TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA BERBICARA DI DEPAN … · penelitian yang digunakan adalah Kuesioner...
Transcript of TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA BERBICARA DI DEPAN … · penelitian yang digunakan adalah Kuesioner...
i
TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA BERBICARA DI DEPAN UMUM
DAN IMPILIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM
BIMBINGAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI BERBICARA
DI DEPAN KELAS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Katerina Mangampang
131114064
N JUDUL
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Raihlah dulu baju sarjanamu
sebelum engkau
meraih gaun pengantinmu.
“TIDAK BOLEH terjadi
seseorang tidak
melanjutkan PENDIDIKAN
karena ia MISKIN”
(Frans Seda)
Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara
kamu (1 Petrus 5:7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu mendengar ketika saya berkeluh
kesah, tetap menuntun dan menyertai setiap langkah hidup saya.
Kakek dan Nenek saya yang sudah berbahagia di surga
Kakek Tarru’ (Alm) dan Nenek Sumule (Almh)
Kakek Tato’ (Alm) dan Nenek Sattu (Almh)
Kedua Orang tua yang saya cintai
Bapak Daniel Mangampang
Mama Yunita Rupang
Abang dan adik-adik yang saya sayangi
Pasianus Risto Mangampang
Yosefita Mangampang
Fiya Mangampang
Marwel Octaviano Mangampang
Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd yang setia dan sabar
dalam mendampingi saya selama proses penulisan skripsi.
Teman-teman Angkatan 2013
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA BERBICARA DI DEPAN UMUM
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN PROGRAM
BIMBINGAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI BERBICARA
DI DEPAN KELAS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma)
Katerina Mangampang
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat kecemasan
mahasiswa dan mahasiswi berbicara di depan umum, (2) mengidentifikasi item
pengukuran kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum yang memiliki
capaian skor tinggi sebagai dasar penyusunan program bimbingan peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek
penelitian adalah mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 84 orang. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Kecemasan Mahasiswa Berbicara di
Depan Umum dengan 38 item. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan Alpha
Cronbach dengan reliabilitas 0,915. Teknik analisis data yang digunakan adalah
norma kategorisasi Azwar yang terdiri atas 5 kategori yakni sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan konseling
Universitas Sanata Dharma sebagai berikut: 1 (1,19%) mahasiswa berada di
kategori sangat tinggi, 9 (10,71%) mahasiswa berada di kategori tinggi, 35
(41,67%) mahasiswa berada di kategori sedang, 35 (41,67%) mahasiswa berada di
kategori rendah, 4 (4,76%) mahasiswa berada di kategori sangat rendah. Hasil
penelitian ini juga memperlihatkan bahwa tingkat kecemasan berbicara di depan
umum antara mahasiswa dan mahasiswi sebagai berikut: tidak ada mahasiswa dan
1 (1,96%) mahasiswi berada di kategori sangat tinggi, 1 (3,03%) mahasiswa dan 8
(15,69%) mahasiswi berada di kategori tinggi, 9 (27,27%) mahasiswa dan 26
(50,98%) mahasiswi berada di kategori sedang, 21 (63,64%) mahasiswa dan 14
(27,45%) mahasiswi berada di kategori rendah, 2 (6,06%) mahasiswa dan 2
(3,92%) mahasiswi berada di kategori sangat rendah. Melalui hasil perhitungan
skor item menunjukkan 8 item yang berada pada kategori tinggi sebagai dasar
penyusunan program bimbingan peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan
kelas.
Kata Kunci: Kecemasan berbicara di depan umum, mahasiswa, mahasiswi,
program bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANXIETY LEVEL OF UNIVERSITY STUDENTS WHEN SPEAKING IN
PUBLIC AND ITS IMPLICATION FOR THE GUIDANCE PROGRAM OF
IN-CLASS PRESENTATION SELF-CONFIDENCE DEVELOPMENT
(Descriptive Study on Students of Guidance and Counseling Departement
Batch 2016 Sanata Dharma University)
Katerina Mangampang
Sanata Dharma University
2017
This research was aimed at: (1) describing the level of anxiety of
university students when speaking in public, (2) identifying items on anxiety
measurement of students speaking in public having high scores as a basis of
compiling the guidance program of in-class presentation self-confidence
development.
This was a descriptive quantitative research. The subjects were 84 students
of batch 2016 of Guidance and Counseling Departement. Research instrument
used was 38 items of a Students’ Anxiety when Speaking in Public Questionnaire.
Instrument reliability was measured by Alpha Cronbach, with reliability of 0,915.
Data analysis technique used was Azwar categorization norm consisting of 5
categories namely very high, high, medium, low, and very low.
The result of this research showed that anxiety level of students of
Guidance and Counseling Departement of Sanata Dharma University batch 2016
when speaking in public was as follows: 1 (1,19%) student was categorized as
very high, 9 (10,71%) students were categorized as high, 35 (41,67%) students
were categorized as medium, 35 (41,67%) students were categorized as low, 4
(4,76%) students were categorized as very low. This research result also showed
that anxiety level when speaking in public between female and male students is as
follows: no male student and 1 (1,96%) female student was categorized as very
high, 1 (3,03%) male student and 8 (15,69%) female students were categorized as
high, 9 (27,27%) male students and 26 (50,98%) female students were categorized
as medium, 21 (63,64%) male students and 14 (27,45%) female students were
categorized as low, 2 (6,06%) male students and 2 (3,92%) female students were
categorized as very low. Item score calculation result showed 8 items which were
categorized as high were used as the basic of the compilation of the guidance
program of in-class presentation self-confidence development.
Keyword: Public speaking anxiety, male Students, female Students, guidance
program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria
atas berkat dan karunia-Nya yang sangat luar biasa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan,
bimbingan dan kerjasama yang baik dari pihak-pihak yang terlibat, penulis tidak
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Kepala Program Studi
Bimbingan dan Konseling dan juga selaku dosen pembimbing yang
selalu setia dan sabar dalam mendampingi penulis selama ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada penulis selama
empat tahun penulis menempuh pendidikan di Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
5. Stefanus Priyatmoko yang selalu sabar membantu penulis dalam hal
administrasi selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
6. Adik-adik angkatan 2016 atas kesediaannya menjadi subjek penelitian
dan mau membantu penulis mengisi kuesioner dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kedua orang tua yang saya cintai Bapak Daniel Mangampang dan
Mama Yunita Rupang yang sudah memberikan kepercayaan dan
tanggung jawab kepada saya untuk bisa melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi. Terima kasih buat dukungan dan doa yang selalu
bapak dan mama berikan buat saya. Akhirnya saya sudah bisa
menyelesaikan salah satu tanggung jawab yang bapak dan mama
diberikan. Kurre’ Sumanga ambe’ sola indo’ku.
8. Abang Pasianus Risto Mangampang yang selalu memberikan
semangat dan menjadi pesaing saya selama ini di dunia pendidikan.
9. Adik-adikku Yosefita Mangampang, Fiya Mangampang dan Marwel
Octaviano Mangampang yang selalu mendoakan, mendukung,
menyemangati dan tidak pernah bosan menegur kalau kakaknya malas-
malasan.
10. Para punggawa “Bongsoer Indomie Telur” Melly Haryati, Liku
Arruan, Iftiah Syarif, Muhammad Sahrul yang setiap harinya
menanyakan kapan lulus dan kapan balik ke Berau biar bisa kumpul
lagi. Terima kasih buat pertanyaannya, itu yang membuat saya
semangat menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga baruku selama di Kota istimewa ini Mersy Cahyati,
Maristella Oparekhe Hilapok, Pretty Klara Elizabeth Br Tarigan,
Kadek Sri Widhirahayu, Rofina Agustina Puhugelong, Florencia
Valentine Tandirerung, Wahyuni Meilani Br Tarigan, Elisabet Dwi
Retno Agustamanesia, Bruder Berdinus Raja Najak dan Bruder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................8
D. Rumusan Masalah ................................................................................8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................8
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................9
G. Definisi Istilah ....................................................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................12
A. Kecemasan Berbicara di Depan Umum .............................................12
1. Pengertian Kecemasan Berbicara di Depan Umum .....................12
2. Aspek-aspek Kecemasan Berbicara di Depan Umum .................14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Berbicara di Depan
Umum ...........................................................................................17
4. Ciri-ciri Kecemasan Berbicara di Depan Umum .........................20
B. Kepercayaan Diri ...............................................................................22
1. Pengertian Kepercayaan Diri .......................................................22
2. Ciri-ciri Kepercayaan Diri ............................................................23
C. Mahasiswa Sebagai Remaja Akhir .....................................................24
1. Pengertian Remaja Akhir .............................................................24
2. Tugas Perkembangan Remaja Akhir ............................................24
3. Usaha-usaha Remaja Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Depan
Umum ...........................................................................................25
D. Keterampilan Berbicara di Depan Umum Bagi Guru BK .................26
E. Kajian Penelitian Relevan ..................................................................27
F. Kerangka Pikir ...................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................30
A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................32
C. Subjek Penelitian ................................................................................32
D. Variabel Penelitian .............................................................................33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .........................................33
1. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................33
2. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................35
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................37
1. Validitas .......................................................................................37
2. Reliabilitas ...................................................................................41
G. Teknik Analisis Data ..........................................................................43
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ......................................44
2. Menentukan Kategori ...................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................48
A. Hasil Penelitian ..................................................................................48
1. Deskripsi Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan
Umum Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma ..........................................................48
2. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma ...............50
3. Skor Item Tingkat Kecemasan Mahasiswa Baru Saat Berbicara
di Depan Umum ...........................................................................52
B. Pembahasan ........................................................................................54
1. Deskripsi Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan
Umum Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma ..........................................................54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma ...............56
3. Implikasinya Terhadap Pengembangan Program Peningkatan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Kelas ...............................57
BAB V PENUTUP .........................................................................................59
A. Kesimpulan ........................................................................................59
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................60
C. Saran ...................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subjek Penelitian ......................................................................... 32
Tabel 3.2 Skor Kuesioner Kecemasan Mahasiswa Berbicara
di Depan Umum ........................................................................... 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan Berbicara
di Depan Umum Sebelum Uji Coba ............................................ 36
Tabel 3.4 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Kecemasan
Mahasiswa Berbicara di Depan Umum (Uji Coba) ..................... 39
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan Mahasiswa Berbicara di
Depan Umum (Final) ................................................................... 40
Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Kecemasan
Mahasiswa Berbicara di Depan Umum (Final) ........................... 41
Tabel 3.7 Kriteria Guilford .......................................................................... 42
Tabel 3.8 Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen ........................................ 43
Tabel 3.9 Kategorisasi Skor Kecemasan Mahasiswa Berbicara di
Depan Umum ............................................................................... 45
Tabel 3.10 Kategorisasi Data Skor Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara di Depan Umum .......................................................... 46
Tabel 3.11 Penggologan Tinggi Rendahnya Skor Item Kecemasan
Mahasiswa Berbicara di Depan Umum ....................................... 47
Tabel 4.1 Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan Umum ...... 48
Tabel 4.2 Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi .......................................................... 50
Tabel 4.3 Penggolongan Skor Item Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara di Depan Umum .......................................................... 52
Tabel 4.4 Item yang Memiliki Skor Tinggi ................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir……………………………………. 30
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara di Depan Umum........................................................ 49
Gambar 4.2 Diagram Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi ........................................................ 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan Umum
Final ........................................................................................... 65
Lampiran 2 Tabulasi Data Final.................................................................... 70
Lampiran 3 Tabulasi Data Mahasiswa .......................................................... 72
Lampiran 4 Tabulasi Data Mahasiswi .......................................................... 73
Lampiran 5 Tabel Data Validitas Final ......................................................... 74
Lampiran 6 Program Bimbingan Peningkatan Kepercayaan Diri Berbicara
di Depan Kelas .......................................................................... 77
Lampiran 7 Program Bimbingan Pengurangan Kecemasan Berbicara di
Depan Umum ............................................................................. 84
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
definisi istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Program studi Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu
program studi yang berada dilingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Program studi ini menghasilkan lulusan yang nantinya
menjadi seorang guru Bimbingan dan Konseling. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 Tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang
berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S1) dalam bidang
Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan
dan Konseling.
Guru Bimbingan dan Konseling dituntut untuk memiliki
kompetensi dibidang bimbingan dan konseling dalam bentuk standar Guru
BK yang diatur oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN). Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Konselor, kompetensi yang dimaksud ialah kompetensi
akademik dan kompetensi professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari kiat
pelaksanaan pelayanan profesional Bimbingan dan Konseling.
Pembentukan kompetensi akademik konselor ini merupakan
prosespendidikan formal jenjang strata satu (S-1) bidang Bimbingan dan
Konseling yang bermuara pada penganugerahan ijazah akademik Sarjana
Pendidikan (S.Pd) bidang Bimbingan dan Konseling.
Kompetensi profesional merupakan penguasaan kiat
penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan, yang
ditumbuhkan serta diasah melalui latihan menerapkan kompetensi
akademik yang telah diperoleh dalam konteks otentik Pendidikan Profesi
Konselor yang berorientasi pada pengalaman dan kemampuan praktik
lapangan, dan tamatannya memperoleh sertifikat profesi Bimbingan dan
Konseling dengan gelar profesi Konselor, yang disingkat Kons.
Kompetensi akademik dan kompetensi professional dirumuskan ke
dalam kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi professional. Sesuai dengan Peraturan yang telah dibuat
oleh Pemerintah maka mahasiswa calon guru BK dituntut untuk memiliki
semua kompetensi yang ada. Di dalam salah satu kompetensi yakni
kompetensi sosial disebutkan bahwa seorang guru BK harus memiliki
kemampuan berkomunikasi yang efektif.
Komunikasi terbagi menjadi dua yakni komunikasi secara verbal
dan non verbal. Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang
disampaikan secara lisan, tulisan berupa ucapan (bahasa). Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
verbal terkait dengan pemakaian simbol-simbol bahasa yaitu kata atau
rangkaian kata yang mengandung makna tertentu. Komunikasi non verbal
merupakan semua aspek komunikasi selain kata-kata, tidak hanya gerakan
dan bahasa tubuh tetapi juga bagaimana seseorang mengucapkan kata-
kata: infleksi, jeda, nada, volume, dan aksen. Tanda-tanda non verbal
terlihat dari tampilan wajah dan gerakan tangan. Maka dari itu, sebagai
calon guru Bimbingan dan Konseling diharapkan memiliki kemampuan
komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari baik di
masyarakat maupun di kampus karena dengan komunikasi, seseorang
dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Komunikasi juga
menggambarkan bagaimana seseorang mendengarkan, memahami, melihat
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Komunikasi ini dapat dilatih
maupun diasah secara terus menerus selama masa perkuliahan sebagai
bekal ketika sudah menjadi guru nantinya. Komunikasi yang efektif dalam
proses perkuliahan di kampus yakni adanya interaksi yang baik antara
dosen dan mahasiswa sehingga proses perkuliahan dapat berjalan lancar.
Proses perkuliahan berkaitan erat dengan kemampuan mahasiswa
berbicara di depan umum diantaranya adanya interaksi antara dosen dan
mahasiswa yang terjadi melalui metode pengajaran yang digunakan oleh
dosen seperti ceramah, tanya jawab, presentasi, diskusi kelompok, dan
lain-lain. Melalui metode mengajar ini, dosen melatih mahasiswa untuk
lebih aktif dalam proses perkuliahan. Salah satu caranya ialah mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok mengenai suatu tema dan
melaporkan hasil diskusi itu melalui presentasi. Diskusi kelompok
membantu mahasiswa untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam
memahami tema yang didapatkan dan dapat menjadi sarana tutor sebaya,
dimana sesama anggota kelompok bisa saling melengkapi dan membantu
jika ada anggota kelompok yang kurang memahami tema yang didapatkan.
Kemampuan mahasiswa berbicara di depan umum yang dimaksud
ialah mahasiswa aktif didalam kelompok seperti menyampaikan masukan
atau ide ketika berdiskusi di dalam kelompok, mengajukan pertanyaan
kepada dosen jika merasa materi yang disampaikan dosen belum jelas,
aktif menyampaikan ide ketika perkuliahan sedang berlangsung,
menjawab pertanyaan yang diberikan dosen, mempresentasikan tugas
dengan baik, berani menjawab pertanyaan yang diberikan teman ketika
presentasi di depan kelas.
Bagi mahasiswa, berbicara di depan umum tidaklah mudah,
terlebih pada mahasiswa di semester awal karena mereka masih
beradaptasi dengan lingkungan barunya yakni proses perkuliahan. Proses
perkuliahan sangat berbeda jauh dengan keadaan ketika mereka masih
berada di Sekolah Menengah/Kejuruan dulu karena perkuliahan menuntut
mahasiswa untuk lebih mandiri. Ketidakmampuan mahasiswa untuk
berbicara di depan umum dikarenakan adanya perasaan cemas dalam
dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menurut Sigmund Freud (Boeree, 2013) Ego berdiri ditengah-
tengah kekuatan yang dahsyat: realitas, masyarakat, sebagaimana yang
direpresentasikan oleh Id. Ketika terjadi konflik diantara kekuatan-
kekuatan ini untuk menguasai Ego, maka sangat bisa dipahami kalau Ego
merasa terjepit dan terancam, serta merasa seolah-olah akan lenyap digilas
kekuatan-kekuatan tersebut. Perasaan terjepit dan terancam ini disebut
kecemasan (anxiety).
Penelitian yang dilakukan oleh Ririn, dkk pada tahun 2013 kepada
Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang Angkatan 2011 mengenai hubungan antara
keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum
didapatkan hasil bahwa keterampilan komunikasi mahasiswa berada pada
kategori rendah (48,53%) dan kecemasan berbicara di depan umum
mahasiswa berada pada kategori tinggi (42,65%). Maka terdapat hubungan
yang signifikan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan
berbicara di depan umum. Pearson Correlation sebesar -0,785 p 0,001
dengan tingkat hubungan kuat. Tanda korelasi menunjukkan arah negatif,
artinya semakin tinggi keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin
rendah kecemasannya berbicara di depan umum. Sebaliknya semakin
rendah keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin tinggi
kecemasannya berbicara di depan umum.
Peneliti pernah menjadi cofas menggantikan dosen mata kulaih
yang berhalangan hadir ketika perkuliahan angkatan 2016. Saat itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
beberapa kelompok mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Proses
diskusi berjalan kurang baik karena mahasiswa yang menjadi pembahas
kurang aktif dalam bertanya karena merasa apa yang dijelaskan sudah
lengkap. Peneliti juga melihat anggota kelompok yang hanya diam saja
dan mengandalkan teman lain untuk menjelaskan ketika apa yang
dijelaskan tidak dimengerti oleh pembahas.
Tidak hanya terjadi pada angkatan 2016 saja, pengalaman peneliti
ketika masa perkuliahan, mahasiswa kurang aktif ketika perkuliahan
maupun presentasi. Mahasiswa hanya mengangguk-anggukkan kepala
sebagai tanda bahwa sudah mengerti terhadap materi yang telah dijelaskan
dosen maupun teman-teman ketika persentasi, namun setelah perkuliahan
selesai mahasiswa menjadi bingung kembali mengenai materi yang telah
dibahas.
Pengalaman pribadi peneliti, sering juga terjadi saat mendapatkan
tugas untuk dipresentasikan, peneliti terlebih dahulu menyiapkan diri
dengan baik dan mendalami materi yang akan dipresentasikan. Namun
sesampainya dikampus dan akan memulai presentasi, peneliti terkadang
merasa cemas dan takut salah sehingga membuat peneliti menjadi deg-
degan dan bingung mengenai apa yang akan dijelaskan nantinya. Hal ini
sering membuat peneliti terbata-bata dalam berbicara.
Kecemasan ini muncul karena berbagai macam alasan yang
dilontarkan ketika presentasi di depan kelas diantaranya gugup, malu
dengan teman-teman di kelas, takut diolok-olok oleh teman dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tidak didengarkan. Dengan berbagai macam alasan ini membuat
mahasiswa kurang aktif dalam perkuliahan sehingga mereka lebih memilih
diam dan mendengarkan saja. Dampak dari kecemasan berbicara di depan
umum ialah mahasiswa akan lebih banyak diam saat perkuliahan maupun
presentasi, mengandalkan kemampuan satu orang saja ketika berdiskusi di
dalam kelompok, menjadi semakin takut untuk mempresentasikan tugas di
depan kelas.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat judul “Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara Di Depan
Umum dan Implikasinya Terhadap Pengembangan Program Bimbingan
Peningkatan Kepercayaan Diri Berbicara Di Depan Kelas (Studi Deskriptif
pada Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma).
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
berbagai masalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa kurang aktif dalam proses perkuliahan.
2. Mahasiswa merasa cemas dalam memberikan pendapat atau
bertanya.
3. Mahasiswa merasa deg-degan saat akan presentasi di depan kelas.
4. Mahasiswa tidak memiliki keterampilan berbicara di depan umum
dan keterampilan mengatasi kecemasan berbicara di depan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk mengetahui
tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum dan implikasinya
terhadap pengembangan program bimbingan peningkatan kepercayaan diri
berbicara di depan kelas pada mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini secara spesifik masalah-masalah yang ingin
dipecahkan adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma?
2. Seberapa tinggi tingkat kecemasan berbicara di depan umum antara
mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma?
3. Item-item pengukuran kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma manakah yang memiliki capaian
skortinggi sebagai dasar penyusunan program bimbingan
peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Mendeskripsikan tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
2. Mendeskripsikan tingkat kecemasan berbicara di depan umum
antara mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Mengidentifikasi item pengukuran kecemasan mahasiswa berbicara
di depan umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang memiliki capaian skor
paling tinggi sebagai dasar penyusunan program bimbingan
peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
tambahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
bimbingan dan konseling khususnya tentang kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum dan implikasinya terhadap
pengembangan program bimbingan peningkatan kepercayaan
diri berbicara di depan kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
tambahan informasi kepada Prodi Bimbingan dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengenai tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum dan implikasinya terhadap pengembangan program
bimbingan peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan
kelas, yang kiranya dapat memberikan inspirasi mengenai
kegiatan yang perlu dilakukan oleh prodi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma untuk membantu
mahasiswa mengatasi kecemasannya.
b. Bagi Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling
Penelitian ini diharapkan mampu membantu mahasiswa
untuk mengetahui seberapa tinggi kecemasan berbicaradi
depan umum mereka sehingga mahasiswa dapat mengurangi
kecemasannya.
c. Bagi Peneliti
Menambah informasi bagi peneliti mengenai
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum yang
dialami oleh angkatan 2016dan implikasinya terhadap
pengembangan program bimbingan peningkatan kepercayaan
diri berbicara di depan kelas.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama
tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
G. Definisi Istilah
1. Kecemasan adalah suatu kondisi yang membuat individu merasa
terancam dan tidak nyaman terhadap kondisi tersebut sehingga
individu memberikan respon yang kurang baik terhadap kondisi
tersebut.
2. Berbicara di depan umum merupakan suatu perkataan atau percakapan
yang melahirkan pendapat dalam bentuk ucapan, tulisan dan
sebagainya yang dilakukan dihadapan banyak orang atau khalayak
ramai.
3. Mahasiswa adalah seseorang atau individu yang sedang belajar dan
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan kecemasan berbicara di depan umum, kepercayaan
diri, mahasiswa sebagai remaja akhir, keterampilan berbicara di depan umum bagi
guru BK, kajian penelitian relevan, dan kerangka berpikir.
A. Kecemasan Berbicara di Depan Umum
1. Pengertian Kecemasan Berbicara di Depan Umum
Menurut Chaplin (2006) kecemasan merupakan perasaan
campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai rasa-rasa
mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Artinya
bahwa kecemasan merupakan perasaan takut dan perasaan prihatin
akan sesuatu yang akan dihadapi disaat mendatang tanpa ada alasan
yang jelas mengenai rasa takut dan prihatinnya.
Menurut Nevid, dkk (2005) kecemasan adalah suatu keadaan
yang mempunyai ciri ketergantungan fisiologis, perasaan tegang yang
tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif. Aprehensif merupakan
keadaan khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Artinya
bahwa kecemasan merupakan sebuah keadaan dimana seseorang
mengalami ketergantungan fisiologis karena adanya perasaan tegang
yang tidak menyenangkan dan perasaan khawatir akan terjadi sesuatu
yang buruk.
Menurut Freud, S (Feist & Feist, 2008) kecemasan adalah
kondisi yang tidak menyenangkan, bersifat emosional dan sangat
terasa kekuatannya, disertai sebuah sensasi fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memperingatkan seseorang terhadap bahaya yang sedang mendekat.
Perasaan tidak menyenangkan ini biasanya samar-samar dan sulit
dipastikan tetapi selalu terasa. Artinya, kecemasan adalah suatu
kondisi tidak menyenangkan yang dirasakan oleh seseorang dan
menimbulkan perasaan-perasaan tertentu dan perasaan itu menjadi
kuat sehingga seseorang mengalami sensasi fisik.
Menurut Durand & Barlow (2006) kecemasan adalah keadaan
suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang yang
ditandai oleh adanya kekhawatiran karena individu tidak dapat
memprediksi dan mengontrol kejadian yang akan datang. Artinya
bahwa kecemasan adalah perasaan khawatir dengan keadaan yang
akan datang.
Sedangkan Philips (Ririn dkk, 2013) menyebut kecemasan
berbicara di depan umum dengan istilah reticence, yaitu
ketidakmampuan individu untuk mengembangkan percakapan yang
bukan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan tetapi karena
adanya ketidakmampuan menyampaikan pesan secara sempurna, yang
ditandai dengan adanya reaksi secara psikologis dan fisiologis.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kecemasan berbicara di depan umum adalah suatu kondisi tidak
menyenangkan dan menimbulkan perasaan takut, tegang, prihatin
serta khawatir akan sesuatu yang buruk akan terjadi sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengakibatkan seseorang menjadi tidak mampu dalam menyampaikan
pesannya secara sempurnanya dihadapan orang banyak.
2. Aspek-aspek Kecemasan Berbicara di depan Umum
Semium (2006) menyebutkan ada empat aspek yang
mempengaruhi kecemasan. Aspek-aspek ini merupakan aspek-aspek
kecemasan secara umum namun dapat juga dijadikan sebagai aspek-
aspek kecemasan berbicara di depan umum, yaitu:
a. Aspek suasana hati
Suasana hati merupakan perasaan-perasaan yang cenderung
kurang intens dibandingkan dengan emosi dan sering kali tanpa
rangsangan kontekstual. Aspek-aspek suasana hati dalam gangguan
kecemasan berbicara di depan umum adalah adanya perasaan
cemas, tegang, panik dan khawatir. Individu yang mengalami
kecemasan berbicara di depan umum memiliki perasaan terancam
dari sumber tertentu. Misalnya ketika mahasiswa melakukan
presentasi di depan kelas, mahasiswa merasa terancam karena
diperhatikan oleh banyak orang. Aspek-aspek suasana hati yang
lainnya adalah depresi dan sifat mudah marah.
Depresi dapat terjadi karena individu mungkin tidak
mempunyai suatu pemecahan terhadap masalahnya sehingga
menjadi mudah menyerah dan selalu merasa bersalah. Sifat mudah
marah tersebut dapat muncul ketika individu tersebut mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kecemasan yang berkepanjangan dan membuatnya menjadi tidak
bisa tidur.
b. Aspek kognitif
Aspek-aspek kognitif dalam gangguan kecemasan berbicara
di depan umum menunjukkan kekhawatiran dan keprihatinan
mengenai bencana yang diantisipasi oleh individu misalnya
seseorang yang takut berada ditengah khalayak ramai
menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan mengenai
hal-hal yang baginya tidak menyenangkan atau mengerikan dan
mungkin akan terjadi pada dirinya. Individu tersebut merencanakan
atau merancang bagaimana cara yang harus dilakukan untuk
menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan atau mengerikan
itu.
Individu menjadi terpusat pada masalah-masalah yang
mungkin terjadi tetapi tidak memperhatikan masalah-masalah real
yang ada. Hal ini yang membuat individu menjadi ceroboh dan
menjadi bingung, akibatnya individu tersebut memilih untuk tidak
mau bekerja, tidak mau belajar secara efektif dan akhirnya
membuat individu tersebut semakin cemas. Misalnya dalam diskusi
kelompok, anggota kelompok sedang membahas materi yang akan
dipresentasikan tetapi ada anggota lain yang berpikir bahwa itu
sulit dan ia tidak mengerti sehingga anggota itu tidak mau
berkontribusi di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Aspek somatik
Aspek-aspek somatik merupakan aspek-aspek yang terjadi di
tubuh kita atau terjadi secara fisiologis. Aspek-aspek somatik dari
kecemasan berbicara di depan umum terbagi menjadi dua
kelompok. Pertama, aspek-aspek yang terjadi secara langsung
ketika individu tersebut sedang mengalami kecemasan, seperti
berkeringat, mulut kering, bernapas pendek, denyut nadi cepat,
tekanan darah meningkat, kepala terasa berdenyut-denyut, otot
terasa tegang. Aspek-aspek ini menunjukkan tingkat rangsangan
dari sistem saraf dan respon-respon yang sama juga terjadi saat
individu mengalami ketakutan.
Kedua, apabila kecemasan itu berkepanjangan maka individu
akan mengalami tekanan darah meningkat secara kronis, sakit
kepala, dan gangguan usus, kesulitan dalam pencernaan, dan rasa
nyeri pada perut dapat terjadi. Aspek-aspek ini merupakan
gangguan fisiologis yang disebabkan oleh rangsangan yang
berkepanjangan dan menyebabkan kerusakan jaringan yang berat.
d. Aspek motorik
Individu yang mengalami kecemasan berbicara di depan
umum sering merasa tidak tenang, gugup sehingga kegiatan
motoriknya menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-jari kaki
mengetuk-ngetuk, menggerak-gerakkan tangan, dan biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
individu menjadi mudah kaget terhadap suara yang terjadi secara
tiba-tiba.
Aspek-aspek motorik yang terjadi merupakan gambaran dari
rancangan kognitif dan somatik yang tinggi pada individu dan
merupakan usaha yang dilakukan individu untuk melindungi
dirinya dari apa saja yang dirasanya mengancam sehingga
menganggu individu untuk berfungsi secara efektif. Contoh dari
aspek ini adalah ketika mahasiswa mempresentasikan tugas di
depan kelas, karena merasa cemas maka mahasiswa menggerak-
gerakkan tangan sambil menjelaskan materi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Berbicara di
Depan Umum
Durand dan Barlow (2006) berpendapat bahwa kecemasan tidak
memiliki penyebab yang berdimensi tunggal yang sederhana tetapi
berasal dari banyak sumber antara lain:
a. Kontribusi Biologis
Kontribusi-kontribusi kecil dari banyak gen di wilayah-
wilayah kromosom yang berbeda secara kolektif membuat
seseorang rentan mengalami kecemasan.
b. Kontribusi Psikologis
Perasaan ketidakmampuan mengontrol yang berkembang
dari pengalaman-pengalaman awal maka seseorang akan
sangat rentan terhadap kecemasan di kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Kontribusi Sosial
Peristiwa yang menimbulkan stress memicu kerentanan
kita terhadap kecemasan. Tekanan sosial dapat menimbulkan
stress yang cukup kuat sehingga memicu terjadinya
kecemasan.
Menurut Rogers (2004), pola pikir yang keliru sangat
berpengaruh terhadap kecemasan berbicara di depan umum.
Seseorang yang hendak berbicara di depan umum berpikir bahwa
dirinya sedang “diadili”, merasa bahwa penampilan, gerak-gerik, dan
ucapannya sedang menjadi perhatian banyak orang.
Menurut Elliot dan Chong (2004), perbedaan jenis kelamin
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan
berbicara di depan umum dimana wanita memiliki tingkat kecemasan
berbicara yang lebih tinggi dibandingkan pria. Menurut Sunaryo
(2004), laki-laki mempunyai mental yang kuat terhadap sesuatu hal
yang dianggap mengancam dirinya dibandingkan perempuan sehingga
dengan mental yang kuat itu dapat membuat laki-laki merasa percaya
diri untuk berbicara di depan umum.
Perempuan mengalami kecemasan akan ketidakmampuannya
dalam segala hal khususnya dalam berbicara di depan umum
dibandingkan dengan laki-laki karena laki-laki lebih aktif, eksploratif,
sedangkan perempuan lebih sensitif. Perempuan lebih peka terhadap
emosinya dan peka juga terhadap perasaan cemasnya. Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
lebih mementingkan perasaan apa yang dirasakan ketika ia tidak
berhasil melakukan hal yang memang bukan kemampuannya (Stuart
& Laraia, 2006).
Burgoon dan Ruffner, Geist (Astrid, 2010), meyebutkan faktor
yang menyebabkan kecemasan berbicara di depan umum yaitu:
a. Pengalaman Individu
Kurangnya pengalaman atau adanya pengalaman yang
tidak menyenangkan yang dirasakaan individu. Hal ini
mengakibatkan individu cenderung mempunyai pikiran dan
perasaan yang negatif terhadap dirinya dan kemudian
menghindari untuk berbicara di depan umum. Individu
menyakini bahwa kejadian yang buruk akan terjadi meskipun
pada kenyataannya tidak semua pikirannya akan menjadi
kenyataan.
b. Citra diri individu
Keyakinan atau kepercayaan diri seseorang sangat
berpengaruh terhadap kecemasannya berbicara di depan
umum. Ketidakyakinan yang muncul dalam bentuk rasa takut
atau cemas menandakan adanya ketegangan yang sangat besar
dalam dirinya. Ketegangan inilah yang menyebabkan
tersumbatnya memori atau terganggunya kemampuan
mengingat, keringat dingin dan jantung berdebar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Perspektif negatif
Individu merasa dirinya tidak mampu untuk melakukan
sesuatu hal sehingga menimbulkan perasaan cemas dalam
dirinya. Individu mempersepsikan situasi disekitarnya tidak
mendukungnya. Dengan situasi tersebut, individu menilai
dirinya tidak mampu.
4. Ciri-ciri Kecemasan Berbicara Di Depan Umum
Menurut Bucklew (Triantoro, 2012), ciri-ciri kecemasan
berbicara di depan umum yakni:
a. Ciri fisiologis.
Ciri-ciri secara fisiologis ialah ciri-ciri yang terlihat langsung
dari fisik pada orang yang mengalami kecemasan berbicara di
depan umum diantaranya anggota badan yang gemetar, telapak
tangan berkeringat, dahi berkeringat, leher berkeringat, wajah
memerah, denyut jantung semakin cepat, dan tekanan darah
bertambah. Contohnya adalah ketika presentasi sedang
berlangsung, mahasiswa merasa bahwa materi yang dijelaskannya
susah untuk dimengerti dan mahasiswa ini juga masih belum
paham dengan materi itu sehingga ia hanya menjelaskannya apa
adanya saja. Mahasiswa tersebut merasa bahwa teman-teman di
kelas lebih pintar darinya sehingga mahasiswa menjadi semakin
cemas akan kemampuan dirinya sehingga selama presentasi telapak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tangan, dahi, leher berkeringan dan denyut jantung tang berdetak
cepat.
b. Ciri psikologis.
Ciri-ciri ini berasal dari psikologis seseorang namun dapat
terlihat secara langsung karena seseorang mengalami kesulitan
dalam menyusun pikiran atau mengungkapkan kata-kata ketika
berbicara di depan umum. Contohnya adalah ketika perkuliahan
berlangsung, dosen menunjuk salah satu mahasiswa dan
memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tersebut mengenai
materi yang sedang dijelaskan tetapi mahasiswa tersebut merasa
kaget karena ditunjuk secara tiba-tiba, mahasiswa tersebut
mengetahui jawabannya tetapi karena kaget sehingga mahasiswa
tersebut terbata-bata dalam menjawab dan kalimat yang digunakan
juga tidak tersusun dengan baik.
c. Ciri perilaku secara umum.
Ciri-ciri ini sering terjadi atau umumnya terjadi ketika
seseorang mengalami kecemasan berbicara di depan umum yakni
berjalan-jalan di seputar ruangan, tidak dapat duduk dalam waktu
lama, merokok terus-menerus, dan tidak dapat santai. Contohnya
adalah ketika mahasiswa memilih tempat duduk untuk perkuliahan,
mahasiswa memilih untuk duduk di bangku paling belakang agar
terhindar dari apapun seperti pertanyaan dosen. Terkadang juga
mahasiswa keluar masuk ruangan dengan alasan ke kamar mandi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Menurut Hakim (2005), percaya diri adalah suatu keyakinan
seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu mencapai tujuan
hidupnya. Artinya bahwa seseorang memiliki keyakinan di dalam
dirinya bahwa dengan kelebihan yang dimiliki dapat membuatnya dapat
mencapai tujuan hidupnya.
Menurut Lauster (2002), kepercayaan diri merupakan sikap atau
keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam melakukan
tindakan-tindakan tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan
hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya,
sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi
serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri, tidak
mementingkan diri sendiri, tidak membutuhkan dorongan orang lain
dan selalu optimis serta selalu merasa gembira. Artinya bahwa
kepercayaan diri membuat individu yakin akan kemampuan yang
dimilki dan membuatnya dapat melakukan segala sesuatunya dengan
mudah.
Menurut Taylor (2011), percaya diri (Self confidence) adalah
keyakinan individu akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan
perilaku tertentu atau untuk mencapai target tertentu. Artinya bahwa
percaya diri membuat kita merefleksikan kembali diri kita seperti apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan yakin bahwa apa yang kita miliki membuat kita melakukan sesuatu
sesuai dengan target yang akan dicapai.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
diri adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri dalam melakukan
segala sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan atau target yang ingin
dicapai.
2. Ciri-ciri Kepercayaan Diri
Hakim (2005) menyebutkan ciri-ciri individu mempunyai
kepercayaan diri:
a. Selalu merasa tenang dalam mengerjakan segala sesuatu. Perasaan
tenang tersebut membuat segala pekerjaan yang dilakukan dapat
terselesaikan dengan baik.
b. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul dalam berbagai
situasi dengan caranya sendiri.
c. Memiliki kecerdasan yang cukup sehingga membantu individu
dalam melakukan kegiatan apapun.
d. Memiliki potensi dan kemampuan lain yang mendukung
kehidupannya.
e. Memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan bersosialisasi yang
baik dengan orang lain dan sekitarnya.
f. Memiliki pengalaman hidup yang membuat mentalnya menjadi
kuat dan tahan dalam mengahadapi segala cobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Selalu berpikir dan beraksi secara positif dalam menghadapi
persoalan.
C. Mahasiswa Sebagai Remaja Akhir
1. Pengertian Remaja Akhir
Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah
masa remaja. Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting
dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi
yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.
Remaja berada diantara masa anak-anak dan masa dewasa. Remaja
masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik maupun
psikisnya. Pada umumnya, remaja masih belajar di sekolah Menengah
atau Perguruan Tinggi.
Menurut Salzman dan Pikunas (Yusuf, 2010) mengatakan
bahwa masa remaja ditandai dengan berkembangnya sikap dependen
kepada orang tua kearah independen, minat seksualitas dan
kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri,
nilai-nilai etika dan isu-isu moral.
2. Tugas Perkembangan Remaja Akhir
William Kay (Yusuf, 2010), mengemukakan bahwa tugas
perkembangan utama remaja akhir adalah memperoleh kematangan
sistem moral untuk membimbing perilakunya. Kematangan remaja
akhir belumlah sempurna jika tidak memiliki kode moral yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
diterima secara universal. William Kay mengemukakan tugas-tugas
perkembangan remaja akhir sebagai berikut:
a. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain baik secara
indivual maupun kelompok.
b. Menemukan sosok model yang dapat dijadikan panutannya.
c. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.
d. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri)
atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup.
e. Mampu meninggalkan reaksi atau sifat kekanak-kanakan dan
mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar.
3. Usaha-usaha Remaja Meningkatkan Kemampuan Berbicara di
Depan Umum
Balqis Khayyirah (2013), mengemukakan cara-cara yang
menunjang keberhasilan dalam berbicara di depan umum dan juga
dapat digunakan sebagai acuan untuk memulai melatih diri dalam
meningkatkan kemampuan berbicara di depan kelas yakni:
a. Menguasai materi yang hendak disampaikan.
b. Meningkatkan rasa percaya diri.
c. Menghilangkan rasa grogi dan cemas.
d. Menguasai teknik-teknik berbicara di depan umum.
e. Menguasai teknik bahasa tubuh.
f. Membuat audiens menjadi terkesima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
g. Menguasai teknik membuka dan menutup pembicaraan.
h. Menguasai teknik menjawab pertanyaan.
i. Membuat slide yang memukau dan memikat
j. Selalu berlatih.
D. Keterampilan Berbicara di Depan Umum Bagi Guru BK
Berbicara di depan umum merupakan suatu kegiatan yang pada
dasarnya dilakukan dalam rangka komunikasi. Pembicara memiliki ide
yang dapat berupa pengetahuan, pengalaman, cita-cita, keinginan,
perasaan dan sebagainya itu akan disampaikan dihadapan banyak orang
dalam suasana yang formal maupun nonformal.
Berbicara di depan umum dapat dilakukan oleh siapa saja terlebih
oleh seorang guru BK. Dimana kemampuan berbicara di depan umum ini
harus dimiliki seorang guru BK karena akan digunakan
ketikamelakukanbimbingan klasikal. Jika seorang guru BK memiliki
kemampuan berbicara di depan umum yang baik maka proses bimbingan
klasikal dapat berjalan dengan baik dan interaksi antara siswa dan guru BK
sangat dekat sehingga materi yang diberikan saat bimbingan klasikal dapat
diterima dengan baik oleh siswa.
Guru BK harus memiliki sebuah cara untuk bisa mengurangi rasa
cemas dan gugupnya ketika sudah berhadapan dengan siswa. Dimana
sebelum melakukan bimbingan, guru BK harus sudah mempersiapkan
materi yang akan disampaikan dan sudah melakukan latihan sebelumnya
sehingga sesampainya di kelas bisa lebih siap. Ketika proses bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
klasikal, guru BK juga harus memperhatikan volume dan intonasi suara
agar seluruh siswa di dalam kelas mendengarkan dan siswa menjadi
antusias mengikuti bimbingan kalsikal. Tidak hanya itu, bahasa tubuh
yang digunakan juga harus diperhatikan agar siswa merasa bahwa mereka
diterima keberadaannya di dalam kelas, tetap bersikap ramah dan selalu
melakukan kontak mata dengan siswa. Siswa juga sebaiknya diajak untuk
berdiskusi ataupun menjawab pertanyaan.
Metode yang digunakan ketika memberikan bimbingan pun harus
disesuaikan dengan keadaan siswa agar siswa tidak menjadi bosan
mengikuti bimbingan. Guru BK mengajak siswa menjadi aktif seperti
memberikan permainan yang sesuai dengan topik bimbingan sehingga
siswa mau untuk mengeksplor diri mereka. Sebagai guru BK juga harus
memiliki kepercayaan akan kemampuan yang dimilikinya.
E. Kajian Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ririn, dkk pada tahun 2011 dengan
judul “Hubungan Antara Keterampilan Komunikasi Dengan Kecemasan
Berbicara Di Depan Umum” pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Angkatan
2011 didapatkan hasil bahwa keterampilan komunikasi mahasiswa berada
pada kategori rendah (48,53%) dan kecemasan berbicara di depan umum
mahasiswa berada pada kategori tinggi (42,65%). Maka terdapat hubungan
yang signifikan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan
berbicara di depan umum. Pearson Correlation sebesar -0,785 p 0,001
dengan tingkat hubungan kuat. Tanda korelasi menunjukkan arah negatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
artinya semakin tinggi keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin
rendah kecemasannya berbicara di depan umum. Sebaliknya semakin
rendah keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin tinggi
kecemasannya berbicara di depan umum. Penelitian yang dilakukan oleh
Ririn, dkk memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan
dalam hal kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Padang Angkatan 2011.
Penelitian yang dilakukan oleh Astrid pada tahun 2010 dengan
judul “Hubungan antara Self-efficacydengan Kecemasan Berbicara Di
Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara” didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara self
efficacy dengan kecemasan berbicara di depan umum dengan nilair = -
0,670, 𝜌 (0,01). Artinya semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka akan
semakin rendah tingkat kecemasannya berbicara di depan umum, dan
sebaliknya semakin rendah self-efficacy mahasiswa maka tingkat
kecemasan berbicara di depan umum akan semakin tinggi. Penelitian yang
dilakukan oleh Astrid memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti
lakukan dalam hal kecemasan berbicara di deoan umum pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Sumatera Utara.
F. Kerangka Pikir
Kecemasan berbicara di depan umum merupakan suatu keadaan
yang tidak menyenangkan bagi seorang individu ketika berada di khalayak
ramai. Hal yang tidak menyenangkan itu dapat dikatakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kecemasan yang dipengaruhi oleh pola pikir yang keliru karena
menganggap dirinya salah, jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan,
pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ketika berbicara
di depan umum pada masa lalu, citra diri yang rendah dan perspektif
negatif.
Seseorang yang mengalami kecemasan berbicara di depan umum
dapat dilihat dari fisiknya dimana adanya gerakan-gerakan atau bahasa
tubuh yang menggambarkan jika orang tersebut mengalami kecemasan,
psikologis dimana hal ini dirasakan oleh orang tersebut namun tak dapat
dilihat oleh orang lain dan perilaku yang umum terjadi dimana perilaku ini
dilakukan untung menghindar. Aspek suasana hati, aspek kognitif, aspek
somatik, dan aspek motorik merupakan ciri-ciri atau tanda seseorang
mengalami kecemasan berbicara di depan umum.
Peneliti membuat alat ukur mengenai kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum berladaskan pada aspek-aspek kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum. Alat ukur ini mengungkap tingkat
kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Melalui
penelitian ini juga didapatkan item-item yang memiliki skor tinggi dan
dijadikan sebagai dasar penyusunan program bimbingan pengurangan
kecemasan berbicara di depan umum dan penyusunan program
peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Kec
Kecemasan Berbicara di depan Umum
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan
berbicara didepan umum:
a. Pola pikir keliru
b. Jenis kelamin
c. Pengalaman individu
d. Citra diri individu
e. Perspektif negarif.
Ciri-ciri kecemasan
berbicara di depan
umum:
a. Fisiologis
b. Psikologis
c. Perilaku secara
umum
Aspek-aspek
kecemasan berbicara
di depan umum:
a. Suasana hati
b. Kognitif
c. Somatik,
d. motorik
Alat Ukur Kecemasan Berbicara di Depan Umum Mahasiswa
Tingkat Kecemasan
Berbicara di Depan
Umum Mahasiswa
Angkatan 2016 Prodi
BK USD
Program Bimbingan
Pengurangan Kecemasan
Berbicara di Depan
Umum
Program Peningkatan
Kepercayaan Diri
Berbicara di Depan
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis dan desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrument penelitian,
validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2013), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif.
Sugiyono (2013), penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian
yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan variabel-variabel bebas tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tingkat
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum, mendeskripsikan tingkat
kecemasan berbicara di depan umum antara mahasiswa dan mahasiswi
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma dan implikasinya terhadap pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
program bimbingan peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan
kelas.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan diProgram Studi Bimbingan dan
Konseling, Kampus III Paingan, Universitas Sanata Dharma yang
beralamatkan Dusun Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2016-
April 2017. Uji coba instumen dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 28 Februari 2017.Penyebaran instrumenfinal dilaksanakan
pada tanggal 28 Maret –3 April 2017.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma yang
terbagi di dalam 2 kelas yakni kelas A dan kelas B. Subjek penelitian ini
adalah sampel sebanyak 84 orang mahasiswa.
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 33 Orang
Perempuan 51Orang
Total 84 Orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki satu variabel yakni tingkat kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum. Philips (Ririn dkk, 2013) menyebut
kecemasan berbicara di depan umum dengan istilah reticence, yaitu
ketidakmampuan individu untuk mengembangkan percakapan yang bukan
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan tetapi karena adanya
ketidakmampuan menyampaikan pesan secara sempurna, yang ditandai
dengan adanya reaksi secara psikologis dan fisiologis. Aspek-aspek
kecemasan berbicara di depan umum yang digunakan menurut semium
(2006) yakni aspek suasana hati, kognitif, somatik, dan motorik.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2013), kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan Umum
yang telah disusun oleh peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek
kecemasan berbicara di depan umum dalam bentuk kuesioner tertutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Menurut Furchan (2007), kuesioner tertutup artinya alternatif jawaban
sudah disediakan dan subjek penelitian hanya memilih salah satu
alternatif jawaban yang paling sesuai dengan diri dan pengalamannya.
Kuesioner terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan
unfavorable. Peryataan favorable adalah pernyataan yang sesuai atau
yang menggambarkan kecemasan mahasiswaberbicara di depan
umum.Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang
tidak sesuai atau tidak menggambarkan kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif
(Sugiyono, 2013). Instrumen penelitian yang menggunakan skala
likert dibuat dalam bentuk checklist (√) ataupun pilihan ganda. Tanda
checklist diberikan pada kolom yang tersedia dan pernyataan itu
sesuai dengan keadaan subjekAlternatif jawaban yang digunakan
adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat
Tidak Sesuai (STS). Skor untuk kedua pernyataan ini berbeda.
Berikut ini tabel pemberian skor pada kuesioner kecemasan
mahasiswa baru saat berbicara di depan umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.2
Skor Kuesioner Kecemasan Mahasiswa
BerbicaraDi Depan Umum
Alternatif Jawaban Item
Favorabel
Item
Unfavorabel
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai(S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai
berikut:
a. Menyusun instrumen atau kuesioner kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum.
b. Penilaian instrumen atau kuesioner kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum yang dilakukan oleh dosen
pembimbing skripsi.
c. Melakukan uji coba instrumen atau kuesioner kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum kepada 30 orang subjek.
d. Menghitung validitas dan reliabilitas hasil uji coba.
e. Mengumpulkan data dengan menyebar instrumen atau
kuesioner final kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum.
f. Menghitung validitas dan reliabilitas hasil penelitian serta
melakukan analisis data yang terkumpul.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data mengenai tingkat kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum, peneliti menggunakan instrumen kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
mahasiswa berbicara di depan umum. Instrumen yang peneliti gunakan
disusun berdasarkan aspek-aspek kecemasan berbicara di depan umum
menurut Semium (2006). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
ini, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Kecemasan Mahasiswa
Berbicara Di Depan Umum Sebelum Uji Coba
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favorabel
Item
Unfavorable Item
1 Suasana
Hati
1. Merasa terancam 1,7 20,21 4
14 2. Mudah marah 17,31 9,35 4
3. Mudah menyerah 24 5 2
4. Merasa bersalah 13,36 18,28 4
2 Kognitif
1. Ceroboh 3,43 41,55 4
14 2. Bingung 10,29,33 14,23,56 6
3. Tidak mau
bekerja
25,38 6,11 4
3 Somatik
1. Berkeringat 42 51 2
14
2. Mulut kering 19 44 2
3. Bernapas pendek 49 34 2
4. Denyut nadi cepat 15 50 2
5. Tekanan darah
meningkat
27 46 2
6. Kepala terasa
berdenyut-denyut
54 47 2
7. Otot terasa tegang 48 4 2
4 Motorik
1. Merasa tidak
tenang
12,22,52 30,37,40 6
14
2. Gugup 8,39,45,53 2,16,26,32 8
Total 28 28 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
F. Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Menurut Sugiyono (2013), instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Valid atau tidaknya suatu tes atau
instrumen pengukuran tergantung pada mampu tidaknya alat ukur
tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat
(Azwar, 2011).
Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas
isi (content validity).Validitas isi adalah validitas yang diukur lewat
pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat
professional judgement (Azwar, 2011). Professional judgement yaitu
Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing penulisan
skripsi. Validitas isi digunakan dalam penelitian ini karena peneliti
ingin melihat sejauh mana item-item yang telah dibuat oleh peneliti
dapat mencerminkan kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum.
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji validitas
instrument uji coba dan validitas item-item tersebut adalah teknik
korelasi product moment dari Pearson menggunakan aplikasi program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
komputer SPSS 20. Rumus korelasi product moment dari Pearson
sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =
∑ XY−(∑ X) (∑ Y)/n
√[∑ X 2−(∑ x)2/n][ ∑ Y2−(∑ Y)2/n]
Keterangan Rumus:
x dan y : Skor masing-masing skala
n : banyaknya subjek
Pemeriksaan perhitungan validitas dilakukan dengan cara
memberi skor pada setiap item dan mentabulasi data. Tahap
pelaksanaannya menggunakan programkomputerSPSS 20. Di dalam
program SPSS sudah tersedia nilai probabilitas (Pv) maka penentuan
keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan berdasarkan Pv,
yaitu apabila Pv < 0,05 dianggap item tersebut memenuhi konsistensi
internal atau dapat dikatakan valid. Apabila Pv > 0,05 dianggap item
tersebut tidak memenuhi konsistensi internal maka item tersebut di
drop atau tidak valid.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji coba
terlebih dahulu kepada 30 mahasiswa angkatan 2016. Jumlah item
yang diberikan saat uji coba sebanyak 56 item dan setelah dilakukan
perhitungan validitas didapatkan hasil 34item. Hasil uji coba
kuesioner kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum, sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.4
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Kecemasan Mahasiswa
BerbicaraDi Depan Umum (Uji Coba)
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favorabel
Item
Unfavorable
Item
gugur
1 Suasana
Hati
1. Merasa
terancam
1,7 20,21 1,20
8 2. Mudah marah 17,31 9,35 9,31
3. Mudah menyerah 24 5 24
4. Merasa bersalah 13,36 18,28 36
2 Kognitif
1. Ceroboh 3,43 41,55 3,55
8 2. Bingung 10,29,33 14,23,56 23
3. Tidak mau
bekerja
25,11 6,38 25,38,6
3 Somatik
1. Berkeringat 42 51 42, 51
9
2. Mulut kering 19 44 19, 44
3. Bernapas pendek 49 34 -
4. Denyut nadi
cepat
15 50 15
5. Tekanan darah
meningkat
27 46 -
6. Kepala terasa
berdenyut-denyut
54 47 -
7. Otot terasa
tegang
48 4 -
4 Motorik
1. Merasa tidak
tenang
12,22,52 30,37,40 52,30
9
2. Gugup 8,39,45,53 2,16,26,32 45,53,2
Total 28 28 22 34
Setelah dilakukan uji coba, kemudian dilakukan penyebaran
instrumen final. Instrumen final yang disebar oleh peneliti sebanyak
38 item. 38 item tersebut berasal dari 34 item valid saat uji coba dan
ditambahkan 4 item untuk mewakili indikator berkeringat dan mulut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kering. Item-item ini kemudian disajikan dalam bentuk kuesioner final
yang digunakan untuk penelitian. Berikut kisi-kisi kuesioner
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum (final).
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Kuesioner Kecemasan Mahasiswa
Berbicara di Depan Umum (Final)
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favorabel
Item
Unfavorable Item
1 Suasana
Hati
1. Merasa terancam 3 13 2
8 2. Mudah marah 38 2 2
3. Mudah menyerah - 11 1
4. Merasa bersalah 26 12,35 3
2 Kognitif
1. Ceroboh 8 27 2
8 2. Bingung 20,18,5 9,34 5
3. Tidak mau
bekerja - 6 1
3 Somatik
1. Berkeringat 17 25 2
13
2. Mulut kering 31 22 2
3. Bernapas pendek 37 21 2
4. Denyut nadi cepat - 32 1
5. Tekanan darah
meningkat 16 28 2
6. Kepala terasa
berdenyut-denyut 33 29 2
7. Otot terasa tegang 30 1 2
4 Motorik
1. Merasa tidak
tenang 14,7 4,36 4
9
2. Gugup 23, 24 19,15,10 5
Total 17 21 38
Dari hasil perhitungan validitas diperoleh 34 item yang valid
dari 38 item yang diberikan dalam kuesioner dan 4 item yang gugur.
Berikut hasil rekapitulasi uji validitas kuesioner kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum, sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel3.6
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Kecemasan
Mahasiswa Berbicara di Depan Umum (Final)
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favorabel
Item
Unfavorable
Item
gugur Akhir
1 Suasana
Hati
1. Merasa terancam 3 13 -
6 2. Mudah marah 38 2 -
3. Mudah menyerah - 11 -
4. Merasa bersalah 26 12,35 12,35
2 Kognitif
1. Ceroboh 8 27 8
7 2. Bingung 20,18,5 9,34 -
3. Tidak mau
bekerja - 6 -
3 Somatik
1. Berkeringat 17 25 -
12
2. Mulut kering 31 22 22
3. Bernapas pendek 37 21 -
4. Denyut nadi cepat - 32 -
5. Tekanan darah
meningkat 16 28 -
6. Kepala terasa
berdenyut-denyut 33 29 -
7. Otot terasa tegang 30 1 -
4 Motorik
1. Merasa tidak
tenang 14,7 4,36 9
2.Gugup 23, 24 19,15,10
Total 17 21 4 34
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi atau sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercaya, yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang
reliabel (Azwar,2011). Reliabilitas sebanarnya mengacu kepada
konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kecermatan pengukuran. Teknik analisis reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach.
Siregar (2013), teknik analisis reliabilitas Alpha Cronbachdigunakan
untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai pilihan
“benar atau salah” maupun “ya atau tidak”, melainkan digunakan untuk
menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.
Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
𝛼 =2 [1-𝑆12 + 𝑆22
𝑆𝑥2 ]
Keterangan rumus:
𝑆1 dan 𝑆2
: Varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2.
𝑆𝑥2 : Varian skor skala.
Butir item dikatakan reliabel jika Alpha Croncbach berada dalam
rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya dan
mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya semakin
rendah koefisien reliabilitasnya dan mendekati 0 berarti semakin rendah
reliabilitasnya. Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program
SPSS 20, hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan
kriteria Guilford.
Tabel 3.7
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71 – 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan program komputer SPSS 20, diperoleh perhitungan
reliabilitas kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8
Nilai Koefisien
Reliabilitas Instrumen
Hasil perhitungan diatas, peneliti sesuaikan dengan kriteria Guilford.
Reliabilitas kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum termasuk
dalam kategori sangat tinggi karena α yang diperoleh adalah sebesar 0,915.
G. Teknik Analisis Data
Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh subjek terkumpul. Analisis data digunakan untuk
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2013).
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program
menganalisis data secara statistik menggunakan program SPSS 20. Untuk
menganalisis rumusan masalah pertama, kedua dan ketiga, peneliti
menggunakan deskriptif kategorisasi dimana subjek akan menjawab salah
Cronbach's
Alpha
N of Items
.915 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
satu data kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, skala
pengukuran ini lebih fleksibel dan tidak terbatas untuk pengukuran sikap
saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya (Sugiyono, 2013).
Tahap-tahap yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor dan pengolahan data
a. Setiap item diberi skor sesuai dengan norma skoring yang sudah
tersedia yaitu untuk variabel kecemasan mahasiswa berbicara di
depan umum.
b. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi untuk setiap item
berdasarkan skoring.
c. Menghitung jumlah skor dari masing-masing subjek, skor yang
diperoleh tersebut dapat memberikan petunjuk tingkat kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum.
d. Menghitung jumlah skor tiap item dari variabel sehingga yang
diperoleh dapat menjadi petunjuk item-item yang skornya rendah
dan item-item yang skornya tinggi.
e. Menghitung persentase pada tiap frekuensi.
2. Menentukan kategori
Kategorisasi tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum disusun berdasarkan model distribusi normal. Kontinum
jenjang pada penelitian ini adalah dari rendah sampai tinggi. Norma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi yang
disusun oleh Azwar (2009). Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara
di depan umum terdiri atas lima kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma kategorisasi sebagai
berikut:
Tabel 3.9
Kategorisasi Skor Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara Di Depan Umum
Norma/Kriteria Skor Kategori
𝜇 + 1,5 𝜎 < 𝑋 Sangat Tinggi
𝜇 + 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 1,5 𝜎 Tinggi
𝜇 − 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 0,5 𝜎 Sedang
𝜇 − 1,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 − 0,5 𝜎 Rendah
𝑋 ≤ 𝜇 − 1,5 𝜎 Sangat Rendah
Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan
skala.
Standar deviasi (𝜎/𝑠𝑑) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6
satuan deviasi sebaran.
Mean teoritik (𝜇) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan
minimum.
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi rendah kecemasan mahasiswa berbicara di
depan umum dengan jumlah item kecemasan mahasiswa berbicara di
depan umum sebanyak 34 item. Tingkat kecemasan berbicara di depan
umum terbagi dalam lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Kategorisasi ini juga digunakan untuk menghitung deskriptif
kategorisasi untuk melihat tingkat kecemasan berbicara di depan
umum antara mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan
hal tersebut diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai
berikut:
a. Perhitungan capaian skor subjek variabel kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma,
sebagai berikut:
Skor maksimal teoritik : 4 x 34 = 136
Skor minimum teoritik : 1 x 34 = 34
Luas jarak : 136-34 = 102
Standar deviasi (𝜎/𝑠𝑑) : 102:6 = 17
Mean teoritik (𝜇) : (136+34):2 = 85
Hasil perhitungan data skor subjek disajikan dalam norma
kategorisasi tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 3.10
Kategorisasi Data Skor Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara di Depan Umum
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
𝜇 + 1,5 𝜎 < 𝑋 110,5 < X Sangat Tinggi
𝜇 + 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 1,5 𝜎 93,5 < X ≤ 110,4 Tinggi
𝜇 − 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 0,5 𝜎 76,5 < X ≤ 93,4 Sedang
𝜇 − 1,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 − 0,5 𝜎 59,5 < X ≤ 76,4 Rendah
𝑋 ≤ 𝜇 − 1,5 𝜎 X ≤ 59,4 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Peneliti menggunakan deskriptif kategorisasi seperti pada point
(a) untuk melihat tingkat kecemasan berbicara di depan umum
antara mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
c. Mencari kategorisasi perolehan skor item kecemasan
mahasiswa saat berbicara di depan umum secara keseluruhan
dengan menggunakan N = 84. Perhitungannya sebagai berikut:
Skor maksimal teoritik : 4 x 84 = 336
Skor minimum teoritik : 1 x 84 = 84
Luas jarak : 336-84 = 252
Standar deviasi (𝜎/𝑠𝑑) : 252 : 6 = 42
Mean teoritik (𝜇) : (336+84): 2 = 210
Tabel 3.11
Penggolongan Tinggi Rendahnya
Skor Item Kecemasan Mahasiswa Berbicara
di Depan Umum
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
𝜇 + 1,5 𝜎 < 𝑋 273< X Sangat Tinggi
𝜇 + 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 1,5 𝜎 231< X ≤ 272 Tinggi
𝜇 − 0,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 + 0,5 𝜎 189< X ≤ 230 Sedang
𝜇 − 1,5 𝜎 < 𝑋 ≤ 𝜇 − 0,5 𝜎 147 < X ≤ 188 Rendah
𝑋 ≤ 𝜇 − 1,5 𝜎 X ≤ 146 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan
Umum Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah diketahui
tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan
2016, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara Di Depan Umum
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori
110,5-136 1 1,19 % Sangat Tinggi
93,5-110,4 9 10,71 % Tinggi
76,5-93,4 35 41,67 % Sedang
59,5-76,4 35 41,67 % Rendah
34-59,4 4 4,76 % Sangat Rendah
Kategorisasi tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma saat digambarkan dalam bentuk diagram
dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.1
Diagram Kategorisasi Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara Di Depan Umum
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa:
terdapat 1 (1,19%) mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di
depan umum masuk dalam kategori sangat tinggi, 9 (10,71%)
mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan umummasuk
dalam kategori tinggi, 35 (41,67%) mahasiswa yang tingkat
kecemasan berbicara di depan umummasuk dalam kategori sedang, 35
(41,67%) mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan
umummasuk dalam kategori rendah, 4 (4,76%) mahasiswa yang
tingkat kecemasan berbicara di depan umummasuk dalam kategori
rendah. Jadi, berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
lebih dari separuh mahasiswa memiliki tingkat kecemasan berbicara di
depan umum berada pada kategori sedang dan rendah.
1
9
35 35
4
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sangat
Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan
berbicara di depan umum antara mahasiswa dan mahasiswi angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah
diketahui tingkat kecemasan berbicara di depan umum antara
mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma tersebut dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2
Tingkat Kecemasan Berbicara Di Depan Umum
Antara Mahasiswa dan Mahasiswi
Rentang Skor Frekuensi Persentase
Kategori L P L P
110,5-136 0 1 0 % 1,96 % Sangat Tinggi
93,5-110,4 1 8 3,03 % 15,69 % Tinggi
76,5-93,4 9 26 27,27 % 50,98 % Sedang
59,5-76,4 21 14 63,64 % 27,45 % Rendah
34-59,4 2 2 6,06 % 3,92 % Sangat Rendah
Kategorisasi tingkat kecemasan mahasiswa dan mahasiswi
berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma digambarkan dalam bentuk
grafik dapat dilihat pada sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.2
Diagram Tingkat Kecemasan Berbicara Di Depan Umum
Antara Mahasiswa dan Mahasiswi
Dari tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa: Tidak ada
mahasiwa dan 1 (1,96%) mahasiswi yang tingkat kecemasan berbicara
di depan umum masuk dalam kategori sangat tinggi, 1 (3,03%)
mahasiswa dan 8 (15,69%) mahasiswi yang tingkat kecemasan
berbicara di depan umum masuk dalam kategori tinggi, 9 (27,27%)
mahasiswa dan 26 (50,98%) mahasiswiyang tingkat kecemasan
berbicara di depan umum masuk dalam kategori sedang, 21 (63,64%)
mahasiswa dan 14 (27,45%) mahasiswi yang tingkat kecemasan
berbicara di depan umum masuk dalam kategori rendah, 2 (6,06%)
mahasiswa dan 2 (3,92%) mahasiswi yang tingkat kecemasan
berbicara di depan umum masuk dalam kategori sangat rendah. Jadi,
1
8
26
14
20
1
9
21
2
0
5
10
15
20
25
30
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
L P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa berada pada kategori
rendah dan tingkat kecemasan berbicara di depan umum mahasiswi
berada pada kategori sedang.
3. Skor Item Tingkat Kecemasan Mahasiswa Baru Saat Berbicara
Di Depan Umum
Kategori item tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan
umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma digolongkan dalam lima kategori yakni
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Hasil
kategorisasi item tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Penggolongan Skor Item Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Berbicara Di Depan Umum
Rentan
g Skor
Kategori F % Item
273-336 Sangat Tinggi 0 0 % -
231-272 Tinggi 8 23,53 %
13, 17, 20, 23, 26, 27, 37,
38
189-230 Sedang 21 61,76 %
2, 3, 4, 5, 11, 14, 15, 16,
18,19, 21, 24, 25, 28, 29,
30, 31, 32, 33, 34, 36
147-188 Rendah 5 14,71 % 1, 6, 7, 9, 10
84-146
Sangat
Rendah 0 0 % -
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa, tidak ada item
tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang berada pada kategori sangat tinggi dan sangat rendah, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
item yang berada pada kategori tinggi, 21 item yang berada pada
kategori sedang, dan 5 item yang berada pada kategori rendah.
Dengan demikian maka, 8 item yang berada pada kategori tinggi
dijadikan sebagai dasar untuk menyusun program bimbingan
peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas. Item-item
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Item yang Memiliki Skor Tinggi
No Aspek Item Skor
1. Suasana
Hati
Ketika dosen memberikan pertanyaan, saya
langsung menjawab pertanyaan itu. (13) 237
Saya merasa takut salah dengan apapun yang
akan saya jelaskan ketika presentasi. (26) 251
Saya merasa kesal ketika mendapat banyak
pertanyaan dari teman-teman ketika
presentasi. (38)
238
2. Somatik Ketika saya merasa grogi berbicara di depan
umum, tiba-tiba telapak tangan saya
berkeringat. (17)
238
Saya tergesa-gesa untuk menjelaskan materi
presentasi agar presentasi cepat berakhir. (37) 237
3. Kognitif Walaupun saya tahu jawaban dari pertanyaan
yang diberikan dosen tetapi karena saya
bingung mengkalimatkan kata-kata dengan
baik maka saya memilih untuk tidak
menjawab. (20)
249
Sebelum presentasi saya merasa deg-degan
sehingga saya meletakkan alat tulis di
sembarang tempat. (27)
249
4. Motorik Karena gugup, suara saya bergetar ketika
menjawab pertanyaan dari dosen sehingga
apa yang saya katakan tidak jelas. (23)
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Pembahasan
1. Deskripsi Tingkat Kecemasan Mahasiswa Berbicara di Depan
Umum Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma menunjukkan bahwa
terdapat 1 mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan
umum masuk dalam kategori sangat tinggi, 9 mahasiswa yang tingkat
kecemasan berbicara di depan umum masuk dalam kategori tinggi, 35
mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan umum masuk
dalam kategori sedang, 35 mahasiswa yang tingkat kecemasan
berbicara di depan umum masuk dalam kategori rendah, 4 mahasiswa
yang tingkat kecemasan saat berbicara di depan umum masuk dalam
kategori rendah. Artinya bahwa, mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
mengalami kecemasan berbicara di depan umum dalam kategori
sedang dan rendah.
Kecemasan berbicara di depan umum cenderung disebabkan
oleh aspek somatik yang dapat terjadi secara langsung ketika
seseorang sedang berbicara di depan umum. Seseorang yang
mengalami kecemasan berbicara di depan umum menjadi berkeringat,
mulutnya terasa kering, bernapas lebih pendek, denyut nadi bertedak
cepat, tekanan darah meningkat, kepala terasa berdenyut-denyut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
otor terasa tegang. Aspek-aspek ini terjadi secara langsung sehingga
mudah sekali terlihat oleh orang lain.
Dalam penelitian ini didapatkan hasil terdapat 10 orang yang
tingkat kecemasan berbicara di depan umum berada dalam kategori
sangat tinggi dan tinggi. Menurut Rogers (2004), salah satu faktor
yang mempengaruhi kecemasan berbicara di depan umum adalah pola
pikir yang keliru. Seseorang yang hendak berbicara di depan umum
berpikir bahwa dirinya sedang “diadili”, merasa bahwa penampilan,
gerak-gerik, dan ucapannya sedang menjadi perhatian banyak orang.
Kemungkinan hal ini yang dirasakan oleh mahasiswa ketika harus
berbicara di depan umum seperti saat mempresentasikan tugas di
depan kelas. Mahasiswa merasa apa yang akan dilakukannya di depan
kelas itu menjadi tontonan dan berpikir apa yang dilakukannya salah
dan akan mendapatkan kritikan dari teman-teman yang lain.
Menurut Geist (Astrid, 2010) persepsi negatif seseorang
terhadap dirinya sendiri mempegaruhi kecemasan berbicara di depan
umum. Terkadang mahasiswa merasa dirinya kurang mampu. Seperti
saat mempresentasikan tugas di depan kelas, mahasiswa merasa
bahwa dirinya tidak mampu untuk menjelaskan materi dan juga
merasa takut orang lain tidak mengerti dengan apa yang akan
dikatakannya sehingga mahasiswa terbata-bata dalam berbicara dan
ada juga yang memilih untuk diam dan mengandalkan teman yang lain
untuk menjelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dalam penelitian ini juga di dapatkan hasil bahwa 39 orang
tingkat kecemasan berbicara di depan umum berada pada kategori
rendah dan sangat rendah. Menurut Burgoon dan Ruffner (Astrid,
2010) faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara di depan
umum adalah citra raga individu. Keyakinan atau kepercayaan diri
seseorang sangat berpengaruh terhadap kecemasannya berbicara di
depan umum. Mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan
umum berada pada kategori rendah dan sangat rendah di duga
memiliki citra raga individu yang positif dimana mahasiswa memiliki
keyakinan dan kepercayaan diri yang baik akan kemampuan dirinya.
Keyakinan dan kepercayaan ini yang membuat mahasiswa berpikir
bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika harus berbicara di
depan umum.
2. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa
tingkat kecemasanberbicara di depan umum mahasiswa berada pada
kategori yakni tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah sedangkan
tingkat kecemasan berbicara di depan umum mahasiswi berada pada
semua kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat
rendah. Maka dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan berbicara di
depan umum mahasiswa dan mahasiswi berbeda. Mahasiswi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
cenderung mengalami kecemasan berbicara di depan umum
dibandingkan mahasiswa.
Menurut Sunaryo (2004), laki-laki mempunyai mental yang kuat
terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam dirinya dibandingkan
perempuan sehingga dengan mental yang kuat itu dapat membuat laki-
laki merasa percaya diri untuk berbicara di depan umum. Artinya
bahwa laki-laki lebih tahan dengan sesuatu yang akan mengancam
dirinya dibandingkan perempuan. Perempuan memiliki perasaan takut
sehingga membuatnya tidak percaya diri.
Perempuan mengalami kecemasan akan ketidakmampuannya
dibandingkan dengan laki-laki karena laki-laki lebih aktif, eksploratif,
sedangkan perempuan lebih sensitif. Artinya bahwa laki-laki bisa
mengeksplor dirinya walaupun ia merasa dirinya tidak mampu namun
memiliki banyak cara untuk bisa mengatasi kecemasan berbicara di
depan umum. Kemungkinan perempuan juga memiliki cara untuk
mengatasi kecemasan berbicara di depan umum namun perempuan
lebih sensitif dengan keadaan sekitar yang mengganggunya sehingga
membuatnya menjadi cemas ketika berbicara di depan umum.
3. Implikasi Terhadap Pengembangan Program Peningkatan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Kelas
Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat kecemasan
mahasiswa berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma menunjukkan
bahwa ada 8 item yang berada pada kategori tinggi. Kedelapan item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tersebut digunakan untuk membuat rancangan program peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas. Program peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas terlampir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
A. Kesimpulan
1. Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma rendah. Hal ini tampak dari hasil perolehan kategorisasi yang
menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
memilki kecemasan berbicara di depan umum dalam kategori sedang
dan rendah.
2. Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum berbeda
dengan mahasiswi dimana mahasiswi yang lebih cenderung
mengalami kecemasan berbicara di depan umum. Hal ini tampak dari
hasil kategoriasi yang menunjukkan bahwa mahasiswa berada pada 4
saja yakni kategori tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah sedangkan
tingkat kecemasan berbicara di depan umum mahasiswi berada pada
semua kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat
rendah.
3. Ditemukan 8 item kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berada pada kategori tinggi dan dijadikan dasar
penyusunan program peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan dimana peneliti sulit untuk
menemukan referensi yang secara rinci membahas kecemasan berbicara di
depan umum. Peneliti lebih banyak menggunakan referensi yang
membahas kecemasan secara umum dan juga peneliti mengambil
tambahan referensi dari jurnal maupun skripsi-skripsi yang berhubungan
dengan kecemasan berbicara di depan umum.
C. Saran
Berikut ini dikemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak yang
sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan:
1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma dapat menjadikan usulan program bimbingan peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas dalam penelitian ini sebagai
program yang diberikan mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling. Peneliti menyarankan bagi Dosen
Pembimbing Akademik (DPA) angkatan 2016 untuk melakukan
konseling untuk satu mahasiswi yang mengalami kecemasan berbicara
di depan umum sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Bagi Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan berbicara di
depan umum antara mahasiswa dan mahasiswi. Oleh karena itu,
mahasiswa dan mahasiswi perlu melatih kemampuannya berbicara di
depan umum. Keberhasilan dari latihan itu sebagai bekal ketika
melaksanakan magang 3 pada semester 6 nanti dan juga sebagai bekal
ketika sudah menjadi guru nantinya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian mengenai
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum. Peneliti berharap
bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang ruang
lingkupnya lebih luas dan mendalam lagi dari penelitian saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Astrid. 2010. Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di
Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Skripsi: Universitas Sumatera Utara.
Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2011. Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Balqis, Khayyirah. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik.
Yogyakarta: DIVA Press.
Boeree, C.G. 2013. Personality Theories (Melacak Kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia). Yogyakarta: Prismasophie.
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah Kartini Kartono.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111,
tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 27, tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.
Durand, V.M & Barlow, D.H. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Elliot, J & Chong, J.L.Y. 2004. Presentation Anxiety: A challenge for same
student and a pit of despair for others. Cartin University of Technology.
Feist, J & Feist, G.J. 2008. Theories of Personality, Edisi Keenam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
Swara.
Lauster, Peter. 2002. Tes Kepribadian, Alih Bahasa: D.H. Gulo. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Nevid, J.S, Rathus, S.A & Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal, Edisi Kelima,
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Ririn, dkk. Hubungan Antara Keterampilan Komunikasi dengan Kecemasan
Berbicara Di Depan Umum. Jurnal Ilmiah Konseling. Padang: Universitas
Negeri Padang. Vol 2 No 1. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor.
Rogers, N. 2004. Berani Bicara Di Depan Publik, Edisi Revisi. Bandung: Penerbit
Nuansa.
Semium, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama
Mandiri.
Stuart, G.W & Laraia, M.T. 2006. Prinsip dan Praktik Keperawatan Psikiatrik.
Jakarta: EGC.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: ECG.
Taylor, Ros. 2011. Confidence In Just 7 Days. Yogyakarta: Diva Press.
Tian, Edeltrada, M.T. 2010. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara Di Depan
Kelas Siswa Kelas X & Kelas XI SMA Fransiskus Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2009/2010. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Triantoro. 2012. Manajemen Emosi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN 1
KUESIONER FINAL
KUESIONER KECEMASAN MAHASISWA BARU SAAT BERBICARA
DI DEPAN UMUM
Disusun Oleh:
Katerina Mangampang
131114064
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
A. Identitas
1. Nama (Inisial) :
2. NIM :
3. Jenis Kelamin :
B. Kata Pengantar:
Teman-teman yang terkasih,
Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan serta kerelaan
Anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini
bertujuan untuk melihat seberapa tinggi tingkat kecemasan mahasiswa
baru saat berbicara di depan umum dan apakah ada perbedaannya antara
laki-laki dan perempuan. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi
kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman
Anda. Jawaban yang Anda berikan saya jamin kerahasiaannya. Atas
kesediaan Anda dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti.
Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan keadaan diri dan pengalaman Anda. Alternatif jawaban yang ada
adalah sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diri dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri dan pengalaman
Anda dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Sangat Tidak Sesuai (STS): Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri
dan pengalaman Anda dalam kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No Item SS S TS STS
1. Saya bersikap santai ketika harus berbicara di depan
banyak orang.
2. Saya senang teman-teman banyak bertanya
mengenai presentasi saya.
3.
Ketika dosen memberikan pertanyaan, saya
berpura-pura berdiskusi dengan teman yang berada
di sebelah saya agar saya tidak ditunjuk oleh dosen
untuk menjawab.
4. Saya merasa tenang ketika berbicara di depan
umum.
5. Saya memikirkan hal-hal yang tidak jelas sebelum
presentasi di mulai.
6. Saya aktif memberikan masukan atau pendapat
saya ketika berdiskusi kelompok.
7. Karena takut, tatapan mata saya tertuju ke tembok
ketika menjelaskan materi saat presentasi.
8.
Saya datang lebih cepat sebelum presentasi agar
tidak tergesa-gesa untuk mempersiapkan LCD,
Proyektor, dll.
9.
Saya berani menjawab pertanyaan yang diberikan
dosen walaupun kata-kata yang saya ucapkan
berbelit-belit.
10. Saya bersikap tenang ketika berbicara empat mata
dengan dosen mengenai materi perkuliahan.
11. Saya sangat antusias untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan kepada saya ketika presentasi.
12. Saya mempersiapkan diri dengan membaca materi
sebelum presentasi dimulai
13. Ketika dosen memberikan pertanyaan, saya
langsung menjawab pertanyaan itu.
14.
Karena deg-degan, saya mudah kaget terhadap
suara yang terjadi tiba-tiba ketika sedang berbicara
di depan umum.
15. Saya menjelaskan materi presentasi dengan jelas.
16.
Saya merasa takut karena tidak mampu menjawab
pertanyaan saat proses diskusi membuat tekanan
darah saya meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Item SS S TS STS
17. Ketika saya merasa grogi berbicara di depan umum,
tiba-tiba telapak tangan saya berkeringat.
18. Saya lebih memilih diam dibandingkan bertanya
saat perkuliahan.
19. Saya menjawab pertanyaan dosen dengan suara
yang jelas dan lantang.
20.
Walaupun saya tahu jawaban dari pertanyaan yang
diberikan dosen tetapi karena saya bingung
mengkalimatkan kata-kata dengan baik maka saya
memilih untuk tidak menjawab.
21.
Saya menjelaskan materi secara pelan dan runtut
agar materi yang saya jelaskan di pahami oleh
teman-teman.
22.
Sebelum presentasi dimulai, saya terlebih dahulu
minum air untuk menghindari bibir saya menjadi
kering.
23.
Karena gugup, suara saya bergetar ketika menjawab
pertanyaan dari dosen sehingga apa yang saya
katakan tidak jelas.
24. Saya merasa gugup ketika berkonsultasi materi
perkuliahan dengan dosen.
25. Telapak tangan saya tidak berkeringat walaupun
saya merasa deg-degan berbicara di depan umum.
26. Saya merasa takut salah dengan apapun yang akan
saya jelaskan ketika presentasi.
27.
Sebelum presentasi saya merasa deg-degan
sehingga saya meletakkan alat tulis di sembarang
tempat.
28. Tekanan darah saya stabil ketika saya harus
berbicara dihadapan banyak orang.
29.
Ketika akan berbicara di depan banyak orang,
kepala saya tidak terasa berdenyut-denyut sama
sekali.
30. Ketika harus berbicara di depan banyak orang,
badan saya terasa kaku.
31.
Saya merasa takut jika terlalu lama presentasi di
depan kelas sehingga membuat bibir saya terasa
kering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Item SS S TS STS
32. Saya merasa nyaman untuk berbicara di depan
banyak orang.
33. Kepala saya terasa berdenyut-denyut sebelum
presentasi dimulai.
34.
Saat perkuliahan, saya akan bertanya ketika
penjelasan yang diberikan dosen membuat saya
bingung.
35. Saya mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang
terjadi saat presentasi bersama kelompok.
36. Ketika presentasi, saya selalu kontak mata dengan
teman-teman.
37. Saya tergesa-gesa untuk menjelaskan materi
presentasi agar presentasi cepat berakhir.
38. Saya merasa kesal ketika mendapat banyak
pertanyaan dari teman-teman ketika presentasi
=Terima Kasih=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LAMPIRAN 2 TABULASI DATA FINAL
No NIM P/L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Skor Total
1 161114088 P 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 90
2 161114002 P 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 86
3 161114020 P 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 97
4 161114080 P 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 89
5 161114058 P 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 3 2 3 3 1 4 4 1 4 1 2 3 3 4 4 2 2 2 3 4 3 107
6 161114036 P 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 96
7 161114028 P 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 3 4 2 2 2 1 4 3 2 2 4 1 2 3 4 1 1 3 2 2 3 2 2 85
8 161114016 P 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 4 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 65
9 161114060 P 2 2 3 3 4 2 2 4 1 2 2 1 3 4 2 4 4 2 2 4 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 92
10 161114090 P 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 97
11 161114011 P 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 85
12 161114086 P 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 90
13 161114052 P 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 1 4 4 2 2 2 2 4 3 110
14 161114024 P 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 107
15 161114078 P 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 92
16 161114007 P 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 78
17 161114077 P 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 86
18 161114075 P 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 88
19 161114025 P 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 104
20 161114035 P 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 102
21 161114039 P 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 74
22 161114081 P 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 90
23 161114070 P 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 78
24 161114082 P 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 95
25 161114013 P 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 84
26 161114033 P 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 1 4 3 2 1 4 1 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 1 2 1 1 2 1 82
27 161114043 P 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 84
28 161114057 P 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 99
29 161114003 P 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 99
30 161114017 P 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 101
31 161114063 P 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 99
32 161114051 P 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 2 3 88
33 161114061 P 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 91
34 161114029 P 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 104
35 161114069 P 2 2 2 3 4 1 2 1 2 3 3 1 3 4 3 4 4 2 3 4 1 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 111
36 161114027 P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 84
37 161114023 P 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 75
38 161114083 P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81
39 161114001 P 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 87
40 161114019 P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 89
41 161114009 P 1 2 3 3 4 1 2 3 2 3 4 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 91
42 161114021 P 1 1 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 4 1 1 4 2 4 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 67
43 161114072 P 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 4 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 79
44 161114064 P 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 4 2 1 1 3 1 4 3 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 4 85
45 161114018 P 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 93
46 161114012 P 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 1 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 122
47 161114076 P 2 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 2 2 1 1 2 4 89
48 161114034 P 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 101
49 161114032 P 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 96
50 161114044 P 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
51 161114052 P 3 4 2 4 4 2 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 113
52 161114006 L 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 85
53 161114030 L 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 82
54 161114008 L 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 73
55 161114010 L 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 82
56 161114054 L 1 2 3 1 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 82
57 161114014 L 3 3 1 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 81
58 161114040 L 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 80
59 161114005 L 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 80
60 161114084 L 2 3 2 3 3 2 2 4 1 1 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 90
61 161114048 L 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79
62 161114026 L 3 1 2 3 1 2 1 3 1 1 1 2 3 4 2 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 1 3 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 79
63 161114074 L 1 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 1 74
64 161114041 L 2 1 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 74
65 161114022 L 4 3 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 61
66 161114042 L 3 1 2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 97
67 161114065 L 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 86
68 161114047 L 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 92
69 161114089 L 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 77
70 161114037 L 1 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 71
71 161114079 L 4 4 3 4 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 102
72 161114067 L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 80
73 161114050 L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 80
74 161114045 L 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81
75 161114015 L 2 4 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 4 2 1 1 2 2 3 3 75
76 161114049 L 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 101
77 161114073 L 2 3 3 2 3 3 1 4 1 2 2 1 3 4 2 3 2 1 2 4 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 1 3 84
78 161114059 L 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 87
79 161114066 L 1 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 70
80 161114046 L 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 2 2 1 4 3 2 2 2 1 3 3 3 92
81 161114056 L 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 54
82 161114062 L 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 3 3 93
83 161114068 L 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 87
84 161114004 L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 115
188 197 190 213 218 181 188 242 174 180 209 160 237 219 191 220 238 217 197 249 191 218 235 219 227 251 249 225 225 215 227 227 211 214 209 213 237 238Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA MAHASISWA
Nim JenKel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Skor Total
161114006 L 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 2 85
161114030 L 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 82
161114008 L 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 73
161114010 L 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 82
161114054 L 1 2 3 1 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 82
161114014 L 3 3 1 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 81
161114040 L 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 80
161114005 L 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 80
161114084 L 2 3 2 3 3 2 2 4 1 1 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 90
161114048 L 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79
161114026 L 3 1 2 3 1 2 1 3 1 1 1 2 3 4 2 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 1 3 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 79
161114074 L 1 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 1 74
161114041 L 2 1 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 74
161114022 L 4 3 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 1 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 61
161114042 L 3 1 2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 97
161114065 L 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 86
161114047 L 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 92
161114089 L 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 77
161114037 L 1 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 71
161114079 L 4 4 3 4 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 102
161114067 L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 80
161114050 L 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 80
161114045 L 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81
161114015 L 2 4 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 2 4 2 1 1 2 2 3 3 75
161114049 L 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 101
161114073 L 2 3 3 2 3 3 1 4 1 2 2 1 3 4 2 3 2 1 2 4 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 1 3 84
161114059 L 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 87
161114066 L 1 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 70
161114046 L 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 3 2 2 1 4 3 2 2 2 1 3 3 3 92
161114056 L 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 54
161114062 L 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 3 3 93
161114068 L 2 1 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 87
161114004 L 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 115
71 76 69 77 83 72 71 101 65 68 80 71 99 88 84 86 98 88 85 107 87 100 98 100 97 104 118 98 100 100 102 101 99 101 102 101 110 110Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN 4
TABULASI DATA MAHASISWI
Nim JenKel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Skor Total
161114088 P 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 90
161114002 P 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 86
161114020 P 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 97
161114080 P 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 89
161114058 P 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 3 2 3 3 1 4 4 1 4 1 2 3 3 4 4 2 2 2 3 4 3 107
161114036 P 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 96
161114028 P 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 3 4 2 2 2 1 4 3 2 2 4 1 2 3 4 1 1 3 2 2 3 2 2 85
161114016 P 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 4 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 65
161114060 P 2 2 3 3 4 2 2 4 1 2 2 1 3 4 2 4 4 2 2 4 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 92
161114090 P 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 97
161114011 P 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 85
161114086 P 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 90
161114052 P 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 2 1 4 4 2 2 2 2 4 3 110
161114024 P 3 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 1 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 107
161114078 P 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 92
161114007 P 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 78
161114077 P 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 86
161114075 P 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 88
161114025 P 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 104
161114035 P 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 102
161114039 P 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 4 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 74
161114081 P 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 90
161114070 P 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 78
161114082 P 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 95
161114013 P 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 84
161114033 P 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 1 4 3 2 1 4 1 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 1 2 1 1 2 1 82
161114043 P 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 84
161114057 P 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 99
161114003 P 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 99
161114017 P 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 101
161114063 P 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 99
161114051 P 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 2 3 88
161114061 P 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 91
161114029 P 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 104
161114069 P 2 2 2 3 4 1 2 1 2 3 3 1 3 4 3 4 4 2 3 4 1 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 111
161114027 P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 84
161114023 P 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 75
161114083 P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 81
161114001 P 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 87
161114019 P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 89
161114009 P 1 2 3 3 4 1 2 3 2 3 4 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 91
161114021 P 1 1 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 4 1 1 4 2 4 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 67
161114072 P 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 4 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 79
161114064 P 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 1 2 1 2 3 1 4 2 1 1 3 1 4 3 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 4 85
161114018 P 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 93
161114012 P 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 1 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 122
161114076 P 2 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 2 2 1 1 2 4 89
161114034 P 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 101
161114032 P 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 96
161114044 P 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 3 1 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 95
161114052 P 3 4 2 4 4 2 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 4 4 113
118 123 124 140 140 115 124 149 118 122 140 101 151 145 122 150 157 147 131 162 125 140 160 143 155 173 158 155 154 145 156 158 145 147 142 148 164 166Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN 5
TABEL DATA VALIDITAS
FINAL
NO PARAMETER R
HITUNG KEPUTUSAN
1.
Pearson Correlation 0.436
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
2.
Pearson Correlation 0.521
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
3.
Pearson Correlation 0.519
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
4.
Pearson Correlation 0.753
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
5.
Pearson Correlation 0.465
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
6.
Pearson Correlation 0.288
Valid Sig. (2-tailed) 0.008
N 84
7.
Pearson Correlation 0.596
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
8.
Pearson Correlation -0.049
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.658
N 84
9.
Pearson Correlation 0.502
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
10.
Pearson Correlation 0.590
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
11.
Pearson Correlation 0.624
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
12.
Pearson Correlation 0.142
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.199
N 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
13.
Pearson Correlation 0.438
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
14.
Pearson Correlation 0.646
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
15.
Pearson Correlation 0.296
Valid Sig. (2-tailed) 0.006
N 84
16.
Pearson Correlation 0.664
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
17.
Pearson Correlation 0.529
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
18.
Pearson Correlation 0.584
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
19.
Pearson Correlation 0.554
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
20.
Pearson Correlation 0.484
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
21.
Pearson Correlation 0.244
Valid Sig. (2-tailed) 0.026
N 84
22.
Pearson Correlation -0.164
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.137
N 84
23.
Pearson Correlation 0.659
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
24.
Pearson Correlation 0.603
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
25.
Pearson Correlation 0.230
Valid Sig. (2-tailed) 0.035
N 84
26.
Pearson Correlation 0.633
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
27.
Pearson Correlation 0.506
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
28.
Pearson Correlation 0.557
Valid
Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
29.
Pearson Correlation 0.410
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
30.
Pearson Correlation 0.656
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
31.
Pearson Correlation 0.659
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
32.
Pearson Correlation 0.774
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
33.
Pearson Correlation 0.635
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
34.
Pearson Correlation 0.544
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
35.
Pearson Correlation 0.197
Tidak Valid Sig. (2-tailed) 0.072
N 84
36.
Pearson Correlation 0.502
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
37.
Pearson Correlation 0.627
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
38.
Pearson Correlation 0.621
Valid Sig. (2-tailed) 0.000
N 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN 6
PROGRAM BIMBINGAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI
BERBICARA DI DEPAN KELAS
A. Latar Belakang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai tingkat
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum pada mahasiswa
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma didapatkan hasil bahwa tingkat kecemasan berbicara di
depan umum mereka berada pada kategori sedang dan rendah. Walaupun
secara keseluruhan tingkat kecemasan mahasiswa angkatan 2016 berada
pada kategori sedang dan rendah tetapi jika di bagi menjadi dua antara
mahasiswa dan mahasiswi didapatkan hasil bahwa mahasiswa hanya
berada pada kategori tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah sedangkan
mahasiswi berada pada semua kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah.
Kecemasan berbicara di depan umum yang dirasakan oleh
mahasiswa dapat dikurangi dengan program bimbingan peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas. Rasa percaya diri bukan
merupakan sifat yang diturunkan atau bawaan melainkan diperoleh dari
pengalaman hidup serta dapat diajarkan dan ditanamkan melalui
pendidikan sehingga upaya-upaya tertentu dapat dilakukan guna
membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri. Dengan demikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar dalam
interaksi seseorang dengan lingkungannya.
B. Tujuan
1. Agar mahasiswa menjadi aktif untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan dosen.
2. Agar mahasiswa dapat mengurangi rasa deg-degan dan gugupnya
sebelum presentasi dimulai.
3. Agar mahasiswa menjelaskan materi dengan santai dan merasa siap
jika mendapat banyak pertanyaan saat presentasi.
4. Agar mahasiswa memiliki cara untuk mengurangi kecemasannya
ketika sudah berada di depan kelas.
C. Alokasi Waktu
60 Menit
D. Tempat
Kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
E. Peserta
Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
F. Pemateri
Dosen Pembimbing Akademik (DPA) angkatan 2016
G. Materi
1. Pengertian Percaya Diri
2. Hal-hal yang dilakukan sebelum presentasi dimulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
3. Cara menjawab pertanyaan dengan baik ketika presentasi
4. Cara mengurangi rasa deg-degan ketika presentasi
H. Proses Kegiatan
No Pemateri Peserta Waktu
1.
Membuka kegiatan,
memberikan salam dan
memilih salah satu
mahasiswa untuk
memimpin doa.
Memperhatikan dan
berdoa.
5’
2. Memberikan ice breaking. Memperagakan sesuai
video.
5’
3.
Mahasiswa dibagikan kertas
kosong dan mahasiswa
diminta untuk membuat apa
saja seperti puisi,
menggambar, membuat
cerita, dan lain-lain
mengenai dirinya sendiri.
Mengerjakan 10’
4.
Membentuk kelompok dan
menyuruh mahasiswa
mensharingkan hasil
mereka di dalam kelompok
kecil. Masing-masing
kelompok beranggotakan 8-
9 mahasiswa.
Sharing di dalam
kelompok kecil.
10’
5.
Memilih beberapa
mahasiswa dari masing-
masing kelompok untuk
maju ke depan kelas
Mendengarkan teman
yang maju dan
memberikan masukan.
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
membacakan atau
menjelaskan hasil yang
mereka buat dan meminta
teman lain memberikan
masukan.
6. Memberikan materi Mendengarkan 10’
7.
Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya dan memberikan
umpan balik.
Bertanya 5’
8.
Menanyangkan video
tentang seseorang yang
mampu berbicara di depan
kelas sebagai penguatan
kepada mahasiswa.
Menonton 3’
9.
Memberikan kesimpulan
dan menutup kegiatan
dengan berdoa.
2’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Materi:
1. Pengertian Percaya Diri
Menurut Lauster (2002), kepercayaan diri merupakan suatu sikap
atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-
tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-
hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya,
sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan
prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan
diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak
membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Menurut Rahmat (2000), kepercayaan diri dapat diartikan sebagai
suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang
dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang
dirinya
2. Hal-hal yang dilakukan sebelum presentasi dimulai
a. Menyusun slide presentasi
Jika presentasi menggunakan PPT maka PPT harus dipersiapkan
terlebih dahulu. Menyusun PPT semenarik mungkin dengan
beberapa prinsip seperti sederhana, ukuran tulisan dan model
tulisan yang jelas dan dapat di baca oleh orang lain, gambar yang
digunakan semenarik mungkin dan sesuai dengan materi,
penggunaan warna yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Melakukan latihan
Sebelum melakukan presentasi dianjurkan untuk melakukan latihan
terlebih dahulu agar menjadi lebih siap. Dengan melakukan latihan
terlebih dahulu maka akan lebih percaya diri, mampu
menyesuaikan materi dengan waktu dan dapat menentukan cara
terbaik dalam menyampaikan presentasi.
3. Cara menjawab pertanyaan dengan baik ketika presentasi
a. Mendengarkan seluruh pertanyaan
Dengarkan seluruh pertanyaan yang diajukan sebelum
menjawabnya. Pastikan pertanyaan yang diajukan sudah di tulis
terlebih pertanyaan yang panjang. Seringkali orang menjawab
sebelum pertanyaan usai, akibatnya jawaban yang diberikan tidak
memuaskan. Pastikan juga bahwa sudah memahami pertanyaan
secara keseluruhan.
b. Mengulangi pertanyaan
Jika memang perlu, ulamgi pertanyaan yang diajukan agar bisa
lebih dipahami dan memastikan juga apakah pertanyaan yang
diajukan sesuai dengan apa yang kita maksud juga. Dapat
dikatakan dapat melakukan konfirmasi ulang kepada penanya.
c. Berikan penguatan positif kepada penanya
Memberikan penguatan positif kepada penanya sangat baik untuk
membangun intensitas penanya. Mereka akan senang jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pertanyaannya ditimpali dengan pujian. Contohnya “terima kasih
atas pertanyaannya, pertanyaan yang bagus”.
d. Tanggapi pertanyaan dengan jujur
Sebelum menjawab pertanyaan, beri waktu sedikit untuk
menyiapkan jawaban. Jika sudah mengetahui jawaban langsung
dijelaskan kepada penanya tetapi jika tidak tahu jawabannya maka
katakana dengan jujur bahwa tidak tahu dan bisa meminta bantuan
ke teman lain yang bisa membantu.
4. Cara mengurangi rasa deg-degan ketika presentasi
a. Mengatur napas beberapa kali sebelum melakukan presentasi. Bisa
dilakukan dengan menarik napas panjang, tahan sebentar dan
hembuskan selama mungkin.
b. Tetap fokus dengan materi yang dijelaskan. Selalu bayangkan
bagaimana rasanya saat tampil dengan baik.
c. Membuat gerakan-gerakan tangan ketika menjelaskan namun
gerakannya jangan terlalu berlebihan.
d. Selalu senyum dan kontak mata dengan baik.
e. Menjelaskan materi secara perlahan-lahan.
Daftar Referensi:
Lauster, P. 2002. Tes Kepribadian, Alih Bahasa: D.H.Gulo. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Rahmat, J. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 7
PROGRAM BIMBINGAN PENGURANGAN KECEMASAN
BERBICARA DI DEPAN UMUM
Rencana Pelaksanaan Layanan
No Pembimbing Peserta Waktu
1.
Membuka kegiatan,
memberikan salam dan
memilih salah satu
mahasiswa untuk
memimpin doa.
Memperhatikan dan
berdoa.
5’
2.
Memberikan ice breaking
“gerak badan”.
Mengikuti gerakan-
gerakan yang
dicontohkan.
5’
3.
Menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan yakni
relaksasi.
Mendengarkan. 5’
4. Memimpin latihan
relaksasi.
Mengikuti 20’
5.
Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa
mensharingkan apa yang
dirasakan setelah relaksasi
5’
6.
Pembimbing meminta
kepada mahasiswa untuk
melakukan relaksasi ini.
10’
7.
Memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk
bertanya.
Bertanya 5’
8.
Memberikan kesimpulan
dan menutup kegiatan
dengan berdoa.
5’
Total 60’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI