TESIS PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN ...
Transcript of TESIS PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN ...
TESIS
PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN
TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA
JASA PENERBANGAN DOMESTIK GARUDA INDONESIA
DI DENPASAR
NI PUTU CEMPAKA DHARMADEWI ATMAJA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN
TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA
PENERBANGAN DOMESTIK GARUDA INDONESIA
DI DENPASAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Manajemen
Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI PUTU CEMPAKA DHARMADEWI ATMAJA
NIM: 0990661008
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL : 14 JULI 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE.,MSIE Drs. Ketut Nurcahya, MM
NIP. 19500130 198303 1001 NIP. 19521210 198303 1 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Direktur
Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Dr. Ida Bagus Anom Pubawangsa, SE., MM Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 19620922 198702 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis Ini Telah Diuji Pada
Tanggal 14 Juli 2011
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No : 1194/H14.4/HK/2011Tanggal 24 Juni 2011
Ketua : Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE.,MSIE.
Anggota :
1. Drs. Ketut Nurcahya, MM.
2. Prof. Dr. Made Wardana, SE.,MP.
3. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS.
4. IG.A. Ketut Gede Suasana, SE., MM.
PERNYATAAN
ORISINALITAS TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam naskah TESIS dengan judul :
”PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK
GARUDA INDONESIA DI DENPASAR”
Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah TESIS ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
(MAGISTER MANAJEMEN) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. (UU NO 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)
Denpasar,
Mahasiswa,
Nama : Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja
NIM : 0990661008
PS : Magister Manajemen
PPSFEUNUD
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara
nugraha-Nya, tesis dengan judul ” Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Pengguna Jasa Penerbangan Domestik Garuda Indonesia di
Denpasar ” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini perkenankanlah diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Prof. Dr. Ketut Rahyuda, SE.,MSIE sebagai pembimbing utama yang penuh perhatian
telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti
program Magister Manajemen, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih sebesar-
besarnya pula penulis sampaikan kepada Drs. Ketut Nurcahya, MM. sebagai Pembimbing
Pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan
saran kepada penulis.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepda penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terimakasih ini juga ditujukan
kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr.
A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa
Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa diucapkan
terimakasih kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, MM.,Ak.,CPA., sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana atas ijin yang diberikan untuk mengikuti pendidikan Program
Magister. Pada kesempatan ini , disampaikan rasa terimakasih kepada Dr. Ida Bagus Anom
Purbawangsa, SE.,MM.,sebagai Ketua Program MM Unud. Ungkapan terimakasih
disampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Prof. Dr. Made Wardana, SE.,MP, Dr. Ni
Nyoman Kertiyasa, SE., MS dan IG.A. Ketut Gede Suasana, SE., MM yang telah
memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti
ini.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang tulus disertai penghargaan kepada
seluruh guru-guru yang telah membimbing penulis, mulai dari sekolah dasar sampai
Perguruan Tinggi. Juga diucapkan terimakasih kepada kedua orang tua : I Wayan Sudarma
Putra, SE (Alm) dan Dra. Ni Nyoman Menuh yang telah mengasuh, membesarkan,
memberikan dasar-dasar berfikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta lahan yang
baik untuk berkembangnya kreativitas. Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada suami
tercinta I Gusti Bagus Nyoman Harry Wiguna, serta adik-adik tersayang Ni Made Orchid
Tamara Dewi Atmaja serta I Bagus Aditya Darma Atmaja yang dengan penuh kasih sayang
telah memberikan semangat dan kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis
ini. Akhirnya ucapan terimakasih kepada teman-teman Magister Manajemen angkatan XXII
yang telah mendukung terselesaikannya tesis ini dengan tepat waktu.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada
semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.
Denpasar, Juli 2011
Penulis,
Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja
ABSTRAK
PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK
GARUDA INDONESIA DI DENPASAR
Persaingan industri penerbangan di Indonesia tidak hanya disebabkan karena
globalisasi, tetapi lebih disebabkan karena pelanggan semakin cerdas, sadar harga dan banyak
menuntut. Kemajuan teknologi dan komunikasi juga berperan meningkatkan intensitas
persaingan. Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pertama di Indonesia
merasakan dampak dari persaingan jasa penerbangan domestik di Indonesia. Saat ini pangsa
pasar Garuda Indonesia untuk penerbangan domestik di Indonesia mendapatkan peringkat
kedua setelah Lion Air yang berhasil meraih pangsa pasar sebesar 30 persen. Penurunan
pangsa pasar salah satunya diakibatkan oleh turunnya kepuasan pelanggan terhadap Garuda
Indonesia diakibatkan oleh citra perusahaan yang kurang baik serta tidak terjadinya
kewajaran harga oleh pelanggan. Tentu saja hal ini merupakan pembelajaran bagi Garuda
Indonesia untuk dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggannya melalui kewajaran
harga dan citra perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga dan citra
perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan Garuda Indonesia yang berada di
Denpasar (Studi pada pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang penerbangan domestik Garuda
Indonesia, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 140 responden dengan
menggunakan teknik penentuan sampel Purposive Sampling. Untuk menjawab masalah
penelitian dan pengujian hipotesis penelitian maka digunakan teknik analisis Structural
Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan bantuan AMOS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kewajaran harga tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan, 2) Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan, 3) kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas, 4) kewajaran harga tidak
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, 5) citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan serta 6) Secara keseluruhan , kepuasan pelanggan adalah satu-satunya
konstruk yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.
Implikasi manajerial dalam penelitian ini adalah Garuda Indonesia seharusnya
kembali merencanakan kebijakan harganya, dapat meningkatkan citra perusahaan melalui
advertising, public relation, serta physical image. Garuda Indonesia juga dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui peningkatan kinerja Garuda Indonesia secara keseluruhan.
Saran yang dalam penelitian ini adalah Garuda Indonesia hendaknya meningkatkan
kualitas periklanan melalui media cetak maupun public relation, Garuda Indonesia
meingkatkan loyalitas pelanggannya melalui perbaikan kinerja secara terus-menerus, dalam
penelitian selanjutnya disarankan mengambil populasi penumpang Garuda Indonesia pada
penerbangan domestik dan internasional di seluruh Indonesia, serta penambahan konstruk
untuk mengidentifikasi lebih mendalam mengenai loyalitas pelanggan melalui penyebaran
kuesioner terbuka.
Kata Kunci : Kewajaran Harga, Citra Perusahaan, Kepuasan dan Loyalitas pelanggan
ABSTRACT
EFFECT OF PRICE FAIRNESS, CORPORATE IMAGE ON CONSUMER
SATISFACTION AND LOYALTY IN GARUDA INDONESIA'S DOMESTIC
FLIGHTS SERVICE IN DENPASAR
Competition of airline industry in Indonesia is not only due to globalization, but more
because customers are increasingly savvy, price conscious and demanding. Advances in
technology and communication also play role to increase the intensity of competition. Garuda
Indonesia as the first airline in Indonesia felt the impact of competitive domestic flight
services in Indonesia. Currently the market share of Garuda Indonesia for domestic flights in
Indonesia get second rank after the Lion Air who earned a market share of 30 percent.
Decline in market share caused by the decline in customer satisfaction on Garuda Indonesia
that caused by poor corporate image and price unfairness. Of course this is a lesson for
Garuda Indonesia to increase customer satisfaction and loyalty through price fairness and
corporate image.
This study aims to determine the effect of price fairness and corporate image on
customer satisfaction and customer loyalty of Garuda Indonesia's customer in Denpasar
(Studies on Garuda Indonesia domestic flight services' customers in Denpasar). The
population in this study were all Garuda Indonesia domestic flight passengers, while the
sample in this study was 140 respondents using purposive sampling technique for sample
determination. To answer the research problem and research hypothesis testing the analytical
techniques used Structural Equation Modelling (SEM) using AMOS aid 16.
The results showed that 1) the price fairness does not affect customer satisfaction, 2)
Corporate image affects customer satisfaction, 3) customer satisfaction affects loyalty, 4) the
prices fairness has no effect on customer loyalty, 5) corporate image does not affect on
customer loyalty and 6) overall, customer satisfaction is the only construct that can affect
customer loyalty.
Managerial implications of this study is Garuda Indonesia should re-plan the price
policies, can improve the corporate image through advertising, public relations, as well as the
physical image. Garuda Indonesia also can improve customer satisfaction by improving the
overall performance of Garuda Indonesia
The recommendation in this study is Garuda Indonesia should improve the quality of
advertising through print media and public relations, Garuda Indonesia improve the loyalty of
its customers through improved performance on a continous basis, in future studies are
advised to take population Garuda Indonesia passengers on domestic and international flights
throughout Indonesia, and the addition of constructs to identify more deeply about the
customers loyalty through the deployment of an open questionnaire.
Keywords: Price Fairness , Corporate Image, Customer Satisfaction and Customer
Loyalty
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ………………………………………… ....... i
PERSYARATAN GELAR …………………………………………........ ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................... iv
PENETAPAN ORISINALISTAS TESIS .................................................. v
UCAPAN TERIMAKASIH ...................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................... x
DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. ...... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... ...... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ ...... 11
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. ...... 11
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. ...... 12
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................... ...... 14
2.1. Harga ................................................................. ...... 14
2.2. Persepsi kewajaran harga .................................................... ...... 16
2.3. Citra perusahaan ................................................................. ...... 18
2.4. Kepuasan pelanggan ........................................................... ...... 23
2.5. Loyalitas pelanggan ............................................................ ...... 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 31
3.1 Kerangka Pemikiran…………………... ..................................... 31
3.2 Kerangka Konseptual .................................................................. 33
3.3 Hipotesis Penelitian…………………………………………..... 34
BAB IV METODE PENELITIAN……………………………………….. 40
4.1 Rancangan dan Ruang lingkup penelitian..………………… ..... 40
4.1.1 Rancangan penelitian ...................................................... 40
4.1.2 Ruang lingkup penelitian ................................................ 40
4.1.3 Batasan penelitian ........................................................... 40
4.2 Variabel Penelitian……………………………….. .................... 41
4.2.1 Klasifikasi konstruk/ variabel……………………..... .... 41
4.2.2 Definisi operasional variabel ........................................... 42
4.2.3 Pengukuran variabel penelitian ....................................... 45
4.3 Prosedur pengumpulan data..….……………………………... .. 46
4.3.1 Jenis data berdasarkan sifatnya……………………… ... 46
4.3.2 Jenis data menurut sumbernya……………………... ..... 46
4.3.3 Populasi dan sampel penelitian ....................................... 47
4.3.4 Cara Pengukuran Data ..................................................... 48
4.4 Instrumen Penelitian .................................................................. 49
4.5 Metode analisis data .................................................................... 51
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 64
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 64
5.1.1 Sejarah Garuda Indonesia ............................................... 64
5.1.2 Karakteristik responden…………………………… ...... 66
5.1.3 Deskripsi variabel penelitian ........................................... 73
5.1.4 Pengujian Instrumen penelitian………………… ........... 75
5.1.5 Validitas Konvergen ........................................................ 76
5.1.6 Pengujian Model ............................................................. 78
5.1.7 Evaluasi Asumsi-Asumsi SEM ....................................... 86
5.1.8 Modifikasi Model ............................................................ 89
5.1.9 Evaluasi Asumsi-Asumsi SEM Modifikasi .................... 96
5.2 Pembahasan ........................................................................ 97
5.2.1 Pengaruh Kewajaran Harga terhadap Kepuasan
Pelanggan ...................................................................... 98
5.2.2 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan 99
5.2.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan......................................................................... 102
5.2.4 Pengaruh Kewajaran Harga terhadap Loyalitas
Pelanggan......................................................................... 103
5.2.5 Pengaruh Citra Perusahaan terhadap Loyalitas
Pelanggan ..................................................................... 104
5.2.6 Pengaruh Citra Perusahaan, Kewajaran Harga terhadap
Kepuasan dan Loyalitas pelanggan................................ 105
5.2.7 Keterbatasan penelitian................................................... 106
5.3 Implikasi Penelitian ..................................................................... 107
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN…………………………………… .. 105
6.1 Simpulan.…………………. ....................................................... 109
6.2 Saran………………………………............................................ 110
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1.1 Jumlah Penumpang dan Pangsa Pasar Penerbangan Domestik Di Indonesia
Periode Tahun 2007-2009 ............................................................................. 5
1.2 Keterlambatan dan Pembatalan Jadwal Penerbangan Domestik Garuda
Indonesia .................................................................................. 9
4.1 Klasifikasi konstruk/Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian ................... 42
4.2 Goodness of Index ............................................................................................ 60
5.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................................................. 66
5.2 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Frekuensi Penerbangan ............................................................... 67
5.3 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Umur ........................................................................................... 67
5.4 Tingkat Kepuasan Pelanggan enerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................................................... 68
5.5 Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendapatan ..................................................................... 69
5.6 Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................................................. 69
5.7 Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Frekuensi Penerbangan ............................................................... 70
5.8 Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Umur ........................................................................................... 71
5.9 Tingkat Loyalitas Pelanggan enerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................................................... 71
5.10 Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendapatan ..................................................................... 72
5.11 Deskripsi Variabel Penelitian .......................................................................... 73
5.12 Uji Validitas ..................................................................................................... 75
5.13 Uji Reliabilitas ................................................................................................. 76
5.14 Regression Weight (Factor Loading) Measurement Model ............................. 77
5.15 Regression Weight Measurement Model ......................................................... 83
5.16 Hasil Uji Goodness of Fit Overall Model Fit ................................................. 86
5.17 Penilaian atas Normalitas Data ........................................................................ 87
5.18 Hasil Uji Observations Farthest The Centroid (Mahalanois Distance) .......... 88
5.19 Hasil Uji Goddness of Fit Model Modifikasi .................................................. 91
5.20 Estimasi Parameter Regression Weight ........................................................... 92
5.21 Total Effect ....................................................................................................... 96
5.12 Hasil Uji Observations Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance)
Model Modifikasi............................................................................................ 97
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
2.1 Proses Terbentuknya Citra Perusahaan………………… ........................ 21
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 33
4.1 Diagram Alur ........................................................................ 53
5.1 Measurement Model Kewajaran Harga ................................................... 79
5.2 Measurement Model Citra Perusahaan .................................................... 80
5.3 Measurement Model Kepuasan Pelanggan .............................................. 81
5.4 Measurement Model Loyalitas Pelanggan ............................................... 82
5.5 Structural Equation Model Loyalitas Pelanggan ..................................... 84
5.6 Model Modifikasi Diagram Jalur Pengaruh Kewajaran Harga, Citra
Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan ..... 90
5.7 Brand Awarness Maskapai Penerbangan Domestik di Indonesia ............ 102
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1. Kuesioner ........................................................................ 116
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 121
3. Tabulasi Data Ordinal ........................................................................ 127
4. Analisis Crosstabs ........................................................................ 130
5. Deskriptif Variabel ........................................................................ 156
6. SEM ........................................................................ 160
7. SEM Modifikasi ........................................................................ 208
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pesatnya persaingan industri jasa penerbangan di Indonesia bukan hanya disebabkan
oleh globalisasi, tetapi lebih disebabkan karena pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga,
dan banyak menuntut. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan
intensitas persaingan, karena memberi pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang
berbagai macam produk yang ditawarkan. Kondisi tersebut menyebabkan pelanggan
memiliki pilihan yang lebih banyak dalam menggunakan uang yang dimilikinya.
Perubahan teknologi komunikasi, berkembangnya pendidikan dan penghasilan
masyarakat menambah kesadaran konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang baik
menjadi semakin tinggi. Bagi konsumen, biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan harus sesuai dengan yang diharapkan sehingga menimbulkan kepuasan. Kotler
(2007: 25) mengartikan tingkat kepuasan sebagai fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Harapan pelanggan dan kinerja yang disampaikan dapat
menyebabkan mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh
pelanggannya. Konteks kepuasan pelanggan pada umumnya harapan yang merupakan
perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan konsumen
dibentuk oleh pengalaman pembelian terdahulu, komentar teman dan kenalannya serta janji
dari perusahaan tersebut. Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang
seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.
Perusahaan menyadari bahwa kepuasan pelanggan adalah hal yang utama yang harus
dicapai perusahaan untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggannya. Penelitian Akbar et al.
(2010) menyatakan bahwa kepuasan merupakan variabel mediasi antara kualitas pelayanan
dengan loyalitas pelanggan sehingga kebanyakan pelanggan yang puas akan memberikan
loyalitas yang tinggi untuk perusahaan. Kotler et al. (2002:145) menyebutkan ada enam
alasan mengapa suatu perusahaan perlu mendapatkan loyalitas pelanggannya. Pertama:
pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya pelanggan loyal akan memberi keuntungan besar
kepada perusahaan. Kedua: biaya mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar
dibandingkan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang ada. Ketiga : pelanggan yang
sudah percaya pada perusahaan dalam suatu urusan akan percaya juga dalam urusan lainnya.
Keempat: biaya operasi perusahaan akan menjadi efisien jika memiliki banyak pelanggan
loyal. Kelima: perusahaan dapat mengurangkan biaya psikologis dan sosial dikarenakan
pelanggan lama telah mempunyai banyak pengalaman positif dengan perusahaan. Keenam:
pelanggan loyal akan selalu membela perusahaan bahkan berusaha pula untuk menarik dan
memberi saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan.
Meraih loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan bukan hal yang mudah.
Beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam mencapai loyalitas adalah dengan
memberikan harga yang sesuai kepada pelanggan serta pengembangan citra perusahaan.
Virvilaite et al. (2009), menyatakan bahwa harga merupakan salah satu elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel yang dapat dengan cepat berubah, setelah mengubah
karakteristik produk tertentu dan layanan. Keputusan untuk harga paling efektif bila
diselaraskan dengan unsur-unsur bauran pemasaran lain (produk atau jasa, tempat dan
promosi). Consuegra et al. (2007) menyatakan bahwa berjuang untuk menentukan hubungan
antara harga layanan dan loyalitas pelanggan pertama-tama perlu untuk membahas konsep-
konsep seperti kewajaran harga (Price fairness) dan penerimaan harga (Price acceptance).
Virlaite et al. (2009) menyatakan bahwa ada hubungan yang erat antara kewajaran harga
dengan loyalitas pelanggan. Consuegra et al. (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa
ada hubungan antara kewajaran harga dengan kepuasan dan loyalitas pada perusahaan jasa.
Chiao dan Bei (2001) juga menemukan hasil yang sama dimana persepsi kewajaran harga
memiliki hubungan positif baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui kepuasan
pelanggan) terhadap loyalitas pelanggan.
Kepuasan pelanggan tidak saja hanya ditentukan oleh kewajaran harga, tetapi juga
ditentukan oleh citra perusahaan. Sutanto (2009) menemukan bahwa untuk mencapai
kepuasan pelanggan maka pengelola industri pelayanan harus memperhatikan citra
perusahaan. Tang (2007) menyatakan bahwa corporate image (citra perusahaan) dapat
dianggap sebagai fungsi dari akumulasi pengalaman pembelian atau konsumsi dan memiliki
dua komponen utama: fungsional dan emosional. Komponen fungsional terkait dengan
atribut nyata yang dapat dengan mudah diukur, sedangkan komponen emosional adalah
terkait dengan dimensi psikologis yang diwujudkan oleh perasaan dan sikap terhadap suatu
organisasi. Perasaan ini berasal dari pengalaman individu dengan organisasi dan dari
pengolahan informasi tentang atribut yang merupakan indikator fungsional tentang gambaran
perusahaan. Kadampully dan Hu (2007) juga menyatakan bahwa untuk mencapai suatu
loyalitas maka dibutuhkan citra perusahaan yang kuat. Penelitian yang dilakukan oleh
Andreassen (1997) menyimpulkan bahwa untuk layanan yang kompleks, citra perusahaan
dan kepuasan pelanggan adalah bukan dua jalur yang terpisah untuk loyalitas pelanggan.
Citra perusahaan berdampak langsung pada loyalitas pelanggan sedangkan tidak berdampak
pada kepuasan pelanggan. Hasil ini menantang paradigma diskonfirmasi yang memprediksi
kepuasan pelanggan sebagai rute utama untuk loyalitas pelanggan.
Maskapai penerbangan di Indonesia yang terdaftar di Departemen Perhubungan saat
ini terdapat 19 perusahaan penerbangan nasional (Wikipedia, 2010) dan 16 perusahaan
penerbangan internasional (Koran Anak Indonesia, 2010). Banyaknya maskapai penerbangan
menyebabkan persaingan antar maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional
menjadi lebih intensif.
Meningkatnya itensitas persaingan juga dibarengi dengan meningkatnya
perekonomian Indonesia yang berdampak positif pada bisnis penerbangan di Indonesia.
Jumlah penumpang pesawat selama 2009 lalu mengalami kenaikan sekitar 17 persen. Data
dari Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
menyebutkan, selama Januari-Desember 2009 jumlah penumpang pesawat udara sebesar
48.514.639 orang atau naik 17 persen dari tahun sebelumnya. Direktur Angkutan Udara
Sunoko mengatakan, angka 48 juta lebih tersebut setelah seluruh maskapai penerbangan
berhasil menerbangkan penumpang domestik sebesar 43.556.083 penumpang dan penumpang
internasional sebanyak 4.958.556 orang (Wartakota.com, 2010). Keadaan ini tentunya
merupakan peluang dari sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia untuk meraih pasar
yang lebih besar. Data jumlah penumpang dan pangsa pasar penerbangan domestik periode
Tahun 2007-2009 akan disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Penumpang dan Pangsa Pasar Penerbangan Domestik di
Indonesia Periode Tahun 2007 – 2009
No Nama Maskapai
Jumlah
penumpang 2007
Pangsa
pasar
Jumlah
penumpang 2008
Pangsa
pasar
Jumlah penumpang
2009
Pangsa
pasar
(Orang) (%) (Orang) (%) (Orang) (%)
1 Lion Mentari Airlines 6.582.300 17,40 9.147.942 22,04 13.371.717 30,70
2 Garuda Indonesia 7.422.739 19,62 7.665.390 18,47 8.397.613 19,28
3 Batavia Air 5.314.485 14,05 4.771.272 11,49 6.097.852 14,00
4 Sriwijaya Air 3.792.955 10,03 4.272.876 10,29 5.466.288 12,55
5 Mandala Airlines 1.731.979 4,58 3.449.218 8,31 3.763.246 8,64
6 Merpati Nusantara Airlines 2.645.952 6,99 2.477.173 5,97 1.951.313 4,48
7 Indonesia Air Asia 1.768.025 4,67 1.503.672 3,62 1.890.334 4,34
8 Maskapai lainnya 8.572.043 22,66 8.220.104 19,80 2.617.721 6,01
Total 37.830.478 100,00 41.507.647 100 43.556.084 100,00
Sumber : INDOFLYER.NET, 2010
Dari data pada Tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa ada perebutan pangsa pasar
maskapai penerbangan Lion Mentari Airlines (Lion Air) terhadap Garuda Indonesia. Pada
Tahun 2007, Garuda Indonesia masih menduduki posisi teratas dalam meraih pangsa pasar
penerbangan domestik di Indonesia dengan meraih pangsa pasar sebesar 19,62 persen. Pada
Tahun 2008 dan 2009, Garuda Indonesia menduduki tempat kedua setelah Lion Air walaupun
jumlah penumpang Garuda Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Posisi kedua pangsa pasar Garuda Indonesia setelah Lion Air merupakan dampak dari
kebijakan manajemen Garuda Indonesia yang mempunyai strategi untuk tidak bersaing dalam
harga. Lion Air selama ini mempunyai strategi bersaing menggunakan harga yang lebih
rendah dibanding Garuda Indonesia sehingga mendapatkan pangsa pasar yang paling besar
pada penerbangan domestik. Kebijakan Garuda Indonesia untuk tidak bersaing dengan
menggunakan harga, semestinya menerapkan strategi yang lain untuk menunjang kebijakan
tersebut. Harga tiket penerbangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang pesaing
tentunya harus ditunjang dengan kenyamanan dalam pelayanan dan keamanan yang lebih
baik, sehingga penumpang merasakan suatu kewajaran harga yang berakibat menimbulkan
kepuasan dalam diri konsumen. Selain itu Garuda Indonesia tidak dapat menawarkan rute
penerbangan domestik seperti yang ditawarkan oleh Lion Air. Saat ini Garuda Indonesia
hanya menawarkan 22 rute penerbangan domestik, sedangkan Lion Air menawarkan 27 rute
penerbangan domestik (mdltravel.indonesiatravel.biz).
Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia merupakan perusahaan penerbangan
Indonesia yang terbesar di Indonesia. Garuda Indonesia saat ini menghadapi persaingan yang
sangat ketat. Tidak hanya bersaing dalam hal jumlah harga akan tetapi Garuda Indonesia juga
menghadapi persaingan dalam hal citra perusahan. Banyak maskapai penerbangan nasional
maupun internasional berlomba-lomba menurunkan harga atau tarif penerbangan untuk
mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya sehingga Garuda Indonesia harus mempunyai
strategi yang tepat untuk mengahadapi hal tersebut.
”Garuda Indonesia bersaing tidak dalam harga. Dalam situasi kondisi keuangan
Garuda Indonesia saat ini, dan menurut pengalaman penerbangan ke Eropa bertahun-tahun
sebelumnya, sangat sulit melakukan persaingan harga tiket,” Senior General Manager
Europe and Middle East Garuda Indonesia Iswandi Said pada Rakyat Merdeka di Stand
Garuda Indonesia di Vakantiebeurs, Utrecht (Belanda). Menurut Iswandi, bersaing dalam
harga suatu hal yang ”tidak sehat” karena bisa menimbulkan efek sampingan yang sama
sekali ”tidak sehat” antara lain, soal kenyamanan dan keamanan bisa terabaikan (Rakyat
merdeka, 2010). Garuda Indonesia saat ini memang menawarkan kepada konsumen tarif
penerbangan yang lebih tinggi dibandingkan maskapai penerbangan lainnya dengan
mempertahankan komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
Garuda Indonesia yang menawarkan harga tiket yang lebih tinggi dengan
komitmen memberikan pelayanan yang lebih baik, tetapi kenyataannya masih ada keluhan-
keluhan dari pelanggannya. Keluhan pelanggan merupakan indikator dari ketidakpuasan
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan. Keluhan-keluhan tersebut apabila
selalu terjadi terus menerus tanpa memberikan solusi yang tepat bagi pelanggannya, maka
bukan tidak mungkin pelanggan yang tidak puas akan beralih pada perusahaan lainnya.
Beralihnya pelanggan ke perusahaan pesaing merupakan indikator bahwa pelanggan tidak
memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang akan menyebabkan kerugian di masa yang akan
datang.
Keluhan pelanggan Garuda Indonesia cenderung dikarenakan masalah
keterlambatan jadwal penerbangan (www.geocities.ws). Ketidaktepatan waktu Garuda
Indonesia melayani penerbangan domestik tentu saja membuat para pelanggan merasakan
tidak nyaman dan tidak puas. Keterlambatan tidak hanya membuat pelanggan merasakan
tidak nyaman tetapi juga dapat menyebabkan kerugian material maupun non material.
Kerugian material bisa karena penumpang menukarkan tiketnya dengan nomor penerbangan
lain dan harus membayar kembali atas penggantian tiket, sedangkan kerugian non material
yaitu waktu dan tenaga yang dikorbankan para penumpang yang harus menunggu lebih lama
untuk menikmati pelayanan penerbangan Garuda Indonesia. Tanpa adanya kepuasan maka
loyalitas akan sulit didapatkan dari pelanggannya.
Ketidaktepatan jadwal penerbangan merupakan penyebab turunnya kepasan pelanggan
Garuda Indonesia. Keterlambatan dan pembatalan penerbangan Garuda Indonesia di sejumlah
Bandara di Indonesia untuk penerbangan domestik dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Keterlambatan dan Pembatalan Jadwal Penerbangan Domestik
Garuda Indonesia
Tanggal Nomer
Pesawat Jurusan
Jadwal Seharusnya Jadwal Senyatanya
Penyebabn Solusi
Keberangkatan Pendaratan Keberangkatan Pendaratan
14-Mei-
10 GA 419
Denpasar -
Jakarta Pkl 07.39 WITA Batal
Kerusakan
hidrolik pesawat
Dialihkan ke
GA 403, GA
405, DAN GA
407
06-Agust-
10 GA 404
Denpasar -
Jakarta Pkl 13.05 WITA PKL 14.25 WITA
Listrik Padam di
Bandara
Soekarno Hatta
07-Agust-
10 GA 406
Denpasar -
Jakarta Pkl 14.15 WITA PKL 14.55 WITA
Listrik Padam di
Bandara
Soekarno Hatta
04-Sep-
10 GA 239 Jakarta - Solo Pkl. 9.30 WIB Pkl. 09.50 WIB
Menunggu
Anggota DPR
07-Nop-
10 GA 172
Jakarta -
Pekanbaru Pkl 09.10 WIB Return to Base
Kerusakan
teknis pesawat
Dialihkan ke
GA 173
07-Nop-
10 GA 173
Jakarta -
Pekanbaru Pkl 09.10 WIB PKL 12.30 WIB
Pemeriksaan
Pesawat
23-Nop-
10 GA 312
Banjarmasin -
Jakarta Pkl 07.55 WIB Pkl 07.50 WIB
Keterlambatan
Kru Pesawat
23-Nop-
10 GA 112
Jakarta -
Palembang
Pkl 07.25
WIB Batal
Perubahan
sistem
operasional
Garuda
Indonesia
Penggantian
Tiket
23-Nop-
10 GA 115
Palembang-
Jakarta Pkl 09.25 WIB Batal
Perubahan
sistem
operasional
Garuda
Indonesia
Penggantian
Tiket
07-Jan-
11 GA 323
Surabaya -
Jakarta Pkl 17.35 WIB Return to Base
Kerusakan
teknis pesawat
13-Jan-
11 GA 310
Jakarta-
Denpasar Pkl 10.00 WITA Pkl. 11.30 WIB
Pengalihan
pendaratan
Pesawat di
Bandara
Juanda-
Surabaya
27-Jan-
11 GA 239 Solo-Jakarta Pkl 07.35 WIB Pkl 09.25 WIB
Cuaca buruk di
Solo
Sumber : www.hileud.com
Data Tabel 1.2 dinyatakan bahwa Garuda Indonesia pernah mengalami beberapa
keterlambatan bahkan pembatalan jadwal penerbangan domestik di beberapa Bandara di
Indonesia. Ketidaktepatan jadwal penerbangan tidak saja diakibatkan oleh faktor eksternal
seperti pengaruh cuaca, alam serta pengaruh fasilitas bandara tetapi juga diakibatkan oleh
pengaruh internal seperti kerusakan teknis pesawat, keterlambatan kru pesawat dan kerusakan
sistem operasional. Tentu saja pengaruh internal tersebut harus segera ditanggapi serius oleh
pihak Garuda Indonesia untuk dapat memberikan solusi yang tepat dalam mempertahankan
kualitas pelayanannya.
Pelayanan yang tidak sesuai dengan janji Garuda Indonesia akan mempengaruhi
citra Garuda Indonesia di masa yang akan datang sehingga Garuda Indonesia harus
memperbaiki diri untuk mendapatkan kepuasan dan loyalitas pelanggannya. Ditengah
upayanya melakukan berbagai perbaikan yang dikenal sebagai restrukturisasi perusahaan,
dimana secara makro tujuan yang ingin dicapai adalah membangun kembali citra Garuda
Indonesia menjadi perusahaan yang kini lebih baik dan diterima oleh masyarakat pengguna
jasa.
Citra Garuda Indonesia di Internasional juga sempat buruk setelah pemerintah Uni
Eropa memberlakukan larangan terbang bagi beberapa perusahaan penerbangan Indonesia
termasuk Garuda Indonesia, tetapi belum lama ini Garuda Indonesia membangun kembali
corporate image di mata dunia dengan kembali membuka rute penerbangan ke Eropa
(Jakarta-Amsterdam) dengan penampilan logo dan citra baru dengan nama Garuda
experience. Upaya-upaya yang telah dilakukan Garuda Indonesia dalam meraih berbagai
sasaran usaha turut membantu menciptakan citra perusahaan yang kuat salah satunya adalah
melalui periklanan. Hal ini tercermin dari berbagai penghargaan seperti Best Brand Award
dan Indonesia’s Most Admired Companies. Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia
juga berkomitmen untuk selalu bertanggung jawab melakukan berbagai macam program
sosial di Indonesia. Garuda Indonesia yang berusaha memperbaiki corporate image dan
meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpangnya sehingga memberikan kewajaran
harga yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka pokok
permasalahan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar?
2) Bagaimanakah pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar?
3) Bagaimanakah pengaruh kepuasan pengguna jasa penerbangan terhadap loyalitas
pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar?
4) Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga terhadap loyalitas pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar?
5) Bagaimanakah pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar di Denpasar?
6) Bagaimanakah pengaruh kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan
loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian
adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
2) Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
3) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pengguna jasa penerbangan terhadap loyalitas
pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
4) Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap loyalitas pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
5) Untuk mengetahui pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pengguna jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
6) Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan
dan loyalitas pengguna jasa penerbangan domestik Garuda Indonesia di Denpasar.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
1) Manfaat secara teoritis
(1) Bagi khasanah ilmu pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan
dalam bidang ilmu manajemen pemasaran, khususnya dalam aspek kewajaran
harga, citra perusahaan, kepuasan dan loyalitas konsumen.
(2) Bagi mahasiswa
Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan, wawasan, dan pertimbangan apabila melakukan penelitian yang
berkaitan dengan penelitian ini.
2) Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi mengenai hubungan
antara kewajaran harga, citra perusahaan, kepuasan dan loyalitas sehingga bermanfaat bagi
pihak Garuda Indonesia dalam membuat kebijakan dalam upaya menciptakan kepuasan
pelanggan dengan kebijakan harga dan penciptaan citra perusahaan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Harga
Secara sederhana istilah harga menurut Tjiptono dkk. (2008: 67) dapat diartikan
sebagi sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung
utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk.
Keputusan mengenai harga tidak mudah dilakukan. Di satu sisi harga yang cukup
mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau
konsumen. Pada kasus tertentu mengundang campur pemerintah untuk menurunkannya.
Selain itu marjin laba yang besar cenderung menarik para pesaing untuk masuk ke industri
yang sama. Harga yang terlampau murah menyebabkan pangsa pasar dapat melonjak, akan
tetapi, marjin kontribusi dan laba bersih yang diperoleh dapat jadi amat kecil, bahkan tidak
dapat untuk mendukung pertumbuhan atau ekspansi organisasi.
Kotler dan Armstrong (2001: 56) dalam arti sempit mengartikan harga sebagai jumlah
uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari
sejumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Dimasa lalu harga telah menjadi hal penting yang mempengaruhi
pilihan pembeli. Harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, semua elemen lainya mewakili harga. Harga juga salah satu elemen yang
fleksibel dari bauran pemasaran. Tidak seperti sifat-sifat produk dan komitmen jalur
distribusi, harga dapat berubah dengan cepat. Pada saat yang sama, penetapan harga dan
persaingan harga adalah masalah yang utama yang dihadapai banyak eksekutif pemasaran.
Tjiptono dkk. (2008:67) mengungkapkan harga sebagai salah satu elemen bauran
pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat, hal ini dikarenakan adanya sejumlah
dimensi strategik harga dalam hal:
1) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value). Nilai
adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk.
2) Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang
tidak terlalu paham hal-hal teknis pada pembelian produk otomotif dan elektronik,
kerap kali harga menjadi satu-satunya faktor yang mereka dapat mengerti. Tidak
jarang pula harga dijadikan semacam indikator kualitas.
3) Harga adalah determinan utama permintaan. Berdasarkan hukum permintaan (the law
of demand), besar kecilnya harga mempengaruhi kuantitas produk yang dibeli
konsumen. Semakin mahal harga, semakin sedikit jumlah permintaan atas produk
bersangkutan dan sebaliknya. Meskipun demikian, semua itu tidak selalu berlaku pada
semua situasi. Pada kasus tertentu seperti mobil mewah, harga yang mahal malah
diminati oleh pelanggan.
4) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satu-satunya
unsur bauran pemasaran yang mendapatkan pemasukan bagi perusahaan yang pada
gilirannya berpengaruh pada besar kecinya laba dan pangsa pasar yang diperoleh.
Unsur bauran pemasaran lainnya, seperti produk, distribusi dan promosi malah
mengeluarkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit.
5) Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat. Dari empat unsur
bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling mudah diubah dan
diadaptasikan dengan dinamika pasar.
6) Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Konsumen cenderung
mengasosiasikan harga dengan tingkat kualitas produk. Harga yang mahal
dipersepsikan mencerminkan kualitas yang tinggi dan sebaliknya. Karena itu, tidaklah
mengherankan jika harga dikatakan speciality products (seperti parfum ternama,
busana rancangan desainer terkenal, arloji rolex, mobil mewah, restoran ekklusif dan
sejenisnya) sangat mahal.
7) Harga merupakan masalah nomer satu yang dihadapi para manajer.
2.2 Persepsi kewajaran harga
Xia et al. (2004) mengukapkan bahwa penilaian dari kewajaran harga kemungkinan
besar didasarkan pada perbandingan transaksi yang melibatkan berbagai pihak. Ketika
dirasakan terjadi perbedaan harga, maka tingkat kesamaan antara transaksi merupakan unsur
penting dari penilaian kewajaran harga. Penilaian kewajaran juga tergantung pada berapa
besar komperatif pihak yang terlibat dalam transaksi.
Salah satu dasar dari persepsi kewajaran menurut Consuegra et al. (2007) yaitu prinsip
hak ganda, yang menunjukan bahwa salah satu pihak harus tidak menguntungkan dengan
menyebabkan kerugian dari pihak lain. Ketika perusahan menggunakan permintaan
konsumen yang lebih tinggi untuk keuntungan sendiri dengan kenaikan harga, konsumen
akan merasa dieksploitasi dan karenanya memandang harga sebagai tidak wajar. Menurut
Kahneman et al. (1986) pada prinsip hak ganda sebagian besar konsumen percaya bahwa
mereka berhak mendapatkan referensi harga dan perusahan berhak mendapat keuntungan
referensi, dimana kenaikan harga sepadan dengan kenaikan biaya yang akan dianggap wajar
(ceterius paribus).
Consuegra et al. (2007) mendefinisikan kewajaran sebagai suatu penilaian untuk
suatu hasil dan proses agar mencapai hasil yang masuk akal dan dapat diterima. Aspek
kognitif definisi ini menunjukan bahwa penelitian kewajaran harga melibatkan perbandingan
prosedur harga yang terkait dengan standar, referensi atau norma. Sesuai dengan penelitian
ini menurut Consuegra et al. (2007) kewajaran harga dapat diukur dengan beberapa atribut
sebagai berikut :
1) Pelanggan merasa membayar harga yang wajar pada setiap transaksi pembelian.
2) Referensi tingkat harga, dimana pelanggan merasa wajar jika suatu produk atau jasa
yang sama jenisnya dari perusahaan yang berbeda ditetapkan dengan harga yang
berbeda.
3) Kebijakan harga yang ditentukan oleh perusahan adalah hal yang wajar dan dapat
diterima oleh pelanggan.
4) Harga yang ditetapkan merupakan sebuah etika, dimana pelanggan selalu diberitahu
mengenai perubahan harga yang akan dilakukan oleh perusahaan sebelum harga yang
baru ditetapkan.
2.3 Citra Perusahaan
Keinginan sebuah organisasi untuk mempunyai citra yang baik pada publik sasaran
berawal dari pengertian yang tepat mengenai citra stimulus adanya pengelolaan upaya yang
perlu dilaksanakan. Ketepatan pengertian citra agar organisasi dapat menetapkan upaya
dalam mewujudkannya pada obyek dan mendorong prioritas pelaksanaan.
Sutisna (2001) menyatakan bahwa citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek
yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Alma (2002)
menyatakan bahwa citra didenifisikan sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu. Menurut Davies et al. dalam Vera
(2006) dikatakan bahwa citra diartikan sebagai pandangan mengenai perusahaan oleh para
pemegang saham eksternal, khususnya oleh para pelanggan. Definisi citra menurut Renald
Kasali dalam Iman (2010) yaitu kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut citra menunjukan kesan suatu obyek terhadap obyek
lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber
terpercaya.
Citra perusahaan dapat menjadi informasi ekstrinsik petunjuk bagi pembeli baik yang
ada dan potensi dan mungkin atau tidak dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan (misalnya
kesediaan untuk memberikan kata positif dari mulut ke mulut). Citra Perusahaan diasumsikan
berdampak akibat pada pilihan pelanggan perusahaan ketika atribut pelayanan sulit untuk
dievaluasi, maka citra perusahaan didirikan dan dikembangkan di benak konsumen melalui
komunikasi dan pengalaman. Citra perusahaan yang diyakini untuk menciptakan efek halo
pada penilaian kepuasan pelanggan (Andreassen et al., 1997)
Menurut Iman (2010) terdapat tiga hal penting dalam citra, yaitu kesan obyek, proses
terbentuknya citra, dan sumber terpercaya. Obyek meliputi individu maupun perusahaan yang
terdiri atas sekelompok orang di dalamnya. Citra dapat terbentuk dalam memproses informasi
yang tidak menutup kemungkinan terjadinya citra pada obyek dari adanya penerimaan
informasi setiap waktu.
Pentingnya citra perusahaan dikemukakan Sutisna (2001) sebagai berikut.
1) Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif
memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mecapai tujuan secara
efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.
2) Sebagai penyaring yang mempengaruhipersepsi pada kegiatan perusahaan. Citra
positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil. Kualitas teknis atau fungsional
sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.
3) Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan
perusahaan.
4) Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra
perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap
perusahaan.
Sutisna (2001) mengatakan satu hal yang dianalisis mengapa terlihat ada masalah
citra perusahaan adalah organisasi dikenal atau tidak dikenal. Dapat dipahami
ketidakterkenalan perusahaan menunjukan citra perusahaan yang bermasalah. Masalah citra
perusahaan tersebut, dalam keberadaannya berada dalam pikiran dan atau perasaan
konsumen. Berdasarkan pendapat tersebut, keberadaannya citra perusahaan bersumber dari
pengalaman dan atau upaya komunikasi sehingga penilaian maupun pengembangannya
terjadi pada salah satu atau kedua hal tersebut. Citra perusahaan yang bersumber dari
pengalaman memberikan gambaran telah terjadi keterlibatan anatar konsumen dengan
perusahaan. Keterlibatan tersebut, belum terjadi citra perusahaan yang bersumber dari upaya
komunikasi perusahaan.
Proses terbentuknya citra perusahaan menurut Hawkins et al. dalam Iman (2010)
diperlihatkan gambar sebagai berikut.
Gambar 2.1
Proses Terbentuknya Citra Perusahaan
Sumber : Hawkins et al.dalam Iman (2010)
Berdasarkan Gambar 2.1 proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung beberapa
tahapan. Pertama, obyek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan
Exposure Attention Image
Comprehensive
Behavior
perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperhatikan upaya perusahaan
tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada pada
upaya perusahaan. Keempat, terbentuknya citra pada obyek yang kemudian tahap kelima
citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran dalam
hubungannya dengan perusahaan.
Upaya perusahaan sebagai sumber informasi terbentuknya citra perusahaan
memerlukan keberadaan secara lengkap. Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai
informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan obyek sasaran. Renald Kasali
dalam Iman (2010) mengemukakan pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak
lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna.
Harrison dalam Iman (2010) informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan
meliputi empat elemen sebagai berikut.
1) Personality, keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran
seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung
jawab sosial.
2) Reputation, hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran
berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan
transaksi sebuah bank.
3) Value, Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya
perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan
yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.
4) Corporate Identity, komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik
sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.
Pengalaman yang baik dari konsumen atas penggunaan produk yang dihasilkan
perusahaan akan menghasilkan persepsi yang baik terhadap citra perusahaan tersebut, dan
pada saat itulah akan terbentuk apa yang disebut citra korporasi atau citra perusahaan.
Andreassen et al.(1997) menyatakan bahwa faktor-faktor pembentuk citra perusahaan adalah:
1) Advertising adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
2) Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja,
guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan
masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah
proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan
pihak luar organisasi
3) Physical image adalah bukti fisik yang dapat memberikan citra diri bagi perusahaan di
mata konsumennya.
4) Actual experience adalah pengalaman yang langsung dirasakan oleh pelanggan dalam
mengkonsumsi barang dan jasa.
2.4 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan terus berlanjut sebagai sebuah topik yang seringkali diteliti oleh
perusahaan, karena kepuasan pelanggan merupakan suatu daerah kehidupan setiap
perusahaan, dimana kepuasaan pelanggan menjadi salah satu elemen penting dalam
meningkatkan kinerja pemasaran dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sebagai
konsekuensi, para teoritikus terus mengembangkan model-model dan metode terbaru yang
dapat menguak informasi penting tentang kepuasan pelanggan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001) kepuasan pelanggan tergantung pada perkiraan
kinerja produk dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produk
jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, pembeli tidak terpuasakan. Jika kinerja sesuai
dengan harapan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi harapan pembeli lebih senang.
Boone dan Kurtz (2007) mengartikan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang
atau jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pembeli. Konsep dari barang
atau jasa yang memberikan kepuasan pembeli karena bisa memenuhi atau melebihi harapan
mereka adalah hal yang penting bagi operasi perusahaan. Sebuah perusahaan yang gagal
untuk memenuhi kepuasan pelanggan dibandingkan dengan kompetitornya tidak akan
bertahan di bisnis dalam waktu yang lama.
Perusahaan terkemuka akan mencari cara sendiri untuk mempertahankan kepuasan
pelanggannya. Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli, dan mereka akan
memberitahu yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan produk tersebut. Kuncinya
adalah menyesuaikan harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan. Perusahaan yang pintar
bermaksud untuk memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka
berikan, kemudian memberikan lebih bayak dari apa yang mereka janjikan.
Kana (2001) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat, di diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan memberikan rekomendasi
dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang merupakan dasar dari terciptanya loyalitas
pelanggan.
Kotler dan Keller (2007:27) mengatakan bahwa pelanggan yang puas pada umumnya:
1) Lebih lama setia.
2) Membeli lebih banyak, ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
meningkatkan produksi yang ada.
3) Membicarakan hal-hal yang menyenangkan tentang perusahaan dan produk-
produknya.
4) Tidak banyak memberi perhatian padaa merek pesaing.
5) Tidak terlalu peka terhadap harga.
6) Menawarkan ide nilai produk atau layanan pada perusahaan.
7) Lebih sedikit biaya untuk melayani pelanggan ini ketimbang pelanggan baru
karena transaksinya bersifat rutin.
Menurut Tjiptono (2000) untuk mengidentifikasi, mengukur atau memantau kepuasan
pelanggan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara:
1) Sistem keluhan dan saran, misalnya menyediakan kotak saran dan keluhan, atau
komentar, customer hot lines, memperkerjakan petugas pengumpul pendapat atau
keluhan konsumen.
2) Survei kepuasan pelanggan, survey bisa dilakukan dengan kuisioner (dikirim
lewat pos atau dibagikan pada saat pelanggan berbelanja), lewat telepon, e-mail,
faks atau wawancara langsung.
3) Lost Customer Analysis, perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli dari perusahaan atau mereka yang telah beralih pemasok.
4) Chost shopping (misteri shopping), perusahaan menggunakan ghost shoppers
untuk mengamati kekuatan dan kelemahan produk serta pelayanan perusahaan dan
pesaing.
5) Sales related methods, kepuasan pelanggan diukur dengan kriteria pertumbuhan
penjualan, pangsa pasar dan resiko pembelian ulang. Metode ini dapat digunakan
dalam penyimpulan kepuasan pelanggan terutama dalam situasi struktur pasar
monopoli, kelebihan permintaan dan pada kasus pelanggan yang enggan atau sulit
pindah pemasok meskipun tidak puas.
6) Customers panels, perusahaan membentuk panel pelanggan yang nantinya
dijadikan sampel secara berkala untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dari
perpisahan dan semua pelayanan perusahaan. Dalam hal ini anggota panel dapat
diambil dari sukarelawan yang dibayar untuk itu.
2.5 Loyalitas Pelanggan
Hurriyati (2005: 35) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan memiliki peran penting
dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka bearti meningkatkan kinerja keuanggan
dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi
sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Usaha untuk menperoleh
pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai
dari mencari palanggan potensial sampai memperoleh partners.
Griffin dalam Hurriyati (2005: 37) mengemukakan loyalty is defined as non random
purchase expressed over time by some decision making unit. Berdasarkan definisi ini dapat
dijelaskan loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan
yang dipilih. Sehingga keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila
memiliki pelanggan yang loyal antara lain :
1) Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik palanggan yang
baru lebih mahal).
2) Dapat mengurangi biaya transaksi.
3) Dapat mengurangi biaya trun over pelanggan (karana pergantian pelanggan yang
lebih sedikit).
4) Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa pasar
perusahaan.
5) Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang
loyal juga bearti mereka yang mereka yang merasa puas.
6) Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya penggantian, dll).
Griffin dalam Hurriyati (2005:37) juga mengungkapkan karakteristik yang dimiliki
oleh pelanggan yang loyal:
1) Melakukan pembelian secara teratur (makes regular repeat purchases).
2) Membeli diluar lini produk/jasa (purchases across product and service lines).
3) Merekomendasikan produk lain (refers other).
4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (demonstrates
an immunity to be the full of the competition).
Atribut-atribut dalam mengukur loyalitas meliputi :
1) Makes regular repeat purchase, yang menunjukan bahwa pelanggan yang
melakukan pembelian secara berulang terhadap perusahaan dalam suatu waktu
tertentu pelanggan yang loyal.
2) Purchase across product and service lines, pelanggan yang loyal tidak hanya
membeli satu macam produk saja, melainkan juga membeli atas lini produk dan
jasa lain pada perusahaan yang sama.
3) Refers others, pelanggan yang loyal akan merekomendasi dan mencerminkan hal-
hal atas pengalaman positif mengenai produk dan jasa dari perusahaan kepada
rekanya atau pelanggan lain, agar mereka tidak membeli produk dan jasa dari
perusahaan yang lain.
4) Demonstrate on immunity to the pull of competition, pelanggan yang loyal akan
kekal terhadap adanya penawaran produk dan jasa perusahaan lain, karena
pelanggan tersebut yakin bahwa produk dan jasa perusahaan yang mereka pilih
adalah yang terbaik dan berbeda dari produk dan jasa perusahaan lain.
Kotler dan Keller (2007:76) dapat mengukur Loyalitas dengan Repeat Purchase
(kesetiaan terhadap pembelian produk); Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang
negatif mengenai perusahaan); referalls (mereferensikan secara total esistensi perusahaan).
Pelanggan untuk menjadi loyal maka harus melalui beberapa tahapan. Seperti yang
diungkapkan Dharmmesta (1999) bahwa loyalitas berkembang mengikuti tiga tahap, yaitu
kognitif, afektif, dan konatif.
1) Tahap pertama: loyalitas kognitif pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap
pertama ini menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk
lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada karakteristik fungsional,
terutama biaya, manfaat dan kualitas. Jika ketiga faktor tersebut tidak baik,
pelanggan akan mudah pindah ke produk lain. Pelanggan yang hanya
mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan sebagai pelanggan yang
paling rentan terhadap perpindahan karena adanya rangsangan pemasaran.
2) Tahap kedua: sikap loyalitas afektif merupakan fungsi dari kognisi pada periode
awal pembelian (masa sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap
sebelumnya ditambah dengan kepuasan di periode berikutnya (masa setelah
konsumsi). Munculnya loyalitas afektif ini didorong oleh faktor kepuasan yang
menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai preferensi. Kepuasan
pelanggan berkorelasi tinggi dengan niat pembelian ulang di waktu mendatang.
Pada loyalitas afektif, kerentanan pelanggan lebih banyak terfokus pada tiga
faktor, yaitu ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar
maupun pelanggan merek lain, dan upaya mencoba produk lain.
3) Tahap ketiga: loyalitas konatif, Konasi ini menunjukkan suatu niat atau komitmen
untuk melakukan sesuatu. Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya (pada
masa sebelum konsumsi) dan sikap pada masa setelah konsumsi. Maka loyalitas
konatif merupakan suatu loyalitas yang mencakup komitmen mendalam untuk
melakukan pembelian.
Biasanya pelanggan menjadi setia lebih dulu pada aspek kognitifnya, kemudian
pada aspek afektif, dan akhirnya pada aspek konatif. Ketiga aspek tersebut biasanya sejalan,
meskipun tidak semua kasus mengalami hal yang sama. Tahapan-tahapan ini berlangsung
lama, dengan penekanan dan perhatian yang berbeda untuk masing-masing tahap karena
setiap tahap memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Jika, memperhatiakan masing-masing
tahap dalam memenuhi kebutuhan masing-masing tahap tersebut, perusahan memiliki
peluang yang lebih besar untuk membentuk calon pembeli menjadi pelanggan loyal.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah berdasarkan atas fakta bahwa
maskapai penerbangan Garuda Indonesia berada pada posisi kedua di penerbangan domestik
setelah Lion Air. Persaingan harga yang semakin ketat dengan perusahaan penerbangan yang
lain, membawa Garuda Indonesia untuk mempertimbangkan kembali kebijakan harga yang
ditawarkan sehingga menimbulkan persepsi kewajaran harga pada pelanggan sehingga
menimbulkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Tidak hanya kewajaran harga yang
dipertimbangkan tetapi juga persepsi pelanggan mengenai citra perusahaan yang juga akan
dihubungkan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kewajaran harga dan citra
perusahaan selanjutnya dapat secara langsung mempengaruhi loyalitas atau secara tidak
langsung melalui kepuasan pelanggan.
Tjiptono dkk. (2008:67) mengungkapkan harga sebagai salah satu elemen bauran
pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat. Penelitian Consuegra et al. (2007)
menguatkan pernyataan tersebut dengan melakukan penelitian yang menghubungkan antara
kewajaran harga, kepuasan pelanggan, dan loyalitas sehingga dapat mengintegrasikan
variabel tersebut dalam model Path. Xia et al. (2004) mengukapkan bahwa penilaian dari
kewajaran harga kemungkinan besar didasarkan pada perbandingan transaksi yang
melibatkan berbagai pihak. Ketika dirasakan terjadi perbedaan harga, maka tingkat kesamaan
antara transaksi merupakan unsur penting dari penilaian kewajaran harga. Penilaian
kewajaran juga tergantung pada berapa besar komperatif pihak yang terlibat dalam transaksi.
Garuda Indonesia saat ini menawarkan tiket penerbangan domestik dengan tarif yang lebih
tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan domestik lainnya sehingga diperlukan
suatu layanan yang berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan maskapai penerbangan
lainnya. Perbedaan layanan yang dirasakan dapat menimbulkan kewajaran harga di benak
pelanggan. Kewajaran harga yang dirasakan akan menimbulkan kepuasan yang akan
membentuk loyalitas pelanggan dan dapat menimbulkan loyalitas pada pelanggan.
Citra perusahaan dapat menjadi informasi ekstrinsik petunjuk bagi pembeli baik yang
ada dan potensi dan mungkin atau tidak dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan (misalnya
kesediaan untuk memberikan kata positif dari mulut ke mulut). Andreassen et al. (1997)
menyatakan bahwa citra perusahaan diasumsikan berdampak akibat pada pilihan pelanggan
perusahaan ketika atribut pelayanan sulit untuk dievaluasi, maka citra perusahaan didirikan
dan dikembangkan di benak konsumen melalui komunikasi dan pengalaman. Citra
perusahaan yang diyakini untuk menciptakan efek halo pada penilaian kepuasan pelanggan.
Garuda Indonesia membangun citra perusahaan salah satunya dengan menggunakan media
elektonik dan media cetak melalui periklanan. Periklanan akan membentuk persepsi
konsumen mengenai suatu produk sehingga menimbulkan suatu harapan di benak konsumen.
Ketika jasa sulit untuk mengevaluasi, citra perusahaan diyakini menjadi penting faktor yang
mempengaruhi persepsi kualitas, evaluasi kepuasan pelanggan dengan pelayanan, dan
loyalitas pelanggan (Andreassen et al., 1997). Banyak penulis menyatakan bahwa citra
perusahaan yang baik membantu meningkatkan penjualan perusahaan dan pangsa pasarnya
dan untuk membangun dan menjaga hubungan dengan loyalitas pelanggan (Tang, 2007).
3.2 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka pemikiran maka terbentuklah kerangka konseptual. Kerangka
konseptual sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Consuegra et al. (2007) yang
menganalisis pengaruh kewajaran harga, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, Sutanto
(2009) yang mengaitkan antara citra perusahaan dengan kepuasan dan Tang (2007) yang
H1
H4
H3
H2
H5
menganalisis pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan. Sesuai dengan tujuan
dan jumlah variabel yang teridentifikasi, maka dapat dibuat satu konsep model.
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
3.3 Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis, penelitian sebelumnya dan tujuan dari penelitian maka
hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Hubungan kewajaran harga dengan kepuasan pelanggan.
Menurut Zeithaml (1988) pengertian harga dari konsep kognitif pelanggan
adalah sesuatu yang harus dikorbankan untuk mendapatkan beberapa jenis produk
dan jasa, dimana semakin rendah harga yang dirasakan maka semakin rendah pula
pengorbanan yang dirasakan dan pelanggan lebih puas akan harga yang dirasakan
dari keseluruhan transaksi yang diciptakan. Pelanggan menggunakan harga sebagai
petunjuk pembelian, ini menyiratkan bahwa harga yang lebih rendah atau harga
moneter tidak menjamin kepuasan yang lebih tinggi.
Kewajaran
Harga
(X1)
Citra
Perusahaan
(X2)
Loyalitas
Pelanggan
(Y2)
Kepuasan
Pelanggan
(Y1)
Hermann et al. (2007) dalam penelitiannya menunjukan bahwa persepsi harga
secara langsung mempengaruhi penilaian kepuasan serta persepsi yang tidak
langsung melalui kewajaran harga. Secara empiris penelitian ini telah mengaitkan
kedua konsep penting dan menunjukkan pengaruh kewajaran harga.
Bei dan Chiao (2001) menyatakan seorang pelanggan akan menampilkan
perilaku pembelian berulang ketika mereka merasakan bahwa harga layanan dan
produk yang ditawarkan masuk akal. Jika pelanggan tidak merasa pengorbanan
mereka berharga, mungkin mereka tidak melakukan pembelian lagi, bahkan ketika
mereka tidak merasa puas dengan produk atau jasa. Hasil dari penelitian ini, yaitu
kewajaran yang dirasakan positif berkaitan dengan kesetiaan melalui kepuasan
konsumen, Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu:
H1 : Kewajaran harga secara positif berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
2) Hubungan citra perusahaan dengan kepuasan pelanggan
Sedikit penelitian empiris yang melakukan penilaian terhadap dampak citra
perusahaan terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan / ketidakpuasan pelanggan
membutuhkan pengalaman dengan layanan ini, dan dipengaruhi oleh kualitas yang
dirasakan dan nilai layanan. Hal Itu adalah pendorong utama perilaku konsumen.
Berdasarkan transaksi tersebut didorong sifat pengalaman kepuasan, beberapa
penulis menyatakan bahwa citra perusahaan adalah fungsi pengaruh kumulatif dari
ketidakpuasan/ kepuasan pelanggan. Ketika jasa sulit untuk mengevaluasi, citra
perusahaan diyakini menjadi penting faktor yang mempengaruhi persepsi kualitas,
evaluasi kepuasan pelanggan dengan pelayanan, dan loyalitas pelanggan.
(Andreassen et al., 1997). Cohen et al. dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
kepuasan yang diikuti dengan citra perusahaan merupakan hal yang penting dalam
sebuah konstruk. Sutanto (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa citra
perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Ini
menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu:
H2 : citra perusahaan secara positif berhubungan dengan kepuasan pelanggan
3) Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan
Virvilaite et al. (2009) menyatakan bahwa kepuasan adalah faktor terpenting
yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dapat dicatat bahwa
kepuasan menganalisis dalam konteks hubungan pemasaran. Para ilmuwan
menyatakan bahwa dalam hubungan jangka panjang pelanggan tidak hanya
mengharapkan kualitas tinggi dari layanan utama tetapi juga manfaat tambahan dari
melanjutkan suatu hubungan.
Andreassen et al. (1997) berpendapat bahwa pelanggan loyalitas (misalnya
niat pembelian kembali, kemauan untuk memberikan kata positif dari mulut ke
mulut) adalah fungsi dari kepuasan pelanggan, yang sekali lagi merupakan fungsi
dari kognitif perbandingan harapan sebelum konsumsi dan pengalaman aktual.
Akbar dan Parvez (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa kepuasan
pelanggan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Ini menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu:
H3 : kepuasan pelanggan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan.
4) Hubungan kewajaran harga dengan loyalitas pelanggan
Penemuan dari Consuegra et al. (2007) menyatakan bahwa kewajaran harga
yang dirasakan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Hal ini
mendukung hipotesis bahwa harga yang wajar atau adil dapat loyalitas pelanggan.
hasil ini memberikan dukungan terhadap klaim bahwa kewajaran harga tertentu
dianggap terkait dengan loyalitas pelanggan karena perkiraan parameter antara
kedua kontruksi adalah positif dan signifikan
Bei and Chiao (2001) dalam penelitiannya menemukan bahwa kewajaran
harga mempunyai hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan, hasil
penelitian ini juga didukung oleh Virvilaite et al. (2009) yang menemukan bahwa
kewajaran harga mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Ini menjadi
dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu :
H4 : kewajaran harga secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan.
5) Hubungan citra perusahaan dengan loyalitas pelanggan
Citra perusahaan memiliki beragam informasi yang digunakan oleh konsumen
untuk membentuk sebuah persepsi. Bahkan untuk seorang konsumen yang belum
memiliki pengalaman dengan perusahaan, persepsi ini dapat terbentuk dari sumber
informasi lain seperti iklan atau kata-dari mulut ke mulut. Banyak penulis
menyatakan bahwa citra perusahaan yang baik membantu meningkatkan penjualan
perusahaan dan pangsa pasarnya dan untuk membangun dan menjaga hubungan
dengan loyalitas pelanggan (Tang, 2007). Andreassen dan Lindestad dalam
Laohasirichaikul et al. (2010) menyatakan bahwa citra perusahaan akan
memainkan peran yang semakin penting dalam lingkungan kompetisi yang
meningkat dan penawaran layanan identik dengan menarik dan mempertahankan
pelanggan.
Kadampully dan Hsin (2007) juga menyatakan bahwa Citra perusahaan
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Jadi, kunci untuk loyalitas pelanggan
tampaknya adalah pembinaan citra perusahaan yang diciptakan dengan
meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan. Ini menjadi dasar
pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu:
H5 : citra perusahaan secara positif berhubungan dengan loyalitas pelanggan.
6) Hubungan kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
Telah diungkapkan dalam masing-masing hipotesis bahwa beberapa peneliti
menemukan hubungan antara kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian yang dilakukan Consuegra et al.
(2007) bahwa kewajaran harga mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sutanto (2009) menemukan bahwa citra perusahaan
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Kunci untuk
loyalitas pelanggan tampaknya adalah pembinaan citra perusahaan yang diciptakan
dengan meningkatkan kualitas layanan dan memuaskan pelanggan. Ini menjadi
dasar pengembangan hipotesis yang diajukan, yaitu:
H6 : Terdapat hubungan kewajaran harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan
dan loyalitas pelanggan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian
4.1.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan studi penjelasan (explanatory research), yakni menjelaskan
suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali,2005:2).
Dimana model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas yaitu suatu
penelitian yang bertujuan untuk menentukan hubungan dari suatu sebab akibat antara variabel
eksogen dan variabel endogen.
4.1.2 Ruang lingkup penelitian
1) Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di areal Bandara Ngurah Rai. Ruang lingkup penelitian
adalah kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, citra perusahaan dan kewajaran
harga pada pengguna jasa layanan penerbangan domestik maskapai penerbangan
Garuda Indonesia.
2) Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan maksimal selama 3 bulan yaitu terhitung sejak Maret
sampai dengan Mei 2011.
4.1.3 Batasan penelitian
Penelitian mempunyai beberapa batasan penelitian yaitu :
1) Penelitian hanya meneliti keterkaitan antara empat konstruk yaitu kewajaran harga,
citra perusahaan, kepuasan, loyalitas pelanggan pada penumpang penerbangan
domestik Garuda Indonesia .
2) Penelitian hanya dilakukan di lingkungan Bandara Ngurah Rai dengan ukuran
sampel maksimal 140 responden yang memiliki syarat tertentu sebagai penumpang
penerbangan domestik Garuda Indonesia minimal 2 kali dalam setahun terakhir,
berpendidikan minimal SMU atau sederajat, dan menggunakan dana swadaya untuk
menggunakan jasa Garuda Indonesia.
4.2. Variabel Penelitian
4.2.1 Klasifikasi konstruk/variabel
Pada penelitian ini konstruk/variabel dibangun berdasarkan beberapa penelitian
terdahulu. Kontruks/variabel kewajaran harga dan penerimaan harga dibangun berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Consuegra et al. (2007). Kontruks/variabel kepuasan
pelanggan dibangun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2006) dan
konstruk/variabel loyalitas pelanggan dibanggun berdasarkan teori dari Kotler and Keller
(2007) dan citra perusahaan berdasarkan penelitian Andreassen et al. (2000). Penjabaran
masing-masing kontruks/variabel dijabarkan pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Klasifikasi konstruk/Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian
Klasifikasi Kontruk/
variabel Konstruk/ variabel Indikator Simbol Sumber
Eksogen
Kewajaran harga
Harga yang ditetapkan sesuai
dengan kualitas layanan (X1.1) Consuegra et al .
Referensi tingkat harga (X1.2) (2007)
Harga yang ditetapkan dapat
diterima (X1.3)
Harga yang ditetapkan adalah
sebuah etika (X1.4)
Citra perusahaan Advertising (X2.1) Andreassen et al.
Public relation (X2.2) (1997)
Physical image (X2.3)
Actual experience (X2.4)
Endogen
Kepuasan
pelanggan Kesesuaian harapan (Y1.1) Consuegra et al.
Persepsi kinerja (Y1.2) (2007)
Penilaian pelanggan (Y1.3)
Loyalitas
Pelanggan Repeat Purchase (Y2.1)
Rettention (Y2.2) Kotler & Keller (2007)
Referalls (Y2.3)
Sumber : Consuegra (2007), Andreassen (2000), Kotler and Keller (2007)
4.2.2 Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel berfungsi untuk menghindari kesalahan dalam
mengartikan variabel yang akan dianalisis. Definisi operasional variabel dari masing-masing
variabel sebagai berikut.
1) Kewajaran harga (X1)
Kewajaran harga adalah suatu penilaian untuk suatu hasil dan proses yang dapat
diterima oleh pelanggan. Menurut Consuegra et al. (2007) kewajaran harga dapat
diukur sebagai berikut.
(1) Harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas layanan merupakan suatu kondisi
dimana harga jasa penerbangan domestik yang ditetapkan oleh Garuda
Indonesia dianggap sesuai dengan kualitas layanan yang diterima pelanggan
(X1.1)
(2) Referensi tingkat harga merupakan suatu perbandingan harga jasa
penerbangan, dimana pelanggan merasa wajar jika suatu jasa penerbangan yang
ditawarkan Garuda Indonesia berbeda dengan jasa maskapai penerbangan
lainnya walaupun masih dalam katagori jenis yang sama (X1.2 )
(3) Harga yang ditetapkan dapat diterima merupakan suatu kondisi dimana harga
yang ditetapkan Garuda Indonesia dapat diterima oleh pelanggan (X1.3).
(4) Harga yang ditetapkan adalah sebuah etika, merupakan pemberitahuan
mengenai perubahan harga tiket penerbangan oleh pihak Garuda Indonesia
kepada pelanggannya (X1.4)
2) Citra perusahaan (X2)
Citra perusahaan adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman seseorang tentang sesuatu. Menurut Andreassen (1997) Citra
perusahaan dapat diukur sebagai berikut.
(1) Advertising merupakan ketertarikan pelanggan terhadap kegiatan periklanan
yang dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia melalui media elektronik (X2.1)
(2) Public relation merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk
membangun citra baik perusahaan Garuda Indonesia.(X2.2)
(3) Physical image merupakan kesan pelanggan terhadap segala bentuk fisik dalam
meningkatkan citra Garuda Indonesia.(X2.3)
(4) Actual experience merupakan semua kondisi atau aktivitas yang dirasakan oleh
pelanggan ketika merasakan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak Garuda
Indonesia.(X2.4)
3) Kepuasan pelanggan (Y1)
Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Menurut Consuegra et
al. (2007) kepuasan pelanggan dapat diukur sebagai berikut.
(1) Kesesuaian harapan merupakan kesesuaian harapan pelanggan terhadap kualitas
jasa yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia (Y1.1)
(2) Persepsi kinerja merupakan persepsi yang diciptakan oleh pelanggan terhadap
pelayanan yang diterima dari pihak Garuda Indonesia. (Y1.2)
(3) Penilaian pelanggan merupakan penilaian menyeluruh terhadap keunggulan
layanan dibandingkan dengan layanan maskapai penerbangan domestik
lainnya.(Y1.3)
4) Loyalitas pelanggan (Y2)
Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu
produk atau jasa yang disukai di masa mendatang, disamping pengaruh situasi dan
usaha pemasar dalam merubah perilaku. Dengan kata lain konsumen akan setia
untuk melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Menurut Kotler & Keller
(2006) loyalitas pelanggan dapat diukur sebagai berikut.
(1) Repeat Purchase adalah kesediaan pelanggan untuk membeli ulang produk
pelayanan yang ditawarkan oleh pihak Garuda Indonesia. (Y2.1)
(2) Rettention adalah ketahanan pelanggan terhadap pengaruh yang negatif
mengenai perusahaan (Y2.2)
(3) Referalls adalah kesediaan pelanggan untuk membeli lini produk lain yang
ditawarkan oleh pihak Garuda Indonesia (Y2.3)
4.2.3 Pengukuran variabel penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner yang
terdiri atas sekumpulan pernyataan untuk mengukur variabel yang telah ditentukan.
Pengumpulan data akan dilakukan melalui kuesioner yang diserahkan kepada masing-
masing responden terpilih. Pengumpulan data dengan menggunakan pernyataan tertutup
yang diberikan kepada responden secara langsung. Pernyataan tertutup sudah
menggiring ke jawaban yang altenatifnya sudah ditemukan.
Pernyataan-pernyataan pada angket tertutup dibuat dengan Skala Likert.
Malhotra (2009: 298) menyatakan bahwa skala Likert merupakan skala pengukuran
dengan lima kategori yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan
atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing pernyataan mengenai obyektif stimulus.
Untuk melakukan analisis, setiap pernyataan diberikan skor 1-5 atau dikurangi 2 atau
ditambahkan 2. dalam penelitian ini skala Likert diukur dengan pemberian skor dari 1
sampai 5. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
4.3. Prosedur Pengumpulan Data
4.3.1 Jenis data berdasarkan sifatnya
Penelitian ini menggunakan jenis data yaitu kuantitatif dan kualitatif. Masing-
masing jenis data tersebut diuraikan sebagai berikut :
1) Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka.
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah responden dan skor
total masing-masing variabel.
2) Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
angka-angka yaitu keberadaan tempat penelitian serta gambaran umum
mengenai perusahaan.
4.3.2 Jenis data menurut sumbernya
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
1) Sumber primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang
dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan
yang diteliti. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data
yang didapat dari jawaban para responden terhadap rangkaian pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Sedangkan responden yang menjawab kuesioner
tersebut adalah para pelanggan pihak Garuda Indonesia.
2) Sumber sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh
peneliti tetapi diperoleh dari data yang dimiliki oleh perusahaan, studi
kepustakaan, literatur, jurnal penelitian terdahulu dan majalah-majalah yang
berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah informasi mengenai jumlah penumpang Garuda Indonesia
tahun 2007-2008.
4.3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
1) Populasi penelitian
Simamora (2004:158), menyatakan populasi adalah kumpulan dari seluruh
elemen (unit atau individu) sejenis yang dapat dibedakan menjadi objek
penyelidikan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh
penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia dengan tujuan dan
keberangkatan Denpasar.
2) Sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Ferdinand (2002) menyatakan bahwa ukuran sampel untuk pengujian
model menggunakan SEM adalah antara 100-200 atau tergantung pada jumlah
parameter yang digunakan dalam seluruh variabel laten, yaitu jumlah parameter
dikalikan 5 sampai 10. Penelitian ini menggunakan 14 indikator sehingga dengan
menggunakan estimasi berdasarkan jumlah parameter diperoleh ukuran sampel
sebesar 70 – 140 responden.
Teknik penentuan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampling
dimana sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa yang dipilih adalah
pihak yang tepat untuk dijadikan sampel penelitiannya yaitu penumpang Garuda
Indonesia yang sudah merasakan jasa pelayanan penerbangan domestik minimal
2 kali dalam setahun terakhir, memakai biaya sendiri untuk membeli tiket
penerbangan Garuda Indonesia, dan pendidikan minimal tamat SMU atau
sederajat.
4.3.4 Cara Pengukuran Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode-metode
sebagai berikut.
1) Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data melalui wawancara langsung
dengan responden dengan menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai penilaian responden
mengenai obyek penelitian.
2) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan daftar
angket atau pertanyaan tertulis secara terstruktur yang disebarkan kepada seluruh
responden dengan tujuan memperoleh data mengenai obyek penelitian.
4.4. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini
dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan bermutu atau tidaknya
data tersebut yang bergantung kepada instrument yang digunakan, yakni memenuhi asas
validitas dan reliabilitas.
1) Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk memeriksa apakah isi kuesioner sudah tepat untuk
mengukur apa yang ingin diukur dan cukup dipahami oleh semua responden yang
diindikasikan oleh kecilnya persentase jawaban responden yang tidak terlalu menyimpang
dari jawaban responden lainnya. Menurut Sugiyono ( 2007 : 115), validitas dapat
dilakukan dengan mengkorelasikan antar item skor instrumen dalam suatu faktor dan
mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor bernilai
positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan variabel yang kuat.
Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment dengan bantuan
komputer.
2222
2)(
ii
iii
XY
yyNxiixN
yxyxNR
............................... ( 1)
Keterangan :
XYR = Koefisien Korelasi
xi = Skor butir
yi = Skor total
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mencari tahu sampai sejauh mana konsistensi alat ukur
yang digunakan, sehingga bila alat ukur tersebut digunakan kembali untuk meneliti obyek
yang sama dengan teknik yang sama walaupun waktunya berbeda, maka hasil yang akan
diperoleh akan sama. Menurut Nunnafy dalam Gouzali (2005 : 41) pengujian dengan
menggunakan teknik statistic crobach alpha instrument dikatakan reliable untuk
mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60.
Instrument penelitian adalah sebagai berikut.
(1) Kewajaran harga diukur berdasarkan pendekatan perilaku kewajaran harga menurut
Consuegra et al. (2007), melalui beberapa indikator perilaku kewajaran harga dengan
menggunakan 4 item pernyataan. Masing-masing item pernyataan menggunakan skala
likert satu sampai lima.
(2) Citra perusahaan diukur berdasarkan pendekatan citra perusahaan menurut,
Andreassen et al. (1997) melalui beberapa indikator pembentuk citra perusahaan
dengan menggunakan 4 item pertanyaan. Masing-masing item pernyataan
menggunakan skala Likert satu sampai lima.
(3) Kepuasan pelangan diukur berdasarkan pendekatan perilaku kepuasan menurut
Consuegra et al. (2007), melalui beberapa indikator kepuasan dengan menggunakan
tiga item pernyataan. Masing-masing item pernyataan menggunakan skala Likert satu
sampai lima.
(4) Loyalitas pelanggan diukur berdasarkan pendekatan perilaku loyalitas menurut,
Kotler dan Keller (2007) melalui beberapa indikator loyalitas dengan menggunakan 3
item pernyataan. Masing-masing item pernyataan menggunakan skala Likert satu
sampai lima.
4.5 Metode Analisis Data
Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini maka metode analisis data yang digunakan
adalah analisis SEM (Structural Equation Modeling) dari paket statistik AMOS. Jika dilihat
dari penyusunan model serta cara kerjanya, SEM adalah gabungan dari analisis faktor dan
analisis regresi yang dapat menjelaskan hubungan antar banyak variabel. Menganalisis model
penelitian dengan SEM dapat mengidenfikasi dimensi-dimensi sebuah konstruk dan pada saat
yang sama dapat mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah
diidentifikasikan dimensi-dimensinya itu (Ferdinand, 2002:7). Model persamaan struktural
(SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah
rangkaian hubungan relative rumit secara simultan.
Beberapa langkah-langkah yang harus diikuti dalam pembuat pemodelan yang
lengkap (Ferdinand,2002:34), yaitu:
1) Pengembangan model berbasis teori
Langkah pertama dalam pegembangaan model SEM adalah pencarian atau
pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoris yang kuat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tang (2007), Sutanto (2009), Puspitasari
(2006), Hermann et al. (2007) dan Consuegra et al. (2007) dimana kewajaran harga
terobsesi pada pemasaran modern seperti yang dilakukan orang-orang generasi
sebelumnya yang akan kembali pada label perdagangan dan pertukaran. Menggunakan
kombinasi dari tinjauan literatur dan studi empiris untuk menentukan isu-isu berikut :
(1) Kewajaran harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
(2) Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
(3) Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap dengan loyalitas pelanggan.
(4) Kewajaran harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
(5) Citra perusahaan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
(6) Kewajaran harga dan citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
Hasilnya mendukung dalil bahwa kewajaran harga dan citra perusahaan yang
dirasakan mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Sebaliknya juga
menunjukan bahwa kepuasan dan loyalitas pelanggan adalah dua penerimaan penting.
2) Pengembangan diagram alur (Path diagram)
Model teoritis yang telah dibanggun pada langkah pertama akan digambarkan
dalam sebuah path diagram. Dalam pemodelan SEM, peneliti biasanya bekerja dengan
konstruk atau faktor, yang merupakan konsep-konsep yang memiliki pijakan teoritis
yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. Konstruk-konstruk yang
dibangun dalam diagaram alur dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu konstruk
eksogen dan konstruk endogen. Konstruk eksogen dikenal sebagai source variabel atau
independen variabel yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk
endogen adalah faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk endogen
lainya, tetapi kostruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk
endogen. Pada Gambar 4.1 akan disajikan diagaram alur dari penelitian indikatornya.
Citra Perusahaan
Kewajaran harga
Kepuasan Loyalitas
x11
e3
1
1
x12
e41
x13
e51
x14
e61
x24
e13
1
1x23
e12
1x22
e11
1x21
e10
1
y13e9
11
y12e8
1y11e7
1y21 e141
1
y22 e15
1
y23 e16
1
e2
1
e1
1
Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Gambar 4.1
Diagram Alur
3) Konversi diagram alur kedalam persamaan
Setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah
diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam
rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri:
(1) Persamaan-persamaan struktural (structural equations). Persamaan ini dirumuskan
untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Persamaan
struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman sebagai berikut:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
(2) Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model). Pada spesifikasi itu
peneliti menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan
serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan atar konstruk
atau variabel.
4) Memilih matriks input dan estimasi model
Pada penelitian ini dalam pengujian teori, matriks inputnya adalah matriks
konvarians/varians, sebab lebih memenuhi asumsi dan metodologi, dimana standard
error yang dilaporkan akan menunjukan angka yang lebih akurat dibandingkan dengan
menggunakan matriks korelasi. Ukuran sampel yang sesuai untuk SEM adalah 100-200
responden. Program komputer yang digunakan sebagai alat estimasi dalam pengukuran
ini adalah program AMOS. Program AMOS dipandang sebagai program yang tepat dan
mudah untuk digunakan.
5) Antisipasi munculnya masalah identifikasi
Beberapa penyebab masalah identifikasi yang perlu diantifikasi dalam pengukuran
AMOS seperti berikut:
(1) Standard error untuk satu atau beberapa koefisien yang sangat besar
(2) Program tidak mampu mengasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan.
(3) Munculnya angka-angka yang aneh seperti adanya variance error yang negative.
(4) Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat.
Masalah dalam indikasi pada prinsipnya adalah pada problem ketidakmampuan
dan model yang digunakan tersebut untuk menghasilkan estimasi yang unik.
6) Evaluasi kriteria Goodness of fit (uji kesesuaian)
Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui telaah terhadap berbagai
kriteria Goodness-of-fit. Untuk itu tindakan pertama yang dilakukan adalah untuk
mengevaluasi apakah data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Bila
asumsi ini sudah dipenuhi, maka model dapat diuji melalui berbagai cara uji yang akan
diuraikan pada bagian ini. Pertama-pertama akan diuraikan disini mengenai evaluasi atas
asumsi-asumsi SEM yang harus dipenuhi.
(1) Asumsi-asumsi SEM
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan
data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut:
a) Ukuran sampel
Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum
berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk
setiap estimated parameter. Karena itu bila kita mengembangkan model dengan
14 paremeter, maka sampel maksimum yang harus digunakan adalah sebanyak
140 sampel.
b) Normalitas dan Linearitas
Sebaran data harus dianalisa untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi
sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM ini. Normalitas
dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan
metode-metode statistik. Uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk
normalitas untuk data tunggal maupun normalitas multivariate dimana beberapa
variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linearitas dapat dilakukan
dengan mengamati scarplot dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan
dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas.
c) Outliers
Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara
univariat maupun multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi
karakteristik unik yang dimilikinya. Dapat diadakan treatment khusus pada
outliers ini asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. Outlier pada
dasarnya dapat muncul dalam empat katagori, yaitu:
(a) Outlier muncul karena kesalahan prosedur, seperti kesalahan dalam
memasukan data atau kesalahan dalam mengkoding data.
(b) Outlier muncul karena adanya yang benar-benar khusus memungkinkan
profit datanya lain dari pada yang lain, tetapi peneliti mempunyai
penjelasan mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim itu.
(c) Outlier dapat muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak
dapat mengetahui apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai
sebab-sebab munculnya nilai ekstrim itu.
(d) Outlier dapat muncul dalam range nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi
dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim, atau sangat
ekstrim. Inilah yang disebut dengan multivariate Outliers.
d) Multicollinearity dan singularity.
Multicollinearitas dapat dideksi dari determinan matriks kovarians. Nilai
determinan matriks kovarians yang sangat kecil (extremely small) member
indikasi adanya problem multikolinearitas. Pada umumnya program-program
komputer SEM telah menyediakan fasilitas warning, setiap kali terdapat
indikasi multikoloniaritas atau singularitas. Bila muncul pesan itu data yang
digunakan harus diteliti lagi untuk mengetahui apakah terdapat kombinasi linier
dari variabel yang dianalisis. Tindakan yang dapat diambil adalah mengeluarkan
variabel yang menyebabkan singularitas itu. Bila singularitas dan
multikolinearitas ditemukan dalam data yang dikeluarkan itu, salah satu
treatment yang dapat diambil adalah dengan menciptakan composit variables,
lalu gunakan composite variables itu dalam analisis selanjutnya.
(2) Uji kesesuaian dan uji statistik
Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model melalui telaah
terhadap berbagai kriteria goodness of fit. Adapun beberapa pengukuran yang
penting dalam mengevaluasi kriteria goodness of fit tersebut adalah:
a) CM Square Statistic (X2). Pengukuran yang paling mendasar adalah likelihood
ratio chi-aquare statistic (X2). Nilai x
2 yang semakin rendah menandakan
bahwa model yang digunakan dalam penelitian tersebut semakin baik dan
dapat diterima berdasarkan probabilitas dengan cut of value sebesar p > 0,05
atau n > 0,10.
b) RMSEA (The Root Mean Square Error of Appoximation) yang menunjukan
goodness of fit yang didapat diharapkan bila model diestimasi dalam
populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan
indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukan sebuah close fit dari
model itu berdasarkan degress of freedom.
c) GFI (Goodness Of Index) adalah ukuran non statistik yang mempunyai rentang
nilai, antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai yang tinggi
dalam indeks ini menunjukan sebuah better fit. Nilai significant probability
yang dapat diterima adalah p≥0,05.
d) AGFI (Adjust Goodness Of Fit Indeks), dimana tingkat penerimaan yang
direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih
besar dari 0,90.
e) CMIN/DF, adalah the minimum sample discrepancy fungction yang dibagi
dengan degree of freedom. CMIN/DF tidak lain adalah statistic chi-aquare,
X2 dibagi DFnya disebut x
2 relatif. Bila x
2 relatif kurang dari 2,0 atau 3,0
adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.
f) TLI (Truck lewis Index), merupakan incremental index yang membandingkan
sebuah model yang diuji terhadap sebuah base line model, dimana nilai yang
direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah ≥
0,95.
g) CFI (Competitive Fit Index), dimana bila mendekati 1, mengindikasi tingkat fit
yang paling tinggi. Nilai yang direkomendasi adalah CFI ≥ 0,95. Secara
ringkas indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah
model disajikan dalam tabel 4.2
Tabel 4.2
Goodness Of index
Goodness of fit index Cut of value
x2 -Chi square Diharapkan lebih kecil
Significancy probability ≥ 0,05
RMSEA ≥ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,0
TLI ≥ 0,95
CFI ≥ 0,95
Sumber : Ferdinand, 2002
(3) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-
indikator sebuah konstruk yang menunjukan derajat sampai dimana masing-
masing indikator itu mengidentifikasikan sebuah konstruk/ faktor laten yang
umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu
dalam menjelaskan fenomena yang umum.
Pada dasarnya uji reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu alat untuk dapat
memeberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada
subyek yang sama. Uji reliabilitas dalam SEM diperoleh melalui rumus :
(∑ Standar Loading)2
Construct reliability =
(∑ Standar Loading)2 + ∑Еj
Keterangan :
Standar Loading : diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap
indikator yang didapat dari hasil perhitungan komputer.
∑Еj adalah measurement error dari tiap indicator.
Measurement error didapat dari 1 – reliabilitas dari indicator.
Tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah > 0,7.
Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang
dapat diterima adalah 0,70, walaupun angka itu bukanlah sebuah ukuran yang
mati. Artinya bila penilaian yang dilakukan bersifat eksploratori, maka nilai di
bawah 0,70 pun masih dapat variance extracted,diterima sepanjang disertai
dengan alasan-alasan emperik yang terlihat dalam proses eksplorasi.
Ukuran reabilitas yang kedua adalah yang menunjukan jumlah variances
yang dari indikator-indikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang
dikembangkan. Nilai variance extracted yang tinggi menunjukan bahwa
indikator-indikator itu telah mewakili secara baik kontruk laten yang
dikembangkan. Nilai variance extracted ini direkomendasikan pada tingkat
paling sedikit 0,50. Variance extracted dapat diperoleh melalui rumus berikut ini
(∑ standard loading)2
Variance Extracted =
(∑ standard loading)2 + ∑Еj
Keterangan:
Standard loading diperoleh langsung dari standariszed loading untuk tiap-
tiap indicator.
∑Еj adalah measure error dari tiap indicator.
(4) Interpretasi dan modifikasi model
Langkah terakhir adalah menginterpretasi model dan modifikasi model bagi
model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Pedoman
untuk mempertimbangkan perlu tidaknya momodifikasi model dengan melihat
jumlah residual kovarians yang dihasilkan oleh model. Batas keamanan untuk
jumlah residual lebih besar dari 5% dari keseluruhan residual kovarians yang
dihasilkan oleh model, maka sebuah modifikasi mulai perlu dipertimbangkan.
Tetapi bila nilai residual yang dihasilkan oleh model cukup besar (>2,58), maka
cara lain dalam memodifikasi model adalah dengan mempertimbangkan untuk
menambah sebuah alur baru terhadap model yang diestimasi itu.
Modifikasi yang mungkin terhadap sebuah model yang diuji dapat dilakukan
dengan pertama kali menguji standardized residual yang dihasilkan oleh model iti.
Cut off value sebesar 2,58 dapat digunakan untuk menilai signifikan tidaknya
residual yang dihasilkan oleh model. Nilai residual value yang lebih besar atau sama
dengan ± 2,58 diinterpretasikan sebagai signifikan secara statistis pada tingkat 5%
dan residual yang signifikan ini menunjukan adanya prediction error yang
substansial untuk sepasang indikator. Bagaimana modifikasi dapat dilakukan,
peneliti dapat menggunakan bantuan indeks modifikasi.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Sejarah Garuda Indonesia
Garuda Indonesia berdiri dari tahun 1940-an, di mana Indonesia masih berperang
melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda Indonesia terbang jalur spesial dengan pesawat DC-
3. Tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat
itu nama maskapai ini adalah Indonesian Airways. Pesawat pertama mereka bernama
Seulawah atau Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk
membeli pesawat ini didapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga
120,000 dolar malaya yang sama dengan 20 kg emas. Maskapai ini tetap mendukung
Indonesia sampai revolusi terhadap Belanda berakhir.
Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari Pemerintah
Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart
Maatschappij (KNILM), perusahaan penerbangan nasional Hindia Belanda. Garuda Indonesia
adalah hasil joint venture antara Pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda Koninklijke
Luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, Pemerintah Indonesia memiliki 51 persen
saham dan selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Karena paksaan
nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya di tahun 1954 ke pemerintah Indonesia.
Pemerintah Burma banyak menolong maskapai ini pada masa awal maskapai ini. Oleh
karena itu, pada saat maskapai ini diresmikan sebagai perusahaan pada 31 Maret 1950,
Garuda Indonesia menyumbangkan Pemerintah Burma sebuah pesawat DC-3. Pada mulanya,
Garuda Indonesia memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara dan jadwal
penerbangan, sebagai kelanjutan dari KNILM. Ini sangat berbeda dengan perusahaan-
perusahaan pionir lainnya di Asia.
Pada tahun 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat, tetapi pada tahun 1955, pesawat
Catalina mereka harus pensiun. Tahun 1956 mereka membuat jalur penerbangan pertama ke
Mekkah. Tahun 1960-an adalah saat kemajuan pesat maskapai ini. Tahun 1965 Garuda
Indonesia mendapat dua pesawat baru yaitu pesawat jet Convair 990 dan pesawat turboprop
Lockheed L-118 Electra. Pada tahun 1961 dibuka jalur menuju Bandara Internasional Kai
Tak di Hong Kong dan tahun 1965 tibalah era jet, dengan DC-8 mereka membuat jalur
penerbangan ke Bandara Schiphol di Haarlemmermeer, Belanda, Eropa.
Tahun 1970-an Garuda Indonesia mengambil Jet kecil DC-9 dan Fokker F28 saat itu
Garuda Indonesia memiliki 36 pesawat F28 dan merupakan operator pesawat terbesar di
dunia untuk jenis pesawat tersebut, sementara pada 1980-an mengadopsi perangkat dari
Airbus, seperti A300. Dan juga Boeing 737, juga McDonnell Douglas MD-11. Tahun 1990-
an, Garuda Indonesia mengalami beberapa musibah, dan maskapai ini mengalami periode
ekonomi sulit. Tetapi, dalam tahun 2000-an ini maskapai ini telah dapat mengatasi masalah-
masalah di atas dan dalam keadaan ekonomi yang bagus.
5.1.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam suatu
populasi. Karakteristik responden dalam penelitian ini digambarkan mengenai jenis kelamin,
Umur, pekerjaan, pendapatan dan tingkat pendidikan yang dikaitkan dengan kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Adapun karakteristik yang terkumpul melalui pengumpulan kuesioner
yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.1
Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Sangat
tidak
puas
tidak
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas Total
Laki-laki 2 5 14 35 14 70
Perempuan 0 5 22 28 15 70
Total 2 10 36 63 29 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 5)
Tabel 5.1 menunjukan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik
Garuda Indonesia berdasarkan jenis kelamin mencapai tingkat kepuasan yang tinggi yang
dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas mencapai
29 orang. Pelanggan dengan jenis kelamin laki-laki lebih terlihat puas dibandingkan dengan
pelanggan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 28 orang, sedangkan pelanggan berjenis
kelamin perempuan terlihat lebih sangat puas dibandingkan pelanggan berjenis kelamin laki-
laki yaitu sebesar 15 orang.
Tabel 5.2
Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Frekuensi Penerbangan
Frekuensi
Penerbangan
Sangat
tidak
puas
tidak
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas Total
2 kali 2 4 3 2 0 11
3-4 kali 0 3 16 32 16 67
> 4 kali 0 3 17 29 13 62
Total 2 10 36 63 29 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.2 menujukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik
Garuda Indonesia berdasarkan frekuensi penerbangan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi
yang dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas
mencapai 29 orang. Pelanggan yang lebih banyak puas adalah yang mempunyai frekuensi
penerbangan 3-4 kali yaitu mencapai 32 orang. Begitu pula pelanggan yang paling banyak
sangat puas adalah yang mempunyai frekuensi penerbangan 3-4 kali yaitu sebanyak 16 orang.
Tabel 5.3
Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Umur
Umur
Sangat
tidak
puas
tidak
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas Total
< 20 Tahun 0 2 2 1 0 5
26- 30 Tahun 2 2 2 1 0 7
31-35 Tahun 0 1 2 11 2 16
36-40 Tahun 0 5 11 21 11 48
41-45 Tahun 0 0 9 22 14 45
> 45 Tahun 0 0 10 7 2 19
Total 2 10 36 63 29 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.3 menujukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik
Garuda Indonesia berdasarkan umur mencapai tingkat kepuasan yang tinggi yang dilihat dari
jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas mencapai 29 orang.
Pelanggan yang paling banyak puas adalah yang mempunyai umur 41- 45 tahun yaitu
mencapai 22 orang. Begitu pula pelanggan yang paling banyak sangat puas adalah yang
mempunyai umur 41-45 tahun yaitu sebanyak 14 orang.
Tabel 5.4
Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Sangat
tidak
puas
tidak
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas Total
SMA/ Sederajat 2 2 2 1 0 7
Diploma 0 3 1 2 0 6
S1 0 1 16 27 10 54
S2 0 2 9 22 12 45
S3 0 2 8 11 7 28
Total 2 10 36 63 29 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.4 menujukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik
Garuda Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi
yang dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas
mencapai 29 orang. Pelanggan yang paling banyak puas adalah yang mempunyai tingkat
pendidikan S1 yaitu mencapai 27 orang. Pelanggan yang paling banyak sangat puas adalah
yang mempunyai tingkat pendidikan S2 yaitu sebanyak 12 orang.
Tabel 5.5
Tingkat Kepuasan Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan
/ Bulan (Rupiah)
Sangat
tidak
puas
tidak
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas Total
2.000.000 - 3.000.000 2 5 2 2 0 11
>3.000.000 -
5.000.000 0 2 10 19 9 40
> 5.000.000 0 3 24 42 20 89
Total 2 10 36 63 29 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.5 menujukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan penerbangan domestik
Garuda Indonesia berdasarkan tingkat pendapatan mencapai tingkat kepuasan yang tinggi
yang dilihat dari jumlah pelanggan yang puas mencapai 63 orang dan yang sangat puas
mencapai 29 orang. Pelanggan yang paling banyak puas adalah yang mempunyai tingkat
pendapatan > Rp 5.000.000,00 yaitu mencapai 42 orang. Pelanggan yang paling banyak
sangat puas adalah yang mempunyai tingkat pendapatan > Rp 5.000.000 yaitu sebanyak 20
orang.
Tabel 5.6
Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Sangat
tidak
loyal
tidak
loyal
cukup
loyal Loyal
Sangat
Loyal Total
Laki-laki 1 5 21 34 9 70
Perempuan 0 9 17 28 16 70
Total 1 14 38 62 25 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.6 menujukkan bahwa loyalitas pelanggan penerbangan domestik Garuda
Indonesia berdasarkan jenis kelamin mencapai tingkat loyalitas yang tinggi yang dilihat dari
jumlah pelanggan yang loyal mencapai 62 orang dan yang sangat loyal mencapai 25 orang.
Pelanggan yang paling banyak loyal adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu mencapai 34
orang. Pelanggan yang paling banyak sangat loyal adalah yang mempunyai jenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 16 orang.
Tabel 5.7
Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Frekuensi Penerbangan
Frekuensi
Sangat
tidak
loyal
tidak
loyal
cukup
loyal Loyal
Sangat
Loyal Total
2 kali 1 10 0 0 0 11
3-4 kali 0 1 22 31 13 67
> 4 kali 0 3 16 31 12 62
Total 1 14 38 62 25 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.7 menujukkan bahwa loyalitas pelanggan penerbangan domestik Garuda
Indonesia berdasarkan frekuensi penerbangan mencapai tingkat loyalitas yang tinggi yang
dilihat dari jumlah pelanggan yang loyal mencapai 62 orang dan yang sangat loyal mencapai
25 orang. Pelanggan yang paling banyak loyal adalah pelanggan yang mempunyai frekuensi
penerbangan > 4 kali serta 3-4 kali yaitu sebanyak 31 orang. Pelanggan yang sangat loyal
paling banyak adalah yang mempunyai frekuensi penerbangan 3-4 kali yaitu sebanyak 13
orang.
Tabel 5.8
Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Umur
Umur
Sangat
tidak
loyal
tidak
loyal
cukup
loyal Loyal
Sangat
Loyal Total
< 20 Tahun 0 4 1 0 0 5
26- 30 Tahun 1 6 0 0 0 7
31-35 Tahun 0 1 4 8 3 16
36-40 Tahun 0 0 14 22 12 48
41-45 Tahun 0 0 15 21 9 45
> 45 Tahun 0 3 4 11 1 19
Total 1 14 38 62 25 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.8 menujukkan bahwa loyalitas pelanggan penerbangan domestik Garuda
Indonesia berdasarkan umur mencapai tingkat loyalitas yang tinggi yang dilihat dari jumlah
pelanggan yang loyal mencapai 62 orang dan yang sangat loyal mencapai 25 orang.
Pelanggan loyal yang paling banyak adalah pelanggan yang mempunyai umur 36-40 tahun
yaitu sebanyak 22 orang. Pelanggan sangat loyal yang paling banyak adalah yang mempunyai
umur 36-40 tahun yaitu sebanyak 12 orang.
Tabel 5.9
Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Sangat
tidak
loyal
tidak
loyal
cukup
loyal Loyal
Sangat
Loyal Total
SMA/ Sederajat 1 6 0 0 0 7
Diploma 0 5 0 1 0 6
S1 0 1 17 25 11 54
S2 1 1 10 27 8 47
S3 0 2 11 9 6 28
Total 2 15 38 62 25 142
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.9 menujukkan bahwa loyalitas pelanggan penerbangan domestik Garuda
Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan dilihat dari jumlah pelanggan yang loyal mencapai
62 orang dan yang sangat loyal mencapai 25 orang. Pelanggan loyal yang paling banyak
adalah pelanggan yang mempunyai tingkat pendidikan S2 yaitu sebanyak 27 orang.
Pelanggan sangat loyal yang paling banyak adalah yang mempunyai tingkat pendidikan S1
sebanyak 11 orang.
Tabel 5.10
Tingkat Loyalitas Pelanggan Penerbangan Domestik Garuda Indonesia berdasarkan
Tingkat Pendapatan
Tingkat Pendapatan /
Bulan (Rupiah)
Sangat
tidak
loyal
tidak
loyal
cukup
loyal Loyal
Sangat
Loyal Total
2.000.000 - 3.000.000 1 10 0 0 0 11
>3.000.000 - 5.000.000 0 1 13 20 6 40
> 5.000.000 0 3 25 42 19 89
Total 1 14 38 62 25 140
Sumber : Data diolah (Lampiran 4)
Tabel 5.10 menujukkan bahwa loyalitas pelanggan penerbangan domestik Garuda
Indonesia berdasarkan tingkat pendapatan mencapai tingkat loyalitas yang tinggi yang dilihat
dari jumlah pelanggan yang loyal mencapai 62 orang dan yang sangat loyal mencapai 25
orang. Pelanggan loyal dan sangat loyal yang paling banyak adalah pelanggan yang
mempunyai tingkat pendapatan > Rp 5.000.000,00 yaitu masing-masing sebanyak 42 orang
dan 19 orang.
5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuisioner
yang disebarkan kepada seluruh responden di areal Bandara Ngurah Rai. Kuisioner ini terdiri
atas berbagai pernyataan yang dibuat berdasarkan 14 indikator yang diteliti. Dari hasil
penelitian dapat diketahui jawaban responden atas pernyataan tersebut tersaji dalam Tabel
5.11.
Tabel 5.11
Deskripsi Variabel Penelitian
Kostruk /
variabel Indikator Simbol 1 2 3 4 5
Jumlah
Responden
Total
skor
Rata-
rata
skor
Kewajaran Harga
Harga yang ditetapkan
sesuai dengan kualitas
layanan
(X1.1) 14 15 15 66 30 140 503 3.59
Referensi tingkat
harga (X1.2) 8 11 50 57 14 140 478 3.41
Harga yang ditetapkan
dapat diterima (X1.3) 12 9 10 67 42 140 538 3.84
Harga yang ditetapkan
adalah sebuah etika (X1.4) 15 7 20 51 47 140 528 3.77
Rata-rata skor kewajaran Harga 3.66
Citra perusahaan Advertising (X2.1) 6 16 11 75 32 140 531 3.79
Public relation (X2.2) 8 11 28 68 25 140 511 3.65
Physical image (X2.3) 15 17 15 61 32 140 498 3.56
Actual experience (X2.4) 14 8 16 46 56 140 542 3.87
Rata-rata skor citra perusahaan 3.72
Kepuasan
pelanggan Kesesuaian harapan (Y1.1) 7 9 20 78 26 140 527 3.76
Persepsi kinerja (Y1.2) 8 14 14 61 43 140 537 3.84
Penilaian pelanggan (Y1.3) 10 18 16 56 40 140 518 3.70
Rata-rata skor kepuasan pelanggan 3.77
Loyalitas
Pelanggan Repeat purchase (Y2.1) 14 8 14 59 45 140 533 3.81
Rettention (Y2.2) 11 5 25 65 28 134 496 3.70
Referalls (Y2.3) 17 5 25 65 28 140 502 3.59
Rata-rata skor loyalitas pelanggan 3.70
Sumber : Data diolah (Lampiran 5)
Tabel 5.11 dapat dinyatakan sebagai berikut:
1) Indikator yang mempunyai rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk
kewajaran harga adalah indikator harga yang ditetapkan dapat diterima yaitu
sebesar 3,84. Indikator yang mempunyai rata-rata skor lebih rendah dibandingkan
dengan rata-rata skor secara keseluruhan adalah indikator referensi tingkat harga
sebesar 3,41 dan harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas layanan sebesar
3,59.
2) Indikator yang mempunyai rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk citra
perusahaan adalah indikator actual experience yaitu sebesar 3,87. Indikator yang
mempunyai rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor secara
keseluruhan adalah indikator public relation yaitu sebesar 3,65 dan physical
image yaitu sebesar 3,56.
3) Indikator yang mempunyai rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk
kepuasan pelanggan adalah indikator persepsi kinerja yaitu sebesar 3,84. Indikator
yang mempunyai rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor
secara keseluruhan adalah indikator penilaian pelanggan yaitu sebesar 3,70.
4) Indikator yang mempunyai rata-rata skor yang paling tinggi pada konstruk
loyalitas pelanggan adalah indikator repeat purchase yaitu sebesar 3,81. Indikator
yang mempunyai rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor
secara keseluruhan adalah indikator referalls yaitu sebesar 3,59.
5.1.4 Pengujian Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk memeriksa apakah isi kuesioner sudah tepat untuk mengukur
apa yang ingin diukur dan cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan oleh
kecilnya persentase jawaban responden yang tidak terlalu menyimpang dari jawaban
responden lainnya. Bila korelasi tiap faktor bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas
maka faktor tersebut merupakan variabel yang kuat. Uji Validitas dapat dilihat pada
Tabel 5.12.
Tabel 5.12
Uji Validitas
No Konstruk Indikator Koefisien
korelasi Signifikansi Keterangan
1 Kewajaran Harga
x11 0.950 0.000 valid
x12 0.948 0.000 valid
x13 0.948 0.000 valid
x14 0.939 0.000 valid
2 Citra Perusahaan
x21 0.910 0.000 valid
x22 0.918 0.000 valid
x23 0.930 0.000 valid
x24 0.948 0.000 valid
3 Kepuasan
y11 0.936 0.000 valid
y12 0.909 0.000 valid
y13 0.889 0.000 valid
4 Loyalitas
y21 0.916 0.000 valid
y22 0.943 0.000 valid
y23 0.917 0.000 valid
Sumber : Data diolah ( Lampiran 2)
Tabel 5.12 dapat diketahui bahwa instrumen penelitian ini memilki skor product moment
lebih dari 0,3 dengan taraf signifikansi kurang dari 5 persen sehingga semua butir dalam
instrument tersebut dikatakan valid.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah mengukur keandalan suatu instrumen, pada penelitian ini digunakan
koefesien Alpha Cronbach Menyatakan bahwa nilai suatu instrumen dikatakan reliabel
bila nilai Alpha Cronbach ≥ 0.6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13
Uji Reliabilitas
Konstruk Alpha Cronbach Keterangan
Kewajaran Harga 0.744 Reliabel
Citra Perusahaan 0.683 Reliabel
Kepuasan 0.747 Reliabel
Loyalitas 0.845 Reliabel
Sumber : Data Diolah (Lampiran 2)
Berdasarkan Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa Alpha Cronbach seluruh instrument
tersebut lebih besar daripada 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran tersebut dapat
memberikan hasil yang konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek
yang sama.
5.1.5 Validitas konvergen
Validitas konvergen dapat dinilai dari measurement model yang dikembangkan dalam
penelitian dengan menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid dapat
mengukur dimensi, menunjukkan validitas konvergen yang signifikan apabila koefisien
variabel indikator itu lebih besar dari dua kali strandar errornya (Anderson & Gerbing, 1998
dalam Ferdinand, 2000 : 172). Bila setiap indikator memiliki critical ratio (C.R) yang lebih
besar dari dua kali standard errornya, hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut secara
valid mengukur apa yang seharusnya diukur dalam model yang disajikan. Dengan melihat
hasil perhitungan pada Lampiran 5 dapat disusun tabel Regression Weight (factor loading)
Measurement Model pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai factor loading (estimasi) yang dipersyaratkan harus
mencapai ≥ 0,40. factor loading dari masing-masing variabel laten menunjukkan angka ≥
0,40, maka dapat disimpulkan bahwa indikator masing-masing konstruk secara bersama-sama
menyajikan unidimensionalitas untuk masing-masing variabel laten. Sedangkan critical ratio
(C.R) menunjukkan ≥ 2,0, menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan dimensi dari
faktor laten yang dibentuk. Tabel 5.14 dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 5.14
Regression Weight (factor loading) Measurement Model
Estimate S.E. C.R. P Label
Kepuasan <--- Kewajaran harga 0.459 0.254 1.81 0.07 par_11
Kepuasan <--- Citra Perusahaan 0.665 0.214 3.099 0.002 par_12
Loyalitas <--- Kepuasan 0.804 0.225 3.57 *** par_13
Loyalitas <--- Kewajaran harga 0.109 0.154 0.711 0.477 par_14
Loyalitas <--- Citra Perusahaan 0.271 0.183 1.479 0.139 par_15
x11 <--- Kewajaran harga 1
x12 <--- Kewajaran harga 0.848 0.273 3.106 0.002 par_1
x13 <--- Kewajaran harga 0.752 0.273 2.755 0.006 par_2
x14 <--- Kewajaran harga 1.015 0.357 2.842 0.004 par_3
x24 <--- Citra Perusahaan 1
x23 <--- Citra Perusahaan 0.897 0.263 3.411 0.000 par_4
x22 <--- Citra Perusahaan 1.085 0.273 3.973 0.000 par_5
x21 <--- Citra Perusahaan 0.82 0.223 3.67 0.000 par_6
y13 <--- Kepuasan 1
y12 <--- Kepuasan 0.755 0.112 6.757 0.000 par_7
y11 <--- Kepuasan 0.379 0.104 3.647 0.000 par_8
y21 <--- Loyalitas 1
y22 <--- Loyalitas 1.772 0.335 5.289 0.000 par_9
y23 <--- Loyalitas 0.392 0.189 2.078 0.038 par_10
Sumber : Lampiran 6
5.1.6 Pengujian Model
1) Confirmatory Factor Analisis Measurement Model
Measurement model adalah proses permodelan dalam penelitian yang diarahkan untuk
menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah faktor atau
sebuah variabel laten.Terdapat dua uji dasar yaitu:
(1) Uji Kesesuaian Model
Parameter (koefisien regresi, varians dan kovarians) dalam operasi SEMakan diestimasi
untuk menghasilkan “estimated population covariance matrix”. Bila model yang
dikembangkan baik, yaitu yang sesuai atau yang match maka parameter estimasi akan
menghasilkan sebuah estimated covariance matrix yang dekat dengan sample covariance
matrix.
Kedekatan tersebut dievaluasi pertama-tama dengan uji chi-square dan fit index. Karena
itu, uji kesesuaian dan kecukupan model akan dilakukan dengan mengembangkan
hipotesa nol. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
Jika p ≥ 0.05 maka tidak ada perbedaan antara covariance matrix populasi yang
diestimasi dengan matriks kovarians sampel.
Jika p ≤ 0.05 maka terdapat perbedaan antara covariance matrix populasi yang diestimasi
dengan matriks kovarians sampel.
Berikut disajikan hasil pengolahan data dengan AMOS pada masing-masing variabel :
a) Kewajaran Harga
Kewajaran merupakan salah satu faktor dalam menentukan tingkat kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Unidimensionalitas dari dimensi – dimensi tersebut diuji melalui
confirmatory factor analysis yang hasilnya adalah seperti yang tersaji pada Gambar
5.1.
.45
kewajaran
harga
X1.1
1.03
e1
1.00
1
X1.2
.70
e2
.73
1
X1.3
1.15
e3
.71
1
X1.4
1.27
e4
.85
1
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.420
Probability =.810
CMIN/DF =.210
GFI =.998
TLI =1.152
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.992
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
KEWAJARAN HARGA
Standardized Estimates
Gambar 5.1
Measurement Model Kewajaran Harga
Sumber : Lampiran 6
Hasil uji terhadap hipotesis model di atas menunjukkan bahwa uji kesesuaian model
ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari tingkat signifikansi
terhadap chi-square model ini sebesar 1.455. Indeks GFI, AGFI, TLI, CLI, dan
RMSEA berada dalam rentang nilai yang diharapkan. Oleh karena itu hipotesa yang
menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan (underlying
dimension) bagi sebuah konstruk yang disebut kewajaran harga dapat diterima.
b) Citra Perusahaan
Citra perusahaan merupakan faktor kedua dalam menentukan tingkat kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Unidimensionalitas dari dimensi – dimensi tersebut diuji melalui
confirmatory factor analysis yang hasilnya adalah seperti yang tersaji dalam Gambar
5.2.
.39
citra
perusahaan
X2.4
1.24
e8
1.00
1
X2.3
1.19
e7
1.02
1
X2.2
.63
e6
1.09
1
X2.1
.80
e5
.89
1
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
CITRA PERUSAHAAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =1.266
Probability =.531
CMIN/DF =.633
GFI =.995
TLI =1.041
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.977
Gambar 5.2
Measurement Model Citra Perusahaan
Sumber : Lampiran 6
Hasil uji terhadap hipotesis di atas menunjukkan bahwa uji model kesesuaian model
ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari tingkat signifikansi
terhadap chi-square model ini sebesar 2.195. Indeks GFI, AGFI, TLI, CLI, dan
RMSEA berada dalam rentang nilai yang diharapkan. Oleh karena itu hipotesa yang
menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan (underlying
dimension) bagi sebuah konstruk yang disebut citra perusahaan dapat diterima.
c) Kepuasan Pelanggan
Unidimensionalitas dari dimensi-dimensi faktor kepuasan pelanggan diuji melalui
confirmatory factor analysis yang hasilnya adalah seperti yang tersaji dalam Gambar
5.3.
.53
kepuasan
pelanggan
Y1.3
.94
e11
1.001
Y1.2
.51
e10
1.221
Y1.1
.87
e9 .461
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
KEPUASAN PELANGGAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.000
Probability =\p
CMIN/DF =\cmindf
GFI =1.000
TLI =\tli
CFI =\cfi
RMSEA =\rmsea
AGFI =\agfi
Gambar 5.3
Measurement Model Kepuasan Pelanggan
Sumber : Lampiran 6
Hasil uji terhadap hipotesis model di atas menunjukan bahwa uji kesesuaian model
ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti yang terlihat dari factor loading
masing-masing indikator yang nilainya mencapai ≥ 0,05. Oleh karena itu, hipotesa yang
menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan (underlying
dimension) bagi sebuah konstruk yang disebut kepuasan pelanggan dapat diterima.
d) Loyalitas Pelanggan
Unidimensionalitas dari dimensi-dimensi faktor loyalitas pelanggan di uji melalui
confirmatory factor analysis yang hasilnya adalah seperti yang tersaji dalam Gambar
5.4.
.09
loyalitas
pelanggan
Y2.3
1.36
e14
1.00
1
Y2.2
.86
e13
2.72
1
Y2.1
.84
e12
2.78
1
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
LOYALITAS PELANGGAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.000
Probability =\p
CMIN/DF =\cmindf
GFI =1.000
TLI =\tli
CFI =\cfi
RMSEA =\rmsea
AGFI =\agfi
Gambar 5.4
Measurement Model Loyalitas Pelanggan
Sumber : Lampiran 6
Hasil uji terhadap hipotesis model di atas menunjukkan bahwa uji kesesuaian model
ini menghasilkan tingkat penerimaan yang baik, seperti terlihat dari factor loading
masing-masing indikator yang mencapai ≥ 0,05. Oleh karena itu, hipotesa yang
menyatakan bahwa indikator-indikator tersebut merupakan dimensi acuan (underlying
dimension) bagi sebuah konstruk yang disebut loyalitas pelanggan dapat diterima.
(2) Uji signifikansi bobot faktor
Uji kedua yang dapat dilakukan adalah uji terhadap bobot dari masing-masing
indikator yang diamati dalam membentuk faktor yang dianalisis. Uji ini dilakukan sama
dengan uji-t terhadap regression weight seperti yang disajikan dalam Tabel 5.15.
Tabel 5.15
Regression Weight Measurement Model
Estimate S.E. C.R. P Label
x11 <--- Kewajaran harga 1
x12 <--- Kewajaran harga 0.848 0.273 3.106 0.002 par_1
x13 <--- Kewajaran harga 0.752 0.273 2.755 0.006 par_2
x14 <--- Kewajaran harga 1.015 0.357 2.842 0.004 par_3
x24 <--- Citra Perusahaan 1
x23 <--- Citra Perusahaan 0.897 0.263 3.411 0.000 par_4
x22 <--- Citra Perusahaan 1.085 0.273 3.973 0.000 par_5
x21 <--- Citra Perusahaan 0.82 0.223 3.67 0.000 par_6
y13 <--- Kepuasan 1
y12 <--- Kepuasan 0.755 0.112 6.757 0.000 par_7
y11 <--- Kepuasan 0.379 0.104 3.647 0.000 par_8
y21 <--- Loyalitas 1
y22 <--- Loyalitas 1.772 0.335 5.289 0.000 par_9
y23 <--- Loyalitas 0.392 0.189 2.078 0.038 par_10
Sumber : Data diolah, (Lampiran 6)
Nilai factor loading (estimasi) yang dipersyaratkan harus mencapai ≥ 0,40. factor
loading dari masing-masing variabel laten menunjukkan angka ≥ 0,40, maka dapat
disimpulkan bahwa indikator masing-masing konstruk secara bersama-sama menyajikan
unidimensionalitas untuk masing-masing variabel laten. Sedangkan critical ratio (C.R) ≥
2,0 menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan dimensi dari faktor laten yang
dibentuk.
2) Structural Equation Model
Setelah measurement model dianalisis melalui confirmatory factor analysis dan dilihat
bahwa masing-masing variabel dapat digunakan untuk mendefinisikan sebuah konstruk
laten, maka sebuah full model SEM dapat dianalisis. Hasil pengolahan AMOS ditampilkan
pada Gambar 5.5.
.42
Citra Perusahaan
.37
Kewajaran harga
Kepuasan Loyalitas
x11
1.11
e1
1.00
1
x12
.68
e2
.85
1
x13
1.17
e3
.75
1
x14
1.21
e4
1.01
1
x24
1.20
e8
1.00
1x23
1.25
e7
.90
1x22
.59
e6
1.09
1x21
.82
e5
.82
1
y13
.64
e11
1.001
y12
.82
e10
.751y11
.86
e9 .381
y21
1.14
e121.001
y22
.34
e13
1.77 1
y23
1.39
e14
.391
.46
.66
.80
-.11
-.27
-.03
e16
1
.51
e15
1
Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Chi-Square =77.358
prob=.312
CMIN/DF=1.074
GFI=.922
TLI=.977
CFI=.981
RMSEA=.023
AGFI=.886
Gambar 5.5
Structural Equation Model Loyalitas Pelanggan
Sumber : Lampiran 6
Dilihat dari Gambar 5.5 dapat dinyatakan bahwa hubungan antar konstruk berpengaruh
positif. Hubungan antara kewajaran harga dengan kepuasan adalah 0,45 yang artinya adanya
hubungan yang positif antara kewajaran harga dengan kepuasan sebesar 0,45. Hubungan
antara citra perusahaan dengan kepuasan adalah 0,66 yang artinya adanya hubungan yang
positif antara citra perusahaan dengan kepuasan sebesar 0,66. Hubungan antara kepuasan
dengan loyalitas adalah 0,80 yang artinya adanya hubungan yang positif antara kepuasan
dengan sebesar 0,80. Hubungan antara kewajaran harga dengan loyalitas adalah 0,109 yang
artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan kepuasan sebesar
0,109. Hubungan antara citra perusahaan dengan loyalitas adalah 0,271 yang artinya
adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan loyalitas sebesar 0,271.
.27
.03
Pengujian structural equation model dilakukan dengan dua macam pengujian yaitu uji
kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi sebagai
berikut.
(1) Uji kesesuaian model-Goodness of Fit Test
Pengujian model pada SEM ditujukan untuk melihat kesesuaian model. Adapun
hipotesa kesesuaian yang diajukan adalah sebagai berikut.
H0 : Matriks kovarians sampel tidak berbeda dengan matriks kovarians estimasi
H1 : Matriks kovarians sampel berbeda secara signifikan dengan matriks kovarians
estimasi
Dasar pengambilan keputusan :
a) Dengan membandingkan χ2 hitung dengan χ
2 tabel
Jika χ2 hitung ≤ χ
2 tabel, maka H0 dapat diterima
Jika χ2 hitung > χ
2 tabel, maka H0 ditolak
b) Dengan melihat angka probabilitas (ρ) pada output AMOS
Jika ρ ≥ 0,05, maka H0 diterima
Jika ρ < 0,05, maka H0 ditolak
Hasil pengolahan data ditunjukkan pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16 Hasil Uji Goodness of Fit Overall Model Fit
Model Default Model Cut off Value Keterangan
Chi-square
(CMIN)
77.358 Didasarkan pada tes
signifikansi
diharapkan kecil
Probability
Level (p)
0,312 ≥ 0,05 Baik
CMIN/DF 1.074 ≤ 2,00 Baik
GFI 0,922 ≥ 0,90 Baik
TLI 0.977 ≥ 0,90 Baik
CFI 0.981 ≥ 0,90 Baik
RMSEA 0,023 ≤ 0,08 Baik
Sumber : Lampiran 6
Table 5.16 menunjukkan bahwa nilai default model lima alat ukur (Probability Level
(ρ), CMIN/DF,TLI, CFI, GFI dan RMSEA) semua menunjukkan angka yang cukup tinggi,
yang mengindikasikan bahwa model sudah fit dengan data yang ada.
5.1.7 Evaluasi Asumsi – Asumsi SEM
Evaluasi terhadap ketepatan model pada dasarnya telah dilakukan di atas pada waktu
model di estimasi oleh AMOS. Secara lengkap evaluasi terhadap model ini adalah sebagai
berikut :
1) Evaluasi atas dipenuhinya asumsi normalitas dalam data
Salah satu persyaratan pada SEM, terutama bila data diestimasi dengan teknik estimasi
Maximum Likelihood adalah normalitas data. Untuk menguji normalitas data dapat
digunakan uji statistic seperti mengamati skewness dari data yang digunakan. Dalam
analisis SEM, uji normalitas dapat dilihat pada output assesment of normality, hasilnya
seperti pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17
Penilaian atas Normalitas Data
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
Y2.1 1.000 5.000 -1.103 -5.330 .283 .683
Y2.2 1.000 5.000 -.870 -4.204 -.238 -.574
Y2.3 1.000 5.000 -.969 -4.680 .118 .284
Y1.1 1.000 5.000 -1.149 -5.551 1.190 2.875
Y1.2 1.000 5.000 -1.014 -4.898 .249 .602
Y1.3 1.000 5.000 -.809 -3.910 -.344 -.831
X2.1 1.000 5.000 -1.051 -5.078 .513 1.239
X2.2 1.000 5.000 -.895 -4.324 .431 1.041
X2.3 1.000 5.000 -.770 -3.722 -.502 -1.212
X2.4 1.000 5.000 -1.081 -5.222 .106 .255
X1.4 1.000 5.000 -.996 -4.809 .016 .038
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
X1.3 1.000 5.000 -1.208 -5.833 .655 1.583
X1.2 1.000 5.000 -.624 -3.015 .316 .763
X1.1 1.000 5.000 -.868 -4.193 -.242 -.584
Multivariate 23.659 6.613
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 5.17 dapat dilihat bahwa secara univariate data menyebar dengan
normal. Hal ini dilihat dari angka critical ratio skewness-nya yang berada di antara cut off
value ±2.58. Sedangkan secara multivariate, distribusi data belum menyebar dengan normal
karena angka multivariate 4,806 > 2.58.
2) Evaluasi atas outliers
Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik yang unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai
ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Hair, dkk, 1995 dalam
Ferdinand, 2002:97).
Outliers dapat diketahui dengan melihat output analisis AMOS pada bagian
observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance). Menurut Santoso (2007:75),
sebuah data termasuk outliers jika mempunyai ρ1 dan ρ2 kurang dari 0,05 sedangkan
menurut Ferdinand (2002:102), uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan
menggunakan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat ρ < 0,001. Jarak Mahalanobis itu
dievaluasi dengan menggunakan χ2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian tersebut.
Penelitian ini menggunakan 14 indikator, oleh karena itu semua kasus data yang
memiliki Mahalanobis Distance yang lebih besar dari χ2 (14;0,001) = 43,819 adalah outliers
multivariate. Hasil uji outliers (sebagian yang ditampilkan) pada penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18
Hasil Uji Observations Farthest The Centroid (Mahalanobis Distance)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
8 32.066 0.004 0.423
64 28.675 0.012 0.482
136 28.185 0.013 0.291
119 26.892 0.020 0.304
33 25.579 0.022 0.203
71 25.478 0.029 0.228
115 25.478 0.030 0.132
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa seluruh data mempunyai Mahalanobis
Distance yang lebih kecil dari 43,819 sehingga tidak ada data yang Outliers.
3) Evaluasi atas multicolnearity dan singularity
Dengan menggunakan Amos 16, Determinan dari sample covariance matrix adalah
sebesar 2.5709e+0.06 atau 2.570.906,550, yang sangat jauh dari nol. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas atau singularitas, karena itu data ini layak
untuk digunakan.
5.1.8 Modifikasi Model
Berdasarkan pengujian kesesuaian model structural equation model yang
menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan antara sample covariance matrix dengan
matriks kovarian estimasi, maka dilakukan modifikasi atau revisi terhadap struktural model
tersebut dengan mengeluarkan variabel-variabel yang tidak signifikan dari model tersebut.
Adapun pengeluaran variabel yang tidak signifikan didasari atas beberapa asumsi sebagai
berikut.
1) Jika dilihat dari pengujian Modification Indices, tidak ada variabel atau error yang harus
diolah lebih jauh untuk dimodifikasi. Adapun hasil dari pengujian MI pada lampiran 6.
Adapun modifikasi dari permodelan struktur, dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Dilihat dari Gambar 5.6 dapat dinyatakan bahwa hubungan antar konstruk berpengaruh
positif. Hubungan antara kewajaran harga dengan kepuasan adalah 0,35 yang artinya
adanya hubungan yang positif antara kewajaran harga dengan kepuasan sebesar 0,35.
Hubungan antara citra perusahaan dengan kepuasan adalah 0,61 yang artinya adanya
hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan kepuasan sebesar 0,61. Hubungan
antara kepuasan dengan loyalitas adalah 0,77 yang artinya adanya hubungan yang positif
antara kepuasan dengan sebesar 0,77. Hubungan antara kewajaran harga dengan loyalitas
adalah 0,05 yang artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan
kepuasan sebesar 0,05. Hubungan antara citra perusahaan dengan loyalitas adalah 0,24
yang artinya adanya hubungan yang positif antara citra perusahaan dengan loyalitas
sebesar 0,24.
.42
Citra Perusahaan
.38
Kewajaran harga
Kepuasan Loyalitas
x11
1.11
e1
1.00
1
x12
.68
e2
.83
1
x13
1.21
e3
.66
1
x14
1.17
e4
1.05
1
x24
1.21
e8
1.00
1x23
1.23
e7
.92
1x22
.60
e6
1.08
1x21
.84
e5
.75
1
y13
.62
e11
1.001
y12
.82
e10
.751y11
.87
e9 .361
y21
1.14
e121.001
y22
.35
e13
1.76 1
y23
1.39
e14
.391
.35
.61
.77
-.04
-.24
-.02
e16
1
.54
e15
1
Chi-Square =51.873
prob=.949
CMIN/DF=.741
GFI=.946
TLI=1.081
CFI=1.000
RMSEA=.000
AGFI=.920
.25
.18
STRUCTURE EQUATION MODEL (Modifikasi)
LOYALITAS PELANGGAN
Gambar 5.6
Model Modifikasi Diagram Jalur Pengaruh Kewajaran Harga, Citra
Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan
Sumber : Lampiran 7
.24
.02
1) Uji kesesuaian model-Goodness of Fit
Karena model persamaan struktural mengalami modifikasi, maka harus dilakukan lagi
pengujian kesesuaian model untuk mengetahui apakah model modifikasi fit dengan data
sample yang ada. Hasil pengolahan AMOS dapat dilihat pada Gambar 5.6 berikut. Hasil
pengujian Goodness of Fit dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19
Hasil Uji Goodness of Fit Model Modifikasi
Model Default Model Cut off Value Keterangan
Chi-square
(CMIN)
51,873 Didasarkan pada tes
signifikansi
diharapkan kecil
Probability Level
(p)
0,949 ≥ 0,05 Baik
CMIN/DF 0,741 ≤ 2,00 Baik
GFI 0,946 ≥ 0,90 Baik
TLI 1,081 ≥ 0,90 Baik
CFI 1,000 ≥ 0,90 Baik
RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik
Sumber : Lampiran 7
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa nilai default model lima alat ukur (Probability Level
(ρ), CMIN/DF,TLI, CFI, GFI dan RMSEA) semua menunjukkan angka yang cukup tinggi,
yang mengindikasikan bahwa model sudah fit dengan data yang ada. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa pengujian ini menghasilkan konfirmasi yang baik atas dimensi-dimensi
faktor serta hubungan-hubungan kausalitas antar faktor.
2) Uji Kausalitas
Uji kausalitas bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara variabel
eksogen dengan variabel endogen dalam suatu penelitian. Selain itu juga untuk menguji
rumusan hipotesis seperti yang telah disampaikan pada BAB III. Adapun hasil uji regression
weight dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20
Estimasi Parameter Regression Weight Modification
Estimate S.E. C.R. P Label
Kepuasan <--- Kewajaran harga 0.345 0.328 1.053 0.292 par_11
Kepuasan <--- Citra Perusahaan 0.608 0.296 2.058 0.040 par_12
Loyalitas <--- Kepuasan 0.773 0.206 3.752 0.000 par_13
Loyalitas <--- Kewajaran harga 0.045 0.179 0.250 0.803 par_14
Loyalitas <--- Citra Perusahaan 0.240 0.199 1.206 0.228 par_15
Sumber : Lampiran 7
Hasil dari uji kausalitas menunjukkan bahwa nilai critical error tidak sama dengan
nol, dan nilai ρ < 0,05 sehingga ada hubungan yang nyata antara citra perusahaan terhadap
kepuasan serta hubungan yang nyata antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan.
Pengujian hipotesis kausalitas yang dikembangkan dalam model ini, dapat dilihat
pada Tabel 5.20. Pengaruh masing – masing variabel independen terhadap variabel terikat
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Pengujian hipotesis pertama
Pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pelanggan
(1) Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh variabel kewajaran harga terhadap kepuasan pelanggan
H1 : Ada pengaruh variabel kewajaran harga terhadap kepuasan pelanggan
(2) Membandingkan hasil uji output estimates dengan cut off value probabilitas
Apabila ρ > 0,05 maka H0 diterima
Apabila ρ ≤ 0,05 maka H0 ditolak
(3) Probabilitas dari kewajaran harga sebesar 0,292 yang lebih dari 0,05 sehingga ρ
(0,292) > cut off value (0,05), sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada
tingkat signifikansi 5 persen, kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.
2) Pengujian hipotesis kedua
(1) Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh variabel citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan
H1 : Ada pengaruh variabel citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan
(2) Membandingkan hasil uji output estimates dengan cut off value probabilitas
Apabila ρ > 0,05 maka H0 diterima
Apabila ρ ≤ 0,05 maka H0 ditolak
(3) Profitabilitas dari citra perusahaan sebesar 0,040 yang kurang dari 0,05 sehingga ρ
(0,040) < cut off value (0,05), sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan pada
tingkat signifikansi 5 persen, citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.
3) Pengujian hipotesis ketiga
(1) Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh variabel kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
H1 : Ada pengaruh variabel kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
(2) Membandingkan hasil uji output estimates dengan cut off value probabilitas
Apabila ρ > 0,05 maka H0 diterima
Apabila ρ ≤ 0,05 maka H0 ditolak
(3) Profitabilitas dari kepuasan pelanggan sebesar 0,000 kurang dari 0,05 sehingga ρ
(0,000) < cut off value (0,05), sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan pada
tingkat signifikansi 5 persen, kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan.
4) Pengujian hipotesis keempat
(1) Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh variabel kewajaran harga terhadap loyalitas pelanggan
H1 : Ada pengaruh variabel kewajaran harga terhadap loyalitas pelanggan
(2) Membandingkan hasil uji output estimates dengan cut off value probabilitas
Apabila ρ > 0,05 maka H0 diterima
Apabila ρ ≤ 0,05 maka H0 ditolak
(3) Profitabilitas dari kewajaran harga sebesar 0,803 yang lebih dari 0,05 sehingga ρ
(0,803) > cut off value (0,05), sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada
tingkat signifikansi 5 persen, kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan.
5) Pengujian hipotesis kelima
(1) Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh variabel citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan
H1 : Ada pengaruh variabel citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan
(2) Membandingkan hasil uji output estimates dengan cut off value probabilitas
Apabila ρ > 0,05 maka H0 diterima
Apabila ρ ≤ 0,05 maka H0 ditolak
(3) Profitabilitas dari citra perusahaan sebesar 0,228 lebih dari 0,05 sehingga ρ (0,228) >
cut off value (0,05), sehingga H0 diterima. Hal ini menunjukkan pada tingkat
signifikansi 5 persen, citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan.
6) Pengujian Hipotesis keenam
Pengujian hipotesis keenam dibuktikan dengan Total effect yang akan disajikan pada
Tabel 5.21.
Tabel 5.21
Total Effect
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan 0.608 0.345 0,000 0.000
Loyalitas 0.230 0.222 0.773 0.000
Sumber : Data diolah (Lampiran 7)
Dari Tabel 5.21 dapat dijelaskan bahwa citra perusahaan, kewajaran harga mempunyai
hubungan yang positif dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dalam hubungan
tersebut yang berpengaruh signifikan adalah hubungan antara kepuasan dan loyalitas
pelanggan karena profitabilitas dari kepuasan pelanggan sebesar 0,000 yang kurang dari
0,05 sehingga ρ (0,000) < cut off value (0,05).
5.1.9 Evaluasi asumsi-asumsi SEM Modifikasi
Evaluasi terhadap ketepatan model pada dasarnya telah dilakukan di atas pada waktu
model di estimasi oleh AMOS. Secara lengkap evaluasi terhadap model modifikasi ini adalah
sebagai berikut.
1) Evaluasi asumsi normalitas
Dalam analisis SEM, uji normalitas dapat dilihat pada output of normality seperti
tersaji pada lampiran 7. Berdasarkan lampiran 7 tersebut dapat dilihat bahwa secara
univariate data menyebar dengan normal. Hal ini dapat dilihat dari angka critical ratio
skewness-nya yang berada diantara cut off value ±2.58. sedangkan secara multivariate,
distribusi data belum menyebar normal karena angka multivariate 6,613 > 2,58.
2) Evaluasi atas outliers
Evaluasi outliers model modifikasi ini dapat dilihat melalui hasil uji Observations
Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance) dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22
Hasil Uji Observations Farthest From The Centroid (Mahalanobis Distance) Model
Modifikasi
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
8 32.o66 0.004 0.423
64 28.675 0.012 0.482
136 28.185 0.013 0.291
119 26.892 0.020 0.304
33 25.579 0.022 0.203
71 25.478 0.029 0.228
115 25.478 0.03 0.132
Sumber : Data diolah (Lampiran 7)
Berdasarkan Tabel 5.22 dapat diketahui bahwa seluruh data mempunyai Mahalanobis
Distance yang lebih kecil dari 43,819 sehingga tidak ada data yang Outliers.
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis SEM maka pada bagian ini akan dibahas hasil perhitungan yang
telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga, citra
perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas penumpang domestik Garuda Indonesia. Pengujian
ditunjukan melalui hipotesis yang ada sehingga dapat mengetahui bagaimana pengaruh masing-
masing konstruk terhadap kontruk yang lainnya.
5.2.1 Pengaruh kewajaran harga terhadap kepuasan pelanggan
Hasil analisis data menunjukan bahwa kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil analisis data memperoleh nilai korelasi sebesar 0,345 dan probabilitas sebesar 0,450
yang lebih dari 0,05. Ini artinya kewajaran harga yang diukur melalui harga yang sesuai dengan
kualitas layanan, referensi tingkat, harga yang ditetapkan dapat diterima dan harga yang ditetapkan
adalah sebuah etika berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana kewajaran harga
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan Consuegra et
al.(2007) yang menemukan bahwa kewajaran harga mempunyai hubungan yang positif terhadap
kepuasan pelanggan. Hasil ini menentang klaim bahwa keadilan yang dirasakan dari harga yang
diberikan terkait dengan kepuasan pelanggan karena parameter diantara kedua konstruk tidak
signifikan.
Hasil ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Bei dan Chio (2001) yang
menyatakan bahwa persepsi kewajaran harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan. Kewajaran harga dalam penelitian ini bukan merupakan hal yang
fundamental dan hal yang sangat penting dalam membangun kepuasan pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hermann et al. (2007) juga bertentangan hasil penelitian ini.
Dalam penelitiannya didapatkan bahwa persepsi kewajaran harga prosedur mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan terhadap pelayanan dealer. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literature
kepuasan dengan menggabungkan peran keadilan harga yang dirasakan dimana harga bukan elemen
yang utama dalam menentukan kepuasan pelanggan.
Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan domestik yang menawarkan harga tiket
penerbangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya karena Garuda
Indonesia mempunyai strategi Service oriented bukan Price Oriented seperti yang dilakukan oleh
maskapai penerbangan Lion Air. Penerapan sevice oriented berarti Garuda Indonesia berkomitmen
untuk memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan maskapai penerbangan lainnya. Penawaran
harga yang lebih tinggi oleh pihak Garuda Indonesia ternyata tidak sesuai dengan kualitas
pelayanannya terutama dalam hal ketepatan jadwal penerbangan, pelanggan merasakan harga jasa
penerbangan domestik Garuda Indonesia dibandingkan maskapai penerbangan lainnya tidak wajar
sehingga penilaian pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan dibandikan maskapai penerbangan
domestic lainnya tidak baik.
5.2.2 Pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan pelanggan
Hasil analisis data menunjukan bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan pelanggan. Korelasi anatara citra perusahaan dan kepuasan adalah sebesar 0,608 sedangkan
probabilitas dari kepuasan pelanggan sebesar 0,022 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya citra
perusahaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya dimana citra perusahaan
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Sutanto (2009) dalam penelitiannya menemukan
bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Sutanto
(2009) menyatakan bahwa penelitian tersebut menguji model kepuasan pelanggan untuk industri jasa
terutama industri perhotelan yang menggunakan transaksi yang spesifik. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa model kepuasan dimana kepuasan pelanggan akan terwujud bila pemilik hotel dan
manajernya fokus pada tiga unsur kualitas layanan utama yaitu dimensi teknis, dimensi fungsional
atau dimensi proses terkait dan citra perusahaan.
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya dari Ismail dan Abdullah
(2001). Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara citra perusahaan dan
kepuasan pelanggan. Temuan ini juga menegaskan dan membuktikan bahwa unsur interaksi manusia
dalam citra perusahaan memegang peranan yang sangat signifikan ketika pelanggan mengevaluasi
tingkat kepuasan mereka. Andreassen et al.(1997) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa citra
perusahaan mempunyai dampak yang kuat pada kepuasan pelanggan.
Citra perusahaan sangat penting untuk perusahaan jasa dan untuk perusahaan yang sebagian
besar penilaian pelanggannya ditentukan oleh layanan yang diterima. Ketika jasa sulit untuk
mengevaluasi, citra perusahaan diyakini menjadi penting faktor yang mempengaruhi persepsi kualitas,
evaluasi kepuasan pelanggan dengan pelayanan, dan loyalitas pelanggan. (Andreassen et al., 1997).
Citra perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, faktor interaksi manusia
seperti pulic relation maupun advertising dan Phisical Image yang mampu memberikan penilaian
yang baik dalam membangun kepuasan pelanggan. Citra perusahaan adalah pendorong utama
kepuasan pelanggan sehingga pengelola perusahaan harus berupaya memaksimalkan kepuasan
pelanggan dengan membangun citra perusahaan yang kuat dengan meningkatkan kualitas layanan
(Andreassen, 1997).
Citra perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Garuda
Indonesia selama ini membangun citra perusahaan yang paling nyata adalah dengan mengunakan
periklanan. Periklanan dalam media elektronik yang dirancang secara professional yang
mencerminkan identitas Garuda Indonesia sebagai bagian dari budaya Indonesia. Citra perusahaan
merupakan hal yang utama dibentuk oleh Garuda Indonesia dalam membendung persaingan dan dapat
membendung pengaruh negatif pada Garuda Indonesia sehingga tetap menjaga kepuasan
pelanggannya. Dikarenakan citra perusahaan mempengaruhi kepuasan pelanggan, maka pihak Garuda
Indonesia harus tetap menjaga citra perusahaan di mata publik dengan selalu meningkatkan
komunikasi dengan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Corporate
Social Responsibility (CSR). Walaupun Garuda Indonesia mempunyai pangsa pasar kedua setelah
Lion Air pada penerbangan domistik tetapi Garuda Indonesia memiliki Brand Awarness yang lebih
tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan domestik lainnya yang dapat dilihat pada Gambar
5.7.
Gambar 5.7
Brand Awarness Maskapai Penerbangan Domestik di Indonesia
Sumber : Garuda Indonesia, 2011
Pada Gambar 5.7 dapat dikatakan bahwa Garuda Indonesia mempunyai Brand Awarness yang
tinggi yang menjadi indikator bahwa citra perusahaan mempunyai posisi yang baik di benak
masyarakat.
5.2.3 Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
Hasil analisis data menunjukan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh terhadap
loyalitas pelanggan. Korelasi antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,773
sedangkan probabilitas dari kepuasan pelanggan sebesar 0,043 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya
kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan studi empiris yang dilakukan oleh Consuegra et al. (2007)
dimana dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Hasil penelitian ini juga konsisten dengan studi empiris yang
dilakukan oleh Virvilaite et al. (2009) yang menemukan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Virvilaite et al. (2009) menyatakan bahwa
kepuasan adalah faktor terpenting yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dapat
dicatat bahwa kepuasan menganalisis dalam konteks hubungan pemasaran. Para ilmuwan menyatakan
bahwa dalam hubungan jangka panjang pelanggan tidak hanya mengharapkan kualitas tinggi dari
layanan utama tetapi juga manfaat tambahan dari melanjutkan suatu hubungan.
Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan yang timbul dari persepsi pelanggan terhadap kinerja
pelayananan Garuda Indonesia menimbulkan keinginan pelanggan untuk kembali membeli tiket
penerbangannya. Pelanggan yang puas biasanya memiliki ketahanan terhadap pengaruh negatif
perusahaan. Walaupun saat maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengalami kecelakaan,
penumpang yang setia akan tetap menikmati penerbangannya bersama Garuda Indonesia.
5.2.4 Pengaruh kewajaran harga terhadap loyalitas pelanggan
Hasil analisis data menunjukan bahwa kewajaran harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan. Korelasi antara kewajaran harga dan loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,045 sedangkan
probabilitas dari kewajaran harga sebesar 0,803 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti kewajaran
harga mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil penelitian bertentangan dengan studi empiris yang dilakukan oleh Consuegra et al.
(2007) yang menyatakan menyatakan bahwa kewajaran harga yang dirasakan secara positif
berhubungan dengan loyalitas pelanggan. Penelitian ini juga bertentangan dengan hasil penelitian
sebelumnya yakni Bei and Chiao (2001) yang menemukan bahwa kewajaran harga mempunyai
hubungan yang signifikan dengan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian juga bertentangan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Virvilaite et al. (2009) yang menyatakan kewajaran harga
mempunyai hubungan langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Kewajaran harga dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas
pelanggan karena harga yang ditetapkan Garuda Indonesia tidak sesuai dengan kualitas pelayanan
yang diberikan atau pelanggan tidak merasakan kewajaran harga dibandingkan maskapai penerbangan
lainnya. Ketidaksesuaian antara harga dengan kualitas pelayanan Garuda Indonesia menyebabkan
pelanggan tidak mempunyai keinginan untuk mencoba penerbangan rute domestik lain yang
ditawarkan Garuda Indonesia tetapi memilih alternatif maskapai penerbangan lainnya.
5.2.5 Pengaruh citra perusahaan terhadap loyalitas pelanggan
Hasil analisis data menunjukan bahwa citra perusahaan tidak berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan. Korelasi antara citra perusahaan dan loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,240 sedangkan
probabilitas sebesar 0,228 yang lebih dari 0,05 sehingga citra perusahaan berpengaruh tidak signifikan
terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan studi empiris Andreassen et al. (1997) yang
menyatakan bahwa citra perusahaan merupakan jalur utama menuju loyalitas perusahaan. Dalam
penelitiannya untuk pelanggan yang mempunyai keahlian yang rendah dalam penilaian layanan, citra
perusahaan memperkuat prilaku untuk pembelian kembali. Hasil penelitian ini juga bertentangan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Romaniuk dan Sharp (1999) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara citra perusahaan dengan loyalitas pelanggan.
Sebagian perusahaan juga menganggap bahwa citra perusahaan dapat menumbuhkan loyalitas
perlanggan yang akan mendatangkan keuntungan jangka panjang tetapi hal tersebut bertolak belakang
pada penelitian ini. Citra perusahaan tidak mempengaruhi loyalitas pelanggan secara langsung yang
artinya citra perusahaan yang baik dalam penelitian ini tidak secara mutlak dapat membangun
loyalitas pelanggan.
Citra perusahaan dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan. Public relation Garuda Indonesia lebih banyak memberikan informasi mengenai
rute baru penerbangan internasional di media elektronik dibandingkan rute baru penerbangan
domestik. Tidak seperti maskapai penerbangan Air Asia yang aktif memberikan informasi mengenai
rute penerbangan domestik di media elektronik secara terus menerus. Hal ini menyebabkan
penumpang Garuda Indonesia tidak mengetahui informasi yang baik mengenai rute baru penerbangan
domestik sehingga tidak melakukan referalls.
5.2.6 Pengaruh citra perusahaan, kewajaran harga terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya mengenai pengaruh citra perusahaan dan kewajaran
harga secara parsial maka akan dibahas pengaruh citra perusahaan, kewajaran harga terhadap
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Pengaruh citra perusahaan, kewajaran harga terhadap kepuasan dan
loyalitas secara keseluruhan berpengaruh positif walaupun tidak secara keseluruhan berpengaruh
signifikan. Kepuasan pelanggan adalah satu-satunya konstruk yang mempunyai hubungan yang
signifikan terhadap loyalitas perusahaan dengan probabilitas sebesar 0,000. Hal ini terjadi karena
loyalitas akan dibangun melalui kepuasan pelanggan terlebih dahulu.
Citra perusahaaan dan kewajaran harga keduanya tidak mempunyai pengaruh terhadap
loyalitas pelanggan. Harga yang dirasakan tidak wajar karena kualitas yang dirasakan tidak sesuai
dengan harapan serta harga yang tidak wajar dibandingkan maskapai penerbangan lainnya
menimbulkan ketidaksediaan pelanggan untuk membeli tiket penerbangan Garuda Indonesia Lainnya.
Begitupun Public Relation Garuda Indonesia yang lebih cenderung menginformasikan rute
penerbangan Internasinal dibandingkan penerbangan domestik menimbulkan kurangnya informasi
bagi penumpang Garuda Indonesia meninmbulkan keengganan penumpang untuk melakukan
penerbangan yang lain dengan Garuda Indonesia. Kepuasan pelanggan adalah satu-saya konstruk
yang berpengaruh terhadap Loyalitas pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kinerja Garuda
Indonesia yang baik menyebabkan pelanggan bersedia untuk melakukan pembelian ulang dan tidak
berpengaruh terhadap citra buruk Garuda Indonesia.
5.2.7 Keterbatasan Penelitian
1) Hasil pengujian hipotesis hanya sebagai hubungan kausal antara konstruk citra perusahaan,
kewajaran terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Temuan ini disarankan agar dilakukan
penelitian replikasi dengan desain ekpremental sehingga sifat hubungan akan lebih akurat.
2) Keterbatasan penelitian ini juga hanya menghubungkan citra perusahaan dan kewajaran harga
terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji
variabel lainnya yang dihubungkan dengan kepuasan dan loyalitas pelanngan terutama pada
industri jasa penerbangan.
3) Narasumber dalam peelitian ini terbatas pada penumpang penerbangan domestik Garuda
Indonesia yang berada di areal Bandara Ngurah Rai dengan mengambil populasi seluruh
penumpang dengan tujuan dan keberangkatan Denpasar. Untuk menguji konsistensi temuan
disarankan untuk melakukan replikasi dengan menggunakan narasumber penumpang
penerbangan domestik dan penerbangan internasional di seluruh Indonesia.
5.3 Implikasi Penelitian
Temuan penelitian ini adalah kewajaran harga dan Citra perusahaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan serta kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Oleh karena itu implikasi
manajerial dalam pengelolaan suatu pelayanan penerbangan Garuda Indonesia adalah sebagai berikut.
1) Kewajaran harga menunjukan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan
loyalitas. Hal ini berarti selama ini tingkat harga yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia belum
menunjukan kesesuaian terhadap kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan sehingga
pihak Garuda Indonesia dapat kembali merencanakan kebijakan harganya.
2) Citra perusahaan adalah hal yang penting dalam mencapai kepuasan pelanggan Garuda Indonesia
pada penerbangan domestik. Oleh karena itu pihak Garuda Indonesia dapat meningkatkan citra
perusahaan melalui advertising (periklanan), Public Relation (hubungan masyarakat) dan
Physical image. Citra perusahaan yang kuat akan dapat membendung pengararuh negatif
terhadap perusahaan sehingga dapat menjaga pelanggan agar tidak berpaling kepada pesaing.
3) Loyalitas pelanggan didapatkan melalui kepuasan pelanggan sehingga pihak Garuda Indonesia
dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya melalui peningkatan kinerja Garuda Indonesia
secara keseluruhan sehingga Garuda Indonesia dapat memberikan kepuasan dan loyalitas bagi
pelanggannya.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1) Hasil analisis data menunjukan bahwa kewajaran harga berpengaruh tidak
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil analisis data memperoleh nilai
korelasi sebesar 0,345 dengan probabilitas sebesar 0,292 yang lebih dari 0,05. Ini
artinya kewajaran harga yang diukur melalui harga yang sesuai dengan kualitas
layanan, referensi tingkat, penerimaan harga yang ditetapkan dan kewajaran harga
yang ditetapkan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
2) Hasil analisis data menunjukan bahwa citra perusahaan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hubungan antara citra perusahaan dengan
kepuasan adalah sebesar 0,608 sedangkan probabilitas sebesar 0,040 yang kurang
dari 0,05 yang artinya citra perusahaan mempunyai pengaruh yang positif dan
signifkan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,608.
3) Hasil analisis data menunjukan bahwa kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hubungan antara kepuasan dan loyalitas
pelanggan adalah sebesar 0,773 sedangkan probabilitas dari kepuasan pelanggan
sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang artinya kepuasan pelanggan mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,773.
4) Hasil analisis data menunjukan bahwa kewajaran harga berpengaruh tidak
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hubungan antara kewajaran harga dan
loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,045 dan probabilitas dari kewajaran harga
sebesar 0,803 yang lebih dari 0,05 yang berarti kewajaran harga tidak mempunyai
pengaruh langsung terhadap loyalitas pelanggan.
5) Hasil analisis data menunjukan bahwa citra perusahaan berpengaruh tidak
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hubungan antara kewajaran harga dan
loyalitas pelanggan adalah sebesar 0,204 dan probabilitas dari dari kualitas jasa
sebesar 0,228 yang lebih dari 0,05 sehingga citra perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
6) Hasil analisis data menunjukan bahwa kepuasan pelanggan adalah satu-satunya
konstruk yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan
probabilitas sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05.
6.2 Saran
Berdasarkan kajian dan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya maka disarankan
sebagai berikut.
1) Garuda Indonesia hendaknya lebih meningkatkan kualitas periklanan baik melalui
media elektronik dan media cetak maupun public relation untuk dapat meningkatkan
citra perusahaan. Periklanan Garuda Indonesia harus mengutamakan konsep
pelayanan yang memberikan rasa aman, nyaman dan bangga sehingga dapat
menanamkan rasa kepercayaan di benak para pelanggannya.
2) Garuda Indonesia hendaknya dapat meningkatkan rasa loyalitas pelanggan melalui
kepuasan pelanggan dengan cara memperbaiki kinerja Garuda Indonesia dari waktu
ke waktu sehingga dapat memberikan keunggulan layanan dibandingkan maskapai
penerbangan domestik lainnya yaitu dengan cara peningkatan kinerja dalam hal
ketepatan waktu penerbangan serta pelayanan di pesawat.
3) Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil populasi seluruh penumpang
Garuda Indonesia di Indonesia baik untuk penerbangan domestic maupun
internasional sehingga mendapatan temuan yang lebih akurat untuk mengidentifikasi
hubungan konsruk kewajaran harga, citra perusahaan terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
4) Penelitian selanjutnya dapat menambah konstruk untuk dapat menggidentifikasi lebih
mendalam mengenai loyalitas pelanggan, penelitian juga disarankan untuk
menggunakan kuesioner terbuka sehingga lebih dapat mengidentifikasi perilaku
pelanggan dalam memilih penerbangan dengan menggunakan jasa penerbangan
Garuda Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Mohammad Muzahid and Parvez, Noorjahan. 2009. Impact of Service Quality, Trust,
and Custumer Satisfaction on Custumer Loyalty. ABAC Journal.
Akbar, Sher; Ahmad Puad Mat Som; Fazli Wadood, Naser Jamil Alzaidiyeen. 2010.
Revitalzation of service quality to Gain Custuer Satisfaction and Loyalty. Journal
of Business and Management.
Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Anderson, E.W. 1996, Customer satisfaction and prince tolerance, Marketing Letters.
Andreassen ,Tor Wallin and Lindestad, Bodil. 1997. Customer Loyalty and Complex
Services: The Impact of Corporate Image on Quality, Customer Satisfaction and
Loyalty for Customers with Varying Degrees of Service Expertise. International
Journal of Service Industry Management.
Bei, L.T. and Chiao, Y.C. 2001, An integrated model for the effects of perceived product,
perceived service quality, and perceived price fairness on consumer satisfaction
and loyalty, Journal of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining
Behavior.
Boone, Louis e. dan Kurtz, David. 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer. Edisi sebelas.
Jakarta: Selemba Empat.
Cohen, David., Gan, Chritopher., Yong, Hua Hwa Au and Choong Esther. 2006. Custumer
Satisfaction : Astudy Of Bank Custumer Retention In New Zealand. Commerc
Division. ISSN 1174-5045
Consuegra, D., Molina, A., & Esteban, À. 2007. An Integrated Model of Price, Satisfaction
and Loyalty: an Empirical Analysis in Service Sector. Journal of Product &
Brand management.
Dharmmesta, B.S., (1999) Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konsep-tual sebagai Panduan
bagi Penalty, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Ferdinand, Agusty, 2002, “Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen”,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi : Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hermann, A., Lan Xia., Monroe, K. B., dan Huber, F. 2007. The influence of price fairness
on customer satisfaction : an empirical test in the context of automobile purchases,
Journal of product & brand management.
Iman Mulyana Dwi Suwandi. 2010. Citra Perusahaan. Seri Manajemen Pemasara. www.e-
iman.uni.cc.
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran pemasaran dan loyalitas konsumen. Edisi 1. Bandung :
Afabeta.
Kahneman, D., Knetsch, J.L. and Thaler, R.H.1986, Fairness and the assumption of
economics”, Journal of Business.
Kana, Any Agus, (2001), Mass Customization Sebuah Alternatif untuk meningkatkan
kepuasan Pelanggan, Jurnal kompak, STIE YO, Yogyakarta.
Kandampully, Jay., and Dwi Suhartanto.2000. Customer Loyalty in The Hotel Industry: The
Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary
Hospitality Management 12 (6): 346351
Kadampully, Jay and Hsin- Hui Hu. 2007. Do Hotilier to manage image to Retain Loyal
Custumer?. International Journal of Contemporary Hospitality Management.
Kimes, Sheryl E. (2002): Perceived Fairness of Yield Management, in: Cornell Hotel &
Restaurant, Administration Quarterly.
Kotler and Armstrong. 2001. Prinsip-Pinsip Pemasaran. Jilid 1 edisi 8 Jakarta: Erlangga.
Kotler P., Hayes, Thomas, Bloom Paul N. 2002. Marketing Professional Service, Prentice
Hall International Press.
Kotler, P. dan Keller, K, L. 2007. Manajemen Pemasaran (Bejamin Molan, Pentj). Ed 12,
Jilid 1&2. Jakarta : Indeks.
Laohasirichaikul Bunthuwun, Chaipoopirutana Sirion , Combs Howard.2010. Efeective
Custumer Relationship Management of Health Care : A Study of Perception of
Service Quality, Corporate Image, Satisfaction , and Loyalty of Thai Outpatients
of Private Hospitals in Thailand. ABBS.
Lichtenstein, D.R., Bloch, P.H. and Black, W.C. (1988), Correlates of price acceptability,
Journal of Consumer Research.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi keempat. Jilid 2. PT.
Indeks Kelompok Gramedia
Nurmiyati. 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kulaitas Produk dan Promosi Penjualan
Terhadap Citra Perusahaan. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Univesitas
Diponegoro Semarang
Puspitasari, Diana, 2006. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Kasus pada Maskapai Penerbangan Garuda
Keberangkatan Semarang), Tesis, Program Magister Manajemen Universitas
Diponegoro.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran, Falsafah, teori dan aplikasi Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan. Bandung : CV Alfabeta
Sutanto, J.E. 2009. Dimension Quality of Service Influence Satisfaction in the Hotel ( A
Case study an examination of the transaction Model in Service Industry). ISSN:
1978-774X Proceeding, International Seminar on Industrial Engineering and
Management.
Sutisna., Prawitra Teddy, 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, PT.
Rosdakarya : Bandung.
Tang, Weiwei. 2007. Impact of Corporate image and Corporate Reputation on Customer
Loyalty : A Review. Management Science and Engineering.
Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi 2, Yogyakarta : yudi
Tjiptono, Fandy., Chandra, Gregorius., dan Adriana, Dadi. 2008. Pemasaran strategik.
Yogyakarta : CV Andi offset.
Vera Retno Juwita (2006). Membangun Citra Perusahaan Melalui Program Desaku Hijau
(Studi pada PT HM Sampoerna di Pekalongan), Tesis, Universitas Diponegoro
Virvilaite, Regina; Violeta Saladiene, Dalius Skindaras.2009. The Relationship Between
Price and Loyalty in Services Industry. ISSN 1392 -2785 Inzinerine Ekonomika-
Engineering Economics(3). 2009.
Wirtz, J., & Kimes, S. E. (2007). The Moderating Role of Familiarity in Fairness Perceptions
of Revenue Management Pricing”. Journal of Service Research, 9(3), 229-40.
Zeithaml V.A and Bitner M.J. 2003. Service Marketing : Integrating Custumer Fokus Across
The Firm. Edisi ke 3. New York : McGrow- Hill
Xia, L., Monroe, K.B. and Cox, J.L. 2004, The price is unfair! A conceptual framework of
price fairness perceptions, Journal of Marketing.
Huber, F., Herrmann, A., dan Wricke, M. 2001. Customer satisfaction as an antecedent of
price acceptance: results of an empirical study. Journal of product and Brand
Management; ABI/INFORM Global.
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PENGARUH KEWAJARAN HARGA, CITRA PERUSAHAAN TERHADAP
KEPUASAN DAN LOYALITAS PENGGUNA JASA PENERBANGAN DOMESTIK
GARUDA INDONESIA DI DENPASAR
Dengan hormat,
Bersama ini saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ni Putu Cempaka Dharmadewi A.
NIM : 0990661008
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Adalah Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Udayana sedang mengadakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
dan Loyalitas Pengguna Jasa Penerbangan Domestik Garuda Indnesia di Denpasar”
Untuk maksud tersebut di atas, saya mohon kepada Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi
kuisioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain. Kuesioner ini
nantinya akan saya pergunakan untuk keperluan ilmiah dan saya berjanji untuk menjaga
kerahasiaan kuesioner ini.
Atas kerjasama dan bantuannya serta waktu luang yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
(Ni Putu Cempaka Dharmadewi A.)
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk : Isilah titik-titik yang tersedia dan berilah tanda silang (X) pada salah satu kolom
yang tersedia
1. Sumber dana untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia :
Swadaya kerabat/ teman/ keluarga dinas /kantor
2. Frekuensi Penerbangan domestik dengan Garuda Indonesia dalam setahun terakhir: 2
kali 3 - 4 kali
> 4 kali
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Umur :..........................Tahun
5. Pendidikan : SMA/ sederajat Diploma S1
S2 S3
6. Pekerjaan : PNS Swasta TNI / POLRI
Dan Lain-lain
7. Pendapatan / Bulan:
Rp.2000.000 – Rp.3.000.000
>Rp.3000.000 – Rp 5.000.000
> Rp 5.000.000
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah jawaban Anda dengan memberikan tanda silang (x ), pada kolom yang telah
tersedia dengan ketentuan sebagai berikut:
Kolom paling kiri menyatakan jawaban yang paling negatif terhadap pernyataan, semakin ke
kanan kolom maka jawaban akan semakin positif terhadap pernyataan.
KUISIONER
Kewajaran Harga
1. Harga jasa penerbangan domestik yang ditetapkan oleh Garuda Indonesia dibandingkan
dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh penumpang.
1 2 3 4 5
Sangat tidak sesuai sangat sesuai
2. Harga jasa penerbangan domestik yang ditetapkan Garuda Indonesia dibandingkan
dengan maskapai penerbangan domestik lainnya.
1 2 3 4 5
Sangat tidak wajar sangat wajar
3. Harga jasa penerbangan domestik yang ditetapkan oleh Garuda Indonesia.
1 2 3 4 5
Sangat tidak dapat diterima sangat diterima
4. Intensitas pemberitahuan perubahan harga tiket oleh pihak Garuda
1 2 3 4 5
Tidak pernah Sering
Citra Perusahaan
1. Periklanan yang dilakukan Garuda Indonesia melalui media elektronik
1 2 3 4 5
Sangat tidak menarik sangat menarik
2. Kegiatan komunikasi yang dilakukan publik relation dapat membangun citra Garuda
Indonesia.
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju sangat setuju
3. Bentuk fisik yang dipakai dalam meningkatkan citra Garuda Indonesia
1 2 3 4 5
Sangat tidak terkesan sangat terkesan
4. Kondisi yang dirasakan ketika merasakan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak Garuda
1 2 3 4 5
Sangat tidak senang Sangat senang
Kepuasan Pelanggan
1. Kesesuaian harapan pelanggan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan Garuda Indonesia.
1 2 3 4 5
Sangat tidak sesuai Sangat sesuai
2. Kinerja pelayanan yang diterima oleh pelanggan
1 2 3 4 5
Sangat tidak baik Sangat baik
3. Kinerja pelayanan Garuda Indonesia secara keseluruhan dibandingkan dengan maskapai
penerbangan domestik lainnya.
1 2 3 4 5
Sangat tidak baik Sangat baik
Loyalitas Pelanggan
1. Kesediaan pelanggan untuk membeli ulang produk layanan yang ditawarkan oleh pihak
Garuda.
1 2 3 4 5
Sangat tidak bersedia
Sangat
bersedia
2. Ketahanan pelanggan terhadap pengaruh negatif mengenai Garuda Indonesia
1 2 3 4 5
Sangat tidak berpengaruh
Sangat
berpengaruh
3. Kesediaan membeli produk lain yang ditawarkan pihak Garuda Indonesia
1 2 3 4 5
Sangat tidak bersedia
Sangat
bersedia
LAMPIRAN 2
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Responden x11 x12 x13 x14 ∑ x21 x22 x23 x24 ∑ y11 y12 y13 ∑ y21 y22 y23 ∑
1 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 4 4 11 4 4 4 12
2 1 2 2 1 6 1 1 1 1 4 1 2 1 4 1 1 1 3
3 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 4 12
4 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 13 4 5 4 13
5 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 13 5 5 5 15
6 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15 4 4 4 12
7 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 4 5 14 5 4 5 14
8 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 4 4 4 12
9 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 4 5 13 4 4 5 13
10 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 4 5 13 4 4 4 12
11 3 3 4 3 13 4 4 4 4 16 3 3 4 10 3 4 4 11
12 5 5 5 4 19 4 5 4 4 17 4 4 5 13 4 4 4 12
13 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 15
14 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 5 15
15 4 5 5 5 19 4 4 5 5 18 3 3 4 10 5 5 4 14
16 4 5 5 5 19 4 4 5 5 18 4 5 4 13 4 5 5 14
17 4 4 5 5 18 5 5 3 4 17 5 4 4 13 4 5 5 14
18 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 3 4 10 3 4 4 11
19 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 3 4 10 3 4 4 11
20 3 4 4 3 14 3 4 4 3 14 4 4 4 12 3 4 4 11
21 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 4 4 4 12 3 4 4 11
22 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12 3 4 4 11
23 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 3 3 10 4 4 4 12
24 3 3 3 3 12 4 4 4 5 17 4 4 4 12 5 5 5 15
25 4 4 4 4 16 4 3 3 3 13 4 4 4 12 4 4 3 11
26 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 3 4 10 4 4 4 12
27 4 4 4 3 15 4 3 3 4 14 3 4 4 11 3 3 4 10
28 5 5 5 5 20 5 4 5 4 18 5 5 5 15 4 5 5 14
29 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 5 13 4 5 5 14
30 3 3 4 4 14 4 4 3 3 14 4 4 4 12 3 3 4 10
Correlations Kewajaran Harga Correlations
x11 x12 x13 x14 X1
x11 Pearson Correlation 1 .894(**) .844(**) .843(**) .950(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x12 Pearson Correlation .894(**) 1 .882(**) .819(**) .948(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x13 Pearson Correlation .844(**) .882(**) 1 .882(**) .948(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x14 Pearson Correlation .843(**) .819(**) .882(**) 1 .939(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X1 Pearson Correlation .950(**) .948(**) .948(**) .939(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
x21 x22 x23 x24 X2
x21 Pearson Correlation 1 .827(**) .752(**) .813(**) .910(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x22 Pearson Correlation .827(**) 1 .783(**) .797(**) .918(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x23 Pearson Correlation .752(**) .783(**) 1 .894(**) .930(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
x24 Pearson Correlation .813(**) .797(**) .894(**) 1 .948(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation .910(**) .918(**) .930(**) .948(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
y11 y12 y13 Y1
y11 Pearson Correlation 1 .822(**) .730(**) .936(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
y12 Pearson Correlation .822(**) 1 .690(**) .909(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
y13 Pearson Correlation .730(**) .690(**) 1 .889(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Y1 Pearson Correlation .936(**) .909(**) .889(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
y21 y22 y23 Y2
y21 Pearson Correlation 1 .796(**) .735(**) .916(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
y22 Pearson Correlation .796(**) 1 .822(**) .943(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
y23 Pearson Correlation .735(**) .822(**) 1 .917(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation .916(**) .943(**) .917(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=x11 x12 x13 x14
/SCALE('Kewajaran Harga') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability Scale: Kewajaran Harga Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.958 4
RELIABILITY
/VARIABLES=x21 x22 x23 x24
/SCALE('Citra Perusahaan') ALL/MODEL=ALPHA.
Scale: Citra Perusahaan Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.944 4
RELIABILITY
/VARIABLES=y11 y12 y13
/SCALE('Kepuasan Pelanggan') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability Scale: Kepuasan Pelanggan Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.895 3
RELIABILITY
/VARIABLES=y21 y22 y23
/SCALE('Loyalitas pelanggan') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability Scale: Loyalitas pelanggan Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(a)
0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.915 3
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA ORDINAL
Responden X11 X12 X13 X14 X21 X22 X23 X24 Y11 Y12 Y13 Y21 Y22 Y23
1 5 3 5 3 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5
2 2 3 3 3 3 5 5 5 3 4 5 3 3 2
3 3 5 5 5 3 3 2 2 4 3 2 4 3 3
4 4 4 4 3 5 4 2 5 4 5 4 4 5 4
5 4 4 5 5 2 3 2 1 2 5 5 4 5 4
6 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3
7 5 2 4 3 5 5 5 5 2 2 4 2 2 2
8 5 2 2 3 4 4 5 5 2 1 1 1 3 1
9 3 2 3 2 4 5 5 4 4 4 2 4 5 4
10 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 5 5 5
11 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 4 5 4
12 2 3 5 4 3 3 3 2 2 4 4 4 5 4
13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 2 1 4
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
16 4 4 4 4 2 1 2 1 2 3 4 4 4 1
17 4 3 1 3 4 2 4 3 3 2 2 3 1 3
18 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4
19 1 2 3 4 4 2 1 3 3 4 3 3 1 3
20 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5
21 4 1 1 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3
22 4 5 5 5 5 3 4 4 5 2 5 5 5 4
23 3 4 3 1 4 3 2 4 3 4 3 2 2 4
24 4 4 3 4 1 2 3 4 4 1 4 4 4 4
25 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4
26 2 3 3 1 2 1 4 2 2 5 4 5 5 4
27 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 1
28 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
29 2 3 1 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3
30 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
31 2 1 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3
32 2 4 1 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5
33 4 4 4 2 5 5 3 5 5 2 2 5 5 2
34 4 3 4 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 3
35 2 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 1
36 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 2 5 4
37 5 4 5 5 4 4 1 5 4 5 5 1 5 4
38 3 4 1 4 4 4 4 1 4 3 1 4 1 4
39 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 5
40 4 3 4 2 4 3 1 2 4 2 1 3 1 5
41 5 5 2 1 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1
42 5 4 4 5 5 4 4 5 4 1 5 5 5 5
43 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 3 4
44 2 3 5 5 5 3 1 5 3 2 5 5 5 5
45 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
46 3 1 4 5 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4
47 5 4 5 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 4
48 4 3 5 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 5
49 5 4 1 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4
50 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 3
51 1 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1
52 4 5 2 3 4 5 5 5 4 4 5 5 2 1
53 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5
54 3 1 4 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 5
55 4 3 4 5 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4
56 5 4 5 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 5
57 2 3 4 1 4 4 2 1 4 2 2 3 2 4
58 3 2 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5
59 4 3 2 4 4 4 1 5 4 4 4 5 4 5
60 5 3 5 5 2 5 4 5 3 5 3 5 3 5
61 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 1 2 4
62 4 3 1 5 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4
63 3 1 5 4 4 3 1 5 1 4 4 4 4 4
64 1 1 5 5 5 4 3 1 5 5 5 5 5 5
65 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 1 4 2 1
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
67 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1
68 4 3 4 4 4 4 5 1 4 2 4 1 4 4
69 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
70 3 3 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
71 5 4 5 5 3 5 5 1 4 4 1 4 4 4
72 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
73 2 4 5 5 4 4 4 5 4 1 2 1 1 4
74 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
75 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
76 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5
77 1 3 4 3 2 3 3 4 3 1 2 2 1 2
78 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 5 1 5 4 4 4 4 5 4 2 1 4 2 1
80 3 5 5 3 5 4 4 5 3 5 2 5 5 5
81 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 1
82 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3
83 4 3 4 4 4 1 4 4 4 1 2 1 1 3
84 1 3 4 1 4 2 2 2 4 2 2 3 2 4
85 1 2 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5
86 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
87 4 3 4 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 4
88 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 1 5 4
89 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4
90 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 1
91 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2
92 5 4 5 5 2 4 4 5 4 5 5 4 5 4
93 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 1 1 3 3
94 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
95 4 5 5 4 5 5 5 1 4 5 5 5 4 4
96 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
97 4 4 5 5 5 3 4 5 4 3 3 5 4 4
98 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 2 1 2 3
99 3 4 5 4 4 4 4 5 1 4 4 5 4 4
100 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5
101 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4
102 4 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 1
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3
104 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
105 4 3 5 5 5 3 5 3 5 2 2 5 2 5
106 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 5 3 4
107 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4
108 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
109 3 5 5 5 5 4 5 4 1 5 5 4 5 5
110 5 4 1 5 4 4 4 5 4 5 2 5 2 4
111 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 5 4 1
112 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3
113 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 1 5 1 4
114 1 2 3 1 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5
115 1 5 1 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5
116 4 3 4 4 1 4 2 4 4 4 4 5 4 4
117 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4
118 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4
119 4 4 5 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4
120 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
121 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
122 5 4 5 5 4 4 1 5 4 5 5 4 5 4
123 4 4 4 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3
124 4 1 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3
125 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 1
126 2 3 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
127 4 3 4 3 4 3 3 5 3 4 3 3 3 4
128 3 3 4 5 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4
129 1 4 5 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
130 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
131 5 4 5 5 4 4 4 1 4 5 2 4 2 4
132 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3
133 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4
134 4 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
135 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
136 1 3 1 5 2 4 4 3 1 4 4 4 4 1
137 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4
138 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 1
139 4 4 4 1 4 1 4 1 3 5 5 4 5 4
140 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
LAMPIRAN 4
CROSSTABS
No Pendapatan/Bulan Frekuensi
Penerbangan
Jenis
Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan Y1.1 Y1.2 Y1.3 Mean Y2.1 Y2.2 Y2.3 Mean
1 3 2 1 6 3 3 5 5 5 5 5 3 5 4
2 3 3 2 6 4 3 3 4 5 4 3 3 2 3
3 3 3 2 5 5 3 4 3 2 3 4 3 3 3
4 3 3 1 6 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4
5 2 3 2 4 4 3 2 5 5 4 4 5 4 4
6 3 2 1 5 3 2 4 3 4 4 4 2 3 3
7 3 3 2 6 5 1 2 2 4 3 2 2 2 2
8 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2
9 3 3 2 6 5 3 4 4 2 3 4 5 4 4
10 3 2 2 6 5 3 4 5 3 4 5 5 5 5
11 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4
12 3 3 2 5 4 3 2 4 4 3 4 5 4 4
13 3 3 2 6 3 4 4 5 5 5 2 1 4 2
14 3 2 1 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
16 2 2 1 4 3 4 2 3 4 3 4 4 1 3
17 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2
18 3 3 2 6 5 3 4 4 2 3 4 4 4 4
19 3 3 2 6 5 2 3 4 3 3 3 1 3 2
20 3 2 1 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5
21 3 3 1 5 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
22 3 2 2 4 3 3 5 2 5 4 5 5 4 5
23 3 2 2 5 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3
24 3 3 2 6 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4
25 2 3 1 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
26 3 2 2 4 5 3 2 5 4 4 5 5 4 5
27 2 2 1 4 5 3 4 4 4 4 4 4 1 3
28 2 3 2 4 4 1 5 5 5 5 5 5 4 5
29 2 2 1 5 3 1 5 5 5 5 5 5 3 4
30 2 3 2 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5
31 3 3 1 4 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4
32 3 2 2 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5
33 3 2 1 6 3 3 5 2 2 3 5 5 2 4
34 3 2 2 6 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4
35 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3
36 3 3 2 4 4 3 5 5 5 5 2 5 4 4
37 3 2 1 4 5 4 4 5 5 5 1 5 4 3
38 3 3 2 5 5 3 4 3 1 3 4 1 4 3
39 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 4 2 5 4
40 3 3 2 4 5 1 4 2 1 2 3 1 5 3
41 2 2 1 4 4 3 5 5 5 5 5 5 1 4
42 3 3 2 4 3 3 4 1 5 3 5 5 5 5
43 2 2 1 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4
44 3 3 1 4 3 3 3 2 5 3 5 5 5 5
45 2 3 1 6 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3
46 2 2 2 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3
47 2 3 1 5 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3
48 2 3 1 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4
49 3 3 2 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4
50 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
51 1 1 1 1 1 2 4 4 4 4 1 4 1 2
52 3 2 1 3 5 3 4 4 5 4 5 2 1 3
53 2 3 2 4 4 3 5 5 1 4 2 1 5 3
54 2 3 2 5 4 4 1 4 3 3 3 3 5 4
55 2 3 1 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
56 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
57 3 2 2 5 3 4 4 2 2 3 3 2 4 3
58 2 2 1 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5
59 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5
60 3 2 2 5 3 4 3 5 3 4 5 3 5 4
61 1 1 2 2 1 4 3 4 2 3 1 2 4 2
62 2 3 1 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
63 2 2 1 4 3 2 1 4 4 3 4 4 4 4
64 2 2 2 4 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5
65 2 1 2 1 2 2 4 5 1 3 4 2 1 2
66 3 3 2 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
67 3 2 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3
68 3 2 1 4 3 4 4 2 4 3 1 4 4 3
69 2 3 1 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
70 3 2 1 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
71 3 2 2 4 3 1 4 4 1 3 4 4 4 4
72 3 3 1 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5
73 1 1 2 2 1 2 4 1 2 2 1 1 4 2
74 3 3 1 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3
75 3 3 2 5 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4
76 2 2 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5
77 1 2 1 1 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2
78 3 3 1 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
79 1 1 1 2 1 1 4 2 1 2 4 2 1 2
80 2 2 1 4 3 2 3 5 2 3 5 5 5 5
81 2 2 2 5 3 3 4 5 5 5 4 5 1 3
82 2 3 2 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
83 1 1 2 1 2 2 4 1 2 2 1 1 3 2
84 2 2 1 1 5 1 4 2 2 3 3 2 4 3
85 3 3 2 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5
86 3 3 2 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5
87 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3
88 3 3 1 4 5 2 4 4 5 4 1 5 4 3
89 3 2 1 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4
90 2 3 1 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 3
91 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1
92 3 2 1 5 3 2 4 5 5 5 4 5 4 4
93 1 1 1 2 1 3 4 3 1 3 1 3 3 2
94 2 3 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
95 2 2 2 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4
96 3 3 2 5 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5
97 3 3 2 4 4 1 4 3 3 3 5 4 4 4
98 1 1 2 2 2 1 4 5 2 4 1 2 3 2
99 2 2 2 4 4 2 1 4 4 3 5 4 4 4
100 3 3 1 5 3 1 5 4 4 4 4 4 5 4
101 3 3 1 5 3 2 4 5 3 4 5 5 4 5
102 3 3 2 5 3 2 4 4 4 4 4 4 1 3
103 3 3 1 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4
104 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4
105 3 3 1 6 3 1 5 2 2 3 5 2 5 4
106 3 3 2 6 4 1 3 4 3 3 5 3 4 4
107 3 2 2 6 3 2 4 4 4 4 1 4 4 3
108 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
109 3 2 1 3 3 4 1 5 5 4 4 5 5 5
110 2 2 1 6 3 3 4 5 2 4 5 2 4 4
111 3 2 1 6 3 3 4 3 4 4 5 4 1 3
112 3 2 1 6 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4
113 2 2 1 4 4 3 4 2 1 2 5 1 4 3
114 3 2 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
115 3 3 2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
116 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
117 3 3 2 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4
118 3 2 1 5 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4
119 2 3 1 4 5 3 1 1 4 2 4 4 4 4
120 3 2 1 5 5 3 5 5 5 5 4 5 3 4
121 3 2 1 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4
122 3 3 1 5 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4
123 3 2 1 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4
124 2 3 2 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4
125 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 1 3
126 3 3 2 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5
127 2 2 2 3 5 2 3 4 3 3 3 3 4 3
128 3 2 2 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
129 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
130 3 3 2 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
131 3 2 1 5 5 3 4 5 2 4 4 2 4 3
132 3 2 1 4 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3
133 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4
134 3 2 1 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5
135 3 2 2 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 3
136 3 2 1 5 3 2 1 4 4 3 4 4 1 3
137 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 3
138 3 2 1 5 4 3 5 5 5 5 4 5 1 3
139 3 2 2 4 3 2 3 5 5 4 4 5 4 4
140 3 2 1 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4
Crosstabs Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat pendapatan * Kepuasan
140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Frekuensi Penerbangan * Kepuasan 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Jenis Kelamin * Kepuasan
140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Umur * Kepuasan 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Pendidikan * Kepuasan 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Tingkat pendapatan * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan TOTAL
Sangat
Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
Tingkat pendapatan
2.000.000-3.000.000 Count 2 5 2 2 0 11
% within Tingkat pendapatan 18.2% 45.5% 18.2% 18.2% .0% 100.0%
% within Kepuasan
100.0% 50.0% 5.6% 3.2% .0% 7.9%
% of Total 1.4% 3.6% 1.4% 1.4% .0% 7.9%
>3.000.000-5.000.000
Count 0 2 10 19 9 40
% within Tingkat pendapatan .0% 5.0% 25.0% 47.5% 22.5% 100.0%
% within Kepuasan
.0% 20.0% 27.8% 30.2% 31.0% 28.6%
% of Total .0% 1.4% 7.1% 13.6% 6.4% 28.6%
>5.000.000 Count 0 3 24 42 20 89
% within Tingkat pendapatan .0% 3.4% 27.0% 47.2% 22.5% 100.0%
% within Kepuasan
.0% 30.0% 66.7% 66.7% 69.0% 63.6%
% of Total .0% 2.1% 17.1% 30.0% 14.3% 63.6%
Total Count 2 10 36 63 29 140
% within Tingkat pendapatan 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
% within Kepuasan
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
Frekuensi Penerbangan * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan TOTAL
Sangat Tidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
Frekuensi Penerbangan
2 kali Count 2 4 3 2 0 11
% within Frekuensi Penerbangan
18.2% 36.4% 27.3% 18.2% .0% 100.0%
% within Kepuasan
100.0% 40.0% 8.3% 3.2% .0% 7.9%
% of Total 1.4% 2.9% 2.1% 1.4% .0% 7.9%
3 - 4 kali Count 0 3 16 32 16 67
% within Frekuensi Penerbangan
.0% 4.5% 23.9% 47.8% 23.9% 100.0%
% within Kepuasan
.0% 30.0% 44.4% 50.8% 55.2% 47.9%
% of Total .0% 2.1% 11.4% 22.9% 11.4% 47.9%
> 4 kali Count 0 3 17 29 13 62
% within Frekuensi Penerbangan
.0% 4.8% 27.4% 46.8% 21.0% 100.0%
% within Kepuasan
.0% 30.0% 47.2% 46.0% 44.8% 44.3%
% of Total .0% 2.1% 12.1% 20.7% 9.3% 44.3%
Total Count 2 10 36 63 29 140
% within Frekuensi Penerbangan
1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
% within Kepuasan
100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
Jenis Kelamin * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan TOTAL
Sangat
Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
Jenis Kelamin Laki-laki Count 2 5 14 35 14 70
% within Jenis Kelamin 2.9% 7.1% 20.0% 50.0% 20.0% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 50.0% 38.9% 55.6% 48.3% 50.0%
% of Total 1.4% 3.6% 10.0% 25.0% 10.0% 50.0%
Perempuan Count 0 5 22 28 15 70
% within Jenis Kelamin .0% 7.1% 31.4% 40.0% 21.4% 100.0%
% within Kepuasan .0% 50.0% 61.1% 44.4% 51.7% 50.0%
% of Total .0% 3.6% 15.7% 20.0% 10.7% 50.0%
Total Count 2 10 36 63 29 140
% within Jenis Kelamin 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
Umur * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan TOTAL
Sangat Tidak
Puas Tidak Puas
Cukup Puas Puas
Sangat Puas
Umur < 20 tahun Count 0 2 2 1 0 5
% within Umur .0% 40.0% 40.0% 20.0% .0% 100.0%
% within Kepuasan .0% 20.0% 5.6% 1.6% .0% 3.6%
% of Total .0% 1.4% 1.4% .7% .0% 3.6%
26 - 30 tahun Count 2 2 2 1 0 7
% within Umur 28.6% 28.6% 28.6% 14.3% .0% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 20.0% 5.6% 1.6% .0% 5.0%
% of Total 1.4% 1.4% 1.4% .7% .0% 5.0%
31 - 35 tahun Count 0 1 2 11 2 16
% within Umur .0% 6.3% 12.5% 68.8% 12.5% 100.0%
% within Kepuasan .0% 10.0% 5.6% 17.5% 6.9% 11.4%
% of Total .0% .7% 1.4% 7.9% 1.4% 11.4%
36 - 40 tahun Count 0 5 11 21 11 48
% within Umur .0% 10.4% 22.9% 43.8% 22.9% 100.0%
% within Kepuasan .0% 50.0% 30.6% 33.3% 37.9% 34.3%
% of Total .0% 3.6% 7.9% 15.0% 7.9% 34.3%
41 - 45 tahun Count 0 0 9 22 14 45
% within Umur .0% .0% 20.0% 48.9% 31.1% 100.0%
% within Kepuasan .0% .0% 25.0% 34.9% 48.3% 32.1%
% of Total .0% .0% 6.4% 15.7% 10.0% 32.1%
> 45 tahun Count 0 0 10 7 2 19
% within Umur .0% .0% 52.6% 36.8% 10.5% 100.0%
% within Kepuasan .0% .0% 27.8% 11.1% 6.9% 13.6%
% of Total .0% .0% 7.1% 5.0% 1.4% 13.6%
Total Count 2 10 36 63 29 140
% within Umur 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
Pendidikan * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan TOTAL
Sangat
Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
Pendidikan SMA / sederajat
Count 2 2 2 1 0 7
% within Pendidikan
28.6% 28.6% 28.6% 14.3% .0% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 20.0% 5.6% 1.6% .0% 5.0%
% of Total 1.4% 1.4% 1.4% .7% .0% 5.0%
Diploma Count 0 3 1 2 0 6
% within Pendidikan
.0% 50.0% 16.7% 33.3% .0% 100.0%
% within Kepuasan .0% 30.0% 2.8% 3.2% .0% 4.3%
% of Total .0% 2.1% .7% 1.4% .0% 4.3%
S1 Count 0 1 16 27 10 54
% within Pendidikan
.0% 1.9% 29.6% 50.0% 18.5% 100.0%
% within Kepuasan .0% 10.0% 44.4% 42.9% 34.5% 38.6%
% of Total .0% .7% 11.4% 19.3% 7.1% 38.6%
S2 Count 0 2 9 22 12 45
% within Pendidikan
.0% 4.4% 20.0% 48.9% 26.7% 100.0%
% within Kepuasan .0% 20.0% 25.0% 34.9% 41.4% 32.1%
% of Total .0% 1.4% 6.4% 15.7% 8.6% 32.1%
S3 Count 0 2 8 11 7 28
% within Pendidikan
.0% 7.1% 28.6% 39.3% 25.0% 100.0%
% within Kepuasan .0% 20.0% 22.2% 17.5% 24.1% 20.0%
% of Total .0% 1.4% 5.7% 7.9% 5.0% 20.0%
Total Count 2 10 36 63 29 140
% within Pendidikan
1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
% within Kepuasan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 1.4% 7.1% 25.7% 45.0% 20.7% 100.0%
Crosstabs Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tingkat pendapatan * Loyalitas
140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Frekuensi Penerbangan * Loyalitas 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Jenis Kelamin * Loyalitas 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Umur * Loyalitas 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Pendidikan * Loyalitas 140 100.0% 0 .0% 140 100.0%
Tingkat pendapatan * Loyalitas Crosstabulation
Loyalitas TOTAL
Sangat Tidak
Loyal Tidak Loyal Cukup Loyal Loyal Sangat Loyal
Tingkat pendapatan
2.000.000-3.000.000 Count 1 10 0 0 0 11
% within Tingkat pendapatan 9.1% 90.9% .0% .0% .0%
100.0%
% within Loyalitas 100.0% 71.4% .0% .0% .0% 7.9%
% of Total .7% 7.1% .0% .0% .0% 7.9%
>3.000.000-5.000.000 Count 0 1 13 20 6 40
% within Tingkat pendapatan .0% 2.5% 32.5% 50.0% 15.0%
100.0%
% within Loyalitas .0% 7.1% 34.2% 32.3% 24.0% 28.6%
% of Total .0% .7% 9.3% 14.3% 4.3% 28.6%
>5.000.000 Count 0 3 25 42 19 89
% within Tingkat pendapatan .0% 3.4% 28.1% 47.2% 21.3%
100.0%
% within Loyalitas .0% 21.4% 65.8% 67.7% 76.0% 63.6%
% of Total .0% 2.1% 17.9% 30.0% 13.6% 63.6%
Total Count 1 14 38 62 25 140
% within Tingkat pendapatan .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9%
100.0%
% within Loyalitas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
100.0%
% of Total .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9%
100.0%
Frekuensi Penerbangan * Loyalitas Crosstabulation
Loyalitas TOTAL
Sangat
Tidak Loyal Tidak Loyal Cukup Loyal Loyal Sangat Loyal
Frekuensi Penerbangan
2 kali Count 1 10 0 0 0 11
% within Frekuensi Penerbangan 9.1% 90.9% .0% .0% .0% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 71.4% .0% .0% .0% 7.9%
% of Total .7% 7.1% .0% .0% .0% 7.9%
3 - 4 kali Count 0 1 22 31 13 67
% within Frekuensi Penerbangan .0% 1.5% 32.8% 46.3% 19.4% 100.0%
% within Loyalitas .0% 7.1% 57.9% 50.0% 52.0% 47.9%
% of Total .0% .7% 15.7% 22.1% 9.3% 47.9%
> 4 kali Count 0 3 16 31 12 62
% within Frekuensi Penerbangan .0% 4.8% 25.8% 50.0% 19.4% 100.0%
% within Loyalitas .0% 21.4% 42.1% 50.0% 48.0% 44.3%
% of Total .0% 2.1% 11.4% 22.1% 8.6% 44.3%
Total Count 1 14 38 62 25 140
% within Frekuensi Penerbangan .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
Jenis Kelamin * Loyalitas Crosstabulation
Loyalitas TOTAL
Sangat
Tidak Loyal Tidak Loyal Cukup Loyal Loyal Sangat Loyal
Jenis Kelamin Laki-laki Count 1 5 21 34 9 70
% within Jenis Kelamin 1.4% 7.1% 30.0% 48.6% 12.9% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 35.7% 55.3% 54.8% 36.0% 50.0%
% of Total .7% 3.6% 15.0% 24.3% 6.4% 50.0%
Perempuan Count 0 9 17 28 16 70
% within Jenis Kelamin .0% 12.9% 24.3% 40.0% 22.9% 100.0%
% within Loyalitas .0% 64.3% 44.7% 45.2% 64.0% 50.0%
% of Total .0% 6.4% 12.1% 20.0% 11.4% 50.0%
Total Count 1 14 38 62 25 140
% within Jenis Kelamin .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
Umur * Loyalitas Crosstabulation
Loyalitas TOTAL
Sangat
Tidak Loyal Tidak Loyal Cukup Loyal Loyal Sangat Loyal
Umur < 20 tahun Count 0 4 1 0 0 5
% within Umur .0% 80.0% 20.0% .0% .0% 100.0%
% within Loyalitas .0% 28.6% 2.6% .0% .0% 3.6%
% of Total .0% 2.9% .7% .0% .0% 3.6%
26 - 30 tahun Count 1 6 0 0 0 7
% within Umur 14.3% 85.7% .0% .0% .0% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 42.9% .0% .0% .0% 5.0%
% of Total .7% 4.3% .0% .0% .0% 5.0%
31 - 35 tahun Count 0 1 4 8 3 16
% within Umur .0% 6.3% 25.0% 50.0% 18.8% 100.0%
% within Loyalitas .0% 7.1% 10.5% 12.9% 12.0% 11.4%
% of Total .0% .7% 2.9% 5.7% 2.1% 11.4%
36 - 40 tahun Count 0 0 14 22 12 48
% within Umur .0% .0% 29.2% 45.8% 25.0% 100.0%
% within Loyalitas .0% .0% 36.8% 35.5% 48.0% 34.3%
% of Total .0% .0% 10.0% 15.7% 8.6% 34.3%
41 - 45 tahun Count 0 0 15 21 9 45
% within Umur .0% .0% 33.3% 46.7% 20.0% 100.0%
% within Loyalitas .0% .0% 39.5% 33.9% 36.0% 32.1%
% of Total .0% .0% 10.7% 15.0% 6.4% 32.1%
> 45 tahun Count 0 3 4 11 1 19
% within Umur .0% 15.8% 21.1% 57.9% 5.3% 100.0%
% within Loyalitas .0% 21.4% 10.5% 17.7% 4.0% 13.6%
% of Total .0% 2.1% 2.9% 7.9% .7% 13.6%
Total Count 1 14 38 62 25 140
% within Umur .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
Pendidikan * Loyalitas Crosstabulation
Loyalitas TOTAL
Sangat
Tidak Loyal Tidak Loyal
Cukup Loyal Loyal
Sangat Loyal
Pendidikan SMA / sederajat
Count 1 6 0 0 0 7
% within Pendidikan
14.3% 85.7% .0% .0% .0% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 42.9% .0% .0% .0% 5.0%
% of Total .7% 4.3% .0% .0% .0% 5.0%
Diploma Count 0 5 0 1 0 6
% within Pendidikan
.0% 83.3% .0% 16.7% .0% 100.0%
% within Loyalitas .0% 35.7% .0% 1.6% .0% 4.3%
% of Total .0% 3.6% .0% .7% .0% 4.3%
S1 Count 0 1 17 25 11 54
% within Pendidikan
.0% 1.9% 31.5% 46.3% 20.4% 100.0%
% within Loyalitas .0% 7.1% 44.7% 40.3% 44.0% 38.6%
% of Total .0% .7% 12.1% 17.9% 7.9% 38.6%
S2 Count 0 0 10 27 8 45
% within Pendidikan
.0% .0% 22.2% 60.0% 17.8% 100.0%
% within Loyalitas .0% .0% 26.3% 43.5% 32.0% 32.1%
% of Total .0% .0% 7.1% 19.3% 5.7% 32.1%
S3 Count 0 2 11 9 6 28
% within Pendidikan
.0% 7.1% 39.3% 32.1% 21.4% 100.0%
% within Loyalitas .0% 14.3% 28.9% 14.5% 24.0% 20.0%
% of Total .0% 1.4% 7.9% 6.4% 4.3% 20.0%
Total Count 1 14 38 62 25 140
% within Pendidikan
.7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
% within Loyalitas 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total .7% 10.0% 27.1% 44.3% 17.9% 100.0%
LAMPIRAN 5
DESKRIPTIF VARIABEL
FREQUENCIES
VARIABLES=x11 x12 x13 x14 x21 x22 x23 x24 y11 y12 y13 y21 y22 y23
/STATISTICS=MEAN MEDIAN SUM
/ORDER= ANALYSIS .
Frequencies Statistics
x11 x12 x13 x14 x21 x22 x23 x24
N Valid 140 140 140 140 140 140 140 140
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.5929 3.4143 3.8429 3.7714 3.7929 3.65 3.5571 3.8714
Median 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000
Sum 503.00 478.00 538.00 528.00 531.00 511.00 498.00 542.00
y11 y12 y13 y21 y22 y23
N Valid 140 140 140 140 140 140
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 3.7643 3.8357 3.7 3.8071 3.7429 3.5857
Median 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000
Sum 527.00 537.00 518.00 533.00 524.00 502.00
Frequency Table x11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 14 10.0 10.0 10.0
2.00 15 10.7 10.7 20.7
3.00 15 10.7 10.7 31.4
4.00 66 47.1 47.1 78.6
5.00 30 21.4 21.4 100.0
Total 140 100.0 100.0
x12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 8 5.7 5.7 5.7
2.00 11 7.9 7.9 13.6
3.00 50 35.7 35.7 49.3
4.00 57 40.7 40.7 90.0
5.00 14 10.0 10.0 100.0
Total 140 100.0 100.0
x13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 12 8.6 8.6 8.6
2.00 9 6.4 6.4 15.0
3.00 10 7.1 7.1 22.1
4.00 67 47.9 47.9 70.0
5.00 42 30.0 30.0 100.0
Total 140 100.0 100.0
x14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 15 10.7 10.7 10.7
2.00 7 5.0 5.0 15.7
3.00 20 14.3 14.3 30.0
4.00 51 36.4 36.4 66.4
5.00 47 33.6 33.6 100.0
Total 140 100.0 100.0
x21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 6 4.3 4.3 4.3
2.00 16 11.4 11.4 15.7
3.00 11 7.9 7.9 23.6
4.00 75 53.6 53.6 77.1
5.00 32 22.9 22.9 100.0
Total 140 100.0 100.0
x22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 8 5.7 5.7 5.7
2.00 11 7.9 7.9 13.6
3.00 28 20.0 20.0 33.6
4.00 68 48.6 48.6 82.1
5.00 25 17.9 17.9 100.0
Total 140 100.0 100.0
x23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 15 10.7 10.7 10.7
2.00 17 12.1 12.1 22.9
3.00 15 10.7 10.7 33.6
4.00 61 43.6 43.6 77.1
5.00 32 22.9 22.9 100.0
Total 140 100.0 100.0
x24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 14 10.0 10.0 10.0
2.00 8 5.7 5.7 15.7
3.00 16 11.4 11.4 27.1
4.00 46 32.9 32.9 60.0
5.00 56 40.0 40.0 100.0
Total 140 100.0 100.0
y11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 7 5.0 5.0 5.0
2.00 9 6.4 6.4 11.4
3.00 20 14.3 14.3 25.7
4.00 78 55.7 55.7 81.4
5.00 26 18.6 18.6 100.0
Total 140 100.0 100.0
y12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 8 5.7 5.7 5.7
2.00 14 10.0 10.0 15.7
3.00 14 10.0 10.0 25.7
4.00 61 43.6 43.6 69.3
5.00 43 30.7 30.7 100.0
Total 140 100.0 100.0
y13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 10 7.1 7.1 7.1
2.00 18 12.9 12.9 20.0
3.00 16 11.4 11.4 31.4
4.00 56 40.0 40.0 71.4
5.00 40 28.6 28.6 100.0
Total 140 100.0 100.0
y21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 14 10.0 10.0 10.0
2.00 8 5.7 5.7 15.7
3.00 14 10.0 10.0 25.7
4.00 59 42.1 42.1 67.9
5.00 45 32.1 32.1 100.0
Total 140 100.0 100.0
y22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 11 7.9 7.9 7.9
2.00 15 10.7 10.7 18.6
3.00 17 12.1 12.1 30.7
4.00 53 37.9 37.9 68.6
5.00 44 31.4 31.4 100.0
Total 140 100.0 100.0
y23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1.00 17 12.1 12.1 12.1
2.00 5 3.6 3.6 15.7
3.00 25 17.9 17.9 33.6
4.00 65 46.4 46.4 80.0
5.00 28 20.0 20.0 100.0
Total 140 100.0 100.0
LAMPIRAN 6
SEM
.45
kewajaran
harga
X1.1
1.03
e1
1.00
1
X1.2
.70
e2
.73
1
X1.3
1.15
e3
.71
1
X1.4
1.27
e4
.85
1
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.420
Probability =.810
CMIN/DF =.210
GFI =.998
TLI =1.152
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.992
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
KEWAJARAN HARGA
Standardized Estimates
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
X1.1 <--- kewajaran_harga 1.000
X1.2 <--- kewajaran_harga .730 .244 2.990 .003 par_1
X1.3 <--- kewajaran_harga .711 .263 2.700 .007 par_2
X1.4 <--- kewajaran_harga .848 .309 2.743 .006 par_3
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
X1.1 <--- kewajaran_harga .552
X1.2 <--- kewajaran_harga .506
X1.3 <--- kewajaran_harga .408
X1.4 <--- kewajaran_harga .452
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
kewajaran_harga .452 .201 2.251 .024 par_4
e1 1.032 .198 5.207 *** par_5
e2 .701 .119 5.892 *** par_6
e3 1.147 .166 6.917 *** par_7
e4 1.265 .196 6.463 *** par_8
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
X1.4 .205
X1.3 .166
X1.2 .256
X1.1 .305
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 8 .420 2 .810 .210
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 37.079 6 .000 6.180
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .019 .998 .992 .200
Saturated model .000 1.000
Independence model .239 .861 .769 .517
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .989 .966 1.045 1.152 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .333 .330 .333
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 2.958
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 31.079 15.487 54.165
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .003 .000 .000 .021
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .267 .224 .111 .390
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .103 .861
Independence model .193 .136 .255 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 16.420 17.017 39.953 47.953
Saturated model 20.000 20.746 49.416 59.416
Independence model 45.079 45.377 56.845 60.845
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .118 .129 .151 .122
Saturated model .144 .144 .144 .149
Independence model .324 .212 .490 .326
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 1982 3047
Independence model 48 64
.39
citra
perusahaan
X2.4
1.24
e8
1.00
1
X2.3
1.19
e7
1.02
1
X2.2
.63
e6
1.09
1
X2.1
.80
e5
.89
1
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
CITRA PERUSAHAAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =1.266
Probability =.531
CMIN/DF =.633
GFI =.995
TLI =1.041
CFI =1.000
RMSEA =.000
AGFI =.977
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
X2.4 <--- citra_perusahaan 1.000
X2.3 <--- citra_perusahaan 1.022 .296 3.446 *** par_1
X2.2 <--- citra_perusahaan 1.092 .301 3.623 *** par_2
X2.1 <--- citra_perusahaan .891 .254 3.511 *** par_3
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
X2.4 <--- citra_perusahaan .487
X2.3 <--- citra_perusahaan .503
X2.2 <--- citra_perusahaan .651
X2.1 <--- citra_perusahaan .525
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
citra_perusahaan .385 .165 2.336 .019 par_4
e8 1.241 .183 6.785 *** par_5
e7 1.188 .179 6.634 *** par_6
e6 .625 .134 4.666 *** par_7
e5 .801 .125 6.402 *** par_8
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
X2.1 .276
X2.2 .423
X2.3 .253
X2.4 .237
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 8 1.266 2 .531 .633
Saturated model 10 .000 0
Independence model 4 59.465 6 .000 9.911
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .031 .995 .977 .199
Saturated model .000 1.000
Independence model .300 .792 .654 .475
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .979 .936 1.013 1.041 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .333 .326 .333
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 6.008
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 53.465 32.369 82.022
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .009 .000 .000 .043
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .428 .385 .233 .590
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .000 .000 .147 .635
Independence model .253 .197 .314 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 17.266 17.863 40.800 48.800
Saturated model 20.000 20.746 49.416 59.416
Independence model 67.465 67.763 79.231 83.231
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .124 .129 .173 .129
Saturated model .144 .144 .144 .149
Independence model .485 .334 .691 .488
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 658 1011
Independence model 30 40
.53
kepuasan
pelanggan
Y1.3
.94
e11
1.001
Y1.2
.51
e10
1.221
Y1.1
.87
e9 .461
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
KEPUASAN PELANGGAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.000
Probability =\p
CMIN/DF =\cmindf
GFI =1.000
TLI =\tli
CFI =\cfi
RMSEA =\rmsea
AGFI =\agfi
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Y1.3 <--- kepuasan_pelanggan 1.000
Y1.2 <--- kepuasan_pelanggan 1.219 .476 2.562 .010 par_1
Y1.1 <--- kepuasan_pelanggan .461 .155 2.978 .003 par_2
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Y1.3 <--- kepuasan_pelanggan .600
Y1.2 <--- kepuasan_pelanggan .779
Y1.1 <--- kepuasan_pelanggan .339
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
kepuasan_pelanggan .528 .241 2.188 .029 par_3
e11 .939 .229 4.096 *** par_4
e10 .510 .303 1.681 .093 par_5
e9 .868 .112 7.717 *** par_6
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Y1.1 .115
Y1.2 .606
Y1.3 .360
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 6 .000 0
Saturated model 6 .000 0
Independence model 3 45.440 3 .000 15.147
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .000 1.000
Saturated model .000 1.000
Independence model .306 .820 .640 .410
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model 1.000 1.000 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 42.440 24.229 68.087
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .327 .305 .174 .490
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Independence model .319 .241 .404 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 12.000 12.356 29.650 35.650
Saturated model 12.000 12.356 29.650 35.650
Independence model 51.440 51.617 60.265 63.265
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .086 .086 .086 .089
Saturated model .086 .086 .086 .089
Independence model .370 .239 .555 .371
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model
Independence model 24 35
.09
loyalitas
pelanggan
Y2.3
1.36
e14
1.00
1
Y2.2
.86
e13
2.72
1
Y2.1
.84
e12
2.78
1
MEASUREMENT MODEL
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS
LOYALITAS PELANGGAN
Standardized Estimates
UJI HIPOTESIS
Chi-Square =.000
Probability =\p
CMIN/DF =\cmindf
GFI =1.000
TLI =\tli
CFI =\cfi
RMSEA =\rmsea
AGFI =\agfi
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Y2.3 <--- loyalitas_pelanggan 1.000
Y2.2 <--- loyalitas_pelanggan 2.722 1.427 1.908 .056 par_1
Y2.1 <--- loyalitas_pelanggan 2.782 1.483 1.877 .061 par_2
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Y2.3 <--- loyalitas_pelanggan .245
Y2.2 <--- loyalitas_pelanggan .654
Y2.1 <--- loyalitas_pelanggan .667
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
loyalitas_pelanggan .087 .076 1.142 .254 par_3
e14 1.356 .170 7.998 *** par_4
e13 .862 .369 2.336 .020 par_5
e12 .841 .384 2.192 .028 par_6
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Y2.1 .444
Y2.2 .427
Y2.3 .060
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 6 .000 0
Saturated model 6 .000 0
Independence model 3 34.441 3 .000 11.480
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .000 1.000
Saturated model .000 1.000
Independence model .302 .861 .722 .430
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model 1.000 1.000 1.000
Saturated model 1.000 1.000 1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 31.441 16.142 54.185
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .000 .000 .000 .000
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model .248 .226 .116 .390
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Independence model .275 .197 .360 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 12.000 12.356 29.650 35.650
Saturated model 12.000 12.356 29.650 35.650
Independence model 40.441 40.619 49.266 52.266
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model .086 .086 .086 .089
Saturated model .086 .086 .086 .089
Independence model .291 .181 .455 .292
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model
Independence model 32 46
.42
Citra Perusahaan
.37
Kewajaran harga
Kepuasan Loyalitas
x11
1.11
e1
1.00
1
x12
.68
e2
.85
1
x13
1.17
e3
.75
1
x14
1.21
e4
1.01
1
x24
1.20
e8
1.00
1x23
1.25
e7
.90
1x22
.59
e6
1.09
1x21
.82
e5
.82
1
y13
.64
e11
1.001
y12
.82
e10
.751y11
.86
e9 .381
y21
1.14
e121.001
y22
.34
e13
1.77 1
y23
1.39
e14
.391
.46
.66
.80
-.11
-.27
-.03
e16
1
.51
e15
1
Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Chi-Square =77.358
prob=.312
CMIN/DF=1.074
GFI=.922
TLI=.977
CFI=.981
RMSEA=.023
AGFI=.886
Your model contains the following variables (Group number 1)
Observed, endogenous variables
x11
x12
x13
x14
x24
x23
x22
x21
y13
y12
y11
y21
y22
y23
Unobserved, endogenous variables
Kepuasan
Loyalitas
Unobserved, exogenous variables
Kewajaran harga
e1
e2
e3
e4
Citra Perusahaan
e8
e7
e6
e5
e11
e10
e9
e12
e13
e14
e16
e15 Variable counts (Group number 1)
Number of variables in your model: 34
Number of observed variables: 14
Number of unobserved variables: 20
Number of exogenous variables: 18
Number of endogenous variables: 16
Parameter summary (Group number 1)
Weights Covariances Variances Means Intercepts Total
Fixed 20 0 0 0 0 20
Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabeled 15 0 18 0 0 33
Total 35 0 18 0 0 53
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
y23 1.000 5.000 -.969 -4.680 .118 .284
y22 1.000 5.000 -.870 -4.204 -.238 -.574
y21 1.000 5.000 -1.103 -5.330 .283 .683
y11 1.000 5.000 -1.149 -5.551 1.190 2.875
y12 1.000 5.000 -1.014 -4.898 .249 .602
y13 1.000 5.000 -.809 -3.910 -.344 -.831
x21 1.000 5.000 -1.051 -5.078 .513 1.239
x22 1.000 5.000 -.895 -4.324 .431 1.041
x23 1.000 5.000 -.770 -3.722 -.502 -1.212
x24 1.000 5.000 -1.081 -5.222 .106 .255
x14 1.000 5.000 -.996 -4.809 .016 .038
x13 1.000 5.000 -1.208 -5.833 .655 1.583
x12 1.000 5.000 -.624 -3.015 .316 .763
x11 1.000 5.000 -.868 -4.193 -.242 -.584
Multivariate
23.659 6.613
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
8 32.066 .004 .423
64 28.675 .012 .482
136 28.185 .013 .291
119 26.892 .020 .304
33 26.515 .022 .203
71 25.579 .029 .228
115 25.478 .030 .132
79 24.958 .035 .119
7 24.929 .035 .061
13 24.424 .041 .061
63 24.208 .043 .041
139 24.136 .044 .022
52 24.014 .046 .012
44 23.980 .046 .005
109 23.446 .053 .008
80 23.014 .060 .010
65 22.804 .064 .008
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
51 22.632 .067 .006
42 22.583 .067 .003
38 22.421 .070 .002
24 22.293 .073 .001
68 21.941 .080 .002
26 21.818 .082 .001
73 21.792 .083 .001
93 21.549 .088 .001
41 21.129 .098 .001
53 20.976 .102 .001
114 20.847 .106 .001
19 20.615 .112 .001
111 20.377 .119 .001
46 20.010 .130 .002
110 19.534 .146 .006
129 19.078 .162 .015
83 19.067 .162 .009
47 19.049 .163 .006
16 18.991 .165 .004
37 18.851 .171 .004
1 18.821 .172 .002
9 18.315 .193 .009
34 18.190 .198 .008
113 17.817 .215 .019
95 17.759 .218 .015
88 17.617 .225 .015
131 17.384 .236 .021
54 17.324 .239 .017
67 17.194 .246 .017
40 17.108 .250 .015
21 16.976 .257 .015
57 16.894 .262 .013
105 16.757 .269 .014
134 16.680 .274 .012
99 16.652 .275 .008
35 16.580 .279 .007
91 16.424 .288 .008
5 16.316 .294 .008
60 15.893 .320 .028
77 15.735 .330 .033
76 15.729 .330 .023
39 15.582 .340 .027
126 15.553 .341 .020
2 15.094 .372 .071
22 15.072 .373 .054
32 15.002 .378 .049
87 14.877 .387 .053
98 14.831 .390 .044
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
84 14.741 .396 .042
17 14.720 .398 .031
31 14.563 .409 .039
82 14.545 .410 .029
55 14.536 .411 .020
102 14.445 .417 .020
132 14.357 .423 .019
124 14.177 .437 .027
36 14.083 .444 .027
3 14.010 .449 .024
61 13.935 .455 .022
85 13.832 .462 .023
29 13.406 .495 .082
23 13.265 .506 .097
11 12.984 .528 .171
59 12.747 .547 .250
49 12.400 .574 .427
62 12.366 .577 .386
18 12.203 .590 .441
116 11.785 .624 .689
81 11.763 .625 .642
138 11.034 .683 .950
137 11.033 .683 .930
123 10.426 .730 .995
107 10.419 .731 .991
122 10.256 .743 .995
56 10.213 .746 .993
125 10.102 .755 .994
58 9.686 .785 .999
70 9.593 .791 .999
10 9.533 .795 .999
12 9.480 .799 .999
92 9.470 .800 .998
97 8.600 .856 1.000
50 8.536 .860 1.000
Sample Covariances (Group number 1)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.443
y22 .236 1.50
5
y21 .242 .658 1.51
3
y11 .152 .254 .297 .98
0
y12 .275 .686 .433 .29
7 1.29
4
y13 .140 1.05
1 .514
.244
.644 1.46
7
x21 .100 .204 .110 .35
1 .223 .181
1.10
7
x22 .098 .267 .297 .33
2 .393 .281 .349
1.08
5
x23 .095 .150 .257 .26
0 .249 .103 .401 .431
1.59
0
x24 .032 .281 .225 .34
1 .357 .326 .345 .455 .322
1.62
6
x14 .241 .327 .227 .27
5 .312 .346 .217 .313 .270 .278
1.591
x13 .171 .145 .005 .07
0 .067 .096 .117 .124 .102 .044 .314
1.375
x12 .007 .235 .187 .21
9 .204 .253 .200 .202 .226 .182 .280 .208
.94
3
x11 .046 .138 .086 .23
3 .212 .092 .223 .250 .298 .305 .357 .322
.34
7
1.48
4
Condition number = 12.067
Eigenvalues
4.939 2.287 1.719 1.455 1.275 1.145 1.089 1.007 .930 .791 .707 .634 .617 .409
Determinant of sample covariance matrix = 3.761
Sample Correlations (Group number 1)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y2
3
1.00
0
y2
2 .160
1.00
0
y2
1 .163 .436
1.00
0
y1
1 .128 .209 .244
1.00
0
y12
.201 .492 .309 .264 1.00
0
y13
.096 .708 .345 .203 .467 1.00
0
x2
1 .079 .158 .085 .337 .186 .142
1.00
0
x2
2 .078 .209 .232 .322 .331 .223 .318
1.00
0
x2
3 .063 .097 .166 .208 .173 .067 .302 .328
1.00
0
x2
4 .021 .180 .144 .270 .246 .211 .257 .343 .200
1.00
0
x14
.159 .211 .147 .220 .218 .226 .163 .238 .170 .173 1.00
0
x1
3 .121 .101 .004 .060 .050 .067 .095 .101 .069 .029 .212
1.00
0
x1
2 .006 .197 .157 .228 .184 .215 .196 .200 .185 .147 .229 .183
1.00
0
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
x11
.031 .092 .057 .193 .153 .062 .174 .197 .194 .196 .232 .225 .294 1.00
0
Condition number = 13.205
Eigenvalues
3.647 1.610 1.218 1.033 .843 .795 .789 .740 .709 .649 .633 .566 .492 .276
Estimates (Group number 1 - Default model)
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Kepuasan <--- Kewajaran harga .459 .254 1.810 .070 par_11
Kepuasan <--- Citra Perusahaan .665 .214 3.099 .002 par_12
Loyalitas <--- Kepuasan .804 .225 3.570 *** par_13
Loyalitas <--- Kewajaran harga .109 .154 .711 .477 par_14
Loyalitas <--- Citra Perusahaan .271 .183 1.479 .139 par_15
x11 <--- Kewajaran harga 1.000
x12 <--- Kewajaran harga .848 .273 3.106 .002 par_1
x13 <--- Kewajaran harga .752 .273 2.755 .006 par_2
x14 <--- Kewajaran harga 1.015 .357 2.842 .004 par_3
x24 <--- Citra Perusahaan 1.000
x23 <--- Citra Perusahaan .897 .263 3.411 *** par_4
x22 <--- Citra Perusahaan 1.085 .273 3.973 *** par_5
x21 <--- Citra Perusahaan .820 .223 3.670 *** par_6
y13 <--- Kepuasan 1.000
y12 <--- Kepuasan .755 .112 6.757 *** par_7
y11 <--- Kepuasan .379 .104 3.647 *** par_8
y21 <--- Loyalitas 1.000
y22 <--- Loyalitas 1.772 .335 5.289 *** par_9
y23 <--- Loyalitas .392 .189 2.078 .038 par_10
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Kepuasan <--- Kewajaran harga .317
Kepuasan <--- Citra Perusahaan .490
Loyalitas <--- Kepuasan 1.183
Loyalitas <--- Kewajaran harga .111
Loyalitas <--- Citra Perusahaan .294
x11 <--- Kewajaran harga .500
x12 <--- Kewajaran harga .532
x13 <--- Kewajaran harga .391
Estimate
x14 <--- Kewajaran harga .490
x24 <--- Citra Perusahaan .510
x23 <--- Citra Perusahaan .463
x22 <--- Citra Perusahaan .677
x21 <--- Citra Perusahaan .506
y13 <--- Kepuasan .741
y12 <--- Kepuasan .592
y11 <--- Kepuasan .339
y21 <--- Loyalitas .489
y22 <--- Loyalitas .875
y23 <--- Loyalitas .196
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Kewajaran harga
.371 .173 2.141 .032 par_16
Citra Perusahaan
.422 .167 2.526 .012 par_17
e15
.512 .170 3.017 .003 par_18
e16
.027 .072 -.371 .710 par_19
e1
1.113 .184 6.040 *** par_20
e2
.676 .121 5.609 *** par_21
e3
1.166 .164 7.113 *** par_22
e4
1.209 .199 6.070 *** par_23
e8
1.204 .178 6.771 *** par_24
e7
1.249 .175 7.125 *** par_25
e6
.587 .127 4.622 *** par_26
e5
.823 .122 6.722 *** par_27
e11
.637 .119 5.358 *** par_28
e10
.822 .113 7.283 *** par_29
e9
.861 .106 8.092 *** par_30
e12
1.143 .146 7.816 *** par_31
e13
.343 .156 2.196 .028 par_32
e14
1.386 .168 8.271 *** par_33
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Kepuasan
.341
Loyalitas
1.075
y23
.038
y22
.766
y21
.239
y11
.115
y12
.350
y13
.549
Estimate
x21
.256
x22
.459
x23
.214
x24
.260
x14
.240
x13
.153
x12
.283
x11
.250
Matrices (Group number 1 - Default model)
Implied (for all variables) Covariances (Group number 1 - Default model)
Citra
Perus
ahaan
Kewa
jaran
harga
Kepu
asan
Loy
alita
s
y2
3
y2
2
y2
1
y
1
1
y1
2
y1
3
x2
1
x2
2
x2
3
x2
4
x1
4
x1
3
x
1
2
x1
1
Citra
Perus
ahaan
.422
Kewa
jaran
harga
.000 .371
Kepu
asan .281 .170 .777
Loyal
itas .111 .096 .530 .358
y23 .044 .038 .208 .141
1.
44
1
y22 .197 .171 .939 .635 .2
49
1.
46
8
y21 .111 .096 .530 .358 .1
41
.6
35
1.
50
1
y11 .106 .065 .295 .201 .0
79
.3
56
.2
01
.9
7
3
y12 .212 .129 .586 .400 .1
57
.7
08
.4
00
.2
2
2
1.
26
4
y13 .281 .170 .777 .530 .2
08
.9
39
.5
30
.2
9
5
.5
86
1.
41
4
x21 .346 .000 .230 .091 .0
36
.1
62
.0
91
.0
8
7
.1
74
.2
30
1.
10
7
x22 .458 .000 .305 .121 .0
47
.2
14
.1
21
.1
1
6
.2
30
.3
05
.3
76
1.
08
5
x23 .379 .000 .252 .100 .0
39
.1
77
.1
00
.0
9
6
.1
90
.2
52
.3
11
.4
11
1.
59
0
x24 .422 .000 .281 .111 .0
44
.1
97
.1
11
.1
0
6
.2
12
.2
81
.3
46
.4
58
.3
79
1.
62
6
x14 .000 .376 .173 .098 .0
38
.1
73
.0
98
.0
6
6
.1
30
.1
73
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
1.
59
1
x13 .000 .279 .128 .072 .0
28
.1
28
.0
72
.0
4
9
.0
97
.1
28
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.2
83
1.
37
5
x12 .000 .314 .144 .082 .0
32
.1
45
.0
82
.0
5
5
.1
09
.1
44
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.3
19
.2
37
.9
4
3
x11 .000 .371 .170 .096 .0
38
.1
71
.0
96
.0
6
5
.1
29
.1
70
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.3
76
.2
79
.3
1
4
1.
48
4
Implied (for all variables) Correlations (Group number 1 - Default model)
Citra
Perus
ahaan
Kewa
jaran
harga
Kep
uasa
n
Loy
alita
s
y2
3
y2
2
y2
1
y1
1
y1
2
y1
3
x2
1
x2
2
x2
3
x2
4
x1
4
x1
3
x1
2
x1
1
Citra
Perus
ahaan
1.000
Kewa
jaran
harga
.000 1.000
Kepu
asan .490 .317
1.00
0
Loyal
itas .286 .264
1.00
4
1.00
0
y23 .056 .052 .196 .196
1.
00
0
y22 .250 .231 .879 .875 .1
71
1.
00
0
y21 .140 .129 .491 .489 .0
96
.4
28
1.
00
0
y11 .166 .108 .339 .340 .0
67
.2
98
.1
66
1.
00
0
y12 .290 .188 .592 .594 .1
16
.5
20
.2
90
.2
01
1.
00
0
y13 .363 .235 .741 .744 .1
46
.6
51
.3
64
.2
51
.4
38
1.
00
0
x21 .506 .000 .248 .145 .0
28
.1
27
.0
71
.0
84
.1
47
.1
84
1.
00
0
x22 .677 .000 .332 .194 .0
38
.1
70
.0
95
.1
13
.1
96
.2
46
.3
43
1.
00
0
x23 .463 .000 .227 .132 .0
26
.1
16
.0
65
.0
77
.1
34
.1
68
.2
34
.3
13
1.
00
0
x24 .510 .000 .250 .146 .0
29
.1
28
.0
71
.0
85
.1
48
.1
85
.2
58
.3
45
.2
36
1.
00
0
x14 .000 .490 .156 .130 .0
25
.1
13
.0
63
.0
53
.0
92
.1
15
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
1.
00
0
x13 .000 .391 .124 .103 .0
20
.0
90
.0
50
.0
42
.0
73
.0
92
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.1
91
1.
00
0
x12 .000 .532 .169 .141 .0
28
.1
23
.0
69
.0
57
.1
00
.1
25
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.2
61
.2
08
1.
00
0
x11 .000 .500 .159 .132 .0
26
.1
16
.0
65
.0
54
.0
94
.1
18
.0
00
.0
00
.0
00
.0
00
.2
45
.1
95
.2
66
1.
00
0
Implied Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.441
y22 .249 1.468
y21 .141 .635 1.501
y11 .079 .356 .201 .973
y12 .157 .708 .400 .222 1.264
y13 .208 .939 .530 .295 .586 1.414
x21 .036 .162 .091 .087 .174 .230 1.107
x22 .047 .214 .121 .116 .230 .305 .376 1.085
x23 .039 .177 .100 .096 .190 .252 .311 .411 1.590
x24 .044 .197 .111 .106 .212 .281 .346 .458 .379 1.626
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
x14 .038 .173 .098 .066 .130 .173 .000 .000 .000 .000 1.591
x13 .028 .128 .072 .049 .097 .128 .000 .000 .000 .000 .283 1.375
x12 .032 .145 .082 .055 .109 .144 .000 .000 .000 .000 .319 .237 .943
x11 .038 .171 .096 .065 .129 .170 .000 .000 .000 .000 .376 .279 .314 1.484
Implied Correlations (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.000
y22 .171 1.000
y21 .096 .428 1.000
y11 .067 .298 .166 1.000
y12 .116 .520 .290 .201 1.000
y13 .146 .651 .364 .251 .438 1.000
x21 .028 .127 .071 .084 .147 .184 1.000
x22 .038 .170 .095 .113 .196 .246 .343 1.000
x23 .026 .116 .065 .077 .134 .168 .234 .313 1.000
x24 .029 .128 .071 .085 .148 .185 .258 .345 .236 1.000
x14 .025 .113 .063 .053 .092 .115 .000 .000 .000 .000 1.000
x13 .020 .090 .050 .042 .073 .092 .000 .000 .000 .000 .191 1.000
x12 .028 .123 .069 .057 .100 .125 .000 .000 .000 .000 .261 .208 1.000
x11 .026 .116 .065 .054 .094 .118 .000 .000 .000 .000 .245 .195 .266 1.000
Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 .002
y22 -.013 .037
y21 .101 .023 .012
y11 .074 -.102 .096 .008
y12 .118 -.022 .033 .075 .030
y13 -.068 .113 -.016 -.051 .057 .053
x21 .064 .042 .019 .264 .049 -.049 .000
x22 .050 .053 .176 .216 .163 -.024 -.027 .000
x23 .056 -.027 .158 .164 .059 -.149 .090 .019 .000
x24 -.011 .084 .114 .235 .146 .045 -.001 -.003 -.057 .000
x14 .203 .154 .130 .209 .182 .173 .217 .313 .270 .278 .000
x13 .142 .017 -.067 .021 -.030 -.032 .117 .124 .102 .044 .031 .000
x12 -.025 .090 .105 .164 .095 .108 .200 .202 .226 .182 -.039 -.029 .000
x11 .008 -.033 -.011 .168 .083 -.078 .223 .250 .298 .305 -.019 .043 .033 .000
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 .011
y22 -.102 .212
y21 .806 .165 .066
y11 .731 -.968 .928 .065
y12 1.024 -.169 .270 .778 .199
y13 -.554 .773 -.124 -.498 .463 .312
x21 .598 .387 .172 2.988 .488 -.457 .000
x22 .476 .489 1.619 2.466 1.606 -.221 -.273 .000
x23 .436 -.204 1.200 1.554 .483 -1.156 .782 .165 .000
x24 -.086 .636 .857 2.192 1.184 .344 -.012 -.029 -.410 .000
x14 1.578 1.178 .986 1.979 1.506 1.349 1.927 2.808 2.003 2.036 .000
x13 1.191 .139 -.550 .219 -.265 -.273 1.122 1.193 .812 .348 .243 .000
x12 -.250 .898 1.041 2.019 1.018 1.098 2.309 2.357 2.180 1.731 -.361 -.290 .000
x11 .063 -.259 -.084 1.646 .712 -.632 2.049 2.326 2.289 2.313 -.145 .347 .316 .000
Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
Citra Perusahaan -.001 -.012 -.002 .019 .041 .069 .140 .259 .101 .116 -.006 -.005 -.009 -.007
Kewajaran harga .001 .021 .004 .010 .021 .036 -.007 -.013 -.005 -.006 .135 .104 .202 .144
Kepuasan .023 .426 .072 .041 .085 .145 .044 .082 .032 .037 .019 .015 .029 .021
Loyalitas .015 .281 .048 .036 .076 .129 -.002 -.004 -.002 -.002 .003 .003 .005 .004
Total Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .665 .459 .000 .000
Loyalitas .264 .260 .804 .000
y23 .103 .102 .315 .392
y22 .467 .460 1.424 1.772
y21 .264 .260 .804 1.000
y11 .252 .174 .379 .000
y12 .501 .347 .755 .000
y13 .665 .459 1.000 .000
x21 .820 .000 .000 .000
x22 1.085 .000 .000 .000
x23 .897 .000 .000 .000
x24 1.000 .000 .000 .000
x14 .000 1.015 .000 .000
x13 .000 .752 .000 .000
x12 .000 .848 .000 .000
x11 .000 1.000 .000 .000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .490 .317 .000 .000
Loyalitas .286 .264 1.183 .000
y23 .056 .052 .231 .196
y22 .250 .231 1.036 .875
y21 .140 .129 .578 .489
y11 .166 .108 .339 .000
y12 .290 .188 .592 .000
y13 .363 .235 .741 .000
x21 .506 .000 .000 .000
x22 .677 .000 .000 .000
x23 .463 .000 .000 .000
x24 .510 .000 .000 .000
x14 .000 .490 .000 .000
x13 .000 .391 .000 .000
x12 .000 .532 .000 .000
x11 .000 .500 .000 .000
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .665 .459 .000 .000
Loyalitas .271 .109 .804 .000
y23 .000 .000 .000 .392
y22 .000 .000 .000 1.772
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
y21 .000 .000 .000 1.000
y11 .000 .000 .379 .000
y12 .000 .000 .755 .000
y13 .000 .000 1.000 .000
x21 .820 .000 .000 .000
x22 1.085 .000 .000 .000
x23 .897 .000 .000 .000
x24 1.000 .000 .000 .000
x14 .000 1.015 .000 .000
x13 .000 .752 .000 .000
x12 .000 .848 .000 .000
x11 .000 1.000 .000 .000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .490 .317 .000 .000
Loyalitas .294 .111 1.183 .000
y23 .000 .000 .000 .196
y22 .000 .000 .000 .875
y21 .000 .000 .000 .489
y11 .000 .000 .339 .000
y12 .000 .000 .592 .000
y13 .000 .000 .741 .000
x21 .506 .000 .000 .000
x22 .677 .000 .000 .000
x23 .463 .000 .000 .000
x24 .510 .000 .000 .000
x14 .000 .490 .000 .000
x13 .000 .391 .000 .000
x12 .000 .532 .000 .000
x11 .000 .500 .000 .000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .000 .000 .000 .000
Loyalitas .534 .369 .000 .000
y23 .103 .102 .315 .000
y22 .467 .460 1.424 .000
y21 .264 .260 .804 .000
y11 .252 .174 .000 .000
y12 .501 .347 .000 .000
y13 .665 .459 .000 .000
x21 .000 .000 .000 .000
x22 .000 .000 .000 .000
x23 .000 .000 .000 .000
x24 .000 .000 .000 .000
x14 .000 .000 .000 .000
x13 .000 .000 .000 .000
x12 .000 .000 .000 .000
x11 .000 .000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .000 .000 .000 .000
Loyalitas .580 .376 .000 .000
y23 .056 .052 .231 .000
y22 .250 .231 1.036 .000
y21 .140 .129 .578 .000
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
y11 .166 .108 .000 .000
y12 .290 .188 .000 .000
y13 .363 .235 .000 .000
x21 .000 .000 .000 .000
x22 .000 .000 .000 .000
x23 .000 .000 .000 .000
x24 .000 .000 .000 .000
x14 .000 .000 .000 .000
x13 .000 .000 .000 .000
x12 .000 .000 .000 .000
x11 .000 .000 .000 .000
Modification Indices (Group number 1 - Default model)
Covariances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Kewajaran harga <--> Citra Perusahaan 17.595 .229
e9 <--> Citra Perusahaan 8.124 .180
e9 <--> e15 4.410 -.133
e5 <--> e9 5.034 .172
e4 <--> Citra Perusahaan 5.166 .181
Variances: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
M.I. Par Change
y11 <--- Citra Perusahaan 8.124 .425
y11 <--- x21 9.008 .226
y11 <--- x22 5.354 .176
y11 <--- x24 4.089 .126
y13 <--- x23 4.288 -.120
x21 <--- y11 4.683 .179
x14 <--- Citra Perusahaan 5.166 .429
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 33 77.358 72 .312 1.074
Saturated model 105 .000 0
Independence model 14 380.526 91 .000 4.182
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model .123 .922 .886 .632
Saturated model .000 1.000
Model RMR GFI AGFI PGFI
Independence model .278 .611 .551 .529
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model .797 .743 .983 .977 .981
Saturated model 1.000
1.000
1.000
Independence model .000 .000 .000 .000 .000
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
Default model .791 .630 .777
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 1.000 .000 .000
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 5.358 .000 30.769
Saturated model .000 .000 .000
Independence model 289.526 233.047 353.563
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model .557 .039 .000 .221
Saturated model .000 .000 .000 .000
Independence model 2.738 2.083 1.677 2.544
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
Default model .023 .000 .055 .903
Independence model .151 .136 .167 .000
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 143.358 151.342 240.432 273.432
Saturated model 210.000 235.403 518.872 623.872
Independence model 408.526 411.913 449.709 463.709
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model 1.031 .993 1.214 1.089
Saturated model 1.511 1.511 1.511 1.694
Independence model 2.939 2.533 3.400 2.963
HOELTER
Model HOELTER
.05
HOELTER
.01
Default model 167 185
Independence model 42 46
LAMPIRAN 7
SEM MODIFIKASI
.42
Citra Perusahaan
.38
Kewajaran harga
Kepuasan Loyalitas
x11
1.11
e1
1.00
1
x12
.68
e2
.83
1
x13
1.21
e3
.66
1
x14
1.17
e4
1.05
1
x24
1.21
e8
1.00
1x23
1.23
e7
.92
1x22
.60
e6
1.08
1x21
.84
e5
.75
1
y13
.62
e11
1.001
y12
.82
e10
.751y11
.87
e9 .361
y21
1.14
e121.001
y22
.35
e13
1.76 1
y23
1.39
e14
.391
.35
.61
.77
-.04
-.24
-.02
e16
1
.54
e15
1
Chi-Square =51.873
prob=.949
CMIN/DF=.741
GFI=.946
TLI=1.081
CFI=1.000
RMSEA=.000
AGFI=.920
.25
.18
STRUCTURE EQUATION MODEL (Modifikasi)
LOYALITAS PELANGGAN
.24
.02
Variable Summary (Group number 1)
Your model contains the following variables (Group number 1)
Observed, endogenous variables
x11
x12
x13
x14
x24
x23
x22
x21
y13
y12
y11
y21
y22
y23
Unobserved, endogenous variables
Kepuasan
Loyalitas
Unobserved, exogenous variables
Kewajaran harga
e1
e2
e3
e4
Citra Perusahaan
e8
e7
e6
e5
e11
e10
e9
e12
e13
e14
e16
e15 Variable counts (Group number 1)
Number of variables in your model: 34
Number of observed variables: 14
Number of unobserved variables: 20
Number of exogenous variables: 18
Number of endogenous variables: 16
Parameter summary (Group number 1)
Weights Covariances Variances Means Intercepts Total
Fixed 20 0 0 0 0 20
Labeled 0 0 0 0 0 0
Unlabeled 15 2 18 0 0 35
Total 35 2 18 0 0 55
Assessment of normality (Group number 1)
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
y23 1.000 5.000 -.969 -4.680 .118 .284
y22 1.000 5.000 -.870 -4.204 -.238 -.574
y21 1.000 5.000 -1.103 -5.330 .283 .683
y11 1.000 5.000 -1.149 -5.551 1.190 2.875
y12 1.000 5.000 -1.014 -4.898 .249 .602
y13 1.000 5.000 -.809 -3.910 -.344 -.831
x21 1.000 5.000 -1.051 -5.078 .513 1.239
x22 1.000 5.000 -.895 -4.324 .431 1.041
x23 1.000 5.000 -.770 -3.722 -.502 -1.212
x24 1.000 5.000 -1.081 -5.222 .106 .255
x14 1.000 5.000 -.996 -4.809 .016 .038
x13 1.000 5.000 -1.208 -5.833 .655 1.583
x12 1.000 5.000 -.624 -3.015 .316 .763
x11 1.000 5.000 -.868 -4.193 -.242 -.584
Multivariate
23.659 6.613
Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1)
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
8 32.066 .004 .423
64 28.675 .012 .482
136 28.185 .013 .291
119 26.892 .020 .304
33 26.515 .022 .203
71 25.579 .029 .228
115 25.478 .030 .132
79 24.958 .035 .119
7 24.929 .035 .061
13 24.424 .041 .061
63 24.208 .043 .041
139 24.136 .044 .022
52 24.014 .046 .012
44 23.980 .046 .005
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
109 23.446 .053 .008
80 23.014 .060 .010
65 22.804 .064 .008
51 22.632 .067 .006
42 22.583 .067 .003
38 22.421 .070 .002
24 22.293 .073 .001
68 21.941 .080 .002
26 21.818 .082 .001
73 21.792 .083 .001
93 21.549 .088 .001
41 21.129 .098 .001
53 20.976 .102 .001
114 20.847 .106 .001
19 20.615 .112 .001
111 20.377 .119 .001
46 20.010 .130 .002
110 19.534 .146 .006
129 19.078 .162 .015
83 19.067 .162 .009
47 19.049 .163 .006
16 18.991 .165 .004
37 18.851 .171 .004
1 18.821 .172 .002
9 18.315 .193 .009
34 18.190 .198 .008
113 17.817 .215 .019
95 17.759 .218 .015
88 17.617 .225 .015
131 17.384 .236 .021
54 17.324 .239 .017
67 17.194 .246 .017
40 17.108 .250 .015
21 16.976 .257 .015
57 16.894 .262 .013
105 16.757 .269 .014
134 16.680 .274 .012
99 16.652 .275 .008
35 16.580 .279 .007
91 16.424 .288 .008
5 16.316 .294 .008
60 15.893 .320 .028
77 15.735 .330 .033
76 15.729 .330 .023
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2
39 15.582 .340 .027
126 15.553 .341 .020
2 15.094 .372 .071
22 15.072 .373 .054
32 15.002 .378 .049
87 14.877 .387 .053
98 14.831 .390 .044
84 14.741 .396 .042
17 14.720 .398 .031
31 14.563 .409 .039
82 14.545 .410 .029
55 14.536 .411 .020
102 14.445 .417 .020
132 14.357 .423 .019
124 14.177 .437 .027
36 14.083 .444 .027
3 14.010 .449 .024
61 13.935 .455 .022
85 13.832 .462 .023
29 13.406 .495 .082
23 13.265 .506 .097
11 12.984 .528 .171
59 12.747 .547 .250
49 12.400 .574 .427
62 12.366 .577 .386
18 12.203 .590 .441
116 11.785 .624 .689
81 11.763 .625 .642
138 11.034 .683 .950
137 11.033 .683 .930
123 10.426 .730 .995
107 10.419 .731 .991
122 10.256 .743 .995
56 10.213 .746 .993
125 10.102 .755 .994
58 9.686 .785 .999
70 9.593 .791 .999
10 9.533 .795 .999
12 9.480 .799 .999
92 9.470 .800 .998
97 8.600 .856 1.000
50 8.536 .860 1.000
Sample Moments (Group number 1)
Sample Covariances (Group number 1)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.443
y22 .236 1.505
y21 .242 .658 1.513
y11 .152 .254 .297 .980
y12 .275 .686 .433 .297 1.294
y13 .140 1.051 .514 .244 .644 1.467
x21 .100 .204 .110 .351 .223 .181 1.107
x22 .098 .267 .297 .332 .393 .281 .349 1.085
x23 .095 .150 .257 .260 .249 .103 .401 .431 1.590
x24 .032 .281 .225 .341 .357 .326 .345 .455 .322 1.626
x14 .241 .327 .227 .275 .312 .346 .217 .313 .270 .278 1.591
x13 .171 .145 .005 .070 .067 .096 .117 .124 .102 .044 .314 1.375
x12 .007 .235 .187 .219 .204 .253 .200 .202 .226 .182 .280 .208 .943
x11 .046 .138 .086 .233 .212 .092 .223 .250 .298 .305 .357 .322 .347 1.484
Condition number = 12.067
Eigenvalues
4.939 2.287 1.719 1.455 1.275 1.145 1.089 1.007 .930 .791 .707 .634 .617 .409
Determinant of sample covariance matrix = 3.761
Sample Correlations (Group number 1)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.000
y22 .160 1.000
y21 .163 .436 1.000
y11 .128 .209 .244 1.000
y12 .201 .492 .309 .264 1.000
y13 .096 .708 .345 .203 .467 1.000
x21 .079 .158 .085 .337 .186 .142 1.000
x22 .078 .209 .232 .322 .331 .223 .318 1.000
x23 .063 .097 .166 .208 .173 .067 .302 .328 1.000
x24 .021 .180 .144 .270 .246 .211 .257 .343 .200 1.000
x14 .159 .211 .147 .220 .218 .226 .163 .238 .170 .173 1.000
x13 .121 .101 .004 .060 .050 .067 .095 .101 .069 .029 .212 1.000
x12 .006 .197 .157 .228 .184 .215 .196 .200 .185 .147 .229 .183 1.000
x11 .031 .092 .057 .193 .153 .062 .174 .197 .194 .196 .232 .225 .294 1.000
Condition number = 13.205
Eigenvalues
3.647 1.610 1.218 1.033 .843 .795 .789 .740 .709 .649 .633 .566 .492 .276
Estimates (Group number 1 - Default model)
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Kepuasan <--- Kewajaran harga .345 .328 1.053 .292 par_11
Kepuasan <--- Citra Perusahaan .608 .296 2.058 .040 par_12
Loyalitas <--- Kepuasan .773 .206 3.752 *** par_13
Loyalitas <--- Kewajaran harga .045 .179 .250 .803 par_14
Loyalitas <--- Citra Perusahaan .240 .199 1.206 .228 par_15
Estimate S.E. C.R. P Label
x11 <--- Kewajaran harga 1.000
x12 <--- Kewajaran harga .835 .236 3.542 *** par_1
x13 <--- Kewajaran harga .662 .236 2.805 .005 par_2
x14 <--- Kewajaran harga 1.054 .321 3.279 .001 par_3
x24 <--- Citra Perusahaan 1.000
x23 <--- Citra Perusahaan .924 .261 3.542 *** par_4
x22 <--- Citra Perusahaan 1.078 .255 4.220 *** par_5
x21 <--- Citra Perusahaan .746 .211 3.534 *** par_6
y13 <--- Kepuasan 1.000
y12 <--- Kepuasan .750 .111 6.776 *** par_7
y11 <--- Kepuasan .362 .101 3.575 *** par_8
y21 <--- Loyalitas 1.000
y22 <--- Loyalitas 1.764 .333 5.300 *** par_9
y23 <--- Loyalitas .390 .188 2.073 .038 par_10
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Kepuasan <--- Kewajaran harga .231
Kepuasan <--- Citra Perusahaan .427
Loyalitas <--- Kepuasan 1.166
Loyalitas <--- Kewajaran harga .045
Loyalitas <--- Citra Perusahaan .254
x11 <--- Kewajaran harga .505
x12 <--- Kewajaran harga .529
x13 <--- Kewajaran harga .347
x14 <--- Kewajaran harga .514
x24 <--- Citra Perusahaan .506
x23 <--- Citra Perusahaan .473
x22 <--- Citra Perusahaan .668
x21 <--- Citra Perusahaan .464
y13 <--- Kepuasan .759
y12 <--- Kepuasan .607
y11 <--- Kepuasan .337
y21 <--- Loyalitas .496
y22 <--- Loyalitas .877
y23 <--- Loyalitas .198
Covariances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Kewajaran harga <--> Citra Perusahaan .248 .087 2.843 .004 par_16
e5 <--> e9 .175 .081 2.151 .032 par_17
Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Kewajaran harga <--> Citra Perusahaan .624
e5 <--> e9 .205
Variances: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Kewajaran harga
.379 .161 2.350 .019 par_18
Citra Perusahaan
.416 .161 2.582 .010 par_19
e15
.543 .167 3.243 .001 par_20
e16
-.019 .068 -.277 .782 par_21
e1
1.105 .172 6.440 *** par_22
e2
.679 .108 6.273 *** par_23
e3
1.209 .159 7.595 *** par_24
e4
1.170 .183 6.380 *** par_25
e8
1.210 .173 6.978 *** par_26
e7
1.234 .172 7.171 *** par_27
e6
.601 .117 5.147 *** par_28
e5
.842 .119 7.062 *** par_29
e11
.621 .117 5.306 *** par_30
e10
.818 .112 7.292 *** par_31
e9
.868 .107 8.114 *** par_32
e12
1.141 .146 7.810 *** par_33
e13
.347 .156 2.229 .026 par_34
e14
1.386 .168 8.272 *** par_35
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Kepuasan
.358
Loyalitas
1.050
y23
.039
y22
.770
y21
.246
y11
.113
y12
.368
y13
.577
x21
.216
x22
.446
x23
.223
x24
.256
x14
.265
x13
.121
x12
.280
x11
.255
Matrices (Group number 1 - Default model)
Implied (for all variables) Covariances (Group number 1 - Default model)
Citra
Perus
ahaan
Kewa
jaran
harga
Kepu
asan
Loy
alita
s
y2
3
y2
2
y2
1
y
1
1
y1
2
y1
3
x2
1
x2
2
x2
3
x2
4
x1
4
x1
3
x
1
2
x1
1
Citra
Perus
ahaan
.416
Kewa
jaran
harga
.248 .379
Kepu
asan .339 .281 .846
Loyal
itas .151 .141 .560 .372
y23 .059 .055 .219 .145
1.
44
3
y22 .266 .249 .989 .657 .2
56
1.
50
5
y21 .151 .141 .560 .372 .1
45
.6
57
1.
51
3
y11 .123 .102 .307 .203 .0
79
.3
58
.2
03
.9
7
9
y12 .254 .211 .635 .420 .1
64
.7
42
.4
20
.2
3
0
1.
29
4
y13 .339 .281 .846 .560 .2
19
.9
89
.5
60
.3
0
7
.6
35
1.
46
7
x21 .311 .185 .253 .113 .0
44
.1
99
.1
13
.2
6
7
.1
90
.2
53
1.
07
4
x22 .449 .267 .365 .163 .0
63
.2
87
.1
63
.1
3
2
.2
74
.3
65
.3
35
1.
08
5
x23 .385 .229 .313 .139 .0
54
.2
46
.1
39
.1
1
3
.2
35
.3
13
.2
87
.4
14
1.
59
0
x24 .416 .248 .339 .151 .0
59
.2
66
.1
51
.1
2
3
.2
54
.3
39
.3
11
.4
49
.3
85
1.
62
6
x14 .261 .399 .297 .149 .0
58
.2
63
.1
49
.1
0
7
.2
23
.2
97
.1
95
.2
81
.2
41
.2
61
1.
59
1
x13 .164 .251 .186 .093 .0
36
.1
65
.0
93
.0
6
8
.1
40
.1
86
.1
22
.1
77
.1
51
.1
64
.2
64
1.
37
5
x12 .207 .316 .235 .118 .0
46
.2
08
.1
18
.0
8
5
.1
76
.2
35
.1
54
.2
23
.1
91
.2
07
.3
33
.2
09
.9
4
3
x11 .248 .379 .281 .141 .0
55
.2
49
.1
41
.1
0
2
.2
11
.2
81
.1
85
.2
67
.2
29
.2
48
.3
99
.2
51
.3
1
6
1.
48
4
Implied (for all variables) Correlations (Group number 1 - Default model)
Citra
Perus
ahaan
Kewa
jaran
harga
Kep
uasa
n
Loy
alita
s
y2
3
y2
2
y2
1
y1
1
y1
2
y1
3
x2
1
x2
2
x2
3
x2
4
x1
4
x1
3
x1
2
x1
1
Citra
Perus
ahaan
1.000
Kewa
jaran
harga
.624 1.000
Kepu
asan .571 .497
1.00
0
Loyal
itas .383 .376 .999
1.00
0
y23 .076 .074 .198 .198 1.
00
Citra
Perus
ahaan
Kewa
jaran
harga
Kep
uasa
n
Loy
alita
s
y2
3
y2
2
y2
1
y1
1
y1
2
y1
3
x2
1
x2
2
x2
3
x2
4
x1
4
x1
3
x1
2
x1
1
0
y22 .336 .330 .876 .877 .1
74
1.
00
0
y21 .190 .187 .495 .496 .0
98
.4
35
1.
00
0
y11 .192 .167 .337 .336 .0
67
.2
95
.1
67
1.
00
0
y12 .346 .302 .607 .606 .1
20
.5
31
.3
00
.2
04
1.
00
0
y13 .433 .377 .759 .758 .1
50
.6
65
.3
76
.2
56
.4
61
1.
00
0
x21 .464 .290 .265 .178 .0
35
.1
56
.0
88
.2
60
.1
61
.2
01
1.
00
0
x22 .668 .416 .381 .256 .0
51
.2
24
.1
27
.1
28
.2
31
.2
89
.3
10
1.
00
0
x23 .473 .295 .270 .181 .0
36
.1
59
.0
90
.0
91
.1
64
.2
05
.2
20
.3
16
1.
00
0
x24 .506 .316 .289 .194 .0
38
.1
70
.0
96
.0
97
.1
75
.2
19
.2
35
.3
38
.2
39
1.
00
0
x14 .321 .514 .256 .193 .0
38
.1
70
.0
96
.0
86
.1
55
.1
94
.1
49
.2
14
.1
52
.1
62
1.
00
0
x13 .217 .347 .173 .131 .0
26
.1
15
.0
65
.0
58
.1
05
.1
31
.1
01
.1
45
.1
02
.1
10
.1
79
1.
00
0
x12 .330 .529 .263 .199 .0
39
.1
75
.0
99
.0
89
.1
60
.2
00
.1
53
.2
20
.1
56
.1
67
.2
72
.1
84
1.
00
0
x11 .315 .505 .251 .190 .0
38
.1
67
.0
94
.0
85
.1
52
.1
91
.1
46
.2
10
.1
49
.1
59
.2
60
.1
76
.2
67
1.
00
0
Implied Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.443
y22 .256 1.505
y21 .145 .657 1.513
y11 .079 .358 .203 .979
y12 .164 .742 .420 .230 1.294
y13 .219 .989 .560 .307 .635 1.467
x21 .044 .199 .113 .267 .190 .253 1.074
x22 .063 .287 .163 .132 .274 .365 .335 1.085
x23 .054 .246 .139 .113 .235 .313 .287 .414 1.590
x24 .059 .266 .151 .123 .254 .339 .311 .449 .385 1.626
x14 .058 .263 .149 .107 .223 .297 .195 .281 .241 .261 1.591
x13 .036 .165 .093 .068 .140 .186 .122 .177 .151 .164 .264 1.375
x12 .046 .208 .118 .085 .176 .235 .154 .223 .191 .207 .333 .209 .943
x11 .055 .249 .141 .102 .211 .281 .185 .267 .229 .248 .399 .251 .316 1.484
Implied Correlations (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 1.000
y22 .174 1.000
y21 .098 .435 1.000
y11 .067 .295 .167 1.000
y12 .120 .531 .300 .204 1.000
y13 .150 .665 .376 .256 .461 1.000
x21 .035 .156 .088 .260 .161 .201 1.000
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
x22 .051 .224 .127 .128 .231 .289 .310 1.000
x23 .036 .159 .090 .091 .164 .205 .220 .316 1.000
x24 .038 .170 .096 .097 .175 .219 .235 .338 .239 1.000
x14 .038 .170 .096 .086 .155 .194 .149 .214 .152 .162 1.000
x13 .026 .115 .065 .058 .105 .131 .101 .145 .102 .110 .179 1.000
x12 .039 .175 .099 .089 .160 .200 .153 .220 .156 .167 .272 .184 1.000
x11 .038 .167 .094 .085 .152 .191 .146 .210 .149 .159 .260 .176 .267 1.000
Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 .000
y22 -.020 .000
y21 .096 .001 .000
y11 .073 -.105 .094 .001
y12 .111 -.056 .012 .067 .000
y13 -.079 .063 -.047 -.063 .009 .000
x21 .056 .005 -.002 .085 .033 -.072 .033
x22 .034 -.020 .134 .200 .119 -.084 .014 .000
x23 .041 -.095 .118 .146 .014 -.210 .114 .016 .000
x24 -.026 .015 .074 .218 .103 -.013 .034 .006 -.063 .000
x14 .183 .064 .078 .167 .090 .049 .022 .032 .029 .017 .000
x13 .134 -.020 -.088 .003 -.073 -.091 -.005 -.053 -.050 -.120 .050 .000
x12 -.039 .027 .069 .134 .028 .018 .046 -.021 .035 -.025 -.053 -.001 .000
x11 -.009 -.111 -.055 .131 .001 -.189 .038 -.017 .069 .057 -.042 .071 .031 .000
Standardized Residual Covariances (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
y23 .000
y22 -.155 .000
y21 .766 .007 .000
y11 .724 -.975 .901 .009
y12 .949 -.414 .098 .687 .000
y13 -.629 .414 -.347 -.601 .068 .000
x21 .530 .049 -.023 .940 .331 -.663 .256
x22 .324 -.177 1.226 2.264 1.150 -.757 .149 .000
x23 .317 -.719 .894 1.379 .113 -1.589 1.006 .140 .000
x24 -.203 .112 .556 2.031 .827 -.097 .297 .054 -.449 .000
x14 1.423 .483 .594 1.574 .730 .372 .198 .277 .213 .121 .000
x13 1.122 -.160 -.718 .026 -.639 -.746 -.047 -.507 -.394 -.939 .390 .000
x12 -.390 .264 .679 1.637 .290 .176 .531 -.235 .336 -.234 -.492 -.014 .000
x11 -.076 -.864 -.435 1.273 .004 -1.486 .351 -.150 .527 .428 -.315 .576 .298 .000
Factor Score Weights (Group number 1 - Default model)
y23 y22 y21 y11 y12 y13 x21 x22 x23 x24 x14 x13 x12 x11
Citra Perusahaan .000 -.002 .000 -.006 .039 .068 .116 .233 .097 .107 .036 .022 .049 .036
Kewajaran harga .001 .020 .004 .003 .023 .040 .035 .071 .030 .033 .128 .078 .175 .128
Kepuasan .023 .417 .072 .036 .093 .162 .030 .076 .032 .035 .022 .014 .031 .022
Loyalitas .015 .279 .048 .036 .075 .132 -.008 -.001 .000 .000 .004 .002 .005 .004
Total Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .608 .345 .000 .000
Loyalitas .230 .222 .773 .000
y23 .090 .087 .302 .390
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
y22 .406 .392 1.365 1.764
y21 .230 .222 .773 1.000
y11 .220 .125 .362 .000
y12 .456 .259 .750 .000
y13 .608 .345 1.000 .000
x21 .746 .000 .000 .000
x22 1.078 .000 .000 .000
x23 .924 .000 .000 .000
x24 1.000 .000 .000 .000
x14 .000 1.054 .000 .000
x13 .000 .662 .000 .000
x12 .000 .835 .000 .000
x11 .000 1.000 .000 .000
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .427 .231 .000 .000
Loyalitas .243 .224 1.166 .000
y23 .048 .044 .231 .198
y22 .213 .197 1.023 .877
y21 .121 .111 .578 .496
y11 .144 .078 .337 .000
y12 .259 .140 .607 .000
y13 .324 .175 .759 .000
x21 .464 .000 .000 .000
x22 .668 .000 .000 .000
x23 .473 .000 .000 .000
x24 .506 .000 .000 .000
x14 .000 .514 .000 .000
x13 .000 .347 .000 .000
x12 .000 .529 .000 .000
x11 .000 .505 .000 .000
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .608 .345 .000 .000
Loyalitas .240 .045 .773 .000
y23 .000 .000 .000 .390
y22 .000 .000 .000 1.764
y21 .000 .000 .000 1.000
y11 .000 .000 .362 .000
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
y12 .000 .000 .750 .000
y13 .000 .000 1.000 .000
x21 .746 .000 .000 .000
x22 1.078 .000 .000 .000
x23 .924 .000 .000 .000
x24 1.000 .000 .000 .000
x14 .000 1.054 .000 .000
x13 .000 .662 .000 .000
x12 .000 .835 .000 .000
x11 .000 1.000 .000 .000
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .427 .231 .000 .000
Loyalitas .254 .045 1.166 .000
y23 .000 .000 .000 .198
y22 .000 .000 .000 .877
y21 .000 .000 .000 .496
y11 .000 .000 .337 .000
y12 .000 .000 .607 .000
y13 .000 .000 .759 .000
x21 .464 .000 .000 .000
x22 .668 .000 .000 .000
x23 .473 .000 .000 .000
x24 .506 .000 .000 .000
x14 .000 .514 .000 .000
x13 .000 .347 .000 .000
x12 .000 .529 .000 .000
x11 .000 .505 .000 .000
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .000 .000 .000 .000
Loyalitas .470 .267 .000 .000
y23 .090 .087 .302 .000
y22 .406 .392 1.365 .000
y21 .230 .222 .773 .000
y11 .220 .125 .000 .000
y12 .456 .259 .000 .000
y13 .608 .345 .000 .000
x21 .000 .000 .000 .000
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
x22 .000 .000 .000 .000
x23 .000 .000 .000 .000
x24 .000 .000 .000 .000
x14 .000 .000 .000 .000
x13 .000 .000 .000 .000
x12 .000 .000 .000 .000
x11 .000 .000 .000 .000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
Citra Perusahaan Kewajaran harga Kepuasan Loyalitas
Kepuasan .000 .000 .000 .000
Loyalitas .498 .269 .000 .000
y23 .048 .044 .231 .000
y22 .213 .197 1.023 .000
y21 .121 .111 .578 .000
y11 .144 .078 .000 .000
y12 .259 .140 .000 .000
y13 .324 .175 .000 .000
x21 .000 .000 .000 .000
x22 .000 .000 .000 .000
x23 .000 .000 .000 .000
x24 .000 .000 .000 .000
x14 .000 .000 .000 .000
x13 .000 .000 .000 .000
x12 .000 .000 .000 .000
x11 .000 .000 .000 .000