TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum
Transcript of TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING 2.1. Tinjauan Umum
25
BAB 2
TINJAUAN TEORI DAN STUDI BANDING
2.1. Tinjauan Umum
2.1.1. Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer merupakan bentuk arsitektur masa kini (terkini/
modern). Desain arsitektur kontemporer berbeda dengan bentuk konvensional,
bersifat lebih kompleks, inovatif, variatif, dan cenderung ingin menonjol dari segi
teknologi serta jenis bahan/ material yang digunakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arsitektur adalah seni
bangunan sedangkan kontemporer adalah kini, kekinian atau dewasa ini. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Arsitektur Kontemporer adalah seni bangunan yang sedang
berkembang pada saat sekiarang/masa kini.
Architecture of contemporary is a style of architecture that has a purpose to
demonrate their specific quality, especially in terms of technological progress and
also freedom of expressing a style of architecture, and trying to create a state of the
real part of a community that are not uniforms (A.C, Francisco dan Kay Hyman.
200. The World of Contemporary Architecture XX)
Menurut buku Illustrated Dictionary of Architecture, gaya kontemporer
adalah istilah yang bebas dipakai untuk sejumlah gaya yang berkembang antara
tahun 1940-1980an. Gaya kontemporer juga sering diterjemahkan sebagai istilah
arsitektur modern
Menurut Sumalyo dalam bukunya ‘Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan
Abad XX’, Arsitektur Kontemporer adalah bentuk-bentuk aliran arsitektur yang
tidak dapat dikelompokkan dalam suatu aliran arsitektur atau sebaliknya berbagai
arsitektur tercakup di dalamnya.
Schimbeck 1988 halaman 6 menyatakan bahwa arsitektur kontemporer
berkembang dari pemikiran bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran dan
pemecahan bagi arsitektur hari esok dan situasi masa kini.
26
Seorang kritikus arsitektur Charles Jenks pun mulai memperkenalkan suatu
metode perancangan untuk mengembangkan arsitektur yang dinamakan dengan
arsitektur ‘bersandi ganda’ (double coded), teori inilah yang menjadi cikal bakal
arsitektur kontemporer, dimana gagasan ini bergantung pada banyak faktor yang
mempengaruhi periode tertentu. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulakan bahwa arsitektur kontemporer merupakan suatu terobosan baru dalam
dunia arsitektur tentang merancang suatu karya arsitektur yang mampu bertahan
hingga waktu yang tidak ditentukan, atau minimal mampu memecahkan
permasalahan arsitektur di masa depan
Menurut buku Idea, Form, and Architecture design principle in contemporary
architecture terdapat tokoh-tokoh arsitektur yang pernah menghasilkan teori atau
karya kontemporer, antara lain:
1. Piet Blom (Arsitek kebangsaan Jerman)
Susunan seluruh dari lingkungan binaan harus dapat diperluas selama satu
periode waktu, tanpa perubahan-perubahan besar pada rupa keseluruhan. Hal
ini mengacu pada penyesuaian-penyesuaian terhadap tata guna baru di masa
depan.
2. Herman Hertzberger
Herman Hertzberger adalah seorang arsitek struktural. Dalam prinsip
kontemporernya ia menyebutkan:
Sebuah penciptaan dimulai dari struktur yang memudahkan kontak sosial,
perbaikan kondisi sosial, lingkungan dan kehidupan yang mengarah pada
arsitektur manusiawi. Bentuk-bentuk arsitektur kontemporer meliputi bentuk-
bentuk yang tidak akan netral; sebaliknya ia akan banyak mengandung banyak
tawaran.
3. Hans Hollein
Setiap elemen arsitektur adalah suatu pembawa informasi yang penting.
Arsitekturkontemporer adalah suatu media dari informasi yang berbalasan dari
bangunan ke penerimanya. Bentuk seperti fungsi , bentuk menciptakan fungsi,
bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan bangunan.
27
4. Arata Isozaki
Arata Isozaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gagasan
‘metabolisme arsitektur’ ia mengungkapkan bahwa: penggabungan dari
elemen-elemen ruang geometrik yang jelas dan transformasi akan menonjol dan
mencirikan ketentuandari elemen ruang. Pengaturan objek-objek dalam ruang
mempunyai arti tersendiri dan simbolik, struktur dari objek-objek tersebut tidak
bergantung pada konstruksi ataupun fungsi.
5. Louis I Kahn
Louis Kahn merupakan arsitek internasional yang dipengaruhi oleh banyak
gaya-gaya internasional aeperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Bagi
Kahn arsitektur dimulai dari ‘dimana fungsi-fungsi telah dibentuk dengan jelas’,
artinya arsitektur adalah ruang-ruang yang terbentuk dari fungsi-fungsi yang
ada pada bangunan. Kahn menyebutkan lagi bahwa: bukanlah ruang jika orang
tidak dapat memahami bagaimana ruang itu diciptakan. Dari sini jelaslah bahwa
Louis Kahn merupakan salah satu pendukung arsitektur kontemporere, namun
ia sendiri menghormati gerakan arsitektur modern. Prinsip-prinsip kontemporer
Louis Kahn meliputi:
• Artikulasi adalah bagian badan bangunan yang akan memperjelas ruag-
ruang atau lantai-lantai ‘pelayanan’ dan ‘dilayani’
• Ruang harus bersifat mengundang untuk dipakai.
• Harmoni diantara bahan, bentuk dan proses pabrikasi, jadi rancangan
harus mempertimbangkan hukum-hukum yang menjadi dasar
penyesuaian bahan.
• Pembatasan terhadap satu atau beberapa bahan.
• Penekanan bentuk ruang sesuai dengan karakternya, pencarian bentuk
adalah hasil sari suatu tindakan kreatif
• Sejauh mungkin terangi ruangan dengan cahaya alamiah Kesimpulan
dari pendapat Louis Kahn ini adalah bahwa setiap elemen-elemen di
dalam ataupun diluar bangunan harus dapat memperlihatkan bagaimana
28
elemen-elemen tersebut berdiri, muncul dan bertahan. Sifat-sifat bahan
konstruksi dari selubung di sekitar ruang harus terlihat.
6. Charles Moore
Prinsip-prinsip arsitektur kontemporernya meliputi:
• Bangunan harus berupa objek yang menyatakan dirinya sendiri. Ia harus
mampu berbicara tentang lokasinya, konstruksinya danorang-orang
yang membuat serta menggunakan bangunan itu.
• Bangunan adalah pemancar ingatan, menggunakan hal-hal dari
kehidupan setiap hari sebagai ‘metafora’ yang dapat dipahami secara
umum.
• Arsitektur memerlukan suatu ingatan akan ‘tempat-tempat‘, tubuh
manusia harus dapat merasakan arti dari sebuah tempat. ‘tempat’ harus
jangan selalu terlihat dengan mata, tetapi dengan otak
• Bangunan harus menerima gambaran pribadi dari perancang.
7. Aldo Rossi
Aldo Rossi merupakan arsitek yang menentang kecendrungan fungsional,
akibat dari gerakan modern. Rossi mengembangkan arsitektur kontemporer
melalui suatu acuan yang rasional terhadap sejarah dan tradisi, guna
memperoleh elemen-elemen arsitektural yang baru bagi dunia arsitektur.
Dengan menggunakan transformasi bentuk tentang sejarah dan tradisis, Rossi
mampu menggugah kesadaran tentang elemen-elemen arsitektural yang ramah
lingkungan. Prinsip kontemporernya adalah: karakteristik arsitektur didapat dari
aspek teknis dan fungsional, lewat hal-hal yang bersifat struktural.
8. Oswald Matthias Ungers
Gambaran Oswald Matthias Ungers, tentang arsitektur kontemporer adalah:
• perancangan arsitektur kontemporer didasarkan pada analisa logis
tentang situasi yang sesungguhnya.
• Rancanngannya memiliki dua tingkat perwujudan yaitu ‘direncanakan’
dan ‘kebetulan’.
29
• Arsitektur kontemporer adalah suatu bidang tegangan yang permanen,
penuh ketegangan, dimana langkah-langkah individual secara tetap
membuka alternatif-alternatif baru
• Karakternya harus ‘urban’
• Harus gambaran image, metafora, analogi
• Rancangan harus transformasi dari bentuk nyata, hal ini adalah untuk
menemukan gagasan-gagasan baru dalam bentuk visual
• Rancangan adalah suatu proses kreatif Kesimpulan dari pendapat
Oswald Matthias Ungers ini adalah bahwa arsitektur kontemporer hidup
dari sebuah pernyataan/cerminan/situasi masyarakat sekitar.
Kesimpulan Tentang Arsitektur Kontemporer Arsitektur kontemporer lahir
akibat perkembangan zaman yang menuntut perubahan, perubahan dalam
penciptaan sebuah karya arsitektur. Keberadaannya timbul dari rasa
ketidakpuasan arsitek terhadap teori-teori yang mengekang arsitektur itu
sendiri. Arsitektur kontemporer memiliki sifat untuk selalu berkembang
seiring perkembangan zaman yang diikutinya. Seperti contoh: arsitektur
tradisional yang menuntut pelestarian dari arsitektur itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa arsitektur tradisional akan tetap bertahan tanpa adanya
perubahan akibat dari usaha pelestariannya itu. Untuk arsitektur kontemporer
akan terus berkembang dan berubah sesuai zaman. Hal itulah yang menjadi
perbedaan mendasar dari arsitektur kontemporer dengan langgam arsitektur
lainnya di dunia arsitektur.
2.1.2. Karakteristik Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer terkadang lebih mementingkan bentuk dari pada
fungsi (form follow function). Bentuknya sederhana, tegas dan minim ornament.
Struktur merupakan ekspresi visual bangunan yang tidak ditutupi begitu pula
penggunaan material yang apa adanya tidak disembunyikan.
2.1.3. Prinsip Dasar dan Ciri – Ciri Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer memiliki keterkaitan dengan waktu dan lokasi dimana
arsitektur tersebut didirikan, dampaknya seiring bertambah waktu dan berubahnya
30
Tabel 2.1. Penerapan Prinsip Arsitektur Kontemporer Secara Garis Besar
kondisi lokasi arsitektur kontemporer akan selalu berubah. Arsitektur kontemporer
tetap memiliki beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam perancangan. Prinsip
dasar arsitektur kontemporer menurut Schrimbeck 1988 adalah:
a. Bangunan yang kokoh,
b. Gubahan yang eskpresif dan dinamis,
c. Konsep ruang terkesan terbuka,
d. Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar,
e. Memiliki fasad yang transparan,
f. Kenyamanan hakiki,
g. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur.
2.1.4. Penerapan Prinsip Arsitektur Kontemporer kedalam Desain Secara
Garis Besar.
Penerapan prinsip Arsitektur Kontemporer kedalam desain secara garis
besar, seperti pada Tabel 2.1
Prinsip Strategi Pencapaian
Gubahan yang ekspresif
dan dinamis
Gubahan massa tidak berbentuk formal (kotak) tetapi
dapat memadukan beberapa bentuk dasar sehingga
memberikan kesan ekspresif dan dinamis
Konsep ruang terkesan
terbuka
Penggunaan dinding dari kaca, antara ruang dan
koridor (dalam bangunan) dan optimalisasi bukaan
sehingga memberikan kesan bangunan terbuka dan
tidak masif
Harmonisasi ruang luar
dan ruang dalam
Penerapan courtyard sehingga memberikan, suasana
ruang terbuka di dalam bangunan, Pemisahan ruang
luar dengan ruang dalam dengan menggunakan
perbedaan pola lantai atau bahan lantai.
Memiliki fasad yang
transparan
Fasad bangunan menggunakan bahan transparan
memberikan kesan terbuka, untuk optimalisasi
cahaya yang masuk ke ruang sekaligus mengundang
orang untuk datang karena memberikan kesan
terbuka
Kenyamanan Hakiki Kenyamanan tidak hanya dirasakan oleh beberapa
orang saja (mis : orang normal) tetapi juga dapat
dirasakan oleh kaum difabel. Misalnya penggunaan
ramp untuk akses ke antar lantai.
Eksplorasi Elemen
Lansekap
Penerapan vegetasi sebagai pembatas antara satu
bangunan dengan bangunan lain. menghadirkan jenis
vegetasi yang dapat memberikan kesan sejuk pada
site sehingga semakin menarik perhatian orang untuk
datang.
31
Bangunan yang kokoh Menerapkan sistem struktur dan konstruksi yang kuat
serta material modern sehingga memberi kesan
kekinian
2.1.5. Pengertian Arsitektur Modern
Menurut artikel sejarah arsitektur dengan judul arsitektur modern,
Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan
dengan gaya karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan
menghapus segala macam ornamen. Karakter ini disinyalir pertama muncul pada
sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan
Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade
dalam abad ke-20 ini.
2.1.6. Ciri-ciri Arsitektur Modern
Arsitektur Modern mempunyai beberapa ciri seperti:
a. Satu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
b. Berupa Khayalan, idealis
c. Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak
diolah.
d. Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur
tersebut.
e. Ornament adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornament dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena
dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan
kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
f. Singular (tungal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek,
sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang
lainnya (seragam).
g. Nihilism
32
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple,
bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa-apa kecuali geometri dan bahan.
2.1.7. Pengertian Hotel
Sejarah perkembangan usaha akomodasi telah dimulai belasan ribu tahun
yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis
pemondokan yang dianggap sebagai jenis akomodasi permulaan adalah inn, yang
tidak lebih dari pemondokan, rupa sebagian kecil rumah perorangan yang mana
disewakan kepada pelancong, pedagang selama dalam perjalanan atau orang yang
kebetulan lewat di daerah itu. Setelah mengalami masa yang cukup panjang, pada
tahun 1974 berdirilah hotel pertama, cikal bakal dari inn yang berkapasitas 75
kamar dengan nama City Hotel di kota New York. Akibatnya, bermunculan hotel-
hotel lain bak jamur di mus im hujan. Dalam masalah ako modasi hotel merupa ka
n salah satu jenis akomodasi yang paling banyak di dunia terbukti jumlah kamar
yang terbanyak dari semua jenis akomodasi adalah disediakan oleh hotel.
Beberapa defenisi hotel adalah:
• Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap
para tamu, makanan, dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang
diperlukan, dan dikelola secara professional untuk mendapatkan
keuntungan (Rumekso,2002:2).
• Hotel adalah salah satu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial
yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh penginapan dan
pelayanan makan dan minum (SK Menteri Perhubungan No. 10 Pm. 10 /
Pw. 301 / Ph.). • Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam
bentuk akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainya di
dalam hotel untuk umum yang memenuhi syarat comfort bertujuan
komersial dalam jasa tersebut (SK Menteri Perthubungan No. 241 / II /
1970).
• Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau
seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan/penginapan, makan,
minum, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial (SK.
Menparpostel No. km. 34 / HK 103 / MPPT. 87).
33
2.1.8. Fungsi Hotel
Hotel berfungsi sebagai suatu sarana untuk kebutuhan tamu sebagai tempat
tinggal sementara. Hotel bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan
minum bagi masyarakat, tetapi juga sebagai tempat untuk melangsungkan
upacara, konferensi dan lain-lain sehingga penyediaan fasilitasnya pun sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan para tamu.
2.1.9. Klasifikasi Hotel
Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha
dan pengelolaan hotel menjelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem
bintang. Dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas 10 tertinggi
adalah hotel bintang lima. Sedangkan hotel-hotel yang tidak memenuhi standar
kelima kelas tersebut atau yang berada dibawah standar minimum yang ditentukan
disebut hotel non bintang. Pernyataan penentuan kelas hotel ini dinyatakan oleh
Dirjen Pariwisata dengan sertifikat yang dikeluarkan dan dilakukan tiga tahun
sekali dengan tata cara pelaksanaan ditentukan oleh Dirjen Pariwisata.
Klasifikasi hotel berbintang tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Hotel bintang satu, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar standar
minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar mandi didalam,
ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20 m2 untuk kamar double
dan 18 m2 untuk kamar single, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur
tidur, minimal terdiri dari lobby, ruang makan (> 30m2) dan bar dan
pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga.
b. Hotel bintang dua, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar standar
minimal 20 kamar (termasuk minimal 1 suite room, 44 m2), ukuran kamar
minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double dan 18 m2
untuk kamar single, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal
terdiri dari lobby, ruang makan (>75m2) dan bar san pelayanan akomodasi
yaitu berupa penitipan barang berhargam penukaran uang asing, postal
service, dan antar jemput.
34
c. Hotel bintang tiga, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar minimal
30 kamar (termasuk minimal 2 suite room, 48m2), ukuran kamar minimum
11 termasuk kamar mandi 22m2 untuk kamar single dan 26m2 untuk
kamar double, ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri
dari lobby, ruang makan (>75m2) dan bar dan pelayanan akomodasi yaitu
berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service
dan antar jemput.
d. Hotel bintang empat, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar
minimal 50 kamar (temrasuk minimal 3 suite room, 48 m2), ukuran kamar
minimum termasuk kamar mandi 24 m2 untuk kamar single dan 28 m2
untuk kamar double, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal
terdiri dari kamar mandi, ruang makan (>100 m2) dan bar (>45m2),
pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran
uang asing, postal service dan antar jemput, fasilitas penunjang berupa
ruang linen (>0,5m2 x jumlah kamar), ruang laundry (>40m2), dry
cleaning (>20m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan) dan
fasilitas tambahan : pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai
perjalanan, drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas
olahraaga dan sauna.
e. Hotel bintang lima, dengan konsep sebagai berikut: jumlah kamar
minimal 100 kamar (termasuk minimal 4 suite room, 58m2), ukuran kamar
minimum termasuk kamar mandi 26 m2 untuk kamar single dan 52m2
untuk kamar double, ruang public luas 3m2 x jumlah kamar tidur, minimal
terdiri dari lobby, ruang makan (>135m2) dan bar (>75m2), pelayanan
akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing,
postal service dan antar jemput, fasilitas penunjang berupa ruang linen
(>0,5m2 x jumlah kamar), ruang 12 laundry (>40m2), dry cleaning
(>30m2), dapur (>60% dari seluruh luas lantai ruang makan), fasilitas
tambahan: pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan,
drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraaga dan
35
sauna. Dengan adanya klasifikasi hotel tersebut dapat melindungi
konsumen dalam memperoleh fasilitas yang sesuai dengan keinginan.
Memberikan bimbingan pada pengusaha hotel serta tercapainya mutu
pelayanan yang baik.
2.1.9.1. Menurut Jenis Hotel Berdaasarkan Lokasi
1) City Hotel atau Hotel kota yaitu hotel yang lokasinya berada di
perkotaan, biasanya hotel ini titujukan untuk masyarakat yang bertujuan
untuk tinggal sementara atau tinggal dalam jangka waktu yang lelatif
pendek, city hotel sering disebut dengan transit hotel sebab sering dihuni
oleh pelaku bisnis.
2) Residential Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah
pinggiran perkotaan yang jauh dari keramaian, akan tetapi cukup mudah
untuk dapat mencapai berbagai tempat kegiatan usaha. Residential hotel
ini biasanya berlokasi di daerah yang tenang sebab ditujukan untuk
masyarakat yang ingin menginap dalam jangka waktu yang relative lama.
3) Resort Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah pegunungan
atau di tepi-tepi pantai dan lain-lain. Resort hotel ini ditujukan untuk
masyarakat yang ingin menginap atau beristirahat pada hari libur dan bagi
yang ingin berwisata.
4) Motel yaitu singkatan dari Motor Hotel yang lokasinya berada di pinggiran
atau sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota
besar lainnya ataupun dengan lokasi lainnya, bisa juga di pinggir jalan raya
dekat dengan batas kota besar. Motel ditujukan untuk tempat instirahat
sementara bagi orang yang melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan
menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Karena itu motel
selalu menyediakan garasi untuk kendaraan-kendaraan pribadi.
5) Beach Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya berada di dekat pantai.
6) Mountain Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya di daerah pegunungan.
36
7) Bandara Hotel yaitu hotel yang berada di dekat bandar udara utama.
2.1.9.2. Hotel Berdasarkan Sistem Penetapan Tarif
1) Full American Plan (FAP), merupakan jenis hotel yang memakai sistem
yang dimana harga kamar sudah termasuk 3 kali makan.
2) Modified American Plan (MAP), merupakan hotel yang memakai sistem
yang dimana harga kamar sudah termasuk 2 kali makan.
3) European Plan (EP), merupakan hotel yang memakai sistem dimana
harga kamar tidak termasuk makan.
4) Continental Plan (CP), merupakan hotel yang memakai sistem dimana
harga kamar sudah termasuk makan pagi, sistem ini masih sering
digunakan karena menguntungkan.
2.1.9.3. Hotel Berdasarkan Jenis-jenis Tipe Tamu
1) Family hotel, merupakan hotel yang tamu menginapnya sebagain besar
terdiri dari keluarga.
2) Business hotel, merupakan hotel yang tamunya sebagian besar adalah
orang-orang yang sedang melakukan kegiatan bisnis atau usaha.
3) Transit hotel, merupakan hotel yang sebagian besar dari tamunya adalah
orang-orang yang akan melanjutkan perjalanan yang cukup jauh (hotel ini
hanya untuk tempat persinggahan sementara saja saat melakukan
perjalanan).
4) Tourist hotel, merupakan hotel yang tamunya wisatawan.
5) Cure Hotel, merupakan hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka
dengan tujuan pengobatan.
2.1.9.4. Hotel Berdasaran Dari Lama Tamu Menginap
1) Transient hotel, merupakan hotel yang dimana sebagain besar tamunya
rata-rata menginap hanya 1 sampai 2 malam saja.
2) Residential hotel, merupakan hotel yang dimana sebagian besar tamunya
rata-rata untuk jangka waktu relatif lama, seperti lebih dari 1 minggu.
37
Tabel 2.2. Persyaratan Fasilitas dan Peraturan Utama Hotel Bintang Empat
3) Semi residential hotel, merupakan hotel yang dimana sebagian besar
tamunya rata-rata menignap lebih dari 2 malam sampai dengan 1 minggu
atau lebih.
2.1.9.5. Hotel Berdasarkan Desain Dan Struktur
1) Conventional hotel, yaitu hotel yang desainnya menjulang tinggi kelangit
atau bertingkat.
2) Bungalows hotel, yaitu hotel yang bentuknya tidak menjulang tinggi ke
langit atau bertingkat, hotel ini setiap bangunannya berlokasi menyebar
satu dengan yang lainnya.
3) Motel (Motor Hotel), yaitu hotel yang memiliki garasi pada masing-
masing kamar atau pada kelompok kamar.
2.1.10. Persyaratan Fasilitas dan Peraturan Utama Hotel Bintang Empat
Berikut merupakan persyaratan hotel bintang 4 sesuai Peraturan Mentri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor
PM.53/HM.001/MPEK/2013 Tentang Standar Usaha Hotel, seperti pada Tabel
2.2
NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR
I
PRODUK
1 Bangunan 1 Suatu bangunan yang diperuntukkan
sebagai usaha hotel yang baik dan terawatt
2
2
Tersedia papan nama hotel (sign board)
yang jelas dan mudah
terlihat
3
Tersedia tanda arah yang menunjukkan
Penanda Arah fasilitas hotel (hotel directional sign) yang
(Signage) jelas dan mudah terlihat
4
Tersedia tanda arah menuju jalan keluar
yang aman (evacuation
sign), jelas dan
mudah terlihat
38
3
Taman atau 5
Taman didalam atau diluar bangunan
hotel Landscape
6 Tanaman di dalam bangunan hotel
4
Parkir
7 Tersedia tempat parkir dan pengaturan
lalu lintasnya *
8 Area menurunkan tamu (drop off )
5
Lobby
9 Tersedia Lobby dengan sirkulasi udara
dan pencahayaan yang baik
10 Aksesibilitas (ramp) bagi penyandang
cacat
11 Tersedia penjelasan fasilitas hotel (Hotel
Directory)
12 Tersedia lounge
7 Front Office 13 Tersedia Gerai (counter) atau meja kursi
8
Front Office
14 Tersedia Sertifikat dan/atau Plakat (Decal)
tanda bintang sesuai
Golongan Kelas hotel
15 Gerai Pelayanan tamu (Concierge
Counter)
16 Tersedia ruang Penitipan Barang Berharga
17 Tersedia Ruang Penitipan Barang Tamu
9
Lift
18 Lift untuk tamu (untuk bangunan di atas 5
lantai dari lantai dasar)
19 Lift untuk Karyawan/Barang (untuk
bangunan di atas 5 lantai
dari lantai dasar)
20
Toilet Pria dan Wanita Terpisah dengan
39
I
PRODUK
10
tanda yang jelas
21
Urinoir beserta washletnya (khusus untuk
toilet pria)
Toilet Umum 22
Tersedia closet duduk dengan hand
(Public Rest shower/ washlet dan toilet
paper
Room) 23
Tersedia tempat cuci tangan,sabun dan
Cermin
24 Tersedia Tempat Sampah
25 Toilet bagi tamu dengan keterbatasan fisik
26 Alat pengering tangan
11
Koridor
27 Tersedia koridor
28 Tersedia pintu darurat, tangga darurat
(bangunan bertingkat) dan
lampu darurat
29 Tersedia pencahayaan dan sirkulasi udara
yang baik
30 Tersedia Alat Pemadam Kebakaran
12
31
Tersedia ruang makan dan minum dengan
Fasiltas Makan sirkulasi udara dan
pencahayaan yang
baik dan Minum
32 Tersedia meja dan kursi makan serta (F&B outlets)
peralatannya
33 Tersedia Menu
13
Room service
34 Letaknya berdekatan
dengan dapur dan
akses ke kamar
35 Tersedia menu room service
36 Tersedia peralatan dan perlengkapannya
40
I
PRODUK
14
37
Tersedia kamar tidur termasuk kamar
mandi
38 Tersedia kamar Suite
39 Pintu dilengkapi dengan kunci pengaman
40 Jendela dilengkapi dengan alat pengaman
41
Tersedia pencahayaan dan sirkulasi udara
yang baik
42
Tesedia petunjuk/arah kiblat yang
dipasang di langit-langit
(ceiling)
43
Tersedia tempat tidur beserta
perlengkapannya
44 Tersedia meja dan kursi kerja
45 Tersedia meja dan kursi duduk
46 Tersedia tempat sampah
47
Tersedia denah lokasi kamar dan petunjuk
Kamar Tidur penyelamatan diri
Tamu 48
Petunjuk fasilitas dan pelayanan hotel
(compendium)
49 Memenuhi ketentuan tingkat kebisingan
50
Tanda dilarang mengganggu (don't
disturb) dan permintaan
pembersihan
kamar (make up room)
dibuat secara
terpisah atau menggunakan
elektronik
51 Rak Koper (luggage rack)
52 Tempat penyimpanan pakaian
53 Tersedia Night Table/Bed Side Table
41
54 Tersedia lampu baca
55 Cermin panjang (Full Length Mirror)
56
Tersedia Saluran komunikasi internal dan
eksternal
57 Tersedia Jaringan internet
58 Tersedia TV
59 Tersedia Mini bar dan pembuka botol
60 Coffee - Tea Maker set
61 Tersedia peralatan tulis untuk tamu (guest
stationary)
I
PRODUK
15
62
Kamar mandi tamu dengan lantai yang
tidak licin
63
Tersedia kamar mandi dengan
kelengkapannya minimal
wastafel, closet,
shower
Kamar Mandi 64 Tersedia sirkulasi udara
dan pencahayaan
65 Tersedia Saluran pembuangan air Tamu
66 Tersedia air panas dan air dingin
67 Tersedia tempat sampah
68
Tersedia perlengkapan mandi tamu
(toiletteries)
69 Tersedia handuk mandi
70 Gelas sikat gigi
16
Sarana Olah 71
Tersedia sarana olah raga,
rekreasi dan Raga, rekreasi
kebugaran dan kebugaran
17 Ruang Rapat 72 Ruang rapat dilengkapi perlengkapan dan
42
peralatan termasuk audio
visual
18
Dapur
73 Tersedia dapur yang luasnya sesuai
dengan kebutuhan
74 Lantai, dinding dan ceiling kuat, aman dan
mudah pemeliharaannya
75 Drainase dilengkapi dengan perangkap
lemak (grease trap)
76 Tersedia Kitchen hood yang dilengkapi
dengan penyaring lemak
(grease filter)
77 Tersedia sistem sirkulasi udara dan sistem
pencahayaan
78 Tersedia peralatan dan perlengkapan
dapur
79 Tersedia perlengkapan P3K
80
Tersedia tempat sampah
tertutup yang
terpisah untuk sampah
basah dan kering
81 Tersedia alat pemadam kebakaran
82 Tempat penyimpanan bahan makanan
harian/daily store
19 Dapur 83 Tata letak perlengkapan dapur sesuai alur
kerja
20 Area Penerimaan 84 Tersedia Area Penerimaan
Barang Barang 85 Alat timbangan yang telah
ditera
86 Tersedia Gudang Umum
87
Tempat penyimpanan Bahan Makanan
Daerah dan minuman
43
I
PRODUK
21 Penyimpanan 88 Area untuk Peralatan dan Perlengkapan
(Storage) 89 Gudang Engineering
90 Area penyimpanan barang bekas
91 Tempat penyimpanan bahan baker
22
Area Tata Graha
92 Ruang Penyimpanandan pendistribusian
guest suplies danamenities
93 Ruang linen dan seragam (uniform)
94 Room boy station
95 Janitor
23
Ruang Karyawan
96 Tersedia kamar mandi laki-laki dan
wanita terpisah
97
Tersedia ruang ganti karyawan dilengkapi
dengan locker laki-laki dan
wanita
terpisah
98 Tersedia ruang makan karyawan
99 Tersedia tempat Ibadah
100 Tersedia tempat sampah
101 Kaca rias dan wastafel
102 Ruang Pelatihan
24 Kantor 103 Tersedia Ruang Pengelola Hotel
25 Keamanan 104 Ruang Security dan instalasi CCTV
26
Utilitas
105 Tersedia Instalasi Air Bersih
106 Tersedia Genset
107 Tersedia Instalasi jaringan komunikasi
108 Instalasi Air Panas
27 Pengelolaan 109 Tempat penampungan
sampah
limbah 110 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Perawatan dan Tersedia tempat untuk
44
28 111 pemeliharaan dan
perbaikan peralatan perbaikan yang dilengkapi
peralatan (workshop)
II
PELAYANAN
29
Kantor Depan
112 Tersedia pelayanan
regristrasi dan
pembayaran
113 Pemberian
Informasi,pesan,pengurusan
barang tamu
114 Pelayanan saat tamu naik
dan turun dari
kendaraan
115 Membangunkan tamu (wake up call)
116 Jasa Penyewaan mobil
117 Jasa pemanggilan taksi
118 Pelayanan khusus untuk
tamu dengan
keterbatasan fisik
30 Tata Graha 119 Pelayanan pembersihan
fasilitas tamu,
fasilitas publik dan fasilitas
karyawan
31
Binatu
120 Tersedia pelayanan cuci
dan strika baju
tamu
32 Restoran 121 Tersedia pelayanan penyajian makanan
dan minuman
122
Tersedia pelayanan penerimaan
pembayaran
33 Ruang Rapat 123 Pelayanan Penyelenggaraan Rapat
34 Pelayanan bisnis
124 Pelayanan
bisnis (business center)
35
Olah Raga 125
Pelayanan sarana olah
raga, rekreasi dan Rekreasi dan
kebugaran kebugaran
45
36 Keamanan 126 Tersedia Pelayanan Keamanan
37 Kesehatan 127 Tersedia pelayanan kesehatan tamu
38 Jam Operasional 128 Tersedia waktu pemberian
pelayanan
sesuai kebutuhan
operasional
III PENGELOLAAN 39 Organisasi 129 Hotel memiliki struktur
oganisasi
130 Hotel memiliki uraian tugas setiap jabatan
III
PENGELOLAAN
40
Organisasi
131 Hotel memiliki SOP atau
petunjuk
pelaksanaan kerja (manual)
132
Hotel memiliki Peraturan Karyawan/PKB
(Perjanjian Kerja Bersama)
sesuai
peraturan perundang-
undangan
133 Memiliki Kebijakan Organisasi
41
Manajemen
134 Hotel memiliki program
pemeriksaan
kesehatan karyawan
135
Memiliki Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
dengan jumlah
karyawan minimal 100
orang
136 Memiliki Sistem Penanggulangan
kebakaran
137 Pemeliharaan sanitasi,
hygiene dan
lingkungan
138 Memiliki Sistem Informasi
Manajemen
Hotel
139 Memiliki rencana usaha
140 Memiliki Program
Tanggung jawab Sosial
46
Tabel 2.3. Studi Literatur Hotel Bintang Empat
Perusahaan (CSR)
42
Program
141
Melaksanakan
pemeliharaan dan Pemeliharaan
perbaikan gedung,
perlengkapan dan dan Perbaikan
peralatan peralatan
43
142
Hotel melaksanakan sertifikasi
kompetensi bagi karyawan
Sumber Daya 143 Karyawan mampu berbahasa Asing
minimal bahasa
Inggris Manusia
144
Melaksanakan Program Pengembangan
SDM
145 Melaksanakan penilaian kinerja SDM
2.2. Studi Literatur
2.2.1. Standarisasi yang digunakan
47
2.3. Studi Banding
2.3.1. Hotel Hilton Bandung
Hotel Hilton Bandung memiliki konsep desain bangunan dan interior paling
kontemporer di Bandung. Memadukan konsep alam dan futuristik, Hotel Hilton
Bandung dirancang dengan gaya city resort. Jadi selama berada di sini Pengunjung
48
Gambar 2.1. Hotel Hilton Bandung
Sumber : http://www.surgakita.com/2014/06/hotel-hilton-bandung.html diakses: 10 Januari 2019
Gambar 2.2. Lobby Hotel Hilton Bandung
Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html
diakses: 10 Januari 2019
bisa melihat pemandangan kota Bandung yang modern berpadu dengan hijaunya
taman-taman di dalam maupun di luar hotel.
Untuk bagian luar bangunan, Hotel Hilton Bandung menggunakan material kaca
transparan yang dipadukan dengan batu alam lokal dan taman hijau. Begitu masuk
ke lobi, kita akan serasa dibawa ke masa depan. Sebuah tangga spiral 360 derajat
menjadi daya tarik utama dari keseluruhan tata ruang. Lihat Gambar 2.1.
Lobi Hotel Hilton Bandung didesain terbuka dengan langit-langit yang
tinggi sehingga terasa luas. Didukung oleh pencahayaan yang didominasi warna
biru dan emas, nuansa futuristik semakin terasa. Kemewahan gaya kontemporer
juga terasa di setiap kamar dan suites. Hotel Hilton Bandung memiliki total 186
kamar dengan fasilitas bintang lima. Lihat Gambar 2.2
49
Gambar 2.3. Interior Hotel Hilton Bandung
Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html
diakses: 10 Januari 2019
Gambar 2.4. Restoran Hotel Hilton Bandung
Sumber : https://www.hotelsclick.com/hotels/indonesia/bandung/110998/hotel-hilton-bandung.html
diakses: 10 Januari 2019
Seluruh kamar tamu dilengkapi dengan fasiltias AC, TV LCD, kamar mandi dari
batu pualam, meja kerja ukuran besar dengan bangku ergonomis, pengering rambut,
minibar, alarm radio, radio jam dengan koneksi MP3 dan setrika. Koneksi internet nirkabel
juga dapat diakses dari dalam kamar. Seperti pada Gambar 2.3
Menghadirkan nuansa bersantap eksklusif, Hotel Hilton Bandung memiliki
dua restoran kelas dunia. Untuk Anda yang ingin menikmati menu khas Asia dan
Barat, ada Purnawarman Restaurant. Anda bisa memilih ingin bersantap di dalam
atau luar ruangan. Sementara bagi yang ingin menikmati menu klasik Italia dan
berbagai pilihan white wine berkelas, ada Fresco Restaurant. Lihat Gambar 2.4
2.3.2. Hotel Oria Jakarta
Hotel yang memiliki konsep modern kontemporer ini memang memiliki
keunikan tersendiri yang terdapat di exterior maupun interior hotel yang membuat
hotel ini tampil berbeda di daerah “ring satu”. Hotel bintang tiga ini berasal dari
kata “Oriana” yang berarti matahari terbit dan melambangkan mentari pagi yang
50
Gambar 2.5. Hotel Oria Jakarta
Sumber : https://www.booking.com/hotel/id/oria-formely-luxe-jakarta.id.html diakses:
10 Januari 2019
cerah yang dapat menyinari dunia sekaligus memberikan semangat baru, dan tentu
dengan definisi tersebut, management hotel pun berharap dapat memberikan
pelayanan terbaik bagi setiap tamu hotel yang menginap.
Oria Hotel sendiri memiliki 150 kamar dengan 7 tipe kamar,mulai
dari standard roomsampai dengan Oria Suite dan luas kamar mulai dari 23 m2,
dengan 55m2. Dilengkapi juga dengan berbagai fasilitas pendukung yang terdapat
pada setiap kamar, yaitu tempat tidur King Koil yang dilengkapi dengan pillow top
dengan kualitas bintang 5, Televisi dengan jumlah pilihan tontonan sebanyak
56 channels, High speed Internet (free wifi), Shower, Bathtubs, Free Mini
bar untuk type kamar tertentu, Laundry Service dan teristimewa seluruh jenis
kamar telah dilengkapi dengan Mesin coffee capsul yang dimana keunikan dari
fasilitas yang kami berikan hanya dapat ditemukan di Oria Hotel Jakarta. Lihat
Gambar 2.5
Hotel yang berlokasi strategis di pusat Ibu Kota Jakarta ini juga
menyediakan 8 meeting rooms yang dapat digunakan untuk kepentingan MICE
(Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) yang dapat digunakan hingga
kapasitas 250 pax. Uniknya lagi, Oria Hotel Jakarta juga memberikan sarana Mesin
Kopi disetiap ruang Rapat, khusus kami persembahan bagi pecinta kopi dan peserta
rapat dalam mengkonsumsi fresh coffee pada saat meeting berlangsung. Selain itu,
kami juga menyediakan fasilitas parking area yang dapat memuat hingga 50
51
Gambar 2.6. Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
Sumber https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?49408-Hotel-Neo-
Malioboro-Yogyakarta diakses: 10 Januari 2019
kendaraan roda empat. Serta tidak lupa juga Business Centeryang terdapat di lobby
area tersedia pula bagi para tamu pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi.
Hotel Jakarta juga turut menyediakan jasa in room spa service bagi para tamu
yang memerlukan relaxation pampering setelah seharian beraktifitas, guna
untuk membantu memperlancar sirkulasi darah pada seluruh ruas tubuh, sehingga
suplai nutrisi dan oksigen pada kulit dapat tercukupi. Sumber
https://medha.id/hotel/profil-hotel/hotel-bekonsep-kontemporer-di-wilayah-ring-
satu/ di akses 11 Januari 2019
2.3.3. Neo+ Awana Yogyakarta
Dirancang untuk memenuhi permintaan jumlah wisatawan Jogja yang terus
tumbuh, Hotel NEO+ Awana Yogyakarta akan menjadi hotel yang moderen dengan
sentuhan tradisional khas kota Jogja. Hotel ini berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo dengan
akses mudah menuju kawasan perbelanjaan Malioboro, Keraton Kesultanan dan beberapa
tempat wisata menarik lainnya. Hotel ini akan memiliki 296 kamar, 9 ruang pertemuan,
kolam renang serta restoran khas NEO. Lihat Gambar 2.6
Serta yang akan juga masuk ke dalam portofolio NEO adalah Hotel NEO
Malioboro, bertempat dilokasi yang ideal Jalan Malioboro yang merupakan jantung
kota Yogyakarta. Hotel ini akan memiliki 155 kamar, 6 ruang pertemuan, kolam
renang juga restoran khas NEO.
Hotel NEO+ Awana Yogyakarta dan Hotel NEO Malioboro akan melanjutkan
tradisi Hotel NEO yang ada yaitu menempatkan konsep hotel bujet minimalis ke
52
Gambar 2.7. Interior Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
Sumber https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?49408-Hotel-Neo-
Malioboro-Yogyakarta diakses: 10 Januari 2019
tingkat yang lebih baik. Dikemas dengan seni kontemporer yang otentik, desain
interior yang segar, serta fasilitas ruangan kelas atas dengan janji dari NEO yaitu
lingkungan yang benar – benar bebas asap rokok, hotel ini memang dipersiapkan
untuk menjadi pilihan pertama bagi wisatawan yang cerdas. Lihat Gambar 2.7
Konsep NEO terbaru ini direncanakan untuk mengenalkan sebuah
rancangan konsep hotel baru yang nyaman dan sensasional. Dirancang dengan gaya
moderen kontemporer sesuai dengan tren terbaru dalam desain perhotelan, Hotel
NEO menawarkan ruangan terbuka yang tertata rapi sehingga menciptakan suasana
santai dan revitalisasi dalam gaya namun dengan harga terjangkau untuk hotel dan
resor yang baru dibangun.
Bran ini dideskripsikan sebagai “trendi dan baru”, gambaran yang diposting
pada situs bran ini www.NeoHotels.com dalam beberapa hal terlihat
menggambarkan estetis dari Prada dan label mode terkini lainnya. Para pelanggan
mengharapkan Aston “menghadirkan kembali konsep sexy” dan menyanjung hotel
NEO sebagai hotel yang akan disukai para remaja maupun orang tua dari generasi