TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR PADA 6...
Transcript of TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR PADA 6...
1
TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR PADA 6 KABUPATEN DI KALIMANTAN BARAT
Firsta Zukhrufiana S.1, Syarifah Nadya S.2
Prakirawan Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah Kalimantan Barat [email protected], [email protected]
A. PENDAHULUAN
Publikasi beberapa media lokal provinsi Kalimantan Barat menyebutkan
bahwa di beberapa kecamatan di kabupaten Sambas, Landak, Singkawang,
Mempawah, Melawi, dan Ketapang terjadi banjir pada tanggal 29 November hingga 1
Desember 2016. Dilansir dari beberapa sumber, banjir mengakibatkan gangguan
pada aktivitas vital masyarakat dan kerugian yang tidak sedikit.
Gambar 1. Publikasi kejadian banjir di 6 kabupaten di provinsi Kalimantan Barat Sumber : Tribun Pontianak
2
Bulan November hingga Desember 2016 ini telah diprakirakan terjadi peningkatan
curah hujan. Kondisi dinamika atmosfer yang dikaji dari beberapa parameter seperti
La Nina, Suhu muka laut, dan tekanan udara mengindikasikan terjadinya peningkatan
curah hujan di wilayah Kalimantan Barat. Pada pekan terakhir bulan November 2016
diketahui beberapa kabupaten di Kalimantan Barat terjadi banjir yang menimbulkan
kerugian, maka kejadian ini akan ditinjau secara klimatologis dalam kajian ini.
Kejadian banjir di keenam kabupaten pada waktu yang bersamaan tentunya
menimbulkan dugaan penyebab dari paramter-parameter dinamika atmosfer.
Berdasarkan pantauan beberapa paramater dinamika atmosfer pada skala global
hingga synoptik, pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2016 dinamika
atmosfer yang mempengaruhi wilayah Kalimantan Barat.
Terdapat blocking tekanan udara (1008.8 mb) sehingga memungkingkan massa
udara terkumpul di sekitar wilayah Kalimantan Barat, terutaman bagian Utara dan
pesisir yaitu kabupaten Sambas, Mempawah, Landak, dan kota Singkawang.
Pantauan ENSO (El Nino Southern Oscillation) bulan November 2016 berada pada
nilai -0.5 atau La Nina Lemah.
Citra satelit cuaca pada tanggal 29 November 2016 mulai jam 12.00 WIB hingga jam
20.00 WIB di sekitar lokasi kejadian sudah dan masih terdapat awan jenis
Cumulonimbus (warna biru-merah). Kondisi ini mengindikasikan di sekitar lokasi
kejadian terjadi hujan berdurasi cukup lama dengan intensitas sedang - lebat.
Adanya daerah penumpukan angin di Kalbar, mulai Kalbar bagian barat laut hingga
Kalbar bagian timur berpotensi memicu pertumbuhan awan konvektif yang dapat
menimbulkan hujan lebat di wilayah Kalbar secara umum.
3
Berikut gambar pantauan citra satelit dan pola angin di wilayah Kalimantan Barat :
Gambar 2. Citra Satelit dan Pola Angin
B. DATA
Dalam analisis ini digunakan data saat kejadian dan menjelang kejadian banjir di
kabupaten Sambas, Landak, Singkawang, Mempawah, Melawi, dan Ketapang terjadi
banjir pada tanggal 29 November hingga 1 Desember. Data yang digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Data curah hujan pada saat dan menjelang kejadian
b. Data curah hujan historis di kabupaten Mempawah, berupa :
Data curah hujan ekstrim
Data curah hujan maksimum
Tabel 1. Data curah hujan saat dan menjelang kejadian banjir
SAMBAS
26/11/2016 27/11/2016 28/11/2016 29/11/2016 30/11/2016
1 SEJANGKUNG 0 52 2 0 88
2 MATANG SEGANTAR 0 42 1 2 125
3SEKURA (TELUK
KRAMAT)0 69 4 14 208
No PosTanggal
4
LANDAK
28/11/2016 29/11/2016 30/11/2016 1/12/2016
Serimbu 0 6 73
Mandor 16 19 80 3
Ngabang 3 70 1 14.5
TanggalPos
SINGKAWANG
MEMPAWAH
MELAWI
Pos Hujan
Tanggal
20/11/2016 21/11/2016 22/11/2016
Hulu Sungai 0 106 13
Tanah Pinoh 3 - 77
KETAPANG
26/11/2016 27/11/2016 28/11/2016 29/11/2016 30/11/2016
SINGKAWANG BARAT - 60.5 - 8 101
SINGKAWANG TENGAH - 1 12 2 132
SINGKAWANG TIMUR - 110 2 7 130
POS HUJANTanggal
21/11/2016 22/11/2016 23/11/2016 24/11/2016 25/11/2016
AurKuning 27 32 0 6 0
Nanga Tayap - 61 3 - 25
Sandai 11 75 12 - 1
Hulu Sungai 13 106 2 - 9
TanggalPos Hujan
26/11/2016 27/11/2016 28/11/2016 29/11/2016 30/11/2016
STAKLIM
MEMPAWAH 9 - 2 1 63
SEGEDONG - - 2 - 97
MEMPAWAH
TIMUR2 95 5 0 268
POS HUJANTanggal
5
Tabel 2. Data curah hujan maksimum bulan November
SAMBAS
LANDAK
SINGKAWANG
MT. SEGANTAR TANGGAL SEJANGKUNG TANGGAL TL. KERAMAT TANGGAL
2007 67 11 X X X X
2008 98 18 65 12 X X
2009 51 13 48 17 X X
2010 96 5 135 5 X X
2011 100 29 80 5 X X
2012 88 13 73 6 47 24
2013 67 6 56 28 92 28
2014 44 9 100 9 58 17
2015 41 8 74 11 60 7
2016 125 30 89 1 208 30
TAHUNCH MAKSIMUM NOVEMBER
SERIMBU TANGGAL MANDOR TANGGAL NGABANG TANGGAL
2010 37 22 48 18 36 4
2011 X X 74 2 50 3
2012 33 6 96 22 72 3
2013 106 3 63 23 58 4
2014 24 19 63 30 69 1
2015 13 4 107 8 80 2
CH MAKSIMUM DESEMBERTAHUN
SINGK. BARAT TANGGAL SINGK. TENGAH TANGGAL SINGK. TIMUR TANGGAL
2011 105 29 68 29 65 14
2012 45 1 133 2 44 18
2013 59 8 52 8 38 11
2014 31 17 27 15 65 19
2015 71 9 85 26 75 26
2016 101 30 132 30 130 30
TAHUNCH MAKSIMUM NOVEMBER
6
MEMPAWAH
MELAWI
KETAPANG
TAHUN
CH MAKSIMUM BULAN NOVEMBER
AUR KUNING HULU SUNGAI NANGA TAYAP SANDAI
CH TGL CH TGL CH TGL CH TGL
2007 X X 50 4 39 14 139 6
2008 X X 35 23 X X X X
2009 X X X X X X 111 17
2010 X X X X 107 24 46 24
2011 X X X X 98 5 142 5
2012 X X 57 18 136 19 104 9
2013 43 11 76 5 61 19 69 25
2014 30 30 34 30 97 14 57 19
2015 43 20 25 4 59 20 86 24
2016 35 16 106 22 122 30 75 22
STAKLIM
MEMPAWAHTANGGAL SEGEDONG TANGGAL
MEMPAWAH
TIMURTANGGAL
2007 68 11 X X X X
2008 59 27 X X X X
2009 121 14 X X X X
2010 110 26 X X X X
2011 93 29 66 29 X X
2012 49 9 114 9 59 30
2013 106 8 97 8 32 20
2014 76 10 67 14 34 30
2015 27 20 27 23 83 7
2016 65 4 97 30 268 30
TAHUN
CH MAKSIMUM BULAN NOVEMBER
HULU SUNGAI TANGGAL TANAH PINOH TANGGAL
2011 X X 20 14
2012 57 18 34 20
2013 76 5 X X
2014 34 30 X X
2015 25 4 63 12
2016 106 22 76 22
TAHUNCH MAKSIMUM NOVEMBER
7
C. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam tinjauan ini, beberapa wilayah terjadi banjir pada waktu yang hampir
bersamaan, yaitu pada akhir bulan November hingga awal bulan Desember 2016,
tepatnya tanggal 29 November – 1 Desember 2016 di enam (6) kabupaten di
Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Sambas, Landak, Singkawang, Mempawah,
melawi dan Ketapang. Banjir yang terjadi keenam kabupaten tersebut akan dianalisis
secara klimatologis, berdasarkan grafik dan tabel berikut :
Gambar 3. Grafik curah hujan di enam (6) kabupaten Kalimantan Barat
Sumber : Pos hujan kerjasama
8
Garis merah pada grafik di atas adalah ambang batas kriteri hujan lebat > 50
mm/hari. Pada keenam grafik tersebut, terdapat beberapa kejadian yang terjadi curah
hujan > 50 mm/hari (hujan lebat), yang dapat dilihat secara sistematis pada tabel
berikut :
Tabel 3. Analisis curah hujan lebat
Kabupaten Analisis
Sambas Pada tanggal 27 dan 30 November 2016, curah hujan di pos hujan
Sejangkung, Matang Segantar dan Teluk Keramat terjadi curah
hujan lebat dengan intensitas 52 – 208 mm/hari
Landak Pada tanggal 29 November 2016, di pos hujan Ngabang, terjadi
curah hujan lebat dengan intensitas 70 mm/hari, begitu pula
halnya dengan pos hujan Serimbu (73 mm/hari) dan Mandor (80
mm/hari)
Singkawang Di pos hujan Singkawang Barat dan Singkawang Timur terjadi
curah hujan lebat dengan instensitas 60.5 – 132 mm/hari yang
terjadi pada tanggal 27 dan 30 November 2016
Mempawah Di pos hujan Mempawah Timur tejadi curah hujan lebat pada
tanggal 27 dan 30 November 2016
Melawi Di pos hujan Hulu Sungai terjadi curah hujan lebat dengan
intensitas 77-106 mm/hari pada tanggal 21 dan 22 November
2016
Ketapang Di pos hujan Nanga Tayap terjadi curah hujan lebat dengan
intensitas 61-206 mm/hari pada tanggal 22 November 2016
Berdasarkan tabel analisis tersebut, terdapat beberapa kejadian hujan lebat >
50 mm/hari yang terjadi pada waktu yang bersamaan di wilayah yang berbeda yaitu
tanggal 27 dan 30 November 2016 terjadi hujan lebat di kabupaten Sambas,
Singkawang dan Mempawah. Begitu pula halnya pada tanggal 22 November 2016
tejadi hujan lebat di kabupaten Melawi dan Ketapang.
Untuk tinjauan lebih spesifik lagi data curah hujan pada saat kejadian banjir
dibandingkan dengan data curah hujan maksimum tertinggi pertama dan kedua
9
periode bulan November-Desember 2016, maka nantinya dapat diketahui apakah
hujan yang terjadi pada saat kejadian banjir melampaui kejadian curah hujan
maksimum historis pada periode bulan yang bersangkutan, seperti yang
direpresentasikan pada grafik berikut :
Gambar 4. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kab.
Sambas
Gambar 5. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kab.
Landak
10
Gambar 6. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kota
Singkawang
Gambar 7. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kab.
Mempawah
11
Gambar 8. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kab.
Melawi
Gambar 9. Grafik perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat kejadian di Kab.
Ketapang
12
Berdasarkan grafik perbandingan curah hujan di keenam kabupaten tersebut,
dapat diamati bahwa terdapat beberapa kejadian yang melampaui curah hujan
maksimum tertinggi pada periode bulan yang bersangkutan (November dan atau
Desember). Analisis grafik di atas akan didekripsikan secara sistematis pada tabel
berikut :
Tabel 4. Analisis perbandingan curah hujan maksimum tertinggi dan saat
kejadian
Kabupaten Analisis
Sambas Di pos hujan Matang Segantar dan Teluk Keramat terjadi curah
hujan yang sama dengan curah hujan maksimum tertinggi yaitu
125 dan 208 mm/hari. Teluk Keramat merupakan kecmatan
tempat kejadian banjir di kabupaten Sambas
Landak Pos hujan Serimbu terjadi curah hujan yang melebihi curah hujan
maksimum tertinggi 2 yaitu 73 mm/hari
Singkawang Semua pos hujan di kota Singkawang sama hingga melebihi
curah hujan maksimum tertinggi 1 dan atau 2, yaitu 101, 132, 130
mm/hari
Mempawah Curah hujan yang terjadi di Mempawah Timur (tempat kejadian
banjir) sama dengan curah hujan maksimum tertinggi, yaitu 268
mm/hari
Melawi Curah hujan di Tanah Pinoh (tempat kejadian banjir) melebihi
curah hujan maksimum tertinggi yaitu 77 mm/hari
Ketapang Curah hujan di keempat pos hujan di Ketapang jauh dibawah
curah hujan maksimum tertinggi baik 1 atau 2
Berdasarkan analisis pada tabel di atas, tidak semua pos hujan terjadi hujan
yang melebihi curah hujan maksimum tertinggi, bahkan ada yang jauh di bawah curah
hujan maksimum tertinggi, yaitu kabupaten Ketapang. Kemudian, bagaimana dengan
distribusi curah hujan dasarian terakhir bulan November 2016 ?
13
Gambar 10. Peta distribusi curah hujan dasarian III November 2016
Berdasarkan peta distribusi curah hujan dasarian III November 2016 tersebut,
menyiratkan bahwa distribusi curah hujan di lokasi banjir yaitu kabupaten Sambas,
Landak, Singkawang, Mempawah, Melawi, dan Ketapang terjadi curah hujan pada
kisaran 101-300 mm selama satu dasarian. Curah hujan ini tergolong menengah
hingga tinggi.
Mengingat wilayah-wilayah di Kalimantan Barat saling terhubung dengan
sungai, dan terlihat kerapatan sungai di seluruh wilayah Kalimantan Barat seperti yang
terlihat pada peta di atas. Muncul dugaan bahwa banjir tidak hanya terjadi akibat faktor
curah hujan, seperti yang terjadi di kabupaten Ketapang, curah hujan yang jauh
dibawah hujan maksimum tertinggi, bahkan bukan merupakan hujan lebat tetapi
wilayah tersebut terjadi banjir.
14
D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas yang juga merupakan proses
identifikasi pemicu kejadian benjir secara klimatologis, maka dapat disimpulkan,
sebagai berikut :
Kabupaten Identifikasi Pemicu
Sambas Banjir di Sambas dipicu oleh tingginya curah hujan pada 3 pos
hujan di Sambas yang sama hingga melebihi curah hujan
maksimum tertinggi, yaitu pos hujan Sejangkung, Matang
Segantar, Teluk Keramat
Landak Banjir di Landak dipicu oleh akumulasi curah hujan di pos hujan
Serimbu, Mandor, menuju Ngabang. Serta, curah hujan lebat juga
terjadi di Ngabang
Singkawang Banjir di Singkawang dipicu oleh tinggi curah hujan di tiga
kecamatan (pos hujan) yaitu 101-132 mm/hari
Mempawah Banjir di Mempawah akibat kejadian hujan lebat, bahkan sama
dengan curah hujan maksimum tertinggi bulan November, yaitu
268 mm/hari
Melawi Banjir di Melawi merupakan pengaruh dari akumulasi curah hujan
di pos Hulu Sungai dan Tanah Pinoh
Ketapang Banjir di Ketapang bukan akibat unsur curah hujan di tempat
kejadian, dan dapat pula mengesampingkan pengaruh dinamika
atmosfer.