Terjemahan reffereshing

5
Tekhnik dasar bedah Instrument Hanya dibutuhkan beberapa instrument dasar dan beberapa alat sebagai seorang pemula, antara lainnya : pisau, dissecting force, gunting, beberapa alat pemegang seperti artery forcep ( disebut sebagai snap, haemostats, clips dan points) dan needle holder. Knife Ada 2 cara memegang : external dan internal. Untuk bedah minor, pegangan internal – kurang lebih sama dalam memegang sebuah pena – sangat mudah untuk dikendalikan. Akan tetapi, memulai insisi menggunakan pegangan external untuk menusuk bagian kulit menggunakan ujung pisau menembus lapisan dermis. Ingat kita juga bisa menggunakan pisau untuk memotong jaringan jika yang dipotong sudah diregangkan – gunakan tangan satunya atau pinset untuk melakukannya. Dissecting forceps (pinset) Ada 2 tipe ; bergerigi untuk memegang jaringan seperti kulit dan fascia (Fig. 2.3A), yang mengandung sebagian besar kolagen dan bisa(Fig.2.3B) untuk merobek, untuk jaringan seperti usus. Hampir selalu dipegang ditangan kiri dengan pegangan triangular grip(Fig.2.4) dan dapat diletakkan ditelapak tangan jika tidak digunakan. (Fig.2.5) Ring-Handled Instrument Semua ini harus digunakan dengan tangan dalam posisi supinasi parsial atau lengkap ( Fig.2.6A), jika tangan diputar kearah pronasi (Fig. 2.6B), lebih sulit untuk melihat kedaerah yang sedang dikerjakan dan juga kurang fleksibilitas dalam mengendalikan posisi pada titik instrumen. Selalu menggunakan jari jempol dan jari keempat untuk menahan kedua ring karena memberikan control yang baik. Gunting bekerja dimana aposisi dari pisau pada dimana titik mereka memotong. Untuk memaksimalkan, tekan keatas pada ekstremitas kanan pada ibu jari dan tarik kebawah jari keempat (Fig.2.7), tangan kiri

description

terjemahan reffereshing dr. asep

Transcript of Terjemahan reffereshing

Tekhnik dasar bedahInstrumentHanya dibutuhkan beberapa instrument dasar dan beberapa alat sebagai seorang pemula, antara lainnya : pisau, dissecting force, gunting, beberapa alat pemegang seperti artery forcep ( disebut sebagai snap, haemostats, clips dan points) dan needle holder.KnifeAda 2 cara memegang : external dan internal. Untuk bedah minor, pegangan internal kurang lebih sama dalam memegang sebuah pena sangat mudah untuk dikendalikan. Akan tetapi, memulai insisi menggunakan pegangan external untuk menusuk bagian kulit menggunakan ujung pisau menembus lapisan dermis. Ingat kita juga bisa menggunakan pisau untuk memotong jaringan jika yang dipotong sudah diregangkan gunakan tangan satunya atau pinset untuk melakukannya.Dissecting forceps (pinset)Ada 2 tipe ; bergerigi untuk memegang jaringan seperti kulit dan fascia (Fig. 2.3A), yang mengandung sebagian besar kolagen dan bisa(Fig.2.3B) untuk merobek, untuk jaringan seperti usus. Hampir selalu dipegang ditangan kiri dengan pegangan triangular grip(Fig.2.4) dan dapat diletakkan ditelapak tangan jika tidak digunakan. (Fig.2.5)Ring-Handled InstrumentSemua ini harus digunakan dengan tangan dalam posisi supinasi parsial atau lengkap ( Fig.2.6A), jika tangan diputar kearah pronasi (Fig. 2.6B), lebih sulit untuk melihat kedaerah yang sedang dikerjakan dan juga kurang fleksibilitas dalam mengendalikan posisi pada titik instrumen. Selalu menggunakan jari jempol dan jari keempat untuk menahan kedua ring karena memberikan control yang baik. Gunting bekerja dimana aposisi dari pisau pada dimana titik mereka memotong. Untuk memaksimalkan, tekan keatas pada ekstremitas kanan pada ibu jari dan tarik kebawah jari keempat (Fig.2.7), tangan kiri harus melakukan yang sebaliknya . Semua ring instrumen dapat diletakkan ditelapak tangan (Fig. 2.8). Melepaskan Ring Handled InstrumentHal ini sering diperlukan ketika saat membantu operasi. Gunakan salah satu tekhnik yang ditunjukkan ( Fig. 2.9A dan B). Jangan meletakkan jari terlalu dalam. Latihan sampai anda benar benar mahir.

Knot Tying ( simpul ikatan)Tanyakan ke ahli bedah untuk menunjukkan bagaimana untuk menyimpul menggunakan satu tangan atau kedua tangan - ini jauh lebih baik daripada melihat digambar. Ahli bedah yang handal dapat menyimpul menggunakan kedua tangan seperti tangan yang aktif. Langkah langkah menyimpul menggunakan needle holder ditunjukkan dalam gambar.Simple woud ecxision dan closure ( eksisi dan penutupan luka sederhana)Kebanyakan luka pada kecelakaan dan emergensi pada trauma minor tidak sulit untuk dikerjakan. Kebanggaan tersendiri pada ahli bedah, tetapi bagaimanapun harus dilakukan dan dikerjakan dengan baik. Sebelum pengobatan dikerjakan, kamu harus benar benar yakin pada pemeriksaan fisik apakah ada perdarahan dan saraf yang mempersarafi selama luka.1. Buat sayatan langsung menggunakan pisau bedah sekali pakai atau pisau cukur. Tindakan ini membuat bagian yang luka terlihat dan membuat posisi yang lebih mudah untuk melakukan tindakan.2. Bersihkan area luka. Kotoran harus dihapus dari kulit dan bagian sekitarnya dengan sikat atau sabun dan juga air.3. Infiltrasi anastesi lokal.4. Jelajahi luka menggunakan instrumen tumpul seperti ujung gunting bedah melengkung atau pinset non bergerigi/anatomis. Catat kerusakan pada struktur seperti saraf atau tendon, dan pada tahap ini jangan ragu untuk mencari bantuan. 5. Excisi kerusakan, lemak yang longgar atau ditutupi dengan kotoran mudah dilihat dan harus dipotong kembali menggunakan pisau bedah atau gunting bedah melengkung sampai berdarah. Hati-hati agar tidak menyebabkan banyak kerusakan. Memar atau otot yang mati ini gelap dan tidak berkedut ketika digenggam menggunakan forcep bedah. Potong sekali lagi sampai berdarah.Kulit biasanya membutuhkan digunting hanya untuk menyingkirkan tepi yang tidak rata agar saat penutupan menjadi rapi. 6. Amankan perdarahan dengan menjepit pembuluh darah dan gunakan hemostat yang baik. Ligasi menggunakan serat sintesis yang baik, atau putar seperti yang ditunjukkan digambar.7. Tutup luka menggunakan satu atau dua lapisan. Lapisan harus seperti :a. Untuk melenyapkan ruang yang mati.b. Untuk menyatukan lapisan strukturalLapisan yang dalam lebih baik ditutup menggunakan simpul mengikat secara internal. Benang sintetis yang bisa diserap sebaiknya yang digunakan. Dalam beberapa keadaan, lapisan yang dalam dapat ditempatkan dan beberapa dukungan untuk penutupan kulit. Jika telah selesai, ditambahkan isolasi juga untuk menutup kulit.8. Untuk penutupan kulit sebaiknya, menggunakan 4/0 nylon atau polypropylene sebagai lebih sederhana dan menggunakan tekhnik jahitan vertikal.Tekhnik InjeksiInjeksi yang paling sering digunakan dan yang diberikan biasanya melalui rute intravena. Akan tetapi, dari waktu ke waktu akhirnya harus memberikan suntikan dengan ruti alternative. Sebelum memberikan injeksi, tangan harus dicuci terlebih dahulu dan area yang diinjeksi harus bersih. Selalu cek obat terutama jika orang lain yang melakukannya.Bagian yang diinjeksiIntravenaInjeksi intravena diberikan menggunakan tekhnik yang sama seperti untuk veneseksi. Turniket diletakkan disekitar lengan atas dan vena yang cocok dipilih dalam fossa antecubital. Setelah jarum dengan jarum suntik yang berisi pemberian obat telah dimasukkan ke dalam vena dan darah ditarik untuk mengkonfirmasi keberhasilan, turniket dilepaskan dan substansi disuntikkan. Pemeberian volume besar obat, seperti kemoterapi, difasilitasi oleh penyisipan jarum kupu-kupu yang dapat sementara diamankan diposisi dengan pita. Obat yang mau diberikan dalam waktu jangka lama sebaiknya diberikan menggunakan infus intravena set setelah dimasukkan cannul intravena.Setelah dimasukkan cannul kupu-kupu, suntikan dan jarumnya harus dibuang dan suntikan lebih lanjut diberikan dengan jarum suntik baru. Ini menghilangkan tahap penyuntikan jarum untuk kemungkina penggunaan lebih lanjut.IntramuscularTekhnik ini biasanya digunakan untuk pemberian anagesik dan antibiotik serta untuk beberapa vaksin. Penggunaan ukuran jarum 21 G untuk injeksi intramuskular dibagian bokong dan paha, dan ukuran jarum 23 G untuk injeksi intradeltoid. Poin UmumAnastesi lokal sebaiknya tidak digunakan dalam jaringan yang radang atau jaringan yang terinfeksi karena penyerapan yang sistemik yang cepat dapat terjadi menyebabkan efek samping toksik. Penyerapan agen ke dalam sirkulasi sistemik bertanggung jawab atas penghentian tindakan. Dengan demikian, mengurangi aliran darah lokal dengan vasokonstriksi (menggunakan adrenaline) atau menerapkan turnikuet akan memperpanjang aksi.Pilihan Anastesi1. Lignocaine merupakan agen umum yang paling digunakan dan direkomendasikan untuk prosedur minor. Ini bisa dikombinasikan dengan adrenaline untuk mengurangi perdarahan, seperti dalam operasi wajah dan kulit kepala. Tidak boleh digunakan dalam operasi ekstremitas seperti telinga dan penis karena dapat menyebabkan iskemia.Solusi : 0.5% ( 5 mg/ml)1% ( 10 mg/ml)2% (20 mg/ml)Dengan adrenaline 1: 200 000 (500 g/100 ml)Dosis maksimal lignocain adalah 200 mg jika digunakan sendiri, atau 500 mg ketika dikombinasikan dengan adrenaline. Dosis maksimal yang aman dari adrenaline adalah 500 g.2. Bupivacaine digunakan dalam anastesi jangka lama yang dibutuhkan sebagai regional blok, epidural blok, dan anastesi spinal. Memiliki aksi yang bertahan hingga 4 8 jam, dan dosis maksimal adalah 150 mg/4jam.3. Prilocaine merupakan short acting dengan dosis maksimal 400 mg ketika digunakan sendiri atau 600 mg ketika digunakan bersama adrenaline.N.B. Dosis ini berdasarkan berat 70 kg dewasa.Efek ToxicJika dosis melebihi dosis maksimal atau agen yang masuk kedalam sirkulasi umum, agitasi, kejang dan aritmia jantung ( termasuk serangan jantung) dapat terjadi. Ketika dihadapi dengan kejang, 10 20 mg intravena diazepam harus diberikan pertama. Jika gagal untuk mengontrol kejang, 50 100 mg chlorpromazine diberikan, melalui intravena. Kejang yang berkelanjutan mungkin memerlukan pemberian thiopentone inravena untuk kontrol.Rute rute pemberian1. Infiltrasi lokal2. Regional Nerve block3. Epidural dan Spinal4. Biers block5. TopicalSpray : digunakan pada anastesi oropharynx dan pita suara sebelum intubasi endotracheal dan gastroscopy