tgas alat berat
Click here to load reader
description
Transcript of tgas alat berat
MAKALAH ALAT BERAT DAN
SPESIFIKASINYA
Oleh:
AFRIYANTI PUSPITA SARI
1102380/2011
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang
kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang
telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu
sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah
dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di
gunakan dalam pekerjaan konstruksi,. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut
antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor
grader, dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan diberikan juga
contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bulldozer
Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track
shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.
Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur
meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi.
Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun.
Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat
keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan
dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah
yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang
rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100
meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong
dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan
produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya
antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow,
disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai
penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal
ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah
nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan
untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:
Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,
Pembukaan jalan baru,
Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,
Membantu mengisi material pada scraper,
Menyebarkan material,
Mengisi kembali saluran,
1. Blade
Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat
distel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal
berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:
Universal Blade (U-Blade)
Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat
disisi blade untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer
membawa/mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan
yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer
jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land
reclamation), stock pile work, dan sebagainya.
Straight Blade (S-Blade)
Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan,
blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah
dan balade ini juga dapat menghandel material dengan mudah.
Angling Blade (A-Blade)
Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini
juga dapat dibuat untuk:
a. Pembuangan ke samping (side casting)
b. Pembukaan jalan (pioneering roads)
c. Menggali saluran (cutting ditches)
d. Pekerjaan lain yang sesuai.
Chusion Blade (C-Blade)
Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber
cushion) yang berfungsi untuk meredam tumbukan. Selain digunakan
untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan dan
pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan
untuk meningkatkan kmampuan maneuver.
2. Produktivitas Dozer
Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor
dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang
dipindahkan dalam 1 siklus dan dalam 1 jam pegoperasian.
a. Kapasitas Blade
Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui
perhitungan. Rumus dari kapasitas blade (dalam lcm) adalah:
Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara
30-33º.
b. Waktu Siklus
Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m)
pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong.
Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi
kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga ditentukan
oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang
dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan.
FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan
oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah:
CT= FT + HT + RT
c. Produktivitas
Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan
memakai rumus:
Contoh soal:
Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir
kering sejauh 60 m dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m
panjang dan tinggi 1,256 m. Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam
dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi
60 menit.
Jawab:
Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit
Produktivitas
d. Spesifiakasi Bulldozer Komatsu D65 (contoh)
• Model enggine : komatsu SAA6D114E-3
• Jumlah Silinder : 6 Cyl
• Tenaga : Net 153 KW 205 HP
• Rated RPM : 1950 RPM
• Undercarriage
– Jumlah Track Roller : 8 Un tiap sisi
– Jumlah Shoe : 45 Un tiap sisi
– Lebar shoe : 915 mm
– Ground contact area : 60115 cm 2
– Ground pressure area : 29.8 Kpa atau 4.32 Psi
Pelumasan dan bahan bakar (contoh)
• Bahan bakar : 514 lt (full tanki)
• Oil mesin : 28 lt
• Oil final drive : 27 lt
• Oil transmisi : 48 lt
• Oil hidrolik : 55 lt
• Grease : untuk under carriage dan nipple
B. Loader
Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau
ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang
mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat
pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted
terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya
dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan
penuh.
Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang
granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada
suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada
loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan
multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3.
Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.
Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement,
dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu
juga dapat digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya
pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader
juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk
dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.
1. Aplikasi Loader
Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat
material kedalam alat pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut
dapat diletakkan didekat loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah.
Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck yaitu I shape
loading, V shape loading, dan pass loading.
Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh
power shovel atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar
maka penggunaan loader menjadi lebih seriing. Fungsi lain dari loader adalah
untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan lebar
bucket.
2. Produktivitas Loader
Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan
produktivitas loader adalah sebagai berikut:
a. Kondisi material,
b. Tipe bucket dan kapasitasnya,
c. Area untuk pergerakan loader,
d. Waktu siklus loader ,
e. Waktu efisien loader.
Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)
Material Factor
Material seragam atau campuran 0,95-1,00
Batu kerikil 0,85-0,90
Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95
Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90
Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75
Batuan berlumpur 1,00-1,20
Lanau basah 1,00-1,10
Material berbeton 0,85-0,95
Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel
waktu yang tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis
material yang diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar
ditentukan berdasarkan tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu
diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.
Tabel 2.2 Waktu muat (menit)
Material LT
Berbutir seragam 0,03-0,05
Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06
Lanau basah 0,03-0,07
Tanah atau kerikil 0,04-0,20
Material berbeton 0,05-0,20
Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan
grafik yang berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk
menghitung produktivitas adalah:
Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)
Uraian Factor
Kondisi tanah:
Berbutir campuran
Diameter < 3 mm
Diameter 3-20 mm
+0,02
+0,02
−0,02
Diameter 20-150 mm
Diameter 150 >
Kondisi tanah asli/lepas
0
+0,03
+0,04
Timbunan
Tinbunan dengan tinggi > 3 m
Tinbunan dengan tinggi < 3 m
Pembongkaran dari truck
0
+0,01
+0,02
Lain-lain
Pengoperasian tetap
Pengoperasian tidak tetap
Target sedikit
Target berresiko
−0,04
+0,04
+0,04
+0,05
Tabel 2.4 waktu buang (menit)
Pemuatan DT
Ditmpah di atas tanah
Dimuat ke dalam truck
±0,10
0,04-0,07
Contoh soal:
Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m
ke dalam truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter
kurang dari 3,5 mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan
jarak tempuh rata-rata 50 m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat
adalah 50/60 menit perjam engan pengoperasian tetap.
Dari table 2.1 BBF adalah 1
Dari table 2.2 LT = 0,05 menit
Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit
Dari table 2.4 DT = 0,5 menit
Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan
Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit CT = 0,05
+ 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit
C. Excavator (Alat Gali)
Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power
shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe
dan power shovel juga disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan
secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya
dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar
walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Bagian-bagian utama dari
Excavator antara lain:
· Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)
· Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
· Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui adalah: Crane, Shovel,
BackHoe, Dragline, dan Clam shell. Bagian bawah Excavator ada yang
menggunakan roda rantai (Crawler truck) ada yang dipasang di atas truck
(mounted truck).
Unit Operasional Excavator
1. Operasional kerja menggunakan sistem hidrolik
2. Pergerakan arm bucket dan perputaran body kabin (swing) dapat
dikontrol melalui dua tuas utama yang ada di kanan-kiri sheat operator
dalam kabin
3. Travelling dikontrol oleh dua tuas yang dilengkapi dengan dua pedal
didepan sheat operator
4. Penyetelan operasi mesin ( RPM) dapat melalui display panel di depa
sheat operator
Spesifikasi Excavator Komatsu tipe PC 200 (contoh)
• Model Engine : komatsu SAA6D107E-1
• Horse power : 110 Kw 148 HP (net)
• Rated RPM : 2000 rpm
• Main pump : untuk Boom, arm, bucket, swing dan travel
• Max oil flow : 439 Lt/ menit
• Steering control : dua lever ( tuas ) yang dilengkapi pedal
• Max travel speed : 5.5 Km/ jam
• Kapasitas Bucket : 0,5 – 1,2 M3
Modul Teknik Pemeriksaan Barang Alat Besar
| DTSS Teknik Pemeriksaan 28
Pelumasan dan bahan bakar (contoh)
• Tanki solar : 400 lt (full tanki)
• Oli mesin : 23 lt
• Final drive : 3.3 lt tiap sisi
• Swing drive : 6.6 lt
• Oli hidrolik : 135 lt
• Greasing : Under carriage, swing, arm, bucket
Pembagian Excavator :
• Alat kendali attachment
– Hydraulic Controlled
– Cable Controlled
• Roda
– Roda Rantai
– Roda Karet
1. Alat Penggali Hidrolis
Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya
menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating
operation paling efisien adalah menggunakan metode heel and toe (ujung dan
pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Power shovel
dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis
yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material
yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front
shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.
a. Front Shovel
Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material
dipermukaan tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari
jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi didalam menentukan
kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas
bucket (heaped capacity).
Gambar 2.3 Front shovel
Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali
Material BFF (%)
Tanah dan tanah organic 80-110
Pasir dan kerikil 90-100
Lempung keras 65-95
Lempung basah 50-90
Batuan dengan peledakan buruk 40-70
Batuan dengan peledakan baik 70-90
Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian
penggalian, sudut putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian
dan sudut putaran juga merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front
shovel. Dari itu factor tersebut diberikan dalam table berikut:
Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran
Persentase
kedalaman
optimumu
Sudut putaran
45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º
40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59
60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69
100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71
120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70
140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62
b. Backhoe
Backhoe biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada
saluran,terowongan, atau basement. Backhoe sama dengan front shovel
dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan waktu siklus
backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:
Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)
Jenis MaterialUkuran Alat
< 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60
Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar
Kedalaman
penggalian
(% dari maks)
Sudut Putar (º)
45 60 75 90 120 180
30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75
2. Dragline
Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang
letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan
jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya.alat dasar dari dragline
adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari dragline
sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.
3. Clamshell
Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas
seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material
secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai
berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material,
sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket
berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali
material.
Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab
itu maka persamaan untuk clamshell adalah pada umumnya waktu siklus
clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.
D. Motor Grader
Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam
kegunaan. Untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk
membentuk permukaan yang dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk
mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya
grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya
bergerak, juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang.
Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang
disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan.
Sebagaimana diketahui motor grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai
dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat
gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda ban.
Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya,
seperti:
Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan
blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.
Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
Elevating grader unit (alat pengatur grading)
Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada
proyek jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas
motor grader adalah luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk
menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui rumus:
N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan
bolak-balik pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N
tergantung pada kondisi permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk
permukaan seperti apa yang diinginkan. Lruas (km) adalah panjang ruas yang
ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam)
adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan
untuk menghitung produktivitas adalah:
Prod = 1000vWE
(m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)
E. Dump Truck
Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya
diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri.
Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2
golongan yaitu:
On high way dump truck muatannya < 20 m3
Off high way dump truck muatanya > 20 m3
1. Pemilihan Truck
Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya
(loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader
ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan
dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck
adalah sebagai berikut:
a. Truck Kecil
Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:
Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya
Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan
bermaslah terhadap total produksi.
Sedangkan kerugiannya adalah:
Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama
waktu pemuatan (loading)
Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga
pemeliharaan.
b. Truck Besar
Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:
Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar
lebih sedikit
Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
Cocok untuk angkutan jarak jauh
Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.
Kerugiannya adalah:
Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat
akibat berat truck yang besar
Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk
jumlah yang relative kecil)
Maintenance lebih sulit dilaksanakan.
2. Produktivitas
Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu
siklus truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu
pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang
dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:
Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai
berikut:
a. Waktu muat, tergantung pada:
Ukuran dan jenis alat pemuat
Jenis dan kondisi material yang dimuat
Kapasitas alat angkut
Kemampuan operator alat muat dan alat angkut
b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
Jarak tempuh alat angkut
Kondisi jalan yang dilalui
c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:
Jenis dan kondisi material
Cara pembongkaran material
Jenis alat pengangkutan
d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu
pengangkutan.
e. Waktu antri tergantung pada
Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
Kemampuan alat angkut untuk berputar.