TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA
Transcript of TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA
PENGARUH COUNTRY IMAGE DAN BEAUTY VLOGGER REVIEW
TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA
(Studi kasus pada Althea.kr)
Oleh:
IRMA KURNIASARI
NIM.11140810000103
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017
ii
PENGARUH COUNTRY IMAGE DAN BEAUTY VLOGGER REVIEW
TERHADAP PURCHASE INTENTION KONSUMEN KOSMETIK KOREA
(Studi kasus pada Althea.kr)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Irma Kurniasari
NIM: 11140810000103
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM
NIP: 19780307 2001 01 2 003
.
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Senin, 10 April 2017 telah dilaksanakan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Irma Kurniasari
2. NIM : 11140810000103
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Country Image, dan Beauty Vlogger
Review terhadap Purchase Intention Konsumen Kosmetik Korea
(Studi kasus pada Althea.kr)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 April 2017
Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM
NIP : 19780307 2001 01 2 003
Mira Cahyoningtyas, M.Si ( )
NUP : 9920112701
v
LEMBAR PENRNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama lengkap : Irma Kurniasari
2. Tempat, tanggal lahir : Bogor, 01 maret 1994
3. Alamat : Jln.Rambutan 8 blok c18 no 10 Gunung Putri,
Bogor 16961
4. Telepon : 08586735280
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN Citeureup 04 : Tahun 2000-2006
2. SMP Yayasan Indocement : Tahun 2006-2009
3. MAN 2 Kota Bogor : Tahun 2009-2012
4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013-2017
III. PENDIDIKAN NON FORMAL.
1. Pelatihan analisis teknikal dan fundamental oleh Kresna Security pada
tahun 2015.
2. Bimbingan bahasa Inggris La Thanza 2014-2015.
3. Pelatihan design adobe photoshop 2015-2016
4. Bimbingan bahasa Prancis Euro Management 2017
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Marketing informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen
Periode 2014 – 2015.
vi
2. Marketing komunikasi Laboratorium Pasar Modal Fakultas Ekonomi &
Bisnis Periode 2014 – 2015.
3. Marketing komunikasi AIESEC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode
2015-2016.
4. Volunteer pada Korean Youth Volunteer Program 2015
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Edi Hendarto
2. Ibu : Sri Purwanti
3. Alamat : Jl.Rambutan 8 blok c18 no 10 RT 001/010 Gunung Putri,
Bogor 16961
viii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of country image and
beauty vlogger review towards purchase intention of korean cosmetics
consumer . Type of this research is quantitative. The data source of this study
is the primary data derived from the sample of Korean cosmetics users and a
viewer of beauty vlogger Veronica Ong channel. The data was collected using
convenience sampling by distributing to 100 respondents the average
respondent came from urban city in Java . This research uses multiple linear
regression analysis method. The findings of this study show that (1) Country
image has significantly influence to purchase intention. on Althea.kr site (2)
Beauty vlogger review has significantly influence to purchase intention.on
Althea.kr site..
Keyword: country image, beauty vlogger, e-commerce, purchase intention
ix
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh country
image dan beauty vlogger review terhadap purchase intention konsumen
kosmetik Korea studi kasus pada Althea.kr. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari
sampel yaitu pengguna kosmetik Korea dan pemirsa dari channel beauty
vlogger Veronica Ong. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
convenience sampling dengan menyebarkan kepada 100 responden rata rata
responden berasal dari kota besar di pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan
metode analisis regresi linier berganda. Hasil temuan dari penelitian ini
menunjukan bahwa 1) Country image berpengaruh secara signifikan terhadap
purchase intention pada situs Althea.kr dan 2). Beauty vlogger review
berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention pada situs
Althea.kr.
Kata kunci: country image, beauty vlogger, e-commerce, purchase intention
x
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh country image, dan
beauty vlogger review terhadap purchase intention kosmetik Korea (Studi kasus
pada Althea.kr)” ini disusun dalam rangka menyelesaikan program Sarjana
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
mendalam kepada:
1. Kedua orang tua, Sri Purwanti dan alm Edi Hendarto penulis ucapkan
terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan selama menuntut
ilmu. Sebagai kekuatan terbesar bagi penulis juga yang memotivasi
penulis untuk terus berprestasi dan menjadi kebanggaan orang tua.
2. Fadil Kurniawan, Rena Kurnia Ayu , Ika Kurnia Dewi serta seluruh
keluarga atas dukungannya dan semangat yang selalu diberikan. Allah
SWT atas kasih dan anugerah-Nya kepada penulis.
3. Dr. Arif Mufraini, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Titi Dewi Warninda SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ela Patriana., Ir., MM selaku Wakil Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dr. Muniaty Aisyah, Ir,MMselaku dosen pembimbing dalam kepenulisan
tugas akhir ini. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, saran, serta ilmu
yang diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
xi
7. Sahabat yang selalu menemani penulis sejak kecil Dewi, Farida, Rini yang
selalu menghibur dikala mengerjakan tugas skripsi ini.
8. Kawan-kawan seperjuangan Gita, Muti, Ica, Kumi, Luluk, Desy, Tia, Tika,
Shaumi, Cindy. terima kasih atas semangat yang selalu diberikan kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teman yang selalu menyemangati saya dalam keadaan suka mupun duka
dan tempat bertukar cerita Mutiara dan Raisa.
10. Kawan-kawa Manajemen 2013 Cucu, Dewi, Nindia, Winda, dan semua
teman teman Jurusan Pemasaran. AIESEC UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Lab. Pasar Modal Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat
dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.
Jakarta, 05 Juli 2017
Irma Kurniasari
NIM. 11140810000103
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv
LEMBAR PENRNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..........................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................v
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................... 1
B. Permusan Masalah ........................................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................16
A. Landasan Teori ............................................................................................. 16
1. Electronic Commerce (E-Commerce) ........................................................ 16
a. Pengertian E-Commerce ......................................................................... 16
b. Jenis-Jenis E-Commerce ........................................................................ 18
2. Country Image (CI) .................................................................................. 19
a. Pengertian Country Image ...................................................................... 19
b. Konsep Country Image .......................................................................... 22
c. Dimensi Country Image ......................................................................... 23
3. Beauty Vlogger Review .............................................................................. 28
a. Pengertian Beauty Vlogger Review ........................................................ 28
b. Dimensi Beauty Vlogger Review ............................................................ 29
4. Purchase Intention ..................................................................................... 35
B. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 37
xiii
a. Hubungan antara Country image terhadap Purchase intention.............. 37
b. Hubungan antara Beauty vlogger review dengan Purchase intention ... 38
C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 39
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 44
E. Hipotesis ....................................................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................47
A .Ruang lingkup Penelitian ............................................................................. 47
1. Wilayah Penelitian ..................................................................................... 47
2. Variabel penelitian ..................................................................................... 47
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 48
1. Populasi ...................................................................................................... 48
2. Sample ....................................................................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 50
1. Data Primer ................................................................................................ 50
2. Data Sekunder ............................................................................................ 51
D. Metode Analisis Data ................................................................................... 52
1. Uji Validitas ............................................................................................... 52
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 52
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 53
a.Uji Normalitas ......................................................................................... 53
b. Uji Multikolinieritas ............................................................................... 55
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 57
4.Uji Hipotesis ............................................................................................... 59
a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial) ........................................... 59
b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan) ...................................... 60
5. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 60
6. Analisis Koefisien Determinasi (R²) .......................................................... 61
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 61
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................64
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 64
xiv
1. Sejarah singkat Althea ............................................................................... 64
2. Gambaran umum Althea ............................................................................ 65
B. Pembahasan Hasil Kuesioner ....................................................................... 67
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 67
2. Deskriptif Responden ................................................................................ 70
C. Pembahasan Analisis Deskriptif ................................................................... 73
1. Country image (X1). .................................................................................. 73
2. Beauty Vlogger Review (X2) ..................................................................... 81
3. Purchase Intention (Y) .............................................................................. 87
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 89
1. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 89
2. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 92
3. Hasil Uji Heterokedastisitas....................................................................... 93
E. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 95
1. Hasil Uji Parsial (Uji t) .............................................................................. 95
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................... 99
F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................... 100
G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2.) ........................................................ 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................104
A Kesimpulan .................................................................................................. 104
B. Saran ........................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................108
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Penggunaan Internet di Asia Pasifik .......................................................2
Tabel 1.2: Peringkat Situs Online Shop Produk Kosmetik Korea di Indonesia .......9
Tabel 3.1: Penelitian Terdahulu .............................................................................39
Table 3.2: Likert Scales .........................................................................................51
Tabel 4.1: Hasil Try Out Uji Validitas ...................................................................69
Tabel 4.2: Hasil Try Out Uji Reliabilitas ...............................................................70
Tabel 4.3: Karakteristik Responden Berdasarkan usia ..........................................71
Tabel 4.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatam .............................71
Tabel 4.5: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................................72
Tabel 4.6: Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat tinggal ........................73
Tabel 4.7: Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara yang ........................74
Inovatif dalam Bidang Industri Kosmetik ..............................................................74
Tabel 4.8: Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara .................................74
yang Maju dalam Bidang Teknologi ......................................................................74
Tabel 4.9: Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Desain yang Menarik ..............75
Tabel 4.10: Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Warna yang Menarik. ...........76
Tabel 4.11: Produk pada Situs Althea.kr Variatif ..................................................76
Tabel 4.12: Produk pada Situs Althea.kr Eksklusif ...............................................77
Tabel 4.13: Produk pada Situs Althea.kr Mencerminkan Status Pemakainnya .....77
Tabel 4.14: Produk pada Situs Althea.kr adalah Merek yang Terkenal ................78
Tabel 4.15: Althea.kr dapat Dipercaya dalam Menjual Produk .............................79
Kosmetik Asal Korea .............................................................................................79
Tabel 4.16: Produk pada Situs Althea.kr Tahan Lama ..........................................79
Tabel 4.17: Althea.kr Mencerminkan Keahlian Negara Korea .............................80
dalam Memproduksi Kosmetik. .............................................................................80
Tabel 4.18: Veronica Ong Melakukan Review Produk Althea.kr dengan Jujur . ..81
xvi
Tabel 4.19: Veronica Ong dapat diandalkan dalam melakukan review produk
Althea.kr ................................................................................................................ 81
Tabel 4.20: Veronica Ong Sumber Terpercaya dalam Melakukan Review Produk
dari Althea.kr......................................................................................................... 82
Tabel 4.21: Veronica Ong Tulus dalam Melakukan Review Produk dari Althea.kr
............................................................................................................................... 83
Tabel 4.22: Veronica Ong dapat Dipercaya dalam Melakukan Review Produk dari
Althea.kr ................................................................................................................ 83
Tabel 4.23: Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review produk
Althea.kr .................................................................................................................84
Tabel 4.24: Veronica Ong Mahir dalam Melakukan Review Produk Althea.kr ....85
Tabel 4.25: Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review
Produk Althea.kr ................................................................................................... 85
Tabel 4.26: Veronica Ong Berkualitas dalam Melakukan Review Produk dari
Althea.kr ................................................................................................................ 86
Tabel 4.27: Veronica Ong Ahli dalam Melakukan Review Produk Althea.kr .......87
Tabel 4.28: Saya akan Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs Althea.kr
daripada Produk Kosmetik pada Situs Lainnya .................................................... 87
Tabel 4.29: Saya Berkeinginan untuk Merekomendasikan Althea.kr pada Orang
lain untuk Membeli Produk pada Situs Tersebut .................................................. 88
Tabel 4.30: Saya Berniat untuk Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs
Althea.kr dimasa yang akan Datang...................................................................... 89
Tabel 4.31: Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ..........................................................91
Tabel 4.32: Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................92
Tabel 4.33: Hasil Uji glesjer ..................................................................................95
Tabel 4.34: Hasil Uji t ............................................................................................96
Tabel 4.35: Hasil Uji F ...........................................................................................99
Tabel 4.36: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................101
xvii
Tabel 4.37: Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..............................................102
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Penetrasi Pengguna Internet Indonesia ...............................................3
Gambar 1.2: Penjualan Kosmetik di Indonesia ........................................................6
Gambar 1.3: Data statistik pengunjung situs Althea.kr ...........................................8
Gambar 4.1 Aplikasi Althea..................................................................................67
Gambar 4.2: Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ..................................................90
Gambar4.3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot) .................93
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ........................................................................113
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden ..............................................................120
Lampiran 3: Hasil SPSS Uji Kualitas Data ..........................................................129
Lampiran 4: Hasil SPSS Uji Asumsi Klasik ........................................................135
Lampiran 5: Hasil SPSS Uji Hipotesis ................................................................138
Lampiran 6: Hasil SPSS Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..........................139
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan di bidang teknologi informasi serta komunikasi seperti internet,
telah menyebabkan terjadinya perubahan kultur, gaya hidup serta perilaku sosial
dalam berbagai aspek kehidupan. prilaku konsumen sudah berubah mengikuti
zaman yang semakin modern. Adanya sikap dan nilai-nilai yang berbeda pada
generasi yang dibesarkan di era teknologi internet menjadi demikian penting
untuk dipahami lebih jauh mengingat dari sisi potensi pasar yang jumlahnya
cukup besar. Selain menguntungkan bagi pengguna internet kemajuan ini juga
dirasa menguntungkan bagi pelaku bisnis untuk memajukan bisnisnya
menggunakan teknologi yang ada agar dapat bersaing di dalam dunia bisnis.
Kemudahan dapat dilihat melalui manfaat yang diterima oleh pelaku bisnis online
diantaranya adalah untuk menjaga para pelanggan dan calon pelanggan agar
mereka mengetahui ragam produk yang ditawarkan, harga, ketersediaan produk,
dan sebagainya. Kemudahan tersebut yang menjadi faktor utama berkembangnya
e-commerce dan e-commerce menjadi semakin pentingdengan adanya kemajuan
di bidang telekomunikasi dan jaringan komputer.
Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter di Indonesia berada
di peringkat ke 4 mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk
2
setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu
mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah
pengguna internet pada 2017, e-Marketer memperkirakan netter Indonesia
mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang
pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. Secara keseluruhan,
jumlah pengguna internet di seluruh dunia diperkirakan bakal mencapai 3 miliar
orang pada 2015. Tiga tahun setelahnya, pada 2018, diperkirakan sebanyak 3,6
miliar manusia di bumi bakal mengakses internet setidaknya sekali tiap satu
bulan.(Yusuf, 2014)
Tabel 1.1: Penggunaan Internet di Asia Pasifik
Sumber : eMarketer.com, 2015
Data di atas menjelaskan pada tahun 2016 Indonesia menempati peringkat 4
dengan 102,8 juta orang pengguna internet di Asia Pasifik sedangkan peningkatan
pertumbuhan pengguna internet pertahunnya berada di peringkat ke 3, dengan
3
14,9% dengan data tersebut, terlihat adanya peningkatan pengguna internet di
dunia saat ini telah ditunjang pula dengan meningkatnya layanan internet dari
para penyedia jasa akses internet.
Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia
kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu
menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet.
Dimana total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang. Data ini
mengindikasikan kenaikan 51,8 % dibandingkan jumlah pengguna internet pada
2014 lalu dimana terdapat 88 juta pengguna internet. Hal ini menunjukan bahwa
terjadi kenaikkan pengguna internet sebesar 44,6 juta orang dalam kurun waktu 2
tahun (Yoga, 2016)
Gambar 1.1: Penetrasi Pengguna Internet Indonesia
Sumber : APJII, 2016
4
Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia disertai dengan
populasi masyarakat yang terus meningkat juga, hal tersebut menciptakan peluang
besar untuk masuknya e-commerce di Indonesia. Kenaikan ini diiringi dengan
bertumbuhnya penggunaan smartphone yang semakin banyak di indonesia,
kemudahan menggunakan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan
konsumen untuk berbelanja online yang tinggi. Jika kita melihat Indonesia
sebagai negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang
berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. (Mahatma, 2016)
Selain menggunakan internet sebagai e-commerce kebanyakan pengguna
internet di Indonesia mengakses internet untuk terhubung dengan media sosial,
didukung maraknya penggunaan gadget dimana dapat memudahkan masyarakat
untuk mengakses media sosial dimana saja. Menjadikan salah satu platform
berbagi video YouTube juga makin digemari di masyarakat,bahkan Indonesia
menjadi salah satu negara pengakses YouTube terbesar se-Asia Pasifik tahun 2015
, jumlah penayangan yang dihabiskan orang Indonesia untuk menonton YouTube
(watch time) meningkat sebesar 130 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan, jika
dikombinasikan dengan pengakses YouTube dari perangkat smartphone, jumlah
waktu menonton mereka bertambah hingga 250 persen, atau 2,5 kali lebih tinggi
dibanding tahun lalu. (Nistanto. 2015)
Salah satu dampak mudahnya akses internet yang dibarengi dengan
globalisasi adalah masuknya budaya baru di Indonesia. Fenomena masuknya
5
budaya Korea ini ditingkat global disebut Korean Wave, atau diistilahkan sebagai
“Hallyu” adalah tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara
di dunia, atau secara singkat mengacu pada globalisasi budaya Korea (Shim, 2006
dalam Kang, 2016).
Fenomena ini diikuti dengan banyaknya perhatian terhadap hal yang
berhubungan dengan Korea Selatan, misalnya masakan, barang elektronik, produk
kecantikan, musik, dan film. Kekuatan budaya Korea diperluas ke Vietnam,
Thailand, dan di seluruh Asia Tenggara dan menyebar ke Eropa secara tidak
langsung, hal ini mengubah prilaku masyarakat dunia yang mulai mengikuti trend
gaya hidup, hobi dan kecantikan seperti negara Korea, dikarenakan pertumbuhan
yang sangat cepat dari industri kosmetik Korea sendiri. Menurut data dari Korea
Health Industri Development Institute (KHIDI), produksi kosmetik dalam negeri
Korea jauh melampaui GDP Korea. Tercatat pertumbuhan kosmetik Korea pada
tahun 2009 merangkak naik dari tahun ketahun. (Park, 2015)
Gambaran seseorang tentang country image menurut banyak penelitian,
memiliki dampak yang baik pada penilaian secara keseluruhan masyarakat mulai
dari meyukai, mengemari dan menginginkan sesuatu hal dari negara yang telah
memiliki image yang baik pada produk yang diciptakan. Reputasi negara yang
baik juga mempengaruhi produk yang diciptakan dari negara tersebut, yang
membuat penjualan produk lebih efektif. ( Xiao, et al, 2016).
6
Penelitian yang dilakukan Perkosmi (Persatuan Perusahaan Kosmetika
Indonesia). memperkirakan tahun ini penjualan kosmetik dapat tumbuh hingga Rp
11,22 trilliun, naik 15% dibanding proyeksi 2012 sebesar Rp 9,76 triliun. Dari sisi
ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20% dari 406 juta USD. Saat ini,
industri kosmetik dalam negeri mendapat tantangan dengan peredaran produk
kosmetik impor di pasar domestik.Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan
pasar domestik premium (high branded). Menurut data Perkosmi, tahun lalu
penjualan kosmetik impor mencapai Rp 2,44 triliun, naik 30% dibanding 2011
sebesar Rp 1,87 triliun. Tahun ini, penjualan produk kosmetik impor
diproyeksikan naik lagi 30% menjadi Rp 3,17 triliun. Peningkatan tersebut
ditopang oleh kenaikan volume penjualan serta penurunan tarif bea masuk seiring
perjanjian perdagangan bebas. (Adina, 2013)
Gambar 1.2: Penjualan Kosmetik di Indonesia
Sumber: Indonesianconsume.blogspot.co.id, 2013
7
Data di atas mengindikasikan kemajuan di sektor industri kosmetik yang
terjadi di Indonesia. Seiring dengan permintaan konsumen yang terus meningkat,
serta konsumen di Indonesia yang cenderung senang menggunakan merek luar
negeri membuat produsen kosmetik luar negri berlomba lomba memasuki pasar
Indonesia termasuk online shopping kosmetik asal Korea Selatan yang berpusat di
Gangnam-gu Seoul, yaitu Althea.kr untuk masuk ke pasar Indonesia. Althea.kr di
Indonesia menyediakan berbagai macam produk kosmetik asal Korea Selatan.
harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan situs lain, keunggulan Althea.kr
dari online shop serupa adalah, mereka menjamin keaslian produk yang di jual
karena produk tersebut dikirim direct dari Korea, serta Althea.kr menyediakan
free shipping dengan minimum pembelian produk dan berdasarkan term on order,
dan sudah menyediakan bahasa Indonesia pada websitenya untuk memudahkan
konsumen asal Indonesia. Kemudian keunikan yang dimilliki Althea.kr ialah
memiliki bundling box yang sama dengan yang dimiliki situs online kosmetik
yang sudah terkenal memebox namun dengan harga yang lebih terjangkau, produk
Althea.kr ternyata mendapatkan respon yang cukup baik dari konsumen Indonesia
khusunya konsumen kosmetik. Hal tersebut dapat dilihat dari rank yang dirilis
oleh situs web statistik alexa.com
:
8
Gambar 1.3:
Data Statistik Pengunjung Situs Althea.kr
Sumber : Alexa.com, 2017
Kenaikan pengunjung pada situs Althea.kr dengan jumlah 10.950
pegunjung. Menurut Alexa traffic rank di Asia sendiri situs Althea.kr menempati
peringkat kedua setelah Malaysia dengan kenaikan pengunjung tiap bulannya.
Peringkat Althea.kr pada situs yang sering dikunjungi di Indonesia sendiri
menempati peringkat ke 4.540 dari perilisan awal Althea.kr bulan april 2016,
penurunan pengunjung pada situs Althea.kr di Indonesia tidak dapat dijelaskan
secara jelas karena bisa terjadi karena berbagai faktor misalnya persaingan di
sektor e-commerce yang menjual produk serupa dengan Althea.kr, server down
dan masalah lain (Alexa.com. 2017)
\
9
Tabel 1.2: Peringkat Situs Online Shop Produk Kosmetik Korea di
Indonesia
No Situs Peringkat
1 StyleKorean.com 3.959
2 Althea.kr 4.540
3 Hermo.co.id 7.936
4 Koreabuys.com 20.330
5 Papuros-shop.com 22.947
Sumber : Alexa.com, 2016.
Di tahun pertamanya Althea sudah menduduki peringkat 4540 di Indonesia
sebagai start up baru Althea sudah cukup memiliki peringkat tinggi, perusahaan
kosmetik online serupa seperti StyleKorean.com sudah ada sejak 2012 menjual
produk secara worldwide dan dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya
pecinta makeup Korea, situs ini menyediakan berbagai Produk produk asal Korea
selatan dengan pengiriman langsung ke tempat tujuan dan bebas bea dengan harga
yang sama seperti harga dinegara asalnya Korea, produk pilihannya sangat
beragam dibanding situs lain. namun situs ini belum rilis di Indonesia dan belum
menyediakan bahasa Indonesia.
Melihat trend Korea yang terus berkembang, memungkinkan persaingan
dalam bidang kosmetik dalam kasus ini kosmetik asal Korea yang akan terus
berkembang menjadikan hal tersebut menarik strategi apa yang akan dilakukan
10
Althea.kr untuk mengalahkan pesaingnya disini tak hanya StyleKorean.com
adanya situs baru yang masuk ke dunia online shopping Indonesia yang
menyediakan produk serupa dengan Althea.kr seperti Hermo.co.id, bahkan situs
e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia.com, Bukalapak.com dan
Elevenia.com yang juga sudah menyediakan produk kosmetik Korea, bagaimana
cara Althea,kr sendiri untuk menarik konsumen agar memilih situs Althea untuk
menjadi tempat berbelanja online produk kosmetik asli dari Korea Selatan.
Tjoe, dan Kim (2016) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of
Korean Wave on Consumer’s Purchase Intention of Korean Cosmetic Products in
Indonesia menjelaskan bahwa Purchase intention berpengaruh secara signifikan
dengan korean wave, ethnocentrism, dan country image sama seperti yang
dijelaskan Lee (2016) dalam penelitiannya menjelaskan country image memiliki
hubungan positif dengan purchase intention pada beberapa kategori produk; dan
interaksi antara country image dan country familiarity tidak memiliki efek
signifikan pada niat untuk membeli produk. Ini menunjukkan bahwa meskipun
mempertahankan country image yang baik dan meningkatkan country familiarity
akan mempromosikan niat untuk membeli produk, kepentingan dan pengaruhnya
bervariasi tergantung kategori produknya.
Fred (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Examining Endorsement and
Viewership Effects on the Source Credibility of YouTubers yang menjelaskan
bahwa kepercayaan dan ahlinya seorang vlogger dalam melakukan review suatu
11
produk menumbuhkan keinginan untuk membeli produk. Saat ini media sosial
telah merevolusi keputusan pembelian konsumen yang memungkinkan konsumen
untuk melakukan review terhadap produk sebelum melakukan pembelian dengan
melakukan konsultasi dengan berbagai situs yang menawarkan ulasan dan
informasi buatan pengguna. Hal ini pada akhirnya membantu konsumen membuat
keputusan terbaik dengan resiko paling sedikit (Reigner, 2007, MacKinnon, 2012
, Fred, 2015).salah satunya adalah budaya vlog atau vlogging adalah budaya baru
dalam masyarakat Indonesia dengan mengunakan platform jejaring berbagi video
YouTube. YouTube adalah situs berbagi multimedia yang memungkinkan
pengguna untuk meng-upload, berbagi dan melihat video. Hal ini mendorOng
interaksi kepada viewers melalui komentar, rating yang dapat dilihat dari jumlah
thumbs up dan down, budaya seperti ini dapat disebut vlog (Burgess dan Green,
2009).
Seseorang yang melakukan kegiatan vlogging disebut vloggers banyak hal
yang dapat dilakukan seorang vlogger salah satunya melakukan review suatu
produk kemudian menjadi reverensi seseorang sebelum melakukan
pembelian.Secara global, sekitar 42% pengguna internet mengatakan bahwa
mereka telah menonton vlog dalam bulan lalu, dan 23% mengatakan bahwa
mereka telah melihat beberapa video sebelumnya, itu dua pertiga pengguna
internet yang telah terlibat dengan vlogging dalam beberapa jenis video baik
12
formal ataupun sekedar untuk merekam kegiatan harian mereka.
(blog.globalwebindex.net. 2015).
Melihat trend di dunia vlogging situs Althea.kr menggunakan sarana
tersebut dan secara tidak langsung mempromosikan produk pada situs mereka
dengan menggunakan seorang beauty vlogger review tak sedikit produk dari
Althea.kr di review oleh seorang vlogger, salah satu vlogger yang sering
melakukan review produk dari Althea.kr ialah Veronica Ong, yang merupakan
seorang make up artist dan seorang vlogger, yang memiliki 24,287 subsciber dan
konten yang rata rata berisi makeup review serta terdapat banyak tutorial make up
yang terdapat pada channel YouTube nya. Dengan adanya beauty vlogger review
membuat penonton vlog nantinya memiliki niat untuk berbelanja pada situs
Althea.kr.
Berdasarkan penjelasan yang telah diurai di atas mengenai beberapa literatur
yang membahas tentang variabel country image, beauty vlogger review
mendorOng penulis untuk meneliti variabel-variabel tersebut. Sehingga diperoleh
judul penelitian yaitu “Pengaruh country image dan beauty vlogger review
terhadap Purchase Intention konsumen kosmetik Korea” dengan studi kasus
pada situs Althea.kr.
B. Permusan Masalah
Berdasarkan masuknya budaya Korea di Indonesia serta meningkatnya
permintaaanakan kosmetik dari Korea dibarengi dengan trend belanja online dan
13
vlogging di kalangan masayarakat dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan
media internet dan sosial telah meningkat secara signifikan. Maka akan dilakukan
penelitian tentang terjadinya purchase intention pada situs online make up Korea
Althea.kr. Hal ini menyebabkan media sosial menjadi tempat bagi orang untuk
mengekspresikan diri, termasuk vlogger yang mengekspresikan kegiatan mereka
di situs berbagi video YouTube penelitian ini berfokus pada dampak dari country
image dan beauty vlogger review, adapun masalah dari penelitian ini adalah
“Mengapa konsumen mempunyai niat membeli (Purchase Intention) produk
kosmetik Korea pada situs Althea.kr “.
1. Apakah country image berpengaruh terhadap Purchase Intention
produk kosmetik asal Korea?
2. Apakah beauty vlogger review berpengaruh terhadap purchase
intention produk kosmetik asal Korea?
3. Apakah country image dan beauty vlogger review berpengaruh
secara signifikan terhadap purchase intention produk kosmetik asal
Korea?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan penulis, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
14
1. Menganalisis pengaruh country image, dan beauty vlogger review
terhadap purchase intention kosmetik Korea
2. Menganalisis apakah beauty vlogger review berpengaruh pada
Purchase Intention
3. Menganalisis apakah country image dan beauty vlogger review
berpengaruh pada purchase intention
D. Manfaat Penelitian
1) .Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang
Manajemen Pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan, dan
dapat menambah pengetahuan peneliti dalam menjalani bisnis online yang
dijalaninnya.
2) Bagi pihak Online Shop
Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada pelaku bisnis
online untuk dapat mengembangkan bisnis tersebut dengan mengetahui
faktor apa saja yang dapat menarik niat beli online kosmetik Korea serta
dapat merencanakan dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat
untukmeningkatkan niat konsumen untuk melakukan pembelian secara
online. Serta mengetahui karakteristik dan minat masyarakat di Indonesia.
15
3) Bagi akademisi
Sebagai referensi untuk mempermudah para akademisi yangingin
melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehinggapenelitian
berikutnya dapat lebih baik lagi
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Electronic Commerce (E-Commerce)
a. Pengertian E-Commerce
Saat ini kita berada di tengah transisi lain: yang baru dan maraknya
penggunaan media sosial, e-commerce, smartphone, dan perusahaan
startup berkembang. Seiring dengan semakin banyaknya model penjualan
ritel e-commerce seperti yang dikembangkan oleh Amazon. Situs jejaring
sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Pinterest, juga
memungkinkan pengguna mendistribusikan konten mereka sendiri
(Seperti video, musik, foto, informasi pribadi, blog, dan aplikasi perangkat
lunak), saat kini sangat populer dikalangan masyarakat,. didorong oleh
pertumbuhan eksplosif pada smartphone seperti IPhone dan Android,
komputer tablet, dan laptop ultra thin, e-commerce dengan Platform kini
disebut "social e-commerce" yang saling terkait erat dengan media dan
jaringan sosial, komputasi mobile, dan media sosial yang digunakan
secara pribadi. (Laudon, 2014).
Menurut Laudon (2014) e-commerce adalah transaksi digital yang
mencakup semua transaksi yang dimediasi oleh teknologi digital.
Sebagian besar, transaksi ini terjadi melalui Internet, web, dan melalui
17
aplikasi seluler. transaksi komersial melibatkan pertukaran nilai (misalnya
uang) di seluruh organisasi atau batas individu sebagai imbalan atas
produk dan layanan. pertukaran nilai penting untuk memahami batasan e-
commerce. Tanpa pertukaran nilai, tidak terjadi perdagangan. electronic
commerce atau yang lebih dikenal dengan e-commerce adalah proses
pembelian, penjualan atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui
jaringan komputer. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di
mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowOngan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (database), e-surat
atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang
lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk
e-commerce ini (Siregar, 2010 dalam Dewi, 2011) sedangkan menurut
Laudon (2014) perbedaannya E-commerce dan e-business tidak hanya
"Sesuatu yang digital" yang dilakukan perusahaan, namun e-business
merujuk pada digital yang memungkinkan transaksi dan proses di
dalamnya dipegang sebuah perusahaan, yang melibatkan sistem informasi
di bawah kendali perusahaan. Sebagian besar e-business tidak termasuk
transaksi komersial yang melibatkan pertukaran nilai di seluruh lini
organisasi.
18
b. Jenis-Jenis E-Commerce
E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki
karakteristik berbeda-beda. (Dewi, 2011)
1) Business to Business (B2B)
Business to Business e-commerce memiliki karakteristik: Trading
partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan
partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka
jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
dan kepercayaan (trust).
Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan
secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah
disepakati bersama. Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah
tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang
menggunakan standar yang sama.Salah satu pelaku dapat melakukan
inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya. Model
yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
19
2) Business to Consumer (B2C)
Business to consumer e-commerce memiliki karakteristik sebagai
berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke
umum.Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum, dengan
mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,
karena sistem web sudah umum digunakan maka layanan diberikan
dengan menggunakan basis web. Layanan diberikan berdasarkan
permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser
harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan
client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer)
menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing
(business procedure) diletakkan di sisi server.
2. Country Image (CI)
a. Pengertian Country Image
Roth dan Romeo mendefinisikan country image sama dengan
country of origin. Dengan kata lain, country image adalah "persepsi
keseluruhan yang membentuk prilaku konsumen akan asal suatu produk
dari negara tertentu berdasarkan persepsi sebelumnya tentang kekuatan
dan kelemahan produksi pemasaran negara (Roth dan Romeo, 1992).
Country image didefinisikan sebagai seluruh deskriptif, inferensial,
dan informasi kepercayaan seseorang terhadap sebuah negara tertentu
20
(Martin dan Eroglu, 1993, dalam Phillips, 2013), Sementara sebagian
besar penelitian terbaru mengenai country image atau country of origin
(COO) hanya berfokus pada pengaruhnya terhadap perilaku konsumen
terhadap produk luar negeri, namun beberapa literatur telah memberi
pengaruh pada pengaruh alat pemasaran lainnya terhadap perilaku
pelanggan terkait dengan konsep. country image adalah rePercent kognitif
yang diyakini seseorang tentang bangsa dan masyarakatnya, yang berasal
dari pandangan mereka akan adanya jarak politik, bencana, pendidikan,
pengalaman pribadi, dan media massa pada suatu negara (Sung, 2010
dalam Lee 2015). Country image (CI) didefinisikan sebagai tempat asal
produk berasal, bisa berupa kota, negara, atau wilayah. Efek dari pengaruh
CI menunjukkan bahwa orang memiliki penilaian yang telah ditentukan
sebelumnya tentang sebuah negara, sementara evaluasi terbentuk pada
situasi politik, ekonomi, dan sosial (Sung, 2010 dalam Lee, 2015).
Country image secara tidak langsung berhubungan dengan produk
namun hanya memberikan dasar untuk beberapa kesimpulan tidak
langsung tentang produk country image adalah persepsi, reputasi,
Stereotip bahwa pengusaha dan konsumen melampirkan produk dari
negara tertentu.diciptakan oleh variabel seperti produk representatif,
karakteristik nasional, Latar belakang ekonomi dan politik, sejarah dan
tradisi ( Nagashima, 1970 dalam Xiao et al, 2016).
21
Pada dasarnya, Country umage dalam perspektif pemasaran dapat
didefinisikan pada tiga tingkat, yaitu : overall country image, aggregate
product country image, dan specific product country image.(Hsieh, el al,
2004 dalam Demirbag, et al, 2010 dalam Listiana 2012)
a. Overall country image (citra negara keseluruhan); merupakan
keseluruhan kepercayaan, ide dan kesan dari suatu negara tertentu
sebagai hasil evaluasi konsumen atas persepsinya tentang
kelebihan dan kelemahan negara tersebut.
b. Aggregate product country image (citra negara asal produk
keseluruhan); merupakan keseluruhan perasaan kognitif yang
diasosiasikan dengan produk dari negara tertentu atau kesan
terhadap keseluruhan kualitas produk yang berasal dari suatu
negara tertentu. Misalnya pandangan umum konsumen terhadap
produk buatan Jepang berteknologi tinggi, produk buatan Cina
harganya murah, dan produk buatan Jerman memiliki daya tahan
tinggi.
c. Specific product country image (citra negara asal dilihat pada
kategori produk tertentu); merupakan keseluruhan perasaan
kognitif yang diasosiasikan denganspesifikasi produk dari negara
tertentu. Misalnya pandangan umum konsumen yang
22
mengapresiasi kosmetik buatan Perancis, susu olahan dari Belanda,
barang elektronik dari Jepang.
Country image merupakan elemen penting dalam mempengaruhi
Purchase Intention suatu produk. Konsumen akan teliti dalam
mengevaluasi darimana produk tersebut berasal. Country image
mempengaruhi persepsi dan image di benak konsumen, konsumen
cenderung memiliki kesan tertentu terhadap suatu produk yang di
dihasilkan oleh suatu negara
b. Konsep Country Image
Konsep utama tentang country image atau citra negara, dikemukakan
oleh Lee and Ganesh (1999) dalam Listiana .(2012), yaitu:
1) Pandangan pertama, country image pada level produk, dalam hal ini
country image didefinisikan sebagai persepsi umum kualitas produk
dari negara tertentu. Pendekatan ini menggambarkan country image
sebagai elemen yang terbentuk dari totalitas produk, merek dan
beragam organisasi khusus dari suatu negara.Definisi ini bersifat
unidimensional dan berfokus pada persepsi umum kualitas produk.
Dalam pandangan ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan country image oleh konsumen lebih ditekankan dari
atribut produk secara umum.
23
2) Pandangan kedua, country image pada level negara. Dalam hal ini
country image didefinisikan dari sudut country image secara umum,
yang berbeda dari definisi country image yang berfokus pada level
produk
Country image mengambarkan hasil dari geografi, sejarah,
proklamasi, musik, artis terkenal dan lainnya. Industri hiburan dan media
memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk cara pandang
seseorang tentang negara itu sendiri, terutama pada negara yang dipandang
negatif. (Kotler, 2014). Tidak ada kriteria mutlak untuk membedakan citra
suatu negara yang baik atau buruk; namun, perbedaan secara subjektif,
bisa dibagi menjadi citra tertentu dan citra negara secara keseluruhan.
Ketika konsumen mengevaluasi produk, ketika produk tersebut tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mereka, mereka pertama kali akan
mengevaluasi harga, merek dan faktor eksternal lainnya. Jika produk yang
dicari itu adalah produk import, konsumen akan menggunakan
persepsinya dari negara pengekspor untuk menyimpulkan kualitas produk,
ini dikenal sebagai Halo effect (Han dan Terpstra, 1988 dalam Xiao, et al,
2016).
c. Dimensi Country Image
Menurut Roth dan Romeo (1992) dalam Lee (2016), terdapat
empat aspek country image seperti yang dipaparkan berikut ini yaitu: (1)
24
Inovasi (2) Desain (3) Prestis (4) Workmanship empat aspek tersebut
dipakai karena mempunyai kriteria: konsisten dengan hasil temuan
penelitian sebelumnya, berhubungan dengan persepsi produk dari suatu
negara dan kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran serta berdasarkan
pada penelitian sebelumnya yang dapat dipakai untuk dasar penelitian
kategori produk dari negara lain.
a) Inovasi (Innovativeness)
Semakin berkembang literatur tentang inovasi berfokus pada
adopsi inovasi konsumen (Chandy dan Tellis, 1998 dalam zhang 2012)
tapi tidak pada efek sebenarnya inovasi pada konsumen (Lee, 2005; dalam
Zhang 2012). Namun, efek inovasi berdasarkan respon konsumen
merupakan prasyarat untuk adopsi. Kedua, biarpun Beberapa literatur
berfokus pada efek inovasi pada konsumen,kebanyakan hanya
mempertimbangkan perspektif konsumen pada produk inovatif itu sendiri.
Tujuan dari promosi produk yang inovatif tidak hanya untuk menjual
produk, tapi juga untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
perusahaan memiliki kemampuan inovatif untuk memuaskan mereka.
ketiga, perusahaan perlu memeriksa bagaimana mengelola aset pelanggan
lebih efektif saat membuat strategi inovasi. keempat, meski kebanyakan
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan perusahaan kinerja,
25
sebagian besar penelitian ini tidak menyebutkan perbedaan dalam kategori
produk. Kelima, hanya sedikit studi lintas budaya tentang kinerja
inovasi.karena pelanggan di berbagai negara menunjukkan perbedaan
dalam kesadaran tentang inovasi, efek dari inovasi pada ekuitas pelanggan
mungkin berbeda untuk negara lain.indikator untuk mengukur
innovativeness (Roth dan Romeo, 1992 dalam Lee, 2016) :
1) Negara yang inovatif di bidang Industri kosmetik
2) Negara yang maju dalam bidang teknologi
b) .Desain (Design)
Desain produk telah menjadi pusat dalam praktek pemasaran dan
memberikan dampak kepada konsumen dan masyarakat, namun masalah
desain produk belum cukup penting pemasaran (Luchs et al. 2015). desain
produk sebagai salah satu faktor keunggulan produk, desain produk adalah
pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus pasar sebagai
basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca
pasar, keinginan pasar, kemampuan pasar, pola pikir calon konsumen serta
banyak aspek lain yang akhirnya harus diterjemahkan dan diaplikasikan
dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk bertahan
dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain
mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang
terjadi dalam pasar yang dimasuki produk tersebut. Sehingga kemampuan
26
tersebut menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri dikemudian
hari. Indikator pada design menurut Roth dan Romeo 1992 dalam Lee.
2016.
1) Desain produk menarik
2) Produk memiliki warna yang menarik
3) Produk variatif
c) Prestis (prestige)
Wong dan Zhou (2005) Hermawan (2013) menyatakan persepsi
prestise dalam hal pemasaran adalah konsumen mengembangkan makna
prestise untuk sikap berdasarkan interaksi dengan orang-orang (misalnya,
bercita-cita atau referensi kelompok sebaya), obyek properti (misalnya,
fitur terbaik), dan nilai-nilai hedonis (misalnya, keindahan sensorik)
Asumsi umum adalah bahwa produk yang bersifat prestise adalah produk
langka dan jarang dibeli, memerlukan pengetahuan yang lebih tinggi, dan
sangat berhubungan dengan konsep individu. Wong dan Zhou (2005)
Hermawan (2013) juga mengatakan bahwa konsumsi pada produk produk
asing oleh konsumen menunjukan kekayaan, kekuasaan, dan status.
Persepsi prestise memiliki pengaruh langsung terhadap niat pembelian.
Namun berdasarkan teori sikap (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam
Hermawan, 2013) persepsi dapat digunakan sebagai faktor kognitif yang
dapat mempengaruhi sikap konsumen.Prestise yang dirasakan
didefinisikan sebagai peranan terhadap kedudukan tertentu, tingkatan
27
tertentu pada posisi-posisi yang dihormati yang dirasakan seseorang
setelah menggunakan barang atau poduk. Persepsi prestise
dioperasionalkan dengan menggunakan Indikator sebagai berikut: (Roth
dan Romeo 1992 dalam You. 2016)
1) Produk eksklusif
2) Status
3) Merek terkenal
d) Workmanship
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari
produsen adalah workmanship Wong dan Zhou (2005) dalam Hermawan
(2013) mendefinisikan persepsi workmanship sebagai evaluasi konsumen
dari sebuah produk dan keseluruhan keunggulan berdasarkan isyarat
intrinsik (misalnya, kinerja, daya tahan) dan isyarat ekstrinsik (misalnya,
nama merek, garansi). Wong dan Zhou (2005) dalam Hermawan (2013)
menyatakan bahwa persepsi workmanship memiliki pengaruh langsung
terhadap niat pembelian. Berdasarkan teori sikap (Fishbein dan Ajzen,
1975 dalam Hermawan, 2015) persepsi dapat digunakan sebagai faktor
kognitif yang dapat mempengaruhi sikap konsumen. Tanpa diragukan lagi,
konsumen yang mengalami tingkat persepsi kualitas yang lebih tinggi
menunjukkan sikap positif yang tinggi terhadap produk asing. Persepsi
workmanship didefinisikan sebagai evaluasi konsumen dari sebuah merek
dan keseluruhan keunggulan yang dirasakan. Persepsi kualitas
28
dioperasionalkan dengan menggunakan tiga item pertanyaan (Roth dan
Romeo 1992 dalam Lee, 2016)
1) Dapat dipercaya
2) Produk tahan lama
3) Keahlian
3. Beauty Vlogger Review
a. Pengertian Beauty Vlogger Review
Video blogging atau vlogging sebagai bentuk komunikasi yang
efektif selama beberapa tahun belakangan, sekarang ini vlog, salah satu
platform eWOM populer, dianggap oleh pengguna online sebagai
sangatsumber yang dapat dipercaya di antara semua sumber di media yang
berbeda (Biel dan Daniel, 2012).
Vlogger didefinisikan sebagai orang yang membuat blog atau video
blog (singkatan dari weblog) yang menggunakan video sebagai konten
utama. YouTube, ialah mesin pencari terbesar kedua di dunia,
menghasilkan 9,8 miliar penayangan pada konten video makeup
(Pixability, 2014). Semakin banyak perempuan yang menonton konten
yang membahas tentang beauty yang terkait di YouTube jumlah penonton
video tersebut memiliki lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun, mendaki
dari 300 juta views per bulan pada tahun 2010 kemudian naik menjadi 700
juta views per bulan pada tahun 2013. Video yang paling populer ialah
beauty vloggers memiliki jutaan subscriber untuk saluran mereka, seperti
29
Michelle Phan seorang beauty vlogger kosmetik pertama di Amerika
Serikat yang memiliki lebih dari 7 juta subsciber dan 1 miliar penayangan
video. (Coursaris dan Van, 2016).
Beauty Vloggers' adalah influencer kecantikan yang berbagi review
melalui klip video yang kemudian di posting pada situs berbagi video.
Kini sebagian besar klip Vloggers yang melakukan review suatu produk
sudah banyak yang bisa kita temukan dari mana saja bahkan di halaman
blog mereka yang terhubung ke saluran Youtube. (Nguyen 2015 dalam
Tran. 2016)
b. Dimensi Beauty Vlogger Review
1) Kepercayaan (Trustworthiness)
Menurut Ohanian, 1990 kepercayaan adalah tingkat
kepercayaan individu dan tingkat penerimaan, kepada sesuatu yang
influencer berikan dan pesan yang disampaikan oleh infuencer
tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
kepercayaan berhubungan langsung dengan dorOngan dari
kepercayaan dan efektivitas pesan. Miller dan Baseheart (1969)
menemukan bahwa seorang komunikator lebih dapat dipercaya
dalam menyampaikan opini, opini mereka lebih efektif dan mudah
diterima ke penerima pesan . kepercayaan lebih banyak terletak
pada sesuatu yang disukai dari influencer (Loggerenberg, Waldt
Wehmeyer, 2009). Budaya vlogging pada YouTube memungkinkan
30
pengguna untuk menjadi terbuka dengan kegiatan vlogging,
berhadapan dengan pembuatan video sendiri, dan percakapan yang
interaktif indikator untuk mengukur dimensi trustworthiness
menurut Ohanian (1990) dalam Ananda dan Wandebouri (2016)
terdapat lima indikator :
a) Jujur (Honest)
Kategori ini sulit di ketahui oleh seorang viewer
channel dari seorang Vlogger karena viewer tidak pernah
bisa memastikan bahwa orang-orang yang berada di depan
kamera dan berbicara tentang produk 100% jujur kepada
pengikut mereka atau tidak. Tapi, kebanyakan dari mereka,
berusaha meyakinkan pengikut mereka tentang kejujuran
dan kepercayaan mereka dalam merewiew suatu produk, di
bawah kolom setiap video, (description box) yang terdapat
bagian kecil di mana mereka telah menulis sebuah
penjelasan mengenai kejujuran mereka.
b) Dapat diandalkan (dependable)
Seorang beauty vlogger harus memiliki
pengetahuan tentang produk atau kosmetik yang akan
mereka review, saat melakukan review pemirsa akan
31
menilai apakah seorang beauty Vlogger dapat diandalkan
dalam melakukan sebuah review produk.
c) Sumber terpercaya (realible source )
Penilaian terhadap seorang vlogger dikenal sebagai
seseorang yang peka dengan tren kecantikan dan selalu up
to date, seperti produk mana yang akan dirilis, trend apa
yang akan marak di gunakan atau bahkan para vlogger lah
yang dapat membuat suatu produk terkenal pasar,
kemudian berbagi dengan pembaca tentang mereka.
(Nguyen 2015, dalam Tran 2016). Seorang vlogger akan
memberi tahu pembaca pengalaman mereka tentang produk
yang mereka gunakan, memberikan sebuah review kepada
penonton videonya yang memungkinkan penonton
videonya akan memiliki pengetahuan umum tentang
produk tersebut, dan memutuskan apakah produk tersebut
cocok mereka dan mereka akan memutuskan untuk
membeli atau tidak.
32
d) Tulus (sincere)
Penonton di YouTube berasal dari berbagai
kalangan masyarakat dunia karena setiap konten yang
dimasukan seseorang dalam situs tersebuat secara
otomatis. Setiap viewers nantinya akan menilai tentang
video yang baru saja ia tonton, jika seseorang beauty
vlogger melakukan review selain dilihat dari aspek
kejujuran. vlogger juga dilihat dari seberapa tulus mereka
melakukan review suatu produk ini juga menjadi penilaian
seorang viewer apakan Vlogger tersebut melakukan review
secara terpaksa atau tidak. Sehingga hasil dari tulusnya
seorang vlogger melakukan review dapat menjadi acuan
penonton untuk mempercayai konten seorang beauty
vlogger tersebut.
e) Dapat dipercaya (Trustworthy)
Kepercayaan berbasis pengetahuan.yang dibangun
oleh pengalaman interaksi ulang antara vlogger dan
penonton vlog (Gefen, et al., 2003, dalam Ananda, dan
Wandebouri, 2016), Secara khusus, target kepercayaan
adalah viewers vlogger. Melalui penonton yang sering
interaksi pada YouTube Channel seorang vlogger itu
33
sendiri, viewers vlog menjadi akrab dengan seorang vlogger
dan konten yang mereka berikan, dan pada akhirnya
kepercayaan terbentuk. Seorang viewers vlog percaya
bahwa rekomendasi dari seorang vlogger bernilai postifdan
kemudian berbelanja di situs web yang direkomendasian
vlogger atau di review dalam konten video yang mereka
buat.
2) Keahlian (Expertise)
Keahlian merupakan aspek penting lain dari vlogger.
YouTube dipandang sebagai tempat untuk belajar, bukan hanya
hiburan meskipun bagaimana video yang dibuat dapat memberikan
informasi baik secara formal maupun informal. (Tolson, 2010).
Menurut McCracken (1989) dalam Chaovalit (2014) keahlian telah
didefinisikan sebagai kemampuan yang dirasakan dari sumber
untuk membuat pernyataan yang benar. Dengan kata lain,
komunikator dianggap cukup memenuhi syarat untuk memberikan
informasi yang benar dan akurat atau mendiskusikan topik tertentu
(Hovland, et al., 1953 dalam Chaovalit, 2014). keahlian mengacu
pada sejauh mana influencer dianggap cukup memenuhi syarat
untuk memberikan informasi yang valid dan akurat atau
34
mendiskusikan topik tertentu (berpengalaman, ahli, berkualitas,
berpengetahuan, dan terampil). (Ohanian, 1990).
Banyak penelitian telah membuktikan makin kredibel
seseorang, semakin mudah penerima pesan akan memahaminya
(Ross, 1973). Teori ini menunjukkan bahwa endorser pada
YouTuber atau disini sebagai vlogger yang dianggap sebagai ahli
yangmemiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang tertentu yang
menarik, dalam hal ini dalam bidang kecantikan.menunjukan
bahwa konsumen di yakinkan berdasarkan kredibilitas yang
dirasakan, terlepas dari semuanya. Selama penonton menganggap
bahwa seorang beauty vlogger memiliki pengetahuan tentang
produk, beauty vlogger tersebut sudah dianggap ahli
(Loggerenberg, et al, 2009). Namun, Ohanian (1990) menekankan
bahwa "sumber yang sangat kredibel tidak selalu lebih efektif dari
pada yang kurang-kredibel" indikator untuk mengukur expertise
menurut Ohanian (1990) dalam Ananda dan Wandebouri (2016):
1) Berpengetahuan luas
2) Mahir
3) Berpengalaman
4) Berkualitas
5) Ahli.
35
4. Purchase Intention
Saat ini, pasar perdagangan internasional sangat kompetitif dan
masih banyak ide baru yang beredar di pasaran untuk menarik pelanggan
dalam hal ini, pelanggan memiliki banyak alternatif untuk membeli
produk, namun banyaknya jumlah elemen yang berpengaruh pada
kesuksesan produk dan niat beli konsumen. Ahli menentukan niat
pembelian sebagai tendensi tindakan pribadi menurut merek. Mereka juga
menyimpulkan bahwa niat itu berbeda dari sikap, Sedangkan sikap berarti
evaluasi produk, niat adalah motivasi seseorang dalam artian niatnya
untuk melakukan pembelian. Definisi lain menyatakan bahwa niat
pembelian adalah kesadaran individu untuk mencoba serta membeli
merek (Shabbir, et al, 2009 dalam Rezvani, et al, 2012). Purchase
intention dianggap sebagai pengukuran kemungkinan konsumen membeli
produk tertentu, dimana tingginya purchase intention akan berdampak
pada kemungkinan yang cukup besar dalam terjadinya keputusan
pembelian.
Pernyataan lain yang menunjukkan bahwa ciri khas produk,
persepsi konsumen, negara asal dan persepsi tentang negara asal, semua
memiliki pengaruh terhadap niat membeli pelanggan (Wang, Barnes, dan
Ahn, 2012, dalam Rezvani, et al. 2012). Niat pembelian juga dapat
didefinisikan sebagai keputusan untuk bertindak atau tindakan fisiologis
36
yang menunjukkan Perilaku individu sesuai dengan produk (Wang dan
Yang, 2008 dalam Rezvani, et al., 2012). Niat pembelian berarti
kecenderungan konsumen untuk membeli produk.
Beberapa faktor yang membentuk niat beli konsumen (Kotler, 2014) :
1) Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal
yaitu, intensitas sifat negatif orang lain ter- hadap alternatif yang
disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain.
2) Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan
dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian.
Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah
dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang
atau tidak.
Purchase intention dapat didefinisikan melalui indikator-indikator
sebagai berikut:(Xiao, et al. 2016)
1) Membeli produk kosmetik Korea dari pada produk kosmetik
lainnya
2) Keinginan untuk merekomendasikan pada orang lain untuk
membeli produk tersebut
3) Niat untuk membeli produk dimasa yang akan datang
37
B. Hubungan Antar Variabel
a. Hubungan antara Country image terhadap Purchase intention
Ahmed dan d'Astous (1996) dalam Xiao et al, (2016)
menunjukkan bahwa produk yang diproduksi di negara maju menerima
evaluasi yang lebih baik daripada orang-orang dari negara-negara
berkembang. Konsumen percaya bahwa pembangunan ekonomi nasional
mempengaruhi review terhadap produk. Sebaliknya, ketika konsumen
tidak kenal dengan produk, itu akan memiliki efek negatif pada niat
pembelian mereka. Wall et al. (1991) dalam Xiao, et al, (2016) menurut
Lee (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Moderating Effect of
Country Familiarity and country image on Product Purchase Intention in
South Africa” menjelaskan country image memiliki hubungan positif
dengan niat untuk membeli beberapa kategori produk; dan interaksi antara
country image dan country familiarity memiliki efek signifikan pada niat
untuk membeli produk. Studi tentang Country of origin telah
menunjukkan bagaimana country image dapat mempengaruhi pendapat
pelanggan dan kualitas produk (Bilkey & Nes, 1982; Papadopoulos &
Heslop, 1993 dalam rRezvani 2012). Para ilmuwan telah menyimpulkan
bahwa country image (CI) memiliki pengaruh langsung terhadap persepsi
tentang kualitas produk (Laroche, et al., 2005 dalam Rezvan. 2012). Selain
itu, peneliti menunjukkan karakteristik produk dan informasi pelanggan
tentang sumber-sumber negara barang manufaktur berpengaruh terhadap
38
niat beli. Pengaruh CI terhadap niat beli adalah sebuat aturan dasar,
sebagai hasilnya, ada hubungan antara CI dan niat beli. CI sendiri
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap niat beli. ketika seseorang
sudah mengenal produknya, mereka cendrung melihat asal negara produk
terlebih dahulu kemudian memiliki niat untuk membeli (Chen, et al., 2011
dalam Rizvani. 2012 )
b. Hubungan antara Beauty vlogger review dengan Purchase intention
Hsu et al. (2013) dalam Ananda, dan Wandebori (2016)
menunjukkan bahwa vlog adalah salah satu platform eWOM populer, yang
dianggap oleh pengguna online sebagai sumber yang sangat kredibel di
antara semua sumber-sumber di media yang berbeda. Melalui menonton
dan seringnya berinteraksi dengan seorang vlogger melalui YouTube,
konsumen menjadi akrab dengan beauty vloggers dan konten yang mereka
berikan, sehingga kondisi dimana kepercayaan akan terbentuk antara
beauty vlogger dan konsumen. Penelitian menurut Peerapatra Chaovalit
2014 dalam penelitian yang berjudul “Factors Influencing Cosmetics
Purchase Intention In Thailand: A Study On The Relationship Of
Credibility Reputation With The Persuasive Capabilities Of Beauty
Bloggers” yang menerangkan Sumber kredibilitas beauty blogger sangat
penting dalam memberikan kepercayaan pada penegasan seseorang secara
online. Selain daya tariknya yang lebih penting lagi, kepercayaan dan
39
keahlian para blogger kecantikan sangat mempengaruhi niat beli kosmetik
seperti halnya reputasi dan kemampuan persuasif, dua faktor lain yang
mempengaruhi niat membeli kosmetik.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1: Penelitian Terdahulu
No Penelitian/
Judul/Sumber
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
1 Ananda,
Wandebori
(2016). The
impact of
drugstore
makeup product
reviews by
Beauty vlogger
on youtube
towards
purchase
Intention by
undergraduate
students in
Indonesia.
ISSN: 2528-
617X
a. Menggunakan
variabel Beauty
vlogger review
dan purchase
intention
b.Menggunakan
metode
penelitian
regressi linier
berganda.
a. Penelitian
ini tidak
menggunakan
variabel
country image
Penelitian ini
membuktikan
bahwa kepercayaan
terhadap beauty
vlogger adalah
bagian yang
membangun sikap
konsumen yang
memengaruhi niat
beli (purchase
intention). keahlian
beauty vlogger
adalah bagian yang
membangun sikap
konsumen yang
mempengaruhi niat
beli.
40
No Penelitian/
Judul/Sumber
Persamaan Perbedaan Hasil penelitian
2 Xiao, et al
(2016)
The effect of e-
WOM on
country image
and purchase
intention: an
empirical study
on Korean
cosmetic
a. Penelitian ini
menggunakan
variabel country
image dan
purchase
intention
b.Menggunakan
regresi linier
berganda
a. Tidak
menggunakan
variabel
beauty vlogger
review
Penelitian ini
mengungkapkan
bahwa general
country image dan
produk country
image dari Korea
memiliki pengaruh
positif pada e-
WOM dan
Purchase intention
kosmetik hanya
sebagai perantara
antara country
image dari negara
Korea dan niat
pembelian kosmetik
Korea. Konsumen
kosmetik tertarik
membeli produk
asal Korea karena
dampak film dan
drama dari negara
Korea itu sendiri,
konsumen sudah
mengumpulkan
informasi melalui
internet dan
mencari informasi
kepada orang
terdekat, sebelum
melakukan
pembelian
konsumen harus
mendapatkan
informasi yang
cukup.
41
No Penelitian/
Judul/Sumber
Persamaan Perbedaan Hasil penelitian
3 Lee,dan Watkins
(2016) YouTube
vloggers'
influence on
consumer luxury
brand
perceptions and
intentions,
Journal of
Business
Research
(2016),
a. Menggunakan
variabel beauty
vlogger review
a. Penelitian
ini tidak
menggunakan
regresi linier
berganda
namun
menggunakan
general linear
model (GLM).
b. Tidak
menggunakan
variabel
country image
Dalam penelitian
ini menjelaskan
media sosial bisa
menjadi alat yang
penting Sebagai
Pemasaran produk
eksklusif Secara
khusus, bisa
bermanfaat
membangun
hubungan dengan
konsumen.
Konsumen yang
melihat vloggers
serupa dengan
mereka mungkin
akan
mengembangkan
komunikasi para-
sosial dengan
vlogger dan
memiliki hal yang
sama dan evaluasi
positif terhadap
merek sebagai
vlogger. Tidak
seperti barang
konsumsi sehari-
hari, produk mewah
dan branded.
42
No Penelitian/
Judul/Sumber
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
4 Widodo,
Mawardi (2016).
Pengaruh
Beauty Vlogger
Terhadap
Source
Characteristics
Serta
Dampaknya
Terhadap
Purchase
Intention
a. Penelitian ini
menggunakan
variabel beauty
vlogger dan
purchase
intention
a. Penelitian
tidak
menggunakan
regresi linier
berganda
tetapi
menggunakan
analisis path.
b. Tidak
menggunakan
variabel
country image
Penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
beauty vlogger
sebagai electronic
word of mouth,
memiliki pengaruh
terhadap source
characteristics, dan
purchase intention
serta source
characteristics
memiliki pengaruh
terhadap purchase
intention.
5 Lee, dan Robb
Moderating
Effect of
Country
Familiarity and
Country Image
on Product
Purchase
Intention in
South
Africa.Journal
of International
Trade &
Commerce (J.
Int. Trade
Commer.)
Vol.12, No.4,
August 2016
(pp.237-256)
a. Menggunakan
variabel country
image dan
purchase
intention
b.
Menggunakan
metode
penelitian
regresi linier
berganda.
a. Penelitian
ini tidak
menggunakan
variabel
beauty vlogger
review
Hasil peneliian
menunjukan
country image
memiliki hubungan
positif dengan niat
untuk membeli
beberapa kategori
produk; dan
interaksi antara
country image dan
country familiarity
tidak memiliki efek
signifikan pada niat
untuk membeli
produk ini,
meskipun
mempertahankan
citra negara yang
baik dan
meningkatkan
keakraban dengan
43
negara akan
mempromosikan
purchase intention
suatu produk ,
kepentingan dan
pengaruhnya
bervariasi
tergantung kategori
produknya.
44
Uji Asumsi Klasik
:
Uji Normalitas
Uji Multikolinieritas
Uji Heterokedasitas
Uji Hipotesis:
Uji t (Parsial)
Uji F (Simultan)
D. Kerangka Pemikiran
Country image (X1) Beauty vlogger review
(X2)
Purchase intention (Y)
Uji Analisis Data:
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Analisis Regresi Berganda
Kesimpulan dan saran
Koefisien Determinasi
45
E. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010). Berdasarkan rumusan permasalahan, tujuan
penelitian, landasan teori dan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Pengaruh variabel country image terhadap purchase Intention
Ho1 : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh country image terhadap purchase
intention kosmetik Korea
Ha1 : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh country image terhadap purchase
intention kosmetik Korea
2. Pengaruh variabel beauty vlogger review terhadap purchase intention
Ho2 : β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh beauty vlogger review
terhadap Purchase Intention kosmetik Korea
Ha2 : β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh beauty vlogger review terhadap
Purchase Intention kosmetik Korea
3. Pengaruh variabel country image dan beauty vlogger review terhadap
purchase intention
46
Ho3: β12 = 0 Tidak terdapat pengaruh country image dan beauty vlogger
review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea
Ho3: β12 ≠ 0 Terdapat pengaruh country image dan beauty vlogger
review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A .Ruang lingkup Penelitian
1. Wilayah Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan untuk menganalisis pengaruh country
image dan Beauty vlogger review terhadap Purchase Intention konsumen
kosmetik Korea pada situs Althea.kr survey akan dibagikan melalui kolom
komentar pada Channel video Veronica Ong.menggunakan web survey
melalui Google form. Dalam beberapa tahun terakhir, web survey telah
digunakan untuk mengumpulkan data responden untuk penelitian
akademik.serta penulis membagikan survei secara online pada forum yang
membahas tentang situs Althea.kr, peneliti memposting pesan survei di
kolom komentar dengan memberikan link video beauty vlogger Veronica
Ong, dan penilitian di lakukan seleksi kepada konsumen yang pernah
memakai kosmetik, terutama kosmetik asal Korea Selatan.
2. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dua variabel yang digunakan yaitu
variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian
ini adalah Country image yang diberikan simbol (X1) dan Beauty vlogger
review (X2). Variabel endogen dalam penelitian ini Purchase intention
dengan simbol (Y1)
48
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sujarweni, 2015). Populasi bukan hanya orang saja,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain dan yang meliputi
seluruh sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut (Sugiyono,
2015).
2. Sample
Adapun teknik sampel yang digunakan penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah non-probability sampling yaitu, teknik pengambilan
sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2015).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
metode insidental sampling atau convenience sampling, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2015)
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah konsumen
yang pernah menggunakan produk kosmetik asal Korea dan yang telah
49
menonton video review dari seorang beauty vloggers Veronica Ong.
Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka untuk
mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik co. Berdasarkan
hal tersebut, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada,
apabila orang- orang tersebut diketahui. Misalnya digunakan sampel untuk
estimasi nilai rata rata. Jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita
dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai е tertentu
apabila ukuran sampelnya tidak diketahui , (Riduwan dan Akdon, 2013)
dimana:
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = Ukuran tingkat kepercayaan dengan α = 0,05 (tingkat
kepercayaan 95% berarti dalam tabel ditemukan 1,96)
α = Standart deviasi
е = Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)
Dengan perhitungan:
n =
50
Dari hasil perhitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar 96,04
untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi
penelitian ini menggunakan 100 responden untuk dijadikan sampel
penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diambil pada lokasi atau
lapangan data yang didapat dari sumber, dari individu atau perseorangan,
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang diisi oleh
responden, meliputi indentitas dan tanggapan responden. Pengertian
kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri
dari serangkaian pertanyaa, tertulis atau verbal, yang dijawab responden
(Malhotra, 2011).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015). Tipe kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pertanyaan-
pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan membantu responden
menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan
analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Data yang
dikumpulkan akan diproses menggunakan SPSS 24 .
51
Penelitian ini menggunakan likert scale yang terdiri dari lima
tingkat. likert scale secara luas menggunakan skala penilaian yang
mengharuskan responden untuk menunjukkan setuju dan tidak setuju
dengan masing-masing pernyataan tentang objek stimulus. Biasanya,
setiap item skala memiliki lima kategori respon, mulai dari "sangat tidak
setuju" hingga "sangat setuju" (Maholtra, 2011)
Likert scale paling sering digunakan dengan pernyataan sikap atau
pernyataan tipe faktual. (Malhotra, 2011). Likert scale terdiri dari lima
tingkat untuk mengekspresikan sikap atau jawaban responden sebagai
berikut
Table 3.2: Likert Scales
Kategori Bobot
Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
Setuju 1
Sumber: Malhotra, 2011
2. Data Sekunder
Menurut Malhotra (2011) data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan untuk tujuan lain. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini berupa studi kepustakaan, majalah-majalah perekonomian,
52
dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online
yang layak dijadikan sumber.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu data Menurut Ghozali (2016) uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)
= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar
dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016).
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti
(Sugiyono, 2016).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan
valid. Menurut Ghozali (2016) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
53
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas
kuesioner adalah dengan mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali 2016).
1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70%
atau 0,70 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70%
atau 0,70 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
3. Uji Asumsi Klasik
a.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang
digunakan dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2016). Untuk menguji suatu data memiliki distribusi normal atau
tidak dapat menggunakan analisis grafik histogram dan grafik normal
probability plot (P-Plot). Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah
residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.
54
1) Uji Normalitas Secara Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendeteksi distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil.Penelitian yang menggunakan metode
yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot.
Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Ada
beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
2). Uji Normalitas Secara Statistik
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak
berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk
melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji normalitas secara
statistik (Ghozali, 2016).Selain dengan melihat kurva normal P-plot,
uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-
smirnov. Dalam uji kolmogorovsmirnov hipotesa yang berlaku
adalah:
55
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,
2016). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi
nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan
nilai VIF ≥ 10, jadi jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1, maka
model regresi bebas dari multikolonieritas. (Ghozali, 2016).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
56
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di
atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti
bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena
adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: (1) Nilai tolerance dan
lawannya; (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskanoleh
variabel independen lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresikan terhadap
variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel independen
lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau
sama dengan nilai VIF > 10 (Ghazali, 2016).
57
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
a). Uji heteroskedastisitas secara grafik (Scatterplot)
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik
scatterplot. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID (studentized residual) dan ZPRED
(standardized predicted value), dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
yang telah di studentized (Ghozali, 2016). Dasar dalam analisisnya yaitu :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak
58
terjadi heteroskedastisitas.Secara statistik juga dapat dilakukan
dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
maka tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi
heteroskedastisitas, jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan
signifikan lebih besar dari 0,05. Terjadi Heteroskedastisitas, jika
nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikan lebih besar
dari 0,05 (Ghozali, 2016).
b) Uji heteroskedastisitas secara statistik
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji
glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yan glain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing
variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan dibawah 5%,
mengindikasikan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika nilai
signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%, mengindentifikasikan tidak
adanya gejala heteroskedastisitas.
59
4.Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)
Menurut Ghozali, (2016) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan
untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen bersifat menentukan
(significant) atau tidak.
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara parsial.namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi >
0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Priyatno (2016)
mengatakan bahwa salah satu kriteria pengujian adalah dengan
membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Ho diterima jika nilai thitung
berada diantara nilai ttabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai thitung -
lebih kecil atau sama dengan (≤) ttabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.
Dan Ho akan ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel.
60
b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016). Priyatno (2016) mengatakan
bahwa salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan
nilai F hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F menurut tabel (Ftabel).
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat
(Ghozali, 2016). Analisis ini digunakan untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel
bebas. Pada penelitian ini, analisis regresi liner berganda digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel country image dan beauty vlogger
review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea pada situs
Althea.kr. Fungsi untuk model ini disusun sebagai berikut :
Y = a + + β₂X₂+ e
Dimana :
Y = Purchase Intention
a = Konstanta
61
β1, β2 = Koefisien variabel independen
X1 =County image
X2 = Beauty Vlogger Review
e = error / variabel pengganggu
6. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali, (2016) koefisien determinasi (Adjusted R²) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan
1. Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabel variabel
independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas.
Pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah
disesuaikan Adjusted (Adjusted R²) karena disesuaikan dengan jumlah
variabel yang digunakan dalam penelitian.Nilai Adjusted R² dapat naik
atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 variabel bebas
(independen) yaitu variabel country image (X1), variabel beauty vlogger review
(X2), dan 1 variabel terikat (dependen) yaitu variabel purchase intention (Y),
adalah sebagai berikut:
62
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1
1
Country image
Roth, Romeo
(1992), Lee,
dan Robb
(2016)
Inovasi
(Inovativeness)
1) Negara yang inovatif
di bidang Industri kosmetik
2) Negara yang maju
dalam bidang teknologi
LIKERT
Desain
(Design)
3) Penampilan produk
menarik
4) Produk memiliki
warna yang menarik
5) Produk variatif
LIKERT
Prestis
(prestige)
6) Produk eksklusif
7) Status
8) Merek terkenal
LIKERT
Workmanship 9) Dapat dipercaya
10) Produk tahan lama
11) Keahlian.
LIKERT
2
2
Beauty vlogger
review Ohanian
(1990) Ananda
dan
Wandebouri
(2016)
Trustworthiness 1) Jujur
2) Dapat diandalkan
3) Sumber terpercaya
4) Tulus
5) Dapat dipercaya
LIKERT
63
No Variabel Dimensi Indikator Skala
Expertise 6) Berpengetahuan luas
7) Mahir
8) Berpengalaman
9) Berkualitas
10) Ahli
3
3
Purchase
Intention (Y)
Xiao, et al
(2016)
1) Membeli produk
kosmetik korea dari pada
produk kosmetik lainnya
2) Keinginan untuk
merekomendasikan pada
orang lain untuk membeli
produk tersebut
3) Niat untuk membeli
produk dimasa yang akan
datang
LIKERT
64
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat Althea
Althea adalah perusahaan e-commerce kosmetik dan skin care asal
Korea Selatan, diluncurkan perdana pada bulan Juli tahun 2015 dan hadir
di Indonesia pada tanggal 17 April 2016, untuk pertama kalinya sebuah
situs toko online kecantikan Korea resmi hadir di Indonesia. Althea
menawarkan produk-produk kecantikan Korea dengan pengiriman
langsung dari Korea. Didirikan oleh Frank Kang warga asal Korea yang
bertempat tinggal di Malaysia, sebelumnya adalah CEO Living Social
Malaysia, serta Christopher Cynn, salah satu pendiri Ticket Monster dan
Jae Kim dari Korea Selatan, seorang spesialis investasi, tujuan Althea.kr
adalah meniru Zappos dalam memberikan layanan pelanggan yang hebat.
Althea berbeda dengan situs di pasaran karena tidak hanya tentang jual
beli, tapi juga menyediakan produk terbaik dan terbaru kepada
pelanggannya melalui pengalaman online kelas dunia. Althea
memanfaatkan popularitas budaya Korea seperti musik Korean pop (K-
pop) dan serial drama Korea di wilayah Asia Tenggara.
(entrepreneurcampfire.com).
65
Visi Frank adalah untuk membuat Althea sebagai trendsetter untuk
Korean beauty (K-Beauty) di seluruh dunia. Hanya dalam waktu empat
bulan, Althea Korea sudah menjadi pemenang Malaysian Rider Award
dari Malaysian Multimedia Development Corporation (MDeC). Selain itu
perusahaan ini menjual produk K-beauty ke seluruh dunia,menyediakan
produk yang asli dengan harga termurah bahkan memberikan harga yang
sama seperti harga di negara asalnya Korea Selatan. Althea juga bertujuan
sebagai jembatan penghubung antara supplier kosmetik dengan
konsumennya di seluruh dunia. Althea tidak memiliki store offline karena
memang menggunakan mekanisme online. Althea Korea telah tersebar di
berbagai negara seperti Malaysia, Philipina, Singapura, Indonesia, dan
Thailand website resminya adalah Althea.kr.
2. Gambaran umum Althea
Banyak perusahaan juga mengekspor produk kecantikan
Korea.yang paling menonjol adalah Memebox, yang lulus Y Combinator
dan telah mengumpulkan hampir $ 30 juta dari investor, namun Memebox
berfokus pada pasar barat sementara Althea hanya mencari di Asia
Tenggara untuk saat ini. Althea merubah pradigma konsumen akan
kekhawatiran yang membuat konsumen enggan memesan langsung dari
Seoul, seperti kendala bahasa, biaya pengiriman, serta produk dan bahan
yang tidak biasa. Pada tahun 2016, K-beauty telah menjadi global, situs ini
66
membawa merek yang populer dan juga merek yang belum berhasil keluar
dari Korea. Pelanggannya di Asia Tenggara mendapatkan produk mereka
dikirim langsung dalam jangka waktu 10 sampai 14 hari, serta
mendapatkan pengiriman gratis saat pelanggan membeli barang sampai
jumlah tertentu. Tapi daya tarik utamanya bagi pecandu kecantikan adalah
harga. Perusahaan ini menjual merek populer dengan tarif yang jauh lebih
rendah daripada membelinya dari distributor lokal (forbes.com).
Perusahaan ini percaya diri untuk membawa produk baru ke pasar
di Asia Tenggara, berkat tim sumber di Korea, menurut CEO Frank Kang
memiliki tim dari negara produk itu berasal adalah hal penting untuk
merek kecantikan di Korea, karena mereka membutuhkan rute khusus
untuk penjualan luar negeri. Kesuksesan Althea pada tahun pertamanya
dapat dilihat pada hasil penjualan situs ini dapat mengekspor dan menjual
produk kosmetik dan kecantikan ke Asia Tenggara, telah menutup putaran
Seri A senilai $ 3,5 juta untuk ekspansi. Pada situsnya Althea
menyediakan brand dan produk sendiri, selain menjual produknya, Althea
juga menjual puluhan produk skincare lain asal Korea seperti Etude
House, The Face Shop, Tony Moly, Nature Republic dan lain-lain.
Selain menjual produknya melalui website Althea juga memiliki
aplikasi berbasis smartphone yang dapat di download pada app store atau
play store, Althea menyediakan kemudahan cara berbelanja pada
67
pelanggannya dengan pembayaran yang mudah dapat melalui credit card
maupun doku wallet.
Gambar 4.1 : Aplikasi Althea
Sumber : http://www.esterherliana.com
Althea juga menyediakan aplikasinya dengan bahasa Indonesia
sama seperti situs yang disediakan dengan bahasa Indonesia agar
memudahkan konsumen asal Indonesia untuk mengakses dan berbelaja
pada situs Althea.kr.
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan
(kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti
68
(Suharso, 2009). Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan
penyebaran kuesioner kepada responden yang sudah menggunakan produk
kosmetik Korea dan telah menonton review dari seorang beauty vlogger.
Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir pernyataan
atau r hitung tersebut positif dan lebih besar dari r tabel. Pada uji try out
30 responden, peneliti menggunakan rumus df = n – 2, jadi 30 – 2 = 28
dan didapati nilai 0,361 sebagai r tabel.
Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi
data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-
variabel tersebut dikatakan Cronbach Alpha-nya memiliki nilai > 0,70
yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai
pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika
dilakukan pengukuran ulang. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat
konsistensi (Ghozali, 2016).
Sebelum kuesioner dibagikan ke 100 responden, peneliti
melakukan try outatau pra survey terhadap 30 responden dengan
memberikan 23 pernyataan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari
seluruh pernyataan tersebut.Berikut ini adalah hasil uji validitas
danreliabilitas pada variabel penelitian country image dan beauty vlogger
review terhadap purchase intention.
69
Tabel 4.1:
Hasil Try Out Uji Validitas
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Country Image (X1)
Country image 1 0,528 0,361 Valid
Country image 2 0,533 0,361 Valid
Country image 3 0,626 0,361 Valid
Country image 4 0,618 0,361 Valid
Country image 5 0,654 0,361 Valid
Country image 6 0,538 0,361 Valid Country image 7 0,539 0,361 Valid
Country image 8 0.695 0,361 Valid
Country image 9 0,644 0,361 Valid
Country image 10 0.676 0,361 Valid
Country image 11 0.683 0,361 Valid
Beauty Vlogger Review (X2)
Beauty vlogger review 1
0,735 0,361 Valid
Beauty vlogger review 2
0,780 0,361 Valid
Beauty vlogger review
3
0,751 0,361 Valid
Beauty vlogger review
4
0,703 0,361 Valid
Beauty vlogger review
5
0,730 0,361 Valid
Beauty vlogger review
6
0,688 0,361 Valid
Beauty vlogger review
7
0,824 0,361 Valid
Beauty vlogger review
8
0,604 0,361 Valid
Beauty vlogger review
9
0,634 0,361 Valid
Beauty vlogger review
10
0,587 0,361 Valid
Purchase Intention(Y)
Purchase intention 1 0,770 0,361 Valid
Purchase intention 2 0,879 0,361 Valid
Purchase intention 3 0,808 0,361 Valid
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Hasil try ou ttabel 4.1menunjukkan bahwa dari 24 item pernyataan yang
diberikan kepada 30 responden memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r
tabel 0,361 yang berarti semua item pernyataan dinyatakan valid. Untuk uji
reliabilitas didapati hasil sebagai berikut:
70
Tabel 4.2:
Hasil Try Out Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
N of
item
Keterangan
Country Image (X1) 0,826 11 Reliabel
Beauty Vlogger Review (X2)
0,866 10 Reliabel
Purchase Intention (Y) 0,753 3 Reliabel
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 di atas semua variabel yaitu country image,
Beauty Vlogger Review dan Purchase Intention memiliki nilai Cronbach’s
Alpha di atas 0,70 maka semua variabel dinyatakan reliabel.
2. Deskriptif Responden
Responden pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah
memakai produk Korea.dan sudah pernah menonton video dari beauty
vlogger Veronica OngBerdasarkan data yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner kepada 164 responden yang berusia antara 18
hingga 40 tahun. Di bawah ini akan dijelaskan karakteristik responden
berdasarkan usia,pendapatan, pekerjaan, dan tempat tinggal.
71
Tabel 4.3:
Karakteristik Responden Berdasarkan usia
Usia Frequency Percent
<18 tahun 7 7%
18-<25 tahun 81 81%
25-40 tahun 12 12%
<40 tahun - -
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berusia <18 tahun
sebanyak 7 orang dan mayoritas responden 18-<25 tahun sebanyak 81
orang dan usia 25-40 tahun sebanyak 12 orang
Tabel 4.4:
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatam
Pendapatan per
bulan
Frequency Percent
<Rp1.000.000 55 55%
Rp1.000.000-
3.000.000
27 27%
Rp3.000.000-
6.000.000
11 11%
Rp6.000.000-
12.000.000
7 7%
>Rp12.000.000 - -
Total 100 100%
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
72
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
pendapatan dibawah Rp 1.000.000,00 yaitu 55 orang (55%), responden
dengan pendapatan Rp 1.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 terdapat 27
orang (27%), responden dengan pendapatan Rp 3.000.000,00 hingga Rp
6.000.000,00 ada 11 orang (11%), sedamgkan responden dengan
pendapatan Rp 6.000.000,00-Rp12.000.000 ada 7 orang (7%).
Tabel 4.5:
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frequency Percent
Pelajar Mahasiswa 71 71%
Pegawai Swasta 19 19%
Pegawai Negeri 4 4%
Wiraswasta 1 1%
Lainnya 5 5%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pelajar
dan mahasiswa, yaitu sebanyak 71 orang (71%), responden yang bekerja
sebagai karyawan swasta sebanyak 19 orang (19%), responden yang
bekerja sebagai pegawai negri sebanyak 4 orang (4%), responden yang
bekerja sebagai wiraswasta hanya 1 (1%) dan yang menjawab lainnya 5
orang (5%) dan seluruh jawabannya adalah belum bekerja.
73
Tabel 4.6:
Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat tinggal
Tempat tinggal Frequency Percent
Jakarta 31 31%
Bogor 13 13%
Depok 7 7%
Tanggerang 31 31%
Bekasi 3 3%
Lainnya 15 15%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Tabel 4.6 menunjukan sebanyak 31 (31%)responden berasal dari
jakarta 13 responden berasal dari Bogor, 7 (7%) responden dari Depok 31
dari Tanggerang 3 (3%) responden dari Bekasi responden yang menjawab
lainnya sebanyak 15 orang dimana 7 (7%) berasal dari semarang 8 (8%)
orang berasal dari Bandung.
C. Pembahasan Analisis Deskriptif
Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100
responden pada masing-masing variabel country image, beauty vlogger
review serta Purchase Intention maka dianalisis deskripsi persentase
terhadap hasil tanggapan responden terhadap 24 pernyataan berikut:
1. Country image (X1).
Dalam penelitian country image (X1) ini digunakan 11 butir
pertanyaan, yaitu:
74
Tabel 4.7:
Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara yang
Inovatif dalam Bidang Industri Kosmetik
Frequency Percent
Sangat Setuju 28 28%
Setuju 64 64%
Netral 7 7%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%
menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 7
responden atau 7% menyatakan netral,1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan Korea sebagai negara
yang inovatif dalam bidang Industri kosmetik.
Tabel 4.8:
Althea.kr Mencerminkan Korea Sebagai Negara
yang Maju dalam Bidang Teknologi
Frequency Percent
Sangat Setuju 24 24%
Setuju 57 57%
Netral 16 16%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
`Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
75
Dari tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%
menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 16.
responden atau 16% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan Korea sebagai negara
yang maju dalam bidang teknologi.
Tabel 4.9:
Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Desain yang Menarik
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.9 di atas menjelaskan bahwa 28 responden atau 28%
menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 7
responden atau 7% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa produk pada situs Althea.kr memiliki desain
yang menarik
Frequency Percent
Sangat Setuju 28 28%
Setuju 64 64%
Netral 7 7%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
76
Tabel 4.10:
Produk pada Situs Althea.kr Memiliki Warna yang Menarik.
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa 26 responden atau 26%
menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 16
responden atau 16% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr memiliki warna
yang menarik.
Tabel 4.11:
Produk pada Situs Althea.kr Variatif
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa 34 responden atau 34%
menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju, 15
Frequency Percent
Sangat Setuju 26 26%
Setuju 57 57%
Netral 16 16%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 34 34%
Setuju 48 48%
Netral 15 15%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
77
responden atau 15% menyatakan netral, 3 responden atau 3% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr variatif.
Tabel 4.12:
Produk pada Situs Althea.kr Eksklusif
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%
menyatakan sangat setuju, 46 responden atau 46% menyatakan setuju, 40
responden atau 40% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa produk pada situs Althea.kr eksklusif.
Tabel 4.13:
Produk pada Situs Althea.kr Mencerminkan Status Pemakainnya
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Frequency
Percent
Sangat Setuju 13 13%
Setuju 46 46%
Netral 40 40%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 12 12%
Setuju 36 36%
Netral 47 47%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
78
Dari tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%
menyatakan sangat setuju, 36 responden atau 36% menyatakan setuju, 47
responden atau 47% menyatakan netral, 5 responden atau 5% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr mencerminkan
status pemakainnya.
Tabel 4.14:
Produk pada Situs Althea.kr adalah Merek yang Terkenal
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%
menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 27
responden atau 37% menyatakan netral, 5 responden atau 5% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr adalah merek
yang terkenal.
Frequency Percent
Sangat Setuju 12 12%
Setuju 56 56%
Netral 27 27%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
79
Tabel 4.15:
Althea.kr dapat Dipercaya dalam Menjual Produk
Kosmetik Asal Korea
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa 25 responden atau 25%
menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju,18
responden atau 18% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Althea.kr dapat dipercaya dalam menjual
produk kosmetik asal Korea
Tabel 4.16:
Produk pada Situs Althea.kr Tahan Lama
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Frequency Percent
Sangat Setuju 25 25%
Setuju 57 57%
Netral 18 18%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 7 7%
Setuju 50 50%
Netral 42 42%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
80
Dari tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa 7 responden atau 7%
menyatakan sangat setuju, 50 responden atau 50% menyatakan setuju, 42
responden atau 42% menyatakan netral, 1 responden atau 1% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Produk pada situs Althea.kr tahan lama.
Tabel 4.17:
Althea.kr Mencerminkan Keahlian Negara Korea
dalam Memproduksi Kosmetik.
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa 16 responden atau 16%
menyatakan sangat setuju, 48 responden atau 48% menyatakan setuju,36
responden atau 36% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Althea.kr mencerminkan keahlian negara
Korea dalam memproduksi kosmetik.
Frequency Percent
Sangat Setuju 16 16%
Setuju 48 48%
Netral 36 36%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
81
2. Beauty Vlogger Review (X2)
Tabel 4.18: Veronica Ong Melakukan Review Produk Althea.kr dengan
Jujur .
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.18 dimenjelaskan bahwa 18 responden atau 18%
menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 22
responden atau 22% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong melakukan review produk
Althea.kr dengan jujur.
Tabel 4.19:
Veronica Ong dapat diandalkan dalam melakukan review produk
Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Frequency Percent
Sangat Setuju 18 18%
Setuju 53 53%
Netral 22 22%
Tidak Setuju 7 7%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 14 14%
Setuju 53 53%
Netral 25 25%
Tidak Setuju 7 7%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
82
Dari tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa 14 responden atau 14%
menyatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 25
responden atau 25% menyatakan netral, 7 responden atau 7% menyatakan
tidak setuju dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong dapat diandalkan dalam
melakukan review produk Althea.kr.
Tabel 4.20:
Veronica Ong Sumber Terpercaya dalam Melakukan Review Produk
dari Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%
menyatakan sangat setuju, 45 responden atau 45% menyatakan setuju, 34
responden atau 34% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong sumber terpercaya dalam
melakukan review produk dari Althea.kr.
Frequency Percent
Sangat Setuju 13 13%
Setuju 45 45%
Netral 34 34%
Tidak Setuju 8 8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
83
Tabel 4.21:
Veronica Ong Tulus dalam Melakukan Review Produk dari Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.21di atas menjelaskan bahwa 6 responden atau 6%
menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 30
responden atau 30% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong tulus dalam melakukan review
produk dari Althea.kr.
Tabel 4.22:
Veronica Ong dapat Dipercaya dalam Melakukan Review Produk dari
Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Frequency Percent
Sangat Setuju 6 6%
Setuju 56 56%
Netral 30 30%
Tidak Setuju 8 8%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 13 13%
Setuju 55 55%
Netral 30 30%
Tidak Setuju 2 2%
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
0 0%
Total 100 100%
84
Dari tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa 13 responden atau 13%
menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju,
30responden atau 30% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong dapat dipercaya
dalam melakukan review produk dari Althea.kr.
Tabel 4.23:
Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review produk
Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%
menyatakan sangat setuju, 49 responden atau 49% menyatakan setuju,
33responden atau 33% menyatakan netral, 6 responden atau 6%
menyatakan tidak setuju dan 1responden atau 1% menyatakan sangat tidak
setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong berpengetahuan luas
dalam melakukan review produk Althea.kr.
Frequency Percent
Sangat Setuju 11 11%
Setuju 49 49%
Netral 33 33%
Tidak Setuju 6 6%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
85
Tabel 4.24:
Veronica Ong Mahir dalam Melakukan Review Produk Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa 11 responden atau 11%
menyatakan sangat setuju, 55 responden atau 55% menyatakan setuju,
24responden atau 24% menyatakan netral, 9 responden atau 9%
menyatakan tidak setuju dan 2 responden atau 2% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong mahir dalam
melakukan review produk Althea.kr.
Tabel 4.25:
Veronica Ong Berpengetahuan Luas dalam Melakukan Review Produk
Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.25di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%
menyatakan sangat setuju, 64 responden atau 64% menyatakan setuju, 27
Frequency Percent
Sangat Setuju 11 11%
Setuju 55 55%
Netral 24 24%
Tidak Setuju 9 9%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 9 9%
Setuju 64 64%
Netral 27 27%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
86
responden atau 27% menyatakan netral, 0 responden atau 0% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Veronica Ongberpengalaman dalam
melakukan review produk dari Althea.kr.
Tabel 4.26:
Veronica Ong Berkualitas dalam Melakukan Review Produk dari
Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%
menyatakan sangat setuju, 58 responden atau 58% menyatakan setuju,
33responden atau 33% menyatakan netral, 2 responden atau 2%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwaVeronica Ong berkualitas dalam
melakukan review produk dari Althea.kr.
Frequency Percent
Sangat Setuju 9 9%
Setuju 58 58%
Netral 33 33%
Tidak Setuju 2 2%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
87
Tabel 4.27:
Veronica Ong Ahli dalam Melakukan Review Produk Althea.kr
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.27 di atas menjelaskan bahwa 9 responden atau 9%
menyatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju,
32responden atau 32% menyatakan netral, 3 responden atau 3%
menyatakan tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat
tidak setuju terhadap pernyataan bahwa Veronica Ong ahli dalam
melakukan review produk Althea.kr.
3. Purchase Intention (Y)
Tabel 4.28:
Saya akan Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs Althea.kr
daripada Produk Kosmetik pada Situs Lainnya
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Frequency Percent
Sangat Setuju 9 9%
Setuju 56 56%
Netral 32 32%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
Frequency Percent
Sangat Setuju 12 12%
Setuju 32 32%
Netral 48 48%
Tidak Setuju 8 8%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Total 100 100%
88
Dari tabel 4.28 di atas menjelaskan bahwa 12 responden atau 12%
menyatakan sangat setuju, 32 responden atau 32% menyatakan setuju, 48
responden atau 48% menyatakan netral, 8 responden atau 8% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwa Saya akan membeli produk kosmetik korea
pada situs Althea.kr dari pada produk kosmetik pada situs lainnya
Tabel 4.29:
Saya Berkeinginan untuk Merekomendasikan Althea.kr pada Orang
lain untuk Membeli Produk pada Situs Tersebut
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.29 di atas menjelaskan bahwa 16 responden atau 16%
menyatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 27
responden atau 27% menyatakan netral, 4 responden atau 4% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaSaya berkeinginan untuk merekomendasikan
Althea.kr pada orang lain untuk membeli produk pada situs tersebut.
Frekuens Percent
Sangat Setuju 16 16%
Setuju 54 54%
Netral 27 27%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
89
Tabel 4.30:
Saya Berniat untuk Membeli Produk Kosmetik Korea pada Situs
Althea.kr dimasa yang akan Datang
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.30 di atas menjelaskan bahwa 23 responden atau 23%
menyatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 18
responden atau 18% menyatakan netral, 2 responden atau 2% menyatakan
tidak setuju dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju
terhadap pernyataan bahwaSaya berniat untuk membeli produk kosmetik
korea pada situs Althea.kr dimasa yang akan datang.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau redidual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik dan layak Sigunakan adalah distribusi data normal atau
mendekati normal (Ghozali, 2016). Dalam uji normalitas terdapat dua cara
untuk mendetekdi apakah redidualberdistribusi normal atau tidak yaitu
Frequency Percent
Sangat Setuju 23 23%
Setuju 57 57%
Netral 18 18%
Tidak Setuju 2 2%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Total 100 100%
90
dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan
menggunakan pengolahan SPSS 24 menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2: Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Berdasarkan hasil analisis data pada 4.1 di atas kurva p-plot, dapat
disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di
sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.
Berarti menunjukan bahwa model regresi sesuai asumsi normalitas dan
layak untuk menganalis pengaruh variabel-variabel bebas. Selain uji grafik
peneliti juga melengkapi pengujian normalitas dengan uji statistik. Salah
satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
91
adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali,
2016)
Tabel 4.31:
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000
000
Std.
Deviation
1.431
92855
Most Extreme
Differences
Absolute .064
Positive .064
Negative -.039
Test Statistic .064
Asymp. Sig. .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true
significance.
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.31 besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov 0,200
dapat diketahui bahwa nilai unstandardized redidual memilki nilai Asymp.
Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
92
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen
dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF), nilai tolerandi yang besarnya di atas
0.1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada
multikolinieritas pada variabel independennya (Ghozali, 2016). Hasil
pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.32: Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 .818 1.222
X2 .818 1.222
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan hasil tabel 4.32 uji hasil Variance Inflation
Factor(VIF) masing masing variabel independen memiliki VIF < dari 10
danTolerance> 0,1 yaitu untuk variabel country image (X1) 1,222 dan 0,818,
untuk variabel Beauty Vlogger Review (X2) 1,222 dan 0,818. Maka dapat
dinyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat multikolineritas
93
antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga
dapat digunakan dalam penelitian ini.
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitasmenunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk
semua pengamatan. Pada Heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak
secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematissesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Uji Heteroskedastisitasdapat dilakukan
dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji
heteroskedasitas adalah sebagai berikut :
a. Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SREID
dan ZPREID dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized
(Ghozali,2016). Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil
scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut
94
Gambar4.3:
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa distribusi data tidak
teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali,
2016).Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glesjerdapat
dilihat sebagai berikut.
95
Tabel 4.33:
Hasil Uji glesjer
Coefficientsa
Model T Sig. Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) .461 .
646
X1 1.594 .
114
.818 1.222
X2 -.755 .
452
.818 1.222
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Dari hasil output pada tabel 4.33 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk variabel country image (X1) sebesar 0,114 lalu variabel
Beauty vlogger review (X2) sebesar 0,452, maka dapat disimpulkan bahwa
pada model regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau dengan kata
lain bebas heteroskedastisitas.
E. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil pengujian
adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
(individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
96
dependen.Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabelindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing
variabel. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel coefficient pada kolom sig
(significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
secara parsial. (Ghozali, 2016). Pengujian hipotesis secara parsial
dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.34:
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
1
(Const
ant)
-3.045 1.447 -2.105 3.800
X1 2.300 0.330 5.410 6.887 0.000 8.180 1.222
X2 1.230 0.330 2.910 3.710 0.000 8.180 1.222
a. Dependent Variable: Y
Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
97
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas, diperoleh thitung untuk X1
sebesar 6,887, X2 sebesar 3,710 Untuk menentukan ttabel digunakan
lampiran statistika tabel t, dengan menggunakan α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2
sisi) dengan (df) n-k-1 atau 100-2-1 = 97. Maka diperoleh ttabel sebesar
1.984, untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah
sebagai berikut:
a. Pengaruh variabel country image terhadap purchase intention.
Pada tabel 4.33 hasil uji t variabel country image (X1)
terhadap purchase intention (Y) menunjukkan bahwa . Hal ini
mengartikan bahwa nilai thitung 6,887 > ttabel 1,984. Maka dapat
disimpulkan bahwa country image berpengaruh secara signifikan
terhadap purchase intention sehingga dengan hal ini Ho ditolak
dan Ha diterima. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara country image terhadap purchase intention.
Pengaruh country image terhadap purchase intention dalam
penelitian ini lebih besar dari hasil penelitian variabel beauty
vlogger review,
Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel country
image berpengaruh terhadap purchase intention konsumen
kosmetik Korea pada situs Althea.kr. Hal ini sesuai dengan
98
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lee, dan Robb (2016)
yang berjudul “Moderating Effect of Country Familiarity and
Country image on Product Purchase Intention in South Africa”
yang menyatakan bahwa dimensi country image memiliki
signifikan positif dan dengan purchase intention. Dengan
membangun country image yang baik pada konsumen akan
membuat konsumen tersebut akrab dengan produk dari suatu
negara dan menumbuhkan niat untuk membeli produk dari negara
yang memiliki reputasi baik dimata mereka.
b. Pengaruh variabel beauty vlogger review terhadap purchase
intention.
Terlihat bahwa thitung untuk variabel beauty vlogger review
adalah 3,710. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung 3,710 > ttabel
1,984. Maka dapat disimpulkan bahwa beauty vlogger review
berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention
sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara
parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara beauty vlogger
review terhadap purchase intention.
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ananda, dan Wandebori (2016) ysng berjudul “The Impact Of
Drugstore Makeup Product Reviews By Beauty Vlogger On
99
Youtube Towards Purchase Intention By Undergraduate Students
In Indonesia” hasil menunjukkan bahwa sumber yang kredibel
dalam penelitian ini adalah seorang beauty vlogger berpengaruh
secara signifikan terhadap purchase intention. Dalam pemasaran
era digital konsumen cendrung lebih sering melihat review dari
internet terutama dalam menentukan pilihan sebelum melakukan
pembelian kosmetik
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang
diuji pada tingkat Signifikan 5%. Hasil uji koefisien Signifikan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.35:
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regressio
n
208.749 2 104.375 50.720 .000b
Residual 199.611 97 2.058
Total 408.360 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
100
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.35 di atas, diperoleh Fhitung sebesar 50,720.
Untuk menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F, dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah variabel – 1)
atau 2-1 = 1 dan df 2 (n-k-1) atau 100-2-1 = 97. Maka diperoleh Ftabel
sebesar 3,939. Hal ini mengartikan bahwasannya nilai Fhitung > Ftabel yaitu
50,720 > 2,939 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain hasil
diatas menjelaskan variabel country image dan beauty vlogger review
sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel purchase
intention. Kesimpulanya, terdapat hubungan yang linier antara variabel
independen dengan variabel dependen.
F. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat
analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel
yang berpengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana
variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Penelitian ini
dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model dan interprestasi
model regresi.
101
Tabel 4.36:
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standard
ized
Coefficie
nts
T Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1 (Const
ant)
-3.045 1.447 -2.105 .038
X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222
X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut
Y = - 3,045 + 0,230.X1 + 0,123.X2 + e
Keterangan :
Y= Purchase intention
X1= Country image
X2= Beauty vlogger review
Berdasarkan tabel 4.36 ditemukan bahwa variabel yang paling
mempengaruhi perilaku purchase intention adalah country image karena memiliki
102
nilai B Unstandardized Coefficient lebih besar dari variabel lainnya yaitu sebesar
2.300.
G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2.)
Koefisien determinasi (R2.) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel independen (country image, beauty vlogger review) dalam menjelaskan
variasi variabel dependen (purchase intention). Nilai koefisien determinasi adalah
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti adalah variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen (Ghozali, 2016).
Tabel 4.37:
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 7.150a 5.110 5.010 1.435
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2017
Berdasarkan data hasil pada tabel 4.37 di atas, dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwasannya penelitian ini memiliki nilai R2 sebesar 0,501. Nilai
tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel country
image dan vlogger review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea.
Koefisien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variabel
103
independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 50,1%. Sisanya sebesar
49,9% dipengaruhi faktor lain selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh country image dan
beauty vlogger review terhadap purchase intention konsumen kosmetik Korea
pada situs Althea.kr. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang
pengguna kosmetik korea dan mereka sudah pernah menonton review dari beauty
vlogger Veronica Ong. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan
pengujian yang telah dilakukan terhadap pemasalahan dengan menggunakan
model regresi linier berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel country image terhadap purchase intention
Country image berpengaruh secara signifikan terhadap purchase
intention konsumen kosmetik korea pada situs Althea.kr.
2. Pengaruh variabel terhadap purchase intention
Beauty vlogger review berpengaruh secara signifikan terhadap purchase
intention konsumen korea pada situs Althea.kr.
3. Pengaruh variabel country image dan beauty vlogger review terhadap
purchase intention
Country image dan beauty vlogger review berpengaruh secara
signifikan terhadap purchase intention konsumen korea pada situs
Althea.kr.
105
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, maka terdapat
berbagai saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian sebagai
berikut:
1) Dari segi country image, pada penelitian ini country image menunjukan
hasil yang signifikan terhadap purchase intention produk kosmetik asal
Korea Selatam. Disini Althea.kr sudah menggambarkan produk asal Korea
selatan dan mencerminkan karakteristik Korea selatan sebagai negara yang
maju dalam bidang kosmetik. Dengan masuknya budaya Korea ke
Indonesia mulai dari budaya, drama, kpop meningkatkan keinginan
konsumen Indonesia akan produk asal Korea, seperti yang dijelaskan
tentang halluyu wave atau korean wave konsemen cendrung menginginkan
sesuatu yang dilihatnya dari para selebriti Korea, yang biasa dilihat
melalui drama, namun semakin besarnya peluang kosmetik Korea
membuat banyaknya persaingan di bidang industri kosmetik juga semakin
banyak, pesaing di dunia e-commerce tentunya semakin banyak maka
Althea harus memiliki perbedaan dengan e-commerce lainya yang
menyediakan produk yang sama, dengan menambah variasi brand ternama
asal Korea Selatan yang mengambarkan origin dari produk tersebut.
106
2) Dari segi beauty vlogger review, terbukti signifikan berpengaruh terhadap
purchase intention pada kosnsumen kosmetik Korea. Bersamaan dengan
meningkatnya pengguna internet di Indonesia serta perubahan sikap dalam
masyarakat sebelum melakukan pembelian, secara tidak langsung
mengubah media promosi suatu perusahaan, dalam kasus ini adalah
vlogger semakin banyaknya influencer yang diharapkan dapat membuat
konsumen tertarik untuk membeli suatu produk, salah satunya seorang
vlogger yang membuat video yang berisikan pengalaman ataupun respon
mereka tentang suatu produk vlog yang di publikasikan dapat berupa
respon jujurnya terhadap suatu produk, dari hasil penelitian ini
menjelaskan vlogger yang terpercaya dan dianggap ahli adalah modal
penting yang dilihat dari calon konsumen terutama dalam hal
memromosikan atau mereview suatu produk. Althea sendiri melakukan
promosi produk yang ditawarkannya menggunakan vlog dan blog, dari
penelitian yang telah dilakukan seorang beauty vlogger mampu membuat
calon konsumen tertarik untuk memilih Althea menjadi tempat berbelanja
produk, Althea dapat mempertahankan cara nya melakukan pemasaran
melalui beauty vlogger yang lebih banyak dan tepat membawakan review
tentang produk yang mereka tawarkan.
Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan
dilakukan selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat
menggunakan ataupun menambahkan variabel-variabel lain yang dapat
107
mempengaruhi Purchase intention, seperti country image dan beauty
vlogger review terlebih beauty vlogger review adalah variabel yang masih
jarang dibahas karena itu penulis menyadari, bahwa masih banyaknya
kekurangan dalam penelitian ini karena keterbatasan sumber yang
membahas tentang beauty vlogger review Selain itu dapat juga
memperluas jangkauan wilayah penelitian seperti mengambil objek-objek
lainnya yang terdapat di situs sehingga penelitian dapat digeneralisir dan
juga mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mampu
mempengaruhi purchase intention. Karena dalam penelitian ini diketahui
terdapat 49,9% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku purchase
intention.
108
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Azka dan Wandebori, Harimukti. “The impact of drugstore makeup
product reviews by Beauty vlogger on youtube towards Purchase Intention
undergraduate students in Indonesia”, pp 266-268, 2016.
Chaovalit, Peerapatra. “Actors Influencing Cosmetics Purchase Intention In
Thailand: A Study On The Relationship Of Credibilityand Reputation With
The Persuasive Capabilities Of Beauty Bloggers”, 2014.
Coursaris, Contantinos K. dan Van Osch, Wietske. "Beauty Brands Versus
Vloggers: Exploring The Effects Of Source Credibility On Information
Adoption On Youtube”, Research-in-Progress Papers. 36, 2016.
Dongjin, Li, et al. "The asymmetric influence of cognitive and affective Country
Image on rational and experiential purchases", European Journal of
Marketing, Vol. 48 Iss 11/12 pp.2153 – 2175, 2014.
Fred, Stephanie. “Examining Endorsement and Viewership Effects on the Source
Credibility of YouTubers” Graduate Theses and Dissertations, 2015.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23”.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Hermawan, Helly. “Analisis Pengaruh Persepsi Prestise, Persepsi Kualitas,
Persepsi Nilai, Citra Merek, Citra Negara Asal Terhadap Niat Pembelian
Produk Asing Yang Dimediasi Sikap Dan Variabel Customer’s
Ethnocentrism Sebagai Peran Moderasi” Vol. 12, No. 1, 2013: 23 – 40,
2015.
Haliun, Sarmuud, dan Seong, Cho. “The Effects of Korean Country-of-Origin on
Mongolian Consumer Product Evaluation and Purchase Intention” Journal
of Marketing and Consumer Behaviour in Emerging Markets, 2016.
109
Hsu, et al, “Understanding online shopping intention:the roles of four types of
trust and their antecedents”, Internet Research, 24, 3,pp, 2016.
Irmawati, Dewi “Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis” Jurnal Ilmiah
Orasi Bisnis Edisi Ke-VI, November 2011.
Isaac, Joan dan Gatica, Daniel,“The Good, the Bad, and the Angry: Analyzing
crowdsourced Impressions of Vloggers” Proceedings of AAAI International
Conference on Weblogs and Social Media, 2012.
Jason, Mander, artikel diakses pada 18 April 2017 “16-34s lead the vlogging
trend”http://blog.globalwebindex.net/chart-of-the-day/16-34s-lead-the
vlogging-trend/
Kotler, Philip dan Keller, K.L. “Marketing Management”. 14th
edition, Global
Edition, Pearson Prentice Hall, 2012.
Laroche, M., Papadopoulos, N., Heslop, L. and Mourali, M. “The influence of
country image structure on consumer evaluations of foreign products”,
International Marketing Review,Vol. 22 No. 1, pp. 96-115. 2011.
Laudon, C Kenneth. Traver, G Carol. ”Ecommerce : Business, technology,
society” Edisi 10. Pearson, 2014.
Lee, Bumjun. Hamb, Sunny.dan Kim, DOnghoon. The Effects of Likability of
Korean Celebrities, Dramas, and Music on Preferences for Korean
Restaurants: A Mediating Effect of A country image Of Korea.
International Journal of Hospitality Management. 2015.
Lee, Kyung You, dan Charles, Arthur Robb. “Moderating Effect of Country
Familiarity and country image on Product Purchase Intention in South
Africa” Journal of International Trade & Commerce Vol.12, No.4, (pp.237-
256), 2016.
110
Listiana, Erna “Pengaruh Country of Origin Terhadap Perceived Quality
Moderasi Etnosentris Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis”. Vol.8,No.1:
Hal 2147, 2012.
Mahatma, Rehin. “Data Statistik Mengenai Pertumbuhan Pangsa Pasar E-
Commerce di Indonesia Saat Ini” diakses pada 18 April 2017
https://buattokoonline.id/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-
pasar-e commerce-di-Indonesia-saat-ini/
Malasig, Carolyn R. “This Year-Old Startup Is Now Southeast Asia's Largest
Online Korean Beauty Market” artikel diakses pada 6 April 2017
https://www.forbes.com/sites/cmalasig/2016/08/01/this-year-old-startup-is-
now-southeast-asias-largest-online-Korean-beauty-market/#6762eb8a3876.
Malhotra, Naresh K. “Riset Pemasaran”. PT Indeks, Jakarta, 2011.
Nhu ,Tran 2016 “Beauty bloggers influence on Vietnamese consumers," Degree
Programme in International Business Thesis 2016
Nistanto, K Reska. “Indonesia, Penonton YouTube Terbesar se-Asia
Pasifik”20/10/2015 diakses pada 4/18/2017
http://tekno.kompas.com/read/2015/10/20/17315317/Indonesia.Penonton.Y
oTube Terbesar.se-Asia.Pasifik
Ohanian, R. ”Donstruction and validation of a scale to measure celebrity
endorsers’perceived expertise- trustworthiness- and attractiveness”
Journal of Advertising, 19(3), pp. 39-52 Research in Marketing,Vol. 16 No.
7, pp. 283-94, 1990.
Parameswaran, R. dan Pisharodi. “Facets of country of origin image: an
empirical assessment”, Journal of Advertising, Vol. 23, No. 1, pp.43–56,
1994.
111
Phillips, W.J., Asperin, A, Wolfe, K.” Investigating the effect of country image
and subjective knowledge on attitudes and behaviors: U.S. Upper Midwest-
erners’ intentions to consume Korean Food and visit Korea”.IJHM 32
(2013),49–58, 2013.
Pixability. “How YouTube is Radically Transforming the Beauty Industry and
What That Means for Brands”. Diakses pada 15 Februari 2016 Retrieved
http://www.pixability.com.
Rezvani, Samin, et al. “A Conceptual Study on the Country of Origin Effect on
Consumer Purchase Intention Asian Social Science” Vol. 8, No. 12, 2012.
Riduwan , Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta, Bandung,2012.
Roth, Martin S., Jean B. Romeo. “Matching Product Category and country image
Perceptions : A Framework for Managing Country of Origineffects. Journal
of International Busines Studies”. Third Quarter :pp477-495. 1990
Seol Kang dan Keon Hyeong Lee. “A Comparative Study on the Effects of
Korean Wave and Corporate Social Responsibility on Chinese
Purchase Intention: Western Inland &Eastern Coast of China”Volume
17,Number 5,October, 30, 2016 39~52ISSN 1229-9936 (Print), ISSN 2466-
1716 (Online), 2015.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Alfabeta,
Bandung, 2015.
Sujarweni, V.W. “Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi”. Pustaka Baru Press,
Jogyakarta, 2015
Tolson, A. “A new authenticity? Communicative practices on YouTube.Critical”,
2010.
112
Widiartanto, Yoga. “2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta” artikel
diakses pada 12 April 2017
http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.interne
t.di.in onesia.capai.132.juta.
Young, Seaon Park (2015) “Does the Rise of the Korean Wave Lead to Cosmetics
Export?”Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol. 2 No. 4
13-20, 2015.
Yusuf Oik “Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia” artikel diakses
pada 12 Maret 2017
http://tekno.kompas.com/read/2014/11/24/07430087/Pengguna.Internet.Ido
nesia.Nomor.Enam.Dunia
Z. Xiao. Dekuy, Li. “The effect of e-WOM on country image and Purchase
Intention:an empirical study on Korean cosmetic products in
China”International Journal. Services Technology and Management, Vol.
22, 2016.
http://indonesianconsume.blogspot.co.id/2013/03/indonesia-pasar-potensial-
bagi-industri.html
113
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/I Responden Penelitian
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Irma Kurniasari
NIM : 11140810000103
Mahasiswi S1 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan
penelitian untuk penulisan tugas akhir (Skripsi) yang berjudul “Pengaruh
Country Image, dan Beauty Vlogger Review terhadap Purchase Intention
Konsumen Kosmetik Korea (Studi kasus pada Althea.kr)”. Oleh karena itu,
saya mohon kesedian Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin
kerahasiaannya. .Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan
bantuan para responden penelitian untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya
Irma Kurniasari
114
A. Profil Responden
Petunjuk pengisian: Berilah tanda check list (√)atau tanda silang (X)
pada pilihan jawaban anda
1. Nama :
2. Usia anda <18 Tahun 18-25 tahun
18-25 Tahun >40 tahun
3. Pendapatan per bulan :
<Rp1.000.000 Rp1.000.000-Rp3.000.000
Rp3.000.001-Rp6.000.000 Rp6.000.001-Rp12.000.000
>Rp12.000.000
4. Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta
PNS
Wiraswasta
Lain lain (sebutkan)
5. Tempat tinggal saat ini
JAKARTA BOGOR
DEPOK TANGGERANG
BEKASI LAIN LAIN(Sebutkan)
115
SCREANNING
Apakah anda pernah menggunakan produk Kosmetik asal Korea? :
Ya
Tidak
Apakah anda sudah pernah memonton video Veronica Ong?
Sudah pernah sebelumnya
Sudah menonton pada link
Tidak pernah
Harap menonton review Veronica Ong tentang produk Althea.kr
sebelum melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya
https://www.youtube.com/watch?v=ZlRddtbemss&t=91s
https://youtu.be/ZlRddtbemss?list=PLotf0Ew88N7Op1UsbIFK0WkB3S-
hDEOXl
116
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Jawablah masing-masing pertanyaan di bawah ini sesuai dengan penilaian
anda mengenai pengaruh country image dan beauty vlogger review terhadap
purchase intention konsumen kosmetik Korea (studi kasus pada Althea.kr)”
Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai
dengan memberikan check list (√) atau tanda silang (X) pada salah satu kolom
jawaban yang tersedia.
JENIS JAWABAN BOBOT
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju
(STS)
1
117
X1 Country Image (pertanyaan berdasarkan gambaran anda tentang produk dari
suatu negara)
NO PERTANYAAN/PERNYATA
AN
PENILAIAN
SS S R TS STS
1 Althea.kr mencerminkan Korea
sebagai negara yang inovatif
dalam bidang Industri kosmetik
2 Althea.kr mencerminkan Korea
sebagai negara yang maju dalam
bidang teknologi
3 Produk pada situs Althea.kr
memiliki desain yang menarik
4 Produk pada situs Althea.kr
memiliki warna yang menarik.
5 Produk pada situs Althea.kr
variatif
6 Produk pada situs Althea.kr
eksklusif
7 Produk pada situs Althea.kr
mencerminkan status
pemakainnya
8 Produk pada situs Althea.kr
adalah merek yang terkenal
9 Althea.kr dapat dipercaya dalam;
menjual produk kosmetik asal
Korea
10 Produk pada situs Althea.kr tahan
lama
11 Althea.kr mencerminkan
keahlian negara Korea dalam
memproduksi kosmetik.
118
X2 Beauty Vlogger Review
NO PERTANYAAN/PERNYAT
AAN
PENILAIAN
SS S R TS STS
1 Veronica Ong melakukan
review Produk Althea.kr
dengan jujur
2 Veronica Ong dapat
diandalkan dalam melakukan
review produk Althea.kr
3 Veronica Ong sumber
terpercaya dalam melakukan
review produk dari Althea.kr
4 Veronica Ong tulus dalam
melakukan review produk dari
Althea.kr
5 Veronica Ong dapat dipercaya
dalam melakukan review
produk dari Althea.kr
6 Veronica Ong berpengetahuan
luas dalam melakukan review
produk Althea.kr
7 Veronica Ong mahir dalam
melakukan review produk
Althea.kr
8 Veronica Ong berpengalaman
dalam melakukan review
produk dari Althea.kr
9 Veronica Ong berkualitas
dalam melakukan review
produk dari Althea.kr
10 ]Veronica Ong ahli dalam
melakukan review produk
Althea.kr
119
Y Purchase Intention
NO Purchase Intention SS S R TS STS
1
1
Saya akan membeli produk
kosmetik korea pada situs
Althea.kr dari pada produk
kosmetik pada situs lainnya
2
2
Saya berkeinginan untuk
merekomendasikan Althea.kr
pada orang lain untuk membeli
produk pada situs tersebut
3
3
Saya berniat untuk membeli
produk kosmetik korea pada
situs Althea.kr dimasa yang
akan datang
120
LAMPIRAN 2
TABEL JAWABAN RESPONDEN
No
Country image (X1)
TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11
1 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 41
2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 48
3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 51
4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 40
5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 41
6 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 38
7 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 41
8 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 40
9 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 3 46
10 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 37
11 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 3 42
12 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 42
13 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46
14 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 49
15 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 42
16 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 46
17 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 40
18 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 48
19 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 44
20 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 50
21 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 44
22 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 43
23 4 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 47
24 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 47
25 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 31
26 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42
27 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 38
28 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 46
29 4 4 4 5 5 4 3 5 5 4 3 46
30 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 47
31 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 40
32 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 44
33 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 39
34 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 43
35 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45
37 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 44
121
38 5 4 5 3 5 4 4 4 4 3 4 45
39 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 51
40 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 39
41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
42 4 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 39
43 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 40
44 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 49
45 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 41
46 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 36
47 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 39
48 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 48
49 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 51
50 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 33
51 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 44
52 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 37
53 2 5 3 4 3 3 2 2 3 3 3 33
54 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 3 39
55 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 41
56 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 48
57 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 38
58 4 4 4 5 5 3 3 3 5 4 5 45
59 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 42
60 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 3 39
61 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 48
62 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 3 41
63 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 37
64 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
65 5 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 42
66 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 38
67 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 40
68 4 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 40
69 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 47
70 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 44
71 5 4 4 5 5 3 3 4 4 3 4 44
72 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
73 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 49
74 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 39
75 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 52
76 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 48
77 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 45
78 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 5 48
122
79 5 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 40
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
81 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 3 45
82 4 3 5 5 5 4 3 4 5 4 5 47
83 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 37
84 3 4 2 2 2 3 4 4 5 4 3 36
85 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 50
86 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 3 44
87 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 48
88 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 39
89 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 39
90 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 40
91 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 39
92 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38
93 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 34
94 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 51
95 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 51
96 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 38
97 4 4 5 5 5 4 3 4 3 3 3 43
98 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 49
99 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 47
100 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 52
123
No
Beauty vlogger review (X2)
TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10
1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 47
2 5 5 4 4 4 3 2 5 4 3 39
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 45
5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 38
6 5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 32
7 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 42
8 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
9 5 4 4 3 5 5 3 4 5 4 42
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
11 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 36
12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
14 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36
15 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 36
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 33
19 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 43
20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 37
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 36
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
24 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 34
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
26 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 24
27 2 2 4 2 4 3 2 3 3 3 28
28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
29 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
30 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 43
31 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 35
32 2 1 2 2 4 2 1 3 4 4 25
33 3 3 3 3 5 3 3 4 3 3 33
34 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 39
35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
36 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 39
37 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 34
38 2 2 3 3 3 5 1 4 4 4 31
39 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 32
124
40 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 27
41 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 43
42 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 33
43 3 2 2 2 4 4 5 4 4 4 34
44 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 30
45 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 44
46 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 30
47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
48 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
49 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 44
50 3 3 3 3 4 4 5 4 3 3 35
51 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 42
55 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 36
56 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42
57 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 30
58 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42
59 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 40
60 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 35
61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
62 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
63 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
65 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 32
66 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 32
67 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36
68 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 38
69 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 41
70 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 40
71 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 34
72 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
73 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 46
74 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
75 5 4 3 3 3 3 4 4 3 4 36
76 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
77 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 29
78 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 43
79 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 35
80 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
125
81 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 42
82 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 44
83 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 37
84 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 32
85 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 46
86 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 40
87 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
88 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 36
89 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
90 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
91 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37
92 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 36
93 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34
94 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 42
95 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
96 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 33
97 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37
98 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44
99 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35
100 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 41
126
No
Purchase intention (Y)
TOTAL Q1 Q2 Q3
1 4 3 4 11
2 3 4 5 12
3 5 5 5 15
4 3 3 4 10
5 4 4 3 11
6 3 3 3 9
7 4 4 4 12
8 3 4 4 11
9 4 4 5 13
10 3 3 2 8
11 3 4 4 11
12 3 4 4 11
13 4 4 4 12
14 3 4 4 11
15 4 3 3 10
16 4 5 5 14
17 2 3 3 8
18 3 4 4 11
19 3 4 4 11
20 4 5 5 14
21 3 4 4 11
22 3 4 4 11
23 3 3 4 10
24 2 4 4 10
25 2 2 3 7
26 4 4 4 12
27 3 3 4 10
28 4 4 4 12
29 5 5 4 14
30 4 4 4 12
31 3 3 3 9
32 5 5 5 15
33 3 3 4 10
34 3 4 4 11
35 3 3 4 10
36 4 4 4 12
37 3 3 4 10
38 4 4 4 12
39 3 4 4 11
127
40 3 3 4 10
41 4 5 5 14
42 2 4 4 10
43 3 4 4 11
44 5 5 5 15
45 4 4 3 11
46 2 2 2 6
47 4 3 3 10
48 3 4 3 10
49 5 5 5 15
50 2 4 3 9
51 4 4 5 13
52 3 3 4 10
53 5 5 3 13
54 3 4 4 11
55 3 3 4 10
56 3 4 4 11
57 2 3 3 8
58 5 5 5 15
59 5 5 4 14
60 4 4 4 12
61 3 4 4 11
62 3 4 4 11
63 3 3 3 9
64 3 3 3 9
65 4 4 3 11
66 3 3 3 9
67 3 4 4 11
68 3 4 4 11
69 4 4 4 12
70 4 5 5 14
71 3 3 5 11
72 4 4 4 12
73 5 5 5 15
74 2 3 4 9
75 4 3 5 12
76 4 4 4 12
77 4 4 4 12
78 5 5 5 15
79 3 4 4 11
80 3 4 4 11
128
81 5 5 5 15
82 4 5 4 13
83 3 2 4 9
84 3 3 4 10
85 4 4 5 13
86 4 5 5 14
87 4 4 5 13
88 3 4 4 11
89 2 3 3 8
90 3 4 4 11
91 4 4 5 13
92 3 4 4 11
93 2 3 4 9
94 5 4 5 14
95 4 4 4 12
96 3 4 4 11
97 4 4 5 13
98 4 4 4 12
99 4 4 5 13
100 4 4 4 12
129
LAMPIRAN 3
HASIL SPSS UJI KUALITAS DATA
A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas country image (X1)
Correlations
CI1 CI2 CI3 CI4 CI5 CI6 CI7 CI8 CI9
CL1
0 CI11
TOTA
L
CI1 Pearson
Correlati
on
1 .380
*
.217 .319 .357 .281 .138 .341 .248 .140 .413
*
.528**
Sig. (2-
tailed)
.039 .250 .085 .053 .133 .466 .066 .186 .461 .023 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI2 Pearson
Correlati
on
.380
*
1 .185 .182 .450
*
.349 .090 .129 .173 .398
*
.287 .533**
Sig. (2-
tailed)
.039
.328 .336 .012 .059 .636 .496 .361 .029 .124 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI3 Pearson
Correlati
on
.217 .185 1 .190 .464
**
.199 .361
*
.455
*
.337 .303 .437
*
.626**
Sig. (2-
tailed)
.250 .328
.314 .010 .292 .050 .012 .068 .104 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI4 Pearson
Correlati
on
.319 .182 .190 1 .293 .293 .164 .595
**
.511
**
.500
**
.293 .618**
Sig. (2-
tailed)
.085 .336 .314
.116 .116 .386 .001 .004 .005 .116 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
130
CI5 Pearson
Correlati
on
.357 .450
*
.464
**
.293 1 .172 .145 .417
*
.321 .513
**
.323 .654**
Sig. (2-
tailed)
.053 .012 .010 .116
.364 .444 .022 .084 .004 .082 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI6 Pearson
Correlati
on
.281 .349 .199 .293 .172 1 .399
*
.070 .270 .171 .379
*
.538**
Sig. (2-
tailed)
.133 .059 .292 .116 .364
.029 .715 .149 .366 .039 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI7 Pearson
Correlati
on
.138 .090 .361
*
.164 .145 .399
*
1 .368
*
.211 .177 .279 .539**
Sig. (2-
tailed)
.466 .636 .050 .386 .444 .029
.046 .263 .350 .136 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI8 Pearson
Correlati
on
.341 .129 .455
*
.595
**
.417
*
.070 .368
*
1 .463
**
.482
**
.354 .695**
Sig. (2-
tailed)
.066 .496 .012 .001 .022 .715 .046
.010 .007 .055 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CI9 Pearson
Correlati
on
.248 .173 .337 .511
**
.321 .270 .211 .463
**
1 .493
**
.399
*
.644**
Sig. (2-
tailed)
.186 .361 .068 .004 .084 .149 .263 .010
.006 .029 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CL10 Pearson
Correlati
on
.140 .398
*
.303 .500
**
.513
**
.171 .177 .482
**
.493
**
1 .410
*
.676**
Sig. (2-
tailed)
.461 .029 .104 .005 .004 .366 .350 .007 .006
.024 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
131
CI11 Pearson
Correlati
on
.413
*
.287 .437
*
.293 .323 .379
*
.279 .354 .399
*
.410
*
1 .683**
Sig. (2-
tailed)
.023 .124 .016 .116 .082 .039 .136 .055 .029 .024
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTA
L
Pearson
Correlati
on
.528
**
.533
**
.626
**
.618
**
.654
**
.538
**
.539
**
.695
**
.644
**
.676
**
.683
**
1
Sig. (2-
tailed)
.003 .002 .000 .000 .000 .002 .002 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.826 11
132
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Beauty Vlogger Review(X2)
Correlations
BVR
1
BVR
2
BVR
3
BVR
4
BVR
5
BVR
6
BVR
7
BVR
8
BVR
9
BVR1
0
TOTA
L
BVR1 Pearson
Correlatio
n
1 .730*
*
.336 .625*
*
.598*
*
.480*
*
.605*
*
.239 .190 .129 .735**
Sig. (2-
tailed)
.000 .069 .000 .000 .007 .000 .203 .315 .495 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR2 Pearson
Correlatio
n
.730*
*
1 .497*
*
.720*
*
.508*
*
.359 .817*
*
.204 .166 .113 .780**
Sig. (2-
tailed)
.000
.005 .000 .004 .052 .000 .280 .381 .552 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR3 Pearson
Correlatio
n
.336 .497*
*
1 .515*
*
.717*
*
.497*
*
.533*
*
.382* .480
*
*
.451* .751
**
Sig. (2-
tailed)
.069 .005
.004 .000 .005 .002 .037 .007 .012 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR4 Pearson
Correlatio
n
.625*
*
.720*
*
.515*
*
1 .596*
*
.205 .559*
*
.219 .193 .082 .703**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .004
.001 .278 .001 .245 .307 .666 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR5 Pearson
Correlatio
n
.598*
*
.508*
*
.717*
*
.596*
*
1 .445* .501
*
*
.228 .338 .249 .730**
Sig. (2-
tailed)
.000 .004 .000 .001
.014 .005 .226 .067 .184 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR6 Pearson
Correlatio
n
.480*
*
.359 .497*
*
.205 .445* 1 .529
*
*
.476*
*
.511*
*
.479** .688
**
Sig. (2-
tailed)
.007 .052 .005 .278 .014
.003 .008 .004 .007 .000
133
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR7 Pearson
Correlatio
n
.605*
*
.817*
*
.533*
*
.559*
*
.501*
*
.529*
*
1 .299 .363* .340 .824
**
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .002 .001 .005 .003
.109 .049 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR8 Pearson
Correlatio
n
.239 .204 .382* .219 .228 .476
*
*
.299 1 .749*
*
.848** .604
**
Sig. (2-
tailed)
.203 .280 .037 .245 .226 .008 .109
.000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR9 Pearson
Correlatio
n
.190 .166 .480*
*
.193 .338 .511*
*
.363* .749
*
*
1 .874** .634
**
Sig. (2-
tailed)
.315 .381 .007 .307 .067 .004 .049 .000
.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
BVR1
0
Pearson
Correlatio
n
.129 .113 .451* .082 .249 .479
*
*
.340 .848*
*
.874*
*
1 .587**
Sig. (2-
tailed)
.495 .552 .012 .666 .184 .007 .066 .000 .000
.001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTA
L
Pearson
Correlatio
n
.735*
*
.780*
*
.751*
*
.703*
*
.730*
*
.688*
*
.824*
*
.604*
*
.634*
*
.587** 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.866 10
134
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Purchase Intention(Y)
Correlations
PI1 PI2 PI3 TOTAL
PI1 Pearson Correlation 1 .499** .362
* .770
**
Sig. (2-tailed) .005 .050 .000
N 30 30 30 30
PI2 Pearson Correlation .499** 1 .661
** .879
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000
N 30 30 30 30
PI3 Pearson Correlation .362* .661
** 1 .808
**
Sig. (2-tailed) .050 .000 .000
N 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation .770** .879
** .808
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbac
h's Alpha
N of
Items
.753 3
135
LAMPIRAN 4
HASIL SPSS UJI ASUMSI KLASIK
A. Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
B. Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstanda
rdized
Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
1.419954
43
Most Extreme
Differences
Absolute .071
Positive .071
Negative -.037
Test Statistic .071
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
136
C. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardi
zed Coefficients
Standa
rdized
Coefficients
t
S
ig.
Collinearit
y Statistics
B
Std
. Error Beta
Tol
erance
V
IF
1 (Co
nstant)
-
3.045
1.4
47
-
2.105
.
038
X1 .23
0
.03
3
.541 6
.887
.
000
.818 1
.222
X2 .12
3
.03
3
.291 3
.710
.
000
.818 1
.222
a. Dependent Variable: Y
D. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
137
E. Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed Coefficients
Standardiz
ed Coefficients
t
S
ig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toler
ance
V
IF
1 (Co
nstant)
.
381
.825
.
461
.
646
X1 .
030
.019 .177 1
.594
.
114
.818 1
.222
X2 -
.014
.019 -.084 -
.755
.
452
.818 1
.222
a. Dependent Variable: RES2
138
LAMPIRAN 5
HASIL SPSS UJI HIPOTESIS
A. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.045 1.447 -2.105 .038
X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222
X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222
a. Dependent Variable: Y
B. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 208.749 2 104.375 50.720 .000b
Residual 199.611 97 2.058
Total 408.360 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
139
LAMPIRAN 6
HASIL SPSS UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -3.045 1.447 -2.105 .038
X1 .230 .033 .541 6.887 .000 .818 1.222
X2 .123 .033 .291 3.710 .000 .818 1.222
a. Dependent Variable: Y