tipe rumah sakit
description
Transcript of tipe rumah sakit
TIPE-TIPE RUMAH SAKIT
Rumah sakit (hospital) adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Perbandingan
antara jumlah ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah.
Untuk 10 ribu penduduk cuma tersedia 6 ranjang rumah sakit (Wikipedia).
Tugas dan Fungsi
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan,
3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman,
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus,
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial,
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap,
11. Melaksanakan pelayanan administratif,
12. Melaksanakan pendidikan para medis,
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum,
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis,
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan,
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia terdiri
dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai
unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan
turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui
keputusan dirjen yan medik (Wikipedia).
Tipe Rumah Sakit Di Indonesia
Jika ditinjau dari kemapuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam,
yaitu :
a. Rumah Sakit Tipe A
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan
subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral
Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat.
b. Rumah Sakit Tipe B
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan
subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yabg
menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten.
c. Rumah Sakit Tipe C
Adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis
terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang
menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.
d. Rumah Sakit Tipe D
Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan
pelayanan kedokteran umum dan gigi.Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal
dari puskesmas.
e. Rumah Sakit Tipe E
Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam
pelayan kesehatan kedokteran saja.Saat ini banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal,
rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak (Bidanku Sahabatku).
Jenis-jenis rumah sakit
a. Rumah sakit umum
Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di Inggris.
Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan
darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu
secepatnya dan memberikan pertolongan pertama.
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara,
dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka
panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik,
ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja
bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya.
Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya
melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga
membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum
(klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit
(Wikipedia).
b. Rumah sakit terspesialisasi
Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah
sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric (psychiatric hospital),
penyakit pernapasan, dan lain-lain.
Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan
mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah
sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba (Wikipedia).
c. Rumah sakit penelitian/pendidikan
Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan
kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga
pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda,
uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini
diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud
pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi (Wikipedia).
d. Rumah sakit lembaga/perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien
yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan
pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut
(misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis
bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit
umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien
umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum (Wikipedia).
e. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya
dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin
menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya
bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik (Wikipedia).
TUGAS TUGAS DALAM MANAGEMEN KEPERAWATAN
1. KEPALA RUANGAN
Tanggung jawab kepala ruangan
Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab kepada kepala
instalansi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan keperawatan
7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa institusi
pendidikan keperawatan
Wewenang Kepala Ruangan
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan
dan mutu asuhan keperawatan di ruang perawatan
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang Kepala Ruangan
5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
Tugas Kepala Ruangan
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang berada di
wilayah tanggung jawabnya
1. Melaksanaan fungsi perencanaan (P1), meliputi :
A. Menyusun rencana kerja kepala ruangan
B. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat
yang bersangkutan
C. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan
D. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koodinasi dengan kepala instansi
E. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan
F. Melaksanaan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
i. Mengatur dan menkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat,
melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
ii. Menyusun jadwal dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
iii. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang inap, fasilitas yang
ada dan cara penggunaaanya dan kegiatan rutin sehari hari
iv. Membimbing tenaga keperawatan untuk melakukan pelayanan/ asuhan
keperawatan yang sesuai ketentuan.
v. Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu waktu dengan staf keperawatan
dan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
vi. Melaksanakan orientasi tenaga perawatan yang baru atau tenaga lain yang
akan bekerja diruang rawat
vii. Memeberikan kesempatan /ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/ penataran dengan koordinasi kepala instansi / kasi
keperawatan / kepala bidang keperawatan.
viii. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah sakit
ix. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalau dalam
keadaan siap pakai
x. Mendampingi visite dokter dan mencatat instruktur dokter khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
xi. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan diruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi /non infeksi untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
xii. Memberikan motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat
xiii. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien rawat inap
xiv. Menyimpan semua berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan
diruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan ke MR
xv. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
serta kegiatan lain diruang rawat
xvi. Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya
sebagai lahan praktek
xvii. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienatau keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
xviii. Melakukan serah terima pasien dan lain lain pada saat pergantian dinas
G. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi:
i. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah di
tentukan
ii. Mengawasi dan menilai siswa/ mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan
iii. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
iv. Menguasai, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga perawatan,
peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien.
v. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku
secara mandiri atau kordinasi dengan tim pengendali mutu asuhan
keperawatan.
1. PERAWAT PRIMER
A. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprensif
B. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
C. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selam praktek bila di perlukan
D. Mengkomunikasihkan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
E. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan
F. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
G. Membuat jadwal perjanjian klinik
H. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
1. PERAWAT PELAKSANA / ASSOSIATE
Tanggung jawab perawat pelaksana
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di rawat bertanggung jawab kepada
kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuia standar.
2. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan keperawatan/
kegiatan lain yang dilakukan
Wewenang Perawat Pelaksana
Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai wewenang
sebagai berikut:
1. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien/ keluarga pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan.
Tugas pokok perawat pelaksana:
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melakukan pengakajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, antara lain:
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakitnya.
1. Melatih/ membantu pasien untuk latihan gerak.
2. Melakukan tindakan darurat kepda pasien (antara lain: panas tinggi, kolaps, perdarahan,
keracunan, henti napas dan henti jantung) sesuai dengan protab yang berlaku. Selanjutnya
segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada dokter ruang rawat/ dokter jaga.
3. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
4. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat berdasarkan
hasil observasi tersebut sesuai batas kemampuannya.
5. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
6. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan libur secara bergilir sesuai jadwal dinas.
7. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
8. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar
sesuai standar asuhan keperawatan
9. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tulisan
pada saat pengganti dinas.
Jogja Camp.2011. Tipe-tipe Rumah Sakit. (online) available:
https://carapedia.com/tipe_tipe_rumah_sakit_info931.html (29 Februari 2016, 21.07
WITA)