tgs biokimia
-
Upload
nyayulailioktavera -
Category
Documents
-
view
89 -
download
0
Transcript of tgs biokimia
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 1/14
TUGAS BIOKIMIA
DISUSUN OLEH:
NYAYU LAILI
NIM: PO. 7I. 39. 0. 10. 031
TINGKAT II REGULER A
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
2011-2012
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 2/14
Penyakit - Penyakit yang Berhubungan
dengan Gula
1. DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus, DM atau penyakit kencing gula adalah penyakit
yang berkaitan dengan gangguan metabolisme kabohidrat jenis
glukosa, yang berakibat dari kerusakan-kerusakan pada pengeluaran insulin,
atau kerja insulin, atau kedua-duanya.
Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes
mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga
rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau
menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes
mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau
defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin,
seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose
tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.
Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko
ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan
retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang
dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi.
Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah
buruk.
Ketoasidosis diabetikum
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 3/14
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba
dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang
disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah
adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapatmenggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi
dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton,
yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah
menjadi asam (ketoasidosis).
Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan
sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada
anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh
berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita
tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum
bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa
jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes
tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali
penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan
atau penyakit yang serius.
Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama
beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah
gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis.
Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL,
biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka
penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan
kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut
koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
Simtoma klinis
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik
lainnya:
• poliuria - sering buang air kecil
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 4/14
• polidipsia - selalu merasa haus
• polifagia - selalu merasa lapar
• penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus
tipe 1
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu
berbagai komplikasi kronis, seperti:
• gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
• gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
• gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang
dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop
elektron,[34]
• gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot
ulcer , amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan
hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
• rentan terhadap infeksi.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut
glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera
mendapatkan perawatan..
2. HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah
hingga dibawah 60 mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh
mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Sementara
pada penderita diabetes (diabetes memiliki beberapa type, jadi silahkan
merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula darahnya tersebut
berada pada tingkat terlalu tinggi; dan pada penderita hipoglikemia,
kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah.
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 5/14
Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan
sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal
dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula
darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100-180mg/dl pada kondisi setelah makan
Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem
organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang
sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, akan memberikan
respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang
hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.
Jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.
Penyebab
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
•
Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas• Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan
kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula
darahnya
• Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
• Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan
glukosa di hati.
• Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah
berpuasa
• Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi
terhadap makan, biasanya karbohidrat.
Mekanisme Hipoglikemia
Mekanisme respon hipoglikemia, pada awalnya, tubuh secaraotomatis memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 6/14
dengan melepaskan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan
beberapa ujung saraf. Epinefrin akan merangsang pelepasan gula dari
cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala yang menyerupai
serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya
glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit
kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi,
gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang
berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi
otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling
sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik
per-oral. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-
waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah
mencapai 50 mg/dL. Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisaditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar
gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat
kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
sederhana.
Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan
pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan
pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang
sampai 72 jam). Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum
pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
Gejala Hipoglikemia
Gejala hipoglikemia memang tidak mudah dikenali karena hampir
sama dengan gejala penyakit lain,seperti diabetes dan kekurangandarah (anemia). Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gelisah, gemetar,
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 7/14
banyak berkeringat, lapar, pucat, sering menguap karena merasa
ngantuk, lemas, sakit kepala, jantung berdeba-debar, rasa kesemutan
pada lidah, jari-jari tangan dan bibir, penglihatan kabur atau ganda
serta tidak dapat berkonsentrasi.
Hipoglikemia dapat menyebabkan penderita mendadak pingsan
dan harus segera mendapatkan suntikan serta infus glukosa. Jika
dibiarkan terlalu lama, penderita akan kejang-kejang dan kesadaran
menurun. Apabila terlambat mendapatkan pertolongan dapat
mengakibatkan kematian.
Hipoglikemia berbahaya dibandingkan kelebihan kadar gula darah
(hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama
lebih dari enam jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan
(irreversible) pada jaringan otak dan saraf. Tidak jarang hal ini
menyebabkan kemunduran kemampuan otak.
Prinsip Pengobatan
Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah menaikan kembali
kadar gula darah yang rendah itu sehingga mencapai kadar normalnya.
Makanya gejala hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa
menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen
atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas
susu.
Namun untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama
penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena
efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula
diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan
lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan
berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui
mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah
kerusakan otak yang serius.
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 8/14
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia
berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon
yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang
pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat didalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
Jika hipoglikemia yang terjadi itu akibat adanya tumor penghasil
insulin, maka cara penyembuhannya adalah harus diangkat melalui
pembedahan. Sebelum pembedahan, biasanya diberikan obat untuk
menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid). Untuk
seseorang yang sering mengalami hipoglikemia, tapi bukan penderita
diabetes, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering
makan dalam porsi kecil.
3. HIPERGLIKEMIA
Hiperglikemia atau gula darah tinggi dapat mengakibatkan atau
menyebabkan beberapa kondisi serius. Ini terjadi karena tingginya
kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah unsur penting yang
digunakan untuk mengatur fungsi tubuh. Namun, tingkat tinggi itu
dapat merusak tubuh pada waktu yang sama dan itu tidak sehat
Mengatur aliran darah gula dalam darah adalah tugas dari sistem
endokrin dan jika tidak berfungsi dengan baik, masalah seperti itu
muncul. Bila Anda mengkonsumsi makanan yang gula disimpan dan
akibat gangguan yang mendasari masalah wajah tubuh dalammemproses gula tersebut dan menyebabkan hiperglikemia.
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan masalah gula darah
tinggi pada manusia. Diabetes adalah salah satu dari mereka dan
orang-orang yang kelebihan berat badan dengan diabetes biasanya
memiliki gula darah tinggi.. Berbagai tingkat gula darah sering kali
dapat akibat dari diet yang miskin dan tidak sehat. Gula darah tinggi
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 9/14
kadang-kadang secara langsung disebabkan karena masalah kelebihan
berat badan seseorang.
Kondisi lain yang dapat dikaitkan dengan gula darah tinggi tiroid,
kanker jenis tertentu, Gastroenteritis dan beberapa jenis masalah yang
berhubungan dengan ginjal. Ginjal dan penyakit hati sering dikaitkan
dengan gula darah tinggi. Pada wanita, gula darah tinggi ini disebabkan
terutama karena diabetes dan penyakit jantung. Kadang-kadang
bahkan ibu hamil dapat menderita dari kondisi sementara.
4. GALACTOSEMIA
Galactosemia (kadar galactose darah tinggi) disebabkan dengan
kekurangan salah satu enzim yang diperlukan untuk memetabolisme
galactose, gula yang ada dalam lactose (gula susu). Metabolite menjadi
banyak menjadi racun pada hati dan ginjal dan juga merusak lensa
mata, menyebabkan katarak. Bayi baru lahir dengan galactosemia
nampak normal pada mulanya tetapi dalam beberapa hari atau minggu
kehilangan selera makannya, muntah, menjadi kuning, mengalamidiare, dan berhenti bertambah besar secara normal. Fungsi sel darah
putih terpengaruh, dan infeksi serius bisa timbul. Jika pengobatan
lambat, anak yang terkena tetap pendek dan mengalami
keterbelakangan mental atau mungkin mati.
Galactosemia dapat diketahui dengan pemeriksaan darah. Tes ini
dilakukan sebagai tes skrining rutin pada bayi baru lahir terutama bila
seorang anggota keluarga diketahui mempunyai gangguan ini.
Galactosemia diobati dengan cara menghilangkan secara menyeluruh
susu dan produk susu – sumber galactose dari makanan anak yang
terkena. Galactose juga ada di beberapa buah-buahan, sayur, dan
produk laut, seperti rumput laut. Dokter tidak yakin apakah jumlah yang
sedikit di dalam makanan ini menyebabkan masalah dalam jangka
panjang. Orang yang mempunyai gangguan harus membatasi
pemasukan galactose sepanjang hidup.
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 10/14
Jika galactosemia dikenali sejak lahir dan diobati dengan baik,
masalah hati dan ginjal tidak berkembang, dan perkembangan jiwa
normal. Tetapi, dengan pengobatan yang tepat pun, anak dengan
galactosemia sering mempunyai kuosien kecerdasan lebih rendah (IQ)daripada saudara kandung mereka, dan mereka sering mempunyai
masalah bicara.
Pada gangguan ini, badan kehilangan enzim yang mencerna
fruktosa, gula yang ada di gula meja (sucrose) dan banyak buah-
buahan. Akibatnya, sebuah hasil sampingan fruktosa menumpuk di
badan, menghalangi pembentukan glikogen dan konversinya ke glukosa
untuk digunakan sebagai tenaga. Menggunakan sedikit saja fruktosa
atau sucrose menyebabkan kadar gula darah rendah (hypoglycemia),
berkeringat, kebingungan, dan kadang-kadang pingsan dan koma. Anak
yang terus makan makanan berisi fruktosa mengalami kerusakan ginjal
dan hati, menghasilkan penyakit kuning, muntah, pemburukan jiwa,
pingsan, dan kematian. Gejala ronis termasuk tidak mau makan,
kegagalan untuk berkembang pesat, gangguan pencernaan, kegagalan
hati, dan kerusakan ginja.
Diagnosa dibuat kalau pemeriksaan kimia sampel jaringan hati
ditemukan enzim hilang. Pengobatan melibatkan mengeluarkan
fruktosa (umumnya ditemukan di buah-buahan manis), sucrose, dan
sorbitol (tiruan gula) dari diet. Serangan akut dirawat denganmemberi
glukosa dengan infus; serangan yang lebih ringan hypoglycemia diobati
dengan tablet glukosa, yang sebaiknya dibawa oleh siapa saja yangmempunyai keturunan intolerasni fruktosa.
5. PENYAKIT GULA KERING
Penyakit gula kering adalah penyakit di mana tubuh penderitanya
tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Jadi
penderita mengalami gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh
tubuh sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 11/14
yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif.
Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah tersebut melimpah ke
sistem urine. Jadi lebih baik kita mencegah segala resiko yang akan
terjadi dengan menerapkan pola hidup sehat mulai dari sekarang.
Obat – Obat Penyakit yang Berhubungan
dengan Gula
1. Gymnema Sylvestre
Fungsi utama: Menurunkan gula darah
Dosis umum: 200 – 250 miligram per hari
Nama Hindi tumbuhan ini berarti ‘penghancur gula’, dan tanaman ini
dikatakan memiliki kemampuan untuk menurunkan kemampuan
mendeteksi rasa manis. Tanaman ini dianggap sebagai tanaman
paling kuat untuk mengendalikan gula darah. Kemungkinan besar,
cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aktivitas enzim yang
membantu sel tubuh untuk menggunakan glukosa atau dengan
merangsang produksi insulin. Walaupun belum ada penelitian
intensif, tapi belum ditemukan adanya efek samping serius untuk
penggunaan tanaman ini.
2. Pare
Fungsi utama: Menurunkan gula darah
Dosis umum: 50 – 100 mililiter (3-6 sdm) jus per hariPare yang pahit ini dianggap mampu membantu sel menggunakan
glukosa secara lebih efektif dan meredam penyerapan gula di dalam
usus. Para peneliti di Filipina yang meneliti konsumsi pare kepada
pria dan wanita dalam bentuk kapsul selama 3 bulan menemukan
adanya penurunan gula darah, walaupun sedikit, tetapi konstan.
Permasalahan yang muncul adalah masalah pencernaan, tapi tidak
jelas apa.
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 12/14
3.Magnesium
Fungsi utama: Menurunkan gula darah
Dosis umum: 250 – 350 miligram per hari
Kekurangan magnesium tidak jarang ditemui sebagai salah satupenyebab diabetes, bahkan gejala ini memperburuk kondisi gula
darah dan resistansi insulin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
suplemen magnesium dapat memperbaiki fungsi insulin dan
menurunkan gula darah. Coba konsultasikan dengan dokter Anda
sebelum mengkonsumsi insulin.
4. Prickly Pear Cactus (Daging buah kaktus)
Fungsi utama: Menurunkan gula darah
Dosis umum: jika dikonsumsi sebagai makanan, 150 gram rebusan
kaktus per hari.
Buah matang dari kaktus ini mampu menurunkan kadar gula darah
dalam tubuh. Bentuk yang bisa ditemui adalah dalam bentuk buah,
atau jus, atau bubuk. Para peneliti menemukan bahwa buah ini
menurunkan kadar gula darah karena adanya komponen yang mirip
dengan insulin. Buah ini juga tinggi kadar seratnya.
5. Gamma-Linolenic Acid (Asam Linoleat Gamma)
Fungsi utama: Mengurangi sakit saraf
Dosis umum: 270 – 540 milligrams sekali per hari
Asam Linoleat Gamma, atau GLA adalah asam lemak yang ditemukan
dalam minyak bunga evening primrose. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penderita diabetes adalah orang yang memiliki
level GLA rendah dalam darah, dan penelitian menunjukkan bahwa
suplemen ini dapat menurunkan, bahkan mencegah sakit di saraf
yang muncul akibat diabetes
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 13/14
6. Chromium (Krom)
Fungsi utama: Menurunkan kadar gula
Dosis umum: 200 mikrogram per hari.
Mineral ini dianggap mampu meningkatkan kinerja insulin dan terlibat
juga dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Beberapa
penelituan menunjukkan bahwa mineral ini membantu menurunkan
gula darah, tapi hanya untuk mereka yang memang kekurangan
krom.
7. Bilberry
Fungsi utama: Melindungi mata dan syaraf
Dosis umum: 80-120 miligram standar billberry extract per hari.
Saudara blueberry ini memiliki antioksidan kuat dalam buah dan
daunnya. Antioksidan yang dinamai antosianidin ini, membantu
mencegah kerusakan sel darah kecil yang dapat merusak saraf dan
retina mata. Penelitian terhadap hewan menunjukkan adanya
penurunan gula darah juga akibat konsumsi buah
8. Alpha-Lipoic Acid (Asam Alpha Lopoic)
Fungsi utama: Mengurangi rasa sakit syaraf, dan menurunkan kadar
gula darah
Dosis umum: 600-800 miligram per hari.
Disingkat ALA, bahan yang mirip vitamin ini menetralkan berbagai
radikal bebas. Pembentukan radikal bebas adalah salah satu faktor
peningkatan gula darah, dapat membuat kerusakan saraf dan
berbagai masalah lain. ALA jg mampu membantu sel otot untuk
menyerap gula darah. Di salah satu penelitian di Jerman, sekelompok
peneliti memerika 40 orang dewasa yang mengkonsumsi ALA dan
placebo. Di akhir studi selama 4 minggu, ditemukan bahwa ALA
meningkatkan sensitifitas insulin sebanyak 27 persen.
9. Fenugreek Fungsi utama: Menurunkan gula darah
5/12/2018 tgs biokimia - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tgs-biokimia 14/14
Dosis umum: 5 sampai 30 gram setuap makan, atau 15 sampai 90 gr
per hari.
Biji-bijian yang digunakan sebagai bumbu masakan India ini mampu
menurunkan tekanan darah, meningkatkan sensitifitas insulin, danmenurunkan kolesterol, menurut beberapa penelitian. Efek ini
mungkin timbul karena tingginya kadar serat. Bijinya jg mengandung
asam amino yang meningkatkan produksi insulin. Di salah satu
penelitian terhadap fenugreek, 60 orang yang mengkonsumsi 25 gr
bumbu ini menunjukkan peningkatan yang baik terhadap
pengendalian gula darah.
10. Ginseng
Fungsi utama: Menurunkan gula darah
Dosis umum: 1-3 gram per hari dalam bentuk kapsul atau tablet, 3-5
mililiter dalam bentuk tincture 3kali sehari.
Dikenal karena kemampuannya yang mendorong sistem kekebalan
tubuh, ginseng ini memiliki beberapa hasil positif mengenai diabetes.
Para peneliti menemukan bahwa ginseng memperlambat penyerapan
karbohidrat, meningkatkan kemampuan sel dalam menyerap glukosa,
dan meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas. Ditemukan juga
di Toronto dalam suatu penelitian, bahwa ginseng mampu
menurunkan kadar gula sampai 15-20 persen.