teori kWh 1.docx
-
Upload
ongky-ganesia -
Category
Documents
-
view
12 -
download
4
description
Transcript of teori kWh 1.docx
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian kWh Meter
kWh meter adalah sebuah alat yang memiliki instrument yang berfungsi utama
melakukan energy listrik, kWh meter digunakan PLN untuk mendata dan menganalisa
penggunaan energy listrik oleh konsumen.Selain itu, kWh meter juga di definisikan sebuah alat
APP yang digunakan mencatat energy listrik persatuan waktu dikalikan dengan tariff TDL dan
kapasitas daya yang terpasang pada masing-masing pelanggan.
B. Macam-Macam kWh Meter
1. kWh Meter Analog/Mekanis
KWh meter analog merupakan alat yang digunakan untuk menukur daya listrik, alat ini
sudah dioprasikan oleh PLN sudah sejak lama. OLeh sebab itu, alat ini digunakan untuk
mengukur energy pada industry dan rumah tangga. Setiap bulan besar tagihan listrik yang
digunakan biasanya tertera pada angka-angka pada kWh meter.
Bagian-bagian utama yang terdapat pada kWh meter ini adalah kumparan tegangan,
kumparan arus, sebuah piringan aluminium magnet, dan sebuah gir mekanik yang mencatat
banyaknya putaran piringan.
2. kWh meter digital /prabayar
Listrik dari PLN yang akan dialirkan ke industry dan rumah tangga (beban) terlebih dahulu
dialirkan melalui MCB yang berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman jika terjadi
short circuit, lalu dialirkan juga ke dalam kWh meter yang berfungsi menghitung daya yang
terpakai. Sistem prabayar tetap menggunakan kWh meter yang ada, hanya dengan menambah
sedikit sensor dan unit system. Hal ini, bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan kWh
meter analog yang sudah ada.
C. Prinsip Kerja kWh Meter
1. Prinsip Kerja kWh Meter Analog
Prinsip kerja kWh ini dapat dikatakan seperti motor induksi. Suatu plat aluminium
ditempatkan pada 2 teras yang berbentuk huruf U dan E, dan mempunyai 2 kumparan, kumparan
arus dan kumparan tegangan, kumparan arus dililitkan pada teras U dan di seri dengan
beban,sedangkan kumparan tegangan dililitkan pada teras E dan langsung dihubungkan dengan
jala-jala, dan jika pada kedua kumparan tersebut dialiri arus bolak-balik, maka gaya magnet yang
ditimbulkan berbentuk gelombang sinus sesuai dengan frekuensinya. Arus yang mengalir pada
kumparan arus menghasilkan fluks magnet 1, sedangkan arus yang mengalir pada kumparan
tegangan akan menimbulkan fluks magnet 2, maka fluks magnet 1 dan 2 akan menembus plat
aluminium sehingga timbul arus putar.
Kedua kumparan E dan U mempunyai inti yang bersela, dimana pada sela tersebut
ditempatkan logam.Karena interaksi fluks magnet/medan magnet yang ditimbulkan oleh kedua
kumparan, maka piringan dapat berputar. Perputaran piringan ini dihubungkan pada roda gigi
yang berkolerasi dngan angka (digit) pembacaan.Semakin besar pemakaiannya semakin cepat
pula piringan itu berputar, begitu pula sebaliknya. Pada piringan biasanya terdapat garis penanda
(biasanya berwarna hitam/merah) yang berfungsi sebagai indicator putaran piringan, untuk 1
kWh biasanya setara dngan 900 putaran (ada yang 450).
2. Prinsip Kerja kWh Meter Digital
Sebenarnya prinsip kerja kWh ini sama dengan kWh meter analog, hanya saja dimodifikasi
dengan menambahkan sensor dan unit system yang digunakan untuk mendeteksi garis penanda
pada piringan kWh. Selain itu, ditambahkan pula microcontroller yang berfungsi menghitung
putaran dan menampilkan angka, dan mengontrol relay yang berfungsi memutus tegangan pada
kWh meter jika isi ulang habis. Data atau informasi yang akan diukur bersifat analog. Blok
diagram alat ukur digital terdiri dari komponen sensor penguat sinyal analog, analog to
digital,converter, mikroprocesor, dan alat cetak display digital.
Sensor mengubah besaran listrik dan non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan
masih dalam orde mv perlu diperkuat dengan penguat input, sinyal inputanalog yang sudah
diperkuat dari sinyal analog diubah menjadi sinyal digital oleh analog to digital convertor (ADC)
dan akan diolah oleh microprosessor dengan program tertentu dan hasilnya disimpan dalam
memori digital. Informasi digital akan ditampilkan dalam display au di cetak dengan mesin
cetak. Display digital akan menampilkan angka distrik 0 sampai 9, dan sinyal digital ada 2, yakni
O dan I.Ketika O maka tidak ada tegangan/off, ketika sinyal I maka bertegangan/on.
Sedangkan untuk isi ulang, cukuplah mudah yaitu dengan memasukkan 20 digit angka
yang tertera pada struk ATM ke alat meter digital, dengan itu, secara otomatis kWh meter
tersebut akan menunjukkan jumlah kWh sesuai nilai stroom yang dibeli.
D. Sistem Pentarifan kWh Meter
1. Sistem Pentarifan kWh Meter Analog
Sistem pentarifan yang dipakai dalam kWh ini terjadi pada saat ada beban yang terpakai,
seperti halnya pada prinsip kerja kWh ini, arus listrik yang mengalir pada kumparan tegangan
dan kumparan arus akan menimbulkan fluks magnet yang mana akan memutarkan piringan yang
ada di tengahnya. Piringan ini dihubungkan dngan roda gigi yang akan berkolerasi dengan angka
pembacaan. Semakin besar pemakaian listrik semakin mahal tarif yang akan di bayar, dan
sebaliknya, jika pekakaiannya kacil maka semakin kecil pula tarif yang akan dibayar.
Pembiayaan kWh ini dilakukan PLN pada akhir (biasanya akhir bilan) setelah pengguna
menggunakan berapa banyak listrik dri PLN. Hal seperti ini yang digunakan oleh para pengguna
yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kecurangan serta pencurian listrik tanpa
sepengetahuan pihak PLN, untuk mengetahui kecurangan-kecurangan tersebut mari kita lihat
gambar berikut. Selain itu, banyak masalah lain yang timbul dari pentarifan kWh ini, yang
membuat PLN rugi mencapai puluhan juta rupiah.
2. Pentarifan kWh Meter Digital
Berbeda dengan kWh meter analog, PLN melakukan system pentarifan kWh ini berada di
awal yaitu sebelum pengguna menggunakan listrik dri PLN. Dengan sedikit merubah system
pembayaran ini, PLN sedikit dapat mengatasi kecurangan-kecurangan yang dilakuan oleh
pengguna listrik, kWh ini memiliki system pentarifan seperti halnya operator telfon genggam,
yakni dengan membeli pulsa saat pulsa habis. Pelanggan tidak perlu repot untuk mengetahui
apakah stroom yang dimiliki sudah habis/belum, karena kWh ini sudah dilengkapi dengan tanda
otomatis berupa alarm (bip bip) pada setiap menit saat stroom tersisa 5 kw di kWh meter. Untuk
pengisian ulang, saat ini sudah banyak unit yang bekerja sama dengan PLN.
Berbeda dengan pulsa hp, pulsa ini tanpa ada masa tenggang/kadaluarsa,meskipun
pelanggan membeli dan tidak memakai listrik, pulsa di kWh tersebut tidak akan berubah.
Harga voucher token isi ulang dapat dibeli mulai harga Rp.50000.00,- s/d
Rp.1000000.00,- dengan kelipatan Rp.50000.00,- dengan daya 35 kw per
Rp.50000.00,- nya, kemudian pelanggan mendapat struk yang berisi 20 digit untuk di input
ke dalam kWh meter
E. Bagian-Bagian kWh Meter
1. kWh Meter analog
Peringan : suatu alat yang digunakan untuk menetahui pengukur listrik yang dipakai.
rem magnet : sebagai pengontrol piringan berputar.
kumparan tegangan : digunakan sebagai penghasil fluks magnet 2.
kemparan arus : digunakan sebagai penghasil fluks magnet 1.
test index : penanda yang ada pada piringan yang nantinya akan dibaca oleh rem magnet.
angka baca : angka yang muncul akibat putaran piringan,digunakan untuk mengetahui berapa rupiah yang
harus dibayar.
terminal test : digunakan untuk menyambung atau memutuskan listrik.