Tes Diabetes Melitus

30
Tes Diabetes Melitus Oleh: Ardhea Jaludamascena

description

farmasi

Transcript of Tes Diabetes Melitus

Tes Diabetes Melitus

Oleh:

Ardhea Jaludamascena

DEFINISI DIABETES MELITUS

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin

atau kedua-duanya (American Diabetes Association (ADA) 2005)

KLASIFIKASI DIABETES MELITUSKlasifikasi DM menurut PERKENI 2006

Penyebab Tipe 1 (IDDM)• Destruksi sel beta islet karena proses autoimun

menyebabkan defisiensi sekresi insulin sampai nol• Islet cell Antibodiesdan Antibodies against insulin

ditemukan setelah infeksi mumps, rubella, measles, chikenpox, Coxsakie , Influenza

• protein Susu sapi juga memacu inisiasi autoimunitas sel beta dan diabetes

• food adidtives atau toksin seperti nitrosamines

Penyebab type 2 (NIDDM)

• Genetik• Ditemukan kadar insulin meningkat dan

toleransi glukosa resistensi insulin• Pada obese: resistensi insulin dijaringan

perifer (otot, lemak) sehingga kebutuhan insulin meningkat

• Pada non obese : defek sel beta produksi insulin <

PERBEDAAN IDDM & NIDDM

IDDM NIDDM

Respon insulin Rata Bervariasi

Hub dg Antibodi Ada Tidak

Hub dg HLA Ya Tidak

Kerusakan sel β Ya Tidak

Diturunkan Tidak Ya

Usia Anak/muda Puncak 40th

Sekresi Insulin Rendah/nol N/Naik/Resist

Berat badan Underweight Overweihgt

GEJALA DIABETES MELITUS

•Keluhan klasik DM berupa : poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.•Keluhan lain dapat berupa : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Kepentingan diagnosisa) Pemeriksaan untuk menunjang diagnosisb) Pemeriksaan untuk diagnosis banding

2. Kepentingan pemantauan3. Mengetahui terjadinya komplikasi4. Self monitoring pendrita

Tujuan Pemeriksaan Laboratorium

1.a. Pemeriksaan untuk Menunjang Diagnosa

1. Glukosa darahTahap Pra Analitik-Persiapan penderita:

GDP: -puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan,minum air putih tetap boleh

-semua obat dihentikan dahuluGD2PP: -dilakukan 2 jam setelah tes GDP-pasien diberikan beban 100 g karbohidrat

sebelum tes

Persiapan penderita (lanjutan)

TTGO: -3 hari sebelum pemeriksaan,pasien makan dan beraktivitas seperti biasanya(tidak berlebihan),tidak merokok,tidak minum kopi/alkohol-puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan

-diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa), atau 1,75 gram/kgBB(anak-anak), dalam air 250 mL, diminum dalam 5 menit

-puasa kembali sampai pemeriksaan 2 jam- selama pemeriksaan tetap istirahat

Persiapan sampel: -Sampel pagi hari-Utk tes saring/kontrol: plasma vena, serum, kapiler Utk tes diagnostik: plasma vena-Sampel plasma stabil <1 jam-Sampel serum stabil <2 jam-Sampel simpan ditambahkan Natrium Fluorida. Pada suhu 15-25oC stabil 24 jam.Pada suhu 4oC stabil 10 hari

Prinsip Pemeriksaan :1.Glukose oksidase

Menggunakan prinsip reaksi enzimatik

2. HeksokinaseMenggunakan prinsip reaksi enzimatik

Tahap Paska AnalitikInterpretasi Hasil

2. Glukosa UrinTahap Pra AnalitikPersiapan Pasien :

-Sama dengan persiapan tes GDPPersiapan Sampel :

-Sampel urin pagi-Sampel dimasukkan pada penampung

bersih tanpa pengawet-Sebaiknya disimpan pada suhu ruangan-Pemeriksaan paling lambat 2 jam

Prinsip Pemeriksaan

1.Tes Benedict (kualitatif)Perubahan zat warna tertentu (benedict) jika

direduksi dengan glukosa2.Tes Carik Celup (semi kuantitatif)

Metode enzimatik, Kertas dilapisi oleh enzim glukosa oksidase, peroksidase, o-toluidin yang berubah warna bila dioksidasi

Tahap AnalitikCara Kerja :1.Tes Benedict

-Masukkan 5 ml reagen benedict pada tabung reaksi

-Teteskan 5-8 tetes urin ke dalam tabung-Didihkan air pada gelas piala-Masukkan tabung ke dalam air mendidih

hingga seluruh sampel terbenm selama 5 menit-Angkat tabung, kocok dan baca hasil

2. Tes Carik Celup

-Masukkan 5 ml urin ke dalam tabung reaksi-Benamkan carik celup pada sampel urin, diamkan 1 menit-Angkat dan tiriskan carik celup-Bandingkan warna yang muncul dengan standar warna

Tahap Paska AnalitikInterpretasi hasil1.Tes Benedict

Warna Interpretasi Hasil

hijau kekuningan + 0,5-1%kuning keruh ++ 1-1,5%

jingga/warna lumpur keruh +++ 2-3,5%

merah keruh ++++ >3,5%

2. Tes Carik Celup

Interpretasi ± 50-250 mg/100ml+ 250-500 mg/100ml

++ 500-1000 mg/100ml+++ 1000-2000 mg/100ml

++++ >2000 mg/100ml

1.b. Pemeriksaan untuk Diagnosis Banding 1. Kadar C-Peptida Darah

-Menggambarkan potensi sel beta utk produksi insulin-Pegangan untuk terapi insulin-Sampel yg digunakan darah vena pasien puasa-Metode : RIA-Nilai normal: 0,17-0,9 mmol/L

2. Kadar Insulin Darah-Untuk membedakan IDDM dan NIDDM-Sampel : darah vena puasa dengan heparin-Nilai normal: 0-17 μIU/mL (bebas);

0-35 μIU/mL (imunoreaktif)-IDDM : menurun atau 0-NIDDM : meningkat, normal atau tinggi

2. Pemeriksaan untuk Kepentingan pemantauan a. Harian

• Reduksi urin• GDP dan GD2PP• Menggambarkan 1-2 x 24 jam• Nilai rujukan sama

b. Mingguan• Fruktosamin Serum• Ketoamin hasil glikosilasi protein• Menggambarkan keadaan 2-3 minggu• Makin >> makin jelek

c. Bulanan• HbA1c

nunung-S1

Nilai normal fruktosamine dan gambaran kwalitas pengendalian Glukosa darah penderita DM

Keadaan Kadar Fruktosamin serum(mmol/L)

Normal 2,0-2,8

Pengendalian memuaskan

2,8-3,2

Pengendalian sedang 3,2-3,7

Pengendalian jelek >3,7

• HbA1c merupakan ikatan enzimatik antara Glukosa dengan N terminal valin pada rantai beta Hb yang bersifat permanen (Glikosilasi Hb)

• Hb pada manusia : HbA, HbA2, HbF• HbA terdiri dari HbA1a,HbA1b, HbA1c(80%)• HbA+Glukosa pre HbA1c HbA1c• Proses berlangsung sepanjang usia eritrosit• Prosentase HbA1c sesuai kadar glukosa darah

tolok ukur kadar glukosa darah selama 8-10 minggu

Pemeriksaan HbA1c

Tahap Pra AnalitikPemeriksaan HbA1c

Persiapan Pasien-Pasien tidak perlu puasa-Penghentian obat2 tertentu

Persiapan Sampel-Darah kapiler atau vena dengan

antikoagulanPrinsip

-Pemisahan HbA1c dr Hb Total dengan hemolisat, pengukuran dilakukan dengan turbidimetric immunoassay

Tahap Paska AnalitikInterpretasi Hasil-Pasien non DM: 4,2% - 5,9%-Pasien DM:

Pengendalian baik : 4 - 5,9%Pengendalian sedang : 6 – 8%Pengendalian buruk : >8%

Hubungan HbA1c dgn kadar glukosa darah

HbA1c Kadar glukosa darah rata-rata(mg%)

9 100

9-11 100-150

12-13 150-200

14-15 250

>15 >275

Semakin tinggi HbA1c makin tinggi kadar glukosa darah

3. Pemeriksaan untuk Mengetahui adanya Komplikasi

a. Komplikasi akut• Glukosa darah• Ureum darah• Analisa Gas Darah• Pemeriksaan Elektrolit• Pemeriksaan Keton

b. Komplikasi kronik• Darah rutin• Urin rutin• Mikroalbumin • Proteinuri• Tes Agregasi

Trombosit• Fraksi Lipid

4. Self Monitoring• Glukosa Darah • Glukosa urin