TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL...
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL
TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI
BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
EVI RATNA PRADILA
NIM : B10.079
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi
Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil Di BPS Widjiati Margomulyo
Bojonegoro Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Wijayanti, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Widjiati, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Widjiati yang telah bersedia
memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, April 2013
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, April 2013
Evi Ratna Pradila
B10.079
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KONTRASEPSI PIL
TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL DI
BPS WIDJIATI MARGOMULYO BOJONEGORO
TAHUN 2013
xiii + 58 halaman + 16 lampiran + 7 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar belakang : Program Keluarga Berencana bertujuan menekan jumlah penduduk
untuk meningkatkan keluarga yang berkualitas. Kontrasepsi merupakan salah satu
metode untuk mencapai tujuan dari program KB. Kontrasepsi pil termasuk
metode yang efektif untuk mencegah kehamilan dan salah satu metode yang
paling disukai karena kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan,
serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko infertilitas primer hingga 40%. Efek
samping kontrasepsi pil antara lain mual, muntah, pusing, nyeri payudara,
spotting, perubahan berat badan, penurunan libido, depresi, chloasma, acne,
keputihan, amenorea.
Tujuan : Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil di BPS
Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013. Tujuan khusus penelitian ini
untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek
samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun 2013
pada tingkat baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi
penelitian di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada bulan Januari sampai
Februari 2013. Sampel penelitian adalah akseptor kontrasepsi pil sebanyak 35
orang dengan teknik insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dengan program
SPSS.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 35 akseptor konrasepsi pil di BPS
Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 diketahui bahwa tingkat
pengetahuan askseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil pada
kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16
responden (45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dalam
kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%), kurang sebanyak 13 responden
(37,2%) dan paling sedikit pada kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%),
Kata Kunci: Pengetahuan, akseptor kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil
Kepustakaan: 22 literatur (Tahun 2004 s/d 2012)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Man jadda wajada” siapa yang mau sungguh-sungguh, dia akan mendapatkan
apa yang dicita-citakannya
Ketika kamu menatap kehidupanmu, kebahagiaan yang terbaik adalah
kebahagiaan keluarga
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan
dan selalu memberi kemudahan dalam setiap
langkahku.
2. Ayah dan bunda tercinta (Eri Bambang S dan Sri
Purwaningsih) yang selalu memberikan do’a, kasih
sayang dan semangat. Selalu memberikan yang
terbaik buat saya dan selalu bekerja keras demi
kebahagiaan anakmu.
3. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada
Surakarta, terutama Ibu Wijayanti dan Ibu
Ambarsari terima kasih atas bimbingan, masukan
dan motivasinya.
4. Kakakku Farit yang selalu mensupport.
5. Sahabat-sahabat Princess (Defi, Dika, Iga, Puput)
dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali) terimakasih atas
support dan terima kasih sudah menjadi sahabat
yang baik.
6. Teman-teman seperjuangan dan Al/El yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
7. Almamater tercinta
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian .................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ........................................................................ 8
1. Pengetahuan ....................................................................... 8
2. Konsep Dasar Keluarga Berencana ................................... 17
x
3. Akseptor KB ...................................................................... 19
4. Kontrasepsi Pil .................................................................. 19
5. Efek Samping Kontrasepsi Pil ........................................... 24
B. Kerangka Teori ...................................................................... 35
C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 38
D. Instrumen Penelitian ............................................................. 38
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 41
F. Variabel Penelitian ................................................................ 42
G. Definisi Operasional .............................................................. 42
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 43
I. Etika Penelitian ...................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 47
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 47
C. Pembahasan ........................................................................... 51
D. Keterbatasan .......................................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 54
B. Saran ....................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuesioner ...................................................................... 39
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 43
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 48
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 48
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 49
Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ................ 49
Tabel 4.5. Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil tentang Efek
Samping Kontrasepsi Pil ................................................................. 51
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konsep............................................................ 35
Gambar 2.2. Kerangka Teori................................................................ 36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8. Hasil Kuesioner Validitas
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10. Permohonan untuk Menjadi Responden
Lampiran 11. Persetujuan untuk Menjadi Responden
Lampiran 12. Kuesioner
Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 14. Hasil Kuesioner Responden
Lampiran 15. Hasil Penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat tinggi, berdasarkan sensus
penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa atau
bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000 (Lubis, 2011). Sedangkan Jumlah
pasangan usia subur di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 45 juta pasangan
(Harmadi, 2011). Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia dapat
menimbulkan masalah baik bagi pemerintah maupun masyarakat karena sangat
erat hubungannya dengan kondisi ekonomi dan kualitas sumber daya manusia.
Perkembangan penduduk yang terlalu cepat akan menghambat perkembangan
ekonomi. Oleh karena itu perbaikan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari
Program Keluarga Berencana (PKB) (Hartanto, 2004).
Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah mengalami
perubahan visi dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”.
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab,
harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru
program Keluarga Berencana (KB) ini, misinya sangat menekankan pentingnya
upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam
meningkatkan kualitas keluarga (Adam, 2012).
Kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk mencapai tujuan dari
program KB. Kontrasepsi adalah suatu alat, obat, atau cara yang digunakan
2
untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pertemuan antara sel telur dengan sel
jantan (sperma) di dalam kandungan atau rahim. Proses pencegahan ini tentu
saja melibatkan beberapa jenis kontrasepsi (Marlinda, 2011).
Jumlah akseptor KB di Indonesia tahun 2008 sebanyak 6.665.203 orang.
Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (50,5%), pil sebanyak
1.312.043 (24,1%,), IUD sebanyak 823.657 (15,1%), implant sebanyak 441.009
(8,1%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%), MOW sebanyak 30.529 (0,6%) dan
MOP sebanyak 24.777 (0,5%) (Mustika, 2009).
Akseptor KB di Jawa Timur tahun 2010 sebanyak 5.724.999 akseptor.
Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.750.247 (48,0%), pil sebanyak
1.312.043 (22,9%), IUD sebanyak 823.657 (14,4%), implant sebanyak 441.009
(7,7%), MOW sebanyak 305.290 (5,3%), kondom sebanyak 67.976 (1,2%) dan
MOP sebanyak 24.777 (0,4%) (BKKBN Provinsi Jawa Timur, 2012).
Belum tersedianya metode kontrasepsi yang benar-benar 100%
sempurna, maka ada 3 (tiga) hal yang sangat penting untuk diketahui oleh calon
akseptor KB yakni efektivitas, keamanan dan efek samping (Hartanto, 2004).
Efek samping dan komplikasi alat dan obat kontrasepsi bervariasi antara satu
metode dengan metode yang lain dan dari satu akseptor ke akseptor yang lain.
Penanganan efek samping dan komplikasi alat kontrasepsi yang kurang benar
dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan seperti dropout dari program
KB (Sari dan Utami, 2009).
Kontrasepsi pil termasuk metode yang efektif untuk mencegah kehamilan
dan salah satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung kembali
bila penggunaan dihentikan, serta kontrasepsi pil dapat mengurangi resiko
3
infertilitas primer hingga 40%, sehingga diperlukan pengetahuan dasar serta
petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan kontrasepsi pil akseptor maupun
cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan (Ulum, 2012).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Widjiati
Margomulyo Bojonegoro didapatkan jumlah akseptor KB bulan selama 6 bulan
terakhir Mei – Oktober 2012 sebanyak 486 akseptor yang terdiri dari akseptor
kontrasepsi suntik sebanyak 196 (40,2%), implant sebanyak 86 (17,7%), IUD
sebanyak 79 (16,3%), pil sebanyak 98 (59%), kondom sebanyak 45 (9,3%),
MOP sebanyak 19 (4,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 2 (0,5%). Sedangkan
jumlah rata-rata akseptor per bulan sebanyak 255 akseptor yang terdiri dari
akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 98 (38,3%), Implant sebanyak 51
(20,2%), IUD sebanyak 40 (15,5%), pil sebanyak 35 (13,8%), kondom
sebanyak 23 (8,8%), MOP sebanyak 8 (3,0%) dan akseptor kontrasepsi MOW 1
(0,4%).
Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan 10
akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 4 November 2012 tentang efek samping
kontrasepsi pil diketahui 4 akseptor mempunyai pengetahuan cukup tentang
efek samping kontrasepsi pil dan sebanyak 6 akseptor tingkat pengetahuannya
kurang tentang efek samping dari kontrasepsi pil.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi
Pil Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo
Bojonegoro Tahun 2013”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Pil
Tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo
Bojonegoro Tahun 2013 ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek
samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro Tahun
2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang
efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
Tahun 2013 pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang
efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
Tahun 2013 pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang
efek samping kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
Tahun 2013 pada tingkat kurang.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menambah
wawasan pengetahuan di bidang kesehatan khususnya tentang efek samping
kontrasepsi pil.
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan
dengan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil.
b. BPS Widjiati Margomulyo
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan BPS Widjiati Margomulyo
dalam upaya meningkatkan pengetahuan akseptor kontrasepsi pil
khususnya tentang efek samping kontrasepsi pil.
E. Keaslian Penelitian
Zuliana (2010), dengan Judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang
Efek Samping Pil KB di Bidan Praktek Swasta RB An-Nuur Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar“. Jenis penelitian adalah deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah akseptor kontrasepsi Pil KB sejumlah 35 orang dan sampel diambil
6
dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa .tingkat pengetahuan ibu tentang efek
samping pil KB dalam kategori .baik sebanyak 3 akseptor (8,6%), responden
dengan pengetahuan cukup sebanyak 23 akseptor (65,7%) dan 9 akseptor
(25,7%) mempunyai pengetahuan yang kurang.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, konsep dasar keluarga
berencana, kontrasepsi pil, efek samping kontrasepsi pil, kerangka
teori dan kerangka konsep.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data
serta etika penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil
penelitian, pembahasan serta keterbatasan penelitian.
7
BAB V. PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang
dicapai dalam domain kognitif yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk
mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan
sebagainya
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah
9
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,
aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja
dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti
sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.
5) Sintesa (Syntesis)
Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya
10
dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1) Cara tradisional
a) Cara coba–salah (Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut
dapat terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
11
c) Cara kekuasaan (otoritas)
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan
seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,
melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini
seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,
pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun
ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh
sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
12
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan
dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan
diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari
apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran
ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan
karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intutitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses
penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan
cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan
kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut
berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan
deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
13
secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang
bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi
pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-
pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian
disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan
seseorang untuk memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua
persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas
itu.
2) Cara modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
14
metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang
mengembangkan metode berpikir induktif kemudian
dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa
dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan
observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap
semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejal tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ada 7, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika
seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat
15
perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan
nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
3) Umur
Bertambahnya umur seseorang akan menyebabkan terjadinya
perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan
fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu
perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan
timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.
Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin
matang dan dewasa.
4) Minat
Minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk
mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan
16
berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek
tersebut menyenangkan maka secara psikologis akn timbul kesan
yang membekasa dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan.
7) Informasi
Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru
e. Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dapat diukur
dengan cara sebagai berikut :
1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
17
2. Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB)
a. Pengertian KB
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian
tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita (Angio dkk, 2010).
Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran atau dengan kata
lain KB adalah perencanaan keluarga (Junita, 2008).
b. Tujuan KB
Menurut Witjaksono (2012), tujuan Keluarga Berencana terdiri
dari :
1) Tujuan Umum
Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber-KB serta
kesehatan reproduksi.
2) Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pembinaan dan kesertaan KB jalur pemerintah.
b) Meningkatkan pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB jalur
swasta.
c) Meningkatkan pembinaan, kesertaan KB jalur wilayah dan
sasaran khusus
d) Meningkatkan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
18
c. Manfaat KB
Menurut Sudayasa (2010), manfaat KB, yaitu :
1) Manfaat Untuk Ibu
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga kesehatan ibu
d) Mengatur jarak kehamilan
2) Manfaat Untuk Anak
a) Mengurangi risiko kematian bayi
b) Meningkatkan kesehatan bayi
c) Mencegah bayi kekurangan gizi
d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3) Manfaat Untuk Keluarga
a) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
d. Sasaran KB
Menurut Handayani (2010), sasaran program KB dibagi menjadi
dua yaitu :
1) Sasaran langsung
Sasaran langsung KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang
bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.
19
2) Sasaran tidak langsung
Sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB,
dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan
kebijakan terpadu dalam rangka mencapai keluarga berkualitas,
keluarga sejahtera.
e. Syarat KB
Menurut Mochtar (2008), syarat Keluarga Berencana (KB) yaitu :
1) Tidak ingin hamil dalam jangka waktu yang lama
2) Pengambilan keputusan dan persetujuan suami atau istri.
3. Akseptor KB
Akseptor KB adalah pasangan usia subur dimana salah seorang
menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan
pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program
(Depkes Dalam Retnowati, 2010). Akseptor Keluarga Berencana adalah
orang yang menjalani kontrasepsi (Manuaba, 2010).
4. Kontrasepsi Pil
a. Pengertian
Budi dan Manoe (2008) menyatakan bahwa pil kontrasepsi adalah
hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk
pil. Kontrasepsi pil atau contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi
hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui
mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron.
bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan
20
dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya
(Agnesa, 2010).
Pil merupakan alat kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap
paling efektif, selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai
efek lain terhadap traktus genitalis, seperti menimbulkan perubahan–
perubahan pada lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan
kental, yang mengakibatkan sperma tidak dapat memasuki kavum uteri
(Icoel, 2012).
b. Jenis Pil Kontrasepsi
Menurut Icoel (2012), jenis kontrasepsi pil yaitu :
1) Tipe Kombinasi
Tiap tablet berisi estrogen dan progesteron dalam dosis tertentu
biasanya dalam satu rangkaian terdapat 20, 21atau 22 tablet.
Contoh : Previson (20), Oural, euginon, ovulan (21), Lyndiol ( 22 )
2) Tipe urutan (sequential)
Biasanya terdiri dari 21 tablet. Di dalam rangkaian tersebut, No 1 s/d
15 atau 16 berisi estrogen. Tablet No 16 atau 17 dan berikutnya
berisi campuran estrogen dan progesteron.
Contoh : Ovin
3) Tipe berangkai (serial)
Hampir sama dengan tipe kombinasi atau tipe urutan, ditambah
beberapa tablet (biasanya 7 buah) yang berisi vitamin atau mineral
(tidak berisi hormon)
Contoh : Ovulen Fe 28 dan Euginon ED
21
b. Cara Kerja Kontrasepsi Pil
Menurut Anna (2010), pada dasarnya cara kerja kontrasepsi pil
ada tiga cara yaitu :
1) Menekan ovulasi dengan cara mengurangi aktivitas indung telur
sehingga sel telur tidak bisa matang.
2) Hormon progrestin yang terdapat dalam kontrasepsi pil akan
mencegah penebalan endometrium (lapisan dalam rahim tempat
menempelnya sel telur yang siap dibuahi sehingga pembuahan tidak
akan terjadi).
3) Mengentalkan lendir di leher uterus (serviks) sehingga sperma tidak
bisa menembusnya, selain sperma, virus dan bakteri juga tidak bisa
masuk sehingga pil KB punya manfaat lain untuk mencegah infeksi
penyakit.
c. Cara Pemakaian Kontrasepsi Pil
Menurut Agnesa (2010), menyatakan bahwa cara pemakaian
kontrasepsi pil yaitu :
1) Rangkaian pil berisi 20, 21, dan 22 tablet. Mulai diminum pada hari
ke-5 haid (harinya harus diingat) diteruskan sampai habis, kemudian
istirahat dan mulai lagi dengan rangkaian pil yang baru pada hari
yang sama (dalam minggu berikutnya)
2) Rangkaian pil yang berisi 28 tablet (tipe berantai). Mulai diminum
pada hari pertama haid dan dilanjutkan terus tanpa terputus dengan
rangkaian baru, tanpa menghiraukan ada tidaknya haid.
22
Menurut Agnesa (2010), petunjuk cara minum kontrasepsi pil
adalah :
1) Pil diminum pada waktu yang sama setiap hari, sebaiknya malam
hari sebelum tidur.
2) Bila lupa minum, pil yang terlupa segera diminum setelah ingat.
Disusul pil yang seharusnya diminum hari itu (jadi pada hari itu
mnum dua pil).
3) Bila lupa minum pil dua hari berturut–turut, dirinya harus dianggap
tidak terlindung terhadap kemungkinan hamil, sehingga di samping
minum pil seperti biasa ia harus pula memakai kondom atau cara KB
lainya.
4) Bila lupa minum pil tiga hari berturut–turut, mungkin si ibu akan
mengalami haid, hentikanlah minum pil dari bungkus ini dan
mulailah pil pertama dari bungkus yang baru pada hari ke lima haid
tersebut
5) Oleh karena pil dapat mengurangi reproduksi ASI, maka bagi para
ibu yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan pil sebagai alat
kontrasepsi.
d. Manfaat Kontrasepsi Pil
Menurut Saifuddin (2010), beberapa manfaat menggunakan
kontrasepsi pil yaitu :
1) Memiliki efektivitas yang tinggi, bila digunakan setiap hari
2) Tidak mengganggu hubungan seksual
23
3) Siklus haid menjadi teratur, tidak banyak keluar darah haid, tidak
terjadi nyeri haid.
4) Dapat digunakan untuk jangka panjang selama akseptor masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
5) Dapat digunakan sejak usia remaja sampai menopause.
6) Mudah dihentikan setiap saat.
7) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
8) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
9) Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan
jinak pada payudara, dismenore atau akne.
e. Indikasi Kontrasepsi Pil
Menurut Saifuddin (2010), indikasi kontrasepsi pil yaitu :
1) Usia reproduksi
2) Telah memiliki anak ataupun belum
3) Pada wanita gemuk ataupun kurus
4) Menginginkan metode kontrasepsi yang memiliki efektifitass tinggi
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui (tidak memberikan ASI
eksklusif)
6) Pasca keguguran
24
c. Kontraindikasi Kontrasepsi Pil
Menurut Saifuddin (2010), kontraindikasi kontrasepsi pil yaitu :
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Menyusui eksklusif
3) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
4) Penyakit hati akut ( hepatitis)
5) Riwayat penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi
6) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis > 20
tahun
7) Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
8) Migrain
9) Mudah lupa untuk minum pil.
5. Efek Samping Kontrasepsi Pil
Efek samping adalah setiap respon tubuh terhadap obat yang bersifat
merugikan/ berbahaya dan tidak diinginkan yang terjadi pada dosis normal
yang biasa digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis,
atau terapi terhadap penyakit, atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis
(Yuliandra, 2011). Beberapa efek samping dalam penggunaan pil
kontrasepsi antara lain sebagai berikut :
25
a. Mual
1) Pengertian
Mual adalah perasaan ingin muntah yang menyebabkan kehilangan
nafsu makan (Susanta, 2012).
2) Gejala Mual
a) Gejala mual terjadi pada 3 bulan pertama yang dikarenakan
terjadinya perubahan hormon dalam tubuh akibat penggunaan
kontrasepsi pil, mual ini akan hilang dengan sendirinya
(Saifuddin, 2010).
b) Mual sering terjadi pada siklus pertama dan dapat berulang pada
siklus berikutnya. Pada umumnya mual ini akan menghilang
(Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
a) Untuk mencegah mual sebaiknya minum kontrasepsi pil pada
malam hari saat akan tidur atau saat makan malam
(Saifuddin, 2010).
b) Bila mual masih berlangsung terus maka kemungkinan terjadinya
kehamilan serta sebab-sebab lainnya (Saifuddin, 2010).
c) Apabila rasa mual terus berlangsung maka sebaiknya ganti
kontrasepsi dengan cara lain (Agnesa, 2010).
26
b. Muntah
1) Pengertian
Muntah adalah keluarnya isi lambung melalui mulut, mual dan
muntah dapat terjadi karena kontraksi otot yang kuat di perut dan
dada (Susanta, 2012).
2) Gejala
a) Gejala muntah dapat terjadi dalam waktu 2 jam setelah
menggunakan pil.
b) Jika muntah hebat lebih dari 24 jam tetapi tidak memperburuk
keadaan ibu, penggunaan pil bisa diteruskan (Saifuddin, 2010)
3) Pengobatan
a) Cobalah minum pil pada saat akan tidur atau pada saat makan
malam
b) Berikan vitamin B6
c) Apabila terlalu berat maka bisa diganti dengan pil yang
mengandung estrogen lebih tinggi/dengan kontrasepsi lain
(Saifuddin, 2010).
c. Pusing
1) Pengertian
Pusing adalah salah satu penyakit fisik yang menyerang kepala
(Agnesa, 2010).
27
2) Gejala
a) Pusing karena terjadi retensi cairan dan dapat meningkatkan
tekanan darah.
b) Kadang-kadang keluhan pusing dirasakan oleh karena kecemasan
menggunakan pil kontrasepsi sehingga harus difikirkan
kemungkinan thrombosis cerebri bila migraine timbul secara tiba-
tiba atau nyeri kepala yang hebat (Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
a) Mengganti pil yang mengandung estrogen lebih rendah.
b) Hentikan dan dianjurkan cara KB lain (Saifuddin, 2010).
d. Nyeri pada payudara
1) Pengertian
Nyeri pada payudara merupakan keluhan umum yang sering dialami
oleh perempuan baik secara konstan atau hilang timbul. Nyeri
payudara (mastalgia) biasanya digambarkan dengan rasa sakit di
salah satu atau kedua payudara, rasa seperti terbakar atau sesak di
jaringan payudara (Bararah, 2011).
2) Gejala
a) Pada siklus pertama buah dada dapat teras nyeri atau tegang tetapi
gejala ini segera menghilang pada siklus berikutnya
(Agnesa, 2010).
28
b) Penyebab nyeri payudara adalah karena adanya retensi cairan
sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman (nyeri)
(Saifuddin, 2010).
3) Pengobatan
a) Pada sebagian besar wanita efek ini akan dirasakan berkurang
setelah beberapa waktu
b) Apabila tidak berkurang maka pengobatannya adalah mengganti
merk pil kontrasepsi (Viola, 2012).
e. Perdarahan bercak (spotting)
1) Pengertian
Spotting adalah perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sekali
sehingga tidak memerlukan pemakaian tampan/kasa pembalut
(Hartanto, 2004).
2) Gejala
Perdarahan (spotting) hal yang biasa terjadi pada 3 bulan pertama
dan lambat laun akan berhenti (Saifuddin, 2010).
3) Pengobatan
a) Bila perdarahan/spotting tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis
estrogen lebih tinggi (50 μg) sampai perdarahan teratasi, lalu
kembali ke dosis awal.
b) Bila perdarahan/spotting timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis
50 μg
c) Ganti dengan kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010).
29
f. Meningkatnya atau menurunnya berat badan
1) Pengertian
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun.
Berat badan diukur dengan alat ukur berat badan dengan suatu
satuan kilogram.
2) Gejala
Kontrasepsi pil dapat menyebabkan pertambahan berat badan pada
wanita, pertambahan berat badan seringkali diakibatkan karena
penumpukan cairan. Efek samping ini akan hilang dalam 2-3 bulan
pemakaian (Viola, 2012)
3) Pengobatan
a) Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak
1-2 kg dapat saja terjadi.
b) Perhatikan diet akseptor bila perubahan badan terlalu mencolok,
atau berlebihan maka pil dihentikan.
c) Anjurkan metode kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 2010).
g. Penurunan libido
1) Pengertian
Libido merupakan dorongan fisik dan emosional yang berkolerasi
dengan insting alami manusia untuk berhubungan seks. Libido, juga
bisa disebut sebagai gairah seksual. Namun dalam suatu waktu,
gairah itu bisa saja berkurang bahkan menghilang sama sekali
(Agnesa, 2010).
30
2) Gejala
Kontrasepsi dengan steroid dapat menambah libido pada wanita,
yang disebabkan pengaruh steroid tersebut dan hilangnya ketakutan
untuk menjadi hamil, biasanya frekuensi coitus menurun setelah
ovulasi, tetapi dengan pil kontrasepsi perubahan ini tidak tampak
(Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
Penggunaan kontrasepsi pil dapat menurunkan libido,
penangannannya adalah gunakan formulasi lain apabila akseptor
mengalami efek samping yaitu dengan mengganti ke salah satu alat
kontrasepsi yang lain yang lebih androgenik sehingga libido akan
datang kembali (Saifuddin, 2010).
h. Perubahan suasana hati (depresi)
1) Pengertian
Depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman
perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa
inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma
psikis (Agnesa, 2010).
2) Gejala
a) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi
b) Keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
(Saifuddin, 2010).
31
3) Pengobatan
a) Olahraga dapat meredakan terjadinya depresi
b) Kontrasepsi pil dapat dihentikan dan diganti dengan cara
kontrasepsi yang lain (Agnesa, 2010).
i. Hyperpigmentasi/chloasma
1) Pengertian
Chloasma atau hiperpigmentasi adalah bercak berwarna coklat
kehitaman di kulit muka yang sangat khas, terdapat di daerah pipi
dan dahi, kadang-kadang bibir atas (Suparyanto, 2010).
2) Gejala
Hyperpigmentasi atau chloasma dapat timbul pada beberapa
pemakai pil kontrasepsi terutama mereka yang berdiam di daerah
yang banyak mendapat sinar matahari (Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
Pengobatan chloasma adalah hanya dengan menghentikan
penggunaan kontrasepsi pil ini, gejala lambat laun akan menghilang
(Agnesa, 2010)
f. Kulit berminyak, acne
1) Pengertian
Akne (jerawat) adalah penyakit peradangan kelenjar sebasea yang
sering dijumpai dan berkaitan dengan folikel rambut
(Corwin, 2009).
32
2) Gejala
Acne dapat timbul terutama bila memakai pil kontrasepsi yang
mengandung progestogen yang bersifat androgenik (Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
Mengganti dengan pil yang mengandung progestogen yang tidak
bersifat androgenik akan mengurangi gejala akne (Agnesa, 2010).
g. Keputihan / fluor albus
1) Pengertian
Keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar
dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan
normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit)
(Iskandar, 2008).
2) Gejala
Keputihan disebabkan oleh pengaruh antiestrogenik dari
progestogen yang dipergunakan serta perubahan Ph dan flora
vagina (Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
Bila setelah pengobatan belum sembuh, sebaiknya penggunaan pil
kontrasepsi dihentikan dan diganti dengan cara lain sampai gejala-
gejala menghilang (Agnesa, 2010).
h. Amenorea
1) Pengertian
Amenorea adalah gangguan dalam sistem reproduksi wanita,
sehingga membuatnya tidak mengalami menstruasi secara rutin
33
setiap bulannya. Amenorea terbagi menjadi dua jenis, yaitu
amenorea primer dan sekunder (Paramita, 2011).
2) Gejala
a) Pada umumnya jumlah darah yang keluar pada waktu
menstruasi akan berkurang.
b) Kadang-kadang terjadi breakthrough bleeding atau spotting
pada waktu penggunaan pil kontrasepsi. Gejala-gejala ini akan
menghilang dengan sendirinya (Agnesa, 2010).
3) Pengobatan
a) Apabila terjadi selama dua siklus berturut-turut haruslah
diperiksa terhadap kemungkinan adanya kehamilan.
b) Apabila setelah tiga siklus menstruasi belum juga terjadi, maka
sebaiknya pil kontrasepsi dihentikan sampai menstruasi
kembali sperti semula.
c) Dianjurkan untuk memakai cara kontrasepsi yang lain.
d) Bila dengan cara ini masih belum berhasil dapat pula dicoba
dengan human menopausal gonadotrophin (Agnesa, 2010).
34
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber : Notoadmojo (2010), Saifuddin (2010), Agnesa (2010)
Pengetahuan
Akseptor
Kontrasepsi Pil
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
7. Informasi
Efek Samping Kontrasepsi Pil
1. Mual
2. Muntah
3. Pusing
4. Nyeri pada payudara
5. Perdarahan bercak
6. Meningkatnya atau
menurunnya berat badan
7. Penurunan libido
8. Perubahan suasana hati
9. Hyperpigmentasi/chloasma
10. Kulit berminyak, acne
11. Keputihan / fluor albus
12. Amenorea
35
C. Kerangka Konsep
Keterangan Gambar :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi
Pengetahuan:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan lingkungan
sekitar
7. Informasi
Tingkat Pengetahuan
Akseptor Kontrasepsi Pil
tentang efek samping
kontrasepsi pil
Baik
Cukup
Kurang
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif. Deskritif
adalah penelitian yang diarahkan untuk menggambarkan suatu keadaan di
dalam masyarakat. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berhubungan
dengan angka, baik yang diperoleh dari pengukuran maupun nilai suatu data.
Jadi deskriptif kuantitatif adalah gambaran suatu keadaan di dalam masyarakat
yang akan ditunjukkan dengan angka-angka (Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Widjiati
Margomulyo Bojonegoro.
2. Waktu Penelitian
Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Januari – Februari tahun 2013.
37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah subyek atau golongan yang menjadi sasaran
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini populasinya adalah
seluruh akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati Margomulyo yaitu
sebanyak 35 akseptor.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel
dalam penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi Pil di BPS Widjiati
Margomulyo Bojonegoro sebanyak 35 akseptor.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah sampling insidental. Menurut Sugiyono (2010) sampling insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dan dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data.
D. Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuisioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan
baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan
memberikan tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2010).
38
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang bila responden hanya
diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah disediakan yaitu
jawaban benar dan salah (Sumarsono, 2004).
Pernyataan positif (favourable) maka jawaban “benar” diberi nilai 1
sedangkan jawaban “salah” diberi nilai 0. Sedangkan pernyataan negatif
(unfavourable), maka jawaban “benar” diberi nilai 0 dan jawaban “salah”
diberi nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√)
pada jawaban yang dianggap benar. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan
akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Kuesioner tentang efek samping kontrasepsi pil
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
soal
Favourable Unfavourable
Pengetahuan
akseptor
kontrasepsi
pil tentang
efek samping
kontrasepsi
pil
a. Pengertian 1 2 2
b. Jenis
kontrasepsi
3* 4 2
c. Cara kerja 5 6 2
d. Cara
pemakaian
7* 8 2
e. Manfaat 9 10 2
f. Indikasi 11 12 2
g. Kontraindikasi 13 14 2
h. Efek samping 15, 16*,17,18,
21,22,23,24,25,
26,27*,28,29
19,20,30,31,
32,33,34,35*
21
Jumlah 35
Sumber : Data Primer, Desember 2012
39
Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis. Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan di BPS Ririt Indah Wahyuni, Amd.Keb
pada 30 akseptor kontrasepsi pil pada tanggal 29 Desember 2012.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Penelitian
ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu:
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka
butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005).
Hasil uji validitas pada 35 pernyataan diketahui bahwa sebanyak 30
item pernyataan dinyatakan valid dimana nilai r hitung > r tabel (0,361).
Sedangkan sebanyak 5 item pernyataan yaitu nomor 3, 7, 16, 27 dan 35
dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung < r tabel (0,361). Item
pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dibuang dan tidak
digunakan dalam pernyataan.
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
40
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Riwidikdo, 2009).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach minimal 0,7
(Riwidikdo, 2009). Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha
sebesar 0,896 > 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.
41
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa atau hal sebagian atau
seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Arikunto, 2010).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek
samping kontrasepsi pil.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data sekunder
diperoleh dari catatan data di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
mengenai jumlah akseptor KB dan jumlah akseptor kontrasepsi pil.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang didapatkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini hanya
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi
pil tentang efek samping kontrasepsi pil.
42
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala
ukur
Parameter dan
kriteria
Pengetahuan
akseptor
kontrasepsi
pil tentang
efek
samping
kontrasepsi
pil
Segala sesuatu
informasi yang
diketahui dan
dimengerti oleh
akseptor kontrasepsi
pil tentang efek
samping penggunaan
kontrasepsi pil
Kuesioner Ordinal 1. Baik bila
(x) > mean + 1
SD
2. Cukup : bila
mean - 1 SD £
x £ mean + 1
SD
3. Kurang : bila
(x) < mean – 1
SD
(Riwidikdo, 2009)
Sumber : Data Primer, Mei, 2013
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah serangkaian operasi atau informasi yang
diinginkan. Arti lain dari pengolahan data adalah suatu sistem yang akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi
keluaran berupa bahan jadi (Arikunto, 2010). Proses pengolahan data
menurut Arikunto (2010), adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
43
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap
dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Entry data
Kegiatan ini memasukkan data dalam program komputer untuk
dilakukan analisis lanjut.
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke
dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
44
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti
menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo
(2009), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu :
a. Mean
Keterangan :
: rata-rata (mean)
n : jumlah responden
nxi : nilai responden
b. Standard Deviation
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi : nilai responden
n : jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan
yang sudah tercantum diatas.
Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2009),
sebagai berikut :
n
nX
xiå == i
X
( )
1
2
2
SD-
å-å
=n
n
xiXI
45
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
46
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Bidan Praktek Swasta (BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro
merupakan salah satu BPS yang terletak di Desa Margomulyo Bojonegoro
dengan batas wilayah yaitu sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalangan,
sebelah barat berbatasan dengan Desa Meduri, sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Meduri dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sumberejo.
Pelayanan kesehatan di BPS Widjiati terdiri dari pelayanan imunisasi,
pengobatan umum, pelayanan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan Keluarga Berencana (KB). BPS Widjiati yang dilakukan oleh bidan
dan perawat. Sarana dan prasarana yang terdapat di bidan praktek swasta
(BPS) Widjiati Margomulyo Bojonegoro yaitu 2 kamar bersalin, 1 ruang
periksa dan 2 ruang rawat inap. Rata-rata kunjungan tiap hari 25 orang
dengan kejadian persalinan, periksa hamil, KB dan Imunisasi.
Pada bulan Januari – Februari 2013 terdapat 78 akseptor kontrasepsi di
BPS Widjiati Margomulyo. Dari jumlah tersebut sebanyak 35 orang adalah
akseptor kontrasepsi pil.
48
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
Responden dari penelitian ini adalah akseptor kontrasepsi pil di BPS
Widjiati Margomulyo Bojonegoro. Karakteristik responden dalam
penelitian ini meliputi : umur, pendidikan dan pekerjaan. Karakteristik
responden diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Prosentase
(%)
1
2
3
< 20 th
20-35 th
> 35 th
2
15
18
5,7
42,9
51,4
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel 4.1. di atas didapatkan hasil bahwa responden
dengan umur kurang dari 20 tahun sebanyak 2 orang (5,7%), responden
dengan umur 20 – 35 tahun sebanyak 15 orang (42,9%) dan responden
dengan umur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang (51,4%), sehingga
mayoritas responden berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 18 orang
(51,4%).
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase
(%)
1
2
3
4
SD
SMP
SMA
PT
6
19
7
3
17,1
54,3
20,0
8,6
Jumlah 35 100
49
Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan hasil bahwa responden
dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 6 orang (17,1%), pendidikan
SMP sebanyak 19 orang (54,3%), pendidikan SMA sebanyak 7 orang
(20,0%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (8,6%), sehingga
mayoritas tingkat pendidikan adalah SMP sebanyak 19 orang (54,3%).
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Prosentase
(%)
1
2
3
4
PNS
Swasta
Wisraswasta
IRT
1
12
3
19
2,9
34,3
8,6
54,3
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas didapatkan hasil bahwa responden
dengan pekerjaan PNS sebanyak 1 orang (2,9%), bekerja di sektor swasta
sebanyak 12 orang (34,3%), wiraswasta sebanyak 3 orang (8,6%) dan
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang (54,3%), sehinggga
mayoritas responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang
(54,3%).
2. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar
16,3143 dan standar deviasi sebesar 4,28246 seperti tertera pada tabel 4.4.
di bawah ini :
50
Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel Mean Std. Deviation
Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi
pil tentang efek samping kontrasepsi pil
BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro
Tahun 2013
16,3143 4,28246
Sumber : Data primer, Maret 2013
Hasil perhitungan mean dan standar deviasi tingkat pengetahuan
akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil
menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) di
mana dari hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat
pengetahuan sebagai berikut :
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :
: (x) > mean +1 SD
: (x) > 16,31+ 1 (4,28)
: (x) > 20,60
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 20,60
b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :
: mean -1 SD £ x £ mean + 1 SD
: 16,31 – 1 (4,28) £ x £ 16,31+ 1 (4,28)
: 12,03 £ x £ 20,60
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : 12,03 £ x £ 20,60
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh sebagai berikut :
: (x) < mean–1 SD
: (x) < 16,31 – 1 (4,28)
: (x) < 12,03
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 12,03
51
Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Akseptor kontrasepsi pil tentang Efek
Samping kontrasepsi pil
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
6
16
13
17,1
45,7
37,2
Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer, Maret 2013
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa Tingkat
pengetahuan Akseptor KB Pil tentang Efek Samping KB Pil di BPS
Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada kategori baik sebanyak 6
responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%) dan
kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi tingkat pengetahuan
akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil yang paling
banyak pada kategori cukup.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro pada kategori baik
sebanyak 6 responden (17,1%), kategori cukup sebanyak 16 responden
(45,7%) dan kategori kurang sebanyak 13 orang (37,2%), jadi tingkat
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil
yang paling banyak pada kategori cukup.
52
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Faktor yang
mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, minat,
pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori pengetahuan
tentang efek samping pada akseptor kontrasepsi pil di BPS Widjiati
Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 dipengaruhi faktor umur, pendidikan dan
pekerjaan. Umur dapat dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka
semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi
yang diperoleh. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula
mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung, dimana dengan sebagai ibu rumah tangga maka
ibu dapat mempunyai waktu luang untuk memperoleh informasi melalui
media cetak dan media elektronik (Notoatmodjo, 2010).
53
D. Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dan kendala dalam penelitian ini antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :
a. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga
tidak mengetahui apakah akseptor mengalami efek samping dari
penggunaan kontrasepsi pil tersebut atau belum.
b. Kuesioner
Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup di
mana responden hanya menjawab benar dan salah, sehingga kurang
memperoleh informasi secara lebih mendalam.
2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat penelitian, banyak
responden yang kurang memahami tentang kuesioner yang diajukan pada
peneliti sehingga peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang kuesioner
tersebut.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013
dalam kategori baik sebanyak 6 responden (17,1%).
2. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013
dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (45,7%).
3. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013
dalam kategori kurang sebanyak 13 responden (37,2%).
4. Tingkat pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping
kontrasepsi pil di BPS Widjiati Margomulyo Bojonegoro tahun 2013 yang
paling banyak pada kategori cukup.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan hendaknya menambah sumber referensi, sumber
bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan
pengetahuan akseptor kontrasepsi pil tentang efek samping kontrasepsi pil.
54
55
2. Bagi Akseptor Konrasepsi Pil
Masyarakat dalam hal ini adalah akseptor kontrasepsi pil sebelum memilih
dan menggunakan kontrasepsi pil sebaiknya berusaha meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan dengan mengikuti penyuluhan, banyak
membaca buku yang berkaitan tentang kontrasepsi, atau dengan
menambah pengetahuan tentang kontrasepsi dari berbagai informasi yang
diperoleh melalui media elektronik maupun media massa.
3. Bagi Bidan atau Tenaga Kesehatan
Bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan
terutama dalam memberikan penyuluhan tentang efek samping kontrasepsi
yang aman bagi akseptor.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian dengan
mengembangkan variabel agar hasil yang diperoleh lebih valid, misalnya
adalah melakukan penelitian tentang hubungan penggunaan kontrasepsi
pil dengan efek samping penggunaan kontrasepsi pil.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, FP. 2012. Kajian Tentang Prevalensi Kontrasepsi Keluarga Berencana
Catatan Kecil Dalam Upaya Pencapaian MDGs 2015 di Maluku. Maluku :
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNPATTI
Agnesa, A. 2010. Makalah Pil Kontrasepsi (PIL KB). http://kesmas-
unsoed.blogspot.com. 24 November 2012.
Angio dkk. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat
Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Puskesmas Manyaran Semarang.
Jurnal Kesehatan. Semarang : STIKES Telogorejo
Anna, LK. 2010. Bagaimana Pil KB Bekerja. http://health.kompas.com. 27
November 2012
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Bararah, VF. 2011. Yang Bikin Nyeri Payudara. http://health.detik.com. 24
November 2012
BKKBN Provinsi Jawa Timur. 2012. Pencapaian Peserta KB Aktif Bulan
Pebruari 2010 Di Jawa Timur. http://jatim.bkkbn.go.id. 4 November 2012
Budi, S dan Manoe, M. 2008. Pil Kontrasepsi. http://kuliahbidan.wordpress.com.
20 November 2012.
Cortona. 2011. Pengertian Berat Badan. http://sebuahcoretansaya.blogspot.com.
24 November 2012.
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :
Pustaka Rihanna.
Harmadi, SHB. 2011. Fakta dan Logika Kependudukan di Indonesia
http://gagasanhukum.wordpress.com. 29 Oktober 2012.
Hartanto. H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Iskandar. 2008, Awas Keputihan bisa Mengakibatkan Kematian dan Kemandulan,
http://www.averroes.or.id, 24 November 2012
Junita, A. 2008. Efektivitas Manajemen Pelayanan Kesehtan Pemerintah Kota
Binjai : Studi Kasus Pada Pelayanan Program Keluarga Berencana. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Tinggi. Volume 1 No. 2 Agustus 2008
Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Marlinda, R, 2011. Hubungan Persepsi Wanita Usia Subur Tentang IUD Dengan
Motivasi Penggunaan Ulang IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Lintaubuoiii
Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010. Penelitian Keperawatan Maternitas.
Universitas Andalas : Fakultas Keperawatan
Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri: Obstetric Operatif, Obstetric Social. Jakarta:
EGC
Mustika, 0. 2009. Jumlah Akseptor KB di Indonesia. http://www.lontar.ac.id. 29
Desember 2012
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Paramita. 2011. Penyebab dan Pencegahan Amenorrhea.
http://www.ceritamu.com. 24 November 2012
Retnowati, FD. 2010. Perbedaan Kenyamanan Seksual Pada Akseptor Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Puskesmas Sragen. Karya Tulis
Ilmiah. Surakarta : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta
:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sari RY dan Utami, YW. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Keluarga Berencana Hormonal Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi
Gangguan Menstruasi Di Kelurahan Pablengan Kabupaten Karanganyar,
Berita Ilmu Keperawatan. Vol. 2 No. 1, Maret 2009: 37-42
Sudayasa, P. 2010. Manfaat Utama Program Keluarga Berencana.
http://www.puskel.com. 20 November 2012.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumarsono. S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Suparyanto. 2010. Hiperpigmentasi Efek Samping. http://dr-
suparyanto.blogspot.com. 24 November 2012.
Susanta, I.G.T. 2012. Propolis mengatasi Mual dan Muntah.
http://suryoasri.com. 24 November 2012
Ulum. MB. 2012. Semua Tentang Pil KB, http://dududth.blogspot.com. 4
November 2012
Viola, F. 2012. Mulai Kenali Masalah Kontrasepsi Anda.
http://www.tanyadok.com. 24 November 2012
Witjaksono, J. 2012. Rencana Aksi Keluarga Berencana Dan Kesehatan
Reproduksi Tahun 2012-2014. Jakarta : BKKBN
Yuliandra, Y. 2011. Efek Samping Obat. http:// yorijuly14.wordpress.com. 24
November 2012
Zuliana, A. 2010. Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang Efek Samping Pil KB di
Bidan Praktek Swasta RB An-Nurr Kecamatan Colomadu Kabupaten
Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah. Boyolali : Akademi Kebidanan Estu
Utomo