TINGKATKECEMASANIBUHAMILPRIMIGRAVIDA...
Transcript of TINGKATKECEMASANIBUHAMILPRIMIGRAVIDA...
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER III DALAMMENGHADAPI
PERSALINAN DI PUSKESMAS
SIBELAMOJOSONGO
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Putri Wulandary
NIM B11104
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Kecemasan Ibu hamil
Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Sibela
Mojosongo Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program StudiD III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Arista Apriani, S.ST.,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu dr. Nur Hastuti, selaku Kepala UPTD Puskesmas Sibela Mojosongo
Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Proposal KaryaTulisIlmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Mei 2014
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, 12 Mei 2014
Putri Wulandary
B11104
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III
DALAMMENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS SIBELA
MOJOSONGO TAHUN 2014
Xii + halaman + 12 lampiran+ 4 tabel+ 4 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor jalan lahir
(passage), faktor janin (passanger) dan faktor kekuatan (power), faktor psikologis
ibu hamil juga dapat mempengaruhi keberhasilan persalinan. Kecemasan adalah
perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada
sistem nilai atau pola keamanan seseorang. Kecemasan pada masa kehamilan
sangat merugikan ibu hamil. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada 30
orang ibu hamil primigravida trimester III melalui wawancara didapatkan 27 ibu
hamil mengalami kecemasan dalam mengalami persalinan dan hanya 3 ibu hamil
yang tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Tujuan :Untuk Mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester
III dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta
Tahun 2014. Dalam kategori tidak ada kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan
sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali.
Metode Penelitian :Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
kuantitatif. Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Desember 2013 sampai dengan
tanggal 14 Januari 2014. Populasi dalam penelitian sebanyak 44 responden dan
sampel dalam penelitian sebanyak 44 responden menggunakan teknik total
sampling. Instrumen penelitian ini adalah angket yang terdiri dari 14 pertanyaan
dengan skala ordinal dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu
Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan.
Analisa penelitian menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian :Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dapat dikategorikan
sebanyak 3 responden (6,9%) tidak mengalami kecemasan, sebanyak 11
responden (25%) mengalami kecemasan ringan, 21 reponden (47,7%) mengalami
kecemasan sedang, sebanyak 9 responden (20,4%) mengalami kecemasan
berat,dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan berat sekali.
Kesimpulan :Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam
menghadapi persalinan dapat dikategorikan kecemasan sedang yaitu sebanyak 21
responden (47,7%).
Kata Kunci : Tingkat kecemasan, kehamilan, persalinan.
Kepustakaan :28 literatur (tahun 2007-2013)
v
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
“Dan hanya kepada Robb-Mulah hendaknya kamu berharap”
(QS. Al-Insyirah : 6-8)
Dunia orang bodoh ditandai dengan keterbatasan pengetahuannya, dunia
orang besar tak terhalang oleh keterbatasan pandangannya.-E. Paul Hovey
Ketika kita melalui suatu pergumulan dalam hidup, ingatlah kasih karunia
Allah selalu tersedia untuk menjadikan kita lebih dari pemenang
PERSEMBAHAN
Teriring sujud syukur kehadirat Allah SWT,
dengan segala kerendahan hati dan cinta yang
tulus, karya sederhana ini aku persembahkan
untuk :
Ayah dan Mama tercinta, kedua malaikat
yang luar biasa membentuk aku tumbuh
menjadi wanita dewasa dengan segenap
ketulusan rangkaian do’a, tetes keringat
dan air mata.Mereka adalah inspirasi
bagi saya.
Kedua adikku tercinta, Dimas dan
Lintang. Jagoan kecil penghibur hati saat
sedang penat, dengan kelucuan dan
kekonyolannya.
Pemberi kesegaran saat otakku hampir
mendidih, lelaki hebatku mas
Firmansyah terimakasih atas segala
dampingan dan perhatian walau hanya
via suara.
Peri-peri cantikku, tanteh unyuss (Fitria),
kak epil unyus (evi), bebeb unyuss
(yeni), kelemete (yuni) terimakasih
sudah menyulap kegamangan seorang
putri dengan tongkat-tongkat ajaibnya.
Teman-teman seperjuangan kelas IIIB,
terimakasih sudah menjadi rekan kerja
yang luar biasa. Kesuksesan milik kita.
Almamater tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Putri Wulandary
Tempat / Tanggal Lahir : Rimbo Bujang, 27 Oktober 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Barambai 24 Unit III Kecamatan Rimbo
Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi Kode Pos
37253
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N 158/VIII Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2005
2. SMP N 3 Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2008
3. SMA N 2 Kabupaten Tebo LULUS TAHUN 2011
4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... vi
CURICULUM VITAE................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang......................................................................... 1
B. PerumusanMasalah................................................................. 4
C. TujuanPenelitian..................................................................... 4
D. ManfaatPenelitian .................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 6
F. SistematikaPenelitian ............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................... 9
1. Kecemasan ....................................................................... 9
2. Kehamilan......................................................................... 13
B. Kerangka Teori ....................................................................... 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 23
BAB III METODOLOGI
A. Jenisdan Rancangan Penelitian .............................................. 24
B. Lokasidan Waktu Penelitian................................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 24
D. Variabel Penelitian ................................................................ 25
viii
E. Definisi Operasional ............................................................... 26
F. Instrumen Penelitian............................................................... 27
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 30
I. Etika Penelitian ...................................................................... 32
J. JadwalPenelitian ..................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 34
B. Hasil Penelitian ..................................................................... 35
C. Pembahasan........................................................................... 36
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulasn......................................................................... 39
B. Saran..................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................... 26
Tabel 4.1 Karakteristik Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Berdasarkan
Kelompok Umur ................................................................................. 35
Tabel 4.2 Karakteristik Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Berdasarkan
Pendidikan .......................................................................................... 36
Tabel 4.3Karakteristik Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Berdasarkan
Pekerjaan ............................................................................................ 37
Tabel 4.4 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo ................. 37
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Respon Kecemasan ................................................................. 13
Gambar 2.2 Kerangka Teori........................................................................ 22
Gambar 2.3 Kerangka Konsep .................................................................... 23
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Kecemasan Ibu hamil Primigravida............ 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 8. Angket Penelitian
Lampiran 9. Cara Penilaian Angker Penelitian
Lampiran 10. Data Tabulasi
Lampiran 11. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Lampiran 12. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa
embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu mulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan). Istilah untuk wanita hamil untuk pertama kali disebut primi-
gravida (Kasdu dalam Janiwarty dan Pieter, 2009).
Di Indonesia, sekitar 95% tenaga kesehatan tidak terlalu
memperhatikan kondisi psikis wanita melahirkan. Akan tetapi lebih
memperhatikan kondisi fisik ibu dan bayi yang dilahirkannya. Banyak wanita
yang memilih persalinan dengan operasi atas dasar pertimbangan tertentu,
terutama ibu membayangkan rasa sakit pada proses persalinan
(Suryani, 2011).
Di Indonesia, terdapat 373.000 ibu hamil, yang mengalami kecemasan
dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000 orang (28.7%). Seluruh
populasi di Pulau Jawa terdapat 67.976 ibu hamil, sedangkan yang
mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 35.587 orang (52.3%)
(Depkes RI, 2008).
Di negara miskin, sekitar 25 - 55% kematian wanita usia subur
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan
nifas. WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari
1
585.000 wanita meninggal saat hamil atau bersalin. Menurut Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran hidup, dan sebanyak
4.692 ibu meninggal pada masa kehamilan, persalinan dan nifas
(Depkes, 2012).
Kelancaran pada proses persalinan sangat di pengaruhi oleh kondisi ibu
hamil, baik secara fisik dan psikologis. Sementara itu, kondisi kesehatan ibu
hamil sangat di pengaruhi oleh hubungan interpersonal, peran dan dukungan
anggota keluarga, stres antepartum, dukungan sosial, rasa percaya diri dan
penguasaan rasa takut ragu dan depresi (Mercer, 2009). Kehamilan
merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan
mengalami perubahan dalam dirinya baik perubahan fisiologis maupun
perubahan psikologis. Setiap wanita membayangkan tentang seperti apa
proses persalinan dan menjadi seorang ibu, persepsi ini mempengaruhi
bagaimana seorang ibu merespon kehamilannya. Kondisi psikologis wanita
terutama ibu hamil pertama timbul perasaan takut, cemas, dalam menghadapi
proses penerimaan kehamilan dan persalinan (Bobak & Jensen, 2010).
Pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan akan muncul.
Pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan,
apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat,
akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu
persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita
(Hasuki, 2010). Oleh karena itu, banyak calon ibu yang menghadapi proses
2
persalinan dengan perasaan takut dan cemas (Maramis, 2010). Semakin tua
usia kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada
sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang
dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan
(Aprianawati, 2010).
Menjelang persalinan banyak hal mengkhawatirkan yang muncul dalam
pikiran ibu, seperti takut bayinya terlahir dengan cacat, takut operasi, takut
persalinannya lama dan sebagainya. Bagi ibu primigravida, selain tidak lepas
dari rasa takut, ibu juga tidak mengetahui hal apa saja yang akan terjadi pada
persalinanya (Amalia, 2009). Sjongren (1997, dikutip dari Simamora 2008),
dalam penelitian yang dilakukan pada 100 wanita hamil di Stockholm,
tentang alasan kecemasan wanita hamil tentang melahirkan, diperoleh bahwa
73% disebabkan karena rasa kurang percaya kepada tenaga medis yang akan
menolong pada proses persalinan, 65% takut akan ketidakmampuannya untuk
melahirkan, 55% takut akan kematiannya, kematian bayinya maupun
keduanya, 43% tidak mampu mentoleransi rasa nyeri saat persalinan dan 43%
kehilangan kontrol diri.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 16
November 2013 di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta, diperoleh
data ibu hamil yang berkunjung pada bulan September – November 2013 di
wilayah kerja puskesmas berjumlah 172 ibu hamil. Terdiri dari 24 ibu hamil
primigravida trimester I, 30 ibu hamil primigravida trimester II, 23 ibu hamil
multigravida trimester I, 26 ibu hamil multigravida trimester II, 25 ibu hamil
3
multigravida trimester III dan 44 ibu hamil primigravida trimester III. Penulis
melakukan wawancara kepada 30 ibu hamil primigravida trimester III
terdapat 10% tidak mengalami kecemasan, 36.7% mengalami kecemasan
ringan, 43.3% kecemasan sedang, 10% kecemasan berat dan tidak ada yang
mengalami kecemasan berat sekali. Dari hasil observasi dan wawancara
beberapa ibu hamil di Puskesmas tersebut, ibu mengatakan merasa khawatir
dan takut dalam menghadapi persalinan.
Berdasarkan angka kejadian, sebagian besar ibu hamil mengalami
kecemasan maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat Kecemasan
Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di
Puskesmas Sibela Mojosongo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis dapat merumuskan masalah “Bagaimana Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di
Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun 2014?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III
dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota
Surakarta Tahun 2014.
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta
Tahun 2014 pada tingkat kecemasan tidak ada kecemasan.
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta
Tahun 2014 pada tingkat kecemasan ringan.
c. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta
Tahun 2014 pada tingkat kecemasan sedang.
d. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta
Tahun 2014 pada tingkat kecemasan berat.
e. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Kota Surakarta
Tahun 2014 pada tingkat kecemasan sangat berat.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian dapat di gunakan untuk mengembangkan dan memperluas
wawasan dibidang pelayanan dan sebagai data dasar bagi pengembangan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tingkat kecemasan yang
dialami oleh ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi
persalinan.
5
2. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman belajar dan menambah ilmu pengetahuan dalam
bidang penelitian sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian
selanjutnya dan sebagai pengalaman yang nyata.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai data
dasar dalam guna peningkatan pelayanan dalam melakukan intervensi
pada klien khususnya bagi ibu-ibu primigravida yang mengalami
kecemasan dalam mengahadapi persalinan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi dan sebagai bahan
referensi bagi peserta didik di intitusi pendidikan STIKes Kusuma
Husada Surakarta tentang tingkat kecemasan ibu hamil primigravida
dalam menghadapi persalinan.
E. Keaslian Penelitian
1. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliana (2008),
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Ibu
Hamil Trimester III di RSUP Fatmawati Tahun 2008”, dimana kecemasan
yang dialami dibagi ke dalam kategori jenis kehamilan (graviditas), usia,
dan tingkat pendidikan, dari 51 responden yang diteliti diperoleh 49%
mengalami kecemasan karena usia ibu tersebut terlalu muda atau terlalu
6
tua sehingga semakin cemas dengan adanya faktor risiko tersebut, 47,1%
kecemasan yang diakibatkan karena ibu hamil pertama kali(primigravida
sehingga belum ada bayangan dalam proses persalinan), 3,9% kecemasan
karena tingkat pendidikan sehingga ibu yang berpendidikan rendah
mengalami kekhawatiran yang lebih tinggi di bandingkan dengan ibu yang
mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati.
2. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anastasia (2013)
dengan judul”Tingkat Kecemasan Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di BPM Sang Timur Klaten”. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode pengambilan sampel
accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
responden dari segi karakteristik kecemasan dalam menghadapi persalinan
yang berada dalam kategori tidak ada kecemasan sebanyak 2 orang (6,7%),
kecemasan ringan 9 orang (30%), kecemasan sedang 12 orang (40%),
kecemasan berat 7 orang (23,3%), kecemasan berat sekali tidak ada (0%).
Berdasarkan penelitian tersebut terdapat perbedaan metode pengambilan
sampel, penulis menggunakan metode total sampling. Dari hasil penelitian
yang penulis lakukan diperoleh tingkat kecemasan terbanyak adalah
kecemasan sedang dengan jumlah responden sebanyak 21 orang(47,7%).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anastasia tingkat kecemasan
terbanyak adalah kecemasan sedang dengan jumlah responden sebanyak
12 orang (40%).
7
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I Pendahuluan terdiri dari enam sub bab diantaranya berisi latar
belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka berisi mengenai tinjauan teori,pengertian, dan
kerangka teori, kerangka konsep penelitian mengenai kehamilan
dan tingkat kecemasan yang digunakan sebagai bahan untuk
penyusunan pembahasan hasil KTI.
BAB III Metodologi Penelitian terdiri sub bab mengenai jenis dan
rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi,
sampel dan teknik pengambilan sampel, variabel penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian dan
jadwal penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari empat sub bab
yaitu gambaran umum lokasi dan demografi penelitian, hasil
penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V Penutup terdiri dari dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan
dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan
seseorang. Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal,
persalinan), tetapi pada kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan
dengan khawatir dan keprihatinan yang terlibat didalam situasi. Situasi
tersebut adalah sumber dari ancaman, akan tetapi bukan ancaman itu
sendiri (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan, yang
ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut yang kadang
kita alami dalam tingkat yang berbeda (Maimunah, 2011).
Kecemasan disebut juga dengan ansietas, yaitu merupakan bagian
dari respon emosional yang menggambarkan rasa kecemasan, khawatir,
gelisah dan tidak tentram disertai dengan gejala fisik dalam merespon
terhadap penilaian individu yang subjektif yang keadaanya dipengaruhi
alam bawah sadar (Janiwarty dan Pieter, 2013).
9
b. Penyebab Kecemasan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya kecemasan
biasanya berhubungan dengan kondisi kesejahteraan ibu dan bayi yang
akan dilahirkan, pengalaman keguguran, rasa aman dan nyaman selama
kehamilan, penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua,
sikap memberi dan menerima kehamilan, keuangan keluarga, dukungan
keluarga, support tenaga medis, usia ibu hamil, dukungan suami,
tingkat persiapan personal ibu, pengalaman traumatis ibu dan tingkat
aktifitas (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Kehamilan dapat merupakan sumber kecemasan, terutama pada
seorang ibu yang labil jiwanya. Sejak saat hamil, ibu sudah mengalami
kegelisahan dan kecemasan. Kegelisahan dan kecemasan selama
kehamilan merupakan kejadian yang tidak bisa dihindari, hampir selalu
menyertai kehamilan dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang
wajar terhadap perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama
kehamilan. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari perubahan hormon
yang akan mempermudah janin untuk tumbuh dan berkembang sampai
sakit dilahirkan (Kushartanti dkk, 2009).
c. Gejala Kecemasan
Keluhan-keluhan oleh orang yang pernah mengalami gangguan
kecemasan diantaranya cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan
pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang,
10
mudah terkejut, takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak
orang, gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan,
gangguan konsentrasi dan daya ingat, keluhan-keluhan somatik,
misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging
(tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan
perkemihandan sakit kepala (Hawari, 2008).
Sue dkk dalam Purba dkk (2008), menyebutkan bahwa
manifestasi kecemasan terwujud dalam empat hal, antara lain :
1) Manifestasi kognitif, yang terwujud dalam pikiran seseorang, sering
kali memikirkan tentang malapetaka atau kejadian buruk yang akan
terjadi.
2) Prilaku motorik, kecemasan seseorang terwujud dalam gerakan tidak
menentu seperti gemetar.
3) Perubahan somatik, muncul dalam keadaan mulut kering, tangan dan
kaki dingin, diare, sering kencing, ketegangan otot, peningkatan
tekanan darah dan lain-lain. Hampir semua penderita kecemasan
menunjukkan peningkatan detak jantung, respirasi, ketegangan otot
dan tekanan darah.
4) Afektif, diwujudkan dalam perasaan gelisah dan perasaan tegang
yang berlebihan.
11
d. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart (2008), cemas juga disebut dengan ansietas.
Setiap tingkatan kecemasan memiliki lahan presepsi yang berbeda pada
setiap individu tergantung pada kemampuan individu dalam menerima
informasi dan pengetahuan mengenai kondisi yang ada dalam dirinya
maupun lingkungannya. Tingkat kecemasan adalah sebagai berikut :
1) Ansietas ringan, cemas yang berhubungan dengan ketegangan
dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi
waspada dan meningkatkan lahan presepsinya.
2) Ansietas sedang, cemas yang memungkinkan seseorang untuk
memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain.
Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun
dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
3) Ansietas berat, perasaan cemas yang sangat mengurangi lahan
presepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang lebih terinci dan spesifik serta tidak dapat berpikir
tentang hal lain.
4) Panik, tingkat panik dari suatu ansietas berhubungan dengan
terpengarah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari
proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang
mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu meskipun
dengan pengarahan.
12
Rentang Respon Ansietas
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Anstisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Gambar 2.1 Respon Kecemasan
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah periode dimana seorang wanita menyimpan
embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama
40 minggu, dimulai waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil ialah
gravida. Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primigravida (gravida 1) kali dan pada wanita yang belum pernah hamil
disebut gravida 0 (Jahja dalam Janiwarty dan Pieter, 2013).
Kehamilan adalah proses bergabungnya sperma dan ovum (gamet
pria dan wanita) untuk menciptakan suatu sel tunggal yang disebut
dengan zigot, yang kemudian menggandakan diri berkali-kali melalui
pembelahan sel untuk menjadi lahir (Papalia, 2008).
13
b. Kategori Ibu hamil
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), kategori ibu hamil dibagi menjadi
empat kelompok, diantaranya :
1) Primigravida
Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama
kalinya. Para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
yang dapat hidup (viable).
2) Nullipara
Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan
bayi yang viable untuk pertama kali.
3) Multigravida atau pleuripara
Multigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
yang viable (yang dapat hidup) untuk beberapa kali.
4) Grandemultigravida
Grandemultigravida adalah wanita yang telah hamil lebih dari 5
kali.
c. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Pieter dan Lubis (2013), tanda-tanda kelamilan dibagi
menjadi tiga, antara lain :
1) Tanda tidak pasti adalah tidak datangnya menstruasi, payudara dan
panggul membesar, kaki dan tangan bengkak, mual dan muntah,
abdomen membesar dan PP test positif.
14
2) Tanda pasti kehamilan adalah adanya tanda-tanda kehamilan yang
terdapat pada tanda tidak pasti dan dibuktikan dengan terdengarnya
denyut jantung janin (DJJ positif) dan hasil USG menunjukkan
adanya kantong kehamilan.
d. Periode Kehamilan
Menurut Helen Varney (2007), periode pada masa kehamilan
dibagi menjadi tiga, yaitu :
1) Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama – minggu ke-
12 merupakan perkembangan dan pembentukan organ.
2) Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 – minggu ke-27
merupakan tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan.
3) Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 – minggu ke-40
merupakan akselerasi tumbuh kembang dan persiapan kelahiran
dimana pada awal masa ini janin telah dapat hidup di dunia luar
dengan atau tanpa bantuan medis.
e. Ciri-ciri Perubahan Fisik Selama Kehamilan
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), perubahan fisik selama masa
kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Trimester Pertama (1-12 minggu)
Perubahan fisik pada trimester pertama adalah mual atau muntah
saat pagi hari (morning sickness) dan bila rasa mual
15
berkepanjangan disebut hiperemesis gravidarum, kembung selama
masa kehamilan, ibu-ibu hamil seringkali mengalami perut
kembung akibat dari sembelit atau perubahan hormonal, sakit
kepala atau pusing akibat adanya kecemasan, merasa lelah, sakit
gigi, perilaku meludah, sering buang air kecil, sesak nafas dan
kram perut.
2) Trimester Kedua (13-27 minggu)
Perubahan fisik trimester kedua ditandai dengan meningkatnya
jumlah frekuensi buang air kecil, mual di pagi hari mulai
berkurang, nafsu makan meningkat, pengeluaran cairan vagina
secara perlahan-lahan meningkat, bentuk payudara, perut, dan
pinggang semakin membesar, libido hubungan seksual semakin
naik dan meningkatnya jumlah kelenjar keringat, rasa sakit pada
perut, bengkak pada kaki dan tumit, terkadang terasa panas pada
bagian dada, kram pada kaki, denyut jantung semakin meningkat,
konstipasi atau sembelit, munculnya varices, sakit pinggang, gatal-
gatal dan tanda bergaris yang terjadi pada perut atau strie.
3) Trimester Ketiga (28-40 minggu)
Ciri-ciri perubahan fisik periode trimester tiga ialah kaki bertambah
semakin bengkak dan kaki terasa semakin nyeri, buang air kecil
meningkat sekitar 5 menit sekali, suhu tubuh ibu meningkat
sehingga sering kepanasan, rahim sering berkontraksi ringan
(braxton hick contraction), pada bulan kedelapan payudara akan
16
mengeluarkan kolostrum dan pada bulan-bulan terakhir vagina
akan mengeluarkan cairan yang kental, rasa nyeri punggung dan
sesak nafas sehingga kesulitan mendapatkan posisi tidur yang
nyaman, dan uterus terus tumbuh tinggi ke paru-paru.
f. Ciri-ciri Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), perubahan psikologis selama
masa kehamilan adalah sebagai berikut :
1) Perubahan Psikologis pada Trimester Pertama
Pada trimester pertama seringkali timbul rasa cemas bercampur
bahagia, rasa sedih, rasa kecewa, sikap penolakan, ketidakyakinan
atau ketidakpastian, sikap ambivalen, perubahan seksual, fokus
pada diri sendiri, stress dan goncangan psikologis sehingga memicu
terjadinya pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
2) Perubahan Psikologis pada Trimester Kedua
Klasifikasi periode trimester kedua dikelompokkan menjadi dua
fase, yakni pre-quickening (sebelum ada gerakan janin yang
dirasakan ibu) dan post-quickening (setelah ada pergerakan janin
yang dirasakan oleh ibu). Fase pre-quickening merupakan fase
untukmengetahui sejauh mana hubungan interpersonal dan sebagai
dasar pengembangan interaksi sosial dengan bayi yang akan
dilahirkan, perasaan menolak tampak dari sikap negatif ibu yang
17
tidak mempedulikan, mengabaikan, ibu sedang mengembangkan
identitas keibuannya.
Sedangkan, Fase Post-Quickening adalah fase dimana identitas
keibuan semakin jelas. Ibu akan fokus pada kehamilannya dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi peran baru sebagai seorang
ibu. Gerakan bayi membantu ibu membangun pengertian bahwa
bayinya adalah makhluk hidup yang nanti harus terpisah dari
dirinya. Kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih tenang, akan
tetapi perhatian ibu mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh,
keluarga dan hubungan psikologis dengan bayi yang di
kandungnya, serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figur
ibu, melihat dan meniru peran ibu. Pada masa ini, sifat
ketergantungan ibu kepada pasangannya semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan janinnya. Beberapa bentuk perubahan
psikologis pada trimester kedua, diantaranya rasa khawatir,
perubahan emosional dan terjadi peningkatan libido.
3) Perubahan Psikologis pada Trimester Ketiga
Pada fase trimester ketiga perubahan-perubahan psikologis pada ibu
hamil semakin kompleks dan meningkat dari trimester
sebelumnya.Hal ini dikarenakan karena kondisi kehamilan yang
semakin membesar. Beberapa kondisi psikologis yang terjadi pada
trimester ketiga, diantaranya perubahan emosional, rasa tidak
nyaman, sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga
18
dan bidan. Perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah dan
terkadang menjadi tidak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara
dari adanya persaan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu dengan
kondisi kehamilannya.
g. Kecemasan Pada Kehamilan
Menurut Wulandari (2008), bahwa pada usia kandungan tujuh
bulan ke atas, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif
seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Ibu hamil
pertama lebih sering mempunyai pikiran yang mengganggu, sebagai
pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya.
Semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali.
Oleh karena itu, muncul ketakutan-ketakutan pada ibu hamil
pertama yang belum memiliki pengalaman bersalin. Adanya pikiran-
pikiran seperti melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri
kemudian akan menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf
simpatetik. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin
atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia
tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak
dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu
hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu
memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari
kenyataan hidup (Pieter dan Lubis, 2013).
19
Bagi ibu hamil kecemasan sering muncul, kecemasan tersebut
beraneka ragam tergantung dari individu tersebut. Kecemasan yang
terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia ibu
hamil, dukungan Suami, dukungan keluarga, tingkat persiapan personal
ibu, pengalaman traumatis ibu dan tingkat aktifitas ibu
(Pieter dan Lubis, 2013).
Menurut Maimunah (2011), terdapat dua faktor yang
mempengaruhi ibu hamil antara lain faktor biologis yang meliputi
kesehatan, kekuatan selama kehamilan serta kelancaran dalam
melahirkan bayinya dan faktor psikis meliputi kesiapan mental ibu
hamil selama sedang keadaan cemas, tegang, bahagia dan berbagai
macam perasaan seperti masalah keguguran, penampilan, maupun,
masalah kemampuan melahirkan.
Menurut Janiwarty dan Pieter (2013), faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan adalah :
1) Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang
normal, namun tidak terlepas dari risiko-risiko dan bahaya kematian.
Bahkan, pada proses kelahiran yang normal sekalipun senantiasa
disertai perdarahan dan kesakitan-kesakitan yang hebat. Peristiwa
inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan, khususnya takut
mati, baik kematian dirinya sendiri maupun anak bayi yang akan
dilahirkan.
20
2) Trauma Kelahiran
Berkaitan dengan perasaan takut mati yang ada pada wanita pada
saat melahirkan bayinya dan trauma kelahiran. Trauma kelahiran ini
berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya.
3) Perasaan Bersalah
Wanita banyak melakukan identifikasi terhadap ibunya dalam semua
aktivitas reproduksinya. Jika identifikasi ini menjadi salah dan
wanita tersebut banyak mengembangkan mekanisme rasa bersalah
dan rasa berdosa terhadap ibunya, maka peristiwa tadi membuat
dirinya menjadi tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia.
4) Ketakutan riil
Pada setiap wanita hamil, kecemasan untuk melahirkan bayinya bisa
diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainnya. Seperti takut bayi yang
dilahirkan cacat atau lahir dalam kondisi patologis dan takut apabila
bayinya akan bernasib buruk akibat dosa yang dilakukan ibu di masa
lalu, takut apabila beban hidupnya akan menjadi semakin berat oleh
lahirnya bayi dan takut kehilangan bayinya yang sering muncul sejak
masa kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya.
21
B. Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Maimunah (2011), Janiwarty dan Pieter (2013)
KehamilanKecemasan
1. Pengertian Kecemasan
2. Penyebab Kecemasan
3. Gejala Kecemasan
4. Tingkat Kecemasan
1. Pengertian Kehamilan
2. Kategori ibu hamil
3. Tanda-tanda Kehamilan
4. Periode Kehamilan
5. Ciri-ciri Perubahan Fisik
Selama Kehamilan
6. Ciri-ciri Perubahan Psikologis
Selama Kehamilan
7. Kecemasan Pada Kehamilan
22
C. Kerangka Konsep
Keterangan : = Kategori yang akan diteliti
= Hubungan antara Variabel dengan kategori yang
Akan diteliti
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Primigravida
Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan
Tidak ada
Kecemasan
Kecemasan Ringan
Kecemasan Sedang
Kecemasan Berat
Kecemasan Berat
Sekali
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Menurut
Saryono (2011), deskriptif kuantitatif merupakan suatu penelitian yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang
terjadi di dalam masyarakat yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama
penelitian berlangsung (Budiarto, 2008). Penelitian ini akan dilakukan di
Puskesmas Sibela Mojosongo.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2008). Penelitian
dilaksanakan pada 14 Desember 2013 sampai dengan 14 Januari 2014.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
24
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2010). Populasi yang diteliti adalah ibu hamil primigravida
trimester III di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta pada bulan
Desember 2013 – Januari 2014 sebanyak 44 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Jumlah
sampel yang diambil, jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% -15% atau 20%
- 25% atau lebih (Arikunto, 2010). Sampel yang digunakan adalah ibu
hamil primigravida yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sibela Mojosongo
Surakarta pada bulan Desember 2013 – Januari 2014 sebanyak 44 ibu hamil.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan total
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dari seluruh
populasi yang ada (Arikunto, 2010). Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 44 ibu hamil primigravida trimester III di Puskesmas
Sibela Mojosongo Surakarta.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
25
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Saryono, 2011). Dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat kecemasan
ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Skala Skor
Tingkat
kcemasan
ibu hamil
primigravid
a
trimester III
dalam
menghadapi
persalinan
Kekhawatiran
dan rasa takut
ibu dalam
menghadapi
persalinan, meliputi
:
1. Perasaan cemas
2. Ketegangan
3. Ketakutan
4. Gangguan tidur
5. Gangguan
kecerdasan
6. Perasaan depresi
(murung)
7. Gejala somatik
(fisik otot)
8. Gejala sensorik
9. Gejala
kardiovaskuler
(jantung dan
pembuluh darah)
10. Gejala
respiratory
(pernapasan)
11. Gejala gastro
intestinal
(pencernaan)
12. Gejala
urogenital
Hamilton
Rating Scale
for Anxiety
Ordinal 1) <14 :
Tidak ada
kecemasan
2) 14 – 20 :
kecemasan
ringan
3) 21- 27 :
kecemasan
sedang
4) 28 – 41 :
kecemasan
berat
5) 42 – 56 :
kecemasan
berat sekali
(Hawari,
2004)
26
(perkemihan dan
kelamin)
13. Gejala autonom
14. Tingkah laku
dan sikap
Sumber : Data Priemer, November 2013
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah angket. Angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)
Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur skala kecemasan adalah
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang terdiri dari 14 kelompok gejala
yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih
spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skor antara
0 – 4, yang artinya adalah sebagai berikut :
1. 0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala
2. 1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada
3. 2 = gejala sedang jika terdapat sebagian dari gejala yang ada
4. 3 = gejala berat jika terdapat lebih dari sebagian gejala yang ada
5. 4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada
Masing-masing nilai (Skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu :
1. < 14 : Tidak ada kecemasan
2. 14 -20 : Kecemasan Ringan
27
3. 21 – 27 : Kecemasan sedang
4. 28 – 41 : Kecemasan berat
5. 42 – 56 : Kecemasan berat sekali
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini
tidak dilakukan uji validitas dikarenakan kuesioner tentang kecemasan
merupakan pertanyaan yang sudah baku. Alat ukur ini terdiri dari 14
kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-
gejala yang lebih spesifik.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas dikarenakan instrumen
penelitian sudah baku, yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).
G. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada
28
sampel ibu hamil yang memenuh kriteria inklusi dan eksklusi di Purkesmas
Sibela Mojosongo Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara
pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti. Jenis data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian
oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2013). Data primer
dalam penelitian ini didapatkan dari pengisian angket tentang gejala
kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III dalam menghadapi
persalinan dan wawancara.
a. Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Angket dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan atau
bercakap-cakap berhadapan muka (face to face) dengan orang tersebut
(Notoadmodjo, 2012). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data awal dari responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini adalah
29
jumlah ibu hamil primigravida trimester III pada bulan
September - November 2013 di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta,
yang diperoleh dari buku register di Puskesmas Sibela Mojosongo,
Surakarta.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan analisis data beberapa
tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid
sehingga saat menganalisis data tidak mendapat kendala.
Menurut Notoatmodjo (2012), tahapan tersebut terdiri dari :
a. Editing
Tahapan ini dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir
atau kuesioner.
b. Tabulating
kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu.
Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif
variabel-variabel yang diteliti atau yang variabel yang akan di tabulasi
silang.
c. Coding
Tahapan ini mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan.
30
d. Memasukkan Data Entry atau Processing
Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau
“software” komputer.
e. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis univariat
yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini hanya mendeskripsikan tingkat
kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi
persalinan. Menurut Hawari (2008), Instrumen yang dapat digunakan
untuk mengukur skala kecemasan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-
masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka skore antara 0 –
4, yang artinya adalah sebagai berikut :
0 = tidak ada gejala jika tidak ada gejala
1 = gejala ringan jika terdapat 1 dari gejala yang ada
31
2 = gejala sedang jika terdapat separuh dari gejala yang ada
3 = gejala berat jika terdapat lebih dari separuh gejala yang ada
4 = gejala berat sekali jika terdapat semua gejala ada
Masing-masing nilai (Skor) dari ke 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu :
a. < 14 : Tidak ada kecemasan
b. 14 -20 : Kecemasan Ringan
c. 21 – 27 : Kecemasan sedang
d. 28 – 41 : Kecemasan berat
e. 42 – 56 : Kecemasan berat sekali
Menurut Silalahi (2012), untuk menghitung distribusi frekuensi
kecemasan dengan menggunakan rumus persentase. rumus untuk distribusi
frekuensi, yaitu :
Persen = x 100
Keterangan:
fi = Frekuensi jumlah responden yang mengalami kecemasan
n = jumlah seluruh responden
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2010), meliputi :
32
1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti
menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
manfaat dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar
persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian
bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, maka peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap
subyek tersebut tidak dapat dilakukan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor atau kode pada masing–masing lembar
tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Jadwal yang dilakukan penulis dalam melaksanakan kegiatan
penelitiannya (Hidayat, 2011). Jadwal penelitian terlampir.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta
yang beralamat di Jalan Sibela Timur 1 No. 1 Mojosongo Surakarta. Batas
utara Puskesmas Sibela Mojosongo adalah Kecamatan Banjarsari, batas
selatan Puskesmas Sibela Mojosongo adalah Kelurahan Gondangrejo, batas
timur Puskesmas Sibela Mojosongo adalah Kelurahan Gondangrejo,
sedangkan batas barat Puskesmas Sibela Mojosongo adalah Kelurahan
Kadipiro. Kepala Puskesmas Sibela Mojosongo adalahdr. Nur Hastuti.
Tenaga medis yang ada sebanyak 33orang dengan rincian sebagai berikut 3
Dokter umum, 1 Dokter gigi, 10 Bidan, 15 Perawat, 3 Apoteker dan 1 Ahli
gizi. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan Puskesmas Sibela
Mojosongo antara lain meliputi Rawat Inap, Balai Pengobatan, Poli Gigi,
ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak). Puskesmas Sibela Mojosongo merupakan Puskesmas dengan fasilitas
pelayanan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif)
yangmenyediakan pelayanan rawat inap dan melayani selama 24 jam.
Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya pasien penyakit
umum maupun persalinan sudah cukup memadai, yaitu 4 kamar perawatan 3
ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang
bersalin, 1 ruang pemeriksaan KIA, 1 Balai Pengobatan, 1 ruang KB, 1 Poli
Gigi, 1 ruang obat (APOTEK) dan 5 kamar mandi untuk pasien. Puskesmas
34
Sibela Mojosongo menerapkan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat
gabung (rooming in) dan buka 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan berjudul “Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas
Sibela Mojosongo Surakarta Tahun 2014”.
1. Karakteristik RespondenTingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Sibela
Mojosongo
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 44
ibu hamil primigravida trimester III. Dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa karakteristik diantaranya:
a. Umur
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Dikatakan
masa dewasa adalah 18 – 40 tahun. Lamanya umur di hitung sejak
seseorang dilahirkan (WHO, 2010).
Tabel 4.1 Karakteristik Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Berdasarkan
Kelompok Umur
No. Umur Jumlah Presentase (%)
1. 19 – 23 Tahun 19 43,18
2. 24 – 28 Tahun 12 27,27
3. 29 – 33 Tahun 10 22,72
4. 34 – 38 Tahun 3 6,81
Total 44 100
Sumber : Data Primer, Januari 2014
35
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden menurut
kelompok umur sebagian besar terdiri darikelompokumurantara19-23
tahunyaitusebanyak 19 responden (43,18%).
b. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pembaharuan makna dan
pengalaman dan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
seseorang melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan baik di
sekolah maupun di luar sekolah secara berkesinambungan sampai
akhir hayat (Edgar Dalle, 2010).
Tabel 4.2Karakteristik Tingkat Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Presentase (%)
1. SMP 9 20,45
2. SMA 30 68,18
3. S1 5 11,36
Total 44 100
Sumber : Data Primer, Januari 2014
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden menurut
tingkat pendidikan sebagian besar terdiri dari pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yaitusebanyak30 responden (68,18%).
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu profesi yang dimiliki oleh manusia
untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan
benar. Manusia perlu bekerja untuk mempertahankan hidupnya
(Kemenkes RI, 2012).
36
Tabel 4.3 Karakteristik Tingkat Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1. IRT 25 56,81
2. Swasta 14 31,81
3. PNS 5 11,36
Total 44 100
Sumber : Data Primer, Januari 2014
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden menurut
pekerjaan sebagian besar terdiri dari IRT yaitu sebanyak 25 responden
(56,81%)
2. Hasil Penelitian Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III
Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Sibela Mojosongo
Hasil penelitian yang penulis lakukan pada 44 responden di Puskesmas
Sibela Mojosongo Surakarta dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Sibela Mojosongo
Surakarta
No. Tingkat Kecemasan Jumlah Presentase (%)
1. Tidak Ada Kecemasan 3 6,9
2. Kecemasan Ringan 11 25
3. Kecemasan Sedang 21 47,7
4. Kecemasan Berat 9 20,4
5. Kecemasan Berat Sekali - -
Total 44 100
Sumber : Data Primer, Januari 2014
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kecemasan terhadap responden dapat di
kategorikan sebanyak 21 reponden (47,7%) mengalami kecemasan sedang,
sebanyak 11 responden (25%) mengalami tingkat kecemasan ringan,
sebanyak 9 responden (20,4%) mengalami tingkat kecemasan berat,
37
sebanyak 3 responden (6,9%) tidak mengalami kecemasan dan tidak ada
responden yang mengalami kecemasan berat sekali. Berdasarkan hasil
penelitian, tingkat kecemasan terbanyak dialami ibu hamil primigravida
terdapat pada tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 21 responden
(47,7%).Hasil penelitian dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.1 Diagram Tingkat kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Sumber : Data Primer, Januari 2014
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan tingkat kecemasanibu
hamilprimigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di
Puskesmas Sibela Mojosongo tahun 2014 adalah sebanyak 21 responden
(47,7%) dengantingkat kecemasan sedang, berdasarkan dari alat ukur Hamilton
Rating ScaleFor Anxiety nilai 21-27 adalah kecemasan sedang yang
disebabkan karena ibubelum pernah mendapatkan pengalaman tentang
3
11
21
9
0
0
5
10
15
20
25
Tidak Ada
Kecemasan
Kecemasan
Ringan
Kecemasan
Sedang
Kecemasan
Berat
Kecemasan
Berat Sekali
Tidak Ada Kecemasan Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang
Kecemasan Berat Kecemasan Berat Sekali
38
persalinan, dan ibu terlaluberpikir bahwa persalinan adalah hal yang
mengerikan, hal tersebut terarahpada gejala perasaan cemas, ketegangan,
ketakutan, dan gejala autonom (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Tingkat kecemasan ringan yaitu 25% (11 responden), berdasarkan dari
alatukur Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 14-20 adalah
kecemasanringan, hal ini disebabkan karena ibu sudah memahami tentang
persalinandan menganggap bahwa persalinan itu adalah hal yang normal yang
dialamioleh seorang wanita. Kecemasan ini hanya disebabkan karena ibu
belumpernah mendapatkan pengalaman tentang persalinan, hal tersebut
lebihterarah pada gejala perasaan cemas dan ketegangan. Tingkat kecemasan
beratyaitu 20,4% (9 responden), berdasarkan dari alat ukur Hamilton Rating
ScaleFor Anxiety nilai 28-41 adalah kecemasan berat, kecemasan ini hampir
samadengan kecemasan sedang tetapi kecemasan berat ini lebih pada
keadaanpsikis dan tingkah laku ibu hamil, kecemasan berat terarah pada
gejalaperasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gejala autonom dan tingkah laku
(Pieter dan Lubis, 2010).
Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan
dankhawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan
seseorang.Individu mungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal, persalinan),
tetapipada kenyataannya ancaman terhadap diri berkaitan dengan khawatir
dankeprihatinan yang terlibat di dalam situasi. Situasi tersebut adalah
sumberdari ancaman, tetapi bukan ancaman itu sendiri (Aprinawati, 2010).
39
Permasalahan yang muncul cerita-cerita negatif seputar
persalinanmerupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu hamil di
trimester ketigasehingga akan berpengaruh pada psikologis ibu yang
ditandai dengansukar berkonsentrasi (Maimunah, 2011).Caramengatasi
kecemasan adalah menghindari cerita yang mengerikan tentang persalinan,
belajar untuk rileks, meditasi, bernapasdalam-dalam, yoga, dan mengendalikan
khayalan, beri dukungan dan pendampingan saat persalinan karena kehadiran
mereka membuat kuat dan lebih percaya diri.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian inimerupakan
variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas padatingkat kecemasan.
2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner
responden kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam
kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada
jawaban tentang kecemasan.
40
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui
“Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun 2014” dari hasil
penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengambil judul “Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas
Sibela Mojosongo Surakarta Tahun 2014” dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun
2014 dari 44 responden sebanyak 3 responden (6,9%) tidak ada
kecemasan.
2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun
2014 dari 44 responden sebanyak 11 responden (25%) dengan tingkat
kecemasan ringan.
3. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun
2014 dari 44 responden sebanyak 27 responden (47,7%) dengan tingkat
kecemasan sedang.
4. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
41
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun
2014 dari 44 responden sebanyak 9 responden (20,4%) dengan
kecemasan berat.
5. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Sibela Mojosongo Surakarta Tahun
2014 dari 44 responden kecemasan berat sekali tidak ada.
B. Saran
1. Bagi Diri Sendiri
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah
wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,
khususnya tingkat kecemasan primigravida pada Trimester III dalam
menghadapi persalinan.
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai
kecemasan menghadapi persalinan dan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Primigravida
Diharapkan dapat menambah informasi kepada masyarakat khususnya ibu
hamil dalam menghadapi persalinan dan agar ibu hamil tidak berpikir
negatif tentang persalinan sehingga akan mengurangi kecemasan
menghadapi persalinan nanti.
4. Bagi Lahan Penelitian
Diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu hamil
42
primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di puskesmas
sibela mojosongo surakarta agar dapat memberikan konseling bahwa
persalinan merupakan hal yang wajar yang dialami oleh seorang wanita.
43
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Aprinawati. 2010. Kecemasan Menjelang Persalinan. Yogyakarta : Pustaka
Belajar
Budiarto, S. 2008.Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bobak dan Jensen. 2010. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Salemba Medika
Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012.(Online).
Tersedia : http://www.depkes.go.id. 13 November 2013
Dinkes Jateng. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
(Online).Tersedia : http://www.dinkesprovjateng.go.id. 11 November 2013
Handayani, A. 2010. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dan
Multipara Dalam Menghadapi Persalinan DI BPM Mariani. Sumatra
Utara. Universitas Sumatra Utara. Skripsi.
Hawari, S. 2008.Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai
PenerbitFKUI
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Surabaya: Kelapa Pariwara
––––––––––––––––––. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Janiwarty dan Pieter. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan.Yogyakarta :
Rapha Publishing
Jhaquin, A. 2010. Psikologi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika
Klein dan Thomson. 2011. Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta : Pallmall
Yogyakarta
Kushartanti, dkk. 2009. Kecemasan Pada Kehamilan. Jakarta : Rieneka Cipta
Maimunah. 2011.Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Pertama. Jurnal
:Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang
Notoatmodjo. 2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta
Nursalam. 2008. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Papalia. 2008. Konsep Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Pieter dan Lubis. 2013. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta : Kecana
Prenada Media
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka
Purba, dkk. 2008.Manifestasi Kecemasan. Jakarta : Salemba Medika
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press
Saifuddin. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina
Pustaka
Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Silalahi. 2012.Metodologi penelitian. Jakarta : Rieneka Cipta
Stuart, dkk. 2008. Tingkat Kecemasan. Jakarta : Salemba Medika
Widayanti, A.I.N. 2013. Tingkat Kecemasan Primigravida Pada Trimester III
Dalam Menghadapi Persalinan Di BPM Sang Timur Klaten. Surakarta.
STIKes Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta : ECG