Tipologi dan paradigma perencanaan
Transcript of Tipologi dan paradigma perencanaan
Tipologi dan Paradigma Perencanaan
Tipologi Perencanaan
Jangka Panjang Strategis Operasional Bisnis Dan lain-lain
Perencanaan Jangka Panjang
Melihat masa depan dapat diprediksikan, dengan asumsi kecenderungan sekarang akan berkelanjutan
Memusatkan perhatian pada tujuan jangka panjang. Berasumsi masa depan memiliki kesamaan, dengan
mengkaji kondisi masa lalu, membuat pemetaan tahapan waktu.
Tujuan menjawab pertanyaan: “apa yang harus dilakukan dalam tiga tahun atau lima tahun yang akan dating?”.
Perencanaan Strategis
Melihat masa depan sebagai tidak bias diprediksikan. Melihat perencanaan sebagai proses berkelanjutan. Memusatkan perhatian pada jangka waktu tertentu
dan mengembangkan strategis berbasis penilaian lingkungan internal dan eskternal.
Tujuan menjawab pertanyaan: “Berdasarkan pemahaman atas lingkungan, apakah sudah dilakukan langkah terbaik? Bagaimanakah pemanfaatan sumber daya untuk mencapai misi?
Perencanaan Operasional
Memusatkan perhatian pada jangka waktu singkat (satu tahun atau kurang) dan tujuan jangka pendek.
Berasumsi perencanaan yang rinci membutuhkan kejelasan siapa dan bagaimana aktivitas dapat dilaksanakan.
Tujuan menjawab pertanyaan: “apa yang dibutuhkan untuk pekerjaan tahun depan untuk secepatnya dapat memenuhi misi secara baik?”
Perencanaan Bisnis
Strategis dan berorientasi tujuan serta rinci, paling tidak tiga tahun, disertai proyeksi pendapatan dan pengeluaran.
Digunakan pemilik bisnis untuk meyakinkan investor dan stakeholders bahwa bisnis yang dilakukan akan menghasilkan uang yang cukup untuk membayar semua keperluan bisnis.
Paradigma Perencanaan
Top down vs bottom up planning Centralized vs decentralized Growth oriented vs equitable Industrial oriented vs agriculture development Dan lain-lain
Top Down - Bottom Up
Top Down: merupakan wujud pelaksanaan kekuasaan; bersifat pendelegasian kewenenangan; dalam rangka mendapatkan keseragaman; banyak dilaksanakan pada basis negara/ pemerintahan, dan lain-lain,
Bottom Up: merupakan upaya atau bentuk pemberdayaan; pengembangan model partisipatif; mengembangkan keberagaman, banyak dipakai pada basis komunitas / masyarakat, dan lain-lain
Sentralisasi - Desentralisasi
Sentralisasi: terpusat pada kepentingan negara; kewenangan terpusat; langkah seragam; isu dan permasalahan umum; statis; dan lain-lain
Desentralisasi: terpusat pada kepentingan lokal; kewenangan terbagi; langkah beragam; isu dan permasalahan khusus; dinamis; dan lain-lain
Pertumbuhan - Pemerataan
Pertumbuhan: orientasi peningkatan indikator agregat; berbasis pada pembangunan sektor ekonomi padat modal dan sektor formal; menekankan pada dimensi kemajuan fisik infrastruktur; dan lain-lain
Pemerataan: orientasi peningkatan indikator parsial; berbasis pada pembangunan sektor ekonomi padat karya dan sektor informal; menekankan pada dimensi kemajuan sumber daya manusia; dan lain-lain
Industrial - Agriculture
Industri: padat modal; SDM berkualitas; konotasi ekonomi maju; terbatas sumber daya alam; dan lain-lain
Pertanian: padat karya; SDM kurang berkualitas; konotasi ekonomi berkembang; sumber daya alam berlimpah; dan lain-lain
Rasionalistis - Strategis
Perencanaan Strategis dan Rasional
PerencanaanRasional-Non Rasional
Rasional Kebenaran tunggal
Konstruksi secara bertahap
Proses linier
Basis pasar
Banyak manfaat, sedikit biaya
Keputusan berbasis data
Seleksi alternatif
dll
Non Rasional Kebenaran kompleks
Pemahaman bertingkat
Proses non linier
Basis politik dan kekuasaan
Utamakan konteks
Keputusan berbasis pengaruh
Aplikasi paradox
dll
Proses Perencanaan Rasional
Analisis Kebutuhan
Fokus ruang lingkup analisis kebutuhan pada kelompok khusus atau lokasi geografis tertentu, dan kapan tidak tersedia, ekstrapolasi kelompok atau area sasaran.
Menggunakan analisis kebutuhan pada populasi sasaran sebagai dasar perancangan program agar sesuai dengan kebutuhan klien.
Identifikasi Masalah, Analisis dan Definisi
Identifikasi penyebab permasalahan dan fokus pada kondisi yang masuk akal.
Memperbaiki definisi permasalahan. Membuat kerangka permasalahan, fokus pada
alternatif yang dapat merubah status/situasi klien.
Strategi Intervensi
Memilih startegi terbaik yang langsung mengintervensi individu dan kelompok klien.
Intervensi berbasis studi/ riset, kebijaksanaan praktis, praktis terbaik, teknologi tepat guna, dan yang lain.
Tujuan dan Sasaran
Mengenal kembali tujuan utama yang tidak dapat dicapai lewat langkah singkat, tujuan harus lebih diperinci dan dapat diukur.
Tulis hasil tujuan yang fokus pada pengukuran kualitas hidup individu dan kelompok sasaran.
Berbasis evaluasi formatif dari proses pencapaian tujuan.
Berbasis evaluasi sumatif dari pencapaian hasil tujuan.
Pembuatan Keputusan Desain Perencanaan
Merumuskan elemen program secara spesifik dan rinci.
Fokus intervensi langsung melalui penyediaan pelayanan kepada klien dan mengembangkan kualitas hidup mereka.
Mengkritisi program dengan mengembangkan kmekansime control social program.
Terima Kasih