pelamar adalah faktor-
faktor negatif yang menjadi perhatian pewawancara. Faktor-faktor tersebut misalnya:
1. Penampilan diri yang terlihat tidak professional (dandanan menor, pakaian yang tidak enak
dilihat, tidak rapi, dan tidak sesuai suasana)
2. Bersikap angkuh, defensive atau agresif .
3. Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan materi pembicaraan yang diajukan
(pewawancara).
4. Gugup.
5. Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima.
6. Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan yang pernah dialami di masa lalu.
7. Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan kurang bisa bersopan santun.
8. Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan atasan dimasa lalu, atau
mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.
9. Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan pewawancara.
10. Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara
11. Berulang kali bertanya: “apa yang dapat diberikan perusahaan kepada saya kalau saya melakukan
……?”
12. Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar perusahaan, gagal menjawab
pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan tidak bisa mengajukan pertanyaan bermutu kepada
pewawancara.
Trik ekstrim saat akan wawancara kerja
Ekstrim yang saya maksud...adalah cara yang harus anda lakukan untuk mendapat nilai tambah
dari pegawai kantor dan pewawancara. Hal-hal berikut ini sangat jarang dilakukan oleh pelamar
kerja. Walaupun beberapa diantaranya juga biasa anda lakukan.
Bagi anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, mungkin ada baiknya
anda memperhatikan beberapa saran dibawah ini.
Lakukan hal-hal berikut:
1. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara,
2. Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian
yang bersifat formal, bersih dan rapi. Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin akan diajukan pewawancara.
3. Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan
di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).
4. Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah
dengan lengkap dan rapi.
5. Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat
tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
6. Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan
seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda. Ingat dengan baik nama pewawancara.
7. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaan
yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang
dilamar dan pada perusahaan.
8. Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul kecuali anda diwawancarai untuk mampu
menggunakan bahasa tersebut.
9. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang
tinggi.
10. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh
perusahaan kepada anda .
11. Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa
pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
12. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
13. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
14. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan
kepada anda.
HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :
1. Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara, padahal anda tidak yakin. Melatih diri
untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan pewawancara. Berpakaian rapi dan
sopan sesuai standart ketimuran dan jangan berlebihan/mencolok.
2. Jangan Datang terlambat (paling lambat 15 menit sebelum dimulai harus sudah datang/siap).
Membawa surat lamaran dan CV dalam map yang rapi dan disusun yang benar agar bila
ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidak gugup dan berantakan.
3. Jangan menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara.Menjabat tangan
pewawancara dengan tegas namun sopan (jangan lemas dan gemetar).
4. Jangan Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara. Jangan duduk selonjor
atau bersandar. Jangan berbicara terlalu keras atau terlalu lembut.
5. Jangan Membuat lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnya saja, seperti “ya” atau
“tidak” atau “tidak tahu” atau “entahlah”. Jangan terlalu lama berpikir setiap kali menjawab.
6. Jangan sekali-kali mengalihkan topic pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan
pekerjaan.
7. Jangan menyalahkan mantan atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang lama (jangan
menjelek-jelekkan tempat kerja yang lama). Jangan memberikan jawab palsu, berbohong atau
memanipulasi data.
8. Jangan menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat wawancara seleksi dimana anda
belum tahu kemungkinan anda akan diterima atau tidak. Jangan memperlihatkan rasa putus asa
anda dengan menunjukkan bahwa anda mau bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan
apa saja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut.
9. Jangan membahas hal-hal negatif dari anda yang akan merugikan diri anda sendiri.
10. Jangan mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kontroversial.
11. Jangan menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand
phone dimatikan sewaktu wawancara).
12. Jangan sampai salah menyebut nama pewawancara (sebaiknya hafalkan nama beliau).
13. Harus mengajukan pertanyaan pada saat diberikan kesempatan untuk bertanya.
14. Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara
Seputar penulisan cv, surat lamaran kerja
Follow-Up Interview
Ada baiknya setelah interview, Anda membiasakan diri untuk segera membuat surat ucapan
terima kasih. Cara seperti ini akan membuat Anda lebih menonjol daripada kandidat-kandidat lain yang
telah diinterview. Sebab, tidak banyak orang yang mau berepot-repot membuat surat untuk mengucapkan
terima kasih. Atau bisa juga mereka merasa sungkan atau janggal melakukan ini.
Yang perlu disampaikan dalam surat ini, pertama, tentunya Anda berterimakasih kepada orang-
orang yang meluangkan waktunya untuk mewawancarai Anda. Selain itu, secara singkat Anda ingatkan
kembali kemampuan Anda yang bisa menjawab kebutuhan perusahaan atau yang bisa memberi kontribusi
bagi perusahaan. Anda juga bisa memberi info tambahan yang belum Anda sampaikan dalam interview,
atau solusi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi perusahaan.
Apa Yang Anda Ketahui Tentang Perusahaan Kami?
Jika Anda tidak bisa menjawab pertanyaan ini, Anda sebenarnya belum siap menghadapi
wawancara kerja. Demi kebaikan Anda sendiri, carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang
Perusahaan/ organisasi yang akan Anda datangi untuk wawancara kerja. Yang perlu Anda ingat, dalam
wawancara nanti, Anda harus bisa mempertimbangkan dengan bijak informasi mana yang perlu Anda
ungkapkan dan mana yang Anda simpan sendiri. Jika Anda mengetahui keburukan-keburukan perusahaan
itu, tidak perlu Anda katakan di sini. Misalnya pada wawancara kerja untuk sebuah stasiun televisi, Anda
tidak perlu mengatakan tentang rendahnya kualitas program untuk anak-anak di stasiun televisi tersebut
saat ini.
Jawaban yang Anda berikan bisa tentang ringkasan profil perusahaan yang menunjukkan bahwa Anda
tahu bidang yang dijalankan, serta besarnya perusahaan/organisasi itu.
Dear or Sir Madam … Itu Biasa!
Surat lamaran kerja Anda sebaiknya ditujukan kepada orang yang akan membaca surat itu. Oleh
karena itu nama orang tersebut harus dicantumkan. Cara seperti ini akan membuat surat Anda berbeda
dengan setumpuk surat lainnya, sehingga ada kemungkinan mendapat perhatian khusus. Selain itu, dengan
mencatumkan nama orang yang Anda tuju pada surat lamaran, Anda menunjukkan kepada pembuat
keputusan bahwa Anda punya inisiatif dan motivasi yang kuat untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Mengapa demikian? Karena untuk mendapatkan nama itu, Anda mungkin harus berusaha misalnya
mencari melalui internet, menelepon perusahaan tersebut, datang ke perusahaan untuk melihat di laporan
tahunannya atau usaha-usaha kreatif lainnya.
Karena itu, sebisa mungkin hindari “Dear Sir or Madam” atau “Yth. HRD” dan hal semacam ini.
Kata-kata ini kesannya biasa, sementara untuk bersaing dengan ratusan pelamar, surat lamaran Anda harus
luar biasa agar menonjol dari yang lain.
Alasan Meninggalkan Pekerjaan
Saat ini masih ada orang yang berpikiran bahwa yang normal adalah bekerja di satu tempat
sampai pensiun tiba. Mungkin pola pikir ini peninggalan jaman dulu ketika sekali seseorang bekerja
sebuah perusahaan, berarti ia bisa bekerja di sana selamanya. Pada masa itu, berganti-ganti pekerjaan,
seperti yang sering dilakukan sekarang, dianggap tidak baik karena menandakan ketidakloyalan.
Meskipun jaman sudah berganti, kenyataannya masih ada orang yang berpandangan seperti ini.
Karena itu, sebaiknya jika Anda sering berganti-ganti pekerjaan, surat lamaran kerja dan CV Anda tidak
perlu mencantumkan alasan meninggalkan pekerjaan yang terdahulu. Ingat, Andalah yang memegang
kendali, bukan calon atasan Anda. Lagipula, sebenarnya hanya ada empat alasan dasar mengapa orang
ingin pindah kerja: prospek yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, mutasi, atau PHK. Yang manapun
alasan Anda, Anda tetap akan dipandang sebagai pekerja yang berisiko bagi perusahaan. Karena itu, lebih
baik Anda menerangkan hal semacam ini saat wawancara kerja, itupun kalau Anda ditanya.
Hilangkan Informasi Negatif dalam CV Anda
CV Anda adalah brosur yang berisi profil Anda, bukan otobiografi Anda. Pernahkah Anda
membaca brosur sebuah produk yang mencantumkan kelebihan dan kekurangan produk tersebut? Nah,
sama halnya dengan brosur produk, CV Anda harus menunjukkan Anda layak dipertimbangkan. Tidak
lebih, tidak kurang.
Tidak ada aturan pasti mengenai jumlah halaman. Tetapi biasanya minimal satu halaman kalau
Anda seorang Senior Executive, dua halaman jikabukan. Sebaiknya, CV Anda tidak lebih dari empat
halaman.
CV sering digunakan sebagai panduan wawancara. Kegunaan ini sering tidak dihiraukan atau
diremehkan oleh pelamar. Apabila CV menunjukkan kegagalan studi Anda, itulah yang akan dibicarakan
saat wawancara. Karena itu, sebaiknya Anda hanya mencantumkan informasi positif, Jangan yang negatif.
Andalah yang memegang kendali atas isi CV Anda. Jadi Anda bebas menghilangkan beberapa informasi.
Yang mana yang Anda hilangkan? Yang pasti hilangkan informasi negatif. Informasi negatif hanya cocok
diungkapkan saat wawancara ketika Anda mempunyai kesempatan untuk memberi penjelasan. Misalnya,
Anda dipecat lima tahun yang lalu karena Anda tidak setuju dengan atasan Anda, tetapi Anda memiliki
karir yang sukses setelah itu, maka Anda tidak harus mencantumkan riwayat pemutusan kerja tersebut
dalam CV Anda.
Tampilkan CV yang Menarik
Kadangkala CV yang tampilan isinya mendekati garis tepi kertas terlihat sesak. Mungkin saja
isinya bagus, tapi penampilannya tidak menarik. Di restoran yang bergengsi, makanan ditata dengan
menarik untuk mencerminkan kelezatan rasanya. CV pun harus diatur dengan prinsip yang sama –
tampilannya harus semenarik mungkin.
Kelihatannya memang tidak masuk akal bila seorang perekrut menilai Anda dari tampilan CV
Anda dan bukan isinya. Isi CV tetap merupakan aspek terpenting, tapi aspek lainnya juga harus
diperhatikan. Misalnya, ketika perekrut dihadapkan dengan enam atau tujuh ratus CV, dan setelah sekitar
satu jam ia berkutat dengan CV yang kacau-balau dan tampilannya tidak menarik, pastilah godaan untuk
menyingkirkan CV tersebut sangat besar. Untuk apa menghabiskan waktu membaca CV yang semacam
itu bila CV berikutnya tampak jauh lebih menarik?
Jangan biarkan jerih payah menyusun isi CV Anda jadi sia-sia hanya karena tampilannya tidak
menarik.Ingat, jika CV Anda memberi kesan bahwa Anda menulisnya dengan sungguh-sungguh, CV
Anda akan diluluskan ke tahap selanjutnya. Anda tentunya pernah mengalami hal seperti ini. Kalau Anda
lewat sebuah toko yang pajangannya di etase tidak menarik, Anda mungkin tidak memperhatikan toko itu.
CV Anda adalah etalase yang menampilkan karir Anda. Jangan biarkan perekrut melewatinya begitu saja.
Menjawab Pertanyaan Interview dengan Humor
Beberapa pertanyaan bisa dijawab dengan humor, terutama jika jawaban yang rasional tidak akan
mampu menghilangkan kecemasan pewawancara. Jika Anda terjebak dalam keadaan seperti ini, tunjukan
bahwa pertanyaan yang diajukan (dan kekhawatiran yang terkandung di balik pertanyaan itu) tidak jadi
masalah buat Anda, dan dengan demikian juga tidak jadi masalah bagi pewawancara dan perusahaan.
Meski penggunaan humor dalam interview sebenarnya cukup berisiko, dan juga tidak mudah
untuk mengaplikasikannya secara tepat, namun humor bisa menjadi alat yang tepat untuk mengatasi
pertanyaan sulit. Yang harus diingat adalah jangan menggunakan humor jika hubungan Anda dengan
pewawancara masih sangat formal dan kaku. Jika hubungan sudah mulai mencair Anda boleh
menggunakan humor sedikit-sedikit dan dengan sangat hati-hati. Penggunaan humor yang tepat bisa
membuat pewawancara terkesan pada Anda.
Contohnya, jika Anda diberi pertanyaan, “Apakah Anda ingin duduk di kursi saya suatu hari nanti?” Anda
bisa memberi jawaban, “Ya, jika Anda mendapatkan kursi yang lebih nyaman!”
Empat Kekhawatiran Pewawancara
Sebelum belajar cara menjawab pertanyaan wawancara kerja, kita perlu tahu empat hal yang
menjadi kekhawatiran pewawancara. Kalau kita paham ini, kita jadi tahu bahwa di balik setiap pertanyaan
wawancara sebenarnya ada suatu kekhawatiran dari orang yang menanyakan itu. Dengan memahami
keempat kekhawatiran tersebut, kita dapat memberi jawaban untuk menangkis kekhawatiran itu.
Kekhawatiran 1:
Apakah Anda Bisa dan Mau Mengerjakan Pekerjaan Ini?
Pertanyaan yang biasa diajukan antara lain:
Apakah Anda punya keterampilan/skill yang dibutuhkan agar bisa ikut berkontribusi untuk mencapai
tujuan perusahaan/organisasi dalam jangka waktu tertentu?
1. Apakah ada bukti Anda bisa mengerjakan pekerjaan ini di tempat kerja dulu? Jika ya, seberapa
besar keberhasilan Anda, dan masalah apa yang Anda hadapi? Apakah masalah yang pernah Anda
hadapi itu membuat Anda lebih berkembang atau menghambat Anda?
2. Jika Anda belum pernah melakukan pekerjaan ini, apakah ada bukti yang meyakinkan bahwa
Anda benar-benar memiliki keterampilan/skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini?
3. Apakah Anda akan mencurahkan seluruh perhatian Anda pada perusahaan/organisasi? Apakah
Anda seorang yang loyal, pekerja keras, atau seorang yang bekerja sesuai suasana hati (mood),
sering absen dan terlambat masuk kantor?
4. Apakah Anda akan meninggalkan perusahaan sebelum memberi kontribusi bagi
perusahaan/organisasi yang telah mengivestasikan waktu dan dana dalam proses rekrutmen atau
training?
Kekhawatiran 2:
Siapakah Anda? Bagaimana Karakter Anda? Antara lain:
Pertanyaan yang biasa diajukan antara lain:
1. Apa yang membuat Anda marah?
2. Apakah Anda kreatif?
3. Apakah Anda seorang pemimpin?
4. Apa hobi/minat Anda?
5. Apakah Anda suka membaca?
6. Apa yang membuat Anda unik?
Kekhawatiran 3:
Apakah Anda Bisa Bergaul dengan Staf Lain?
Pertanyaan yang biasa diajukan antara lain:
1. Apakah Anda bisa menyesuaikan diri dan bisa bekerja dalam tim? Adakah bukti yang
meyakinkan?
2. Apakah Anda akan bisa memberi pengaruh positif terhadap sesama rekan kerja, atau akan
menyebabkan friksi, menyurutkan motivasi kerja, atau membicarakan hal-hal negatif tentang
perusahaan?
3. Apakah Anda bisa menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yakni dalam hal tingkah laku,
nilai-nilai, kepribadian?
4. Bagaimanakah pendapat Anda tentang atasan Anda yang dulu/sekarang?
Kekhawatiran 4:
Apakah Perusahaan Mampu Membayar Anda?
Pertanyaan yang biasa diajukan antara lain:
1. Apakah skala gaji untuk pekerjaan ini sejalan dengan jumlah gaji Anda sebelumnya?
2. Apakah jumlah gaji yang Anda inginkan sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan?
3. Apakah Anda bersedia menurunkan jumlah gaji yang Anda inginkan?
CV Fungsional
CV Fungsional mementingkan fungsi, kemampuan atau prestasi yang dimiliki seseorang
sepanjang masa karirnya. Penulisan yang mencantumkan posisi/jabatan, nama perusahaan dan masa
bekerja tidak diutamakan, bahkan seringkali dihilangkan. Sebagai gantinya, penulisan CV Fungsional
menggunakan sub-judul sesuai keahlian atau prestasi yang dimiliki seseorang, kemudian di bawah sub-
judul itu diberi keterangan tentang keahliannya. Contohnya, seorang yang bekerja sebagai Receptionist,
bisa menggunakan sub-judul Front Office Management karena pada kenyataannya seorang resepsionis
memang mengelola hal-hal yang berurusan dengan front-office.
Penggantian sub-judul posisi/jabatan dengan sub-judul keahlian mampu menonjolkan keahlian
seseorang, dan membuat judul posisi yang merugikan jadi tidak terlalu diperhatikan. Coba bandingkan
kesan yang didapat dari penggunaan sub-judul Receptionist dengan Front Office Management. Karena itu,
format CV ini cocok bagi mereka yang memiliki judul posisi/jabatan yang merugikan namun orang itu
sebenarnya memiliki keahlian.
CV Fungsional juga bisa menonjolkan kemampuan kerja di masa lalu tanpa menyoroti tahun
kerja. Dengan demikian, format CV ini cocok bagi mereka yang memiliki keahlian namun tidak didukung
oleh masa kerja yang panjang di sebuah perusahaan/kantor karena sering berpindah-pindah tempat kerja,
atau banyak jeda antar masa kerja yang mungkin disebabkan karena mengganggur, terkena PHK,
wirausaha, sakit, melahirkan dan membesarkan anak, dan lain-lain. Selain itu, CV fungsional juga cocok
bagi mereka yang ingin mengubah arah karir, serta bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja yang
bersifat sukarela/voluntir atau tanpa bayaran.
Kelemahan dari format CV ini yaitu bila perusahaan/kantor terdahulu memiliki reputasi bagus,
maka hal itu tidak lekas terlihat di dalam CV. Untuk mengatasinya, hal itu dapat diungkapkan dalam surat
lamaran kerja/surat pengantar. Format CV ini juga kurang cocok bagi mereka yang memiliki keahlian atau
prestasi kerja spesialisasi (terbatas). Sebenarnya kekurangan yang ada pada CV fungsional tidak terlalu
berarti. Pada kenyataannya format CV ini cocok untuk digunakan sebagian besar pelamar kerja.
CV Kronologis & Performa
CV Kronologis menekankan pada urutan masa bekerja. Penulisannya menggunakan susunan
kronologi terbalik, yakni diawali dengan pekerjaan yang paling terakhir dilakukan, kemudian mundur ke
pekerjaan sebelumnya. Judul posisi/jabatan, nama perusahaan/kantor dan tahun bekerja dicantumkan
sebagai sub-judul. Kemudian di bawah sub-judul itu, diberi keterangan singkat tentang tugas dan
tanggungjawab di perusahaan/kantor tersebut.
Pengembangan dari CV Kronologis adalah CV Performa, yakni susunan CV Kronologis yang
ditambah dengan prestasi yang pernah dicapai. Kedua format ini lebih cocok digunakan mereka yang
ingin menekuni sektor pekerjaan yang sama. Format ini juga cocok untuk orang-orang yang memiliki
riwayat kerja yang konstan atau tidak banyak jeda/waktu kosong antar masa kerja.
Kedua format CV ini lebih banyak digunakan karena format ini memuat informasi yang ingin
diketahui pemberi kerja. Misalnya informasi tentang masa bekerja. Penulisan format CV ini juga lebih
dipahami orang-orang karena susunannya mudah, tidak terlalu butuh strategi dan kreativitas sebagaimana
format CV lainnya.
Karena CV Kronologis dan Performa memuat tahun bekerja, hal ini bisa menonjolkan
pengalaman bekerja di sebuah sektor pekerjaan. Dampaknya bisa memberi citra yang positif bagi mereka
yang mempunyai peningkatan dari satu posisi ke posisi lainnya. Sebaliknya, format ini bisa merugikan,
terutama bagi mereka yang memiliki banyak jeda antar masa kerja mungkin karena mengganggur, PHK,
berwirausaha, sakit, melahirkan dan membesarkan anak dan alasan lainnya. Sebab dalam beberapa detik
saja staf HRD atau yang menyeleksi dokumen langsung bisa melihat masa kerja yang pendek dalam CV
itu. Hal ini sering membuat orang tidak lolos seleksi dan tidak mendapat panggilan interview.
Format CV ini juga kurang menguntungkan bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak prestasi
atau prestasi yang diraih tidak berhubungan dengan sektor pekerjaan yang ingin dilamarnya. Format ini
juga kurang menguntungkan bagi orang-orang yang mempunyai judul posisi/jabatan yang sama terus-
menerus meski sudah pindah ke berbagai perusahaan/kantor. Sebab kesannya tidak ada peningkatan
kapasitas atau pengalaman kerjanya sangat sempit dan terbatas.
Dimana Mencari lowongan kerja....?
1. Koran lokal
Jika anda ingin bekerja didaerah tempat tinggal anda, anda bisa menggunakan Koran lokal terbitan
daerah anda.
2. Internet Di internet, anda bisa menemukan ribuan lowangan kerja baik local, nasional maupun
Internasional. Anda bisa menggunakan search engine www.yahoo.com atau
www.google.com dengan menggunakan keyword. “Lowongan kerja”, “karir”, atau “job”
Atau anda bisa mengunjungi website berikut ini.
# www.karir.com / www.informasikerja.com / www.lowongan.info
3. Milis Lowongan kerja
Milis lowongan kerja terbesar di Indonesia adalah Head Hunter dengan lowongan kerja perhari
mencapai 50 buah dan member mencapai 81.000 orang.
Jika anda tertarik, silakan kirim email kosong ke :
atau browsing ke : http://finance.groups.yahoo.com/group/indonesia_headhunter
4. Departemen tenaga kerja
Bagi anda yang ingin bekerja di instansi pemerintahan, anda bisa menemukan informasi lowongan
pekerjaan di sini.
5. Lain-lain
Anda mungkin bisa menemukan pekerjaan di bursa kerja, atau beberapa perguruan tinggi memiliki
bursa kerja tersendiri. Anda bisa cek di kampus anda.
Contoh surat lamaran pekerjaan bahasa Indonesia
Surabaya, 1 Mei 2005 Kode: ITO
Kepada
Yth. Manajer HRD
PT Bagi Bagi Duit (B2D)
Surabaya Barat
Dengan hormat,
Sehubungan adanya informasi lowongan kerja pada Situs http://www.jpcc.ubaya.ac.id pada
tanggal 28 April 2005, yang dimoderatori oleh JPCC Universitas Surabaya, bersama ini saya
bermaksud melamar pekerjaan di perusahaan Bapak/Ibu sebagai Information Technology Officer
(ITO).
Sebagai informasi, saat ini saya sudah lulus program S1 Jurusan Informatika Fakultas Teknik
Universitas Surabaya dan sedang menunggu wisuda. Kelebihan yang saya miliki adalah menguasai
bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan serta berbagai program komputer sebagaimana
kualifikasi yang dibutuhkan.
Besar harapan saya atas terkabulnya permohonan ini dan saya siap menerima panggilan
testing/wawancara apabila diperlukan.
Atas perhatian serta kesempatan yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Deden Permana
Contoh surat lamaran pekerjaan bahasa Inggris
07 July 2005
Iwan Zuhriyanto
Human Resources Manager
PT Bagi Bagi Duit (B2D)
Surabaya Barat
Dear Mr Zuhriyanto
I wish to apply for the position of Accounting Staff that was advertised in Buletin Info Kerja on 1
July 2005.
I have over one year experience as an Accounting with PT. Gulung Tikar and have experience of a
wide variety of pattern techniques. My computer skills are very good, and I have an excellent record
as a reliable, productive employee.
I am looking for new challenges and the posistion of Accounting Staff sounds the perfect
opportunity. Your organisation has an enviable record innovation in investor financial cosultant,
and an excellent reputation as an employer, making the position even more attractive.
I enclose my CV for your inspection and look forward to hearing from you soon. I am available for
interview at your convenience.
Yours sincerely,
Deden Permana
Contoh CV
Deden Permana Alamat : Jl. Tiada duanya no 777
HP : 0711-7051444 Email : [email protected]
Tanggal Lahir : 04 mei 1985
Agama : Islam
Tinggi/Berat Badan : 160 cm/60 kg
Status : belum menikah
Pendidikan Formal
1998 – 2002 Universitas Surabaya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika,
IPK 3.20
1995 – 1998 SMA Ciputra (Kelas III bidang studi IPA)
Pendidikan Non Formal
2003 Web Design Studio Sertifikasi
2002 Linux Chip Sertifikasi
2002 Cisco System Info Komputer Sertifikasi
2002 - skrg Bahasa Jepang NICE Center Intermediate
2000 - 2003 Bahasa Inggris English First (EF) Intermediate
1998 - 2000 Bahasa Mandarin Kursus privat Kelas conversation
Pengalaman Organisasi
2001 – 2002 Karang Taruna Kampung Bedug, sebagai wakil ketua
Tugas: menggalang dana kegiatan warga, menyusun rencana kegiatan, mengkoordinir
acara warga.
2000 – 2001 UKM Bowling, sebagai ketua
Tugas: menyusun AD/ART, membuat rencana kegiatan,
2000 Kontes Band Kampus se-Indonesia, sebagai Steering Comitee
Tugas: mengarahkan kegiatan sesuai visi misi organisasi
1999 – 2000 Senat Fakultas, sebagai ketua
Tugas: mengkoordinir unit kegiatan mahasiswa fakultas
Pengalaman Kerja
Agustus 2003 – Juli 2004, Web administrator PT Jude Kekar
Bertanggungjawab kepada IT Manager
Lingkup tugas: - koordinator web designer
- membuat konsep tampilan web
- mengkoordinasi lalu lintas informasi web
- mengembangkan e-commerce perusahaan
Mei 2003 – September 2003, Web designer PT Bhoiem Jaya Sekali
Beranggungjawab kepada IT Manager
Lingkup tugas: - membuat desain situs dilengkapi dengan pengembangan database
interaktif,
- pengelolaan tampilan situs sesuai kebutuhan.
Hobi dan Minat
Sepak bola, renang dan Jogging Pembuatan game dan pembuatan desain grafis. Mencari info
terbaru di internet
Referensi Judith E. Dwijanti, Direktur PT Jude Kekar: (031) 2981067
Tips Membuat CV Tip dan Trik : Tips Membuat CV Menarik Curiculum Vitae (CV) anda ibarat cermin bagi perekrut di perusahaan yang anda lamar. Dengan
membacanya, seorang rekruiter akan segera bisa membayangkan seperti apa anda, bahkan sebelum
mereka melihat anda. Profesionalkah, lamban atau tukang mengeluh?. Karenanya,berhati-hatilah dalam
membuat Curiculum Vitae (CV) atau daftar riwayat hidup anda.Kalau salah memasukkan informasi,
bukan tak mungkin kesempatan anda melayang.
1. Wajah CV. Siapa yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik? perumpamaan itupun berlaku ketika anda membuat CV. Sekalipun anda pintar dan profesional, perekrut
tak akan tertarik membaca CV anda jika terlihat tidak menarik. Karenanya, kertas dan huruf adalah hal
yang perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan CV anda dibaca sampai selesai
a. Kertas
Jangan menggunakan kertas bergaris, berwarna atau yang desainnya meriah.Kesan yang timbul dengan
menggunakan kertas jenis ini adalah: tidak professional dan kuno.Sebaiknya gunakan kertas HVS putih
polos dan ketik lamaran anda menggunakan omputer. Jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena
anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang anda lamar. Biasakan mengeprint beberapa set CV
anda sekaligus, sehingga anda tak akan kerepotan ketika tiba-tiba harus mengirim lamaran.
b. Huruf
Usahakan mengetik CV anda dengan komputer, karena akan lebih terjamin kerapihan nya dibanding kalau
anda menggunakan mesin tik manual.Untuk jenis huruf yang pantas dalam pengetikan CV, gunakan
pilihan huruf yang sederhana tapi jelas terbaca, misalnya : Arial atau Times New Roman. Jangan memilih
huruf yang membuat efek ukiran, karena akan memusingkan orang yang membacanya dan mengesankan
anda seorang amatiran. Gunakan tinta hitam.
2. Isi CV Untuk 'menjual' diri anda pada perusahaan yang anda lamar, sebaiknya kemukakan hal-hal yang pantas
diketahui. Adalah hal yang mutlak untuk menampakkan kejujuran dalam CV anda, tetapi bukan berarti
anda mengobral diri anda dengan menuliskan hal-hal yang tidak perlu, misalnya tinggi dan berat badan,
kondisi kesehatan atau jumlah anak..
a. Data diri :
Pada bagian ini jelaskanlah hal-hal yang secara prinsip harus diketahui perusahaan tempat anda melamar,
yaitu: nama lengkap, tempat/tanggal lahir,alamat dan nomor telephone.
b. Pendidikan:
Pada bagian ini yang perlu disebutkan adalah sertifikat yang berkaitan dengan pendidikan formal anda,
nama lembaga pendidikan tempat anda pernah menimba ilmu, bidang studi, prestasi, penghargaan atau
kursus yang signifikan dengan pendidikan anda. Kalau anda pernah mendapatkan beasiswa, penghargaan
sebagai pemenang lomba karya tulis atau pernah kursus bahasa asing atau komputer, maka tuliskanlah
dengan singkat dan jelas.
c. Pengalaman Kerja :
Sebutkan dengan singkat dan jelas di perusahaan mana saja anda pernah bekerja. Jika anda pernah bekerja
kurang dari enam bulan di suatu perusahaan, sebaiknya jangan ditulis kecuali ada hal khusus yang anda
yakini baik untuk perkembangan karir anda.Tuliskan dengan singkat apakah anda pernah mempunyai
prestasi di tempat kerja anda yang lama. Hindari untuk menyebutkan nama bos anda yang lama atau
nomor telephone perusahaan anda yang lama.
d. Aktivitas dan keterampilan khusus:
Point ini sifatnya tidak harus. Jika anda memang mempunyai kegiatan atau keterampilan yang memang
mendukung, tuliskanlah. Misalnya: mengikuti perkumpulan filateli, sekretaris atau punya keterampilan
menulis steno, manajemen dll.
e. Minat :
Sebutkan dengan singkat minat anda yang anda yakin positif dan signifikan untuk peningkatan karir anda.
Jika anda kesulitan dalam menyusun CV anda supaya lebih menarik, maka tidak ada
salahnya kalau minta bantuan konsultan CV Builder yang berpengalaman.
NB: Mengingat bahwa masih banyak calon karyawan yang menghadapi kendala dalam menjalani
wawancara kerja, TIPS ini diharapkan dapat memberikan sedikit pencerahan bagi pencari kerja sehingga
lebih siap dan percaya diri. Saya yakin masih banyak cara-cara yang mungkin belum tertulis dalam TIPS
ini, namun setidaknya jika anda melaksanakan saran-saran yang ada di atas maka anda akan memiliki
bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara kerja.
Selamat mencoba dan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan pekerjaan sesuai dengan
yang anda inginkan. ++sukses BESAR untuk anda++